Sistem Pencernaan Makanan

advertisement
Sistem Pencernaan Makanan
M Bima Adi Prabowo
Zat zat Makanan
Makanan Bergizi
Sistem Pencernaan
manusia
Sistem pencernaan
Mamalia
Makanan Bergizi
a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman –
kuman penyakit dan zat yang racun
yang membahayakan tubuh.
b. Bergizi, cukup mengandung kalori,
karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.
Zat – Zat Makanan
Zat makanan merupakan bahan – bahan
yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap
hidup. Ada dua jenis zat makanan, yaitu zat
makanan makro ( Karbohidrat, protein, lemak)
dan zat makan mikro (Vitamin, dan mineral).
• 1. Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara
lain :
a. Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
b. Pemeliharaan dan perbaikan sel – sel tubuh
yang telah rusak atau tua.
c. Pengaturan metabolisme tubuh.
d. Penjuaga keseimbangan cairan tubuh.
e. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
f. Penghasil energi.
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arangt adalah senyawa
yang mengandung C, H dan O dengan
perbandinganH dan O= 2:1 dan dinyatakan
dengan rumus umumCn(H2O)n. Secara kimiawi,
karbohidrat dapat didefenisikan sebagai turunan
aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan
,keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau
juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat
dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan
aldehida atau keton.
Sumber karbohidrat yaitu : padi – padian ( beras,
gandum, jagung), umbi – umbian ( singkong, ubi,
kentang), tepung, sagu.
Fungsi Karbohidrat :
1) Sebagai sumber energi utama
2) Berperan penting dalam metabolisma
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencrnaan makanan dalam
salurn pencernaan misalnya
selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya
laktosa.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol
disebut “lemak”, tersusun atas unsur C, H, dan
O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tapi larut dalam
pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan
minyak tanah.
Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada dua jenis, yaitu :
1) Lemak nabati ( asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh )
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali
minyak
Kelapa. Contoh :minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak
bunga
matahari, margarin dan kacang – kacangan.
2) Lewak hewani ( asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan
kerang.
contoh : mentega, susu, keju, daging, ikan dan kuning telur.
Fungsi Lemak
1) Sumber energi.
2) Pelarut Vitamin A,D,E,K.
3) Sumber asam lemak esensial.
4) Pelindung organ tubuh.
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa
kenyang lebih lama.
c. Protein
Protein didefenisikan sebagai snyawa majemuk
yang terdiri atas unsur – unsur C, H, O, N, dan
kadang – kadang mengandung unsur P dan S.
Protein terdiri atas senyawa – senyawa
sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam
amino sangat banyak tapi dapat dibedakan
menjadi asam amino esensial, dan asam amino
non esensial.
Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein hewani (dari hewa): daging, telur, susu, dan
ikan.
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang – kacangan
terutama kedelai.
Fungsi Protein
1) Sinteza zat – zat penting tubuh, seperti hormon, enzim,
dan antibodi.
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan
tubuh.
3) Pelaksana metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh.
5) Penyediaan sumber energi, dimana 1 gramnya
terkandung 4,1 kalori.
6) Pemelihraan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
d. Air
Fungsi Air
1) Pelarut senyawa – senyawa lainnya.
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari
jaringan kejaringan lainnya.
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh
e. Mineral
Mineral – mineral yang dibutuhkan dalam tubuh
dikelompokkan menjadi makroelemen dan
mikroelemen.
Makroelemen adalah unsur – unsur yang
diperlukan dalam tubuh dalam jumlah besar.
Sedangkan Mikroelemen adalah unsur – unsur
yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
sangat sedikit namun berperan vital bagi proses
metabolisme.
f. Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal
dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin
dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Vitamin yang larut dalam air yaitu Vitamin B dan C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A,D, E,K.
Sistem Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran
yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan proses pencernaan (penguyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat
cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.
Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri
dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari
mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum),
usus besar (colon), dan anus.
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan
masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses
pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan
kimiawi.
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan
menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim
pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi
dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring,
gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara
umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota
gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari
luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang
berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring
berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk
agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuklekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan
fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi
taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek
makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang
lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah
makanan.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam
rongga mulut dan membantu mendorong makanan
(proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin,
pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
• Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan
• Rasa manis —–> lidah bagian ujung
• Rasa asam —–> lidah bagian samping
• Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar
berikut ini.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar
ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
• Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
• Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
• Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada
gambar berikut.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dengan lambung.
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang
telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke
dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak
peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang
dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan
kembang kempis kerongkongan untuk mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam
detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot
lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak
kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan
telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses
menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot
organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita
(tidak disadari).
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus
terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke
dan dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi,
sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah
lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti
bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung
mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim
pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri
yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi
pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu
(kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin
menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan
hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di
dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari
kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik
pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika
lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung
dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit
dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak
mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
berikut.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan
dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus
halus terdiri dari :
• Usus dua belas jari (duodenum)
• Usus kosong (jejenum)
• Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung
enzim-enzim sebagai berikut :
• Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat
tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
• Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
• Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin,
yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida
dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.
Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel
darah merah yang telah tua di hati.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan
getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
• Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
• Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
• Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa.
• Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
• Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan
melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi
glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein
dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap
dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan
mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh
usus halus.
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut
vili (Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah
penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih
banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan
kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai
darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang
selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa,
asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus,
melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena
porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu
membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan
dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap.
Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah
bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran
darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju
ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk
ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat
mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara
perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa
makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian
besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan
fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu
mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan
berakhir pada anus.
6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh.
Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu
pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus.
Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut
yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
Sistem Pencernaan Hewan Mamalia
Hewan memamah biak (Ruminansia) adalah hewan herbivora murni, misalnya
sapi, kerbau, dan kambing. Disebut hewan memamah biak karena memamah
atau mengunyah makanannya sebanyak dua fase. Pertama saat makanan
tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus dan
terus ditelan. Selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali
ke mulut untuk dikunyah sampai halus. Makanan hewan memamah biak
berupa rumput atau tumbuhan. Sel tumbuhan tersusun dari bahan selulosa
yang sulit dicerna. Oleh karena jenis makanan tersebut, sistem pencernaan
pada hewan memamah biak mempunyai sistem dengan struktur khusus yang
berbeda dengan hewan karnivora dan omnivora.
1. Rongga Mulut (Cavum Oris)
Gigi yang terdapat dalam rongga mulut berbeda
dengan mamalia lain dalam hal berikut.
• Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang
sesuai untuk menjepit makanan berupa
tetumbuhan seperti rumput.
• Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
• Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar
dan lebar.
Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah
secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur
dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam
lambung melalui esofagus.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus merupakan saluran penghubung
antara rongga mulut dengan lambung. Di sini
tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada
sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih
mampu membesar (berdilatasi). Esofagus
berdinding tipis dan panjang- nya bervariasi,
diperkirakan sekitar 5 cm.
3. Lambung
Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan
sementara yang akan dikunyah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung
juga terjadi proses pembusukan dan peragian.
Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan, yaitu:
a. rumen (perut besar/perut urat daging),
b. retikulum (perut jala),
c. omasum (perut buku),
d. abomasum (perut kelenjar/perut masam
a. Rumen
Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
Setelah rumen cukup terisi makanan, sapi beristirahat. Di dalam rumen
terdapat populasi bakteri dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut
menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida, misalnya enzim:
hidrolase, amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase yang
berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang
menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik; dan enzim pencerna lemak.
b. Retikulum
Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan enzim
yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya menjadi gumpalangumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot
dinding retikulum. Kemudian, gumpalan makanan tersebut didorong kembali
ke mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil
beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum
melewati rumen dan retikulum.
c. Osmasum
Di dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan
bercampur dengan bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum.
Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian
gumpalan makanan diteruskan keabomasum.
d. Abomasum
Di dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim dan
asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini
terjadi pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan.
Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat
pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein
menjadi asam amino.
Download