Kematian Jantung Mendadak: Bagaimana mencegahnya? Mohammad Saifur Rohman, dr SpJP. PhD Interventional cardiologist Lab. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UNIBRAW/RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Kematian Jantung Mendadak? Kematian Jantung Mendadak • Sudden death defined as natural, unexpected, death within one hour of the onset of symptoms and subsequent cardiac arrest • Sudden cardiac death is a public health concept incorporating the features of natural, rapid, and unexpected. • Insiden (bbrp penelitian seluruh dunia): – 1 – 3/100,000 (1-35 tahun) – 10-75/100,000 (35-64 tahun) http://en.wikipedia.org/wiki/Sudden_cardiac_death Kewaspadaan terhadap Kematian Mendadak Jantung berhenti mendadak? • Terjadi tiba tiba dan sering tanpa warning. • Malfungsi listrik jantung yang menyebabkan bilik jantung (ventrikel) bergetar sangat cepat dan menggangu fungsi pompa jantung • Jantung tidak dapat memompa darah ke otak, paru dan organ tubuh lainnya • Tidak sadar dan nadi tidak teraba • Kematian terjadi dalam beberapa menit jika tidak segera di atasi Kewaspadaan terhadap Kematian Mendadak Gejala dan tanda sbg peringatan adanya henti antung mendadak • • • • • • • • Pingsan atau mau pingsan (terutama saat latihan) Pusing Lelah/lemah yang tidak biasanya Sakit dada Sesak nafas Mual/muntah Berdebar Riwayat keluarga meninggal mendadak Kematian Jantung Mendadak Di Lingkup Militer ? Fakta di Amerika • 126 kematian mendadak non-traumatic terjadi diantara 6.3 juta tentara (0.002%) berusia 18-35 tahun (1977-2001) • 86 % berhubungan dengan latihan • Study autopsi : 51% disebabkan kelainan anatomi; • Penebalan otot jantung yang dapat menghambat aliran darah • keluar jantung saat latihan berat (hypertrophic cardiomyopathy) • Arteri koroner yang abnormal, • Keradangan otot jantung • Berdasarkan catatan rekam medis tidak ditemukan kelainan struktur saat pemeriksaan fisik maupun dengan echochardiografi (USG jantung): Tidak terdeteksi saat skrening kesehatan Ann Intern Med. 2004;141:829-834 Ann Intern Med. 2004;141:829-834 Apa Penyebab Kematian Jantung Mendadak? Penyebab Kematian Jantung Mendadak pada Atlit yang Sedang Bertanding Penyakit Jantung Koroner (PJK) Zipes D, Wellens H. Circulation 1998;98:2334-2351 Copyright © American Heart Association Penyebab Kematian Jantung Mendadak • >35 tahun – Penyakit Jantung koroner • < 35 tahun – Cardiomyopathies (Kelainan otot jantung) – Congenital Heart Disease (Lubang di jantung, bayi biru) – ‘Structurally Normal Heart’ (kelainan saluran ion, gangguan listrik jantung) – Anomalous coronaries (arteri koroner keluar tidak pada tempatnya) – Myocarditis (infeksi atau keradangan otot jantung) Penyebab Kematian Jantung Mendadak < 35 dan ≥ 35 Tahun Indonesia? Penyakit Jantung Koroner Kata Kunci • • • • Usia Faktor Resiko Penyakit Jantung : Muda (<35 tahun); Penyakit Bawaan Lahir, Infeksi Tua (≥35 tahun): Penyakit jantung koroner, (serangan jantung) Penyakit jantung katup dan degeneratif • Faktor Pencetus pada individu yang mempunyai resiko Penyakit Jantung Koroner Di Indonesia • Rata-rata usia pasien serangan jantung di Indonesia lebih muda dibandingkan Amerika dan Eropa1,2 • 40% pasien yang datang dengan diagnosa serangan jantung berusia < 40 tahun; merokok dan mempunyai faktor resiko keluarga2 • Faktor resiko keluarga3 : • Ayah terkena serangan jantung pertama kali atau meninggal mendadak sebelum usia 55 tahun • Ibu terkena serangan jantung pertama kali atau meninggal mendadak sebelum usia 65 tahun • Era globalisasi dan kemajuan teknologi :Makanan cepat saji tinggi kalori dan kurangnya gerakan fisik (sedentary) Penyakit Metabolik PJK.4 1. Smolina K, et al. BMJ 2012; 344:d8059. 2. Mohammad Saifur Rohman, et al. InaSH V abstract book; 2011: 20 3. http://www.framinghamheartstudy.org/ 4. Deedwania PC. Circulation 2004: 109; 2-4. Penyakit Jantung Koroner (PJK) Serangan Jantung Penyebab Utama Kematian jantung mendadak Serangan Jantung = Infark Miokard Akut (IMA) • Serangan jantung terjadi ketika terdapat sumbatan akut di pembuluh darah koroner jantung. Cannon CP, Braunwald E. Braunwald ‘s Heart Disease: A Texbook of Cardiovascular Medicine. 9th ed. ;2011:chap .56 Kemungkinan IMA Pagi Hari Istirahat Internal : • Aktifasi Simpatis • Trombosis-Fibrinolisis • Nilai ambang iskemik < Eksternal • Bangun Tidur Ridker dkk. : Puncak 4 pagi Aktifitas Internal : • Respon Simpatis > • Platelet Agregasi > Eksternal • Aktifitas Sedang-Berat (2 jam) Krant dkk. : Respon Iskemi Pagi > Rohman MS. The World Congress of Cardiology Scientific Sessions 2012 abstract book; 2012: 67-68. Parker JD. et al.Circulation. 1994 ;89:604-614; Krant et al.Circulation 1996; 93: 1364-1371; Ridker PM et al. Circulation 1990; 82: 897-902. SaatFaktor Istirahat Pencetus : Aktifitas sedang – berat Usia, sex, DM, HT, FH, Perokok, Terapi (4) Pagi Pagihari hari-- Peningkatan Peningkatan(2-4) (2) : Aktifitas Aktifitassistem sistemsimpatis simpatis >> Kadar kortisol Kadar kortisol Tekanan darah> Tekanan darah > Laju jantung Laju jantung > Sistem koagulasi Agregasi platelet Agregasi platelet > Vasomotor koroner Vasomotor koroner > Penurunan Fibrinolisis (Faktor Risiko Akut) % ruptur meningkat pada awitan jam 6.0012.00 (2) 1. Guo YF, et al.. Am Heart J. 2003; 145: 779-786. 2. Tanaka A, et al. Am J Cardiol 2004; 93:1-5. 3. Parker JD. Et al Circulation. 1994 89:604-614. 4. Hjalmarson A, et al. Circulation 1989; 80; 267-275. Ambang iskemik turun (3) IMA Diagnosis IMA Diagnosa AMI ditegakkan apabila min. memenuhi 2 dari kriteria: 1. Timbul pertama pada aktifitas 1. Gejala Ischemic (nyeri dada): ringan sehari-hari • Sifat : Berat/ tertindih (pressure,2.tightness, or heaviness, Saat istirahat > 20 menit Perburukan derajat strangling, constricting, or3.compression), Panasnyeri (burning) ; Masuk angin, Sesak,”maag” • Lokasi: Di dada kiri/tengah tidak bisa ditunjuk • Penjalaran : ke bahu/lengan, leher, dagu, • belakang,perut bagian atas • Lama : 5-30’ • Pencetus :aktifitas/stres/dingin • Berkurang: Nitrat/Istirahat • Tidak khas: Pingsan/kejang/tidak sadar/berdebar 2. Perubahan EKG 3. Kenaikan/penurunan : Troponin T/I Kristian T, et al.European heart journal 2012; 33:2551-2567. Pola Penyebaran Nyeri Dada Siapa yang Mempunyai Resiko IMA • Perokok • Diabetes Mellitus • Dislipidemia (Kolesterol LDL tinggi dan/ kolesterol HDL rendah) • Hipertensi • Obesitas (Lingkar perut laki laki<90 cm, wanita <80) • Jarang berolah raga • Stres tinggi • Menopause • Riwayat Keluarga • Usia • Sex : Laki muda> wanita muda Perbaiki Pola Hidup http://www.mayoclinic.com/health/coronary-artery-disease/DS00064/DSECTION=risk-factors Apa Pencetus Kematian Jantung Mendadak? Faktor Pencetus pada Individu yang Mempunyai Resiko • Populasi muda: aktifitas sport meningkatkan resiko 2.5 x • Populasi lebih tua:yang terbiasa olah raga: olah raga berat meningkatkan resiko 5x • Populasi lebih tua jarang berolah raga: olah raga berat meningkatkan resiko 56 x • Resiko meningkat pada jam pertama setelah latihan • Tergantung tingkat kebugaran: • Sedentary – 107 X Exercise: 1 – 2 X/minggu – 19.4 X 3 – 4 X/minggu – 8.6 X 4 – 5 X/minggu – 2.4 X (NEJM 1984) Pengaruh Latihan Teratur pada Penurunan Kematian Mendadak • Resiko kematian jantung mendadak yg berhubungan dengan latihan sedang sampai berat : sangat kecil (1/ 36.5 juta jam latihan). • Kebiasaan latihan sedang sampai berat menurun resiko kematian mendadak secara signifikan dan tidak terlihat sama sekali pada orang yang latihan 2 jam atau lebih per minggu). Pencegahan Kematian Jantung Mendadak? Strategi Pencegahan • Jaga kebugaran fisik dengan aktifitas teratur selama 30 menit atau lebih dengan intensitas sedang seperti jalan cepat minimal 5 hari/ minggu • Skrening sebelum ikut latihan • Pasien dengan rsiko tinggi jangan diikutkan pada aktifitas berat tertentu • Evaluasi dengan teliti kemungkinan keluhan/tanda Tes Tambahan pada Populasi Tertentu American Heart Assoc. Guidelines: exercise ECG screening test (Treadmill) Laki > 40-45 tahun Wanita > 50-55 tahun (postmenopausal) Dengan 1 faktor resiko jantung koroner: Hypercholesterolemia atau dyslipidemia (HDL rendah atau LDL tinggi) Hipertensi Perokok Diabetes mellitus Riwayat keluarga IMA atau SCD. Teliti dalam skrening Kesehatan • Anamnesis adanya keluhan tidak enak di dada, berdebar, sesak nafas, pingsan, lemas • Tidak ada keluhan belum tentu sehat (apabila jantung belum pernah di pakai optimal) • Teliti adanya faktor resiko jantung koroner yang lain pada perokok, hipertensi • Tanyakan Riwayat keluarga kematian mendadak • EKG treadmil pada pasien usia diatas 45 dengan faktor resiko satu atau lebih • Echocardiography kalau perlu Kesulitan Skrening • Angka kejadian yang kecil : tidak efektif • Kuisioner : – Riwayat keluarga mungkin tidak diketahui – Tanda dan gejala tidak dikenali atau diremehkan • Pemeriksaan fisik: – Kadang tidak terdengar suara kelainan jantung • ECG – Tidak bisa menemukan kelaian koroner bawaan – Perubahan kadang sangat minimal shg sulit terlihat Keuntungan Skrening ECG – Dapat mengidentifikasi gangguan irama atau prediksa kematian mendadak pada penyakit tertentu : Long QT, Wolf-Parkinson White, Brugada dll. – Dapat mendiagnosa PJK – Dapat mendiagnosa gangguan irama yang tidak teratur dll – ECG saat latihan (treadmill): skrening efektif untuk mengetahui PJK, gangguan irama saat latihan Managemen pada Pasien dengan Resiko • Hindari latihan yang sangat berat atau sport yang memicu adrenalin (lomba) • Recreational sport (teratur dan terukur) • Minum obat secara teratur • Ubah pola hidup: pola makan, pola stres • Observasi teratur tanda dan gejala • Pasang ICD (implantable cardioverter-defibrillator) untuk mencegah kematian mendadak karena gangguan irama jantung Apa yang harus di lakukan bila Ada henti jantung? • Cepat dilakukan pijat jantung : kedalam 5 cm, kecepatan> 100x/m • 30 x Pijat: 2 x bantu nafas • Evaluasi pulse setiap 2 menit/sampai nafas spontan • Berikan kejut listrik memakai AED Terima Kasih