2013 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI “Manajemen” Disusun oleh: AFRA FIQRI KAMILAH NURUL AZIZAH Teknologi Pendidikan Reguler 2011 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta 1|Page KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas izin dan limpahan rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Manajemen” dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Sistem Informasi. Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kelancaran pembuatan laporan ini, kepada orang tua dan keluarga besar saya atas semua didikan dan dukungannya, kepada dosen Manajemen Sistem Informasi Ibu Retno Widyaningrum, M.Pd, atas bimbingannya, dan kepada seluruh teman-teman atas semangatnya. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam karya tulis ini. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Terlepas dari itu, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi yang para pembacanya. Jakarta, 3 September 2013 Penulis i DAFTAR ISI Kata Pengantar ......................................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................................... ii BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 Tujuan ......................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1 BAB II Pembahasan .................................................................................................. 2 Pengertian Manajemen ................................................................................ 2 Unsur-Unsur Manajemen ............................................................................. 4 Fungsi Manajemen ........................................................................................ 6 Manajemen Dalam Pembelajaran ................................................................ 11 BAB III Penutup ......................................................................................................... 14 Kesimpulan .................................................................................................. 14 Daftar Pustaka ........................................................................................................... 15 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen dengan segala permasalahannya sebenarnya sudah lama dikenal orang. Dari tulisan-tulisan Yunani dan romawi purba dapat diketahui bagaimana pentingnya mengelola pemerintahan. Socrates pernah mengemukakan pemikiran-pemikirannya yang maknanya tidak jauh berbeda dengan pemikiran-pemikiran yang kita kenal dalam manajemen masa kini. Demikian pula aristoteles yang pernah memaparkan apa itu manajemen, mulai dari manajemen rumah tangga hingga manajemen perdagangan. Dalam perkembangan selanjutnya, mulai abad pertengahan dan setelah timbulnya revolusi indutri banyak perubahan dalam berbagai bidang, maka manajemen pun melingkupi cakrawala yang lebih luas, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. B. Tujuan Tujuan penulisan makalah Manajemen ini, antara lain sebagai berikut: 1) Menjelaskan pengertian manajemen 2) Menguraikan unsur-unsur manajemen 3) Menjelaskan fungsi-fungsi manajemen 4) Menjelaskan dan memberikan contoh penerapan manajemen dalam pembelajaran C. Rumusan Masalah Berdasaarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apa yang dimaksud dengan manajemen? 2) Apa saja unsur-unsur manajemen? 3) Apa saja fungsi-fungsi manajemen? 4) Bagaimana penerapan manajemen dalam pembelajaran di sekolah? 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen berasal dari bahasa italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari bahasa inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah inggris ini juga berasal dari bahasa italia. Bahasa prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Bila mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu : 1. Manajemen sebagai suatu proses 2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen 3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science). Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam Encylopedia Of The Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Haiman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. 2 Bila kita perhatikan ketiga definisi diatas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut, yaitu: 1) Adanya tujuan yang ingin dicapai 2) Tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain 3) Kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (art) atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran. Chester I Barnard dalam bukunya The Function Of The Executive, mengakui bahwa manajemen adalah “seni” dan juga sebagai “ilmu”. Demikian pula Henry Fayol, Alfin Brown, Harold Koontz dan Cyril O’Donnel, dan George R. Terry beranggapan bahwa manajemen adalah ilmu sekaligus seni. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan. Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu, seperti yang dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau statemen-statemen umum, dan dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan penyelidikan-penyelidikan. Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada satu situasi tertentu. Dengan pengalaman-pengalaman pemakaian yang demikian menjadi pembawaan, kira-kira suatu panca indera keenam, keahlian yang bersifat intuisi. Dalam kehidupan nyata sehari-hari, manajemen benar-benar melakukan kedua fungsi tersebut, yaitu selain fungsi ilmu juga sebagai seni. Memperlihatkan pengertian manajemen yang pertama serta kenyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni, maka manajemen itu dapat diberi definisi sebagai 3 “manajemen adalah seni dan ilmu perncanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan” B. Unsur-Unsur Manajemen Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Unsur-unsur manajemen biasa dikenal dengan 6 M, yaitu sebagai berikut: Men and Women (Manusia) Sarana penting atau sarana utama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia (men and women). Berbagai macam aktivitas manajemen dilakukan oleh manusia. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Money (Uang) Sarana menajemen yang kedua adalah uang (money). Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besarkecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Uang sebagai unsur manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kegagalan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau ketelitian dalam menggunakan uang. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Materials (Bahan) Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan bahan-bahan (materials), karenanya dianggap pula sebagai sarana atau unsur manajemen dalam mencapai tujuan. Demikian pula dalam proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dalam kemajuan teknologi dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai pembantu bagi mesin seperti pada masa sebelum 4 revolusi industri, malahan sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu manusia. Methods (Metode) Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbanganpertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap pula sebagai sarana atau unsur manajemen dalam mencapai tujuan. Misalnya, ceramah bervariasi, metode kasus, metode insiden, games, role playing, dan sebagainya. Masing-masing metode itu terus berbeda daya guna dan hasil gunanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri. Machines (Mesin) Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Markets (Pasar) Bagi badan yang bergerak di bidang industry, maka unsur manajemen penting lainnya adalah pasar (markets). Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industry tidak mungkin akan tercapai. Oleh karena itu, salah satu unsur manajemen penting lainnya khusus bagi perusahaan industry dan umumnya bagi semua badan yang bertujuan untuk mencari lama yaitu markets atau pasar. C. Fungsi Manajemen Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut pendapat beberapa penulis sebagai berikut: a. Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling. 5 b. Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, Atau Actuating, Controlling. c. John Robert Beishline, Ph. D : Perencanaan, Organisasi, Komando, Kontrol. d. Henrty Fayol: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling. e. Luther Gullich: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting. f. Koontz Dan O’donnel: Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling. g. William H. Newman: Planning, Organizing, Assembling, Resources, Directing, Controlling. h. Dr. S. P. Siagian., M.P.A: Planning, Organizing, Motivating, Controlling i. William Spriegel: Panning, Organizing, Controlling j. George R. Terry: Planning, Organizing, Actuating, Controlling. k. Lyndak F Urwick: Forecasting, Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling l. Dr. Winardi, S. E: Palnning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communication, Controlling m. The Liang Gie: Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving. Pada hakikatnya bila dikombinasikan pendapat ketiga belas penuli diatas, maka fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut: a. Forecasting b. Planning termasuk budgeting, c. Organizing d. Staffing atau assembling resources e. Directing atau commanding f. Leading g. Coordinating h. Motivating i. Controlling dan j. Reporting 6 Namun oleh karena antara fungsi yang satu kadang-kadang mencakup yang lain, maka yang akan diuraikan lebih lanjut sebagai fungsi manajemen adalah: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang dirumuskan secara sederhana, adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang agak kompleks, merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai, bila hal itu dicapai, siapa yang harus bertanggung jawab dan penetapan mengapa hal itu harus dicapai. Hampir sama dengan pembatasan terakhir di mana perumusan perencanaan merupan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut: 1. Tindakan apa yang harus dikerjakan? 2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan? 3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan? 4. Kapankah tindakan itu dilaksanakan? 5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu? 6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu? Sesungguhnya fungsi perencanaan bukan saja menetapkan hal-hal seperti tersebut di atas, tetapi juga dalam fungsi perenanaan sudah termasuk di dalamnya penetapan budget. Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi. Fungsi planning atau perencanaan ini juga termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi manajemen dalam memantapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, menetapkan peraturan-peratuan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan. Diperlukan perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat dan kontinu. 7 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian merupakan proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Dengan organizing dimaksud mengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang telah ditentukan terlebih dahulu. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian antara lain: - Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan - Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab - Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja - Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan (dan kemudian memimpin) tipe organisasi yang seuai dengan tujuan, rencana dan program yang telah ditetapkan. Perbedaan tujuan akan membutuhkan jenis organisasi yang berbeda pula. Disini akan dibahas sedikit mengenai staffing. Staffing adalah penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga diberi daya guna maksimal kepada organisasi. 8 Staffing mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan sistem penggajian untuk pelaksanaan yangefektif; penilaian karyawan untuk promosi, transfer, atau bahkan demosi dan pemecatan; serta latihan dan pengembangan karyawan. Beberapa literatur manajemen memasukan staffing sebagai sebagian dari fungsi organizing. Ada juga yang menempatkan staffing sebagai hal yang terpisah dari fungsi manajemen. Dalam pembahasan kali ini, staffing ditetapkan pada satu bagian dengan fungsi pengorganisasian untuk menekankan bahwa sebenarnya kedua fungsi tersebut saling berkaitan erat, pengorganisasian merancang ”wadahnya”, dan fungsi stafing memberi ”isinya” Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut. 3. Pengarahan (Directing) Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah, atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Directing merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatankegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motifasi dan disiplin. Fungsi ini sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading, directing, motivating, actuating atau lainnya. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspek abstrak proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi. Prinsip-prinsip dalam fungsi ini,antara lain sebagai berikut: 9 1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya 2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia 3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi 4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna 5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih 6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup 7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya 4. Pengawasan (Controlling) Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan (controlling), atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Tujuan utama dari pengawasan adalah membuat kegiatan-kegiatan manajemen menjadi dinamis dan berhasil secara efektif dan efisien. Controlling atau pengawasan sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yan benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan controlling, atasan mengadalan pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai. Pengawasan 1) positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. 2) Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu: - Penetapan standar pelaksanaan, - Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, - Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, dan - Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar. 10 D. Manajemen dalam Pembelajaran Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa-siswa belajar. Pembelajaran juga diartikan sebagai sebuah proses perubahan tingkah laku atau sikap yag disebabkan oleh pengalaman. Belajar menurut Gagne dalam Dahar (1989) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu oganisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar pada hakekatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar (Diknas, 2004) Dari konsep belajar muncul istilah pembelajaran. Degeng dalam Wena (2009) mengartikan pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Gagne dan Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events (kondisi, peristiwa, kejadian, dsb ) yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi pembelajar, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung mudah (Diknas, 2004). Sebagaimana manajemen yang telah dijabarkan dalam penjelasan sebelumnya, maka manajemen dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha ke arah pencapaian tujuan-tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain, atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang lain berupa peningkatan minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang siswa (orang yang belajar), dengan memperluas cakupan aktivitas (tidak terlalu dibatasi), serta mengarah kepada pengembangan gaya hidup di masa mendatang. Beberapa bagian terpenting dari manajemen pembelajaran tersebut antara lain: 1. Penciptaan lingkungan belajar. 2. Mengajar dan melatihkan harapan kepada siswa. 3. Meningkatkan aktivitas belajar. 4. Meningkatkan disiplin siswa Selain itu dalam penyusunan materi diperlukan pula rancangan tugas ajar dalam wilayah psikomotrik, rancangan tugas ajar dalam wilayah kognitif, serta rancangan tugas ajar dalam wilayah afektif. Berpijak dari konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen dalam pembelajaran dapat diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan si pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam “memanage” atau mengelola pembelajaran, 11 manajer dalam hal ini guru melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Pengertian manajemen dalam pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran. A. Pelaksanaan Manajemen Dalam Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini tidak terlepas dari proses perencanaan yang telah diuraikan di muka, tentunya sudah dalam bentuk wujud rencana atau program kegiatan. Dengan kata lain, pelaksanaan kegiatan ini merupakan implementasi rencana atau program yang telah dibuat dalam proses perencanaan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini secara sederhana paling tidak mencakup: a. Pengembangan Strategi Pembelajaran Pengembangan strategi pembelajaran menunjuk upaya men-gimplementasikan suatu rencana yang telah disusun. Pengembangan strategi dimaksudkan untuk memberi "nyawa" terhadap interaksi seluruh komponen proses kegiatan dalam iklim pendidikan orang dewasa (andragogis). Ini berarti bahwa pengembangan strategi pembelajaran merupakan taktik yang digunakan tutor agar dapat memfasilitasi warga belajar dalam mencapai tujuan belajar dengan efektif dan efisien. Dalam prakteknya, pengembangan strategi ini harus mempertimbangkan prosedur, langkah-langkah, dan cara-cara mengorganisir kegiatan warga belajar. Tahapan pembelajaran berkenaan dengan langkah-langkah kegiatan tutor, mulai tahap awal sampai tahap penilaian serta tindak lanjut. Sedangkan model-model pembelajaran berkenaan dengan cara-cara tutor mengembangkan kegiatan warga belajar sehubungan dengan bahan yang harus dipelajarinya. b. Pemberian Motivasi Belajar . Motivasi sebagai suatu proses menyangkut kondisi psikologis warga belajar, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya ciri-ciri pribadi individu warga belajar, tingkat dan jenis tugas yang harus dikerjakan, dan lingkungan belajar. Dengan demikian, bagi tutor 12 dalam memberikan motivasi belajar pada warga belajar, paling tidak ada tiga tindakan yang harus dilakukannya: 1) Memahami ciri-ciri pribadi individu warga belajar, 2) Membuat tingkat dan jenis tugas yang menarik minat warga belajar,dan 3) Menciptakan lingkungan belajar sesuai harapan dan kebutuhan warga belajar. c. Pemantauan Disiplin Belajar Pemantauan yang dilakukan terhadap ketertiban situasi dan kondisi ini turut menentukan sejauhmana situasi dan kondisi itu menjadi lingkungan belajar. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang warga belajar untuk melakukan tugas-tugas belajar, memberikan rasa aman, yang pada ahirnya mencapai kepuasan dalam memperoleh tujuan belajar. 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan usaha untuk menggerakkan orang-orang dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut diperlukan langkah-langkah nyata seperti planning, organizing, directing, serta controlling. Planning adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Organizing dimaksud mengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit dalam organisasi. Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah, atau instruksi kepada bawahan. Controlling atau pengawasan sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi. Manajemen memiliki kedudukan strategis dalam memberikan dukungan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Untuk dapat mencapai proses pembelajaran yang berkualitas secara efektif dan efisien, maka diperlukan manajemen. Artinya bahwa tanpa adanya manajemen yang baik bisa dipastikan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal. Karena di dalam manajemen tercakup aspek planning, organizing, directing dan controling yang semuanya mengarah kepada pencapain tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien 14 DAFTAR PUSTAKA Manullang, M. Dasar-Dasar Manajemen. 2006. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. http://syukai.wordpress.com/2009/06/15/pengertian-fungsi-fungsi-dan-unsur-unsurmanajemen/ http://prismamika.blogspot.com/2012/04/066-5-fungsi-manajemen.html http://muhankholik.blogspot.com/2013/02/peran-manajemen-pembelajaran-dalam.html 15