Millennium Challenge Account-Indonesia Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi Praktik Cerdas: 3 ULP Percontohan Modernisasi Pengadaan Terbaik Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Muaro Jambi terus berusaha meningkatkan kinerja pengadaannya. Langkah pertama untuk meningkatkan profesionalisme pengadaan adalah dengan memperoleh status ULP permanen pada Januari 2014, yang dicapai dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muaro Jambi, serta Program Modernisasi Pengadaan kerja sama LKPP dan MCA-Indonesia. “Kami berhasil mendapatkan dukungan Pemkab dan DPRD, yang percaya pada pentingnya ULP permanen. Secara paralel, Program Modernisasi Pengadaan membantu kami menyusun naskah akademik untuk Peraturan Daerah dan menyusun Peta Jalan pengembangan organisasi ULP,” ujar Kepala ULP Muaro Jambi, Yultasmi. Pembentukan ULP permanen kemudian diikuti dengan penempatan SDM penuh waktu. Saat ini ULP Muaro Jambi telah diawaki oleh 12 staf penuh waktu. Lima orang dari 12 staf tersebut merupakan Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ). Untuk membangun dan meningkatkan kompetensi tim, Bupati Muaro Jambi menugaskan sebagian besar anggota ULP untuk mengikuti rangkaian pelatihan dalam kerangka Program Modernisasi Pengadaan, yaitu Pelatihan Keahlian Pengadaan dan Kemampuan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi. Pelatihan intensif ini dirancang untuk memberikan pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman terkait dengan pengadaan barang/ jasa, baik dalam hal keahlian perorangan maupun penguatan organisasi ULP. Setelah mengikuti berbagai kegiatan pelatihan dan mentoring dari tim MCA-Indonesia, disertai langkah proaktif para awaknya, ULP Muaro Jambi berhasil mencapai berbagai kemajuan dan memenuhi rencana yang telah disusun. Langkah pertama ULP adalah menyusun dan melaksanakan peta jalan pengembangan organisasi, yang bertujuan mencapai efektivitas dan efisiensi layanan pengadaan. Berikutnya, penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Pengadaan Terintegrasi sebagai SOP induk, serta menyempurnakan SOP turunannya yang telah ditetapkan sebelumnya (SOP RUP, SOP RPP, SOP Proses Pemilihan Penyedia). SOP Pengadaan Terintegrasi ini ditetapkan pada Januari 2016. Selanjutnya, Kabupaten Muaro Jambi menyatukan tim administrator Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) SKPD, yang sebelumnya tersebar pada beberapa SKPD, menjadi satu tim di bawah koordinasi ULP. SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan berbasis web (webbased) yang berfungsi sebagai sarana untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak Pengguna Anggaran (PA) atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam mengumumkan RUP-nya. Tim ini efektif bekerja sejak Desember 2015. Langkah strategis lain yang ditempuh ULP Muaro Jambi adalah dengan membantu dan memberi konsultasi kepada SKPD agar mereka tahu perannya dalam pengadaan. Sehingga, proses pengadaan Muaro Jambi secara keseluruhan akan meningkat dan tercapai koordinasi lebih baik di masa depan. PRAKTIK CERDAS: 3 ULP PERCONTOHAN MODERNISASI PENGADAAN TERBAIK Muaro Jambi, Perluasan Fungsi ULP Menuju Pengadaan Lebih Baik 1 PRAKTIK CERDAS: 3 ULP PERCONTOHAN MODERNISASI PENGADAAN TERBAIK 2 Seluruh proses bantuan teknis ini didokumentasikan, termasuk tanya jawab dan konsultasi yang dilengkapi dengan pendapat ahli. Dokumentasi ini bermanfaat bagi tim ULP dalam menangani dan memberikan layanan pengadaan secara tepat dan cepat. Dokumentasi tersebut juga berfungsi dalam peran proaktif tim ULP sebagai fasilitator pengadaan untuk desa-desa. Fasilitasi ini sejalan dengan Peraturan Kepala LKPP yang meminta ULP membantu meningkatkan kapasitas pejabat desa dalam pengadaan. “Staf ULP Muaro Jambi bertindak sebagai fasilitator dalam pelatihan untuk pejabat desa. Kami harap pelatihan ini akan mempersiapkan mereka untuk melakukan pengadaan saat Dana Desa disalurkan,” kata Yultasmi. Berbagai prestasi yang dihasilkan oleh ULP Muaro Jambi membuat ULP ini menjadi salah satu unggulan dari 29 ULP percontohan Program Modernisasi Pengadaan, serta menjadi salah satu ULP panutan di Provinsi Jambi. Menjadi Permanen untuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Lebih Baik di Kota Yogyakarta Sebelum tahun 2014, Kota Yogyakarta memiliki unit pengadaan ad-hoc yang melekat pada Sekretariat Daerah bagian Pengendalian Pembangunan. Saat itu, Kota Yogyakarta melaksanakan pengadaan dengan staf paruh waktu dari beberapa Unit Pelayanan Kota. Akibatnya, proses pengadaan lebih bersifat administratif, kurang efektif dan efisien dalam operasionalnya. Unit pengadaan tidak terlibat dalam perencanaan pembangunan, dan tidak memiliki kompetensi mumpuni dalam pengadaan barang/jasa. Kota Yogyakarta, melalui Wali Kota Haryadi Suyuti, berkomitmen berpartisipasi dalam Program Modernisasi Pengadaan pada akhir tahun 2013. Melalui asistensi program ini, Kota Yogyakarta melakukan beberapa tahapan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kelembagaan ULP dan kinerja pelaksanaan pengadaan. Dimulai dengan melaksanakan penilaian organisasi secara mandiri di bulan Januari 2014, Kota Yogyakarta kemudian menyusun peta jalan peningkatan kelembagaan, termasuk membentuk ULP permanen dengan staf profesional pengadaan penuh waktu, dan menyusun rencana peningkatan kinerja pengadaan melalui manajemen kinerja yang lebih proaktif dan berfokus pada pelanggan. Pada awal 2016, perkembangan sangat baik telah dicapai Kota Yogyakarta di bidang pengadaan barang/jasa, utamanya perkembangan pada peningkatan kelembagaan menjadi ULP permanen, pengadaan tenaga kerja penuh waktu, dan pembentukan indikator-indikator penilaian kinerja. Pada komponen peningkatan kelembagaan ULP permanen, Kota Yogyakarta melaksanakan peta jalan menuju ULP permanen mandiri dengan konsisten, hingga saat ini telah memasuki tahap akhir, yakni naskah Perda Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang memuat pengajuan kelembagaan ULP pada tingkat eselon III (kantor) telah disetujui DPRD dan saat ini dalam proses pengajuan persetujuan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Diharapkan dalam waktu dekat ULP Kota Yogyakarta akan bertransformasi dari unit pengadaan ad-hoc menjadi Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa dengan cukup kewenangan dan kemandirian untuk menjadi bagian organisasi pemerintah daerah yang lebih strategis. Sementara itu, untuk komponen pengadaan tenaga kerja penuh waktu, perkembangan yang dicapai Kota Yogyakarta dalam dua tahun terakhir cukup signifikan. Secara perlahan, telah terbentuk tenaga profesional pengadaan barang/jasa yang mumpuni, berdedikasi, dan fokus pada bidang pengadaan barang/ jasa. Berawal dari tenaga paruh waktu yang melakukan tugas administrasi pengadaan, saat ini Kota Yogyakarta memiliki 12 orang jabatan PPBJ yang menjadi tumpuan utama ULP dalam melaksanakan pelayanan pengadaan, turut serta dalam perencanaan pembangunan daerah, serta secara aktif memberikan masukan dan saran kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain terkait dengan pengadaan barang/jasa. Kompetensi yang terbangun saat ini sebagian diperoleh melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan Proyek Modernisasi Pengadaan. Pelatihan tersebut meliputi dua keahlian utama, yaitu keahlian Membentuk kelembagaan dan membangun organisasinya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kota Yogyakarta melakukan dua hal ini secara bersamaan. Diawali dengan mempelajari konsep pengelolaan dan pengukuran manajemen kinerja pengelolaan pengadaan barang/jasa, menetapkan indikator, menetapkan target berdasarkan data baseline, dan secara rutin menjadikan rencana aksi pencapaian kinerja sebagai panduan bekerja. Ini membantu organisasi ULP Kota Yogyakarta berkembang secara terarah dan terukur. Dalam peningkatan kinerja, kegiatan yang telah dilakukan ULP Kota Yogyakarta antara lain ialah untuk pertama kalinya mengembangkan Standard Operating Procedure (SOP) terintegrasi, serta melakukan survei pelayanan pelanggan untuk memperoleh data, informasi, dan masukan agar kualitas pelayanan dan kinerja pengadaan meningkat di masa depan. Setelah melihat hasil pendekatan manajemen kinerja pengadaan yang sangat baik, Wali Kota kemudian meningkatkan dukungannya untuk peran strategis ULP dalam perencanaan sumber daya organisasi, yaitu dengan meningkatkan manfaat dan skema kompensasi untuk staf ULP. Ini menjadi salah satu strategi untuk mengundang dan mempertahankan ahli-ahli terbaik staf pemerintahan Kota Yogyakarta bidang pengadaan barang/jasa. ULP Kota Yogyakarta menjadi salah satu unggulan dari 29 ULP percontohan yang berpartisipasi pada Fase 1. Pertimbangannya ialah kemampuan ULP Kota Yogyakarta Peningkatan Kualitas Pengadaan di Kota Sukabumi, Komitmen untuk menjadi Unggulan Kota Sukabumi berkomitmen menjadi unggulan di bidang pengadaan barang/jasa, dan sejak beberapa tahun lalu telah melakukan pembenahan di bidang tersebut. Pembenahan pada saat itu belum sistematis dan terarah, sehingga pencapaian yang ada belum signifikan dan tidak terdokumentasi dengan baik. Asistensi yang diterima Kota Sukabumi melalui Program Modernisasi Pengadaan kerja membantu Kota Sukabumi menata dan membenahi proses pengadaan barang/jasa menjadi lebih sistematis, terarah, dan terukur. Sebagaimana yang diungkapkan Kepala ULP Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, “Program Modernisasi Pengadaan membantu mencapai tingkat kematangan organisasi yang lebih tinggi dan memperlihatkan efektivitas pengelolaan pengadaan. ULP Kota Yogyakarta juga menjadi salah satu referensi bagi ULP lain di Indonesia untuk mempelajari pengelolaan pengadaan melalui tahapan kerja sistematis yang telah dilakukan sehingga mencapai kemajuan seperti saat ini. Selain itu, ULP Kota Yogyakarta diproyeksikan berperan strategis dalam sistem pengadaan Kota Yogyakarta. Ini dipandang dapat memberikan pengaruh positif bagi ULP lain untuk menunjukkan potensi mereka dan memperluas peran ULP menjadi lebih strategis. Capaian Kota Yogyakarta baru sebuah permulaan untuk era pengadaan yang lebih profesional dan maju. ULP Kota Yogyakarta secara berkelanjutan akan terus meningkatkan layanannya, melaksanakan pendekatan pengadaan lebih strategis, memberikan pelayanan pengadaan proaktif dengan fokus pada pelanggan, dan terus mempertegas manajemen operasional pengadaan berbasis kinerja. Sehingga, ULP Kota Yogyakarta mampu berkontribusi positif mewujudkan rencana pembangunan menjadi pembangunan berkualitas, tepat waktu, serta efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber daya. kami memperkuat pengembangan kelembagaan dan mendokumentasikan konsep sehingga dapat diimplementasikan dengan baik, seperti sesi berbagi yang rutin dan kebijakan konsultasi yang terbuka. Sebelum bergabung dalam program ini, kami sudah melaksanakan praktik pengadaan yang baik, namun hal ini tidak terdokumentasi dengan baik. Saat ini, kami memiliki alur proses pengadaan lebih sistematis, yang mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dengan lebih baik.” Seperti disebutkan oleh Reni, terdapat beberapa komponen yang memperoleh perhatian utama Kota Sukabumi dalam pembenahan bidang pengadaan barang/jasa, antara lain kelembagaan, manajemen organisasi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Dari sisi kelembagaan, Kota Sukabumi berupaya meningkatkan status kelembagaan ULP PRAKTIK CERDAS: 3 ULP PERCONTOHAN MODERNISASI PENGADAAN TERBAIK pengadaan barang/jasa dan keahlian dalam manajemen organisasi dan kepemimpinan. “Modernisasi Pengadaan membantu kami memperkuat pengembangan kelembagaan dan mendokumentasikan konsep sehingga dapat diimplementasikan dengan baik.” 3 PRAKTIK CERDAS: 3 ULP PERCONTOHAN MODERNISASI PENGADAAN TERBAIK Kota Sukabumi dari bentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Bappeda menjadi ULP permanen berbentuk Kantor (unit Eselon III). Ini dilakukan untuk menjadi lebih mandiri, meningkatkan akuntabilitas, dan lebih fokus pada pengelolaan operasional pengadaan yang lebih tepat waktu, efektif, dan effisien. 4 Dalam hal manajemen organisasi, ULP Kota Sukabumi menata kembali alur proses layanan pengadaan agar lebih efektif dan efisien. Asistensi dari Program Modernisasi Pengadaan membantu ULP Kota Sukabumi menilai proses yang ada saat ini, dan mengarahkan pada proses yang lebih sistematis, lengkap dengan penyusunan indikator kinerja, target pencapaian, dan metode mengukur kinerja. ULP Kota Sukabumi juga menyusun dokumen referensi pengadaan, yang mendokumentasikan proses dan kasus dengan lebih baik guna mempercepat proses pengadaan dan menjadi sumber informasi bagi ULP maupun SKPD lain yang memerlukan informasi dan penjelasan dalam hal pengadaan barang/jasa. Pembenahan selanjutnya adalah membentuk, membangun, dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia. Ini diawali dengan mendorong dan mendukung proses transisi staf ULP menjadi jabatan fungsional PPBJ, dan membantu peningkatan jalur karir untuk menunjang profesionalitas staf pengadaan. Langkah lainnya, menugaskan staf ULP dan pemangku kepentingan terkait bidang pengadaan untuk mengikuti pelatihan keahlian pengadaan dan pelatihan kemampuan kepemimpinan dan manajemen organisasi, juga mengembangkan manajemen pengetahuan untuk internal ULP, yaitu dengan mengadakan sesi berbagi pengalaman antara staf ULP mengenai kasus-kasus pengadaan dan solusinya. Ini membantu staf ULP memahami proses pengadaan, serta menyadari peran dan posisi penting dan strategis bidang pengadaan dalam proses pembangunan daerah. Melengkapi upaya pengembangan kapasitas sumber daya manusia, pimpinan Kota Sukabumi memberikan penghargaan kepada manajemen dan staf ULP dengan mempromosikan mereka yang berprestasi ke posisi kunci dalam organisasi pemerintah daerah, yaitu posisi yang terkait dengan penyusunan rencana pembangunan daerah dan investasi. Ini memberikan kesempatan berkembang bagi staf yang bersangkutan. Mereka pun diharapkan dapat menyebarluaskan, menerapkan prinsip pengadaan barang/jasa yang baik, serta memelihara kualitas proses pengadaan di manapun posisi dan perannya dalam struktur pemerintah daerah. Pemahaman mengenai pengelolaan dan pembiayaan pembangunan kota, serta ekosistem pengadaan, akan menjadi dasar keahlian dan pengalaman yang berharga dalam hal ini. Menjadi sebuah Pusat Unggulan (Center of Excellence) adalah salah satu tujuan ULP Kota Sukabumi. Pembenahan yang telah dilakukan, sebagaimana disebutkan di atas, adalah hal-hal dasar sebuah pusat unggulan. Pembenahan diri, menyebarkan manfaat bagi internal pemerintah kota Sukabumi, menjadi referensi bagi daerahdaerah sekitar, kemudian menjadi referensi bagi lingkungan yang lebih besar, hingga pada akhirnya diakui di tingkat nasional dan berkontribusi positif pada tingkat internasional. Saat ini, ULP Kota Sukabumi mulai memberikan layanan advisory atau konsultasi tentang proses pengadaan kepada SKPD. ULP Kota Sukabumi juga mulai dikenal menjadi rujukan bagi pemerintah daerah di Provinsi Jawa Barat, bahkan dari daerah atau provinsi lain. Reni mengatakan, setiap bulan terdapat hampir empat kunjungan dari Pemerintah Daerah lain ke ULP Kota Sukabumi untuk mempelajari cara Sukabumi mengelola pengadaan. “Dengan fasilitasi dari Program Modernisasi Pengadaan, kami segera menjadi Pusat Unggulan bidang Pengadaan Barang/Jasa, yang berbagi dan bertukar praktik pelaksanaan pengadaan terbaik dengan pemangku kepentingan lainnya di seluruh Indonesia,” ucapnya. Berbagai kemajuan dan prestasi yang ditunjukkan oleh ULP Kota Sukabumi menjadikan Kota Sukabumi sebagai salah satu ULP unggulan dari 29 ULP percontohan dalam Program Modernisasi Pengadaan. Millennium Challenge Account-Indonesia Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi Gedung MR21, Lantai 11. Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta 10340 Tel. +6221 39831971 | Fax: +6221 39831970 @MCA_Indonesia MCA.Indonesia.page [email protected] | www.mca-indonesia.go.id