implementasi telemedicine menggunakan ipath

advertisement
IMPLEMENTASI TELEMEDICINE
MENGGUNAKAN IPATH
Agustina Ika Hartini1 , I Ketut Eddy Purnama2 , Diah Puspito Wulandari.2
Ringkasan—In line with technological developments in the
health field, especially Pathology units have the technology which is
currently said to be very advanced and sophisticated. The technology developed in the field of Pathology based on computerization. But
with the sophistication of this technology now, the computer can
also be combined with a network system that can connect between
computers. This network system capable of providing services that
can be utilized in the service of Pathology and as new technologies
in the field of health. This technology is called telepathology, which
is part of telemedisin. Telemedisin namely transmission of electricity
from a medical information such as text, sound, image from one
location to another via telecommunications links.
communication (IMAC) meliputi sistem informasi pathology,
sistem informasi rumah sakit, dan intelijen artifisial.
Dengan telepathology konsultasi antara pasien dengan dokter, antara perawat jaga dengan dokter bisa teratasi meskipun
keberadaan dokter tersebut sedang tidak di rumah sakit. Selain itu memudahkan dan meminimalkan biaya untuk konsultasi dengan dokter spesialis. Keterlambatan penanganan
pada pasien bisa diminimalkan, sehingga semua pasien bisa
tertangani dengan cepat dan cermat.
Generally telepathology system application made to fulfill
the demands of health care that requires speed and accuracy
of a medical diagnosis and consultation, fast and precisely.
With this technology, telepathology systems capable handled
or eliminate the problem of time is often the case in the field of
diagnostics. Especially in units that are intensively pathologythe incessant improvement in service system pathology. So,
with the arrival of telepathology systems in Indonesia are
alternative steps that can improve health services and medical
future and can also as a means of meeting the doctors to
conduct discussions or consultations which are connected to
each other.
II. DASAR T EORI
I. P ENDAHULUAN
ETIAP detik sangat berharga bagi kesembuhan dan keselamatan jiwa pasien. Waktu yang berharga bisa terbuang
percuma lantaran terlambatnya interpretasi hasil pemeriksaan
pathology pasien oleh dokter.
Telepathology ini dapat digunakan oleh dokter ahli pathology yang siap dipanggil sewaktu-waktu, dokter jaga UGD.
Teknologi ini juga dapat digunakan untuk menyiasati keterbatasan jumlah dokter ahli pathology, mahalnya alat-alat
pathology, keterbatasan fasilitas, jumlah pasien yang banyak,
masalah geografik, kebutuhan diagnosis cepat, serta pelayanan
efektif dan efisien. Bermanfaat Bagi pasien, telepathology
memberi kepuasan pelayanan, biaya lebih murah, dan penanganan cepat. Hasil pathology bisa didiskusikan meski dokter
tidak berada di rumah sakit. Bagi rumah sakit, cara ini bermanfaat untuk mengoptimalkan pelayanan, penambahan jumlah
pasien tanpa perlu menambah investasi, penanganan cepat,
pembelian film dan printer berkurang karena tanpa kertas dan
film, serta ada pembagian biaya antar rumah sakit yang terlibat
dan nilai kebanggaan meningkat. Sistem yang dibutuhkan
dalam telepathology di antaranya image management and
S
1 Agustina
2 Dosen
Ika Hartini, 2205100199, Bidang Studi Teknik Sistem Komputer.
Pembimbing I & II
E-Health merupakan penerapan TIK di bidang kesehatan,
telah berkembang dengan cepat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan dari penerapan e-health adalah
untuk meningkatkan efisiensi, akses dan akuntabilitas terhadap
pelayanan kesehatan menuju kualitas hidup yang lebih baik
bagi masyarakat dan lingkungan kerja yang lebih produktif
bagi tenaga kerja di bidang kesehatan. e-Health mencakup
penggunaan data dijital di sektor kesehatan, mentransmisikan,
menyimpan, dan memperolehnya secara elektronik untuk tujuan klinis, pendidikan, dan administrasi, baik di situs lokal
maupun di tempat yang jauh. Berbagai teknik dan protokol
transmisi data digunakan. Bersifat all-inclusive karena melibatkan semua jenis layanan kesehatan dan profesional di
bidang kesehatan (artinya, tidak hanya terbatas pada obatobatan atau tidak hanya terbatas pada dokter).
Kata telepathology merupakan gabungan dari kata “tele”,
yang berarti jauh, dan “pathology”, yang adalah cabang
ilmu bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan
perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau
keadaan bagian tubuh. Bidang patologi terdiri atas patologi
anatomi dan patologi klinik. Ahli patologi anatomi membuat
kajian dengan mengkaji organ sedangkan ahli patologi klinik
mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata pada fisiologi
tubuh.
Patologi anatomi adalah spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis penyakit berdasarkan pada pemeriksaan
kasar, mikroskopik, dan molekuler atas organ, jaringan, dan
sel. Di banyak negeri, dokter yang berpraktek patologi dilatih
dalam patologi anatomi dan patologi klinik, diagnosis penyakit
melalui analisis laboratorium pada cairan tubuh.
Patolog anatomi mendiagnosis penyakit dan memperoleh
informasi yang berguna secara klinis melalui pemeriksaan
jaringan dan sel, yang umumnya melibatkan pemeriksaan
visual kasar dan mikroskopik pada jaringan, dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang dimanfaatkan untuk
memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan
di sekeliling sel. Kini, patolog anatomi mulai mempergunakan biologi molekuler untuk memperoleh informasi klinis
tambahan dari spesimen yang sama. Di Indonesia, jumlah
dokter patologi anatomi belum banyak, hanya sekitar 220
orang.[1] Dokter spesialis ini diberi gelar SpPA. Di dalam
telepathology melibatkan penggunaan teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi dalam melakukan diagnostik pada
suatu spesimen penyakit. Secara khusus dapat didefinisikan
bahwa telepathology adalah salah satu aplikasi di dalam
telemedicine.
Penggunaan teknologi video untuk examinasi dan konsultasi
penanganan penyakit pada bagian-bagian tubuh yang berukuran mikroskopis untuk telepathology telah dibuktikan berhasil
dilakukan, meskipun dengan sejumlah beberapa kendala teknis
yang belum terselesaikan sampai saat itu. Ada dua paradigma
utama di dalam telepathology,yaitu :
1) Screening secara dinamis dari jarak jauh dengan robot
yang dipperlengkapi dengan video mikroskopis : lebih
menarik bagi kebanyakan ahli patologi, namun memerlukan kecepatan link telekomunikasi yang sangat tinggi
dan mahal yang mungkin tidak tersedia di lokasi-lokasi
tertentu.
2) Diagnosa jarak jauh gambar still video hasil rekaman yang telah dipilih : mengalami penurunan yang
signifikan dari data yang dibutuhkan untuk diagnosis.
Sebagai solusinya terdapat sistem hibrid yang menggabungkan keterbatasan kemampuan robot yaitu dengan
tetap menggunakan still image dengan resolusi tinggi.
Figure 2.
Pengirima Menggunakan WAN
Figure 3.
Pengiriman Menggunakan LAN
III. D ESAIN S ISTEM
A. Rancangan Dasar
Karakteristik utama dari teknologi informasi adalah kemampuan untuk menangkap/menerima, mengelola, dan mentransfer
informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya melalui jaringan
komunikasi (Handayani Tjandrasa; 2005).
•
Gambar 1.
Ilustrasi Sistem Telepathology
B. ICT equipments
Kebutuhan alat untuk mengirimkan hasil diagnosa dalam
hal ini adalah jaringan computer(data) berupa server yang
digunakan sebagai pusat pengolah data adalah sebagai berikut
:
•
C. Network architecture Options
Jenis jaringan yang bias digunakan untuk mengimplementasikan teknologi teledermatologi secara umum menurut kategori skala rumah sakit dapat digolongkan menjadi 3 jenis,
seperti tampak pada gambar 1 yaitu :
• Small Hospital
– Rumah sakit kecil (rata-rata melakukan ujian
100.000 per tahun) mungkin telah memiliki PAC
sendiri dan sistem penyimpanan untuk melayani
teknologi dan ahli radiology, dermatology. Peralatan local rumah sakit mengambil gambar dari CTI,
Mammo, dan Catscan ke dalam sistem PAC. Biasanya infrastruktur ini sudah terdiri dari konektivitas melalui IP dan kemampuan untuk melakukan
switching. Hal ini diwakili oleh Medical Grade
Jaringan (MGN). Konten Cisco Switch digunakan
untuk melakukan load balancing ke server ACUO
bahwa front-end PAC ke perangkat penyimpanan.
Mid Sized Hospital/ Large Clinic
– Sebuah rumah sakit menengah umumnya cukup besar untuk memiliki sendiri sistem PAC dan infrastruktur MGN. Dalam hal ini, baik modalitas dan
jasa akan terletak di kampus. Arsitektur MGN dapat
digunakan pada ukuran rumah sakit ini bersama dengan DICOM ACUO server. Jika kampus mendukung
pusat data lokal dengan 6500, maka modul ACE dan
dapat digunakan untuk menangani load balancing
fungsinya kepada ACUO DICOM Grid.
Centralize Hospital/ Data Central
– Sebuah rumah sakit ukuran besar akan memiliki sistem PAC, serta melayani modalitas dan operator tetap
(tenaga ahli) dalam infrastruktur rumah sakit. Untuk
operasi yang sangat besar, rumah sakit dapat mendukung data center terpusat yang mendukung sistem
penyimpanan yang besar untuk gambar. Dalam jenis
ini model penyebaran, klinik remote mengirim atau
mengambil gambar melalui jaringan luas. Selain
pertengahan atau klinik ukuran kecil / rumah sakit
juga dapat menggunakan penyimpanan PAC terpusat.
Figure 6.
•
Figure 4.
Memasukkan username dan password untuk account administrator untuk server.
Pilihan jaringan komunikasi telepatologi (Telemedicine)
IV. I MPLEMENTASI S ISTEM
1) Tahap penginstallan: Gambaran singkat bagaimana
menyiapkan server iPath pada Windows meenggunakan
XAMPP package yang tersedia di situs ipath. XAMPP adalah
bundle dari Apache, MySQL dan PHP untuk komputer windows.
•
•
•
•
Mendownload iPath bundeled dengan XAMPP dari situs
ipath yaitu· http://ipath.ch/
Me-unzip hasil download dengan tols yang tersedia dluar
Memindahkan folder hasil unzip ke drive C: sehingga
memiliki folder C: \ xampplite.
Memulai XAMPP dengan men-double klik pada ikon
"xampp_start.exe" di dalam C: folder xampplite \, hingga
wnidow membuka terminal seperti :
Gambar 7.
V. P ENGUJIAN S ISTEM
Pada pengujian ini, spesifikasi komputer operator yang
dipakai adalah sebagai berikut :
Prosesor : Intel® Core™Duo Processor T2450 (2.0 GHz,
533 MHz FSB, 2 MB L2 cache)
• Memori : 512 GB DDR2
• IP-Address : 10.122.1.96
• Sistem operasi : Windows™ XP SP3
• Alamat IP : 10.122.1.125
1) Tampilan case pada administrator
•
Figure 5.
•
Membuat iPath lokal pada komputer dengan membuka
browser web seperti Internet Explorer, mozilla dll. dan
membuka URL berikut: · http://localhost/ipath. Apabila
berhasil akan keluar tampilan
Gambar 8.
2) Tampilan Slideshow pada sistem
Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya
• Mendukung Resource Sharing, yaitu dapat menggunakan
sumberdaya yang ada secara bersama-sama, hal ini terjadi karena penerapan sistem telepathology menggunakan
sistem jaringan. Misal seorang pengguna yang berada
100 m jauhnya dari suatu sumber data, maka tidak perlu
kesulitan dalam menggunakan dan mengevaluasi data
tersebut, seolah-olah data tersebut berada di dekatnya
• Reliabilitas tinggi, yaitu dengan jaringan komputer kita
akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua
file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih dari
1 (satu) komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga
bila salah satu mesin rusak dan data hilang, maka salinan
di mesin yang lain masih bisa digunakan.
sehingga melihat geografis Indonesia dan tingkat pelayanan
kesehatan yang belum merata, maka penerapan telepathology
merupakan alternatif yang sangat menarik, terutama untuk
daerah-daerah terpencil.
•
Gambar 9.
3) Tampilan Presentasi Real-time bisa diakses dari luar
B. Saran
Gambar 10.
4) Tampilan Imic
Gambar 11.
VI. P ENUTUP
Pengembangan sistem telepathology di masyarakat harus
lebih ditingkatkan sejalan dengan infrastruktur yang tersedia mengingat dampaknya terhadap masyarakat dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat luas akan sangat
berarti.
Diharapkan model konfigurasi Sistem Telemedika
Masyarakat berbasis ICT nantinya dapat menyumbang
usaha menjawab kebutuhan negara berkembang akan aplikasi
telemedika dengan pemakaian teknologi sederhana yang
sesuai.
Dukungan dari Departemen Kesehatan dan Operator Sistem
Telekomunikasi bagi instansi pelayanan kesehatan masyarakat
sangat diharapkan guna implementasi sistem telemedika yang
telah dirancang.
Agar secara ekonomis tidak terlalu membebani, implementasinya dapat dijadwalkan secara bertahap dan disesuaikan
dengan kondisi prasarana komunikasi yang ada di daerah yang
bersangkutan. Dengan demikian program pemerintah dalam
hal pemerataan pelayanan kesehatan dapat dinikmati oleh
seluruh rakyat Indonesia.
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan, dengan iPath diperoleh beberapa keuntungan seperti :
• Jasa konsultasi dan interpretatife pathology dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat dan singkat.
• Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan
pasien tanpa harus berada pada satu tempat.
• Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi dalam keadaan darurat dan tidak darurat.
• Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis pathology yang membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis pathology lain.
• Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan
ilmu yang dimiliki radiografer dan dokter.
P USTAKA
[1] Ilmu Patologi Anatomi Kurang Diminati. Republika Online. Diakses
pada 2 Februari 2008
[2] Stephen Black-Schaffer, M.D.,Thomas J. Flotte, M.D,1995, Current
Issues in Telepathology,Telemedicine Journal Volume 1, Number 2,
Mary Ann Liebert, Inc.
[3] Eung Seok Lee, M.D,et all,2002, Practical Telepathology Using a Digital
Camera and the Internet,telemedicine journal and e-health volume 8,
number 2
[4] Dr Jem Rashbass and Professor Peter Furness,2005,Telepathology: Guidance from The Royal College of Pathologists
[5] Yukako Yagi et all,1999,Clinical Guidelines for Telepathology,American
Telemedicine Association
[6] R.S.Weinstein, M.R. Descour, Chen Liang, L.Richter, W.C. Russum,
J.F.Goodall, Pixuan Zhou, A.G.Olszak, and P.H. Bartels, Reinvention of
Light Microscopy:Array Microscopy and Ultrarapidly Scanned Virtual
Slides for Diagnostic Pathology and Medical Education, May 11, 2005
[7]
Jie Zhou, M.A. Hogarth, R.F. Walters, R.Green, and T.S. NESBITT,
Hybrid System for Telepathology, Human Pathology, Volume 31, No. 7
July 2000
[8] Eung Seok Lee, In Sun Kim, Jong Sang Choi, Bom Woo Yeom, Han
Kyeom Kim, Geung Hawn Ahn, Anthony S.Y. -Leong, F.R.C.Path, Case
Study Practical Telepathology Using a Digital Camera and the Internet,
TELEMEDICINE JOURNAL AND e-HEALTH, Volume 8, Number 2,
2002
[9] D.Giansanti, L.Castrichella, and M.R. Giovagnoli, Telepathology Requires Specific Training for the Technician in the Biomedical Laboratory,
TELEMEDICINE and e-HEALTH Vol. 14 No. 8,October 2008
[10] J. Settakorn, T. Kuakpaetoon, F.J.W.-M. Leong, K. Hamprasert, and K.
Ichijima, Store-and-Forward Diagnostic Telepathology of Small Biopsies
by E-Mail Attachment: A Feasibility Pilot Study with a View for Future
Application in Thailand Diagnostic Pathology Services, Telemedicine
Journal And E-Health, Volume 8, Number 3, 2002.
Download