pengendalian sosial

advertisement
Disusun Oleh:
Azzahra Jelita K P / 04
Berlianinda A M / 05
Widya Nur R / 25
PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian Sosial adalah suatu cara dan proses,
baik terencana ataupun tidak terencana, dalam upaya
manusia untuk mengendalikan individu, kelompok,
ataupun masyarakat untuk dapat berperilaku selaras atau
sesuai dengan norma – norma dan nilai – nilai yang
berlaku di dalam masyarakat.
A. Macam – macam Pengendalian
Sosial
Adalah suatu bentuk aktivitas masyarakat yang
disampaikan kepada pihak-pihak tertentu dalam
masyarakat karena adanya penyimpangan –
penyimpangan sosial.
Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya
Berdasarkan waktu pelaksanaanya, pengendalian
sosial dapat dibedakan menjadi tiga :
1. Tindakan preventif
Yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak berwajib
sebelum penyimpangan sosial terjadi agar suatu tindak
pelanggaran dapat diredam atau dicegah.
Contohnya : Penyuluhan Narkoba
2. Tindakan represif
Yaitu suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak
berwajib pada saat penyimpangan sosial terjadi
agar penyimpangan yang sedang terjadi dapat
dihentikan.
Contohnya : guru memberi hukuman kepada
siswa yang terlambat dan tidak tertib di sekolah.
3. Tindakan kuratif
Tindakan ini diambil setelah terjadinya tindak
penyimpangan sosial. Tindakan ini ditujukan
untuk memberikan penyadaran kepada para
pelaku penyimpangan agar dapat menyadari
kesalahannya dan mau serta mampu
memperbaiki kehidupannya.
Contohnya : Pecandu Narkoba dimasukkan ke
Panti Rehabilitasi
Berdasarkan Sifatnya
1. Pengendalian internal
Pengendalian sosial jenis ini dilakukan oleh
penguasa atau pemerintah sebagai pemegang
kekuasaan (the rulling class), melalui strategi
politik berupa aturan perundangan atau program
sosial
2. Pengendalian eksternal
Pengendalian sosial jenis ini dilakukan oleh
rakyat kepada para penguasa, karena ada
penyimpangan tertentu yang dilakukan penguasa
caranya dengan demonstrasi atau unjuk rasa,
pengawasan LSM maupun DPRD.
Berdasarkan cara / perlakuan pengendalian sosial
1. Tindakan Persuasif
Yaitu tindakan pencegahan dengan cara
pendekatan secara damaitanpa paksaan.
Contohnya : seorang guru bp menasehati dan
menghimbau kepada siswa untuk tidak merokok.
2. Tindakan coersif
Yaitu tindakan pengendalian sosial yang
dilakukan dengan cara pemaksaan. Dengan
diwujudkan memberi sanksi atau hukuman
kepada siapa saja yang melakukan.
Contohnya : penertiban PKL secara paksa yang
dilakukan oleh petugas satpol PP.
Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial
1 Pengendalian pribadi
Yaitu pengaruh yang datang dari orang atau
tokoh tertentu.
Misalnya : ayah mengawasi anaknya dalam
belajar. Guru Les membimbing muridnya.
2. Pengendalian institusional
Yaitu pengaruh yang ditimbulkan dari adanya
suatu institusi atau lembaga.
Misalnya: kehidupan para santri di pondok
pesantren akan mengikuti aturan, baik dalam hal
pakaian, tutur sapa, pola pikir, pola tidur, dan
sebagainya.
3. Pengendalian Resmi
Yaitu pengendalian atau pengawasan sosial
yang dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dengan sanksi yang jelas dan mengikat.
4. Pengendalian tidak resmi
Yaitu pengendalian atau pengawasan sosial
yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang jelas
atau tanpa sanksi hukum yang tegas.
Pengendalian tidak resmi dilakukan oleh tokoh
masyarakat, tokoh adat, ataupun tokoh agama
yang memiliki kharisma dan dipandang sebagai
panutan masyarakat.
B. Tahapan Pengendalian Sosial
1. Tahap Sosialisasi atau Pengenalan
Pada tahap ini masyarakat dikenalkan pada
bentuk-bentuk penyimpangan sosial beserta
sanksi-sanksinya, pengenalan tsb dimaksudkan
agar masyarakat menyadari efek dan sanksi
yang akan di terimanya bila mereka melakukan
suatu tindakan penyimpangan sosial.
2. Tahap Penekanan Sosial
Tahap penekanan sosial dilakukan untuk
mendukung terciptanya kondisi sosial yang stabil,
pada tahap ini telah disertai dengan pelaksanakan
sanksi atau hukuman kepada para pelaku tindakan
penyimpangan.
3. Tahap Pendekatan Kekuasaan atau Kekuatan
Tahap ini dilakukan jika tahap-tahap yang lain tidak
mampu mengerahkan tingkah laku manusia sesuai
dengan norma atau nilai yang berlaku.
Berdasarkan pelakunya dibedakan mjd:
a. Pengendalian kelompok terhadap kelompok :
Misalnya : Anggota Kepolisian Sektor Pasanggrahan
jakarta Selatan mengawasi keamanan dan ketertiban
masyarakat di Kecamatan Pasanggrahan.
b. Pengendalian kelompok terhadap anggotanya :
Misalnya : bapak/ibu guru di sekolah
mngendalikan dan membimbing siswa/siswi yang
belajar di sekolah itu.
c. Pengendalian pribadi tehadap pribadi lain :
Misalnya : seorang ayah yang mendidik dan
merawat anaknya, atau seorang kakak yang
menjaga adiknya.
C. Bentuk – bentuk Pengendalian
Sosial
Mempunyai beberapa bentuk seperti :
1. Gosip
2. Teguran
3. Sanksi / Hukuman
4. Pendidikan & Agama
1. Gosip
Adalah kabar yang tidak berlandaskan fakta.
Disebut juga kabar burung atau desas-desus. Pada
umumnya, gosip merupakan kritik tertutup yang
ditujukan pada seseorang atau lembaga yang
melakukan penyimpangan sosial.
2. Teguran
Adalah kritik sosial yang bersifat terbuka, baik
lisan, ataupun tertulis, terhadap orang atau lembaga
yang melakukan tindak penyimpangan sosial.
3. Sanksi atau Hukuman
Merupakan tindakan tegas yang diambil jika teguran tidak
lagi diindahkan oleh pelaku tindak penyimpangan. Dalam hal
ini, sanksi atau hukuman hanya dapat diberikan oleh pihak
yang memiliki kekuatan hukum atau resmi berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaanya sanksi atau hukuman berfungsi untuk:
 Memberikan efek jera kepada pelaku penyimpangan sosial
 Memberikan contoh kepada pihak agar tidak ikut melakukan
perbuatan menyimpang (schock theraphy).
4. Pendidikan dan Agama
Pendidikan formal maupun non formal,
merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial ,
berfungsi mengarahkan dan membentuk sikap
mental sesuai kaidah dan norma yang berlaku
dimasyarakat. Agama merupakan penuntun umat
manusia dalam menjalankan perannya di muka bumi
.karena mengandung ajaran hunbungan dengan
Tuhan , manusia , dan alam lingkungannya.
Fungsi Pengendalian Sosial
 Mempertebal keyakinan akan
kebaikan norma norma
kemasyarakatan.
 Memberikan penghargaan
kepada anggota masyarakat
yang taat kepada norma-norma
kemasyarakatan.
 Adanya rasa malu dalam jiwa
terhadap penyelewengan dan
penyimpangan norma-norma
kemasyarakatan yang berlaku.
 Menimbulkan rasa takut.
 Menciptakan sistem hukum
dengan tata tertib dan sanksi
yang tegas bagi pelanggar.
D. Peran Pranata Sosial dalam
Upaya Pengendalian Sosial





Berikut ini adalah pranata sosial
yang berperan besar dalam upaya
menciptakan ketertiban dan
pengendalian sosial.
Pranata Keluarga
Pranata Agama
Pranata Ekonomi
Pranata Pendidikan
Pranata Politik
 Pranata Keluarga
Pranata keluarga merupakan basic institutions.
Memilik peran besar didalam pembentukan
karakter seseorang kaitanya dengan perilaku di
masyarakat,kerena sebagai tempat pendidikan
anak yang pertama dan utama, di dalam
perkembangannya seringkali bentuk bentuk
pelanggaran norma muncul dari hasil pendidikan
yang kurang terarah dari keluarga.
 Pranata Agama
Merupakan bentuk general institutions yang
mengatur hubungan antar manusia, antar manusia
dengan alam dan manusia dengan Tuhannya,
merupakan benteng individu yang bisa memberi
batasan tentang segala sesuatu itu boleh atau tidak
boleh, halal haram, berdosa atau tidak berdosa,
dengan pemahaman ini bisa tercipta kerukunan
hidup di masyarakat.
 Pranata Ekonomi
Suatu tata tindakan didalam memanfaatkan
uang tenaga waktu,serta barang berharga lainnya,
memberikan aturan khusus didalam pengendalian
sosilal agar tercapai kesimbangan dan terwujudnya
keadilan sosial, pranata ekonomi sangat berperan
di dalam mengatur kegiatan ekonomi ( produksi,
distribusi, dan konsumsi ) supaya berjalan lancar
dan tertib.
 Pranata Pendidikan
Termasuk dalam basic intitutions, memiliki
aturan dan disiplin baku yang bertujuan untuk
mempersiapkan anak didik melalui pengajaran dan
pendidikan ilmu pengetahuan.
Diharapkan hasil sosialisasi akan membentuk
sikap mental yang cocok untuk kehidupan
sekarang dan yang akan datang.
 Pranata Politik
Mengatur kehidupan berpolitik dalam arti
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran utama
pranata politik adalah mengupayakan kehidupan
masyarakat yang merdeka, adil, dan makmur,
menjaga kehormatan hak-hak dan kewajiban
warga negara, serta mengatur hubungan negara
dengan negara lain dalam pergaulan internasional.
TERIMA KASIH ;)
Download