B U K U P E G A N G A N G U R U P ratama TAHUN Pergiah Dan Jadikan Semua Bangsa Murid-Ku... Amanat Agung 3 2 BUKU Amanat Agung Pelajaran pada kwartal ini terfokus pada rangkaian peristiwa yang membawa kematian Yesus di kayu salib. Yesus mengajarkan Nikodemus bahwa manusia harus dilahirkan kembali dari air dan roh, agar ia dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Dialah Raja ketika Ia masuk ke kota Yerusalem. Namun, Yesus menyatakan bahwa Dialah hamba, ketika Ia membasuh kaki murid-murid-Nya. Akhirnya, Yesus menyatakan bahwa Dialah Juruselamat, ketika Ia harus mati di kayu salib dan bangkit dari kematian. Apa yang Yesus telah ajarkan selama masa pelayananNya dapat diterapkan pada masa sekarang ini. Sebagai para pengikut-Nya, kita harus menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Kita harus menyembah dan memuji Yesus sebagai Raja atas segala raja. Kita harus menjadi seorang hamba yang pengasih. Terakhir, kita pun harus mematuhi semua ajaranNya. Ketika kita merasakan kuasa kebangkitan Kristus, maka kita akan mengalami bimbingan-Nya. Injil merupakan suatu kabar yang menarik perhatian semua orang - darah Yesus yang telah dicurahkan di kayu salib untuk menebus dan membasuh segala dosa dan kesalahan setiap manusia. Karena Yesus hidup, maka Dia sanggup menyentuh hidup setiap manusia dengan kekuatan, kasih dan kuasa-Nya. Beritakanlah kabar Injil ini kepada murid-murid Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah. Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda! Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga muridmurid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman. i Amanat Agung DAFTAR ISI (Oktober/November/Desember) Kata Pendahuluan Panduan Mengajar Prosedur Mengajar Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik Beberapa Saran Yang Membantu Karakteristik Murid-Murid Anda Ayat Hafalan i iii iv v vii ix xi Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Pelajaran 8 Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13 1 9 19 27 35 43 51 55 65 75 83 93 95 Dilahirkan Kembali Perempuan Samaria Siapakah Yang Terbesar? Masuk Kota Yerusalem Dengan Sorak-Sorai Perjamuan Terakhir Yesus Membasuh Kaki Murid-Murid-Nya Ulasan Yesus Berdoa Di Taman Yesus Disalib Yesus Bangkit Yesus Menampakkan Diri Amanat Agung Ulasan Akhir Amanat Agung ii PANDUAN MENGAJAR Tahun 3 Buku 2 P R ATA M A Amanat Agung Selamat datang pada kesempatan menarik lainnya bagi yang berusia tujuh sampai delapan tahun dengan berita kasih Allah yang menakjubkan. Pelajaran kali ini berpusat pada kebenaran penting yang Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya selama minggu-minggu terakhir pelayananNya. Yesus menginginkan agar setiap orang dapat percaya akan kabar keselamatan yang dari pada-Nya. Tema doa dan nubuat ditekankan sepanjang pelajaran. Doronglah murid-murid untuk berdoa dengan kuasa Roh Kudus, sehingga mereka dapat dikuatkan sepanjang waktu. Kristus telah bangkit dan Ia akan memimpin pula para pengikut-Nya. Sasaran Kwartal Ini : Memahami bahwa Yesus mati di kayu salib dan bangkit Mempelajari bagaimana melayani sesama Mempelajari bagaimana memberitakan Injil kepada sesama iii Amanat Agung Prosedur Mengajar 1 Puji-Pujian (10-15 menit) Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian. Prosedur Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu). 2 Kisah Pelajaran (15-20 menit) Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu. Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran jika tersedia. 3 Aktivitas Belajar Alkitab Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari. Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Akhirilah aktivitas tersebut dengan sebuah doa penutup. Amanat Agung iv MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda! Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka: ~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi. ~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya. ~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya. Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif? ~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya. ~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas. ~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan. MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini: ~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari. ~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri. ~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika v Amanat Agung murid-murid sedang bersandiwara. ~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda. ~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita. MENGAJAR DENGAN MUSIK Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran. ~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda. ~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik. ~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian. Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda: ~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda menyuruh mereka menyanyikannya. ~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya. Amanat Agung vi BEBERAPA SARAN YANG MEMBANTU Persiapkanlah Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah! Aturlah “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum. Sesuaikanlah Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam “Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri. Jadilah dirimu sendiri Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka hanya menghadiri kelas pada setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid. vii Amanat Agung Petunjuk-petunjuk Pengajaran: ~ Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak. ~ Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit. ~ Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal). ~ Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas, dan lain sebagainya. ~ Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya. ~ Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka untuk percaya. ~ Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan. ~· Ajarlah mereka untuk menemukan beberapa kitab, pasal dan ayat dalam Alkitab. Amanat Agung viii KARAKTERISTIK MURID-MURID ANDA PERKEMBANGAN FISIK ~ ~ ~ ~ ~ ~ Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada berjalan. Rentan terhadap penyakit anak-anak. Menuntut aktivitas yang bervariasi. Tingkat pertumbuhan melambat. Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya. Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik. PERKEMBANGAN MENTAL ~ Belajar membaca dunia yang lebih luas. ~ Ingin belajar; belajar dengan cepat. ~ Konsentrasi perhatian yang singkat. ~ Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata. ~ Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir. PERKEMBANGAN SOSIAL ~ Menyukai anak-anak seusianya. ~ Memiliki teman akrab. ~ Menyukai binatang piaraan. ~ Ingin persetujuan orang dewasa. ~ Peka terhadap sifat anak-anak lainnya. ~ Suka berpura-pura menjadi orang lain. ~ Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah. ~ Menyukai aktivitas berkelompok. ix Amanat Agung PERKEMBANGAN ROHANI ~ Membedakan antara yang benar dan salah. ~ Mempercayai orang lain. ~ Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya ~ ~ ~ ~ yang berkaitan dengan Perjanjian Lama. Menyukai cerita-cerita yang diperagakan. Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat hubungan antara Allah dan diri mereka. Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah. Membutuhkan contoh-contoh yang dewasa secara rohani. Amanat Agung x AYAT HAFALAN 1. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5) 2. “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.” (Ef. 4:15) 3. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mrk. 10:43) 4. “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3) 5. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh. 14:6) 6. “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8b) 7. “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Why. 22:13) 8. “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.” (2 Tim. 2:3) 9. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Rm. 5:8) 10. “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati.” (1 Kor. 15:20a) 11. “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Pet. 3:18a) 12. “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” (Kis. 1:8a) xi Amanat Agung PELAJARAN 1 Dilahirkan Kembali Kitab Bacaan: Yoh. 3:1-21 Kebenaran Alkitab: Setiap orang harus menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus, agar ia dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tujuan Pelajaran: Memahami pentingnya baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Ayat Hafalan: “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Pada hari ini, kami akan memasuki kwartal yang baru. Kami berharap dapat banyak mempelajari tentang kerajaan dan firman-Mu. Tolonglah kami sehingga dapat mengerti pengajaran-Mu dan menyimpannya di dalam hati kami. Kami ingin menaati dan melayani-Mu. Berilah kami kekuatan dan hikmat-Mu. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Nikodemus Nikodemus adalah seorang Farisi. Dalam bahasa Yunani, Nikodemus berarti ”penakluk bangsa”. Sebagai seorang pengajar bangsa Israel (Yoh. 3:10), Nikodemus menyatakan status pekerjaannya. Dengan kata lain, ia sama seperti seorang pengajar teologi pada zaman sekarang ini. Sebagai seorang “pemimpin bangsa Yahudi” (Yoh. 3:1), Nikodemus adalah anggota dewan tertinggi bangsa Yahudi, Sanhedrin. Inilah alasannya, mengapa ia menemui Yesus pada malam hari, agar tindakannya tidak diketahui oleh kaum Farisi lainnya, sebuah kelompok yang begitu kritis tentang Yesus dan pesan keselamatannya. Doktrin Dasar Gereja Yesus Sejati Dua pengajaran paling mendasar dari Gereja Yesus Sejati adalah baptisan air dan Roh Kudus. Pengajaran “dilahirkan kembali dari air dan Roh” (Yoh. 3:5) juga dijelaskan dalam Tit. 3:5. Sebagai orang Kristen, adalah penting untuk "dilahirkan kembali" melalui baptisan air - bukti kepercayaan terhadap darah Yesus yang telah tercurah demi membasuh semua dosa manusia. Di samping itu, orang Kristenpun harus memohon Roh Kudus dengan sepenuh hati, karena Roh Kudus adalah meterai, jaminan untuk menerima warisan hidup kekal. (Ef. 1:13-14) Amanat Agung 1 PEMAHAMAN MURID-MURID Ketika sampai pada pengertian tentang baptisan air, Gereja Yesus Sejati memakai kosa kata yang mungkin berbeda dengan kelompok agama Kristen lainnya. Mungkin bagi mereka, baptisan lebih merupakan suatu upacara kudus. Tetapi ungkapan kalimat ”dibasuh oleh darah Yesus Kristus” atau “penghapusan dosa” memiliki makna penting bagi para jemaat Gereja Yesus Sejati. Darah Yesus memainkan peranan yang sungguh penting dalam baptisan air, yaitu berkuasa untuk menghapus semua dosa manusia. Bagi murid-murid Sekolah Dasar, mungkin ungkapan kalimat ini mungkin membingungkan. Namun, pada usia tersebut, mereka mulai memahami lebih banyak kosa kata seperti dosa, kasih dan pengampunan yang berarti bagi mereka. Sambil menyampaikan pengajaran tentang baptisan air, tekankan pula beberapa hal berikut, agar mereka mengerti makna sesungguhnya dari "dilahirkan kembali". Dosa: Pelanggaran terhadap hukum Allah; dapat ditandai dengan perasaaan bersalah pada hati seseorasng atas perbuatan dan perilakunya yang keliru. Kasih: Sikap mengorbankan sesuatu terhadap seseorang, seperti pengorbanan Yesus yang rela menderita dan mati di kayu salib demi menebus dosa manusia; pengorbanan orangtua terhadap anaknya; pengorbanan seorang guru terhadap muridnya. Pengampunan: Proses pemaafan seseorang dari permohonan maaf dari orang tersebut sampai kesalahannya dimaafkan. KOSA-KATA PELAJARAN Keselamatan: Proses dilepaskan dari dosa. Farisi: Kelompok orang Yahudi yang memegang hukum Taurat begitu kerasnya. Rahim: Bagian tubuh perempuan yang dijadikan tempat untuk pembuahan sel telur. Kekal: Tanpa keadaan awal dan keadaan akhir. 2 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada kwartal yang lalu, kita telah mempelajari tentang Sepuluh Perintah yang Allah telah berikan kepada Musa di gunung Sinai untuk ditaati oleh manusia. Apakah kamu masih ingat apa sajakah perintah Allah itu? (Jangan ada allah lain di hadapan-Ku, jangan membuat patung dan menyembah kepadanya, jangan menyebut nama Allah dengan sembarangan, ingat dan kuduskanlah hari Sabat, hormatilah orangtua, jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, jangan mengingini.) Sekalipun bangsa Israel mengetahui semua hukum ini, tetapi banyak di antara mereka yang memilih untuk tidak mengikutinya dan bahkan mereka berani mengambil resiko untuk dihukum, kadang sampai mati. Tetapi ada sebagian orang Israel yang tetap beriman kepada Allah sepanjang waktu hidup mereka dan hasilnya, mereka sungguh diberkati oleh Allah. Allah beranggapan bahwa Sepuluh Perintah ini sungguh serius. Semua perintah ini tidak hanya bagi orang Israel pada Perjanjian Lama, tetapi juga penting bagi kita dan kita tidak boleh melanggarnya. Kita harus mendengarkan Allah dan berdoa kepada-Nya, agar Ia memberi kekuatan kepada kita untuk mematuhi Sepuluh Perintah-Nya. Ketika kita melakukan segala perintah-Nya, maka Allahpun akan tinggal bersama dengan kita dan memberkati kita. Orang Farisi Ketika Yesus menyampaikan kabar keselamatan dari Bapa yang di surga, banyak orang yang mendengarkan firman-Nya dan mengikuti-Nya. Ada banyak macam orang yang percaya, di antaranya adalah orang miskin, orang kaya, orang sehat, orang sakit, orang Yahudi dan orang non-Yahudi. Namun, ada satu kelompok orang yang dikenal sebagai orang Farisi, yang sama sekali tidak menyukai kehadiran dari Yesus. Mereka tidak percaya bila Yesus itu adalah Allah, sekalipun mereka percaya kepada Allah. Orang Farisi adalah para pengajar hukum Taurat, sehingga mereka tahu banyak akan perintah dan pengajaran Allah. Mereka begitu kerasnya dalam memegang hukum Taurat, sehingga kadang mereka sampai melupakan makna dari "mengasihi sesama" seperti yang Allah telah perintahkan agar setiap orang melakukannya. Mereka memastikan diri tidak melanggar hukum Allah, sekalipun harus menyakiti orang lain. Mereka mengira bahwa Yesus hadir untuk mengambil kuasa mereka dengan menyatakan diri sebagai Allah. Mereka selalu berusaha menjebak Yesus, agar mereka dapat membunuh-Nya. Nikodemus Di antara orang Farisi ini, ada seorang yang bernama Nikodemus. Dia adalah seorang yang berpengaruh dari dewan pemimpin bangsa Yahudi, yang berarti ia sama seperti seorang hakim yang memiliki posisi yang sangat tinggi. Banyak orang yang mengira bahwa Nikodemus adalah seorang yang bijaksana. Ketika ia mendengar tentang Yesus dan semua perbuatan ajaib-Nya, maka Nikodemus menjadi penasaran. Sekalipun sebagian orang Farisi lainnya tidak bersimpati terhadap Yesus, namun Nikodemus percaya bahwa Yesus adalah seorang rabi yang diutus oleh Allah untuk menolong umat-Nya. Dia ingin mempelajari lebih banyak tentang Allah, tetapi ia ragu apakah harus menemui Yesus, karena mungkin orang Farisi lainnya akan melihat dirinya. Tetapi semakin ia Amanat Agung 3 memikirkan tentang Yesus, maka makin ingin untuk menemui-Nya. Maka pada suatu malam, ia memutuskan untuk mencari Yesus dan berbicara kepada-Nya. Dilahirkan Kembali Akhirnya, Nikodemuspun menemui Yesus, ia begitu bersukacita. Tidak ada kerumunan besar yang mengikuti Yesus, sehingga ia memiliki cukup banyak waktu untuk berbicara dengan Yesus. Nikodemus memperkenalkan dirinya dan berbicara kepada Yesus. “Yesus, aku mengetahui bahwa Engkau adalah seorang rabi yang diutus oleh Allah. Tidak ada yang dapat menyembuhkan orang sakit ataupun lumpuh, kecuali bila Allah menyertai mereka,” kata Nikodemus. ”Allah pasti menolong-Mu melakukan berbagai hal ajaib.” Ketika Yesus mendengar perkataan Nikodemus itu, maka Diapun mengetahui bahwa Nikodemus mencari Allah dengan sepenuh hati. Lalu Yesus menyatakan sesuatu yang begitu penting bagi hidupnya. “Nikodemus,” kata Yesus. ”Allah ingin menyatakan kasih-Nya yang besar kepadamu. Dia ingin semua orang diselamatkan dan menjadi bagian keluarga besar-Nya. Tetapi agar seseorang dapat melihat kerajaan Allah, maka orang tersebut haruslah dilahirkan kembali.” Nkodemus menjadi bingung, ketika ia mendengar apa yang Yesus katakan. Apa maksud-Mu dengan mengatakan semua orang harus dilahirkan kembali? Nikodemus bertanya, ”Bagaimana mungkin orang dewasa seperti aku menjadi anak kecil kembali? Aku tidak dapat masuk ke dalam rahim ibuku untuk kedua kalinya dan dilahirkan kembali!” Yesus tahu bahwa Dia harus menjelaskan apa maksud dari "dilahirkan kembali" itu. Yesus berkata kepadanya, ”Untuk masuk ke dalam kerajaan Allah, maka seseorang harus menjadi seorang manusia yang baru. Itu sama seperti dilahirkan kembali, hanya keluarganya yang baru adalah keluarga Allah. Untuk dapat menjadi bagian keluarga yang baru ini, maka kamu harus dilahirkan dari air dan Roh.” Nikodemus Masih Bingung Sekalipun banyak orang yang mengira Nikodemus adalah salah seorang yang cerdas di kota itu, tetapi nyatanya, ia belum dapat mengerti apa yang Yesus katakan. “Aku tidak mengerti apa maksudm-Mu,” kata Nikodemus kepada Yesus. “Kamu adalah pengajar orang Israel, tetapi kamu tidak mengerti semuanya ini?” Yesus berusaha menjelaskan betapa pentingnya bagi seseorang untuk menjadi bagian dari keluarga besar Allah. Yesus melanjutkan, ”Tidak seorangpun yang pernah ke surga, kecuali Anak Manusia. Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup yang kekal.” Yesus ingin mengatakan bahwa diri-Nya adalah Allah dan dengan mempercayai-Nya, maka Ia akan membuat Nikodemus beroleh hidup yang kekal. Tetapi agar dapat menjadi bagian dari keluarga besar Allah, maka seseorang itu perlu dilahirkan kembali dengan dibaptis dan menerima Roh Kudus. Sebab baptisan air itu akan membersihkan seseorang dari semua dosanya - Allah mengampuni segala dosanya. Dan juga Roh Kudus akan membantu seseorang itu untuk mematuhi perintah Allah. Setelah berbicara lama dengan Yesus, akhirnya, Nikodemuspun mengerti tentang kerajaan Allah. Dia pulang dengan sukacita, karena ia beroleh kesempatan untuk mempelajari tentang anugerah keselamatan Allah. 4 Amanat Agung MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Nikodemus adalah seorang __________ (pengajar) hukum Taurat. 2. Nikodemus ingin mengetahui lebih banyak tentang kerajaan __________. (Allah) 3. Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa agar seseorang dapat diselamatkan, maka ia harus dibaptis dan menerima __________. (Roh Kudus) 4. Nikodemus menemui Yesus karena ia ingin menolong orang Farisi dalam menjebak-Nya. (Salah) 5. Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang ingin diselamatkan harus dilahirkan kembali. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Apakah yang Nikodemus telah ketahui tentang Yesus sebelum menemui-Nya? 2. Apakah maksud dari "dilahirkan kembali" itu? 3. Mengapa penting bagi seseorang untuk dibaptis? 4. Mengapa penting bagi seseorang untuk memperoleh Roh Kudus? 5. Apakah yang dapat kamu lakukan untuk menerima Roh Kudus? Amanat Agung 5 Keluarga Allah AKTIVITAS 1 Sasaran: Membuat pohon keluarga Allah untuk mengingatkan murid-murid bahwa mereka semua adalah bagian dari keluarga besar Allah. Bahan: Kertas Spidol besar Petunjuk: Sediakan setiap orang murid selembar kertas kosong dan mintalah mereka menggambarkan pohon keluarga mereka sendiri. Gambar pohon keluarga mereka itu dapat termasuk orangtua mereka, saudara-saudari mereka, binatang piaraan mereka, dan bahkan hal-hal yang keluarga suka lakukan bersama. Setelah mereka menggambar, tuliskan kata "KELUARGA ALLAH" di atas papan. Dari sana gambarkan beberapa cabang yang menyentuh setiap gambar murid yang telah mereka gambar. Ketika selesai, taruhlah masing-masing di sebelah atau di bawah cabang untuk menunjukkan mereka semua adalah bagian dari pohon keluarga Allah. Bila ada kamera, ambillah pula gambar setiap orang murid, lalu tempelkan di sebelah tiap gambar. 6 Amanat Agung AKTIVITAS 2 Mencocokkan Ayat Alkitab Sasaran: Membantu murid-murid mempelajari dan mengerti tujuan Yesus datang ke dunia. Petunjuk: Tuliskan ayat Alkitab yang tercatat dalam Yoh. 3:16 pada beberapa kartu kecil. Berilah nomor pada setiap lembar kartu di belakangnya. Mintalah murid-murid meletakkan ayat dengan urutan yang tepat tanpa memberitahu terlebih dahulu ayat sesungguhnya kepada mereka. Ketika mereka telah mengurutkannya dengan benar, tanyakan kepada mereka mengapa ayat ini tepat untuk pelajaran hari ini. Apa artinya bagi hidup mereka? “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:16) "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh. 3:16) 1 2 3 4 5 6 7 8 Aktivitas Pilihan: Lima Pengajaran Dasar Karena pelajaran pada kwartal ini berpusat pada dua pengajaran dasar dari Alkitab, maka perlu pula mengulas tiga pengajaran lainnya untuk mengingatkan pentingnya pengajaran tersebut bagi murid-murid. Ketiga pengajaran lainnya itu adalah membasuh kaki (Yoh. 13:8), Perjamuan Kudus (Yoh. 6:56) dan hari sabat (Kel. 20:8; Ibr. 4:10). Amanat Agung 7 Darah Yesus Menghapus Semua Dosa Manusia Melalui Baptisan Air “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5) 8 Amanat Agung PELAJARAN 2 Perempuan Samaria Kitab Bacaan: Yoh. 4:3-42 Kebenaran Alkitab: Allah mengasihi semua orang. Tujuan Pelajaran: Menjangkau sesama melalui persahabatan. Ayat Hafalan: “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.” (Ef. 4:15) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, karena anugerah dan kasih-Mu telah Engkau berikan kepada kami. Engkau adalah Allah yang pemurah dan penyabar, memberikan pengharapan hidup kekal kepada setiap orang. Sekalipun kami adalah umat-Mu, tetapi tolonglah kami untuk dapat menjangkau sesama yang belum mengenal-Mu. Berikankan kami kekuatan dan hikmat untuk mengatakan dan melakukan hal yang benar, sehingga kami dapat memberikan segala kemuliaan bagi nama-Mu. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Samaria Ketika kerajaan Israel di utara (sepuluh suku) jatuh ke tangan bangsa Asyur, banyak orang Israel yang diangkut ke daerah Asyur dan sebaliknya, banyak pula orang asing yang menempati kota Samaria. (2 Raj. 17:24) Perkawinan campur antara bangsa asing dengan sisa-sisa orang Yahudi yang tinggal menghasilkan keturunan campuran yang disebut bangsa Samaria. Bangsa Yahudi yang dari kerajaan selatan yaitu Yehuda melihat etnis ini bukanlah etnis yang murni lagi dan mulai timbul kebencian yang berkepanjangan antara orang Yahudi dan orang Samaria. Setelah kembali dari pengasingan tujuh puluh tahun kemudian, orang Yahudi menolak bantuan dari orang Samaria untuk membangun bait Allah. Kemudian, orang Samaria membangun bait Allah di gunung Gerizim yang menghadap Yerusalem, tetapi dihancurkan oleh pemimpin bangsa Yahudi, John Hirkanus (anggota dinasti Makabe) kira-kira seratus lima puluh tahun sebelum zaman Kristus. Selama masa Perjanjian Baru, kaum orang Yahudi lebih memilih rute yang lebih panjang untuk menghindari daerah orang Samaria. Karena kebencian yang terbuka inilah, maka perempuan Samaria terkejut ketika Yesus berbicara Amanat Agung 9 kepadanya dan meminta air minum dari padanya. Dengan berbicara kepadanya dan mengambil air dari padanya, maka Yesus akan menjadi “najis”, karena orang Samaria adalah keturunan yang tidak murni lagi. Sumur Yakub Sumur ini terletak di tanah yang pernah dimiliki oleh Yakub, karena itu namanya disebutkan sumur Yakub. Sumur ini hampir selalu terletak di luar kota sepanjang jalan utama. Para perempuan datang dua kali sehari, pagi dan sore untuk mengambil air. Mereka memilih waktu tersebut untuk menghindari panas matahari. Tetapi perempuan Samaria ini datang pada tengah hari, mungkin untuk menghindari orang banyak karena keadaan hidupnya yang kurang baik. PEMAHAMAN MURID-MURID Ketika melihat Yesus berbicara dengan perempuan Samaria, murid-murid Yesuspun terkejut. Mereka merasa terikat oleh batasan yang telah diberlakukan oleh bangsa Yahudi beberapa abad lamanya. Tetapi Yesus tidak datang ke dunia untuk menyelamatkan orang Yahudi saja. Kabar sukacita-Nya adalah bagi semua orang. Murid-murid Yesus belum mengerti akan kasih yang tidak bersyarat ini. Pada saat ini, pandangan murid-murid Anda terhadap sesamanya akan lebih terbuka daripada masa itu. Keadaan ini dapat terjadi, karena murid-murid diajarkan untuk dapat menerima semua budaya dan suku bangsa di sekolah mereka masingmasing, karena setiap orang pada hakekatnya adalah sama kedudukannya. Pandangan ini benar adanya. Mereka tidak boleh menolak atau mengasingkan sesama hanya karena tidak ingin menjadi teman mereka, tetapi mereka seharusnya dapat menerima semua orang. Inilah kasih yang Yesus ajarkan dan lakukan. Namun, bila menyangkut iman, maka Yesus Kristus adalah Juruselamat satu-satunya. Doronglah agar mereka mau memperkenalkan Yesus kepada temanteman mereka. Tidak peduli seperti apakah iman teman mereka itu, yang pasti akan selalu ada yang bersedia mendengarkan firman Allah. Ingatkan mereka bahwa Allah akan menolong mereka. Dengan demikian, mereka akan mengikuti teladan Yesus ketika Ia berada di sumur Yakub. KOSA-KATA PELAJARAN Murid: Pengikut. Samaria: Keturunan campuran antara orang kafir dengan orang Yahudi; dianggap rendah oleh orang Yahudi yang sebenarnya. Juruselamat: Orang yang dapat menyelamatkan; Kristus. 10 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai seseorang yang bernama Nikodemus. Dia adalah seorang Farisi, tetapi memiliki banyak pertanyaan yang hendak ditanyakan kepada Yesus. Ketika ia berbicara kepada Yesus pada suatu malam, maka akhirnya, Nikodemus mengetahui betapa pentingnya baptisan air dan baptisan Roh Kudus itu. Yesus mengatakan kepadanya bahwa untuk dapat menjadi anggota keluarga Allah, maka ia harus menjadi seorang manusia yang baru, sama seperti seorang bayi. Yesus berkata bahwa bila seseorang tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh, maka ia tidak akan pernah dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Hal ini berlaku bagi semua orang percaya pada hari ini. Kita pun harus dibaptis dalam nama Yesus Kristus dan memohon Roh Kudus menolong kita. Inilah satu-satunya cara agar kita dapat masuk ke dalam surga. Yesus Beristirahat Di Sumur Yesus dan murid-murid-Nya sedang mengabarkan Injil, mereka pergi ke banyak tempat. Suatu kali, dalam perjalanan ke Galilea, mereka melewati daerah Samaria. Perjalanan ini sedikit berbeda daripada perjalanan sebelumnya. Muridmurid Yesus merasa kuatir tentang apa yang akan terjadi saat mereka melalui negeri ini, karena orang Samaria dan orang Yahudi tidak saling bergaul. Perjalanan yang panjang dan sinar matahari yang begitu terik membuat mereka pada akhirnya harus berhenti sejenak untuk beristirahat dan mengambil air sejuk dari sumur untuk mereka minum. Mereka pun merasa lapar dan murid-murid menyarankan untuk membeli makanan. “Engkau lelah, Yesus,” kata salah seorang murid. “Duduklah di dekat sumur ini dan beristirahatlah sejenak, kami akan pergi dan membeli makanan.” Yesus tidak merasa keberatan dengan saran salah satu murid-Nya itu, sehingga Yesus beristirahat seorang diri di sumur itu, sementara murid-murid-Nya pergi untuk mencari makanan. Perempuan Samaria Tidak lama setelah itu, Yesus mendengar langkah-langkah kaki yang mendekati-Nya yang ternyata adalah seorang perempuan Samaria. Dia sedang memegang sebuah buyung besar di tangannya. Dia datang untuk mengambil air. Saat perempuan itu berjalan menuju sumur, maka ia tidak mengarahkan pandangannya ke arah Yesus atau berbicara kepada-Nya, karena ia mengetahui bahwa orang Samaria dan orang Yahudi tidak saling bergaul. Yesuspun memperhatikan perempuan itu yang terus-menerus menimba air dari dasar sumur dan menuangnya ke dalam buyung perempuan itu. Lalu tiba-tiba, Yesus mengejutkan perempuan itu dengan mengajak berbicara kepadanya. “Bolehkah Aku meminta air untuk minum?” tanya Yesus. Perempuan itu tidak tahu harus berkata apa. Mengapa seorang Yahudi meminta minum dari seorang Samaria? Amanat Agung 11 “Mengapa Engkau meminta minum dari padaku, padahal Engkau tahu bahwa aku adalah orang Samaria?” tanya perempuan itu. “Bangsa-Mu tidak bergaul dengan kami.” Air Hidup Yesus menatap perempuan itu dan menjawab, ”Bila engkau tahu siapa yang memintamu air minum, tentu engkau akan meminta air hidup dan menerimanya.” Perempuan itu makin bingung dengan perkataan Yesus. “Tuan,” kata perempuan itu. ”Apa artinya air hidup yang Engkau katakan itu?” Yesus menjelaskan kepadanya, ”Setiap orang yang minum air dari sumur ini akan haus kembali, tetapi siapapun yang minum air yang Aku berikan, maka tidak akan pernah haus lagi. Air yang Aku berikan akan menjadi mata air kehidupan yang kekal.” Perempuan itu sungguh bersukacita mendengar apa yang dikatakan oleh Yesus. Perempuan itu segera bertanya kepada Yesus, ”Di manakah aku dapat memperoleh air hidup itu? Aku ingin meminumnya, sehingga aku tidak perlu lagi datang ke sumur ini untuk mengambil air.” Perempuan itu mengira bahwa Yesus dapat membuat hidupnya menjadi lebih mudah. Perempuan itu belum mengerti bahwa Yesus sedang berbicara tentang makanan dan minuman rohani, yaitu mendengarkan firman Allah dan menerimanya. Lalu, Yesus mulai berbicara tentang Allah kepada perempuan itu dan ia mendengarkan dengan seksama. Selama percakapan itu, Yesus bahkan menceritakan kepadanya tentang segala hal yang terjadi pada diri perempuan itu pada masa lalunya. Yesus mengetahui bahwa perempuan itu telah memiliki lima orang suami sebelumnya. Ketika mendengar hal ini, perempuan Samaria itu terkejut karena Yesus belum pernah bertemu dengannya, tetapi Yesus mengetahui segala sesuatu tentang dirinya. Allah Adalah Roh Perempuan itu berkata kepada Yesus, ”Engkau pasti seorang nabi Allah, karena Engkau mengetahui segala sesuatu tentang diriku.” Lalu ia memikirkan sebuah pertanyaan untuk ditanyakan kepada Yesus. “Orang Samaria menyembah di atas gunung ini,” kata perempuan itu. “Tetapi, bangsa Israel mengatakan bahwa kami harus beribadah di Yerusalem. Manakah yang benar?” Yesus menjawabnya, ”Tidak masalah di manapun engkau beribadah kepada Allah. Bagaimana engkau menyembah-Nya, itulah yang lebih penting. Saatnya akan datang di mana setiap orang akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.” Perkataan Yesus terdengar baik baginya, tetapi perempuan itu merasa belum yakin bila harus percaya kepada-Nya. “Aku tahu bahwa Allah akan mengutus seorang Juruselamat,” kata perempuan itu. “Ketika Ia datang, Ia akan mengatakan segala hal kepada kami.” Yesus berkata, ”Akulah Juruselamat itu.” 12 Amanat Agung Perempuan Samaria Itu Menyebarkan Kabar Baik Ketika perempuan itu mendengar Yesus berkata bahwa Ia adalah sang Juruselamat, maka ia meninggalkan buyungnya di sumur itu dan berlari dengan segera ke desanya untuk mengabarkan kepada para tetangganya. Saat ia baru saja pergi, murid-murid-Nya kembali dengan membawa makanan. Mereka ingin mengetahui akan apa yang Yesus telah lakukan; mengapa Ia berbicara kepada seorang Samaria dan membuatnya berlari begitu cepat. Ketika perempuan itu sampai di desanya, maka ia mengatakan kepada tetangganya, ”Mari dan lihatlah seorang laki-laki telah mengatakan kepadaku tentang Allah. Dia mengetahui segalanya tentang apa yang aku telah lakukan di masa lalu. Dia pastilah Kristus, sang Juruselamat yang telah lama kita nantikan.” Lalu, beberapa orang dari antara mereka segera pergi ke sumur, karena mereka percaya akan perkataan perempuan itu, tetapi sebagian orang lagi pergi untuk melihat apakah perkataan perempuan itu benar. Ketika sampai di sumur, mereka melihat seorang laki-laki sedang duduk di sana bersama dengan beberapa orang lainnya. Orang banyak itu mulai mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus. Setelah berbicara beberapa saat lamanya, mereka bertanya kepada Yesus: Apakah Dia dapat tinggal bersama dengan mereka dua hari lagi? Mereka ingin mendengar lebih banyak tentang Allah. Penduduk kota Samaria itu berterima kasih kepada perempuan itu, karena telah mengatakan kepada mereka tentang Yesus. Mereka berkata kepadanya, ”Sekarang kami percaya karena kami telah mendengar kabar sukacita bagi kami, bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia.” Berbicara Tentang Allah Kepada Setiap Orang Yesus berbicara kepada banyak orang beberapa hari lamanya, karena perempuan itu membagikan sukacitanya bersama dengan para sahabatnya. Tetapi, bila Yesus berbuat seperti orang Yahudi lainnya yang menolak berbicara, bahkan mendekati orang Samaria, maka Yesus akan kehilangan kesempatan untuk mengabarkan kabar baik yang dari Allah itu kepada bangsa Samaria ini. Dengan bersikap baik kepada perempuan Samaria itu dan berbicara kepadanya, maka Yesus dapat mengatakan kepada orang Samaria lainnya tentang keselamatan yang dari Allah. MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus meminta __________ (air) dari perempuan Samaria itu. 2. Yesus memberitahu perempuan Samaria itu tentang air __________. (hidup) 3. Yesus mengatakan bahwa kita harus menyembah Allah dalam roh dan __________. (kebenaran) 4. Orang Samaria dan orang Yahudi bersahabat baik. (Salah) Amanat Agung 13 5. Perempuan Samaria mengatakan perihal Yesus kepada para tetangganya, sehingga mereka dapat diselamatkan juga. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Yesus berbicara kepada perempuan Samaria, sekalipun Dia mengetahui bahwa orang Samaria dan orang Yahudi bermusuhan? 14 2. Apakah maksud dari "air hidup" itu? 3. Apakah yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa manusia harus menyembah Allah dalam roh dan kebenaran? 4. Apakah kamu pernah membenci seseorang sampai kamu tidak ingin berbicara dengan mereka? Apakah yang dapat kamu lakukan untuk mengubah hal itu? 5. Apakah yang Yesus ingin kamu lakukan dengan kabar keselamatan dari padaNya itu? Amanat Agung Siapa Yang Mengatakan Hal Itu? AKTIVITAS 1 Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengingat kembali cerita perempuan Samaria. Petunjuk: Lihatlah gambar yang diceritakan pada pelajaran hari ini. Isilah perkataan yang masih kosong dengan kalimat yang tepat. Pilihlah dari kotak yang tersedia. Bacalah dengan hati-hati. Ada kata-kata tambahan yang tidak termasuk pada bagian manapun. “Ikutlah aku! Aku telah menemukan seorang yang disebut Kristus!” “Bolehkah Aku minta air minum?” “Pergilah. Kami tidak ingin Engkau berada di kota kami.” “Akulah Mesias.” “Aku akan senang memberikan-Mu air.” “Tinggallah bersama kami. Kami ingin belajar lebih banyak tentang Allah.” “Aku, seorang perempuan Samaria. Mengapakah Engkau meminta air minum dari padaku?” Amanat Agung 15 Bersikap Baik AKTIVITAS 2 Sasaran: Menyatakan kebaikan kepada sesama. Bahan: Tas kertas Tongkat permen Karton Spidol besar Gunting Benang hitam untuk rambut Kancing untuk pakaian Cara: Mintalah setiap orang murid membuat boneka sederhana dengan memakai bahanbahan yang tersedia (lihatlah gambar pada contoh; akan menolong bila Anda terlebih dahulu membuat contohnya sebagai model bagi murid-murid). Lalu, pasangkan setiap orang murid dengan boneka mereka masing-masing dengan membuat sebuah percakapan tentang bagaimana menyatakan sebuah kebaikan terhadap sesama. Berikan mereka waktu berlatih, lalu mintalah mereka untuk membawakan percakapan sederhana itu. Aktivitas Pilihan: Menyebarkan Firman Anda dapat memilih beberapa pasang murid dengan boneka mereka untuk menyatakan bagaimana sesama mereka dapat mengetahui perihal tentang Yesus. Mungkin dapat dilakukan dengan sebuah drama sederhana (dalam kelompok kecil atau seluruh kelas yang dipimpin oleh Anda), sama dengan perempuan Samaria (hanya kali ini memakai pakaian modern). Berikan pengarahan dan bantuan saat mereka mencari cara untuk menyebarkan firman Allah. 16 Amanat Agung Perempuan Samaria Memberitahukan Perihal Yesus Kepada Tetangganya "Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.” (Ef. 4:15) Amanat Agung 17 18 Amanat Agung PELAJARAN 3 Siapakah Yang Terbesar? Kitab Bacaan: Mrk. 9:30-37; 10:35-45 Kebenaran Alkitab: Yesus datang ke dunia sebagai seorang hamba. Tujuan Pelajaran: Melayani sesama dan berbuat baik. Ayat Hafalan: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mrk. 10:43) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memelihara kami sepanjang minggu yang lalu. Sekarang kami akan mempelajari tentang kerendahan hati. Tolonglah ajarkan kami untuk dapat saling melayani dengan kasih seperti yang Engkau telah lakukan. Kami ingin menaati-Mu. Dengan cara ini, kami memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Kerendahan Hati Sebelum dan selama Perjamuan Terakhir, Yesus mengajarkan murid-muridNya tentang pentingnya kerendahan hati. Beberapa pelajaran berikutnya akan membahas seputar kerendahan hati Yesus. Dalam keadaan sekarang ini, Yesus berbicara kepada para pengikut-Nya tentang apa yang diperlukan untuk menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah. Agar menjadi pemimpin yang sesungguhnya, maka mereka harus siap melayani tanpa adanya keegoisan sedikitpun. Tidak ada tempat bagi perdebatan tentang siapa yang lebih baik atau siapa yang lebih dihormati. Tetapi belumnya cukup untuk menyelesaikan perselisihan tentang siapa yang terbesar bila menggunakan perkataan saja. Yesuspun memberikan teladan dengan rendah hati, Ia rela membasuh kaki murid-murid-Nya. Kerendahan Hati adalah sungguh penting dalam kehidupan Yesus. Kehidupan pelayanan-Nya berpuncak pada kematian-Nya di kayu salib. Paulus pun mengomentari kerendahan hati dari Yesus dalam Flp. 2 :5-11. Amanat Agung 19 Murid-Murid Yesus Selama pelayanan Yesus, kedua belas orang murid-Nya selalu ada, mengikuti dan menolong. Tetapi Yesus memberikan perhatian khusus terhadap mereka sampai akhir pelayanan-Nya di dunia ini, dengan memberikan petunjuk dan pengajaran terakhir-Nya pada saat-saat terakhir. Namun, tampaknya murid-murid belum mengerti apa tujuan Yesus yang sesungguhnya datang ke dunia ini, sekalipun mereka telah menghabiskan begitu banyak waktu bersama dengan-Nya dan menyaksikan semua tanda mujizat. Mereka tidak tampak seperti kedua belas orang murid yang kelak dengan berani mengabarkan berita keselamatan yang dari Allah. Bahkan mereka bertengkar tentang siapa yang lebih disukai oleh Yesus. Ketika Yesus menyatakan hari kematian-Nya yang semakin dekat, mereka saling berselisih. Akhirnya, pada saat kebangkitan Yesus, barulah mereka mengerti segala sesuatu yang telah diajarkan kepada mereka pada masa yang lalu. Sejak itu, sikap mereka berubah secara dramatis. PEMAHAMAN MURID-MURID Setiap orang ingin menjadi yang pertama, yang terbaik, bahkan yang terbesar, paling tidak dalam satu hal dalam hidup mereka. Tidak ada yang salah dengan cita-cita seseorang untuk menjadi yang terbaik, tetapi bila cita-cita itu didasari dengan sifat egois, maka hal itu dapat membawa pada perilaku yang buruk. Murid-murid seharusnya dapat saling melayani, apalagi mereka telah cukup lama dalam mengikut Yesus. Tetapi nyatanya, mereka kehilangan tujuan dalam mengikut Yesus. Mereka saling bertengkar demi gengsi dan kedudukan pribadi. Kerajaan Allah bukanlah soal keuntungan pribadi dan Yesus menyatakannya dengan jelas ketka Dia berkata, ”Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, tetapi melayani.” Pada usia ini, mungkin murid-murid Anda mungkin belum mengejar gengsi atau kedudukan pribadi, tetapi mungkin mereka agak bersikap egois. Mungkin mereka sulit berbagi, entah itu soal harta benda, waktu ataupun tempat. “Itu milikku!” adalah kata-kata yang biasa mereka ucapkan. Mereka tidak ingin kehilangan hak mereka. Setelah mendapat dorongan dari Anda, mungkin mereka akan meninggalkan sikap mereka yang egois itu untuk sementara waktu. Allah tidak ingin kita bertengkar atau membandingkan tentang siapa yang terbaik. Ingatkan kepada mereka bahwa Allah ingin mereka dapat saling berbagi. Berbagi adalah salah satu bentuk pelayanan yang luas. Kadang mereka mendapatkan lebih dari yang lain. Dengan membagikan kelebihan itu, maka mereka dapat menyatakan kerendahan hati dan kebaikan mereka. Dalam pelajaran sebelumnya, menyebarkan kabar keselamatan yang dari Allah merupakan cara lain untuk membagikan dari apa yang kita miliki. Keberhasilan seseorang bukanlah jalan menuju surga. Mencari kerajaan Allah adalah satu-satunya jalan untuk mencapainya. KOSA-KATA PELAJARAN Hamba: Penolong; seseorang yang melakukan pekerjaan kasar. 20 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang bagaimana Yesus menyebarkan kabar baik yang dari Allah kepada orang banyak di Samaria. Yesus dan murid-murid-Nya melewati wilayah kota Samaria. Sementara murid-murid-Nya pergi membeli makanan, Yesus berbicara kepada seorang perempuan Samaria yang sedang mengambil air dari sumur. Ketika perempuan itu menyadari bahwa Yesus adalah sang Juruselamat, maka ia segera berlari ke kotanya dan memberitahukan kepada para tetangganya. Mereka semua datang untuk menemui dan mendengarkan perkataan Yesus. Setelah dua hari berdiskusi, mereka dengan rasa sukacita mengajak Yesus untuk singgah di kota Samaria, agar mereka dapat belajar banyak tentang Allah. Dari sini, kita beroleh pengajaran bahwa sekalipun orang yahudi dan orang Samaria tidak akur, namun Yesus tetap bersahabat dan berbicara kepada perempuan Samaria itu, karena Allah ingin menyelamatkan semua orang. Kita pun harus melakukan hal yang sama dan menyebarkan firman Allah kepada sahabat dan tetangga kita. Perdebatan Muridi-Murid Yesus Suatu hari, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan ke kota Kapernaum. Dalam perjalanan ke kota itu, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang kerajaan Allah. Dia sedang memberitahukan hari kematian-Nya dan bagaimana Dia akan bangkit setelah tiga hari kemudian. Apa yang Yesus katakan adalah sungguh penting, tetapi murid-murid-Nya tidak begitu memperhatikan perkataan-Nya. Mengapa demikian? Karena satu hal, mereka sama sekali belum mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus. Lalu dengan diam-diam, mereka mulai berbicara di antara mereka tentang siapa yang terbaik. Tidak lama kemudian, timbullah perdebatan karena mereka tidak dapat memutuskan siapa yang terbesar di antara mereka, tetapi mereka berbicara dengan suara perlahan, karena mereka tidak ingin Yesus tahu bahwa mereka tidak sedang mendengarkan perkataan-Nya. Yesus Memberikan Sebuah Pelajaran Kepada Mereka Akhirnya, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di kota Kapernaum. Mereka singgah di rumah salah seorang murid. Murid-murid Yesus bersukacita karena perjalanan panjang mereka telah berakhir. Perjalanan itu sungguh tidak menyenangkan, karena mereka memperdebatkan suatu hal hampir sepanjang perjalanan itu. Ketika mereka mengira semuanya telah berakhir, maka Yesus mengejutkan mereka dengan mengajukan sebuah pertanyaan. “Apakah yang kamu tadi perdebatkan dalam perjalanan ke mari?” tanya Yesus. Semua murid merasa malu dan terdiam, karena Yesus telah mendengarkan semua perbicaraan mereka. Tetapi mereka tidak dapat memberi jawab kepada-Nya. Mereka belum menyepakati perihal siapa yang terbesar di antara mereka, karena setiap orang beranggapan bahwa diri merekalah yang terpenting. Yesus tahu betul apa yang mereka sedang pikirkan. Dia memiliki jawaban bagi pertanyaan mereka. “Duduklah,” kata Yesus. “Aku akan mengatakan kepadamu hal yang sungguh penting.” Amanat Agung 21 Lalu murid-murid-Nya duduk dekat Yesus dan mendengarkan perkataanNya dengan seksama. Yesus berkata, ”Bila kamu ingin menjadi yang terbesar, maka inilah yang harus kamu lakukan...” Murid-murid-Nyapun makin ingin mendengarkan apa sesungguhnya yang Yesus akan katakan. Yesus melanjutkan, ”...untuk menjadi yang terbaik, maka kamu harus menolong sesama. Bila kamu ingin menjadi yang pertama, maka kamu harus menjadi yang terakhir dan menjadi hamba bagi yang lainnya.” Murid-murid tidak ingin mendengarkan hal tersebut. Mereka mengira ada cara yang dapat membuktikan bahwa merekalah yang terbesar dan untuk menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah, tidak perlu menjadi yang terakhir. Yesus ingin mengatakan kepada mereka, "Bila mereka melayani sesama, maka itu akan membuat mereka besar di hadapan Allah, karena mereka telah menolong sesama." Duduk Di Sebelah Yesus Kemudian, Yakobus dan Yohanes, dua orang bersaudara yang menjadi murid Yesus juga ingin bertanya secara pribadi tentang kerajaan Allah. “Yesus,“ kata mereka. “Dapatkah kami berbicara secara pribadi dengan Engkau? Kami ingin bertanya kepada-Mu tentang hal yang khusus.” Yesus bertanya kepada mereka, “Apa yang kalian ingin Aku lakukan untuk kalian?” Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk diajukan, tetapi mereka ingin tahu apakah Yesus dapat menolong mereka. Lalu mereka berkata, “Ketika kelak Engkau menjadi raja, biarkanlah kami menjadi yang pertama yang duduk di sebelah-Mu - yang seorang duduk di sebelah kanan-Mu dan yang lainnya duduk di sebelah kiri-Mu.” Yesus tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar-Nya. Mereka ingin duduk di posisi yang paling penting. Rupanya, Yakobus dan Yohanes telah melupakan apa yang Yesus baru katakan tentang melayani sesama dan menjadi yang terakhir, bila mereka ingin menjadi yang pertama dalam kerajaan Allah. Yesus menjawab, ”Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadamu. Sesungguhnya, orang yang akan duduk kelak di tempat terhormat di dalam kerajaan Allah telah disiapkan oleh Allah.” Kesepuluh Orang Murid Lainnya Menjadi Marah Ketika murid-murid lainnya mendengar tentang permintaan Yakobus dan Yohanes itu, maka mereka menjadi marah. Bagaimana mungkin mereka berani memohon kepada Yesus untuk mendapatkan tempat yang terbaik? Lalu mereka mulai bertengkar kembali tentang siapa yang terbaik di antara mereka. Ketika Yesus mendengarkan pertengkaran mereka, maka Dia putuskan untuk membicarakan hal lainnya. 22 Amanat Agung Berbuat Kebaikan Yesus memanggil mereka dan berbicara dengan sangat serius. “Untuk menjadi yang terbaik bukan berarti harus mendapatkan segala yang terbaik. Tidak berarti harus berkuasa atas sesama dan memerintah mereka. Jangan memakai pola berpikir orang-orang dunia pada umumnya,” kata Yesus. “Bila kamu ingin menjadi yang terbaik, maka kamu harus berbuat baik kepada sesama. Ketika Allah mengutus Aku ke dunia ini, maka Aku datang melayani MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Murid-murid Yesus memperbincangkan tentang siapa yang __________ (terbesar/terbaik) di antara mereka. 2. Murid-murid tidak memperhatikan perkataan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya setelah __________ (tiga) hari kepada mereka. 3. Yakobus dan Yohanes ingin duduk di sebelah __________ (kiri) dan __________ (kanan) Yesus di dalam kerajaan surga. 4. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik. (Salah) 5. Yesus menginginkan kita menjadi hamba bagi sesama, agar menjadi yang terbesar di hadapan Allah. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa murid-murid Yesus memperbincangkan siapa yang terbesar di antara mereka? 2. Bagaimana Yesus menjelaskan maksud sesungguhnya "menjadi yang terbesar" kepada murid-murid-Nya? 3. Apakah maksud "menjadi yang terakhir” bila kamu ingin menjadi yang pertama? 4. Dengan cara apakah kamu dapat melayani sesama? Amanat Agung 23 Menyatakan Kebaikan Kita AKTIVITAS 1 Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengenali situasi di mana mereka dapat menolong sesama. Petunjuk: Lihatlah gambar berikut. Lingkarilah anak yang berbuat baik kepada teman mereka. Bahaslah bagaimana anak lainnya dapat berbuat jahat dan egois. Untuk Guru: Setelah itu, pimpinlah sebuah diskusi tentang hal lain yang dapat dilakukan oleh murid-murid untuk meyatakan kebaikan. Bahaslah pula cara apa yang dapat mereka lakukan untuk melayani sesama. Bagaimana mereka dapat melayani sesama di rumah, di sekolah, dan di gereja? Tuliskan semua hal itu di papan tulis dan mintalah agar setiap orang murid memutuskan hal mana yang akan mereka lakukan pada minggu depan. 24 Amanat Agung Orang Kristen Yang Baik AKTIVITAS 2 Sasaran: Membuat suatu barang yang akan mengingatkan murid-murid untuk menjadi seorang penolong yang baik. Bahan: Tanah liat (dapat dibeli atau disiapkan sendiri) Persiapan: 1. Inilah bahan-bahan yang telah disiapkan untuk garam dan adonan tepung: penggorengan besar 4 cangkir tepung 2 cangkir garam 4 cangkir air 4 sendok makan minyak 2 sendok makan krim tartar 2-3 tetes minyak permen pewarna makanan (pilihan) 2. Campurkan semua bahan dalam penggorengan besar. Masaklah dengan panas yang sedang, aduklah sampai tidak keras. Adonan akan menebal. Remaslah adonan sampai lembut. Tambahkan pewarna bila dibutuhkan. Taruhlah dalam wadah yang kedap udara (seperti tempat mentega) sampai siap digunakan. Petunjuk: Sebelum murid-murid dibagikan tanah liat atau adonan, tanyakan apa yang akan mereka buat. Anda dapat memberi contoh dengan membuat mangkuk atau piring untuk mengingatkan mereka agar lebih berhati-hati dengan perabotan di rumah, atau yang lainnya. Setelah mereka mendapat ide baru, bagikan adonan itu dan mintalah mereka bekerja dengan cepat sebelum adonannya mengering. Amanat Agung 25 Siapakah Yang Terbesar? “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mrk. 10:43) 26 Amanat Agung PELAJARAN 4 Masuk Kota Yerusalem Dengan Sorak-Sorai Kitab Bacaan: Mat. 21:1-11,14-16 Kebenaran Alkitab: Yesus adalah Raja atas segala raja. Tujuan Pelajaran: Memuji Yesus sepanjang waktu. Ayat Hafalan: “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena kami tahu bahwa Engkaulah satu-satunya Allah, Raja dan Juruselamat bagi kami. Biarlah kami selalu memuji-Mu dan bersyukur kepada-Mu atas segala hal ajaib yang telah Engkau perbuat atas kami. Bahkan di saat susahpun, Engkau pun menghibur dan menguatkan kami. Oleh karena itu, biarlah kami selalu ingat, berdoa dan memuji-Mu. Terpujilah nama-Mu. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Hari Raya Paskah Dan Minggu Palem Selama berabad-abad, hari raya Paskah dirayakan setiap tahun pada bulan Nisan (bulan pertama dari penanggalan orang Yahudi, yang biasanya jatuh pada akhir bulan Maret atau bulan April) sebagai peringatan atas keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Pada masa Yesus, semua laki-laki orang Yahudi yang berusia di atas dua belas tahun diharuskan untuk pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Menariknya, Minggu Palem, yang sekarang kurang dikenal, ternyata juga dirayakan pada saat yang sama. Minggu Palem dirayakan untuk mengingat bagaimana Yesus, saat Ia menyatakan diri sebagai sang Raja, mendapat sambutan dari banyak orang ketika Ia masuk ke kota Yerusalem. Penghormatan Kerajaan Yesus datang ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai dengan anaknya. Hanya Injil Matiuslah yang menyebutkan keadaan tersebut, sementara Injil lainnya hanya menyebutkan seekor anak keledai yang turut dalam peristiwa Yesus itu. Tetapi, catatan Injil Matius menggenapi apa yang telah dinubuatkan dalam kitab Zakharia 9:9, yang mengatakan sang Raja akan datang dengan cara seperti itu. Ini membuktikan Yesus adalah Mesias. Kerumunan orang Amanat Agung 27 meneriakkan, ”Hosana bagi Anak Daud.” Seruan ini menyatakan bukti lain bahwa Yesus merupakan keturunan Daud; sebuah gelar yang berarti “sang Raja”. Selain itu, dengan menebarkan jubah mereka di jalan, maka tindakan mereka itu menandakan penghormatan bagi sebuah kerajaan. (2 Raj. 9:13) PEMAHAMAN MURID-MURID Selalu mudah untuk memuji Allah pada saat kita bersukacita. Penduduk Yerusalem menyanyikan pujian, karena mereka melihat Raja mereka dan masa depan yang lebih baik bagi mereka sendiri. Adalah sikap yang wajar bagi seorang manusia untuk bersyukur kepada Allah, karena berkat yang mereka telah terima selama ini. Tetapi, berapa banyak orang yang melakukan hal serupa bila saat dukacita itu dirasakan? Hanya sedikit saja, di antaranya ialah Ayub. Sekalipun istrinya telah menyuruh Ayub mengutuki Allah dan mati karena ia begitu menderita, tetapi Ayub masih dapat mengatakan kepada istrinya bahwa kita tidak boleh berlaku egois, hanya mau menerima yang baik saja dari Allah. Dalam doa Ayub, ia masih dapat memuji Tuhan. Bagi murid-murid Anda, ketika suatu hal menjengkelkan mereka alami, biasanya reaksi pertama mereka adalah menyalahkan orang lain. Mereka pasti tidak akan terpikir untuk memuji Allah. Ingatkan mereka bahwa Yesus dapat menolong mereka, tidak peduli apapun yang terjadi. Doronglah mereka untuk selalu memuji Allah yang akan menolong mereka merasakan lebih baik dan yang akan menolong membuang perasaan buruk mereka. Biarkan murid-murid mengerti bahwa mereka harus memuji Allah setiap waktu. Bila perilaku ini telah menjadi bagian dari kehidupan mereka, maka mereka akan dapat merasakan penghiburan dan kekuatan dari pada Allah. KOSA-KATA PELAJARAN Kemenangan: Kejayaan; keberhasilan. Hari Raya Paskah: Perayaan tahunan orang Yahudi untuk merayakan pembebasan bangsa Israel dari negeri Mesir. Hosana: Ungkapan dalam bahasa Ibrani yang berarti “selamat!” yang dapat menjadi pernyataan suatu pujian. Memuji: Menghormati; biasanya dengan kata penghormatan. Otoritas: Kuasa; hak memerintah atau memutuskan sesuatu hal. 28 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari bagaimana Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya perihal menjadi yang terbesar di hadapan Allah. Hal ini terjadi, karena murid-murid Yesus memperbincangkan siapa yang terbaik di antara mereka. Yakobus dan Yohanes pun bertanya kepada Yesus perihal apakah mereka dapat duduk di sisi-Nya saat di kerajaan surga kelak. Adalah keliru bagi mereka untuk beranggapan seperti itu, karena kerajaan Allah bukanlah soal kedudukan ataupun kehormatan. Ukuran dunia tentang keberhasilan seseorang ialah melalui kemakmuran dan status orang tersebut. Tetapi, Yesus menjelaskan agar seseorang dapat menjadi yang terbesar, maka ia perlu menjadi seorang hamba. Murid-murid Yesus terkejut begitu mereka mendengar apa yang baru saja Yesus katakan. Mereka tidak mengharapkan jawaban seperti itu, tetapi Yesus berkata bahwa Allah akan memberkati mereka yang mengasihi dan menolong sesama. Inilah cara terbaik untuk menjadi yang terbesar. Perayaan Paskah Suatu hari, kota Yerusalem dipadati oleh orang banyak. Laki-laki, perempuan dan anak-anak ada di mana-mana. Mereka berkerumun di kota itu karena satu alasan khusus. Mereka datang sehubungan dengan adanya perayaan Paskah. Pada tiap-tiap tahun, banyak orang akan pergi ke kota Yerusalem, karena mereka diwajibkan untuk mengingat bagaimana Allah telah membebaskan mereka dari negeri Mesir, ketika para malaikat melewati rumah mereka yang telah dilumuri darah domba pada kedua tiang pintu dan ambang atas. Inilah tanda bagi para malaikat untuk tidak masuk ke rumah itu dan membunuh anak sulung, seperti yang mereka lakukan terhadap orang Mesir. Setiap orang berkumpul di kota Yerusalem untuk menyembah dan memuji Allah yang telah melindungi mereka. Menyiapkan Keledai Dan Anaknya Tetapi sesuatu yang lebih menarik terjadi pada perayaan Paskah kali ini. Banyak orang belum mengetahui bahwa Yesus dan murid-murid-Nya akan masuk ke kota Yerusalem. Ketika mereka semua sibuk mempersiapkan diri untuk merayakan hari raya Paskah, maka Yesus dan murid-murid-Nya telah tiba di sebuah kota kecil yang bernama Betfage. Kota ini sungguh dekat dengan kota Yerusalem. Yesus memanggil dua orang dari murid-murid-Nya. Yesus berkata kepada mereka, ”Pergilah ke kota itu. Di sana, kamu akan menemukan seekor keledai dengan anaknya yang belum pernah ditunggangi sebelumnya. Lepaskan kedua binatang itu dan bawalah mereka kepada-Ku. Apabila ada yang bertanya mengapa kamu membawanya, maka katakanlah Tuhan memerlukannya.” Kedua orang murid Yesus tidak yakin mengapa Yesus memerlukan keledai dan anaknya itu, tetapi mereka mengikuti perintah-Nya dan pergi ke sana. Ketika mereka sampai, maka semua hal yang Yesus telah katakan terjadi. Mereka melepaskan seekor keledai dengan anaknya dan membawanya kepada Yesus. Amanat Agung 29 Perjalanan Ke Kota Yerusalem Pada umumnya, Yesus berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya, memberitakan firman Allah. Tetapi kali ini, Yesus pergi ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai dengan anaknya. Dia memiliki suatu alasan yang kuat untuk melakukan hal tersebut. Beberapa tahun yang lalu, Allah telah menyatakan kepada nabi Zakharia bahwa sang Raja akan menunggangi seekor keledai. Yesus menginginkan agar setiap orang mengerti bahwa Dialah Raja yang telah dijanjikan itu dan datang untuk menolong umat-Nya. Setelah murid-murid membawa seekor keledai dengan anaknya kepada Yesus, maka murid-muridpun menaruh jubah mereka di atas keledai dan anaknya itu sebagai alas duduk. Lalu Yesus naik ke atas keledai itu dan menungganginya ke kota Yerusalem. Semua Orang Memuji Yesus Saat Yesus mengendarai keledai itu, banyak orang di jalan itu yang melihatNya. Mereka segera mengenali keberadaan-Nya dan mulai menyebarkan hal itu seorang kepada yang lainnya. Mereka tidak menyangka akan melihat Yesus di kota ini. Banyak orang mengetahui tentang diri Yesus, karena mereka telah mendengar kuasa firman-Nya dan menyaksikan perbuatan ajaib-Nya yang Ia telah lakukan. Lalu, sebagian orang segera melepaskan jubah mereka dan menebarkannya di jalan di hadapan Yesus. Ada yang memotong daun dari pohon palem dan mulai melambaikannya di hadapan Yesus. Mereka melakukan semuanya ini untuk menyatakan bahwa mereka mengetahui Yesus adalah sang Raja. Saat Yesus makin mendekati kota, maka banyak orang yang menyerukan, ”Hosana bagi Anak Daud. Diberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan.” Mereka semua memuji Yesus, sang Raja. Sambutan Sorak-Sorai Orang-orang yang berada di kota Yerusalem mendengar seruan pujian. Mereka melihat sekumpulan besar orang sedang melambaikan daun-daun pohon palem sambil mengelilingi seseorang yang sedang duduk di atas seekor keledai dengan anaknya. Ada beberapa orang yang bertanya, “Siapakah orang ini?” Sementara yang lain, ingin mengetahui apa yang sedang terjadi yang menyebabkan semua keramaian ini. Ketika kerumunan itu masuk ke kota, maka mereka memberitahukan kepada orang-orang itu bahwa seseorang itu adalah Yesus. Ketika setiap orang menyadari siapa Yesus, maka mereka pun mulai menyerukan pujian. Akhirnya, sang Raja ada di sini! 30 Amanat Agung Yesus Menolong Manusia Setelah Yesus berada di kota Yerusalem, Ia langsung menuju ke bait Allah. Banyak orang yang membawa orang-orang sakit kepada-Nya dan Yesuspun menyembuhkan mereka. Penduduk kota Yerusalem melihat kuasa Allah dan lebih memuji Allah lagi. Bahkan anak-anakpun menyerukan pujian: “Hosana bagi Anak Daud.” Sekalipun banyak orang yang bersukacita, tetapi sebagian pemimpin orang Yahudi tidak menyukai dengan apa yang mereka dengar dan saksikan. Mereka tidak menginginkan Yesus menjadi tokoh yang terkenal, karena bila hal itu terjadi, maka akan dapat menyingkirkan kuasa dan otoritas mereka. Mereka mau agar anak-anak segera berhenti memuji Dia. Tetapi, Yesus mengetahui apa yang mereka sedang pikirkan dan Dia berkata kepada mereka, ”Kitab Suci mengatakan bahwa anak-anak akan memuji-Nya.” Para pemimpin orang Yahudi tidak dapat berkata apapun. Yang mereka saksikan ialah banyak orang yang terus memuji Yesus. Itu merupakan saat yang penuh dengan sukacita bagi mereka. MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus dalam perjalanan ke kota __________. (Yerusalem) 2. Yesus menyuruh kedua orang murid-Nya untuk membawa seekor __________ (keledai) dengan anaknya. 3. Orang banyak berseru, “Hosana bagi __________ (Anak) Daud.” 4. Orang banyak melambaikan daun pohon palem dan menaruh jubah mereka di jalan, karena mereka mengetahui bahwa Yesus adalah sang Raja. (Benar) 5. Banyak orang yang bersukacita, bahkan anak-anak kecil pun memuji Yesus. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Yesus menunggangi seekor keledai dengan anaknya memasuki kota Yerusalem? 2. Apakah orang banyak lakukan untuk menyatakan bahwa Yesus adalah sang Raja? 3. Mengapa para pemimpin orang Yahudi tidak menyukai Yesus, sekalipun Dia menolong banyak orang? 4. Kapankah kamu memuji Yesus? 5. Bagaimana kamu memuji Yesus pada hari ini? Amanat Agung 31 Memuji Allah AKTIVITAS 1 Sasaran: Membuat tanda yang mengingatkan murid-murid untuk selalu memuji Allah. Bahan: Spidol besar Kertas tisu berwarna Gunting Perekat Petunjuk: 1. Perbanyaklah tulisan “PRAISE”. 2. Berilah warna pada tulisan "PRAISE" dan pinggirannya dengan memakai warna yang gelap. 3. Potonglah bagian yang tidak berwarna, hati-hatilah agar tulisan dan pinggirannya tidak terpotong. (Apabila tidak sengaja terpotong, gunakan perekat untuk menyambungkannya lagi.) 4. Pakailah warna tisu yang berbeda, tutupilah bagian yang terpotong. Gunakan perekat untuk melekatkan bagian belakang gambar tulisan. 5. Gantungkan di jendela sebagai tanda yang mengingatkan murid-murid untuk selalu memuji Allah. 32 Amanat Agung Ranting Pohon Palem AKTIVITAS 2 Sasaran: Mengingatkan kembali cerita dengan memainkan peran dengan memakai “daun palem”. Bahan: Kertas tisu yang berwarna hijau Solatip Gunting Petunjuk: Gulunglah lembaran besar tisu berwarna hijau dengan hati-hati. Rekatkan ujung gulungan dengan solatip transparan. Pada ujung gulungan yang satu lagi, potonglah kira-kira sepuluh sampai lima belas centimeter. Buatlah potongan tiga centimeter secara terpisah. Dari ujung gulungan yang telah dipotong itu, tariklah bagian dalam gulungan ke luar dengan hati-hati, sehingga bentuk "kipas daun” tampak terlihat. Gunakan ranting palem ini untuk memperagakan cerita. Aktivitas Pilihan: Menyanyikan Ayat Hafalan Murid-murid Anda akan membawakan rangkaian kata ke dalam pujian dengan cepat. Cara bagus untuk menolong mereka mengingat cerita adalah melagukan rangkaian kata itu. Ajarlah mereka dengan memakai nada koor dari “Inilah Hari Yang Tuhan Telah Buat”. Ingatkan mereka untuk berlatih sebelumnya! Amanat Agung 33 Yesus Menunggangi Seekor Keledai Masuk Ke Kota Yerusalem “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3) 34 Amanat Agung PELAJARAN 5 Perjamuan Terakhir Kitab Bacaan: Luk. 22:1-2,7-20; Yoh. 13:21-26; 14:10-14 Kebenaran Alkitab: Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Tujuan Pelajaran: Percaya kepada Yesus dan tetap beriman kepada-Nya. Ayat Hafalan: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh. 14:6) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah membawa kami ke gereja dengan selamat minggu ini. Sebentar, kami akan mempelajari perihal Perjamuan Terakhir yang Kauadakan bersama dengan murid-murid-Mu dan kiranya Engkau membuat kami mengerti akan tujuan pelaksanaan Perjamuan Kudus yang Kauperintahkan untuk kami lakukan. Kami harus selalu mengingat bagaimana Engkau telah mati demi menyelamatkan kami. Terima kasih atas kasih-Mu itu. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi nama-Mu. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Perjamuan Paskah Paskah merayakan peristiwa bersejarah bangsa Israel yang mengingatkan keluarnya mereka dari negeri Mesir. "Pesah" (bahasa Ibrani) adalah asal kata “Passover” (Paskah) yang berarti “melewati” (to pass over). Dalam pengertian “memisahkan”, karena Allah tidak membunuh anak sulung orang Israel seperti Ia membunuh anak sulung orang Mesir. Setiap kali, bila Allah melewati setiap rumah yang ambang pintunya telah dilumuri oleh darah anak domba, maka Ia tidak akan membunuh anak sulung di rumah itu dan hanya melewati rumah itu. Dan bilamana seballiknya yang terjadi, maka Ia akan masuk ke dalam rumah itu dan membunuh anak sulung di rumah itu. Dalam Perjanjian Lama, ada semacam ibadah khusus yang diwajibkan untuk diikuti oleh setiap orang Israel untuk selalu mengingat akan peristiwa tersebut. (Kel. 12:1-27,43-49; Ul. 16:1-8) Dalam Perjanjian Baru, perayaan Paskah dilakukan dalam bentuk ibadah di bait Allah (pada hari keempat belas bulan Nisan, bulan pertama pada penanggalan orang Yahudi, antara pukul 2:30 dan 5:30 sore hari). Makanan pada perayaan Paskah biasanya terdiri dari anak domba, roti tidak beragi dan anggur. Setelah hancurnya kota Yerusalem pada tahun 70 Masehi, Amanat Agung 35 perayaan Paskah orang Yahudi menjadi perayaan keluarga (lihat pada bagian PERSIAPAN MENGAJAR pada pelajaran 3). Perjamuan yang Tuhan adakan bersama dengan murid-murid-Nya dimaksudkan untuk menggantikan perayaan Paskah orang Yahudi sepenuhnya, karena Yesus adalah "anak domba" yang dikorbankan. Hari ini, Gereja Yesus Sejati mengingat kematian Yesus dengan mengadakan Perjamuan Kudus secara teratur. Hari Raya Roti Tidak Beragi Hari raya Paskah diikuti oleh perayaan tujuh hari yang disebut hari raya Roti Tidak Beragi. Perayaan ini mengingatkan bangsa Israel untuk segera pergi dari negeri Mesir, karena mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bersantai. Oleh karena itu, mereka memanggang roti dengan tidak beragi. Perayaan tujuh hari itu disebut pula hari raya Paskah. PEMAHAMAN MURID-MURID Perjamuan Terakhir merupakan salah satu peristiwa yang sungguh penting dalam rangkaian pelayanan Yesus di dunia ini. Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "anak domba Paskah" yang dapat membebaskan manusia dari perbudakan dosa menjadi anak-anak Allah yang merdeka. Dengan mengadakan Perjamuan Terakhir bersama dengan murid-murid-Nya, Yesus menyatakan pentingnya berbagi roti kehidupan dan darah perjanjian. Mungkin murid-murid Anda belum turut serta secara teratur dalam Perjamuan Kudus yang diadakan oleh gereja. Mereka perlu diingatkan tentang pentingnya mengikuti Perjamuan Kudus secara teratur. Mungkin lebih sulit bagi mereka untuk membayangkan roti tidak beragi dan sari buah anggur sebagai tubuh dan darah Yesus. Mungkin mereka masih beranggapan bahwa roti yang tidak beragi itu adalah tubuh Yesus, dan sari buah anggur itu adalah darah Yesus. Jelaskan kepada mereka bahwa bila bukan karena kematian Yesus, maka tidak ada seorangpun akan mendapat pengharapan keselamatan. Mengambil bagian dalam roti yang tidak beragi dan sari buah anggur itu mengingatkan mereka akan kematian Yesus di kayu salib. Bila mereka memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, maka doronglah mereka untuk berdoa dan mengingat perbuatan kasih Yesus yang besar. KOSA-KATA PELAJARAN Paskah: Perayaan tahunan orang Yahudi yang mengenang pembebasan bangsa Israel dari negeri Mesir. Perjamuan Kudus: Sakramen umat Kristen; Perjamuan Terakhir; memecahkan roti yang tidak beragi dan meminum sari buah anggur untuk mengingat kematian Tuhan. 36 Amanat Agung Berkhianat: Tidak beriman; berpaling dari suatu keyakinan; tidak setia. KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai Yesus yang datang ke kota Yerusalem. Apa istimewanya? (Yesus datang ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai dan anaknya sambil mendapat seruan "Hosana bagi Anak Daud!" dari orang banyak.) Saat Yesus menuju kota Yerusalem itu, banyak orang mengenali-Nya dan mulai memuji-Nya. Ada yang melemparkan jubah mereka dan menaruhnya di jalan. Ada pula yang melambaikan daun-daun palem untuk menyatakan bahwa Yesus adalah sang Raja yang telah lama dinantikan. Mereka pun berseru, ”Hosana bagi Anak Daud!” Setelah memasuki kota Yerusalem, Yesus pergi ke bait Allah, di mana Dia menyembuhkan beberapa orang sakit. Setiap orang di kota itu terkagum-kagum dan memuji Allah, karena kuasa dan kasih-Nya yang sungguh besar. Mereka mengetahui bahwa Yesuslah sungguh-sungguh sang Juruselamat. Dari pelajaran ini, kita beroleh pengajaran bahwa kita harus selalu memuji Allah. Dia akan memberikan kita sukacita dan damai sejahtera, bila kita memberikan kemuliaan kepada-Nya.” Perayaan Paskah Ketika Yesus sampai di kota Yerusalem bersama dengan murid-murid-Nya, maka saat itu sedang ada perayaan Paskah bagi orang Israel. Banyak orang Israel berdatangan ke kota itu untuk mengingat kembali bagaimana Allah telah membebaskan bangsa mereka dari negeri Mesir pada masa yang lampau. Untuk merayakan peristiwa ini, mereka mengadakan makan malam bersama secara khusus sebagai satu keluarga besar. Yesus dengan murid-murid-Nya membentuk keluarga mereka sendiri dan bersiap pula untuk mengikuti perayaan Paskah ini. Petrus Dan Yohanes Menyiapkan Perayaan Paskah Suatu hari, ketika anak domba untuk perayaan Paskah dikorbankan, Yesus mengutus dua orang murid-Nya, Petrus dan Yohanes, untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjamuan itu. Yesus menyuruh mereka untuk mencari seorang yang membawa buyung air dekat pintu gerbang kota. Orang ini akan mudah ditemukan, karena para perempuanlah yang biasanya membawa buyung air. Mereka dimintanya untuk datang ke sebuah rumah. Ketika mereka sampai ke rumah itu, mereka menanyakan atas nama Yesus kepada pemilik rumah itu, di mana ruang tamu yang akan Yesus bersama dengan murid-murid-Nya langsungkan perjamuan perayaan Paskah itu. Petrus dan Yohanespun segera mempersiapkan tepat seperti petunjuk dari pemilik rumah itu. Ketika mereka sampai di rumah itu, si pemilik rumah mengantarkan mereka ke sebuah ruangan yang besar. Lalu Petrus dan Yohanes sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjamuan perayaan Paskah itu. Amanat Agung 37 Yesus Mengadakan Perjamuan Terakhir Ketika malam tiba, Yesus bersama dengan murid-murid lainnya, datang ke rumah itu untuk makan malam pada perayaan Paskah. Setelah mereka duduk, Yesuspun mengatakan kepada mereka bagaimana Ia telah lama menantikan saat ini agar dapat dinikmati bersama dengan mereka sekalian. Yesus berkata bahwa perjamuan ini akan menjadi perjamuan yang terakhir bagi mereka bersama, sebelum Ia mengalami penderitaan. Yesus mengatakan pula bahwa diri-Nya tidak akan menikmati perjamuan ini lagi sampai kerajaan Allah tergenapi. Lalu Yesus mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah yang di surga. Setelah itu, Dia memecahkan roti menjadi beberapa potongan kecil dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu. Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Setelah makan, Yesus melakukan hal yang sama dengan sari buah anggur yang termuat dalam cawan. Dia mengucap syukur kepada Allah yang di surga dan berkata kepada murid-murid-Nya, ”Inilah darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Yesus mengatakan hal ini, karena Dia mengetahui bahwa diri-Nya akan mati hari berikutnya. Dia akan dipaku di kayu salib. Roti dan anggur melambangkan tubuh dan darah-Nya, yang rela diserahkan untuk menyelamatkan manusia yang berdosa di dunia ini. Dengan mengadakan perjamuan terakhir ini, maka Dia menginginkan agar murid-murid-Nya dapat mengingat kasih-Nya bagi semua orang. Yesus Menubuatkan Pengkhianatan Yudas Ketika mereka masih memakan roti yang Yesus telah ucapkan syukur itu, Yesus berbicara kembali. Tetapi kali ini, perkataan Yesus sungguh merisaukan murid-murid-Nya. Yesus berkata, ”Salah seorang dari padamu akan mengkhianati Aku. Adalah lebih baik bagi orang itu, bila ia tidak pernah dilahirkan.” Setelah mendengarkan perkataan Yesus ini, murid-murid-Nya menjadi sedih sekaligus penasaran, dan mulai berbicara di antara mereka, siapa yang akan berbuat hal itu. Selanjutnya, Yesus berkata, ”Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.” Setelah mencelupkan tangann-Nya ke dalam pinggan itu, lalu Yesus menyerahkan roti kepada Yudas Iskariot. Murid-murid lainnya belum menyadari bahwa Yesus sedang menunjuk Yudas Iskariot sebagai orang yang akan mengkhianati diri-Nya. Mereka beranggapan bahwa Yesus hanya memberikan roti kepada Yudas Iskariot. Setelah ini, Yesus tidak berkata apa-apa lagi. Jalan, Kebenaran Dan Hidup Setelah makan malam itu, Yesus bersama dengan murid-murid-Nya duduk mengelilingi meja dan berbagi perasaan-Nya. Yesus mengatakan kepada mereka agar jangan kuatir terhadap hari kematian-Nya yang akan segera datang. Yesus berkata, “Janganlah risau hatimu. Percayalah kepada Allah dan kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku, ada banyak tempat tinggal. Aku akan pergi ke sana untuk menyiapkan tempat bagimu dan Aku akan kembali dan membawa kamu untuk tinggal bersama dengan Aku.” 38 Amanat Agung Yesus sedang membicarakan tentang kerajaan surga, tempat murid-muridNya akan tinggal bersama dengan-Nya suatu hari kelak. Surga merupakan tempat yang terindah dan teristimewa dari yang pernah ada. Tetapi, murid-murid-Nya belum mengerti apa yang Yesus sedang katakan itu. Lalu, salah seorang murid-Nya, Tomas, bertanya kepada Yesus, ”Tuhan, kami bahkan belum mengetahui ke mana Engkau akan pergi! Bagaimana kami akan mengetahui jalan menuju ke sana?” Yesus menjelaskan, ”Akulah Jalan, agar seseorang dapat menuju kepada Allah. Akulah Kebenaran dan Akulah yang memberi kamu hidup yang kekal. Tidak ada yang dapat datang kepada Allah, kecuali melalui Aku.” Setelah mendengar itu, Filipus berkata, ”Tuhan, bila Engkau tunjukkan kami Allah, Bapa itu kepada kami, maka kami akan mengerti.” Filipus memohon hal ini, karena ia belum mengerti bahwa Yesus sendirilah Allah. “Belumkah juga kamu mengerti sekarang, Filipus?” tanya Yesus. “Aku telah bersamamu selama ini dan berbicara tentang Allah. Bila kamu melihat Aku, maka kamu melihat Bapa. Aku datang ke dunia, agar kamu mengetahui seperti apa Dia.” Yesus telah banyak memberikan penjelasan, tetapi murid-murid-Nya masih belum dapat mengerti apa yang Yesus telah katakan pada malam itu. Sekalipun demikian, Yesus mengetahui bahwa murid-murid-Nya mereka akan mengerti suatu hari kelak. Yesus akan kembali ke surga untuk menyiapkan tempat bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Yesus berjanji bahwa Dia akan kembali membawa murid-murid-Nya untuk tinggal bersama dengan-Nya di surga. Ini adalah janji Yesus yang terindah. MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus bersama dengan murid-murid-Nya makan perjamuan __________. (Paskah) 2. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa salah seorang dari antara mereka akan __________ (mengkhianati) diri-Nya. 3. Ketika kita mengambil bagian dalam Sakramen Perjamuan Kudus, maka sesungguhnya secara rohani, kita sedang makan __________ (tubuh) dan minum __________ (darah) Yesus Kristus. 4. Setelah makan Perjamuan Terakhir ini, maka Yesus akan mati pada hari berikutnya di kayu salib. (Benar) 5. Yesus mengatakan bahwa diri-Nya akan ke surga dan tidak akan kembali lagi. (Salah) Amanat Agung 39 Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Yesus disebut anak domba Paskah? 2. Mengapa kita harus mengambil bagian dalam Sakramen Perjamuan Kudus secara teratur? 3. Apa yang Yesus maksudkan, ketika Ia menyatakan diri-Nya adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup? 4. Apa yang kamu dapat lakukan untuk mengingat kasih Yesus kepada dirimu? 64 Kata Yesus AKTIVITAS 1 Sasaran: Mengingat peristiwa yang pernah terjadi dalam pelajaran sebelumnya. Petunjuk: Acaklah kata-kata di dalam kurung dan isilah tempat yang kosong untuk melengkapi apa yang Yesus katakan. “Aku tidak akan makan Perjamuan Paskah ini lagi sampai kerajaan Allah __________. (gnatad) Ambillah __________ (tori) ini yang telah dipecah-pecahkan bagi kamu. Inilah __________ (butuh)-Ku yang diserahkan kepada kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. Cawan ini adalah __________ (radha)-Ku yang ditumpahkan bagi kamu. Aku tidak akan minum __________ (gurang) ini lagi, sampai Aku meminumnya yang baru di dalam kerajaan Allah.” Jawaban: datang, roti, tubuh, darah, anggur 40 Amanat Agung AKTIVITAS 2 Surga Adalah... Sasaran: Membuat tembok kata-kata yang menggambarkan surga. Cara: Lihatlah semua kata yang berbeda dalam halaman ini. Berilah tanda silang pada kata-kata yang tidak menggambarkan janji Yesus tentang kerajaan Allah. Lalu, katakata yang tidak diberi tanda silang, pilihlah satu kata untuk dihiasi pada selembar kertas putih. Setelah itu, rekatkan kata itu pada “tembok kata-kata” yang akan mengingatkan setiap orang tentang kerajaan surga. Letakkan kata ”Surga adalah…” di atas kata yang telah dihiasi itu. Untuk Guru: Aktivitas ini harus Anda bimbing. Bahaslah mengapa kata-kata yang diberi tanda silang itu tidak dapat menggambarkan kerajaan surga. Lalu, mintalah setiap orang murid untuk memilih kata yang berbeda dari kata-kata yang ada. Ingatkan muridmurid, cara apa yang dapat digunakan untuk menunjukkan setiap kata yang tersedia. Sebagai contoh: Untuk kata "indah", mereka dapat membuat warna pelangi untuk setiap kata untuk menunjukkan surga adalah tempat yang indah. Untuk kata "rumah Allah", mungkin mereka dapat menggambarkan rumah atau memotong kertas sedemikian rupa, sehingga menjadi bentuk rumah. Sediakan spidol besar atau bahan lainnya untuk menghias. tempat Allah selalu bahagia di mana Yesus tinggal tempat yang gelap menakutkan rumah yang indah Amanat Agung 41 Yesus Mengatakan Kepada Murid-Murid-Nya Bahwa Salah Seorang Dari Antara Mereka Akan Mengkhianati Diri-Nya “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh. 14:6) 42 Amanat Agung PELAJARAN 6 Yesus Membasuh Kaki Murid-Murid-Nya Kitab Bacaan: Yoh. 13:1-17,34-35 Kebenaran Alkitab: Yesus memberikan teladan kepada murid-murid-Nya dengan membasuh kaki mereka. Tujuan Pelajaran: Mengasihi dan melayani sesama dengan rendah hati seperti yang Yesus telah lakukan. Ayat Hafalan: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8b) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah melindungi kami setiap harinya. Engkau selalu mengajari kami untuk mengasihi sesama. Dengan membasuh kaki murid-murid-Mu, Engkau telah memberikan teladan untuk kami ikuti. Penuhilah hati kami dengan kasih-Mu yang sejati untuk berbuat baik dan menolong sesama. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Basuh Kaki Pada zaman dahulu, orang mengenakan kasut pada kaki mereka, sehingga kaki mereka menjadi kotor. Ketika mereka diundang makan malam atau perjamuan, mereka membasuh diri mereka terlebih dahulu sebelum meninggalkan rumah. Ketika sampai di rumah yang dituju, hanya kaki merekalah yang perlu dibasuh, agar mereka bersih kembali. Pada umumnya, pekerjaan membasuh kaki seseorang itu dilakukan oleh para hamba yang ada di rumah itu. Mereka akan membawa sebuah baskom air dan membasuh kaki para tamu yang berdatangan di rumah tuan mereka. Pada saat Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, tidaklah ada seorang hambapun yang tersedia di rumah itu untuk melakukan pekerjaan kasar ini. Yang lebih menarik lagi bahwa tidak seorangpun dari antara murid-murid yang bersedia melakukan hal tersebut. Tetapi untuk menyatakan apa yang Yesus maksudkan dengan pelayanan yang sejati, maka Ia melakukan pekerjaan seorang hamba yang membasuh kaki murid-murid-Nya. Apa yang Yesus lakukan ini merupakan pelajaran tentang kerendahan hati seseorang. Karena Kristus sendiri yang melakukan hal ini, maka perihal basuh kaki menjadi salah satu pengajaran penting dari Gereja Yesus Sejati. Amanat Agung 43 PEMAHAMAN MURID-MURID Ada banyak hal dalam hidup ini, yang biasanya manusia tidak mau lakukan. Hal memasak, membersihkan, dan bekerja dilakukan oleh manusia setiap harinya, karena mereka perlu bertahan hidup. Namun ketika manusia harus melayani sesama, biasanya mereka mulai mengeluh, seperti apabila harus membersihkan kendaraan sesama atau melakukan sedikit pekerjaan tambahan untuk sesama. Selain uang, biasanya unsur kasihlah yang mendorong manusia bersedia untuk melakukan pekerjaan itu pada akhirnya. Kasih adalah kekuatan yang membuat Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Pada masa sekarang ini, tampaknya membasuh kaki seseorang itu bukanlah pekerjaan yang sulit, tetapi pada zaman dahulu, merupakan pekerjaan terendah dari seorang hamba. Tentu saja, bukanlah hal yang menyenangkan untuk membasuh kaki dua belas orang. Itulah sebabnya, murid-murid tidak bersedia menawarkan diri untuk menjadi orang pertama yang bersedia melakukannya. Pada usia sekarang ini, mungkin murid-murid Anda sering mengeluh terhadap pekerjaan yang mereka kurang sukai untuk dilakukan. Kadang, mereka mencoba untuk menghindarinya. Tentu saja, tidak ada yang menyukai pekerjaan yang tidak menyenangkan. Tetapi, tidak ada yang memiliki pekerjaan yang lebih buruk daripada yang Yesus harus lakukan. Apabila Yesus dapat melakukannya, maka murid-murid Anda pun dapat melakukannya. Ingatkan mereka bahwa melayani sesama merupakan salah satu cara kita dalam menyatakan kasih. Melayani sesama itu sama seperti menolong sesama. Ketika kita teringat akan apa yang Yesus pernah lakukan terhadap murid-murid-Nya, maka kita akan semakin jarang mengeluh, bahkan dapat timbul rasa sukacita dalam melayani sesama. Yesus pernah mengatakan, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya." (Yoh. 13:17) Doronglah murid-murid Anda untuk selalu melayani sesama dengan rendah hati dan sukacita bagi Tuhan. Dengan demikian, kita akan semakin dekat dengan kerajaan surga. KOSA-KATA PELAJARAN Paskah: Perayaan tahunan orang Yahudi yang mengingatkan mereka akan keluarnya nenek moyang mereka dari negeri Mesir. Baskom: Tempat seperti mangkuk besar yang digunakan untuk menampung air. 44 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang Perjamuan Terakhir yang Yesus adakan bersama dengan murid-murid-Nya. Petrus dan Yohanes mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjamuan malam di sebuah rumah. Ketika sampai di rumah itu, Yesus mengucapkan syukur atas seketul roti yang tidak beragi. Setelah berdoa, Dia memecah-mecahkan roti itu dan berkata bahwa roti itu adalah tubuh-Nya. Dia pun berbuat hal yang sama dengan cawan berisi sari buah anggur itu dan berkata bahwa sari buah anggur itu adalah darah-Nya. Yesus menginginkan agar murid-murid-Nya selalu melakukan Perjamuan Kudus itu untuk mengingat kematian-Nya di kayu salib bagi semua manusia. Dia mengatakan hal ini, karena mengetahui bahwa diri-Nya akan mati. Dia pun mengatakan bahwa Yudas Iskariotlah yang akan mengkhianati diri-Nya, tetapi murid-murid lainnya belum dapat mengerti dengan jelas apa yang Yesus maksudkan itu. Akhirnya, Yesus memberikan kata-kata terakhir yang menghibur tentang kerajaan Allah yang merupakan tempat yang terindah yang pernah ada, yang disiapkan bagi mereka yang dengan setia mengikuti dan mematuhi perintah Yesus, karena diri-Nya adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Perjamuan Paskah Saat Yesus bersama dengan murid-murid-Nya melakukan Perjamuan Paskah yang merupakan perjamuan terakhir bagi Yesus, maka mereka membicarakan banyak hal, seperti saat-saat di mana mereka telah habiskan bersama. Yesus mengajarkan mereka lebih banyak hal lagi tentang Allah. Tiba-tiba, ketika mereka sedang makan, Yesus berdiri dan melakukan hal yang sungguh di luar dugaan. Yesus Membasuh Kaki Murid-Murid-Nya Pertama, Yesus berdiri dan melepaskan jubah-Nya. Lalu Dia mengambil sehelai kain dan mengikatkan di pinggang-Nya. Setelah itu, Dia mengambil sebuah baskom dan menuangkan air ke dalamnya. Saat itu, murid-murid-Nya saling berpandangan dan penuh dengan rasa ingin tahu sesungguhnya apa yang Yesus ingin lakukan. Setelah mengisi baskom dengan air, maka Yesus berjalan ke arah murid-murid-Nya. Murid-murid makin terkejut ketika melihat Yesus membungkukkan diri-Nya, berlutut di lantai dan mulai membasuh kaki mereka, satu demi satu. Sewaktu sampai di rumah itu, mereka telah tahu bahwa seharusnya kaki mereka dibersihkan dari segala kotoran yang ada, sebelum mereka memasuki rumah itu. Tetapi karena tidak ada seorang hambapun di rumah itu, maka mereka tidak membasuh kaki mereka. Saat itu, Yesus sedang melakukan pekerjaan seorang hamba. Mereka begitu malu dan tidak tahu harus berkata apa. Yesus tidak berbicara sama sekali. Dia hanya pergi dari seorang murid ke murid lainnya sambil membersihkan kaki mereka yang berdebu dan kotor dan mengeringkannya dengan sehelai kain yang terikat di pinggang-Nya. Amanat Agung 45 Petrus Berbicara Petrus tidak dapat menahan perasaannya, ketika menyaksikan apa yang Yesus lakukan bagi mereka semua. Yesus adalah Engkau adalah seorang Guru dan Anak Allah. Tidaklah pantas bagi-Mu untuk melakukan pekerjaan seorang hamba seperti ini. Seharusnya merekalah - murid-murid Yesus - yang melakukannya. Oleh karena itu, ketika Yesus ingin membasuh kaki Petrus, maka ia meminta agar Yesus tidak lagi melakukan pelayanan-Nya itu. “Janganlah Engkau membasuh kakiku!” kata Petrus dengan penuh keberatan. Dia tidak dapat membiarkan Gurunya menyentuh kakinya yang kotor. Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang sedang Aku lakukan sekarang, tetapi kamu akan mengerti kelak.” Petrus berkata lagi, “Yesus, aku tidak dapat membiarkan Engkau membasuh kakiku.” Yesus menjawab, ”Apabila Aku tidak membasuh kakimu, maka engkau engkau tidak akan mendapat bagian dalam Aku.” Petrus tidak tahu bagaimana harus mempertimbangkan perkataan Yesus itu. Tampaknya tidak benar, bila Yesus membasuh kakinya, tetapi ia pun mengetahui bahwa Yesus tidak pernah berkata dusta. Ketika mendengar bahwa dirinya tidak akan mendapat bagian bersama dengan Yesus, bila kakinya tidak dibasuh, maka Petrus berubah pikiran. Jelaslah bahwa basuh kaki adalah sungguh penting. Petrus bersedia melakukan apapun yang diperlukan untuk bersama dengan Yesus kelak. Setelah mempertimbangkannya, akhirnya Petrus berkata kepada Yesus, ”Tuhan, janganlah hanya kakiku saja yang dibasuh, tetapi tangan dan kepalaku.” Dia mengira akan lebih baik, bila seluruh tubuhnya dibasuh. Yesus berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak perlu dibasuh lagi, selain membasuh kakinya, karena ia telah bersih seluruhnya. Juga kamu telah bersih, hanya tidak semua.” Petrus menjadi malu, karena pada mulanya, ia meminta agar Yesus jangan membasuh kakinya, dan setelah mengetahui bahwa apa yang Yesus lakukan itu sungguh penting, maka akhirnya iapun bersedia dibasuh tidak hanya kakinya, tetapi seluruh tubuhnya oleh Yesus. Lalu, Yesus menanggapi permintaan Petrus itu dan berkata bahwa hal itu tidak perlu. Akhirnya, Petrus beranggapan bahwa adalah lebih baik berdiam diri seperti murid lainnya. Setelah berkata-kata dengan Petrus, maka Yesus kembali melanjutkan apa yang dilakukan sebelumnya. Dia terus membasuh hingga kaki murid yang terakhir. Dan ketika selesai, Dia membuang air yang kotor itu, melepaskan kain yang terikat di pinggang-Nya, dan mengenakan jubah-Nya kembali. Lalu Ia kembali ke tempat murid-murid-Nya. Yesus Menjelaskan Maksud Perbuatan-Nya Setelah duduk, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, ”Mengertikah kamu apa yang telah Aku perbuat bagimu?” Murid-murid-Nyapun masih kebingungan, dan tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya, Yesus menjelaskan kepada mereka semua, ”Aku melakukan hal ini sebagai teladan bagimu. Aku telah mengajarkan kepada kamu pentingnya melayani sesama. Untuk menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah, maka kamu perlu 46 Amanat Agung melayani dan menolong sesama. Kamu tidak lebih besar daripada Aku dan karena Aku yang adalah Gurumu bersedia melayanimu, maka kamu pun tidak perlu merasa malu untuk melakukan hal yang sama kepada sesama.” Ketika murid-murid-Nya mendengarkan perkataan ini, merekapun mengerti mengapa Yesus harus membasuh kaki mereka. Itulah cara untuk menyatakan kerendahan hati dalam sebuah pelayanan. Yesus bersedia melakukan apapun bagi murid-murid-Nya, karena tidak ada pekerjaan yang terlalu hina bagi diri-Nya. Yesus dengan senang hati melayani dan menolong sesama untuk menyatakan kasih-Nya dan menginginkan agar semua pengikut-Nya melakukan hal yang sama. MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus bersama dengan murid-murid-Nya sedang makan perjamuan __________. (Paskah) 2. __________ (Petrus) meminta agar Yesus tidak membasuh kakinya. 3. Ketika Yesus berdiri, murid-murid merasa senang bahwa akhirnya ada yang bersedia untuk membersihkan kaki mereka. (Salah) 4. Yesus berkata, ”Apabila Aku tidak membasuh engkau, maka engkau tidak akan mendapat bagian dalam Aku.” (Benar) 5. Yesus melakukan hal ini untuk memberi teladan agar kita pun bersedia melayani sesama dengan menolong mereka. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa murid-murid terkejut ketika melihat Yesus membasuh khaki mereka? 2. Mengapa Yesus tidak mengeluh ketika Dia membasuh kaki semua murid-Nya? 3. Mengapakah Petrus meminta agar Yesus membasuh tangan dan kakinya pula? 4. Sebagai sebuah gereja bagaimanakah kita mengikuti teladan Yesus sekarang ini? (Bahaslah tentang Sakramen Basuh Khaki) 5. Hal apakah yang dapat kamu perbuat untuk melayani sesama? Amanat Agung 47 Melayani Sesama AKTIVITAS 1 Sasaran: Mengingatkan murid-murid untuk melayani sesama seperti yang Yesus telah teladani bagi murid-murid-Nya. Petunjuk: Lihatlah kalimat berikut ini. Bacalah dengan hati-hati dan isilah yang kosong dengan kata yang tepat. Berilah nomor pada kalimat yang sesuai dengan urutan peristiwa dalam cerita. _____ Yesus melepaskan jubah-Nya dan mengikatkan __________ sehelai (kain) pada pinggang-Nya. _____ Petrus meminta agar Yesus tidak membasuh __________nya. (kaki) _____ Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk menyatakan kasih dengan __________ (melayani) sesama. _____ Yesus bersama dengan murid-murid-Nya makan perjamuan __________. (Paskah) _____ Yesus mulai __________ (membasuh) kaki semua murid-Nya. _____ Yesus berkata kepada __________ (Petrus), "Apabila Aku tidak membasuh kakimu, maka engkau tidak akan mendapat bagian dalam Aku." Jawaban: 2, 4, 6, 1, 3, 5 48 Amanat Agung Kasutku AKTIVITAS 2 Sasaran: Membuat sepasang kasut (sandal) untuk mengingatkan murid-murid tentang kerendahan hati dan kasih Yesus yang tidak egois. Bahan: Karton tebal Pensil Gunting Benang nilon Cara: 1. Potonglah pola kasut dan jiplaklah pada selembar karton tebal. 2. Potonglah gambar jiplakan kasut yang ada pada karton tebal itu. 3. Buat lubang kecil yang telah ditandai. Hati-hatilah jangan sampai terluka. 4. Masukkan benang nilon ke lubang kecil pada kasut. 5. Ikatkan kasut bersama dan gantungkan pada kamar tidurmu untuk mengingatkan sikap Yesus yang rendah hati dalam melayani manusia. Amanat Agung 49 Petrus merasa bersalah bila membiarkan Yesus membasuh kakinya yang kotor “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8b) 50 Amanat Agung PELAJARAN 7 Ulasan Kitab Bacaan: Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya. Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya. Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pada pelajaran sebelumnya. Ayat Hafalan: “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Why. 22:13) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah menuntun kami selama separuh kwartal ini. Kami telah mempelajari pengajaran-Mu tentang baptisan, basuh kaki, dan perjamuan kudus. Engkau pun telah mengajari kami menjadi seorang hamba yang rendah hati. Kami tahu bahwa Engkau datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kami. Kami bersyukur untuk segala anugerah dan kemurahan-Mu. Tolonglah kami agar dapat mengingat semua pengajaran-Mu ini, sehingga kami dapat tinggal bersama dengan-Mu di surga suatu hari kelak. Haleluya, Amin. MENGULANG Pertanyaan: 1. Yesus menunggangi seekor keledai dan anaknya memasuki kota __________. (Yerusalem) 2. Ketika orang banyak melihat Yesus memasuki kota, maka mereka menyerukan __________ (sorak-sorai), karena mereka tahu bahwa Yesus akan menjadi __________. (Raja) 3. Ketika kita mengikuti Sakramen Perjamuan Kudus, maka kita telah turut mengambil bagian dalam __________ (tubuh) dan __________ (darah) Yesus. 4. Yesus berkata, "Apabila ingin menjadi yang __________ (pertama), maka harus menjadi yang __________. " (terakhir) Amanat Agung 51 5. Yesus berkata kepada perempuan Samaria bahwa manusia harus menyembah Allah dalam roh dan __________. (kebenaran) 6. Yesus adalah sumber __________ (air) yang hidup. Siapakah Aku? 1. Kami mengadakan perjamuan malam yang terakhir bersama dengan Yesus. (Murid-murid Yesus) 2. Saat tengah malam, aku pergi menemui Yesus untuk menanyakan perihal Allah. (Nikodemus) 3. Aku meminta Yesus agar membasuh tangan dan kepalaku juga, tetapi Ia berkata: Barangsiapa yang telah mandi, ia tidak perlu mandi lagi, selain membasuh kakinya. (Petrus) 4. Kami menyiapkan Perjamuan Paskah. (Petrus dan Yohanes) 5. Aku sungguh terkejut ketika Yesus meminta air minum dari padaku. (Perempuan Samaria) 6. Aku berkata, "Barangsiapa ingin menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah, maka ia harus menjadi seorang hamba." (Yesus) Ayat Hafalan: 1. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari __________ (air) dan __________ (Roh), ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5) 52 2. “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam __________ (kasih) kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.” (Ef. 4:15) 3. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi __________ (pelayan)mu.” (Mrk. 10:43) 4. “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, __________ (bermazmur) bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3) 5. “Akulah jalan dan kebenaran dan __________ (hidup). Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh. 14:6) 6. “Jikalau Aku tidak __________ (membasuh) engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8b) Amanat Agung Menebak Kata Dengan Gerakan AKTIVITAS Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengingat kembali cerita Alkitab. Petunjuk: Bagilah murid-murid menjadi dua kelompok. Mintalah mereka untuk membuat nama kelompoknya masing-masing. Lalu, kelompok yang satu mengawali dengan seorang anggota kelompoknya mencoba untuk memperagakan peristiwa yang tertulis pada kartu. Kemudian kelompok lainnya akan mencoba untuk menebak apa yang ia peragakan. Mintalah mereka untuk bergiliran. Ingatkan bahwa mereka tidak boleh berbicara. (Menebak jawabannya dengan menggambarkan peristiwa di papan tulis juga boleh) Tulislah peristiwa berikut pada selembar kartu. Peristiwa di bawah ini hanyalah beberapa contoh ide. Anda dapat menuliskan peristiwa lainnya dengan mengembangkan ide Anda sendiri. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Yesus menunggangi seekor keledai memasuki kota Yerusalem. Perempuan Samaria mengambil air dari sumur. Yesus memecah-mecahkan seketul roti yang tidak beragi. Yesus membasuh kaki Petrus. Banyak orang mengambil daun-daun palem untuk menyambut Yesus. Banyak orang sakit yang dibawa ke bait Allah untuk disembuhkan oleh Yesus. Amanat Agung 53 54 Amanat Agung PELAJARAN 8 Yesus Berdoa Di Taman Kitab Bacaan: Mat. 26:31-45; Mrk. 14:27-41; Yoh. 15:9-17; 17:1-26 Kebenaran Alkitab: Yesus patuh terhadap kehendak Allah. Tujuan Pelajaran: Memutuskan untuk mengikuti Yesus dengan sepenuh hati. Ayat Hafalan: “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.” (2 Tim. 2:3) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur atas kasih-Mu yang besar. Kami tahu bahwa Engkau harus menanggung banyak penderitaan selama hidup-Mu di dunia ini. Engkau menderita bagi kami, karena Engkau ingin menyelamatkan kami. Tuhan, kami ingin berusaha agar kami dapat menaati dan meneladani-Mu. Tolonglah kami agar dapat menjadi seorang hamba yang beriman dan setia serta kuatkan kami saat kami lemah. Terima kasih atas segala anugerah dan kemurahan-Mu. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Rangkaian Peristiwa Minggu Suci Banyak ahli sejarah dan teologia berpendapat bahwa satu minggu terakhir dari kehidupan Yesus disebut sebagai "Minggu Penderitaan atau Minggu Suci"; dimulai pada hari Minggu, ketika Ia mendapat seruan: "Hosana bagi Anak Daud..." dari orang banyak saat memasuki kota Yerusalem (Pelajaran 4), yang kemudian berbalik menjadi teriakan: “Salibkanlah Dia!" Dalam hari-hari itu, Yesus mengajarkan kepada orang banyak dengan perumpamaan dan juga berbicara di bait Allah. Pada hari Kamis, Yesus makan perjamuan Paskah bersama dengan murid-murid-Nya dan membasuh kaki mereka (Pelajaran 5 dan Pelajaran 6). Setelah menyanyikan pujian, mereka pergi ke taman Getsemani di mana Yesus berdoa dengan perasaan begitu sedih dan gentar, karena Ia mengetahui semua hal yang akan menimpa diri-Nya. Pada hari Jumat, Yesus ditangkap, disalibkan dan dikuburkan. Pada hari Minggu, dua orang malaikat menampakkan diri kepada beberapa orang perempuan yang datang ke makam Yesus untuk menyatakan bahwa Dia telah bangkit (Pelajaran 10). Selama empat puluh hari, Yesus berusaha untuk meneguhkan iman mereka dan mengingatkan kembali akan kerajaan Allah dengan menampakkan diri kepada mereka, sebelum akhirnya Ia terangkat ke surga (Pelajaran 11 dan Pelajaran 12). Amanat Agung 55 Doa Yesus Yesus menghabiskan banyak waktu untuk berdoa selama Ia di dunia ini. Ada kalanya, Ia berdoa tanpa diketahui oleh orang banyak (Luk. 5:15), tetapi ada pula Ia berdoa saat menghadapi konflik rohani (Yoh. 12:20-28; Luk. 22:39-46) dan bahkan di atas kayu salib (Mat. 26:46; Luk. 23:46). Yesus berdoa dengan berbagai sasaran, di antaranya adalah mengucap syukur (Luk. 10:21; Yoh. 6:11), memohon petunjuk Allah (Luk. 6:12), menjadi perantara (Yoh. 17:6-19; Luk. 22:31-34; Mrk. 10:16) dan bersekutu dengan Bapa dalam roh (Luk. 19:28). PEMAHAMAN MURID-MURID Yesus merupakan seorang tokoh doa yang sempurna. Dia berdoa setiap hari setiap saat; Dia berdoa dengan tekun; Dia berdoa tanpa diketahui orang banyak dan selalu mengucap syukur, sekalipun dalam penderitaan-Nya; Dia berdoa bagi semua orang dan segala sesuatu. Dan yang terpenting, Yesus patuh terhadap kehendak Allah di dalam doa-Nya. Tidak ada seorangpun yang dapat memiliki sikap doa seperti Yesus. Murid-murid Anda perlu untuk selalu diingatkan berdoa secara teratur. Adalah sulit bagi mereka untuk dapat melakukan seperti yang Yesus lakukan, tetapi kesempatan ini merupakan saat yang tepat untuk mengingatkan pentingnya makna dari sebuah doa - menghabiskan waktu bersama dengan Allah dan mengucap syukur kepada-Nya. Saat berdoa, mereka dapat memohon tuntunan dan kekuatan dari pada Allah. Mereka juga dapat menjadi perantara bagi sesama. Lakukanlah sebuah survei tentang hal apa yang baru-baru ini mereka doakan. Apakah permohonan itu berarti bagi mereka? Apakah mereka merasakan kuasa Allah dalam doa itu? Juga penting untuk membahas ketaatan dalam sebuah doa. Kadang, segala sesuatu tidak berjalan sebagaimana yang mereka telah rencanakan. Ingatkan mereka bagaimana sikap Yesus mengenai hal ini. Yesus tidak ingin menderita dan mati di kayu salib, tetapi Dia mengetahui bahwa penderitaan itu merupakan kehendak Allah yang harus Ia lakukan. Di dalam doanya, Yesus memohon agar Allah menolong diri-Nya untuk tetap patuh terhadap kehendak Allah. Doronglah murid-murid Anda untuk melakukan hal yang sama. Lalu mereka akan dapat mengalami kemurahan dan kuasa dari Allah. KOSA-KATA PELAJARAN Meninggalkan: Mengabaikan. Menyangkal: Bersikap pura-pura tidak mengenal atau tidak mengakui. Tunduk: Patuh; berserah diri. 56 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mengulas sebagian hari-hari terakhir Yesus di dunia ini. Setelah mengajar Nikodemus dan perempuan Samaria, Yesus menunggangi seekor keledai memasuki kota Yerusalem. Dia menghabiskan beberapa waktu lamanya untuk mengajar dan menolong orang di sana. Lalu Dia mengadakan Perjamuan Paskah bersama dengan murid-murid-Nya dan membasuh kaki mereka semua untuk menyatakan diri-Nya adalah seorang hamba, yang menjalankan kehendak Allah - datang ke dunia dan menyelamatkan manusia dari dosa - dengan penuh ketaatan dan kerelaan. Hari ini, kita akan melanjutkan apa yang terjadi terhadap diri Yesus setelah Ia mengadakan Perjamuan Terakhir bersama dengan murid-murid-Nya. Setelah Perjamuan Ketika Yesus dan murid-murid-Nya selesai makan perjamuan Paskah, mereka menyanyikan pujian syukur kepada Allah. Yesus pun mengingatkan muridmurid-Nya untuk memberitakan kabar keselamatan yang dari Allah dan saling mengasihi. Yesus tetap mengatakan hal penting ini, karena Dia akan segera meninggalkan mereka semua secara fisik. Setelah berbenah, merekapun meninggalkan rumah itu dan mulai berjalan ke luar kota Yerusalem. Hari telah larut malam, karena mereka menghabiskan waktu beberapa lamanya dalam perjamuan itu sambil memperbincangkan beberapa hal tentang kerajaan Allah. Saat mereka berjalanpun, ternyata mereka masih memperbincangkannya di antara mereka. Petrus Berjanji Ketika murid-murid sedang berbicara, Yesus mengatakan suatu hal yang mengejutkan mereka semua. “Tidak lama lagi, kamu semua akan tergoncang imannya dan akan meninggalkan Aku seorang diri,” kata Yesus. Tidak seorangpun murid yang percaya akan apa yang mereka baru saja dengar. Bagaimana mungkin Yesus berkata demikian? Telah sedemikian lamanya mereka mengikut Yesus, dan mereka tidak pernah meninggalkan-Nya! Semua murid-Nya menggelengkan kepala mereka dan berkata bahwa mereka rela mati bersama dengan-Nya, bila memang harus demikian. Dari semua murid yang ada, Petruslah yang paling reaktif. Dia ingin Yesus mengetahui bahwa dirinya sungguhsungguh mengasihi Yesus. Lalu Petrus berkata, ”Yang lain mungkin akan meninggalkan-Mu, tetapi aku tidak akan pernah melakukan hal itu!” Petrus sama sekali tidak pernah memiliki keinginan sedikitpun untuk meninggalkan Yesus. Tetapi kali ini, Yesus menggelengkan kepala-Nya. “Petrus, sebelum hari ini berakhir, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” Petrus tetap tidak percaya akan apa yang Yesus telah katakan kepadanya dan tetap berkata bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan Yesus. Amanat Agung 57 Yesus Berdoa Di Taman Getsemani Akhirnya, mereka sampai di taman yang indah yang disebut Getsemani. Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk tinggal di sana sebentar saja, sementara Dia menjauhkan diri untuk berdoa. Yesus selalu berdoa, bila Ia memerlukan pertolongan dan kekuatan dari pada Allah. Selama di dunia, Dia berdoa sebelum dan sesudah memberitakan firman Allah. Tanpa pertolongan Allah, maka pemberitaan firman Allah itu akan sulit untuk dilakukan. Yesus selalu mencari tempat yang tenang untuk berdoa. Pada malam ini, Dia begitu memerlukan pertolongan dan penghiburan dari pada Allah. Yesus membawa tiga orang murid-Nya - Petrus, Yakobus dan Yohanes bersama dengan-Nya. Dia berjalan agak jauh ke dalam taman itu dan berlutut untuk berdoa. Yesus begitu sedih, karena Ia tahu bahwa diri-Nya akan segera mati. Tetapi kematian-Nya itu bukanlah dikarenakan dosa-Nya - Yesus tidak pernah berbuat dosa -, tetapi semata-mata untuk menanggung dosa semua umat manusia di dunia. Dia akan mati bagi mereka. Dia begitu tertekan jiwa-Nya sampai di dalam doa-Nya, Dia memohon agar Allah bersedia untuk menjauhkan cawan pahit itu dari pada-Nya. Tetapi karena ketaatan-Nya terhadap kehendak Allah, maka Yesus berkata: Sekalipun Aku harus menderita dan mati, bila hal itu adalah kehendak Allah, maka Aku akan tetap melakukannya. Jadilah kehendak Allah. Yesus tetap taat terhadap kehendak Allah apapun resiko yang harus ditanggung oleh-Nya. Setelah berdoa beberapa lamanya, Yesus kembali untuk melihat keadaan murid-murid-Nya. Murid-Murid-Nya Tertidur Yesus melihat keadaan murid-murid-Nya, ternyata mereka semua sedang tertidur. Mereka begitu lelah dan ingin tidur, karena banyak kegiatan yang mereka telah lakukan pada hari itu. Yesus membangunkan mereka dan berkata, ”Tidak sanggupkah kamu berjaga-jaga satu jam lamanya dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah. Roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Lalu Yesus kembali ke taman untuk berdoa lagi. Dia memohon agar Allah menolong diri-Nya, karena saat kematian-Nya akan tiba. Setelah doa yang kedua kalinya, Dia kembali kepada murid-murid-Nya. Ternyata mereka kembali tertidur. Ketika muridmurid menyadari bahwa Yesus kembali, maka mereka merasa malu, karena mereka tidak dapat berjaga-jaga dan berdoa bersama dengan-Nya. Yesus tidak mengatakan apapun dan pergi berdoa untuk ketiga kalinya kepada Allah. Yesus berdoa berkali-kali, karena sedang Dia membutuhkan penghiburan dan kekuatan dari pada Allah. Yesus tahu, bahwa Dia tidak dapat beristirahat seperti murid-murid-Nya, tidak peduli betapa lelah dan kantuk diri-Nya. Ketika Ia kembali untuk ketiga kalinya, ternyata murid-muridNyapun masih tertidur. Yesus berkata kepada mereka, ”Apakah kamu masih tertidur. Cukuplah! Saatnya telah tiba dan Aku akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang berdosa. Bangunlah! Dia yang akan menyerahkan Aku sudah dekat.” Murid-murid-Nya masih belum mengerti akan apa yang Yesus katakan. Mereka berdiri dan penuh akan rasa ingin tahu terhadap apa yang akan terjadi. 58 Amanat Agung MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus selalu __________ (berdoa) kepada Allah untuk memohon tuntunan dan kekuatan. 2. Petrus berkata bahwa ia tidak akan pernah __________ (meninggalkan) Yesus. 3. Yesus pergi tidur, setelah makan perjamuan Paskah bersama dengan muridmurid-Nya. (Salah) 4. Sekalipun, Yesus berdoa kepada Allah dengan harapan agar Ia tidak menghadapi penderitaan-Nya di kayu salib, namun Dia tetap patuh terhadap kehendak Allah. (Benar) 5. Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk tetap berjaga-jaga dan berdoa. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Yesus sering berdoa? 2. Mengapa murid-murid terkejut ketika Yesus memberitahukan bahwa mereka semua akan meninggalkan diri-Nya? 3. Apakah murid-murid Yesus bersalah karena mereka semua tertidur? 4. Apakah yang kamu dapat pelajari dari doa Yesus? Amanat Agung 59 Usahakan Yang Terbaik AKTIVITAS 1 Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengenali orang-orang yang setia dalam mengikut Yesus, sekalipun di tengah situasi yang sulit. Petunjuk: Mintalah murid-murid untuk melihat gambar berikut. Bahaslah siapa di antara mereka sekalian yang merupakan pengikut Yesus yang baik dan siapa yang tidak. 60 Amanat Agung AKTIVITAS 2 Konsentrasi Sasaran: Membantu murid-murid mengulas kembali orang-orang dalam tujuh pelajaran terakhir. Petunjuk: Pastikan setiap pasang murid memiliki satu salinan kartu permainan. Acaklah kartukartu ini dan mintalah mereka menaruhnya menghadap ke bawah. Seorang murid mengawali permainan dengan membuka dua lembar kartu. Apabila namanya cocok dengan peristiwanya, maka murid itu menyimpan kartu itu. Apabila tidak cocok, maka kartu itu dikembalikan lagi dan bertukar giliran. Mereka terus bergiliran sampai semua kartu itu habis. Yang memiliki kartu paling banyaklah yang menang. Ingatkan mereka untuk mengingat tempat kartu yang tidak cocok, agar dapat membantu mereka mencocokan waktu tiba giliran mereka kembali.. Yesus… …berdoa di taman Getsemani Petrus… …tidak menginginkan Yesus membasuh kakinya Yudas Iskariot… …mengkhianati Yesus Perempuan Samaria… …pergi ke sumur untuk mengambil air Nikodemus… …pergi menemui Yesus di malam hari Keledai… …membawa Yesus ke kota Yerusalem Yakobus… …tertidur di taman Getsemani Yohanes… …bertanya kepada Yesus, "Dapatkah aku duduk di sebelah Yesus saat di surga?" Amanat Agung 61 YESUS... PETRUS... YUDAS PEREMPUAN ISKARIOT... SAMARIA... NIKODEMUS... KELEDAI... YAKOBUS... YOHANES... ...berdoa di taman Getsemani ...tidak menginginkan Yesus membasuh kakinya ...mengkhianati Yesus ...pergi ke sumur untuk mengambil air ...pergi menemui Yesus di malam hari ...membawa Yesus ke kota Yerusalem ...tertidur di taman Getsemani ...bertanya kepada Yesus, "Dapatkah aku duduk di sebelah Yesus saat di surga?" Aktivitas Pilihan: Doa Bapa Kami Ulaslah kembali Doa Bapa Kami, sekalipun tidak begitu sering terdengar di telinga murid-murid, namun doronglah mereka untuk menghafalnya. Tulislah kembali Doa Bapa Kami di papan tulis dan mintalah mereka mengucapkannya. 62 Amanat Agung Berdoa Adalah Saat Berbagi Waktu Bersama Dengan Allah Dan Mengucap Syukur Kepada-Nya “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.” (2 Tim. 2:3) Amanat Agung 63 64 Amanat Agung PELAJARAN 9 Yesus Disalib Kitab Bacaan: Mat. 26:47-75; 27:1-2,22-23,27-50 Kebenaran Alkitab: Yesus mati bagi kita, sehingga kita memperoleh anugerah keselamatan. Tujuan Pelajaran: Bersyukurlah kepada Allah yang telah mengampuni segala dosa kita. Ayat Hafalan: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Rm. 5:8) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah mati bagi kami di kayu salib. Engkau tidak berdosa dan tidak bersalah, namun Engkau bersedia mati untuk menyelamatkan jiwa kami. Engkau begitu mengasihi kami. Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah mengampuni segala dosa kami. Biarlah kami bersyukur kepada-Mu dengan menjadi pengikut-Mu yang baik dan mematuhi segala pengajaran-Mu. Tolonglah kami menjadi anak-anak-Mu yang taat. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Penyaliban Seorang yang mati disalib adalah seorang yang harus menanggung hukuman yang paling kejam dan memalukan. Orang itu harus membawa salibnya sendiri menuju tempat penghukuman, karena biasanya proses penyaliban ini dilakukan di luar kota. Para korban akan dipaku di kayu salib dengan paku besi yang berat yang akan menembus pergelangan tangan dan tulang tumit. Saat orang tersebut dipaku, maka ia akan dibaringkan sebelum kayu salib ditegakkan. Kematian dengan cara ini biasanya perlu beberapa waktu lamanya. Pernah menjadi suatu catatan bahwa waktu paling lama bagi seseorang untuk dapat bertahan hidup adalah sembilan hari lamanya pada satu peristiwa. Para pengawal yang menjaga Yesus bertugas untuk memastikan dua hal: Pertama, menjaga Yesus dari antara mereka yang ingin menolong diri-Nya. Kedua, bila Yesus masih bertahan hidup, maka penjaga harus mematahkan tulang kaki-Nya agar mempercepat proses kematian-Nya. (Yoh. 19:33) Keadaan ini akan membuat Yesus menjadi lebih sulit untuk bernafas, karena tidak lagi ditopang oleh kakiNya dan akan tergantung hanya oleh paku di pergelangan tangan-Nya. Amanat Agung 65 Kematian Yesus Kematian Yesus menggenapi sejumlah nubuatan yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Tentara Romawi yang mengundi pakaian Yesus menggenapi nubuatan yang tertulis dalam Mzm. 22. Yesus menjadi "anak domba Paskah" yang disembelih, tidak ada satu tulangpun dari tubuh-Nya yang akan dipatahkan (Kel. 12:46; Bil. 9:12), karena Dia telah mati pada waktu tentara memeriksa keadaanNya. Juga adalah hal yang luar biasa bahwa tombak yang menusuk lambung-Nya, tidak mematahkan tulang rusuk-Nya sama sekali. Bahkan penusukan ini membuat keluarnya darah dan air dari tubuh Yesus yang menggenapi apa yang tertulis dalam Zak. 12:10. PEMAHAMAN MURID-MURID Penyaliban, kebangkitan dan keselamatan adalah kata-kata yang memberi pengertian yang luar biasa bagi kekristenan pada saat sekarang ini. Bagi mereka yang sungguh-sungguh telah lahir baru, dapat menyaksikan bagaimana keagungan dan kasih Kristus itu. Mereka menyadari bahwa tanpa dua kata sebelumnya penyaliban dan kebangkitan, maka anugerah keselamatan tidak dapat dinyatakan. Mungkin di dalam keluarga murid-murid Anda, ada banyak anggota keluarga yang telah menerima baptisan. Kebanyakan dari antara mereka telah mengetahui bahwa Yesus telah mati dan bangkit demi mereka. Dan kebangkitan Yesus adalah alasan kuat bagi mereka untuk menerima anugerah keselamatan itu. Namun, mereka mungkin belum dapat mengaitkan peristiwa yang terjadi dengan pengalaman pribadi. Cara untuk membuat mereka memiliki hubungan secara pribadi dengan penyaliban adalah dengan membicarakan tentang kesalahan mereka. Pada umumnya, manusia tidak suka untuk disalahkan, apalagi bila memang ia tidak berbuah salah. Bahaslah perasaan dan emosi mereka, ketika mereka dituduh melakukan sesuatu yang tidak mereka perbuat. Bagaimana perasaan mereka? Apa yang akan mereka lakukan? Hubungkan kepada mereka bahwa Yesus mati bagi banyak orang, dan Dia sama sekali tidak berbuat dosa. Sekalipun demikian, Dia tetap bersedia mati bagi banyak orang, agar mereka semua yang percaya kepada-Nya dapat masuk ke dalam surga suatu hari kelak. Hubungan tersebut akan membuat mereka mengerti betapa pentingnya pengorbanan diri Yesus atas manusia. Juga, bila mengacu pada penyaliban, kebangkitan dan keselamatan, gunakanlah gambar dan kata-kata yang sederhana agar murid-murid Anda mengerti. KOSA-KATA PELAJARAN Menangkap: Menawan seseorang Meninggalkan: Melupakan keberadaan seseorang 66 Amanat Agung Menyangkal: Sikap pura-pura tidak mengenal Wali Negeri: Oknum pemerintah; kepala negara Menyalibkan: Tindakan menghukum mati seseorang di kayu salib KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai doa Yesus di taman Getsemani. Setelah perjamuan Paskah, Dia pergi ke sana bersama dengan muridmurid-Nya ke taman itu. Waktu telah larut, tetapi Yesus tetap berkeinginan berdoa untuk memohon kekuatan dari pada Allah. Dia menyadari bahwa diri-Nya akan mati disalib tidak lama lagi. Dia meminta agar murid-murid dapat menantikan-Nya, sementara Dia berdoa seorang diri. Dia berdoa tiga kali kepada Allah dan setiap kali di dalam doa-Nya, Dia mengatakan kepada Allah tentang penderitaan-Nya. Sesungguhnya, bila ada pilihan, Dia tidak ingin mati, tetapi Dia pun menyadarinya bahwa penderitaan atas diri-Nya itu merupakan kehendak Allah. Oleh karena itulah, Dia rela menderita untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan dosa. Saat Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, selalu mereka dalam keadaan tertidur. Yesus mengingatkan mereka untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa agar dapat memohon pertolongan Allah, khususnya setelah Dia mati. Hari ini, kita akan melihat apa yang akan terjadi pada diri Yesus di taman Getsemani. Para Imam Dan Tua-Tua Mendatangi Yesus Yesus telah berdoa tiga kali di taman Getsemani. Dan saat Ia kembali kepada murid-muridNya dan berbicara dengan mereka, maka tiba-tiba datanglah sekelompok orang sambil membawa pedang dan pentung menghampiri Yesus dan murid-murid-Nya. Sekompok orang itu adalah para imam kepala dan para tua-tua orang Yahudi yang memang sejak lama ingin membunuh Yesus. Kali ini, mereka memiliki kesempatan yang tepat untuk menangkap Yesus. Seseorang yang Yesus kenal ada dalam kelompok orang itu. Orang itu adalah Yudas Iskariot, salah seorang murid-Nya. Yudas Iskariot telah mengatakan kepada mereka, di mana Yesus dapat ditemukan, sehingga mereka dapat menangkap-Nya saat Dia tidak mengajarkan firman Allah. Para prajuritpun maju dan menangkap Yesus. Ketika Petrus melihat keadaan ini, timbullah keinginannya untuk melawan mereka. Segeralah ia mengambil pedang dan mengayunkannya ke arah seorang dari orang banyak itu dan terkenalah telinga kanan dari salah seorang hamba imam besar. Tetapi sebelum terjadi hal lebih lanjut, Yesus meminta agar semua orang menenangkan diri mereka masing-masing. “Sarungkan kembali pedangmu,” kata Yesus kepada Petrus. “Sekarang bukanlah saatnya untuk berperang. Aku harus pergi bersama dengan mereka untuk Amanat Agung 67 melakukan kehendak Allah.” Lalu para prajurit itu segera menangkap Yesus dan membawa-Nya pergi dari taman itu. Setelah menyaksikan apa yang terjadi dengan diri Yesus, maka muridmurid menjadi ketakutan. Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi. Guru mereka tidak lagi bersama-sama dengan mereka. Dalam kepanikan itu, mereka melarikan diri. Baru saja beberapa jam sebelumnya, mereka semua berjanji untuk tetap bersama dengan Yesus, tidak peduli apapun yang terjadi, tetapi nyatanya sekarang mereka meninggalkan Yesus seorang diri. Petrus Menyangkal Yesus Setelah Yesus ditangkap, Petrus merasa bersalah karena telah meninggalkan Yesus seorang diri. Oleh karena itu, ia putuskan untuk kembali mengikuti kelompok orang yang telah menangkap Yesus itu. Dia melihat mereka membawa Yesus ke rumah Kayafas, imam besar. Selama beberapa saat lamanya, Petrus melihat dari jauh, tetapi kemudian, timbullah rasa ingin tahu lebih besar terhadap apa yang terjadi dengan Yesus. Lalu, ia mulai mendekat sampai berada di halaman rumah Kayafas. Tiba-tiba, ada seorang hamba perempuan yang melihat Petrus. Hamba perempuan itu mengenali Petrus dan berkata, ”Aku kenal engkau. Engkau selalu bersama dengan Yesus.” Petrus menjadi ketakutan, ketika ia mendengar perkataan hamba perempuan itu. Dengan panik, Petrus berkata, ”Aku tidak tahu apa yang engkau maksudkan.” Petrus merasa bersalah, karena ia telah berkata dusta. Dia tidak tahu harus berkata apa saat itu. Perkataan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Petrus memutuskan untuk pindah ke tempat lainnya, agar ia dapat terhindar dari masalah. Dia pergi ke serambi lainnya, dan ketika sampai di sana, ternyata ada seorang hamba lainnya yang juga mengenali dirinya. Hamba itu berkata kepada orang yang berdiri di sana, ”Orang ini juga bersama dengan Yesus.” Sekali lagi, Petrus berkata dusta, “Aku tidak mengenal orang yang sedang kalian bicarakan itu.” Kali ini, Petrus merasa semakin bersalah. Dia ingin pergi dari sana, tetapi juga ingin tahu apa yang terjadi dengan Yesus. Akhirnya, ia putuskan untuk tetap tinggal di sana. Tetapi tidak lama kemudian, beberapa orang mendatangi Petrus dan berkata, ”Logatmu sama seperti logat Yesus. Engkau pasti salah seorang pengikutNya.” Di tengah-tengah ketakutan bila orang-orang itu mengetahui siapa diri yang sebenarnya, maka Petruspun bersumpah sambil mengutuk bahwa ia sungguhsungguh tidak mengenal Yesus untuk ketiga kalinya. Tidak lama setelah Petrus berkata demikian, maka berkokoklah ayam. Pagi hari telah tiba. Sebelum Petrus dapat berkata-kata lebih lanjut, ada keributan besar terjadi. Yesus dibawa keluar dari rumah Kayafas ke tempat lainnya. Saat Yesus berjalan, Dia melihat ke arah Petrus. Lalu, Petrus teringat akan apa yang Yesus pernah katakan sebelumnya, bahwa dirinya akan menyangkal Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Sekarang, Petrus merasa begitu bersalah lebih daripada yang sebelumnya. Bagaimana mungkin, ia dapat memperlakukan Yesus seperti ini? Dia langsung lari dari halaman dan menangis dengan sedihnya. 68 Amanat Agung Yesus Disalib Sementara itu, pagi-pagi benar Yesus dibawa ke wali negeri Roma, Pontius Pilatus. Ketika Yesus berada di rumah Kayafas, para imam dan para tua-tua orang Yahudi telah memutuskan bahwa Yesus harus dibunuh. Mereka semua tidak percaya bahwa Yesus adalah sang Juruselamat dan mereka ingin membunuh-Nya. Tetapi, mereka tidak dapat membunuh Yesus begitu saja. Mereka harus mendapat izin dari wali negeri Roma terlebih dahulu, karena pemerintah Roma menguasai kota Yerusalem. Akhirnya, merekapun membawa Yesus ke hadapan Pontius Pilatus dengan tuduhan bahwa Yesus harus dihukum mati, karena Dia mengatakan bahwa diri-Nya adalah seorang raja. Dengan demikian, Dia ingin melawan kekuasaan kaisar Roma.” Pilatus mengamati bahwa kerumunan orang itu menginginkan kematian Yesus. Mereka berteriak, ”Salibkan Dia! Salibkan Dia!” Pilatus tidak mengerti mengapa mereka ingin membunuh Yesus. Tetapi ia pun tidak ingin membuat kemarahan mereka memuncak, karena kuatir akan terjadi pemberontakan. Oleh karena itu, ia menyetujui mereka menyalibkan Yesus. Lalu para prajurit membawa Yesus untuk disalibkan. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya dan mahkota berduri di kepalaNya. Mereka mengejek dan menertawakan Yesus, bahkan mereka meludahi-Nya. Sungguh menyakitkan rasanya, tetapi Yesus menghadapi semuanya itu dengan tenang. Yesus mengetahui bahwa Dia harus menanggung semuanya ini karena dosa manusia. Sekalipun Yesus tidak melakukan kesalahan apapun dan dituduh bersalah, Dia tetap rela mati agar manusia dapat diselamatkan. Lalu, Yesus dibawa ke luar kota untuk disalibkan. Tangan dan kaki Yesus dipaku di atas kayu, sehingga darahpun banyak bercucuran dan sungguh menderita. Para prajurit tidak peduli. Mereka mengolok-olok dan menyuruh Yesus untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Lalu mereka membiarkan Yesus mati di kayu salib. Ketika tengah hari, langit mulai kelam. Orang di sekitar kota itu ingin tahu apa yang segera akan terjadi. Sekitar jam tiga sore, Yesus memandang ke atas langit dan berseru, ”Ya, Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku.” Lalu Yesus menghembuskan nafas terakhirnya dan mati. Pada waktu yang sama, terjadilah goncangan yang dahsyat, tabir bait Allah terbelah dua dari atas ke bawah. Mereka yang menyaksikan hal ini menjadi ketakutan dan banyak dari antara mereka yang menjadi percaya bahwa Yesus sungguh adalah Anak Allah. Amanat Agung 69 MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Setelah Yesus ditangkap, maka Petrus menyangkal-Nya sebanyak __________ (tiga) kali. 2. Banyak orang ingin ___________ (menyalibkan/membunuh) Yesus. 3. Para prajurit mengenakan __________ (jubah) ungu kepada Yesus dan sebuah __________ (mahkota) berduri di kepala-Nya. 4. Yesus mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa mereka. (Benar) 5. Yesus tidak perlu banyak menderita sebelum mati. (Salah) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. 2. Mengapa Petrus menyangkal telah mengenal Yesus? Menurut kamu, bagaimana perasaan Petrus setelah menyangkal Yesus? ` Mengapa Pilatus membiarkan para imam dan para tua-tua orang Yahudi menyalibkan Yesus, sekalipun mereka tidak memiliki alasan untuk membunuh Yesus? 64 3. Dapatkah Yesus menyelamatkan diri-Nya sendiri? Mengapa Ia tidak melakukan-Nya? 4. 70 Bagaimana Yesus menyelesaikan pelayanan-Nya di dunia ini? Amanat Agung Terima Kasih, Yesus AKTIVITAS 1 Sasaran: Menolong murid-murid untuk mengingat kembali rangkaian peristiwa penyaliban Yesus. Petunjuk: Lihatlah gambar berikut ini dan bacalah kalimatnya. Buatlah garis untuk mencocokkan kalimat dengan gambar yang ada. Berilah nomor pada gambar yang tidak berurutan ini, sehingga menunjukkan urutan peristiwa yang terjadi. Amanat Agung 71 Cangkir Ucapan Terima Kasih AKTIVITAS 2 Sasaran: Membuat sebuah cangkir untuk mengingatkan murid-murid selalu bersyukur kepada Yesus. Bahan: Gelas stereoform Spidol besar Pembersih pipa Gunting Solatip Petunjuk: Berilah warna pada gambar hati dan gunting. Rekatkan gambar tadi di tengah gelas stereoform. Pakailah pembersih pipa dan buatlah tangan serta lengan yang memegang hati, lalu rekatkan pada gelas. Apabila tidak ada pembersih pipa yang cocok, murid-murid dapat menggambar tangan pada gelas itu. Tuliskan ucapan terima kasih kepada Yesus di selembar kertas, lalu rekatkan pada cangkir itu. Muridmurid dapat menukarkan cangkir mereka dengan cangkir teman mereka . 72 Amanat Agung Petrus Melawan Ketika Para Prajurit Datang Untuk Menangkap Yesus “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Rm. 5:8) Amanat Agung 73 74 Amanat Agung PELAJARAN 10 Yesus Bangkit Kitab Bacaan: Mat. 28:1-8; Mrk. 15:42-16:7; Luk. 23:50-24:12; Yoh.19:38-20:8 Kebenaran Alkitab: Yesus bangkit dari kematian. Tujuan Pelajaran: Mengetahui bahwa Yesus selalu hadir dalam hidup kita. Ayat Hafalan: “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati.” (1 Kor. 15:20a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau adalah Allah yang maha besar. Engkau mengalahkan kematian dengan kebangkitan. Terima kasih atas kasih-Mu yang besar. Kami tahu bahwa Engkau telah banyak menderita demi kami. Biarlah kami membalas-Mu dengan menjadi pengikut-Mu yang baik. Berilah kami kekuatan, sehingga kami dapat hidup dengan berani bagi-Mu. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Yesus Dikuburkan Tidak seperti sekarang ini, tempat Yesus dikuburkan adalah sebuah gua, dengan jalan masuk yang sempit pada sisi bukit. Sebuah batu besar harus digulingkan untuk menutupi jalan masuk ke gua itu. Tempat Yesus dikuburkan dijaga ketat oleh para prajurit Roma untuk mencegah siapapun yang hendak mencuri mayat Yesus, lalu menyatakan bahwa Ia telah bangkit. Nyatanya, rencana kaum orang Farisi ini gagal, karena penjagaan yang begitu ketat tidak membuat kebangkitan Yesus menjadi terhalang, bahkan kubur itupun ditemukan telah kosong. Yusuf Dan Nikodemus Yusuf dari kota Arimatea dan Nikodemus adalah dua orang yang berada di pihak Yesus dengan sembunyi-sembunyi. Bagi Nikodemus yang adalah seorang pemimpin agama Yahudi, tentu akan membahayakan hidup dan karirnya, bila ia mengaku percaya kepada Yesus semasa hidup-Nya. Demikianpun halnya dengan Yusuf dari kota Arimatea pun adalah seorang pemimpin agama Yahudi, Sanhedrin. Tetapi akhirnya, kedua orang ini berani mengakui iman mereka setelah Yesus mati. Yusuf rela menawarkan kubur miliknya untuk dijadikan tempat Yesus dikuburkan (Mat. 27:60), sementara Nikodemus membawa minyak mur dan gaharu serta rempah-rempah untuk merempah-rempahi tubuh Yesus. (Yoh. 19:39-40) Amanat Agung 75 PEMAHAMAN MURID-MURID Dengan kematian dan kebangkitan Yesus, maka setiap manusia beroleh kesempatan untuk menerima anugerah keselamatan pada hari ini. Kematian adalah konsep yang sulit untuk dijelaskan, apalagi dengan kebangkitan. Beberapa orang beranggapan bahwa Yesus tidak benar-benar mati. Mereka percaya bahwa Dia hanya pingsan saja, karena menahan rasa sakit yang luar biasa. Oleh karena itulah, Dia dapat sadar kembali. Tetapi, Yesuspun adalah manusia seperti yang lainnya. Dia sungguh mengalami penderitaan yang dahsyat dan mengalami kematian. Namun, Yesus mengalahkan kematian, karena Dia dapat hidup kembali. Akibatnya, Dia dapat memberikan penghiburan, kekuatan dan kasih kepada yang percaya kepada-Nya. Mungkin murid-murid Anda belum benar-benar mengerti seberapa pentingnya kebangkitan itu. Adalah penting untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, agar mereka dapat menceritakan kembali peristiwa itu. Ketika dewasa kelak, mereka akan memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik tentang arti pentingnya kebangkitan itu. Sementara itu, bahaslah dengan kalimat yang sederhana bahwa Yesus harus mati dan bangkit dari kematian, agar manusia dapat masuk ke surga suatu hari nanti. Sekalipun Yesus dalam rupa manusia ketika Ia datang ke dunia ini, tetapi ketika bangkit dari kematian, Dia tidak lagi dalam rupa daging. Itulah sebabnya, Dia dapat melihat, mendengar, dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi di manapun. Dia adalah Allah. Hanya Allahlah yang memiliki kuasa seperti itu, dan tidak ada yang sebanding dengan diri-Nya. Setelah kebangkitan, Dia hidup selamanya. Doronglah murid-murid Anda untuk mencari Allah, agar mereka memiliki hubungan yang lebih pribadi dengan-Nya. Ingatkan mereka untuk selalu memohon Roh Kudus, karena itulah janji Yesus yang akan selalu menyertai hidup mereka. KOSA-KATA PELAJARAN Kuburan: Tempat meletakkan jenazah seseorang di dalam gua atau di dalam tanah Rempah-Rempah: Bumbu atau ramuan Bangkit: Hidup kembali setelah seseorang itu mengalami kematian 76 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai kematian Yesus. Dia ditangkap ketika berada di taman Getsemani. Setelah penangkapan itu, muridmurid meninggalkan Yesus seorang diri, bahkan Petrus pun menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Yesus harus menghadapi penderitaan seorang diri. Para imam dan para tua-tua agama Yahudi memutuskan untuk membunuh Yesus, maka Ia dibawa ke hadapan wali negeri Romawi, Pontius Pilatus, untuk mendapat izin agar Yesus dapat dihukum mati. Pilatus mendengarkan dan membiarkan mereka menyalibkan Yesus. Setelah menderita beberapa lamanya, akhirnya, Yesuspun mati di kayu salib. Sekalipun Yesus tidak bersalah, namun Ia menyadari harus menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dari peristiwa ini, kita beroleh pengajaran bahwa Yesus adalah sang Juruselamat, yang bertahan dalam penderitaan sampai mati untuk menyelamatkan jiwa kita dari kebinasaan kekal. Yesus Dikuburkan Setelah Yesus mati di kayu salib, semua pengikut-Nya berada dalam suasana duka. Yesus mati pada hari Jum'at sore. Dan karena setelah matahari terbenam merupakan awal dari hari Sabat, maka para pengikut Yesus cepat-cepat ingin menguburkan-Nya sebelum terlambat, karena mereka tidak boleh menguburkan orang mati pada hari Sabat. Yusuf, salah satu pengikut Yesus, meminta izin kepada Pilatus untuk menurunkan tubuh Yesus dari kayu salib, agar Dia dapat dikuburkan. Pilatuspun mengizinkannya. Yusuf dan beberapa orang lainnya segera menurunkan tubuh Yesus yang telah mati, membersihkan tubuh-Nya dan mengapani tubuh-Nya dengan kain kafan. Lalu mereka membawa tubuh Yesus ke dalam sebuah gua dan menggulingkan sebuah batu besar sebagai penutup jalan masuk ke gua itu. Setelah penguburan Yesus, tidak ada lagi yang dapat dilakukan oleh para pengikut-Nya pada malam itu, sehingga mereka pulang sambil berkabung. Yesus telah dikuburkan, Dia memang telah mati. Dia tidak dapat lagi menolong dan menyembuhkan orang-orang seperti sebelumnya saat diri-Nya masih hidup. Para Penjaga Ditempatkan Di Depan Kubur Yesus Orang-orang Farisi dan para tua-tua agama Yahudi merasa puas bahwa akhirnya Yesus tidak lagi hidup. Dia tidak dapat menyatakan diri-Nya adalah Allah atau mengambil otoritas dan kuasa mereka lagi. Tetapi mereka pun mengetahui bahwa Yesus memiliki banyak pengikutnya. Mereka masih merasa kuatir terhadap beberapa orang dari antara mereka yang akan pergi ke kubur Yesus dan mengambil mayat-Nya. Lalu mereka meminta agar Pilatus menugaskan beberapa orang prajurit untuk menjaga kubur Yesus itu siang dan malam. Mereka ingin membuktikan bahwa Yesus bukanlah sang Juruselamat, karena nyatanya Diapun tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri. Mereka ingin Yesus terbaring di kubur itu selamanya. Amanat Agung 77 Kubur Yang Kosong Pada hari Minggu pagi-pagi benar, beberapa orang pengikut Yesus memutuskan untuk datang ke kubur Yesus. Mereka ingin merempah-rempahi tubuh Yesus di dalam kubur-Nya. Mereka harus menunggu sampai hari ketiga setelah hari kematian-Nya, karena mereka tidak dapat membeli rempah-rempah pada hari Sabat. Di antara mereka adalah Maria Magdalena dan teman-temannya. Dalam perjalanan ke kubur Yesus itu, Maria Magdalena bersama dengan teman-temannya saling memperbincangkan di antara mereka tentang siapa yang akan menggulingkan batu besar itu dari jalan masuk ke gua, tempat Yesus dikuburkan itu? Mereka akan mencari cara bila telah sampai di sana. Ketika telah sampai di kubur itu, para perempuan itupun terkejut. Ternyata, batu besar yang ada di depan kubur itu telah terguling. Apa yang telah terjadi? Lalu, para perempuan itu segera mencari para penjaga kubur, tetapi mereka semua tidak ada. Mereka mencari ke dalam kubur. Mereka makin terkejut lagi. Mengapa? Tubuh Yesus telah tidak ada di dalam kubur itu. Apakah yang telah terjadi? Apakah ada yang mencuri tubuh Yesus? Maria Magdalena tidak mengerti sama sekali akan semua peristiwa itu. Yang ia ketahui hanyalah tubuh Yesus telah tidak ada di dalam kubur itu. Tiba-tiba, Maria melihat sesuatu yang ajaib. Apakah itu? Malaikat Muncul Maria Magdalena dan teman-temannya melihat seorang malaikat berdiri di hadapannya dan berkata kepada mereka, "Siapakah yang engkau cari?" Mereka ketakutan dan sambil menangis, Maria berkata, "Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu siapa yang mengambil-Nya dan di mana sekarang Dia dibaringkan." Setelah itu, malaikat berkata kepada Maria, "Jangan takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring." Ketika para 64perempuan itu masih terkejut dan terheran-heran akan apa yang mereka dengar, malaikat itu berkata lagi kepada mereka, "Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia." Rasa sukacitapun berkobar-kobar dalam hati para perempuan itu, dan Maria segera berlari untuk memberitahukan apa yang mereka dengar kepada murid-murid lainnya. Ketika Maria menemukan Petrus dan Yohanes, iapun segera memberitahukan kepada mereka semua apa yang didengar dan dilihatnya. Petrus dan Yohanes tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Maria. Tetapi untuk memastikan berita mengejutkan itu, akhirnya merekapun pergi ke kubur Yesus. Petrus Dan Yohanes Pergi Ke Kubur Yesus Ketika Petrus dan Yohanes telah sampai di kubur itu, mereka masuk ke dalamnya. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Maria bahwa Yesus sungguhsungguh tidak ada di dalam kubur itu. Kain kafan yang telah dipakai untuk menutupi tubuh Yesus pun masih di sana, tetapi tubuh-Nya tidak ada. Sekarang, mereka baru percaya akan pemberitahuan Maria itu. Yesus telah bangkit dari kematian seperti yang dijanjikan-Nya. Yesus telah hidup kembali! 78 Amanat Agung MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus dikuburkan di dalam sebuah __________. (gua) 2. Ketika Maria Magdalena dan teman-temannya pergi ke kubur, mereka melihat __________ (batu besar) itu telah terguling. 3. Seorang malaikat mengatakan kepada para perempuan itu bahwa Yesus telah __________. (bangkit) 4. Maria Magdalena pergi memberitahukan bahwa Yesus telah hidup kembali kepada __________ (Petrus) dan __________. (Yohanes) 5. Yesus bangkit dari kematian pada hari yang ketiga. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa Maria Magdalena dan teman-temannya pergi ke kubur Yesus pada hari pertama minggu itu pagi-pagi benar? 2. Mengapa Petrus dan Yohanes tidak percaya terhadap apa yang Maria katakan kepada mereka tentang kubur yang kosong? 3. Menurut kamu, di manakah para penjaga kubur yang ditugasi oleh Pilatus untuk menjaga kubur Yesus itu? 4. Mengapa begitu penting berita bahwa Yesus bangkit dari kematian? 5. Apakah kamu akan percaya, bila kamu adalah Petrus dan Yohanes? Mengapa dan mengapa tidak? Amanat Agung 79 AKTIVITAS 1 Apa Yang Terjadi? Sasaran: Mengingatkan murid-murid tentang kebangkitan Yesus. Petunjuk: Tuliskan nama masing-masing pada gambar. Lalu tambahi atau kurangi huruf-huruf yang tersisa untuk menyelesaikan teka-teki tentang Yesus. 1. Ye + - rat + s 2. di + - nci + à 3. tetapi, 76 4. + rkan, -u+i A ? - yi + ng + 5. dari + ke + 6. pada hari ke + - ri + t - a + ian . ? Jawaban: Yesus dikuburkan, tetapi Dia bangkit dari kematian pada hari ketiga. 80 Amanat Agung AKTIVITAS 2 Mujizat Petunjuk: Berilah warna pada gambar menurut nomor yang ditunjuk. Apakah kamu akan datang ke kubur Yesus pada pagi itu? Mengapa dan mengapa tidak? 1. Biru 2. Oranye 3. Merah 4. Coklat 5. Merah muda 6. Hijau Amanat Agung 81 Ketika Para Perempuan itu Tiba Di Kubur, Mereka Tidak Menemukan Tubuh Yesus Di Sana “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati.” (1 Kor. 15:20a) 82 Amanat Agung PELAJARAN 11 Yesus Menampakkan Diri Kitab Bacaan: Luk. 24:13-35; Yoh. 21:1-17 Kebenaran Alkitab: Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Tujuan Pelajaran: Semakin bertumbuh dalam kerohanian bersama dengan Yesus. Ayat Hafalan: “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Pet. 3:18a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, atas perlindungan-Mu pada minggu yang lalu. Kami telah mempelajari banyak tentang kasih dan penderitaan-Mu demi kami. Sekalipun Engkau telah mengampuni dosa kami, namun kami harus tetap selalu bertobat ketika menyadari telah melakukan suatu kesalahan. Tolonglah kami, sehingga kami kuat. Kami ingin tetap menjadi pengikut yang setia sampai Engkau datang kembali. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Penampakkan Diri Yesus Perjanjian Baru mencatat dua belas kali penampakkan diri Yesus setelah Ia bangkit dari kematian: 1. Kepada Maria Magdalena pada hari Minggu pagi (Mrk. 16:9-11; Yoh. 20:11-18) 2. Kepada perempuan lain yang mendatangi kubur pada hari Minggu pagi (Mat. 28:8-10; Mrk. 16:1-8; Luk. 24:1-12; Yoh. 20:1-9) 3. Kepada dua orang murid dalam perjalanan mereka ke Emaus pada hari kebangkitan-Nya (Luk. 24:13-32) 4. Kepada Petrus pada hari Minggu yang sama (Luk. 24:34) 5. Kepada sepuluh orang murid, kecuali Tomas, saat mereka berkumpul di kamar atas kota Yerusalem (Mrk. 16:14; Luk. 24:36-43; Yoh. 20:19-25) 6. Kepada sebelas orang murid, termasuk Tomas, saat mereka berkumpul di kamar atas di kota Yerusalem (Yoh. 20:26-31) 7. Kepada tujuh orang murid yang menangkap ikan di kota Galilea; Yesus pun turut makan bersama dengan mereka (Yoh. 21:1-23) 8. Kepada sebelas orang murid di gunung di kota Galilea (Mat. 28:16-20; Mrk. 16:15-18) 9. Kepada lima ratus orang (1 Kor. 15:6) Amanat Agung 83 10. Kepada Yakobus, saudara Yesus (1 Kor. 15:7) 11. Kepada sebelas orang murid pada saat kenaikan Yesus ke surga, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya (Luk. 24:44-49) 12. Kepada Paulus dalam perjalanannya menuju kota Damsyik, beberapa tahun setelah kenaikanNya ke surga (Kis. 22:6-16) PEMAHAMAN MURID-MURID Yesus menampakkan diri di tempat-tempat tidak terduga dan sempat mengejutkan murid-murid-Nya beberapa kali. Ketika Allah menyuruh Elia menantikan diri-Nya di luar gua, maka Elia tidak menemukan-Nya dalam hembusan angin kecang, gempa bumi, dan api. Elia tidak menyangka bahwa Allah akan muncul melalui bisikan suara angin yang lembut. Sama seperti dua orang murid-Nya yang sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah kampung yang bernama Emaus, mereka tidak mengenali Yesus sama sekali, karena mereka tidak menduga bahwa Dia akan muncul saat itu. Beberapa pengalaman di atas dapat saja terjadi di dalam kehidupan muridmurid Anda. Di manakah mereka mencari Allah setiap harinya dalam hidup mereka? Apakah mereka hanya ”melihat”-Nya dalam mujizat dan dalam berbagai kisah yang tertulis di Alkitab? Apakah Dia hanya ada sewaktu mereka berdoa? Adalah penting bagi murid-murid untuk mengerti bahwa Yesus bersama dengan diri mereka sepanjang waktu. Dia melindungi kita saat pergi ke sekolah, saat bermain di luar, atau saat beribadah di gereja. Allah ada di mana-mana. Untuk menolong mereka merasa lebih dekat dengan Allah, bahaslah cara-cara yang menyatakan bahwa Allah merupakan bagian dari kehidupan mereka. Ingatkan murid-murid Anda untuk selalu bersyukur kepada Allah tentang banyak hal dalam hidup mereka. Sebagai contoh: Tiba di rumah dengan selamat atau memiliki cukup makanan. Ketika mereka menyadari bahwa Allah merupakan bagian dari kehidupan mereka sehari-hari, maka mereka akan mengetahui bahwa mujizat dapat saja terjadi setiap hari dalam hidup mereka. Allah tidak hanya ada pada peristiwa-peristiwa di dunia yang memiliki pengaruh cukup besar dan mematikan, tetapi Dia juga beserta dengan mereka yang percaya kepada-Nya. KOSA-KATA PELAJARAN Bodoh: Konyol; tidak pandai Meninggalkan: Membiarkan keberadaannya seorang diri; menyingkir 84 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai kebangkitan Yesus. Apakah maksud dari kebangkitan itu? (Hidup kembali setelah seseorang itu mengalami kematian.) Pagi-pagi sekali pada hari ketiga setelah kematian Yesus, Maria Magdalena bersama dengan teman-temannya pergi ke kubur Yesus. Mereka ingin merempah-rempahi tubuh Yesus. Tetapi, ketika mereka sampai di sana, kubur telah kosong. Tiba-tiba, seorang malaikat menampakkan diri kepada Maria dan berkata bahwa Yesus telah bangkit, Dia tidak ada di sini. Mendengar apa yang dikatakan oleh malaikat itu, maka Maria segera pergi untuk memberitahukan hal ini kepada Petrus dan Yohanes. Mereka tidak dapat mempercayainya, sehingga mereka pergi untuk menyaksikan sendiri apa yang sedang terjadi. Setelah tiba di kubur itu, Petrus dan Yohanespun menyaksikan hal serupa seperti yang diberitahukan oleh Maria Magdalena sebelumnya, sehingga akhirnya mereka percaya bahwa Yesus telah bangkit. Dalam Perjalanan Menuju Kampung Emaus Setelah para perempuan itu mengetahui tentang kebangkitan Yesus, maka mereka segera kembali ke kota untuk memberitahukan berita sukacita ini kepada setiap pengikut Yesus. Ketika mereka mendengar berita menakjubkan itu, maka mereka pun terkejut sekaligus bahagia. Banyak orang dipenuhi rasa ingin tahu untuk mengetahui sesungguhnya di manakah Yesus sekarang ini. Lalu, ada dua orang sahabat yang juga adalah pengikut Yesus sedang menempuh perjalanan menuju ke kampung Emaus. Mereka baru saja datang dari kota Yerusalem. Saat mereka berjalan, mereka memperbincangkan banyak peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Mereka pun memiliki rasa ingin tahu bahwa sesungguhnya di manakah Yesus berada saat ini, bila Ia tidak lagi berada di dalam kubur. Mereka masih dalam keadaan berkabung, karena mereka tidak tahu perihal sesungguhnya yang terjadi pada diri Yesus. Tiba-tiba, seorang laki-laki muncul dan berjalan bersama dengan mereka. Orang ini melihat kemuraman menghiasi pada wajah mereka, sehingga akhirnya bertanya kepada mereka, ”Mengapa kamu berdua tampak bersedih?” Salah seorang dari antara mereka yang bernama Kleopas, berkata, ”Engkau pasti satu-satunya orang yang belum mengetahui apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.” “Apa yang telah terjadi?” tanya orang itu. Yesus ditangkap untuk disalibkan, karena orang banyak tidak percaya bahwa Dia adalah Anak Allah. Semua pengikut-Nya berkabung, karena Dia telah mati disalib. Kleopas menjawab, “Dan hari ini adalah hari ketiga sejak kematianNya, sesuatu yang ajaib telah terjadi. Beberapa perempuan di antara kami berkata bahwa seorang malaikat mengatakan kepada mereka pagi tadi bahwa Yesus telah bangkit. Ketika murid-murid mencari tubuh-Nya, mereka pun tidak dapat menemukan-Nya di dalam kubur.” Orang itu menggelengkan kepalanya dan berkata, ”Kamu memang bodoh. Tidakkah kamu tahu bahwa Yesus harus menderita mati dan bangkit, agar Dia menggenapi rencana Allah?” Amanat Agung 85 Setelah berkata demikian, orang itu berbicara tentang firman Allah dan menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan dan penderitaan Yesus. Dia berbicara hal tersebut sepanjang perjalanan mereka ke kampung Emaus. Ketika mereka sampai di kampung itu, hari telah larut malam. Orang itu akan melanjutkan perjalanannya. Sekalipun kedua orang sahabat itu tidak mengenal orang itu, tetapi mereka menikmati perbincangan sepanjang perjalanan mereka itu. Akhirnya, mereka memutuskan untuk meminta orang itu untuk tinggal bersama dengan mereka pada malam itu. Orang itupun setuju dan mengikuti mereka pulang. Orang Itu Adalah Yesus! Setelah beristirahat sejenak, merekapun duduk makan malam bersama. Orang itu mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah di surga. Lalu Dia memecahkan roti dan memberikannya kepada kedua orang sahabat itu. Tiba-tiba, mereka mengenali orang itu. Orang itu adalah Yesus! Tiba-tiba, Yesus menghilang dari hadapan mereka. Kedua orang sahabat itu merasa benar-benar bodoh. Bagaimana mereka tidak mengenali bahwa orang itu adalah Yesus dalam perjalanan itu? Pantas saja, Yesus berbicara banyak hal tentang kerajaan Allah sepanjang perjalanan menuju kampung Emaus. Sekarang, mereka telah menyaksikan Yesus sendiri, merekapun segera ingin memberitahukan kepada murid-murid lainnya bahwa apa yang diberitahukan oleh para perempuan itu adalah benar! Mereka memakai jubah mereka dan segera kembali ke kota Yerusalem. Ketika mereka tiba di sana, merekapun memberitahukan kepada mereka semua tentang apa yang telah terjadi. Mereka berkata, ”Yesus sungguh hidup! Dia berjalan bersama dengan kami!” Semua murid lainnya terkesima, sekaligus bersukacita. Mereka pun segera ingin menyaksikan bahwa Yesus telah bangkit, Dia telah hidup kembali. Murid-Murid Pergi Menangkap Ikan Suatu hari, beberapa orang murid sedang menangkap ikan di danau Galilea. Telah seharian mereka berusaha untuk menangkap ikan, tetapi tidak seekor ikanpun mereka dapati. Setiap kali mereka menebarkan jala mereka ke dalam air, isinya selalu kosong. Ketika menjelang pagi hari, mereka memutuskan untuk kembali ke pantai. Ketika mereka hampir merapat di pantai, mereka melihat ada seorang laki-laki sedang berdiri dekat pantai. Salah seorang dari antara mereka itu berkata, ”Lihat, ada seorang laki-laki di sana.” Mereka tidak menduga ada seorang laki-laki yang berdiri di sana pagi-pagi sekali. Tiba-tiba orang itu berseru kepada mereka, ”Apakah kamu telah menangkap ikan?” “Tidak,” jawab mereka. Lalu, orang itu mengatakan hal yang membingungkan kepada mereka. Dia berkata, ”Tebarkan jalamu ke sebelah kanan perahu dan kamu akan mendapatkan ikan.” Murid-murid masih belum mengerti mengapa orang itu berkata demikian kepada mereka. Telah semalaman mereka berusaha menangkap ikan, tetapi tidak seekor ikanpun mereka dapati. Dan karena mereka masih di perahu, mereka memutuskan untuk mencobanya sekali lagi. Mereka menebarkan jala itu ke dalam air pada sebelah kanan perahu seperti yang dikatakan oleh orang itu. Tiba-tiba, mereka merasakan ada sejumlah ikan yang tertangkap dalam jala mereka. Dengan perlahan, jala mereka menjadi sangat berat dan penuh dengan ikan, sehingga mereka menjadi sulit untuk mengangkatnya keluar dari dalam air! 86 Amanat Agung Ternyata Yesus Lagi Saat itu, Yohanes menyadari siapa orang laki-laki itu. “Itu, Yesus di pantai!” seru Yohanes. Ketika Petrus mendengar seruan ini, maka ia begitu sukacita, hingga melompat ke air dan berenang menuju pantai. Murid-murid lainnya membawa perahu dengan sejumlah ikan menuju pantai. Ketika mereka menemui Yesus, Dia telah membuat api dan sedang menantikan mereka. Mereka duduk bersama sambil sarapan dan berbincang-bincang. Senang rasanya bersama dengan Yesus kembali. Yesus Bertanya Kepada Petrus Setelah sarapan, Yesus berbicara kepada Petrus seorang diri. Petrus masih diliputi rasa sesal dan bersalah, sehingga takut untuk menghadapi Yesus. Apakah Yesus marah terhadap dirinya, karena ia telah menyangkal-Nya tiga kali? Tidak, Yesus tidak memarahi Petrus, tetapi Dia hanya ingin mengajukan pertanyaan sederhana kepada Petrus. “Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus terkejut dengan pertanyaan itu. Tentu saja, ia mengasihi Yesus. Sekalipun ia pernah menyangkal Yesus, tetapi sesungguhnya, ia sungguh mengasihi-Nya. Petrus menjawab, ”Engkau tahu Tuhan bahwa aku mengasihi-Mu.” “Gembalakanlah domba-domba-Ku,” kata Yesus. Petrus menganggukkan kepalanya.. Yesus bertanya lagi kepada Petrus, ”Apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus menjawab, ”Ya Tuhan, aku mengasihi-Mu.” “Gembalakanlah domba-domba-Ku,” kata Yesus. Kembali Petrus menyanggupi permintaan Yesus terhadap dirinya. Lalu, untuk ketiga kalinya, Yesus bertanya, ”Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus merasa sedih hatinya, tetapi ia menjawab, ”Tuhan, Engkau mengetahui segalanya. Tentu saja, aku mengasihi-Mu.” “Gembalakanlah domba-domba-Ku,” kata Yesus terakhir kalinya. Yesus tidak memarahi Petrus. Dengan mengatakan bahwa dirinya mengasihi Yesus sampai tiga kali, maka Petrus menyatakan bahwa ia sungguh menyesal sampai menyangkal Yesus tiga kali, bahkan ia pun siap melakukan pekerjaan Allah. Yesus meminta kepada Petrus agar ia "menjaga domba-dombaNya" - menjaga orang-orang yang telah percaya kepada Yesus. Petrus akan mengajar mereka tentang Yesus, menolong mereka berdoa, bahkan menunjukkan bahwa mereka dapat terlibat dalam pekerjaan Allah. Ini adalah tugas yang penting! Yesus memastikan bahwa Petrus memahami amanat agung yang akan ia emban. Amanat Agung 87 MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Para pengikut Yesus __________ (berkabung) terhadap kematian-Nya. 2. Ketika dua orang murid Yesus mengetahui bahwa orang itu adalah Yesus, maka mereka segera kembali ke kota __________ (Yerusalem) untuk mengatakan kepada murid-murid lainnya. 3. Murid-murid melihat Yesus sedang berjalan di padang gurun. (Salah) 4. Yesus bertanya empat kali kepada Petrus, "Apakah engkau mengasihi Aku?" (Salah) 5. Yesus menginginkan Petrus menjaga para pengikut-Nya. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa kedua orang murid itu tidak langsung mengenali Yesus? 88 2. Mengapa Yesus menolong murid-murid-Nya yang sedang menangkap ikan melalui mujizat? 3. Menurut kamu, apakah Petrus sungguh mengasihi Yesus, sekalipun ia pernah menyangkal diri-Nya sampai tiga kali? 4. Bagaimana Petrus menjaga orang-orang yang percaya kepada Yesus? 5. Apakah yang kamu dapat lakukan bagi Yesus untuk menyatakan bahwa kamu pun mengasihi-Nya? Amanat Agung Apa Yang Yesus Berikan AKTIVITAS 1 Kepada Petrus? Petunjuk: Yesus memberikan sesuatu yang sungguh penting kepada Petrus, sebelum Dia terangkat ke surga. Temukan apakah itu dengan memberi tanda silang pada semua huruf yang terlihat lebih dari lima kali. Gunakan huruf yang tersisa untuk menemukan jawabannya. S K P U D N B T D O C T I B S B K T B S P O E T P D R O A D D B O J B S D A P T A P N D A O L B S L O A P H S T Jawaban: Kunci Kerajaan Allah Amanat Agung 89 Terima Kasih AKTIVITAS 2 Sasaran: Membiasakan murid-murid mengatakan ungkapan "terima kasih" mereka kepada saudara-saudari seiman yang telah menolong mereka menjadi lebih dekat kepada Yesus . Petunjuk: Berikan setiap orang murid selembar kertas dan mintalah mereka menuliskan ungkapan "terima kasih" mereka kepada saudara-saudari seiman yang telah mengajari mereka banyak hal tentang Yesus. Ungkapan "terima kasih" tersebut dapat pula ditujukan ke pendeta, guru, orangtua, kakek-nenek ataupun teman mereka. Bantulah mereka dengan memberikan kata pembuka dalam ungkapan "terima kasih" mereka itu. Berikan contoh kata-kata yang dapat mereka gunakan. Sediakan pula amplop dan perangko, sehingga mereka dapat mengirimkannya pada hari yang sama. (Dapat pula, surat itu diberikan secara langsung kepada orang yang bersangkutan. ) Aktivitas Pilihan: Kesaksian Undanglah orangtua ataupun seorang dari antara para pekerja kudus di gereja setempat ke dalam kelas untuk memberikan kesaksian singkat tentang peristiwa yang membuat mereka menjadi lebih dekat kepada Allah. 90 Amanat Agung Seseorang Mendatangi Kleopas Dan Temannya Untuk Menanyakan Perihal Penyaliban Yesus “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Pet. 3:18a) Amanat Agung 91 92 Amanat Agung PELAJARAN 12 Amanat Agung Kitab Bacaan: Mat. 28:16-20; Mrk. 16: 14-20; Luk. 24:36-53; Yoh. 20:19-29; Kis. 1:1-11 Kebenaran Alkitab: Yesus terangkat ke surga dan pasti kembali suatu hari kelak. Tujuan Pelajaran: Memberitakan kabar keselamatan Allah melalui kuasa Roh Kudus. Ayat Hafalan: “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” (Kis. 1:8a) Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mempelajari pengajaran-Mu. Demikianpun pada hari ini, kami akan mempelajari hari-hari terakhir-Mu di dunia. Tolonglah agar kami dapat melakukan kehendak-Mu. Kami pun menyadari bahwa kami perlu kuasa Roh-Mu yang kudus untuk menolong kami. Berilah kami kuasa dan kekuatan dari pada-Mu. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi-Mu. Haleluya, Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Murid-Murid Yesus Yesus memilih dua belas orang untuk menjadi murid-Nya, yang kemudian dikenal dengan sebutan rasul. Adapun nama mereka tercatat dalam Mat. 10:2-4; Mrk. 3:16-19; Luk. 6:14-16 dan Kis. 1:13. Sekalipun nama mereka seringkali disebut dengan urutan yang berbeda, tetapi yang menarik adalah setiap kali daftar nama itu disebut, selalu dimulai dari Simon Petrus dan diakhiri oleh Yudas Iskariot (kecuali dalam Kis. 1, karena Yudas Iskariot telah mengakhiri dirinya dengan menggantung diri). Daftar nama kedua belas rasul yang tertulis dalam kitab Matius adalah sebagai berikut: Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Tomas, Matius, Yakobus anak Alfeus, Tadeus (juga dikenal sebagai Yudas anak Yakobus), Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot. Amanat Agung 93 PEMAHAMAN MURID-MURID Banyak orang mungkin seperti Tomas yang tidak mudah untuk percaya akan suatu hal, yaitu ia meminta bukti nyata dengan dapat melihat dan meraba bekas lubang pada tangan dan perut Yesus. Akhirnya, Yesuspun memberikan bukti nyata itu kepada Tomas, sehingga ia percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Tetapi, Yesus mengingatkan Tomas, ”Adalah lebih berbahagia mereka yang percaya tanpa melihat daripada yang percaya dengan harus melihat terlebih dahulu.” Mungkin murid-murid Anda telah dibaptis semasa mereka masih kecil, bahkan ada yang masih bayi, tetapi pada waktu itu, mereka masih belum mengerti akan makna dari anugerah keselamatan itu sendiri. Mereka masih perlu mendapatkan bimbingan dari orangtua mereka dan Anda dalam langkah pertumbuhan iman mereka selanjutnya, sehingga akhirnya mereka memiliki dasar kepercayaan yang sederhana dan murni kepada Yesus dengan tidak perlu melihat mujizat terlebih dahulu. Ingatkan pula kepada mereka bahwa Yesus akan mengasihi mereka yang memiliki iman yang murni dan teguh. Kadang, manusia membuat kehidupan mereka itu menjadi lebih rumit daripada yang seharusnya. Iman tidak dapat disejajarkan dengan logika. Sekiranya iman dapat disejajarkan dengan logka, maka tentu hal itu bukanlah iman lagi. Doronglah murid-murid Anda untuk memiliki iman yang murni dan teguh, maka pintu iman itu akan dibukakan bagi mereka. KOSA-KATA PELAJARAN Amanat: Perintah; perkara yang harus dilakukan Terangkat: Naik; tidak lagi pada posisi yang semula Saksi: Orang yang melihat terjadinya suatu perkara 94 Amanat Agung KISAH PELAJARAN Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang penampakkan Yesus setelah Dia bangkit dari kematian. Dia menampakkan diri kepada beberapa orang pengikut-Nya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Dia benar-benar telah bangkit dari kematian. Suatu kali, Ia menampakkan diri kepada dua orang pengikutNya yang sedang dalam perjalanan menuju kampung Emaus. Mereka berjalan bersama dan sampai saat makan malam tiba, mereka belum menyadari bila orang yang menyertai perjalanan mereka itu adalah Yesus. Setelah mereka menyadarinya, maka tiba-tiba Yesus menghilang. Begitu sukacitanya, sehingga mereka kembali menuju kota Yerusalem untuk mengatakan kepada murid-murid lainnya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Kemudian, beberapa orang murid melihat Yesus, ketika mereka sedang menangkap ikan, bahkan Yesus menolong proses penangkapan ikan itu, sehingga mereka mendapat banyak ikan. Setelah makan bersama, Yesus berbicara seorang diri dengan Petrus. Ia meminta agar Petrus menjaga "domba-domba-Nya", yaitu menjaga umat-Nya. Yesus Menampakkan Diri Kembali Yesus menampakkan diri beberapa kali kepada murid-murid dan pengikutNya. Setiap kali mereka melihat Yesus, mereka merasakan sukacita yang besar, karena mereka mengetahui bahwa Yesus sungguh telah hidup kembali. Suatu kali, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, ketika mereka berkumpul di sebuah rumah. Pintu terkunci dengan rapatnya, karena mereka takut terhadap orang Yahudi yang akan datang dan membawa mereka yang mengenal Yesus. Saat sedang berbincang-bincang, tiba-tiba Yesus tiba-tiba menampakkan diri-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Damai sejahtera menyertai kamu.” Murid-murid merasa tidak yakin, apakah yang berkata-kata dengan mereka itu adalah benar-benar Yesus. Bagaimana Ia dapat masuk ke dalam rumah dengan pintu yang terkunci dengan rapat itu? Tetapi Yesus mengetahui apa yang mereka sedang pikirkan. Ia segera menunjukkan bekas lubang paku pada tangan dan kakiNya. “Jangan takut,” kata Yesus. “Aku bukanlah hantu. Lihatlah tanda bekas lubang paku di tangan dan kaki-Ku ini. Rabalah, karena hantu tidak memiliki tubuh seperti Aku.” Murid-murid mendekati Yesus untuk memastikan bahwa orang yang di depan mereka itu adalah benar-benar Yesus. Ketika mereka menyadarinya, mereka sungguh bersukacita bahwa Yesus dapat bersama dengan mereka kembali. Dia duduk dan berbincang-bincang, bahkan makan malam bersama dengan mereka. Tetapi salah seorang murid, Tomas, tidak sedang berada di antara mereka ketika Yesus menampakkan diri-Nya. Ketika Tomas kembali, mereka memberitahukan kepadanya bahwa Yesus baru saja bersama dengan mereka. Tetapi, Tomas tidak percaya sama sekali terhadap apa yang didengarnya itu. ”Aku tidak akan percaya, sebelum aku melihat tanda paku dan mencucukkan jariku pada tangan-Nya,” demikianlah kata Tomas. Amanat Agung 95 Murid-murid lainnya berusaha meyakinkan Tomas bahwa Yesus sungguh telah bangkit dari kematian, tetapi usaha mereka belum menunjukkan tanda-tanda. Setelah satu minggu berlalu, semua murid kembali berkumpul di rumah itu. Tiba-tiba, Yesus menampakkan diri-Nya di antara mereka semua. “Damai sejahtera menyertai kamu!” kata Yesus. Lalu Dia mengalihkan pandangan-Nya ke arah Tomas dan berkata, ”Engkau telah katakan bahwa engkau tidak akan percaya sebelum melihat dan mencucukkan jarimu pada tanda bekas paku di tangan dan di kaki-Ku. Sekarang, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan jarimu, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah,” Tomas meraba tanda bekas paku di tangan dan di kaki Yesus dan ia berseru, ”Tuhanku dan Allahku! Engkau sungguh adalah Yesus yang telah hidup kembali dari kematian!” Yesus berkata, ”Engkau percaya karena telah melihat Aku. Tetapi, berbahagialah mereka yang percaya kepada-Ku dengan tidak melihat.” Setelah itu, Yesus meninggalkan mereka, tetapi Dia masih menampakkan diri-Nya beberapa kali lagi. Kali ini, mereka tidak terkejut atau takut lagi ketika melihat Yesus. Mereka tahu bahwa Dia sungguh telah hidup kembali, bahkan bila tidak bersama dengan mereka sekalipun, tetapi mereka tetap tahu bahwa Dia hadir dalam roh, karena Yesus telah berjanji akan selalu menyertai mereka. Yesus Terangkat Ke Surga Setelah empat puluh hari lamanya dari saat kebangkitan, Yesus telah mengetahui bahwa saat-Nya di dunia ini telah berakhir. Dia ingin memberikan beberapa pesan penting terakhir kepada murid-murid-Nya sebelum terangkat ke surga. Dia menyuruh mereka untuk menemui-Nya di sebuah bukit, yang disebut bukit Zaitun. Ketika semuanya tiba di sana, Yesus menampakkan diri dan berkata kepada mereka. “Nantikanlah Roh Kudus yang akan dicurahkan kepadamu,” kata Yesus. “Ia akan menolong kamu untuk melakukan pekerjaan Allah.” Lalu Yesus menunjuk tanah yang ada di dekat-Nya itu, dan berkata, ”Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada setiap makhluk. Katakanlah kepada mereka bahwa Akulah, sang Juruselamat itu. Bantulah mereka dapat mempelajari segala sesuatu tentang Aku dan ajarlah mereka untuk dapat mematuhi segala sesuatu tentang perintah-Ku.” Murid-murid mendengarkan semua pesan Yesus itu dengan seksama. Saat mereka memandang Yesus, maka merekapun menyaksikan Dia dengan perlahan terangkat dari tanah. Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sambil menengadah ke langit, Yesus makin terangkat tinggi. Lalu mereka menyadari bahwa Ia telah kembali ke surga. Akhirnya, Yesus menghilang dalam awan tebal. Melihat apa yang disaksikannya itu, maka murid-murid merasakan kesedihan yang mendalam, karena sekarang Yesus telah benar-benar menghilang dari hadapan mereka. Sekalipun demikian, mereka tetap percaya dan menaruh harapan bahwa Ia pasti kembali suatu hari nanti, seperti yang dijanjikan-Nya. Mereka mulai berjalan menuju kota Yerusalem. Akhirnya, setelah sekian lamanya bersama dengan Yesus, maka mengertilah mereka mengapa Ia memilih mereka menjadi murid-muridNya. Yesus telah mempercayakan mereka untuk mengemban pelayanan yang sungguh penting ini. Mereka memutuskan melakukan apa yang Yesus telah perintahkan, tetapi mereka butuh kekuatan dari pada Allah terlebih dahulu. Maka mereka pulang dan berdoa bersama. Mereka menantikan Roh Kudus dicurahkan dengan tekun. Mereka tahu bahwa dengan kuasa Roh Kudus, mereka disanggupkan untuk menjadi saksi dan pekerja bagi Yesus. 96 Amanat Agung MENGULANG DAN PERTANYAAN Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Yesus memperlihatkan tanda bekas paku pada __________ (tangan) dan __________ (kaki)-Nya kepada murid-murid-Nya. 2. Yesus berkata, ”Berbahagialah mereka yang __________ (percaya) dengan tidak melihat Aku.” 3. Yesus terangkat ke surga di bukit __________. (Zaitun) 4. Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk menantikan __________ (Roh Kudus) dicurahkan. 5. Yesus ingin kita semua memberitakan Injil. (Benar) Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Mengapa murid-murid menjadi takut saat melihat Yesus? 2. Apa yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya, sebelum Ia kembali ke surga? 3. Mengapa Roh Kudus itu penting? 4. Apakah kamu percaya bahwa Yesus pasti datang kembali suatu hari nanti? Akankah kamu siap, bila Ia datang esok hari? Amanat Agung 97 Mari Lihatlah Peta! AKTIVITAS 1 Sasaran: Menolong murid-murid memiliki pengertian yang lebih baik tentang di mana Yesus menghabiskan minggu-minggu terakhir-Nya di dunia. Petunjuk: Tunjuklah tempat-tempat penting, sekaligus ingatkan murid-murid akan peristiwaperistiwa penting yang terjadi di sana. Berilah warna pada tempat-tempat penting itu dalam peta. 98 Amanat Agung AKTIVITAS 2 Mencari Murid Petunjuk: Carilah nama sebelas orang murid dari antara dua belas orang murid dalam teka-teki kata berikut ini. Pakailah huruf-huruf yang tersisa untuk mengeja nama murid yang tidak ada di teka-teki kata itu. Y O H A N E S B T A N D R E A S A A K R S U R T E P D O T S U I T A M E B S U P I L I F U U O B T O M A S S S Y A K O B U S L A T M S I M O N O E R Y U D A S U S Nama Sebelas Orang Murid: Petrus, Yakobus, Andreas, Yohanes, Filipus, Tomas, Matius, Yakobus, Simon orang Zelot, Yudas Iskariot, Tadeus. Jawaban: Bartolomeus Amanat Agung 99 Tomas Menangis Ketika Menjamah Tangan Yesus. Kini, Dia Percaya Bahwa Yesus Berada Di Antara Mereka. “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” (Kis. 1:8a) 100 Amanat Agung PELAJARAN 13 Ulasan Akhir Kitab Bacaan: Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya. Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya. Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pelajaran sebelumnya. Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah menuntun kami selama kwartal ini. Kami telah banyak mempelajari tentang kehidupan-Mu saat di dunia. Engkau telah mengajar banyak orang tentang hal Kerajaan Allah. Engkau pun telah menderita demi kami dengan mati di kayu salib. Tetapi Engkau hidup kembali, mengalahkan maut. Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah menyelamatkan kami. Biarlah kami selalu ingat akan semua pengajaran-Mu. Mohon penuhilah kami dengan kuasa Roh Kudus, sehingga kami dapat mengerti kehendak-Mu dan melakukan pekerjaan-Mu. Terpujilah Tuhan sampai selama-lamanya. Haleluya, Amin. MENGULANG DAN PERTANYAAN Ayat Alkitab Pilihlah enam dari berikut ini untuk menguji murid-murid Anda: 1. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari __________ (air) dan __________ (Roh), ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5) 2. “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam __________ (kasih) kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.” (Ef. 4:15) 3. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi __________ (pelayan)mu.” (Mrk. 10:43) 4. “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, __________ (bermazmur) bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3) 5. “Akulah jalan dan kebenaran dan __________ (hidup). Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh. 14:6) Amanat Agung 101 6. “Jikalau Aku tidak __________ (membasuh) engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8b) 7. “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang __________ (Pertama) dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Why. 22:13) 8. “Ikutlah menderita sebagai seorang __________ (prajurit) yang baik dari Kristus Yesus.” (2 Tim. 2:3) 9. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah __________ (mati) untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Rm. 5:8) 10. “Kristus telah _______________ (dibangkitkan) dari antara orang mati.” (1 Kor. 15:20a) 11. “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan _______________ (Juruselamat) kita, Yesus Kristus.” (2 Pet. 3:18a) 12. “Kamu akan menerima __________ (kuasa), kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” (Kis. 1:8a) Pertanyaan: 1. Hal apakah yang dilakukan Yesus di taman Getsemani? (Berdoa tiga kali) 102 2. Peristiwa apa sajakah yang terjadi selama penangkapan dan penyaliban Yesus? (Yesus ditangkap pagi-pagi sekali, tidak sungguh-sungguh diadili, diolok-olok oleh banyak prajurit, para prajurit membuang undi atas jubah Yesus, langit gelap, murid-murid meninggalkan Yesus seorang diri) 3. Mengapa kebangkitan Yesus penting bagi kita? (Kristus mati bagi semua dosa kita dan kematian-Nya memberikan pengharapan keselamatan) 4. Berapa lama Yesus tinggal di dunia setelah kebangkitan-Nya dan apa yang dilakukan-Nya saat itu? (Empat puluh hari lamanya; Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk memberitakan berita keselamatan ini sampai kepada ujung dunia) Amanat Agung Mencocokkan Karakter 1. __________ Yudas 2. __________ Tomas 3. __________ Murid-Murid Yesus a. Aku hidup kembali setelah tiga hari kematian-Ku. b. Aku menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. c. Aku tidak percaya bahwa Yesus hidup lagi. Aku ingin melihat tanda bekas paku dengan mataku sendiri. 4. __________ Yesus d. Aku pergi ke kubur mencari Yesus pada pagi hari ketiga. 5. __________ Petrus e. Kami diperintahkan untuk mengabarkan Injil kepada semua bangsa. 6. __________ Malaikat f. Aku mengatakan kepada para perempuan di kubur itu bahwa Yesus telah bangkit. 7. __________ Maria Magdalena g. Aku telah mengkhianati Yesus. Jawaban Bebas: 1. Bagian kehidupan Yesus yang manakah yang paling penting bagi kamu? Mengapa? 2. Hal apakah yang paling penting yang kamu pelajari selama kwartal ini? Aktivitas: Dianjurkan untuk mengadakan suatu persekutuan yang santai dengan disertai makanan ringan dan aktvitas yang ringan pula. Amanat Agung 103 “ Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kolose 1:28) ” Pratama PENDIDIKAN AGAMA True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2008