BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu
perusahaan dibutuhkan banyak dana. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas kerja melalui pembenahan struktur modal untuk meningkatkan daya
saing. Sumber pendanaan dapat berasal dari pinjaman kreditor atau bank, dan
invetasi dari para pemilik modal atau investor. Sumber dana yang diperoleh oleh
perusahaan dapat berupa saham dan obligasi. Perusahaan dapat menerbitkan
saham dan obligasi untuk di jual di pasar modal atau bursa efek (Sejati, 2010).
Pasar modal juga merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan
kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan
obligasi. Bagi perusahaan yang telah menjadi perusahaan publik, menerbitkan
saham baru atau mengeluarkan obligasi tentu saja mendapatkan respon yang
berbeda dari pasar. Martel dan Padron (2009) menyatakan secara empirik, pasar
memberikan respon negatif terhadap penerbitan saham baru dan sebaliknya
terhadap penerbitan obligasi. Respon positif ini dicerminkan atas kenaikan harga
saham setelah penerbitan obligasi. Menurut Myers dan Maljuf (1984) dalam
Hadianto dan Veronica (2010), dengan adanya informasi yang tidak simetris,
investor biasanya akan menafsirkan sebagai berita yang buruk jika perusahaan
1
2
mendanai investasinya dengan menerbitkan ekuitas sehingga terjadi penurunan
haraga saham perusahaan yang bersangkutan.
Investasi obligasi merupakan salah satu investasi yang diminati oleh
pemodal. Hal ini dikarenakan obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap.
Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari bunga yang akan diterima secara periodik
dan pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Bagi emiten, obligasi merupakan
sekuritas yang aman karena biaya emisinya lebih murah daripada saham. Selain
itu penerbitan obligasi juga untuk menghindari penilaian buruk investor
dibandingkan jika perusahaan menerbitkan saham baru (Husnan, 2000 dalam
Susilowati dan Sumarto, 2010)
Terdapat sejumlah pendapat yang menjelaskan alasan perusahaan
menerbitkan obligasi. Keuntungan dari perusahaan apabila menerbitkan obligasi
dibandingkan menerbitkan saham antara lain tidak adanya campur tangan pemilik
dana dan tidak ada controlling interest oleh pemilik obligasi terhadap perusahaan
seperti halnya perusahaan yang menerbitkan saham, obligasi merupakan sekuritas
yang sanagat disukai karena biaya untuk menerbitkannya cukup murah
dibandingkan dengan menegeluarkan saham, selain itu obligasi juga mempunyai
efek tax shield bagi perusahaan (Sejati, 2010)
Obligasi merupakan sumber pendanaan yang disukai perusahaan
dibanding peminjaman di lembaga perbankan karena adanya prosedur
peminjaman yang rumit di lembaga perbankan sehingga pihak perusahaan yang
sedang membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis mulai melirik instrumen obligasi
sebagai salah satu alternatif penggalangan dana. Selain itu, penerbitan obligasi
3
saat ini menghasilkan cost of fund yang lebih rendah dibandingkan dengan
peminjaman kredit dari perbankan yang bunga kreditnya mencapai 17-18%,
sedangkan tingkat bunga obligasi yang harus dibayarkan hanya sekitar 13% dan
emiten obligasi juga tidak diharuskan menyediakan jaminan kredit sebagaimana
diisyaratkan jika perusahaan mengajukan pinjaman ke bank (Rahardjo, 2003
dalam Sejati, 2010)
Kelebihan investasi obligasi dibanding saham yaitu dalam hal pembayaran
return. Pendapatan yang diterima dari saham berasal dari dividen dan capital gain.
Pembayaran deviden diberikan ketika pembayaran kupon obligasi telah dilakukan.
Apabila dari pembayaran kupon obligasi tidak terdapat sisa untuk deviden, maka
pemegang saham tidak mendapat keuntungan dari saham yang dimiliki.
Keuntungan lain yang diperoleh dari investasi obligasi adalah pemegang obligasi
memiliki hak pertama atas aset perusahaan jika perusahaan tersebut mengalami
likuidasi. Hal tersebut terjadi karena perusahaan telah ada kontrak perjanjian
untuk melunasi obligasi yang telah dibeli oleh pemegang obligasi. Dengan kata
lain, investasi pada obligasi relatif lebih baik (aman) dibanding dengan investasi
saham (Susilowati dan Sumarto, 2010).
Penerbitan obligasi merupakan salah satu keputusan penting yang diambil
oleh manajer perusahaan dalam rangka mendapatkan modal untuk kebutuhan
investasi. Investor akan mendapatkan pendapatan yang relatif stabil dengan risiko
yang lebih rendah jika menginvestasikan modalnya dalam obligasi dibandingkan
dengan investasi pada saham biasa. Namun demikian karena pemegang obligasi
merupakan kreditur, maka mereka tidak akan mendapatkan tambahan pendapatan
4
jika laba perusahaan meningkat. Informasi yang berupa pengumuman penerbitan
obligasi tersebut akan menimbulkan reaksi dari para pelaku pasar modal. Pelaku
pasar modal akan bereaksi pada waktu sebelum dan setelah pengumuman obligasi
sangat sulit untuk dipahami (Andry dan Widya, 2005)
Meskipun obligasi dianggap sebagai investasi yang aman, namun obligasi
tetap memiliki risiko. Salah satu risiko tersebut adalah ketidakmampuan
perusahaan untuk melunasi obligasi kepada investor. Tahun 2009 fenomena
obligasi gagal bayar (default risk) banyak terjadi perusahaan yang cukup populer
bagi masyarakat. PT. Mobile-8 Telekom Tbk, telah gagal bayar 2 kali untuk
kupon 15 maret 2009 dan 15 juni 2009 dengan obligasi senilai Rp 675 miliar yang
jatuh tempo maret 2012. PT Davomas Abadi Tbk, obligasi senilai 235 juta dolar
untuk jatuh tempo 2011 telah gagal bayar sebesar 13,09 juta dolar untuk kupon 5
mei 2009. PT Central Proteinprima yang merupakan produsen dan pengolah
udang terbesar di Indonesia telah gagal bayar sebesar 17,9 juta dolar
(Kompasiana, 9 Februari 2010).
Fenomena peringkat obligasi dapat dilihat pada kasus salah satu emiten
(Mobile 8 Telekom, Tbk) dimana pada tahun 2010 perusahaan ini telah gagal
memenuhi kewajiban membayar bunga ke-12 serta bunga dan denda ke-9 untuk
obligasi Mobile 8 yang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sehingga
menyebabkan perusahaan tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk
membayar obligasinya. Masalah gagal bayar obligasi ini bukan pertama kali yang
terjadi, pada Maret 2009 BEI juga melakukan suspense saham FREN maupun
5
obligasinya seiring perusahaan tersebut tidak membayar bunga obligasinya
sebesar Rp. 675 milyar. Dengan adanya gagal bayar tersebut, lembaga
pemeringkat PEFINDO menurunkan peringkat obligasi perusahaan tersebut
menjadi ‘D’ dari ‘CC’ (Kompasiana, 9 Februari 2010)
Bagi emiten, obligasi sebagai salah satu sumber pendanaan. Jika obligasi
suatu perusahaan berperingkat non investment grade (tidak layak investasi), maka
investor akan beralih ke corporate bond yang lain sehingga sumber pendanaan
emiten berkurang. Untuk itu peringkat obligasi sangat mendorong dalam
perbaikan kinerja (pelunasan obligasi) perusahaan. Selain itu peringkat obligasi
juga bermanfaat bagi emiten sebagai sarana promosi . jika peringkat obligasi baik,
maka investor akan lebih tertarik karena risiko default yang rendah (Sejati, 2010)
Salah satu sinyal yang dapat digunakan untuk mengetahui risiko default
obligasi adalah peringkat obligasi. Menurut Altman dan Nammacher (1968)
dalam Raharja dan Sari (2008) peringkat obligasi sangat penting bagi investor
karena mampu memberikan pernyataan informatif dan memberikan sinyal tentang
kemungkinan kegagalan utang suatu perusahaan. Manfaat lain yang diperoleh
investor dari peringkat obligasi adalah penghematan biaya dan waktu untuk
melakukan analisis sendiri dan mendapatkan informasi secara langsung.
Peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang
diperdagangkan. Skala tersebut menunjukkan tingkat keamanan suatu obligasi
bagi imvestor. Keamanan ini ditunjukkan oleh kemampuan emiten (sebagai
penerbit obligasi) dalam membayar bunga dan pelunasan pokok obligasi pada
6
akhir masa jatuh temponya. Peringkat obligasi sangat penting karena mampu
memberikan pernyataan informatif dan memberikan signal tentang profitabilitas
kegagalan suatu perusahaan (Ketz dan Maher, 1990 dalam Raharja dan Sari,
2008). Selain itu dengan adanya pemeringkatan obligasi oleh agen pemeringkat
maka investor dapat memperhitungkan return yang akan diperoleh dan risiko
yang ditanggung. Secara umum obligasi dibagi dalam dua peringkat yaitu
investement grade dan non-investement grade.
Peringkat obligasi diberikan oleh lembaga yang independen, obyektif, dan
dapat dipercaya. Di Indonesia terdapat dua lembaga pemeringkat efek, yaitu PT
PEFINDO dan PT Kasnic Credit Rating. Perbedaan kedua agen tersebut adalah
dalam hal penilaian. Objek PEFINDO hanya memperingkat efek utang dan
perusahaan. Sedangkan PT Kasnic memberikan jasa pelayanan pemeringkatan
bond, commercial paper, collateralized bonds, dan general obligation (Tandelilin,
2010:250)
Meskipun objek pemeringkatan lebih banyak PT kasnic, namun
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih banyak yang
menggunakan jasa PEFINDO untuk memperingkat obligasi yang akan diterbitkan.
Oleh karena itu penelitian ini lebih mengacu pada hasil yang diberikan oleh PT
PEFINDO. Pemilihan PEFINDO diharapkan dapat memberikan informasi yang
relevan karena sebagian perusahaan menggunakan jasa tersebut yang berarti
memiliki kepercayaan atas penilaian agen rating tersebut.
7
Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variabel yang
mempengaruhi peringkat obligasi sangat bervariatif. Untuk itu penelitian ini akan
menguji
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
peringkat
obligasi
dengan
menggunakan variabel ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, leverage, dan
produktivitas perusahaan dengan periode sampel yang berbeda. Sampel yang
digunakan adalah perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011 dan memiliki peringkat
obligasi yang dikeluarkan oleh PT PEFINDO.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil penelitian skripsi
dengan judul “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS,
LEVERAGE,
PRODUKTIVITAS
TERHADAP
PERINGKAT OBLIGASI”
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disampaikan sebelumnya,
penelitian ini bermaksud mengukur kemampuan rasio keuangan dalam
memprediksi peringkat obligasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana
ukuran
perusahaan
pada
perusahaan-perusahaan
yang
menerbitkan obligasi di BEI.
2. Bagaimana likuiditas pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
obligasi di BEI.
8
3. Bagaimana profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
obligasi di BEI.
4. Bagaimana leverage pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
obligasi di BEI.
5. Bagaimana produktivitas pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
obligasi di BEI.
6. Bagaimana
peringkat
obligasi
pada
perusahaan-perusahaan
yang
menerbitkan obligasi di BEI.
7. Seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas,
leverage, dan produktivitas terhadap peringkat obligasi secara parsial.
8. Seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas,
leverage, dan produktivitas terhadap peringkat obligasi secara simultan.
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ukuran perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi di BEI.
2. Untuk mengetahui
kondisi
menerbitkan obligasi di BEI.
likuiditas perusahaan-perusahaan
yang
9
3. Untuk mengetahui kondisi profitabilitas perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi di BEI.
4. Untuk
mengetahui
kondisi
leverage
perusahaan-perusahaan
yang
menerbitkan obligasi di BEI.
5. Untuk mengetahui kondisi produktivitas perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi di BEI.
6. Untuk mengetahui peringkat obligasi perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi di BEI.
7. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas,
leverage, dan produktivitas terhadap peringkat obligasi secara parsial.
8. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas,
leverage, dan produktivitas terhadap peringkat obligasi secara simultan.
1.4
Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan hasilnya dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan dari sisi praktis maupun teoritis, yaitu:
10
1.4.1
Kegunaan Praktis
1. Bagi Penulis
Memperdalam ilmu pengetahuan mengenai investasi dalam bentuk obligasi
dan penganalisaan terhadap peringkat obligasi terutama faktor-faktor yang
mempengaruhi prediksi peringkat obligasi seperti ukuran perusahaan,
likuiditas, profitabilitas, leverage, dan produktivitas perusahaan.
2. Bagi Pihak Perusahaan
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
pertimbangan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja sehingga obligasi yang diterbitkan
dapat terus bertahan dan bersaing di pasar modal Indonesia.
3. Bagi Pihak Investor
Memberikan informasi
kepada investor
tentang pengaruh ukuran
perusahaan, likuiditas, profitabilitas, leverage, dan produktivitas terhadap
peringkat obligasi.
1.4.2
Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
refrensi tambahan khususnya topik-topik mengenai investasi obligasi dan
faktor-faktor yang dapat memepengaruhi prediksi peringkat obligasi bagi para
peneliti selanjutnya dan masyarakat umum.
11
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis akan melakukan penelitian di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan www.idx.co.id. Waktu pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan mulai
bulan Oktober sampai dengan selesai.
Download