BAB VI KESIMPULAN Penanda unsur fungsional subjek

advertisement
124
BAB VI
KESIMPULAN
Penanda unsur fungsional subjek dalam bahasa Korea terdapat tiga bentuk,
yakni -i, -ga, dan -kkeseo. Ketiga penanda ini tidak memiliki makna leksikal,
tetapi secara gramatikal penanda ini memiliki fungsi menandai kata yang
diikutinya sebagai unsur yang menduduki fungsi subjek.Penanda -kkeseo sebagai
bentuk alomorf dari penanda-i dan -ga hanya mengikuti kata benda yang
bernyawa dan secara sosial pantas untuk ditinggikan / dihormati.
Penggunaan penanda -i dan -ga dalam bahasa lisan dapat dilesapkan dan
tidak pernah digunakan bersamaan dengan penanda lain. Apabila penanda lainnya
muncul, maka penanda -i dan -ga akan terlesapkan sehingga penanda lain itu
menduduki posisi penanda subjek yang mengikuti langsung dibelakang kata
benda. Pengecualian terjadi pada kemunculan penanda khusus –man yang diikuti
penanda –i. Kemunculan penanda –isetelah penanda –man pada unsur objek selain
menandai unsur yang diikutinya sebagai unsur subjek kalimat, juga menegaskan
makna penanda –man yang mengikuti unsur subjek.Sedangkan penggunaan
penanda -kkeseo dalam kalimat tidak dapat dilesapkan karena apabila penanda ini
dilesapkan makna honorifiks yang terkandung akan hilang. Penanda -kkseo tidak
akan terlesapkan apabila penanda lain muncul. Penanda lain yang mengikuti unsur
fungsional subjek selalu mengikutidi belakangpenanda -kkeseo.
Penanda unsur fungsional objek dalam bahasa Korea terdapat tiga bentuk,
yakni -reul, -eul, dan -l. Ketiga penanda ini tidak memiliki makna leksikal. Secara
gramatikal penanda ini memiliki fungsi menandai kata yang diikutinya sebagai
unsur yang menduduki fungsi subjek.
Penggunaan penanda -reul, -eul, dan -
ldalam bahasa lisan dapat dilesapkan. Penanda ini tidak pernah digunakan
bersamaan dengan penanda lain. Apabila penanda lain muncul, maka penandareul, -eul, dan -l akan terlesapkan sehingga penanda lain itu menduduki posisi
penandaobjek yang mengikuti langsung dibelakang kata benda.Pengecualian
terjadi pada kemunculan penanda khusus –man yang diikuti penanda –eul.
Kemunculan penanda –eul setelah penanda –man pada unsur objek selain
menandai unsur yang diikutinya sebagai unsur objek kalimat, juga menegaskan
makna penanda –man yang mengikuti unsur objek. Penanda -reul mengikuti kata
benda yang berakhiran vokal dan penanda-eul mengikuti kata benda yang
berakhiran konsonan. Sedangkan penanda -l hanya muncul pada bahasa lisan dan
hanya mengikuti kata ganti berakhiran vokal na, neo, uri, geo, eodi dst.
Penanda unsur fungsional pelengkap dalam bahasa Korea terdapat empat
bentuk, yakni -i, -ga, -wa, dan -kwa. Keempatpenanda ini tidak memiliki makna
leksikal. Secara gramatikal penanda ini memiliki fungsi menandai kata yang
diikutinya sebagai unsur yang menduduki fungsi pelengkap. Unsur pelengkap ini
dalam bahasa Korea selalu berada di dekat predikat. Posisi unsur pelengkap tidak
dapat ditukarkan dengan posisi unsur subjek karena struktur fungsional kalimat
dapat berubah sehingga makna kalimatnya juga berubah. Keempat penanda ini
tidak memiliki makna leksikal. Secara gramatikal penanda ini memiliki fungsi
menandai kata yang diikutinya sebagai unsur yang menduduki fungsi
pelengkap.Penanda –i dan –kwamuncul pada unsur pelengkap dengan suku kata
125
akhir tertutup, sedangkan penanda–ga dan –wamuncul pada unsur pelengkap
dengan suku kata akhir terbuka. Dalam bahasa formal dan bahasa tulis penandapenanda ini tidak dapatdilesapkan. Namun dalam bahasa lisan dan informal
penanda ini dapat dilesapkan.
Penanda –i dan–ga tidak dapat muncul bersamaan dengan penanda lain
dalam satu unsur pelengkap. Kemunculan penanda lain menyebabkan penanda ini
tereliminasi. Pengecualian terjadi pada kemunculan penanda khusus –man yang
diikuti penanda –i. Kemunculan penanda –i setelah penanda –man pada unsur
pelengkap selain menandai unsur yang diikutinya sebagai unsur pelengkap
kalimat, juga menegaskan makna penanda –man yang mengikuti unsur pelengkap.
Sedangkan penanda –wadan –kwa juga tidak dapat muncul bersamaan dengan
penanda lain dalam satu unsur pelengkap kecuali penanda –eun / -neun, dan -do.
Kemunculan dengan penanda lain selain –eun / -neun, dan -do menyebabkan
penanda –wadan –kwatereliminasi.
Penanda unsur fungsional keterangan dalam bahasa Korea memiliki
sembilan belas bentuk, yaitu. -e, -ege, -hante, -kke, -eseo, -egeseo, -kke, -hanteseo,
-ro, -euro, -roseo, -euroseo, -rosseo, -eurosseo, -cheoreom, -boda, -wa, -kwa, dan
hago. Semua bentuk penanda ini tidak memiliki makna leksikal namun secara
gramatikal penanda-penanda ini menandai kata benda yang diikutinya sebagai
unsur keterangan. Selain itu khusus penanda -ege, hante, -kke, egeseo, -kke, dan hanteseo memiliki makna honorifiks. Penanda -e, -ege, -eseo, -egeseo, -ro, -euro,
-roseo, -euroseo, -rosseo, -eurosseo, -cheoreom, -boda, -wa, dan -kwa, digunakan
126
dalam bahasa lisan maupun tertulis sedangkan -hante, -kke, egeseo, -kke, hanteseo, dan hago hanya digunakan dalam bahasa lisan saja. Dalam bahasa
tertulis penanda-penanda ini tidak dapat dilesapkan, hanyapenanda -e, -ro, dan ero dapat dilesapkan dalam bahasa lisan tergantung pada konteks tertentu.
Penanda keterangan tidak pernah terlesapkan, penggunaannya dapat bersama pada
unsur keterangan dengan penanda lain. Pada umumnya penanda lain muncul di
belakang penanda keterangan namun khusus penanda -cheoreomdan, -boda dapat
muncul diantara kata benda dan penanda.
Penanda -e mengikuti kata benda yang menduduki fungsi keterangan
tempat, waktu, sebab, jumlah / satuan, dan penerima. Sedangkan penanda –ege, hante dan -kke mengikuti kata benda yang menduduki fungsi keterangan penerima
dan pelaku yang berupa kata benda bernyawa, yakni manusia atau sesuatu yang
dianggap seperti manusia.
Penanda -eseo menandai kata benda yang diikutinya sebagai keterangan
tempat kejadian atas kegiatan yang dilakukan subjek kalimat ketika penanda –
eseo muncul bersamaan dengan predikat dengan kata kerja aktivitas dan menandai
sabagai keterangan asal apabila predikatnya berupa kata kerja yang menunjukkan
arah dan perpindahan tempat. Sedangkan penanda -egeseo, -kke, dan -hanteseo
menandai keterangan asal apabila kata benda yang diikutinya adalah manusia atau
sesuatu yang dianggap seperti manusia.
Penanda -ro dan -euro merupakan penanda keterangan arah, sebab atau
alasan, dan hasil perubahan. Penanda ini menandakan fungsi keterangan arah
127
apabila muncul bersamaan dengan predikat yang berupa kata kerja bermakna
pergerakan dan menunjukkan keterangan hasil perubahan apabila muncul bersama
predikat yang berupa kata kerja yang mengandung makna proses.
Penanda -roseo dan -euroseo merupakan penanda keterangan peran.
Penanda -reosseo dan -eurosseo merupakan penanda keterangan alat atau cara.
Keempat penanda ini seringkali dipendekkan menjadi -ro dan -euro. Apabila kata
benda yang diikutinya berakhiran vokal maka diikuti -ro, -roseo, dan -rosseo,
sedangkan apabila berakhiran konsonan diikuti -euro, -euroseo, dan -eurosseo.
Penanda–cheoreom
dan
-boda
merupakan
penanda
keterangan
perbandingan. Secara leksikal, kedua penanda ini tidak memiliki makna namun
secara gramatikal memiliki fungsi menandai kata benda yang diikutinya sebagai
keterangan
perbandingan.
Kata
benda
yang
diikuti
penanda
-
cheoroemmenerangkan predikat kalimat yang berupa kata kerja maupun kata sifat
dengan menjadi pembanding karena memiliki persamaan ataupun kemiripan.
Sedangkan kata benda yang diikuti penanda -boda menerangkan predikat kalimat
yang berupa kata kerja maupun kata sifat dengan menjadi pembanding karena
memiliki perbedaan secara kualitas ataupun kuantitas.
Penanda -wadan -kwamemiliki fungsi menandai kata benda yang
diikutinya sebagai keterangan kesertaan. Kata benda yang diikuti penanda ini
menerangkan predikat kalimat yang berupa kata kerja maupun kata sifat dengan
menjadi penyerta. Penanda -wamengikuti kata benda berakhiran vokal dan
penanda-kwa
mengikuti
kata
benda
128
berakhiran
konsonan.
Sedangkan
penandaunsur keterangan -hago merupakan bentuk alomorf dari penanda -wadan kwa. Penanda ini hanya digunakan pada bahasa lisan untuk menggantikan
penanda -wadan -kwa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa penanda subjek, objek,
pelengkap, dan keterangan memiliki bentuk yang sama, misalkan penanda subjek
dan pelengkap i / ga. Penanda pelengkap wa dan kwa juga memiliki bentuk yang
sama dengan penanda keterangan kesertaan. Untuk menjelaskan kesamaan bentuk
penanda ini dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam. Sebagian penanda subjek,
objek dan pelengkap dalam bahasa lisan dapat dilesapkan namun sebagian lainnya
tidak dapat dilesapkan. Penyebab penggunaan penanda yang berbeda seperti ini
sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut.
129
Download