RENCANA POKOK PEMBELAJARAN Mata Kuliah: Sosiologi Pengampu: Mukhlas Alkaf, S. Ant., M. Hum No. Variabel Indikator Metode Teknik 1. Persepsi mahasiswa 1.1. Kejelasan Responden Waktu Instrumen Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah terhadap kemampuan penyampaian dan akhir dosen dalam Proses materi semester Belajar Mengajar (PBM) 1.2. Kemampuan Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah dosen dalam dan akhir menyampaika semester n materi kuliah (dalam memberikan aplikasi kasus sosiologi seni) 1.3. Penguasaan Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah dosen dan akhir terhadap semester materi 1.4. Keterbukaan dosen Observasi Kuesioner Mahasiswa Akhir semester EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR Pemberian kuesioner terhadap mahasiswa bertujuan untuk memperoleh informasi keberadaan dosen dalam perkuliahan dan penyampaian. Indikator: Kejelasan penyampaian materi Pertanyaan: Bagaimana penyampaian materi kuliah dosen: a. sulit dimengerti b. cukup mudah dimengerti c. bisa dimengerti d. sangat jelas dan mudah dimengerti Indikator: Kemampuan dosen dalam memberikan contoh faktual dan aplikasi kasus dalam antropologi seni Pertanyaan: Bagaimana kemampuan dosen dalam memberikan contoh faktual dan aplikasi kasus dalam sosiologi seni a. sulit dimengerti b. cukup mudah dimengerti c. bisa dimengerti d. sangat jelas dan mudah dimengerti Indikator: Penguasaan dosen terhadap materi Pertanyaan: Bagaimana penguasaan dosen terhadap materi yang diberikan: a. sangat tidak menguasai b. cukup menguasai c. sangat menguasai materi Indikator: Keterbukaan dosen Pertanyaan: Bagaimana sikap dosen dalam menanggapi kritikan mahasiswa: a. tidak mau menerima b. bisa menerima c. sangat terbuka demi kelangsungan Proses Belajar Mengajar KONTRAK PERKULIAHAN Nama Matakuliah : Sosiologi Seni Program Studi : Seni Kriya/S1 Jurusan : Seni kriya Jadwal Perkuliahan : Semester ll Jumlah Jam : 15 Pengasuh : Mukhlas Alkaf, S. Ant., M. Hum 1. Manfaat Matakuliah Seni kriya merupakan bagian dari berbagai ragam seni. Adapun seni merupakan elemen penting yang tidak bisa terpisahkan dari 7 unsur kebudayaan versi C. Kluckhon. Dalam konteks kekinian, maka anggapan bahwa “seni hanya untuk seni” adalah sebuah angapan yang perlu untuk diperdebatkan. Seni secara umum, dan seni kriya secara khusus dituntut untuk mampu memposisikan diri agar senantiasa eksis berada ditengah masyarakat global. Untuk itulah, seorang seniman kriya dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap berbagai gerak perubahan, terutama perubahan dinamika sosial dan kebudayaan. Kajian terhadap seni juga diharapkan bersifat multidisipliner, harus melihat seni dari berbagai perspektif, salah satunya dari perspektif sosial maupun kebudayaan. Mata kuliah sosiologi Seni diharapkan mampu mengantarkan mahasiswa untuk mampu menjelaskan relevansi fenomena seni dengan gejala-gejala sosial budaya yang ada ditengah masyarakat. 2. Deskripsi Perkuliahan Substansi matakuliah ini adalah memberikan wawasan/pengetahuan kepada para mahasiswa mengenai pengertian sosiologi, konsep-konsep perubahan sosial budaya, praktik sosial hingga strategi kebudayaan, relevansi kesenian dengan struktur sosial budaya masyarakat pendukung, dll 3. Tujuan Instruksional Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu: menjelaskan berbagai pengaruh praktik sosial budaya, struktur sosial budaya, yang memiliki pengaruh terhadap terbentuknya berbagai ekspresi kesenian. Sebagai calon pelaku seni, para mahasiswa diharapkan memahami bahwa kesenian tidak “berjalan dalam ruang hampa”, tetapi seni berada ditengah masyarakat yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dimana kesenian itu timbul, lebih jauh seni juga mampu mempengaruhi masyarakat sekitar. Ekspresi corak kesenian seringkali juga merupakan cermin dari kondisi sosial masyarakat pendukung. Untuk mencapai tujuan ini dilalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian antropologi, wilayah kajian sosiologi, dan sosiologi sebagai perspektif kajian seni. b. Mahasiswa mampu menjelaskan pola-pola interaksi sosial budaya. c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang dinamika perubahan sosial budaya terutama relevansi dengan ranah musik. d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pola-pola pembauran, akulturasi hingga asimilasi terkait dunia musik. e. Mahasiswa mampu menjelaskan relevansi seni music dengan struktur dan praktek sosial budaya suatu masyarakat. 4. Strategi Perkuliahan Metode pembelajaran matakuliah sosiologi seni merupakan perpaduan antara metode ceramah, diskusi, melihat tayangan multimedia, serta kuliah di lapangan, mengamati fenomena kesenian pada suatu masyarakat secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu menyerap, memahami materi, dan mampu menerangkannya dalam wujud lesan maupun tertulis. ORGANISASI MATERI Sosiologi Seni Seni dan masyarakat Seni dan identitas sosial budaya masyarakat Seni dan kohesi sosial Kesenian sebagai unsur kebudayaan Kepribadian dan identitas multikulturalisme Dinamika kebudayaan Evolusi kebudayaan seni dan kearifan lokal Seni, dan glokalisasi budaya Ruang lingkup bahasan ilmu sosiologi seni Pengertian, sejarah, perkembangan ilmu sosiologi REKONSTRUKSI MATAKULIAH Nama Matakuliah : Sosiologi Seni Program Studi : Seni Kriya/S1 Jurusan : Seni kriya Jadwal Perkuliahan : Jumlah Jam : 15 ( lima belas ) Pengasuh : Mukhlas Alkaf, S. Ant., M. Hum HASIL EVALUASI RENCANA REKONSTRUKSI 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU): TIU yang telah ditetapkan dengan bobot SKS yang sangat rendah sehingga dalam pelaksanaan pencapaian kualitas tidak bisa Peninjauan TIU kembali disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai Pencapaian kualitas kurang bisa terpenuhi maksimal. Perlu ditambah SKS atau mata kuliah pengantar. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Dalam TIK kurang Peninjauan tentang TIK disesuaikan memperhitungkan kemampuan kompetensinya dengan memperbanyak mahasiswa semester awal yang pengenalan studi kasus. belum memperoleh mata kuliah penunjang lain. 3. Materi Kuliah: Materi yang disampaikan terlalu berat bagi mahasiswa semester awal. Menyeleksi materi kembali Menyusun materi perkuliahan sesuai TIK yang baru 4. Strategi Instruksional: Materi kurang disajikan dengan Materi disajikan dengan dukungan menambah tayangan multimedia, sarana dan prasarana teknologi yang sehingga mahasiswa cenderung lebih baik (LCD, Video dsb). bosan karena kesulitan berimajinasi. 5. Penilaian Hasil Belajar: Penilaian hasil belajar belum sesuai perencanaan Perlu ada perubahan dalam penugasan,terutama untuk memotivasi mahasiswa untuk belajar.