MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 Januari 2014 Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) Pada Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dan Perannya dalam fungsi mitokondria Tri Setyawati Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako ABSTRAK Diabetes mellitus Tipe 2 (DMT2) adalah kondisi hiperglikemia kronis akibat penurunan sensitivitas jaringan terhadap aksi insulin atau resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan gangguan metabolism di mitokondria yang ditandai dengan penurunan ekspresi Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α). Gangguan fungsi mitokondria menyebabkan akumulasi lipid toksik di jaringan sehingga menghambat aksi insulin dalam metabolisme glukosa. Koaktivator transkripsional PGC-1α merupakan regulator fungsi mitokondria, biogenesis, dan respirasi jaringan Peningkatan ekspresi gen PGC-1α di jaringan, dapat meningkatkan oksidasi dan biogenesis mitokondria yang mengarah pada perbaikan dan peningkatan sensitivitas insulin. Tinjauan sistematis ini dilakukan untuk menampilkan kajian terhadap gen Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) pada DMT2 dan Perannya dalam fungsi mitokondria. Mereview berbagai penelitian ilmiah dan artikel mengenai Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) pada DMT2 dan Perannya dalam fungsi mitokondria. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci spesifik melalui pubmed NCBI, dan google scholar. Gen Pgc-1α memiliki peran penting dalam fungsi mitokondria karena dapat mengkoaktivasi transkripsi enzim-enzim yang berperan dalam biogenesis mitokondria. Peningkatan ekspresi Pgc-1α dengan exercise, nutrisi dapat membantu memperbaiki resistensi insulin pada DMT2. Kata kunci: Diabetes mellitus Tipe 2, Pgc-1α, hiperglikemia, resistensi insulin. 54 Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 A. Januari 2014 pada anak-anak dan remaja. Diabetes tipe 1 ini PENDAHULUAN dibagi menjadi 2 yaitu: diabetes tipe 1 terkait Diabetes merupakan melitus sindrom tipe 2 (DMT2) metabolik yang disebabkan rendahnya sensitivitas jaringan terhadap kerja insulin sehingga terjadi peningkatan glukosa darah. The International Diabetes Federation memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 akan meningkat dari 240 juta di tahun 2007 menjadi 380 juta di tahun 2025. Data dari WHO diperkirakan terjadi peningkatan dari 176 juta di tahun 2000 menjadi 366 juta di tahun 2030. 60% dari jumlah ini diwakili oleh negara- imun. Lebih dari 90% kasus diabetes tipe 1 dikaitkan dengan imunitas ini. Insidensi tertinggi di Skandinavia dan Eropa Utara. Diabetes tipe 1 idiopatik (tipe 1B). Jumlah kasusnya kurang dari 10% dari seluruh kasus diabetes diabetes melitus di Indonesia menempati urutan ke 3 setelah India dan China. Diabetes melitus mampu membunuh 3,4 juta penduduk pada tahun 2004 dan 80% kematian akibat diabetes melitus terjadi di negara berkembang. Indonesia menduduki peringkat keempat negara dengan angka kejadian diabetes melitus tertinggi di dunia yaitu Amerika Serikat. Menurut Riskesdas tahun 2007, angka prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 5,7% dengan prevalensi toleransi glukosa darah terganggu sebesar 10,2%. Pada penderita tidak menyebabkan insulinopenia dan ketoasidosis. Namun dari penelitian dilaporkan bahwa ditemukan adanya mutasi homosigot pada PAX-4 (Arg133Trp) yaitu gen yang berperan dalam perkembangan sel islet pankreas. Klasifikasi kedua adalah DMT2, umumnya terjadi pada kelompok usia dewasa, meskipun kini telah ditemukan pada anak remaja. berperan Faktor dalam genetik dan menyebabkan lingkungan resistensi insulin dan rusaknya sel beta pankreas. Yang ketiga adalah diabetes melitus tipe lain. Terbagi menjadi 5 yaitu: 1)Maturity-Onset diabetes of the young (MODY): tipe ini jarang terjadi, ditandai dengan adanya faktor yang diturunkan secara autosom dominan. Biasanya terjadi pada usia 25 tahun atau kurang. Pasien tidak obes, namun hiperglikemia terjadi karena kurangnya sekresi insulin yang diinduksi Menurut Mashrani, diabetes melitus diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:2 Diabetes melitus 1. ditemukan adanya kerusakan imunitas yang negara di Asia. Di tingkat Asia, jumlah penderita tipe tipe 1, merupakan kondisi hiperglikemi yang disebabkan karena kurang sekresi insulin oleh sel beta pankreas akibat autoimun yang menyebabkan kerusakan pada glukosa. 2) Diabetes karena insulin mutan. Kasus ini sangat jarang terjadi. 3) Diabetes karena mutasi pada reseptor insulin. Kasus ini ditemukan pada lebih dari 40 penderita diabetes. 4) Diabetes melitus dengan mutasi pada DNA mitokondria. 5) Sindrom Wolfram, sel beta. Pada umumnya lebih sering terjadi 55 Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 merupakan gangguan neurodegeneratif autosom resesif yang terjadi pada anak-anak. sehingga terjadi penurunan aktivitas fosfolirasi oksidatif mitokondria hingga 30%. Gennya disebut WFS1 berlokasi retikulum endoplasma. Januari 2014 Peroxisome recepstor-coactivator proliferator-activated 1α (PGC-1α) Diabetes melitus tipe 2 lebih banyak menunjukkan peran dominan sebagai regulator disebabkan oleh resistensi insulin. Resistensi fungsi mitokondria, biogenesis, dan respirasi insulin adalah kondisi dimana insulin yang ada jaringan. dalam bahwa butirat dapat meningkatkan ekspresi darah tidak mampu untuk Hasil penelitian menunjukkan memfosforilasi reseptor substrat di sel target mRNA sehingga terjadi penurunan input glukosa ke receptor (PPAR)-γ, dan coactivator (PGC)-1α. dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe PGC-1α 2 yang diinduksi oleh diet tinggi lemak dengan berinteraksi dengan gen lain seperti berpotensi Esterogen-related receptor α (ERRα), nuclear dalam penurunan jumlah mitokondria jaringan adiposa. ME (2003), mengontrol proliferator–activated metabolisme energi respiratory factor-1 dan -2 (NRF-1 dan 2), Menurut Moota, VK dkk (2004) dan Patti, peroksisome gen-gen PPAR-α dan δ, dan dengan thyroid hormone OXPHOS receptor yang semuanya merupakan faktor mengalami penurunan ekspresi yaitu PGC-1α transkripsi gen yang berperan langsung dalam dan PGC-1β. Penurunan ekspresi PGC-1α di biogenesis mitokondria dan respirasi. mitokondria ini dapat mempengaruhi fungsi Koaktivator transkripsi PGC-1α mitokondria pada penderita diabetes tipe 2. mengandung 797 asam amino pada tikus atau Gen PGC-1α dapat mengaktifasi biogenesis 798 asam amino pada manusia (Li et al., mitokondria dan meningkatkan ekspresi gen 2011). Terdapat tiga isoform mRNA PGC-1α. OXPHOS Pertama, PGC-1α-a ditanskripsikan dari ekson dengan cara meningkatkan transkripsi dari enzim-enzim yang penting 1a, bagi substrat oksidasi, transpor elektron dan ditranskripsikan dari ekson alternatif 1b. PGC- sintesis ATP. 1αa mengkode 795 asam amino yang berperan Mitokondria dalam oksidasi dalam biogenesis dan PGC-1αc mitokondria dan angiogenesis di otot skeletal (Puigserver dan mitokondria dapat menyebabkan akumulasi Spiegelman, 2003; Tadaishi et al., 2011). spesies lipid toksik di otot dan di tempat lain, Enam belas asam amino pada terminus PGC- mengganggu kerja insulin dalam metabolisme 1α-a menyebar dari PGC-1α-b dan PGC-1α-c, glukosa. Peningkatan senyawa metabolit lipid dan berperan pada faktor transkripsi yang seperti acyl CoA dan diasilgliserol akan memicu respon metabolik yang berbeda-beda. 56 lemak. penting PGC-1α-b Gangguan mengganggu asam berperan sedangkan metabolisme asam lemak Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 B. Januari 2014 transkripsi seperti forkhead box O1 (FOXO1), BAHAN DAN METODE glucocorticoid receptor, dan hepatic nuclear Berbagai literatur tentang gen PGC1α baik berupa jurnal penelitian maupun artikel. Tinjauan dilakukan secara sistematis dengan mereview berbagai penelitian ilmiah dan artikel tentang PGC-1α menyangkut strukturnya, fungsinya, regulasinya, dan faktor factor-4α (HNF-4α). Faktor transkripsi ini akan berikatan dengan regio promoter dari gen-gen yang mengkode enzim glukoneogenesis seperti phosphoenolpyruvate carboxikinase (PEPCK) dan glucose-6- phosphatase (G-6-Pase). yang dapat menginduksi serta mengaktivasi Pencarian dengan Respon biologik yang melibatkan menggunakan kata kunci spesifik PGC-1α, koaktifator PGC-1α meliputi termogenesis PGC-1α. dan PGC-1α dilakukan DMT2, elektronik PubMed, melalui NCBI, pencarian adaptif, biogenesis mitokondria, metabolisme googler glukosa, metabolisme asam lemak, switching dan tipe serat dari otot skelet, dan perkembangan scholar. jantung. Proses metabolisme ini melibatkan C. faktor-faktor HASIL related transkripsi receptor-α seperti estrogen- (ERRα), nuclear Koaktivator transkripsional PGC-1α respiratory factor (NRF)-1 dan 2, Peroxisome memiliki peran penting dalam berbagai fungsi proliferator activated receptor (PPAR)-α dan - biologik. Peningkatan ekspresi PGC-1α akan δ, meningkatkan volume dan densitas krista (mtTFA) dan reseptor hormon tiroid. mitokondria. PGC-1α juga mitochondrial transcription factor A mengaktifasi Induksi program fiber-type switching pada otot skelet, ekspresi PGC-1α dan kandungan peningkatan biogenesis mitokondria di otot mitokondriadan ekspresi myofibrilar serabut melibatkan aktivasi dari calmodulin protein otot tipe 1 dan tipe 2. PGC-1β seperti PGC-1α kinase (CaMK), p38 mitogen-activated protein juga menunjukkan kemampuannya meregulasi kinase (p38MAPK), atau AMP-dependent biogenesis dan respirasi mitokondria sel dan kinase hewan transgenik. dengan memfosforilasi PGC-1α pada posisi termasuk meningkatkan (AMPK). Enzim AMPK bekerja Thr177 dan Ser538 yang dibutuhkan selama Pada kondisi peningkatan aktivitas glukoneogenesis yaitu lapar, dari glukagon terjadi hormon induksi PGC-1α pada promoter dan biogenesis mitokondria. dan Termogenesis adaptif di jaringan glukokotikoid. Pada kondisi ini ekspresi PGC1α meningkat dan mengkoaktifasi faktor lemak coklat meningkatkan 57 dan otot oksidasi skelet asam akan lemak, Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 biogenesis mitokondria dan oksidatif. Peningkatan PGC-1α Januari 2014 fosforilasi kebutuhan biologis. Kontraksi otot kronis akan (CCA) dapat meningkatkan kapasitas oksidasi menginduksi nuclear respiratory factor-1 otot. Peningkatan ini diinduksi oleh biogenesis (NRF-1) dan -2 (NRF2) yang memicu mitokondria melalui aktivasi dari PGC-1α. peningkatan Translokasi Oleh karena itu, ekspresi dari PGC-1α biasa mtTFA ke mitokondria akan menstimulasi dihubungkan dengan peningkatan metabolisme biogenesis mitokondria. oksidatif. ekpresi mtTFA. Overekspresi PGC-1α mempengaruhi fenotip otot skelet. Pada jaringan lemak menstimulasi Ekspresi PGC-1α di otot skelet termogenesis adaptif melalui upregulasi dari meningkat pada tikus yang diinduksi latihan. ekspresi uncoupling protein-1 (UCP-1). Faktor Overekspresi PGC-1α dapat mempengaruhi ini akan berinteraksi dengan nuclear hormone fenotip otot skelet. Ekspresi PGC-1α akan receptors lain seperti PPAR-α, retinoic acid mengontrol promoter muscle creatine kinase receptor, dan thyroid receptor yang akan (MCK), yang akan menyebabkan konversi dari meningkatkan uncoupling tipe IIb menjadi IIa dan tipe I. Selama latihan, protein-1 (UCP-1). Protein uncoupling ini peningkatan input neuromuskular dan aktivitas akan memicu hilangnya gradien proton dan kontraksi melepaskan dari fosforilasi oksidatif sehingga faktor transkripsi meningkatkan produksi panas. Selain itu, di enhancer factor (MEF)2 dan cAMP respon jaringan lemak coklat, PGC-1α berikatan binding dengan PPAR-γ dan akan mengkoaktifasi diperantarai oleh kalsineurin dan CaMK. PPAR-γ untuk menstimulasi transkripsi gen- Peningkatan gen yang terlibat dalam proses diferensiasi pengikatan MEF2 pada regio promoter dari jaringan lemak coklat. gen PGC-1α dan meningkatkan ekspresinya. peningkatan akan coklat, PGC-1α ekspresi dari menginduksi element ekspresi beberapa seperti myocitic-specific (CREB). ekspresi Proses MEF2 ini memicu Gen ini akan berikatan secara langsung dengan Serat otot skelet terdiri atas tipe I, tipe IIa dan IIb. Tipe I atau tipe lambat dan tipe IIa (tipe cepat) mengandung lebih banyak mitokondria dan metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dibanding tipe IIb. Selain mengandung sedikit mitokondria, serat otot tipe IIb juga memiliki aktivitas glikolitik yang tinggi. Otot kemampuan 58 skelet dalam tercatat beradaptasi memiliki MEF2 untuk mengkoaktivasi transkripsi dari gen-gen yang terlibat dalam penentuan serat otot tipe lambat dan metabolisme oksidatif mitokondria. Di otot skelet, selain meningkatkan diferensiasi serat otot tipe juga berperan memediasi adaptasi mitokondria sebagai respon terhadap aktivitas kontraksi otot. sesuai Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 Aktivitas mitokondria ini tidak lepas D. dari peran p38 MAPK. AMPK mampu menstimulasi aktivitas memperbaiki berperan biogenesis penting dalam PGC-1α mitokondria. dalam pengaturan glukoneogenesis di hati ketika lapar dan kenyang. Perannya ini penting dalam pengendalian glukosa darah dan ketersediaan energi dalam tubuh. DISKUSI Peroxisome proliferator-activated 1α receptor-coactivator (PGC-1α) menunjukkan peran dominan sebagai regulator fungsi mitokondria, biogenesis, dan respirasi Ekspresi PGC-1α pada sel lemak jaringan. putih meningkatkan respirasi seluler dan gen penting untuk fungsi mitokondria lain seperti uncoupling Dalam penelitian oleh Sparks et al. Januari 2014 protein 1, sitokrom c, sitokrom oxidase subunit (COX II). akan (2005) pada mencit yang diberi diet tinggi Peningkatan lemak (HFD) ditunjukkan bahwa terjadi meningkatkan volume dan densitas krista penurunan ekspresi gen PGC-1α dan PGC-1β mitokondria. Koaktivator ini mengaktivasi pada otot skelet hewan coba. Pemeriksaan program fiber-type switching pada otot skelet, mtDNA otot skelet juga mengalami penurunan meningkatkan dibanding control, meskipun tidak signifikan. ekspresi miofibrilar serabut otot tipe 1 dan tipe Dalam penelitian ini, penurunan PGC-1α 20% 2. Seperti PGC-1α, PGC-1β juga menunjukkan menyebabkan kemampuannya meregulasi biogenesis dan penurunan ekspresi gen OXPHOS sebesar 20%. Dalam penelitian juga respirasi ditunjukkan bahwa peningkatan asam lemak transgenic. melalui mitokondria menurunkan ekspresi PGC-1α dan mendown regulasi ekspresi gen OXPHOS. meningkatkan ekspresi dari glucose PGC-1α jumlah mitokondria mitokondria sel Berdasarkan dan dan hewan penelitian yang dilakukan oleh Gao et al., (2009) sodium butirat Pada kondisi kenyang, PGC-1α akan ekspresi II dan dalam difermentasi Peningkatan keju dan menjadi asam mentega asam butirat dapat butirat. ini akan transporter 4 (GLUT4) di otot skelet. Otot meningkatkan oksidasi asam lemak dan skelet akan akan mengambil glukosa melalui biogenesis mitokondria melalui peningkatan GLUT4 di membran sel yang diaktifkan oleh ekspresi PGC-1α dan PPARs. Sodium butirat insulin. ini memiliki bioaktivitas untuk menginhibisi histone deacetylation (HDAC) klas I dan II. Deasetilasi histon ini meregulasi transkripsi gen melalui modifikasi struktur kromatin 59 Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 Januari 2014 termasuk protein histon dan faktor-faktor produk antiinflamasi sehingga menambah transkripsi. parah resistensi insulin. Inhibisi HDAC dapat meningkatkan Peran PGC-1α dalam biogenesis ekspresi mRNA dari PGC-1α, PPAR-δ dan mitokondria juga dibuktikan dalam penelitian carnitine (CPT)1b. yang dilakukan oleh Nisoli et al. (2003). Inhibisi HDAC menaikkan ekspresi melalui Dalam penelitiannya dibuktikan bahwa terapi aktivitas transkripsi region promoter. Aktivasi NO promoter membutuhkan asetilasi histon, yang penicillamine) akan membuka kromatin DNA selama proses meningkatakn biogenesis mitokondria melalui inisiasi transkripsi dan elongasi mRNA. peningkatan ekspresi PGC-1α. SNAP sebagai Deasetilasi histon akan menghambat aktivitas sumber NO ini diberikan pada kultur sel-sel gen promoter melalui deasetilasi protein histon lemak coklat. palmytoil transferase dengan SNAP sebagai (S-nitroacetyl donor NO dapat sehingga transkripsi gen target terhambat. Dalam penelitian Finck et al., (2002), Butirat mampu menginhibisi HDAC sehingga inhibisi pada regio promoter dapat dicegah. Penekanan HDAC akan meningkatkan asetilasi histon. Modifikasi kromatin dapat terjadi pada regio promoter PGC-1α, PPAR – δ, dan CPT1b untuk upregulation transkripsi gen. dikatakan bahwa pada tikus diabetes injeksi single streptpzotocin 180 mg/kgBB mengalami peningkatan ekspresi PGC-1α secara signifikan peningkatan dan PPARα tidak mengalami secara signifikan. Overekspresi PPARα dalam penelitian tersebut dikatakan memicu terjadinya hipertropi Penurunan ekspresi PGC-1α bisa jantung akibat peningkatan impor asam lemak terjadi bila terdapat polimorfisme pada gen akibat peningkatn aktivasi PDK4 (pyruvat PGC-1α (Gly482Ser). Hal ini akan menambah dehidrogenase kinase 4), karena dalam jangka resiko DM tipe 2. Penurunan ekspresi PGC- lama peningkatan ini akan memicu terjadinya 1α akan menyebabkan aktifasi reseptor NRF transgenic lipoprotein lipase di jantung. dan PPARγ terhambat sehingga menurunkan transkripsi gen metabolik dan mitokondrial. Akibatnya, terjadi penurunan fosforilasi oksidatif, penurunan oksidasi asam lemak. Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi lemak di otot skelet. Keadaan ini akan menyebabkan resistensi insulin. Penumpukan lemak di jaringan akan menyebabkan peningkatan Dalam penelitian lain pada sel line mencit yang defisiensi PGC-1α menunjukkan adanya penurunan biogenesis mitokondria. Selain itu, juga terjadi penurunan respirasi hingga 20% dibanding sel wild typenya. Terjadi penurunan konsumsi oksigen di sel yang ekspresi PGC-1α dan β, dan sel wild type mengalami peningkatan respirasi kira-kira 60 Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 Januari 2014 57%. Penurunan ekspresi PGC-1α memicu serat otot tipe I (tipe lambat). Serat otot tipe terjadinya penurunan rata-rat respirasi total, lambat merupakan serat otot yang ditandai sementara itu sel yang kehilangan PGC-1α dan dengan tingginya sensitivitas terhadap insulin, β menunjukkan penurunan masiv rata-rata massa mitokondria yang lebih banyak, dan respirasi uncoupled dan respirasi total. kapasitas oksidatif yang lebih tinggi (Wende et al., 2005; Liang dan Ward, 2006). E. KESIMPULAN Penurunan ekspresi PGC-1α akan F. DAFTAR PUSTAKA menyebabkan aktifasi reseptor NRF dan PPARγ terhambat sehingga menurunkan 1. Bagattin, A., Hugendubler, L., Mueller E. 2010. Transcriptional coativator PGC-1α promotes peroxisomal remodelling and biogenesis. PNAS. 107 (47): 2037620381. 2. Finck, B.N., Lehman, J.J., Leone, T.C., Welch, M.J., Bennet, M.J., Kovacs, A., Han, X., Gross, R.W., Kozak, R., Lopaschuk, G.D., Kelly, D.P. 2002. The cardiac phenotype induced by PPARα overexpression mimics that caused by diabetes melitus. J. Clin. Invest. 109: 121-130. 3. Gao, Z., Yin, J., Zhang, J., Ward, R.E., Martin, R.J., Lefevre, M., Cefalu, W.T., Ye, J. 2009. Butyrate Improves Insulin Sensitivity and Increases Energy Expenditure in Mice. Diabetes. 58: 15091517. 4. Wild, S., Roglic, G., Green, A., Sicree, R., King, H. 2004. Global prevalence of diabetes, estimates for the year 2000 and projections for 2030. Diabetes care. 27 (5): 1047-1053. 5. Masharani, U. 2011. Diabetes melitus and hypoglycemia. In: S.J., McPhee, M.A., Papadakis (Ed.) Current Medical Diagnosis and Treatment. 5th ed. pp: 1140-72. McGrawHill, New York. 6. Guyton, A.C., Hall, J.E. 2006. Inulin, glucagon and diabetes melitus. In: Guyton Textbook of Medical Physiology. 11th ed. pp: 961-977. Elsevier Saunders, Philadelphia. transkripsi gen metabolik dan mitokondrial. Akibatnya, terjadi penurunan fosforilasi oksidatif, penurunan oksidasi asam lemak. Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi lemak di otot skelet. Keadaan ini akan menyebabkan resistensi insulin. Gen termogenesis, ini memiliki biogenesis peran dalam mitokondria, oksidasi asam lemak dan glukoneogenesis hepatik. Koaktivator PGC-1α dan isomernya PGC-1β berperan dalam meningkatkan biogenesis mitokondria melalui peningkatan ekspresi gen fosforilasi oksidatif (OXPHOS), mengkoaktivasi transkripsi dan translasi DNA mitokondria (mtDNA) (Mootha et al., 2005). Berbagai faktor transkripsi yang dikoaktivasi oleh PGC-1α meliputi peroxisome proliferator activated receptor (PPAR), (PPARα), forkhead box 1 (FOXO1) dan estrogen-related receptor α (ERRα) (Gao et al., 2009) Over ekspresi PGC-1α di jaringan otot skelet menunjukkan adanya perubahan pada serat otot tipe II (tipe cepat) menjadi 61 Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.1 7. Kewalramani, G., Bilan, P.J., Klip, A. 2010. Muscle insulin resistance: assault by lipids, cytokines and local macrophages. Curr. Opin. Clin. Nutr. Metab. Care. 13: 382-390. 8. Kleiner, S., Mepani, R.J., Laznik, D., Jurczak, M.J., Jornayvaz, F.R., et al. 2012. Development of insulin resistance in mice lacking PGC-1α in adipose tissue. PNAS. 1: 1-6. 9. Li, L., Pan, R., Niemann, B., Aurich, A.C., Chen, Y., Rohtbachs. 2011. Mitochondrial biogenesis and peroxisome proliferator-activated receptor-γ coactivator-1α (PGC-1α) deacetlytion by physical activity. Diabetes. 60: 157-167. 10. Li, X., Monks, B., Ge, Q., Birnbaum, M.J. 2007. Akt/PKB regulates hepatic metabolism by directly inhibiting PGC1alpha transcription coactivator. Nature. 447: 1012-1016. 11. Liang, H., dan Ward, W.F. 2006. PGC1α: a key regulator of energy metabolism. Advan. in Physiol. Edu. 35:141-151. 12. Moota, et al. 2004. PGC-1alpharesponsive genes involved in oxidative phosphorylation and coordinately down regulates in human diabetes. Nat. Genet. 34: 267-273. 13. Murray, R.K., Bender, D.A., Botham, K.M., Kennelly, P.J., Rodwell, V.W., Weil, P.A. Mayes, P.A. 2009. Gluconeogenesis and the control of blood glucose. In: Harper’s illustrated biochemistry. 28thed. pp: 165-191. McGrawHill, New York. 14. Nisoli E., Clementi E., Paolucci C., Cozzi V., Tonello C., Scioratti C., Bracale R., Valerio Alessandro., Francolini M., Moncada S., Carruba M.O. 2003. Mitochondrial biogenesis in mammals: the role of endogenous nitric oxide. Science. 299: 896-899. Januari 2014 humans with insulin resistance and diabetes: potential role PGC-1 dan NRF1. Proc. Natl. Acad. Sci. USA. 100: 84668471. 16. Petersen, K.F., Dufou,r S., Befroy, D., Garcia, R., Shulman, G.I. 2004. Impaired mitochondrial activity in the insulinresistance offspring of patient with type 2 diabetes. N. Eng. J. Med. 350: 664-671. 17. Puigserver, P., Wu, Z., Park, C.W., Graves, R., Wright, M., Spiegelman, B.M. 1998. A cold-inducible coactivator of nuclear receptors linked to adaptive thermogenesis. Cell. 92: 829-839. 18. Puigserver, P., dan Spiegelman, B.M. 2003. Peroxisome proliferator-activated receptor-γ coactivator 1α (PGC-1α): transcriptional coactivator and metabolic regulator. Endocrin. rev. 24 (1): 79-90. 19. Schmidt, S.F.,dan Mandrup, S. 2011. Gene program-specific regulation of PGC-1α activity. Genes Dev. 25: 14531458. 20. Sparks, L.M., Xie, H., Koza, R.A., Mynatt, R., Hulver, M.W., Bray, G.A., Smith, S.R. 2005. A high-fat diet coordinately downregulates genes required for mitochondrial oxidative phosphorylation in skeletal muscle. Diabetes. 54: 1926-1933. 21. Uggucioni, G., Hood, D.A. 2010. The importance of PGC-1α in contractile activity-induced mitochondrial adaptation. Am. J. Physiol. Endocrinol. Metab. 300: 361-371. 22. Uldry, M., Yang, W., St-Pierre, J., Lin, J., Seale, P., Spiegelman, B.M. 2006. Complementary action of the PGC-1 coactivators in mitochondrial biogenesis and brown fat differentiation. Cell Metabolism. 3: 333-341. 15. Patti, et al. 2003. Coordinated reduction of genes of oxidative metabolism in 62 Tri Setyawati, Peroxisome Proliferator Activated Receptor-γ (Ppar- γ ) coactivator 1-α (PGC-1 α) ...