ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN

advertisement
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Pada Saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2014)
DONITA NABABAN
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Departemen Ilmu Administrasi Bisnis
Universita Sumatera Utara
Email: [email protected]
ABSTRAK
Latar belakang dilakukannya penelitian ini, adalah karena kondisi ekonomi yang tidak
stabil yang menyebabkan fluktuasi kinerja keuangan beberapa perusahaan dan adanya
inkonsistensi beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
menganalisis pengaruh variabel struktur modal dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Diharapkan temuan penelitian dapat memberikan informasi bagi para investor
dan kontribusi bagi pengembangan studi mengenai struktur modal, kebijakan dividen dan
nilai perusahaan.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ
45 yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun penelitian 2008 sampai dengan 2014
yaitu sebanyak 97 perusahaan. Dalam penelitian ini diperoleh 11 sampel perusahaan LQ 45 di
Bursa Efek Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
penetapan sampel menggunakan kriteria tertentu. Data penelitian yang digunakan adalah data
sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari Indonesia Stock Exchange dan
Indonesia Stock Exchange Statistic dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Analisis data
menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2008-2014 secara parsial
struktur modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (t hitung=
0,214; sig.= 0,831). Variabel kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan ( t hitung= 4,694; sig.= 0,000). Sedangkan secara simultan menunjukkan
bahwa besarnya kemampuan prediksi dari kedua variabel independen (struktur modal dan
kebijakan dividen) terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 25,5 %, sisanya sebesar 74,5 %
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian atau persamaan regresi.
Kata kunci : nilai perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, saham LQ 45 di Bursa
Efek Indonesia.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF CAPITAL STRUCTURE AND DIVIDEND
POLICY TO FIRM VALUE
(Study on The LQ 45 Stocks in Indonesia Stock Exchange Period 2008-2014)
The background of this research is the instability of economic condition which
motivate the fluctuations in the financial performance of some firms and existing research in
former have inconsistens. This research aims to examine and analyzing influence of capital
structure and dividend policy on the firm value. It is expected the results of the research able
to give information to investors and contribution for study development about the capital
structure, dividend policy and firm value.
Population of this research is listed company on the index LQ 45 at the Indonesia
Stock Exchange in the period 2008 to 2014 as many as 97 companies. In this research
obtained 11 samples LQ 45 firms in Indonesia Stock Exchange, where the method used was
purposive sampling is the determination of the sample using the criteria specific. The types of
data used in this research is secondary data in the form of financial statements obtained from
the Indonesia Stock Exchange and Indonesia Stock Exchange Statistic from period 2008 to
2014. Exchange Analysis technique used is multiple regression analysis.
The results showed that during the period 2008-2014 is partially capital structure has
positive but insignificant affects the firm value (t count = 0,214; sig.= 0,831). The dividend
policy influence positive and significant affects the firm value (t count =4,694; sig.= 0,000).
Result of analisys show that predictive ability of the two independent variables (capital
structure and dividend policy) significant effected the firm value simultaneously, with the
sum of the effect was 25,5% while the remaining 74,5% are influenced by other factors
outside of research or out of the regression equation.
Keywords: firm value, capital structure and dividend policy, the LQ 45 stocks in Indonesia
Stock Exchange.
I.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan era
teknologi dan informasi yang semakin
mutakhir, pasar modal telah menjadi
indikator dan memberikan kontribusi
terhadap kemajuan perekonomian suatu
negara. Pertumbuhan investasi yang
berkembang dengan sangat cepat tentu saja
akan memberikan dampak secara makro
maupun mikro bagi perusahaan. Hal ini
disebabkan dengan semakin banyaknya
perluasan bisnis yang bisa dimanfaatkan
dengan sumber pendanaan yang cukup
besar dari pasar modal.
Secara normatif, tujuan perusahaan
jangka
panjang
adalah
untuk
memaksimalkan nilai perusahaan melalui
kemakmuran atau kepuasan pemegang
saham yang dapat dicapai dengan
menentukan struktur modal dan kebijakan
dividen yang tepat. Pada umumnya, untuk
meningkatkan nilai perusahaan manajer
keuangan akan melakukan berbagai
keputusan, diantaranya adalah keputusan
pendanaan dan keputusan investasi. Nilai
perusahaan yang optimal dapat dicapai
melalui pelaksanaan fungsi manajemen
keuangan yang baik, dimana satu
keputusan keuangan yang diambil akan
mempengaruhi
keputusan
keuangan
lainnya dan berdampak pada nilai
perusahaan.
Struktur modal merupakan salah satu
topik yang paling kompleks dalam
pengambilan keputusan keuangan karena
baik buruknya struktur modal akan
mempunyai efek langsung terhadap posisi
keuangan perusahaan yang pada akhirnya
akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Kesalahan dalam menentukan struktur
modal akan mempunyai dampak yang luas
terutama dengan besarnya hubungan
struktur aktiva, karena beban tetap yang
harus ditanggung oleh perusahaan semakin
besar yang akan menambah risiko tidak
dapat membayar beban bunga atau
angsuran perusahaan. Dalam suatu
aktivitas bisnis, menentukan struktur
modal yang tepat merupakan tantangan
bagi para eksekutif perusahaan, karena
dengan keputusan tersebut perusahaan
akan memperoleh dana dengan biaya
modal yang minimal dengan hasil yang
maksimal, khususnya dalam menciptakan
nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan
meningkat, jika perusahaan menggunakan
utang karena perusahaan memiliki tax
deductible atau adanya tax shield (Suteja
& Manihuruk, 2009). Nilai perusahaan
yang tercermin dari harga sahamnya
diindikasikan dengan Price Book Value
(PBV), dimana price book value yang
tinggi menandakan adanya prospek
perusahaan ke depannya
sehingga
kepercayaan investor meningkat pada
perusahaan.
Sedangkan kebijakan dividen adalah
bagian yang tidak terpisahkan dalam
keputusan
pendanaan
perusahaan.
Kebijakan dividen sangat penting karena
mempengaruhi
kesempatan
investasi
perusahaan, harga saham, struktur
finansial, arus pendanaan dan posisi
likuiditas.
Dengan
perkataan
lain,
kebijakan dividen menyediakan informasi
mengenai performa perusahaan. Nilai
suatu perusahaan dapat dicerminkan dari
kemampuan perusahaan dalam membayar
dividen, semakin tinggi dividen yang
dibayarkan akan berdampak pada harga
saham yang tinggi dan pada akhirnya akan
meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam membayar dividen kepada
para pemegang sahamnya, perusahaan
mungkin tidak dapat mempertahankan
dana yang cukup untuk membiayai
pertumbuhannya di masa mendatang. Oleh
karena itu, perusahaan harus dapat
mempertimbangkan seberapa besar laba
yang akan ditahan untuk mengembangkan
perusahaan, dan laporan keuangan
digunakan sebagai sumber informasi yang
dibutuhkan oleh investor sebagai salah
satu
dasar
pertimbangan
dalam
pengambilan keputusan investasi di pasar
modal yang diperdagangkan. Jika nilai
suatu perusahaan dapat diproksikan
dengan
harga
saham
maka
memaksimumkan nilai pasar perusahaan
sama dengan memaksimumkan harga
pasar saham dan besarnya dividen yang
dibayarkan juga dapat mempengaruhi
harga saham. Apabila dividen yang
dibayar tinggi, maka harga saham
cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan
juga tinggi. Sebaliknya apabila dividen
yang dibayarkan kecil maka harga saham
perusahaan tersebut juga rendah. Hal inilah
yang merupakan inti dari kebijakan
dividen, khususnya dalam menentukan
dividend payout ratio.
Penelitian akan dilakukan pada
perusahaan-perusahaan go public yang
terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia
dan masuk dalam penghitungan indeks LQ
45, selama periode 2008 sampai dengan
2014. Dipilihnya perusahaan-perusahaan
yang masuk dalam perhitungan indeks LQ
45 sebagai obyek penelitian dengan
pertimbangan
bahwa
saham-saham
perusahaan tersebut umumnya memiliki
kepastian akan return dan memiliki kinerja
pasar dan fundamental perusahaan yang
baik (blue chips stocks). Indeks LQ 45
hanya terdiri dari 45 saham yang telah
terpilih
melalui
berbagai
kriteria
pemilihan, sehingga akan terdiri dari
saham-saham dengan likuiditas dan
kapitalisasi pasar yang tinggi. Apabila ada
saham yang sudah tidak masuk kriteria
maka akan diganti dengan saham yang lain
yang memenuhi syarat. Tujuan indeks LQ
45 adalah sebagai pelengkap IHSG (Indeks
Harga Saham Gabungan) dan khususnya
menyediakan sarana yang objektif dan
terpercaya bagi analisis keuangan, manajer
investasi, investor dan pemerhati pasar
modal
lainnya
dalam
memonitor
pergerakan dari saham-saham yang aktif
diperdagangkan.
Menurut
Jogiyanto
(dalam
Hernendiastoro, 2005:8) bahwa pasar
modal di Indonesia masih tergolong pasar
modal yang transaksinya tipis (thin
market), yaitu pasar modal yang sebagian
besar
sekuritasnya
kurang
aktif
diperdagangkan, maka IHSG yang
mencakup semua saham yang tercatat
(sebagian
besar
kurang
aktif
diperdagangkan) dianggap kurang tepat
sebagai indikator kegiatan pasar modal
selain itu indeks LQ 45 memiliki tingkat
kesalahan prediksi yang lebih kecil
dibandingkan
IHSG.
Saham-saham
perusahaan yang masuk dalam perhitungan
indeks
LQ
45
dipandang dapat
merefleksikan pergerakkan harga saham
yang paling aktif diperdagangkan dan juga
mempengaruhi keadaan pasar, terdiri dari
saham-saham dengan likuiditas dan
kapitalisasi pasar yang tinggi serta
memiliki prospek pertumbuhan dan
kondisi keuangan yang cukup baik.
Disamping itu perusahaan yang masuk
dalam perhitungan LQ 45 terdiri dari
berbagai perusahaan yang bergerak
diberbagai sektor, sehingga diharapkan
dapat mewakili perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
Hubungan antara struktur modal dan
nilai perusahaan telah menjadi subjek
perdebatan yang berpusat pada apakah ada
struktur modal yang optimal untuk suatu
perusahaan atau apakah proporsi utang
yang digunakan tidak relevan untuk
menentukan nilai suatu perusahaan.
Sedangkan dalam penetapan kebijakan
dividen masih banyak terdapat kontradiksi
tentang perbedaan yang signifikan antara
perusahaan yang tumbuh dan perusahaan
yang tidak tumbuh dalam hal pengambilan
keputusan kebijakan dividen. Dengan
memperhatikan pergerakan harga saham
perusahaan-perusahaan yang masuk dalam
perhitungan indeks LQ 45 selama periode
2008-2014, peneliti berinisiatif meneliti
bagaimana
pengaruh
pengambilan
keputusan struktur modal dan kebijakan
deviden terhadap nilai perusahaan yang
terefleksi pada harga saham sehingga
dapat memberikan gambaran tentang
prospek perusahaan yang berpengaruh
terhadap pertimbangan investor dalam
mengambil keputusan investasi. Karena
investor yang rasional, pengambilan
keputusan investasinya didasarkan pada
penilaian return maupun risiko yang
terkandung dalam alternatif investasi.
Fluktuasi harga saham di pasar modal
merupakan tanda ataupun cerminan
ketidakpastian kondisi pasar, yang
nantinya baik secara langsung maupun
tidak langsung akan berpengaruh terhadap
pertimbangan investor dalam mengambil
keputusan investasi. Naik turunnya harga
saham di pasar modal menjadi sebuah
fenomena yang menarik untuk dibicarakan
berkaitan dengan isu naik turunnya nilai
perusahaan itu sendiri. Krisis ekonomi
global yang terjadi pada tahun 2008
berdampak
terhadap
pasar
modal
Indonesia yang tercermin dari terkoreksi
turunnya harga saham hingga 40-60 persen
dari posisi awal tahun 2008 (Kompas, 25
November 2008), yang disebabkan oleh
aksi melepas saham oleh investor asing
yang membutuhkan
likuiditas dan
diperparah dengan diikuti investor
domestik yang ramai-ramai menjual
sahamnya.
Tabel Rata-Rata Nilai Perusahaan Dihitung dengan Tobin’s Q
Code
AALI
ANTM
ASII
INCO
INTP
KLBF
LSIP
PTBA
SMGR
TINS
TLKM
UNVR
2007
2008
2009
9.502
3.275
5.933
4.868
2.272
3.333
3.409
2.168
3.079
6.115
1.573
3.275
4.368
2.795
5.042
3.740
1.977
3.232
5.158
2.299
3.756
8.327
3.986
6.253
5.166
3.612
4.679
4.369
2.328
3.428
3.994
3.061
3.443
3.324
2.374
3.470
2010
5.895
3.165
3.487
3.713
5.022
5.568
4.520
7.373
4.869
3.693
3.026
3.711
Tahun
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah). http://repository.usu.ac.id
Dari tabel di atas dapat dijelaskan
bahwa nilai perusahaan yang dihitung
dengan Tobin’s Q dari tahun 2007 sampai
dengan
tahun
2010
menunjukkan
perubahan setiap tahun yang sangat
bervariasi dan menunjukkan fluktuasi naik
turun di tiap tahun yang berbeda dan
menunjukkan gejala yang sama di semua
perusahaan sampel. Dari data yang
ditunjukkan terjadi fenomena penurunan
nilai perusahaan selama tahun 2008 pada
seluruh perusahaan sampel. Oleh karena
itu sangat krusial bagi eksekutif
perusahaan
untuk
dapat
membuat
keputusan mengenai struktur modal dan
kebijakan dividen secara tepat dengan
mempertimbangkan fungsi manajemen
keuangan,
dimana
satu
keputusan
keuangan
yang
diambil
akan
mempengaruhi
keputusan
keuangan
lainnya dan berdampak pada nilai
perusahaan.
Berkaitan dengan latar belakang di
atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul
“Analisis Pengaruh Struktur Modal dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada Saham-Saham
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode
2008-2014)”
II.
LANDASAN TEORI
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan sangat penting
karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya
kemakmuran pemegang saham (Weston
dan Bringham, 2004:5). Martono dan
Harjito (2005:3) mengatakan bahwa nilai
perusahaan dapat mencerminkan nilai asset
yang dimiliki perusahaan seperti suratsurat
berharga.
Menurut
Keown
(2010:115) nilai perusahaan merupakan
nilai pasar atas surat berharga hutang dan
ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat
pasar percaya tidak hanya pada kinerja
perusahaan saat ini namun juga pada
prospek perusahaan di masa depan. Dalam
menentukan nilai perusahaan digunakan
rasio Price Book Value (PBV). Nilai
perusahaan dikonfirmasikan melalui price
book value merupakan rasio pasar (market
ratio) yang digunakan untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya. Nilai perusahaan merupakan
persepsi
investor
terhadap
tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering
dikaitkan dengan harga saham. Nilai
perusahaan dapat diukur dengan Price
Book Value (PBV) yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
PBV =
π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘π‘’π‘Ÿ π‘™π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ
π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘˜π‘’ π‘π‘’π‘Ÿ π‘™π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
2. Struktur Modal
Struktur
modal
merupakan
perimbangan antara penggunaan modal
pinjaman yang terdiri dari utang jangka
pendek yang bersifat permanen, utang
jangka panjang dengan modal sendiri yang
terdiri dari saham biasa dan saham
preferen. Menurut Warsono (2003: 235)
struktur modal menjelaskan tentang
keputusan pendanaan perusahaan dalam
menentukan bauran antara utang dan
ekuitas,
yang
bertujuan
untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut
Modigliani dan Miller (dalam Warsono,
2003:249) mengenai teori struktur modal,
menjelaskan bahwa perusahaan dengan
utang akan memberikan manfaat karena
bunga utang dapat mengurangi keuntungan
kena pajak, sehingga pajak yang
dibayarkan perusahaan menjadi lebih kecil
(tax deductible). Martono (2005:35),
struktur modal merupakan perbandingan
atau imbalan pendanaan jangka panjang
perusahaan yang ditunjukkan oleh
perbandingan struktur aktiva jangka
panjang terhadap modal sendiri. Struktur
modal adalah perbandingan total hutang
yang dimiliki perusahaan dengan total
ekuitas perusahaan dan dapat diukur
dengan debt to equity ratio (DER) yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
DER =
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐷𝑒𝑏𝑑
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘ 
3. Kebijakan Dividen
Van Horne dan Wachowicz (2007:496)
menyatakan kebijakan dividen merupakan
bagian yang menyatu dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen
pada hakekatnya adalah menentukan
berapa keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan yang akan dibagikan dalam
bentuk dividen kepada para pemegang
saham dan berapa banyak laba yang akan
ditahan di dalam perusahaan sebagai unsur
pembelanjaan
internal
perusahaan.
Kebijakan terhadap pembayaran dividen
merupakan keputusan yang sangat penting
dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini
melibatkan dua pihak yang mempunyai
kepentingan yang berbeda, yaitu pihak
pertama para pemegang saham dan pihak
kedua perusahaan itu sendiri.
Kebijakan Dividen adalah kebijakan
yang dikaitkan dengan penentuan apakah
laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada para pemegang saham
sebagai dividen atau akan ditahan dalam
bentuk laba ditahan. Kebijakan dividen
dapat diukur dengan Dividend Payout
Ratio (DPR) yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
DPR =
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 π‘π‘’π‘Ÿ π‘™π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿ π‘™π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
III.
METODE PENELITIAN
1. Bentuk Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kuantitatif yang berjenis
eksplanatoris karena menguji hubungan
kausalitas antar variabel melalui pengujian
hipotesis. Penelitian ini tergolong sebagai
penelitian kuantitatif karena data penelitian
berupa
angka-angka
dan
analisis
menggunakan
statistik
(Sugiyono,
2011:199).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaanperusahaan go public yang terdaftar
(listing) di Bursa Efek Indonesia dan
masuk dalam penghitungan indeks LQ 45,
selama periode 2008 sampai dengan 2014.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan yang masuk
dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2008-2014.
Dipilihnya perusahaan perusahaan
b. Sampel
yang masuk dalam perhitungan indeks
Bentuk penarikan sampel yang
LQ 45 sebagai obyek penelitian
dilakukan peneliti adalah dengan
dengan pertimbangan bahwa sahammenggunakan pendekatan dengan
saham perusahaan tersebut umumnya
metode purposive sampling. Berikut
memiliki kepastian akan return dan
merupakan pertimbangan (kriteria)
memiliki
kinerja
pasar
dan
sampel perusahaan :
fundamental perusahaan yang baik
(blue chips stocks).
Proses Seleksi Penentuan Sampel
Kriteria
Jumlah
Perusahaan yang pernah masuk dalam indeks LQ 45 periode
97
2008-2014 (Jumlah populasi)
Dikurangi perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 akan
(85)
tetapi tidak konsisten (tidak berturut-turut) selama periode
pengamatan 2008-2014
Perusahaan yang selalu masuk dalam indeks LQ 45 berturut12
turut pada tahun 2008-2014
Dikurangi perusahaan dengan data keuangan tidak lengkap
(1)
dan tidak melakukan pembayaran dividend payout ratio
berturut-turut.
11
Jumlah Sampel
Sumber : Data yang diolah dari idx, 2015
mencari literatur yang relevan dengan
4. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian. Dalam hal ini melalui bukupenelitian ini adalah :
buku, surat kabar, artikel ilmiah, jurnal,
i. H0
: Tidak terdapat pengaruh
majalah dan lain sebagainya.
positif dan signifikan struktur modal
6. Teknik Analisis Data
dan kebijakan dividen terhadap nilai
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
perusahaan.
menggunakan pendekatan analisis data
ii. Ha
: Terdapat pengaruh positif
kuantitatif karena menganalisis data yang
dan signifikan struktur modal dan
berupa angka-angka/numerik.
kebijakan dividen terhadap nilai
a. Statistik Deskriptif
perusahaan.
Statistik
Deskriptif
berfungsi
mendeskripsikan
atau
memberi
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan
gambaran terhadap objek yang diteliti
penelitian
ini
dilakukan
dengan
melalui data sampel atau populasi
dokumentasi dan studi kepustakaan.
sebagaimana adanya, tanpa melakukan
Dokumentasi yang dilakukan adalah
analisis dan membuat kesimpulan yang
dengan mengumpulkan semua data
berlaku umum dari data tersebut.
sekunder yang dipublikasikan oleh
b. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda
Indonesia Stock Exchange Statistics dan
Uji asumsi klasik regresi berganda
website idx.co.id tentang perusahaan yang
bertujuan untuk menganalis apakah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
model regresi yang digunakan dalam
2008-2014. Teknik pengumpulan data
penelitian adalah model yang terbaik.
menggunakan dokumentasi dengan metode
Jika model yang digunakan adalah
penggabungan
atau
pooling
data.
yang terbaik, maka data yang dianalisis
Sedangkan studi kepustakaan yang
layak
untuk
dijadikan
sebagai
dilakukan yaitu dengan membaca dan
rekomendasi untuk pengetahuan atau
tujuan pemecahan masalah praktis.
1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan
untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independennya
memiliki distribusi normal atau tidak. Jika
data menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal maka
model
regresi
memenuhi
asumsi
normalitas. Cara lain menguji normalitas
data
adalah
dengan
menggunakan
Kolmogorov Smirnov. Kriteria untuk
menentukan normal atau tidaknya data,
maka
dapat
dilihat
pada
nilai
probabilitasnya. Data adalah normal, jika
nilai Kormogorov Smirnov adalah tidak
signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)>α0,05).
2) Uji Multikolinearitas
Mulitikolinearitas digunakan untuk
menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi yang kuat antar
variabel independen. Cara yang digunakan
untuk menilainya adalah dengan melihat
nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi
Factor/VIF), yang tidak melebihi 10, jika
nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
data bebas dari gejala multikolinearitas.
3) Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas digunakan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
terjadi ketidaksamaan varians dari residual
dari suatu pengamatan yang lain. Jika
variasi residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas, dan jika varians berbeda
disebut heterokedastisitas. Model yang
baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan uji grafik plot dan uji statistik.
Cara
lain
untuk
menguji
heterokedastisistas
adalah
dengan
menggunakan uji Glejser, dilakukan
dengan meregresikan variabel-variabel
bebas terhadap nilai absolut residualnya.
Kriteria penarikan kesimpulannya adalah
tidak terjadi heterokedastisistas jika nilai t
dengan probabilitas sig > 0,05.
4) Uji Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode ke t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi.
c. Menganalisis Regresi
Analisis regresi berganda digunakan
untuk menguji determinasi antara variabel
independen yaitu struktur modal dan
kebijakan
deviden
terhadap
nilai
perusahaan sebagai variabel dependen.
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Setelah persamaan regresi sudah
didapatkan maka dapat dilakukan analisis
nilai R-Square. Nilai R-Square adalah nilai
untuk melihat bagaimana variasi nilai
variabel terikat dipengaruhi oleh variasi
nilai variabel bebas. Selanjutnya akan
dilakukan pengujian hipotesis.
d. Koefision Determinasi atau Uji R2
Koefisien determinasi (R2) pada
intinya
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Menurut
Ghozali (2007) koefisien determinasi
merupakan ikhtisar yang menyatakan
seberapa baik garis regresi mencocokkan
data. Nilai R² berkisar antara 0-1 (0 < R2 <
1). Nilai yang kecil berarti kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas.
e. Uji Hipotesis
1) Uji Pengaruh Simultan (Uji Statistik
F)
Untuk menganalisis apakah hipotesis
diterima atau ditolak, maka dapat dilihat
nilai F yakni pada nilai probabilitasnya.
Uji statistik F menunjukkan apakah
variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependennya. Kriteria
pengambilan keputusannya, yaitu bila F
hitung > F tabel atau probabilitas < nilai
signifikan ( Sig ≤ 0,05), maka hipotesis
tidak dapat ditolak. Bila F hitung < F tabel
atau probabilitas > nilai signifikan ( Sig ≥
0,05), maka hipotesis tidak diterima.
diterima dan Ho ditolak. Bila t hitung < t
2) Uji Parameter Individual/Parsial
tabel atau probabilitas > tingkat
(Uji Statistik T)
Uji statistik t menunjukkan seberapa
signifikansi (Sig > 0,05), maka Ha ditolak
jauh pengaruh masing-masing variabel
dan Ho diterima.
independen secara individu dalam
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
menerangkan variasi variabel dependen.
Data keuangan diperoleh melalui
Pada uji statistik t, nilai t hitung akan
laporan keuangan tahunan dari perusahaan
dibandingkan dengan nilai t tabel,
sampel mulai dari periode 2008-2014.
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Perusahaan
yang
menjadi
sampel
Bila t hitung > t tabel atau probabilitas <
penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut
tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka Ha
:
Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian
No.
Nama Perusahaan
Kode
Sektor
Perusahaan
1.
Astra Agro Lestari Tbk.
AALI
Plantation
2.
Astra International Tbk.
ASII
Automotive and
Components
3.
Bank Central Asia Tbk.
BBCA
Bank/Finance
4.
Bank
Negara
Indonesia
BBNI
Bank/Finance
(Persero) Tbk.
5.
Bank
Rakyat
Indonesia
BBRI
Bank/Finance
(Persero) Tbk.
6.
Bank Danamon Tbk.
BDMN
Bank/Finance
7.
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BMRI
Bank/Finance
8.
Indofood Sukses Makmur
INDF
Food and
Tbk.
Beverages
9.
Perusahaan
Gas
Negara
PGAS
Energy
(Persero) Tbk.
10. Telekomunikasi
Indonesia
TLKM
Telecommunication
(Persero) Tbk.
11. United Tractors Tbk.
UNTR
Durable and NonDurable Goods
Sumber : Data idx tahun 2008-2014, 2015
Variabel-variabel yang diteliti dari
lebih tinggi dari nilai F tabel yaitu sebesar
perusahaan sampel meliputi struktur modal
14,028 dengan probabilitas 0,000. Karena
dan kebijakan deviden sebagai variabel
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dari
independen dan nilai perusahaan sebagai
kedua
variabel
independen
variabel dependen. Untuk menghitung
memperlihatkan bahwa secara simultan
nilai perusahaan digunakan rasio price to
atau bersama-sama dapat mempengaruhi
book value (PBV) yang merupakan rasio
nilai perusahaan, yang berarti model yang
pasar (market ratio) yang digunakan untuk
digunakan dalam penelitian ini sudah
mengukur kinerja harga pasar saham
memenuhi Koefisien determinasi (R2)
terhadap nilai bukunya.
yaitu bagaimana variasi variabel terikat
Hasil analisis dalam penelitian ini
dipengaruhi oleh variasi nilai variabel
menunjukkan bahwa besarnya nilai
bebas. Pembahasan hasil penelitian dari
perusahaan dipengaruhi oleh struktur
masing-masing penelitian akan dibahas
modal dan kebijakan dividen secara
satu persatu.
bersama-sama atau simultan. Hal ini dapat
a. Analisis Hubungan Struktur Modal
dibuktikan dengan nilai F hitung yang
terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini dengan variabel
struktur modal sebagai salah satu variabel
independen yang dikonfimasikan melalui
Debt to Equity Ratio (DER) memiliki
koefisien positif. Hal ini berarti apabila
debt to equity ratio meningkat maka Nilai
Perusahan yang dikonfimasikan dengan
Price Book Value (PBV) juga akan
meningkat pada perusahan yang menjadi
sampel penelitian selama periode 20082014. Berdasarkan perhitungan statistik
struktur modal (DER) memiliki pengaruh
yang positif dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Dengan demikian
Hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa DER berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan dapat diterima.
Struktur modal merupakan kunci
perbaikan produktivitas dan kinerja
perusahaan.
Teori
struktur
modal
menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan
(financial policy) perusahaan dalam
menentukan struktur modal (bauran antara
hutang dan ekuitas) bertujuan untuk
mengoptimalkan
nilai
perusahaan.
Kombinasi yang tepat antara utang dan
ekuitas diharapkan dapat meningkatkan
nilai perusahaaan.
Salah satu tugas
manajer keuangan adalah menetukan
struktur modal yang tepat, yaitu biaya
modal (cost of capital) minimal yang dapat
menghasilkan tingkat return on equity
yang tinggi. Dalam struktur modal trade
off theory secara teoritis menyeimbangkan
keuntungan pajak dari peminjaman untuk
menutupi biaya-biaya kesulitan keuangan.
Hasil penelitian ini, yang didukung
oleh teori trade off yang menyatakan
bahwa proporsi rasio struktur modal yang
optimal
dapat
ditemukan
dengan
meyeimbangkan keuntungan penggunaan
utang dengan biaya kebangkrutan dari
utang perusahaan, dimana struktur modal
yang optimal akan memaksimumkan nilai
perusahaan dan meminimumkan biaya
modal. Dalam keadaan ada pajak teori
Modigliani dan Miller mengatakan bahwa
nilai perusahaan ditentukan oleh struktur
modal, semakin tinggi proporsi hutang
maka semakin tinggi harga saham. Harga
saham yang semakin tinggi berarti
semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Keinginan investor sebagai pemilik
perusahaan adalah perusahaan yang
mempunyai nilai yang tinggi, yang
menunjukkan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi.
Penelitian ini juga konsisten dengan
penelitian empiris yang dilakukan oleh
Jaja Suteja (2009) dan Kusumajaya (2011)
yang menyatakan bahwa kenaikan struktur
modal mampu meningkatkan nilai
perusahaan. Hasil temuan ini berbeda
dengan Sari, et al. (2013) yang
menyatakan bahwa struktur modal yang
meningkat akan menurunkan nilai
perusahaan.
b. Analisis
Hubungan
Keputusan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
statistik, dapat disimpulkan bahwa variabel
kebijakan dividen (DPR) memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap
nilai perusahaan. Dengan demikian
Hipotesis 2 yang menyatakan DPR
berpengaruh
positif
terhadap
nilai
perusahaan dapat diterima. Hubungan
antara Variabel DPR juga mempunyai
koefisien yang positif dengan PBV, yang
artinya
hubungan
kedua
variabel
berbanding lurus. Adanya pengaruh positif
dari variabel DPR terhadap nilai
perusaahaan menunjukkan semakin besar
dividen yang dibayarkan kepada pemegang
saham sehingga menyebabkan semakin
tinggi nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
kebijakan dividen yang menyatakan bahwa
semakin tinggi dividen (DPR), akan
menyebabkan harga saham semakin tinggi
karena dividen bersifat lebih pasti
dibandingkan laba atas modal. Dasar
proposisi ini sering disebut argumen
burung di tangan (bird in hand argument),
yang menyatakan bahwa satu burung di
tangan lebih baik dari pada sepuluh burung
di pohon. Jadi kebijakan dividen
memberikan pengaruh positif terhadap
nilai perusahaan dan membuktikan bahwa
pemegang saham lebih menyukai dividend
yield dibandingkan capital gains. Dalam
praktek, manajer keuangan dan pemegang
saham cenderung mendukung bahwa
kebijakan dividen mempengaruhi harga
saham karena sesuai dengan teori relevansi
dividen,
maka
perusahaan
perlu
menetapkan kebijakan dividen untuk dapat
memenuhi tujuan pemegang saham dan
memaksimalkan
kekayaan
yang
dicerminkan dari harga saham perusahaan.
Hasil dari penelitian ini sama dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Susanti (2010), Hasnawati (2005), Sujoko
dan Soebiantoro (2007) yang menyatakan
DPR memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
temuan ini juga konsisten dan didukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wijaya, et al. (2010) yang menyatakan
kebijakan dividen memiliki beta koefisien
positif terhadap nilai perusahaan.
c. Analisis Pengaruh Struktur Modal
dan Kebijakan Dividen terhadap
Nilai Perusahaaan
Berdasarkan dari hasil uji statistik
ANOVA atau F test didapat nilai F hitung
sebesar 14,028 dan hasil ini lebih besar
daripada F tabel yaitu sebesar 3,12 dengan
probabilitas 0,000. Karena probabilitas
lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa dari kedua variabel independen
secara serentak atau simultan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu
hipotesis Ha yang menyatakan terdapat
pengaruh positif dan signifikan struktur
modal dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan dapat diterima.
Hasil temuan dalam penelitian juga di
dukung dengan teori-teori struktur modal
dan kebijakan dividen. PBV, DER dan
DPR merupakan rasio keuangan yang
termasuk dalam rasio nilai pasar, yaitu
rasio keuangan yang mengidentikasikan
tentang apa yang dipikirkan oleh para
investor ekuitas tentang kinerja masa lalu
perusahaan dan prospeknya dimasa yang
akan datang. Jika rasio likuiditas, aktivitas
dan profitabilitas perusahaan baik semua,
maka nilai pasarnya menjadi tinggi, dan
kemungkinan harga saham yang tinggi
dapat diprediksi. Dengan mengetahui nilai
buku dan nilai pasar, pertumbuhan
perusahaan dapat diketahui. Semakin
tinggi rasio tersebut semakin berhasil
perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham.
Price book value atau PBV
menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham pada suatu
perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti
pasar percaya akan prospek perusahaan
tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan
baik, umumnya rasio PBVnya mencapai
diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai
pasar lebih besar dari nilai bukunya, Ang
(1997).
Hasil Penelitian Ini juga sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati
(2005) yang menemukan bahwa keputusan
investasi, keputusan pendanaan dan
kebijakan
deviden
secara
parsial
berpengaruh
positif
terhadap
nilai
perusahaan.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Variabel debt to equity ratio
(DER) yang merupakan proksi
dari variabel struktur modal
menunjukkan struktur
modal
secara parsial berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
b. Variabel dividend payout ratio
(DPR) yang merupakan proksi dari
variabel
kebijakan
dividen
menunjukkan kebijakan dividen
secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
c. Hasil pengujian hipotesis secara
simultan (uji F), memperlihatkan
nilai F adalah sebesar 14,028
dengan probabilitas 0,000. Dengan
signifikansi sebesar 0,000, maka
model regresi dapat digunakan
untuk
memprediksi
nilai
perusahaan atau dapat dikatakan
bahwa Variabel debt to equity
ratio (DER) yang merupakan
proksi dari variabel struktur modal
dan Variabel dividend payout ratio
(DPR) yang merupakan proksi dari
variabel
kebijakan
dividen
menunjukkan
bahwa
kedua
variabel
independen
tersebut
secara simultan atau bersamasama berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
d. Dari hasil perhitungan diperoleh
nilai koefisien determinasi (R2)
pada perusahaan yang masuk
dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia
periode
2008-2014
sebesar
0,255.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
besar
pengaruh variabel independen yaitu
debt to equity ratio (DER) dan
dividend payout ratio (DPR)
terhadap variabel dependen yaitu
price book value (PBV) yang dapat
diterangkan oleh model persamaan
ini
adalah
sebesar
25,5%
sedangkan sisanya sebesar 74,5%
dipengaruhi oleh faktor-faktor atau
variabel
lain
yang
tidak
dimasukkan dalam model regresi.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka dapat
diberikan saran dan informasi bagi para
investor yaitu :
a. Variabel debt to equity ratio
memiliki pengaruh positif dan tidak
signifikan pada nilai perusahaan,
disarankan kepada investor untuk
memilih perusahaan dengan struktur
modal yang lebih optimal karena
penentuan struktur modal dengan
menggunakan hutang pada tingkat
tertentu (sejauh manfaat lebih besar,
tambahan
hutang
masih
diperkenankan) sebagai sumber
pendanaannya dapat meningkatkan
profitabilitas dan nilai perusahaan.
b. Variabel dividend payout ratio,
memiliki berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan, disarankan kepada para
investor melihat peningkatan nilai
perusahaan melalui peningkatan
pendapatan yang nantinya dapat
meningkatkan profit.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ang,R (1997). Buku Pintar Pasar Modal
Indonesia (The Intelligent Guide
to Indonesian Capital Market.
Media Soft Indonesia.
Brealey, M., dan Marcus. 2007.
Fundamental
of
corporate
finance.
Sabran,
Bob.
(Penerjemah).
Dasar-dasar
manajemen
keuangan
perusahaan. Jilid 1 Edisi kelima.
Jakarta : PT Erlangga.
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F.
2011. Fundamentals of financial
management.
Yulianto,
Ali
Akbar. (Penerjemah). Manajemen
keuangan. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Hanafi M., Mamduh. 2004. Manajemen
keuangan. Yogyakarta: BPFE
Harmono. 2009. Manajemen keuangan :
berbasis balanced scorecard,
pendekatan teori, kasus, dan riset
bisnis. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Juliandi, A., dan Irfan. 2013. Metodelogi
penelitian kuantitatif untuk ilmuilmu bisnis. Medan : Citapustaka
Media Perintis.
Keown, Arthur J.,John D. Martin, J.
William Petty, David F. Scott Jr.
Financial
Management
:
Principles and Applications.
Marcus
Prihminto
Widodo.
(Penerjemeh).
Manajemen
Keuangan:
Prinsip
dan
Penerapan, Edisi Kesepuluh, Jilid
2. Jakarta : PT.Indeks.
Martono dan Harjito, A. 2005. Manajemen
keuangan. Yogyakarta.
Sadalia, Isfenti. 2010. Manajemen
keuangan. Medan : USU Press.
Sjahrial, Dermawan. 2009. Manajemen
keuangan, Edisi ketiga. Jakarta :
Penerbit Mitra Wacana Media.
Sugiyono.2011.
Metode
penelitian
pendidikan
(Pendekatan
kuantitatif, kualitatif dan R&D).
Bandung : CV. Alfabeta.
Suparmoko. 1999. Metode penelitian
praktis (Untuk ilmu-ilmu sosial,
ekonomi, dan bisnis). Yogyakarta
: BPFE.
Van Horne, James C., Wachowicz, JR.,
John M. 2007. Fundamentals of
financial management, Fitriasari,
Dewi dan Deny Arnos Kwary.
(Penerjemah).
Prinsip-prinsip
mananjemen keuangan. Jakarta :
Salemba Empat.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan
Perusahaan, jilid 1. Malang:
Bayumedia Publishing.
Weston, J.F., Eugene, F.B. 2004.
Essentials of managerial finance,
9th
ed.
Sirait,
Alfonsus.(Penerjemah). DasarDasar Manajemen Keuangan
Edisi 9 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Jurnal, Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah
:
Bakar, Samadi W., Yuliani, Isnurhadi.
2013.
Keputusan
Investasi,
Pendanaan dan Dividen Terhadap
Nilai Perusahaan dengan Resiko
Bisnis Sebagai Variabel Mediasi.
Jurnal Keuangan dan Perbankan.
Vol. 17, No.3, September, Hal.
362-375.
Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio
Keuangan, Pertumbuhan dan
Dedviden
Terhadap
Harga
Saham. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. Vol. 13, No. 1, April,
Hal. 57-66.
Faried, Asbi Rachman. 2008. Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan
dengan
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
dan
Good
Corporate Governance Sebagai
Variabel
Pemoderasi
(Studi
Empiris
Pada
Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta). Semarang : Universitas
Diponegoro.
Hasnawati,S (2005). “Implikasi Keputusan
Investasi,
Pendanaan,
dan
Dividen
terhadap
Nilai
Perusahaan Publik di BEJ”.
Usahawan No.9, September, Hal.
33-41.
Hernendiastoro, Andre. 2005. Pengaruh
Kinerja Perusahaan dan Kondisi
Ekonomi Terhadap Return Saham
dengan
Metode
Intervalling
(Studi Kasus Pada Saham-Saham
LQ 45). Semarang : Universitas
Diponegoro
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011.
Pengaruh Struktur Modal dan
Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap Profitabilitas dan Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Denpasar : Universitas
Udayana.
Prastyo Utomo, Djumahir. 2011. Pengaruh
Variabel Fundamental Terhadap
Struktur Modal Dan Dampaknya
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
pada Perusahaan Tekstil yang GoPublic di Indonesia). Jurnal
Manajemen. Vol. 11, No. 3,
September, Hal. 374-384.
Prihantoro (2003). “Estimasi Pengaruh
Dividen
Payout Ratio pada
Perusahaan Publik di Indonesia”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.1
Jilid 8.p.7-14.
Rahayu, Sri. 2010. Analisis Faktor-Faktor
yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan yang Go Public yang
Listed
Tahun
2005-2008).
Semarang
:
Universitas
Diponegoro.
Sujoko, Soebiantoro, Ugy. 2007. Pengaruh
Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern dan
Faktor Ekstern terhadap Nilai
Perusahaan : Studi Empirik pada
Perusahaan Manufaktur dan Non
Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol.9 No. 1,
Maret. Hal. 41-48.
Susanti, Rika. 2010. Analisis FaktorFaktor
yang
Berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Kasus pada Perusahaan yang Go
Publik yang Listed Tahun 20052008). Semarang : Universitas
Diponegoro.
Suteja, jaja dan Manihuruk Wiston. 2009.
Pengaruh
Struktur
Modal,
Kepemilikan dan Faktor Eksternal
Pada Penentuan Nilai Perusahaan,
Fakultas Ekonomi Trikonomika.
Volume 8, No. 2, Desember. Hal.
78-89.
Surat Kabar :
Suruji dan Sanda. 2008. “ketika krisis dan
bursa global berjatuhan” Kompas,
selasa 25 November.
Sumber Internet :
http://www.idx.co.id
http://www.yahoofinance.com
Download