ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. ADIRA FINANCE CABANG UJUNG BATU KABUPATEN ROKAN HULU LILI ERTI Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pelayanan terhadap kepuasan debitur dan untuk mengetahui harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di PT Adira Finance Cabang Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah berjumlah 283 orang yang menggunakan jasa dari PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu, dan jumlah sampel yang diambil berjumlah 65 orang nasabah dengan menggunakan metode simple Random Sampling. Hasil penelitian diperoleh: PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Ujung Batu Kab. Rokan Hulu adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa pembiayaan atau leasing. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan yaitu dengan meningkatkan mutu pelayanan dari para staff, baik dari segi keadalan, kemampuan berkomunikasi yang baik dan memberikan pelayanan yang akurat, mudah dan cepat serta dapat dipercaya. Dari segi kemudahan, PT Adira Finance cukup dapat memberikan kemudahan kepada calon konsumen dengan persyaratan yang tidak berbelit. Dimana terdapat kecenderungan saat ini bahwa kredit barang itu tidak memerlukan administrasi yang menyulitkan calon nasabah. Kata kunci: analisis kepuasan pelanggan, penjualan Pendahuluan Secara prinsip Perusahaan Pembiayaan menurut ketentuan Pasal 1 Angka 5 dari Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha diluar Badann dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiaatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan. Pentingnya Perusahaan Pembiayaan dalam perekonomian suatu negara tercermin dalam kenyataan bahwa sektor keuangan secara universal, merupakan suatu sektor yang diatur dengan ketat dan memiliki akses ke dalam jaringan keselamatan pemerintah. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk adalah perusahaan pembiayaan pelanggan bidang otomotif terbesar saat ini yang didirikan pada tahun 1990 dan melalui operasi komersialnya pada tahun 1991. Dan sejak maret 2004, PT Bank Danamon Indonesia Tbk menjadi pemegang saham pengendali Perusahaan. Pemegang saham akhir adalah Temasek Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan investasi yang berkedudukan di Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Singapura. Pada saat ini, Adira Finance merupakan perusahaan pembiayaan pelanggan terbesar di Indonesia, yang mempunyai 14.000 karyawan dan mengoperasikan lebih dari 300 jaringan usaha di seluruh Indonesia untuk mendukung berbagai produk pembiayaan pelanggan. Beberapa contoh produk addalah pembiayaan untuk mobil dan motor baik baru maupun bekas dari berbagai merek, Customer to Customer (Berjual beeli di Adira), Seru (Selalu Baru-tukar tambah), dan Maxi (Maximum Solusi). Adapun jumlah pelanggan yang menggunakan jasa kredit pada PT. Adira Finance dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Target Dan Realisasi Jumlah Pelanggan Sebagai Pengguna Jasa Kredit Pada PT. ADIRA FINANCE Cabang Ujung Batu Tahun 2004-2008 Tahun Target Realisasi Persentase (Orang) (Orang) (%) 2004 350 290 82.86% 2005 360 295 81.94% 2006 370 265 71.62% 2007 380 271 71.32% 2008 390 282 72.30% Jumlah 1850 1799 420.69% Sumber : PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu Berdasarkan tabel diatas dapat dilihhat bahwa jumlah pelanggan yang menggunakan jasa dari PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu belum dapat mencapai target yang diharapkan, hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 realisasi pelanggan sebanyak 290 orang dari 350 orang yang ditargetkan dan persentase realisasinya sebesar 82.86%. Tahun 2005 realisasi sebanyak 295 orang pelanggan dari 360 target yang ingin dicapai dengan persentase sebesar 81.94%. Tahun 2006 realisasi penjualan sebanyak 265 orang dengan target sebanyak 370 orang serta dengan persentase sebesar 71.62%. Tahun 2007 realisasi pelanggan sebanyak 271 orang dengan target sebanyak 380 orang dengan persentase sebesar 71.32%. Pada tahun 2008 realisasi pelanggan sebanyak 282 dengan target sebanyak 390 sedangkan persentase sebesar 72.30%. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah yang dapat penulis buat adalah :“faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pada PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu?” Kajian Teoritis Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran tidak pernah terlepas dalam kehidupan kita dalam segala bentuk usaha. Pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. Hal ini dikemukankan oleh Philip Kotler (1995 ; 8), yaitu : pemasaran adalah: suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu dengan lainnya. Sedangkan menurut Mahmud Machfoed (2005 ; 49), mendefenisikan pemasaran yaitu proses perencanaan dan penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi barang, jasa dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi tujuan individu atau organisasi. Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok pelanggan atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan. Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu: a. Segmentasi Pasar b. Penetapan Pasar Sasaran c. Penempatan Produk Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Selanjutnya Philip Kotler (1995 ; 23) mendefenisikan pemasaran bersandar pada konsep, pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkordinir serta keuntungan yang ingin dicapai. Sedangkan menurut Bustanul Arifin (2001 ; 167), terdapat 7 kiat untuk memasarkan produk, barang atau jasa yaitu : a. Membantu pelanggan memberi penjelasan yang tepat b. Memiliki pengetahuan tentang produk untuk meyakinkan pembeli c. Memiliki kepribadian yang menarik, jujur, komunikatif, empaty d. Mengemukakan argumen yang baik tentang nilai suatu produk e. Mengenal diri sendiri tahu akan kemampuan diri f. Mengggunakan akal sehat g. Meyakinkan para pelanggan agar membeli produk dengan sukarela Menurut Philip Kotler (1991 ; 352), ada empat kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu : a. Terukur (Measurebel), artinya segmen pasar tersebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut. b. Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif. c. Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani. d. Dapat dilaksanakan (Actionable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif. Menurut Nasrul Udin (1995 ; 9), pasar dapat ditinjau dari sudut pandang pemasaran dan dari sudut tinjauan khusus dalam ekonomi makro. Menurut tinjauan pemasaran daat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu : a) Pasar konsumen, yaitu orang perorang atau para ibu rumah tangga b) Pasar industri, yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa untuk diproses lebih lanjut c) Pasar penjualan kembali, yang terdiri dari orang atau organisasi yang membeli barang atau jasa untuk keperluan pelayanan masyarakat. d) Pasar pemerintah, yaitu badan pemerintah yang membeli barang atau jasa untuk keperluan pelayanan masyarakat e) Pasar internasional, yaitu pasar luar negri yang meliputi konsumen, produsen dan pedagang. Sedangkan pasar dari sudut ekonomi makro adalah pasar sempurna, monopoli, dan oligopoly. Pengertian marketing mix secara umum adalah sebagai berikut : marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentukan inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah panawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Menurut Basu Swasta (1997 ; 78), ada empat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing Mix) tersebut atau yang disebut four p’s adalah sebagai berikut a. Strategi Produk b. Strategi Harga/ Price c. Strategi Penyaluran/ Distribusi d. Strategi Promosi Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Variabel-variabel marketing mix dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Produk (Jasa) Menurut Philip Kotler (1991 ; 52), bahwa pengertian produk adalah sesuatu yang ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi sesuatu keinginan dan kebutuhan. Kebijaksanaan mengenai prodduk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Menurut T. Hani Handoko (1993 ;36) kualitas produk merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi. Sedangkan siklus kehidupan produk sebagai berikut : a. Tahap Pengenalan Yaitu bila produk baru diperkenalkan, dan masih terdapat masalah kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi dan masalah teknis lainya. b. Tahap Pertumbuhan Dalam tahaap ini produk diperbaiki dan distandardisasikan, menjadi dapat di andalkan dalam penggunaan dan harga lebih rendah, serta para konsumen membeli dengan sedikit desakan. c. Tahap Kejenuhan Kebanyakan produk yang ada dipasaran sekarang, seperti Elektronik perlengkapan rumah, berada dalam tahap kejenuhan. Dimana volume penjualan mulai menurun pertambahannya karena setiap orang atau pembeli potensial telah memiliki produk sehingga produk tergantung pada penggantian atau pertambahan produk. d. Tahap Penurunan Hampir semua produk akan sampai pada tahap penurunan dalam permintaan, bila produk-produk digantikan dengan yang baru. B. Harga (Price) Menurut Basu Swata (1997 ; 241), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan. Sedangkan pendapat pakar pemasaran yang lainya seperti Radiosunu (1990 ; 50), harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang, dimana berdasarkan nilai itu seseorang atau perusahaan bersedia melepas barang atau jasa yang dimilikinya. Dalam menetapkan kebijaksanaan harga jual ini ada beberapa ,etode perumusan dapat dipedomi yaitu: a. Berorientasi pada biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa hingga sampai ke pelanggan b. Berorientasi terhadap permintaan, kebijaksanaan ini biasanya disebut diskriminasi harga, dikarenakan atas perbedaan langganan, tempat dan waktu. c. Berorientasi atas harga saingan yaitu dengan memperhatikan tingkat harga jual dari pesaing. Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, bisanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini pelanggan akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga pelanggan menetapkan beberapa jumlah barang/ jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. C. Saluran Distribusi (Distribution) Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melaui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada di tengah-tengah kebutuhan dan keinginan pelanggan yang haus akan produk/jasa tersebut. Menurut Basu Swasta (1996 ; 190), bahwa saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke pelanggan atau pemakai industri, yaitu: a. Pedagang Besar Adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual barang-barang kepada pengecer b. Pengecer Adalah mempunyai peranan yang cukup besar karena berhubungan langsung dengan pelanggan akhir c. Agen Beberapa agen ini sering berkecimpung dalam kegiatan pedagang besar, namun mereka tidak mempunyai hal milik atas barang-barang yang diperdagangkan. Yang tidak boleh di abaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke pelanggan. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut : a) Sifat pasar dan lokasi pembeli b) Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara c) Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis d) Jaringan pengangkutan Kemudian menurut Ibnu Sukoco (1993 ; 205), bahwa kemudian dalam melaksanakan kebijakan distribusi perusahaan terkadang menghadapi beberapa faktor antara lain : 1. Adanya pertimbangan pasar 2. Pertimbangan harga 3. Pertimbangan perusahaan D. Promosi (Promotion) Menurut R. Edward Freeman (1995 ; 89), promosi adalah pergerakan personil dalam sebuah organisasi. Dan promosi merupakan cara yang paling signifikan untuk mengakiu prestasi kerja yang luar biasa Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saat nya. Menurut H. Djaslim Salidin (1991 ; 20), ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity) a. Periklanan (Advertising) : Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi pelanggannya. b. Penjualan Pribadi (Personal Selling) : Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon pelanggannya. c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) : Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakkan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga pelanggan akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian pelanggan. d. Publisitas (Publicity) : Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membenyuk pengaruh secara tidak langsung kepada pelanggan, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkan, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Kualitas Jasa Kualitas atau mutu produk perlu mendapat perhatian yang besar, sebab kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kemampuan bersaing dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (1996 ; 15), ada 4 karakteristik utama yang membedakan jasa dengan barang yaitu; a. Intangibility, adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa, sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefenisikan, diformulasikan atau dipahami secara rohaniah b. Inseparability, yaitu dimana jasa umumnya di jual, kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. c. Variability, yaitu jasa bersifat variable artinya banyak variasi, bentuk dan kualitas serta jenis, tergantung kapan/dimana jasa itu dihasilkan d. Perishability, jasa merupakan komuditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Menurut Rahmat Purbandono (2000 ; 2), pada dasarnya karakteristik dari perusahaan atau organisasi jasa itu adalah: a) Tidak berwujud dan tidak tahan lama b) Output tidak dapat disimpan c) Kontak dengan konsumen tinggi d) Membutuhkan waktu respon yang pendek e) Pasar lokal f) Membutuhkan fasilitas yang tidak luas g) Padat karya h) Kualitas tidak mudah diukur Walaupun demikian banyak hal yang menyebabkan terjadinya ketidakberhasilan penyampaian jasa kepada orang. Menurut pendapat ahli yang lain yaitu Philip Kotler (2000 ; 439), bahwa penyebab ketidakberhasilan penyampaian jasa yaitu dengan mengidentifikasikan lima kesenjangan yang menyebabkan ketidakberhasilan tersebut, sebagai berikut; a. Adanya gap antara pelanggan dengan management perusahaan Yaitu terjadi akibat pihak manajemen tidak dapat merasakan secara tepat apa yang dikehendaki atau yang menjadi pertimbangan pelanggan. Hal ini disebabkan kurangnya riset pasar. Kurangnya interaksi antara manajemen dan pelanggan, serta terlalu banyak level of management antara manajemen puncak dan pelaksana yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Maka oleh karena itu suatu riset pasar amatlah penting sebelum memulai operasional perusahaan, untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan. b. Adanya gap antara persepsi manajemen dan penetapan spesifikasi standard pelayanan. Menunjukkan adanya perbedaan antara persepsi manajemen dan penetapan spesifikasi standar pelayanan untuk memenuhi kehendak pelanggan. Hal ini disebabkan kurangnya komitmen manajemen terhadap kualitas pelayanan, kurang tepatnya hasil study kelayakan dan tidak tepatnya standarisasi tugas pelaksanaan pelayanan. c. Adanya gap antara kualitas pelayanan dan penyampaianya Yaitu terjadi jika pelaksanaan tidak mampu menyampaikan pelayanan sebagaimana mestinya (yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen). Hal ini bisa disebabkan kurangnya pelatihan bagi pelaksana, beban kerja yang terlalu berat serta peralatan kerja yang kurang tepat. d. Adanya gap antara penyampaian dan komunikasi luar Harapan pelanggan juga dipengaruhi oleh janji-janji yang disampaikan pada saat terjadi komunikasi. Gap ini terjadi jika pelayanan yang disampaikan ternyata tidak sesuai dengan yang disajikan. Hal ini bisa diakibatkan kurang komunikasi horizontal antara sesama pelaksana. Dalam pelaksanaan promosi haruslah ada komitmen yang pasti dan terperinci yang dihubungkan pula dengan kualitas pegawai yang ada. e. Adanya gap antara penerimaan dan pengharapan Yaitu terjadi apabila pelayanan yang dirasakan pelanggan tidak seperti yang diharapkan, penyebabnya adalah terjadi satu atau lebih gap-gap yang telah dibahas di atas. Menurut Fandy Tjiptono (2000 ; 85), ada beberapa hal yang menyebabkan buruknya kualitas jasa. Faktor-faktor yang tersebut meliputi; a. Produksi dan konsumsi yang terjadi secara simultan Salah satu karakteristik jasa yang penting adalah jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Dengan kata lain dalam memberikan jasa dibutuhkan kehadiran dan partisipasi pelanggan. Adapun karyawan pemberi jasa dapat berpengaruh terhadap persepsi pelanggan pada kualitas jasa misalnya : a. Tidak terampil dalam melayani pelanggan b. Cara berpakaian tidak sesuai c. Tutur kata kurang sopan atau menyebalkan d. Bau badan yang mengganggu e. Selalu cemberut atau pasang tampang angker b. Intensitas tenaga kerja yang tinggi Keterlibatan tenaga kerja yang intensif dalam penyampaian jasa dapat menimbulkan masalah pada kualitas, yaitu tingkat variablitas yang tinggi. Hal-hal yang bisa mempengaruhi adalah mengenai rendahnya upah dan rendahnya tingkat pendidikan serta kurangnya pelatihan yang memadai atau bahkan tidak sesuai, tingkat karyawan yang tinggi dan lain sebagainya. c. Dukungan terhadap pelanggan internal kurang memadai Karyawan bagian depan (teller atau customer service) merupakan ujung tombak dari sistem pemberian jasa efektif, maka mereka perlu mendapat dukungan dari fungsifungsi utama manajemen. Dukungan tersebut bisa berupa peralatan, pelatihan ketarampilan, informasi, pemberdayaan baik untuk karyawan front line maupun manager. Menurut Alma Buchari (2004 ; 16), karyawan dan manajer yang diberdayakan akan mampu untuk : a. Mengendalikan dan menguasai cara melaksanakan pekerjaan b. Sadar akan konteks pekerjaannya c. Bertanggungjawab bersama atas kinerja unit organisasi d. Keadilan dalam distribusi balas jasa berdasarkan kinerja individu dan kolektif d. Kesenjangan-kesenjangan Komunikasi Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi merupakan faktor yang sangat esensial dalam kontak dengan pelanggan. Bila terjadi gap atau kesenjangan dalam komunikasi, maka akan penilaian atau persepsi yang tidak baik. e. Memperlakukan semua pelanggan dengan cara yang sama Pelanggan adalah manusia biasa yang bersifat unik, karena mereka memiliki persaan dan emosi. Dalam hal berinteraksi dengan pemberi jasa, tidak semua pelanggan menerima pelayanan atau jasa yang seragam. Sering terjadi ada pelanggan yang menginginkan atau bahkan menuntut jasa yang bersifat personal dan berbeda dengan pelanggan lain. Hal ini menimbulkan tantangan bagi perusahaan agar dapat memahami kebutuhan-kebutuhan khusus pelanggan dan dapat memahami perasaan pelanggan. f. Perluasan atau pengembangan jasa secara berlebihan Memperkenalkan jasa baru atau memperkaya jasa lama dapat meningkatkan peluang pemasaran dan menghindari terjadinya pelayanan yang buruk. Akan tetapi bila terlampau banyak menawarkan jasa baru dan tambahan terhadap jasa yang sudah ada, maka hasil yang diperoleh tidaklah selalu optimal, bahkan tertutup kemungkinan akan timbul masalah-masalah seputar standar kualitas jasa. Pengertian Pelayanan Pelayanan merupakan salah atu kegiatan yang sangat penting diperhatikan oleh setiap perusahaan, baik pelayanan sebelum barang dijual maupun purna jual. Menurut T. Hani Handoko (1993 ; 57), beberapa bentuk pelayanan yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dapat diperinci sebagai berikut: (pelayanan segi fisik) 1. Lini pelayanan yang ditawarkan, dimana perusahaan harus memutuskan seberapa luas lini pelayanan yang akan ditawarkan. 2. Ketersediaan pelayanan, Manajemen perlu mempertimbangkan antara pelayanan yang diberikan dengan kebutuhakan. 3. Tingkat pelayanan, perusahaan harus menyeimbangkan antara pelayanan yang diberikan dengan kebutuhan. 4. Garis tunggu dan kapasitas pelayanan, menyangkut mengenai biaya, waktu yang dikeluarkan konsumen untuk menunggu. Offence strategi bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar, penjualan dan pelanggan. Sedangkan defence strategi adalah bertujuan untuk menahan pelanggan agar tidak beralih ke perusahaan pesaing, dengan cara meningkatkan kepuasan pelanggan, kedua strategi tersebut harus dilakukan secara bersamaan. Pelayanan sebelum penjualan tentunya bertujuan agar denitur tertarik terhadap produk yang dijual, sedangkan layanan purna jual ditujukan agar terjadi kesinambungan penjualan serta menjaga hubungan yang baik antara produsen penjaga barang/jasa terhadapa pelanggan terutama PT. Adira Finance itu sendiri. Dengan adanya pelayanan yang baik akan timbul harga diri pelanggan untuk senantiasa menggunakan jasa perusahaan dan tentunya berimbas pada kepercayaan yang baik pula terhadap PT. Adira Finance Pengertian Kepuasan Pengertian kepuasan menurut Philip Kotler (1995 ; 46), adalah sebagai berikut : “kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya”. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2001 ; 161), menyatakan kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut: “kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian.” Menurut Kotler (1996 ; 48-4) terdapat empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut. 1. Sistem keluhan dan saran, artinya setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. 2. Survei kepuasan pelanggan, artinya kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut: a. Directly reported satisfaction, yaitu pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan, seperti sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat puas. b. Derived dissatisfacation, yaitu pertanyaan yang menyangkut besarnya harapan pelanggan terhadap atribut. c. Problem analysis, artinya pelanggan yang dijadikan responden untuk mengungkapkan dua hal pokok, yaitu (i) masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan (ii) saran-saran untuk melakukan perbaikan. d. Importance-performance analysis, artinya dalam teknik ini responden dimintai untuk me-ranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan pentingnya elemen. 3. Ghost shopping, artinya metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang (Ghost Sopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian Ghost sopper menyampaikan temuan-temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. 4. Last customer analysis, artinya perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok dan diharapkan diperoleh informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Menurut Fandy Tjiptono (2001 ; 161 – 160), ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan diantaranya : 1. Relationship Marketing Dalam strategi ini hubungan transaksi antara penyedia jasa pelanggan berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. 2. Strategi superior customer service Hal ini berusaha menawarkan pelayanan yang lebih unggul daripada para pesaingnya, namum dibutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia dan usaha yang gigih 3. Strategi unconditional guarantees Yaitu merancang garansi tertentu atau dengan memberikan pelayanan purna jual yang baik, dimana harus menyediakan media yang efisien dan efektif untuk menangani keluhan. 4. Strategi penanganan keluhan yang efektif Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk merubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Ada 4 aspek penting dalam penanganan keluhan yaitu : a. Empati terhadap pelanggan b. Kecepatan dalam penanganan keluhan c. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan keluhan d. Kemudahan bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan 5. Strategi peningkatan kinerja perusahaan a. Menyempurnakan proses produk melalui upaya memuaskan yang berkesinambungan b. Melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan c. Membentuk tim-tim kerja lintas fungsional sehingga wawasan karyawan bertambah d. Memberdayakan karyawan sehingga dapat mengambil keputusan tertentu yang berkaitan dengan tugasnya e. Melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan f. Merupakan suatu proses yang diharapkan perusahaan agar mampu melayani pelanggan lebih cepat, lebih efisien dan lebih memuaskan g. Sistem penilaian kerja, penghargaan dan promosi karyawan didasarkan atas kontribusi mereka. Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan debitu/pelanggan dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan pelanggan adalah kinerja dari agen yang biasanya diartikan dengan kualitas dari agen tersebut. Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang didasarkan bahwa pada persaingan yang semakin ketat ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga hal ini menyebabkan setiap badan usaha harus menempatka orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama, antara lain dengan semakin banyaknya badan usaha yang menyatakan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misi, iklan. Untuk menciptakan kepuasan pelanggan suatu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang dianggap paling penting yang disebut “ The Big Eight Factors” yang secara umum dibagi menjadi tiga katagori sebagai berikut (Hannah and Karp, 1991): 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk a) Kualitas produk Yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk produk. Sehingga produk tersebut memiliki nilai tambah b) Bentuk produk Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang menghasilkan suatu manfaat. c) Produksi Merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan a) Jaminan Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak setelah pembelian b) Respon dan cara pemecahan masalah Respon to and Remedy of Problems merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pelanggan. 3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelian a) Pengalaman karyawan Merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan pembelian b) Loyalitas pelanggan Merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut. Persaingan Menurut Basu Swasta (2002 ; 41), persaingan yang terjadi antara beberapa perusahaan dapat berasal dari perusahaan lain dalam satu industri, atau dari perusahaan lain yang menghasilkan barang/jasa subtitusi. Di dalam industrinya, perusahaan harus mengetahui struktur biaya, politik, harga, promosi dan beberapa aspek persaingan lainya yang dapat mempengaruhi perencanaan serta operasinya. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis lainnya, maka perusahaan harus dapat mengetahui dari struktur harganya, promosinya dan beberapa aspek lainya yang dapat mempengaruhi perencanaan serta dari operasi tersebut. Menurut Radiosunu (1990 ; 4), bahwa persaingan merupakan faktor dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran suatu perusahaan, yaitu: 1. Persaingan umum Atau disebut dengan General Competition yaitu persaingan yang berasal dari produk lainya yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan atau memuaskan kebutuhan yang sama terhadap pelanggan 2. Persaingan antara bentuk produk Atau disebut dengan Product Form Competition yaitu persaingan antara macam produk-produk tertentu 3. Persaingan antara perusahaan Atau Enterprise Competition yaitu persaingan antara perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang/jasa yang sejenis. Jadi dari tiga bentuk persaingan diatas, persaingan yang terjadi di PT. Adira Finance ini adalah bentuk persaingan antara perusahaan atau disebut dengan enterprise competition. Metode Penelitian Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah nasabah pada PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu yang beralamat di Jl. Sudirman No.42 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah berjumlah 283 orang yang menggunakan jasa dari PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu. Karena jumlah populasi yang banyak dan mengingat keterbatasan waktu, biaya serta tenaga, maka diambillah 65 orang nasabah dengan menggunakan metode simple Random Sampling. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling. Yaitu metode sampel yang diambil berdasarkan dari populasi yang ada yang selanjutnya diacak dan dipilih sebanyak 65 orang yang mewakili konsumen Adira Finance Cabang Ujung Batu yang berjumlah 282 orang. Jenis dan Sumber Data Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan penulis menggunakan teknik sebagai berikut : Jenis data Pada penulisan materi ini penulis mengacu kepada jenis data yang sudah umum sebagai berikut : 1. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari angka-angka dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel. 2. Data kualitatif yaitu data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat kemudian dijabarkan dalam bentuk narasi. Sumber Data Sumber data yang penulis ambil adalah sebagai berikut : a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden antara lain data tentang kemampuan pelayanan karyawan dalam melaksanakan tugas pelayanan itu sendiri, yang dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja. b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang bersangkutan dalam bentuk jadi seperti : kualitas pelayanan, tingkat kepuasan dan jasa yang diberikan, serta gambaran umum dan sejarah Adira Finance Cabang Ujung Batu, keadaan karyawan, Struktur Organisasi. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a. Interview Yaitu wawancara langsung dengan pimpinan terhadap permasalahan yang penulis teliti untuk mendapatkan data penelitian b. Kuisioner Yaitu mengedarkan daftar pertanyaan guna memperoleh data dari karyawan sebagai objek penelitian untuk mendapat data penelitian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga dengan landasan materil melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kebutuhan pelanggan, pelayanan yang baik dapat dilihat dari : keamanan, kenyamanan, keramahan dan ketepatan waktu. Tabel 2 Identifikasi Dan Operasional Variabel No 1 Indikator/operasional variabel Pelayanan 1. Keamanan 2. Keramahan 3. Ketepatan waktu 2 Kepuasan 4. Harga 5. Kualitas 3 Jasa 1. Keandalan 2. Emphaty 3. Jaminan Analisis Data Setelah data terkumpul maka kemudian dianalisis dan melakukan kesimpulan. Adapun metode yang penulis gunakan untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan Metode Analisis Deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Dalam hal ini penulis mencoba mengelompokkan karakteristik konsumen atas pendidikanya, jenis kelamin dan umur konsumen. Dan rata-rata pendidikan mereka adalah tamatan SMA dan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan serta berusia 25 tahun ke atas. Analisis Pelayanan Pelayanan atau service sangat penting artinya, terutama bagi pihak perusahaan, yang sifat usahanya bergerak dibidang jasa. Pelayanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi volume penjualan terutama yang bergerak di bidang pembiayaan atau finance. Karena pelayanan ini dapat memberi pengaruh langsung terhadap konsumen yang akan menggunakan jasa PT.Adira Finance dalam melakukan penjualan produk mereka. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 65 orang responden yang berusia 25 keatas dan memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas, tentang apakah pelayanan/service yang diberikan karyawan terhadap pelanggan itu cukup memuaskan, kurang memuaskan atau tidak memuaskan sama sekali. Untuk itu dapat dilihat pada tabel V. 1 sebagai berikut : Tabel V.1 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Yang Diberikan Oleh PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Sangat memuaskan 15 23.08% 2 Cukup memuaskan 20 30.77% 3 Kurang memuaskan 30 46.15% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel diatas dapatlah diketahui bahwa hasil jawaban 65 orang responden yang memberikan jawaban sangat memuaskan atas pelayanan yang diberikan PT. Adira Finance kepada para pelanggannya adalah sebanyak 15 orang atau sebesar 23.08%, sedangkan yang menyatakan cukup memuaskan atas pelayanan tersebut adalah sebanyak 20 orang atau sebesar 30.77%. sedangkan pelanggan yang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT. Adira Finance tersebut kurang memuaskan adalah sebanyak 30 orang atau sebesar 46.16%. sedangkan kalau dilihat dari segi keamanannya PT. Adira Finance juga memiliki tanggapan yang berbeda pula dari para debitur atau pelangganya. Berikut adalah tabel mengenai pelayanan yang diberikan oleh pihak PT. Adira Finance dalam bidang keamanan produk maupun kerahasiaan informasi yang diberikan nasabah. Tabel V.2 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Keamanan Produk atau Kerahasiaan Informasi Yang Diberikan PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 20 30.77% 2 Cukup 30 46.15% 3 Kurang 15 23.08% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 65 konsumen atau pelanggan yang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan PT. Adira Finance dalam segi keamanan produk dan keamanan dari kerahasiaan informasi adalah : yang menyatakan baik sebanyak 20 orang atau sebesar 30.77%, sedangkan yang menyatakan cukup aman sebanyak 30 orang atau sebesar 46.15% dan yang menyatakan kurang aman sebanyak 15 orang atau sebesar 23.08%. jadi konsumen menyatakan bahwa PT. Adira cukup dalam memberikan pelayanan dari segi keamanan. Pada tabel berikut ini akan kita lihat pelayanan yang diberikan oleh PT. Adira Finance dari segi keramahan. Tabel V.3 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Keramahan Yang Diberikan Oleh PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu Kepada Para Konsumennya No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 25 27.69% 2 Cukup 18 38.47% 3 Kurang 22 33.84% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 65 orang responden atau konsumen yang menyatakan pelayanan yang diberikan PT. Adira Finance dari segi keramahan para karyawannya baik adalah sebanyak 25 orang orang atau sebesar 27.69%, sedangkan yang menyatakan kurang baik sebanyak 18 orang atau sebesar 38.47% dan yang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan adalah biasa-biasa saja sebanyak 22 orang atau sebesar 33.84%. berikut ini dapat dilihat tanggapan responden terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT. Adira Finance dari segi ketepatan waktu adalah sebagai berikut : Tabel V.4 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Yang Diberikan Oleh PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu Dari Segi Ketepatan Waktu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Memuaskan 40 61.54% 2 Kurang Memuaskan 10 15.38% 3 Tidak Memuaskan 15 23.08% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 65 orang responden atau konsumen yang menyatakan pelayanan dari segi ketepatan waktu yang diberikan PT. Adira Finance memuaskan adalah sebanyak 40 orang dengan persentase sebesar 61.54%, sedangkan yang menyatakan kurang memuaskan terhadap pelayanan dari segi ketepatan waktu sebanyak 10 orang atau sebesar 15.38% dan yang menyatakan tidak memuaskan atas ketepatan waktu yang diberikan oleh PT. Adira Finance sebanyak 15 orang atau sebesar 23.08%. jadi dari tabel diatas dapat diketahui bahwa PT. Adira Finance harus meningkatkan pelayanannya untuk kemajuan usaha pada masa yang akan datang. Analisis Kepuasan Dalam upaya menghadapi persaingan merupakan satu kesalahan yang sangat fatal bila mana sebuah perusahaan mengabaikan kepuasan dari konsumen. Kerena apabila seorang konsumen merasa puas terhadap satu perusahaan maka secara tidak langsung mereka akan memberikan informasi yang positif kepada orang lain dan melakukan hubungan kerja sama yang berlanjut dikemudian hari. Kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan dan kualitas harus mendapat perhatian yang serius dari pihak perusahaan. Terutama oleh pimpinan dan tenaga penjualnya, karena keberhasilan penjualan harus mampu menerapkan konsep pemasaran yang matang atas setiap tindakan atau langkah dan harus diarahkan agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa, kepuasan konsumen sulit diukur karena konsumen memiliki selera yang berbeda-beda. Untuk menutupi hal tersebut tentunya melalui pelayanan dan fasilitas atau kemudahan yang diberikan perusahaan sangat lah menentukan keberhasilan suatu produk atau jasa, karena akan berdampak pada pembelian ulang. Bilamana kepuasan yang diperoleh konsumen tidak sesuai dengan selera konsumen dan keinginannya, bukan tidak mungkin konsumen berpindah ketempat lain yang mungkin saja memberikan jasa sesuai dengan keinginan mereka. Untuk itu penulis juga menyajikan tanggapan responden tentang kepuasan konsumen terhadap PT. Adira Finance, dapat dilihat dari tabel berikut ini Tabel V.5 Tanggapan Responden Kepuasan Pada PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu Kab. Rokan Hulu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Puas 21 32.31% 2 Cukup Puas 20 30.77% 3 Kurang Puas 24 36.92% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 65 orang responden yang menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan PT. Adira Finance adalah sebanyak 21 orang meyatakan puas dengan persentase sebesar 32.31%, dan yang menyatakan cukup puas sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 30.77% serta yang menyatakan kurang puas sebanyak 24 orang dengan persentase sebesar 36.92%. berikut ini penulis juga menyajikan tentang kepuasan konsumen dari segi harga produk, sebagai berikut : Tabel V.6 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Dari Segi Harga Pada PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Lebih Murah 17 26.15% 2 Sedang 23 35.39% 3 Lebih Mahal 25 38.46% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 65 orang responden yang menyatakan harga yang diberikan oleh PT. Adira Finance lebih murah adalah sebanyak 17 orang dengan persentase sebesar 26.15%, dan yang menyatakan harganya sedang atau stabil sebanyak 23 orang responden dengan persentase sebesar 35.39% dan yang menyatakan bahwa haega yang diberikan oleh PT. Adira Finance kepada konsumennya lebih mahal adalah sebanyak 25 orang dengan persentase 38.46%. jadi dapatlah diketahui bahwa harga jual pada PT. Adira Finance lebih tinggi, hal ini harus segera disikapi oleh pihak manajemen perusahaan, karena hal ini juga akan mempengaruhi volume penjualan dalam upaya mencapai target yang diharapkan. Berikut ini penulis juga menyajikan tabel mengenai kepuasan konsumen dari segi kualitas produk sebagai berikut : Tabel V.7 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Dari Segi Kualitas Produk Pada PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Sangat baik 19 29.23% 2 Cukup baik 24 36.92% 3 Kurang baik 22 33.85% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 65 orang responden yang menyatakan bahwa kualitas produk yang ditawarkan PT. Adira Finance sebanyak 19 orang menyatakan sangat baik dengan persentase sebesar 29.23%, dan yang menyatakan cukup baik sebanyak 24 orang atau sebesar 36.92% sedangkan yang menyatakan kurang baik sebanyak 22 orang atau sebesar 33.85%. Adanya kesan yang baik terhadap pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan tentunya akan mengakibatkan peningkatan tidak hanya penjualan tapi juga laba, walaupun PT. Adira tidak memproduksi suatu produk, tapi perusahaan ini juga menentukan kualitas, harga, pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Sehingga konsumen memilih leasing ini sebagai tempat pembiayaan yang terpercaya dan dipilih oleh konsumen. Analisis Jasa Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak sekali bertumbuh perusahaanperusahaan jasa yang mengetahui mutu/kualitas maupun dengan pelayanan, hal ini mungkin disebabkan karena tingginya persaingan antara sesama perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang yang sama seperti perusahaan pembiayaan atau yang kita kenal dewasa ini dengan kata leasing. Ada banyak kemudahan atau jasa yang mereka tawarkan baik dibidang otomotif maupun elektronik bahkan kendaraan mewah dan perumahan sekalipun bahkan sampai kepada hal-hal yang sifatnya kecil, seperti pakaian, peralatan rumah tangga/ pecah belah dan lainya. Oleh karena itu setiap perusahaan pembiayaan seolah terus terpacu untuk memberikan semacam pelayanan ataupun kemudahan-kemudahan kepada para konsumen ataupun kepada para konsumen ataupun para calon konsumen yang menjadi pangsa pasar mereka. Bisnis jasa seperti ini memang memiliki resiko yang cukup rentan dan tinggi, dimana konsumen tidak perlu mengeluarkan uang tunai untuk memperoleh suatu produk tertentu pada saat itu, karena akan segera dapat dimiliki karena pembiayaan akan segera ditangani oleh leasing, sehingga dapat meringankan konsumen yang tidak memiliki uang cukup karena pelunasannya dapat diangsur melalui lesaing mana yang kita pilih dengan jangka waktu tertentu sesuai akad kesepekatan yang disetujui semula. Pada dasarnya perusahaan jasa memang harus senantiasa mengutamakan pelayanan yang baik, kemudahan dalam administrasi,harga yang standar, jangka waktu yang fleksibel adanya jaminan serta harus ditunjang pula dengan kualitas sumber daya yang memadai atau bermutu, karena hal itu merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan agar para konsumen atau calon konsumen tidak berpindah keperusahaan pembiayaan yang lain atau bahkan melakukan pembiayaan berulang. Berikut ini penulis menyajikan tabel mengenai tanggapan responden tentang jasa yang diberikan oleh PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu kepada konsumen. Tabel V.8 Tanggapan Responden Tentang Kualitas Jasa Dari Segi Keandalan (Kemampuaan Dalam Memberikan Pelayanan) PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu Kab. Rokan Hulu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Sangat Andal 23 35.38% 2 Cukup Andal 24 36.93% 3 Kurang Andal 18 27.69% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 65 orang respoden yang menyatakan bahwa kualitas jasa yang ditawarkan oleh PT.Adira dari segi keaandalan atau memberikan pelayanan yang akurat yang memuaskan dengan sangat andal adalah sebanyak 23 orang dengan persentase sebesar 35.38%, sedangkan yang mengatakan cukup andal sebanyak 24 orang dengan persentase sebesar 36.93% dan yang menyatakan kurang andal adalah sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 27.69%.Jadi PT. Adira Finace cukup andal dalam menangani konsumennya. Berikut disajikan tabel yang berkaitan dengan pelayanan jasa yang di berikan dari segi emphaty sebagai berikut: Tabel V.9 Tanggapan Responden Tentang Pelayanan Jasa Dari Segi Emphaty (Kemudahan dan Memperhatikan Kebutuhan Konsumen) Dari PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu Kab. Rokan Hulu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 19 32.31% 2 Cukup 21 38.46% 3 Kurang 25 29.23% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan tebel tersebut dapat dilihat bahwa dari 65 orang responden, sebanyak 19 orang menyatakan emphaty atau cukup memberikan perhatian secara pribadi serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang diberikan adalah baik dengan persentase sebesar 32.32%, sedangkan yang menyatakan cukup emphaty sebanyak 21 orang dengan persentase sebesar 38.46% dan yang menyatakan kurang emphaty atau kurang memberikan perhatian kepada konsumen sebanyak 25 orang dengan persentase sebesar 29.23%. jadi diharapkan kedepan PT. Adira Finance lebih memperhatikan konsumen dari segi pelayanan yang akurat, memuaskan, melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memberikan perhatian pribadi serta dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Berikut ini penulis juga menyajikan kualitas jasa dari segi jaminan yang diberikan oleh PT. Adira Finance yaitu sebagai berikut : Tabel V.10 Tanggapan Responden Tentang Kualitas Jasa Dari Segi Jaminan (Pengetahuan dan Kemampuan) Yang Diberikan PT. Adira Finance Cab. Ujung Batu Kab. Rokan Hulu No Katagori Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 24 36.92% 2 Cukup 21 32.31% 3 Kurang 20 30.97% Jumlah 65 100% Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 65 orang responden, sebanyak 24 orang menyatakan bahwa jaminan yang diberikan oleh PT. Adira dari segi pengetahuan, kesopanan dan sifat yang dapat di percaya yang dimiliki staf adalah baik, dengan persentase sebesar 36.92%, sedangkan yang menyatakan cukup memberikan jaminan sebanyak 21 orang dengan persentase sebanyak 32.31% dan yang menyatakan kurang memberikan jaminan atau mutu yang baik dari staf sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 30.97%. kalau dilihat dari uraian di atas, terlihat banyak responden yang memberikan penilaian dari segi jaminan yaitu pengetahuan, kemapuan administrasi, kesopanan dari staf dapat dipercaya yang dimiliki staff. Namun kedepan PT. Adira Finance harus tetap memberikan inovasi-inovasi atau terobosan-terobosan baru untuk kemajuan perusahaan. Karena perusahaan pembiayaan ini merupakan jenis usaha yang cepat berkembang di Indonesia, dalam 10 tahun terakhir sudah banyak berkembang perusahaan sejenis lebiih dari 10 perusahaan berbeda yang bergerak dalam bidang yang sama. Oleh karena itu PT. Adira Finance dituntut untuk lebih baik dengan memperhatikan segala hal seperti yang telah diuraikan di atas Pembahasan Pelayanan Berdasarkan hasil peneltian diatas, dapatlah diketahui bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu kepada para konsumennya baik dari segi pelayanan, dari segi keamanan produik maupun dari kerahasiaan informasi yang diberikan, serta dari ketepatan waktu dirasakan kurang memuaskan, hal ini dapat berakibat kurang baik bagi perusahaan, karena dapat menurunkan daya beli konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh PT Adira Finance Cab. Ujung Batu. Dalam masyarakat yang semakin mengandalkan informasi. Informasi mengenai pelanggan dan hal yang sifanya sensitive lainnya harus dilindungi, PT. Adira Finance berkomitmen untuk melindungi informasi pribadi yang diterima atau yang dimiliki mengenai pelanggan individu. Dimana setiap karyawan harus menjaga dan melindungi informasi pribadi yang bersifat sensitive dari pembeberan atau penggunaan yang tidak diwenangkan atau yang tidak wajar. Dan PT. Adira harus melaksanakan prosedur perlindungan informasi dan privasi yang fair dan bertanggung jawab dan melakukan tindakan-tindakan yang wajar untuk memastikan kepatuhan terhadap hal tersebut. Dan konsumen adalah sebaik-baiknya penilai, karena apabila konsumen merasa kurang puas atas pelayanan yang dibeikan akan tentu saja mengakibatkan penurunan volume penjualan sehingga tidak mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Kepuasan Kepuasan menjadi suatu hal yang sangat penting dalam usaha yang bergerak dalam bidang jasa, karena yang ditawarkan adalah layanan atau service kepada para pelanggan. Kalau dilihat tabel dari hasil penelitian diatas dapat kita ketahui bahwa, nilai jasa yang diberikan oleh PT. Adira Finance cabang ujung batu dari segi kepuasan baik dari segi harga adalah lebih mahal serta dari segi kualitas produk atau jasa yang ditawarkan adalah kurang begitu baik dan kurang memenuhi rasa puas dari pelanggan. Kepuasan konsumen sangat berpengaruh pada tingkat pembelian berkelanjutan atau adanya kelanjutan hubungan dengan konsumen untuk pembelian yang selanjutnya. Hal ini dapat berakibat terjadinya penurunan penjuala dan kehilangan konsumen, karena konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan akan dapat terpengaruh untuk beralih ketempat lain, hal ini sangat berbahaya bagi kelangsungan perusahaan karena akan menurunkan tingkat penjualan dan akan mengurangi volume atau laba yang akan diterima oleh perusahaan. Jasa Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak tumbuh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa atau pelayanan kepada konsumen, mereka menawarkan berbagai macam produk, layanan atau jasa dengan program-program yang menggiurkan, dan hal ini merupakan salah satu hal yang wahar apabila akan timbul persaingan yang sangat kompetitif antara sesama perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama. Kalau dilihat pada tabel diatas bahwa produk atau jasa layanan yang diberikan oleh PT. Adira Finance Cabang Ujung Batu kalau dilihat dari segi keandalan ataupun kemapuan dalam memberikan pelayanan serta dari segi emphaty atau dari segi kemudahan dan memperhatikan kebutuhan konsumen dan kualitas jasa yang diberikan dari segi jaminan atau pengetahuan dan kemampuan para staf yang ada adalah dinilai cukup baik. Didalam dunia persaingan yang cukup ketat seperti sekarang ini, dimana setiap perusahaan jasa senantiasa menciptakan strategi jual yang dapat memenuhi kebutuhan para konsumen dengan memuaskan tentu saja hal ini harus senantiasa memacu PT. Adira Finance untuk senantiasa meningkatkan kemampuan dan keandalan setiap waktu, dengan menciptakan strategi bersaing serta tidak lupa untuk mengadakan pengembangan-pengembangan serta pelatihan-pelatihan sesuai jabatan mereka kedalam untuk meningkatka mutu, kualitas pelayanan yang akan disampaikan kepada konsumen. Karena karyawan yang berkualitas merupakan ujung tombak dalam menyampaikan pelayanan dari suatu jasa atau produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan sehingga sampai ketangan konsumen. Tapi apabila layanan yang diberikan oleh perusahaan atau pun oleh karyawan kurang baik atau kurang memuaskan, tentu saja akan berdampak terhadap penjual, karena setiap konsumen senantiasa menginginkan suatu produk/jasa, layanan serta tingkat kepuasan yang sangat maksimal dan memuaskan. Dan konsumen yang merasa tidak terpuaskan akan gampang terpengaruh atau beralih kepada perusahaan lainnya. Karena penentuan akhir dari suatu proses pelayanan jasa adalah konsumen atau nasabah. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan. 1. PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Ujung Batu Kab. Rokan Hulu adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa pembiayaan atau leasing. Perusahaan ini berlokasi di jalan Sudirman No. 42 Ujung Batu. 2. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan yaitu dengan meningkatkan mutu pelayanan dari para staff, baik dari segi keadalan, kemampuan berkomunikasi yang baik dan memberikan pelayanan yang akurat, mudah dan cepat serta dapat dipercaya. 3. Persaingan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini sangat berat karena banyak bermunculan pesaing-pesaing baru dari perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama seperti WOM finance, FIF, BFI dan banyak lainya. 4. Dari segi kemudahan, PT. Adira Finance cukup dapat memberikan kemudahan kepada calon konsumen dengan persyaratan yang tidak berbelit. Dimana terdapat kecenderungan saat ini bahwa kredit barang itu tidak memerlukan administrasi yang menyulitkan calon nasabah. Saran-Saran 1. Pada dasarnya mutu pelayanan yang diberikan oleh PT. Adira Finace telah cukup baik, namun sebaiknya perusahaan hendaknya tetap meningkattkan pelayanan dari segi pengetahuan karyawan dengan mendatangkan mentor secara berkala untuk meningkatkan keterampilan, sikap dan disiplin karyawan. Perusahaan juga harus meningkatkan jaminan keamanan atau rasa aman kepada konsumen terhadap datadata yang diberikan serta keramahan yang bersifat mengayomi serta ketepatan waktu dalam menyelesaikan permasalahn merupakan salah satu pelayanan yang harus lebih ditingkatkan. Selanjutnya diperlukan suatu inovasi baru dalam rangka membuka peluang pasar baru dengan menciptakan program-program yang dapat menarik perhatian calon konsumen demi meningkatkan volume penjualan di masa yang akan datang. 2. Pada dasarnya konsumen cukup merasa puas terhadap produk dari PT. Adira Finance ini, namun perusahaan hendaknya terus memperbaiki harga produknya melalui suatu terobosan program yang dapat menarik perhatian konsumen, misalnya dengan discount atau potongan harga, atau pemberian hadiah-hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi loyalitas konsumen terhadap perusahaan, serta senantiasa terus meningkatkan kualitas produk yang akan dijual kepada kepada konsumen dengan menjual produk dengan merk dan kualitas yang digemari atau bermutu termasuk menggandeng mitra produsen produk baru yang banyak mendapat apresiasi dari konsumen. Perusahaan juga dapat membuat suatu terobosan baru misalnya dengan membuat kotak saran secara manual atau manual atau tanggapan melalui dunia internet demi memperbaiki kualitas pelayanan dimasa mendatang. 3. Perusahaan jasa seperti leasing atau perusahaan pembiayaan memiliki pesaing yang berkembang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu perusahaan hendaknya senantiasa meningkat keandalan misalnya dalam hal pemrosesan persetujuan permohonan pembiayaan, disamping itu perusahaan juga hendaknya paham akan tren kebutuhan konsumen serta sanggup memberikan jaminan produk yang dibiayai adalah produk yang bergaransi ataupun memiliki pelayanan paksa jual yang memadai dan dapat dijangkau oleh konsumen dimanapun mereka berada. Daftar Pustaka Arman Hakim Nasution, Bustanul Arifin, M. Suef, Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia, Suatu Pendekatan Praktis dan Aplikatif, PT. Gramedia, Jakarta, 2001 Basu Swasta, DH, MBA, Pemasaran Modern, BPFE, Yogyakarta, 2002 __________, DH, MBA, Saluran Pemasaran, BPFE, Yogyakarta, 1999 Daniel Gilbert, James Stoner, R. Edward Freeman, Manajemen, Jilid II, Prenhallindo, Jakarta, 1995 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, ANDY Yogyakarta, 1996 ____________, Strategi Bisnis, ANDY Yogyakarta, 2002 ____________, Strategi Pemasaran, ANDY Yogyakarta, 2002 Heni Kusumawati, SE.,M.Si, dkk, Manajemen Operasi, YKPN, Yogyakarta, 2000 Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis Modern, ANDY Yogyakarta, 2005 Nasrul Udin, H. Pengantar Bisnis, Edisi Revisi, FE UNRI, 1995 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, analisis perancanaan, implementasi dan pengendalian, Buku Satu, Edisi Kedelapan, Selemba empat, Jakarta, 1995 __________, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Prentice Hall, New Jersey, 1997 __________, Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, Jilid satu, Edisi kedua belas, Prentice Hall, New Jersey, 2007 T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, 1993