HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA KOTA BATAM Yuli Mariany Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam ABSTRAK Kanker payudara merupukan penyakit pembunuh nomor dua pada wanita di dunia, sedangkan di Indonesia kanker payudara merapakan pembunuh nomor satu pada wanita. Menurut penelitian terbaru, salah satu faktor risiko wanita untuk terserang kanker payudara adalah wanita yang bekerja shift malam. Batam merupakan salah satu kota industri yang memakai metode shift waktu kerja. Pekerja shift di Batam 57% diantara adalah wanita. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan shift kerja dengan kejadian kanker payudara di bagian bedah Rumah Sakit Camatha Sahidya Kota Batam periode November 2013 – Juli tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode case-control yang melibatkan pasien penderita kanker payudara dan pasien yang bukan kanker payudara di RS Camatha Sahidya. Teknik pengambilan sample adalah melibatkan semua pasien penderita kanker payudara di RS Camatha Sahidya dan dibandingkan dengan pasien di Poli Kebidanan yang diagnosanya bukan kanker payudara. Pasien-pasein ini adalah pasien yang tercatat dari bulan November 2013 – Juli tahun 2014. Hasil yang penelitian yang didapat dari 46 penderita kanker payudara yang berstatus sebagi pekerja shift (95,7%), dan rata-rata penderita kanker payudara di RS Camatha Sahidya (78,3%) sudah menikah, dan (71,7%) berusia > 20 tahun, OR = 253 risiko terkena kanker payudara pada pekerja shift dibandingkan yang bukan pekerja shift. Pada analisis kelompok untuk yang berusia > 20 tahun OR = 166,625 (33,541827,75). Dapat disimpulkan bahwa didapatkan hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan kejadian kanker payudara dengan OR = 253 (51,563-1.241,379). Kata kunci : Kanker Payudara, Pekerjaan Shift. Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali (Mardiana, 2009). PENDAHULUAN Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya yang tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun Indonesia (Buletin Jendela Data Dan Kesehatan RI, 2012). Prevalensi kejadian kanker payudara di dunia meningkat 20% per tahun dari semua kasus kanker pada wanita. Diperkirakan kurang lebih 510.000 wanita meninggal pada tahun 2004 dan meningkat setiap tahunya, 69% diantaranya merupakan kejadian yang berlaku di negara yang berkembang, dan kanker payudara dinyatakan pembunuh nomor dua di dunia setalah kanker rahim (WHO, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh WHO (World Health Organization), Kanker itu sendiri adalah suatu istilah untuk penyakit di mana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute, 2009). Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskular. Di dunia, sekitar 12% dari seluruh kematian disebabkan oleh kanker (Depkes, 2010). 36 dinyatakan bahwa penderita kanker payudara di negara-negara Asia diderita oleh wanita dengan usia yang relatif lebih muda. Menurut WHO kanker payudara merupakan penyakit kanker yang paling banyak ditemukan pada wanita di negara berkembang dan negara maju, penyebabnya adalah perubahan pola hidup yang lebih ke arah urbanisasi serta di tamabah dengan faktor risiko yang telah ada. Diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker payudara pada tahun 2030 (Depkes, 2010). dari IV stadium, yaitu 0, I, IIA, IIB, IIIA, IIIB, dan IV. Masing-masing stadium memiliki karakteristik masingmasing (Kosmmojaya Pandu Nusa, 2009). Batam merupakan salah satu kota industri di Indonesia dan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pekerja (buruh) yang bekerja shift. Menurut data yang didapat dari kepala Dinkes Kota Batam, Chandra Rizal (2013), tercatat bahwa dari sebanyak pekerja tersebut 57% di antra adalah wanita. Bekerja sebagai buruh di industri tersebut dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja, terutama kelompok yang beresiko. Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker yang tertinggi diderita wanita dan merupakan pembunuh nomor satu, dengan angka kejadian 26 dari 100.000 perempuan dan disusul kankera rahim dengan angka kejadian 16 per 100.000 perempuan. Dan data yang didapat dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia yaitu 16,85% (Depkes, 2010). Menurut IARC (International Agency for Research Cancer), dan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Kristan Aronson dari Queen's University di Kingston mengemukakan salah satu faktor risiko tambahan di antara faktor risiko yang telah ada seperti umur, jenis kelamin, genetik. Faktor risiko tersebut adalah pekerjaan pada malam hari atau bekerja pada shift malam. Di Batam, khususnya di RS Camatha Sahidya, kasus kanker payudara ini cukup mengawatirkan, dari data pasien yang didapat di RS Camatha Sahidya pada bulan November 2013 – Juli tahun 2014, tercatat diantaraanaya 142 orang pasien rawat jalan, 46 orang pasien rawat inap, dan, 385 orang check up. Menurut penelitian yang dilakukan di London, wanita yang bekerja shift malam memiliki risiko dua kali lebih mungkin untuk terserang kanker payudara. Para ilmuan percaya bahwa pencahayaan buatan di malam hari dapat mengganggu proses pembentukan hormon di dalam tubuh, hormon tersebut adalah melatonin. Melatonin adalah hormon yang berfungsi menekan pembentukan sel kanker (WHO, 2007). Gambaran klinis kanker payudara tidak khas, kebanyakan wanita tidak menyadarinya, dan telah terdiagnosa pada stadium II ke atas (Depkes, 2010). Gejala kanker payudara ini secara umum adalah di temukannya ada benjolan keras pada payudara, bentuk puting berubah, payudara berwarna merah, payudara terasa panas, dan, mengerut sepeti kulit jeruk (Diteksi Dini Kanker Payudara, 2011). Penyebab pasti kanker payudara ini belum bisa dipastikan, akan tetapi hanya barupa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kanker payudara (WHO, 2009). Menurut data yang didapat dari RS Camatha Sahidya banyaknya wanita yang mederita kanker payudara adalah sebagai pekerja di Industri yang jam kerjanya shift. Adapun Tujuan penelitian ini bahwa diketahuinya tingkat angka kejadian kanker payudara di RS Camatha Sahidya Kota Batam pada Menurut UICC (International Union Against Cancer dari World Helath Organization) kanker payudara terdiri 38 November 2013 – Juli tahun 2014, hubungan shift kerja pada wanita penderita kanker payudara di RS Camatha Sahidya Kota Batam dan diketahuinya tingkat umur pesien kanker payudara di RS Camatha Sahidya Kota Batam. METODE Penelitian ini menggunakan desain perbandingan dengan metode casecontrol. Penelitian case-control adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Dengan kata lain (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu (Notoatmodjo, 2010). Dimana yang menjadi case dalam kasus ini adalah semua pasien Kanker Payudara, di RS Camatha Sahidya Kota Batam yang berjumlah 46 orang, dan yang menjadi control dalam penelitian ini adalah diambil 100 dari 830 pasien kebinan yang non kanker payudara. Shift kerja (+) Retrospektif Kanker payudara Shift kerja (-) Shift kerja (+) Retrospektif Non kanker payudara Shift kerja (-) Gambar 1. Rancangan Case Control HASIL berdasarkan karakteristik (usia, pekerjaan, satus kawin, status KB, paritas, stadium kanker). Analisis Univariat Hasil analisis univariat menggambarkan distribusi data frekunsi pada tabel Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kasus dan Kontrol 39 KELOMPOK KASUS (%) KONTROL (%) 13 (28,3 %) 33 (71,7 %) 6 (6 %) 94 (94 %) 44 (95,7 %) 2 (4,3 %) 8 (8 %) 92 (92 %) 10 (21,7 %) 36 (78,3 %) 100 (100 %) - 3 (6,5 %) 43 (93,4 %) 21 (21 %) 79 (79 %) 37 (80,4 %) 7 (15,2 %) 2 (4,3 %) 15 (15 %) 44 (44 %) 41 (41 %) F. Stadium Kanker : -I - IIA - IIB - IIIA - IIIB - IV 26 (56,5 %) 14 (30,4 %) 4 (8,7 %) 2 (4,3 %) - - Pasien 46 100 A. Usia : ≤ 20 Tahun > 20 Tahun B. Pekerjaan : - Shift - Non Shift C. Status : - Kawin - Single D. Staus KB : - Ber- KB - Tidak KB E. Paritas : - 0 - 1 -≥2 Distribusi kejadian kenker payudara menurut usia, dari analisis tabel 1. didapatkan bahwa 71,7 % kejadian kanker payudara diderita oleh wanita dengan usia > 20 tahun dan 28,3 % diderita oleh wanita dengan uisa ≤ 20 tahun. Distribusi kejadian kanker payudara menurut status KB, dari analisis tabel 1. didapatkan diketahui bahwa dari data total kasus 46 orang, 93,5 % tidak mengikuti program KB, dan 6,5 % yang mengikuti KB Distribusi kejadian kanker payudara menurut pekerjaan, dari analisis tabel 1. didapatkan bahwa pada penderita kanker payudara dengan total penderita 46 orang, 95,7 % berkerja shift, dan 4.3 % tidak bekarja shift. Distribusi kejadian kanker payudara menurut paritas, dari analisis tabel 1. didapatkan diketahui bahwa rata-rata dari data total kasus 46 orang, 80,4 % dengan status belum mempunyai anak, 15,2 % berstatus primipara atau baru satu kali melahirkan, dan 4,3 % dengan status multipara atau yang sudah lebih dari satukali melahirkan. Distribusi kejadian kanker payudara menurut status perkawianan, dari analisis tabel 1. didapatkan bahwa penderita kanker payudara dengan total penderita 46 orang, 78,3 % berstatus single, dan 21.7 % berstatus kawin. Analisis Bivariat Analisis bivariat pada penelitian ini digunkan untuk mengetahui apakah ada 40 hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen, maka digunakan analisis bivariat menggunakan Odds Ratito atau Risk Estimate. Jika Apabila diperoleh OR = 1 maka berarti tidak hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila diperoleh OR >1, berarti ada hubungan antara variabel independen berisiko terhadap variabel dependen. Begitu sebaliknya bila OR <1, berarti ada hubungan tapi variabel independen tidak berisikoi terhadap variabel dependen. Tabel 2. Hubungan Pekerjaan Shift Dengan Kejadian Kanker Payudara Pekerjaan Non Shift Shift Total Kontrol Kasus Total OR (95% CI) 92 8 2 44 94 52 253 (51,536 – 1241,379) 100 46 146 Tabel 2. tersebut diatas memperlihatkan bahwa dari 52 pasien, pasien sebagai control 8 orang yang bekerja shift dan 44 orang pasien kasus yang bekerja shift. Sedangkan yang berkerja tidak shift dari 94 orang, pasien sebagai kontol 92 orang yang tidak bekerja shift dan 2 orang pasien kasus yang tidak bekerja shift. Hasil ini dikuatkan oleh nilai OR = 253 (dua ratus lima puluh tiga), dimana OR > 1 yang artinya ada hubungannya variabel independen berisiko terhadap variabel dependen. Dimana perkerjaan shift yang dilakukan oleh wanita memiliki peluang terjadinya kenker payudara sebanyak 253 kali dibandingkan yang tidak bekerja shift. Tabel 3. Hubungan pekerjaan shift dengan kejadian kanker payudara pada Usia > 20 tahun. Usia > 20 Non Shift Shift Total Kontrol Kasus Total OR (95% CI) 86 8 2 31 88 39 162,625 (33,541 – 827,750) 94 33 127 Tabel 3. tersebut diatas memperlihatkan bahwa wanita yang usia > 20 tahun berisiko terserang kanker payudara dengan riskiko 162,625 (Seratus enam puluh dua koma enam ratus dua puluh lima) kali terserang di bandingkan dengan wanita yang usia masih di bawah 20 tahun. PEMBAHASAN Penelitian ini menggukan desain perbandingan dengan metode case control. Penelitian case control adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif, dengan kata lain (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau tidaknya pada waktu yang lalu, motode case 41 control ini hanya menganalisis data yang telah ada yang tercantum atau tercatat di dalam rekam medic. sedikt, sehingga wanita tersebut akan lebih rentan terkena kanker payudara. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, pada kelompok usia, wanita memmiliki peluang terserang kanker payudara, terutama usianya di atas 20 tahun dan semakin bertambah usia maka semakin besar risiko untuk terserang. Hal ini sama dengan pendapat (Kumar, et al., 2007) kanker payudara terjadi dan berisiko pada perempuan usia 30 tahun, atau pada kelompok umur dewasa awal, yang dikaitkan dengan masa menopause pada wanita, dan semakin tua usia wanita maka semakin tinggi risiko terserangnya kanker payudara. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan adalah sebagi berikut : a. Tingkat kejadian kanker payudara tercata 46 kasus di RS Camatha Sahidya dari bulan November 2013 – Juli tahun 2014 ,. b. Adanya hubungan yang signifikan antara pekerjaan yang dilakukan penderita dengan kanker payudara. c. Sebagian besar pasien kanker payudara di RS Camatha Sahidya berumur ≥ 20 tahun. Hasil penelitian tentang hubungan pekerjaan shift dengan kejadian kenaker payudara ini sesuai dengan penelitian oleh IARC (International Agency for Research Cancer¸ 2007) yang mengemukakan bahwa wanita yang bekerja sebagai shift dan bekerja pada malam hari akan meningkatkan terserang kanker payudara. Hal ini juga dikemukakan para peneliti di Queen’s University, terjadi peningkatan kanker payudara yang signifikan pada wanita yang bekerja shift malam lebih daari 4 tahun, atau wanita yang bekerja 3 malam perminggunya. REKOMENDASI 1. Kepada Rumah Sakit Camatha Sahidya, yang merukapan salahsatu Rumah Sakit rujukan tenaga kerja di Batam, disarankan untuk terus meningkatkan dan melakukan sosialisasi edukasi untuk meningkatkan pengetahuan penderita, gaya hidup, dan keamanan kerja ketika masa pengobatan, sehingga tingkat kesembuhan penderita meningkat, dan manjadi pemabelajaran bagi penderita dan menambah ilmu pengetahuan penerita tentang penyakitnya. Dan dari hasil yang peroleh didapatkan bahwa ternyata dari 46 pasien kanker payudara 95,7 % berstatus sebagai pekerja shift. Menurut penelitian sebelumnya hal ini di sebabkan oleh tergangunya irama sirkadian akibat terpapar oleh cahaya buatan pada malam hari, sehigga kelenjer pineal akan mengalami penurunan produksi hormon melatonin. Melatonin ini berfungsi sebagai penekan pembentukan sel kanker dan hormon ini paling banyak di produksi pada malam hari. Sehingga wanita yang berkerja sabai pekerja shift malam akan mengalami ketidak teraturan proses dalam tubuhnya sehingga produksi melatonin terlalu 2. Kepada wanita yang mederita kanker payudara untuk lebih memerhatikan kesehatannya dan memperbanyak waktu untuk istrahat serta tetap melakukan check-up, dan yang wanita bekerja shift terutama shift malam disarankan untuk melakukan pemerikasan kesehatan payudaranya, baik ke RS atau bisa sendiri dengan melakukan pemeriksaan SADARI (Sadari Diri Sendiri). Karena tingginya faktor risiko wanita yang bekerja shift, dengan melakukan pemeriksaan 42 tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kejadian penderita kanker payudara, terutama pada kelompok yang berisiko. dengan metode penelitian yang lain, karena dengan metode (case control) yang saat ini peneliti gunkan masih banyak kekurangannya, karena metode yang di gunkan hanya bergantung kepada data yang telah ada (retrospective). 3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan obyek serupa, hendaknya melakukan penelitian ini Handbook7_Breast-1.pdf [Accessed: 20 Oktober 2013] Junqueira, L.C. and Carneiro, J. 2007. Histologi Dasar : Teks & Atlas Edisi 10. Jakarta : EGC Kosmojaya, Pandu Nusa. 2009. Kanker Payudara. Available from: http://fortunestar.co.id/kanker/8kanker-payudara.htm1 [Accessed: 10 November 2013]. Kuehnel, Wolfgang. 2003. Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopic Anatomy 4th Ed. USA : Thieme Kumar, Vinay., Cotran, R.Z. and Robbins, S.L., 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7, Vol 2. Jakarta : EGC Lim, E., Yoon, K.L. and Thompson, A. 2007. Medicine & Surgery. China : Elsevier Mardiana, L. 2009. Mencegah dan Mengobati Kanker pada Wanita Dengan Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya National Breast Cancer Centre (NBBC). 2001. Clinical Practice Guidelines for the Management of Early Breast Cancer: 2nd ed. National Health & Medical Research Council. National Breast and Ovarian Cancer Centre. 2009. Breast Cancer Risk Factors: A Review of The Evidence. National Breast and Ovarian Cancer Centre, Surry Hills, NSW National Cancer Institute. 2009. What You Need To Know About Breast Cancer. USA: National Cancer Insititute. Available from: http://www.cancer.gov/cancerto DAFTAR PUSTAKA American Society of Clinical Oncology Foundation, Canadian Cancer Society. 2011. Stadium dan grade dalam kanker payudara. American Cencer Society. 2001. Breast Cancer. http://www.cancer.org/Cancer/ BreastCancer/index [Accessed: 10 November 2013] American Cancer Society. 2009. Breast Cancer. http://www.cancer.org/pdf. [7 Accessed: Februari 2014]. Budi Santoso: Defines Pekerjaan. http://inisantoso.wordpress.com/ 2012/09/ 25/definisi-pekerjaan/ [Accessed: 18 November 2013]. Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta Depkes. Departemen Kesehatan RI. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS). Http://lapriskesdas.co.id [Accessed: 20 Oktober 2013] Depkes. Departemen Kesehatan RI. 2010. Prevalensi Kanker di Indonesia. http://www.depkes.go.id/index. [Accessed: 21 Oktober 2013]. Ellis, H. 2006. Clinical Anatomy 11th Ed. UK : Blackwell Publishing IARC Handbook of Cancer Prevention. 2013. Cancer Prevention Breast Cancer Screening Volume 7. http://www.iarc.fr/en/publicatio ns/pdfsonline/prev/ handbook7/ 43 pics/wyntk/breast/WYNTK_bre ast.pdf [Accessed: 10 Januari 2014] Notoatmodjo, S. 2010. Mengembangkan Istrumen Penelitian. Dalam: Notoatmodjo, S., ed. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 163-165. Nurcahyo, Jalu. 2010. Awas bahaya kanker rahim dan kanker payudara. Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, Jakarta : EGC. Suma’mur. 2009. Higiene “waktu kerja”. CV Haji Masagung : Jakarta. WHO (World Health Organization). 2004. Breast Cancer : Prevention and Control. Available from : http://www.who.int/cancer/detec tion/breastcancer/en/ index1.html [Accessed 12 November 2013]. WHO (World Health Organization). 2008. Epidemiologi Kanker Di Dunia, from http//gayindo.forumotion.net/poj ok-kesehatan-health-cancerf7/data-who-2008-epidemiologikanker-di-dunia-t3023.htm [20 Desember 2013] WHO (World Health Organization). 2010. Breast Cancer Risk Factors. Available from: http://www.who.int/cancer/detec tion/breastcancer/en/index2.html [Accessed: 10 Mei 2014]. WHO (World Health Organization). 2012. Health Topics: Cancer. World Health Organization. Available form: http://www.who.int/topics/cance r/en/ [Accessed 12 Mei 2014] Wibowo, D.S. and Paryana, W. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Bandung : Elsevier 44