Karakteristik Transistor Arus Transistor (1) • Perbandingan arus Karena emitter (E) adalah sumber elektron, emiter mempunyai arus terbesar. Karena sebagian besar elektron mengalir ke Kolektor (C), arus C hampir sebesar arus E. Arus B sangat kecil sebagai perbandingan, umumnya kurang dari 1% arus C. IC IC IB IB IE IE Arus Transistor (2) • Hubungan Arus-arus I E IC I B IC I E I B I C • Alpha dc (dc) = arus kolektor DC dibagi arus emitter DC I dc C IE • Beta dc (dc) = rasio arus kolektor DC dengan arus basis DC. IC dc IB Arus Transistor (3) • Beta dc (dc) dikenal sebagai gain arus, krn arus basis yang kecil dapat menghasilkan arus kolektor yang jauh lebih besar. • Penguatan arus adalah keuntungan utama dari transistor. • Transistor daya rendah (di bawah 1 watt) = gain arus 100 - 300. • Transistor daya tinggi (di atas 1 watt) = gain arus 20 – 100 Karakteristik arus-tegangan • Contoh 1 : Suatu transistor memiliki IC=10mA & IB=40A. Berapa gain arus untuk transistor tsb? Jawab : IC dc IB 10.10 3 250 6 40.10 Koneksi Transistor • Koneksi CE (Common Emitter) common atau ground yg dihubungkan dengan E. • Koneksi CC (Common Collector) common atau ground yg dihubungkan dengan C. • Koneksi CB (Common Basis) common atau ground yg dihubungkan dengan B. Koneksi CE (1) RC +VC +VB RB +VE VCC VBB Ada 2 kalang (loop) : 1. Kalang Basis 2. Kalang Kolektor Koneksi CE (2) Kalang Basis : • Teg. VBB membias maju dioda E dgn RB sbg resistansi pembatas arus. • Dengan mengubah VBB atau RB, dpt mengubah IB. • Dengan mengubah IB, maka IC juga berubah. Bisa dikatakan : IB mengendalikan IC. • Kesimpulan : Arus kecil mengendalikan arus besar. Koneksi CE (3) Kalang Kolektor : • VCC membiasbalikkan dioda Kolektor melalui RC. • Jika tidak demikian, transistor tidak bekerja. • Kesimpulan : C harus + untuk mengumpulkan sebagian elektron bebas yg diinjeksikan ke B. • Aliran IB menghasilkan tegangan pd RB. • Aliran IC di kalang kanan menghasilkan tegangan pada RC. Arus Basis Dengan menerapkan Hukum Ohm terhadap resistor B maka : VBB VBE IB RB Contoh Soal : Gunakan pendekatan kedua untuk menghitung arus basis. Berapa tegangan pd resistor B? Arus C jika dc = 200? 1k +VC +VB 100k +VE 10V 2V Jawab : • Tegangan sumber B = 2 V membiasmajukan dioda Emitter melalui resistansi pembatas arus = 100kΩ. Karena dioda emitter memiliki tegangan 0,7V, tegangan resistor B adalah : VBB – VBE = 2V – 0,7V = 1,3V Arus yg melalui resistor Basis adalah : IB VBB VBE 1,3V 13A RB 100k Dengan gain arus 200, arus C adalah : IC = dc IB = (200) (13A) = 2,6 mA Contoh Soal : +10V 2K +VC +VB 1M 1M 2K + +VE 10V 10V Dari rangkaian di atas, tentukan IB, IC, VCE, dan PD, jika diketahui dc = 300 VCE - Penyelesaian : VBB VBE 10V 0,7V IB 9,3A 6 RB 10 I C dc I B 300 9,3.10 6 2,79mA VCE VCC I C RC 10V 2,79mA2 K 4,42V PD VCE I C 4,42V 2,79mA 12,3mW Contoh Soal : 3,6K +VC +VB 100 470K +V E 15V 15V Dari rangkaian di atas, tentukan VCE dengan menggunakan : a. Pendekatan ideal b. Pendekatan kedua/praktis Penyelesaian : • Pendekatan Ideal : Dioda emitter ideal berarti : VBE = 0 Oleh karena itu VRB = 15V. Hukum Ohm mengatakan bahwa : 15V IB 31,9A 3 470.10 I C 100(31,9A) 3,19mA VCE VCC I C RC 15V (3,19.10 3 )(3,6.103 ) 3,52V I E I C I B 3,19.10 3 31,9.10 6 3,22mA Penyelesaian : • Pendekatan Praktis : Tegangan dioda emitter : VBE = 0,7V VRB 15V 0,7V 14,3V 14,3V IB 30,4A 3 470.10 I C 10030,4A 3,04mA VCE 15V 3,04.10 3 A 3,6.103 4,06V Perbaikan pd jawaban ini adalah 0,5 V jika dibandingkan dengan pendekatan ideal, yaitu 4,06V vs 3,52V. Penting tidaknya perbedaan ini tergantung apakah kita sedang memecahkan masalah, merancang, dan seterusnya.