baiq septiana tri rahayu d1a212068

advertisement
JURNAL
PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR TERHADAP REKSADANA BNI DANA
BERBUNGA (STUDI DI BANK BNI CABANG MATARAM)
Program Studi Ilmu Hukum
Oleh
BAIQ SEPTIANA TRI RAHAYU
D1A 212 068
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2016
HALAMAN PENGESAHAN
PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR TERHADAP REKSADANA BNI DANA
BERBUNGA (STUDI DI BANK BNI CABANG MATARAM)
Oleh:
BAIQ SEPTIANA TRI RAHAYU
D1A 212 068
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pertama,
Agus Budiarto, SH., M.Hum
NIP.19521127198703 1 001
PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR TERHADAP REKSADANA BNI DANA
BERBUNGA
(Studi Di Bank BNI Cabang Mataram)
BAIQ SEPTIANA TRI RAHAYU
D1A 212 068
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami perlindungan hukum investor
reksadana dan siapakah yang bertanggung jawab dalam penyelesaian sengketa terhadap
Reksadana BNI Dana Berbunga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Normatif dengan menggunkan pendekatan perundang-undangan. Berdasarkan hasil penelitian
menyatakan bahwa Perlindungan hukum terhadap investor reksadana BNI dana Berbunga
dilakukan melalui dua cara. Pertama, perlindungan hukum preventif dilakukan dengan proses
mediasi, arbitrase, dan pendapat mengikat. Kedua, perlindungan hukum represif yaitu tindakan
yang dilakukan oleh OJK dilakukan dengan cara pemeriksaan, penyidikan, penuntutan dan
persidangan di pengadilan oleh OJK. Adapun pihak yang bertanggung jawab dalam penyelesaian
sengketa maupun adanya ketidakpuasan investor menyangkut investasi terhadap Reksadana BNI
Dana Berbunga adalah Bank Negara Indonesia (BNI).
Kata kunci: Perlindungan Hukum, Reksadana BNI, Dana Berbunga,
INVESTORS LEGAL PROTECTION AGAINTS BNI MUTUAL FUNDS OF FUNDS
INTEREST
(CASE STUDY IN BNI BANK MATARAM)
ABSTRACT
This study aimed at identifying and understanding the legal protection of mutual funds
investors, and discovering the responsible party in handling the settlement of disputes to the BNI
mutual Funds of funds interest. Normative legislation approach was applied in this study. The
results of this study revealed that legal protection against BNI mutual funds of funds interest was
done in two ways. First, preventive legal protection which covered process of mediation,
arbitration and binding opinion. Second, the repressive legal protection by the Financial
Services Authority (OJK) such as inspection, investigation, court prosecution and trial. Bank
Negara Indonesia (BNI) was the responsible party in handling the investors settlement of
disputes and dissatisfaction regarding to BNI mutual funds of funds interest investation.
Keywords: Legal Protection, BNI Mutual Funds, Funds interes
i
I.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi ini banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh berbagai
pelaku bisnis dan usaha lainya karena banyaknya persaingan dan munculnya berbagai
pelaku bisnis dan usaha baru yang bermunculan sehingga memunculkan berbagai
peraturan perundang-undangan yang di gunakan sebagai control untuk pelaku bisnis dan
usaha lainya agar sesuai dengan rule yang baik dan sesuai dengan keinginan para pelaku
bisnis dan usaha lainnya salah satunya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 Tentang
Pasar Modal. Menurut ketentuan Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal menyatakan bahwa: Reksadana dapat berbentuk: pertama,
Perseroan; kedua, Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Berdasarkan isi Pasal 18 ayat (1) di
atas, dalam penelitian ini Penulis lebih memfokuskan untuk mengkaji tentang Reksadana
yang berbentuk Perseroan (PT). Reksadana berbentuk Perseroan (PT) merupakan suatu
perusahaan (Perseroan Terbatas) yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan
perusahaan lainnya.
Reksa dana merupakan suatu portofolio investasi yang terdiri dari berbagai
macam surat berharga, bila kondisi pasar makro sedang tidak menguntungkan bisa saja
nilai NAB (Nilai Aktiva Bersih) atau NAV (Net Asset Value) akan menyusut, risiko
wanprestasi (default) yaitu kegagalan emiten, penerbitan surat berharga atau pihak yang
terkait dengan transaksi gagal memenuhi kewajibannya, dan juga risiko likuiditas yaitu
dalam hal cepat lambatnya investor dapat mencairkan investasinya dengan penjualan UP
(Unit Penyertaan), dalam kondisi luar biasa (misalnya force majeur) dapat dihentikan
untuk sementara sesuai peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
ii
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
Manajer Investasi yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) antara
Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.1
Dalam penelitian ini akan di bahas adalah BNI Reksa dana berbunga. BNI Reksa
dana berbunga merupakan Reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi maupun
instrumen pendapatan tetap lain yang dikeluarkan oleh swasta, BUMN, maupun
pemerintah. BNI Dana Berbunga Dua adalah Reksa dana berbentuk kontrak investasi
kolektif yang tertuang dalam Akta Nomor 45 tanggal 22 Oktober 2001 dan Addendum
No. 53 tanggal 21 Maret 2002, keduanya dibuat di hadapan Notaris, antara PT. BNI
sebagai Manajer Investasi dengan bank kustodian, dengan pernyataan efektif yang keluar
pada 29 Nopember 2001.
Investasi melalui Reksa dana memiliki beberapa risiko, di dalam Reksa dana
juga ada kemungkinan-kemungkinan kerugian dikarenakan tidak diberikannya informasi
mengenai perkembangan usaha Reksa dana. Manajer investasi dari Reksa dana ini lalai
memberi tahu perkembangan dana yang ditanamkan pada berbagai investasi Reksa dana,
namun dalam hal ini investor tidak dapat meminta penyelesaian hukum terhadap
kelalaian yang dilakukan manajer investasi tersebut. Hal ini dikarenakan belum ada
ketentuan hukum yang mengatur tentang sanksi bagi manajer investasi yang lalai
memberi informasi kepada investor. Berdasarkan isu hukum di atas penulis tertarik untuk
1
Gunawan Wijaya. 2004. Reksa Dana Kontrak Investasi Sebagai Bentuk Hukum dan Bisnis Moderen
dari Persekutuan. Esai Lepas. Newsletter Kajian Hukum dan Bisnis. Jakarta.
iii
mengadakan penelitian dengan judul PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR
TERHADAP REKSA DANA BNI DANA BERBUNGA.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah: 1.
Bagaimana perlindungan hukum Investor Reksa dana. 2. Siapakah yang bertanggung
jawab dalam penyelesaian sengketa terhadap Reksa dana BNI Dana Berbunga.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum
investor Reksa dana dan untuk mengetahui siapakah yang bertanggung jawab dalam
penyelesaian sengketa terhadap Reksa dana BNI Dana Berbunga. Adapun manfaat
penelitian sebagai berikut : 1. Secara Teoritis, Dapat mengetahui peraturan hukum apa
yang dipakai oleh investor untuk tercapainya perlindungan hukum terhadap Reksa dana
dana berbunga BNI. 2. Secara Praktis, Pembahasan ini dapat diharapkan menjadi
tambahan materi bagi para pembacanya baik masyarakat pada umumnya maupun para
akademis pada khususnya, yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai dasar
perlindungan hukum terhadap investor atas Reksa dana dana berbunga BNI. 3. Secara
Kontribusi Tehnis, Pembahasan diharapkan dapat memberi kontribusi tehnis kepada
invetor untuk perlindungan hukum terhadap investor dalam Bank BNI, khususnya
investor yang merupakan masyarakat awam yang sangat kurang pengetahuan tentang
perlindungan hukum yang didapat oleh investor dalam melakukan transaksi.
Metode penelitian adalah penelitian hukum normatif, menggunakan Pendekatan
Perundang-undangan (statute approach). Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan
dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan
hukum tersier diperoleh dengan melakukan penelitian kepustakaan (library research).
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan mengadakan sistematisasi.
iv
II.
PEMBAHASAN
Perlindungan Hukum Investor Terhadap Reksadana BNI Dana Berbunga
Perlindungan Hukum Bagi Investor Reksa Dana (perseroan) BNI Dana Berbunga
Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal pada Pasal 1
angka 27 bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi. Hal ini dikarenakan Reksa Dana termasuk yang dikenal di Indonesia
baik yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) maupun Reksa Dana berbentuk
Perseroan dikelola oleh Manajer Investasi. Reksa Dana yang di Indonesia berbentuk
Reksa Dana PT dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) diatur dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mulai Pasal 18 sampai dengan Pasal 29.
Reksa dana perseroan biasanya berbentuk PT sehingga juga harus mengacu pada
ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Di dalam UU No. 40
Tahun 2007 BAB I Pasal 1 menyatakan bahwa:
“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum
yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.”
Oleh karena berbentuk PT maka karakteristik utama reksa dana perseroan adalah
berbentuk badan hukum. Oleh karena itu, tanggung jawab hukum ada pada PT itu sendiri
melalui Direksi. Hal ini sesuai dengan isi BAB VII Bagian Kesatu pasal 92 No 1 dan 2
UU No. 40 Tahun 2007 bahwa (1) Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. (2) Direksi
berwenang menjalankan pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
v
kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam UndangUndang ini
dan/atau anggaran dasar.2
Dalam Reksa Dana ada beberapa kontrak pihak manajer investasi yang dibuat
yaitu: 1) Kontrak Investasi Kolektif merupakan kontrak Manajer Investasi dengan Bank
Kustodian; 2) Kontrak Pengelolaan Reksa Dana (Fund Management Agreement)
merupakan kontrak antara Manajer Investasi dengan Direksi dari perusahaan Reksa
Dana jika Reksa Dana berbentuk perseroan; 3) Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa
Dana (Custodian Agreement) merupakan kontrak yang dibuat antara Bank Kustodian
dengan Direksi Perusahaan Reksa Dana jika Reksa Dana berbentuk dan; 4) Distribution
Agreement merupakan kontrak dengan agen atau broker penjual ataupun dealer.
Kontrak ini didasarkan pada Undang-Undang Tentang Pasar Modal Nomor 8
Tahun 1995 BAB IV Pasal 21 yang menyatakan (1) Pengelolaan Reksa Dana, baik yang
berbentuk Perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh
Manajer Investasi berdasarkan kontrak. (2) Kontrak pengelolaan Reksa Dana berbentuk
Perseroan dibuat oleh direksi dengan Manajer Investasi. (3) Kontrak pengelolaan Reksa
Dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif dibuat antara Manajer Investasi dan
Bank Kustodian.
Bentuk Perlindungan Hukum Bagi Investor Reksdana BNI Dana Berbunga pada
PT. BNI Cabang Mataram
Perlindungan Hukum Preventif
Adalah perlindungan yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk
mencegah sebelum terjadinya pelanggaran. Hal ini trdapat dalam perundang undangan
2
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
vi
dengan maksud untuk mencegah suatu pelanggaran serta memberikan rambu-rambu atau
batasan-batasan dalam melakukan suatu kewajiban.3 Bentuk perlindungan ini tertuang
pada Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal diatur khusus dalam
Bab IV mulai dari pasal 19 sampai dengan pasal 28.
Perlindungan Hukum Represif
Adalah perlindungan akhir seperti denda, penjara, dan hukuman tambahan
yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau telah dilakukan suatu pelanggaran.4
Perlindungan hukum represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.
Penanganan perlindungan hukum oleh Pengadilan.
Perlindungan Hukum Melalui Pengadilan
Perlindungan Hukum Melalui Pengadilan dapat dilakukan dengan tahap-tahap
sebagai berikut: 1) Tahap Pemeriksaan Oleh OJK, 2) Tahap Penyidikan Oleh OJK
Setelah penyidik melakukan penyelidikan dan tersangka terbukti melakukan
pelanggaran terhadap UUPM, maka terdapat 3 sanksi yang dapat diterapkan oleh
Undang-Undang Pasar Modal, yaitu5: a) Sanksi Administratif, b) Sanksi Perdata,
c) Sanksi Pidana
Tanggung Jawab Dalam Penyelesaian Sengketa Terhadap Reksa dana BNI Dana
Berbunga
Menurut Abdulkadir Muhammad teori tanggung jawab dalam perbuatan melanggar
hukum (tort liability) dibagi menjadi beberapa teori, yaitu : a) Tanggung jawab akibat
perbuatan melanggar hukum yang dilakukan dengan sengaja (intertional tort liability),
tergugat harus sudah melakukan perbuatan sedemikian rupa sehingga merugikan
3
Ibid. Muchsin. 2003. Hal 20.
Ibid. Muchsin. 2003. Hal 20.
5
Akmal Sukrizal, Op. Cit., hlm.54
4
vii
penggugat atau mengetahui bahwa apa yang dilakukan tergugat akan mengakibatkan
kerugian; b) Tanggung jawab akibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan karena
kelalaian (negligence tort lilability), didasarkan pada konsep kesalahan (concept of fault)
yang berkaitan dengan moral dan hukum yang sudah bercampur baur (interminglend); c)
Tanggung jawab mutlak akibat perbuatan melanggar hukum tanpa mempersoalkan
kesalahan (stirck liability), didasarkan pada perbuatannya baik secara sengaja maupun
tidak sengaja, artinya meskipun bukan kesalahannya tetap bertanggung jawab atas
kerugian yang timbul akibat perbuatannya.6
Macam-macam tanggung jawab adalah sebagai berikut:7 a) Tanggung jawab dan
Individu, b) Tanggung jawab dan kebebasan, c) Tanggungjawab social, d) Tanggung
jawab terhadap orang lain, e) Tanggungjawab dan Risiko.
Pola tanggung jawab yang dilakukan PT. BNI Cabang Mataram jika terdapat
ketidakpuasan investor menyangkut investasi pada Reksa dana di BNI adalah sebagai
berikut:8 a) Jika terdapat investor yang merasa tidak puas terhadap investasi yang
dilakukan di BNI, maka investor tersebut harus menginformasikan atau melaporkan
kepada BNI sebagai manajer investasi yang bertanggung jawab atas investasi tersebut
atas ketidak puasan yang dialaminya; b) Kemudian BNI akan melakukan pemeriksaan
terhadap laporan investor tadi. Jika dalam pemeriksaan ditemukan kesalahan teknis
dalam prosedur investasi yang dilakukan oleh BNI, maka BNI akan segera memperbaiki
kesalahan tersebut sampai sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam
prospektus ataupun kontrak pengelolaan. Hal ini dilakukan sebagai wujud perlindungan
6
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, 2010, hlm.503
Ibid, Abdulkadir Muhammad, 2010.
8
Wawancara dengan Supervisor Outlet BNI Mataram pada tanggal 14 dan 16 Juni 2016, pukul: 10.31
WITA.
7
viii
terhadap investor; c) Tanggung jawab berikutnya adalah ketika ada investor yang
memberi laporan kepada BNI karena merasa investasinya di BNI rugi. Ketika hal ini
terjadi, BNI juga akan melakukan pemeriksaan terhadap laporan tersebut. Ketika dalam
hasil pemeriksaan ditemukan bahwa kerugian investor disebabkan karena kesalahan
investor sendiri maka BNI tidak bisa memberikan ganti rugi apapun; d) Lain halnya jika
kerugian bukan disebabkan karena kesalahan investor, dalam hal ini investor telah
mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam prospektus namun investor masih tetap saja
dirugikan dan dimungkinkan terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang Pasar Modal
dan Peraturan Pelaksanaannya. Investor bisa melaporkan BNI kepada OJK selaku otoritas
pasar modal dan BNI bersedia memenuhi tanggung jawab yang dibebankan apabila
dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran; e) Tata cara pemeriksaan terhadap BNI yaitu
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 mengenai Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
ix
III.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan uraian diata dapat disimpulkan: 1. Perlindungan hukum terhadap
investor Reksa dana BNI dana Berbunga dilakukan melalui dua cara. Pertama, perlindungan
hukum preventif yaitu tindakan pencegahan yang
bertujuan
untuk
memberikan
perlindungan hukum terhadap investor Reksa dana, perlindungan ini dilakukan dengan
proses mediasi, arbitrase, dan pendapat mengikat. Perlindungan terhadap investor Reksa dana
diatur dalam perundang-undangan antara lain Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal pada Pasal 27 ayat (1) dan (2), Undang-Undang Nomor Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa BAB II Pasal 6. Kedua, perlindungan hukum represif yaitu
tindakan yang dilakukan oleh OJK terhadap adanya pelanggaran-pelanggaran yang terkait
dengan pelanggaran pidana di bidang pasar modal dan memberikan sanksi yang bertujuan
untuk memberikan perlindungan hukum kepada investor reksdana. Dapat dilakukan dengan
cara pemeriksaan, penyidikan, penuntutan dan persidangan di pengadilan oleh OJK. 2. Pihak
yang bertanggung jawab dalam penyelesaian sengketa maupun adanya ketidakpuasan
investor menyangkut investasi terhadap Reksa dana BNI Dana Berbunga adalah Bank
Negara Indonesia (BNI). Dalam hal ini investor tersebut harus menginformasikan atau
melaporkan kepada BNI sebagai manajer investasi yang bertanggung jawab atas investasi
tersebut atas ketidak puasan yang dialaminya, selanjutnya BNI akan melakukan pemeriksaan
terhadap laporan investor tersebut. Jika kerugian bukan disebabkan karena kesalahan
investor, dalam hal ini investor telah mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam prospektus
namun investor masih tetap saja dirugikan dan dimungkinkan terjadi pelanggaran terhadap
x
Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya maka investor bisa melaporkan
BNI kepada OJK selaku otoritas pasar modal dan BNI bersedia memenuhi tanggung jawab
yang dibebankan apabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran.
Saran
Saran penulis dari penelitian ini adalah: 1. Perlindungan hukum terhadap investor harus
selalu menjadi perhatian utama dalam setiap aktivitas Reksa dana. Maka dari itu, sangat
penting sekali bagi Manajer Investasi untuk selalu menjalankan kewajibannya dengan sebaikbaiknya dan mengedepankan transparansi demi mencegah hal-hal yang dapat merugikan
investor. 2. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat atas keberadaan Reksa dana BNI
Dana Berbunga agar masyarakat sebagai calon investor semakin mudah memahami sistem
kerja Reksa dana, dan juga tahu tentang siapa bertanggung jawab dalam penyelesaian
sengketa maupun adanya ketidakpuasan investor menyangkut investasi yang telah dilakukan
oleh investor tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku, Makalah dan Artikel
Asikin, Zainal dan Amirudin. 2010. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Cet.1. Ed.1.
Jakarta. Rajawali Pers.
Budiarto, Agus. 2011. Pengantar Hukum Pasar Modal. Universitas Mataram Press.
Mataram.
Eduardus, Tandelin. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE,
Edisi Pertama
Fuady, Munir. 2009. Arbitrase Nasional, Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis. Bandung:
Citra Aditya Bhakti.
Goodpaster, Gary. 1995. Tinjauan Terhadap Penyelesaian Sengketa. Artikel Dalam
Arbitrase di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Gunawan Wijaya. 2004. Reksa Dana Kontrak Investasi Sebagai Bentuk Hukum dan Bisnis
Moderen dari Persekutuan. Esai Lepas. Newsletter Kajian Hukum dan Bisnis.
Jakarta.
Hadisoeprapto, Hartono, 1996. Pokok-pokok Hukum Perikatan dan Hukum Jaminan,
(Yogyakarta, Liberty.
Ibrahim, Johny. 2007. Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Malang.
Banyu Metode Publishing.
Irsan, M. Nasarudin dan Indra Surya. 2006. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta:
Prenada.
Margono, Suyud. 2000. ADR dan Arbitrase Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
MS, Salim. 2008. Hukum Kontrak, Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak. Jakarta: Sinar
Grafika.
Muchsin, 2003. Perlindungan dan Kepastian Hukum Bagi Investor Indonesia. (Suarakarta:
Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Hal. 14.
Muhammad, Abdulkadir. 2010. Hukum Perusahaan Indonesia. Citra Aditya Bakti.
Nasarudin, Irsan dan Surya, Indra.2006. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta:
Prenada.
Sawidji, Widiotmodjo. 2001. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal Pengetahuan Dasar.
Yogyakarta: Liberty.
Soerjono, Soekanto, 1986. Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta. hal. 251.
Sukrizal, Akmal. 2008. Penegakan Hukum Terhadap Reksa Dana Tanpa Izin di Pasar Modal
Indonesia (Studi Kasus Reksa Dana Prudence Asset Management), Tesis.
Yogyakarta: Sekolah Pascasarja Universitas Gadjah Mada.
Sunggono, Bambang. 2002. Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Wijaya, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya. 2006. Reksa Dana dan Peran serta
Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal. Prenada Media. Jakarta.
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan OJK Nomor II.F4 tentang Pemeriksaan Reksdana
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar
Modal.
Pembaharuan Prospektus Reksa Dana BNI-AM Dana Berbunga Tahun 2006
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Website
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), http://bapmi.org
http://www.badilag.net/lembaga-peradilan-dan-penyelesaian-sengketa-alternatif/diakses
tanggal 20 April 2016, pukul 08.52 WITA.
http://www.netfirms.com, Analisis Peluang Investasi Pada Reksadana. Diakses tanggal 9 Juni
2016.
http://kompas.kompas, Reksadana, Perbankan dan Sektor Rill. Diakses tanggal 9 Juni 2016.
http://www.bni-am.co.id/about
Wawancara
Wawancara dengan Supervisor Outlet BNI Mataram pada tanggal 14 dan 16 Juni 2016.
Download