MODUL 14 AUDITING_AUDIT ATAS JASA LAINNYA

advertisement
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
MODUL PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2012/2013
Mata Kuliah
Pertemuan
Hari / Waktu
Kelas
Dosen
:
:
:
:
:
Auditing
14
Sabtu, 16.15 – 18.45
Karyawan
Indraguna Kusumabrata,SE Ak CPSAK MM
JASA ASURAN LAINNYA
Jasa reviu dan kompilasi
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, pasal 3:
(1)
(2)
Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi:
a.
jasa audit atas informasi keuangan historis;
b.
jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan
c.
jasa asurans lainnya.
Jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan oleh
Akuntan Publik.
(3)
Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Akuntan Publik dapat
memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan
manajemen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan ”jasa asurans” adalah jasa Akuntan Publik yang bertujuan untuk
memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi
keuangan dan nonkeuangan berdasarkan suatu kriteria.
Yang dimaksud dengan “jasa audit atas informasi keuangan historis” adalah perikatan
asurans yang diterapkan atas informasi keuangan historis yang bertujuan untuk
memberikan keyakinan memadai atas kewajaran penyajian informasi keuangan historis
tersebut dan kesimpulannya dinyatakan dalam bentuk pernyataan positif.
Informasi keuangan historis mencakup antara lain laporan keuangan, bagian dari suatu
laporan keuangan, atau laporan yang dilampirkan dalam suatu laporan keuangan.
‘13
1
Auditing
Indraguna Kusumabrata, SE., Ak CPSAK MM
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
(3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai benturan kepentingan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri setelah berkonsultasi dengan Komite
Profesi Akuntan Publik.
Prosedur yang disarankan dalam jasa reviu:

Memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri
klien.

Memperoleh pemahaman mengenai klien.

Melakukan tanya jawab dengan manajemen.

Melakukan prosedur analitis.

Mendapatkan surat representasi.
Laporan auditor atas jasa reviu:
1.
Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada jasa reviu,
bukan jasa audit.
Paragraf kedua menyatakan bahwa telaah terutama yang berisi tanya jawab dan
2.
prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil dibandingkan dengan audit, dan tidak ada
opini yang dikeluarkan.
Paragraf ketiga menunjukkan asurans terbatas, dalam hal asurans negatif, bahwa
3.
“kami tidak memperhatikan adanya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan keuangan”.
Jasa Kompilasi
Jasa kompilasi merupakan salah satu yang dipersiapkan akuntan saat membuat dan
menyajikan laporan keuangan kepada klien atau pihak ketiga tanpa memberikan asuran
dari akuntan publik tentang laporan keuangan tersebut.
Prosedur kompilasi yang disarankan:

Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan jasa
yang diberikan dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan diterbitkan.

Memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri klien.

Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi, dan isi
laporan keuangan (tingkat pengetahuan yang dibutuhkan lebih sedikit dari jasa
reviu)
‘13
3
Auditing
Indraguna Kusumabrata, SE., Ak CPSAK MM
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Sifat penugasan jasa atestasi, yaitu:

Analitis
Dalam hal ini diharapkan auditor memiliki kemampuan dalam menganalisis dan
mengihitung rasio-rasio untuk mengetahui dan membandingkan dengan laporan
tahun lalu sehingga dapat diambil tindakan pencegahan dan pembuatan rencana
berikutnya.

Kritis
Auditor harus memperhatikan segala kemungkinan yang mungkin terjadi, serta
harus teliti dan peka terhadap penemuan-penemuan dalam perusahaan.

Investigatif
Auditor memiliki kewajiban untuk menemukan segala bentuk kecurangan yang ada
dalam perusahaan sehingga auditor punya halk untuk melontarkan pertanyaan
pada pihak managemen.
Standar Atestasi
Dalam penugasan atestasi auditor harus menemui 11 standar atestasi yang dapat dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu:
1.
Standar Umum
a)
Penugasan harus dilaksankan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki
kelebihan dan pelatihan teknik cukup dalam fungsi atestasi.
Penugasan harus dilaksankan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki
b)
pengetahuan cukup dalam bidang yang bersangkutan dengan asersi
Praktisi harus melaksanakan hanya jika ia mempunyai alasan untuk meyakinkan
c)
dirinya bahwa 2 kondisi berikut ada;
1)
Asersi dapat dinilai dengan kriteria rasional, baik yang ditetapkan oleh badan
yang diakui atau yang dinyatakan dalam penyajian asersi tersebut dengan cara
cukup jelas dan komperenship bagi pembaca yang diketahui mampu
memahaminya;
Asersi tersebut dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional
2)
dengan menggunakan kriteria tersebut.
d)
Dalam semua hal yang bersangkutan dengan penugasan sikap mental harus
diperhatikan oleh praktisi
Dalam pelaksanaan penugasan praktisi wajib menggunakan kemahiran profesional
e)
dengan cermat dan seksama.
‘13
5
Auditing
Indraguna Kusumabrata, SE., Ak CPSAK MM
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download