36 HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KEJADIAN KANKER

advertisement
HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA
DI RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA KOTA BATAM
Yuli Mariany
Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam
ABSTRAK
Kanker payudara merupukan penyakit pembunuh nomor dua pada wanita di dunia,
sedangkan di Indonesia kanker payudara merapakan pembunuh nomor satu pada wanita.
Menurut penelitian terbaru, salah satu faktor risiko wanita untuk terserang kanker
payudara adalah wanita yang bekerja shift malam. Batam merupakan salah satu kota
industri yang memakai metode shift waktu kerja. Pekerja shift di Batam 57% diantara
adalah wanita. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan shift kerja
dengan kejadian kanker payudara di bagian bedah Rumah Sakit Camatha Sahidya Kota
Batam periode November 2013 – Juli tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan
metode case-control yang melibatkan pasien penderita kanker payudara dan pasien yang
bukan kanker payudara di RS Camatha Sahidya. Teknik pengambilan sample adalah
melibatkan semua pasien penderita kanker payudara di RS Camatha Sahidya dan
dibandingkan dengan pasien di Poli Kebidanan yang diagnosanya bukan kanker
payudara. Pasien-pasein ini adalah pasien yang tercatat dari bulan November 2013 –
Juli tahun 2014. Hasil yang penelitian yang didapat dari 46 penderita kanker payudara
yang berstatus sebagi pekerja shift (95,7%), dan rata-rata penderita kanker payudara di
RS Camatha Sahidya (78,3%) sudah menikah, dan (71,7%) berusia > 20 tahun, OR =
253 risiko terkena kanker payudara pada pekerja shift dibandingkan yang bukan pekerja
shift. Pada analisis kelompok untuk yang berusia > 20 tahun OR = 166,625 (33,541827,75). Dapat disimpulkan bahwa didapatkan hubungan yang signifikan antara shift
kerja dengan kejadian kanker payudara dengan OR = 253 (51,563-1.241,379).
Kata kunci : Kanker Payudara, Pekerjaan Shift.
Kanker payudara adalah tumor ganas
yang menyerang jaringan payudara.
Kanker payudara menyebabkan sel dan
jaringan payudara berubah bentuk
menjadi abnormal dan bertambah
banyak
secara
tidak
terkendali
(Mardiana, 2009).
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu penyakit
berbahaya yang tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat,
baik di dunia maupun Indonesia (Buletin
Jendela Data Dan Kesehatan RI, 2012).
Prevalensi kejadian kanker payudara di
dunia meningkat 20% per tahun dari
semua kasus kanker pada wanita.
Diperkirakan kurang lebih 510.000
wanita meninggal pada tahun 2004 dan
meningkat
setiap
tahunya,
69%
diantaranya merupakan kejadian yang
berlaku di negara yang berkembang, dan
kanker payudara dinyatakan pembunuh
nomor dua di dunia setalah kanker rahim
(WHO, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh WHO
(World
Health
Organization),
Kanker itu sendiri adalah suatu istilah
untuk penyakit di mana sel-sel
membelah secara abnormal tanpa
kontrol dan dapat menyerang jaringan di
sekitarnya (National Cancer Institute,
2009). Kanker merupakan penyebab
kematian nomor dua setelah penyakit
kardiovaskular. Di dunia, sekitar 12%
dari seluruh kematian disebabkan oleh
kanker (Depkes, 2010).
36
dinyatakan bahwa penderita kanker
payudara di negara-negara Asia diderita
oleh wanita dengan usia yang relatif
lebih muda. Menurut WHO kanker
payudara merupakan penyakit kanker
yang paling banyak ditemukan pada
wanita di negara berkembang dan negara
maju, penyebabnya adalah perubahan
pola hidup yang lebih ke arah urbanisasi
serta di tamabah dengan faktor risiko
yang telah ada. Diperkirakan 26 juta
orang akan menderita kanker dan 17 juta
meninggal karena kanker payudara pada
tahun 2030 (Depkes, 2010).
dari IV stadium, yaitu 0, I, IIA, IIB,
IIIA, IIIB, dan IV. Masing-masing
stadium memiliki karakteristik masingmasing (Kosmmojaya Pandu Nusa,
2009).
Batam merupakan salah satu kota
industri di Indonesia dan sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai pekerja
(buruh) yang bekerja shift. Menurut data
yang didapat dari kepala Dinkes Kota
Batam, Chandra Rizal (2013), tercatat
bahwa dari sebanyak pekerja tersebut
57% di antra adalah wanita. Bekerja
sebagai buruh di industri tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan para pekerja,
terutama kelompok yang beresiko.
Di
Indonesia
kanker
payudara
merupakan kanker yang tertinggi
diderita
wanita
dan
merupakan
pembunuh nomor satu, dengan angka
kejadian 26 dari 100.000 perempuan dan
disusul kankera rahim dengan angka
kejadian 16 per 100.000 perempuan.
Dan data yang didapat dari Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun
2007, kanker payudara menempati
urutan pertama pada pasien rawat inap
di seluruh rumah sakit di Indonesia yaitu
16,85% (Depkes, 2010).
Menurut IARC (International Agency
for Research Cancer), dan penelitian
yang dilakukan oleh Prof. Kristan
Aronson dari Queen's University di
Kingston mengemukakan salah satu
faktor risiko tambahan di antara faktor
risiko yang telah ada seperti umur, jenis
kelamin, genetik. Faktor risiko tersebut
adalah pekerjaan pada malam hari atau
bekerja pada shift malam.
Di Batam, khususnya di RS Camatha
Sahidya, kasus kanker payudara ini
cukup mengawatirkan, dari data pasien
yang didapat di RS Camatha Sahidya
pada bulan November 2013 – Juli tahun
2014, tercatat diantaraanaya 142 orang
pasien rawat jalan, 46 orang pasien
rawat inap, dan, 385 orang check up.
Menurut penelitian yang dilakukan di
London, wanita yang bekerja shift
malam memiliki risiko dua kali lebih
mungkin untuk terserang kanker
payudara. Para ilmuan percaya bahwa
pencahayaan buatan di malam hari dapat
mengganggu
proses
pembentukan
hormon di dalam tubuh, hormon tersebut
adalah melatonin. Melatonin adalah
hormon yang berfungsi menekan
pembentukan sel kanker (WHO, 2007).
Gambaran klinis kanker payudara tidak
khas,
kebanyakan
wanita
tidak
menyadarinya, dan telah terdiagnosa
pada stadium II ke atas (Depkes, 2010).
Gejala kanker payudara ini secara umum
adalah di temukannya ada benjolan
keras pada payudara, bentuk puting
berubah, payudara berwarna merah,
payudara terasa panas, dan, mengerut
sepeti kulit jeruk (Diteksi Dini Kanker
Payudara, 2011).
Penyebab pasti kanker payudara ini
belum bisa dipastikan, akan tetapi hanya
barupa faktor risiko yang dapat memicu
terjadinya kanker payudara (WHO,
2009). Menurut data yang didapat dari
RS Camatha Sahidya banyaknya wanita
yang mederita kanker payudara adalah
sebagai pekerja di Industri yang jam
kerjanya shift. Adapun Tujuan penelitian
ini bahwa diketahuinya tingkat angka
kejadian kanker payudara di RS
Camatha Sahidya Kota Batam pada
Menurut UICC (International Union
Against Cancer dari World Helath
Organization) kanker payudara terdiri
38
November 2013 – Juli tahun 2014,
hubungan shift kerja pada wanita
penderita kanker payudara di RS
Camatha Sahidya Kota Batam dan
diketahuinya tingkat umur pesien kanker
payudara di RS Camatha Sahidya Kota
Batam.
METODE
Penelitian ini menggunakan desain
perbandingan dengan metode casecontrol. Penelitian case-control adalah
suatu
penelitian
analitik
yang
menyangkut bagaimana faktor resiko
dipelajari
dengan
menggunakan
pendekatan retrospektif. Dengan kata
lain (penyakit atau status kesehatan)
diidentifikasi pada saat ini, kemudian
faktor resiko diidentifikasi ada atau
terjadinya pada waktu yang lalu
(Notoatmodjo, 2010). Dimana yang
menjadi case dalam kasus ini adalah
semua pasien Kanker Payudara, di RS
Camatha Sahidya Kota Batam yang
berjumlah 46 orang, dan yang menjadi
control dalam penelitian ini adalah
diambil 100 dari 830 pasien kebinan
yang non kanker payudara.
Shift kerja (+)
Retrospektif
Kanker payudara
Shift kerja (-)
Shift kerja (+)
Retrospektif
Non kanker
payudara
Shift kerja (-)
Gambar 1. Rancangan Case Control
HASIL
berdasarkan
karakteristik
(usia,
pekerjaan, satus kawin, status KB,
paritas, stadium kanker).
Analisis Univariat
Hasil analisis univariat menggambarkan
distribusi data frekunsi pada tabel
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Kasus dan Kontrol
39
KELOMPOK
KASUS (%)
KONTROL (%)
13 (28,3 %)
33 (71,7 %)
6 (6 %)
94 (94 %)
44 (95,7 %)
2 (4,3 %)
8 (8 %)
92 (92 %)
10 (21,7 %)
36 (78,3 %)
100 (100 %)
-
3 (6,5 %)
43 (93,4 %)
21 (21 %)
79 (79 %)
37 (80,4 %)
7 (15,2 %)
2 (4,3 %)
15 (15 %)
44 (44 %)
41 (41 %)
F. Stadium Kanker :
-I
- IIA
- IIB
- IIIA
- IIIB
- IV
26 (56,5 %)
14 (30,4 %)
4 (8,7 %)
2 (4,3 %)
-
-
Pasien
46
100
A. Usia :
≤ 20 Tahun
> 20 Tahun
B. Pekerjaan :
- Shift
- Non Shift
C. Status :
- Kawin
- Single
D. Staus KB :
- Ber- KB
- Tidak KB
E. Paritas :
- 0
- 1
-≥2
Distribusi kejadian kenker payudara
menurut usia, dari analisis tabel 1.
didapatkan bahwa 71,7 % kejadian
kanker payudara diderita oleh wanita
dengan usia > 20 tahun dan 28,3 %
diderita oleh wanita dengan uisa ≤ 20
tahun.
Distribusi kejadian kanker payudara
menurut status KB, dari analisis tabel 1.
didapatkan diketahui bahwa dari data
total kasus 46 orang, 93,5 % tidak
mengikuti program KB, dan 6,5 % yang
mengikuti KB
Distribusi kejadian kanker payudara
menurut pekerjaan, dari analisis tabel 1.
didapatkan bahwa pada penderita kanker
payudara dengan total penderita 46
orang, 95,7 % berkerja shift, dan 4.3 %
tidak bekarja shift.
Distribusi kejadian kanker payudara
menurut paritas, dari analisis tabel 1.
didapatkan diketahui bahwa rata-rata
dari data total kasus 46 orang, 80,4 %
dengan status belum mempunyai anak,
15,2 % berstatus primipara atau baru
satu kali melahirkan, dan 4,3 % dengan
status multipara atau yang sudah lebih
dari satukali melahirkan.
Distribusi kejadian kanker payudara
menurut status perkawianan, dari
analisis tabel 1.
didapatkan bahwa
penderita kanker payudara dengan total
penderita 46 orang, 78,3 % berstatus
single, dan 21.7 % berstatus kawin.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini
digunkan untuk mengetahui apakah ada
40
hubungan antara dua variabel yaitu
variabel independen dengan variabel
dependen, maka digunakan analisis
bivariat menggunakan Odds Ratito atau
Risk Estimate. Jika Apabila diperoleh
OR = 1 maka berarti tidak hubungan
antara variabel independen dengan
variabel dependen. Apabila diperoleh
OR >1, berarti ada hubungan antara
variabel independen berisiko terhadap
variabel dependen. Begitu sebaliknya
bila OR <1, berarti ada hubungan tapi
variabel independen tidak berisikoi
terhadap variabel dependen.
Tabel 2.
Hubungan Pekerjaan Shift Dengan Kejadian Kanker Payudara
Pekerjaan
Non Shift
Shift
Total
Kontrol
Kasus
Total
OR (95% CI)
92
8
2
44
94
52
253
(51,536 – 1241,379)
100
46
146
Tabel 2. tersebut diatas memperlihatkan
bahwa dari 52 pasien, pasien sebagai
control 8 orang yang bekerja shift dan 44
orang pasien kasus yang bekerja shift.
Sedangkan yang berkerja tidak shift dari
94 orang, pasien sebagai kontol 92 orang
yang tidak bekerja shift dan 2 orang
pasien kasus yang tidak bekerja shift.
Hasil ini dikuatkan oleh nilai OR = 253
(dua ratus lima puluh tiga), dimana OR
> 1 yang artinya ada hubungannya
variabel independen berisiko terhadap
variabel dependen. Dimana perkerjaan
shift yang dilakukan oleh wanita
memiliki peluang terjadinya kenker
payudara
sebanyak
253
kali
dibandingkan yang tidak bekerja shift.
Tabel 3.
Hubungan pekerjaan shift dengan kejadian kanker payudara pada Usia > 20 tahun.
Usia > 20
Non Shift
Shift
Total
Kontrol
Kasus
Total
OR (95% CI)
86
8
2
31
88
39
162,625
(33,541 – 827,750)
94
33
127
Tabel 3. tersebut diatas memperlihatkan
bahwa wanita yang usia > 20 tahun
berisiko terserang kanker payudara
dengan riskiko 162,625 (Seratus enam
puluh dua koma enam ratus dua puluh
lima) kali terserang di bandingkan
dengan wanita yang usia masih di bawah
20 tahun.
PEMBAHASAN
Penelitian ini menggukan desain
perbandingan dengan metode case
control. Penelitian case control adalah
suatu
penelitian
analitik
yang
menyangkut bagaimana faktor risiko
dipelajari
dengan
menggunakan
pendekatan retrospektif, dengan kata
lain (penyakit atau status kesehatan)
diidentifikasi saat ini, kemudian faktor
risiko diidentifikasi ada atau tidaknya
pada waktu yang lalu, motode case
41
control ini hanya menganalisis data yang
telah ada yang tercantum atau tercatat di
dalam rekam medic.
sedikt, sehingga wanita tersebut akan
lebih rentan terkena kanker payudara.
Berdasarkan hasil penelitian yang
didapat, pada kelompok usia, wanita
memmiliki peluang terserang kanker
payudara, terutama usianya di atas 20
tahun dan semakin bertambah usia maka
semakin besar risiko untuk terserang.
Hal ini sama dengan pendapat (Kumar,
et al., 2007) kanker payudara terjadi dan
berisiko pada perempuan usia 30 tahun,
atau pada kelompok umur dewasa awal,
yang dikaitkan dengan masa menopause
pada wanita, dan semakin tua usia
wanita maka semakin tinggi risiko
terserangnya kanker payudara.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan adalah sebagi berikut :
a. Tingkat kejadian kanker payudara
tercata 46 kasus di RS Camatha
Sahidya dari bulan November
2013 – Juli tahun 2014 ,.
b. Adanya hubungan yang signifikan
antara pekerjaan yang dilakukan
penderita dengan kanker payudara.
c. Sebagian besar pasien kanker
payudara di RS Camatha Sahidya
berumur ≥ 20 tahun.
Hasil penelitian tentang hubungan
pekerjaan shift dengan kejadian kenaker
payudara ini sesuai dengan penelitian
oleh IARC (International Agency for
Research
Cancer¸
2007)
yang
mengemukakan bahwa wanita yang
bekerja sebagai shift dan bekerja pada
malam
hari
akan
meningkatkan
terserang kanker payudara. Hal ini juga
dikemukakan para peneliti di Queen’s
University, terjadi peningkatan kanker
payudara yang signifikan pada wanita
yang bekerja shift malam lebih daari 4
tahun, atau wanita yang bekerja 3 malam
perminggunya.
REKOMENDASI
1. Kepada Rumah Sakit Camatha
Sahidya, yang merukapan salahsatu
Rumah Sakit rujukan tenaga kerja di
Batam, disarankan untuk terus
meningkatkan
dan
melakukan
sosialisasi
edukasi
untuk
meningkatkan
pengetahuan
penderita,
gaya
hidup,
dan
keamanan kerja ketika masa
pengobatan,
sehingga
tingkat
kesembuhan penderita meningkat,
dan manjadi pemabelajaran bagi
penderita dan menambah ilmu
pengetahuan
penerita
tentang
penyakitnya.
Dan dari hasil yang peroleh didapatkan
bahwa ternyata dari 46 pasien kanker
payudara 95,7 % berstatus sebagai
pekerja shift. Menurut penelitian
sebelumnya hal ini di sebabkan oleh
tergangunya irama sirkadian akibat
terpapar oleh cahaya buatan pada malam
hari, sehigga kelenjer pineal akan
mengalami penurunan produksi hormon
melatonin. Melatonin ini berfungsi
sebagai penekan pembentukan sel
kanker dan hormon ini paling banyak di
produksi pada malam hari. Sehingga
wanita yang berkerja sabai pekerja shift
malam akan mengalami
ketidak
teraturan proses dalam tubuhnya
sehingga produksi melatonin terlalu
2. Kepada wanita yang mederita
kanker payudara untuk lebih
memerhatikan kesehatannya dan
memperbanyak waktu untuk istrahat
serta tetap melakukan check-up, dan
yang wanita bekerja shift terutama
shift malam disarankan untuk
melakukan pemerikasan kesehatan
payudaranya, baik ke RS atau bisa
sendiri
dengan
melakukan
pemeriksaan SADARI (Sadari Diri
Sendiri). Karena tingginya faktor
risiko wanita yang bekerja shift,
dengan melakukan pemeriksaan
42
tersebut
diharapkan
dapat
mengurangi
angka
kejadian
penderita kanker payudara, terutama
pada kelompok yang berisiko.
dengan metode penelitian yang lain,
karena dengan metode (case
control) yang saat ini peneliti
gunkan
masih
banyak
kekurangannya, karena metode yang
di gunkan hanya bergantung kepada
data yang telah ada (retrospective).
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin
meneliti dengan obyek serupa,
hendaknya melakukan penelitian ini
Handbook7_Breast-1.pdf
[Accessed: 20 Oktober 2013]
Junqueira, L.C. and Carneiro, J. 2007.
Histologi Dasar : Teks & Atlas
Edisi 10. Jakarta : EGC
Kosmojaya, Pandu Nusa. 2009. Kanker
Payudara. Available from:
http://fortunestar.co.id/kanker/8kanker-payudara.htm1
[Accessed: 10 November 2013].
Kuehnel, Wolfgang. 2003. Color Atlas
of Cytology, Histology, and
Microscopic Anatomy 4th Ed.
USA : Thieme
Kumar, Vinay., Cotran, R.Z. and
Robbins, S.L., 2007. Buku Ajar
Patologi Robbins Edisi 7, Vol 2.
Jakarta : EGC
Lim, E., Yoon, K.L. and Thompson, A.
2007. Medicine & Surgery.
China : Elsevier
Mardiana, L. 2009. Mencegah dan
Mengobati Kanker pada Wanita
Dengan Tanaman Obat. Jakarta:
Penebar Swadaya
National Breast Cancer Centre (NBBC).
2001.
Clinical
Practice
Guidelines for the Management
of Early Breast Cancer: 2nd ed.
National Health & Medical
Research Council.
National Breast and Ovarian Cancer
Centre. 2009. Breast Cancer
Risk Factors: A Review of The
Evidence. National Breast and
Ovarian Cancer Centre, Surry
Hills, NSW
National Cancer Institute. 2009. What
You Need To Know About
Breast Cancer. USA: National
Cancer Insititute. Available
from:
http://www.cancer.gov/cancerto
DAFTAR PUSTAKA
American Society of Clinical Oncology
Foundation, Canadian Cancer
Society. 2011. Stadium dan
grade dalam kanker payudara.
American Cencer Society. 2001. Breast
Cancer.
http://www.cancer.org/Cancer/
BreastCancer/index [Accessed:
10 November 2013]
American Cancer Society. 2009. Breast
Cancer.
http://www.cancer.org/pdf. [7
Accessed: Februari 2014].
Budi Santoso: Defines Pekerjaan.
http://inisantoso.wordpress.com/
2012/09/ 25/definisi-pekerjaan/
[Accessed: 18 November 2013].
Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi
Penyakit
Tidak
Menular.
Jakarta: Rineka Cipta
Depkes. Departemen Kesehatan RI.
2010. Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar Nasional
(RISKESDAS).
Http://lapriskesdas.co.id
[Accessed: 20 Oktober 2013]
Depkes. Departemen Kesehatan RI.
2010. Prevalensi Kanker di
Indonesia.
http://www.depkes.go.id/index.
[Accessed: 21 Oktober 2013].
Ellis, H. 2006. Clinical Anatomy 11th
Ed. UK : Blackwell Publishing
IARC Handbook of Cancer Prevention.
2013. Cancer Prevention Breast
Cancer Screening Volume 7.
http://www.iarc.fr/en/publicatio
ns/pdfsonline/prev/ handbook7/
43
pics/wyntk/breast/WYNTK_bre
ast.pdf [Accessed: 10 Januari
2014]
Notoatmodjo, S. 2010. Mengembangkan
Istrumen Penelitian. Dalam:
Notoatmodjo, S., ed. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta, 163-165.
Nurcahyo, Jalu. 2010. Awas bahaya
kanker rahim dan kanker
payudara. Yogyakarta: Wahana
Totalita Publisher.
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. 2004.
Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2,
Jakarta : EGC.
Suma’mur. 2009. Higiene “waktu
kerja”. CV Haji Masagung :
Jakarta.
WHO (World Health Organization).
2004.
Breast
Cancer
:
Prevention
and
Control.
Available
from
:
http://www.who.int/cancer/detec
tion/breastcancer/en/
index1.html
[Accessed
12
November 2013].
WHO (World Health Organization).
2008. Epidemiologi Kanker Di
Dunia,
from
http//gayindo.forumotion.net/poj
ok-kesehatan-health-cancerf7/data-who-2008-epidemiologikanker-di-dunia-t3023.htm [20
Desember 2013]
WHO (World Health Organization).
2010. Breast Cancer Risk
Factors.
Available
from:
http://www.who.int/cancer/detec
tion/breastcancer/en/index2.html
[Accessed: 10 Mei 2014].
WHO (World Health Organization).
2012. Health Topics: Cancer.
World Health Organization.
Available
form:
http://www.who.int/topics/cance
r/en/ [Accessed 12 Mei 2014]
Wibowo, D.S. and Paryana, W. 2009.
Anatomi
Tubuh
Manusia.
Bandung : Elsevier
44
Download