Kualitas Struktur Tanah di Pesisir… KUALITAS STRUKTUR TANAH DI PESISIR PANTAI DAN PERMUKIMAN PENDUDUK Mohammad Taufiq PGSD, FKIP, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jl. Raya Jemursari No. 51-57 Surabaya [email protected] ABSTRAK Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi,yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di dalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik dan tanda kesuburan tanah dapat di tandai dengan adanya pertumbuhantanaman, warna, aktivitas biologis, dankeadaan fisik tanah (mudah tergenang, kekeringan, rengkah dan seterusnya) yang ada di sekitar wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan perbandingan kualitas struktur tanah yang ada di pesisir pantai dan tanah di pemukiman. Penelitian ini menggunakan metode antara lain observasi kualitas struktur tanah dan ujicoba penanaman biji kacang hijau. Populasi penelitian yang digunakan adalah mengambil tanah yang ada di dekat pantai yaitu di desa Larangan Kenjeran Surabaya dan tanah yang bersal dari Desa Dampaan Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ke dua sampel tanah yang kami ambil dari wilayah yang berbeda tersebut, terdapat banyak perbedaan yang signifikan di antaranya di lihat dari kondisi fisik, warna tanah, lingkungannya, serta uji kesuburan terhadap dua sampel tanah dengan menggunakan biji kacang hijau. Berdasarkan perbedaan ke dua sampel tanah tersebut dapat di simpulkan bahwa setiap tanah mempunyai karakteristik yang berbeda–beda yang mencerminkan keadaan wilayah tersebut. Kata kunci: kualitas struktur tanah, pesisir pantai, permukiman penduduk PENDAHULUAN Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi,yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Yuliprianto, 2010:11). Salah satu yang dapat kita pelajari dari tanah yaitu struktur tanah, struktur tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta tidak langsung berupa perbaikanperedaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah, tersedianya unsur harabagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah tidaknya akar dapatmenembus tanah lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya faktor - faktor pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanahyang berstruktur jelek akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila didalamnya terdapat penyebaranruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam dan di antara agregatyang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya. Agregat tanahsebaiknya mantap Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar. Dengan demikian tahan erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh partikel-partikel tanah halus, sehingga infiltrasitertahan dan run-off menjadi besar. Struktur tanah yang jelek tentunya sebaliknyadengan keadaan diatas. Dan kegiatan yang berupa pengolahan tanah, pembajakan, pemupukan termasuk pengapuran dan pupuk organik, lebih berhubungan denganaspek struktur daripada aspek tekstur tanah (Sarief, 1986: 50-51). Tanda kesuburan tanah dapat di tandai dengan adanya pertumbuhantanaman, warna, aktivitas biologis, dankeadaan fisik tanah (mudah tergenang,kekeringan, rengkah dan seterusnya) yang ada di sekitar wilayah tersebut. Dalam observasi mengenai struktur tanah, kami mengambil tanah yang ada di dekat pantai yaitu di desa Larangan Kenjeran dan tanah yang bersal dari Desa Dampaan. Permasalahan penelitian ini adalah kondisi tanah yang ada di dekat pantai, kondisi tanah yang ada di pemukiman pedesaan, perbedaan dan perbandingan struktur tanah pesisir pantai dan permukiman penduduk. Tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui kondisi tanah yang ada di sekitar pesisir pantai, mengetahui kondisi tanah yang ada di pemukiman pedesaan, dan mengetahui perbedaan dan perbandingan tanah yang ada di pesisir pantai dan tanah di pemukiman. Manfaat dapat 70 Kualitas Struktur Tanah di Pesisir… memahami struktur tanah serta pengklasifikasiannya, dan perbandingan antara tanah pesisir pantai dan tanah yang ada di pemukiman pedesaan yang berbeda wilayah. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan ini terdiri dari observasi kualitas struktur tanah dan ujicoba penanaman biji kacang hijau. Populasi penelitian yang digunakan adalah mengambil tanah yang ada di dekat pantai yaitu di desa Larangan Kenjeran Surabaya dan tanah yang bersal dari Desa Dampaan Kabupaten Gresik. HASIL DAN PEMBAHASAN Tanah di Pesisir Pantai Kenjeran Pantai merupakan daerah yang memiliki karakter yang sangat khas, sehingga dapat di bedakan dengan habitat yang lain. Ciri yang mencolok dari daerah pesisir pantai antara lain, angin kencang dengan hembusan garam, kadar garam tinggi dalam tanah, propositas tinggi, dan pergerakan pasir yang bebas. Berdasarkan hasil penelitian, kami mengambil tanah yang terletak di desa larangan kecamatan Kenjeran, di desa tersebut kami mengamati lingkunganya karena berdasarkan indikasi kesuburan tanah dapat ditandai dengan pertumbuhan tanaman, warna, aktivitas biologis, dankeadaan fisik tanah (mudah tergenang,kekeringan, rengkah dan seterusnya). Di lihat dari tumbuhan yang tumbuh di lingkungan tersebut tidak banyak tumbuhan yang hidup di sana, hanya tumbuhan tertentu. Salah satunya pohon sono, bunga kertas, dan rerumputan kecil lainnya. Apabila di lihat dari keadaan fisik tanah, tanah di daerah pesisir pantai mengandung butiran pasirbercampurkan kerikil sehingga menyebabkan tanah yang ada di sekitar pantai kurang menjadi subur. Warna tanah berperan penting dalam pengklasifikasian tanah, apabila sudah di ketahui warna tanah dari sampel tersebut maka akan mempermudah memasukan ke dalam pengklasifikasian, warna tanah yang ada di desa larangan berwarna kelabu kekuningan, hal ini menunjukkan bahwa tanah ini termasuk tanah Regosol, karena tanah dari sampel yang kami ambil mencerminkan ciri–ciri yang ada pada tanah regosol. Berikut ini adalah ciri – ciri tanah regosolyaitu Proses terbentuknya dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar, berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah, Persebaran di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai. Berdasarkan ciri – ciri tersebut kita dapat mengetahui bahwa tanah yang ada di sekitar pantai merupakan tanah regosol yang mempunyai karasteristik tersendiri. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 Selain itu kami melakukan uji kesuburan terhadapsampel tanah yang kami ambil dari desa Larangan kecamatan Kenjeran. Yaitu dengan menanam biji kacang hijau ke dalam campuran tanah yang kering dengan porsi air yang sudah di ukur. Kami mencoba menanam biji kacang hijau sebanyak 12 butir, setelah biji tersebut di tanam dan di diamkan selama 3 hari 3malam menunjukkan hasil bahwa tanah yang ada di pesisir pantai mengalami keretakan dan biji kacang hijau yang tumbuh mengalami perkembangan yang lambat. Dari uji coba tersebut menunjukkan bahwa sampel tanah yang kami ambil dari pesisir pantai tidak seberapa subur sehingga tanaman yang kami tanam tidak dapat berkembang dengan baik. Tanah yang ada di Pemukiman Desa Dampaan Kabupaten Gresik. Percobaan ke dua mengambil sampel tanah di Desa Dampaan Kabupaten Gresik, dari sampel tanah yang kami ambilsecara sekilas berbeda jauh dengan sampel yang pertama, yaitu sampel tanah yang ada di dekat pesisir pantai. Tanah yang berada di desa dampaan bila di lihat dari segi fisik dan warnatanah, tanah yang kami ambil dari desa dampaan setelah kami amati tidak mengandung butiran – butiran pasir, tidak ada kerikil– kerikil kecil dalam tanah akan tetapi tanah tersebut halus dan gembur. Sedangkan warna tanah yang ada di desa ini berwarna hitam pekat hal ini mengindikasikan bahwa tanah ini termasuk tanah yang subur karena di lihat dari lingkungan sekitar banyak tanaman yang tumbuh di desa ini, salah satunya yaitu pohon pisang (Musa paradisiaca), jambu Air (Eugenia aquea), mangga (Mangifera indica), Pepaya (Carica papaya),Sawo Manila (Manilkara zapota), padi (Oryza sativa), dan masih banyak tumbuhan yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tanah yang ada di sekitar desa dampaan masih terjaga dan subur, berdasarkan observasi yang dilakukan bahwasannya tanah di Desa Dampaan Kabupaten gresik tergolong tanah Humus. Karenaberdasarkan sampel tanah desa dampaan yang kami amati mempunyai karakteristik yang sama dengan tanah humus yaitu proses terbentuknya dari hasil pembusukan bahan-bahan organik, warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur di gunakan sebagai lahan pertanian sehingga banyak tanaman yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Selain itu kami membuat uji coba terhadap kesuburan tanah terhadap sampel yang ambil dari desa tersebut, dengan mencampurkan gumpalan tanah dengan porsi air yang telah di ukur. Setelah tercamur rata kami mencoba untuk menanam biji kacang hijau 12 butir dan di diamkan selama 3 hari 3 malam. Setelah kamiamati biji kacang hijau yang kami tanamam tumbuh dengan sempurna. 71 Kualitas Struktur Tanah di Pesisir… Berdasarkan percobaan yang kami lakukan terhadap sampel tanah tersebut dapat disimpulkan bahwa tanah yang ada di Desa Dampaan termasuk tanah yang subur Perbedaan Tanah di Pesisir Pantai dan Tanah di Pemukiman Penduduk Berdasarkan ke dua sampel yang kami ambil dari wilayah yang berbeda tersebut, terdapat banyak perbedaan yang signifikan di antaranya di lihat dari kondisi fisikserta warna tanah. Tanah di pesisir pantai terdapat butiran–butiran pasir dan terdapat kerikil kecilsehingga komposisi tanahnya telah tercampur serta warna tanahnya berwarna kelabu kekuningan, warna tersebut mengidentifikasikan bahwa tanah yang ada di daerah dekat dengan pantai tidak subur sehingga menyebabkan tanaman yang ada di dekat pantai tidak beranekaragam, hanya tanaman tertentu yang bisa hidup di daerah dekat dengan pesisir pantai sedangkan dari sampel ke dua yang kami ambil dari Desa Dampaan Kabupaten Gresik, apabila di bandingkan dengan sampel pertama sangat jauh berbeda, karena tanah yang ada di pemukiman pedesaan kondisi fisiknya tidak tercampur dengan pasir ataupun kerikil – kerikil kecilteksturnya halus dan gembur, warna tanah pada daerah pemukiman pedesaan ini berwarna hitam pekat. Warna pada tanah ini mengindikasikan bahwa tanah ini termasuk tanah yang subur karena di lihat dari lingkungan sekitar banyak tanaman yang tumbuh dan beranekaragam mulai dari tumbuhan pertanian, buah – buahan, tanaman obat – obatan, dan masih banyak yang lainnya. Berdasarkan pengklasifikasiannya kedua sampel tersebut yang kami ambil dari tanah di daerah pantai yaitu di desa Larangan dan tanah di daerah pemukiman pedesaan yaitu desa Dampaan Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik, juga mengalami pengklasifikasian yang jauh berbeda. Sampel pertama termasuk tanah Regosol, karena setelah kami amati dari sampel yang kami ambil mencerminkan ciri – ciri yang ada pada tanah regosol. Berikut ini adalah ciri–ciri tanah regosol yaitu Proses terbentuknya dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar, berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah, Persebaran di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai. Berdasarkan ciri–ciri tersebut dapat mengetahui bahwa tanah yang ada di sekitar pantai merupakan tanah regosol yang mempunyai ciri khas yang tersendiri sehingga membedakan dengan tanah yang lainnya. Akan tetapi sampel ke dua masuk ke dalam tanah Humus, karena berdasarkan sampel tanah desa dampaan yang di amati mempunyai karakteristik yang sama dengan tanah humus yaitu proses terbentuknya dari hasil pembusukan bahan-bahan organik, warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 sehingga sangat subur apabila di gunakan sebagai lahan pertanian. Berdasarkan tingkat kesuburannya kami melakukan sebuah percobaan untuk mengukur tingkat kesuburan tanah dengan menanam biji kacang hijau yang jumlahnya sama yaitu 12 biji, ukuran tanahnya sama dan kadar air yang sama, di dua tanah yang berbeda yaitu sampel A (tanah dekat dengan pesisir pantai) dan sampel B (tanah pemukiman desa). Pada hari pertama biji kacang hijau tumbuh lebih cepat pada sampel B yaitu tumbuh 3 biji dan tanah yang ada pada sampel B menunjukkan bahwa tekstur tanahnya msih terlihat gembur sedangkan pada sampel A tumbuh 1 biji sehingga sampel A mengalami keterlambatan pertumbuhan pada biji kacang hijau dan tekstur tanahnya mengalami keretakan. Hari kedua setelah kedua sampel tersebut kami amati terjadi perbedaan yang signifikan, pada sampel A tidak semua biji kacang hijau dapat tumbuh seluruhnya, hanya 6 biji sedangkan biji yang lain tidak tumbuh dan tekstur tanahnya masih mengalami keretakan, namun pada sampel B biji kacang hijau mengalami pertumbuhan yang sangat sempurna, keseluruhan biji tumbuh dengan sempurna dan tekstur tanahnya masih gembur. Sedangkan pada hari terakhir percobaan yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil bahwa sampel A mulai tumbuh secara keseluruhan tetapi bila di bandingkan dengan sampel B sangat jauh berbeda, karena pada sampel B biji kacang hijau tumbuh dengan sempurna dan mulai menampakkan daunnya. Setelah di adakan percobaan selama tiga hari kami dapat menyimpulkan bahwa tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang paling tinggi adalah tanah pada sampel B (Tanah Pemukiman Desa) karena pada uji coba penanaman biji kacang hijau yang tumbuh secara sempurna terjadi pada sampel B. SIMPULAN 1. Tanah di Pesisir Pantai Kenjeran memiliki karakter yang sangat khas, sehingga dapat dibedakan dengan tanah yang berada di daerah lain, keadaan fisik tanah tanah di daerah pesisir pantai mengandung butiran pasir bercampurkan kerikil sehingga menyebabkan tanah yang ada di sekitar pantai kurang menjadi subur serta warna tanahnya kelabu kekuningan, hal ini menunjukkan bahwa tanah ini termasuk tanah regosol, karena tanah dari sampel yang kami ambil mencerminkan ciri–ciri yang ada pada tanah regosol berdasarkan uji kesuburan terhadap sampel tanah yang kami ambil dari desa Larangan kecamatan Kenjeran. Dengan menanam biji kacang hijau, dari uji coba tersebut menunjukkan bahwa sampel tanah yang kami ambil dari pesisir pantai tidak seberapa subur 72 Kualitas Struktur Tanah di Pesisir… sehingga tanaman yang ditanam tidak dapat berkembang dengan baik. 2. Tanah yang ada di Pemukiman Desa Dampaan Kabupaten Gresik, setelah diamati tidak mengandung butiran – butiran pasir, tidak ada kerikil – kerikil kecil dalam tanah akan tetapi tanah tersebut halus dan gembur. Sedangkan warna tanah yang ada di desa ini berwarna hitam pekat. Mengindikasikan bahwa tanah ini termasuk tanah yang subur karena di lihat dari lingkungan sekitar banyak tanaman yang tumbuh. Tanahnya tergolong tanah Humus, karena berdasarkan sampel tanah desa dampaan yang kami amati mempunyai karakteristik yang sama dengan tanah humus. Berdasarkan uji kesuburan terhadap tanaman biji kacang hijau, menunjukkan bahwa biji tersebut dapat tumbuh dengan sempurna, dapat disimpulkan bahwa tanah yang ada di Desa Damapan Kabupaten Gresik termasuk tanah yang subur 3. Kedua sampel tanah yang kami ambil dari wilayah yang berbeda tersebut, terdapat banyak perbedaan yang signifikan diantaranya dilihat dari kondisi fisik, warna tanah, lingkungannya, serta uji kesuburan terhadap dua sampel tanah dengan menggunakan biji kacang hijau. Berdasarkan perbedaan ke dua sampel tanah tersebut dapat di simpulkan bahwa setiap tanah mempunyai karakteristik yang berbeda–beda yang mencerminkan keadaan wilayah tersebut. Setiap orang yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan harus bisa menjaga alam beserta lingkungannya, agar alam dan lingkungan, serta ekosistemnya tetap terjaga sehingga generasi penerus kita dapat menikmatinya. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 DAFTAR PUSTAKA Hardjowigeno, S, 2007. Ilmu Tanah. Jakarta:Akademika Pressindo. Adiwijaya, M, 2014. Geografi. Surabaya. Darmo, H. dan Yeni K, 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka Hanafiah, K. A, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hardjowigeno, S, 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. Jasin, M, 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Madjid, A, 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online Fakultas Pertanian Unsri. http://dasar2ilmutanah.blogspot.com Sutedjo, M. M., A.G. Kartasapoetra, 2002. Pengantar Ilmu Tanah: Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sumaatmadja, H. N. 2000. Manusia dalam Konteks Sosial Budaya Lingkungan Hidup. Bandung: CV. Alfabet. http://Struktur- tanah/storange/emulated/0/Download.pdf Pada tanggal 27 November 2015. Pukul: 15:45. http://Yuda-pangestu.blogspot.co.id/2012/03/ciri-tanahyang-sehat-subur.html. Diakses pada tanggal 27 November 2015. Pukul: 15:55. 73