EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id PERTEMUAN I, II: UANG, JUMLAH UANG BEREDAR & UANG DALAM PEREKONOMIAN MODERN Oleh: Melinda Rahma Arullia, SE Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa dapat mengerti konsep uang, perkembangan bentuk-bentuk uang dan membedakan alat pertukaran barter dan modern, fungsi dan jenis-jenisnya. 2. Mahasiswa dapat memahami konsep dan pengertian jumlah uang beredar, penciptaan uang, faktor-faktor yang memengaruhinya dan dapat membedakan jumlah uang dalam arti sempit dan arti luas 3. Mahasiswa dapat memahami uang dan modernisasi perekonomian serta stabilitas ekonomi Sumber: 1. Sigit Triandaru & Totok Budisantoso. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. 2. Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 3. Iswardono sp. 1993. Uang dan Bank. Yogyakarta: BPFE 4. Insukindro. 1997. Ekonomi Uang dan Bank. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE 5. Nopirin. 1998. Ekonomi Moneter. Buku I. Yogyakarta: BPFE. A. PROSES PERTUKARAN DALAM PEREKONOMIAN & PERKEMBANGAN BENTUK-BENTUK UANG Sebelum dikenalnya uang masyarakat melakukan transaksi dengan melakukan barter. Namun, terdapat beberapa kendala dalam sistem barter yaitu: Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Sulit untuk menentukan nilai barang yang akan ditukarkan terhadap barang yang diinginkan. Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dengan jasa yang dimiliki atau sebaliknya. Sulit untuk menemukan kebutuhan yang mau ditukarkan pada saat yang cepat sesuai dengan keinginan. Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 1 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id Karena kendala-kendala tersebutlah maka diciptakan alat tukar yang disebut “uang”. Secara fungsional pengertian uang adalah sesuatu yang secara umum diterima dalam pembayaran untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utang-utang. Pertukaran terselubung/ silent trade (barter) Uang barang (commodity money)=> uang emas, uang perak, uang logam UANG B. SYARAT-SYARAT UANG 1. Uang harus diterima secara umum (Acceptability & Cognizability) Artinya uang harus diterima secara umum penggunaannya sebagai alat tukar,penimbun kekayaan atau standar cicilan utang . 2. Uang harus memiliki nilai yang stabil (stability of value) Nilai uang harus memiliki kestabilan dan ketetapan seta diusahakan fluktuasinya sekecil mungkin. Jika nilai uang sering mengalami ketidakstabilan maka akan sulit dipercaya oleh yang menggunakannya. 3. Jumlah uang beredar harus mencukupi kebutuhan (elasticity of supply), artinya uang harus cukup disesuaikan dengan kondisi usaha atau kondisi perekonomian suatu wilayah. 4. Mudah dibawa (portability) uang harus mudah dibawa kemanapun atau dipindah tempatkan ketempat satu ke tempat yang lain. 5. Tahan lama (durability) dan terjamin kualitasnya, dalam arti sebaiknya uang tidak mudah rusak dalam berbagai kondisi mengingat frekuensi pemindahan uang ke tangan satu ke tangan yang lain demikian besar. 6. Tidak mudah ditiru 7. Dapat dibagi dalam unit yang lebih kecil (fleksibilitas), artinya uang mudah dibagi ke dalam unit tertentu dalam berbagai nominal demi kelancaran dalam melakukan transaksi. Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 2 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id C. FUNGSI UANG 1. Alat tukar, untuk membeli atau menjual suatu barang atau jasa. 2. Alat pengukur nilai /satuan hitung, menunjukkan nilai dari barang dan jasa yang dijual atau dibeli. 3. Standar pembayaran masa depan 4. Alat penimbun kekayaan, artinya kita dapat menyimpan uang atau menimbun sejumlah kekayaan sejumlah uang yang disimpan karena nilai uang tersebut tidak berubah. 5. Uang sebagai pengukur utang / standar pencicilan hutang secara tepat dan tepat baik secara tunai maupun angsuran. D. JENIS-JENIS UANG/KLASIFIKASI UANG 1. Jenis uang berdasarkan bahan (material) a. Uang logam yaitu uang berbentuk koin yang terbuat dari logam yang biasanya dalam nominal kecil. b. Uang kertas yaitu uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya. Biasanya dalam nominalbesar sehingga mudah untuk membawanya. 2. Jenis uang berdasarkan nilainya a. Uang bernilai penuh (full bodied money) Adalah uang yang nilaiintrinsiknya sama dengan nilai nominalnya. b. Tidak bernilai penuh (representative bodied money) adalah uang yang nilai intrinsiknya kadang lebih rendah daripada niilainominalnya. 3. Jenis uang berdasarkan lembaga (badan pembuatnnya)yakni bank sentral atau bank komersial. a. Uang kartal adalah uang yang diterbitkan oleh bank sentral baik dalam bentuk uang logam atau uang kertas. b. Uang giral adalah uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, BG, traveler ceque atau credit card. 4. Jenis uang berdasarkan kawasan/daerah berlakunya a. Uang lokal yaitu uang yag berlaku disuatu wilayah tertentu seperti uang rupiah, uang ringgit,dll. Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 3 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id b. Uang regional yaitu uang yang berlaku dikawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal seperti untuk kawasan benua eropa berlaku mata uang tunggal yaitu EURO. c. Uang internasional yaitu uang yang berlaku antar negara seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran internasional. E. JUMLAH UANG BEREDAR (JUB) Uang Beredar adalah kewajiban sistem moneter (Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat/BPR) terhadap sektor swasta domestik (tidak termasuk pemerintah pusat dan bukan penduduk). Kewajiban yang menjadi komponen Uang Beredar terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat (di luar Bank Umum dan BPR), uang giral, uang kuasi yang dimiliki oleh sektor swasta domestik, dan surat berharga selain saham yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun. F. JUMLAH UANG BEREDAR DALAM ARTI SEMPIT (NARROW MONEY) / M1 Dalam arti sempit JUB didefinisikan sebagai M1 yang merupakan jumlah seluruh uang kartal yang dipegang anggota masyarakat (the non bank public) dan demand deposit (UANG GIRAL) yang dimiliki oleh perseorangan pada bank bank umum (M1 =Kartal + DD). M1 adalah yang paling likuid sebab proses menjadikan uang kas sangat cepat tanpa adanya kerugian nilai (artinya satu rupiah menjadi juga satu rupiah) M1 = uang kertas + uang logam + simpanan dalam bentuk rekening Koran (demand deposit) G. JUMLAH UANG BEREDAR DALAM ARTI LUAS (BROAD MONEY) / M2 Uang dalam pengertian luas (broad money) adalah uang dengan tingkat likuiditas lebih rendah dibandingkan dengan narrow money. M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun. M2 = narrow money + rekening tabungan (saving deposit)+ rekening deposito berjangka (time deposit). M3 = M2 + seluruh simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bukan bank. *M1 lbh likuid M2, dan M2 lebih likuid dari M3 dan narrow money lebih likuid dari broad money. Uang kartal relative lebih likuid dari uang giral, uang giral lebih likuid Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 4 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id dari tabungan dan tabungan relative lebih likuid dibandingkan deposito berjangka sedangkan deposito berjangka relative lebih likuid dibandingkan dengan simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bukan bank. *M2 karena mencakup deposito berjangka maka likuiditasnya lebih rendah. Untuk menjadikannya uang kas perlu waktu (3, 6 atau 12 bulan) dan jika menjadikannya uang kas sebelum jangka waktu tersebut kena pinalti/denda. Tabel 1 Pertumbuah JUB di Indonesia semester I tahun 2015 2015 Januari Uang Kartal Uang Giral Jumlah (M1) Surat Uang Berharga Kuasi selain saham Jumlah (M2) 391,256 526,824 918,079 3,233,881 22,866 4,174,826 387,889 539,958 927,848 3,278,945 11,331 4,218,123 382,005 575,576 957,580 3,275,499 13,282 4,246,361 395,687 563,690 959,376 3,302,204 14,131 4,275,711 406,499 574,416 980,915 3,293,147 14,307 4,288,369 409,713 629,805 1,039,518 3,305,641 Sumber: Bank Indonesia 13,643 4,358,802 Februari Maret April Mei Juni Selain mengenal M1 dan M2 kita perlu mengenal uang inti (reserve money/based money/high power money) yang merupakan cikal bakalnya tercipta jumlah uang beredar. Artinya semakin besar uang inti, maka JUB juga akan semakin besar. Terciptanya uang inti karena adanya aliran masuk ke dalam negeri (dari ekspor), adanya pencetakan uang baru dari pemerintah untuk membiayai defisit APBN, pemberian kredit secara langsung oleh BI kepada badan-badan pemerintah (BULOG, Pertamina) dan pemberian kredit likuiditas bank Indonesia kepada bank-bank umum. Pemerintah tidak 100% mampu menentukan JUB karena banyak sedikitnya JUB dipengaruhi oleh perilaku bank umum,masyarakat, aktivitas ekspor impor dan kegiatan pemerintah. H. MODEL PENCIPTAAN UANG M = m. B Dimana: M = JUB m= money multiplier/angka pengganda uang B= based money / uang primer/ reserve money Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 5 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id Multiplier money - - Based money /uang primer /uang inti. Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang Proses penciptaan uang secara sederhana oleh bank umum Besarnya money multiplier dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan kekayaan masyarakat, pengganti alaat pembayaran (ex: credit card) dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan. - I. B = Uang kartal + Cadangan Bank (uang inti adalah uang kartal yang dipegang oleh masyarakat/bank) Uang inti adalah kewajiban moneter/utang moneter dari bank sentral terhadap (yang dipegang oleh) masy. Atau bank umum. Uang inti dapat diketahui melalui neraca otoritas moneter. Jika based money naik maka uang kartal dan cadangan bank juga akan naik. Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan pinjaman dan tambahan uang yang beredar Faktor yang mempengaruhi cadangan adalah besarnya reserve ratio atau cash ratio untukdipegang bank umum dan excess reserve yang dipegang oleh bank umum. NERACA OTORITAS MONETER Neraca Otoritas Moneter adalah hasil konsolidasi neraca Bank Indonesia dan Kas Negara. Dari neraca tersebut diperoleh jumlah uang primer yang terdiri atas uang kartal, alat likuid bank umum yang terdiri atas kas bank umum dan giro bank umum pada Bank Indonesia, serta giro swasta bukan bank (penduduk) pada Bank Indonesia. Uang kertas dan uang logam yang ada pada KPKN tidak termasuk dalam uang kartal tetapi ditambahkan pada rekening pemerintah agar pengaruh sektor pemerintah pusat terhadap uang primer dapat terlihat secara keseluruhan. Aktiva Tabel 3: Neraca Otoritas Moneter Passiva Aktiva Luar Negeri (ALN) Surat Berharga Pemerintah (SBP) Pinjaman/tagihan umum/swasta (PBU) Aktiva Lainnya (AKL) pada Uang Kartal Yang ada di tangan masy. (C) Cadangan bank umum pada bank bank sentral (RS) Passiva Luar Negeri (PLN) Deposito Pemerintah (DP) Passiva Lainnya (PL) Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 6 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id (ALN-PLN) + (SBP-DP)+PBU+ (AKL-PL)=C+RS (ALN-PLN) + (SBP-DP)+PBU+ (AKL-PL)= B J. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH UANG BEREDAR Menurut BI, Faktor yang mempengaruhi Uang Beredar adalah: 1. Aktiva Luar Negeri Bersih (Net Foreign Assets / NFA) dan Aktiva Dalam Negeri Bersih (Net Domestic Assets / NDA). adalah tagihan bersih BI kepada bukan penduduk yang merupakan selisish dari aktiva luar negri dengan passive luar negeri. Aktiva luar negeri adalah tagihan BI kepada bukan penduduk baik rupiah maupun valas baik yang terdiri dari emas, special drawing right (SDR), reserve position in the fund, uang kertas asing, giro, deposito berjangka 2. Aktiva Dalam Negeri Bersih antara lain terdiri dari Tagihan Bersih Kepada Pemerintah Pusat (Net Claims on Central Government / NCG) dan Tagihan kepada sektor lainnya (sektor swasta, pemeritah daerah, lembaga keuangan dan perusahaan bukan keuangan) terutama dalam bentuk Pinjaman yang diberikan. Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 7 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id B. UANG DALAM PEREKONOMIAN MODERN 1. Uang dan modernisasi perekonomian Istilah modern mengandung makna yang bersifat relatif dan dinamis. Maksudnya, ukuran modern terus-menerus berubah sepanjang masa. Sesuatu yang pada masa lalu di anggap modern, saat ini mungkin dikatakan primitif. Sesuatu yang saat ini modern,dalam waktu yang singkat dapat saja dianggap primitif. 2. Uang sebagai indikator modernisasi bangsa Pengalaman menakjubkan peradaban yang modern adalah peradaban yang semakin menghargai uang. Fakta tersebut bukanlah dimaksudkan untuk menyatakan bahwa peradaban modern adalah money minded atau mata duitan, melainkan semakin menyadari pentingnya peranan uang. Jika tujuan pembangunan bangsa atau peradaban manusia adalah tercapainya kesejahteraan dan keadilan, maka bangsa yang modern adalah bangsa yang adil dan sejahtera setidak-tidaknya bangsa modern yang lebih adil dan sejahtera dibanding bangsa yang belum modern. Dari sisi pandang ekonomi, bangsa yang makin modern adalah bangsa yang makin mampu mengalokasikan sumberdayanya dengan lebih efisien. Sumberdaya tersebut mencakup sumberdaya ekonomi dan non ekonomi. 3. Uang sebagai indikator tingkat modernisasi perekonomian Perekonomian modern adalah perekonomian yang sangat menjujung tinggi alokasi sumber daya ekonomi. Keputusan yang diambil oleh konsumen maupun produsen sifatnya mandiri, terdesentralisasi, dan berdasarkan pertimbagan untung rugi. Orientasi mereka adalah mencapai keseimbangan individu. Konsumen mencapai kepuasan maksimum dan produsen mencapai laba maksimum. Jika kedua pelaku ekonomi tersebut telah mencapai kondisi optimal, maka perekonomian akan mencapai kondisi efesien atau sering di sebut kondisi kesimbangan umum. 4. Uang dan stabilitas ekonomi Bangsa yang modern adalah bangsa di mana kemauan dan kemauan dan kempuan memilih atau mengambil keputusan mandiri sangat di hargai. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan tersebut adalah kemampuan memberikan secara terus menerus dan berkesinambungan, peningkatan kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, untuk mencapai taraf bagsa yang modern, maka institusi ekonomi, khususnya institusi keuangan, sangat di perlukan. Fungsi dan peranan institusi ekonomi adalah untuk mengelola ketidak pastian jangka pendek maupun jangka panjang. Dapat juga dikatakan tujuan pembagunan institusi ekonomi adalah meningkatkan stabilitas ekonomi jangka panjang.Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali dan berkesinambungan. Artinya pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 8 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id 5. Indikator stabilitas ekonomi Sebuah perekonomian dikatakan stabil jika perkembangan indikator makro ekonominya dalam jangka panjang tidak fluktuatif, atau semakin tidak fluktuatif.indikatorindikator makro ekonomi yang umumnya digunakan untuk mengatur stabilitas perekonomian adalah pertambahan ekonomi, stabilitas harga umum, lapangan kerja, dan nilai tukar. Tingkat pertambahan ekonomi yang relatif stabil dalam jangka panjang hanya mungkin tercapai jika ekspektasi tetangmasa depan terus membaik. Sebaliknya perekonomian yang terus semakin stabil akan meningkatkan ekspektasi. Pertambahan ekonomi bermanfaat jika pertambahan tersebut disertai stabilitas harga umum, yang diukur dari tingkat inflasi. Hal ini menunjukan pertambahan dan perkembangan di sisi penawaran agregat. Dengan demikian, inflasi dan pertambahan ekonomi dapat di gunakan sebagai tolok ukur stabilitas perekonomian.[9] 6. Jumlah uang beredar dan stabilitas ekonomi Sebenarnya, pada saat membicarakan uang dalam perekonomian modern, kita tidak hanya berbicara tentang jumlah uang beredar, melainkan juga pasr uang, pasar modal, instrument keuangan, dan lembaga keuangan. Kesemuanya terkait dengan fungsifungsi uang yang sangat menopang kegiatan perokonomian modern. Pengaruh jumlah uang beredar terhadap perekonomian telah di jelaskan oleh banyak ahli ekonomi aliran utama (mainstreams), yaitu klasik dan Keynesian. a) Pandangan ahli ekonomi klasik Para ahli ekonomi aliran klasik berpandagan, bahwa uang tidak mempunyai pengaruh terhadap peningkatan output perekonomian. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa output ekonomi sudah di produksi pada tingkat di mana faktor produksi, khususnya barang modal dan tenaga kerja, digunakan sepenuhnya (full employment). Dengan demikian penambahan jumlah uang beredar hanya akan meniumbulkaninflasi yang proporsional dengan tingkat pertambahan jumlah uang beredar. b) Pandangan ahli ekonomi keynesia Para ahli ekonomi yang termasuk aliran keynesia berpandangan bahwa fungsi uang selain sebagai alat tukar adalah juga sebagai alat penyimpanan nilai. Fungsi alat penyimpanan nilai inilah yang memungkinkan uang di gunakan sebagai alat untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian sebenarnya pasar uang ada karena interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Harga uang dinyatakan dalam tingkat bunga, di mana jika uang semakin langka tingkat bunga semakin mahal. Pada tingkat bunga semakin tinggi, maka permintaan untuk kredit investasi maupun konsumsi akan berkurang, yang dapat menekan laju pertambahan output perekonomian. Sebaliknya tingkat Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 9 EKONOMI UANG DAN BANK UANG DAN JUB melinda_rahma.staff.gunadarma.ac.id bunga yang semakin rendahakan menyebabkan permintaan kredit akan naik, yang dapat menstimulir pertumbuhan ekonomi. Materi 4 ea 13 dan 4ea 14UNIVERSITAS GUNADARMAJAKARTA Page 10