Pratama 3-2 (pegangan guru)

advertisement
B U K U P E G A N G A N G U R U
P ratama
TAHUN
Pergiah Dan Jadikan Semua Bangsa Murid-Ku...
Amanat Agung
3 2
BUKU
Amanat Agung
Pelajaran pada kwartal ini terfokus pada rangkaian
peristiwa yang membawa kematian Yesus di kayu salib. Yesus
mengajarkan Nikodemus bahwa manusia harus dilahirkan
kembali dari air dan roh, agar ia dapat masuk ke dalam
kerajaan surga. Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya
bahwa Dialah Raja ketika Ia masuk ke kota Yerusalem. Namun,
Yesus menyatakan bahwa Dialah hamba, ketika Ia membasuh
kaki murid-murid-Nya. Akhirnya, Yesus menyatakan bahwa
Dialah Juruselamat, ketika Ia harus mati di kayu salib dan
bangkit dari kematian.
Apa yang Yesus telah ajarkan selama masa pelayananNya dapat diterapkan pada masa sekarang ini. Sebagai para
pengikut-Nya, kita harus menerima baptisan air dan baptisan
Roh Kudus. Kita harus menyembah dan memuji Yesus sebagai
Raja atas segala raja. Kita harus menjadi seorang hamba yang
pengasih. Terakhir, kita pun harus mematuhi semua ajaranNya. Ketika kita merasakan kuasa kebangkitan Kristus, maka
kita akan mengalami bimbingan-Nya.
Injil merupakan suatu kabar yang menarik perhatian
semua orang - darah Yesus yang telah dicurahkan di kayu salib
untuk menebus dan membasuh segala dosa dan kesalahan
setiap manusia. Karena Yesus hidup, maka Dia sanggup
menyentuh hidup setiap manusia dengan kekuatan, kasih dan
kuasa-Nya. Beritakanlah kabar Injil ini kepada murid-murid
Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan
murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah.
Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita
bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda!
Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap
pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga muridmurid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka
bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah
mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang
lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman.
i
Amanat Agung
DAFTAR ISI
(Oktober/November/Desember)
Kata Pendahuluan
Panduan Mengajar
Prosedur Mengajar
Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik
Beberapa Saran Yang Membantu
Karakteristik Murid-Murid Anda
Ayat Hafalan
i
iii
iv
v
vii
ix
xi
Pelajaran 1
Pelajaran 2
Pelajaran 3
Pelajaran 4
Pelajaran 5
Pelajaran 6
Pelajaran 7
Pelajaran 8
Pelajaran 9
Pelajaran 10
Pelajaran 11
Pelajaran 12
Pelajaran 13
1
9
19
27
35
43
51
55
65
75
83
93
95
Dilahirkan Kembali
Perempuan Samaria
Siapakah Yang Terbesar?
Masuk Kota Yerusalem Dengan Sorak-Sorai
Perjamuan Terakhir
Yesus Membasuh Kaki Murid-Murid-Nya
Ulasan
Yesus Berdoa Di Taman
Yesus Disalib
Yesus Bangkit
Yesus Menampakkan Diri
Amanat Agung
Ulasan Akhir
Amanat Agung ii
PANDUAN MENGAJAR
Tahun 3 Buku 2
P R ATA M A
Amanat Agung
Selamat datang pada kesempatan menarik lainnya bagi yang berusia
tujuh sampai delapan tahun dengan berita kasih Allah yang menakjubkan.
Pelajaran kali ini berpusat pada kebenaran penting yang Yesus ajarkan kepada
murid-murid-Nya selama minggu-minggu terakhir pelayananNya. Yesus
menginginkan agar setiap orang dapat percaya akan kabar keselamatan yang
dari pada-Nya. Tema doa dan nubuat ditekankan sepanjang pelajaran.
Doronglah murid-murid untuk berdoa dengan kuasa Roh Kudus, sehingga
mereka dapat dikuatkan sepanjang waktu. Kristus telah bangkit dan Ia akan
memimpin pula para pengikut-Nya.
Sasaran Kwartal Ini :
Memahami bahwa Yesus mati di kayu salib dan bangkit
Mempelajari bagaimana melayani sesama
Mempelajari bagaimana memberitakan Injil kepada sesama
iii
Amanat Agung
Prosedur Mengajar
1
Puji-Pujian
(10-15 menit)
Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.
Prosedur Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau
pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau
mengunakan gerakan (gerak dan lagu).
2
Kisah Pelajaran
(15-20 menit)
Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan
menanggapi kisah itu.
Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah
Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau
murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap
kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan
kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah
Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah
kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran
jika tersedia.
3
Aktivitas Belajar Alkitab
Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah
sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu
murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong
murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.
Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel,
pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai
macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Akhirilah aktivitas
tersebut dengan sebuah doa penutup.
Amanat Agung iv
MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA
Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan
dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!
Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara
Boneka:
~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan
kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia
dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik
untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.
~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka
berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk
memperhatikan dan percaya.
~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih
mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya
sedikit lebih menarik dari biasanya.
Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?
~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau
menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan
imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan
dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.
~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.
~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan,
terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis,
dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan
hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.
MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB
Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid.
Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini.
Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:
~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman
Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.
~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan
peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya,
murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang
diri.
~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru
adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika
v
Amanat Agung
murid-murid sedang bersandiwara.
~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela.
~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para
murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.
~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi
wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.
MENGAJAR DENGAN MUSIK
Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu
sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam
pelajaran.
~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu
pelajaran-pelajaran Anda.
~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan”
materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan
gerakan yang hidup dan gerakan fisik.
~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan
lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.
Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda:
~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka.
~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda
menyuruh mereka menyanyikannya.
~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah
bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain
sebagainya.
Amanat Agung vi
BEBERAPA SARAN
YANG MEMBANTU
Persiapkanlah
Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling
lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan
mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian
mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu
untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat
darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan
berdoalah!
Aturlah
“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah
sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai
dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat
kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah
tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah
tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai
pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas,
handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum.
Sesuaikanlah
Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah!
Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah
mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid
adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid,
dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah
berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam
“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.
Jadilah dirimu sendiri
Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda
bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid
ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari
pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda
menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki
walaupun mereka hanya menghadiri kelas pada setiap hari Sabtu. Inilah tempat
mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik
dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.
vii
Amanat Agung
Petunjuk-petunjuk Pengajaran:
~
Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak.
~ Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit.
~ Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal).
~ Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas,
dan lain sebagainya.
~ Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya.
~ Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka
untuk percaya.
~ Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan.
~· Ajarlah mereka untuk menemukan beberapa kitab, pasal dan ayat
dalam Alkitab.
Amanat Agung viii
KARAKTERISTIK
MURID-MURID ANDA
PERKEMBANGAN FISIK
~
~
~
~
~
~
Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada
berjalan.
Rentan terhadap penyakit anak-anak.
Menuntut aktivitas yang bervariasi.
Tingkat pertumbuhan melambat.
Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya.
Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik.
PERKEMBANGAN MENTAL
~ Belajar membaca dunia yang lebih luas.
~ Ingin belajar; belajar dengan cepat.
~ Konsentrasi perhatian yang singkat.
~ Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata.
~ Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir.
PERKEMBANGAN SOSIAL
~ Menyukai anak-anak seusianya.
~ Memiliki teman akrab.
~ Menyukai binatang piaraan.
~ Ingin persetujuan orang dewasa.
~ Peka terhadap sifat anak-anak lainnya.
~ Suka berpura-pura menjadi orang lain.
~ Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah.
~ Menyukai aktivitas berkelompok.
ix
Amanat Agung
PERKEMBANGAN ROHANI
~
Membedakan antara yang benar dan salah.
~ Mempercayai orang lain.
~ Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya
~
~
~
~
yang berkaitan dengan
Perjanjian Lama.
Menyukai cerita-cerita yang diperagakan.
Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat
hubungan antara Allah dan diri mereka.
Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah.
Membutuhkan contoh-contoh yang dewasa secara rohani.
Amanat Agung x
AYAT HAFALAN
1. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh,
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5)
2. “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah
kepala.” (Ef. 4:15)
3. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mrk. 10:43)
4. “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur
bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3)
5. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh. 14:6)
6. “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian
dalam Aku.” (Yoh. 13:8b)
7. “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian,
Yang Awal dan Yang Akhir.” (Why. 22:13)
8. “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus
Yesus.” (2 Tim. 2:3)
9. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
(Rm. 5:8)
10. “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati.” (1 Kor. 15:20a)
11. “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Pet. 3:18a)
12. “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.”
(Kis. 1:8a)
xi
Amanat Agung
PELAJARAN
1
Dilahirkan Kembali
Kitab Bacaan:
Yoh. 3:1-21
Kebenaran Alkitab:
Setiap orang harus menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus, agar ia dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Tujuan Pelajaran:
Memahami pentingnya baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Ayat Hafalan:
“Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak akan masuk
ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh. 3:5)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Pada hari ini, kami akan memasuki
kwartal yang baru. Kami berharap dapat banyak mempelajari tentang kerajaan dan
firman-Mu. Tolonglah kami sehingga dapat mengerti pengajaran-Mu dan
menyimpannya di dalam hati kami. Kami ingin menaati dan melayani-Mu. Berilah
kami kekuatan dan hikmat-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Nikodemus
Nikodemus adalah seorang Farisi. Dalam bahasa Yunani, Nikodemus berarti
”penakluk bangsa”. Sebagai seorang pengajar bangsa Israel (Yoh. 3:10),
Nikodemus menyatakan status pekerjaannya. Dengan kata lain, ia sama seperti
seorang pengajar teologi pada zaman sekarang ini. Sebagai seorang “pemimpin
bangsa Yahudi” (Yoh. 3:1), Nikodemus adalah anggota dewan tertinggi bangsa
Yahudi, Sanhedrin. Inilah alasannya, mengapa ia menemui Yesus pada malam hari,
agar tindakannya tidak diketahui oleh kaum Farisi lainnya, sebuah kelompok yang
begitu kritis tentang Yesus dan pesan keselamatannya.
Doktrin Dasar Gereja Yesus Sejati
Dua pengajaran paling mendasar dari Gereja Yesus Sejati adalah baptisan
air dan Roh Kudus. Pengajaran “dilahirkan kembali dari air dan Roh” (Yoh. 3:5) juga
dijelaskan dalam Tit. 3:5. Sebagai orang Kristen, adalah penting untuk "dilahirkan
kembali" melalui baptisan air - bukti kepercayaan terhadap darah Yesus yang telah
tercurah demi membasuh semua dosa manusia. Di samping itu, orang Kristenpun
harus memohon Roh Kudus dengan sepenuh hati, karena Roh Kudus adalah
meterai, jaminan untuk menerima warisan hidup kekal. (Ef. 1:13-14)
Amanat Agung 1
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Ketika sampai pada pengertian tentang baptisan air, Gereja Yesus Sejati
memakai kosa kata yang mungkin berbeda dengan kelompok agama Kristen
lainnya. Mungkin bagi mereka, baptisan lebih merupakan suatu upacara kudus.
Tetapi ungkapan kalimat ”dibasuh oleh darah Yesus Kristus” atau “penghapusan
dosa” memiliki makna penting bagi para jemaat Gereja Yesus Sejati. Darah Yesus
memainkan peranan yang sungguh penting dalam baptisan air, yaitu berkuasa
untuk menghapus semua dosa manusia.
Bagi murid-murid Sekolah Dasar, mungkin ungkapan kalimat ini mungkin
membingungkan. Namun, pada usia tersebut, mereka mulai memahami lebih
banyak kosa kata seperti dosa, kasih dan pengampunan yang berarti bagi mereka.
Sambil menyampaikan pengajaran tentang baptisan air, tekankan pula beberapa
hal berikut, agar mereka mengerti makna sesungguhnya dari "dilahirkan kembali".
Dosa:
Pelanggaran terhadap hukum Allah; dapat ditandai dengan perasaaan bersalah
pada hati seseorasng atas perbuatan dan perilakunya yang keliru.
Kasih:
Sikap mengorbankan sesuatu terhadap seseorang, seperti pengorbanan Yesus
yang rela menderita dan mati di kayu salib demi menebus dosa manusia;
pengorbanan orangtua terhadap anaknya; pengorbanan seorang guru terhadap
muridnya.
Pengampunan:
Proses pemaafan seseorang dari permohonan maaf dari orang tersebut sampai
kesalahannya dimaafkan.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Keselamatan:
Proses dilepaskan dari dosa.
Farisi:
Kelompok orang Yahudi yang memegang hukum Taurat begitu kerasnya.
Rahim:
Bagian tubuh perempuan yang dijadikan tempat untuk pembuahan sel telur.
Kekal:
Tanpa keadaan awal dan keadaan akhir.
2
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada kwartal yang lalu, kita telah mempelajari tentang Sepuluh Perintah
yang Allah telah berikan kepada Musa di gunung Sinai untuk ditaati oleh manusia.
Apakah kamu masih ingat apa sajakah perintah Allah itu? (Jangan ada allah lain di
hadapan-Ku, jangan membuat patung dan menyembah kepadanya, jangan
menyebut nama Allah dengan sembarangan, ingat dan kuduskanlah hari Sabat,
hormatilah orangtua, jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan
bersaksi dusta, jangan mengingini.) Sekalipun bangsa Israel mengetahui semua
hukum ini, tetapi banyak di antara mereka yang memilih untuk tidak mengikutinya
dan bahkan mereka berani mengambil resiko untuk dihukum, kadang sampai mati.
Tetapi ada sebagian orang Israel yang tetap beriman kepada Allah sepanjang waktu
hidup mereka dan hasilnya, mereka sungguh diberkati oleh Allah. Allah
beranggapan bahwa Sepuluh Perintah ini sungguh serius. Semua perintah ini tidak
hanya bagi orang Israel pada Perjanjian Lama, tetapi juga penting bagi kita dan kita
tidak boleh melanggarnya. Kita harus mendengarkan Allah dan berdoa kepada-Nya,
agar Ia memberi kekuatan kepada kita untuk mematuhi Sepuluh Perintah-Nya.
Ketika kita melakukan segala perintah-Nya, maka Allahpun akan tinggal bersama
dengan kita dan memberkati kita.
Orang Farisi
Ketika Yesus menyampaikan kabar keselamatan dari Bapa yang di surga,
banyak orang yang mendengarkan firman-Nya dan mengikuti-Nya. Ada banyak
macam orang yang percaya, di antaranya adalah orang miskin, orang kaya, orang
sehat, orang sakit, orang Yahudi dan orang non-Yahudi. Namun, ada satu kelompok
orang yang dikenal sebagai orang Farisi, yang sama sekali tidak menyukai
kehadiran dari Yesus. Mereka tidak percaya bila Yesus itu adalah Allah, sekalipun
mereka percaya kepada Allah. Orang Farisi adalah para pengajar hukum Taurat,
sehingga mereka tahu banyak akan perintah dan pengajaran Allah. Mereka begitu
kerasnya dalam memegang hukum Taurat, sehingga kadang mereka sampai
melupakan makna dari "mengasihi sesama" seperti yang Allah telah perintahkan
agar setiap orang melakukannya. Mereka memastikan diri tidak melanggar hukum
Allah, sekalipun harus menyakiti orang lain. Mereka mengira bahwa Yesus hadir
untuk mengambil kuasa mereka dengan menyatakan diri sebagai Allah. Mereka
selalu berusaha menjebak Yesus, agar mereka dapat membunuh-Nya.
Nikodemus
Di antara orang Farisi ini, ada seorang yang bernama Nikodemus. Dia
adalah seorang yang berpengaruh dari dewan pemimpin bangsa Yahudi, yang
berarti ia sama seperti seorang hakim yang memiliki posisi yang sangat tinggi.
Banyak orang yang mengira bahwa Nikodemus adalah seorang yang bijaksana.
Ketika ia mendengar tentang Yesus dan semua perbuatan ajaib-Nya, maka
Nikodemus menjadi penasaran. Sekalipun sebagian orang Farisi lainnya tidak
bersimpati terhadap Yesus, namun Nikodemus percaya bahwa Yesus adalah
seorang rabi yang diutus oleh Allah untuk menolong umat-Nya. Dia ingin
mempelajari lebih banyak tentang Allah, tetapi ia ragu apakah harus menemui
Yesus, karena mungkin orang Farisi lainnya akan melihat dirinya. Tetapi semakin ia
Amanat Agung 3
memikirkan tentang Yesus, maka makin ingin untuk menemui-Nya. Maka pada
suatu malam, ia memutuskan untuk mencari Yesus dan berbicara kepada-Nya.
Dilahirkan Kembali
Akhirnya, Nikodemuspun menemui Yesus, ia begitu bersukacita. Tidak ada
kerumunan besar yang mengikuti Yesus, sehingga ia memiliki cukup banyak waktu
untuk berbicara dengan Yesus. Nikodemus memperkenalkan dirinya dan berbicara
kepada Yesus.
“Yesus, aku mengetahui bahwa Engkau adalah seorang rabi yang diutus
oleh Allah. Tidak ada yang dapat menyembuhkan orang sakit ataupun lumpuh,
kecuali bila Allah menyertai mereka,” kata Nikodemus. ”Allah pasti menolong-Mu
melakukan berbagai hal ajaib.”
Ketika Yesus mendengar perkataan Nikodemus itu, maka Diapun
mengetahui bahwa Nikodemus mencari Allah dengan sepenuh hati. Lalu Yesus
menyatakan sesuatu yang begitu penting bagi hidupnya.
“Nikodemus,” kata Yesus. ”Allah ingin menyatakan kasih-Nya yang besar
kepadamu. Dia ingin semua orang diselamatkan dan menjadi bagian keluarga
besar-Nya. Tetapi agar seseorang dapat melihat kerajaan Allah, maka orang
tersebut haruslah dilahirkan kembali.”
Nkodemus menjadi bingung, ketika ia mendengar apa yang Yesus katakan.
Apa maksud-Mu dengan mengatakan semua orang harus dilahirkan kembali?
Nikodemus bertanya, ”Bagaimana mungkin orang dewasa seperti aku
menjadi anak kecil kembali? Aku tidak dapat masuk ke dalam rahim ibuku untuk
kedua kalinya dan dilahirkan kembali!”
Yesus tahu bahwa Dia harus menjelaskan apa maksud dari "dilahirkan
kembali" itu.
Yesus berkata kepadanya, ”Untuk masuk ke dalam kerajaan Allah, maka
seseorang harus menjadi seorang manusia yang baru. Itu sama seperti dilahirkan
kembali, hanya keluarganya yang baru adalah keluarga Allah. Untuk dapat menjadi
bagian keluarga yang baru ini, maka kamu harus dilahirkan dari air dan Roh.”
Nikodemus Masih Bingung
Sekalipun banyak orang yang mengira Nikodemus adalah salah seorang
yang cerdas di kota itu, tetapi nyatanya, ia belum dapat mengerti apa yang Yesus
katakan.
“Aku tidak mengerti apa maksudm-Mu,” kata Nikodemus kepada Yesus.
“Kamu adalah pengajar orang Israel, tetapi kamu tidak mengerti semuanya
ini?” Yesus berusaha menjelaskan betapa pentingnya bagi seseorang untuk
menjadi bagian dari keluarga besar Allah.
Yesus melanjutkan, ”Tidak seorangpun yang pernah ke surga, kecuali Anak
Manusia. Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup yang kekal.”
Yesus ingin mengatakan bahwa diri-Nya adalah Allah dan dengan
mempercayai-Nya, maka Ia akan membuat Nikodemus beroleh hidup yang kekal.
Tetapi agar dapat menjadi bagian dari keluarga besar Allah, maka seseorang itu
perlu dilahirkan kembali dengan dibaptis dan menerima Roh Kudus. Sebab baptisan
air itu akan membersihkan seseorang dari semua dosanya - Allah mengampuni
segala dosanya. Dan juga Roh Kudus akan membantu seseorang itu untuk
mematuhi perintah Allah.
Setelah berbicara lama dengan Yesus, akhirnya, Nikodemuspun mengerti
tentang kerajaan Allah. Dia pulang dengan sukacita, karena ia beroleh kesempatan
untuk mempelajari tentang anugerah keselamatan Allah.
4
Amanat Agung
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Nikodemus adalah seorang __________ (pengajar) hukum Taurat.
2. Nikodemus ingin mengetahui lebih banyak tentang kerajaan __________.
(Allah)
3. Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa agar seseorang dapat
diselamatkan, maka ia harus dibaptis dan menerima __________. (Roh Kudus)
4. Nikodemus menemui Yesus karena ia ingin menolong orang Farisi
dalam menjebak-Nya. (Salah)
5. Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang ingin diselamatkan harus
dilahirkan kembali. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Apakah yang Nikodemus telah ketahui tentang Yesus sebelum menemui-Nya?
2.
Apakah maksud dari "dilahirkan kembali" itu?
3.
Mengapa penting bagi seseorang untuk dibaptis?
4.
Mengapa penting bagi seseorang untuk memperoleh Roh Kudus?
5.
Apakah yang dapat kamu lakukan untuk menerima Roh Kudus?
Amanat Agung 5
Keluarga Allah
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Membuat pohon keluarga Allah untuk mengingatkan murid-murid bahwa mereka
semua adalah bagian dari keluarga besar Allah.
Bahan:
Kertas
Spidol besar
Petunjuk:
Sediakan setiap orang murid selembar kertas kosong dan mintalah mereka
menggambarkan pohon keluarga mereka sendiri. Gambar pohon keluarga mereka
itu dapat termasuk orangtua mereka, saudara-saudari mereka, binatang piaraan
mereka, dan bahkan hal-hal yang keluarga suka lakukan bersama. Setelah mereka
menggambar, tuliskan kata "KELUARGA ALLAH" di atas papan. Dari sana
gambarkan beberapa cabang yang menyentuh setiap gambar murid yang telah
mereka gambar. Ketika selesai, taruhlah masing-masing di sebelah atau di bawah
cabang untuk menunjukkan mereka semua adalah bagian dari pohon keluarga
Allah. Bila ada kamera, ambillah pula gambar setiap orang murid, lalu tempelkan di
sebelah tiap gambar.
6
Amanat Agung
AKTIVITAS 2
Mencocokkan Ayat Alkitab
Sasaran:
Membantu murid-murid mempelajari dan mengerti tujuan Yesus datang ke dunia.
Petunjuk:
Tuliskan ayat Alkitab yang tercatat dalam Yoh. 3:16 pada beberapa kartu kecil.
Berilah nomor pada setiap lembar kartu di belakangnya. Mintalah murid-murid
meletakkan ayat dengan urutan yang tepat tanpa memberitahu terlebih dahulu ayat
sesungguhnya kepada mereka. Ketika mereka telah mengurutkannya dengan
benar, tanyakan kepada mereka mengapa ayat ini tepat untuk pelajaran hari ini. Apa
artinya bagi hidup mereka?
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:16)
"Karena
begitu besar
kasih Allah
akan
dunia ini,
sehingga
Ia telah
mengaruniakan
anak-Nya
yang tunggal,
supaya
setiap orang
yang percaya
kepada-Nya
tidak binasa,
melainkan
beroleh
hidup
yang kekal."
(Yoh. 3:16)
1
2
3
4
5
6
7
8
Aktivitas Pilihan:
Lima Pengajaran Dasar
Karena pelajaran pada kwartal ini berpusat pada dua pengajaran dasar dari
Alkitab, maka perlu pula mengulas tiga pengajaran lainnya untuk mengingatkan
pentingnya pengajaran tersebut bagi murid-murid. Ketiga pengajaran lainnya itu
adalah membasuh kaki (Yoh. 13:8), Perjamuan Kudus (Yoh. 6:56) dan hari sabat
(Kel. 20:8; Ibr. 4:10).
Amanat Agung 7
Darah Yesus Menghapus Semua Dosa Manusia
Melalui Baptisan Air
“Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh,
ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
(Yoh. 3:5)
8
Amanat Agung
PELAJARAN
2
Perempuan Samaria
Kitab Bacaan:
Yoh. 4:3-42
Kebenaran Alkitab:
Allah mengasihi semua orang.
Tujuan Pelajaran:
Menjangkau sesama melalui persahabatan.
Ayat Hafalan:
“Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh
di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.” (Ef. 4:15)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
karena anugerah dan kasih-Mu telah Engkau berikan kepada kami. Engkau adalah
Allah yang pemurah dan penyabar, memberikan pengharapan hidup kekal kepada
setiap orang. Sekalipun kami adalah umat-Mu, tetapi tolonglah kami untuk dapat
menjangkau sesama yang belum mengenal-Mu. Berikankan kami kekuatan dan
hikmat untuk mengatakan dan melakukan hal yang benar, sehingga kami dapat
memberikan segala kemuliaan bagi nama-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Samaria
Ketika kerajaan Israel di utara (sepuluh suku) jatuh ke tangan bangsa Asyur,
banyak orang Israel yang diangkut ke daerah Asyur dan sebaliknya, banyak pula
orang asing yang menempati kota Samaria. (2 Raj. 17:24) Perkawinan campur
antara bangsa asing dengan sisa-sisa orang Yahudi yang tinggal menghasilkan
keturunan campuran yang disebut bangsa Samaria. Bangsa Yahudi yang dari
kerajaan selatan yaitu Yehuda melihat etnis ini bukanlah etnis yang murni lagi dan
mulai timbul kebencian yang berkepanjangan antara orang Yahudi dan orang
Samaria. Setelah kembali dari pengasingan tujuh puluh tahun kemudian, orang
Yahudi menolak bantuan dari orang Samaria untuk membangun bait Allah.
Kemudian, orang Samaria membangun bait Allah di gunung Gerizim yang
menghadap Yerusalem, tetapi dihancurkan oleh pemimpin bangsa Yahudi, John
Hirkanus (anggota dinasti Makabe) kira-kira seratus lima puluh tahun sebelum
zaman Kristus.
Selama masa Perjanjian Baru, kaum orang Yahudi lebih memilih rute yang
lebih panjang untuk menghindari daerah orang Samaria. Karena kebencian yang
terbuka inilah, maka perempuan Samaria terkejut ketika Yesus berbicara
Amanat Agung 9
kepadanya dan meminta air minum dari padanya. Dengan berbicara kepadanya dan
mengambil air dari padanya, maka Yesus akan menjadi “najis”, karena orang
Samaria adalah keturunan yang tidak murni lagi.
Sumur Yakub
Sumur ini terletak di tanah yang pernah dimiliki oleh Yakub, karena itu
namanya disebutkan sumur Yakub. Sumur ini hampir selalu terletak di luar kota
sepanjang jalan utama. Para perempuan datang dua kali sehari, pagi dan sore untuk
mengambil air. Mereka memilih waktu tersebut untuk menghindari panas matahari.
Tetapi perempuan Samaria ini datang pada tengah hari, mungkin untuk menghindari
orang banyak karena keadaan hidupnya yang kurang baik.
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Ketika melihat Yesus berbicara dengan perempuan Samaria, murid-murid
Yesuspun terkejut. Mereka merasa terikat oleh batasan yang telah diberlakukan
oleh bangsa Yahudi beberapa abad lamanya. Tetapi Yesus tidak datang ke dunia
untuk menyelamatkan orang Yahudi saja. Kabar sukacita-Nya adalah bagi semua
orang. Murid-murid Yesus belum mengerti akan kasih yang tidak bersyarat ini.
Pada saat ini, pandangan murid-murid Anda terhadap sesamanya akan lebih
terbuka daripada masa itu. Keadaan ini dapat terjadi, karena murid-murid diajarkan
untuk dapat menerima semua budaya dan suku bangsa di sekolah mereka masingmasing, karena setiap orang pada hakekatnya adalah sama kedudukannya.
Pandangan ini benar adanya. Mereka tidak boleh menolak atau mengasingkan
sesama hanya karena tidak ingin menjadi teman mereka, tetapi mereka seharusnya
dapat menerima semua orang. Inilah kasih yang Yesus ajarkan dan lakukan.
Namun, bila menyangkut iman, maka Yesus Kristus adalah Juruselamat
satu-satunya. Doronglah agar mereka mau memperkenalkan Yesus kepada temanteman mereka. Tidak peduli seperti apakah iman teman mereka itu, yang pasti akan
selalu ada yang bersedia mendengarkan firman Allah. Ingatkan mereka bahwa Allah
akan menolong mereka. Dengan demikian, mereka akan mengikuti teladan Yesus
ketika Ia berada di sumur Yakub.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Murid:
Pengikut.
Samaria:
Keturunan campuran antara orang kafir dengan orang Yahudi; dianggap rendah
oleh orang Yahudi yang sebenarnya.
Juruselamat:
Orang yang dapat menyelamatkan; Kristus.
10
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai seseorang yang
bernama Nikodemus. Dia adalah seorang Farisi, tetapi memiliki banyak pertanyaan
yang hendak ditanyakan kepada Yesus. Ketika ia berbicara kepada Yesus pada
suatu malam, maka akhirnya, Nikodemus mengetahui betapa pentingnya baptisan
air dan baptisan Roh Kudus itu. Yesus mengatakan kepadanya bahwa untuk dapat
menjadi anggota keluarga Allah, maka ia harus menjadi seorang manusia yang
baru, sama seperti seorang bayi. Yesus berkata bahwa bila seseorang tidak
dilahirkan kembali dari air dan Roh, maka ia tidak akan pernah dapat masuk ke
dalam kerajaan Allah. Hal ini berlaku bagi semua orang percaya pada hari ini. Kita
pun harus dibaptis dalam nama Yesus Kristus dan memohon Roh Kudus menolong
kita. Inilah satu-satunya cara agar kita dapat masuk ke dalam surga.
Yesus Beristirahat Di Sumur
Yesus dan murid-murid-Nya sedang mengabarkan Injil, mereka pergi ke
banyak tempat. Suatu kali, dalam perjalanan ke Galilea, mereka melewati daerah
Samaria. Perjalanan ini sedikit berbeda daripada perjalanan sebelumnya. Muridmurid Yesus merasa kuatir tentang apa yang akan terjadi saat mereka melalui negeri
ini, karena orang Samaria dan orang Yahudi tidak saling bergaul.
Perjalanan yang panjang dan sinar matahari yang begitu terik membuat
mereka pada akhirnya harus berhenti sejenak untuk beristirahat dan mengambil air
sejuk dari sumur untuk mereka minum. Mereka pun merasa lapar dan murid-murid
menyarankan untuk membeli makanan.
“Engkau lelah, Yesus,” kata salah seorang murid. “Duduklah di dekat sumur
ini dan beristirahatlah sejenak, kami akan pergi dan membeli makanan.” Yesus tidak
merasa keberatan dengan saran salah satu murid-Nya itu, sehingga Yesus
beristirahat seorang diri di sumur itu, sementara murid-murid-Nya pergi untuk
mencari makanan.
Perempuan Samaria
Tidak lama setelah itu, Yesus mendengar langkah-langkah kaki yang
mendekati-Nya yang ternyata adalah seorang perempuan Samaria. Dia sedang
memegang sebuah buyung besar di tangannya. Dia datang untuk mengambil air.
Saat perempuan itu berjalan menuju sumur, maka ia tidak mengarahkan
pandangannya ke arah Yesus atau berbicara kepada-Nya, karena ia mengetahui
bahwa orang Samaria dan orang Yahudi tidak saling bergaul. Yesuspun
memperhatikan perempuan itu yang terus-menerus menimba air dari dasar sumur
dan menuangnya ke dalam buyung perempuan itu. Lalu tiba-tiba, Yesus
mengejutkan perempuan itu dengan mengajak berbicara kepadanya.
“Bolehkah Aku meminta air untuk minum?” tanya Yesus.
Perempuan itu tidak tahu harus berkata apa. Mengapa seorang Yahudi
meminta minum dari seorang Samaria?
Amanat Agung 11
“Mengapa Engkau meminta minum dari padaku, padahal Engkau tahu
bahwa aku adalah orang Samaria?” tanya perempuan itu. “Bangsa-Mu tidak bergaul
dengan kami.”
Air Hidup
Yesus menatap perempuan itu dan menjawab, ”Bila engkau tahu siapa yang
memintamu air minum, tentu engkau akan meminta air hidup dan menerimanya.”
Perempuan itu makin bingung dengan perkataan Yesus.
“Tuan,” kata perempuan itu. ”Apa artinya air hidup yang Engkau katakan itu?”
Yesus menjelaskan kepadanya, ”Setiap orang yang minum air dari sumur ini
akan haus kembali, tetapi siapapun yang minum air yang Aku berikan, maka tidak
akan pernah haus lagi. Air yang Aku berikan akan menjadi mata air kehidupan yang
kekal.”
Perempuan itu sungguh bersukacita mendengar apa yang dikatakan oleh
Yesus.
Perempuan itu segera bertanya kepada Yesus, ”Di manakah aku dapat
memperoleh air hidup itu? Aku ingin meminumnya, sehingga aku tidak perlu lagi
datang ke sumur ini untuk mengambil air.” Perempuan itu mengira bahwa Yesus
dapat membuat hidupnya menjadi lebih mudah. Perempuan itu belum mengerti
bahwa Yesus sedang berbicara tentang makanan dan minuman rohani, yaitu
mendengarkan firman Allah dan menerimanya. Lalu, Yesus mulai berbicara tentang
Allah kepada perempuan itu dan ia mendengarkan dengan seksama. Selama
percakapan itu, Yesus bahkan menceritakan kepadanya tentang segala hal yang
terjadi pada diri perempuan itu pada masa lalunya. Yesus mengetahui bahwa
perempuan itu telah memiliki lima orang suami sebelumnya. Ketika mendengar hal
ini, perempuan Samaria itu terkejut karena Yesus belum pernah bertemu
dengannya, tetapi Yesus mengetahui segala sesuatu tentang dirinya.
Allah Adalah Roh
Perempuan itu berkata kepada Yesus, ”Engkau pasti seorang nabi Allah,
karena Engkau mengetahui segala sesuatu tentang diriku.” Lalu ia memikirkan
sebuah pertanyaan untuk ditanyakan kepada Yesus.
“Orang Samaria menyembah di atas gunung ini,” kata perempuan itu.
“Tetapi, bangsa Israel mengatakan bahwa kami harus beribadah di Yerusalem.
Manakah yang benar?”
Yesus menjawabnya, ”Tidak masalah
di manapun engkau beribadah kepada Allah.
Bagaimana engkau menyembah-Nya,
itulah yang lebih penting. Saatnya akan datang
di mana setiap orang akan menyembah Bapa
dalam roh dan kebenaran.”
Perkataan Yesus terdengar baik baginya,
tetapi perempuan itu merasa belum yakin bila harus percaya kepada-Nya.
“Aku tahu bahwa Allah akan mengutus seorang Juruselamat,” kata
perempuan itu. “Ketika Ia datang, Ia akan mengatakan segala hal kepada kami.”
Yesus berkata, ”Akulah Juruselamat itu.”
12
Amanat Agung
Perempuan Samaria Itu Menyebarkan Kabar Baik
Ketika perempuan itu mendengar Yesus berkata bahwa Ia adalah sang
Juruselamat, maka ia meninggalkan buyungnya di sumur itu dan berlari dengan
segera ke desanya untuk mengabarkan kepada para tetangganya. Saat ia baru saja
pergi, murid-murid-Nya kembali dengan membawa makanan. Mereka ingin
mengetahui akan apa yang Yesus telah lakukan; mengapa Ia berbicara kepada
seorang Samaria dan membuatnya berlari begitu cepat.
Ketika perempuan itu sampai di desanya, maka ia mengatakan kepada
tetangganya, ”Mari dan lihatlah seorang laki-laki telah mengatakan kepadaku
tentang Allah. Dia mengetahui segalanya tentang apa yang aku telah lakukan di
masa lalu. Dia pastilah Kristus, sang Juruselamat yang telah lama kita nantikan.”
Lalu, beberapa orang dari antara mereka segera pergi ke sumur, karena
mereka percaya akan perkataan perempuan itu, tetapi sebagian orang lagi pergi
untuk melihat apakah perkataan perempuan itu benar. Ketika sampai di sumur,
mereka melihat seorang laki-laki sedang duduk di sana bersama dengan beberapa
orang lainnya. Orang banyak itu mulai mengajukan banyak pertanyaan kepada
Yesus. Setelah berbicara beberapa saat lamanya, mereka bertanya kepada Yesus:
Apakah Dia dapat tinggal bersama dengan mereka dua hari lagi? Mereka ingin
mendengar lebih banyak tentang Allah. Penduduk kota Samaria itu berterima kasih
kepada perempuan itu, karena telah mengatakan kepada mereka tentang Yesus.
Mereka berkata kepadanya, ”Sekarang kami percaya karena kami telah
mendengar kabar sukacita bagi kami, bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia.”
Berbicara Tentang Allah Kepada Setiap Orang
Yesus berbicara kepada banyak orang beberapa hari lamanya, karena
perempuan itu membagikan sukacitanya bersama dengan para sahabatnya. Tetapi,
bila Yesus berbuat seperti orang Yahudi lainnya yang menolak berbicara, bahkan
mendekati orang Samaria, maka Yesus akan kehilangan kesempatan untuk
mengabarkan kabar baik yang dari Allah itu kepada bangsa Samaria ini. Dengan
bersikap baik kepada perempuan Samaria itu dan berbicara kepadanya, maka
Yesus dapat mengatakan kepada orang Samaria lainnya tentang keselamatan yang
dari Allah.
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Yesus meminta __________ (air) dari perempuan Samaria itu.
2.
Yesus memberitahu perempuan Samaria itu tentang air __________. (hidup)
3.
Yesus mengatakan bahwa kita harus menyembah Allah dalam roh dan
__________. (kebenaran)
4.
Orang Samaria dan orang Yahudi bersahabat baik. (Salah)
Amanat Agung 13
5.
Perempuan Samaria mengatakan perihal Yesus kepada para tetangganya,
sehingga mereka dapat diselamatkan juga. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa Yesus berbicara kepada perempuan Samaria, sekalipun Dia
mengetahui bahwa orang Samaria dan orang Yahudi bermusuhan?
14
2.
Apakah maksud dari "air hidup" itu?
3.
Apakah yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa manusia harus
menyembah Allah dalam roh dan kebenaran?
4.
Apakah kamu pernah membenci seseorang sampai kamu tidak ingin berbicara
dengan mereka? Apakah yang dapat kamu lakukan untuk mengubah hal itu?
5.
Apakah yang Yesus ingin kamu lakukan dengan kabar keselamatan dari padaNya itu?
Amanat Agung
Siapa Yang Mengatakan Hal Itu?
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Menolong murid-murid untuk mengingat kembali cerita perempuan Samaria.
Petunjuk:
Lihatlah gambar yang diceritakan pada pelajaran hari ini. Isilah perkataan yang
masih kosong dengan kalimat yang tepat. Pilihlah dari kotak yang tersedia. Bacalah
dengan hati-hati. Ada kata-kata tambahan yang tidak termasuk pada bagian
manapun.
“Ikutlah aku!
Aku telah menemukan seorang yang disebut Kristus!”
“Bolehkah Aku minta air minum?”
“Pergilah. Kami tidak ingin Engkau berada di kota kami.”
“Akulah Mesias.”
“Aku akan senang memberikan-Mu air.”
“Tinggallah bersama kami.
Kami ingin belajar lebih banyak tentang Allah.”
“Aku, seorang perempuan Samaria.
Mengapakah Engkau meminta air minum dari padaku?”
Amanat Agung 15
Bersikap Baik
AKTIVITAS 2
Sasaran:
Menyatakan kebaikan kepada sesama.
Bahan:
Tas kertas
Tongkat permen
Karton
Spidol besar
Gunting
Benang hitam untuk rambut
Kancing untuk pakaian
Cara:
Mintalah setiap orang murid membuat boneka sederhana dengan memakai bahanbahan yang tersedia (lihatlah gambar pada contoh; akan menolong bila Anda
terlebih dahulu membuat contohnya sebagai model bagi murid-murid). Lalu,
pasangkan setiap orang murid dengan boneka mereka masing-masing dengan
membuat sebuah percakapan tentang bagaimana menyatakan sebuah kebaikan
terhadap sesama. Berikan mereka waktu berlatih, lalu mintalah mereka untuk
membawakan percakapan sederhana itu.
Aktivitas Pilihan:
Menyebarkan Firman
Anda dapat memilih beberapa pasang murid dengan boneka mereka untuk
menyatakan bagaimana sesama mereka dapat mengetahui perihal tentang Yesus.
Mungkin dapat dilakukan dengan sebuah drama sederhana (dalam kelompok kecil
atau seluruh kelas yang dipimpin oleh Anda), sama dengan perempuan Samaria
(hanya kali ini memakai pakaian modern). Berikan pengarahan dan bantuan saat
mereka mencari cara untuk menyebarkan firman Allah.
16
Amanat Agung
Perempuan Samaria
Memberitahukan Perihal Yesus Kepada Tetangganya
"Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran
di dalam kasih kita bertumbuh
di dalam segala hal ke arah Dia,
Kristus, yang adalah kepala.”
(Ef. 4:15)
Amanat Agung 17
18
Amanat Agung
PELAJARAN
3
Siapakah Yang Terbesar?
Kitab Bacaan:
Mrk. 9:30-37; 10:35-45
Kebenaran Alkitab:
Yesus datang ke dunia sebagai seorang hamba.
Tujuan Pelajaran:
Melayani sesama dan berbuat baik.
Ayat Hafalan:
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mrk. 10:43)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, karena Engkau telah memelihara kami sepanjang minggu yang lalu.
Sekarang kami akan mempelajari tentang kerendahan hati. Tolonglah ajarkan kami
untuk dapat saling melayani dengan kasih seperti yang Engkau telah lakukan. Kami
ingin menaati-Mu. Dengan cara ini, kami memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya,
Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Kerendahan Hati
Sebelum dan selama Perjamuan Terakhir, Yesus mengajarkan murid-muridNya tentang pentingnya kerendahan hati. Beberapa pelajaran berikutnya akan
membahas seputar kerendahan hati Yesus. Dalam keadaan sekarang ini, Yesus
berbicara kepada para pengikut-Nya tentang apa yang diperlukan untuk menjadi
yang terbesar dalam kerajaan Allah. Agar menjadi pemimpin yang sesungguhnya,
maka mereka harus siap melayani tanpa adanya keegoisan sedikitpun. Tidak ada
tempat bagi perdebatan tentang siapa yang lebih baik atau siapa yang lebih
dihormati. Tetapi belumnya cukup untuk menyelesaikan perselisihan tentang siapa
yang terbesar bila menggunakan perkataan saja. Yesuspun memberikan teladan
dengan rendah hati, Ia rela membasuh kaki murid-murid-Nya. Kerendahan Hati
adalah sungguh penting dalam kehidupan Yesus. Kehidupan pelayanan-Nya
berpuncak pada kematian-Nya di kayu salib. Paulus pun mengomentari kerendahan
hati dari Yesus dalam Flp. 2 :5-11.
Amanat Agung 19
Murid-Murid Yesus
Selama pelayanan Yesus, kedua belas orang murid-Nya selalu ada,
mengikuti dan menolong. Tetapi Yesus memberikan perhatian khusus terhadap
mereka sampai akhir pelayanan-Nya di dunia ini, dengan memberikan petunjuk dan
pengajaran terakhir-Nya pada saat-saat terakhir. Namun, tampaknya murid-murid
belum mengerti apa tujuan Yesus yang sesungguhnya datang ke dunia ini,
sekalipun mereka telah menghabiskan begitu banyak waktu bersama dengan-Nya
dan menyaksikan semua tanda mujizat. Mereka tidak tampak seperti kedua belas
orang murid yang kelak dengan berani mengabarkan berita keselamatan yang dari
Allah. Bahkan mereka bertengkar tentang siapa yang lebih disukai oleh Yesus.
Ketika Yesus menyatakan hari kematian-Nya yang semakin dekat, mereka saling
berselisih. Akhirnya, pada saat kebangkitan Yesus, barulah mereka mengerti segala
sesuatu yang telah diajarkan kepada mereka pada masa yang lalu. Sejak itu, sikap
mereka berubah secara dramatis.
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Setiap orang ingin menjadi yang pertama, yang terbaik, bahkan yang
terbesar, paling tidak dalam satu hal dalam hidup mereka. Tidak ada yang salah
dengan cita-cita seseorang untuk menjadi yang terbaik, tetapi bila cita-cita itu
didasari dengan sifat egois, maka hal itu dapat membawa pada perilaku yang buruk.
Murid-murid seharusnya dapat saling melayani, apalagi mereka telah cukup lama
dalam mengikut Yesus. Tetapi nyatanya, mereka kehilangan tujuan dalam mengikut
Yesus. Mereka saling bertengkar demi gengsi dan kedudukan pribadi. Kerajaan
Allah bukanlah soal keuntungan pribadi dan Yesus menyatakannya dengan jelas
ketka Dia berkata, ”Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, tetapi melayani.”
Pada usia ini, mungkin murid-murid Anda mungkin belum mengejar gengsi
atau kedudukan pribadi, tetapi mungkin mereka agak bersikap egois. Mungkin
mereka sulit berbagi, entah itu soal harta benda, waktu ataupun tempat. “Itu milikku!”
adalah kata-kata yang biasa mereka ucapkan. Mereka tidak ingin kehilangan hak
mereka. Setelah mendapat dorongan dari Anda, mungkin mereka akan
meninggalkan sikap mereka yang egois itu untuk sementara waktu. Allah tidak ingin
kita bertengkar atau membandingkan tentang siapa yang terbaik. Ingatkan kepada
mereka bahwa Allah ingin mereka dapat saling berbagi. Berbagi adalah salah satu
bentuk pelayanan yang luas. Kadang mereka mendapatkan lebih dari yang lain.
Dengan membagikan kelebihan itu, maka mereka dapat menyatakan kerendahan
hati dan kebaikan mereka. Dalam pelajaran sebelumnya, menyebarkan kabar
keselamatan yang dari Allah merupakan cara lain untuk membagikan dari apa yang
kita miliki. Keberhasilan seseorang bukanlah jalan menuju surga. Mencari kerajaan
Allah adalah satu-satunya jalan untuk mencapainya.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Hamba:
Penolong; seseorang yang melakukan pekerjaan kasar.
20
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang bagaimana Yesus
menyebarkan kabar baik yang dari Allah kepada orang banyak di Samaria. Yesus
dan murid-murid-Nya melewati wilayah kota Samaria. Sementara murid-murid-Nya
pergi membeli makanan, Yesus berbicara kepada seorang perempuan Samaria
yang sedang mengambil air dari sumur. Ketika perempuan itu menyadari bahwa
Yesus adalah sang Juruselamat, maka ia segera berlari ke kotanya dan
memberitahukan kepada para tetangganya. Mereka semua datang untuk menemui
dan mendengarkan perkataan Yesus. Setelah dua hari berdiskusi, mereka dengan
rasa sukacita mengajak Yesus untuk singgah di kota Samaria, agar mereka dapat
belajar banyak tentang Allah. Dari sini, kita beroleh pengajaran bahwa sekalipun
orang yahudi dan orang Samaria tidak akur, namun Yesus tetap bersahabat dan
berbicara kepada perempuan Samaria itu, karena Allah ingin menyelamatkan
semua orang. Kita pun harus melakukan hal yang sama dan menyebarkan firman
Allah kepada sahabat dan tetangga kita.
Perdebatan Muridi-Murid Yesus
Suatu hari, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan ke kota Kapernaum. Dalam
perjalanan ke kota itu, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang kerajaan
Allah. Dia sedang memberitahukan hari kematian-Nya dan bagaimana Dia akan
bangkit setelah tiga hari kemudian. Apa yang Yesus katakan adalah sungguh
penting, tetapi murid-murid-Nya tidak begitu memperhatikan perkataan-Nya.
Mengapa demikian? Karena satu hal, mereka sama sekali belum mengerti apa yang
dikatakan oleh Yesus. Lalu dengan diam-diam, mereka mulai berbicara di antara
mereka tentang siapa yang terbaik. Tidak lama kemudian, timbullah perdebatan
karena mereka tidak dapat memutuskan siapa yang terbesar di antara mereka,
tetapi mereka berbicara dengan suara perlahan, karena mereka tidak ingin Yesus
tahu bahwa mereka tidak sedang mendengarkan perkataan-Nya.
Yesus Memberikan Sebuah Pelajaran Kepada Mereka
Akhirnya, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di kota Kapernaum. Mereka
singgah di rumah salah seorang murid. Murid-murid Yesus bersukacita karena
perjalanan panjang mereka telah berakhir. Perjalanan itu sungguh tidak
menyenangkan, karena mereka memperdebatkan suatu hal hampir sepanjang
perjalanan itu. Ketika mereka mengira semuanya telah berakhir, maka Yesus
mengejutkan mereka dengan mengajukan sebuah pertanyaan.
“Apakah yang kamu tadi perdebatkan dalam perjalanan ke mari?” tanya
Yesus.
Semua murid merasa malu dan terdiam, karena Yesus telah mendengarkan
semua perbicaraan mereka. Tetapi mereka tidak dapat memberi jawab kepada-Nya.
Mereka belum menyepakati perihal siapa yang terbesar di antara mereka, karena
setiap orang beranggapan bahwa diri merekalah yang terpenting.
Yesus tahu betul apa yang mereka sedang pikirkan. Dia memiliki jawaban
bagi pertanyaan mereka.
“Duduklah,” kata Yesus. “Aku akan mengatakan kepadamu hal yang
sungguh penting.”
Amanat Agung 21
Lalu murid-murid-Nya duduk dekat Yesus dan mendengarkan perkataanNya dengan seksama.
Yesus berkata, ”Bila kamu ingin menjadi yang terbesar, maka inilah yang
harus kamu lakukan...”
Murid-murid-Nyapun makin ingin mendengarkan apa sesungguhnya yang
Yesus akan katakan.
Yesus melanjutkan, ”...untuk menjadi yang terbaik, maka kamu harus
menolong sesama. Bila kamu ingin menjadi yang pertama, maka kamu harus
menjadi yang terakhir dan menjadi hamba bagi yang lainnya.”
Murid-murid tidak ingin mendengarkan hal tersebut. Mereka mengira ada
cara yang dapat membuktikan bahwa merekalah yang terbesar dan untuk menjadi
yang terbesar dalam kerajaan Allah, tidak perlu menjadi yang terakhir. Yesus ingin
mengatakan kepada mereka, "Bila mereka melayani sesama, maka itu akan
membuat mereka besar di hadapan Allah, karena mereka telah menolong sesama."
Duduk Di Sebelah Yesus
Kemudian, Yakobus dan Yohanes, dua orang bersaudara yang menjadi
murid Yesus juga ingin bertanya secara pribadi tentang kerajaan Allah.
“Yesus,“ kata mereka. “Dapatkah kami berbicara secara pribadi dengan
Engkau? Kami ingin bertanya kepada-Mu tentang hal yang khusus.”
Yesus bertanya kepada mereka, “Apa yang kalian ingin Aku lakukan untuk
kalian?”
Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk diajukan, tetapi mereka ingin tahu
apakah Yesus dapat menolong mereka.
Lalu mereka berkata, “Ketika kelak Engkau menjadi raja, biarkanlah kami
menjadi yang pertama yang duduk di sebelah-Mu - yang seorang duduk di sebelah
kanan-Mu dan yang lainnya duduk di sebelah kiri-Mu.”
Yesus tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar-Nya. Mereka ingin
duduk di posisi yang paling penting. Rupanya, Yakobus dan Yohanes telah
melupakan apa yang Yesus baru katakan tentang melayani sesama dan menjadi
yang terakhir, bila mereka ingin menjadi yang pertama dalam kerajaan Allah.
Yesus menjawab, ”Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadamu.
Sesungguhnya, orang yang akan duduk kelak di tempat terhormat di dalam kerajaan
Allah telah disiapkan oleh Allah.”
Kesepuluh Orang Murid Lainnya Menjadi Marah
Ketika murid-murid lainnya mendengar
tentang permintaan Yakobus dan Yohanes itu,
maka mereka menjadi marah.
Bagaimana mungkin mereka berani memohon
kepada Yesus untuk mendapatkan
tempat yang terbaik? Lalu mereka mulai
bertengkar kembali tentang siapa yang terbaik
di antara mereka. Ketika Yesus mendengarkan
pertengkaran mereka, maka Dia putuskan
untuk membicarakan hal lainnya.
22
Amanat Agung
Berbuat Kebaikan
Yesus memanggil mereka dan berbicara dengan sangat serius.
“Untuk menjadi yang terbaik bukan berarti harus mendapatkan segala yang
terbaik. Tidak berarti harus berkuasa atas sesama dan memerintah mereka. Jangan
memakai pola berpikir orang-orang dunia pada umumnya,” kata Yesus.
“Bila kamu ingin menjadi yang terbaik, maka kamu harus berbuat baik
kepada sesama. Ketika Allah mengutus Aku ke dunia ini, maka Aku datang melayani
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Murid-murid Yesus memperbincangkan tentang siapa yang __________
(terbesar/terbaik) di antara mereka.
2.
Murid-murid tidak memperhatikan perkataan Yesus tentang kematian dan
kebangkitan-Nya setelah __________ (tiga) hari kepada mereka.
3.
Yakobus dan Yohanes ingin duduk di sebelah __________ (kiri) dan
__________ (kanan) Yesus di dalam kerajaan surga.
4.
Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus berjuang
untuk mendapatkan yang terbaik. (Salah)
5.
Yesus menginginkan kita menjadi hamba bagi sesama, agar menjadi yang
terbesar di hadapan Allah. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa murid-murid Yesus memperbincangkan siapa yang terbesar di antara
mereka?
2.
Bagaimana Yesus menjelaskan maksud sesungguhnya "menjadi yang
terbesar" kepada murid-murid-Nya?
3.
Apakah maksud "menjadi yang terakhir” bila kamu ingin menjadi yang pertama?
4.
Dengan cara apakah kamu dapat melayani sesama?
Amanat Agung 23
Menyatakan Kebaikan Kita
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Menolong murid-murid untuk mengenali situasi di mana mereka dapat menolong
sesama.
Petunjuk:
Lihatlah gambar berikut. Lingkarilah anak yang berbuat baik kepada teman mereka.
Bahaslah bagaimana anak lainnya dapat berbuat jahat dan egois.
Untuk Guru:
Setelah itu, pimpinlah sebuah diskusi tentang hal lain yang dapat dilakukan oleh
murid-murid untuk meyatakan kebaikan. Bahaslah pula cara apa yang dapat
mereka lakukan untuk melayani sesama. Bagaimana mereka dapat melayani
sesama di rumah, di sekolah, dan di gereja? Tuliskan semua hal itu di papan tulis dan
mintalah agar setiap orang murid memutuskan hal mana yang akan mereka lakukan
pada minggu depan.
24
Amanat Agung
Orang Kristen Yang Baik
AKTIVITAS 2
Sasaran:
Membuat suatu barang yang akan mengingatkan murid-murid untuk menjadi
seorang penolong yang baik.
Bahan:
Tanah liat (dapat dibeli atau disiapkan sendiri)
Persiapan:
1. Inilah bahan-bahan yang telah disiapkan untuk garam dan adonan tepung:
penggorengan besar
4 cangkir tepung
2 cangkir garam
4 cangkir air
4 sendok makan minyak
2 sendok makan krim tartar
2-3 tetes minyak permen
pewarna makanan (pilihan)
2.
Campurkan semua bahan dalam penggorengan besar. Masaklah dengan
panas yang sedang, aduklah sampai tidak keras. Adonan akan menebal.
Remaslah adonan sampai lembut. Tambahkan pewarna bila dibutuhkan.
Taruhlah dalam wadah yang kedap udara (seperti tempat mentega) sampai siap
digunakan.
Petunjuk:
Sebelum murid-murid dibagikan tanah liat atau adonan, tanyakan apa yang akan
mereka buat. Anda dapat memberi contoh dengan membuat mangkuk atau piring
untuk mengingatkan mereka agar lebih berhati-hati dengan perabotan di rumah,
atau yang lainnya. Setelah mereka mendapat ide baru, bagikan adonan itu dan
mintalah mereka bekerja dengan cepat sebelum adonannya mengering.
Amanat Agung 25
Siapakah Yang Terbesar?
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.”
(Mrk. 10:43)
26
Amanat Agung
PELAJARAN
4
Masuk Kota Yerusalem
Dengan Sorak-Sorai
Kitab Bacaan:
Mat. 21:1-11,14-16
Kebenaran Alkitab:
Yesus adalah Raja atas segala raja.
Tujuan Pelajaran:
Memuji Yesus sepanjang waktu.
Ayat Hafalan:
“Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu,
ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, karena kami tahu bahwa Engkaulah satu-satunya Allah, Raja dan
Juruselamat bagi kami. Biarlah kami selalu memuji-Mu dan bersyukur kepada-Mu
atas segala hal ajaib yang telah Engkau perbuat atas kami. Bahkan di saat
susahpun, Engkau pun menghibur dan menguatkan kami. Oleh karena itu, biarlah
kami selalu ingat, berdoa dan memuji-Mu. Terpujilah nama-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Hari Raya Paskah Dan Minggu Palem
Selama berabad-abad, hari raya Paskah dirayakan setiap tahun pada bulan
Nisan (bulan pertama dari penanggalan orang Yahudi, yang biasanya jatuh pada
akhir bulan Maret atau bulan April) sebagai peringatan atas keluarnya bangsa Israel
dari tanah Mesir. Pada masa Yesus, semua laki-laki orang Yahudi yang berusia di
atas dua belas tahun diharuskan untuk pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
Menariknya, Minggu Palem, yang sekarang kurang dikenal, ternyata juga dirayakan
pada saat yang sama. Minggu Palem dirayakan untuk mengingat bagaimana Yesus,
saat Ia menyatakan diri sebagai sang Raja, mendapat sambutan dari banyak orang
ketika Ia masuk ke kota Yerusalem.
Penghormatan Kerajaan
Yesus datang ke kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai
dengan anaknya. Hanya Injil Matiuslah yang menyebutkan keadaan tersebut,
sementara Injil lainnya hanya menyebutkan seekor anak keledai yang turut dalam
peristiwa Yesus itu. Tetapi, catatan Injil Matius menggenapi apa yang telah
dinubuatkan dalam kitab Zakharia 9:9, yang mengatakan sang Raja akan datang
dengan cara seperti itu. Ini membuktikan Yesus adalah Mesias. Kerumunan orang
Amanat Agung 27
meneriakkan, ”Hosana bagi Anak Daud.” Seruan ini menyatakan bukti lain bahwa
Yesus merupakan keturunan Daud; sebuah gelar yang berarti “sang Raja”. Selain
itu, dengan menebarkan jubah mereka di jalan, maka tindakan mereka itu
menandakan penghormatan bagi sebuah kerajaan. (2 Raj. 9:13)
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Selalu mudah untuk memuji Allah pada saat kita bersukacita. Penduduk
Yerusalem menyanyikan pujian, karena mereka melihat Raja mereka dan masa
depan yang lebih baik bagi mereka sendiri. Adalah sikap yang wajar bagi seorang
manusia untuk bersyukur kepada Allah, karena berkat yang mereka telah terima
selama ini. Tetapi, berapa banyak orang yang melakukan hal serupa bila saat
dukacita itu dirasakan? Hanya sedikit saja, di antaranya ialah Ayub. Sekalipun
istrinya telah menyuruh Ayub mengutuki Allah dan mati karena ia begitu menderita,
tetapi Ayub masih dapat mengatakan kepada istrinya bahwa kita tidak boleh berlaku
egois, hanya mau menerima yang baik saja dari Allah. Dalam doa Ayub, ia masih
dapat memuji Tuhan.
Bagi murid-murid Anda, ketika suatu hal menjengkelkan mereka alami,
biasanya reaksi pertama mereka adalah menyalahkan orang lain. Mereka pasti
tidak akan terpikir untuk memuji Allah. Ingatkan mereka bahwa Yesus dapat
menolong mereka, tidak peduli apapun yang terjadi. Doronglah mereka untuk selalu
memuji Allah yang akan menolong mereka merasakan lebih baik dan yang akan
menolong membuang perasaan buruk mereka. Biarkan murid-murid mengerti
bahwa mereka harus memuji Allah setiap waktu. Bila perilaku ini telah menjadi
bagian dari kehidupan mereka, maka mereka akan dapat merasakan penghiburan
dan kekuatan dari pada Allah.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Kemenangan:
Kejayaan; keberhasilan.
Hari Raya Paskah:
Perayaan tahunan orang Yahudi untuk merayakan pembebasan bangsa Israel dari
negeri Mesir.
Hosana:
Ungkapan dalam bahasa Ibrani yang berarti “selamat!” yang dapat menjadi
pernyataan suatu pujian.
Memuji:
Menghormati; biasanya dengan kata penghormatan.
Otoritas:
Kuasa; hak memerintah atau memutuskan sesuatu hal.
28
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari bagaimana Yesus berbicara
kepada murid-murid-Nya perihal menjadi yang terbesar di hadapan Allah. Hal ini
terjadi, karena murid-murid Yesus memperbincangkan siapa yang terbaik di antara
mereka. Yakobus dan Yohanes pun bertanya kepada Yesus perihal apakah mereka
dapat duduk di sisi-Nya saat di kerajaan surga kelak. Adalah keliru bagi mereka
untuk beranggapan seperti itu, karena kerajaan Allah bukanlah soal kedudukan
ataupun kehormatan. Ukuran dunia tentang keberhasilan seseorang ialah melalui
kemakmuran dan status orang tersebut. Tetapi, Yesus menjelaskan agar seseorang
dapat menjadi yang terbesar, maka ia perlu menjadi seorang hamba. Murid-murid
Yesus terkejut begitu mereka mendengar apa yang baru saja Yesus katakan.
Mereka tidak mengharapkan jawaban seperti itu, tetapi Yesus berkata bahwa Allah
akan memberkati mereka yang mengasihi dan menolong sesama. Inilah cara
terbaik untuk menjadi yang terbesar.
Perayaan Paskah
Suatu hari, kota Yerusalem dipadati oleh orang banyak. Laki-laki, perempuan
dan anak-anak ada di mana-mana. Mereka berkerumun di kota itu karena satu
alasan khusus. Mereka datang sehubungan dengan adanya perayaan Paskah.
Pada tiap-tiap tahun, banyak orang akan pergi ke kota Yerusalem, karena mereka
diwajibkan untuk mengingat bagaimana Allah telah membebaskan mereka dari
negeri Mesir, ketika para malaikat melewati rumah mereka yang telah dilumuri darah
domba pada kedua tiang pintu dan ambang atas. Inilah tanda bagi para malaikat
untuk tidak masuk ke rumah itu dan membunuh anak sulung, seperti yang mereka
lakukan terhadap orang Mesir. Setiap orang berkumpul di kota Yerusalem untuk
menyembah dan memuji Allah yang telah melindungi mereka.
Menyiapkan Keledai Dan Anaknya
Tetapi sesuatu yang lebih menarik terjadi pada perayaan Paskah kali ini.
Banyak orang belum mengetahui bahwa Yesus dan murid-murid-Nya akan masuk
ke kota Yerusalem. Ketika mereka semua sibuk mempersiapkan diri untuk
merayakan hari raya Paskah, maka Yesus dan murid-murid-Nya telah tiba di sebuah
kota kecil yang bernama Betfage. Kota ini sungguh dekat dengan kota Yerusalem.
Yesus memanggil dua orang dari murid-murid-Nya.
Yesus berkata kepada mereka, ”Pergilah ke kota itu. Di sana, kamu akan
menemukan seekor keledai dengan anaknya yang belum pernah ditunggangi
sebelumnya. Lepaskan kedua binatang itu dan bawalah mereka kepada-Ku.
Apabila ada yang bertanya mengapa kamu membawanya, maka katakanlah Tuhan
memerlukannya.”
Kedua orang murid Yesus tidak yakin mengapa Yesus memerlukan keledai
dan anaknya itu, tetapi mereka mengikuti perintah-Nya dan pergi ke sana. Ketika
mereka sampai, maka semua hal yang Yesus telah katakan terjadi. Mereka
melepaskan seekor keledai dengan anaknya dan membawanya kepada Yesus.
Amanat Agung 29
Perjalanan Ke Kota Yerusalem
Pada umumnya, Yesus berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya,
memberitakan firman Allah. Tetapi kali ini, Yesus pergi ke kota Yerusalem dengan
menunggangi seekor keledai dengan anaknya. Dia memiliki suatu alasan yang kuat
untuk melakukan hal tersebut. Beberapa tahun yang lalu, Allah telah menyatakan
kepada nabi Zakharia bahwa sang Raja akan menunggangi seekor keledai. Yesus
menginginkan agar setiap orang mengerti bahwa Dialah Raja yang telah dijanjikan
itu dan datang untuk menolong umat-Nya.
Setelah murid-murid membawa seekor keledai dengan anaknya kepada
Yesus, maka murid-muridpun menaruh jubah mereka di atas keledai dan anaknya
itu sebagai alas duduk. Lalu Yesus naik ke atas keledai itu dan menungganginya ke
kota Yerusalem.
Semua Orang Memuji Yesus
Saat Yesus mengendarai keledai itu, banyak orang di jalan itu yang melihatNya. Mereka segera mengenali keberadaan-Nya dan mulai menyebarkan hal itu
seorang kepada yang lainnya. Mereka tidak menyangka akan melihat Yesus di kota
ini. Banyak orang mengetahui tentang diri Yesus, karena mereka telah mendengar
kuasa firman-Nya dan menyaksikan perbuatan ajaib-Nya yang Ia telah lakukan.
Lalu, sebagian orang segera melepaskan jubah mereka dan menebarkannya di
jalan di hadapan Yesus. Ada yang memotong daun dari pohon palem dan mulai
melambaikannya di hadapan Yesus. Mereka melakukan semuanya ini untuk
menyatakan bahwa mereka mengetahui Yesus adalah sang Raja.
Saat Yesus makin mendekati kota, maka banyak orang yang menyerukan,
”Hosana bagi Anak Daud. Diberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan.” Mereka
semua memuji Yesus, sang Raja.
Sambutan Sorak-Sorai
Orang-orang yang berada di kota Yerusalem mendengar seruan pujian.
Mereka melihat sekumpulan besar orang sedang melambaikan daun-daun pohon
palem sambil mengelilingi seseorang yang sedang duduk di atas seekor keledai
dengan anaknya.
Ada beberapa orang yang bertanya, “Siapakah orang ini?” Sementara yang
lain, ingin mengetahui apa yang sedang terjadi yang menyebabkan semua
keramaian ini. Ketika kerumunan itu masuk ke kota, maka mereka memberitahukan
kepada orang-orang itu bahwa seseorang itu adalah Yesus. Ketika setiap orang
menyadari siapa Yesus, maka mereka pun mulai menyerukan pujian. Akhirnya,
sang Raja ada di sini!
30
Amanat Agung
Yesus Menolong Manusia
Setelah Yesus berada di kota Yerusalem, Ia langsung menuju ke bait Allah.
Banyak orang yang membawa orang-orang sakit kepada-Nya dan Yesuspun
menyembuhkan mereka. Penduduk kota Yerusalem melihat kuasa Allah dan lebih
memuji Allah lagi. Bahkan anak-anakpun menyerukan pujian: “Hosana bagi Anak
Daud.”
Sekalipun banyak orang yang bersukacita, tetapi sebagian pemimpin orang
Yahudi tidak menyukai dengan apa yang mereka dengar dan saksikan. Mereka tidak
menginginkan Yesus menjadi tokoh yang terkenal, karena bila hal itu terjadi, maka
akan dapat menyingkirkan kuasa dan otoritas mereka. Mereka mau agar anak-anak
segera berhenti memuji Dia.
Tetapi, Yesus mengetahui apa yang mereka sedang pikirkan dan Dia berkata
kepada mereka, ”Kitab Suci mengatakan bahwa anak-anak akan memuji-Nya.”
Para pemimpin orang Yahudi tidak dapat berkata apapun. Yang mereka saksikan
ialah banyak orang yang terus memuji Yesus. Itu merupakan saat yang penuh
dengan sukacita bagi mereka.
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Yesus dalam perjalanan ke kota __________. (Yerusalem)
2.
Yesus menyuruh kedua orang murid-Nya untuk membawa seekor __________
(keledai) dengan anaknya.
3.
Orang banyak berseru, “Hosana bagi __________ (Anak) Daud.”
4.
Orang banyak melambaikan daun pohon palem dan menaruh jubah mereka di
jalan, karena mereka mengetahui bahwa Yesus adalah sang Raja. (Benar)
5.
Banyak orang yang bersukacita, bahkan anak-anak kecil pun memuji Yesus.
(Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa Yesus menunggangi seekor keledai dengan anaknya memasuki kota
Yerusalem?
2.
Apakah orang banyak lakukan untuk menyatakan bahwa Yesus adalah sang
Raja?
3.
Mengapa para pemimpin orang Yahudi tidak menyukai Yesus, sekalipun Dia
menolong banyak orang?
4.
Kapankah kamu memuji Yesus?
5.
Bagaimana kamu memuji Yesus pada hari ini?
Amanat Agung 31
Memuji Allah
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Membuat tanda yang mengingatkan murid-murid untuk selalu memuji Allah.
Bahan:
Spidol besar
Kertas tisu berwarna
Gunting
Perekat
Petunjuk:
1. Perbanyaklah tulisan “PRAISE”.
2. Berilah warna pada tulisan "PRAISE" dan pinggirannya dengan memakai warna
yang gelap.
3. Potonglah bagian yang tidak berwarna, hati-hatilah agar tulisan dan
pinggirannya tidak terpotong. (Apabila tidak sengaja terpotong, gunakan
perekat untuk menyambungkannya lagi.)
4. Pakailah warna tisu yang berbeda, tutupilah bagian yang terpotong. Gunakan
perekat untuk melekatkan bagian belakang gambar tulisan.
5. Gantungkan di jendela sebagai tanda yang mengingatkan murid-murid untuk
selalu memuji Allah.
32
Amanat Agung
Ranting Pohon Palem
AKTIVITAS 2
Sasaran:
Mengingatkan kembali cerita dengan memainkan peran dengan memakai “daun
palem”.
Bahan:
Kertas tisu yang berwarna hijau
Solatip
Gunting
Petunjuk:
Gulunglah lembaran besar tisu berwarna hijau dengan hati-hati. Rekatkan ujung
gulungan dengan solatip transparan. Pada ujung gulungan yang satu lagi, potonglah
kira-kira sepuluh sampai lima belas centimeter. Buatlah potongan tiga centimeter
secara terpisah. Dari ujung gulungan yang telah dipotong itu, tariklah bagian dalam
gulungan ke luar dengan hati-hati, sehingga bentuk "kipas daun” tampak terlihat.
Gunakan ranting palem ini untuk memperagakan cerita.
Aktivitas Pilihan:
Menyanyikan Ayat Hafalan
Murid-murid Anda akan membawakan rangkaian kata ke dalam pujian
dengan cepat. Cara bagus untuk menolong mereka mengingat cerita adalah
melagukan rangkaian kata itu. Ajarlah mereka dengan memakai nada koor dari
“Inilah Hari Yang Tuhan Telah Buat”. Ingatkan mereka untuk berlatih sebelumnya!
Amanat Agung 33
Yesus Menunggangi Seekor Keledai
Masuk Ke Kota Yerusalem
“Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau,
bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.”
(Mzm. 9:3)
34
Amanat Agung
PELAJARAN
5
Perjamuan Terakhir
Kitab Bacaan:
Luk. 22:1-2,7-20; Yoh. 13:21-26; 14:10-14
Kebenaran Alkitab:
Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup.
Tujuan Pelajaran:
Percaya kepada Yesus dan tetap beriman kepada-Nya.
Ayat Hafalan:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh. 14:6)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, karena Engkau telah membawa kami ke gereja dengan selamat minggu ini.
Sebentar, kami akan mempelajari perihal Perjamuan Terakhir yang Kauadakan
bersama dengan murid-murid-Mu dan kiranya Engkau membuat kami mengerti
akan tujuan pelaksanaan Perjamuan Kudus yang Kauperintahkan untuk kami
lakukan. Kami harus selalu mengingat bagaimana Engkau telah mati demi
menyelamatkan kami. Terima kasih atas kasih-Mu itu. Kiranya segala kemuliaan
hanya bagi nama-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Perjamuan Paskah
Paskah merayakan peristiwa bersejarah bangsa Israel yang mengingatkan
keluarnya mereka dari negeri Mesir. "Pesah" (bahasa Ibrani) adalah asal kata
“Passover” (Paskah) yang berarti “melewati” (to pass over). Dalam pengertian
“memisahkan”, karena Allah tidak membunuh anak sulung orang Israel seperti Ia
membunuh anak sulung orang Mesir. Setiap kali, bila Allah melewati setiap rumah
yang ambang pintunya telah dilumuri oleh darah anak domba, maka Ia tidak akan
membunuh anak sulung di rumah itu dan hanya melewati rumah itu. Dan bilamana
seballiknya yang terjadi, maka Ia akan masuk ke dalam rumah itu dan membunuh
anak sulung di rumah itu. Dalam Perjanjian Lama, ada semacam ibadah khusus
yang diwajibkan untuk diikuti oleh setiap orang Israel untuk selalu mengingat akan
peristiwa tersebut. (Kel. 12:1-27,43-49; Ul. 16:1-8) Dalam Perjanjian Baru, perayaan
Paskah dilakukan dalam bentuk ibadah di bait Allah (pada hari keempat belas bulan
Nisan, bulan pertama pada penanggalan orang Yahudi, antara pukul 2:30 dan 5:30
sore hari). Makanan pada perayaan Paskah biasanya terdiri dari anak domba, roti
tidak beragi dan anggur. Setelah hancurnya kota Yerusalem pada tahun 70 Masehi,
Amanat Agung 35
perayaan Paskah orang Yahudi menjadi perayaan keluarga (lihat pada bagian
PERSIAPAN MENGAJAR pada pelajaran 3).
Perjamuan yang Tuhan adakan bersama dengan murid-murid-Nya
dimaksudkan untuk menggantikan perayaan Paskah orang Yahudi sepenuhnya,
karena Yesus adalah "anak domba" yang dikorbankan. Hari ini, Gereja Yesus Sejati
mengingat kematian Yesus dengan mengadakan Perjamuan Kudus secara teratur.
Hari Raya Roti Tidak Beragi
Hari raya Paskah diikuti oleh perayaan tujuh hari yang disebut hari raya Roti
Tidak Beragi. Perayaan ini mengingatkan bangsa Israel untuk segera pergi dari
negeri Mesir, karena mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bersantai. Oleh
karena itu, mereka memanggang roti dengan tidak beragi. Perayaan tujuh hari itu
disebut pula hari raya Paskah.
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Perjamuan Terakhir merupakan salah satu peristiwa yang sungguh penting
dalam rangkaian pelayanan Yesus di dunia ini. Yesus menyatakan diri-Nya sebagai
"anak domba Paskah" yang dapat membebaskan manusia dari perbudakan dosa
menjadi anak-anak Allah yang merdeka. Dengan mengadakan Perjamuan Terakhir
bersama dengan murid-murid-Nya, Yesus menyatakan pentingnya berbagi roti
kehidupan dan darah perjanjian.
Mungkin murid-murid Anda belum turut serta secara teratur dalam
Perjamuan Kudus yang diadakan oleh gereja. Mereka perlu diingatkan tentang
pentingnya mengikuti Perjamuan Kudus secara teratur. Mungkin lebih sulit bagi
mereka untuk membayangkan roti tidak beragi dan sari buah anggur sebagai tubuh
dan darah Yesus. Mungkin mereka masih beranggapan bahwa roti yang tidak beragi
itu adalah tubuh Yesus, dan sari buah anggur itu adalah darah Yesus. Jelaskan
kepada mereka bahwa bila bukan karena kematian Yesus, maka tidak ada
seorangpun akan mendapat pengharapan keselamatan. Mengambil bagian dalam
roti yang tidak beragi dan sari buah anggur itu mengingatkan mereka akan kematian
Yesus di kayu salib. Bila mereka memiliki kesempatan untuk mengambil bagian
dalam Perjamuan Kudus, maka doronglah mereka untuk berdoa dan mengingat
perbuatan kasih Yesus yang besar.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Paskah:
Perayaan tahunan orang Yahudi yang mengenang pembebasan bangsa Israel dari
negeri Mesir.
Perjamuan Kudus:
Sakramen umat Kristen; Perjamuan Terakhir; memecahkan roti yang tidak beragi
dan meminum sari buah anggur untuk mengingat kematian Tuhan.
36
Amanat Agung
Berkhianat:
Tidak beriman; berpaling dari suatu keyakinan; tidak setia.
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai Yesus yang datang
ke kota Yerusalem. Apa istimewanya? (Yesus datang ke kota Yerusalem dengan
menunggangi seekor keledai dan anaknya sambil mendapat seruan "Hosana bagi
Anak Daud!" dari orang banyak.) Saat Yesus menuju kota Yerusalem itu, banyak
orang mengenali-Nya dan mulai memuji-Nya. Ada yang melemparkan jubah
mereka dan menaruhnya di jalan. Ada pula yang melambaikan daun-daun palem
untuk menyatakan bahwa Yesus adalah sang Raja yang telah lama dinantikan.
Mereka pun berseru, ”Hosana bagi Anak Daud!” Setelah memasuki kota Yerusalem,
Yesus pergi ke bait Allah, di mana Dia menyembuhkan beberapa orang sakit. Setiap
orang di kota itu terkagum-kagum dan memuji Allah, karena kuasa dan kasih-Nya
yang sungguh besar. Mereka mengetahui bahwa Yesuslah sungguh-sungguh sang
Juruselamat. Dari pelajaran ini, kita beroleh pengajaran bahwa kita harus selalu
memuji Allah. Dia akan memberikan kita sukacita dan damai sejahtera, bila kita
memberikan kemuliaan kepada-Nya.”
Perayaan Paskah
Ketika Yesus sampai di kota Yerusalem bersama dengan murid-murid-Nya,
maka saat itu sedang ada perayaan Paskah bagi orang Israel. Banyak orang Israel
berdatangan ke kota itu untuk mengingat kembali bagaimana Allah telah
membebaskan bangsa mereka dari negeri Mesir pada masa yang lampau. Untuk
merayakan peristiwa ini, mereka mengadakan makan malam bersama secara
khusus sebagai satu keluarga besar. Yesus dengan murid-murid-Nya membentuk
keluarga mereka sendiri dan bersiap pula untuk mengikuti perayaan Paskah ini.
Petrus Dan Yohanes Menyiapkan Perayaan Paskah
Suatu hari, ketika anak domba untuk perayaan Paskah dikorbankan, Yesus
mengutus dua orang murid-Nya, Petrus dan Yohanes, untuk mempersiapkan
segala sesuatunya untuk perjamuan itu. Yesus menyuruh mereka untuk mencari
seorang yang membawa buyung air dekat pintu gerbang kota. Orang ini akan
mudah ditemukan, karena para perempuanlah yang biasanya membawa buyung
air. Mereka dimintanya untuk datang ke sebuah rumah. Ketika mereka sampai ke
rumah itu, mereka menanyakan atas nama Yesus kepada pemilik rumah itu, di mana
ruang tamu yang akan Yesus bersama dengan murid-murid-Nya langsungkan
perjamuan perayaan Paskah itu. Petrus dan Yohanespun segera mempersiapkan
tepat seperti petunjuk dari pemilik rumah itu. Ketika mereka sampai di rumah itu, si
pemilik rumah mengantarkan mereka ke sebuah ruangan yang besar. Lalu Petrus
dan Yohanes sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjamuan perayaan
Paskah itu.
Amanat Agung 37
Yesus Mengadakan Perjamuan Terakhir
Ketika malam tiba, Yesus bersama dengan murid-murid lainnya, datang ke
rumah itu untuk makan malam pada perayaan Paskah.
Setelah mereka duduk, Yesuspun mengatakan
kepada mereka bagaimana Ia telah lama
menantikan saat ini agar dapat dinikmati
bersama dengan mereka sekalian.
Yesus berkata bahwa perjamuan ini
akan menjadi perjamuan yang terakhir
bagi mereka bersama, sebelum Ia mengalami
penderitaan. Yesus mengatakan pula bahwa
diri-Nya tidak akan menikmati perjamuan ini lagi sampai kerajaan Allah tergenapi.
Lalu Yesus mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah yang di
surga. Setelah itu, Dia memecahkan roti menjadi beberapa potongan kecil dan
berkata kepada murid-murid-Nya, “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu.
Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”
Setelah makan, Yesus melakukan hal yang sama dengan sari buah anggur
yang termuat dalam cawan. Dia mengucap syukur kepada Allah yang di surga dan
berkata kepada murid-murid-Nya, ”Inilah darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
Yesus mengatakan hal ini, karena Dia mengetahui bahwa diri-Nya akan mati
hari berikutnya. Dia akan dipaku di kayu salib. Roti dan anggur melambangkan
tubuh dan darah-Nya, yang rela diserahkan untuk menyelamatkan manusia yang
berdosa di dunia ini. Dengan mengadakan perjamuan terakhir ini, maka Dia
menginginkan agar murid-murid-Nya dapat mengingat kasih-Nya bagi semua
orang.
Yesus Menubuatkan Pengkhianatan Yudas
Ketika mereka masih memakan roti yang Yesus telah ucapkan syukur itu,
Yesus berbicara kembali. Tetapi kali ini, perkataan Yesus sungguh merisaukan
murid-murid-Nya.
Yesus berkata, ”Salah seorang dari padamu akan mengkhianati Aku. Adalah
lebih baik bagi orang itu, bila ia tidak pernah dilahirkan.” Setelah mendengarkan
perkataan Yesus ini, murid-murid-Nya menjadi sedih sekaligus penasaran, dan
mulai berbicara di antara mereka, siapa yang akan berbuat hal itu.
Selanjutnya, Yesus berkata, ”Dia yang bersama-sama dengan Aku
mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan
Aku.” Setelah mencelupkan tangann-Nya ke dalam pinggan itu, lalu Yesus
menyerahkan roti kepada Yudas Iskariot. Murid-murid lainnya belum menyadari
bahwa Yesus sedang menunjuk Yudas Iskariot sebagai orang yang akan
mengkhianati diri-Nya. Mereka beranggapan bahwa Yesus hanya memberikan roti
kepada Yudas Iskariot. Setelah ini, Yesus tidak berkata apa-apa lagi.
Jalan, Kebenaran Dan Hidup
Setelah makan malam itu, Yesus bersama dengan murid-murid-Nya duduk
mengelilingi meja dan berbagi perasaan-Nya. Yesus mengatakan kepada mereka
agar jangan kuatir terhadap hari kematian-Nya yang akan segera datang.
Yesus berkata, “Janganlah risau hatimu. Percayalah kepada Allah dan
kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku, ada banyak tempat tinggal. Aku akan pergi ke sana
untuk menyiapkan tempat bagimu dan Aku akan kembali dan membawa kamu untuk
tinggal bersama dengan Aku.”
38
Amanat Agung
Yesus sedang membicarakan tentang kerajaan surga, tempat murid-muridNya akan tinggal bersama dengan-Nya suatu hari kelak. Surga merupakan tempat
yang terindah dan teristimewa dari yang pernah ada. Tetapi, murid-murid-Nya belum
mengerti apa yang Yesus sedang katakan itu.
Lalu, salah seorang murid-Nya, Tomas, bertanya kepada Yesus, ”Tuhan,
kami bahkan belum mengetahui ke mana Engkau akan pergi! Bagaimana kami akan
mengetahui jalan menuju ke sana?”
Yesus menjelaskan, ”Akulah Jalan, agar seseorang dapat menuju kepada
Allah. Akulah Kebenaran dan Akulah yang memberi kamu hidup yang kekal. Tidak
ada yang dapat datang kepada Allah, kecuali melalui Aku.”
Setelah mendengar itu, Filipus berkata, ”Tuhan, bila Engkau tunjukkan kami
Allah, Bapa itu kepada kami, maka kami akan mengerti.” Filipus memohon hal ini,
karena ia belum mengerti bahwa Yesus sendirilah Allah.
“Belumkah juga kamu mengerti sekarang, Filipus?” tanya Yesus. “Aku telah
bersamamu selama ini dan berbicara tentang Allah. Bila kamu melihat Aku, maka
kamu melihat Bapa. Aku datang ke dunia, agar kamu mengetahui seperti apa Dia.”
Yesus telah banyak memberikan penjelasan, tetapi murid-murid-Nya masih
belum dapat mengerti apa yang Yesus telah katakan pada malam itu. Sekalipun
demikian, Yesus mengetahui bahwa murid-murid-Nya mereka akan mengerti suatu
hari kelak. Yesus akan kembali ke surga untuk menyiapkan tempat bagi mereka
yang percaya kepada-Nya. Yesus berjanji bahwa Dia akan kembali membawa
murid-murid-Nya untuk tinggal bersama dengan-Nya di surga. Ini adalah janji Yesus
yang terindah.
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Yesus bersama dengan murid-murid-Nya makan perjamuan __________.
(Paskah)
2.
Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa salah seorang dari antara
mereka akan __________ (mengkhianati) diri-Nya.
3.
Ketika kita mengambil bagian dalam Sakramen Perjamuan Kudus, maka
sesungguhnya secara rohani, kita sedang makan __________ (tubuh) dan
minum __________ (darah) Yesus Kristus.
4.
Setelah makan Perjamuan Terakhir ini, maka Yesus akan mati pada hari
berikutnya di kayu salib. (Benar)
5.
Yesus mengatakan bahwa diri-Nya akan ke surga dan tidak akan kembali lagi.
(Salah)
Amanat Agung 39
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa Yesus disebut anak domba Paskah?
2.
Mengapa kita harus mengambil bagian dalam Sakramen Perjamuan Kudus
secara teratur?
3.
Apa yang Yesus maksudkan, ketika Ia menyatakan diri-Nya adalah Jalan,
Kebenaran dan Hidup?
4.
Apa yang kamu dapat lakukan untuk mengingat kasih Yesus kepada dirimu?
64
Kata Yesus
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Mengingat peristiwa yang pernah terjadi dalam pelajaran sebelumnya.
Petunjuk:
Acaklah kata-kata di dalam kurung dan isilah tempat yang kosong untuk melengkapi
apa yang Yesus katakan.
“Aku tidak akan makan Perjamuan Paskah ini lagi sampai
kerajaan Allah __________. (gnatad) Ambillah
__________ (tori) ini yang telah dipecah-pecahkan bagi
kamu. Inilah __________ (butuh)-Ku yang diserahkan
kepada kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.
Cawan ini adalah __________ (radha)-Ku yang
ditumpahkan bagi kamu. Aku tidak akan minum
__________ (gurang) ini lagi, sampai Aku meminumnya
yang baru di dalam kerajaan Allah.”
Jawaban: datang, roti, tubuh, darah, anggur
40
Amanat Agung
AKTIVITAS 2
Surga Adalah...
Sasaran:
Membuat tembok kata-kata yang menggambarkan surga.
Cara:
Lihatlah semua kata yang berbeda dalam halaman ini. Berilah tanda silang pada
kata-kata yang tidak menggambarkan janji Yesus tentang kerajaan Allah. Lalu, katakata yang tidak diberi tanda silang, pilihlah satu kata untuk dihiasi pada selembar
kertas putih. Setelah itu, rekatkan kata itu pada “tembok kata-kata” yang akan
mengingatkan setiap orang tentang kerajaan surga. Letakkan kata ”Surga adalah…”
di atas kata yang telah dihiasi itu.
Untuk Guru:
Aktivitas ini harus Anda bimbing. Bahaslah mengapa kata-kata yang diberi tanda
silang itu tidak dapat menggambarkan kerajaan surga. Lalu, mintalah setiap orang
murid untuk memilih kata yang berbeda dari kata-kata yang ada. Ingatkan muridmurid, cara apa yang dapat digunakan untuk menunjukkan setiap kata yang
tersedia. Sebagai contoh: Untuk kata "indah", mereka dapat membuat warna
pelangi untuk setiap kata untuk menunjukkan surga adalah tempat yang indah.
Untuk kata "rumah Allah", mungkin mereka dapat menggambarkan rumah atau
memotong kertas sedemikian rupa, sehingga menjadi bentuk rumah. Sediakan
spidol besar atau bahan lainnya untuk menghias.
tempat Allah
selalu bahagia
di mana Yesus tinggal
tempat yang gelap
menakutkan
rumah yang indah
Amanat Agung 41
Yesus Mengatakan Kepada Murid-Murid-Nya Bahwa
Salah Seorang Dari Antara Mereka Akan Mengkhianati Diri-Nya
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku."
(Yoh. 14:6)
42
Amanat Agung
PELAJARAN
6
Yesus Membasuh
Kaki Murid-Murid-Nya
Kitab Bacaan:
Yoh. 13:1-17,34-35
Kebenaran Alkitab:
Yesus memberikan teladan kepada murid-murid-Nya dengan membasuh kaki
mereka.
Tujuan Pelajaran:
Mengasihi dan melayani sesama dengan rendah hati seperti yang Yesus telah
lakukan.
Ayat Hafalan:
“Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
(Yoh. 13:8b)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, karena Engkau telah melindungi kami setiap harinya. Engkau selalu
mengajari kami untuk mengasihi sesama. Dengan membasuh kaki murid-murid-Mu,
Engkau telah memberikan teladan untuk kami ikuti. Penuhilah hati kami dengan
kasih-Mu yang sejati untuk berbuat baik dan menolong sesama. Haleluya,
Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Basuh Kaki
Pada zaman dahulu, orang mengenakan kasut pada kaki mereka, sehingga
kaki mereka menjadi kotor. Ketika mereka diundang makan malam atau perjamuan,
mereka membasuh diri mereka terlebih dahulu sebelum meninggalkan rumah.
Ketika sampai di rumah yang dituju, hanya kaki merekalah yang perlu dibasuh, agar
mereka bersih kembali. Pada umumnya, pekerjaan membasuh kaki seseorang itu
dilakukan oleh para hamba yang ada di rumah itu. Mereka akan membawa sebuah
baskom air dan membasuh kaki para tamu yang berdatangan di rumah tuan mereka.
Pada saat Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, tidaklah ada seorang
hambapun yang tersedia di rumah itu untuk melakukan pekerjaan kasar ini. Yang
lebih menarik lagi bahwa tidak seorangpun dari antara murid-murid yang bersedia
melakukan hal tersebut. Tetapi untuk menyatakan apa yang Yesus maksudkan
dengan pelayanan yang sejati, maka Ia melakukan pekerjaan seorang hamba yang
membasuh kaki murid-murid-Nya. Apa yang Yesus lakukan ini merupakan
pelajaran tentang kerendahan hati seseorang. Karena Kristus sendiri yang
melakukan hal ini, maka perihal basuh kaki menjadi salah satu pengajaran penting
dari Gereja Yesus Sejati.
Amanat Agung 43
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Ada banyak hal dalam hidup ini, yang biasanya manusia tidak mau lakukan.
Hal memasak, membersihkan, dan bekerja dilakukan oleh manusia setiap harinya,
karena mereka perlu bertahan hidup. Namun ketika manusia harus melayani
sesama, biasanya mereka mulai mengeluh, seperti apabila harus membersihkan
kendaraan sesama atau melakukan sedikit pekerjaan tambahan untuk sesama.
Selain uang, biasanya unsur kasihlah yang mendorong manusia bersedia untuk
melakukan pekerjaan itu pada akhirnya. Kasih adalah kekuatan yang membuat
Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Pada masa sekarang ini, tampaknya
membasuh kaki seseorang itu bukanlah pekerjaan yang sulit, tetapi pada zaman
dahulu, merupakan pekerjaan terendah dari seorang hamba. Tentu saja, bukanlah
hal yang menyenangkan untuk membasuh kaki dua belas orang. Itulah sebabnya,
murid-murid tidak bersedia menawarkan diri untuk menjadi orang pertama yang
bersedia melakukannya.
Pada usia sekarang ini, mungkin murid-murid Anda sering mengeluh
terhadap pekerjaan yang mereka kurang sukai untuk dilakukan. Kadang, mereka
mencoba untuk menghindarinya. Tentu saja, tidak ada yang menyukai pekerjaan
yang tidak menyenangkan. Tetapi, tidak ada yang memiliki pekerjaan yang lebih
buruk daripada yang Yesus harus lakukan. Apabila Yesus dapat melakukannya,
maka murid-murid Anda pun dapat melakukannya. Ingatkan mereka bahwa
melayani sesama merupakan salah satu cara kita dalam menyatakan kasih.
Melayani sesama itu sama seperti menolong sesama. Ketika kita teringat akan apa
yang Yesus pernah lakukan terhadap murid-murid-Nya, maka kita akan semakin
jarang mengeluh, bahkan dapat timbul rasa sukacita dalam melayani sesama.
Yesus pernah mengatakan, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah
kamu, jika kamu melakukannya." (Yoh. 13:17) Doronglah murid-murid Anda untuk
selalu melayani sesama dengan rendah hati dan sukacita bagi Tuhan. Dengan
demikian, kita akan semakin dekat dengan kerajaan surga.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Paskah:
Perayaan tahunan orang Yahudi yang mengingatkan mereka akan keluarnya nenek
moyang mereka dari negeri Mesir.
Baskom:
Tempat seperti mangkuk besar yang digunakan untuk menampung air.
44
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang Perjamuan Terakhir
yang Yesus adakan bersama dengan murid-murid-Nya. Petrus dan Yohanes
mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjamuan malam di sebuah rumah.
Ketika sampai di rumah itu, Yesus mengucapkan syukur atas seketul roti yang tidak
beragi. Setelah berdoa, Dia memecah-mecahkan roti itu dan berkata bahwa roti itu
adalah tubuh-Nya. Dia pun berbuat hal yang sama dengan cawan berisi sari buah
anggur itu dan berkata bahwa sari buah anggur itu adalah darah-Nya. Yesus
menginginkan agar murid-murid-Nya selalu melakukan Perjamuan Kudus itu untuk
mengingat kematian-Nya di kayu salib bagi semua manusia. Dia mengatakan hal ini,
karena mengetahui bahwa diri-Nya akan mati. Dia pun mengatakan bahwa Yudas
Iskariotlah yang akan mengkhianati diri-Nya, tetapi murid-murid lainnya belum
dapat mengerti dengan jelas apa yang Yesus maksudkan itu. Akhirnya, Yesus
memberikan kata-kata terakhir yang menghibur tentang kerajaan Allah yang
merupakan tempat yang terindah yang pernah ada, yang disiapkan bagi mereka
yang dengan setia mengikuti dan mematuhi perintah Yesus, karena diri-Nya adalah
Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Perjamuan Paskah
Saat Yesus bersama dengan murid-murid-Nya melakukan Perjamuan
Paskah yang merupakan perjamuan terakhir bagi Yesus, maka mereka
membicarakan banyak hal, seperti saat-saat di mana mereka telah habiskan
bersama. Yesus mengajarkan mereka lebih banyak hal lagi tentang Allah. Tiba-tiba,
ketika mereka sedang makan, Yesus berdiri dan melakukan hal yang sungguh di
luar dugaan.
Yesus Membasuh Kaki Murid-Murid-Nya
Pertama, Yesus berdiri dan melepaskan jubah-Nya. Lalu Dia mengambil
sehelai kain dan mengikatkan di pinggang-Nya. Setelah itu, Dia mengambil sebuah
baskom dan menuangkan air ke dalamnya. Saat itu, murid-murid-Nya saling
berpandangan dan penuh dengan rasa ingin tahu sesungguhnya apa yang Yesus
ingin lakukan. Setelah mengisi baskom dengan air, maka Yesus berjalan ke arah
murid-murid-Nya. Murid-murid makin terkejut ketika melihat Yesus
membungkukkan diri-Nya, berlutut di lantai dan mulai membasuh kaki mereka, satu
demi satu. Sewaktu sampai di rumah itu, mereka telah tahu bahwa seharusnya kaki
mereka dibersihkan dari segala kotoran yang ada, sebelum mereka memasuki
rumah itu. Tetapi karena tidak ada seorang hambapun di rumah itu, maka mereka
tidak membasuh kaki mereka. Saat itu, Yesus sedang melakukan pekerjaan
seorang hamba. Mereka begitu malu dan tidak tahu harus berkata apa. Yesus tidak
berbicara sama sekali. Dia hanya pergi dari seorang murid ke murid lainnya sambil
membersihkan kaki mereka yang berdebu dan kotor dan mengeringkannya dengan
sehelai kain yang terikat di pinggang-Nya.
Amanat Agung 45
Petrus Berbicara
Petrus tidak dapat menahan perasaannya, ketika menyaksikan apa yang
Yesus lakukan bagi mereka semua. Yesus adalah Engkau adalah seorang Guru dan
Anak Allah. Tidaklah pantas bagi-Mu untuk melakukan pekerjaan seorang hamba
seperti ini. Seharusnya merekalah - murid-murid Yesus - yang melakukannya. Oleh
karena itu, ketika Yesus ingin membasuh kaki Petrus, maka ia meminta agar Yesus
tidak lagi melakukan pelayanan-Nya itu.
“Janganlah Engkau membasuh kakiku!”
kata Petrus dengan penuh keberatan.
Dia tidak dapat membiarkan Gurunya
menyentuh kakinya yang kotor.
Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu
apa yang sedang Aku lakukan sekarang,
tetapi kamu akan mengerti kelak.”
Petrus berkata lagi, “Yesus, aku tidak dapat
membiarkan Engkau membasuh kakiku.”
Yesus menjawab,
”Apabila Aku tidak membasuh kakimu,
maka engkau engkau tidak akan mendapat bagian dalam Aku.”
Petrus tidak tahu bagaimana harus mempertimbangkan perkataan Yesus itu.
Tampaknya tidak benar, bila Yesus membasuh kakinya, tetapi ia pun mengetahui
bahwa Yesus tidak pernah berkata dusta. Ketika mendengar bahwa dirinya tidak
akan mendapat bagian bersama dengan Yesus, bila kakinya tidak dibasuh, maka
Petrus berubah pikiran. Jelaslah bahwa basuh kaki adalah sungguh penting. Petrus
bersedia melakukan apapun yang diperlukan untuk bersama dengan Yesus kelak.
Setelah mempertimbangkannya, akhirnya Petrus berkata kepada Yesus,
”Tuhan, janganlah hanya kakiku saja yang dibasuh, tetapi tangan dan kepalaku.” Dia
mengira akan lebih baik, bila seluruh tubuhnya dibasuh.
Yesus berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak perlu dibasuh lagi, selain
membasuh kakinya, karena ia telah bersih seluruhnya. Juga kamu telah bersih,
hanya tidak semua.”
Petrus menjadi malu, karena pada mulanya, ia meminta agar Yesus jangan
membasuh kakinya, dan setelah mengetahui bahwa apa yang Yesus lakukan itu
sungguh penting, maka akhirnya iapun bersedia dibasuh tidak hanya kakinya, tetapi
seluruh tubuhnya oleh Yesus. Lalu, Yesus menanggapi permintaan Petrus itu dan
berkata bahwa hal itu tidak perlu. Akhirnya, Petrus beranggapan bahwa adalah lebih
baik berdiam diri seperti murid lainnya.
Setelah berkata-kata dengan Petrus, maka Yesus kembali melanjutkan apa
yang dilakukan sebelumnya. Dia terus membasuh hingga kaki murid yang terakhir.
Dan ketika selesai, Dia membuang air yang kotor itu, melepaskan kain yang terikat
di pinggang-Nya, dan mengenakan jubah-Nya kembali. Lalu Ia kembali ke tempat
murid-murid-Nya.
Yesus Menjelaskan Maksud Perbuatan-Nya
Setelah duduk, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, ”Mengertikah
kamu apa yang telah Aku perbuat bagimu?”
Murid-murid-Nyapun masih kebingungan, dan tidak tahu harus berkata apa.
Akhirnya, Yesus menjelaskan kepada mereka semua, ”Aku melakukan hal ini
sebagai teladan bagimu. Aku telah mengajarkan kepada kamu pentingnya melayani
sesama. Untuk menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah, maka kamu perlu
46
Amanat Agung
melayani dan menolong sesama. Kamu tidak lebih besar daripada Aku dan karena
Aku yang adalah Gurumu bersedia melayanimu, maka kamu pun tidak perlu merasa
malu untuk melakukan hal yang sama kepada sesama.”
Ketika murid-murid-Nya mendengarkan perkataan ini, merekapun mengerti
mengapa Yesus harus membasuh kaki mereka. Itulah cara untuk menyatakan
kerendahan hati dalam sebuah pelayanan. Yesus bersedia melakukan apapun bagi
murid-murid-Nya, karena tidak ada pekerjaan yang terlalu hina bagi diri-Nya. Yesus
dengan senang hati melayani dan menolong sesama untuk menyatakan kasih-Nya
dan menginginkan agar semua pengikut-Nya melakukan hal yang sama.
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Yesus bersama dengan murid-murid-Nya sedang makan perjamuan
__________. (Paskah)
2. __________ (Petrus) meminta agar Yesus tidak membasuh kakinya.
3. Ketika Yesus berdiri, murid-murid merasa senang bahwa akhirnya ada yang
bersedia untuk membersihkan kaki mereka. (Salah)
4. Yesus berkata, ”Apabila Aku tidak membasuh engkau, maka engkau tidak akan
mendapat bagian dalam Aku.” (Benar)
5. Yesus melakukan hal ini untuk memberi teladan agar kita pun bersedia melayani
sesama dengan menolong mereka. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa murid-murid terkejut ketika melihat Yesus membasuh khaki mereka?
2. Mengapa Yesus tidak mengeluh ketika Dia membasuh kaki semua murid-Nya?
3. Mengapakah Petrus meminta agar Yesus membasuh tangan dan kakinya pula?
4. Sebagai sebuah gereja bagaimanakah kita mengikuti teladan Yesus sekarang
ini? (Bahaslah tentang Sakramen Basuh Khaki)
5. Hal apakah yang dapat kamu perbuat untuk melayani sesama?
Amanat Agung 47
Melayani Sesama
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Mengingatkan murid-murid untuk melayani sesama seperti yang Yesus telah
teladani bagi murid-murid-Nya.
Petunjuk:
Lihatlah kalimat berikut ini. Bacalah dengan hati-hati dan isilah yang kosong dengan
kata yang tepat. Berilah nomor pada kalimat yang sesuai dengan urutan peristiwa
dalam cerita.
_____ Yesus melepaskan jubah-Nya dan mengikatkan __________ sehelai (kain)
pada pinggang-Nya.
_____ Petrus meminta agar Yesus tidak membasuh __________nya. (kaki)
_____ Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk menyatakan kasih dengan
__________ (melayani) sesama.
_____ Yesus bersama dengan murid-murid-Nya makan perjamuan __________.
(Paskah)
_____ Yesus mulai __________ (membasuh) kaki semua murid-Nya.
_____ Yesus berkata kepada __________ (Petrus), "Apabila Aku tidak membasuh
kakimu, maka engkau tidak akan mendapat bagian dalam Aku."
Jawaban:
2, 4, 6, 1, 3, 5
48
Amanat Agung
Kasutku
AKTIVITAS 2
Sasaran:
Membuat sepasang kasut (sandal) untuk mengingatkan murid-murid tentang
kerendahan hati dan kasih Yesus yang tidak egois.
Bahan:
Karton tebal
Pensil
Gunting
Benang nilon
Cara:
1. Potonglah pola kasut dan jiplaklah pada selembar karton tebal.
2. Potonglah gambar jiplakan kasut yang ada pada karton tebal itu.
3. Buat lubang kecil yang telah ditandai. Hati-hatilah jangan sampai terluka.
4. Masukkan benang nilon ke lubang kecil pada kasut.
5. Ikatkan kasut bersama dan gantungkan pada kamar tidurmu untuk
mengingatkan sikap Yesus yang rendah hati dalam melayani manusia.
Amanat Agung 49
Petrus merasa bersalah bila
membiarkan Yesus membasuh kakinya yang kotor
“Jikalau Aku tidak membasuh engkau,
engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
(Yoh. 13:8b)
50
Amanat Agung
PELAJARAN
7
Ulasan
Kitab Bacaan:
Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya.
Kebenaran Alkitab:
Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya.
Tujuan Pelajaran:
Semua tujuan pada pelajaran sebelumnya.
Ayat Hafalan:
“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian,
Yang Awal dan Yang Akhir.” (Why. 22:13)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu,
Tuhan, karena Engkau telah menuntun kami selama separuh kwartal ini. Kami telah
mempelajari pengajaran-Mu tentang baptisan, basuh kaki, dan perjamuan kudus.
Engkau pun telah mengajari kami menjadi seorang hamba yang rendah hati. Kami
tahu bahwa Engkau datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kami. Kami
bersyukur untuk segala anugerah dan kemurahan-Mu. Tolonglah kami agar dapat
mengingat semua pengajaran-Mu ini, sehingga kami dapat tinggal bersama
dengan-Mu di surga suatu hari kelak. Haleluya, Amin.
MENGULANG
Pertanyaan:
1. Yesus menunggangi seekor keledai dan anaknya memasuki kota __________.
(Yerusalem)
2. Ketika orang banyak melihat Yesus memasuki kota, maka mereka menyerukan
__________ (sorak-sorai), karena mereka tahu bahwa Yesus akan menjadi
__________. (Raja)
3. Ketika kita mengikuti Sakramen Perjamuan Kudus, maka kita telah turut
mengambil bagian dalam __________ (tubuh) dan __________ (darah) Yesus.
4. Yesus berkata, "Apabila ingin menjadi yang __________ (pertama), maka harus
menjadi yang __________. " (terakhir)
Amanat Agung 51
5. Yesus berkata kepada perempuan Samaria bahwa manusia harus menyembah
Allah dalam roh dan __________. (kebenaran)
6.
Yesus adalah sumber __________ (air) yang hidup.
Siapakah Aku?
1. Kami mengadakan perjamuan malam yang terakhir bersama dengan Yesus.
(Murid-murid Yesus)
2. Saat tengah malam, aku pergi menemui Yesus untuk menanyakan perihal Allah.
(Nikodemus)
3. Aku meminta Yesus agar membasuh tangan dan kepalaku juga, tetapi Ia
berkata: Barangsiapa yang telah mandi, ia tidak perlu mandi lagi, selain
membasuh kakinya. (Petrus)
4. Kami menyiapkan Perjamuan Paskah. (Petrus dan Yohanes)
5. Aku sungguh terkejut ketika Yesus meminta air minum dari padaku.
(Perempuan Samaria)
6. Aku berkata, "Barangsiapa ingin menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah,
maka ia harus menjadi seorang hamba." (Yesus)
Ayat Hafalan:
1. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari __________ (air) dan
__________ (Roh), ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
(Yoh. 3:5)
52
2.
“Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam __________
(kasih) kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus,
yang adalah kepala.” (Ef. 4:15)
3.
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi __________ (pelayan)mu.” (Mrk. 10:43)
4.
“Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, __________
(bermazmur) bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3)
5.
“Akulah jalan dan kebenaran dan __________ (hidup).
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
(Yoh. 14:6)
6.
“Jikalau Aku tidak __________ (membasuh) engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8b)
Amanat Agung
Menebak Kata Dengan Gerakan
AKTIVITAS
Sasaran:
Menolong murid-murid untuk mengingat kembali cerita Alkitab.
Petunjuk:
Bagilah murid-murid menjadi dua kelompok. Mintalah mereka untuk membuat nama
kelompoknya masing-masing. Lalu, kelompok yang satu mengawali dengan
seorang anggota kelompoknya mencoba untuk memperagakan peristiwa yang
tertulis pada kartu. Kemudian kelompok lainnya akan mencoba untuk menebak apa
yang ia peragakan. Mintalah mereka untuk bergiliran. Ingatkan bahwa mereka tidak
boleh berbicara. (Menebak jawabannya dengan menggambarkan peristiwa di
papan tulis juga boleh)
Tulislah peristiwa berikut pada selembar kartu. Peristiwa di bawah ini hanyalah
beberapa contoh ide. Anda dapat menuliskan peristiwa lainnya dengan
mengembangkan ide Anda sendiri.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Yesus menunggangi seekor keledai memasuki kota Yerusalem.
Perempuan Samaria mengambil air dari sumur.
Yesus memecah-mecahkan seketul roti yang tidak beragi.
Yesus membasuh kaki Petrus.
Banyak orang mengambil daun-daun palem untuk menyambut Yesus.
Banyak orang sakit yang dibawa ke bait Allah untuk disembuhkan oleh Yesus.
Amanat Agung 53
54
Amanat Agung
PELAJARAN
8
Yesus Berdoa
Di Taman
Kitab Bacaan:
Mat. 26:31-45; Mrk. 14:27-41; Yoh. 15:9-17; 17:1-26
Kebenaran Alkitab:
Yesus patuh terhadap kehendak Allah.
Tujuan Pelajaran:
Memutuskan untuk mengikuti Yesus dengan sepenuh hati.
Ayat Hafalan:
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.”
(2 Tim. 2:3)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur atas kasih-Mu
yang besar. Kami tahu bahwa Engkau harus menanggung banyak penderitaan
selama hidup-Mu di dunia ini. Engkau menderita bagi kami, karena Engkau ingin
menyelamatkan kami. Tuhan, kami ingin berusaha agar kami dapat menaati dan
meneladani-Mu. Tolonglah kami agar dapat menjadi seorang hamba yang beriman
dan setia serta kuatkan kami saat kami lemah. Terima kasih atas segala anugerah
dan kemurahan-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Rangkaian Peristiwa Minggu Suci
Banyak ahli sejarah dan teologia berpendapat bahwa satu minggu terakhir
dari kehidupan Yesus disebut sebagai "Minggu Penderitaan atau Minggu Suci";
dimulai pada hari Minggu, ketika Ia mendapat seruan: "Hosana bagi Anak Daud..."
dari orang banyak saat memasuki kota Yerusalem (Pelajaran 4), yang kemudian
berbalik menjadi teriakan: “Salibkanlah Dia!" Dalam hari-hari itu, Yesus
mengajarkan kepada orang banyak dengan perumpamaan dan juga berbicara di
bait Allah. Pada hari Kamis, Yesus makan perjamuan Paskah bersama dengan
murid-murid-Nya dan membasuh kaki mereka (Pelajaran 5 dan Pelajaran 6).
Setelah menyanyikan pujian, mereka pergi ke taman Getsemani di mana Yesus
berdoa dengan perasaan begitu sedih dan gentar, karena Ia mengetahui semua hal
yang akan menimpa diri-Nya. Pada hari Jumat, Yesus ditangkap, disalibkan dan
dikuburkan. Pada hari Minggu, dua orang malaikat menampakkan diri kepada
beberapa orang perempuan yang datang ke makam Yesus untuk menyatakan
bahwa Dia telah bangkit (Pelajaran 10). Selama empat puluh hari, Yesus berusaha
untuk meneguhkan iman mereka dan mengingatkan kembali akan kerajaan Allah
dengan menampakkan diri kepada mereka, sebelum akhirnya Ia terangkat ke surga
(Pelajaran 11 dan Pelajaran 12).
Amanat Agung 55
Doa Yesus
Yesus menghabiskan banyak waktu untuk berdoa selama Ia di dunia ini. Ada
kalanya, Ia berdoa tanpa diketahui oleh orang banyak (Luk. 5:15), tetapi ada pula Ia
berdoa saat menghadapi konflik rohani (Yoh. 12:20-28; Luk. 22:39-46) dan bahkan
di atas kayu salib (Mat. 26:46; Luk. 23:46). Yesus berdoa dengan berbagai sasaran,
di antaranya adalah mengucap syukur (Luk. 10:21; Yoh. 6:11), memohon petunjuk
Allah (Luk. 6:12), menjadi perantara (Yoh. 17:6-19; Luk. 22:31-34; Mrk. 10:16) dan
bersekutu dengan Bapa dalam roh (Luk. 19:28).
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Yesus merupakan seorang tokoh doa yang sempurna. Dia berdoa setiap hari
setiap saat; Dia berdoa dengan tekun; Dia berdoa tanpa diketahui orang banyak dan
selalu mengucap syukur, sekalipun dalam penderitaan-Nya; Dia berdoa bagi semua
orang dan segala sesuatu. Dan yang terpenting, Yesus patuh terhadap kehendak
Allah di dalam doa-Nya. Tidak ada seorangpun yang dapat memiliki sikap doa
seperti Yesus.
Murid-murid Anda perlu untuk selalu diingatkan berdoa secara teratur.
Adalah sulit bagi mereka untuk dapat melakukan seperti yang Yesus lakukan, tetapi
kesempatan ini merupakan saat yang tepat untuk mengingatkan pentingnya makna
dari sebuah doa - menghabiskan waktu bersama dengan Allah dan mengucap
syukur kepada-Nya. Saat berdoa, mereka dapat memohon tuntunan dan kekuatan
dari pada Allah. Mereka juga dapat menjadi perantara bagi sesama. Lakukanlah
sebuah survei tentang hal apa yang baru-baru ini mereka doakan. Apakah
permohonan itu berarti bagi mereka? Apakah mereka merasakan kuasa Allah dalam
doa itu? Juga penting untuk membahas ketaatan dalam sebuah doa. Kadang,
segala sesuatu tidak berjalan sebagaimana yang mereka telah rencanakan.
Ingatkan mereka bagaimana sikap Yesus mengenai hal ini. Yesus tidak ingin
menderita dan mati di kayu salib, tetapi Dia mengetahui bahwa penderitaan itu
merupakan kehendak Allah yang harus Ia lakukan. Di dalam doanya, Yesus
memohon agar Allah menolong diri-Nya untuk tetap patuh terhadap kehendak Allah.
Doronglah murid-murid Anda untuk melakukan hal yang sama. Lalu mereka akan
dapat mengalami kemurahan dan kuasa dari Allah.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Meninggalkan:
Mengabaikan.
Menyangkal:
Bersikap pura-pura tidak mengenal atau tidak mengakui.
Tunduk:
Patuh; berserah diri.
56
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mengulas sebagian hari-hari terakhir Yesus
di dunia ini. Setelah mengajar Nikodemus dan perempuan Samaria, Yesus
menunggangi seekor keledai memasuki kota Yerusalem. Dia menghabiskan
beberapa waktu lamanya untuk mengajar dan menolong orang di sana. Lalu Dia
mengadakan Perjamuan Paskah bersama dengan murid-murid-Nya dan
membasuh kaki mereka semua untuk menyatakan diri-Nya adalah seorang hamba,
yang menjalankan kehendak Allah - datang ke dunia dan menyelamatkan manusia
dari dosa - dengan penuh ketaatan dan kerelaan. Hari ini, kita akan melanjutkan apa
yang terjadi terhadap diri Yesus setelah Ia mengadakan Perjamuan Terakhir
bersama dengan murid-murid-Nya.
Setelah Perjamuan
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya selesai makan perjamuan Paskah,
mereka menyanyikan pujian syukur kepada Allah. Yesus pun mengingatkan muridmurid-Nya untuk memberitakan kabar keselamatan yang dari Allah dan saling
mengasihi. Yesus tetap mengatakan hal penting ini, karena Dia akan segera
meninggalkan mereka semua secara fisik. Setelah berbenah, merekapun
meninggalkan rumah itu dan mulai berjalan ke luar kota Yerusalem. Hari telah larut
malam, karena mereka menghabiskan waktu beberapa lamanya dalam perjamuan
itu sambil memperbincangkan beberapa hal tentang kerajaan Allah. Saat mereka
berjalanpun, ternyata mereka masih memperbincangkannya di antara mereka.
Petrus Berjanji
Ketika murid-murid sedang berbicara, Yesus mengatakan suatu hal yang
mengejutkan mereka semua.
“Tidak lama lagi, kamu semua akan tergoncang imannya dan akan
meninggalkan Aku seorang diri,” kata Yesus.
Tidak seorangpun murid yang percaya akan apa yang mereka baru saja
dengar. Bagaimana mungkin Yesus berkata demikian? Telah sedemikian lamanya
mereka mengikut Yesus, dan mereka tidak pernah meninggalkan-Nya! Semua
murid-Nya menggelengkan kepala mereka dan berkata bahwa mereka rela mati
bersama dengan-Nya, bila memang harus demikian. Dari semua murid yang ada,
Petruslah yang paling reaktif. Dia ingin Yesus mengetahui bahwa dirinya sungguhsungguh mengasihi Yesus.
Lalu Petrus berkata, ”Yang lain mungkin akan meninggalkan-Mu, tetapi aku
tidak akan pernah melakukan hal itu!” Petrus sama sekali tidak pernah memiliki
keinginan sedikitpun untuk meninggalkan Yesus. Tetapi kali ini, Yesus
menggelengkan kepala-Nya.
“Petrus, sebelum hari ini berakhir, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Petrus tetap tidak percaya akan apa yang Yesus telah katakan kepadanya dan tetap
berkata bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan Yesus.
Amanat Agung 57
Yesus Berdoa Di Taman Getsemani
Akhirnya, mereka sampai di taman yang indah yang disebut Getsemani.
Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk tinggal di sana sebentar saja, sementara
Dia menjauhkan diri untuk berdoa. Yesus selalu berdoa, bila Ia memerlukan
pertolongan dan kekuatan dari pada Allah. Selama di dunia, Dia berdoa sebelum
dan sesudah memberitakan firman Allah. Tanpa pertolongan Allah, maka
pemberitaan firman Allah itu akan sulit untuk dilakukan. Yesus selalu mencari tempat
yang tenang untuk berdoa. Pada malam ini, Dia begitu memerlukan pertolongan dan
penghiburan dari pada Allah.
Yesus membawa tiga orang murid-Nya - Petrus, Yakobus dan Yohanes bersama dengan-Nya. Dia berjalan agak jauh ke dalam taman itu dan berlutut untuk
berdoa. Yesus begitu sedih, karena Ia tahu bahwa diri-Nya akan segera mati. Tetapi
kematian-Nya itu bukanlah dikarenakan dosa-Nya - Yesus tidak pernah berbuat
dosa -, tetapi semata-mata untuk menanggung dosa semua umat manusia di dunia.
Dia akan mati bagi mereka. Dia begitu tertekan jiwa-Nya sampai di dalam doa-Nya,
Dia memohon agar Allah bersedia untuk menjauhkan cawan pahit itu dari pada-Nya.
Tetapi karena ketaatan-Nya terhadap kehendak Allah, maka Yesus berkata:
Sekalipun Aku harus menderita dan mati, bila hal itu adalah kehendak Allah, maka
Aku akan tetap melakukannya. Jadilah kehendak Allah. Yesus tetap taat terhadap
kehendak Allah apapun resiko yang harus ditanggung oleh-Nya. Setelah berdoa
beberapa lamanya, Yesus kembali untuk melihat keadaan murid-murid-Nya.
Murid-Murid-Nya Tertidur
Yesus melihat keadaan murid-murid-Nya, ternyata mereka semua sedang
tertidur. Mereka begitu lelah dan ingin tidur, karena banyak kegiatan yang mereka
telah lakukan pada hari itu.
Yesus membangunkan mereka dan berkata, ”Tidak sanggupkah kamu
berjaga-jaga satu jam lamanya dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah. Roh
memang penurut, tetapi daging lemah.”
Lalu Yesus kembali ke taman
untuk berdoa lagi. Dia memohon agar
Allah menolong diri-Nya, karena saat
kematian-Nya akan tiba. Setelah doa
yang kedua kalinya, Dia kembali
kepada murid-murid-Nya. Ternyata
mereka kembali tertidur. Ketika muridmurid menyadari bahwa Yesus kembali,
maka mereka merasa malu, karena mereka tidak dapat berjaga-jaga dan berdoa
bersama dengan-Nya. Yesus tidak mengatakan apapun dan pergi berdoa untuk
ketiga kalinya kepada Allah. Yesus berdoa berkali-kali, karena sedang Dia
membutuhkan penghiburan dan kekuatan dari pada Allah. Yesus tahu, bahwa Dia
tidak dapat beristirahat seperti murid-murid-Nya, tidak peduli betapa lelah dan
kantuk diri-Nya. Ketika Ia kembali untuk ketiga kalinya, ternyata murid-muridNyapun masih tertidur.
Yesus berkata kepada mereka, ”Apakah kamu masih tertidur. Cukuplah!
Saatnya telah tiba dan Aku akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang berdosa.
Bangunlah! Dia yang akan menyerahkan Aku sudah dekat.”
Murid-murid-Nya masih belum mengerti akan apa yang Yesus katakan.
Mereka berdiri dan penuh akan rasa ingin tahu terhadap apa yang akan terjadi.
58
Amanat Agung
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Yesus selalu __________ (berdoa) kepada Allah untuk memohon tuntunan dan
kekuatan.
2.
Petrus berkata bahwa ia tidak akan pernah __________ (meninggalkan) Yesus.
3.
Yesus pergi tidur, setelah makan perjamuan Paskah bersama dengan muridmurid-Nya. (Salah)
4.
Sekalipun, Yesus berdoa kepada Allah dengan harapan agar Ia tidak
menghadapi penderitaan-Nya di kayu salib, namun Dia tetap patuh terhadap
kehendak Allah. (Benar)
5.
Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk tetap berjaga-jaga dan berdoa.
(Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa Yesus sering berdoa?
2.
Mengapa murid-murid terkejut ketika Yesus memberitahukan bahwa mereka
semua akan meninggalkan diri-Nya?
3.
Apakah murid-murid Yesus bersalah karena mereka semua tertidur?
4.
Apakah yang kamu dapat pelajari dari doa Yesus?
Amanat Agung 59
Usahakan Yang Terbaik
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Menolong murid-murid untuk mengenali orang-orang yang setia dalam mengikut
Yesus, sekalipun di tengah situasi yang sulit.
Petunjuk:
Mintalah murid-murid untuk melihat gambar berikut. Bahaslah siapa di antara
mereka sekalian yang merupakan pengikut Yesus yang baik dan siapa yang tidak.
60
Amanat Agung
AKTIVITAS 2
Konsentrasi
Sasaran:
Membantu murid-murid mengulas kembali orang-orang dalam tujuh pelajaran
terakhir.
Petunjuk:
Pastikan setiap pasang murid memiliki satu salinan kartu permainan. Acaklah kartukartu ini dan mintalah mereka menaruhnya menghadap ke bawah. Seorang murid
mengawali permainan dengan membuka dua lembar kartu. Apabila namanya cocok
dengan peristiwanya, maka murid itu menyimpan kartu itu. Apabila tidak cocok,
maka kartu itu dikembalikan lagi dan bertukar giliran. Mereka terus bergiliran sampai
semua kartu itu habis. Yang memiliki kartu paling banyaklah yang menang. Ingatkan
mereka untuk mengingat tempat kartu yang tidak cocok, agar dapat membantu
mereka mencocokan waktu tiba giliran mereka kembali..
Yesus…
…berdoa di taman Getsemani
Petrus…
…tidak menginginkan Yesus membasuh kakinya
Yudas Iskariot…
…mengkhianati Yesus
Perempuan
Samaria…
…pergi ke sumur untuk mengambil air
Nikodemus…
…pergi menemui Yesus di malam hari
Keledai…
…membawa Yesus ke kota Yerusalem
Yakobus…
…tertidur di taman Getsemani
Yohanes…
…bertanya kepada Yesus, "Dapatkah aku duduk di
sebelah Yesus saat di surga?"
Amanat Agung 61
YESUS...
PETRUS...
YUDAS
PEREMPUAN
ISKARIOT... SAMARIA...
NIKODEMUS...
KELEDAI...
YAKOBUS...
YOHANES...
...berdoa di
taman
Getsemani
...tidak
menginginkan
Yesus
membasuh
kakinya
...mengkhianati
Yesus
...pergi
ke sumur
untuk
mengambil
air
...pergi
menemui
Yesus
di malam hari
...membawa
Yesus
ke
kota Yerusalem
...tertidur
di
taman
Getsemani
...bertanya
kepada Yesus,
"Dapatkah
aku duduk di
sebelah Yesus
saat di surga?"
Aktivitas Pilihan:
Doa Bapa Kami
Ulaslah kembali Doa Bapa Kami, sekalipun tidak begitu sering terdengar di
telinga murid-murid, namun doronglah mereka untuk menghafalnya. Tulislah
kembali Doa Bapa Kami di papan tulis dan mintalah mereka mengucapkannya.
62
Amanat Agung
Berdoa Adalah Saat Berbagi Waktu Bersama Dengan Allah
Dan Mengucap Syukur Kepada-Nya
“Ikutlah menderita sebagai
seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.”
(2 Tim. 2:3)
Amanat Agung 63
64
Amanat Agung
PELAJARAN
9
Yesus Disalib
Kitab Bacaan:
Mat. 26:47-75; 27:1-2,22-23,27-50
Kebenaran Alkitab:
Yesus mati bagi kita, sehingga kita memperoleh anugerah keselamatan.
Tujuan Pelajaran:
Bersyukurlah kepada Allah yang telah mengampuni segala dosa kita.
Ayat Hafalan:
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah
mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Rm. 5:8)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, karena Engkau telah mati bagi kami di kayu salib. Engkau tidak berdosa dan
tidak bersalah, namun Engkau bersedia mati untuk menyelamatkan jiwa kami.
Engkau begitu mengasihi kami. Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah
mengampuni segala dosa kami. Biarlah kami bersyukur kepada-Mu dengan
menjadi pengikut-Mu yang baik dan mematuhi segala pengajaran-Mu. Tolonglah
kami menjadi anak-anak-Mu yang taat. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Penyaliban
Seorang yang mati disalib adalah seorang yang harus menanggung
hukuman yang paling kejam dan memalukan. Orang itu harus membawa salibnya
sendiri menuju tempat penghukuman, karena biasanya proses penyaliban ini
dilakukan di luar kota. Para korban akan dipaku di kayu salib dengan paku besi yang
berat yang akan menembus pergelangan tangan dan tulang tumit. Saat orang
tersebut dipaku, maka ia akan dibaringkan sebelum kayu salib ditegakkan.
Kematian dengan cara ini biasanya perlu beberapa waktu lamanya. Pernah menjadi
suatu catatan bahwa waktu paling lama bagi seseorang untuk dapat bertahan hidup
adalah sembilan hari lamanya pada satu peristiwa. Para pengawal yang menjaga
Yesus bertugas untuk memastikan dua hal: Pertama, menjaga Yesus dari antara
mereka yang ingin menolong diri-Nya. Kedua, bila Yesus masih bertahan hidup,
maka penjaga harus mematahkan tulang kaki-Nya agar mempercepat proses
kematian-Nya. (Yoh. 19:33) Keadaan ini akan membuat Yesus menjadi lebih sulit
untuk bernafas, karena tidak lagi ditopang oleh kakiNya dan akan tergantung hanya
oleh paku di pergelangan tangan-Nya.
Amanat Agung 65
Kematian Yesus
Kematian Yesus menggenapi sejumlah nubuatan yang tertulis dalam
Perjanjian Lama. Tentara Romawi yang mengundi pakaian Yesus menggenapi
nubuatan yang tertulis dalam Mzm. 22. Yesus menjadi "anak domba Paskah" yang
disembelih, tidak ada satu tulangpun dari tubuh-Nya yang akan dipatahkan (Kel.
12:46; Bil. 9:12), karena Dia telah mati pada waktu tentara memeriksa keadaanNya. Juga adalah hal yang luar biasa bahwa tombak yang menusuk lambung-Nya,
tidak mematahkan tulang rusuk-Nya sama sekali. Bahkan penusukan ini membuat
keluarnya darah dan air dari tubuh Yesus yang menggenapi apa yang tertulis dalam
Zak. 12:10.
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Penyaliban, kebangkitan dan keselamatan adalah kata-kata yang memberi
pengertian yang luar biasa bagi kekristenan pada saat sekarang ini. Bagi mereka
yang sungguh-sungguh telah lahir baru, dapat menyaksikan bagaimana keagungan
dan kasih Kristus itu. Mereka menyadari bahwa tanpa dua kata sebelumnya penyaliban dan kebangkitan, maka anugerah keselamatan tidak dapat dinyatakan.
Mungkin di dalam keluarga murid-murid Anda, ada banyak anggota keluarga
yang telah menerima baptisan. Kebanyakan dari antara mereka telah mengetahui
bahwa Yesus telah mati dan bangkit demi mereka. Dan kebangkitan Yesus adalah
alasan kuat bagi mereka untuk menerima anugerah keselamatan itu. Namun,
mereka mungkin belum dapat mengaitkan peristiwa yang terjadi dengan
pengalaman pribadi. Cara untuk membuat mereka memiliki hubungan secara
pribadi dengan penyaliban adalah dengan membicarakan tentang kesalahan
mereka. Pada umumnya, manusia tidak suka untuk disalahkan, apalagi bila
memang ia tidak berbuah salah. Bahaslah perasaan dan emosi mereka, ketika
mereka dituduh melakukan sesuatu yang tidak mereka perbuat. Bagaimana
perasaan mereka? Apa yang akan mereka lakukan? Hubungkan kepada mereka
bahwa Yesus mati bagi banyak orang, dan Dia sama sekali tidak berbuat dosa.
Sekalipun demikian, Dia tetap bersedia mati bagi banyak orang, agar mereka
semua yang percaya kepada-Nya dapat masuk ke dalam surga suatu hari kelak.
Hubungan tersebut akan membuat mereka mengerti betapa pentingnya
pengorbanan diri Yesus atas manusia. Juga, bila mengacu pada penyaliban,
kebangkitan dan keselamatan, gunakanlah gambar dan kata-kata yang sederhana
agar murid-murid Anda mengerti.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Menangkap:
Menawan seseorang
Meninggalkan:
Melupakan keberadaan seseorang
66
Amanat Agung
Menyangkal:
Sikap pura-pura tidak mengenal
Wali Negeri:
Oknum pemerintah; kepala negara
Menyalibkan:
Tindakan menghukum mati seseorang di kayu salib
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai doa Yesus di taman
Getsemani. Setelah perjamuan Paskah, Dia pergi ke sana bersama dengan muridmurid-Nya ke taman itu. Waktu telah larut, tetapi Yesus tetap berkeinginan berdoa
untuk memohon kekuatan dari pada Allah. Dia menyadari bahwa diri-Nya akan mati
disalib tidak lama lagi. Dia meminta agar murid-murid dapat menantikan-Nya,
sementara Dia berdoa seorang diri. Dia berdoa tiga kali kepada Allah dan setiap kali
di dalam doa-Nya, Dia mengatakan kepada Allah tentang penderitaan-Nya.
Sesungguhnya, bila ada pilihan, Dia tidak ingin mati, tetapi Dia pun menyadarinya
bahwa penderitaan atas diri-Nya itu merupakan kehendak Allah. Oleh karena itulah,
Dia rela menderita untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan dosa. Saat
Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, selalu mereka dalam keadaan tertidur.
Yesus mengingatkan mereka untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa agar dapat
memohon pertolongan Allah, khususnya setelah Dia mati. Hari ini, kita akan melihat
apa yang akan terjadi pada diri Yesus di taman Getsemani.
Para Imam Dan Tua-Tua Mendatangi Yesus
Yesus telah berdoa tiga kali di taman Getsemani. Dan saat Ia kembali kepada
murid-muridNya dan berbicara dengan mereka, maka tiba-tiba datanglah
sekelompok orang sambil membawa pedang dan pentung menghampiri Yesus dan
murid-murid-Nya. Sekompok orang itu adalah para imam kepala dan para tua-tua
orang Yahudi yang memang sejak lama ingin membunuh Yesus. Kali ini, mereka
memiliki kesempatan yang tepat untuk menangkap Yesus. Seseorang yang Yesus
kenal ada dalam kelompok orang itu. Orang itu adalah Yudas Iskariot, salah seorang
murid-Nya. Yudas Iskariot telah mengatakan kepada mereka, di mana Yesus dapat
ditemukan, sehingga mereka dapat menangkap-Nya saat Dia tidak mengajarkan
firman Allah. Para prajuritpun maju dan menangkap Yesus.
Ketika Petrus melihat keadaan ini, timbullah keinginannya untuk melawan
mereka. Segeralah ia mengambil pedang dan mengayunkannya ke arah seorang
dari orang banyak itu dan terkenalah telinga kanan dari salah seorang hamba imam
besar. Tetapi sebelum terjadi hal lebih lanjut, Yesus meminta agar semua orang
menenangkan diri mereka masing-masing.
“Sarungkan kembali pedangmu,” kata Yesus kepada Petrus. “Sekarang
bukanlah saatnya untuk berperang. Aku harus pergi bersama dengan mereka untuk
Amanat Agung 67
melakukan kehendak Allah.”
Lalu para prajurit itu segera menangkap Yesus dan membawa-Nya pergi dari
taman itu. Setelah menyaksikan apa yang terjadi dengan diri Yesus, maka muridmurid menjadi ketakutan. Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi. Guru mereka
tidak lagi bersama-sama dengan mereka. Dalam kepanikan itu, mereka melarikan
diri. Baru saja beberapa jam sebelumnya, mereka semua berjanji untuk tetap
bersama dengan Yesus, tidak peduli apapun yang terjadi, tetapi nyatanya sekarang
mereka meninggalkan Yesus seorang diri.
Petrus Menyangkal Yesus
Setelah Yesus ditangkap, Petrus merasa bersalah karena telah
meninggalkan Yesus seorang diri. Oleh karena itu, ia putuskan untuk kembali
mengikuti kelompok orang yang telah menangkap Yesus itu. Dia melihat mereka
membawa Yesus ke rumah Kayafas, imam besar. Selama beberapa saat lamanya,
Petrus melihat dari jauh, tetapi kemudian, timbullah rasa ingin tahu lebih besar
terhadap apa yang terjadi dengan Yesus. Lalu, ia mulai mendekat sampai berada di
halaman rumah Kayafas. Tiba-tiba, ada seorang hamba perempuan yang melihat
Petrus.
Hamba perempuan itu mengenali Petrus dan berkata, ”Aku kenal engkau.
Engkau selalu bersama dengan Yesus.”
Petrus menjadi ketakutan, ketika ia mendengar perkataan hamba
perempuan itu.
Dengan panik, Petrus berkata, ”Aku tidak tahu apa yang engkau
maksudkan.”
Petrus merasa bersalah, karena ia telah berkata dusta. Dia tidak tahu harus
berkata apa saat itu. Perkataan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Petrus
memutuskan untuk pindah ke tempat lainnya, agar ia dapat terhindar dari masalah.
Dia pergi ke serambi lainnya, dan ketika sampai di sana, ternyata ada seorang
hamba lainnya yang juga mengenali dirinya.
Hamba itu berkata kepada orang yang berdiri di sana, ”Orang ini juga
bersama dengan Yesus.”
Sekali lagi, Petrus berkata dusta, “Aku tidak mengenal orang yang sedang
kalian bicarakan itu.”
Kali ini, Petrus merasa semakin bersalah. Dia ingin pergi dari sana, tetapi
juga ingin tahu apa yang terjadi dengan Yesus. Akhirnya, ia putuskan untuk tetap
tinggal di sana.
Tetapi tidak lama kemudian, beberapa orang mendatangi Petrus dan
berkata, ”Logatmu sama seperti logat Yesus. Engkau pasti salah seorang pengikutNya.”
Di tengah-tengah ketakutan bila orang-orang itu mengetahui siapa diri yang
sebenarnya, maka Petruspun bersumpah sambil mengutuk bahwa ia sungguhsungguh tidak mengenal Yesus untuk ketiga kalinya. Tidak lama setelah Petrus
berkata demikian, maka berkokoklah ayam. Pagi hari telah tiba. Sebelum Petrus
dapat berkata-kata lebih lanjut, ada keributan besar terjadi. Yesus dibawa keluar dari
rumah Kayafas ke tempat lainnya. Saat Yesus berjalan, Dia melihat ke arah Petrus.
Lalu, Petrus teringat akan apa yang Yesus pernah katakan sebelumnya, bahwa
dirinya akan menyangkal Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok.
Sekarang, Petrus merasa begitu bersalah lebih daripada yang sebelumnya.
Bagaimana mungkin, ia dapat memperlakukan Yesus seperti ini? Dia langsung lari
dari halaman dan menangis dengan sedihnya.
68
Amanat Agung
Yesus Disalib
Sementara itu, pagi-pagi benar Yesus dibawa
ke wali negeri Roma, Pontius Pilatus. Ketika Yesus
berada di rumah Kayafas, para imam dan para tua-tua
orang Yahudi telah memutuskan bahwa Yesus
harus dibunuh. Mereka semua tidak percaya bahwa
Yesus adalah sang Juruselamat dan mereka
ingin membunuh-Nya. Tetapi, mereka tidak dapat
membunuh Yesus begitu saja. Mereka harus
mendapat izin dari wali negeri Roma terlebih dahulu,
karena pemerintah Roma menguasai kota Yerusalem.
Akhirnya, merekapun membawa Yesus ke hadapan Pontius Pilatus dengan
tuduhan bahwa Yesus harus dihukum mati, karena Dia mengatakan bahwa diri-Nya
adalah seorang raja. Dengan demikian, Dia ingin melawan kekuasaan kaisar
Roma.”
Pilatus mengamati bahwa kerumunan orang itu menginginkan kematian
Yesus. Mereka berteriak, ”Salibkan Dia! Salibkan Dia!” Pilatus tidak mengerti
mengapa mereka ingin membunuh Yesus. Tetapi ia pun tidak ingin membuat
kemarahan mereka memuncak, karena kuatir akan terjadi pemberontakan. Oleh
karena itu, ia menyetujui mereka menyalibkan Yesus.
Lalu para prajurit membawa Yesus untuk disalibkan. Mereka mengenakan
jubah ungu kepada-Nya dan mahkota berduri di kepalaNya. Mereka mengejek dan
menertawakan Yesus, bahkan mereka meludahi-Nya. Sungguh menyakitkan
rasanya, tetapi Yesus menghadapi semuanya itu dengan tenang. Yesus mengetahui
bahwa Dia harus menanggung semuanya ini karena dosa manusia. Sekalipun
Yesus tidak melakukan kesalahan apapun dan dituduh bersalah, Dia tetap rela mati
agar manusia dapat diselamatkan.
Lalu, Yesus dibawa ke luar kota untuk disalibkan. Tangan dan kaki Yesus
dipaku di atas kayu, sehingga darahpun banyak bercucuran dan sungguh
menderita. Para prajurit tidak peduli. Mereka mengolok-olok dan menyuruh Yesus
untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Lalu mereka membiarkan Yesus mati di kayu
salib. Ketika tengah hari, langit mulai kelam. Orang di sekitar kota itu ingin tahu apa
yang segera akan terjadi. Sekitar jam tiga sore, Yesus memandang ke atas langit
dan berseru, ”Ya, Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku.” Lalu Yesus
menghembuskan nafas terakhirnya dan mati. Pada waktu yang sama, terjadilah
goncangan yang dahsyat, tabir bait Allah terbelah dua dari atas ke bawah. Mereka
yang menyaksikan hal ini menjadi ketakutan dan banyak dari antara mereka yang
menjadi percaya bahwa Yesus sungguh adalah Anak Allah.
Amanat Agung 69
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Setelah Yesus ditangkap, maka Petrus menyangkal-Nya sebanyak
__________ (tiga) kali.
2.
Banyak orang ingin ___________ (menyalibkan/membunuh) Yesus.
3.
Para prajurit mengenakan __________ (jubah) ungu kepada Yesus dan
sebuah __________ (mahkota) berduri di kepala-Nya.
4.
Yesus mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa mereka. (Benar)
5.
Yesus tidak perlu banyak menderita sebelum mati. (Salah)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1.
2.
Mengapa Petrus menyangkal telah mengenal Yesus? Menurut kamu,
bagaimana perasaan Petrus setelah menyangkal Yesus?
`
Mengapa Pilatus membiarkan para imam dan para tua-tua orang Yahudi
menyalibkan Yesus, sekalipun mereka tidak memiliki alasan untuk membunuh
Yesus?
64 3. Dapatkah Yesus menyelamatkan diri-Nya sendiri? Mengapa Ia tidak
melakukan-Nya?
4.
70
Bagaimana Yesus menyelesaikan pelayanan-Nya di dunia ini?
Amanat Agung
Terima Kasih, Yesus
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Menolong murid-murid untuk mengingat kembali rangkaian peristiwa penyaliban
Yesus.
Petunjuk:
Lihatlah gambar berikut ini dan bacalah kalimatnya. Buatlah garis untuk
mencocokkan kalimat dengan gambar yang ada. Berilah nomor pada gambar yang
tidak berurutan ini, sehingga menunjukkan urutan peristiwa yang terjadi.
Amanat Agung 71
Cangkir Ucapan Terima Kasih
AKTIVITAS 2
Sasaran:
Membuat sebuah cangkir untuk mengingatkan murid-murid selalu bersyukur kepada
Yesus.
Bahan:
Gelas stereoform
Spidol besar
Pembersih pipa
Gunting
Solatip
Petunjuk:
Berilah warna pada gambar hati dan gunting. Rekatkan gambar tadi di tengah gelas
stereoform. Pakailah pembersih pipa dan buatlah tangan serta lengan yang
memegang hati, lalu rekatkan pada gelas. Apabila tidak ada pembersih pipa yang
cocok, murid-murid dapat menggambar tangan pada gelas itu. Tuliskan ucapan
terima kasih kepada Yesus di selembar kertas, lalu rekatkan pada cangkir itu. Muridmurid dapat menukarkan cangkir mereka dengan cangkir teman mereka .
72
Amanat Agung
Petrus Melawan
Ketika Para Prajurit Datang Untuk Menangkap Yesus
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita,
ketika kita masih berdosa.”
(Rm. 5:8)
Amanat Agung 73
74
Amanat Agung
PELAJARAN
10
Yesus Bangkit
Kitab Bacaan:
Mat. 28:1-8; Mrk. 15:42-16:7; Luk. 23:50-24:12; Yoh.19:38-20:8
Kebenaran Alkitab:
Yesus bangkit dari kematian.
Tujuan Pelajaran:
Mengetahui bahwa Yesus selalu hadir dalam hidup kita.
Ayat Hafalan:
“Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati.” (1 Kor. 15:20a)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, karena Engkau adalah Allah yang maha besar. Engkau mengalahkan
kematian dengan kebangkitan. Terima kasih atas kasih-Mu yang besar. Kami tahu
bahwa Engkau telah banyak menderita demi kami. Biarlah kami membalas-Mu
dengan menjadi pengikut-Mu yang baik. Berilah kami kekuatan, sehingga kami
dapat hidup dengan berani bagi-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Yesus Dikuburkan
Tidak seperti sekarang ini, tempat Yesus dikuburkan adalah sebuah gua,
dengan jalan masuk yang sempit pada sisi bukit. Sebuah batu besar harus
digulingkan untuk menutupi jalan masuk ke gua itu.
Tempat Yesus dikuburkan dijaga ketat oleh para prajurit Roma untuk
mencegah siapapun yang hendak mencuri mayat Yesus, lalu menyatakan bahwa Ia
telah bangkit. Nyatanya, rencana kaum orang Farisi ini gagal, karena penjagaan
yang begitu ketat tidak membuat kebangkitan Yesus menjadi terhalang, bahkan
kubur itupun ditemukan telah kosong.
Yusuf Dan Nikodemus
Yusuf dari kota Arimatea dan Nikodemus adalah dua orang yang berada di
pihak Yesus dengan sembunyi-sembunyi. Bagi Nikodemus yang adalah seorang
pemimpin agama Yahudi, tentu akan membahayakan hidup dan karirnya, bila ia
mengaku percaya kepada Yesus semasa hidup-Nya. Demikianpun halnya dengan
Yusuf dari kota Arimatea pun adalah seorang pemimpin agama Yahudi, Sanhedrin.
Tetapi akhirnya, kedua orang ini berani mengakui iman mereka setelah Yesus mati.
Yusuf rela menawarkan kubur miliknya untuk dijadikan tempat Yesus dikuburkan
(Mat. 27:60), sementara Nikodemus membawa minyak mur dan gaharu serta
rempah-rempah untuk merempah-rempahi tubuh Yesus. (Yoh. 19:39-40)
Amanat Agung 75
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Dengan kematian dan kebangkitan Yesus, maka setiap manusia beroleh
kesempatan untuk menerima anugerah keselamatan pada hari ini. Kematian adalah
konsep yang sulit untuk dijelaskan, apalagi dengan kebangkitan. Beberapa orang
beranggapan bahwa Yesus tidak benar-benar mati. Mereka percaya bahwa Dia
hanya pingsan saja, karena menahan rasa sakit yang luar biasa. Oleh karena itulah,
Dia dapat sadar kembali. Tetapi, Yesuspun adalah manusia seperti yang lainnya.
Dia sungguh mengalami penderitaan yang dahsyat dan mengalami kematian.
Namun, Yesus mengalahkan kematian, karena Dia dapat hidup kembali. Akibatnya,
Dia dapat memberikan penghiburan, kekuatan dan kasih kepada yang percaya
kepada-Nya.
Mungkin murid-murid Anda belum benar-benar mengerti seberapa
pentingnya kebangkitan itu. Adalah penting untuk mengetahui apa yang
sesungguhnya terjadi, agar mereka dapat menceritakan kembali peristiwa itu.
Ketika dewasa kelak, mereka akan memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik
tentang arti pentingnya kebangkitan itu. Sementara itu, bahaslah dengan kalimat
yang sederhana bahwa Yesus harus mati dan bangkit dari kematian, agar manusia
dapat masuk ke surga suatu hari nanti. Sekalipun Yesus dalam rupa manusia ketika
Ia datang ke dunia ini, tetapi ketika bangkit dari kematian, Dia tidak lagi dalam rupa
daging. Itulah sebabnya, Dia dapat melihat, mendengar, dan mengetahui segala
sesuatu yang terjadi di manapun. Dia adalah Allah. Hanya Allahlah yang memiliki
kuasa seperti itu, dan tidak ada yang sebanding dengan diri-Nya. Setelah
kebangkitan, Dia hidup selamanya. Doronglah murid-murid Anda untuk mencari
Allah, agar mereka memiliki hubungan yang lebih pribadi dengan-Nya. Ingatkan
mereka untuk selalu memohon Roh Kudus, karena itulah janji Yesus yang akan
selalu menyertai hidup mereka.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Kuburan:
Tempat meletakkan jenazah seseorang di dalam gua atau di dalam tanah
Rempah-Rempah:
Bumbu atau ramuan
Bangkit:
Hidup kembali setelah seseorang itu mengalami kematian
76
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai kematian Yesus.
Dia ditangkap ketika berada di taman Getsemani. Setelah penangkapan itu, muridmurid meninggalkan Yesus seorang diri, bahkan Petrus pun menyangkal Yesus
sebanyak tiga kali. Yesus harus menghadapi penderitaan seorang diri. Para imam
dan para tua-tua agama Yahudi memutuskan untuk membunuh Yesus, maka Ia
dibawa ke hadapan wali negeri Romawi, Pontius Pilatus, untuk mendapat izin agar
Yesus dapat dihukum mati. Pilatus mendengarkan dan membiarkan mereka
menyalibkan Yesus. Setelah menderita beberapa lamanya, akhirnya, Yesuspun
mati di kayu salib. Sekalipun Yesus tidak bersalah, namun Ia menyadari harus
menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dari peristiwa
ini, kita beroleh pengajaran bahwa Yesus adalah sang Juruselamat, yang bertahan
dalam penderitaan sampai mati untuk menyelamatkan jiwa kita dari kebinasaan
kekal.
Yesus Dikuburkan
Setelah Yesus mati di kayu salib, semua pengikut-Nya berada dalam
suasana duka.
Yesus mati pada hari Jum'at sore. Dan karena setelah matahari terbenam
merupakan awal dari hari Sabat, maka para pengikut Yesus cepat-cepat ingin
menguburkan-Nya sebelum terlambat, karena mereka tidak boleh menguburkan
orang mati pada hari Sabat. Yusuf, salah satu pengikut Yesus, meminta izin kepada
Pilatus untuk menurunkan tubuh Yesus dari kayu salib, agar Dia dapat dikuburkan.
Pilatuspun mengizinkannya. Yusuf dan beberapa orang lainnya segera
menurunkan tubuh Yesus yang telah mati, membersihkan tubuh-Nya dan
mengapani tubuh-Nya dengan kain kafan. Lalu mereka membawa tubuh Yesus ke
dalam sebuah gua dan menggulingkan sebuah batu besar sebagai penutup jalan
masuk ke gua itu. Setelah penguburan Yesus, tidak ada lagi yang dapat dilakukan
oleh para pengikut-Nya pada malam itu, sehingga mereka pulang sambil
berkabung. Yesus telah dikuburkan, Dia memang telah mati. Dia tidak dapat lagi
menolong dan menyembuhkan orang-orang seperti sebelumnya saat diri-Nya
masih hidup.
Para Penjaga Ditempatkan Di Depan Kubur Yesus
Orang-orang Farisi dan para tua-tua agama Yahudi merasa puas bahwa
akhirnya Yesus tidak lagi hidup. Dia tidak dapat menyatakan diri-Nya adalah Allah
atau mengambil otoritas dan kuasa mereka lagi. Tetapi mereka pun mengetahui
bahwa Yesus memiliki banyak pengikutnya. Mereka masih merasa kuatir terhadap
beberapa orang dari antara mereka yang akan pergi ke kubur Yesus dan mengambil
mayat-Nya. Lalu mereka meminta agar Pilatus menugaskan beberapa orang
prajurit untuk menjaga kubur Yesus itu siang dan malam. Mereka ingin membuktikan
bahwa Yesus bukanlah sang Juruselamat, karena nyatanya Diapun tidak dapat
menyelamatkan diri-Nya sendiri. Mereka ingin Yesus terbaring di kubur itu
selamanya.
Amanat Agung 77
Kubur Yang Kosong
Pada hari Minggu pagi-pagi benar, beberapa orang pengikut Yesus
memutuskan untuk datang ke kubur Yesus. Mereka ingin merempah-rempahi tubuh
Yesus di dalam kubur-Nya. Mereka harus menunggu sampai hari ketiga setelah hari
kematian-Nya, karena mereka tidak dapat membeli rempah-rempah pada hari
Sabat. Di antara mereka adalah Maria Magdalena dan teman-temannya. Dalam
perjalanan ke kubur Yesus itu, Maria Magdalena bersama dengan teman-temannya
saling memperbincangkan di antara mereka tentang siapa yang akan
menggulingkan batu besar itu dari jalan masuk ke gua, tempat Yesus dikuburkan
itu? Mereka akan mencari cara bila telah sampai di sana.
Ketika telah sampai di kubur itu, para perempuan itupun terkejut. Ternyata,
batu besar yang ada di depan kubur itu telah terguling. Apa yang telah terjadi? Lalu,
para perempuan itu segera mencari para penjaga kubur, tetapi mereka semua tidak
ada. Mereka mencari ke dalam kubur. Mereka makin terkejut lagi. Mengapa? Tubuh
Yesus telah tidak ada di dalam kubur itu. Apakah yang telah terjadi? Apakah ada
yang mencuri tubuh Yesus? Maria Magdalena tidak mengerti sama sekali akan
semua peristiwa itu. Yang ia ketahui hanyalah tubuh Yesus telah tidak ada di dalam
kubur itu. Tiba-tiba, Maria melihat sesuatu yang ajaib. Apakah itu?
Malaikat Muncul
Maria Magdalena dan teman-temannya melihat seorang malaikat berdiri di
hadapannya dan berkata kepada mereka, "Siapakah yang engkau cari?" Mereka
ketakutan dan sambil menangis, Maria berkata, "Tuhanku telah diambil orang, dan
aku tidak tahu siapa yang mengambil-Nya dan di mana sekarang Dia dibaringkan."
Setelah itu, malaikat berkata kepada Maria, "Jangan takut, sebab aku tahu kamu
mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama
seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring." Ketika para
64perempuan itu masih terkejut dan terheran-heran akan apa yang mereka dengar,
malaikat itu berkata lagi kepada mereka, "Dan segeralah pergi dan katakanlah
kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia
mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia."
Rasa sukacitapun berkobar-kobar dalam hati para perempuan itu, dan Maria
segera berlari untuk memberitahukan apa yang mereka dengar kepada murid-murid
lainnya. Ketika Maria menemukan Petrus dan Yohanes, iapun segera
memberitahukan kepada mereka semua apa yang didengar dan dilihatnya. Petrus
dan Yohanes tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Maria. Tetapi untuk
memastikan berita mengejutkan itu, akhirnya merekapun pergi ke kubur Yesus.
Petrus Dan Yohanes Pergi Ke Kubur Yesus
Ketika Petrus dan Yohanes telah sampai di kubur itu, mereka masuk ke
dalamnya. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Maria bahwa Yesus sungguhsungguh tidak ada di dalam kubur itu. Kain kafan yang telah dipakai untuk menutupi
tubuh Yesus pun masih di sana, tetapi tubuh-Nya tidak ada. Sekarang, mereka baru
percaya akan pemberitahuan Maria itu. Yesus telah bangkit dari kematian seperti
yang dijanjikan-Nya. Yesus telah hidup kembali!
78
Amanat Agung
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Yesus dikuburkan di dalam sebuah __________. (gua)
2.
Ketika Maria Magdalena dan teman-temannya pergi ke kubur, mereka melihat
__________ (batu besar) itu telah terguling.
3.
Seorang malaikat mengatakan kepada para perempuan itu bahwa Yesus
telah __________. (bangkit)
4.
Maria Magdalena pergi memberitahukan bahwa Yesus telah hidup kembali
kepada __________ (Petrus) dan __________. (Yohanes)
5.
Yesus bangkit dari kematian pada hari yang ketiga. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa Maria Magdalena dan teman-temannya pergi ke kubur Yesus pada
hari pertama minggu itu pagi-pagi benar?
2.
Mengapa Petrus dan Yohanes tidak percaya terhadap apa yang Maria katakan
kepada mereka tentang kubur yang kosong?
3.
Menurut kamu, di manakah para penjaga kubur yang ditugasi oleh Pilatus untuk
menjaga kubur Yesus itu?
4.
Mengapa begitu penting berita bahwa Yesus bangkit dari kematian?
5.
Apakah kamu akan percaya, bila kamu adalah Petrus dan Yohanes?
Mengapa dan mengapa tidak?
Amanat Agung 79
AKTIVITAS 1
Apa Yang Terjadi?
Sasaran:
Mengingatkan murid-murid tentang kebangkitan Yesus.
Petunjuk:
Tuliskan nama masing-masing pada gambar. Lalu tambahi atau kurangi huruf-huruf
yang tersisa untuk menyelesaikan teka-teki tentang Yesus.
1. Ye +
- rat + s
2. di +
- nci +
à
3. tetapi,
76
4.
+ rkan,
-u+i
A
?
- yi + ng +
5. dari + ke +
6. pada hari ke +
- ri + t
- a + ian
.
?
Jawaban:
Yesus dikuburkan, tetapi Dia bangkit dari kematian pada hari ketiga.
80
Amanat Agung
AKTIVITAS 2
Mujizat
Petunjuk:
Berilah warna pada gambar menurut nomor yang ditunjuk. Apakah kamu akan
datang ke kubur Yesus pada pagi itu? Mengapa dan mengapa tidak?
1. Biru
2. Oranye
3. Merah
4. Coklat
5. Merah muda
6. Hijau
Amanat Agung 81
Ketika Para Perempuan itu Tiba Di Kubur,
Mereka Tidak Menemukan Tubuh Yesus Di Sana
“Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati.”
(1 Kor. 15:20a)
82
Amanat Agung
PELAJARAN
11
Yesus Menampakkan Diri
Kitab Bacaan:
Luk. 24:13-35; Yoh. 21:1-17
Kebenaran Alkitab:
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Semakin bertumbuh dalam kerohanian bersama dengan Yesus.
Ayat Hafalan:
“Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Pet. 3:18a)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, atas perlindungan-Mu pada minggu yang lalu. Kami telah mempelajari
banyak tentang kasih dan penderitaan-Mu demi kami. Sekalipun Engkau telah
mengampuni dosa kami, namun kami harus tetap selalu bertobat ketika menyadari
telah melakukan suatu kesalahan. Tolonglah kami, sehingga kami kuat. Kami ingin
tetap menjadi pengikut yang setia sampai Engkau datang kembali. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Penampakkan Diri Yesus
Perjanjian Baru mencatat dua belas kali penampakkan diri Yesus setelah Ia
bangkit dari kematian:
1. Kepada Maria Magdalena pada hari Minggu pagi (Mrk. 16:9-11; Yoh. 20:11-18)
2. Kepada perempuan lain yang mendatangi kubur pada hari Minggu pagi
(Mat. 28:8-10; Mrk. 16:1-8; Luk. 24:1-12; Yoh. 20:1-9)
3. Kepada dua orang murid dalam perjalanan mereka ke Emaus pada hari
kebangkitan-Nya (Luk. 24:13-32)
4. Kepada Petrus pada hari Minggu yang sama (Luk. 24:34)
5. Kepada sepuluh orang murid, kecuali Tomas, saat mereka berkumpul di kamar
atas kota Yerusalem (Mrk. 16:14; Luk. 24:36-43; Yoh. 20:19-25)
6. Kepada sebelas orang murid, termasuk Tomas, saat mereka berkumpul di
kamar atas di kota Yerusalem (Yoh. 20:26-31)
7. Kepada tujuh orang murid yang menangkap ikan di kota Galilea; Yesus pun
turut makan bersama dengan mereka (Yoh. 21:1-23)
8. Kepada sebelas orang murid di gunung di kota Galilea (Mat. 28:16-20;
Mrk. 16:15-18)
9. Kepada lima ratus orang (1 Kor. 15:6)
Amanat Agung 83
10. Kepada Yakobus, saudara Yesus (1 Kor. 15:7)
11. Kepada sebelas orang murid pada saat kenaikan Yesus ke surga,
empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya (Luk. 24:44-49)
12. Kepada Paulus dalam perjalanannya menuju kota Damsyik, beberapa tahun
setelah kenaikanNya ke surga (Kis. 22:6-16)
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Yesus menampakkan diri di tempat-tempat tidak terduga dan sempat
mengejutkan murid-murid-Nya beberapa kali. Ketika Allah menyuruh Elia
menantikan diri-Nya di luar gua, maka Elia tidak menemukan-Nya dalam hembusan
angin kecang, gempa bumi, dan api. Elia tidak menyangka bahwa Allah akan muncul
melalui bisikan suara angin yang lembut. Sama seperti dua orang murid-Nya yang
sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah kampung yang bernama Emaus,
mereka tidak mengenali Yesus sama sekali, karena mereka tidak menduga bahwa
Dia akan muncul saat itu.
Beberapa pengalaman di atas dapat saja terjadi di dalam kehidupan muridmurid Anda. Di manakah mereka mencari Allah setiap harinya dalam hidup mereka?
Apakah mereka hanya ”melihat”-Nya dalam mujizat dan dalam berbagai kisah yang
tertulis di Alkitab? Apakah Dia hanya ada sewaktu mereka berdoa? Adalah penting
bagi murid-murid untuk mengerti bahwa Yesus bersama dengan diri mereka
sepanjang waktu. Dia melindungi kita saat pergi ke sekolah, saat bermain di luar,
atau saat beribadah di gereja. Allah ada di mana-mana. Untuk menolong mereka
merasa lebih dekat dengan Allah, bahaslah cara-cara yang menyatakan bahwa
Allah merupakan bagian dari kehidupan mereka. Ingatkan murid-murid Anda untuk
selalu bersyukur kepada Allah tentang banyak hal dalam hidup mereka. Sebagai
contoh: Tiba di rumah dengan selamat atau memiliki cukup makanan. Ketika mereka
menyadari bahwa Allah merupakan bagian dari kehidupan mereka sehari-hari,
maka mereka akan mengetahui bahwa mujizat dapat saja terjadi setiap hari dalam
hidup mereka. Allah tidak hanya ada pada peristiwa-peristiwa di dunia yang memiliki
pengaruh cukup besar dan mematikan, tetapi Dia juga beserta dengan mereka yang
percaya kepada-Nya.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Bodoh:
Konyol; tidak pandai
Meninggalkan:
Membiarkan keberadaannya seorang diri; menyingkir
84
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai kebangkitan Yesus.
Apakah maksud dari kebangkitan itu? (Hidup kembali setelah seseorang itu
mengalami kematian.) Pagi-pagi sekali pada hari ketiga setelah kematian Yesus,
Maria Magdalena bersama dengan teman-temannya pergi ke kubur Yesus. Mereka
ingin merempah-rempahi tubuh Yesus. Tetapi, ketika mereka sampai di sana, kubur
telah kosong. Tiba-tiba, seorang malaikat menampakkan diri kepada Maria dan
berkata bahwa Yesus telah bangkit, Dia tidak ada di sini. Mendengar apa yang
dikatakan oleh malaikat itu, maka Maria segera pergi untuk memberitahukan hal ini
kepada Petrus dan Yohanes. Mereka tidak dapat mempercayainya, sehingga
mereka pergi untuk menyaksikan sendiri apa yang sedang terjadi. Setelah tiba di
kubur itu, Petrus dan Yohanespun menyaksikan hal serupa seperti yang
diberitahukan oleh Maria Magdalena sebelumnya, sehingga akhirnya mereka
percaya bahwa Yesus telah bangkit.
Dalam Perjalanan Menuju Kampung Emaus
Setelah para perempuan itu mengetahui tentang kebangkitan Yesus, maka
mereka segera kembali ke kota untuk memberitahukan berita sukacita ini kepada
setiap pengikut Yesus. Ketika mereka mendengar berita menakjubkan itu, maka
mereka pun terkejut sekaligus bahagia. Banyak orang dipenuhi rasa ingin tahu
untuk mengetahui sesungguhnya di manakah Yesus sekarang ini.
Lalu, ada dua orang sahabat yang juga adalah pengikut Yesus sedang
menempuh perjalanan menuju ke kampung Emaus. Mereka baru saja datang dari
kota Yerusalem. Saat mereka berjalan, mereka memperbincangkan banyak
peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Mereka pun memiliki rasa ingin tahu bahwa
sesungguhnya di manakah Yesus berada saat ini, bila Ia tidak lagi berada di dalam
kubur. Mereka masih dalam keadaan berkabung, karena mereka tidak tahu perihal
sesungguhnya yang terjadi pada diri Yesus. Tiba-tiba, seorang laki-laki muncul dan
berjalan bersama dengan mereka.
Orang ini melihat kemuraman menghiasi pada wajah mereka, sehingga
akhirnya bertanya kepada mereka, ”Mengapa kamu berdua tampak bersedih?”
Salah seorang dari antara mereka yang bernama Kleopas, berkata, ”Engkau
pasti satu-satunya orang yang belum mengetahui apa yang terjadi dalam beberapa
hari terakhir ini.”
“Apa yang telah terjadi?” tanya orang itu.
Yesus ditangkap untuk disalibkan, karena orang banyak tidak percaya
bahwa Dia adalah Anak Allah. Semua pengikut-Nya berkabung, karena Dia telah
mati disalib. Kleopas menjawab, “Dan hari ini adalah hari ketiga sejak kematianNya, sesuatu yang ajaib telah terjadi. Beberapa perempuan di antara kami berkata
bahwa seorang malaikat mengatakan kepada mereka pagi tadi bahwa Yesus telah
bangkit. Ketika murid-murid mencari tubuh-Nya, mereka pun tidak dapat
menemukan-Nya di dalam kubur.”
Orang itu menggelengkan kepalanya dan berkata, ”Kamu memang bodoh.
Tidakkah kamu tahu bahwa Yesus harus menderita mati dan bangkit, agar Dia
menggenapi rencana Allah?”
Amanat Agung 85
Setelah berkata demikian, orang itu berbicara tentang firman Allah dan
menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan dan penderitaan
Yesus. Dia berbicara hal tersebut sepanjang perjalanan mereka ke kampung
Emaus. Ketika mereka sampai di kampung itu, hari telah larut malam. Orang itu akan
melanjutkan perjalanannya. Sekalipun kedua orang sahabat itu tidak mengenal
orang itu, tetapi mereka menikmati perbincangan sepanjang perjalanan mereka itu.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk meminta orang itu untuk tinggal bersama
dengan mereka pada malam itu. Orang itupun setuju dan mengikuti mereka pulang.
Orang Itu Adalah Yesus!
Setelah beristirahat sejenak, merekapun duduk makan malam bersama.
Orang itu mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah di surga. Lalu Dia
memecahkan roti dan memberikannya kepada kedua orang sahabat itu. Tiba-tiba,
mereka mengenali orang itu. Orang itu adalah Yesus! Tiba-tiba, Yesus menghilang
dari hadapan mereka. Kedua orang sahabat itu merasa benar-benar bodoh.
Bagaimana mereka tidak mengenali bahwa orang itu adalah Yesus dalam
perjalanan itu? Pantas saja, Yesus berbicara banyak hal tentang kerajaan Allah
sepanjang perjalanan menuju kampung Emaus. Sekarang, mereka telah
menyaksikan Yesus sendiri, merekapun segera ingin memberitahukan kepada
murid-murid lainnya bahwa apa yang diberitahukan oleh para perempuan itu adalah
benar! Mereka memakai jubah mereka dan segera kembali ke kota Yerusalem.
Ketika mereka tiba di sana, merekapun memberitahukan kepada mereka semua
tentang apa yang telah terjadi.
Mereka berkata, ”Yesus sungguh hidup! Dia berjalan bersama dengan kami!”
Semua murid lainnya terkesima, sekaligus bersukacita. Mereka pun segera ingin
menyaksikan bahwa Yesus telah bangkit, Dia telah hidup kembali.
Murid-Murid Pergi Menangkap Ikan
Suatu hari, beberapa orang murid sedang menangkap ikan di danau Galilea.
Telah seharian mereka berusaha untuk menangkap ikan, tetapi tidak seekor
ikanpun mereka dapati. Setiap kali mereka menebarkan jala mereka ke dalam air,
isinya selalu kosong. Ketika menjelang pagi hari, mereka memutuskan untuk
kembali ke pantai. Ketika mereka hampir merapat di pantai, mereka melihat ada
seorang laki-laki sedang berdiri dekat pantai.
Salah seorang dari antara mereka itu berkata, ”Lihat, ada seorang laki-laki di
sana.” Mereka tidak menduga ada seorang laki-laki yang berdiri di sana pagi-pagi
sekali.
Tiba-tiba orang itu berseru kepada mereka, ”Apakah kamu telah menangkap
ikan?”
“Tidak,” jawab mereka.
Lalu, orang itu mengatakan hal yang membingungkan kepada mereka. Dia
berkata, ”Tebarkan jalamu ke sebelah kanan perahu dan kamu akan mendapatkan
ikan.”
Murid-murid masih belum mengerti mengapa orang itu berkata demikian
kepada mereka. Telah semalaman mereka berusaha menangkap ikan, tetapi tidak
seekor ikanpun mereka dapati. Dan karena mereka masih di perahu, mereka
memutuskan untuk mencobanya sekali lagi. Mereka menebarkan jala itu ke dalam
air pada sebelah kanan perahu seperti yang dikatakan oleh orang itu. Tiba-tiba,
mereka merasakan ada sejumlah ikan yang tertangkap dalam jala mereka. Dengan
perlahan, jala mereka menjadi sangat berat dan penuh dengan ikan, sehingga
mereka menjadi sulit untuk mengangkatnya keluar dari dalam air!
86
Amanat Agung
Ternyata Yesus Lagi
Saat itu, Yohanes menyadari siapa orang laki-laki itu.
“Itu, Yesus di pantai!” seru Yohanes.
Ketika Petrus mendengar seruan ini, maka ia begitu sukacita, hingga melompat
ke air dan berenang menuju pantai.
Murid-murid lainnya membawa
perahu dengan sejumlah ikan
menuju pantai. Ketika mereka
menemui Yesus, Dia telah
membuat api dan sedang
menantikan mereka. Mereka
duduk bersama sambil sarapan dan
berbincang-bincang.
Senang rasanya bersama dengan Yesus kembali.
Yesus Bertanya Kepada Petrus
Setelah sarapan, Yesus berbicara kepada Petrus seorang diri. Petrus masih
diliputi rasa sesal dan bersalah, sehingga takut untuk menghadapi Yesus. Apakah
Yesus marah terhadap dirinya, karena ia telah menyangkal-Nya tiga kali? Tidak,
Yesus tidak memarahi Petrus, tetapi Dia hanya ingin mengajukan pertanyaan
sederhana kepada Petrus.
“Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?”
Petrus terkejut dengan pertanyaan itu. Tentu saja, ia mengasihi Yesus.
Sekalipun ia pernah menyangkal Yesus, tetapi sesungguhnya, ia sungguh
mengasihi-Nya.
Petrus menjawab, ”Engkau tahu Tuhan bahwa aku mengasihi-Mu.”
“Gembalakanlah domba-domba-Ku,” kata Yesus. Petrus menganggukkan
kepalanya..
Yesus bertanya lagi kepada Petrus, ”Apakah engkau mengasihi Aku?”
Petrus menjawab, ”Ya Tuhan, aku mengasihi-Mu.”
“Gembalakanlah domba-domba-Ku,” kata Yesus. Kembali Petrus
menyanggupi permintaan Yesus terhadap dirinya.
Lalu, untuk ketiga kalinya, Yesus bertanya, ”Petrus, apakah engkau
mengasihi Aku?”
Petrus merasa sedih hatinya, tetapi ia menjawab, ”Tuhan, Engkau
mengetahui segalanya. Tentu saja, aku mengasihi-Mu.”
“Gembalakanlah domba-domba-Ku,” kata Yesus terakhir kalinya.
Yesus tidak memarahi Petrus. Dengan mengatakan bahwa dirinya
mengasihi Yesus sampai tiga kali, maka Petrus menyatakan bahwa ia sungguh
menyesal sampai menyangkal Yesus tiga kali, bahkan ia pun siap melakukan
pekerjaan Allah. Yesus meminta kepada Petrus agar ia "menjaga domba-dombaNya" - menjaga orang-orang yang telah percaya kepada Yesus. Petrus akan
mengajar mereka tentang Yesus, menolong mereka berdoa, bahkan menunjukkan
bahwa mereka dapat terlibat dalam pekerjaan Allah. Ini adalah tugas yang penting!
Yesus memastikan bahwa Petrus memahami amanat agung yang akan ia emban.
Amanat Agung 87
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Para pengikut Yesus __________ (berkabung) terhadap kematian-Nya.
2.
Ketika dua orang murid Yesus mengetahui bahwa orang itu adalah Yesus,
maka mereka segera kembali ke kota __________ (Yerusalem) untuk
mengatakan kepada murid-murid lainnya.
3.
Murid-murid melihat Yesus sedang berjalan di padang gurun. (Salah)
4.
Yesus bertanya empat kali kepada Petrus, "Apakah engkau mengasihi Aku?"
(Salah)
5.
Yesus menginginkan Petrus menjaga para pengikut-Nya. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa kedua orang murid itu tidak langsung mengenali Yesus?
88
2.
Mengapa Yesus menolong murid-murid-Nya yang sedang menangkap ikan
melalui mujizat?
3.
Menurut kamu, apakah Petrus sungguh mengasihi Yesus, sekalipun ia pernah
menyangkal diri-Nya sampai tiga kali?
4.
Bagaimana Petrus menjaga orang-orang yang percaya kepada Yesus?
5.
Apakah yang kamu dapat lakukan bagi Yesus untuk menyatakan bahwa kamu
pun mengasihi-Nya?
Amanat Agung
Apa Yang Yesus Berikan
AKTIVITAS 1
Kepada Petrus?
Petunjuk:
Yesus memberikan sesuatu yang sungguh penting kepada Petrus, sebelum Dia
terangkat ke surga. Temukan apakah itu dengan memberi tanda silang pada semua
huruf yang terlihat lebih dari lima kali. Gunakan huruf yang tersisa untuk menemukan
jawabannya.
S
K
P
U
D
N
B
T
D
O
C
T
I
B
S
B
K
T
B
S
P
O
E
T
P
D
R
O
A
D
D
B
O
J
B
S
D
A
P
T
A
P
N
D
A
O
L
B
S
L
O
A
P
H
S
T
Jawaban:
Kunci Kerajaan Allah
Amanat Agung 89
Terima Kasih
AKTIVITAS 2
Sasaran:
Membiasakan murid-murid mengatakan ungkapan "terima kasih" mereka kepada
saudara-saudari seiman yang telah menolong mereka menjadi lebih dekat kepada
Yesus .
Petunjuk:
Berikan setiap orang murid selembar kertas dan mintalah mereka menuliskan
ungkapan "terima kasih" mereka kepada saudara-saudari seiman yang telah
mengajari mereka banyak hal tentang Yesus. Ungkapan "terima kasih" tersebut
dapat pula ditujukan ke pendeta, guru, orangtua, kakek-nenek ataupun teman
mereka. Bantulah mereka dengan memberikan kata pembuka dalam ungkapan
"terima kasih" mereka itu. Berikan contoh kata-kata yang dapat mereka gunakan.
Sediakan pula amplop dan perangko, sehingga mereka dapat mengirimkannya pada
hari yang sama. (Dapat pula, surat itu diberikan secara langsung kepada orang yang
bersangkutan. )
Aktivitas Pilihan:
Kesaksian
Undanglah orangtua ataupun seorang dari antara para pekerja kudus di
gereja setempat ke dalam kelas untuk memberikan kesaksian singkat tentang
peristiwa yang membuat mereka menjadi lebih dekat kepada Allah.
90
Amanat Agung
Seseorang Mendatangi Kleopas Dan Temannya
Untuk Menanyakan Perihal Penyaliban Yesus
“Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan
dalam pengenalan akan Tuhan
dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”
(2 Pet. 3:18a)
Amanat Agung 91
92
Amanat Agung
PELAJARAN
12
Amanat Agung
Kitab Bacaan:
Mat. 28:16-20; Mrk. 16: 14-20; Luk. 24:36-53; Yoh. 20:19-29; Kis. 1:1-11
Kebenaran Alkitab:
Yesus terangkat ke surga dan pasti kembali suatu hari kelak.
Tujuan Pelajaran:
Memberitakan kabar keselamatan Allah melalui kuasa Roh Kudus.
Ayat Hafalan:
“Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” (Kis. 1:8a)
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu,
Tuhan, karena Engkau telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mempelajari
pengajaran-Mu. Demikianpun pada hari ini, kami akan mempelajari hari-hari
terakhir-Mu di dunia. Tolonglah agar kami dapat melakukan kehendak-Mu. Kami
pun menyadari bahwa kami perlu kuasa Roh-Mu yang kudus untuk menolong kami.
Berilah kami kuasa dan kekuatan dari pada-Mu. Kiranya segala kemuliaan hanya
bagi-Mu. Haleluya, Amin.
PERSIAPAN
MENGAJAR
Murid-Murid Yesus
Yesus memilih dua belas orang untuk menjadi murid-Nya, yang kemudian
dikenal dengan sebutan rasul. Adapun nama mereka tercatat dalam Mat. 10:2-4;
Mrk. 3:16-19; Luk. 6:14-16 dan Kis. 1:13. Sekalipun nama mereka seringkali disebut
dengan urutan yang berbeda, tetapi yang menarik adalah setiap kali daftar nama itu
disebut, selalu dimulai dari Simon Petrus dan diakhiri oleh Yudas Iskariot (kecuali
dalam Kis. 1, karena Yudas Iskariot telah mengakhiri dirinya dengan menggantung
diri). Daftar nama kedua belas rasul yang tertulis dalam kitab Matius adalah sebagai
berikut: Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Tomas,
Matius, Yakobus anak Alfeus, Tadeus (juga dikenal sebagai Yudas anak Yakobus),
Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot.
Amanat Agung 93
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Banyak orang mungkin seperti Tomas yang tidak mudah untuk percaya akan
suatu hal, yaitu ia meminta bukti nyata dengan dapat melihat dan meraba bekas
lubang pada tangan dan perut Yesus. Akhirnya, Yesuspun memberikan bukti nyata
itu kepada Tomas, sehingga ia percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian.
Tetapi, Yesus mengingatkan Tomas, ”Adalah lebih berbahagia mereka yang
percaya tanpa melihat daripada yang percaya dengan harus melihat terlebih
dahulu.”
Mungkin murid-murid Anda telah dibaptis semasa mereka masih kecil,
bahkan ada yang masih bayi, tetapi pada waktu itu, mereka masih belum mengerti
akan makna dari anugerah keselamatan itu sendiri. Mereka masih perlu
mendapatkan bimbingan dari orangtua mereka dan Anda dalam langkah
pertumbuhan iman mereka selanjutnya, sehingga akhirnya mereka memiliki dasar
kepercayaan yang sederhana dan murni kepada Yesus dengan tidak perlu melihat
mujizat terlebih dahulu. Ingatkan pula kepada mereka bahwa Yesus akan mengasihi
mereka yang memiliki iman yang murni dan teguh. Kadang, manusia membuat
kehidupan mereka itu menjadi lebih rumit daripada yang seharusnya. Iman tidak
dapat disejajarkan dengan logika. Sekiranya iman dapat disejajarkan dengan logka,
maka tentu hal itu bukanlah iman lagi. Doronglah murid-murid Anda untuk memiliki
iman yang murni dan teguh, maka pintu iman itu akan dibukakan bagi mereka.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Amanat:
Perintah; perkara yang harus dilakukan
Terangkat:
Naik; tidak lagi pada posisi yang semula
Saksi:
Orang yang melihat terjadinya suatu perkara
94
Amanat Agung
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang penampakkan Yesus
setelah Dia bangkit dari kematian. Dia menampakkan diri kepada beberapa orang
pengikut-Nya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Dia benar-benar telah
bangkit dari kematian. Suatu kali, Ia menampakkan diri kepada dua orang pengikutNya yang sedang dalam perjalanan menuju kampung Emaus. Mereka berjalan
bersama dan sampai saat makan malam tiba, mereka belum menyadari bila orang
yang menyertai perjalanan mereka itu adalah Yesus. Setelah mereka
menyadarinya, maka tiba-tiba Yesus menghilang. Begitu sukacitanya, sehingga
mereka kembali menuju kota Yerusalem untuk mengatakan kepada murid-murid
lainnya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Kemudian, beberapa orang murid
melihat Yesus, ketika mereka sedang menangkap ikan, bahkan Yesus menolong
proses penangkapan ikan itu, sehingga mereka mendapat banyak ikan. Setelah
makan bersama, Yesus berbicara seorang diri dengan Petrus. Ia meminta agar
Petrus menjaga "domba-domba-Nya", yaitu menjaga umat-Nya.
Yesus Menampakkan Diri Kembali
Yesus menampakkan diri beberapa kali kepada murid-murid dan pengikutNya. Setiap kali mereka melihat Yesus, mereka merasakan sukacita yang besar,
karena mereka mengetahui bahwa Yesus sungguh telah hidup kembali.
Suatu kali, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, ketika
mereka berkumpul di sebuah rumah. Pintu terkunci dengan rapatnya, karena
mereka takut terhadap orang Yahudi yang akan datang dan membawa mereka yang
mengenal Yesus. Saat sedang berbincang-bincang, tiba-tiba Yesus tiba-tiba
menampakkan diri-Nya.
Yesus berkata kepada mereka, “Damai sejahtera menyertai kamu.”
Murid-murid merasa tidak yakin, apakah yang berkata-kata dengan mereka
itu adalah benar-benar Yesus. Bagaimana Ia dapat masuk ke dalam rumah dengan
pintu yang terkunci dengan rapat itu? Tetapi Yesus mengetahui apa yang mereka
sedang pikirkan. Ia segera menunjukkan bekas lubang paku pada tangan dan kakiNya.
“Jangan takut,” kata Yesus. “Aku bukanlah hantu. Lihatlah tanda bekas
lubang paku di tangan dan kaki-Ku ini. Rabalah, karena hantu tidak memiliki tubuh
seperti Aku.”
Murid-murid mendekati Yesus untuk memastikan bahwa orang yang di
depan mereka itu adalah benar-benar Yesus. Ketika mereka menyadarinya, mereka
sungguh bersukacita bahwa Yesus dapat bersama dengan mereka kembali. Dia
duduk dan berbincang-bincang, bahkan makan malam bersama dengan mereka.
Tetapi salah seorang murid, Tomas, tidak sedang berada di antara mereka ketika
Yesus menampakkan diri-Nya.
Ketika Tomas kembali, mereka memberitahukan kepadanya bahwa Yesus
baru saja bersama dengan mereka. Tetapi, Tomas tidak percaya sama sekali
terhadap apa yang didengarnya itu.
”Aku tidak akan percaya, sebelum aku melihat tanda paku dan mencucukkan
jariku pada tangan-Nya,” demikianlah kata Tomas.
Amanat Agung 95
Murid-murid lainnya berusaha meyakinkan Tomas bahwa Yesus sungguh
telah bangkit dari kematian, tetapi usaha mereka belum menunjukkan tanda-tanda.
Setelah satu minggu berlalu, semua murid kembali berkumpul di rumah itu.
Tiba-tiba, Yesus menampakkan diri-Nya di antara mereka semua.
“Damai sejahtera menyertai kamu!” kata Yesus. Lalu Dia mengalihkan
pandangan-Nya ke arah Tomas dan berkata, ”Engkau telah katakan bahwa engkau
tidak akan percaya sebelum melihat dan mencucukkan jarimu pada tanda bekas
paku di tangan dan di kaki-Ku. Sekarang, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan jarimu,
dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah,”
Tomas meraba tanda bekas paku di tangan dan di kaki Yesus dan ia berseru,
”Tuhanku dan Allahku! Engkau sungguh adalah Yesus yang telah hidup kembali dari
kematian!”
Yesus berkata, ”Engkau percaya karena telah melihat Aku. Tetapi,
berbahagialah mereka yang percaya kepada-Ku dengan tidak melihat.”
Setelah itu, Yesus meninggalkan mereka, tetapi Dia masih menampakkan
diri-Nya beberapa kali lagi. Kali ini, mereka tidak terkejut atau takut lagi ketika melihat
Yesus. Mereka tahu bahwa Dia sungguh telah hidup kembali, bahkan bila tidak
bersama dengan mereka sekalipun, tetapi mereka tetap tahu bahwa Dia hadir dalam
roh, karena Yesus telah berjanji akan selalu menyertai mereka.
Yesus Terangkat Ke Surga
Setelah empat puluh hari lamanya dari saat kebangkitan, Yesus telah
mengetahui bahwa saat-Nya di dunia ini telah berakhir. Dia ingin memberikan
beberapa pesan penting terakhir kepada murid-murid-Nya sebelum terangkat ke
surga. Dia menyuruh mereka untuk menemui-Nya di sebuah bukit, yang disebut
bukit Zaitun. Ketika semuanya tiba di sana, Yesus menampakkan diri dan berkata
kepada mereka.
“Nantikanlah Roh Kudus yang akan dicurahkan kepadamu,” kata Yesus. “Ia
akan menolong kamu untuk melakukan pekerjaan Allah.”
Lalu Yesus menunjuk tanah yang ada di dekat-Nya itu, dan berkata, ”Pergilah
ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada setiap makhluk. Katakanlah kepada
mereka bahwa Akulah, sang Juruselamat itu. Bantulah mereka dapat mempelajari
segala sesuatu tentang Aku dan ajarlah mereka untuk dapat mematuhi segala
sesuatu tentang perintah-Ku.”
Murid-murid mendengarkan semua pesan Yesus itu dengan seksama. Saat
mereka memandang Yesus, maka merekapun menyaksikan Dia dengan perlahan
terangkat dari tanah. Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sambil
menengadah ke langit, Yesus makin terangkat tinggi. Lalu mereka menyadari bahwa
Ia telah kembali ke surga. Akhirnya, Yesus menghilang dalam awan tebal.
Melihat apa yang disaksikannya itu, maka murid-murid merasakan kesedihan
yang mendalam, karena sekarang Yesus telah benar-benar menghilang dari
hadapan mereka. Sekalipun demikian, mereka tetap percaya dan menaruh harapan
bahwa Ia pasti kembali suatu hari nanti, seperti yang dijanjikan-Nya. Mereka mulai
berjalan menuju kota Yerusalem. Akhirnya, setelah sekian lamanya bersama dengan
Yesus, maka mengertilah mereka mengapa Ia memilih mereka menjadi murid-muridNya. Yesus telah mempercayakan mereka untuk mengemban pelayanan yang
sungguh penting ini. Mereka memutuskan melakukan apa yang Yesus telah
perintahkan, tetapi mereka butuh kekuatan dari pada Allah terlebih dahulu. Maka
mereka pulang dan berdoa bersama. Mereka menantikan Roh Kudus dicurahkan
dengan tekun. Mereka tahu bahwa dengan kuasa Roh Kudus, mereka disanggupkan
untuk menjadi saksi dan pekerja bagi Yesus.
96
Amanat Agung
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Yesus memperlihatkan tanda bekas paku pada __________ (tangan) dan
__________ (kaki)-Nya kepada murid-murid-Nya.
2.
Yesus berkata, ”Berbahagialah mereka yang __________ (percaya) dengan
tidak melihat Aku.”
3.
Yesus terangkat ke surga di bukit __________. (Zaitun)
4.
Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk menantikan __________ (Roh Kudus)
dicurahkan.
5.
Yesus ingin kita semua memberitakan Injil. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapa murid-murid menjadi takut saat melihat Yesus?
2.
Apa yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya, sebelum Ia kembali ke
surga?
3.
Mengapa Roh Kudus itu penting?
4.
Apakah kamu percaya bahwa Yesus pasti datang kembali suatu hari nanti?
Akankah kamu siap, bila Ia datang esok hari?
Amanat Agung 97
Mari Lihatlah Peta!
AKTIVITAS 1
Sasaran:
Menolong murid-murid memiliki pengertian yang lebih baik tentang di mana Yesus
menghabiskan minggu-minggu terakhir-Nya di dunia.
Petunjuk:
Tunjuklah tempat-tempat penting, sekaligus ingatkan murid-murid akan peristiwaperistiwa penting yang terjadi di sana. Berilah warna pada tempat-tempat penting itu
dalam peta.
98
Amanat Agung
AKTIVITAS 2
Mencari Murid
Petunjuk:
Carilah nama sebelas orang murid dari antara dua belas orang murid dalam teka-teki
kata berikut ini. Pakailah huruf-huruf yang tersisa untuk mengeja nama murid yang
tidak ada di teka-teki kata itu.
Y
O
H
A
N
E
S
B
T
A
N
D
R
E
A
S
A
A
K
R
S
U
R
T
E
P
D
O
T
S
U
I
T
A
M
E
B
S
U
P
I
L
I
F
U
U
O
B
T
O
M
A
S
S
S
Y
A
K
O
B
U
S
L
A
T
M
S
I
M
O
N
O
E
R
Y
U
D
A
S
U
S
Nama Sebelas Orang Murid:
Petrus, Yakobus, Andreas, Yohanes, Filipus, Tomas, Matius, Yakobus, Simon orang
Zelot, Yudas Iskariot, Tadeus.
Jawaban:
Bartolomeus
Amanat Agung 99
Tomas Menangis Ketika Menjamah Tangan Yesus.
Kini, Dia Percaya Bahwa Yesus Berada Di Antara Mereka.
“Kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.”
(Kis. 1:8a)
100
Amanat Agung
PELAJARAN
13
Ulasan Akhir
Kitab Bacaan:
Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya.
Kebenaran Alkitab:
Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya.
Tujuan Pelajaran:
Semua tujuan pelajaran sebelumnya.
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah menuntun kami selama kwartal ini. Kami telah banyak
mempelajari tentang kehidupan-Mu saat di dunia. Engkau telah mengajar banyak
orang tentang hal Kerajaan Allah. Engkau pun telah menderita demi kami dengan
mati di kayu salib. Tetapi Engkau hidup kembali, mengalahkan maut. Terima kasih,
Tuhan, karena Engkau telah menyelamatkan kami. Biarlah kami selalu ingat akan
semua pengajaran-Mu. Mohon penuhilah kami dengan kuasa Roh Kudus, sehingga
kami dapat mengerti kehendak-Mu dan melakukan pekerjaan-Mu. Terpujilah Tuhan
sampai selama-lamanya. Haleluya, Amin.
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Ayat Alkitab
Pilihlah enam dari berikut ini untuk menguji murid-murid Anda:
1. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari __________ (air) dan
__________ (Roh), ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
(Yoh. 3:5)
2.
“Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam __________
(kasih) kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus,
yang adalah kepala.” (Ef. 4:15)
3.
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi __________ (pelayan)mu.” (Mrk. 10:43)
4.
“Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, __________
(bermazmur) bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.” (Mzm. 9:3)
5.
“Akulah jalan dan kebenaran dan __________ (hidup).
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
(Yoh. 14:6)
Amanat Agung 101
6.
“Jikalau Aku tidak __________ (membasuh) engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku.” (Yoh. 13:8b)
7.
“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang __________ (Pertama) dan
Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Why. 22:13)
8.
“Ikutlah menderita sebagai seorang __________ (prajurit) yang baik dari
Kristus Yesus.” (2 Tim. 2:3)
9.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah __________ (mati) untuk kita,
ketika kita masih berdosa.” (Rm. 5:8)
10. “Kristus telah _______________ (dibangkitkan) dari antara orang mati.”
(1 Kor. 15:20a)
11. “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan _______________ (Juruselamat) kita, Yesus Kristus.”
(2 Pet. 3:18a)
12. “Kamu akan menerima __________ (kuasa), kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu.” (Kis. 1:8a)
Pertanyaan:
1. Hal apakah yang dilakukan Yesus di taman Getsemani?
(Berdoa tiga kali)
102
2.
Peristiwa apa sajakah yang terjadi selama penangkapan dan penyaliban
Yesus?
(Yesus ditangkap pagi-pagi sekali, tidak sungguh-sungguh diadili, diolok-olok
oleh banyak prajurit, para prajurit membuang undi atas jubah Yesus, langit
gelap, murid-murid meninggalkan Yesus seorang diri)
3.
Mengapa kebangkitan Yesus penting bagi kita?
(Kristus mati bagi semua dosa kita dan kematian-Nya memberikan
pengharapan keselamatan)
4.
Berapa lama Yesus tinggal di dunia setelah kebangkitan-Nya dan apa yang
dilakukan-Nya saat itu?
(Empat puluh hari lamanya; Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk
memberitakan berita keselamatan ini sampai kepada ujung dunia)
Amanat Agung
Mencocokkan Karakter
1. __________ Yudas
2.
__________ Tomas
3.
__________ Murid-Murid
Yesus
a. Aku hidup kembali setelah tiga hari
kematian-Ku.
b. Aku menyangkal Yesus sebanyak tiga kali.
c. Aku tidak percaya bahwa Yesus hidup lagi.
Aku ingin melihat tanda bekas paku
dengan mataku sendiri.
4.
__________ Yesus
d. Aku pergi ke kubur mencari Yesus pada
pagi hari ketiga.
5.
__________ Petrus
e. Kami diperintahkan untuk mengabarkan
Injil kepada semua bangsa.
6.
__________ Malaikat
f. Aku mengatakan kepada para perempuan
di kubur itu bahwa Yesus telah bangkit.
7.
__________ Maria Magdalena g. Aku telah mengkhianati Yesus.
Jawaban Bebas:
1. Bagian kehidupan Yesus yang manakah yang paling penting bagi kamu?
Mengapa?
2. Hal apakah yang paling penting yang kamu pelajari selama kwartal ini?
Aktivitas:
Dianjurkan untuk mengadakan suatu persekutuan yang santai dengan disertai
makanan ringan dan aktvitas yang ringan pula.
Amanat Agung 103
“
Dialah yang kami beritakan,
apabila tiap-tiap orang kami nasihati
dan tiap-tiap orang kami ajari
dalam segala hikmat,
untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan dalam Kristus.
(Kolose 1:28)
”
Pratama
PENDIDIKAN AGAMA
True Jesus Church
General Assembly, USA.
(Buku ini hanya dipergunakan
di dalam Gereja Yesus Sejati)
Edisi Revisi 1, 2008
Download