Apakah Tuhan Peduli ? S aat ini sebagian warga Manado, Jakarta

advertisement
Edisi 276 –07 Februari 2014
Page 1
Edisi 276 –07 Februari 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Joe Laluyan
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit, dr. Joice Pandeleke
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio,
pdt. Robert Siby
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi
Tator Hartoyo Tismail Unklab Indrajit Taliwongso
Apakah Tuhan Peduli ?
Advent Peduli
Kentang dan Telur, Pilih Mana ?
Satu Jam Gaji
Masa Kesukaran Pada Zaman Akhir
Tulisan Roh Nubuat
Dari Penganiaya Menjadi Murid
Cerita Untuk Anak
Yesus Melayani Banyak Orang
Pathfinder
Upacara Penerimaan
Palakat Berita
Page 2
Edisi 276 –07 Februari 2014
Apakah Tuhan Peduli ?
S
aat ini sebagian warga Manado, Jakarta, Karo dan beberapa tempat lain di Indonesia yang
tertimpa bencana disibukkan dengan usaha pemulihan di saat dan sesudaah bencana. Di saat-saat
seperti ini sebuah pertanyaan muncul, “Mengapa Tuhan mengizinkan penderitaan?”
Menurut Alkitab ada beberapa penyebab penderitaan. Pertama kita menderita karena kita hidup dalam
dunia yang telah jatuh kedalam dosa, dimana dosa itu hidup dalam hati setiap orang. Kedua, kita
menderita karena kebodohan kita sendiri. Buktinya kita menyabit apa yang kita tuai (Gal. 6:7-9). Ketiga,
kadangkala kita menderita karena teguran disiplin dari Tuhan (Ibr. 12:6). Dan yang terakhir, kita
mungkin bisa menderita penganiayaan karena iman yang kita miliki (2 Tim. 3:12). Banyak orang yang
akan menentang kita ketikia kita berdiri teguh mempertahankan iman kita.
Tentunya penyebab-penyebab ini tidak akan terjadi dalam satu kali saja. Semua penderitaan, tentu bukan
karena sebuah produk dari kebodohan kita, atau dosa. Namun, biasanya penderitaan mengungkapkan
salah satu kebutuhan kita, atau kekurangan kita, bahkan sikap-sikap yang perlu dipoles seperti sampah
dalam proses pemurnian emas (lihat 1 Pet. 1:6-7).
Alkitab memberikan banyak perhatian terhadap realitas penderitaan. Dengan jelas Alkitab tidak menganggap
penderitaan sebagai suatu ilusi seperti beberapa agama dan sekte lain lakukan. Salah satu buku yang lebih
dalam Alkitab, yaitu buku Ayub, ditulis untuk mengokohkan pertanyaan ini. Buku Yeremia dan Habakuk juga
banyak berbicara tentang penderitaan. Sepertiga dari Mazmur, doa-doa Perjanjian Lama, adalah tangisan yang
timbul dari keraguan, kekecewaan, atau karena kesakitan.
Perjanjian Baru juga memiliki beberapa bagian signifikan yang mencatat mengenai penderitaan. Dalam konteks
Pernjanjian Baru kita tidak akan temukan pertanyaan seperti yang di temukan di Perjanjian Lama seperti,
“Apakah Tuhan peduli? Apakah dia lupa untuk berbelas kasihan?” Ada sukacita, keyakinan dan harapan di sini
bahwa bahkan penderitaan sebesar apapun tidak bisa kuasai kita. Sebuah perubahan dramatis telah terjadi.
Dalam Perjanjian Baru, Tuhan memiliki wajah, tidak seperti dalam Perjanjian Lama. DiriNya dikenal dalam
pribadi Yesus Kristus.
Sepanjang pelayanan-Nya ia dituduh sebagai orang gila, pemabuk, penipu, setan atau kerasukan setan, teman
pelacur, pemungut cukai dan orang berdosa. Ia dikucilkan dari rumah ibadat dan beberapa kali diancam akan
dilempari batu. Di kampong halamannya sendiri, mereka berusaha untuk untuk melemparkan Dia dari tebing.
Akhirnya ia dikhianati, ditinggalkan oleh teman-temannya, menderita cambukan yang paling sakit, dan
dipakukan di kayu salib di depan banyak orang. Dia digambarkan dalam Alkitab sebagai “seorang yang penuh
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina,” (Yesaya 53:3). Jika Yesus adalah Tuhan
yang telah kita lihat melalui gambaran Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pasti Tuhan tahu sangat mengerti
tentang penderitaan.
Tuhan pasti tidak tinggal diam ketika melihat penderitaan-penderitaan yang dialami umat manusia. Teristimewa
penderitaan yang disebabkan bencana-bencana alam dewasa ini. Sehingga di saat-saat seperti ini, kita tertantang
untuk terlibat dalam meringankan penderitaan-penderitaan para korban bencana alam. Sejauh manakah kita bisa
membantu dalam meringankan beban mereka?
Sungguh sesuatu yang indah jika ketika suatu saat kita hidup di dunia baru, dimana tidak akan ada
penderitaan… “maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita”
(Wahyu 21:4).
Saya rindu mau ke sana, maukah anda?
Redaksi
Page 3
Edisi 276 –07 Februari 2014
RENUNGAN
“ADVENT Peduli”
Oleh: Pdt. DR. Jonathan Kuntaraf
“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah
seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Matius 25:40).
Dunia
penuh dengan manusia yang kurang beruntung.
Mereka yang cacat kita dapatkan dimana-mana. Mereka yang
penyakitan, miskin, menderita oleh sebab musibah kehidupan
makin bertambah. Kebanjiran, kebakaran, gunung meletus,
gempa bumi, tsunami, telah menambah penderitaan manusia.
Apakah rencana Tuhan bagi bagi kita? Ayat inti kita mengajak
kita untuk lebih peduli kepada mereka yang “paling hina,” ini
sebab apa yang kita buat untuk mereka, sama seperti yang kita
buat untuk Yesus. Kalau begitu, mala petaka atau penderitaan
manusia adalah kesampatan bagi manusia untuk pelayanan.
Beberapa pandangan ini dapat direnungkan bersama:
1. Gereja Advent didirikan untuk pelayanan.
Roh Nubuat menuliskan, “The Church is God’s appointed
agency for the salvation of men. It was organized for service,
and its mission is to carry the gospel to the world.” Acts of the
Apostles, p. 9. Sementara gereja Advent mempunyai misi
pengabaran Injil, “pelayanan,” merupakan satu dari tujuan
gereja kita. Membaca Kisah 2 mengenai gereja mula-mula, kita
diingatkan kepada 3 tujuan gereja: proclamation, fellowship
dan service. Umum sekali kita mengabarkan Injil dengan segala
macam cara. Persekutuan jemaat juga sangat jelas, tapi
bagaimana dengan pelayanan masyarakat? Ya, kita melayani
masyarakat dengan rumah sakit dan sekolah kita ataupun
program ADRA, namun diperlukan pelayanan masyarakat oleh
setiap anggota Advent. Kegiatan dari YAPI yang telah
mendirikan 7 panti asuhan, kemudian senantiasa siap
memberikan pelayanan pada saat ada malapetaka,
mengkoordinasi berbagai relawan dalam kegiatan Advent
Peduli, harus diikuti oleh sebanyak mungkin anggota, sebab
pelayanan adalah tujuan dari gereja kita.
2. Pelayanan Masyarakat adalah teladan Yesus.
Matius 4:23 menyebutkan, “Yesuspun berkeliling di seluruh
Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan
memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala
penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.” Kita melihat 4
perkara yang Yesus buat, sering kita sebut preaching, teaching
and healing…berkhotbah, mengajar, menyembuhkan… tetapi
dia juga, melenyapkan kelemahan diantara bangsa itu…
Apakah maksudnya melenyapkan kelemahan? Boleh termasuk
melenyapkan kelemahan ekonomi dengan memberi makanan
bagi yang lapar, pakaian bagi yang bertelanjang? Itulah yang
Yesus buat. Nabi Yesaya yang telah mengnubuatkan pekerjaan
Yesus, telah menulis dalam pasal 61:1 “Roh Tuhan ALLAH
ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah
mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orangorang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati,
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari
penjara.” Inilah pekerjaan Yesus yang kita harus kita teruskan,
Page 4
Edisi 276 – 07 Februari 2014
termasuk membebaskan orang dari penjara kemiskinan.
Pembagian makanan bagi yang lapar, merupakan kegiatan yang
kita harus lakukan. Namun kitapun harus menghindarkan
ketergantingan orang kepada kita. Perlu untuk memberikan kail
untuk memancing ikan daripada hanya memberikan ikan.
Kegiatan memberikan mikrokredit, pelatihan orang-orang agar
bisa mandiri harus menjadi kegiatan kita.
2. GEREJA KITA HARUS DIKENAL SEBAGAI SATU
GEREJA YANG MELAYANI MASYARAKAT. Bila gereja
kita selalu melayani masyarakat sekitar, saat masa aniaya
sekalipun, masyarakat sekitar akan menolong kita. Ini sudah
terjadi di banyak tempat. Sementara banyak gereja yang
dihancurkan atau dibakar, bila gereja kita dicintai oleh
masyarakat sekitarnya, bersahabat dengan penduduk
sekelilingnya, mereka akan menjadi pembela kita.
3. KITA PATUT MENGURANGI PENDERITAAN
MANUSIA. Setiap ada penderitaan, itu adalah kesempatan
untuk pelayanan. Setiap ada yang sengsara, itu adalah ujian
untuk kita, “apakah yang kita buat?” Roh Nubuat mengatakan,
“Any human being who needs our sympathy and our kind
offers is our neighbor. The suffering and destitute of all classes
are our neighbors; and when their wants are brought to our
knowledge, it is our duty to relieve them as far as possible”
(Testimonies, Vol. 4, p. 266). Jelas setiap yang membutuhkan
pertolongan kita adalah, “sesama manusia,” atau tetangga kita.
Kita harus meringankan beban mereka.
4. MENOLONG ORANG LAIN ADALAH SAMA DENGAN
MENOLONG DIRI KITA SENDIRI. “ Berulang-ulang Roh
Nubuat menyebutkan, “Doing good benefits the giver as well as
receiver.” Berbuat baik itu menguntungkan pemberi dan
penerima. Apa untungnya? Ya, kita ingat, “terlebih berkat
memberI daripada menerima, bukan?” Salah satu berkat ialah
sebab kita sendiri lebih sehat dan umur lebih panjang. Berbagai
penelitian menunjukkan mereka yang berbuat baik, mendukung
orang lain, lebih mempunyai daya tahan tubuh yang lebih kuat,
lebih sehat, dan ini berarti umur yang lebih panjang. Salah satu
sebab, “lebih banyak doa yang dilayangkan untuk pemberi.”
Ya, kita percaya kepada kuasa doa, bukan?
5. PELAYANAN MASYARAKAT ADALAH PEMBUKA
JALAN KEPADA INJIL. Ny. White lama telah mengatakan, “
Adventists’ work is to “first meet the temporal needs,” and
“then find an open avenue to the heart” where they can “plant
good seeds of virtue and religion” (Testimonies for the Church,
Vol. 4, p. 227). Setiap tindakan baik kepada orang lain,
merupakan pembuka jalan kepada Injil. Sebab itu, perlunya
tindakan “belas kasihan,” yang harus kita berikan kepada lebih
banyak orang, akan mereka dapat lebih peka kepada pekabaran
Injil. Kisah dari Pdt. Jose Rojas, yang semula adalah anak dari
pemabuk, yang sukar makan dan minum, namun dengan
kunjung anggota Dorkas Advent yang selalu melawat,
memberikan makanan pada saat ia lapar, akhirnya mengikuti
Kelas Alkitab Liburan gereja Advent, dan sekolah di sekolah
Bejana Advent Indonesia Timur
Advent, akhirnya menjadi Pendeta Advent, bahkan pernah
menjadi direktur Pemuda Advent seluruh Divisi Amerika
Utara, menunjukkan bahwa pelayanan masyarakata boleh
menjadi pembuka jalan kepada pekabaran Injil.
6.
BERTANGGUNG
JAWAB
UNTUK
MASA
PEHUKUMAN AKHIR. Apakah pertanyaan yang akan
ditanyakan kita waktu Yesus datang ke dua kali? Bukannya,
berapa harta yang kau miliki, atau berapa diploma yang telah
kau capai, tetapi, dalam Matius 25:35, 36, “Sebab ketika Aku
lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu
memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu
memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi
Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku
di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”
Pada saat kita bertanya, kapan kita melakukan semua itu, maka
Tuhan akan menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku.” Matius 25:40.
Jelas, pelayanan masyarakat bukanlah satu opsi atau pilihan.
Pelayanan masyarakat patut kita jadikan pola hidup kita. Umat
Tuhan harus dikenal sebagai orang yang peduli kepada orang
lain yang berkekurangan. Sebab itu, “Advent Peduli,” harus
dikumandangkan dan dihidupkan. Umat Tuhan harus memupuk
jiwa yang suka melayani sesama, sebab dia adalah pengikut
Yesus, dia sedang membentuk tabiat Yesus, yang akan
dibentuk dengan adanya jiwa pelayanan. Sementara penderita
manusia datang silih berganti, sementara banyak yang korban
banjir, gunung meletus atau gempa bumi akan selalu ada,
Kiranya anggota Jemaat Advent sedunia akan melihat bahwa
ini adalah kesempatan pelayanan. Kiranya kita semua akan
terlibat langsung dalam pelayanan bagi mereka yang kurang
beruntung dari kita; dan tindakan itu dapat dibuat tanpa pamrih,
dan penuh dengan suka cita.
“Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
sorga,” (Matius 5:16).
Selamat SABAT
Page 5
Edisi 276 – 07 Februari 2014
Kentang dan Telur, Pilih Mana ?
Oleh: Pdt. Dr. Moldy R Mambu
Indonesia yang bagai Zamrud di katulistiwa sekarang berada
dalam cobaan. Sementara Negara berupaya untuk menaikan
kemampuan dan taraf hidup masyarakat di berbagai sektor, di
luar dugaan datang bencana. Pada banyak tempat di wilayah
Jawa dan kota Manado, banjir bandang datang memporak
porandakan pemukiman. Air yang biasanya naik hanya sebatas
lutut kini meningkat ke plafon rumah. Korban harta tidak
terbilang jumlahnya apalagi terdapat korban manusia.
Berada di halaman rumah berlumpur yang telah kosong karena
bangunan terbawa banjir tidak ada yang tersisa, sangatlah
menggiriskan. Tidak mudah menghadapi kenyataan ini apalagi
beberapa keluarga yang kehilangan anggota keluarga. Melihat
ketinggian air di antara 3 – 5 meter yang terjadi di setengah
kota Manado dapatdibayangkan tingkat kesulitan serta tegang
nya pada saat-saat evakuasi. Dari tahun ketahun bencana
bukan berkurang tapi malahan bertambah menjadi massif
bahkan dengan munculnya bencana baru, gunung meletus
padahal dulu gunung itu tidur dan pasif.
Negeri siaga bencana perlu diketahui oleh setiap masyarakat.
Antisipasi musibah yang dapat saja terjadi kapan saja dan di
mana saja di semua kawasan perlu dibiasakan. Musibah itu
termasuk yang terjadi pada pribadi seseorang. Siapkah kita?
Rasul Paulus menulis “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah
bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu,
bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan” (Roma 5:3).
Pernakah mengamati bila sebuah kentang dan sebutir telur
dimasukkan ke dalam panic dengan air mendidih? Air
mendidih akan mengubah kentang dan telur itu. Tetapi
perubahan yang terjadi kepada dua benda itu sangat bertolak
belakang. Telur akan muncul dalam keadaan keras, sedangkan
kentang akan berubah menjadi lembut. Dalam situasi yang
paling berat di kehidupan ini, mungkinkah kita berada dalam
panic penderitaan, kesulitan, bencana dan musibah yang datang
kadang beruntun. Apakah hasil akhir yang akan keluar.
Lembutkah, keraskah?.
Ada penderitaan yang diakibatkan ulah kita manusia. Pola
hidup yang longgar cenderung boros sudah pasti berujung pada
Bejana Advent Indonesia Timur
masalah kesehatan maupun kesulitan finansial. Ada penderitaan
yang sulit diperkirakan serta berada di luar kemampuan
manusia yang dikategorikan bencana. Air yang dalam jumlah
kecil menjadi berkat namun bila dalam jumlah banyak dan
berada bukan padatempatnya maka itulah bencana.
Sikap menghadapi suatu bencana sangat menentukan untuk
membangun kembali semangat dan asa manusia. Merasa
terpuruk serta meratap berkepanjangan bukan suatu solusi.
Ungkapan bahwa ketika sebuah pintu dalam kehidupan tertutup
pasti ada jendela kesempatan lain yang terbuka banyak
benarnya karena sudah pasti setiap kejadian yang terjadi akan
dikembari dengan hikmah. Dalam keadaan seperti ini, yang
utama, bukan bertanya kenapa musibah ini terjadi tetapi
bagaimana sikap kita menghadapi cobaan atau ujian ini. Karena
pesoalannya adalah bagaimana kita bisa keluar dan dalam
keadaan bagaimana kita keluar dari panic itu.
Paulus memberi pencerahan bahwa menjadi orang Kristen
bukan berarti bebas dari penderitaan. Hidup dengan Yesus akan
menghadapi kesukaan dan sengsara. Kita menderita sengsara
karena kita hidup dalam persekutuan dengan Kristus (Kol. 1:
24; Flp. 3: 10).Juga sebagaimana Kristus harus menderita
sengsara, begitu pula orang Kristen harus mengalami banyak
sengsara (Kis. 14: 22).Sebab kesengsaraan itu justru turut
menandai persekutuan dengan Kristus, dan persekutuan itulah
yang menjadi alasan kita bermegah. Kesengsaraan
menimbulkan ketekunan dalam terang Kristus yang dihadapi
dengan ketabahan.
Sikap menghadapi kesukaran dan bencana itulah yang
menentukan untuk bangkit kembali. Memang secara manusia
kerugian ekonomi, sakit penyakit, kemiskinan, penderitaan dan
kematian sangat memukul kehidupan seseorang sehingga ada
orang yang menjadi pahit, getir dan keras seperti telur.Tapi ada
juga orang yang keluar dari kemelut ini justru menjadi bijak
dan matang. Ia merasa damai dengan dirinya. Sikapnya hangat
dan ramah, mudah tersenyum dan menyapa. Ibarat kentang dia
menjadi lembut karena dalamYesus ada sukacita. (Roma 8:3739). ***
Page 6
Edisi 276 – 07 Februari 2014
imam-imam dan katib-katib benar, Saulus menjadi sengit dalam
pertentangannya terhadap doktrin yang diajarkan oleh
murid-murid Yesus. Kegiatannya dalam menyebabkan pria dan
wanita yang suci ditarik di hadapan pengadilan, di mana
beberapa orang dipersalahkan untuk dimasukkan ke dalam
penjara dan beberapa orang sampai kepada kematian, hanya
karena iman mereka kepada Yesus, membawa kesedihan dan
kemurungan kepada sidang yang baru diorganisasi dan
menyebabkan banyak orang mencari keselamatan dalam
pelarian.
Dari Penganiaya Menjadi Murid
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
Y
ang terkemuka di antara
para pemimpin Yahudi
yang menjadi sangat tenar
oleh kemajuan yang menyertai
pekabaran Injil adalah Saulus dari
Tarsus. Seorang warganegara
Roma oleh kelahiran, meskipun
demikian Saulus adalah seorang
Yahudi oleh keturunan dan telah
dididik di Yerusalem oleh yang
paling terkenal dari rabi-rabi.
"Disunat pada hari ke delapan, dari bangsa. Israel, dari suku
Benyamin," Saulus adalah "orang Ibrani asli, tentang pendirian
terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku
penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum
Taurat aku tidak bercacat." Filipi 3:5, 6. Ia dianggap oleh
rabi-rabi sebagai seorang muda yang memiliki harapan baik,
dan pengharapan yang tinggi yang dihargai tentang dia sebagai
seorang pembela yang sanggup dan bersemangat dari iman
yang terdahulu. Pengangkatannya kepada keanggotaan dalam
rapat Sanhedrin menempatkan dia dalam kedudukan penguasa.
Saulus telah mengambil bagian yang mencolok dalam ujian dan
keyakinan Stefanus, dan bukti yang nyata dari kehadiran Allah
dengan orang yang mati syahid itu telah memimpin Saulus
untuk meragukan kebenaran pekerjaannya melawan
pengikut-pengikut Yesus. Pikirannya sangat kacau. Dalam
kebimbangannya ia memohon kepada mereka dalam hikmat
dan pertimbangan siapa ia telah meyakini sepenuhnya.
Bantahan rabi-rabi dan penghulu-penghulu akhirnya
meyakinkan kepadanya bahwa Stefanus adalah seorang
pengkhianat, bahwa Kristus yang dikhotbahkan oleh
murid-murid yang mati syahid adalah seorang penipu, dan
bahwa mereka yang melayani di tempat yang suci harus benar.
Bukannya tanpa ujian yang keras Saulus tiba pada kesimpulan
ini. Tetapi pada akhirnya pendidikan dan prasangkanya,
kehormatannya untuk guru-gurunya yang dulu, dan
kesombongannya akan kepopuleran menguatkan dia untuk
memberontak terhadap suara angan-angan hati dan anugerah
Allah. Dan setelah memutuskan dengan sepenuhnya bahwa
Bejana Advent Indonesia Timur
Mereka yang diusir dari Yerusalem oleh penganiayaan ini
"menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil."
Kisah 8:4. Dan di antara kota-kota ke mana mereka pergi
termasuk Damsyik, di mana iman yang baru itu memperoleh
banyak orang bertobat.
Imam-imam dan penguasa-penguasa telah mengharapkan
bahwa oleh usaha yang sungguh-sungguh dan penganiayaan
yang keras kemurtadan itu harus ditekan. Sekarang mereka
merasa bahwa mereka harus melaksanakan di tempat lain
pertimbangan yang telah diambil di Yerusalem terhadap ajaran
yang baru. Untuk pekerjaan yang istimewa yang mereka
inginkan untuk diperbuat di Damsyik, Saulus menawarkan
pelayanannya. "Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk
mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap
Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk
dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya,
jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti
Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke
Yerusalem." Ini dilakukannya "dengan kuasa penuh dan tugas
dari imam-imam kepala" (Kisah 26:12), Saulus dari Tarsus,
dalam kekuatan dan kesigapan seorang pria, dan didorong oleh
semangat yang salah, memulai perjalanan yang mengesankan,
kejadian yang aneh yang harus mengubahkan seluruh arus
kehidupannya.
Pada hari yang terakhir dari perjalanan, "pada tengah hari
bolong" sebagai pengelana-pengelana yang lelah mendekati
Damsyik, mereka datang dalam pandangan penuh ke seberang
tanah-tanah yang subur, kebun-kebun yang indah, dan kebun
buah-buahan yang subur, diairi dengan aliran yang sejuk dari
gunung-gunung sekelilingnya. Sesudah perjalanan yang
panjang pada tanah tandus yang sunyi, pemandangan seperti itu
sungguh
menyegarkan.
Sementara
Saulus,
dengan
teman-temannya, memandang dengan kekaguman akan tanah
datar yang subur dan kota yang indah di bawah, "tiba-tiba"
sebagaimana ia menyatakan sesudah itu, bercahaya "turun dari
langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku" "pada
tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang
lebih terang dari pada cahaya matahari" (Kisah 26:13), terlalu
mulia untuk mata yang fana menahannya. Dibutakan dan
bingung, Saulus jatuh tersungkur ke tanah.
Sementara terang terus bersinar sekeliling mereka, Saulus
"mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam
Page 7
Edisi 276 – 07 Februari 2014
bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya
Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kisah
26:14.
Dipenuhi dengan ketakutan, dan hampir dibutakan oleh
hebatnya terang itu, teman-teman Saulus mendengar suatu
suara, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Tetapi Saulus
mengerti kata-kata yang dikatakan, dan kepadanya dinyatakan
dengan jelas Seorang yang berbicara Bahkan Anak Allah itu
Dalam rupa yang mulia berdiri di hadapannya ia melihat yang
Tersalib itu. Ke atas jiwa orang Yahudi yang terpukul itu
gambaran wajah Juruselamat ditanamkan selama-lamanya.
Perkataan yang diucapkan menusuk lubuk hatinya dengan
tenaga yang dahsyat. Ke dalam ruang pikirannya yang gelap di
sanalah tercurah suatu banjir terang, menyatakan sifat tidak
tahu dan kesalahan kehidupannya yang dulu dan keperluannya
yang sekarang tentang terang Roh Kudus.
Saulus sekarang melihat bahwa dalam menganiaya
pengikut-pengikut Yesus ia sebenarnya telah berbuat pekerjaan
Setan. Ia melihat bahwa keyakinannya akan kebenaran dan
akan kewajibannya sendiri telah didasarkan sebagian besar atas
kepercayaannya yang penuh pada imam-imam dan
penguasa-penguasa. Ia telah mempercayai mereka bila mereka
menceritakan kepadanya bahwa cerita kebangkitan adalah
karangan yang dibuat-buat dari murid-murid. Sekarang ternyata
Yesus Sendiri yang berdiri, Saulus yakin akan kebenaran
tuntutan yang diadakan oleh murid-murid itu.
Pada saat terang surga itu, pikiran Saulus bertindak dengan
cepat sekali. Catatan nubuatan tentang Kitab Suci terbuka
dalam pengertiannya. Ia melihat bahwa penolakan akan Tuhan
Yesus oleh orang-orang Yahudi, penyaliban-Nya, kebangkitan
dan kenaikan-Nya, telah dinubuatkan oleh nabi-nabi dan
membuktikan Dia sebagai Mesias yang dijanjikan. Khotbah
Stefanus pada waktu ia mati syahid dibawa dengan kuasa
kepada pikiran Saulus dan ia menyadari bahwa mati syahid
telah dengan sungguh-sungguh memandang "Kemuliaan Allah"
waktu ia mengatakan, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan
Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Kisah 7:55, 56.
Imam-imam telah mengumumkan perkataan ini sebagai hujat,
tetapi Saulus sekarang mengetahui kata-kata itu menjadi
kebenaran.
dengan penganiayaan yang bengis.
Juruselamat telah berbicara kepada Saulus melalui Stefanus,
yang pertimbangannya jelas tidak dapat dibantah. Orang
Yahudi yang terdidik itu telah melihat wajah orang yang mati
syahid itu membiaskan terang kemuliaan Kristus yang kelihatan
seakan "sama seperti muka seorang malaikat." Kisah 6:15. Ia
telah menyaksikan kesabaran Stefanus terhadap musuhnya dan
keampunannya untuk mereka. Ia telah menyaksikan juga
ketabahan dan kesabaran karena orang banyak yang olehnya ia
disiksa dan menderita. Ia telah melihat beberapa orang yang
menyerahkan hidup mereka dengan kesukaan demi kepentingan
iman mereka.
Semua perkara ini mengiang jelas kepada Saulus dan
kadang-kadang mendorong pikirannya dalam keyakinan yang
sangat besar bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan
itu. Pada waktu seperti itu ia telah bergumul sepanjang malam
terhadap keyakinan ini dan selalu mengakhiri persoalan itu
dengan mengakui kepercayaannya bahwa Yesus bukanlah
Mesias dan bahwa pengikut-pengikut-Nya adalah orang fanatik
yang tersesat.
Sekarang Kristus telah berbicara kepada Saulus dengan
suara-Nya sendiri, mengatakan, "Saulus, Saulus, mengapa
engkau menganiaya Aku." Dan pertanyaan, "Siapakah Engkau,
Tuhan?" telah dijawab dengan suara yang sama, "Akulah Yesus
yang kau aniaya itu." Kristus telah memperkenalkan diri-Nya
sendiri kepada umat-Nya. Dalam menganiaya pengikut Yesus,
Saulus secara langsung telah melanggar terhadap Tuhan di
surga. Dengan menuduh bersalah dan memberi kesaksian yang
memberatkan terhadap mereka, ia juga telah menuduh bersalah
dan memberikan kesaksian yang memberatkan terhadap
Juruselamat dunia.
bersambung…..
Alangkah besarnya kenyataan segala perkara ini kepada
penganiaya itu. Sekarang Saulus mengetahui dengan pasti
bahwa Mesias yang dinubuatkan telah datang ke atas dunia ini
sebagai Yesus dari Nazaret dan bahwa Ia yang telah ditolak dan
disalibkan oleh mereka untuk siapa Ia datang untuk
menyelamatkan. Ia mengetahui bahwa Juruselamat telah
bangkit dalam kemenangan dari kubur dan telah naik ke surga.
Pada saat terbuka rahasia Ilahi Saulus teringat dengan
ketakutan tentang Stefanus, yang telah menyaksikan
Juruselamat yang sudah tersalib dan bangkit itu, telah
dikorbankan oleh persetujuannya, dan dengan perantaraannya,
banyak pengikut Yesus yang lain telah menemui kematian
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 8
Edisi 276 – 07 Februari 2014
satu kebangunan dan reformasi di dalam konteks memuliakan
Allah (Wahyu 14:7) secara individu di dalam tabiat dan itu
harus melanda seluruh anggotanya secara universal, barulah
Roh Kudus dicurahkan secara global. Pekerjaan reformasi dan
kebangunan umat-umat Tuhan di dalam tabiat adalah satu hal
yang mendesak saat ini.
Artikel Rohani
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Masa Kesukaran di Akhir Zaman
lanjutan …..
1. Roh Kudus Tercurah Di Akhir Zaman Secara
Tak Terbatas Setelah Yesus Dipermuliakan
”Janji besar pencurahan Roh Kudus ini nanti digenapi
untuk pertama kalinya secara primer di hari Pentakosta lalu
terus berlanjut sepanjang pada zaman gereja para rasul tetapi itu
akan menunggu kegenapannya yang lengkap di akhir zaman
menjelang kedatangan Kristus kedua kali.1Ini juga
mengindikasikan bahwa pencurahan Roh Kudus di akhir zaman
dalam skala lebih besar belum akan terjadi kalau Yesus belum
dimuliakan di antara mereka yang mengaku para pengikut
Kristus di dalam lingkup para pemelihara hukum-Nya termasuk
hukum Sabat dan mengemban kesaksian-Nya yakni roh nubuat
(Wahyu 19:10). Dan lebih dari 500 aliran pemelihara Sabat2
patut diakui bahwa MAHK adalah satu-satunya denominasi
Kristen pemelihara Sabat di dunia ini yang menyerukan
pekabaran tiga malaikat, tetapi para penganutnya memerlukan
1
Kaum Dispenasionalis mempercayai bahwa janji pencurahan
Roh Kudus ini akan terjadi di masa Tribulasi (masa kesukaran besar)
karena mereka menafsirkan pemulihan Israel secara nasional yang akan
terjadi pada masa kesukaran kedua sesudah masa Antikris di pertengahan
1 x 7 masa sambil mengutip Daniel 9:24-27. Sebagai salah satu penganut
Futuris-Dispensasionalis, Constable mencatat, “pandangan lain, kurang
berterima dari sudut pandangku, yaitu bahwa janji ini tak bersyarat dan
merujuk kepada masa depan Israel secara ekskatologis. Masalah dengan
pandangan ini adalah bahwa orang-orang Yahudi akan mengalami
beberapa antagonisme pada masa paling akhir dari Millenium (Wahyu
20:7-10)… Adalah menarik bahwa orang-orang Yahudi akan berkumpul
di Tanah Perjanjian, menerima dorongan dari Antikris, selama parohan
pertama masa Tribulasi. Kemudian penyerang akan turun ke atas negeri
mereka dan prospek yang mengerikan yang dinubuatkan di ayat-ayat 1-11
dari Yoel pasal 2 akan terjadi pada parohan kedua dari masa Tribulasi.
Antikris akan menganiaya mereka. Betapapun, mereka tidak akan
berkumpul kemudian di dalam pertobatan. Lihat ulasan dari Thomas L.
Constable, menurut eksposisinya atas pasal 2:19 dan 2: 15-16,” Notes on
Joel, Edisi 2013, hlm. 17, 16, diakses pada tanggal dalam 11 Februari
2013 dalam situs www.soniclight.com/constable/notes/pdf/joel.pdf
2
Lihat ulasan berjudul “Sabbath Observing Denominations —
Sabbath Churches, ”Copyright 2007 - http://www.The-TenCommandments.org diakses kembali pada tanggal 14 April 2013.
Bejana Advent Indonesia Timur
Mengapa Yesus belum dimuliakan di tengah-tengah
bangsa Israel pada saat Dia sudah mengadakan mujizat-mujizat
di dalam pelayanan-Nya itu?Yesus belum dimuliakan oleh
bangsa Yahudi sebab mereka hanya memuliakan Yesus sebagai
Mesias hanya di bibir. Sambil mengutip nubuatan nabi Yesaya,
Yesus berkata terang-terangan kepada mereka: “Bangsa ini
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari
pada-Ku” (Yesaya 29:13; Matius 15:8; Markus 7:6). Tetapi
mereka harus diberikan bukti-bukti cukup sehingga saat
penolakan mereka lengkap maka alat bukti penghakiman Allah
akan sempurna dan berlaku bagi mereka secara sempurna pula
sehingga mereka tidak dapat berdalih. Bukti-bukti cukup itu
datang dari pengajaran-pengajaran, mujizat-mujizat yang
menyertai pengajaran-pengajaran, teladan dan tabiat Kristus.
Pada saat bukti-bukti ini dilawan dan ditolak secara sadar oleh
orang-orang Yahudi melalui perkataan-perkataan debat mereka
maka mereka akan dihakimi oleh perkataan-perkataan mereka
yang sia-sia kepada Yesus (Matius 12:36-41) yang terus saja
membantah setiap perkataan Kristus. Sehingga tanda mujizatNya tidak cukup kuat untuk memenangkan keyakinan mereka
kepada-Nya.
Kalau begitu siapa yang mestinya memuliakan Dia?
Bukankah seharusnya ada pihak yang akan memuliakan Yesus
yakni pihak bangsa Israel dan pihak Allah Bapa di sorga.Lalu
di dalam konteks diri-Nya akan dipermuliakan, terlebih dahulu
Yesus harus memuliakan Bapa-Nya di atas bumi agar supaya
Dia Sendiri akan dipermuliakan oleh Bapa-Nya.
Itulah
permohonan-permohonan doa-Nya kepada Bapa-Nya dengan
sungguh-sungguh dalam Yohanes 17:1, 4, 5, 9, 10, 11, 22:
“Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan
berkata: ‘Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu,
supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau” (ayat 1). “Aku
telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan
menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku
untuk melakukannya” (ayat 4). “Oleh sebab itu, ya Bapa,
permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang
Kumiliki di hadirat-Musebelum dunia ada (ayat 5). “Aku
berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi
untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab
mereka adalah milik-Mudan segala milik-Ku adalah milik-Mu
dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telahdipermuliakan di
dalam mereka (ayat 9-10). “Dan Aku telah memberikan
kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.”
(ayat 22).
Di sini terlihat bahwa pemuliaan Yesus di bumi oleh
Allah Bapa adalah bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia
Page 9
Edisi 276 – 07 Februari 2014
tentangkemuliaan terkait eksistensi Ke-Allahan yang Dia miliki
sebelum dunia diciptakan.3 Pemuliaan terhadap diri Yesus
Kristus ini dapat terjadi karena Dia sudah menjalankan dan
menyelesaikan pekerjaan yangBapa-Nya sudah tugaskan
kepada-Nya di atas bumi ini selama penjelmaan-Nya menjadi
manusia. Walaupun bangsa Yahudi tidak memuliakan Kristus
dengan hati mereka karena penolakan mereka akan eksistensi
ke-Allahan-Nya, tetapi di dalam doa-Nya, Yesus mengaku
bahwa Diri-Nya“sudah dipermuliakan di dalam mereka” (ayat
10) bahkan kemuliaan yang Allah Bapa sudah berikan kepada
Yesus itu,sudah diberikan-Nya kepada mereka (ayat 22).Dalam
ayat 34 dan 35 dari Yohanes pasal 3telah disebutkan, “Sebab
siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman
Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak
terbatas.Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala
sesuatu kepada-Nya.”Ini jelas merujuk kepada pemberian kuasa
yang tak terbatas diberikan kepada-Nya baik di bumi maupun
di sorga (Matius 28:18), baik pada saat Ia dibaptiskan di sungai
Yordan(Matius 3:17), lalu pada saat Ia dipermuliakan di atas
gunung (Matius 17:5) dimana disebutkan, “tiba-tiba sedang ia
berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan
dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: ‘Inilah Anak
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah
Dia’” maupun pada saat Ia mengadakan perintah kepada muridmurid-Nya untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya dan
membaptiskan mereka (segala bangsa) di dalam nama Bapa,
Anak dan Roh Kudus. Suara itu kedengarannya mengukuhkan
pemuliaan Yesus oleh Bapa-Nya saat Roh Kudus turun ke atasNya. Jadi pemuliaan terhadap Yesus hanya dapat dilakukan
oleh manifestasi dari Oknum Pribadi ketiga dari Ke-Allahan
yakni Roh Kudus di dalam kuasa yang tidak terbatas.
Sejauh ini jelas bahwa Yesus dipermuliakan di antara
orang-orang Yahudi melalui kuasa Roh Kudus yang Allah
sudah berikan saat Iasebagai Mesias diurapi melalui acara
baptisan kudus di sungai Yordan dan sejak itu Ia
“menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan
Roh-Nya yang tidak terbatas kepada-Nya” (Yohanes 3:34).
Setelah Yesus dipermuliakan melalui pencurahan kuasa Roh
Kudus ke dalam diri-Nya pada peristiwa baptisan itu maka
adalah kerinduan Allah Bapa untuk mencurahkan Roh-Nya
secara tidak terbatas kepada setiap individu dari bangsa Yahudi
sebab keselamatan itu datang dari antara mereka (Yohanes
4:22). Namun janji Tuhan untuk mencurahkan Roh-Nya secara
tidak terbatas ke atas semua manusia (Yoel 2:28) di Israel
secara nasional nampaknya tidak akan terjadi, sekalipun secara
individu ada beberapa di antara mereka mengalaminya
termasuk Simeon yang sudah tua (Lukas 2:25-27). Di dalam
ayat-ayat itu disebutkan: “Adalah di Yerusalem seorang
3
Sebagai mantan anggota Sanhedrin, dari mashab Farisi yang
fanatik dalam keyahudiannya, rasul Paulus yang telah bertobat, telah
memuliakan Yesus Kristus oleh pengakuannya terhadap eksistensi
KeAllahn-Nya, dimana dia dan orang-orang Kristen di Kolose dapat
“dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nyauntuk
menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar... Karena seluruh
kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia” (Kolose 1:11, 19.
Bejana Advent Indonesia Timur
bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang
menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di
atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus,
bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia
yang diurapi Tuhan.Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus.
Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya
untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum
Taurat,..” Penerimaan Simeon akan Roh Kudus terjadi disaat
ia mengakui Yesus sebagai Mesias yang berarti “yang diurapi
Tuhan.”
Namun persoalan yang mendasarialah bahwa adalah
terlalu sia-sia dan membuang-buang energi bagi Tuhan untuk
mencurahkan Roh-Nya kepada Israel sebagai satu bangsa di
periode mesianik ini (selama 3 ½ tahun)sementara di antara
mereka sedang terjadi penolakan secara nasional terhadap
Yesus Kristus sebagai Mesias (yang diurapi Tuhan) hanya
karena Ia dikleim sebagai Anak Allah yang hidup (Matius
16:16, 17; 26:63). Penolakan mereka menjadi lengkap saat
mereka menyalibkan-Nya sebagai Mesias sebagaimana yang
dicatat dalam Lukas 24:26 yang disebutkan, “Bukankah Mesias
harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya?”Ungkapan
kata“Kemuliaan-Nya”di
sini
adalah kemuliaan sesudah kebangkitan-Nya di mana Dia akan
dipemuliakan di antara orang banyak sesudah Ia terangkat ke
sorga yakni saat pencurahan Roh Kudus terjadi di antara
manusia pada hari Pentakosta dalam kapasitas yang besar.
Yesus dimuliakan Allah Bapa dalam hal tabiat, oleh karena
“dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebab-Nya. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama,supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada
di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah
bumi,dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’
bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:8-11).
Pencurahan Roh Kudus sejak hari Pentakostaitu
dimaksudkan untuk memperlengkapi murid-murid Yesus dan
jemaat mula-mula dengan kuasa lebih limpah untuk
memberitakan Injil bahwa Kristus adalah Mesias, Anak Allah
yang hidup yang mana pernah mati dan telah bangkit dari
antara orang mati. Kuasa Roh Kudus ini pun tercurah ke atas
seorang Farisi, calon Imam Besar, sang penentang Yesus
Kristus selaku Mesias namun yang telah bertobat oleh kuasa
Roh itu yakni rasul Paulus. Dalam Kisah Para Rasul 17:3,
Paulus memberitakan Injil yang menerangkan dan
menunjukkan bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari
antara orang mati, di dalam tema pembicaraan: ‘Inilah Mesias,
yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu.’”Ini menunjukkan
dengan tegas bahwa Allah tidak mengabaikan iman dan
penerimaan beberapa orang di antara bangsa Yahudi oleh
menerima kehadiran Kristus di tengah-tengah mereka, yakni
mereka yang percaya kepada setiap pengajaran-Nya termasuk
percaya kepada janji kedatangan kuasa Roh Kudus (Kisah
1:8).Terbukti ada sejumlah besar imam menjadi percaya (Kisah
Page 10
Edisi 276 – 07 Februari 2014
6:7) karena pencurahan Roh Kudus yang melimpah ini. Injil
Yohanes pun pada akhirnya dituliskan bebepa dekade
kemudian pada saat setelah pencurahan Roh Kudus terus terjadi
di jaman para rasul untuk memberikan kesaksian secara tertulis
tentang Mesias, Anak Allah yang dipermuliakan oleh Roh
Tuhan,yang mengurapi-Nya di dalam kuasa yang tak terbatas
selama pelayanan-Nya di dalam kemanusiaan (lihat Yohanes
3:34).
Sekalipun demikian, tanda-tanda mujizat Tuhan Yesus
yang juga menyertai para rasul dalam pemberitaan Injil sesudah
kenaikan-Nya ke sorga tidak cukup meyakinkan orang-orang
Yahudi secara nasional bahwa Yesus adalah Mesias (yang
Diurapi) dan Anak Allah yang memungkinkan mereka
menerima pencurahan Roh Kudus. Sebab hati mereka sudah
dikeraskan oleh kedegilan hati mereka(Markus 3:5; 16:14;
Kisah 3:6-9; 4:1-3). Buktinya, walaupun Injil Yohanes sudah
menyaksikan bahwa masih banyak tanda lain yang dibuat
Yesus di depan mata murid-murid-Nyayang tidak tercatat
dalam kitab ini (Yohanes 20:30),tetapi terbukti kebanyakan
orang Yahudi tidak merasa diyakinkan dibangkitkan imannya
walaupun bukti-bukti kuat melalui mujizat-mujizat yang Ia buat
sudah cukup bagi mereka.Kerinduan Yesus kepada muridmurid-Nya agar mereka percaya kepada-Nya yang memiliki
hubungan dengan Allah Bapa di dalam konteks Ke-Allahan
adalah kerinduan yang dia miliki untuk dipahami dan
dipercayai oleh orang-orang Yahudi, sebagai berikut:
“‘Aku dan Bapa adalah satu.’.....Tidak percayakah
engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam
Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku
katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di
dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan
Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah
karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaanpekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaanpekerjaan yang lebih besar dari pada itu.” (Yohanes
10:30; 14:10-12).
bersambung…..
Inpirational Story
Satu Jam Gaji
Oleh : Bredly Sampouw
Adi, seorang pimpinan sebuah perusahaan di Jakarta tiba di
rumahnya pukul 9 malam seperti biasanya. Tidak seperti
biasanya anaknya, Ana yang berusia 9 tahun membukakan
pintu untuknya. Tampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur?” sapa Adi sambil menciumnya. Biasanya
Ana sudah lelap saat ia pulang dan baru bangun ketika ia akan
berangkat ke kantor. “Aku nunggu Papa pulang sebab aku mau
tanya berapa sih gaji Papa?”
“Ok. Kamu hitung sendiri yah. Setiap hari Papa bekerja
sekitar 10 jam dan dibayar 400 ribu, tiap bulan rata-rata 22 hari
kerja, kadang Sabtu masih lembur. Berapa gaji papa hayo?”
“Kalau 1 hari Papa di bayar 400 ribu untuk 10 jam, beraerti 1
jam Papa digaji 40 ribu dong,” kata Ana.
“Wah, pintar kamu. Sekarang cuci kaki, lalau tidur,” perintah
Adi. Ana kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam lima
ribu?” “Sudah, tidak usah macam-macam. Buat apa minta uang
malam-malam begini? Tidurlah.”
“Tapi, Papa,” Kesabaran Adi pun habis, “Papa bilang tidur!”
hardiknya. Ana pun lari menuju ke kamarnya dengan sedih.
Usai mandi, Adi menyesali hardikannya. Ia menengok Ana di
kamar tidurnya dan mendapati ia sedang terisak sambil
memegang uang 15 ribu. Sambil mengelus kepala Ana, Adi
berkata, “Maaf Papa ya. Papa sayang sama Ana. Kamu minta
uang malam-malam begini untuk apa?”
“papa, aku tidak minta uang. Aku hanya pinjam. Aku akan
kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan
seminggu ini.” “Iya, iya, tapi buat apa?” tanya Adi lebut.
“Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga,
30 menit saja. Mama sering bilang waktu Papa itu amat
berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka
tabunganku, hanya ada Rp 15 ribu. Karena Papa 1 jam dibayar
40 ribu, berarti aku harus membayar Rp 20 ribu untuk waktu
Papa. Tabunganku hanya Rp 15 ribu, kurang Rp 5 ribu,
makanya aku mau pinjam dari Papa,” kata Ana dengan polos
Adi pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 11
Edisi 276 – 07 Februari 2014
kecil itu erat-erat dengan haru. Ia baru menyadari bahwa
limpahan harta yang ia berikan selama ini ternyata tidak cukup
untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.
Pathfinder
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Dunia sering menilai waktu dengan
uang sehingga ungkapan “Time is Money” sudah dianggap
kebenaran mutlak. Seberapa besar Anda meletakkan uang di
atas segalanya? Adakah waktu yang tersisa untuk keluarga?
Seberapa sering kita meninggalkan pasangan dan anak karena
kita mengejar uang?
Untuk Dilakukan : “Apa gunanya seorang memperoleh
seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.” Markus 8 : 36
Saat semua sumber daya alam habis terkuras, kita baru sadar
bahwa kita tidak bisa memakan uang kita. Harta yang termahal
dan termulia diberikan Tuhan kepada manusia ialah anak.
Sering orang tua tidak menyadari bahkan memikirkan hidu
seorang anak sejak kecil hingga dewasa, akan apa yang mereka
pikirkan tentang orang tua khususnya Papa atau Mama. Ketika
kita sedang sibuk dalam berbisnis, bekerja, mencari nafka
terkadang lupa peran dan tanggung jawab sebagai orang tua
kepada anak sendiri. Uang memang penting untuk hidup tetapu
jauh lebih penting adalah Anak. Karena itu hai orang tua
nyatakan kasih sayang kepada anak selagi masih kecil niscaya
kelak pada saat mereka dewasa maka rasa cinta mereka tetap
ada didalam pikiran mereka. Banyak orang tua sekarang ini
yang kecewa dengan perlakuan anak mereka setelah dewasa
dan berpisah dengan mereka, bahkan ada anak yang karena
marahnya tidak sayang lagi kepada orang tuanya sendiri.
Cintailah anak melalui perbuatan kita sebagai orang tua, waktu
sesaat lebih bernilai daripada uang sejuta dihadapan anak.
“Love is Forever”
UPACARA PENERIMAAN ANGGOTA
KLUB
Pembawa Acara sudah menempati posisi masing-masing
Lilin-lilin perwakilan kelas sudah dipersiapkan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Defile Bendera : Bendera Merah Putih, Bendera AY,
Bendera Pathfinder dan Bendera Adventurer
memasuki ruangan, semua hadirin berdiri.( Cara
membawa Bendera Merah Putih : Posisi Tongkat
Tegak Lurus, tangan kanan memegang bagian bawah
tongkat, tangan kiri memegang tongkat tegak lurus di
depan dada, sedangkan bendera Klub : Tongkat
diletakkan di atas ikat pinggang bagian tengah dengan
posisi tongkat 45 derajat.
Defile peserta pelantikan memasuki ruangan dimulai
klub Adventurer, Pathfinder dan CMG, Pembina-2 dan
Para Master Guide.
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya diikuti oleh
seluruh Peserta dan Hadirin.
Mars PA
Pembacaan motto dan perjanjian PA
Mars Adventurer
Perjanjian & Peraturan Adventurer
Mars Pathfinder
Perjanjian dan Peraturan Pathfinder
Doa Buka
Amanat
Serah Terima Direktur (apabila ada penggantian
Direktur)
Penyalaan Lilin Kelas dan memberikan semangat
kepada Peserta.
Doa Syafaat
Lagu tutup
Doa Tutup.
Catatan : format acara dapat dirangkai sesuai dengan
kreatifitas Klub, tanpa menghilangkan point-point tersebut di
atas.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 12
Edisi 276 – 07 Februari 2014
para murid ada yang akan menghianatiNya. Dalam hati Yudas
kaget dan takut. Murid-murid yang lain saling bertanya dalam
hati mereka. Mereka bingung mendengar ucapan Yesus.
Cerita Untuk Anak
Dikirim oleh Max Kaway
YESUS Melayani Banyak Orang
(Cerita Perjanjian Baru)
Yesus segera memotong-motong roti dan memberikan
potongan pertama kepada Yudas.
Lalu Yesus berkata,
“Pergilah segera memenuhi janjimu” Yudas pun segera pergi
kepada para imam.
Yesus dan para murid telah selesai makan bersama. Mereka
segera pergi ke taman Getsemani. Yesus meminta para murid
untuk berjaga. Lalu, Yesus pergi ke tempat sepi untuk berdoa.
Tetapi sayang, sesaat kemudian para murid telah tertidur. Tak
lama kemudian datanglah serombongan orang, Mereka utusan
Imam Agung Kayafas. Mereka datang untuk menangkap
Yesus. Yudas ada di antara mereka dan akhirnya Yudas
menjual Yesus dengan 30 keping uang perak.
Maukah kalian menjadi sahabat Yesus? JIkalau kamu suka
menolong orang lain dengan hal-hal baik, menceritakan tentang
Yesus kepada teman kalian maka kalian sudah menjadi sahabat
Yesus yang setia.
Pada saat Yesus mulai bertumbuh menjadi besar, Yesus telah
menolong banyak orang, Ia juga mengajar di rumah Ibadah.
Oleh karena itu, banyak orang suka kepada Yesus. Sebaliknya,
para imam tidak suka kepada Yesus. Begitu juga para ahli
Kitab Taurat.
Yesus sangat sibuk menolong banyak orang. Maka Yesus
memilih dua belas orang untuk membantuNya. Dua belas orang
itu menjadi murid Yesus. Yudas Iskariot yang telah menjual
Yesus. Yesus berpura-pura tidak tahu apa yang telah di
lakukan Yudas.
Yesus ingin merayakan Paskah Yahudi di Yerusalem. Ia
mengajak murid-muridNya berkumpul. Mereka merayakan
paskah di rumah seorang yang kaya makanan dan minuman
telah tersedia di tempat itu. Yeus mengambil sebuah baskom
dan kain lap. Diisinya baskom itu dengan air lalu membasuh
kaki para murid. Satu per satu kaki para murid dibasuh dan
dilap. Tetapi, Petrus menolak kakinya dibasuh oleh Yesus.
Petrus merasa tidak pantas karena Yesus adalah Tuhan dan
gurunya. Ternyata Yesus ingin memberi contoh kepada para
muridNya. Yesus adalah Tuhan dan guru, tetapi Yesus mau
melayani sesamaNya.
Selesal membasuh kaki, Yesus
mengajak para muridNya untuk makan bersama. Mereka
merayakan paskah Yahudi.
Tetapi Yesus tampak tidak
gembira. Yesus berkata kepada murid-muridNya., Diantara
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 13
Edisi 276 – 07 Februari 2014
Ketika Allah Terasa Jauh
Oleh: Departemen Komunikasi GMAHK Paaldua
Seminggu setelah banjir yang melanda manado dan sekitarnya,
ada begitu banyak cerita yang dapat dihimpun; suka, duka. Hal
itu juga yang dapat diceritakan oleh Kepala Sekolah SMP
Advent Paaldua Manado, Bapak Hendro Pungus dalam
khotbahnya di Ibadah Rabu Malam(22/1-2014) GMAHK
Paaldua. Ditampilkan gambar-gambar saat banjir mulai
menggenangi kawasan sekolah sampai mencapai puncaknya
pada pukul 15.00 setinggi pintu masuk ruangan kelas. Satu
pertanyaan pembuka dalam khotbahnya adalah: Mengapa
Tuhan terasa jauh?
Bejana Advent Indonesia Timur
Suami dari Ibu Cella Wagey ini juga memaknai kisah Ayub
yang mendapat pencobaan yang tidak seharusnya dia terima.
Dalam khotbahnya dipaparkan 3 tips mengatasi perasaan Allah
terasa jauh. Yang pertama adalah pusatkan pada keberadaan
sifat Allah yang tidak berubah. Tips yang kedua ada terdapat
Ibrani 6:18 yang menyatakan bahwa Allah tidak pernah
berdusta. Yang ketiga adalah ingatlah apa yang Allah lakukan
pada kita diwaktu yang lalu.
Page 14
Edisi 276 – 07 Februari 2014
Pengurus Tawarik Advent Peduli
Terbentuk
Oleh : Herschel Najoan – BAIT Manado
Menjawab tantangan bahwa pelayanan kepada masyarakat
harus dilakukan secara terorganisir dan terkoordiner secara
rapi, maka pada hari kamis sore (6/2) bertempat di rumah
keluarga Korua Angkow di Warukapas kecamatan Dimembe,
MInahasa Utara telah terbentuk pengurus Tawarik Advent
Peduli.
Kekuatan iman yang luar biasa oleh saudara Hendro yang juga
adalah Ketua Jemaat telah diterima Jemaat Paal mengingat ada
belasan unit rumah anggota jemaat GMAHK Paaldua yang
kena dampak banjir mulai dari yang ringan sampai dengan yang
sangat parah sehingga tidak dapat ditinggali lagi. Selesai
Ibadah, Pendeta jemaat DR. Ronell Mamarimbing selaku
pimpinan Majelis Jemaat memimpin rapat untuk membantu
anggota jemaat yang sangat membutuhkan.
Bejana Advent Indonesia Timur
Pertemuan pada kamis sore itu dihadiri oleh para relawan
Advent Peduli di Posko di Warukapas beberapa waktu yang
lalu dimana umumnya adalah tua-tua jemaat Tetalu dan jemaat
Warukapas dan juga gembala jemaat.
Selain telah terpilih ketua, wakil ketua, sekretaris dan
bendahara, telah terpilih pula Koordinator Dapur Umum,
Koordinator Evakuasi, Koordinator Rehabilitasi, Koordinator
Kesehatan dan Koordinator Pendidikan. Pengurus ini masih
akan terus dilengkapi sesuai dengan kebutuhan nanti dan akan
Page 15
Edisi 276 – 07 Februari 2014
dievaluasi setiap tahun. Disetujui pula keanggotaan dalam
Tawarik Advent Peduli ini terbuka untuk semua anggota gereja
Advent begitu pula dengan pengurus sehingga dalam
kepengurusan ini pula datang dari beberapa jemaat baik di
MInahasa Utara dan dari Manado.
asrama militer Kompi Senapan B 712 Sukur diadakan
pertandingan persahabatan olahraga dengan mengundang
jemaat-jemaat se Distrik Minut Bitung dan beberapa jemaat di
daerah konfrens Manado Maluku Utara dan konfrens Minahasa.
Sebelum dan sesudah pertemuan pada kamis sore itu, beberapa
ketua jemaat dari beberapa jemaat di Minahasa Utara dan
Manado telah menyatakan keiinginan untuk bergabung dengan
gerakan Advent Peduli ini. Diharapkan gerekan kepedulian
Advent kepada masyarakat ini akan terus berkembang untuk
menjadi pembuka jalan untuk menjangkau orang lain.
Membangun Gereja – Jemaat Tatelu
Mengadakan Olahraga Bersama se
Distrik Minut – Bitung
Oleh : H. Najoan – BAIT Manado
Olahraga persahabatan ini dihadiri oleh puluhan jemaat se
distrik Minut Bitung dan dari daerah lainnya. Kegiatan olahraga
yang dimulai sekitar pukul 8 pagi ini di antaranya
mempertandingkan sepak bola, bola volley, volley pantai,
bulutangkis, sepak takraw, tarik tambang dan catur.
Dalam rangka penyelesaian pembangunan gedung gereja
jemaat Tatelu distrik Minahasa Utara dan Bitung, maka pada
tanggal 2 Pebruari 2014, bertempat di lapangan olahraga di
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 16
Edisi 276 – 07 Februari 2014
Sepakbola menjadi olahraga paling vaforit dalam olahraga
persahabatan ini dengan mempertandingkan lebih 50 grup
khusus untuk putra dengan menggunakan 4 lapangan
pertandingan.
kami
Pertikaian besar antara Kristus dan Setan, yang sudah
berlangsung selama hampir enam ribu tahun, segera akan
berakhir. Si jahat berusaha melipat gandakan upaya untuk
mengalahkan pekerjaan Kristus demi kepentingan manusia dan
mengikat jiwa-jiwa di jeratnya. Untuk menahan manusia di
dalam kegelapan dan di dalam keadaan tidak bertobat sampai
pengantaraan Juru selamat berakhir, sehingga tidak ada lagi
korban bagi pengampunan dosa, adalah tujuan yang akan
dicapainya.
Kegiatan olahraga yang disponsori oleh BWA jemaat Tatelu
dan didukung oleh jemaat di wilayah Tawarik (Tatelu,
Warukapas, Wasian, Klabat), di antaranya diikuti oleh jemaat
Yordan Airmadidi, Tumaluntung, Teep, Polomas, Bukit Zaitun,
Batu, Galilea Mangket, Esepile Langsa, Kawangkoan, Madidir,
Bulo, Eben Haezer, Makalisung, Wineru, Tetey, Sagrat, Batu
Putih, Kalawat, Waldensi, Dembet, Kumersot, Weru, Delima,
Sarongsong, Paniki Atas, Getsemani dan lain-lain.
Alkitab menyatakan bahwa pada suatu kesempatan, bilamana
malaikat-malaikat Allah datang ke hadirat Tuhan, Setan juga
datang di antara mereka (Ayub 1:6), tidak untuk menyembah di
hadirat Raja Kekal, tetapi untuk melanjutkan rancanganrancangan jahatnya melawan kebenaran. Dengan tujuan yang
sama ia hadir bilamana orang-orang berkumpul untuk berbakti
kepada Allah. Meskipun tidak kelihatan, ia bekerja dengan giat
dan rajin untuk mengendalikan pikiran orang-orang yang
berbakti itu. Bagaikan jenderal yang trampil, ia menyusun
rencana-rencananya sebelumnya. Pada waktu ia melihat
pelayan-pelayan atau pesuruh-pesuruh Allah menyelidiki
Alkitab, ia mencatat mengenai hal yang akan dihadapkan
kepada orang-orang. Kemudian ia menggunakan seluruh
kelicikannya dan kepintarannya agar dapat mengendalikan
suasana supaya pekabaran itu tidak sampai kepada mereka yang
sedang ditipunya dalam hal-hal tertentu itu. KA
Untuk itu sebagai umat Tuhan yang telah mengetahui jerat-jerat
setan, sepatutnya kita waspada, semakin berserah pada tuntunan
ilahi sehingga kita diberikan kuasa untuk bertahan dari segala
jenis pencobaan.
Redaksi
Kegiatan olahraga ini dimanfaatkan oleh jemaat Tatelu untuk
menjual makanan kepada para peserta olahraga dan uang
pendaftaran menjadi tambahan modal untuk pembangunan
gereja Tatelu.
Bejana Advent Indonesia Timur
Kami Tim Dapur yang bertugas
hari ini menyampaikan terima kasih
atas kerja sama yang baik dalam
pengiriman artikel dan berita untuk
terbitan hari ini.
An. Tim Redaksi Yang Bertugas
Kedy Malonda
Page 17
Download