Segitiga Bermuda Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Peta dari Segitiga Bermuda Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikatsebagai titik di sebelah barat. Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa Sejarah awal Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area. Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’ , setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Penjelasan yang meragukan Tanggapan beberapa orang Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus. Gas Methana Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut. Penjelasan lain Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia,sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda,sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas,sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat. Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap. Peristiwa-peristiwa terkenal Penerbangan 19 Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19 Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat. Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal. Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah. Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap “penyebab dan alasannya tidak diketahui”. Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal 1840: HMS Rosalie 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda 1909: The Spray 1917: SS Timandra 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang 1945: Penerbangan 19 menghilang 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap 1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town. 1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru 1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda. 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus 1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai 1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman 1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent Benda Terbang Aneh Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. (Dialihkan dari UFO) Langsung ke: navigasi, cari Stempel Komunitas BETA-UFO Indonesia Benda Terbang Aneh (disingkat BETA; identik dengan makna dari istilah bahasa Inggris: unidentified flying object disingkat UFO) adalah istilah yang digunakan untuk seluruh fenomena penampakan benda terbang yang tidak bisa diidentikasikan oleh pengamat dan tetap tidak teridentifikasi walaupun telah diselidiki. Istilah BETA diperkenalkan oleh Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) era 1960-an RJ Salatun untuk fenomena ini [1]. Istilah lain yang digunakan adalah "piring terbang" (bahasa Inggris: flying saucer) dan pertama kali digunakan wartawan untuk menggambarkan benda terbang misterius yang dilihat oleh Kenneth Arnold, yaitu sembilan obyek terbang aneh dalam suatu formasi di atas gunung Rainier, pegunungan Cascade, Washington.[2] Peristiwa itu terjadi pada tanggal 24 Juni 1947. Sejak saat itu, istilah “Piring Terbang” mempengaruhi imajinasi banyak orang.[3] Istilah lain yang juga sempat diperkenalkan adalah BETEBEDI (Benda Terbang Belum Dikenal) yang dikemukakan oleh seorang akuntan publik dari Bandung yang bernama C.M. Tanadi yang pada tahun 80-an banyak menerbitkan buku terjemahan tentang fenomena ini dan majalah yang bernama Betebedi. Istilah UFO yang Populer Penggunaan istilah "UFO" sebagai penampakan fenomena misterius pertama kali disarankan pada tahun 1952 oleh Kapten Edward J. Ruppelt, pemimpin pertama Proyek Buku Biru. Penggunaan istilah "Piring Terbang" tidak mencerminkan penampakan yang berbedabeda. Ruppelt mengatakan bahwa istilah “UFO” mesti dilafalkan seperti kata "you-foe" (kau musuh). Bagaimana pun juga, istilah tersebut biasanya dilafalkan dengan menyebut hurufnya satu persatu: “U. F. O.”. Istilah asing ini dengan cepat diadaptasi oleh Angkatan Udara, yang juga langsung menggunakan istilah "UFOB" sekitar tahun 1954. Ruppelt menceritakan pengalamannya dengan Proyek Buku Biru dalam catatannya, "The Report on Unidentified Flying Objects" (laporan mengenai objek terbang tak dikenal) (1956), juga merupakan buku pertama yang menggunakan istilah UFO.[4] Beberapa catatan dari zaman kuno Sastra Hindu Kuno, Ramayana, menguraikan penggunaan mesin terbang rumit, yang kemudian menjadi objek terhadap spekulasi tentang BETA (lihat: Vimana) Penulis Romawi, Julius Obsequens, menulis bahwa pada tahun 99 SM, "di Tarquinia menjelang matahari terbenam, objek bulat, seperti globe, perisai bundar atau bulat, terbang di langit dari barat menuju timur" [rujukan?]. Ukiran kayu pada tahun 1566 karya Hans Gleser, yang melukiskan kejadian di Nuremberg tahun 1561 Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Usaid bin Hudhair melihat gumpalan awan yang menyerupai payung. Awan tersebut terlihat sangat indah dihiasi dengan benda berkedip-kedip seperti lampu bergantungan, terang bercahaya. Akhirnya awan tersebut terbang lebih tinggi kemudian menghilang [5] Pada tanggal 24 September tahun 1235, Jendral Yoritsune dan pasukannya mengamati bola aneh bercahaya yang terbang dengan pola tak beraturan di langit malam dekat Kyoto, Jepang. Penasihat jendral menyuruhnya agar tidak usah khawatir – itu hanyalah angin yang menyebabkan bintang kelihatan bergoyang.[6][7] Pada tanggal 14 April 1561, langit di atas Nuremberg, Jerman, dilaporkan bahwa dipenuhi oleh banyak objek yang tampaknya sedang melakukan pertempuran di udara. Menurut cerita, bola-bola kecil dan cakram-cakram muncul dari tabung besar.[8][9] Penampakan-penampakan tersebut biasanya dihubungkan sebagai gejala supernatural, malaikat, dan simbol-simbol keagamaan lainnya. Beberapa penyelidik mempercayai penampakan tersebut sebagai penampakan benda aneh di zaman kuno yang berhubungan dengan laporan piring terbang di zaman modern. Penampakan di zaman modern Sebuah BETA di atas New Hampsire pada tahun 1870, yang dikenal sebagai kapal terbang misterius Sebelum istilah "Piring Terbang" dan "BETA" dipilih, terdapat banyak laporan tentang penampakan fenomena aneh di udara. Laporan-laporan di bawah ini terjadi pada pertengahan abad XIX sampai awal abad XX. Pada bulan Juli 1868, penyelidik BETA mendokumentasikan penampakan piring terbang yang yang terjadi di kota Copiapo, Chili.[10] Pada tanggal 25 Januari 1878, Denison Daily News menulis bahwa petani lokal yang bernama John Martin melaporkan penampakan objek terbang yang besar, gelap, dan bulat menyerupai balon terbang “dengan kecepatan yang menakjubkan”. Ia membandingkan ukuran objek tersebut saat berada di atas kepalanya sebagai “piring yang besar”. [11] Insiden Fátima atau “Keajaiban dari Matahari”, disaksikan oleh puluhan orang di antara ribuan orang di Fátima, Portugal pada tanggal 13 Oktober 1917, dipercaya oleh beberapa peneliti bahwa kejadian itu benar-benar merupakan peristiwa penampakan piring terbang [rujukan?]. Dalam pihak Eropa maupun pihak Jepang selama Perang Dunia II, penampakan “Pejuang musuh” (bola bercahaya dan terdapat bentuk lainnya yang mengikuti pesawat) dilaporkan oleh kedua pihak dan pilot negara yang berseteru [rujukan?]. Pada tangal 25 Februari 1942, tentara Amerika Serikat mendeteksi adanya pesawat terbang tak dikenal yang diamati lewat pandangan mata dan pada radar di atas Los Angeles, wilayah Kalifornia. Asal-usul pesawat tersebut tidak pernah diketahui. Insiden tersebut kemudian dikenal sebagai "Pertempuran Los Angeles", atau "Peyerbuan udara di pesisir barat" [rujukan?]. Pada masa akhir Perang Dunia II, kemahsyuran BETA dimulai dengan laporan penampakan benda terbang aneh oleh seorang pengusaha Amerika, Kenneth Arnold, pada tanggal 24 Juni 1947 ketika mengendarai pesawat pribadinya di dekat Gunung Rainier, Washington. Ia melaporkan penampakan sembilan objek terbang bersinar melintasi Gunung Rainier menuju Gunung Adams dengan “kecepatan yang luar biasa”. Dia bercerita kepada seorang wartawan surat kabar bahwa benda itu bergerak dengan kecepatan 1600km/jam. [3] Arnold kemudian mengatakan bahwa mereka “terbang seperti piringan jika dilemparkan melintasi air” dan ia juga mengatakan bahwa mereka “gepeng seperti kue pai”, “berbentuk seperti piring”, dan “berbentuk seperti bulan sabit, lonjong di depan dan cembung di belakang, ... mereka kelihatan seperti cakram pipih yang besar” (namun kemudian penampakannya digambarkan berbentuk seperti sabit). Laporan Arnold tersebut kemudian membuat masyarakat takjub dan semenjak itu munculah istilah “Piring Terbang” dan “Cakram Terbang”[rujukan?]. Setelah laporan Arnold menjadi terkenal, beberapa minggu kemudian ratusan laporan penampakan yang berbeda bermunculan, banyak yang berasal dari Amerika Serikat, namun dari negara lain juga cukup banyak. Mungkin yang paling terkenal di antara laporan tersebut adalah laporan dari awak pesawat United Airlines, yang melihat penampakan sembilan objek seperti cakram di atas Idaho pada petang hari tanggal 4 Juli. Pada masa itu, penampakan tersebut lebih banyak diperbincangkan daripada laporan Arnold dan membuat seolah-olah mempercayai apa yang pernah dilaporkan oleh Arnold. Beberapa hari kemudian banyak surat kabar di Amerika yang dipenuhi oleh berita terbaru tentang "piring terbang" atau "cakram terbang" pada halaman depannya [rujukan?]. Pada tanggal 4 Juli 1947, fenomena piring terbang yang terkemuka terjadi di kota Roswell, New Mexico, dan terkenal sebagai "Insiden Roswell". Sebuah serpihan yang dianggap sebagai serpihan kapal ruang angkasa ditemukan di sebuah daerah peternakan setelah badai menerjang. Serpihan-serpihan tersebut dikumpulkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat tanpa meninggalkan bekas. Grady Barnett dan tim arkeologinya menemukan BETA berbentuk cakram yang jatuh beserta empat alien berupa manusia berkepala besar dan berwarna abu-abu. Komandan di pangkalan Angkatan Udara Roswell mengatakan pada wartawan bahwa ada cakram terbang yang ditemukan di tempat itu. Dua konferensi pers diadakan pada tanggal 8 Juli dan menyatakan bahwa serpihan yang menjadi penyebab masalah bukan berasal dari BETA, melainkan dari balon cuaca. Namun menurut Roswell Daily Record, serpihan di Roswell berasal dari BETA yang jatuh, asal dari empat alien yang tertangkap.[3] Dari kejadian ini digunakanlah istilah "UFO" pertama kalinya menggantikan penggunaan istilah "Piring Terbang" pada tahun 1952 oleh Kapten Edward J. Ruppelt. Ruppelt menceritakan pengalamannya dengan Proyek Buku Biru dalam catatannya, "The Report on Unidentified Flying Objects" (laporan mengenai objek terbang tak dikenal) (1956), juga merupakan buku pertama yang menggunakan istilah UFO. Sebuah foto BETA terkenal yang muncul di atas Passaic, New Jersey, pada tahun 1952, diambil dari dokumen FBI Penampilan dalam budaya populer BETA dan makhluk hidup yang menyertainya, yang biasa disebut makhluk asing (“alien”) , atau mahluk planet lain ("Extra Terrestrial" atau E.T.), banyak diadaptasi ke dalam film maupun layar televisi. E.T. adalah singkatan dari "Extra Terrestrial", yang artinya berasal dari luar bumi. Karena ada teori yang mengatakan bahwa makhluk yang datang dengan BETA bisa saja berasal dari bumi (dari dalam bumi atau dasar laut), maka penggunaan istilah mahluk aneh (alien) lebih sering digunakan daripada mahluk asing (E.T.). Kemunculan dalam budaya populer: Misteri: Segitiga Bermuda masih misteri selepas 500 tahun Oleh Nasron Sira Rahim KEGEMBIRAAN Christopher Columbus dan anak kapalnya menemui benua Amerika pada 1492 tiba-tiba saja bertukar menjadi mimpi ngeri. Tanpa diduga, ketika meneruskan pelayaran, kumpulan ekspedisi berkenaan tidak hanya menemui benua baru itu tetapi turut berhadapan dengan fenomena mistik yang meremangkan bulu roma dan menyeramkan. Di tengah samudera luas, secara tiba-tiba jarum kompas di kapal Columbus bergerak tanpa arah yang pasti. Kejadian aneh berkenaan semakin membingungkan kerana ia berlaku ketika cuaca di luar kapal begitu baik. Peristiwa mistik tidak tamat di situ saja. Tidak lama selepas itu, ketika malam menjelma, kalangan kelasi dikejutkan dengan kemunculan bebola api yang terjatuh ke dalam laut tidak beberapa jauh daripada kapal berkenaan. Mereka juga melihat satu lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja. Pengalaman aneh itu dicatatkan Columbus ketika menceritakan mengenai ekspedisinya meninjau wilayah baru itu. Dalam meneliti kawasan Amerika yang baru dijumpai itu, pelayar terbabit mungkin sedikit gerun selepas mendapati kawasan itu bukanlah bumi biasa, terdapat sesuatu yang misteri mengenai wilayah itu. Sememangnya wilayah mistik yang dilalui Columbus itu terus kekal misteri sehingga kini. Kawasan terletak antara Miami di Florida, Puerto Rico di Jamaica dan Bermuda terus menyimpan rahsia yang tidak dapat dipecahkan selama ratusan tahun. Columbus dan ahli ekspedisinya boleh dikatakan agak beruntung berbanding pihak lain yang melalui kawasan yang kini dikenali ‘Segitiga Bermuda’ itu. Ahli pelayaran kurun ke-15 itu sekadar diperlihatkan kejadian aneh dan mistik tetapi ratusan kapal dan pesawat yang melalui perairan itu selepas Columbus terus ghaib tanpa dapat dikesan! Peristiwa terbesar yang pernah terjadi di Segitiga Bermuda adalah lenyapnya kapal perang Inggeris iaitu Atlanta pada 1880. Sebaik kapal besar itu melalui kawasan perairan berkenaan, ia terus lenyap bersama 300 kadet dan askar di dalamnya. Rupanya Segitiga Bermuda tidak hanya ‘menelan’ kapal laut yang melalui kawasan perairannya tetapi juga di ruang udara yang terdapat dalam lingkungan pertemuan tiga negeri berkenaan. Selain kapal laut, pesawat yang terbang di Segitiga Bermuda yang berkeluasan kira-kira 1.2 juta kilometer persegi itu turut ghaib tanpa dapat dikesan. Peristiwa terbesar membabitkan kehilangan pesawat terbongkar pada 1990 apabila lima jet Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah meronda melintas wilayah laut itu terus ghaib daripada radar pusat kawalan udara pada 5 Disember 1945, ketika waktu masih siang. Penyiasatan mendapati komandan penerbangan sempat berhubung dengan pusat kawalan dan melaporkan yang kumpulan mereka mengalami ‘gangguan’ sebelum semua pesawat itu ghaib beberapa minit kemudian tanpa sempat memberi isyarat SOS. Kehilangan lima pesawat itu menyebabkan sebuah pesawat lain iaitu Martin PBM-3 Mariner diterbangkan untuk operasi mencari tetapi pesawat itu turut lenyap bersama 13 anggota di dalamnya. Operasi mencari turut gagal menemui serpihan pesawat berkenaan. Tahun demi tahun berlalu, sekitar 1990, seorang peneliti tampil bersama penemuan menggemparkan apabila menjumpai kerangka pesawat di pantai Fort Launderdale, Florida. Ujian mendapati kerangka itu milik TBF Avenger yang hilang lebih 30 tahun sebelum itu. Konflik lebih menarik berlaku dalam proses pencarian pesawat pengangkut C-119 Flying Boxcar yang hilang pada 7 Jun 1965. Seperti kes lain, pesawat itu terbang melalui Segitiga Bermuda dan terus gahib tanpa dapat dikesan. Operasi menyelamat dikerahkan tetapi tetap tidak menjumpai jejak serpihan ataupun mayat anggota dalam pesawat itu. Kehilangan itu terus menjadi misteri sehinggalah pada 1973, seorang pengkaji UFO mengemukakan teori yang menarik tumpuan ramai pihak menerusi artikelnya yang diterbitkan Biro UFO Antarabangsa. Dalam artikel itu dimuatkan kenyataan angkasawan Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II. Mereka menceritakan pada waktu hilangnya pesawat C-119, dua angkasawan itu sedang mengamati wilayah sekitar Kepulauan Hawaii. Menurut catatan NASA, pada 3 hingga 7 Jun 1965, kedua-dua angkasawan itu sedang melakukan eksperimen di luar kapsul Gemini dan McDivitt menyatakan dia melihat sebuah UFO meluncur di udara berhampiran Hawaii. Beberapa minit kemudian, White turut menyaksikan objek lain yang berbentuk serupa. Sejak itu, cerita mengenai UFO yang ‘menculik’ C-119 terus heboh sehingga menarik perhatian ramai pihak. Bagaimanapun, pihak yang skeptikal dengan kenyataan itu tetap menyangkal dengan tanggapan bahawa kedua-dua angkasawan itu mungkin tersalah anggap. Sehingga kini, kes membabitkan pesawat C-119 Flying Boxcar, TBF Avenger, Martin PBM-3 Mariner, kapal laut Atlanta serta ratusan lagi kes kehilangan kapal dan pesawat di kawasan itu terus kekal misteri dan tidak dapat diselesaikan. Bagaimanapun, terdapat persamaan dalam kebanyakan kes - ghaib ketika keadaan cuaca baik, kapal dan pesawat tidak memiliki masalah atau kerosakan teknikal, perhubungan radio antara pesawat dan kapal dengan pusat kawalan berjalan biasa sehinggalah ia terus terputus tanpa disangka. Banyak teori dikaitkan sebagai punca misteri Segitiga Bermuda. Ada yang mengemukakan teori lingkungan waktu, medan graviti terbalik, anomali magnetikgraviti, fenomena gempa laut, serangan gelombang besar termasuk dikaitkan dengan lubang hitam di angkasa. Teori lebih pelik adalah wilayah itu dikatakan markas UFO di Bumi ini, pusat pemerintahan kota Atlantis yang tenggelam ribuan tahun lalu, kota manusia duyung selain pusat persembunyian Dajal. Walau pelbagai teori dikemukakan, tiada satu pun yang menyingkap rahsia sebenar mengenai misteri wilayah segitiga itu. Selepas lebih 500 tahun daripada peristiwa mistik yang menghantui Columbus, pelbagai kejadian aneh bagaikan tidak berkesudahan sekali gus meletakkan Segitiga Bermuda sebagai antara wilayah paling misteri di dunia ini.