KELEMBAGAAN LOKAL DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

advertisement
SOCIAL STRUCTURE &
OUTCOMES ECONOMY
Erna Ermawati Chotim
STRUKTUR SOS – JARINGAN SOS
 Jaringan sosial  hasil ekonomi
1.
2.
3.

Jaringan sosial mempengaruhi kualitas dan aliran informasi
Jaringan sosial merupakan sumberdaya penting yang berposisi
sebagai reward dan punishment
Jaringan sosial terdapat kepercayaan juga keyakinan bahwa
orang lain akan melakukan hal yang benar meski ada insentif
yang bertentangan
Fokus pada bagaimana sosiolog mengembangkan prinsip
kunci pada interaksi dalam struktur sosial,
informasi,kemampuan untuk memberikan reward dan
punishment, kepecayaan dalam ragam lembaga
PRINSIP KUNCI
Norm & Network Density (Norma dan Kepadatan
Jaringan)
1.
Norma  berbagi ide tentang cara tepat untuk berperilaku; jelas,
dipegang kuat, dan lebih mudah untuk menegakkan pada jaringan
sosial yang padat.
Kepadatan jaringan  proporsi dari kemungkinan koneksi antara
dua tanda
Kepadatan sebuah jaringan  sepanjang informasi, gagasan dan
pengaruh dapat berjalan antara dua node. Kepadatan yang lebih
besar membuat ide tentang perilaku yang tepat lebih mungkin
ditemui berulang kali, dibahas dan menjadi tetap  menjadikan
sanksi lebih keras berlaku





Semakin kecil kelompok semakin besar kepadatan jaringan, semakin besar
kelompok semakin kecil kepadatan jaringan
Mencegah ‘free rider’  memperkuat kepercayaan antar anggota
masyarakat.
Semakin besar kelompok, semakin rendah kemampuannya untuk
mengkristaldan semakin sulit menegakkan norma untuk melawan ‘free
rider”
2 . The Strength of Weak Ties
 Ada banyak ikatan yang lemah dibandingkan dengan satu yang kuat atau





sangat kuat
Informasi mengalir ke individu melalui ikatan yang lemah dibanding dari
ikatan yang kuat
Ikatan kuat  ikatan diantara teman-teman, bergerak dalam lingkungan dan
aktivitas yang sama, informasi tumpang tindih dengan apa yang kita miliki
Ikatan lemah  kenalan, intensitas interaksi yang rendah, bergerak pada
lingkaran kegiatan yang berbeda bisa menghubungakan kita ke dunia yang
lebih luas  merupakan sumberdaya yang baik ketika kita harus mencari
informasi lain di luar informasi yang bergerak di lingkungan terdekat ;
mencari pekerjaan baru, mendapatkan jasa yang langka, dll
Bisa dibangun antar ikatan yang lemah yang bisa menentukan difusi informasi
(penyerapan informasi) dalam struktur sosial berskala besar
Ikatan yang lemah lebih optimal karena dapat memainkan peranan sebagai
transmisi informasi yang unik dan nonredundan, lintas segmen dalam
jaringan sosial yang terputus (disconnected)
3. The Importance of Structural Holes
 Meyakinkan pada peran ikatan yang lemah . Bahwa yang penting bukan pada kualitas
setiap bagian dari ikatan tersebut tetapi cara berbagai jaringan menjembatani
 Kemampuan untuk mengeksplorasi satu jaringan ke jaringan yang lain sehingga
sumberdaya bisa mengalir dari sektor jaringan ke jaringan yang lain  kegiatan
eksploitasi structural hole dalam sebuah jaringan
4. The Interpenetration of Economic and Non Economic Action
 Kehidupan sosial lebih banyak kegiatan non ekonomi
 Ketika kegiatan ekonomi dan non ekonomi bercampur, kegiatan non ekonomi
mempengaruhi biaya dan teknik yang tersedia untuk kegiatan ekonomi  social
embededdedness/ketertambatan sosial  perluasan dimana tindakan ekonomi
terhubung atau tergantung pada tindakan dan lembaga non ekonomi
 Contoh : kasus rekruitment tenaga kerja, korupsi  bergabungnya tindakan
ekonomi dengan hubungan kekerabatan/kolusi  banyak “off the book transaction”
untuk memproduksi barang dan jasa yang normal/legal  lebih efisien tapi peluang
bagi rent seeking  aspek negatif dari ketertambatan sosial
 Dapat disiasati dengan menekan biaya yang dikeluarkan oleh setiap individu.
DAMPAK STRUKTUR SOSIAL PADA
OUTCOMES ECONOMY
TENAGA
KERJA
INOVASI
STRUKTUR
SOSIAL
PRODUKTIV
ITAS &
KEPATUHAN
HARGA
STRUKTUR SOS &
PASAR TENAGA KERJA
 PEKERJA – JARINGAN SOSIAL – LAPANGAN PEKERJAAN
 Menekankan pada sumber informasi pribadi – modal sosial
 Sebagian besar relasi yang terbangun melalui kontak pribadi
 Informasi mengalir terus menerus dalam jaringan yang sama
 Berdampak pada penekan biaya dan mencapai efisiensi usaha
STRUKTUR SOS & HARGA
 Harga dipengaruhi oleh relasi dan jaringan sosial  kaitan antara kegiatan







ekonomi dan non ekonomi (sosial)
Variasi harga terkait/dipengaruhi oleh hubungan yang terbangun
Biaya bisa beralih atau dialihkan ke mitra yang berbeda dalam sebuah situasi
pasar tertentu
Fleksibilitas ekonomi sebuah sistem tergantung pada struktur relasi
perdagangan  tidak dapat diprediksi tanpa mengetahui struktur sosial
Ada peluang terjadi asimetri informasi dalam kelompok pedagang dan pembeli
 mempengaruhi harga  meningkat atau menurun
Exp: kelayakan kredit  menurunkan harga (supply) untuk bisa diadop oleh
(demand)  biaya lebih rendah dengan menekanpakan pada jeringan sosial ;
agunan, cost biaya administrasi.
Pasar mobil bekas  sulit atau tidak ada standar harga  mengandalkan
koneksitas untuk mendapatkan harga pantas dengan kualitas barang yang baik.
Implikasi positif dan negatif  exp kartel. (kontrol negara ?)
STRUKTUR SOS, PRODUKTIVITAS &
KEPATUHAN
 Hubungan sosial terkait dengan produktivitas dan kepatuhan
 Posisi seseorang dalam kelompok sosial atau struktur sosial dapat
mempengaruhi produktivitas. Salah satu alasan bahwa tugas tidak dapat
dicapai tanpa kerjasama dengan orang lain, tidak mungkin dilakukan atas
dasar simplifikasi teori/konsep (text book)
 Individu  status sosial tertentu  bisa lebih diterima/ditolak
mempengaruhi arus kerja, mudah membangun kerjasama kerja,
mempermudah memperoleh bantuan  produktivitas hasil
memungkinkan berlakunya sanksi  kepatuhan kerja
 Hubungan baik antarindividu adalah kunci  efisien masuk dalam
ruang kerja  menghindarkan kesalahan, konflik kerja  produktivitas
kerja lebih tinggi (asumsi yang sebaliknya bisa terjadi dan berimplikasi
pada produktivtas kerja yang rendah, kaptuhan yang rendah)
STRUKTUR SOSIAL DAN INOVASI
 Struktur sosial berpengaruh pada inovasi dan difunsinya





(penyebarannya).
Gagasan inovasi yang dekat dengan pasar terkait dengan komiditas
berharga
Exp  kasus asuransi jiwa  pada tahap awal sebagai penghujatan
atau perjudian berubah menjadi kewajiban bagi pekerja
Terjadi transformasi dengan menggunakan nilai-nilai agama,
dukungan negara  transformasi nilai perjudian ke niali profan
/suci sebagai kewajiban
Jaringan sosial yang padat, kohesif menciptakan konsensus
dalam implementasi praktek bentuk-bentuk inovasi dan difusinya.
Peran nilai-nilai entrepenrsihp kemampuan mengakumualasi
keuntungan dari betuk inovasi dan keberlangusungan dalam
jaringan sosial
CATATAN
 Membahas struktur sosial namun kurang membedah leveling
dalakm struktur sosial
 Asumsi-asumsi bahwa pertemuan supply dan demand yang
mendorong kegiatan ekonomi dan non ekonomi terjadi
secara simetris dan netral  realitas ada asimetri informasi,
informasi supply dan demand dipengaruhi arus dominasi dan
kuasa.
 Penjelasan peran negara sebagai bagian yang mempengaruhi
struktur sosial pada outcomes economy  positif dan
negatif.
Download