PREFERENSI MENOCHILUS SEXMACULATUS (COLEOPTERA : COCCINELLIDAE) TERHADAP TUMBUHAN GULMA DARI PERTANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L) DESA SUMBERBRANTAS KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Rifa’atin Ilmiyah1, Fatchur Rohman2, Sofia Ery Rahayu2 1) Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang 2) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No.5 Malang, Indonesia [email protected] ABSTRAK: Penelitian mengenai preferensi M. sexmaculatus terhadap tumbuhan gulma dari pertanaman kubis desa Sumberbrantas telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan gulma apa saja yang tumbuh di lahan pertanaman kubis desa Sumberbrantas, serta bagaimana preferensi M.sexmaculatus terhadap tumbuhan gulma uji dari pertanaman kubis desa Sumberbrantas. Penelitian ini dilakukan pada pada bulan Maret hingga April 2015. Pengujian preferensi dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Penentuan tumbuhan gulma uji dilakukan dengan analisis vegetasi menggunakan metode belt transect. Sampel hewan uji didapatkan dengan pengambilan secara langsung. Data waktu orientasi dan frekuensi kunjungan yang diperoleh dimasukan ke dalam hitungan rata – rata waktu orientasi dan persentase frekuensi kunjungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 8 jenis tumbuhan gulma di lahan pertanaman kubis desa Sumberbrantas yaitu : Drymaria cordata, Stachytarpheta jamaicensis, Polygonum nepalesne, Polygonum barbatum, Eleusine indica, Cyperus rotundus, Sonchus oleraceus, dan Galinsoga parviflora. Hasil uji preferensi menunjukan bahwa M.sexmaculatus memiliki ketertarikan tinggi terhadap tiga jenis tumbuhan gulma meliputi, Galinsoga parviflora, Polygonum barbatum, dan Sonchus oleraceus. Kata Kunci: preferensi, Menochilus sexmaculatus, tumbuhan gulma, , pertanaman kubis Coccinellidae merupakan nama salah satu famili dari kelas insekta yang memiliki sebaran luas di alam (Almeida et al, 2011). Famili tersebut terbagi menjadi enam sub famili yaitu : Coccidullinae, Coccinellinae, Scymninae, Chilocorinae, Sticholotidinae, dan Epilachninae (Almeida et al, 2011). Sebagian besar anggota dari famili tersebut dinilai bermanfaat karena memiliki sifat predator, namun beberapa anggota lainya dapat merugikan karena memiliki sifat polifagus (Sharma dan Joshi, 2010). Menochilus sexmaculatus merupakan salah satu kumbang kubah anggota famili Coccinellidae yang bersifat predator. Tobing dan Nasution, (2007) menjelaskan bahwa Menochilus sexmaculatus merupakan kumbang buas yang dapat dimanfaatkan sebagai musuh alami bagi hama dari famili Aphididae, Coccidae, Diaspidae dan Aleyrodidae. Menurut Muharram dan Setiawati, (2007) M.sexmaculatus merupakan jenis serangga predator yang memiliki kisaran mangsa cukup luas. Stadia larva maupun imago M.sexmaculatus menunjukkan kemampuan pemangsaan tipe II terhadap hama dari famili Aphididae sehingga efektif digunakan sebagai agensia pengendalian hayati (Radiyanto et al , 2011). 1 2 Kubis (Brassica oleracea) merupakan jenis sayuran yang bernilai penting di Indonesia selain kentang dan tomat (Mulyani, 2010). Sayuran tersebut juga mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Budidaya tanaman kubis seringkali mengalami banyak kendala yang dapat menyebabkan penurunan kuantitas maupun kualitas hasil produksi. Myzus persicae dan Aphis brassicae merupakan dua hama yang menyerang tanaman kubis (Kumarawati et al, 2013). Kedua jenis hama tersebut berpotensi menyebabkan kerugian karena memiliki masa serangan yang kontinu. Penyemprotan pestisida menjadi solusi yang umum dilakukan oleh pembudidaya. Cara tersebut dinilai tidak ramah lingkungan karena dalam jangka waktu tertentu dapat mengurangi kesuburan tanah serta menyebabkan resistensi. Alternatif lain yang dinilai lebih ramah lingkungan untuk diaplikasikan dalam hal menangani hama pada kubis yaitu dengan memanfaatkan M.sexmaculastus sebagai musuh alami. Usaha lain yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan musuh alami yaitu dengan penyediaan mikrohabitat. Preferensi M.sexmaculatus terhadap suatu jenis gulma tertentu dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui jenis gulma yang cocok digunakan sebagai mikrohabitat. METODE Penelitian bersifat deskriptif eksploratif dengan tujuan untuk mengetahui preferensi Menochilus sexmaculatus terhadap tumbuhan gulma dari pertanaman kubis desa Sumberbrantas. Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah M.sexmaculatus yang terdapat di pertanaman kubis desa Sumberbrantas dan di pertanaman kacang kedelai Balai Penelitian Kacang – kacangan dan Umbi – umbian (BALITKABI) yang tertangkap dengan pengambilan secara langsung. Analisis vegetasi menggunakan metode belt transect dilakukan untuk menentukan tumbuhan gulma uji. Tumbuhan gulma yang diperoleh kemudian diidentifikasi dengan menggunakan buku flora of java. Pengujian preferensi dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan menggunakan olfaktometer. Rata – rata waktu orientasi dihitung dengan menggunakan rumus Σt1 + Σt2 + Σt3 χ= Σkunjungan Keterangan : t = waktu orientasi χ = rata = rata waktu orientasi Persentase frekuensi kunjungan dihitung dengan menggunakan rumus Σindividu yang berkunjung Frek. Kunjungan (%) = Σindividu sampel HASIL 1. Jenis – jenis Tumbuhan Gulma yang Terdapat pada Pertanaman Kubis (Brassica oleracea L) Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Berdasarkan hasil analisis vegetasi yang dilakukan dengan menggunakan metode belt transek diketahui terdapat 8 jenis tumbuhan gulma yang termasuk ke dalam 7 genus dan 6 famili. Famili tersebut meliputi Polygonaceae, Caryophyllaceae, Poaceae, Cyperaceae, Asteraceae dan Verbenaceae. Jenis – jenis 3 tumbuhan gulma yang terdapat pada pertanaman kubis di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu tersaji dalam Gambar 1 dan Tabel 1. Ordo Famili Asterales Genus Asteraceae Polygonaceae Polygonales Spesies Sonchus S. oleraceus Galinsoga G. parviflora Polygonum P. nepalense P. barbatum Lamiales Verbenaceae Stachytarpheta S. jamaicensis Caryophyllales Caryophyllaceae ee Drymaria D. cordata Cyperaceae Eleusine E. indica Poaceae Cyperus C. rotundus Cyperales Gambar 1. Skema Pengelompokan Tumbuhan Gulma Tabel 1. Jenis Tumbuhan Gulma yang Terdapat pada Pertanaman Kubis Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu No (1) 1. 2. Foto Deskripsi Klasifikasi (2) (3) Merupakan tanaman annual dengan tinggi berkisar antara 0,6 meter, daun berbentuk bulat telur berhadapan, berurat 3 dari dasar, kepala bunga berukuran kecil, bunga berwarna putih cerah dengan beberapa bunga kuning yang berbentuk cakram (4) Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsoida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Galinsoga Spesies : Galinsoga parviflora Merupakan tumbuhan herba tahunan, bentuk daun bulat telur, berlawanan, warna daun hijau gelap, tangkai daun bersayap dengan panjang 2-3 cm, panjang daun 3-5 cm dan lebar 2 – 4 cm. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Polygonales Famili : Polygonaceae Genus : Polygonum Spesies: Polygonum nepalense 4 Lanjutan Tabel 1. (1) (2) (3) (4) 3. Merupakan tanaman berkayu dengan tinggi sekitar 1 – 1,5 meter, batang berbentuk silinder, daun berbentuk bulat telur – lonjong dengan panjang sekitar 2,5 – 10 cm. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Verbenaceae Genus : Stachytarpheta Spesies : S.jamaicensis 4. Merupakan tumbuhan herba tahunan yang memiliki batang tegak, tumbuhan ini umumnya terdistribusi di tempat panas dan sebagian yang lain di tempat basah. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Polygonales Famili : Polygonaceae Genus : Polygonum Spesies : Polygonum barbatum 5. Merupakan tumbuhan herba annual, batang prostata bercabang, daun berbentuk bilah membulat yang berhadapan, bagian sepal memiliki peruratan halus membusur dibagian luar, petal memiliki panjang berkisar 2-3 mm. Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesie 6 Merupakan tumbuhan anual yang memiliki tinggi hingga 0,6 meter, Bunga berbentuk paku yang terdiri atas 2 – 7 bulir.. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Cyperales Famili : Poaceae Genus : Eleusine Spesies : Eleusine indica 7. Batang tunggal, tegak lurus, bertekstur licin, dengan tinggi berkisar antara 10 – 30 cm, daun berbentuk linear tipis berwarna hijau terang hingga gelap, panjang daun berkisar antara 5 – 20 cm dengan lebar daun kurang lebih 0,3 – 0,8 cm. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Cyperales Famili : Cyperaceae Genus : Cyperus Spesies : Cyperus rotundus (1) (1) : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Caryophyllales : Caryophyllaceae : Drymaria : Drymaria cordata 5 Lanjutan Tabel 1. (1) (2) (4) (3) 8. Merupakan tumbuhan herba annual atau biennal dengan tinggi hingga 1,4 meter, batang tunggal atau bercabang yang berbentuk bubungan, daun tunggal berselang – seling, panjang daun berkisar anatara 4 – 30 cm dengan lebar daun kurang lebih 1 – 17 cm, jenis bunga biseksual yang berwarna kuning. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Sonchus Spesies: Sonchus oleraceus 2. Preferensi Menochilus sexmaculatus terhadap Tumbuhan Gulma dari Pertanaman Kubis Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Ketertarikan M.sexmaculatus terhadap jenis tumbuhan gulma uji tertentu dapat diketahui berdasarkan hasil uji preferensi. Data waktu orientasi dan frekuensi kunjungan Menochilus sexmaculatus dalam memilih salah satu jenis tumbuhan gulma uji pada tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Data Hasil Uji Preferensi yang Didasarkan pada Ketertarikan terhadap Bau No. Jenis Tumbuhan Gulma Uji (1) (2) Rata – rata Waktu Orientasi (menit/detik) Persentase Kunjungan (%) (3) (4) 1. Galinsoga parviflora Cav. 3’ – 2’’ 57% 2. Polygonum barbatum Linn. 4’ – 5’’ 50% 3. Sonchus oleraceus L. 5’ -1’’ 47% 4. Drymaria cordata Willd. 5’ – 2’’ 30% 5. Stachytarpheta jamaicensis L. 5’ – 5’’ 37% 6. Polygonum nepalense Meissn. 6’ – 5’’ 40% 7. Eleusine indica L. 7’ – 6’’ 27% 8. Cyperus rotundus L. 8’ – 8’’ 27% PEMBAHASAN Delapan jenis tumbuhan gulma yang ditemukan di pertanaman kubis desa Sumberbrantas meliputi, Drymaria cordata, Stachytarpheta jamaicensis, Polygonum 6 nepalense, Polygonum barbatum, Eleusine indica, Cyperus rotundus, Galinsoga parviflora dan Sonchus oleraceus. Sastroutomo, (1990) menjelaskan bahwa pertumbuhan dan penyebaran tumbuhan gulma yang luas dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi, keadaan lingkungan, teknik bercocok tanam yang digunakan, jenis tanaman budidaya dan faktor lingkungan. Berdasarkan penelitian sebelumnya di lahan pertanaman kubis dataran tinggi Sumatera Selatan ditemukan beberapa jenis tumbuhan gulma seperti, Cantella asiatica, Amaranthus gracilis, Amaranthus spinosus, Ageratum conyzoides, Bidens pilosa, Mikania micrantha dan Sonchus arvensis (Herlinda, 2004). Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lahan kubis daerah Malino Sulawesi Selatan ditemukan 4 jenis tumbuhan gulma berbunga meliputi, Nasturtium indicum (L) Hieron, Galinsoga parviflora Cav , Cleome rutidosperma D.C, dan Lindernia crustaceae F.V. Muell (Ngatimin dan Syatrawati, 2010). Galinsoga parviflora merupakan salah satu jenis tumbuhan gulma yang ada di lahan pertanaman kubis desa Sumberbrantas. Menurut Ngatimin et al, (2010) Galinsoga parviflora merupakan salah satu jenis tumbuhan gulma berbunga yang ada di lahan pertanaman kubis. Selain tumbuhan tersebut, Drymaria cordata juga merupakan jenis tumbuhan gulma dominan yang biasanya ditemukan pada area pertanaman kubis (Sastroutomo, 1990). Jenis tumbuhan gulma lain yang ditemukan yaitu, Cyperus rotundus. Keberadaanya di area pertanaman kubis dipengaruhi oleh daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi tanah. Pranasari et al, (2012) menjelaskan bahwa Cyperus rotundus merupakan tumbuhan gulma yang memiliki sebaran luas karena memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap jenis tanah yang beragam sehingga tumbuhan tersebut seringkali ditemui di sekitar segala tanaman budidaya. Tumbuhan gulma lain dari jenis rumput – rumputan yang ada di lahan pertanaman kubis yaitu Eleusine indica. Keberadaanya di lahan pertanaman kubis disebabkan karena luasnya rentangan toleransi yang dimiliki terhadap intensitas cahaya dan jenis tanah. Solikin, (2003) menjelaskan bahwa anggota dari famili Poaceae biasaya tumbuh pada berbagai macam jenis tanah dari kondisi tanah lembab hingga kering serta intersepsi cahaya mulai dari tempat terbuka hingga teduh. Polygonum barbatum dan Polygonum nepalense merupakan dua jenis tumbuhan gulma dari famili Polygonaceae. Menurut Maharajan et al, (2014) Polygonum barbatum memiliki habitat di area yang basah seperti di tepi aliran sungai atau di tepi perairan yang memiliki ketinggian hingga 1300 m. Sementara itu Polygonum nepalense memiliki habitat di lereng gunung dan lembah yang lembab yang memiliki ketinggian 1600 – 2000 m (Maharajan dan Rajendran, 2014). Keberadaan dua jenis tumbuhan gulma tersebut di lahan pertanaman kubis desa Sumberbrantas disebabkan karena desa Sumber Brantas terletak di ketinggian antara 1400 – 1700 mdpl sehingga wilayah ini memiliki kondisi yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan dari kedua jenis tumbuhan gulma tersebut. Stachytarpheta jamaicensis merupakan tumbuhan gulma yang termasuk ke dalam famili Verbenaceae. Keberadanya di lahan pertanaman kubis di Desa Sumberbrantas disebabkan karena tumbuhan gulma ini biasanya tumbuh di daerah yang memiliki suhu hangat. Dijelaskan oleh O’ leary et al, (2012) bahwa umumnya anggota dari famili Verbenaceae tumbuh di daerah yang memiliki temperatur hangat seperti di daerah tropis. Sonchus oleraceus merupakan tumbuhan gulma lain yang ada di lahan pertanaman kubis. Keberadaanya di lahan pertanaman kubis disebabkan karena Sonchus oleraceus merupakan tumbuhan yang teradaptasi pada berbagai 7 macam jenis lingkungan, tumbuhan tersebut tumbuh dengan baik pada dataran tinggi maupun rendah di daerah tropis. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Sonchus oleraceus dapat tumbuh pada jenis tanah yang bervariasi, mulai dari tanah yang kering, tanah yang sedikit asam hingga beralkalin, tanah bersalinitas, tanah yang mengandung nitrogen, tanah liat, tanah berpasir, tanah berbatu serta tanah yang kaya akan nutrienn (Halvorson et al, 2003). Berdasarkan hasil uji preferensi M.sexmaculatus terhadap bau yang dihasilkan oleh tumbuhan gulma uji, diketahui bahwa M.sexmaculatus memiliki ketertarikan yang besar terhadap tiga jenis tumbuhan gulma yaitu Galinsoga parviflora, Polygonum barbatum, dan Sonchus oleraceus. Tingginya preferensi M.sexmaculatus terhadap ketiga jenis tumbuhan gulma ditunjukan dengan tingginya nilai persentase frekuensi kunjungan yang disertai dengan rendahnya orientasi waktu dalam memilih lengan yang terhubung ke ruang tumbuhan gulma. Galinsoga parviflora merupakan jenis tumbuhan gulma yang dinilai paling menarik bagi hewan uji. Hal tersebut ditunjukan dengan persentase kunjungan sebesar 57% dan rata – rata waktu 3 menit 2 detik. Disusul dengan Polygonum barbatum dengan persentase kunjungan sebesar 50% dan rata – rata waktu 4 menit 5 detik. Kemudian yang ketiga yaitu Sonchus oleraceus dengan persentase kunjungan sebesar 47% dan rata – rata waktu 5 menit 1 detik. Ketertarikan serangga terhadap jenis tumbuhan gulma tertentu dapat disebabkan karena adanya senyawa yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang dapat menarik serangga untuk mendekati tumbuhan tersebut. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa minyak atsiri merupakan salah satu senyawa terpenoid yang bersifat atraktan bagi serangga. Ratih et al, (2014) menjelaskan bahwa kandungan terpenoid yang cukup tinggi pada Citrus sp mampu menarik serangga untuk mendatangi tumbuhan tersebut. Lebih lanjut dijelaskan bahwa anggota famili Asteraceae umumnya juga mengandung senyawa terpenoid yaitu minyak atsiri yang cukup banyak terkandung di bagian akar. Dilain pihak, anggota dari famili Polygonaceae juga memiliki kandungan minyak atsiri dengan aroma yang spesifik (Syaiful et al, 2015). Adanya kandungan minyak atsiri tersebut pada tumbuhan menyebabkan timbulnya bau khas pada tiap tumbuhan (Arrummaisha et al, 2014). Retno, (2014) menjelaskan bahwa setiap tumbuhan mengandung senyawa kimia yang berbeda dan serangga dapat memilih serta merespon senyawa yang dikeluarkan oleh tumbuhan tersebut. Gunawan, (2005) menjelaskan bahwa bau yang tertangkap oleh organ olfaktori serangga akan direspon dalam bentuk perilaku yaitu dengan mendatangi tanaman. Bau yang tertangkap oleh organ olfaktori serangga selanjutnya dapat menstimulus serangga untuk melakukan aktivitas tertentu. Retno, (2014) menjelaskan bahwa berdasarkan senyawa tertentu yang dikeluarkan oleh tumbuhan serangga mampu memilih senyawa yang cocok untuk merangsang pola yang mengarah pada kegiatan peletakan telur, pencarian makanan yang sesuai, tempat untuk mencari lawan jenis serta tempat untuk berlindung. Hasil dari penelitian ini selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan bagi pembudidaya tanaman kubis dalam hal pengendalian gulma. Pembudidaya dapat melakukan pengendalian pada jenis tumbuhan gulma yang memiliki nilai preferensi kecil seperti Drymaria cordata, Stachytarpheta jamaicensis, Polygonum nepalense, Eleusine indica dan Cyperus rotundus. Hal tersebut dikarenakan 5 jenis tumbuhan gulma tersebut hanya memiliki peran negatif di lahan pertanaman kubis. Sebaliknya jenis tumbuhan gulma seperti Sonchus oleraceus, Galinsoga parviflora dan 8 Polygonum barbatum sebaiknya tetap dilestarikan keberadaanya karena dapat dimanfaatkan sebagai mikrohabitat bagi musuh alami. KESIMPULAN Pada lahan pertanaman kubis di Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu ditemukan 8 jenis tumbuhan gulma yaitu, Galinsoga parviflora, Sonchus oleraceus, Polygonum barbatum, Polygonum nepalense, Stachytarpheta jamaicensis, Drymaria cordata, Eleusine indica dan Cyperus rotundus. Delapan jenis tumbuhan gulma tersebut termasuk ke dalam 7 genus dan 6 famili. M.sexmaculatus memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap tiga jenis tumbuhan gulma uji berturut – turut yaitu Galinsoga parviflora, Polygonum barbatum dan Sonchus oleraceus. Hal tersebut didukung oleh tingginya persentase kunjungan serta rendahnya rata – rata waktu orientasi. DAFTAR RUJUKAN Almeida, L.M., Correa, Geovan H., Giorgi, Jose A., and Grossi, P.C. 2011. New Record Of Predatory Ladybird Beetle (Coleoptera,Coccinellidae) Feeding on Extrafloral Nectaries. Revista Brasileira de Entomologia, 55(3): hlm.447 – 450, (Online), (http://www. scielo.br), diakses 27 Desember 2014. Arrummaisha, L, D., Rahayu, S, E., dan Sulisetijono. 2014. Preferensi Kupu-Kupu Familia Nymphalidae dan Lycaenidae pada Tumbuhan di Wisata Air Terjun Coban Rais Kota Batu, Jawa Timur. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Universitas Negeri Malang. Gunawan. 2005. Uji Preferensi Scaeva pyrastri (Diptera : Syrphidae) terhadap Tanaman Mimosaceae dan Papilionaceae Berdasarkan Ketertarikanya terhadap Bau. BIOSCIENTIAE, 2(1): hlm.37 – 42, (Online), (http://www. bioscientiae.tripod.com), diakses 28 Januari 2015. Halvorson, W, L. 2003. Sonchus L. spp. Arizona: Tucson. Herlinda, S. 2004. Jenis Tumbuhan Inang serta Populasi dan Kerusakan oleh Pengorok Daun, Liriomyza huidobrensis (Blanchard) pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea L). Jurnal Tanaman Tropika, 7(1): hlm. 59 – 68,(Online), (http://www. eprints.unsri.ac.id), diakses 21 Mei 2015. Kumarawati, N.P.N., Supartha, I.W, dan Yuliadi, K.A. 2013. Struktur Komunitas dan Serangan Hama – Hama Penting Tanaman Kubis (Brassica oleracea L.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 2(4): tanpa halaman, (Online), (http://www.download.portalgaruda.org), diakses 9 Februari 2015. Maharajan, M.,and Rajendran, A. 2014. Taxonomic Studies on Selected Species of The Genus Polygonum L (Polygonaceae) in South India. Journal of science, 4(3): hlm. 144 – 148. Muharram, A., dan Setiawati, W. 2007. Teknik Perbanyakan Masal Predator Menochlius sexmaculatus Pengendali Serangga Bemisia tabaci Vektor Virus Kuning pada Tanaman Cabai. J.Hort, 17(4): hlm.365-373, (Online), (http://www. ejurnal.litbang.deptan.go.id), diakses 20 Januari 2015. Mulyani, L. 2010. Implementasi Sistem Pertanaman Kubis: Kajian terhadap Keragaman Hama dan Musuh Alami.Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Ngatimin, S, N, A., dan Syatrawati. 2010. Kelimpahan Arthropoda Tanah pada Lahan Kubis yang Ditumbuhi Gulma Berbunga di Daerah Malino 9 Sulawesi Selatan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Keanekaragaman Hayati Tanah 1, Bandar Lampung, 29 – 30 Juni 2010. Dalam LITBANG database, (Online), (http://www.sulsel.litbang.pertanian.go.id), diakses 21 Mei 2015. O’leary, N., Calvino, C.I., Martinez, S., Irving, P.L., Olmstead, R.G., and Mulgura, M.E. 2012. Evolution Of Morphological Traits In Verbenaceae. American Journal of Botany, 99(11): hlm.1778 – 1792, (Online), (http://www.depts.washington.edu), diakses 20 April 2015. Radiyanto, I., Rahayuningtias, S., dan Widhianingtyas, E. 2011. Kemampuan Pemangsaan Menochilus sexmaculatus F.(Coleoptera: Coccinellidae) terhadap Rhopalosiphum maidis Fitch (Homoptera:Aphididae). J.entomol.Indon, 8(1): hlm.1-7, (Online), (http://www. download.portalgaruda.org), diakses 16 Januari 2015. Ratih, K, K., Rahayu, S, E., dan Sulisetijono. 2014. Preferensi Kupu-Kupu Familia Papilionidae dan Pieridae pada Tumbuhan di Wisata Air Terjun Coban Rais Kota Batu, Jawa Timur. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Universitas Negeri Malang. Retno, R.S. 2014. Preferensi Arthropoda terhadap Tumbuhan Liar di Area Kebun Teh Afdeling Wonosari, Singosari Kabupaten Malang. Jurnal Florea 1(2): hlm.47 – 51, (Online), (http://www.ikippgrimadiun.ac.id), diakses 28 Januari 2015. Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta : Gramedia. Sharma, P.K., and Joshi, P.C. 2010. New Record of Coccinellid Beetles (Coccinellidae : Coleoptera) from District Dehradun, (Uttarakhand), India. New York Science Journal, 3(6), tanpa halaman, (Online), (http://www.scielo.br), diakses 27 Desember 2014. Syaiful., Jayuska, A., dan Harlia. 2015. Pengaruh Waktu Distilasi terhadap Komponen Minyak Atsiri pada Daun Kesum (Polygonum minus Huds). JKK, 4(1): hlm. 12 – 21, (Online), (http://www.jurnal.untan.ac.id), diakses 28 Mei 2015. Tobing, M.C., dan Nasution, D.B. 2007. Biologi Predator Cheilomenes sexmaculata (Fabr,) (Coleoptera:Coccinellidae) pada Kutu Daun Macrosiphoniela sanborni Gilette (Homoptera: Aphididae). AGRITOP, 26(3): hlm.99-104, (Online), (http:// download.portalgaruda.org), diakses16 Januari 2015.