PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ 3. PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN G PEMBANGKIT TRANSMISI EHV/HV G Trafo Trafo Beban Beban G 3.1. Pendahuluan 3.1.1. Tujuan Transmisi : • Minimize biaya investasi dan operasi (least cost) • Menjamin pengiriman energi listrik dari pembangkit ke pusat beban dengan tetap memperhatikan faktor keandalan dan mutu. Kerangka Waktu Perencanaan • Perencanaan jangka pendek dan menengah (1 – 10 tahun) • Perencanaan jangka panjang (10 – 20 tahun) Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 58 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ 3.1.2. Karakteristik Sistem Yang Terencana Dengan Baik • Kecukupan kapasitas transmisi pada kondisi normal maupun kontingensi • Keseimbangan diantara instalasi/elemen sistem tenaga listrik, tidak ada konsentrasi instalasi pembangkit maupun transmisi di satu lokasi atau area • Konfigurasi sistem yang fleksibel sehingga pemeliharaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien • Sistem proteksi yang diskrimininatif (meminimkan resiko terhadap sekuriti) • Proses recovery/restorasi dapat dilakukan dengan cepat (tersedianya fasilitas switching dan kontrol yang cukup) 3.1.3. Definisi Keandalan dan Karakteristiknya • Keandalan (Reliability) Ukuran kemampuan sistem tenaga listrik untuk mengirim energi listrik ke pusatpusat beban sesuai dengan besaran yang diinginkan dan standar yang berlaku • Kecukupan (Adequacy) Ukuran kemampuan sistem tenaga listrik memasok kebutuhan tenaga listrik dengan memperhitungkan keluarnya instalasi yang terjadual maupun tidak terjadual dan kendala operasi • Sekuriti (Security) Ukuran kemampuan sistem tenaga listrik untuk tetap bertahan terhadap gangguan seperti hubung singkat atau keluarnya instalasi tenaga listrik yang tidak diantisipasi sebelumnya • Integritas (Integrity) Kemampuan sistem tenaga listrik untuk mempertahankan operasi terinterkoneksi • Restorability Ukuran kemampuan sistem tenaga listrik untuk segera pulih dari keadaan black out atau shutdown. Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 59 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ 3.2. Kriteria Perencanaan Transmisi • • Deviasi Tegangan – Normal : ±5% – Emergency Kriteria Keandalan – • • : ±10% N-1(deterministik) • Pasokan ke beban tetap terjamin • Terhindarnya pembebanan transmisi yang belebihan • Pendekatan probabilisttik Frekuensi dan durasi dari : • Berbeban lebih • Pelanggaran batas tegangan • Pelepasan beban • Voltage collapse Kriteria Stabilitas (fault clearing time) – 500 kV : 80 ms – 275kV : 100 ms – 150kV : 140 ms 3.2.1. Langkah-Langkah Perencanaan Transmisi Identifikasi kelemahan sistem (system weakness) – Kondisi tanpa kontingensi – Kondisi dengan kontingensi Alat bantu/perangkat lunak – Load Flow – Short Circuit – Transient Stability Kembangkan alternatif perbaikan sistem – Pembangunan transmisi baru Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 60 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ – Reconductoring – Pemasangan peralatan kompensator – Dll Pilih alternatif terbaik (least cost analysis) Pengembangan Sistem Transmisi. a b Sistem Isolated Sistem besar Sistem A Sistem B Pengembangan setempat. Dedieselisasi Inter koneksi Transmisi terkait untuk pembangkit yang akan beroperasi. 3.2.2. Analisa Aliran Daya Merupakan analisa steady state untuk memprediksi sifat-sifat sistem penyaluran. Dari analisa ini dapat diperoleh karakterisitik sistem penyaluran yang meliputi : • Profil tegangan pada setiap titik gardu induk • Rugi-rugi daya di sistem penyaluran • Tingkat pembebanan pada fasilitas transmisi • Kebutuhan peralatan kompensasi berupa kapasitor dan reaktor shunt • Maksimum daya yang dapat disalurkan sehingga tidak menyebabkan voltage collapse Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 61 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Termination of SIL SIL calculated from R, X, B data derived from geometrical calculation. Example : SIL = 267 MW percircuit for 275 KV line,Loadability Curve Provide estimate of steady state limit (in presentage of SIL ). 3.2.3. Analisa Hubung Singkat. Analisa ini pada umumnya diperlukan untuk • Menentukan rating peralatan gardu induk baru. (kemampuan untuk memutuskan arus hubung singkat (breaking capacity) dari pada peralatan pemutus tenaga (CB). • Menentukan perubahan rating peralatan terpasang dengan cara mengganti peralatan dengan rating yang lebih tinggi. 3.2.4. ANALISA STABILITAS TRANSIEN. Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 62 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Merupakan analisa untuk memprediksi sifat-sifat dinamis sistem dalam keadaan mengalami gangguan besar (large disturbance) yaitu gangguan hubung singkat. Dari analisa ini dapat ditentukan antara lain: • Limit stabilitas pada transmisi tertentu. • Lama gangguan yang diperbolehkan sehingga sistem tetap stabil. 3.3. Perencanaan Gardu Induk 3.3.1. Dasar Perencanaan Capacity Balance Substation • Proyeksi beban puncak GI dan pembebanannya • Kapasitas terpasang trafo daya dan rencana penambahan kapasitas • Rencana pengalihan beban ke GI lain • Program relokasi trafo ke GI lain • Indikasi kebutuhan untuk pembangunan GI baru Prosedur Penyusunan Capacity Balance (1) 1. Susun capacity balance gardu induk dengan hanya memasukkan GI existing dan GI on going project. 2. Perhatikan pembebanan masing masing GI dengan potensi loading 70 % dari kapasitas nominalnya. 3. Untuk penambahan trafo, harap diperhatikan kapasitas GI tersebut. Sebaiknya untuk GI 150 kV pada daerah padat/cukup padat dibatasi maksimum hanya 3x60 MVA. Sedangkan untuk daerah dengan beban rendah, penambahan trafo cukup dengan unit 30 MVA. 4. Untuk GI 150 kV yang sudah terpasang 3x60 MVA dan beban masih akan naik sehingga loading trafo akan 70 %, perlu dievaluasi manuver beban ke GI-GI di sekitarnya. Untuk mengevaluasi tersebut diperlukan tinjauan dengan menggunakan layer-layer. Layer pertama adalah GI-GI disekitar GI yang diperkirakan akan mengalami overloaded (untuk selanjutnya disebut GIoverload ) Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 63 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ yang kemungkinan dapat mengambil alih beban GI overload tersebut dan layer kedua adalah GI-GI diluar layer pertama. Prosedur Penyusunan Capacity Balance (2) 1. Selanjutnya loading GI overload pada butir-4 tersebut di atas dibuat flat 70 % dan sisanya diambil alih GI-GI pada layer ke-1 atau dapat juga sebagian beban GI pada layer pertama dipindah ke GI pada layer kedua sehingga GI-GI pada layer pertama yang langsung bersinggungan dengan GI overload dapat mengambil beban GI overload 2. Peninjauan GI-GI yang sudah berbeban di atas 70 % harus dilihat secara menyeluruh dan terintegrasi untuk seluruh wilayah distribusi sehingga dapat dihindari over investment akibat peninjauan secara parsial. 3. Evaluasi juga kebutuhan GI yang diperlukan untuk perbaikan kualitas pelayanan. 4. Setelah mendapatkan GI-GI baru yang dibutuhkan (dari butir 6 dan & 7), masukkan ke capacity balance GI sehingga diperoleh Capacity Balance yang baru (lengkap dengan GI-GI baru). 5. Hasil dari butir-8 tersebut digunakan untuk membuat kebutuhan pengembangan trafo/GI.. Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 64 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Landscape Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 65 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ 3.3.2. Isu Terkait Dalam Perencanaan Pengembangan Sistem Transmisi Dan Gardu Induk PEKERJAAN 1. Tambahan Trafo GI Analisa/ Informasi yang diperlukan . Capacity Balance GI • Analisa kemampuan penyaluran busbar GI sisi tegangan tinggi • Program Relokasi Trafo • Pemilihan unit size trafo (least cost analysis) • Layout GI/Informasi Ketersediaan Lahan. 2. GARDU INDUK BARU . Capacity Balance GI • Pertimbangan Pemilihan Lokasi GI • Rencana Service Area GI • Analisa perbandingan pembangunan GI baru terhadap pengembangan jaringan distribusi dari GI terpasang (least cost analysis) • Analisa perbandingan pembangunan GI baru terhadap pengembangan kapasitas pembangkitan sistem tersebar (least cost analysis) • 3. INTERBUS TRANSFORMER • Pemilihan unit size trafo (least cost analysis) . Analisa pembebanan Analisa kemampuan penyaluran busbar GI sisi tegangan tinggi • Program Relokasi Trafo • Pemilihan unit size trafo (least cost analysis) • Layout GI/Informasi Ketersediaan Lahan 4. TRANSMISI BARU 5. UPRATING TRANSMISI Analisa load flow dan pemilihan ROW • Least cost analysis (SUTT dan SKTT) • Pemilihan jenis konduktor (least cost analysis ) Analisa load flow Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 66 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan 6. UPRATING PMT LUR/HAR/HAR TRANS GI/ • Analisa kemampuan tower terpasang • Pemilihan jenis konduktor (least cost analysis ) . Analisa Hubung Singkat • Analisa konfigurasi system 7. PEMASANGAN KAPASITOR/ REAKTOR. Analisa load flow Pemilihan kapasitor/reaktor ditegangan tinggi atau tegangan menengah (least cost analysis ) 3.4. Proposal Investasi 3.4.1. Justifikasi Investasi Bidang Penyaluran Setiap proyek atau kegiatan investasi bidang penyaluran harus didukung oleh justifikasi kelayakan ataupun keefektifan biaya dan manfaat dari pada investasi (Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. : 011.E/012/DIR/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Investasi Bidang Penyaluran). Justifikasi kelayakan yang disusun terdiri dari : 1. Kajian Kelayakan Ekonomi (KKE) dan Kajian Kelayakan Finansial (KKF) – Benefit Cost Analysis Kajian ini memuat secara kuantitatif atau kualitatif informasi tentang kelayakan pelaksanaan proyek 2. Kajian Kelayakan Operasi (KKO) – Studi Aliran Daya – Studi Hubung Singkat – Studi Stabilitas Sistem – Capacity Balance GARDU INDUK. 3.4.2. Prinsip Dasar KKE ( LEAST COST ) • Suatu usulan investasi/proyek bila tidak dijalankan maka diperlukan alternatif pengganti. Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 67 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan • LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Pada KKE, alternatif pengganti dipandang sebagai benefit dan usulan investasi sebagai biaya (Cost). • Komponen biaya kedua alternatif ini diperbandingkan pada kurun waktu perencanaan untuk mencari alternatif yang termurah (least cost). • Komponen biaya terdiri dari – Biaya kontruksi – Biaya bahan bakar/pasokan – Biaya O & M – Biaya Susut – Nilai Sisa (salvage value) PROSEDUR PENYUSUNAN KKE GARDU INDUK BARU • Lakukan peninjauan dengan menggunakan layer-layer dan terintegrasi, tidak parsial. • Hitung potensi beban yang akan dicover (bisa berasal dari 1 GI atau lebih). • Untuk usulan GI baru, bandingkan bila beban yang sama dipasok melalui 20 kV dari GI existing. Catatan : Untuk pasokan dengan 20 kV harus tetap memenuhi standar tegangan, bila perlu menggunakan kapasitor, AVR dsb. Pasokan dari 20 kV • Hitung kebutuhan penyulang, tambahan trafo dan peralatan lain yang diperlukan bila beban tersebut dipasok dari GI existing dengan tetap memperhatikan tingkat pelayanan, • Hitung biaya investasi dan susut selama kurun waktu tertentu (mis. 10 tahun), • Hitung biaya O & M dengan periode yang sama. • Hitung total PV biaya investasi, O&M dan biaya losses. • Kendala yang ada Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 68 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Catatan : Untuk investasi penambahan trafo pada GI existing, hanya diperhitungkan persentase yang memasok beban yang dimaksud (tidak 100 %, karena sisanya ditujukan untuk perkembangan beban GI existing itu sendiri) Pasokan dari 150 kV • Hitung biaya investasi GI 150 kV dan transmisi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (biaya investasi disini antara lain lahan, kompensasi ROW, kebutuhan material dsb.) • Hitung biaya investasi dan susut selama kurun waktu tertentu (mis. 10 tahun), • Hitung biaya O & M dengan periode yang sama. • Hitung total PV biaya investasi, O&M dan biaya susut. • Kendala yang ada. Korelasi antara power loss factor dengan LF dan average power loss • Power Loss Factor = 0.3 x LF + 0.7 x (LF)2 • Average Power Loss = Power Loss Factor x 3 x ( I2 x R x L) • Energy Loss = Average Power Loss x 8760 Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 69 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Contoh KKE (Least Cost) (Juta Rp.) Beban Puncak No. Tahun (MVA) Investasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 23,2 24,9 26,8 28,8 31,1 33,6 36,1 39,0 41,9 44,7 47,6 Biaya (GI Baru) O & M Susut Nilai Sisa 40033 801 801 801 801 801 801 801 801 801 1178 1178 18861 38771 Total Investasi 40834 801 801 801 801 801 801 801 801 20039 1178 -38771 23130 4781 18349 13568 18349 Benefit (Alternatif 20 kV) O & M Susut Nilai Sisa 463 558 558 558 558 925 925 925 1197 1564 1564 Net Benefit Total 5965 2294 1980 2301 2682 3114 2890 3360 3892 4417 4175 29558 7633 2538 2859 3240 22388 3815 4285 18657 24330 5739 -59720 59720 NPV EIRR B/C -11276 6832 1737 2058 2439 21587 3014 3484 17856 4291 4561 -20949 = = = 16769 46% 1,46 TRANSMISI VS PLTD 7.00 Transmisi 100 km Biaya Tahunan (M$) 6.00 PLTD Transmisi 50 km 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Beban Puncak (MW) Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 70 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ 3.4.3. Prinsip Dasar KKF • KKF mencerminkan tingkat pengembalian usulan investasi/proyek yang diharapkan oleh pemilik suatu investasi/proyek. • Benefit pada KKF direpresentasikan oleh pendapatan yang diperoleh dari usulan investasi/proyek. • Bandingkan biaya dan benefit selama kurun waktu umur ekonomis dari pada usulan investasi/proyek. CONTOH KKF (Juta Rp.) Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Investasi Biaya Beli Energi O&M 44698 44833 48193 51692 55730 60167 64831 69827 75298 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 81032 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 894 Total 44698 45727 49087 52586 56624 61061 65725 70721 76192 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 81926 Benefit Pendapatan -44698 10664 11530 12431 13472 14617 15819 17106 18516 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 19995 56391 60617 65017 70096 75678 81544 87827 94708 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 101921 NPV FIRR B/C Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Net Benefit = = = 71826 31% 1,28 Hal - 71 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ 3.4.4. PROSES SISTEM PERENCANAAN PENYALURAN. Data Jaringan Terpasang Dalam Pelaksana an - Kriteria : Perencanaan Pembangkitan - Studi Pengembangan Jaringan - Keandalan : N -1 Pengaturan Teg. : 0.95 -1.05 pu Load Flow Short Circuit Transient Stability Prakiraan Beban Gardu Induk GI Baru Neraca Daya Gardu Induk Program Investasi GI Baru & - Maks.pem bebanan : 70 % Extension GI Pendanaan Proposal Proyek Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 72 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ System Analysis System Analysis Transmission Planning Proposal of Planning Over Load Voltage Load Flow Calculation Short Circuit Ground Fault Fault Current Calculation Stability Proposal of Planning Stability Calculation Countermeasure for System Stabilizing Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 73 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Transmission Planning Stability Reliability Optimal System Condition & Voltage Short-circuit Capacity Economical Condition Decision of Countermeasure Pemilihan Tegangan : • 500 kV • 150 kV • 70 kV Pemilihan Route / ROW : • Pengembangan yang akan datang • Pemanfaatan Fasilitas Umum • Menggunakan Jalur Exsisting Pemilihan Circuit : • Single sirkit • Double Sirkit • Combine Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 74 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Pemilhan Ukuran Conductor : • Antisipasi pertumbuhan beban dan pengembangan pembangkit • Biaya pembangunan transmisi • Rugi-rugi transmisi • Drop Tegangan • Continues dan short-time current Pemilihan Jumlah Conductor : • Single konduktor • Doulbe conduktor • Quadraple Perencanaan Gardu Induk • Pemilihan lokasi GI, ditentukan oleh user (distribusi), dan bekerja sama dengan P3B dan Proyek • Dekat Pusat Baban • Dekat jalur transmisi exsisting Kapasitas Gardu Induk • 3 x 60 MVA untuk GI 150 kV • 3 x 30 MVA untuk GI 70 kV • 2 x 100 MVA untuk IBT 150/70 kV • 2 x 500 MVA untuk IBT 500/150 kV Pembatasan Level hubung Singkat di Gardu Induk • 50 kA untuk level tegangan 500 kV • 63 kA untuk level tegangan 150 kV • 31.5 kA untuk level tegangan 70 kV Konfigurasi Busbar Gardu Induk Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 75 PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan • Double Busbar • Single Busbar LUR/HAR/HAR TRANS GI/ Jenis Gardu Induk. • Outdoor : Konvensional. • Indoor : Gas Insulation Switchgear (GIS) Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 76