ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2014) DONITA NABABAN Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Universita Sumatera Utara Email: [email protected] ABSTRAK Latar belakang dilakukannya penelitian ini, adalah karena kondisi ekonomi yang tidak stabil yang menyebabkan fluktuasi kinerja keuangan beberapa perusahaan dan adanya inkonsistensi beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel struktur modal dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Diharapkan temuan penelitian dapat memberikan informasi bagi para investor dan kontribusi bagi pengembangan studi mengenai struktur modal, kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun penelitian 2008 sampai dengan 2014 yaitu sebanyak 97 perusahaan. Dalam penelitian ini diperoleh 11 sampel perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu penetapan sampel menggunakan kriteria tertentu. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari Indonesia Stock Exchange dan Indonesia Stock Exchange Statistic dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2008-2014 secara parsial struktur modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (t hitung= 0,214; sig.= 0,831). Variabel kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan ( t hitung= 4,694; sig.= 0,000). Sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa besarnya kemampuan prediksi dari kedua variabel independen (struktur modal dan kebijakan dividen) terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 25,5 %, sisanya sebesar 74,5 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian atau persamaan regresi. Kata kunci : nilai perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. ABSTRACT ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF CAPITAL STRUCTURE AND DIVIDEND POLICY TO FIRM VALUE (Study on The LQ 45 Stocks in Indonesia Stock Exchange Period 2008-2014) The background of this research is the instability of economic condition which motivate the fluctuations in the financial performance of some firms and existing research in former have inconsistens. This research aims to examine and analyzing influence of capital structure and dividend policy on the firm value. It is expected the results of the research able to give information to investors and contribution for study development about the capital structure, dividend policy and firm value. Population of this research is listed company on the index LQ 45 at the Indonesia Stock Exchange in the period 2008 to 2014 as many as 97 companies. In this research obtained 11 samples LQ 45 firms in Indonesia Stock Exchange, where the method used was purposive sampling is the determination of the sample using the criteria specific. The types of data used in this research is secondary data in the form of financial statements obtained from the Indonesia Stock Exchange and Indonesia Stock Exchange Statistic from period 2008 to 2014. Exchange Analysis technique used is multiple regression analysis. The results showed that during the period 2008-2014 is partially capital structure has positive but insignificant affects the firm value (t count = 0,214; sig.= 0,831). The dividend policy influence positive and significant affects the firm value (t count =4,694; sig.= 0,000). Result of analisys show that predictive ability of the two independent variables (capital structure and dividend policy) significant effected the firm value simultaneously, with the sum of the effect was 25,5% while the remaining 74,5% are influenced by other factors outside of research or out of the regression equation. Keywords: firm value, capital structure and dividend policy, the LQ 45 stocks in Indonesia Stock Exchange. I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan era teknologi dan informasi yang semakin mutakhir, pasar modal telah menjadi indikator dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan perekonomian suatu negara. Pertumbuhan investasi yang berkembang dengan sangat cepat tentu saja akan memberikan dampak secara makro maupun mikro bagi perusahaan. Hal ini disebabkan dengan semakin banyaknya perluasan bisnis yang bisa dimanfaatkan dengan sumber pendanaan yang cukup besar dari pasar modal. Secara normatif, tujuan perusahaan jangka panjang adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan melalui kemakmuran atau kepuasan pemegang saham yang dapat dicapai dengan menentukan struktur modal dan kebijakan dividen yang tepat. Pada umumnya, untuk meningkatkan nilai perusahaan manajer keuangan akan melakukan berbagai keputusan, diantaranya adalah keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Nilai perusahaan yang optimal dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan yang baik, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Struktur modal merupakan salah satu topik yang paling kompleks dalam pengambilan keputusan keuangan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama dengan besarnya hubungan struktur aktiva, karena beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan semakin besar yang akan menambah risiko tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran perusahaan. Dalam suatu aktivitas bisnis, menentukan struktur modal yang tepat merupakan tantangan bagi para eksekutif perusahaan, karena dengan keputusan tersebut perusahaan akan memperoleh dana dengan biaya modal yang minimal dengan hasil yang maksimal, khususnya dalam menciptakan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkat, jika perusahaan menggunakan utang karena perusahaan memiliki tax deductible atau adanya tax shield (Suteja & Manihuruk, 2009). Nilai perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya diindikasikan dengan Price Book Value (PBV), dimana price book value yang tinggi menandakan adanya prospek perusahaan ke depannya sehingga kepercayaan investor meningkat pada perusahaan. Sedangkan kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas. Dengan perkataan lain, kebijakan dividen menyediakan informasi mengenai performa perusahaan. Nilai suatu perusahaan dapat dicerminkan dari kemampuan perusahaan dalam membayar dividen, semakin tinggi dividen yang dibayarkan akan berdampak pada harga saham yang tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya, perusahaan mungkin tidak dapat mempertahankan dana yang cukup untuk membiayai pertumbuhannya di masa mendatang. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertimbangkan seberapa besar laba yang akan ditahan untuk mengembangkan perusahaan, dan laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal yang diperdagangkan. Jika nilai suatu perusahaan dapat diproksikan dengan harga saham maka memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimumkan harga pasar saham dan besarnya dividen yang dibayarkan juga dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya apabila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Hal inilah yang merupakan inti dari kebijakan dividen, khususnya dalam menentukan dividend payout ratio. Penelitian akan dilakukan pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam penghitungan indeks LQ 45, selama periode 2008 sampai dengan 2014. Dipilihnya perusahaan-perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan bahwa saham-saham perusahaan tersebut umumnya memiliki kepastian akan return dan memiliki kinerja pasar dan fundamental perusahaan yang baik (blue chips stocks). Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham yang lain yang memenuhi syarat. Tujuan indeks LQ 45 adalah sebagai pelengkap IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan khususnya menyediakan sarana yang objektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan dari saham-saham yang aktif diperdagangkan. Menurut Jogiyanto (dalam Hernendiastoro, 2005:8) bahwa pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar modal yang sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan, maka IHSG yang mencakup semua saham yang tercatat (sebagian besar kurang aktif diperdagangkan) dianggap kurang tepat sebagai indikator kegiatan pasar modal selain itu indeks LQ 45 memiliki tingkat kesalahan prediksi yang lebih kecil dibandingkan IHSG. Saham-saham perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 dipandang dapat merefleksikan pergerakkan harga saham yang paling aktif diperdagangkan dan juga mempengaruhi keadaan pasar, terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi serta memiliki prospek pertumbuhan dan kondisi keuangan yang cukup baik. Disamping itu perusahaan yang masuk dalam perhitungan LQ 45 terdiri dari berbagai perusahaan yang bergerak diberbagai sektor, sehingga diharapkan dapat mewakili perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan telah menjadi subjek perdebatan yang berpusat pada apakah ada struktur modal yang optimal untuk suatu perusahaan atau apakah proporsi utang yang digunakan tidak relevan untuk menentukan nilai suatu perusahaan. Sedangkan dalam penetapan kebijakan dividen masih banyak terdapat kontradiksi tentang perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang tumbuh dan perusahaan yang tidak tumbuh dalam hal pengambilan keputusan kebijakan dividen. Dengan memperhatikan pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 selama periode 2008-2014, peneliti berinisiatif meneliti bagaimana pengaruh pengambilan keputusan struktur modal dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan yang terefleksi pada harga saham sehingga dapat memberikan gambaran tentang prospek perusahaan yang berpengaruh terhadap pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi. Karena investor yang rasional, pengambilan keputusan investasinya didasarkan pada penilaian return maupun risiko yang terkandung dalam alternatif investasi. Fluktuasi harga saham di pasar modal merupakan tanda ataupun cerminan ketidakpastian kondisi pasar, yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi. Naik turunnya harga saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham hingga 40-60 persen dari posisi awal tahun 2008 (Kompas, 25 November 2008), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah dengan diikuti investor domestik yang ramai-ramai menjual sahamnya. Tabel Rata-Rata Nilai Perusahaan Dihitung dengan Tobin’s Q Code AALI ANTM ASII INCO INTP KLBF LSIP PTBA SMGR TINS TLKM UNVR 2007 2008 2009 9.502 3.275 5.933 4.868 2.272 3.333 3.409 2.168 3.079 6.115 1.573 3.275 4.368 2.795 5.042 3.740 1.977 3.232 5.158 2.299 3.756 8.327 3.986 6.253 5.166 3.612 4.679 4.369 2.328 3.428 3.994 3.061 3.443 3.324 2.374 3.470 2010 5.895 3.165 3.487 3.713 5.022 5.568 4.520 7.373 4.869 3.693 3.026 3.711 Tahun Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah). http://repository.usu.ac.id Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai perusahaan yang dihitung dengan Tobin’s Q dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 menunjukkan perubahan setiap tahun yang sangat bervariasi dan menunjukkan fluktuasi naik turun di tiap tahun yang berbeda dan menunjukkan gejala yang sama di semua perusahaan sampel. Dari data yang ditunjukkan terjadi fenomena penurunan nilai perusahaan selama tahun 2008 pada seluruh perusahaan sampel. Oleh karena itu sangat krusial bagi eksekutif perusahaan untuk dapat membuat keputusan mengenai struktur modal dan kebijakan dividen secara tepat dengan mempertimbangkan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Saham-Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2014)” II. LANDASAN TEORI 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Weston dan Bringham, 2004:5). Martono dan Harjito (2005:3) mengatakan bahwa nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti suratsurat berharga. Menurut Keown (2010:115) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Dalam menentukan nilai perusahaan digunakan rasio Price Book Value (PBV). Nilai perusahaan dikonfirmasikan melalui price book value merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dapat diukur dengan Price Book Value (PBV) yang dapat dirumuskan sebagai berikut : PBV = π»ππππ π πβππ πππ ππππππ πππππ ππ’ππ’ πππ ππππππ π πβππ 2. Struktur Modal Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham biasa dan saham preferen. Menurut Warsono (2003: 235) struktur modal menjelaskan tentang keputusan pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara utang dan ekuitas, yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut Modigliani dan Miller (dalam Warsono, 2003:249) mengenai teori struktur modal, menjelaskan bahwa perusahaan dengan utang akan memberikan manfaat karena bunga utang dapat mengurangi keuntungan kena pajak, sehingga pajak yang dibayarkan perusahaan menjadi lebih kecil (tax deductible). Martono (2005:35), struktur modal merupakan perbandingan atau imbalan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan struktur aktiva jangka panjang terhadap modal sendiri. Struktur modal adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas perusahaan dan dapat diukur dengan debt to equity ratio (DER) yang dapat dirumuskan sebagai berikut : DER = πππ‘ππ π·πππ‘ πππ‘ππ πΈππ’ππ‘ππ 3. Kebijakan Dividen Van Horne dan Wachowicz (2007:496) menyatakan kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen pada hakekatnya adalah menentukan berapa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham dan berapa banyak laba yang akan ditahan di dalam perusahaan sebagai unsur pembelanjaan internal perusahaan. Kebijakan terhadap pembayaran dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Kebijakan Dividen adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan dividen dapat diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang dapat dirumuskan sebagai berikut : DPR = π·ππ£ππππ πππ ππππππ π πβππ πΏπππ πππ ππππππ π πβππ III. METODE PENELITIAN 1. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berjenis eksplanatoris karena menguji hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2011:199). 2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaanperusahaan go public yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam penghitungan indeks LQ 45, selama periode 2008 sampai dengan 2014. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2014. Dipilihnya perusahaan perusahaan b. Sampel yang masuk dalam perhitungan indeks Bentuk penarikan sampel yang LQ 45 sebagai obyek penelitian dilakukan peneliti adalah dengan dengan pertimbangan bahwa sahammenggunakan pendekatan dengan saham perusahaan tersebut umumnya metode purposive sampling. Berikut memiliki kepastian akan return dan merupakan pertimbangan (kriteria) memiliki kinerja pasar dan sampel perusahaan : fundamental perusahaan yang baik (blue chips stocks). Proses Seleksi Penentuan Sampel Kriteria Jumlah Perusahaan yang pernah masuk dalam indeks LQ 45 periode 97 2008-2014 (Jumlah populasi) Dikurangi perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 akan (85) tetapi tidak konsisten (tidak berturut-turut) selama periode pengamatan 2008-2014 Perusahaan yang selalu masuk dalam indeks LQ 45 berturut12 turut pada tahun 2008-2014 Dikurangi perusahaan dengan data keuangan tidak lengkap (1) dan tidak melakukan pembayaran dividend payout ratio berturut-turut. 11 Jumlah Sampel Sumber : Data yang diolah dari idx, 2015 mencari literatur yang relevan dengan 4. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Dalam hal ini melalui bukupenelitian ini adalah : buku, surat kabar, artikel ilmiah, jurnal, i. H0 : Tidak terdapat pengaruh majalah dan lain sebagainya. positif dan signifikan struktur modal 6. Teknik Analisis Data dan kebijakan dividen terhadap nilai Dalam penelitian ini, peneliti perusahaan. menggunakan pendekatan analisis data ii. Ha : Terdapat pengaruh positif kuantitatif karena menganalisis data yang dan signifikan struktur modal dan berupa angka-angka/numerik. kebijakan dividen terhadap nilai a. Statistik Deskriptif perusahaan. Statistik Deskriptif berfungsi mendeskripsikan atau memberi 5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk keperluan gambaran terhadap objek yang diteliti penelitian ini dilakukan dengan melalui data sampel atau populasi dokumentasi dan studi kepustakaan. sebagaimana adanya, tanpa melakukan Dokumentasi yang dilakukan adalah analisis dan membuat kesimpulan yang dengan mengumpulkan semua data berlaku umum dari data tersebut. sekunder yang dipublikasikan oleh b. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda Indonesia Stock Exchange Statistics dan Uji asumsi klasik regresi berganda website idx.co.id tentang perusahaan yang bertujuan untuk menganalis apakah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode model regresi yang digunakan dalam 2008-2014. Teknik pengumpulan data penelitian adalah model yang terbaik. menggunakan dokumentasi dengan metode Jika model yang digunakan adalah penggabungan atau pooling data. yang terbaik, maka data yang dianalisis Sedangkan studi kepustakaan yang layak untuk dijadikan sebagai dilakukan yaitu dengan membaca dan rekomendasi untuk pengetahuan atau tujuan pemecahan masalah praktis. 1) Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Cara lain menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal, jika nilai Kormogorov Smirnov adalah tidak signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)>α0,05). 2) Uji Multikolinearitas Mulitikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi Factor/VIF), yang tidak melebihi 10, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas. 3) Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji grafik plot dan uji statistik. Cara lain untuk menguji heterokedastisistas adalah dengan menggunakan uji Glejser, dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Kriteria penarikan kesimpulannya adalah tidak terjadi heterokedastisistas jika nilai t dengan probabilitas sig > 0,05. 4) Uji Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ke t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. c. Menganalisis Regresi Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji determinasi antara variabel independen yaitu struktur modal dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Y = α + β1X1 + β2X2 + e Setelah persamaan regresi sudah didapatkan maka dapat dilakukan analisis nilai R-Square. Nilai R-Square adalah nilai untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas. Selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis. d. Koefision Determinasi atau Uji R2 Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Menurut Ghozali (2007) koefisien determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis regresi mencocokkan data. Nilai R² berkisar antara 0-1 (0 < R2 < 1). Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. e. Uji Hipotesis 1) Uji Pengaruh Simultan (Uji Statistik F) Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasnya. Uji statistik F menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan ( Sig ≤ 0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan ( Sig ≥ 0,05), maka hipotesis tidak diterima. diterima dan Ho ditolak. Bila t hitung < t 2) Uji Parameter Individual/Parsial tabel atau probabilitas > tingkat (Uji Statistik T) Uji statistik t menunjukkan seberapa signifikansi (Sig > 0,05), maka Ha ditolak jauh pengaruh masing-masing variabel dan Ho diterima. independen secara individu dalam IV. HASIL DAN PEMBAHASAN menerangkan variasi variabel dependen. Data keuangan diperoleh melalui Pada uji statistik t, nilai t hitung akan laporan keuangan tahunan dari perusahaan dibandingkan dengan nilai t tabel, sampel mulai dari periode 2008-2014. dilakukan dengan cara sebagai berikut: Perusahaan yang menjadi sampel Bila t hitung > t tabel atau probabilitas < penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka Ha : Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian No. Nama Perusahaan Kode Sektor Perusahaan 1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI Plantation 2. Astra International Tbk. ASII Automotive and Components 3. Bank Central Asia Tbk. BBCA Bank/Finance 4. Bank Negara Indonesia BBNI Bank/Finance (Persero) Tbk. 5. Bank Rakyat Indonesia BBRI Bank/Finance (Persero) Tbk. 6. Bank Danamon Tbk. BDMN Bank/Finance 7. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI Bank/Finance 8. Indofood Sukses Makmur INDF Food and Tbk. Beverages 9. Perusahaan Gas Negara PGAS Energy (Persero) Tbk. 10. Telekomunikasi Indonesia TLKM Telecommunication (Persero) Tbk. 11. United Tractors Tbk. UNTR Durable and NonDurable Goods Sumber : Data idx tahun 2008-2014, 2015 Variabel-variabel yang diteliti dari lebih tinggi dari nilai F tabel yaitu sebesar perusahaan sampel meliputi struktur modal 14,028 dengan probabilitas 0,000. Karena dan kebijakan deviden sebagai variabel probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dari independen dan nilai perusahaan sebagai kedua variabel independen variabel dependen. Untuk menghitung memperlihatkan bahwa secara simultan nilai perusahaan digunakan rasio price to atau bersama-sama dapat mempengaruhi book value (PBV) yang merupakan rasio nilai perusahaan, yang berarti model yang pasar (market ratio) yang digunakan untuk digunakan dalam penelitian ini sudah mengukur kinerja harga pasar saham memenuhi Koefisien determinasi (R2) terhadap nilai bukunya. yaitu bagaimana variasi variabel terikat Hasil analisis dalam penelitian ini dipengaruhi oleh variasi nilai variabel menunjukkan bahwa besarnya nilai bebas. Pembahasan hasil penelitian dari perusahaan dipengaruhi oleh struktur masing-masing penelitian akan dibahas modal dan kebijakan dividen secara satu persatu. bersama-sama atau simultan. Hal ini dapat a. Analisis Hubungan Struktur Modal dibuktikan dengan nilai F hitung yang terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian ini dengan variabel struktur modal sebagai salah satu variabel independen yang dikonfimasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER) memiliki koefisien positif. Hal ini berarti apabila debt to equity ratio meningkat maka Nilai Perusahan yang dikonfimasikan dengan Price Book Value (PBV) juga akan meningkat pada perusahan yang menjadi sampel penelitian selama periode 20082014. Berdasarkan perhitungan statistik struktur modal (DER) memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa DER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dapat diterima. Struktur modal merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan (financial policy) perusahaan dalam menentukan struktur modal (bauran antara hutang dan ekuitas) bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Kombinasi yang tepat antara utang dan ekuitas diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaaan. Salah satu tugas manajer keuangan adalah menetukan struktur modal yang tepat, yaitu biaya modal (cost of capital) minimal yang dapat menghasilkan tingkat return on equity yang tinggi. Dalam struktur modal trade off theory secara teoritis menyeimbangkan keuntungan pajak dari peminjaman untuk menutupi biaya-biaya kesulitan keuangan. Hasil penelitian ini, yang didukung oleh teori trade off yang menyatakan bahwa proporsi rasio struktur modal yang optimal dapat ditemukan dengan meyeimbangkan keuntungan penggunaan utang dengan biaya kebangkrutan dari utang perusahaan, dimana struktur modal yang optimal akan memaksimumkan nilai perusahaan dan meminimumkan biaya modal. Dalam keadaan ada pajak teori Modigliani dan Miller mengatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal, semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham. Harga saham yang semakin tinggi berarti semakin tinggi pula nilai perusahaan. Keinginan investor sebagai pemilik perusahaan adalah perusahaan yang mempunyai nilai yang tinggi, yang menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Jaja Suteja (2009) dan Kusumajaya (2011) yang menyatakan bahwa kenaikan struktur modal mampu meningkatkan nilai perusahaan. Hasil temuan ini berbeda dengan Sari, et al. (2013) yang menyatakan bahwa struktur modal yang meningkat akan menurunkan nilai perusahaan. b. Analisis Hubungan Keputusan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa variabel kebijakan dividen (DPR) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian Hipotesis 2 yang menyatakan DPR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dapat diterima. Hubungan antara Variabel DPR juga mempunyai koefisien yang positif dengan PBV, yang artinya hubungan kedua variabel berbanding lurus. Adanya pengaruh positif dari variabel DPR terhadap nilai perusaahaan menunjukkan semakin besar dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham sehingga menyebabkan semakin tinggi nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori kebijakan dividen yang menyatakan bahwa semakin tinggi dividen (DPR), akan menyebabkan harga saham semakin tinggi karena dividen bersifat lebih pasti dibandingkan laba atas modal. Dasar proposisi ini sering disebut argumen burung di tangan (bird in hand argument), yang menyatakan bahwa satu burung di tangan lebih baik dari pada sepuluh burung di pohon. Jadi kebijakan dividen memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan membuktikan bahwa pemegang saham lebih menyukai dividend yield dibandingkan capital gains. Dalam praktek, manajer keuangan dan pemegang saham cenderung mendukung bahwa kebijakan dividen mempengaruhi harga saham karena sesuai dengan teori relevansi dividen, maka perusahaan perlu menetapkan kebijakan dividen untuk dapat memenuhi tujuan pemegang saham dan memaksimalkan kekayaan yang dicerminkan dari harga saham perusahaan. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2010), Hasnawati (2005), Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang menyatakan DPR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil temuan ini juga konsisten dan didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya, et al. (2010) yang menyatakan kebijakan dividen memiliki beta koefisien positif terhadap nilai perusahaan. c. Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaaan Berdasarkan dari hasil uji statistik ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 14,028 dan hasil ini lebih besar daripada F tabel yaitu sebesar 3,12 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa dari kedua variabel independen secara serentak atau simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu hipotesis Ha yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan struktur modal dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dapat diterima. Hasil temuan dalam penelitian juga di dukung dengan teori-teori struktur modal dan kebijakan dividen. PBV, DER dan DPR merupakan rasio keuangan yang termasuk dalam rasio nilai pasar, yaitu rasio keuangan yang mengidentikasikan tentang apa yang dipikirkan oleh para investor ekuitas tentang kinerja masa lalu perusahaan dan prospeknya dimasa yang akan datang. Jika rasio likuiditas, aktivitas dan profitabilitas perusahaan baik semua, maka nilai pasarnya menjadi tinggi, dan kemungkinan harga saham yang tinggi dapat diprediksi. Dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan perusahaan dapat diketahui. Semakin tinggi rasio tersebut semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Price book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio PBVnya mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar lebih besar dari nilai bukunya, Ang (1997). Hasil Penelitian Ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2005) yang menemukan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden secara parsial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Variabel debt to equity ratio (DER) yang merupakan proksi dari variabel struktur modal menunjukkan struktur modal secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. b. Variabel dividend payout ratio (DPR) yang merupakan proksi dari variabel kebijakan dividen menunjukkan kebijakan dividen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. c. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F), memperlihatkan nilai F adalah sebesar 14,028 dengan probabilitas 0,000. Dengan signifikansi sebesar 0,000, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa Variabel debt to equity ratio (DER) yang merupakan proksi dari variabel struktur modal dan Variabel dividend payout ratio (DPR) yang merupakan proksi dari variabel kebijakan dividen menunjukkan bahwa kedua variabel independen tersebut secara simultan atau bersamasama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. d. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) pada perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2014 sebesar 0,255. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu debt to equity ratio (DER) dan dividend payout ratio (DPR) terhadap variabel dependen yaitu price book value (PBV) yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 25,5% sedangkan sisanya sebesar 74,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan maka dapat diberikan saran dan informasi bagi para investor yaitu : a. Variabel debt to equity ratio memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan pada nilai perusahaan, disarankan kepada investor untuk memilih perusahaan dengan struktur modal yang lebih optimal karena penentuan struktur modal dengan menggunakan hutang pada tingkat tertentu (sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan) sebagai sumber pendanaannya dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. b. Variabel dividend payout ratio, memiliki berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, disarankan kepada para investor melihat peningkatan nilai perusahaan melalui peningkatan pendapatan yang nantinya dapat meningkatkan profit. DAFTAR PUSTAKA Buku : Ang,R (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market. Media Soft Indonesia. Brealey, M., dan Marcus. 2007. Fundamental of corporate finance. Sabran, Bob. (Penerjemah). Dasar-dasar manajemen keuangan perusahaan. Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta : PT Erlangga. Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. 2011. Fundamentals of financial management. Yulianto, Ali Akbar. (Penerjemah). Manajemen keuangan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hanafi M., Mamduh. 2004. Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE Harmono. 2009. Manajemen keuangan : berbasis balanced scorecard, pendekatan teori, kasus, dan riset bisnis. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Juliandi, A., dan Irfan. 2013. Metodelogi penelitian kuantitatif untuk ilmuilmu bisnis. Medan : Citapustaka Media Perintis. Keown, Arthur J.,John D. Martin, J. William Petty, David F. Scott Jr. Financial Management : Principles and Applications. Marcus Prihminto Widodo. (Penerjemeh). Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh, Jilid 2. Jakarta : PT.Indeks. Martono dan Harjito, A. 2005. Manajemen keuangan. Yogyakarta. Sadalia, Isfenti. 2010. Manajemen keuangan. Medan : USU Press. Sjahrial, Dermawan. 2009. Manajemen keuangan, Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media. Sugiyono.2011. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung : CV. Alfabeta. Suparmoko. 1999. Metode penelitian praktis (Untuk ilmu-ilmu sosial, ekonomi, dan bisnis). Yogyakarta : BPFE. Van Horne, James C., Wachowicz, JR., John M. 2007. Fundamentals of financial management, Fitriasari, Dewi dan Deny Arnos Kwary. (Penerjemah). Prinsip-prinsip mananjemen keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, jilid 1. Malang: Bayumedia Publishing. Weston, J.F., Eugene, F.B. 2004. Essentials of managerial finance, 9th ed. Sirait, Alfonsus.(Penerjemah). DasarDasar Manajemen Keuangan Edisi 9 Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Jurnal, Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah : Bakar, Samadi W., Yuliani, Isnurhadi. 2013. Keputusan Investasi, Pendanaan dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan dengan Resiko Bisnis Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 17, No.3, September, Hal. 362-375. Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan dan Dedviden Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No. 1, April, Hal. 57-66. Faried, Asbi Rachman. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Semarang : Universitas Diponegoro. Hasnawati,S (2005). “Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Publik di BEJ”. Usahawan No.9, September, Hal. 33-41. Hernendiastoro, Andre. 2005. Pengaruh Kinerja Perusahaan dan Kondisi Ekonomi Terhadap Return Saham dengan Metode Intervalling (Studi Kasus Pada Saham-Saham LQ 45). Semarang : Universitas Diponegoro Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Denpasar : Universitas Udayana. Prastyo Utomo, Djumahir. 2011. Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Struktur Modal Dan Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Tekstil yang GoPublic di Indonesia). Jurnal Manajemen. Vol. 11, No. 3, September, Hal. 374-384. Prihantoro (2003). “Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.1 Jilid 8.p.7-14. Rahayu, Sri. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Go Public yang Listed Tahun 2005-2008). Semarang : Universitas Diponegoro. Sujoko, Soebiantoro, Ugy. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan : Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.9 No. 1, Maret. Hal. 41-48. Susanti, Rika. 2010. Analisis FaktorFaktor yang Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan yang Go Publik yang Listed Tahun 20052008). Semarang : Universitas Diponegoro. Suteja, jaja dan Manihuruk Wiston. 2009. Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan dan Faktor Eksternal Pada Penentuan Nilai Perusahaan, Fakultas Ekonomi Trikonomika. Volume 8, No. 2, Desember. Hal. 78-89. Surat Kabar : Suruji dan Sanda. 2008. “ketika krisis dan bursa global berjatuhan” Kompas, selasa 25 November. Sumber Internet : http://www.idx.co.id http://www.yahoofinance.com