ABSTRAK NEGARA DALAM PANDANGAN 'ALI ABD AL-RAzIQ DAN SAYYID QUTHB O/elI Amin JolIllri Realitas adanya perbedaan pandangan di antara umat Islam dalam hal memposisikan agama di dalam kancah politik, menunjukkan betapa umat Islam senantiasa dinamis dalam upayanya mencari format pemerintahan yang ideal. Adalah 'All Abd al-Raziq dan Sayyid Quthb, dua pemikir besar, keduanya berasal dari Mesir, namun memiliki pemikiran dan konsep kenegaraan yang sangat berbeda. Kenyataan ini semakin mendorong setiap penelitian tentang keduanya, untuk mengungkap lebih jauh embrio pemikiran keduanya serta jaringan inteIektual masing-masing tokoh lerse/7l1l. Namun demikian, tidak kalah pentingnva adalah setting sosial, budaya dan iklim politik pada jamannya yang tentunya kesemuanya amat mempengaruhi produk pemikiran keduanya. Tesis yang hendak membandingkan pemikiran kenegaraan 'All Abd al-Raziq dan Sayyid Quthb ini ingin mencoba mengupas pandanganpandangan keduanya yang berbeda. Untuk menjelaskan masalah pokok daIam tesis inL dikemukakan tiga sub tema yang yakni, agama sebagai dasar negara, hubungan agama dan negara serta kepemimpinan negara. PeneIitian ini dilakukan dengan menggunakan dua macam metode yang dipakai yakni perlamll, metode penggalian data dan kedull metode analisa data. Untuk metode penggalian data, penulis menggunakan metode Library Research (riset kepustakaan) terhadap Iiteratur-literatur primer maupun sekunder. Literatur-literatur primer terdiri dari karya-karya 'All Abd al-Raziq dan Sayyid Quthb. Sementara itu karya-karya lain yang berkenaan dengan masalah ini juga akan diteliti, terutama ketika membuat komparasi, sebagai penunjang penjelasan maupun analisa. Karya-karya itu, akan menjadi sumber sekunder Sedangkan metode untuk menganalisa data, penulis menggunakan metode komparatif. Metode ini dapat juga disebut sebagai anlllitis-kompllralij untuk membandingkan antara pemikiran politik 'All Abd al-Raziq dan Sayyid Quthb. Dari proses yang dilakukan, maka hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan pemikiran dan gagasan-gagasan politik 'Ali Abd al-Raziq dan Sayyid Quthb cukup mendasar. Di mana jika 'All Abd al-Raziq menentang penyatuan agama dan politik, sedangkan Sayyid Quthb sebaliknya justru menganjurkan dinafasinya atau diwarnainya sebuah kekuasaan politik dengan agama. Suatu usaha membandingkan perbedaan pemikiran kedua tokoh telah menemukan suatu garis terang bahwa dalam tiga aspek yakni agama sebagai dasar negara, hubungan agama dan negara serta kepemimpinan politik, kedua tokoh berbeda satu sama lain. Karena sejak dari awal 'Ali Abd al-Raziq sudah menolak fusi agama dan politik maka dalam ketiga aspek tersebut 'AI1 Abd al-Raziq pasif dalam arti gagasan dan pemikirannya tidak mengakui ketiga hal tersebut. Sebaliknya, pemikiran dan gagasan Sayyid Quthb selalui hadir atau mewarnai pembahasan ketiga aspek tersebut. Namun terdapat titik temu dari perbedaan corak pemikiran politik kedua tokoh di atas. Penolakan 'Ali Abd al-Raziq terhadap adanya kemenyatuan agama dan politik bisa jadi justru merupakan ijtihad politik ,Ali Abd al-Raziq untuk menjaga keagungan agama dari kepentingan politik praktis. Sementara itu Sayyid Quthb dengan paradigma kemenyatuan agama dan politiknya, ingin menciptakan suatu masyarakat dan negara Islam ideal di bawah undang-undang dan hukum-hukum Tuhan. Hanya dengan cara inilah kiranya bagi Sayyid Quthb sebuah masyarakat dapat benar-benar menjalani kehidupan yang selamat secara hakiki, baik di kehidupan dunia maupun hidupan akhirat kelak.