BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan dan analisis sinyal seismik dalam bidang geofisika telah
menjadi hal yang dikaji sejak dulu agar mendapatkan hasil resolusi sinyal yang
lebih baik dan mempunyai level derau yang rendah. Topik tersebut secara
spesifik dibahas dalam ilmu seismologi, yang merupakan bagian dari ilmu
geofisika.
Sinyal seismik dapat diperoleh melalui perekaman data gempa dengan
menggunakan seismometer. Perekaman data tersebut biasanya menggunakan
lebih dari satu stasiun untuk setiap lokasi penelitian.
Pada suatu stasiun yang mempunyai level derau yang tinggi, hasil
perekaman data gempa bisa jadi tertutup oleh derau. Hal ini menyebabkan
sinyal gempa tersebut sulit dilihat meskipun telah dilakukan proses penapisan
terhadap rekaman datanya.
Proses penapisan adalah suatu proses pengolahan data yang dilakukan
berbasis Transformasi Fourier. Transformasi Fourier ini akan mengubah suatu
sinyal dari kawasan waktu (time-domain) ke dalam kawasan frekuensi
(frequency-domain) sehingga resolusi waktunya akan hilang.
Dalam penelitian ini akan digunakan metode analisis data berdasarkan
Transformasi Wavelet. Transformasi Wavelet ini memberikan resolusi waktu
dan frekuensi secara bersamaan, karena fungsi dasar dari wavelet ini digunakan
untuk menjelaskan fungsi yang mengacu pada waktu (lokasi spasial) dan
frekuensi. Dengan kata lain algoritma wavelet ini adalah mengolah data pada
skala/resolusi yang berbeda.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dengan menggunakan
proses penapisan saja analisis sinyal tersebut masih sulit dilakukan untuk
mengidentifikasi event gempa, sehingga diharapkan dengan menggunakan
Transformasi Wavelet ini akan diperoleh sinyal data gempa yang memiliki level
derau yang lebih rendah.
1.2 Rumusan Masalah
Sinyal rekaman data gempa gempa vulkanik pada stasiun broadband
Kaliurang sulit dilihat karena level deraunya tinggi. Level derau yang tinggi
pada rekaman data gempa tersebut terjadi karena letak stasiun Kaliurang berada
pada daerah pemukiman dan kawasan wisata. Pada gambar 1.1 dapat dilihat
posisi stasiun Kaliurang (KALI) berada paling jauh dari puncak gunung Merapi
jika dibandingkan dengan stasiun-stasiun lain (stasiun GRAB, KLAB, KLAS,
PASB, PUSS, DELS, LABB, PLAS dari BPPTKG).
Rekaman data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan wavelet
denoising untuk mereduksi deraunya.
Parameter wavelet yang tepat kemudian dicari untuk mengidentifikasi
data gempa pada stasiun perekaman Kaliurang tersebut.
Elevasi
(mdpl)
0
2
4 km
Gambar 1. 1 Peta Persebaran Stasiun Seismik KALI dan Stasiun Seismik
dari BPPTKG di Merapi.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian kali ini adalah :
1. Mereduksi derau dari data gempa vulkanik.
2. Menentukan teknik denoising dengan menggunakan wavelet yang tepat.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Jika terdapat stasiun perekaman yang lebih dari satu, namun hasil perekaman dari
salah satu stasiun tersebut benar-benar tertutup oleh derau, hasil rekaman dari
stasiun ini bisa dianalisis dengan menggunakan Wavelet Denoising.
Download