Pengantar Rekayas Geologi Fakultas Teknik BAB I GEMPA BUMI

advertisement
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
BAB I
GEMPA BUMI
1.1 Pengertian
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah,
mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi
diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling
umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di
laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5
magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau
lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan
kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar
bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar
terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011
(per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas
getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli. Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat,
selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu
sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
1.1.1 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
1. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi
2. Aktivitas sesar di permukaan bumi
3. Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah
4. Aktivitas gunung api
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
1
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
5. Ledakan nuklir
Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian
bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya
bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu
terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak
permukiman penduduk. Gempa bumi juga menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran,
kecelakaan industri dan transportasi serta banjir akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul
penahan lainnya.
1.1.2 Proses Kejadian
Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat di tahan oleh lempeng tektonik
tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis yang disebut gelombang seismik atau
gempa yang sampai ke permukaan bumi dan menimbulkan getaran dan kerusakan terhadap
benda benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besar
dan lamanya getaran yang sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga tergantung dengan
kekuatan struktur bangunan.
Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng
(intraplate) dan antar lempeng ( interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi di dalam
lempeng itu sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng . Sebenarnya
gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa oleh manusia , hanya alat
seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan . Di
Indonesia gempa merusak terjadi 3 sampai 5 kali dalam setahun. Proses terjadinya gempa bumi
dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
2
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
1.1.3 Dampak Gempa
a. Dampak Primer
Dampak primer yaitu getaran gempa itu sendiri yang sampai ke permukaan bumi dan
kalau getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan infra struktur lainnya seperti
jalan dan jembatan , rel kereta api, bendungan dan lain lain, sehingga menimbulkan korban
jiwa dan kerugian harta benda.
Contoh
:
Gempa di Kobe, Jepang bulan Januari 1995 merusak jalan kereta
api express yang menghubungkan Kobe dan Osaka. Lebih dari 6400 orang meninggal.
Gempa dengan kekuatan 6.7 Skala Richter merobohkan jalan bebas hambatan di Los
Angeles pada bulan Januari 1994.
b. Dampak Skunder
Dampak sekunder yaitu terjadi tsunami, tanah yang menjadi cairan kental (liquefaction),
kebakaran , penyakit dan sebagainya.
1.1.4 Zona Gempa Dunia
Zona gempa dunia terbagi atas dua jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan Jalur
Mediteranian. Jalur Circum Pasifik adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa
dalam dan juga gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai dari Sulawesi,
Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai
Jalur Mediteranian adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa besar yang
membentang dari benua Amerika, Eropah ,Timur Tengah, India , Sumatera, Jawa dan Nusa
Tenggara.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
3
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
1.2 Jenis – Jenis Gempa Bumi
1.2.1 Berdasarkan penyebab
 Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran
gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
 Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis
gempa Bumi ini jarang terjadi
 Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
 Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti
peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
 Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api
meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang
juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar
gunung api tersebut.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
4
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
1.2.2 Berdasarkan kedalaman
 Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah
permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
 Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai
300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan
kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
 Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari
permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
1.2.3 Berdasarkan gelombang / getaran gempa
 Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di
tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
 Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat,
seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik.
Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
5
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
1.3 Penyebab Gempa Bumi

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa
Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi
(jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi.
1.4 Sejarah Gempa Bumi Terbesar di abad 20 dan 21

11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi
sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.

11 Maret 2011, Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter
yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang
tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
6
Pengantar Rekayas Geologi

Fakultas Teknik
26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas
ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga
menimbulkan tsunami.

16 Juni 2010, Gempa Bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.

7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara
lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan
kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.

27 Februari 2010, Gempa Bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data
30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang
menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan
di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.

12 Januari 2010, Gempa Bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter
berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka
300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.

30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal
dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG
Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman,
Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam
reruntuhan bangunan.

2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya,
Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa
masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga
pengevakuasian warga terhambat.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
7
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
Gambar 1 Kerusakan akibat gempa Bumi di San Francisco pada tahun 1906
Gambar 2 Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa Bumi Loma Prieta pada tahun
1989

3 Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.

12 Mei 2008 - Gempa Bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China.
Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal.

12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
8
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik

9 Agustus 2007 - Gempa Bumi 7,5 Skala Richter

6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [1].

27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57
detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological
Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari
300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.

8 Oktober 2005 - Gempa Bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan,
berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.

26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang
Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia.
Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.

26 Januari 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India
dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa.

26 Desember 2003 - Gempa Bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala
Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.

21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan
lebih dari 1.000 orang tewas.

26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga
yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.

21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400
korban tewas.

17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000
nyawa.

25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.

30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter
menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
9
Pengantar Rekayas Geologi

Fakultas Teknik
17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000
nyawa.

30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan
menewaskan 1.000 orang.

12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan
2.500 orang.

21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000
nyawa.

7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan
25.000 kematian.

19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut
lebih dari 9.500 nyawa.

16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan
menyebabkan 25.000 kematian.

4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570
korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan
sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).

28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000
orang terbunuh.

4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan
22.778 terbunuh.

29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala
Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.

26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000
orang tewas.

24 Januari 1939 - Di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.

31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000
orang.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
10
Pengantar Rekayas Geologi

Fakultas Teknik
1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut
sedikitnya 140.000 nyawa.
1.5 Akibat Gempa Bumi
1 Bangunan roboh
2 Kebakaran
3 Jatuhnya korban jiwa
4 Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
5 Tanah longsor akibat guncangan
6 Banjir akibat rusaknya tanggul
7 Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
11
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
BAB II
GEMPA BUMI VULKANIK
2.1 Pengertian
Adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada
kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba
sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma
yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan
energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah.
Gempa vulkanik biasanya terjadi di daerah sekitar gunung api dan magnitudenya pada
umumnya kecil rata rata kurang dari 5 Skala Richter. Gempa vulkanik dengan magnitude 5-6
sangat
jarang
terjadi.
Kedalaman
gempa
vulkanik
berkisar
antara
0-40
km.
Sebelum terjadi letusan gunung api, kegiatan magma meningkat. Dengan peningkatan magma
menyebabkan tekanan terhadap batuan di sekitar kantong magma yang menimbulkan getaran
seismik. Dengan demikian bila gempa vulkanik meningkat dapat ditandai bahwa gunung api
akan meletus, walaupun hubungan ini tidak selalu terjadi.
Ada dua katagori gempa yang terjadi pada gunung api
:
1. gempa vulkano- tektonik.
2. gempa periode panjang.
Gempa vulkano-tektonik terjadi akibat perubahan tekanan pada batuan padat yang oleh injeksi
atau tarikan magma (Chouet, 1993). Gempa jenis ini dapat menimbulkan tanah longsor dan
retakan tanah yang luas. Gempa ini dapat terjadi karena batuan bergerak untuk mengisi ruangruang dimana magma sudah kosong. Gempa vulkano-tektonik bukan merupakan gejala gunung
api akan meletus tapi dapat terjadi sewaktu-waktu.
Gempa periode panjang ditimbulkan oleh injeksi magma ke dalam batuan di sekitarnya,
sehingga timbul tekanan terhadap batuan yang pada akhirnya timbul gempa. Keaktifan gempa
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
12
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
tipe ini menandakan bahwa gunung api akan meletus. Para ahli menggunakan seismograf untuk
mencatat signal dari gempa-gempa yang disebut dengan tremor (getaran frekuensi tinggi )
(Chouet, 1993).
2.2 Proses Terjadinya Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik dari magma dan cairan yang
bersifat hidrotermal (peka terhadap panas), sehingga dapat dipakai sebagai tanda-tanda awal
peningkatan keaktifan gunung api. Proses fluida (cairan) dinamis yang terjadi karena adanya
gradien suhu dan tekanan magma dapat menimbulkan gelombang gempa yang berasal dari
proses resonansi retakan yang terisi cairan magma. Frekuensi gempa vulkanik yang dominan
berkisar antara 1 sampai 5 Hz, selain frekuensi rendah lainnya.
Gempa vulkanik sebenarnya terdiri atas beberapa tipe seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
NO
TIPE GEMPA
1
FREKUENSI TINGGI
2
FREKUENSI RENDAH
3
MULTIFASE
4
LEDAKAN
5
TREMOR
6
KETERANGAN
Frekuensi dominant berkisar antara 5-15 Hz. Disebabkan
oleh sesar atau mendatar
Frekuensi dominant antara 1-5 Hz. Peneyebab karena
proses tekanan cairan (fluida)
Mengandung frekuensi rendah dan tinggi yang merupakan
proses kombinasi
Disebabkan oleh letusan yang sifatnya explosive. Sinyal
mengandung gelombang udara juga gelombang tanah.
Tremor adalah sinyal yang kontinyu dengan durasi menit
sampai beberapa hari. Frekuensi dominant 1-5 Hz
Periodenya dari 3 sampai 20 detik yang disertai dengan
PERIODE SANGAT
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
letusan gas belerang
13
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
PANJANG
7
DANGKAL
Proses bukan vulkanik yang dapat menimbulkan gelombang
gempa. Contoh, gerakan salju,.
2.3 Hiposenter dan Episenter (Focus and Epicenter).
Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter (lampiran)
atau fokus. Proyeksi tegak lurus hiposenter ini ke permukaan bumi dinamakan episenter (
lampiran ). Gelombang gempa merambat dari hiposenter ke patahan sesar fault rupture. Bila
kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal (shallow
earthquake), sedangkan bila kedalamannya antara 70 - 700 km, terjadilah gempa dalam (deep
earthquake). Gempa dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa
dalam. Ini karena letak fokus lebih dekat ke permukaan, dimana batu-batuan bersifat lebih keras
sehingga melepaskan lebih besar regangan (strain).
2.4 Sesar / Fault.
Sesar (fault) adalah celah pada kerak bumi yang berada di perbatasan antara dua lempeng
tektonik. Gempa sangat dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar ini. Bila
batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak
saling menjauh, sesarnya dinamakan sesar normal (normal fault) (lampiran). Bila batuan yang
menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong,
sesarnya dinamakan sesar terbalik (reverse fault) (lampiran). Bila kedua batuan pada sesar
bergerak
saling
menggelangsar,
sesarnya
dinamakan
sesar
geseran-jurus
(strike-slip
fault).(lampiran) Sesar normal dan sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan vertikal
(vertical displacement), sedangkan sesar geseran-jurus menghasilkan perpindahan horizontal
(horizontal displacement).
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
14
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
2.5 Mengukur Gempa
Mengukur kekuatan gempa dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Maka
berdasarkan pendekatannya, skala pengukuran gempa dapat dibagi menjadi dua, yaitu 1)
magnitudo (magnitude) yang merupakan skala kuantitatif, dan 2) intensitas (intensity) yang
merupakan skala kualitatif.
1. Magnitudo.
Ada bermacam-macam jenis magnitudo gempa, diantaranya adalah:

Magnitudo lokal ML (local magnitude).

Magnitudo gelombang badan MB (body-wave magnitude).

Magnitudo gelombang permukaan MS (surface-wave magnitude).

Magnitudo momen MW (moment magnitude).

Magnitudo gabungan M (unified magnitude).
Namun yang paling populer adalah magnitudo lokal ML yang tak lain adalah Magnitudo
Skala Richter (SR). Magnitudo ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1935 oleh seorang
seismologis Amerika, Charles F. Richter, untuk mengukur kekuatan gempa di California. Richter
mengukur magnitudo gempa berdasarkan nilai amplitudo maksimum gerakan tanah (gelombang)
pada jarak 100 km dari episenter gempa. Besarnya gelombang ini tercatat pada seismograf.
Seismograf dapat mendeteksi gerakan tanah mulai dari 0,00001 mm (1x10-5 mm) hingga 1 m.
Untuk menyederhanakan rentang angka yang terlalu besar dalam skala ini, Richter menggunakan
bilangan logaritma berbasis 10. Ini berarti setiap kenaikan 1 angka pada skala Richter
menunjukkan amplitudo 10 kali lebih besar.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
15
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
2.6 Material Hasil Aktivitas Vulkanisme.
Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang dikeluarkan oleh adanya tenaga
vulkanisme. Material tersebut adalah material padat , cair dan gas.
a) Benda padat (efflata) adalah debu, pasir,lapili (batu kerikil) batu-batu besar (bom),dan batu
apung.
b) Benda cair (effusive) adalah bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme, yaitu lava,
lahar panas, dan lahar dingin.

Lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi.

Lahar panas adalah lahar yang berasal dari letusan gunung berapi yang memiliki danau
kawah (kaldera), contoh kaldera yang terkenal di Indonesia adalah kawah Bromo.

Lahar dingin adalah lahar yang berasal dari bahan letusan yang sudah mengendap,
kemudian mengalir deras menuruni lereng gunung.
c) Benda gas (ekshalasi), adalah bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme antara lain
solfatar, fumarol, dan mofet.

Solfatar adalah gas hidrogen sulfida (H2S) yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di
gunung berapi.

Fumarol adalah uap air panas.

Mofet adalah gas asam arang (CO2), seperti yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu
dan Dataran Tinggi Dieng.
Proses keluarnya magma dinamakan letusan atau erupsi, ada yang berupa erupsi leleran
(efusif), dan ada pula erupsi yang berupa ledakan (eksplosif). Berdasarkan banyaknya celah pada
permukaan bumi dan waktu keluarnya magma, erupsi dibedakan menjadi empat, yaitu erupsi
linear, erupsi sentral, erupsi campuran, dan erupsi areal.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
16
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
a) Erupsi Linear
Gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah-celah atau retakan-retakan disebut
erupsi linear atau erupsi belahan. Erupsi linear menghasilkan lava yang cair dan membentuk
plato, misalnya Plato Sukadana (Lampung), Columbia (Afrika Selatan), serta daerah yang
mengelilingi Kutub Utara, seperti Tanah Hijau, Iceland, Asia Utara, dan Spitsbergen.
b) Erupsi Sentral
Erupsi sentral adalah lava yang keluar melalui terusan kepundan.
c) Erupsi Campuran
Erupsi campuran menghasilkan gunung berapi strato atau gunung berapi berlapis. Erupsi ini
terdiri atas bahan-bahan lepas dan lava. Hampir seluruh gunung api di Indonesia adalah
gunung api strato.
d) Erupsi Areal
Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi melalui lubang yang sangat luas. Sampai saat ini
erupsi areal masih diragukan kejadiannya di bumi.
2.7 Penyusupan magma ke dalam litosfer dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut
1) Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi
tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut.
(1) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan
batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
(2) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya
seperti lensa cembung atau kue serabi.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
17
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
(3) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di selasela lipatan (korok).
(4) Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi.
Bentuknya seperti silinder memanjang.
Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan sebagai berikut.
a) Keping intrusi atau sills, yaitu sisipan magma yang membeku di antara dua lapisan
litosfer, relatif tipis, dan melebar.
b) Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, karena penurunan
suhu yang sangat lambat.
c) Lakolit, yaitu batuan beku yang berasal dari resapan magma di antara dua lapisan
litosfer dan membentuk bentukan seperti lensa cembung.
d) Gang atau dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan
litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
e) Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari dapur
magma sampai ke permukaan bumi.
2). Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi
dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada
kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat.
Bentuk, ukuran, dan sifat gunung api di permukaan Bumi banyak sekali macamnya. Ada
gunung yang puncaknya sangat tinggi sehingga selalu diselimuti salju, ada pula gunung yang
puncaknya di bawah permukaan laut. Ini menyebabkan gunung api memiliki banyak tipe. Secara
umum, tipe gunung api dijabarkan sebagai berikut.
2.8 Tipe – Tipe Gunung Api
(1) Berdasarkan Keaktifannya
Gunung api dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe berdasarkan keaktifannya. Ciri-cirinya
sebagai berikut.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
18
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
(a) Gunung api aktif dengan ciri mengeluarkan asap, debu, dan lava, serta bau belerang
sangat menyengat.
(b) Gunung api tidur (dormant) dengan ciri tidak meletus dalam waktu yang lama, bisa
meletus kapan saja.
(c) Gunung api mati/padam mempunyai ciri tidak mempunyai catatan letusan dan tidak ada
tanda-tanda kemungkinan meletus.
(2) Berdasarkan Bentuknya
Bentuk gunung api dipengaruhi oleh sifat bahan, aliran lava, dan kekuatan letusannya.
Berdasarkan bentuknya, gunung api dapat dikelompokkan menjadi empat tipe.
a. Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah. Daerah
persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi
letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang banyak. Contohnya
Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.
b. Gunung Api Kuba
Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam. Aliran lava yang
kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang
tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di saluran,
akibatnya saluran menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras dapat terjadi akibat tekanan
dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api pun dapat hancur dan
lenyap
seketika.
Contohnya
Gunung
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
Pelee
di
Martini,
Kepulauan
Karibia.
19
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
c. Gunung Api Strato (Gunung Api Komposit).
Gunung ini mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak
lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang. Lava dapat mengalir
melalui sisi kerucut. Sifat letusan keras. Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Etna
di Sisilia, Gunung Fuji di Jepang, Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika Serikat,
serta Gunung Merapi, Merbabu, Kelud, dan Semeru di Indonesia.
d. Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi
berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusan sedang. Contohnya
Gunung Paracutin di Meksiko.
(3) Tipe Letusan Gunung api.
a) Tipe Hawaii
Tipe gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya
akan membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung api perisai di
Hawaii seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia adalah
pembentukan plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.
b) Tipe Stromboli
Tipe ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang sedang
meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan
pendek yang disertai ledakan. Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan setengah
padatan bongkah lava. Contoh letusan tipe Stromboli di Indonesia adalah Gunung Raung di
Jawa. Sifat semburan Gunung Raung menyemburkan lava tipe baraltik, namun terdapat erupsi-
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
20
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
erupsi pendek yang bersifat eksplosif menyemburkan batuan-batuan piroklastik tipe bom dan
lapili.
c) Tipe Vulkano
Tipe ini mempunyai ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas
yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah. Tipe ini mempunyai tekanan gas
sedang dan lavanya kurang begitu cair. Di samping mengeluarkan awan debu, tipe ini juga
menghasilkan lava. Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini dibedakan menjadi tipe vulkano
kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung
Raung). Peralihan antara kedua tipe ini juga dijumpai di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan
Anak Gunung Bromo.
d) Tipe Merapi
Dicirikan dengan lavanya yang cair-kental. Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas
yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di Jawa
Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran lahar dingin
setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa Barat.
e)Tipe Perret (Tipe Plinian)
Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang tinggi.
Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di
dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus
material-material seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh
letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat
pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut, dan
mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
21
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
f) Tipe Pelle
Gunung api tipe ini menyemburkan lava kental yang menguras di leher, menahan lalu lintas gas
dan uap. Hal itulah yang menyebabkan mengapa letusan pada gunung api tipe ini disertai dengan
guncangan-guncangan bawah tanah dengan dahsyat untuk menyemburkan uap-uap gas, abu
vulkanik, lapili, dan bom. Contoh letusan gunung api tipe pelle di Indonesia adalah Gunung
Kelud di Jawa Timur.
(4) Gejala Pravulkanik
Gejala pravulkanik atau ciri-ciri gunung api akan meletus antara lain sebagai berikut.
a) Temperatur di area sekitar kawah mengalami peningkatan.
b) Banyak sumber-sumber air atau mata air yang mulai mengering.
c) Sering terjadi (terasa) adanya gempa.
d) Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah kaki gunung.
e) Adanya suara gemuruh dari dalam gunung.
(5) Gejala Pascavulkanik
Setelah gunung api beristirahat atau bahkan mati, kadang-kadang masih terdapat gejala
yang menunjukkan sisa aktivitas vulkanisme. Gejala itu dinamakan gejala pascavulkanik. Gejala
tersebut antara lain:
a) munculnya sumber air panas, seperti yang terdapat di Cipanas dan Ciater di Jawa
Barat, dan Baturaden di Jawa Tengah,
b) munculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang mengandung larutan mineral.
Air dari tempat ini seringkali dijadikan obat karena mengandung belerang. Contohnya
Maribaya dan Sangkanurip di Jawa Barat,
c) munculnya geiser, yaitu sumber air panas yang memancar berkala, seperti yang
ditemukan di Cisolok dan Kamojang Jawa Barat dan The Old Faithful geiser yang
terkenal di Yellowstone National Park Amerika Serikat, dan
d) munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain sumber gas belerang yang disebut
solfatara yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah. Sumber gas uap air atau
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
22
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
zat lemas (N2) disebut fumarol antara lain terdapat di Kamojang Jawa Barat, dan Dataran
Tinggi Dieng Jawa Tengah. Sumber gas asam arang (CO2 atau CO) yang disebut mofet.
2.9 Kenampakan vulkanik
Keluarnya magma dari perut Bumi menyebabkan berbagai kenampakan yang
menakjubkan di permukaan Bumi. Kenampakan ini disebut kenampakan vulkanik. Kenampakan
vulkanik dibedakan menjadi dua seperti berikut.
a) Kenampakan Vulkanik Ekstrusif
Kenampakan vulkanik ekstrusif di antaranya danau kaldera, sumbat lava, dan plato lava.
Danau kaldera terjadi akibat letusan sangat dahsyat sehingga menyisakan lubang yang sangat
besar. Lubang ini kemudian terisi air dan membentuk danau. Sumbat lava terjadi jika magma
terdorong ke permukaan. Magma yang panas ini akhirnya mencuat ke permukaan dan
menjadi dingin. Sumbat lava ini bisa sangat besar hingga menyerupai bukit.Plato lava terjadi
jika magma yang keluar dari dalam Bumi sangat encer sehingga menyebar dan membentuk
hamparan lava yang luas. Lava ini perlahan-lahan membeku hingga membentuk suatu
daratan. Lama-kelamaan lava ini semakin tinggi hingga membentuk dataran tinggi dan luas
yang disebut plato. Selain kenampakan vulkanik ekstrusif, ada beberapa kenampakan oleh
kegiatan panas bumi (geothermal) yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu geyser, mata
air panas, kolam lumpur, solfatar (embusan gas gunung berapi yang banyak mengandung
belerang), dan fumarol (embusan gas gunung berapi berupa uap panas kering/dry steam atau
uap panas yang mengandung air/wet steam).
b) Kenampakan Vulkanik Intrusif
Kenampakan ini terbentuk ketika magma yang menyusup ke dalam batuan membeku
sebelum mencapai permukaan Bumi. Kenampakan intrusif kadang kala terlihat di permukaan
karena terjadi erosi batuan penutupnya. Contohnya batuan intrusif dapat dilihat di Pantai
Parangkusumo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Batuan ini menonjol ke permukaan sebagai
batuan andesit. Beberapa bentuk vulkanik intrusif adalah batolit, lakolit, dan dike.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
23
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
Gunung sebagai salah satu pembentuk permukaan bumi adalah bagian permukaan bumi yang
bumi yang berbentuk kerucut yang berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang
dibatasi oleh lereng. Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstruksi magma
dalam bumi dari kantung magma sampai ke lapisan bumi. Ekstruksi magma tersebut
melahirkan gunung api. Jenis dari gunung api antara lain.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
24
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
BAB III
CARA MENGHADAPI GEMPA BUMI
3.1 Cara Menghadapi Gempa.
a. Bila berada di dalam rumah:

Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.

Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.

Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.

Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di
dinding dan sebagainya.
b. Bila berada di luar ruangan:

Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan
reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.

Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka dan Jauhi rak-rak serta kaca jendela.
c. Bila berada di dalam ruangan umum:

Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.

Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan
sebagainya.
d. Bila sedang mengendarai kendaraan:

Segera hentikan di tempat yang terbuka.

Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
e. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
25
Pengantar Rekayas Geologi

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.

Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
Fakultas Teknik
f. Bila sedang berada di dalam lift:

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik
menggunakan tangga darurat.

Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua
tombol.

Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.

Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone
jika tersedia.
g. Bila sedang berada di dalam kereta api:

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak

Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta

Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan
h. Bila sedang berada di gunung/pantai:

Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.

Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan
tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
i. Beri pertolongan:

Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke
tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang
berada di sekitar Anda.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
26
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
j. Evakuasi:

Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian
perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi
dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah.
k. Dengarkan informasi:

Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan,
penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi
yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi,
atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
27
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah,
mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi
diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling
umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di
laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5
magnitude.
Jenis – Jenis Gempa Bumi
Berdasarkan penyebab
 Gempa bumi tektonik
 Gempa bumi tumbukan
 Gempa bumi runtuhan
 Gempa bumi buatan
 Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Berdasarkan kedalaman
 Gempa bumi dalam
 Gempa bumi menengah
 Gempa bumi dangkal
Berdasarkan gelombang / getaran gempa
 Gelombang Primer
 Gelombang Sekunder
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
28
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
Penyebab Gempa Bumi

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa
Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi
(jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi.
Istilah-Istilah vulkanisme :
1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
2.
Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di
lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi
sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan batu.
Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api.
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
29
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
4. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi
tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk
batuan intrusiva.
5. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi.
6. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.
7. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan
eksplosif.
8. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup
besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk danau
kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah
Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung
Batur (Bali).
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
30
Pengantar Rekayas Geologi
Fakultas Teknik
DAFTAR PUTAKA
Http/: www.google.com/gempabumi .
Http/: www.google.com/gempavulkanik
Http/: www.google.com/prosesgempabumi
Http/: www.google.com/artikelgempabumi
Universitas Batang Hari Tahun 2012/2013
31
Download