1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di dunia. Kepopulerannya dikarenakan teh memiliki aroma dan rasa yang atraktif (Kokhar and Magnusdottir, 2002). Bila dibandingkan dengan minuman lain, teh mempunyai banyak manfaat. Manfaat yang diperoleh dari minuman teh adalah dapat memberikan rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan dan terbukti tidak menimbulkan dampak negatif. Khasiat yang dimiliki oleh minuman teh berasal dari kandungan zat bioaktif yang berasal dari daun teh. Teh memilki khasiat kesehatan karena mengandung zat bioaktif yang disebut polifenol terutama katekin yang bersifat sebagai senyawa antioksidan yang berperan dapat meredam aktifitas radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh sehingga bermanfaat bagi pencegahan beberapa penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker (Pambudi, 2003). Indonesia merupakan salah satu negara produsen teh di dunia dan memiliki banyak perkebunan teh yang tersebar di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra. Aroma teh yang harum serta rasa yang khas membuat minuman ini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Minuman teh yang dikonsumsi masyarakat dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, dan tangkai daun yang dikeringkan (Rossi, 2010). 1 Pengaruh Ekstrak Teh..., Purwani Liestyo Mulyani, FKIP UMP, 2013 2 Pada era modern penelitian tentang khasiat teh telah berkembang. Di antara beberapa senyawa kimia yang paling besar peranannya dalam pembentukan cita rasa dan berbagai khasiat istimewa teh adalah katekin. Ilmu kedokteran modern bahkan mulai mengakui khasiat istimewa teh dengan katekinnya untuk melawan penyakit-penyakit modern, seperti tumor, kanker, darah tinggi, membunuh jamur, bakteri, dan virus-virus influenza. Industri yang mengandalkan senyawa katekin teh sebagai bahan baku kini telah meluas, meliputi industri kimia, farmasi, makanan, dan kosmetik (Alamsyah, 2006). Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu teh fermentasi (teh hitam), teh semi fermentasi (teh oolong) dan teh tanpa fermentasi (teh hijau) (Hartoyo, 2003). Perbedaan utama yang membedakan ketiga jenis teh tersebut adalah kandungan senyawa polifenolnya. Polifenol dalam teh digolongkan sebagai katekin. Katekin dalam teh bersifat antimikroba karena menunjukkan kemampuan merusak sel dari sebagian mikroorganisme, juga sebagai antioksidan, antiradiasi, memperkuat pembuluh darah, dan menghambat pertumbuhan sel kanker (Alamsyah, 2006). Teh hitam disebut juga teh merah oleh bangsa Cina, Jepang, dan Korea. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling populer di kawasan Asia termasuk Indonesia. Teh hitam lebih lama mengalami oksidasi daripada teh-teh lainnya. Jenis teh ini memiliki aroma kuat dan dapat bertahan lama jika disimpan dengan baik. Tiga cangkir teh hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, hipertensi dan stroke (Rossi, 2010). Pengaruh Ekstrak Teh..., Purwani Liestyo Mulyani, FKIP UMP, 2013 3 Senyawa yang paling dominan dari polifenol yang terdapat di dalam teh adalah senyawa katekin. Pada teh hitam polifenol sangat penting karena bertanggung jawab atas oksidase katekin. Katekin merupakan sejenis antioksidan yang juga memiliki aktifitas antimikroba (Soedarini, 2006). Pada daun teh segar kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Katekin merupakan senyawa kompleks yang termasuk golongan flavonoid dan merupakan kelas flavanol. Katekin memiliki potensi sebagai antibakteri, antivirus, dan antiradang (Bahtiar, 2007). Senyawa tersebut dapat membunuh bakteri-bakteri penyebab penyakit. Teh hitam selain mengandung katekin, juga mengandung theaflavin dan thearubigin sebagai hasil dari proses oksidasi enzimatik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ekstrak teh hitam memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi ekstrak yang diberikan sebesar 80% dan zona hambat yang terbentuk sebesar 2,98 mm (Khairunnisa, 2011). Menurut Soedarini (2006) ekstrak teh hitam mampu menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Clostridium sp, Salmonella sp, Listeria sp, serta Camphylobacter sp yang diaplikasikan pada daging sapi segar. Menurut penelitian Nihal dan Sedat (2007) teh hitam mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus, sedangkan menurut Komari (2006), ekstrak teh hitam juga memiliki efek antibakteri terhadap Salmonella sp. Usaha perikanan di Indonesia banyak mengalami hambatan, salah satunya adalah adanya penyakit yang menyerang ikan yang disebabkan oleh bakteribakteri patogen seperti Aeromonas hydrophila. Bakteri A. hydrophila merupakan Pengaruh Ekstrak Teh..., Purwani Liestyo Mulyani, FKIP UMP, 2013 4 bakteri patogen utama yang menyerang ikan lele, baik lele lokal maupun lele dumbo. Penyakit yang ditimbulkan adalah penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Penyakit MAS cukup ganas. Pada ikan lele tingkat kematian mencapai 80 - 100% dalam waktu kurang lebih satu minggu (Mulia, 2007). Penanggulangan penyakit MAS pada awalnya banyak menggunakan antibiotik, misalnya oxytetracycline, streptomycin, atau kloramfenikol yang biasanya disuntikkan atau dicampurkan ke dalam pakan. Penggunaan antibiotik tersebut menimbulkan dampak yang negatif, menjadikan bakteri A. hydrophila dan bakteri-bakteri di lingkungan menjadi resisten terhadap antibiotik, dan musnahnya bakteri yang menguntungkan yang sensitif (Mariyono dan Sundana, 2002 dalam Ayuningtyas, 2009). Selain itu antibiotik dapat menimbulkan residu terhadap ikan dan akan membahayakan kesehatan konsumen apabila dikonsumsi. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif penanggulangan penyakit MAS yang efektif dan tidak menimbulkan efek yang negatif bagi pembudidaya maupun konsumen serta ramah lingkungan. Penggunaan bahan alami yang berpotensi sebagai antibakteri adalah ekstrak teh hitam. Berdasarkan penjabaran tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak teh hitam, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap bakteri A. hydrophila. Pengaruh Ekstrak Teh..., Purwani Liestyo Mulyani, FKIP UMP, 2013 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi ekstrak teh hitam, dengan perumusan masalah sebagai berikut : 1. apakah ekstrak teh hitam dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila 2. pada konsentrasi terendah berapakah MIC (Minimum Inhibitor Consentration) ekstrak teh hitam yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila secara in vitro 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mengetahui daya hambat dari ekstrak teh hitam terhadap bakteri A. hydrophila; 2. mengetahui konsentrasi terendah (nilai MIC) ekstrak teh hitam yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. dapat memberikan informasi awal tentang potensi ekstrak teh hitam sebagai alternatif untuk menanggulangi penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) yang menyerang pada ikan air tawar ; 2. dapat digunakan sebagai data dasar dalam pengembangan penelitian selanjutnya tentang teh hitam (C. sinensis) untuk kesehatan. Pengaruh Ekstrak Teh..., Purwani Liestyo Mulyani, FKIP UMP, 2013