BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek

advertisement
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat PT. Perdana Bangun Pusaka
PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk (”Perusahaan”) didirikan dengan nama
PT Konica Cemerlang berdasarkan akta notaris James Herman Rahardjo, S.H.,
No. 27 tanggal 7 Oktober 1987. Berdasarkan akta notaris No.100 dari notaris
yang sama tanggal 27 April 1988, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT
Perdana Bangun Pusaka. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4750.HT.01.01 TH 88
tanggal 3 Juni 1988, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan No.
86/Leg/1988 dan No. 154/Leg/1988 tanggal 16 Juni 1988 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.46, Tambahan No.2030 tanggal 8 Juni
1990.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 23 Juni 1997 yang
diaktakan dengan akta notaris Nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 144
tanggal 23 Juni 1997 tentang perubahan anggaran dasar, antara lain perubahan
nama Perusahaan menjadi ”PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk”, perubahan jangka
waktu berdirinya perusahaan dan persetujuan atas tidak dicatatkan kembali
saham perusahaan di Bursa Efek Surabaya. Perubahan terakhir anggaran dasar
ini telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. C2-7990.HT.01.04-TH-97 tanggal 14 Agustus 1997 dan
87
diumumkan dalam tambahan No.7343 dari Berita Negara No.87 tanggal 29
Oktober 1999.
PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk merupakan induk perusahaan,
sedangkan dua anak perusahaannya yaitu:
1. PT. Perdana Adiloka
Anak perusahaan ini bergerak di bidang penyewaan ruang gedung
perkantoran.
2. PT. Perdana Liga Prima
Anak perusahaan ini bergerak di bidang produsen film dan kertas foto.
3.1.2 Visi dan Misi PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
Visi
Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia untuk produk-produk fotografi.
Misi
Menyediakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
3.1.3 Perkembangan Usaha PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
Saat ini, Perusahaan bergerak di bidang penjualan dan distribusi produkproduk fotografi. Perusahaan dan anak perusahaan berdomisili di Jakarta,
sedangkan depot-depot / perwakilan-perwakilan yang dimiliki atau disewa oleh
perusahaan tersebar di 16 wilayah geografis Indonesia dengan jumlah karyawan
keseluruhan berjumlah kurang lebih 220 orang.
88
Lokasi Kantor (Kantor Pusat) :
Gedung Konica lantai 6-7 jalan Gunung Sahari 78, Jakarta 10610.
Kantor perwakilan :
1. Bandung
: Jl. Buah Batu No.240 (Sebelah Yos Salon)
2. Surabaya
: Jl. Raya Kenjeran 471-473
3. Balikpapan
: Jl. M. T. Haryono Gg. Tanjung No.37 Rt.41 / Rw.10
4. Banjarmasin
: Jl. Pramuka KM 6 No.12 Rt.18 (Seberang Kampus STIA
Bina Banua)
5. Denpasar
: Jl. Suli No.92
6. Medan
: Jl. Raden Saleh No. 75-77
7. Manado
: Jl. Pingkan Matindas No.48 (Dendengan Dalam)
8. Makassar
: Jl. Danau Tanjung Bunga Utara No.109
Taman Khayangan – Tanjungan Bunga
9. Semarang
: Komp. Perum. Ruko Purianjesmoro Blok G1/18
10. Pontianak
: Jl. Tanjungpura No.224
11. Palembang
: Jl. Kol. H. Burlian No.1008-1010
12. Pekanbaru
: Jl. Riau No.131 EF
13. Padang
: Jl. Pondok No. 96A
14. Lampung
: Jl. Way Semangka No.55 Pahoman
15. Batam
: Komp. Orchid Point B-17 Sei Jodoh
16. DKI I
: Jl. Gunung Sahari no.78
89
3.1.4 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. PBP Tbk
Arti
: Dengan tekad yang bulat menyongsong era digital.
3.1.5 Struktur Organisasi PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
Struktur organisasi merupakan kerangka atau gambaran organisasi yang
menunjukkan pendelegasian wewenang dan pekerjaan yang harus dikerjakan
oleh tiap bagian dalam organisasi dan juga menggambarkan kepada siapa
seorang karyawan harus bertanggung jawab. Struktur organisasi pada PT.
Perdana Bangun Pusaka Tbk digambarkan sebagai berikut (lihat gambar 3.2).
3.1.6 Struktur Organisasi yang Diteliti
Struktur organisasi yang diteliti merupakan kerangka atau gambaran
bagian organisasi yang menjadi obyek dalam penelitian tersebut (lihat gambar
3.3).
90
3.1.7 Job Description
Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
3. Menetapkan kebijakan dan memimpin jalannya perusahaan untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
4. Mengesahkan program kerja dan rencana anggaran yang digunakan oleh
masing-masing divisi.
5. Menganalisa dan menilai apakah rencana yang diusulkan oleh masingmasing divisi layak untuk disetujui.
6. Mengawasi kinerja internal perusahaan.
Direksi
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Membantu dewan komisaris mengawasi jalannya operasional perusahaan.
2. Mengontrol pelaksanaan kebijakan-kebijakan dan peraturan yang telah
ditetapkan oleh dewan komisaris.
3. Mengevaluasi hasil kerja dari pelaksanaan operasi masing-masing divisi
melalui laporan yang diterima.
4. Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
masalah-masalah operasional yang dihadapi perusahaan.
5. Mewakili perusahaan dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pihak luar.
91
6. Menetapkan rencana kerja jangka panjang.
7. Mengadakan rapat secara periodik untuk menilai dan mengevaluasi
kegiatan operasional masing-masing divisi serta memberikan petunjuk
untuk melakukan perbaikan.
Divisi Audit
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Membantu dewan komisaris dalam merancang dan mengevaluasi
prosedur-prosedur operasional perusahaan.
2. Memberikan rekomendasi atas temuan auditnya dan melaporkan hasil
kerjanya kepada direksi.
3. Mengevaluasi pelaksanaan standar kerja yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
4. Membantu manajemen untuk mengawasi hal-hal yang bersifat rawan
kesalahan / penyalahgunaan, penyimpangan dari aturan dan prinsipprinsip manjemen.
5. Membuat dokumentasi terhadap hasil temuannya.
6. Menvalidasi laporan-laporan yang ditujukan ke direksi.
Divisi IT
Tugas dan tanggung jawabnya :
1.
Mengcustomize modul-modul dari sistem yang digunakan agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
2. Memaintain modul-modul sistem, database dan perangkat IT perusahaan.
92
3. Melakukan perbaikan apabila terjadi permasalahan dengan sistem (error
pada sistem).
Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran membawahi Sub Divisi Penjualan, Sub Divisi EDP, Sub
Divisi Pemasaran, Sub Divisi Promosi, Sub Divisi Pembelian, dan Sub Divisi
Gudang.
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Menetapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan di bidang
penjualan, pemasaran, pembelian dan persediaan.
2. Mengevaluasi hasil kerja dari pelaksanaan operasi masing-masing Sub
Divisi dibawahnya melalui laporan kerja yang diterima.
3. Bertanggung jawab secara keseluruhan atas penjualan, pemasaran,
pembelian dan persediaan produk yang dimiliki oleh perusahaan.
Sub Divisi Penjualan
Sub Divisi Penjualan membawahi Regional Sales Manager I-II-III.
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Menetapkan target penjualan pada tiap area regional.
2. Membuat perencanaan untuk strategi penjualan.
3. Mengevaluasi kegiatan penjualan agar mencapai target yang ditentukan.
4. Mengelola pendistribusian produk-produk fotografi di setiap area
regional.
93
5. Menjamin kelancaran penjualan baik secara administrasi maupun
pendistribusiannya ke tiap area regional.
Regional Sales Manajer I, II, III
Tiap regional daerah pemasaran dikepalai oleh seorang Regional Sales Manajer
yang juga membawahi Area Manajer.
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Membuat penyesuaian terhadap perencanaan untuk strategi penjualan
berdasarkan area regionalnya masing-masing.
2. Membuat rencana jangka pendek dalam kegiatan penjualan produk
perusahaan di area regionalnya.
3. Melakukan analisa pasar berdasarkan area regionalnya masing-masing
untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan menentukan target pasar
yang tepat.
Area Manajer
Tiap daerah pemasaran dikepalai oleh seorang Area Manajer, yang juga
membawahi Kepala Admin, EDP, Sales, Teknisi, Kasir dan Gudang.
Tugas dan tanggung jawabnya :
1.
Mengatur dan mengesahkan kebijakan penjualan di areanya masingmasing.
2. Mengatur kebijakan operasional di areanya masing-masing.
3. Mengontrol jalannya operasional perusahaan di areanya masing-masing.
94
4. Membuat work plan yang akan dijalankan setiap bulannya sesuai dengan
areanya masing-masing.
Kepala Admin
Kepala Admin membawahi EDP, Sales, Teknisi, Kasir dan Gudang.
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Membantu Area Manajer dalam mengontrol jalannya operasional
perusahaan di areanya masing-masing.
2. Memeriksa kelengkapan dokumen (seperti : dokumen penjualan) yang
akan di otorisasi.
3. Mengecek Bon Pesanan Barang yang sudah disahkan terlebih dahulu oleh
Area Manajer.
4. Memeriksa Status Limit Piutang Agen berdasarkan Bon Pesanan Barang,
apakah agen yang bersangkutan masih memiliki piutang kepada
perusahaan atau apakah kredit yang diberikan telah over limit.
5. Mengotorisasi faktur yang akan di input oleh EDP.
6. Membuat laporan penjualan bulanan.
EDP
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Bertugas untuk mengatur proses pengolahan data secara elektronik yang
terdapat dalam kegiatan perusahaan di depot.
2. Bertugas memaintain proses pengolahan data elektronis perusahaan
yang berada di depot (jika berhubungan dengan transaksi maka
95
adjustmentnya hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan dari
kantor pusat).
3. Mencetak faktur yang akan diserahkan ke bagian gudang.
Sales
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Menjalankan work plan yang telah dibuat oleh Area Manajer.
2. Melayani customer dengan baik.
Teknisi
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Melayani jasa reparasi produk.
2. Memaintain IT perusahaan di depot.
Kasir
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Menerima pembayaran dari customer.
2. Merekapitulasi kas harian setiap pergantian shift.
Gudang
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Mengelola inventory perusahaan (untuk keperluan ATK) di depot.
2. Mengelola persediaan barang yang akan dipasarkan di depotnya.
3. Melakukan pengawasan barang masuk dan barang keluar di depot.
96
4. Melakukan pengawasan terhadap kerusakan barang yang akan di
pasarkan di depotnya.
5. Membuat laporan persediaan barang di depot secara berkala.
6. Melakukan pengiriman barang untuk dalam dan luar kota.
Sub Divisi EDP
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Bertugas untuk mengatur proses pengolahan data secara elektronik yang
terdapat dalam kegiatan perusahaan.
2. Bertugas mengontrol dan memaintain proses pengolahan data elektronis
di depot-depot.
3. Membuat adjustment terhadap proses pengolahan data elektronis yang
telah dilakukan di depot.
Sub Divisi Pemasaran
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Merancang strategi pemasaran produk perusahaan.
2. Menjamin kelancaran pemasaran baik secara administrasi maupun
pendistribusiannya.
Sub Divisi Promosi
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Merancang iklan produk baru yang akan dipromosikan.
2. Membuat flyer produk yang akan disebarkan ke agen-agen.
97
3. Membuat promosi-promosi atas produk yang dipasarkan.
Sub Divisi Pembelian
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Menyediakan bahan baku untuk keperluan kantor (ATK).
2. Mengelola pemesanan dan pengadaan barang dari supplier.
Sub Divisi Gudang
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Mengelola inventory perusahaan (untuk keperluan ATK).
2. Mengatur pendistribusian ATK (Alat Tulis Kantor) kepada tiap Sub
Divisi.
3. Mengelola persediaan barang yang akan dipasarkan.
4. Melakukan pengawasan barang masuk dan barang keluar.
5. Melakukan pengawasan terhadap kerusakan barang yang akan di
pasarkan.
6. Membuat laporan persediaan barang secara berkala.
7. Melakukan pengiriman barang untuk dalam dan luar kota.
Direktur Keuangan dan Administrasi
Direktur Keuangan dan Administrasi membawahi Sub Divisi Keuangan, Sub
Divisi Akuntansi, Sub Divisi Sumber Daya Manusia, Sub Divisi Umum dan
Sub Divisi Administrasi.
98
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Menetapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan di bidang
keuangan dan administrasi.
2. Bertanggung jawab secara keseluruhan atas keuangan dan administrasi
perusahaan.
Sub Divisi Keuangan
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Mengelola penyetoran kas dan bank perusahaan.
2. Mengelola penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas.
Sub Divisi Akuntansi
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Mengelola pembukuan (accounting) perusahaan.
2. Membuat laporan-laporan keuangan secara berkala.
3. Mengawasi dan memeriksa semua pembukuan yang telah dibukukan.
4. Menangani perhitungan pajak yang menjadi kewajiban perusahaan.
Sub Divisi Sumber Daya Manusia
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Bertanggung jawab atas peningkatan sumber daya manusia yang
dimiliki oleh perusahaan.
2. Mengecek daftar absensi (kehadiran) karyawan.
99
3. Mengurus masalah perekrutan karyawan.
Sub Divisi Umum
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Mengelola pengurusan surat-surat ijin.
2. Mengurus masalah sarana prasarana untuk kegiatan operasional.
Sub Divisi Administrasi
Tugas dan tanggung jawabnya :
1. Mengelola administrasi perusahaan (pengumpulan, pengolahan dan
penganalisaan data dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan).
2. Menyimpan dan mencatat surat dan dokumen yang berkaitan dengan
kegiatan operasional perusahaan.
3. Membuat laporan penjualan bulanan (keseluruhan depot).
3.1.8 Teknologi Informasi yang digunakan pada Divisi Pemasaran
Setelah diadakan survei ke Divisi Pemasaran (Sub Divisi Penjualan dan EDP) PT
PBP Tbk, maka didapatkan informasi mengenai teknologi informasi yang
digunakan, yaitu :
a. Jaringan yang digunakan
Jaringan yang dipakai oleh Divisi Pemasaran (Sub Divisi Penjualan dan
EDP) PT PBP Tbk adalah jaringan LAN (Local Area Network) untuk
menghubungkan komputer satu ke komputer lainnya
100
b. Perangkat lunak yang dipakai
Dukungan perangkat lunak yang digunakan pada Divisi Pemasaran (Sub
Divisi Penjualan dan EDP) PT PBP Tbk adalah :
1. Sistem operasi yang digunakan
Server : Windows 2003 Advanced Server
Client : Windows XP Professional SP2
2. Database : SQL 2000
c. Perangkat keras
1. Server (Jumlah komputer untuk server 5 unit)
Spesifikasi :
a. Xeon 3 Gb Dual Processor
b. HDD 6 x 250 Gb (Mirrored)
c. Memory 2 Gb
d. Lan Card Gigabyte
e. Router ADSL
f. Switch / HUB
2. Client (Jumlah komputer untuk client @ 2 - 3 unit / depot dan 35 unit di
pusat)
Spesifikasi :
a. Pentium 4 2,4 Ghz
b. HDD IDE / SATA 80 Gb
c. Memory 256 Mb
101
3.1.9 Tampilan Sistem Informasi Navision
Gambar 3.4 Tampilan Login
Tampilan gambar 3.4 merupakan tampilan awal ketika user akan mulai
mengakses database pada server. Untuk melanjutkan akses ke dalam sistem
informasi Navision, user hanya perlu mengklik tombol OK untuk mengakses
sistem Navision lebih lanjut karena server telah diset menurut divisi masingmasing (pengaturan divisi telah diinisialisasi ketika user melakukan login pada
Windows).
102
Gambar 3.5 Tampilan Main Menu Sales & Receivable
Tampilan gambar 3.5 merupakan tampilan saat user akan menginput transaksi
penjualan baik secara tunai maupun kredit melalui pilihan menu-menu yang
disediakan. Semua pilihan yang ada pada menu tampilan ini hanya bisa diakses
sesuai dengan otoritas yang telah diberikan pada masing-masing user.
103
Gambar 3.6 Tampilan Customer Card
Tampilan gambar 3.6 merupakan tampilan saat user ingin mengetahui data
customer secara lengkap termasuk pada saat Kepala Admin akan mengatur
kebijakan batas waktu pembayaran.
104
Gambar 3.7 Tampilan Sales Journal
Tampilan gambar 3.7 merupakan tampilan saat user akan membuat adjustment
terhadap penjualan tanpa melibatkan stok barang, seperti adjustment jika terjadi
kesalahan pencatatan penjualan / pembayaran / pemberian harga sehingga tidak
perlu dilakukan pencatatan retur barang.
105
Gambar 3.8 Tampilan Cash Receipt Journal
Tampilan gambar 3.8 merupakan tampilan saat user ingin membuat jurnal
penerimaan uang kas atas pembayaran yang dilakukan oleh customer.
106
Gambar 3.9 Tampilan Post Dated Checks
Tampilan gambar 3.9 merupakan tampilan saat user ingin membuat jurnal
penerimaan uang dalam bentuk giro / check atas pembayaran yang dilakukan
oleh customer.
107
Gambar 3.10 Tampilan Sales Order
Tampilan gambar 3.10 merupakan tampilan saat user ingin mencatat order dari
customer.
108
Gambar 3.11 Tampilan Sales Return Order
Tampilan gambar 3.11 merupakan tampilan saat user ingin menginput retur
barang yang dikembalikan oleh customer.
109
Gambar 3.12 Tampilan Sales Credit Memo
Tampilan gambar 3.12 merupakan tampilan saat user ingin menginput
adjustment (lebih fokus kepada potongan harga / penghapusan piutang) dalam
bentuk rupiah seperti selisih kurs / pembulatan pembayaran / diskon khusus.
Adjustment hanya dapat diinput oleh user setelah mendapat otorisasi dari Kepala
Admin.
110
Gambar 3.13 Tampilan Transfer Order
Tampilan gambar 3.13 merupakan tampilan saat user ingin menginput order
yang akan ditransfer dari pusat ke depot atau dari depot ke pusat.
111
Gambar 3.14 Tampilan Warehouse Receipt
Tampilan gambar 3.14 merupakan tampilan saat user (bagian gudang) ingin
menginput penerimaan barang yang diterima jika :
1. ada pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor depot
2. ada pengiriman barang dari kantor depot ke kantor pusat
3. ada pembelian barang (hanya dilakukan oleh kantor pusat)
4. kantor depot menerima return order dari customer.
112
Gambar 3.15 Tampilan Warehouse Shipment
Tampilan gambar 3.15 merupakan tampilan saat user (bagian gudang) ingin
menginput barang pesanan customer yang telah dikirim.
113
Gambar 3.16 Tampilan Log Out
Tampilan gambar 3.16 merupakan tampilan saat user hendak keluar dari sistem
informasi Navision.
114
3.2
Metodologi Penelitian
3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Survei dilakukan pada PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk, yang berlokasi
di jalan Gunung Sahari 78 Gedung Konica lantai 6-7, Jakarta 10610. Penelitian
ini berlangsung pada bulan Agustus 2007 sampai dengan Desember 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Efektivitas Sistem
Informasi Navision dengan Kinerja User, dimana respondennya adalah pengguna
dari Sistem Informasi Navision pada Divisi Pemasaran (Sub Divisi Penjualan dan
EDP).
3.2.2 Konstelasi Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua buah variabel, yaitu Efektivitas Sistem Informasi
Navision yang merupakan variabel bebas dan Kinerja User sebagai variabel
terikat. Hubungan antara dua variabel tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Variabel Bebas
X
Efektivitas
Sistem Informasi
Navision
Variabel Terikat
Y
Kinerja User
Gambar 3.17 Konstelasi Variabel Penelitian
Keterangan :
X
: Variabel Efektivitas Sistem Informasi Navision
Y
: Variabel Kinerja User
115
3.2.3 Definisi Operasional
3.2.3.1 Variabel Efektivitas Sistem Informasi Navision (X)
Definisi operasional dari efektivitas sistem informasi Navision adalah
jumlah nilai yang diperoleh efektivitas sistem informasi Navision dari pengisian
instrumen yang disusun dengan dimensi sebagai berikut : 1) Kualitas sistem
dengan indikatornya adalah kemudahan dipelajari, kemudahan penggunaan,
kegunaan menu-menu dan fungsi-fungsi sistem serta kehandalan sistem; 2)
Kualitas informasi dengan indikatornya adalah relevan, kepahaman, akurasi,
kehandalan, kekinian, kelengkapan dan ketepatwaktuan; 3) Penggunaan sistem
dengan indikatornya adalah frekuensi akses sistem dan ketepatan penggunaan; 4)
Kepuasan pemakai dengan indikatornya adalah kepuasan terhadap perangkat
sistem informasi dan kepuasan terhadap keputusan yang diambil; dan 5) Dampak
organisasi dengan indikatornya adalah pengurangan biaya-biaya operasi dan
efektivitas kerja.
Instrumen pada indikator disusun dengan kategori dan bobot yang
berbeda, yaitu : Sangat Setuju diberi bobot 5, Setuju diberi bobot 4, RaguRagu diberi bobot 3, Tidak Setuju diberi bobot 2, Sangat Tidak Setuju diberi
bobot 1.
3.2.3.2 Variabel Kinerja User (Y)
Definisi operasional kinerja user adalah jumlah nilai yang diperoleh dari
hasil pengisian instrumen kinerja user oleh para pegawai PT. PBP Tbk Divisi
Pemasaran (Sub Divisi Penjualan dan EDP). Penilaian dalam pengukuran ini
meliputi dimensi : 1) Kemampuan dalam menggunakan sistem dengan
116
indikatornya adalah pengetahuan dasar, ketrampilan (kerja), bekerja sama,
memecahkan masalah; 2) Pemahaman terhadap bidang kerja / tugas yang harus
dikerjakan dengan indikatornya adalah pemahaman tentang sistem, penguasaan
terhadap bidang yang dikerjakan, mengerti alur kerja sistem; 3) Kemauan /
Motivasi dalam bekerja dengan indikatornya adalah inisiatif, motivasi dan
tingkat kepercayaan (keyakinan) terhadap sistem; 4) Dukungan Perusahaan
dengan indikatornya adalah dukungan staf IT; 5) Hasil Kerja dengan
indikatornya adalah kualitas kerja, produktifitas dan target kerja.
Instrumen pada indikator disusun dengan kategori dan bobot yang
berbeda, yaitu : Sangat Setuju diberi bobot 5, Setuju diberi bobot 4, RaguRagu diberi bobot 3, Tidak Setuju diberi bobot 2, Sangat Tidak Setuju diberi
bobot 1.
3.2.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.4.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. PBP Tbk pada Divisi
Pemasaran (Sub Divisi Penjualan dan EDP) yang berada di kantor pusat maupun
depot yang secara total berjumlah 65 orang, terdiri dari : 51 user di 16 kantor
depot PT. PBP Tbk dan 14 user di kantor pusat PT. PBP Tbk.
3.2.4.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah karyawan PT. PBP Tbk pada Divisi
Pemasaran (Sub Divisi Penjualan dan EDP) yang berada di kantor pusat maupun
depot. Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan teknik pengambilan
117
sampel, yaitu Probability Sampling pada Simple Random Sampling. Ukuran
sampel didasarkan pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu
dengan taraf kesalahan 1%, 5% dan 10% dari buku Metode Penelitian Bisnis
karangan Sugiyono halaman 81. Dengan menggunakan taraf kesalahan sebesar
5% untuk jumlah populasi 65 responden, maka diperoleh sampel sebesar 55
responden. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi menggunakan
rumus Isaac dan Michael.
3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Setiap penelitian memerlukan instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian. Instrumen penelitian yang dipakai dalam
penelitian ini ada 2 (dua) yaitu : instrumen efektivitas sistem informasi Navision
dan instrumen kinerja user. Sebelum kuesioner disebarkan kepada 55 responden,
langkah awal yang perlu untuk dilakukan adalah mengadakan pengujian validitas
dan reliabilitas terhadap kuesioner yang akan disebarkan dengan menggunakan
10 responden yang diambil secara acak. Selanjutnya, kedua instrumen dikalibrasi
dengan memakai uji validitas butir dan koefisien reliabilitas, validitas butir
dihitung dengan memakai rumus Product Moment sedangkan koefisien
reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus Alpha Croanbach.
3.2.5.1 Uji Validitas Butir Penelitian
Instrumen yang diuji coba dianalisis dengan tujuan untuk menyeleksi
butir-butir yang valid dan handal serta komunikatif bagi semua responden yang
akan mengisinya. Berdasarkan uji coba ini, maka dapat diperoleh informasi yang
118
menginformasikan butir-butir mana saja dari butir-butir yang disediakan yang
dapat mewakili variabel yang diukur.
Validitas instrumen diuji dengan menggunakan koefisen korelasi antara
skor butir soal dengan skor total (r hitung). Hasil pengujian validitas kemudian
akan dibandingkan dengan r tabel, dimana tingkat signifikansi 5% diperoleh
angka 0,632.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah :
1. Jika r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. Dalam artian
indikator tersebut memang sesuai untuk mengukur apa yang ingin diukur
2. Jika r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Dalam
artian indikator tersebut tidak sesuai untuk mengukur apa yang ingin
diukur.
Dari analisis instrumen penelitian tersebut diperoleh 17 butir yang valid
dan 4 butir yang tidak valid untuk variabel efektivitas sistem informasi Navision,
serta 13 butir yang valid dan 2 butir yang tidak valid untuk variabel kinerja user.
3.2.5.2 Uji Realibilitas Instrumen Penelitian
Koefisien reliabilitas instrumen dimaksud untuk melihat konsistensi
jawaban yang diberikan oleh responden, dan dianalisis dengan menggunakan
rumus “Alpha Cronbach”.
Cara ini dianggap sesuai untuk digunakan karena instrumen disusun
untuk memperoleh informasi mengenai Efektivitas Sistem Informasi Navision
maupun Kinerja User, sehingga seluruh butir dianggap mengukur konsep yang
119
sama. Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah pengujian
validitas dengan membuang butir-butir instrumen yang tidak valid.
Koefisien reliabilitas variabel efektvitas sistem informasi Navision
dengan n sebanyak 17, besaran koefisien reliabilitas 0.956 sehingga
reliabilitasnya sangat kuat (lihat pada tabel 2.5 hal 70), sedangkan kinerja user
dengan n sebanyak 13, besaran koefisien reliabilitas 0.940 (lihat pada tabel 2.5
hal 70) sehingga reliabilitasnya sangat kuat. Perhitungan koefisien reliabilitas
instrumen dilakukan setelah pengujian validitas dengan membuang butir-butir
instrumen yang tidak valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran
manual L34 dan L44, lampiran excel L103 dan L107, serta lampiran SPSS pada
L111 dan L115.
3.2.6 Tabel Kisi-kisi Sebaran Instrumen
TABEL 3.1
TABEL KISI-KISI SEBARAN INSTRUMEN PENELITIAN
No
Variabel
Sebelum Uji Coba
Sesudah Uji Coba
Penelitian
1
Efektivitas 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
Jumlah
Butir
Butir
Sebelum
Sesudah
Uji Coba
Uji Coba
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, 21
Sistem
11,12,13,14,15,16,17, 12,13,14,15,16,17,
Informasi
18,19,20,21
Navision
Jumlah
18,19,20,21
17
120
2
Kinerja
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
User
11,12,13,14,15
11,12,13,14,15
Jumlah
15
13
36
30
Keterangan :
Angka yang berwarna merah adalah butir yang tidak valid.
3.2.7 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai
efektivitas sistem informasi Navision, kinerja user serta latar belakang responden
yang mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan formal terakhir dan pengalaman
kerja dibidang sistem informasi Navision.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei
dengan teknik korelasional sebagai alat pengumpulan data / informasi. Teknik
korelasional dilakukan dengan cara pembagian kuesioner kepada karyawan PT.
PBP Tbk Divisi Pemasaran (Sub Divisi Penjualan dan EDP). Data dijaring
dengan menggunakan instrumen yang berbentuk skala penilaian terhadap
pernyataan dengan lima rentang jawaban berskala lima. Yaitu nilai lima dengan
jawaban sangat setuju, nilai empat dengan jawaban setuju, nilai tiga dengan
jawaban ragu-ragu, nilai dua dengan jawaban tidak setuju, dan nilai satu dengan
jawaban sangat tidak setuju.
Sedangkan latar belakang responden bertujuan untuk mengetahui
karakteristik responden dalam kaitannya dengan pengisian instrumen. Seluruh
data ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada
responden yaitu user dari sistem informasi Navision pada PT. PBP Tbk
121
(karyawan Divisi Pemasaran, khususnya pada Sub Divisi Penjualan dan EDP),
sebagai sampel dalam penelitian ini.
Setiap variabel di dalam penelitian ini dikembangkan aspek indikatornya
sebagai dasar di dalam penyusunan kisi-kisi. Sebelum instrumen digunakan
dalam penelitian, maka instrumen di ujicoba terlebih dahulu. Pengujian
instrumen
tersebut
dilakukan
untuk
mengetahui
tingkat
vadilitas
dan
realibilitasnya. Butir-butir yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan sebagai
alat pengukuran dalam penelitian ini.
3.2.8 Metode Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dari kuesioner yang disebar kemudian akan
diolah dengan menggunakan perhitungan manual, Microsoft Office Excel 2003,
dan SPSS (Statistical Packet forThe Social Science) 15.0 For Windows.
3.2.9 Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian akan dianalisis dengan
menggunakan teknik statistika, baik statistika deskriptif, inferensial maupun
parametris. Statistika deskriptif digunakan untuk menyajikan data masingmasing variabel penelitian secara tunggal yaitu variabel efektivitas sistem
informasi Navision dan variabel kinerja user. Sedangkan statistika inferensial
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Penelitian ini menggunakan statistika parametris karena statistika tersebut
dibutuhkan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji
ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistika, pengujian parameter
122
melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Dengan
demikian, maka penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang
menggunakan sampel. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio. Selain itu, statistik parametris memerlukan
terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu
test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi
linieritas.
Statistika deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat yang
terdiri dari rata-rata, median, modus, dan ukuran penyebaran atau variabilitas
dengan menggunakan standar deviasi dan rentang skor selain ukuran gejala pusat
dan ukuran penyebaran untuk keperluan penyajian data, digunakan juga tabel
frekuensi, dan grafik yaitu histogram. Penyajian data masing-masing variabel
penelitian dilakukan dengan menyajikan rata-rata dan standar deviasi, median,
modus, skor minimum, dan skor maksimum, rentang skor, tabel frekuensi dan
histogram.
Statistika inferential yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
adalah analisis regresi dan korelasi sederhana. Sebelum menguji hipotesis
dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, terlebih dahulu
dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu normalitas populasi (uji Liliefors)
dan uji homogenitas (uji Bartlett).
Download