gabungan_QoL_rev_4 - E

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara pada wanita menduduki urutan kedua setelah kanker
serviks uterus. Di Amerika Serikat, karsinoma payudara merupakan salah satu
dari karsinoma yang paling sering terdiagnosa serta merupakan karsinoma
yang sering menyebabkan kematian. Kurva insidens usia bergerak naik terus
sejak usia 30 tahun. Kanker ini jarang sekali ditemukan pada wanita usia di
bawah 20 tahun. Angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun. Insidens
karsinoma payudara pada lelaki hanya 1% dari kejadian pada perempuan.
(DeVita, 2008).
Kesehatan global kualitas hidup meliputi domain, kesejahteraan fisik
(tidur dan energi, rasa sakit dan ketidak nyamanan fisik, fungsi makan, fungsi
seksual, fungsi sensorik, dan kemampuan hidup sehari-hari), kesejahteraan
psikologis (perasaan negatif, perasaan positif, fungsi kongnitif dan tubuh atau
citra diri), kesejahteraan sosial (dukungan sosial, hubungan interpersonal,
bekerja dan kapasitas belajar, kegiatan rekreasi dan waktu luang, perkawinan
dan keluarga), serta kesejahteraan materi (situasi perumahan, pelayanan
masyarakat, lingkungan hidup, dan situasi keuangan). (Avis et al, 2005)
Diperkirakan bahwa 25,4% dari semua kasus kanker payudara yang
baru didiagnosa terjadi pada wanita muda yang berusia kurang dari 50 tahun.
Dengan peningkatan jumlah wanita muda yang didiagnosa menderita kanker
payudara dan penurunan angka kematian pada kelompok usia ini, para wanita
muda merupakan kelompok survivor kanker payudara yang terus bertambah
besar.
1
Penelitian menunjukkan bahwa pada wanita yang lebih muda
mempunyai morbiditas psikologis yang lebih besar daripada wanita yang lebih
tua setelah diagnosa kanker payudara. Dengan semakin banyaknya jumlah
wanita muda yang didiagnosa dengan kanker payudara, perhatian terhadap
kelompok ini semakin bertambah, dengan beberapa penelitian terkini terfokus
secara khusus kepada wanita yang lebih muda. (Avis et al, 2005)
Wanita muda memiliki morbiditas psikologis yang lebih besar dan
kualitas hidup yang lebih buruk setelah diagnosa kanker payudara daripada
wanita tua. Permasalahan khusus bagi para wanita muda mungkin meliputi
masalah kelangsungan hidup bagi mereka yang memiliki anak kecil;
kekhawatiran tentang memiliki anak saat dihadapkan dengan penyakit yang
mengancam keselamatan jiwa, menopause dini, kekhawatiran tentang
kehamilan berikutnya akan mengubah resiko kejadian mereka, kekhawatiran
mengenai citra tubuh dan seksualitas, kekhawatiran tentang karir dan
pekerjaan; perasaan tidak mampu berganti pekerjaan atau takut kehilangan
sebuah pekerjaan karena asuransi, dan ketidakpastian mengenai kambuhnya
penyakit. (Perry, S et al., 2007),
Berdasarkan
ekspresi
hormonalnya
kanker
payudara
dapat
dikelompokkan menjadi 4 : kelompok positif ganda (ER+/PR+), positif
tunggal (ER+/PR- dan ER-/PR+), serta negatif ganda (ER-/PR-). Tumor
positif ganda (55-65% kanker payudara) mempunyai prognosis yang lebih
bagus dan respon yang bagus terhadap hormonal terapi. Kelompok ini juga
dikaitkan dengan umur yang lebih tua, derajat yang lebih rendah, ukuran
tumor lebih kecil, dan mortalitas yang rendah. (Dunnwald et al. 2007).
Hubungan antara angka kematian dengan ekspresi reseptor hormonal tidak
terkait terhadap stage, umur atau grade dari kankernya. Tumor yang negatif
ganda yang merupakan kelompok terbesar kedua (18-25%) sekitar 85%-nya
merupakan tumor derajat 3, dan dihubungkan dengan tingkat rekurensi yang
tinggi, ketahanan yang rendah, dan tidak responsif terhadap terapi hormonal.
Sementara untuk kelompok yang positif tunggal, ER+/PR- (12-17%) dan ER/PR+ (1-2%) masih belum banyak dimengerti konsekuensinya. Kelompok ini
2
dapat dihubungkan dengan derajat histopatologi yang tinggi, prognosis yang
buruk, dan ukuran tumor yang besar (Ellis, K et al, 2016).
Berdasarkan data dari Sistem Informasi RSUD Dr. Moewardi tahun
2015 penderita kanker payudara berjumlah 718 orang, dengan distribusi
penderita usia muda adalah 53%. Sedangkan pada tahun 2013-2014 penderita
kanker payudara usia muda adalah 30,4%. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian di Konsorsium African-American Breast Cancer Epidemiolgy and
Risk bahwa prevalensi kanker payudara pada usia muda mencapai 32 %
(Palmer, L et al, 2014).
Jika kualitas hidup setelah didiagnosis kanker berhubungan dengan
kelangsungan
hidup,
maka
persepsi
pasien
tentang
kualitas
hidup
memungkinkan dokter mengidentifikasi individu yang beresiko tinggi. Aspek
kualitas hidup yang memprediksi kelangsungan hidup berpotensi dimodifikasi,
ada potensi intervensi untuk mengurangi resiko kekambuhan atau kematian.
banyak penelitian telah menemukan bahwa diagnosis kanker payudara dapat
memberikan pengaruh negatif pada kualitas hidup, tetapi apakah kualitas
hidup yang dihasilkan terkait dengan probabilitas untuk bertahan hidup masih
diperdebatkan. (Perry, S et al, 2007).
Saat ini di RSDM Surakarta belum ada penelitian mengenai hubungan
profil hormonal dengan kualitas hidup pasien kanker payudara pada usia
muda, sehingga mendorong untuk dilakukan penelitian. Dengan harapan hasil
penelitian ini dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah hubungan profil hormonal dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara usia muda?
2. Apakah faktor psikososial berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien kanker
payudara usia muda?
3
C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan hubungan profil hormonal dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara usia muda.
2. Mengetahui pengaruh faktor psikososial terhadap kualitas hidup pasien dengan
payudara usia muda.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menjelaskan kualitas hidup pasien kanker payudara muda sesudah diketahui
profil hormonalnya dan untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kualitas hidup.
2. Manfaat Aplikatif
Diharapkan dapat menjadi dasar dalam menentukan intervensi yang
dibutuhkan oleh pasien wanita dengan kanker payudara usia muda.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kanker Payudara
a. Pengertian
Kanker
payudara
merupakan
neoplasma
ganas
dimana
terjadi
pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan
sekitarnya tumbuh infiltratif dan destruktif serta dapat bermetastasis. Pada stadium
yang lebih lanjut dapat menimbulkan kelainan pada kulit berupa infiltrasi, retraksi
puting susu, retraksi kulit, seperti kulit jeruk (peau d’ orange), benjolan-benjolan
di kulit sampai dapat dijumpai ulserasi (Burkit H.G, 2007).
b. Anatomi Payudara
Payudara dewasa masing-masing terletak di torak depan dengan dasarnya
terletak antara iga ketiga dan ketujuh. Medial payudara mencapai parasternum dan
di lateral sampai linea aksilaris anterior atau media dan meluas keatas ke aksila
melalui suatu ekor aksila berbentuk piramid. Payudara terletak diatas lapisan fasia
otot pektoralis mayor pada duapertiga superomedial dan sepertiga lateral bawah
otot seratus anterior. Pada 15 % kasus jaringan payudara meluas kebawah garis
tepi iga dan 2 % melewati pinggir anterior otot latissimus dorsi. (Rosai J, 2004).
5
c. Klasifikasi Stadium (UICC/ AJCC)
Stadium kanker payudara penting ditentukan setelah diagnosis ditegakan.
Stadium akan mempengaruhi prognosis dan modalitas pengobatan yang
digunakan.
Klasifikasi stadium berdasarkan UICC (Union Internationale Contra Le
Cancer) ataupun AJCC (American Joint Committee on Cancer Staging and End
Resulls Reporting) dari tahun 2002 yang telah mendapatkan revisi beberapa kali.
(Greene, F.L, 2007)
Klasifikasi stadium berdasarkan TNM adalah berdasar pada :
T = Ukuran Tumor Primer Kanker Payudara.
Ukuran dibuat berdasarkan ukuran klinis diameter tumor terpanjang dalam ”cm”,
ataupun radiologis yang lebih akurat dalam menilai volume tumor.
Tx
: Tumor primer tidak dapat dinilai
T0
: Tumor primer tidak dilketemukan
Tis
: Karsinoma insitu
Tis (DCIS) : Ductal Carcinoma insitu
Tis (LCIS) : Lobular Carcinoma insitu
Tis (Paget) : Penyakit Paget pada puting tanpa ada masa tumor
T1
: Tumor dengan ukuran terpanjang 2cm atau kurang
T1mic : Ada mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang
T1a
: Tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 cm
T1b
: Tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm
T1c
: Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm samapi 2 cm
T2
: Tumor dengan ukuran terpanjang lebih dari 2-5 cm
T3
: Tumor dengan ukuran terpanjang lebih dari 5 cm
T4
: Tumor dengan ukuran berapapun dengan infiltrasi/ ekstensi pada
dinding dada atau kulit
6
Catatan : Dinding dada termasuk iga/ kosta, otot interkostalis dan otot serratus
anterior tetapi tidak termasuk otot pektoralis (eksterna ataupun interna)
T4a
: Infiltrasi ke dinding dada (tidak termasuk otot
pektoralis)
T4b
: Infiltrasi ke kulit, dalam hal ini termasuk peau
d’orange, ulserasi nodul satelit pada kulit
terbatas pada satu payudara yang terkena
T4c
: Infiltrasi baik pada dinding dada maupun kulit
T4d
: Mastitis karsinomatosa (Inflammatory Breast Cancer/
IBC)
N = Nodes (Kelenjar Getah Bening/ KGB)
Klinis :
NX
: Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
N0
: Tidak terdapat metastasis pada KGB
N1
: Metastasis ke KGB aksila ipsilateral, masih mobil
N2
: Metastasis ke KGB aksila ipsilateral terfiksasi, dan konglomerasi
(beberapa KGB menyatu), atau klinis adanya metastasis pada KGB
Mamaria interna meskipun tanpa metastasis KGB aksila
N2a
: Metastasis ke KGB aksila terfiksasi atau konglomerasi
ataupun melekat pada struktur lain/ jaringan sekitar
N2b
: Klinis metastasis hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral
dan tidak terdapat metastasis pada KGB aksila
N3
: Klinis ada metastasis pada KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau
tanpa metastasis pada KGB aksila, atau klinis terdapat metastasis pada
KGB mamaria interna dan metastasis KGB aksila
7
N3a
: Metastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral
N3b
: Metastasis ke KGB mamaria interna dan KGB aksila
N3c
: Metastasis ke KGB supraclavikula
Catatan : Terdeteksi secara klinis artinya terdeteksi dengan pemeriksaan fisik dan
”imaging” (diluar ”scintigraphy”)
M: Metastasis jauh
Mx
: Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0
: Tidak terdapat metastasis jauh
M1`
: Terdapat metastasis jauh
Regrouping (Grup Stadium)
Stadium
0
:
Tis
N0
M0
Stadium
1
:
T1*
N0
M0
Stadium
IIA
:
T0
N1
M0
T1*
N1
M0
T2
N0
M0
T2
N1
M0
T3
N0
M0
T0
N2
M0
T1
N2
M0
T2
N2
M0
T3
N1
M0
T3
N2
M0
Stadium
Stadium
IIB
IIIA
:
:
8
Stadium
IIIB
T4
N0
M0
T4
N1
M0
T4
N2
M0
Stadium
IIIC
Tiap T
N3
M0
Stadium
IV
Tiap T
Tiap N
M1
Catatan: *T1 termasuk T1mic
d. Karsinogenesis Tumor Payudara
Karsinogenesis merupakan proses menuju neoplasma ganas pada
tingkat fenotip maupun genetik. Suatu neoplasma ganas memiliki sejumlah
sifat meliputi pertumbuhan yang cepat, invasi local dan kemampuan
mengadakan metastasis jauh. Pada tingkat molekuler sel neoplasma
didapatkan berbagai macam mutase genom dan aberasi kromosom meliputi
mutase titik, amplifikasi gen, delesi dan penyimpangan replikasi (Rosen,
2006). Pada kanker payudara agen-agen penyebab inisiasi sampai sekarang
belum diketahui secara pasti. Satu-satunya genotoksin yang diyakini
merupakan inisiator adalah radiasi ionisasi yang dijumpai pada penderita
paparan bom atom dan pasien dengan terap radiasi. Genotoksin yang berasal
dari makanan masih belm dapat diidentifikasi seara pasti (Fejerman L, 2013).
Proses karsinogenesis yang lebih lanjut melibatkan amplifikasi gen dan
mutase-mutasi yang terjadi akibat penyimpangan kedali siklus sel. Perubahan
genetil yang terjadi akibat penyimpangan kendali siklus sel. Perubahan yang
terjadi pada tahap awal akan memicu perubahan selanjutnya dan
mengakibatkan instabilitas genom dan kromosom (Burkitt HG, 2007). Tahap
akhir perkembangan tumor payudara berhubungan dengan mortalitas penderita
adalah metastasis. Proses yang berhubungan dengan metastasis meliputi invasi
dan angiogenesis tumor. Pada proses metastasis terjadi berbagai peubahan
organisasi sitoskeletal dan hilangnya perlekatan antarsel. (Bundred NJ, 2005).
9
2. Biologi Molekular Kanker Payudara
Secara umum, molekular kanker payudara dapat diklasifikan pada
profil ekspresi gen. Klasifikasi terkini meliputi, marker yang berhubungan
dengan luminal, seperti cytokeratin (CKs), Hormon receptor, seperti ER, PR
dan Androgen reseptor, Growth factor receptors, seperti Human epidermal
growth factor Receptor (HER ), Anti-apoptosis, seperti Bcl-2 dan p53, Cell
proliferation indicators, seperti Ki-67, dan surviving, Cell invasion related
factor, seperti matrix metaloproteinase (MMP) dan integrin, Signal
transduction pathway member, seperti PI3K/AKT pathway, Cell cycle control,
seperti cyclin dan cyclin dependent kinase (CDKs.)
Biomarker yang paling sering dipakai sebagai indikator prognostik dan
prediktif terhadap terapi hormonal dan kemoterapi adalah Estrogen reseptor
(ER), Progesteron reseptor (PR), human epidermal growth factor (HER 2) dan
proliferasi dari ki-67. Saat ini, ekspresi dari biomarker pada kanker payudara
telah luas digunakan untuk indikator prognostik dan prediktif terhadap terapi
hormonal dan kemoterapi. (Zhang, M.H. et al 2013).
a. Estrogen Reseptor
Estrogen receptor (ER) merupakan faktor prediktif yang paling utama
yang diperiksa pada karsinoma payudara. Sekitar duapertiga wanita penderita
karsinoma payudara berumur <50 tahun mempunyai ekspresi ER positif,
sementara sekitar 80% tumor pada wanita berusia >50 tahun adalah ER positif.
Hal ini mempunyai implikasi terapeutik yang signifikan (Payne SJL, 2008).
ER pertama kali diidentifikasi oleh Elwood V. Jensen di University of
Chicago pada tahun 1950. Secara umum konsentrasi ER lebih rendah pada
wanita premenopause daripada post menopause. Fisher et al. menyatakan
bahwa adanya ER berhubungan secara signifikan dengan derajat inti yang
tinggi dan derajat histopatologi yang rendah, tidak adanya nekrosis, dan usia
pasien yang lebih tua (Rosai J, 2004).
10
Struktur ER pada pasien kanker payudara dapat menjadi respon
prediktif terhadap terapi hormonal. Dari 36 studi komprehensif yang
dievaluasi ekspresi dari ER rata rata 68,7% (49-91,6%). Beberapa studi lain
menyatakan ekspresi ER berbanding terbalik dengan grading nuklear pada
ductal carcinoma insitu (DCIS). Ekspresi ER lebih tinggi pada lesi yang
berdiferensiasi baik dibandingkan pada yang difrensiasi jelek. Sebagai
biomarker prediktif, ekspresi ER dapat memprediksi respon terhadap terapi
spesifik pada kanker payudara invasif, keberadaan ekspresi ER dan derajat
dari ekspresi ER secara tegas menunjukkan respon terhadap tamoxifen yang
memblok ER, dan aromatase inhibitors (AIs) yang mencegah produksi dari
estrogen. Pada wanita dengan ekspresi ER positif, ER dapat menunjukkkan
ekspresi yang mempengaruhi biomarker lain yang relevan dan meningkatkan
harapan hidup dan mengurangi risiko kekambuhan pada wanita yang
mendapat tamoxifen atau aromatase inhibitor dibandingkan dengan wanita
yang tidak mendapat obat. (Widjaja, J, 2011).
Estrogen reseptor mengalami over-ekspresi pada sekitar 70% kanker
payudara
yang
kemudian
disebut
ER
positif.
Mekanisme
proses
karsinogenesis pada kanker payudara dapat terjadi melalui ikatan estrogen
pada ER, menstimulasi proliferasi sel-sel payudara yang menimbulkan
peningkatan pembelahan sel dan replikasi DNA yang menimbulkan mutasi,
dan metabolisme estrogen memproduksi limbah yang toksik terhadap gen dan
metabolit yang menyebabkan mutasi. Kedua proses akan menyebabkan
inisiasi, promosi, dan proses karsinogenesis (Yager JD, 2006). Hal ini
menyebabkan ER mempunyai peran penting dalam proses karsinogenesis, dan
penghambatannya melalui targeting endokrin, baik secara langsung dengan
menggunakan agonis lemah estrogen (selective estrogen receptor modulators)
maupun secara tidak langsung dengan mengeblok perubahan androgen
menjadi estrogen (misalnya : aromatase inhibitor), merupakan terapi terhadap
kanker payudara. Tumor payudara yang ER+ dan / atau PR+ mempunyai
risiko mortalitas lebih rendah daripada ER - dan / atau PR - (Payne SJL,
2008).
11
b. Progesteron Receptor
Pada kanker payudara invasif, ekspresi dari PR memiliki prognostik
yang lemah terhadap disease free survival dan juga sebagai prediktor terhadap
terapi hormonal. Progesteron reseptor (PR) sama pentingnya dengan estrogen
reseptor (ER) pada kanker payudara invasif. Dari 28 studi tentang PR didapat
ekspresi dari PR rata rata 59,6% ( 40-83,3%). Seperti ER, ada hubungan
terbalik antara ekspresi PR dan grading inti. Pasien dengan high grade DCIS
memiliki ekspresi PR positif yang lebih rendah dibanding dengan pasien nonhigh grade DCIS. (Lari SA dan Kuerer HM, 2011).
Ekspresi dari PR sangat kuat ketergantungannya dengan keberadaan
ER. Tumor dengan ekpresi PR positif tetapi ER negatif sangat jarang dan
hanya berkisar < 1% dari semua kasus kanker payudara (Purdie, CA et al,
2013). Berdasarkan alasan ini, tumor dengan ekspresi positif PR dengan ER
negatif harus dilakukan pemeriksaan ulang untuk menghindari false negatif
pada ER..Selama ini ER digunakan sebagai determinan utama respon terhadap
hormonal terapi pada kanker payudara. Ada bukti nyata bahwa pada kanker
payudara yang metastase dengan ekspresi positif pada kedua reseptor ER dan
PR memiliki respon terapi anti estrogen yang lebih baik dibandingkan hanya
ekspresi ER yang positif (Pinto, EA et al, 2013)
3. Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara
Pasien kanker dapat mengalami perubahan dari berbagai aspek-aspek
kehidupan yang berpengaruh terhadap kesehatan fisik, kesejahteraan
psikologis, hubungan sosial dan dengan lingkungan. Dengan kata lain, hal
tersebut juga akan berdampak pada kualitas hidup pasien (Castro M, 2013).
12
Kualitas hidup semakin banyak digunakan sebagai ukuran untuk
mengevaluasi efektivitas pengobatan. Kualitas hidup yang berhubungan
dengan kesehatan dapat diartikan sebagai respon emosi dari penderita terhadap
aktivitas sosial, emosional, pekerjaan dan hubungan antara keluarga, rasa
senang atau bahagia, adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang
ada, adanya kepuasan dalam melakukan fungsi fisik, sosial dan emosional
serta kemampuan mengadakan sosialisasi dengan orang lain. Kualitas hidup
adalah suatu konsep global yang menekankan pada dimensi-dimensi status
kesehatan termasuk keuangan, tempat tinggal dan pekerjaan (Giwa AK et al,
1999).
13
B. Kerangka Konseptual
KANKER PAYUDARA
PEMBELAHAN SEL DAN REPLIKASI DNA YANG
MENIMBULKAN MUTASI
PROFIL RESEPTOR HORMONAL
POSITIF
PROFIL RESEPTOR HORMONAL
NEGATIF
PENINGKATAN (OVEREKSPRESI
ANGIOGENESIS)
TYROSIN KINASE DARI EPIDERMAL
GROWTH FACTOR MENGALAMI
MEDIATED-CROSSTALK DAN
MENGGANGGU INTERAKSI TARGET
TERAPI
PEMBERIAN TERAPI SESUAI PROFIL
HORMONAL (MENGEBLOK RESEPTOR)
PROGNOSIS SECARA MEDIS
BAIK
PROGNOSIS SECARA MEDIS
BURUK
KUALITAS HIDUP BAIK
KUALITAS HIDUP BURUK
14
C. Hipotesis
1. Ada hubungan profil hormonal kanker payudara dengan kualitas hidup
pasien kanker payudara usia muda.
2. Faktor psikososial berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien kanker
payudara usia muda.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain Cross
Sectional untuk mempelajari hubungan profil hormonal dengan kualitas hidup
pasien kanker payudara usia muda.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di sub bagian Bedah Onkologi RS Dr. Moewardi
Surakarta. Waktu penelitian: Desember 2016- Februari 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Semua pasien kanker payudara di Sub Bagian Bedah Onkologi RSUD
Dr. Moewardi Surakarta antara Desember 2016- Februari 2017.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perempuan usia muda yang
terdiagnosis kanker payudara stadium III atau IV di Sub Bagian Bedah
Onkologi RSUD dr. Moewardi Surakarta. Besar sampel dalam
penelitian ini dihitung berdasarkan rumus besar sampel.
16
D. Besar Sampel
Rumus besar sampel sebagai berikut (Sastroasmoro dan Ismael, 2011) :
n1  n2
Z

n1  n2
1,645

1
2 PQ  Z1  P1Q1  P2Q2
P1  P2 2

2
2.0,78.0,22  0,842 0,53.0,47  0,25.0,75
0,53  0,252

2
n1  n2  29,939
Keterangan:
Z1-= nilai distribusi normal baku pada  tertentu(α = 0.05)
Z1-= nilai distribusi normal baku pada  tertentu( Power =80%)
P2= proporsi pada kelompok standar, tidak berisiko, tidak terpajan atau kontrol
Q2 = 1-P2
P1 = proporsi pada kelompok uji, berisiko, terpajan atau kasus
Q1 =1-P1
P1-P2= selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P = proporsi total = P1  P2
2
Q = 1-P
maka jumlah sampel yang diperoleh minimal adalah 30 orang.
17
E. Kriteria Restriksi
1. Kriteria inklusi
a. Pasien wanita di RSDM, dengan diagnosis kanker payudara stadium III
dan IV.
b. Pasien berusia kurang dari lima puluh tahun saat terdiagnosis kanker
payudara.
c. Pasien telah dilakukan tindakan biopsi maupun operasi definitif, tanpa
komplikasi .
d. Pasien telah dilakukan pemeriksaan profil hormonal Pasien sudah
menjalani kemoterapi .
e. Bersedia berpartipasi dalam penelitian dan menanda tangani informed
consent.
2. Kriteria eksklusi
a. Pasien dengan penyakit komorbid dan kanker lain.
b. Pasien dengan riwayat gangguan jiwa sebelum terdiagnosis kanker
payudara.
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas: Profil hormonal
Definisi variabel bebas:
Berdasarkan ekspresi hormonalnya kanker payudara dapat
dibedakan
menjadi 4 : positif ganda (ER+/PR+), positif tunggal (ER+/PR- dan ER/PR+), serta negatif ganda (ER-/PR-).
18
Ekspresi hormonal positif ganda dan positif tunggal dimasukkan ke dalam
kelompok profil hormonal positif. Sedangkan ekspresi hormonal negatif
ganda dimasukkan ke dalam kelompok profil hormonal negatif.
2. Variabel terikat: Kualitas Hidup
Definisi variabel terikat:
Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan dapat diartikan
sebagai respon emosi dari penderita terhadap aktivitas sosial, emosional,
pekerjaan dan hubungan antara keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya
kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang ada, adanya kepuasan dalam
melakukan fungsi fisik, sosial dan emosional serta kemampuan mengadakan
sosialisasi dengan orang lain.
Penilaian Fungsional Terapi Kanker – Kanker Payudara Versi 4/
Functional Assessments of Cancer- Breast version 4 (FACT-B +4) digunakan
untuk menilai kualitas hidup secara psikososial terkait kanker payudara. Skor
FACT-B+ 4 total dihitung dengan menjumlahkan sub-sub skala. (Webster, K
et al. 2003). Instrumen tersebut memiliki sebanyak 41 soal yang meminta para
responden menilai seberapa benar setiap pernyataan untuk 7 hari terakhir.
Skala responnya berkisar antara 0 (tidak sama sekali) sampai 4 (sangat benar).
Hasil dikatakan baik bila skor total ≥ 80. Bila skor < 80 maka dikategorikan
kualitas hidup buruk.
FACT-B +4 terdiri atas sub-subskala berikut ini: kesejahteraan fisik
(Physical Well-Being/ PWB), kesejahteraan fungsional (Functional WellBeing/ FWB), kesejahteraan emosional (Emotional Well-Being/ EWB),
kesejahteraan sosial/keluarga (Social Well-Being/ SWB), dan masalah khusus
kanker payudara (Additional Concern).
Skor subskala PWB dikatakan baik bila ≥ 22, dan disebut buruk bila < 22.
Skor subskala SWB dikatakan baik bila ≥ 19, dan disebut buruk bila < 19.
Skor subskala EWB dikatakan baik bila ≥ 20, dan disebut buruk bila < 20.
19
Skor subskala FWB dikatakan baik bila ≥ 18, dan disebut buruk bila < 18.
Skor subskala Additional Concern dikatakan baik bila ≥ 40, dan disebut buruk
bila < 40. (Oliveira, I et al, 2014)
G. Cara Pengambilan Data
Pasien kanker payudara usia muda yang masuk ke poliklinik atau rawat
inap dilakukan wawancara oleh peneliti berdasarkan kuesioner FACT B + 4.
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1.Jadwal Kegiatan.
N
O
KEGIATAN
Okt
2016
Nov
2016
Des
2016
Jan
2016
Feb
2016
1
Penyusunan
proposal
X
X
X
2
Pembahasan
dengan
pembimbing
X
X
X
X
X
3
Ujian proposal
X
4
Pengambilan
Data
X
X
X
X
5
Penulisan
laporan
X
20
I. Bagan Alur Penelitian
Pasien kanker payudara usia muda
Profil hormonal negatif
Profil hormonal positif
Wawancara menggunakan kuesioner FACT-B + 4
Penghitungan skor berdasarkan skor keseluruhan (Overall Score of
Quality of Life) dan skor sub-skala:

kesejahteraan fisik (Physical Well-Being/ PWB)

kesejahteraan sosial/keluarga (Social Well-Being/ SWB)

kesejahteraan emosional (Emotional Well-Being/ EWB)

kesejahteraan fungsional (Functional Well-Being/ FWB)

masalah khusus kanker payudara (Additional Concern)
Skor buruk
Skor baik
Analisa Data
21
Keterangan Alur Penelitian:
Pasien kanker payudara yang berobat ke poli Bedah Onkologi atau
dirawat di RSDM, bila memenuhi kriteria inklusi akan dikelompokkan
berdasarkan profil hormonalnya, kemudian diwawancara menggunakan
kuesioner FACT-B.
Langkah berikutnya, hasil data yang didapat akan dihitung skor
keseluruhan (Overall Score of Quality of Life), serta dijumlahkan skor sesuai
dengan sub-skala yang ada dalam kuesioner, meliputi kesejahteraan fisik
(Physical Well-Being/ PWB), kesejahteraan fungsional (Functional WellBeing/ FWB), kesejahteraan emosional (Emotional Well-Being/ EWB),
kesejahteraan sosial/keluarga (Social Well-Being/ SWB), dan masalah khusus
kanker payudara (Additional Concern). Kemudian skor-skor tersebut akan
dikategorikan menjadi skor baik dan skor buruk kemudian dianalisa.
J. Analisa Data
1. Analisis Bivariat
Data pada penelitian ini dianalisis dengan uji Chi Square untuk melihat
ada tidaknya hubungan antara variabel penelitian. Batas kemaknaan yang di
pakai adalah taraf signifikasi = 0,05
Uji statistic Chi Square
X2 =
Keterangan :
X2=Chi Square
N = Total Sampel
22
a = Jumlah sampel penderita kanker payudara usia muda dengan profil
hormonal positif
b = Jumlah sampel penderita kanker payudara usia muda dengan profil
hormonal negatif
c = Jumlah sampel penderita kanker payudara usia muda dengan skor baik
d = Jumlah sampel penderita kanker payudara usia muda dengan skor buruk
Uji kemaknaan dilakukan dengan menetapkan nilai
α = 0,05 pada
interval kepercayaan 95% CI dengan kriteria sebagai beriku :
1. Jika p value > 0.05, maka H0 diterima dan uji statistik menunjukkan hasil
yang tidak bermakna
2. Jika p value ≤ 0.05, maka H0 ditolak dan uji statistik menunjukkan hasil
yang bermakna
Derajat hubungan antara faktor risiko dan faktor efek dilihat melalui
nilai Odds Ratio (OR). Odds Ratio membandingkan odds antara kelompok
terpajan dengan kelompok tidak terpajan.
Odds Ratio (OR) =
(Sastroasmoro dan Ismael, 2011)
Interpretasi nilai Odds Ratio pada interval kepercayaan 95% ialah :
OR < 1, variabel tersebut sebagai faktor protektif
OR = 1, variabel bukan merupakan faktor risiko
OR > 1, variabel merupakan faktor risiko
23
2
Analisis Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk melihat hubungan antara beberapa
variabel independent dengan satu variable dependent. Pada penelitian ini,
analisis
multivariat
digunakan
untuk
menyingkirkan
faktor
perancu
antarsubskala dalam FACT-B +4, yaitu kesejahteraan fisik (Physical WellBeing/ PWB), kesejahteraan fungsional (Functional Well-Being/ FWB),
kesejahteraan emosional (Emotional
Well-Being/ EWB), kesejahteraan
sosial/keluarga (Social Well-Being/ SWB), dan masalah khusus kanker
payudara (Additional Concern). .Metode statistik yang digunakan ialah regresi
logistik ganda (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).
Regresi logistik ganda :
(Sastroasmoro dan Ismael, 2011)
Keterangan :
p = peluang terjadinya efek
x1 sampai xi = variabel perancu
sampai
= koefisien regresi
a = koefisien constant
24
Lampiran 1. Formulir Informed Consent
Informed Consent
Persetujuan menjadi Responden
Sehubungan dengan penelitian tugas akhir saya tentang “HUBUNGAN PROFIL
HORMONAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA
USIA MUDA” sebagai syarat meraih gelar Spesialis Ilmu Bedah, saya :
Nama
: dr. Luna Fitria Kusuma
NIM
: S561302005
Jurusan
: Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Bedah
Berniat meminta bantuan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Responden nantinya diminta untuk menjawab kuesioner yang berisi tentang identitas
dan riwayat kesehatan responden. Saudara bebas memilih keikutsertaan dalam
penelitian ini tanpa ada paksaan apapun dan berhak mengundurkan diri dalam
penelitian ini sewaktu-waktu.
Saya berharap saudara bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Semua informasi yang saudara berikan terjamin kerahasiaannya.
Peneliti,
dr. Luna Fitria Kusuma
NIM. S561302005
25
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya telah membaca dan mengerti informasi yang tercantum pada lembar
informasi dan telah diberi kesempatan untuk mendiskusikan dan menanyakan hal
tersebut. Saya mengerti bahwa saya berhak menolak untuk ikut dan berhak
mengundurkan diri sewaktu-waktu dalam penelitian.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama
:__________________________________
usia
:__________________________________
alamat
:__________________________________
pekerjaan
:__________________________________
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan bersedia berkontribusi
dalam penelitian “HUBUNGAN PROFIL HORMONAL DENGAN KUALITAS
HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA USIA MUDA”.
Responden,
Desember 2016
( ________________________ )
26
Lampiran 2. Kuesioner
Identitas Responden
1. Nama
: _____________________________________
2. Tempat tanggal lahir : _____________________________________
3. Pekerjaan
: _____________________________________
4. Pendidikan
: _____________________________________
5. Stadium
: _____________________________________
6. Jenis Operasi
: _____________________________________
7. Lama Kemoterapi
: _____________________________________
FACT-B + 4
Berikut ini adalah sebuah daftar pernyataan yang dikatakan penting oleh orang lain
dengan penyakit anda. Silakan lingkari atau tandai satu angka per baris untuk
mengindikasikan jawaban anda saat hal ini diterapkan dalam 7 hari terakhir.
Kesejahteraan Fisik
Tidak
Sedikit
Agak
Cukup Sangat
sama
sekali
GP1 Saya mengalami kekurangan energi
0
1
2
3
4
GP2 Saya mual
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
GP4 Saya mengalami nyeri
0
1
2
3
4
GP5 Saya disusahkan oleh efek samping dari
0
1
2
3
4
GP3 Karena
kondisi
fisik
daya,
saya
mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan keluarga saya
pengobatan
27
GP6 Saya merasa sakit
0
1
2
3
4
GP7 Saya terpaksa menghabiskan waktu di
0
1
2
3
4
Tidak
Sedikit
Agak
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
dari
0
1
2
3
4
GS4 Keluarga saya telah menerima penyakit
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
tempat tidur
Kesejahteraan Sosial/Keluarga
Cukup Sangat
sama
sekali
GS1 Saya merasa dekat dengan teman-teman
saya
GS2 Saya mendapatkan dukungan emosional
dari keluarga saya
GS3 Saya
mendapatkan
dukungan
teman-teman saya
saya
GS5 Saya puas dengan komunikasi keluarga
saya tentang penyakit saya
GS6 Saya merasa dekat dengan pasangan
saya
(atau
orang
yang
merupakan
pendukung utama saya)
Q1
Tanpa menghiraukan tingkat aktivitas
seksual anda saat ini, tolong jawab
pertanyaan berikut ini. Jika anda lebih
suka tidak menjawabnya tolong tandai
kotak  dan lanjutkan ke sesi berikutnya
28
GS7 Saya puas dengan kehidupan seks saya
0
1
2
3
4
FACT-B + 4
Silakan lingkari atau tandai satu nomor per baris untuk mengindikasikan jawaban
anda saat hal ini diterapkan dalam 7 hari terakhir.
Kesejahteraan Emosional
Tidak
Sedikit
Agak
Cukup Sangat
sama
sekali
GE1 Saya merasa sedih
0
1
2
3
4
GE2 Saya puas dengan bagaimana saya
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
GE4 Saya merasa gugup
0
1
2
3
4
GE5 Saya khawatir akan meninggal
0
1
2
3
4
GE6 Saya khawatir bahwa kondisi saya akan
0
1
2
3
4
Tidak
Sedikit
Agak
1
2
mengatasi penyakit saya
GE3 Saya kehilangan harapan dalam berjuang
melawan penyakit saya
semakin memburuk
Kesejahteraan Fungsional
Cukup Sangat
sama
sekali
GF1 Saya mampu bekerja (termasuk bekerja
0
di rumah)
29
3
4
GF2 Pekerjaaan saya (termasuk pekerjaan di
0
1
2
3
4
GF3 Saya dapat menikmati hidup
0
1
2
3
4
GF4 Saya telah menerima penyakit saya
0
1
2
3
4
GF5 Saya tidur nyenyak
0
1
2
3
4
GF6 Saya menyukai hal-hal yang biasa saya
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
rumah) memenuhi
lakukan untuk bersenang-senang
GF7 Saya puas dengan kualitas hidup saya
sekarang
FACT-B + 4
Silakan lingkari atau tandai satu nomor per baris untuk mengindikasikan jawaban
anda saat hal ini diterapkan dalam 7 hari terakhir.
Masalah lain
Tidak
Sedikit
Agak
Cukup Sangat
sama
sekali
B1
Saya sesak nafas
0
1
2
3
4
B2
Saya sadar diri tentang cara saya
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
berpakaian
B3
Salah satu atau kedua lengan saya
bengkak atau empuk
B4
Saya merasa menarik secara seksual
0
1
2
3
4
B5
Saya disusahkan oleh rambut yang
0
1
2
3
4
rontok
30
B6
Saya khawatir bahwa anggota keluarga
saya
yang
lain
suatu
hari
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
dapat
mengalami penyakit yang sama seperti
yang saya alami
B7
Saya khawatir dengan pengaruh terhadap
penyakit saya
B8
Saya disusahkan oleh perubahan pada
berat badan
B9
Saya dapat merasa seperti seorang
perempuan
P2
Saya memiliki bagian-bagian tertentu
pada tubuh saya dimana saya mengalami
rasa nyeri
Q6
Pada sisi manakah operasi payudara
anda?
Kanan
B10
Kiri (Lingkari salah satu)
Gerakan lengan saya pada sisi ini
menimbulkan rasa sakit
B11
Saya memiliki sedikit jangkauan gerakan
pada sisi ini
B12
Lengan saya pada sisi ini terasa kebas
(mati rasa)
B13
Saya mengalami rasa kaku pada lengan
saya di sisi ini
31
DAFTAR PUSTAKA
Avis, N.E, Sybil Crawford, Janeeen M. 2005. Quality of Life among Younger Women
with Breast Cancer. Journal of Clinical Oncology; 23 (10): 3324-3340
Burkitt H.G. 2007. Disorders of the Breast, Essential Surgery, Churchill Livingstone,
New York, 539-54.
Castro, Mayela. 2013. Quality of Life in Female Breast Cancer Survivor in Panama.
Scholar Commons University of Florida, 1-53.
Devita, 2008, Cancer Principles & Practice of Oncology, 8th edition, Lipincott
Williams & Wilkins, 1595-654.
Dunnwald, LK, Rossing M.A. 2007. Hormone Receptor Status, Tumor Characteristics
dan Prognosis: a Prospective Cohort of Breast Cancer Patients. Breast Cancer
Research, 9 (1) R6.
Ellis, K, Mary R. Janevic, Trace Kershaw, Cleopatra H. Caldwell. Nancy K. Janz,
Laurel Northouse. 2016. Meaning-based coping, Chronic Conditions and
Quality of Life in Advanced Cancer and Caregiving. Journal of Psychological,
Social and Behavioral Dimensions of Cancer. 10: 1002.
Esserman, Laura J, Elissa M Ozanne, Mitch Dowsett, Joyce M Slingerland, 2005.
Tamoxifen may Prevent Both ER+ and ER- Breast Cancers and Select for ERCarcinogenesis: an Alternative Hypothesis. Breast Cancer Research, 7 (6)
R1153
Fejerman L, Mariana C. Stern, Elad Ziv, Esther M. John, Gabriella Torres-Meija, Lisa
M Hines, Roger Wolff, Wei Wang, Kathy B. Baumgartner, Anna R Giuliano,
Martha L., 2013. Genetic Ancestry Modifies the Association Between Geneti
Risk Variants and Breast Cancer Risk among Hispanic and Non Hispanic
White Women. Carcinogenesis Journal; 34 (8): 1787-1793.
Giwa Ashing K, Patricia A Ganz, Laura Petersen. Quality of Life of AfricanAmerican and White Long Term Breast Carcinoma Survivors. American
Cancers Society. 85 (2) 418-426.
Greene F.L. 2007. AJCC Cancer Staging Manual, Springer, 6th edition. New York
223-40.
Oliveira Indiara S, Luciola C.M, Ana C.T Mazoni, Cristina MN. 2014. Assesment of
the Measurement Properties of Quality of Life Questionnaries in Brazilian
32
Women with Breast Cancer. Brazilian Journal of Physical Therapy, 18 (4):
372-383.
Lari SA dan Kuerer Hari M. 2011. Biological Markers in DCIS and Risk of Breast
Reccurence: a Systematic Review. Journal of Cancer, 2: 232-261.
Payne SJL, Bowen RL, Jones JL, Wells CA. 2008. Predictive Merkers in Breast
Cancer- The Present. Histopathology: 52: 82-90.
Perry, Sheila, Theresa L Kolwaski, Chih-Hung Chang. 2007. Quality of Life
Assesment in Women with Breast Cancer: Benefits, Acceptability and
Utilization. Biomed Central Health and Quality of Life Outcomes, 5: 24.
Pinto E. Antonio, Filipa Areia, Teresa Pereira, Paula Cardoso, Mariana Aparicio,
Giovani L Silva, Monica C Ferreira, Saudde Andre. 2013 Clinical Relevance
of the Reappraisal of Negative Hormone Receptor Expression in Breast
Cancer. SpringerPlus Open Journal, 2:375
Purdie CA, P. Quinlan, LB Jordan, A Ashfield, S Ogston, JA Dewar, AM Thomson.
2013. Progesterone Receptor Expression is an Independent Prognostic
Variable in Early Breast Cancer: a Population-Based Study. British Journal of
Cancer, 110: 565-572.
Rosai J., 2004. Rosai and Ackerman’s Surgical Pathology, 9th ed. Philadelphia:
Elsevier, 1763-1877.
Rosen P.P, 2006. Diseases of the Breast. Philadelphia: Lipincott Raven, 395-401.
Sastroasmoro S, Ismael S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke
4. Jakarta: Sagung Seto, 330-345.
Webster K, David Cella, Kathleen Yost. 2003. The Functional Assessment of Chronic
Illness Therapy Measurement System: Properties, Applications and
Intepretation. Biomed Central Health and Quality of Life Outcomes, 1: 79.
Widjaja, Jimmy. 2011. Role of Hormonal Status ER, PR and HER-2/neu with Breast
Cancer Therapy. Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol 2, no.1.
Yager JD dan Davidson NE. 2006. Mechanism of Disease, Estrogen Carcinogenesis
in Breast Cancer. New England Journal of Medicine. 354: 270-82.
Zhang, Mei Hong, Hong Tao Man, Xiao Dan, Zhao Ni Dong, Shi Liang Ma. 2013.
Estrogen Receptor-Positive Breast Cancer Molecular Signatures and
Therapheutic Potentials (Review). Biomedical Reports, 2: 41-52.
33
Download