Analisis Single Nucleotide Polymorphism (SNP) -217 Gen Human Angiotensinogen (hAGT) pada Penderita Hipertensi di Rumah Sakit Syaiful Anwar secara PCR-Sekuensing S.Fatiyatur Rahmah1), Widodo1), Jayarani Fatimah Putri1), Mifetika Lukitasari2), M. Saifur Rahman3) 1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya 2) Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya 3) Departemen Kardiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya-Rumah Sakit Syaiful Anwar S. Fatiyatur Rahmah : [email protected] ABSTRAK Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Polimorfisme RAS (Renin Angiotensin System) dikatakan sebagai penentu hipertensi dan beberapa kerusakan organ target. Angiotensinogen merupakan protein awal dalam RAS yang memicu timbulnya hipertensi. Diketahui bahwa populasi skala besar ras Amerika dan Afrika yang terkena hipertensi, terjadi polimorfisme pada daerah 5’untranslated region di titik -217 A/G. Variasi basa pada titik -217 guanine atau adenine meningkatkan laju ekspresi gen angiotensinogen. Peningkatan ini terjadi akibat dari interaksi kuat antara faktor transkripsi GR dan C/EBP-β yang berikatan dengan daerah enhanser kemudian mempengaruhi laju transkripsi RNA polimerase III di daerah promoter gen angiotensinogen. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui adanya single nucleotide polymorphism (SNP) -217 gen human Angiotensinogen (hAGT) pada penderita hipertensi di Rumah Sakit Syaiful Anwar secara PCR-Sekuensing. Metode yang digunakan yaitu isolasi whole genome (QIAamp DNA Blood Mini Kit) dari 14 sampel darah pasien hipertensi, gen hAGT di amplifikasi dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan disekuensing untuk mengetahui adanya SNP -217. Analisis yang dilakukan yaitu menggunakan software AB sequence Scanner, Bioedit dan BLAST NCBI. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya SNP -217 gen hAGT pada sampel pasien. Namun terdapat varian -6A pada gen tersebut yang juga mampu memicu terjadinya hipertensi. Kata Kunci : angiotensinogen, gen hAGT, hipertensi, SNP -217 A/G ABSTRACT Hypertension still become main problem in the world. Angiotensinogen is an early protein in RAS which increase hypertension risk. Nucleotide base variant in -217 point of human angiotensinogen gene at 5’untranslated region in which from guanine to adenine can accelerate these transcription. These problem is caused by strongly interaction between transcription factor of GR and C/EBP-β with hAGT when adenine nucleotide base in -217 hAGT. The aim of this research was to examine single nucleotide polymorphism -217 at 5’untranslated region in hAGT gene in Syaiful Anwar Hospital hypertension patients. Methods of this research is whole genome isolation (QIAamp DNA Blood Mini Kit) from fourteen blood samples of hypertension patients, hAGT gene amplification with Polymerase Chain Reaction and sequencing gene of interest. The result was analyzed using AB sequence scanner and Bioedit software also BLAST NCBI. There is no SNP -217 in 5’ untranslated region hAGT gene. But there is -6A variant in 5’untranslated region, that have affect to increasing hypertension risk. Keywords : angiotensinogen, hAGT gene, hypertension, SNP -217 A/G PENDAHULUAN Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Salah satu faktor pemicunya yaitu adanya polimorfisme pada gen hAGT yang mempengaruhi tingkat kerentanan seseorang menderita hipertensi [1]. Variasi di titik -217 A/G gen hAGT ternyata mampu mempengaruhi pengikatan faktor transkripsi tiga jenis glucocorticoid receptor binding site (GR) dan C/EBP-β [13]. Glucocorticoid ini mampu memodulasi banyak Jurnal Biotropika | Edisi 1 No.2 | 2013 faktor transkripsi yang meningkatkan laju transkripsi gen hAGT [14][15]. Di Indonesia, penelitian SNP -217 gen hAGT di daerah 5’UTR belum pernah dilakukan pada populasi komunitas hipertensi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pada populasi komunitas hipertensi di Kota Malang dengan sampel penderita hipertensi di Rumah Sakit Syaiful Anwar. Penelitian ini mengkaji ada atau tidaknya SNP -217 gen human angiotensinogen (hAGT) pada daerah 5’UTR. 71 METODE PENELITIAN Pengambilan data dilakukan mulai Bulan Agustus 2012 sampai Februari 2013 dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler dan Laboratorium Biologi Komputasi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. Empat belas pasien yang diambil sampel darahnya memiliki kriteria inklusi yaitu tekanan sistolik >120 mmHg dan tekanan diastolik > 80 mmHg, fungsi ginjal normal (kreatinin <2.5 mg/dl), memiliki kepatuhan yang baik terhadap terapi antihipertensi, tidak sedang terapi hormon dan tidak sedang hamil. Metode isolasi DNA menggunakan QIAamp DNA Blood Mini Kit. Kemudian dibuat gel agarosa 0.9 % untuk running whole genome. Hasil elektroforesis whole genome berupa gel agarosa dengan DNA hasil running dilihat menggunakan UV transluminator, difoto dan data disimpan. Sampel DNA, PCR mix (HotstarTaq Master Mix), ddH2O, primer forward dan primer reverse (1st BASE) dicampur kemudian disentrifugasi dan dimasukkan dalam mesin PCR dengan program PCR yang telah dimodifikasi [16]. Produk PCR untuk sekuensing dikirim ke Macrogen Korea Selatan. Setelah data sekuensing didapat maka dianalisis dengan AB Sequence Scanner, software Bioedit, dan program BLAST NCBI. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis BLAST NCBI dan Bioedit yang dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya [4][10] diketahui bahwa sekuens yang teramplifikasi dan terbaca dengan sempurna berada pada posisi basa -469 sampai +10. Posisi tersebut mengandung sekuens konserve TATA Box yang menandakan daerah promoter dekat dengan transcription initiation site +1, SNP -6, SNP -20, SNP -217, daerah binding faktor transkripsi glukokortikoid, estrogen, Acute phase, RNA polimerase III dan sebagian daerah ekson 1 [6]. Hasil analisis juga menyebutkan bahwa tidak ditemukannya polimorfisme pada posisi 217 untuk semua sampel yang diuji (Tabel 1). Ketiadaan polimorfisme pada sampel darah pasien yang diteliti kemungkinan karena jumlah sampel yang diteliti kurang banyak. Varian -217 G yang ditemukan pada penelitian ini diketahui tidak menjadi faktor resiko terjadinya hipertensi [15]. Jurnal Biotropika | Edisi 1 No.2 | 2013 Tabel 1. Polimorfisme -217 daerah 5’ UTR gen human Angiotensinogen NO KODE PASIEN Normotensive (SBP/DBP<120/80 mmHg) 1. DS 2. EM 3. IS 4. LC 5. MS 6. MR 7. MC 8. SK 9. SR 10. SM 11. SP 12. ST 13. TR 14. US POLIMORFISME -217 A G + - + + + + + + + + + + + + + + Hasil pada penelitian ini berbeda dengan penelitian polimorfisme -217 yang biasanya signifikan ditemukan pada ras Afrika-Amerika dan ras Kaukasian di negara Kanada dan USA yang menggunakan ratusan sampel darah pasien [6][7][10]. Perbedaan hasil penelitian juga ditemukan pada negara Taiwan dan China di kota Shanghai, Jiangsu serta Henan yang mana terjadi polimorfisme di titik G-217A. Jumlah sample yang digunakan berkisar minimal dua ratus sampel darah pasien [8][9][12][17][19]. Kasus terjadinya polimorphisme G-217A untuk populasi Chinese di kawasan Asia Timur sebanyak 1268 pasien dengan jumlah kontrol 1081 pasien (SBP/DBP<140/90 mmHg) [18]. Kasus terjadinya polimorphisme G-217A untuk kawasan negara-negara di Asia Tenggara masih belum diketahui. Faktor distribusi geografi dan ras dalam beberapa penelitian diketahui mampu mempengaruhi polimorfisme pada gen hAGT [2][5]. Ketiadaan polimorfisme di titik -217 sedangkan pasien tersebut menderita hipertensi, kemungkinan disebabkan oleh faktor yang lain yaitu adanya polimorfisme di titik lain dalam 5’UTR hAGT [10]. Berdasarkan penelitian sebelumnya [11] diketahui bahwa adanya varian -217A selalu diikuti oleh varian yang lain yaitu -532A, 793T dan -1074T membentuk haplotipe ATAT. Haplotipe ini mampu meningkatkan aktivitas promoter hAGT pada sel adiposa sebesar 1.4fold selama tiga hari dan 1,7-fold selama enam hari setelah perlakuan dibanding haplotipe GCGG (-217G, -532C, -793G dan -1074G). 72 Sehingga dimungkinkan jika pada penelitian ini ditemukan varian -217G, maka SNP yang menjadi kandidat penyebab hipertensi yaitu -20 dan -6. Analisis berikutnya menelusuri kemungkinan adanya polimorfisme pada titik lain yaitu -20 dan -6. Kedua titik tersebut mampu memicu datangnya faktor transkripsi tambahan untuk meningkatkan laju transkripsi gen hAGT yaitu dari kelompok glukokortikoid dan USF/ERE [10]. Hasil analisis menunjukkan tidak ditemukan adanya polimorfisme pada kedua titik tersebut (-20 A dan -6A) untuk semua pasien hipertensi. Namun jika dilakukan perbandingan antara sekuens gen dari NCBI yang memiliki normotensive dengan sampel hasil sekuensing, terdapat varian yang berbeda pada posisi -6 hAGT. Varian -6A diketahui mampu meningkatkan aktifitas promoter hAGT untuk mentranskripsi mRNA hAGT. Berdasarkan penelitian yang lain [3] ada keterkaitan kuat antara varian -6A dengan T235. Polimorfisme M235T diketahui sebagai kandidat utama marker resiko hipertensi untuk protein angiotensinogen. Pengujian populasi hipertensi pada ras Caucasian dan Japanese di Utah, Jepang dan Prancis menunjukkan bahwa -6A/T235 merupakan bentuk ancestral dari gen hAGT yang secara langsung terkait pada hipertensi. Hal ini ditunjukkan oleh adanya frekuensi yang sama dan selalu dominan(antara -6A dengan T235 yang terletak di ekson 2 gen hAGT) ditemukan pada hampir semua penderita hipertensi [10]. Keberadaan -6A juga diketahui lebih signifikan dominan dibanding 217A pada penderita hipertensi populasi ras Chinese [21]. Keberadaan SNP -217 hAGT sebenarnya hanya faktor untuk memperbesar resiko terjadinya hipertensi dan belum ada penelitian yang menunjukkan keterkaitan langsung dengan penyakit hipertensi. Ketentuan ini juga berlaku pada SNP yang lain yaitu dalam penelitian ini -6 hAGT. Diketahui bahwa polimorfisme gen hAGT berasosiasi dengan peningkatan laju transkripsi gen hAGT dan sedikit peningkatan konsentrasi angiotensinogen di plasma dan jaringan. Peningkatan protein angiotensinogen pada plasma dan jaringan terutama dikendalikan oleh peningkatan konsentrasi ANG II, yang dipengaruhi oleh overstimulasi sistem renin pada reabsorbsi natrium di ginjal, hipertropi vaskular, peningkatan aktivitas sistem syaraf dan adanya penyakit kardiovaskular [3]. Jurnal Biotropika | Edisi 1 No.2 | 2013 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa sekuens gen angiotensinogen yang diambil dari 14 sampel darah pasien di Rumah Sakit Syaiful Anwar Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia diketahui bahwa tidak ditemukan polimorfisme gen di daerah 5’UTR -217. Namun terdapat varian 6A yang juga berperan sebagai faktor resiko hipertensi. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada PERKI dan SPPDBP yang telah mendanai penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1]Aziza, L, M. Sja’bani, S.M. Haryana, M.N.H.E.Soesatyo & A.H. Sadewa. 2010. Hubungan Polimorfisme Gen AngiotensinConverting Enzyme Insersi/Delesi dengan Hipertensi pada Penduduk Mlati, Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Maj Kedokt Indon. 60 (4). [2] Baker, M.,T. Rahman,D. Hall, P.J. Avery,B. M. Mayosi, J. M. Connell, M. Farrall, H.Watkins & B. Keavney. 2007. The C532T Polymorphism of The Angiotensinogen Gene is Associated with Pulse Pressure: A Possible Explanation for Heterogeneity in Genetic Association Studies of AGT and Hypertension. International Journal of Epidemiology. 36:1356–1362 [3] Corvol, P. & X. Jeunemaitre. 1997. Molecular Genetics of Human Hypertension: Role of Angiotensinogen. Endocrine Reviews. 18(5): 662– 677. [4] Fukamizu, A., S. Takahashi, M.S.Seo, M. Tada, K. Tanimoto, S. Uehara & K. Murakami. 1990. Structure and Expression of Human Angiotensinogen Gen : Identification of a Unique and Highly Active Promoter. The Journal Of Biological Chemistry. 265 (13): 75767582. [5] Goldenberg, I., A. J. Moss, D. Ryan, S. McNitt, S. W. Eberly & W. Zareba. 2007. Polymorphism in the Angiotensinogen Gene, Hypertension, and Ethnic Differences in the Risk of Recurrent Coronary Events. Hypertension. 48:693699 [6] Jain, S., X. Tang, C.S. Narayanan, Y. Agarwal, S.M. Peterson, C.D. Brown, J. Ott & A. Kumar. 2002.Angiotensinogen 73 Gene Polymorphism at -217 Affects Basal Promoter Activity and Is Associated with Hypertension in African-Americans. J Biol Chem. 277: 36889–36896. [7] Jeunemaitre, X., F. Soubrier, Y.V. Kotelevtsev, R.P. Lifton, C.S. Williams, A. Charru, S. C. Hunt, P. N. Hopkins, R. R. Williams, J.M. Lalouel & Pierre Corvol. 1992. Molecular Basis of Human Hypertension: Role of Angiotensinogen. Cell. 71(1): 169-180. [8] Jiang, X., H. Sheng, J. Li, P. Xun, Y. Cheng, J. Huang, H. Xiao & Y. Zhan. 2008. Association Between Renin Angiotensin System Gene Polymorphism and Essential Hypertension: a CommunityBased Study. J Hum Hypertens. 23: 176– 181. [9] Kong, X.D.,Y.X. Yang & S.Z. Zhang. 2004. Haplotypes Extending Across AGT Are Associated Essential Hypertension. Hereditas. 26: 797–802. [10]Kumar, A. 2005. Angiotensinogen Gene Polymorphisms and Hypertension. cit. M.K. Raizada, J.F.R. Paton, M.J. Katovich & S. Kasparov. Contemporary Cardiology: Cardiovascular Genomics. Humana Press Inc. Totowa, NJ. hal. 61 [11]Li, Y., S. Jain, S. Patil & A. Kumar. 2006. A Haplotype of Angiotensinogen Gene that Is Associated with Essential Hypertension Increases Its Promoter Activity in Adipocytes. Vascular Pharmacology. 44 (2006) 29 – 33. [12]Liu Y, Jin W, Jiang ZW, K. X. Zhang, H.H. Sheng, L. Jin, Y.Y. Sheng, W. Huang & J. D. Yu. 2004. Relationship Between Six Single Nucleotide Polymorphisms of Angiotensinogen Gene and Essential Hypertension. Chin J Med Genet. 21:116– 119. [13]Rupert, J.L., K. K. Kidd, L. E. Norman, M. V. Monsalve, P.W. Hochachka & D. V. Devine. 2003. Genetic Polymorphisms in The Renin-Angiotensin System in High Altitude and Low –Altitude Native American Populations. Annals of Human Genetics. 67:17–25. [14]Sherman, C. T. & A. R. Brasier. 2001. Role of Signal Transducers and Activators of Transcription 1 and -3 in Inducible Regulation of the Human Angiotensinogen Gene by Interleukin-6. Mol Endocrinol. 15:441–457. Jurnal Biotropika | Edisi 1 No.2 | 2013 [15]Sigmund, C.D. 2008. A Growing Chain of Evidence Linking Genetic Variation in Angiotensinogen with Essential Hypertension: Focus on “A Haplotype of Human Angiotensinogen Gene Containing -217A Increases Blood Pressure in Transgenic Mice Compared with -217G,” by Jain et al. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol. 295:R1846-R1848. [16]Woodiwiss, A.J., B. Nkeh, N.J. Samani, D. Badenhorst, M. Maseko, A. D. Tiago, G.P. Candy, E. Libhaber, P. Sareli, R. Brooksbank & G. R. Norton. 2006. Functional Variants of The Angiotensinogen Gene Determine Antihypertensive Responses to Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors in Subjects of African Origin. Journal of Hypertension. 24(6): 1065-1073. [17]Wu, S.J., F.T. Chiang, J.R. Jiang, K.L. Hsu, T.H. Chern & Y.Z. Tseng. 2003. The G217A Variant of The Angiotensinogen Gene Affects Basal Transcription and Is Associated With Hypertension in A Taiwanese Population. J Hypertens. 21: 2061–2067. [18]Xi, B., Y.Shen, Y.Yan & J. Mi. 2011. Association of Polymorphisms in The AGT Gene with Essential Hypertension in The Chinese Population. Journal of the ReninAngiotensin Aldosterone System. 13 (2) : 282-288. [19]Zhan,Y., X. Jiang, H. Sheng, J. Li, P. Xun, Y. Cheng, J., Huang & H. Xiao. 2007. Association of Angiotensinogen Gene Polymorphisms with The Risk of Essential Hypertension in The Elderly. Chin J Lab Med. 30: 762–766. 74