Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa Setiap Minggu I dan III (5 Feb dan 19 Feb 2017) Gathering di Basement FX / Aula SMI Sabtu 11 Februari 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib Setiap Minggu II (12 Februari 2017) Home Gathering di Rumah Anggota DOJ terbagi menjadi 2 yaitu : Couple Home Gathering di Rumah Franky Laka dan Youth Home Gathering di Rumah Bu Anita Minggu 19 Februari 2017 Tugas Koor Bahasa Inggris Celebration Meal / Syukuran Makan bersama 25 Februari 2017 di Rumah YoviSasa Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta Rabu 1 Maret pk 18.00 Koor Rabu Abu Bhs.Inggris Sabtu 4 Maret 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib Minggu 12 Maret 2016 Tugas Koor Bahasa Inggris Minggu 2 April 2017 Tugas Koor Bhs Inggris Minggu Palma 9 April Pk 18.00 Tugas Tatib Minggu 23 April 2016 Pk 18.00 Tugas Tatib Sabtu 6 Mei 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib Minggu 21 Mei 2017 Tugas Koor Bhs Inggris Minggu Pentakosta 4 Juni ‘17 Pk. 18.00 Koor Inggris Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Gathering Bulan Januari 2017 Ibu Erna Kusuma Tugas Koor Bahasa Inggris 1 Januari 2017 Tugas Tatib 21 Januari 2017 Sharing Group DOJCC Moms St. Martha 24 Januari 2017 Menjenguk Bp. Djoni Seng di RS Kasih Ibu Rapat Pengurus Team DOJCC 25 Januari 2017 Pertemuan pastoral care DOJCC 1 Februari 2017 Celebration Imlek DOJCC 28 Januari 2017 Basket & Futsal 26 Januari 2017 DOJCC Other photos click www.facebook.com/DOJCC Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088) Syalom.... Salam damai dalam Kristus Tuhan Puji Tuhan buku renungan bulan Februari ini bisa kembali terbit, semua karena kasih karunia dan penyertaan Tuhan semata. Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Desy, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Bulan kedua di tahun 2017 sudah kita jalani. Pasti sudah ada yang mengalami sukacita dan pastinya ada juga yang mengalami duka. Setiap hal terjadi dalam hidup kita, berputar seperti jarum jam. Baterai sebagai sumber energi yang menghidupkan jam tersebut. Demikian juga Tuhan sebagai sumber kehidupan manusia. Maka marilah kita selalu ingat akan sumber itu. Mendekat kepada sumber itu. Supaya kehidupan kita selalu dalam penyertaanNya. Dia yang akan mendampingi kita dan tidak membiarkan kita jatuh. Buluh yang terkulai tak kan dipatahkanNya Dia ‘kan jadikan indah sungguh lebih berharga .... Karena Hidup dihadapanNya... kita berharga Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Penolakan yang Menginpirasi Rabu 1 Februari 2017 Mrk 6 : 4”Seorang nabi dihormati Ibr 12:4-7.11-15 Mrk 6:1-6 di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Ada sebuah cerita tentang seorang gadis kecil berusia 8 tahun. Ia menuliskan sebuah surat kepada guru di kelasnya untuk meminta nasihat. Dalam surat itu ia bertanya, “bagaimana caranya supaya ayahku mau menyimpan foto diriku”. Ia berkata bahwa selama ini ayahnya membawa foto adik laki-lakinya dalam dompet (ternyata wajah adiknya itu mirip sang ayah), juga foto saudarinya yang cantik berusia 15 tahun. Tetapi ketika gadis kecil itu memberikan foto dirinya, sang ayah malah memasukkannya ke dalam laci. Ia merasa bahwa dirinya tidak cukup cantik untuk ayahnya, sehingga ayahnya kemungkinan malu memamerkan foto anaknya ini di dompet. Guru gadis kecil yang membaca surat ini merasa begitu kasihan dan ia mencoba untuk bertemu dengan ayah anak ini dan berbicara kepada ayahnya. Guru ini berkata, “bapak, saya dikirimi surat oleh anak bapak yang mengatakan bahwa dia sangat sedih karena foto dirinya dimasukkan dalam laci sementara adik dan kakaknya ada di dompet bapak, apakah bapak sengaja melakukannya?” Si ayah ini kemudian terkejut dan cepat-cepat memanggil anaknya ini dan menggendong anaknya di pangkuannya, lalu ayahnya ini mengeluarkan HPnya dan menunjukkan kepada anaknya ternyata foto anaknya ini selalu ada dilayar HP ayahnya. Setiap kali ayahnya ini membuka HPnya maka pertama kali yang ia lihat adalah anaknya ini. Dari kisah ini, dapat kita lihat bahwa tidak enak rasanya jika keberadaan kita tidak diakui oleh orang lain atau kita berada dalam sebuah komunitas tetapi keberadaan kita itu seperti ditolak dari orang-orang di sekitar kita. Saya yakin semua orang pasti pernah ditolak. Tetapi satu hal yg perlu kita ingat bahwa Tuhan Yesus sendiri juga pernah ditolak di kampungnya sendiri bahkan sampai menderita dan mati di kayu salib.Tetapi justru melalui peristiwa itu, Dia diangkat oleh Bapa menjadi penguasa atas dunia ini. Kita pun seharusnya meneladani Tuhan Yesus. Apapun penolakan dunia ini, hendaklah kita terus maju dan berjuang demi iman kita kepada Kristus sebab Bapak kita di Surga telah mempersiapakan rencana indah dibalik penolakan-penolakan yang pernah kita alami. Dan kalau kita bisa bertahan, kitalah pemenang atas hidup kita. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Terang Kristus Kamis 2 Februari 2017 Lukas 2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”, Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah Mal 3:1-4; Ibr 2:14-18; Luk 2:22-40 Pada hari ini, 2 Februari, Gereja merayakan Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah. Pesta yang dirayakan 40 hari setelah hari Natal. Dasar persembahan anak sulung kepada Allah pada bacaan hari ini adalah ketentuan hukum Musa, yakni bahwa setiap anak sulung laki-laki harus dikuduskan bagi Tuhan. Mempersembahkan anak kepada Tuhan, berarti mengakui bahwa Tuhan itu pemilik kehidupan. Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah harus menyadarkan kita akan anugerah kehidupan yang lebih besar lagi, yakni panggilan kita menjadi Kristen. Kita telah menjdi Kristen karena Yesus. Dia adalah anugerah yang paling besar yang diberikan Allah kepada kita. Simeon dan Hana adalah orang yang paling berbahagia di Kenisah saat itu. Kerinduan menantikan penghiburan terkabul. Simeon menyambut Tuhan Yesus dan menatang-Nya sambal memuji Allah. katanya: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” (Luk 2: 29-32). Simeon melihat bayi yang digendongnya itu sebagai suatu anugerah yang paling besar, yaitu kehidupan baru berupa keselamatan yang berasal dari Allah. Lalu apa arti pesta ini bagi kita? Kita harus bersyukur, karena kita sudah mengalami keselamatan, Terang Kristus. Kita bukan lagi hidup dalam kegelapan, melainkan dalam Terang Kristus yang menyinari kita semua. Karena itu kita patut bersyukur, sebab kita telah menjadi manusia baru dan terang bagi sesama di dalam Yesus yang adalah Terang itu sendiri. Mari kita berdoa supaya kita senantiasa menjadi terang bagi sesama kita di dalam kehidupan kita. Amin. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Hidup dalam kebenaran dan kebaikan PF S. Ansgarius, Uskup; PF S. Blasius, Uskup dan Martir Ibr 13: 1-8; Mrk 6: 14-29 Jumat 3 Februari 2017 Mrk 6:23,26 “ Lalu bersumpah kepadanya: apa saja yang kau minta akan kuberikan kepada mu, sekaipun setengah dari kerajaanku. Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapikarena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Cerita tentang Herodes dan Yohaes pembaptis mempunyai garis terang yang perlu kita refleksikan kembali dan kita putuskan secara pribadi. Kematian Yohanes pembaptis disebabkan oleh keputusan yang tidak dipikirkan secara baik dan benar. Kalau kita mau lihat kehidupan Herodes lebih dalam, ada ketakutan dan kecemasan yang terlalu membuat ia kurang tegas dalam mengambil keputusan yang baik dihadapan Allah. Namun karena malu akan sumpah yang ia buat dihadapan para tamu maka apa yang diinginkan oleh putri dari Herodiaspun harus dia buat dengan terpaksa walaupun hatinya sungguh sangat menyesal, sebab bagi Herodes Yohanes adalah orang benar dan suci. Dalam hidup kita setiap hari kitapun seringkali menjadi Herodes-Herodes kecil yang seringkali mengambil keputusan yang terlalu cepat dan tidak memperhatikan akibatnya, apakah akan merugikan orang lain ataupun diri sendiri. Selain itu kita kadang terlalu cepat mengambil sebuah keputusan walaupun salah namun karena menjaga wibawa kita sehingga yang benar kita salahkan dan yang salah kita benarkan. Kita takut kalau orang lain mulai berpikir dan menganggap kita sebagai pembohong atau pecundang kelas teri yang hanya banyak bicara tetapi tidak ada wujud nyata dalam tindakan. Kita lebih mudah terpengaruh oleh reaksi orang banyak terhadap keputusan yang kita buat namun tidak ada kelanjutannya sehinngga kita cemas dan memiliki prasangka yang tidak baik terhadap diri kita sendiri, seperti yang di buat oleh Herodes. Oleh karena itu marilah kita semua belajar untuk bisa merefleksikan lebih dalam lagi sebelum membuat sebuah keputusan agar tidak hanya merugikan orang lain dan diri kita sendiri. Oleh karena itu, akan selalu ada waktu dimana kebaikan akan selalu berdiri kokoh untuk kebenaran yang membebaskan kita. Bruder Martin, MGL Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Sabtu 4 Februari 2017 Pertemuan Batin dengan Tuhan Mrk. 6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Ibr 13:15-17.20-21 Mrk 6:30-34 Melihat dan merenungkan apa yang sementara terjadi di dalam dunia modern ini, Paus Fransiskus menghimbau dan mengajak semua orang Kristen untuk memberikan kesempatan untuk berdoa. Dia mengatakan, “Saya mengajak semua orang Kristen, di mana-mana, pada saat ini, untuk pertemuan pribadi baru dengan Yesus Kristus, atau setidaknya keterbukaan untuk membiarkan dia bertemu dengan mereka, saya minta kalian semua untuk melakukan hal ini setiap hari. Tidak ada yang harus berpikir bahwa undangan ini tidak dimaksudkan baginya, karena “tidak ada yang dikecualikan dari sukacita yang dibawa oleh Tuhan.” Tuhan tidak mengecewakan orang-orang yang mengambil risiko ini. Setiap kali kita mengambil langkah menuju Yesus, yakinlah bahwa dia sudah ada di sana, menunggu kita dengan tangan terbuka.” Paus Fransiskus ingin merealisasikan amanat Yesus di dalam bacaan Injil hari ini. Yesus menyadari keadaan murid-muridNya. Mereka kelihatan sudah kehabisan waktu dan tenaga untuk berkarya, mewartkan Injil Tuhan. Yesus mengajak mereka untuk menghirup udara baru dan beristirahat di dalam jamahan Allah. Yesus mengingatkan mereka bahwa Tuhan adalah sumber hidup, jalan dan kebenaran abadi. Yesus hari ini juga mengajak kita untuk selalu berbalik kepadaNya. Dia mengajak kita untuk selalu mengarahkan hati dan pikiran kita kepadaNya. Namun yang menjadi pertanyaan buat kita, “Apakah kita mempunyai waktu buat Yesus? Ketika Yesus dilahirkan, Dia hanya dibungkus dengan lampin dan dibaringkan di dalam palungan karena tidak ada tempat di pengunapan. Apakah kita dapat menyiapkan ruang di dalam hati buat Yesus? Apakah kita dapat memberikan hati kita kepada Yesus sebagai bahan persembahan kita kepadaNya? Ketika kita lelah dan capai karena pekerjaan, apakah kita berlari dan mendapatkan Yesus untuk suatu penyegaran jiwa? Saudara/i, marilah kita bergandengan tangan bersama untuk berlari kepada Yesus. Marilah kita menyiapkan hari kita buat Yesus karena tidak ada ruangan buat Yesus di dalam dunia yang modern ini. Orang begitu sibuk dengan kepentingan mereka sendiri dan lupa akan hal yang terpenting yakni ‘Pertemuan batin dengan Tuhan.” Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Cita Rasa Dunia Minggu 5 Februari 2017 Mat. 5:13, “Kamu adalah garam Yes 58:7-10, 1Kor 2:1-5, Mat 5:13-16 dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?” Ada teman saya seorang romo yang pernah pantang garam selama masa prapaskah. Sungguh luar biasa keputusan yang diambilnya untuk berpantang. Pertamanya dia kira itu adalah hal yang mudah dan gampang dilakukannya. Ternyata pada kenyataannya sangatlah sulit. Selama masa prapaskah itu dia harus masak sendiri karena kalau makan di restoran atau di rumah umat, selalu ada masakan yang dibumbui oleh garam. Selain itu, masakan yang dimasaknya rasanya hambar. Tampak diluar boleh enak. Ada ayam goreng, soto ayam, oseng-oseng kangkung dan lain sebagainya. Tapi tetap saja ketika dicicipi rasanya kurang gurih dan menghilangkan nafsu makan. Garam adalah hal yang kecil tetapi mempunyai efek dan pengaruh luar biasa. Selain membuat makanan menjadi “tasty”, garam juga mempunyai fungsinya mengasinkan yang bertujuan untuk mengawetkan. Makanya ada yang namanya ikan asin, dan asinan-asinan lainnya. Selain itu, kalau kita menikmati makanan kesukaan kita contohnya seperti mie ayam, yang nampak adalah mie ayam beserta kelengkapannya, tetapi kita tidak melihat garam karena garam sudah menyatu dan mengasinkan mie ayam tersebut. Pada hari ini Yesus selain mengatakan bahwa kita ini adalah terang dunia, dia juga mengatakan bahwa kita ini seperti garam di dunia yang tujuannya untuk mengasinkan. Untuk memberikan pengaruh yang luar biasa, kita tidak perlu menjadi besar, cukup dengan hal-hal yang kecil tetapi memberikan dampak yang luar biasa. Selain itu juga kita tidak perlu unjuk diri dalam memberikan pengaruh di dunia ini. Figur ‘garam’ adalah figur yang rendah hati karena walaupun memberikan pengaruh yang luar biasa, tetapi dia tidak menonjolkan dirinya. Bahkan kalau seseorang menyukai makanan tertentu, orang tersebut akan memuji seperti ini, “wah Ayam goreng ini enak sekali, rendang ini sedap sekali” dan lain sebagainya. Tidak ada yang pernah memuji garam yang menyedapkan setiap masakan. Apakah kita mau menjadi garam dunia yang memberi cita rasa Kasih Tuhan Yesus dengan rendah hati? Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Yesus Sang Super Star Senin 6 Februari 2017 Mrk 6 : 56 “Dan semua orang yang menjamahNya menjadi sembuh” PW S. Paulus Miki dan teman-temannya, Martir Kej 1:1-19; Mzm 104 :1-2a. 5-6. 10. 12. 24. 35c; Mrk 6:53-56 Mungkin dari kita punya idola entah dari tokoh, penyanyi, musisi, aktor dan aktris. Saya pernah melihat bagaimana para penggemar/fans begitu mengelu-elukan idolanya dengan meriah dan sungguh sangat istimewa apabila mereka bisa berjabat tangan, ataupun hanya menyapa, melihat dari dekat dan juga berdiri disamping sang idola sambil berfoto bersama/wefie. Yang pasti akan membuat penggemar bahagia, senang, terkesan dan terkenang. Saya membayangkan bagaimana dalam Injil hari ini Yesus yang baru mendarat dan berlabuh di Genesaret, orang-orang segera mengenalnya dan mengabarkan dari mulut ke mulut, dari pelosok kampung hingga dari desa ke kota serta menyiapkan dirinya, keluarga dan kenalan, terutama mereka yang sakit untuk dapat bertemu dan menjamah Yesus. Semua orang berdesak-desakan tidak hanya untuk tahu bahwa ada Yesus, melainkan yang lebih dari itu yaitu kesembuhan. Kesembuhan dari Yesus yang membawa kebahagiaan, pengalaman pribadi yang tak terlupakan dan pertobatan. Kesembuhan yang kita dialami tidak hanya secara fisik saja tetapi juga kesembuhan secara rohani. Bagaimana Yesus mengetahui secara tepat ketidakberdayaan dan keterbatasan kita sebagai manusia pada saat sakit dan lemah untuk secara pasti pula disembuhkan dan dipulihkan apabila kita mencariNya dengan sungguh dan iman. Kita tidak perlu berdesak-desakan lagi untuk mencari Yesus. Yesus akan hadir dalam kesendirian kita dan dalam apapun kondisi kita sekarang. Carilah, panggilah, elukanlah, dengarkanlah, jamahlah Yesus lebih dari idola-idolamu yang lain, karena Yesus adalah Sang Super Star dulu, kini dan sepanjang masa yang membawa keselamatan bagi kita semua. Amin Birendra Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Memuliakan Tuhan dengan Hati Kej 1:20-2:4a Mrk 7:1-13 Selasa 7 Februari 2017 Mrk 7:6 “benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu” Padahal hatinya jauh daripadaKu… Saya jadi teringat istilah “don’t judge a book by its cover”. Istilah yang sering dipakai untuk mengingatkan kita, agar tidak menilai seseorang dari tampilan luar saja. Kadang, penampilan bisa menipu. Penampilan bagus, belum tentu hati/kepribadian bagus. Atau penampilan jelek, eh ternyata kepribadiannya cespleng. Orang Farisi melihat murid murid Yesus kok aneh, makan tidak cuci tangan, dimana adat jaman dulu mereka wajib membersihkan diri terlebih dulu. Sama dengan yang sering terjadi di gereja, dimana sebelum komuni terlihat yang sibuk mengeluarkan hands sanitiser, cepat cepat dipakaikan di tangan agar steril. Lucu manusia ini… kita terlalu mementingkan fisikal kita sampai lupa yang paling penting adalah hati kita yang mengimani Yesus. Ada 2 orang teman saya, yang satu, rajin banget beribadah, setiap pagi tidak pernah melewatkan misa harian pagi. Bahkan tiap pagi membaca kitab atau doa doa selama 1 jam. Itu sudah menjadi rutinitas setiap hari. Begitu critanya. Terlihat dari kegiatannya itu, pastilah anak soleha. Tapi bicara soal tidak sudi memaafkan dan balas membalas, dia juga jago nya hahahahaa… yang kedua, kebalikannya. Jarang terlihat aktivitasnya berdoa atau ibadah, tapi bicara hal memaafkan, membantu sesama, pendamai, dia juga jagonya. Well.. nobody perfect. Manusia tidak ada yang sempurna. Kita semua hidup didunia menjalani proses pembersihan diri dan hati sebelum pada akhirnya berkumpul dengan Allah di surga. Kegiatan ‘mencuci tangan’ itu baik, kegiatan rohani lainnya pun baik, tapi akan lebih baik lagi bila kita menginstrospeksi hati, membersihkan hati dari kekotoran yang sering muncul , iri, dengki, dendam, kemarahan, kesombongan, kebencian, dan masih banyak lagi. Muliakanlah Tuhan bukan hanya lewat kegiatan fisik kita, tapi muliakan Tuhan lewat hati kita juga. Shaloom Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Rabu 8 Februari 2017 Makanan Jasmani vs Makanan Rohani Mrk 7:15 “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk kedalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” S. Hieronimus Emilianus Kej 2:4b-9.15-17; Mrk 7:14-23 Seorang ibu bercerita bahwa putrinya yang berumur tiga tahun menjulurkan tangannya dan bercerita, “Ibu lihat… saya berhasil membunuh lalat! “ Karena dia sedang makan acar saat itu, si ibu mencuci tangannya dengan sabun antibakteri. Lalu ketika dia mulai makan acarnya lagi, si ibu dengan bingung dan bangga bertanya “Bagaimana cara kamu membunuh lalat itu?” Sambil mengunyah sang anak berkata ,”Saya tengelamkan dan tekan-tekan dengan acar saya.” Teman-teman terkasih, walaupun jenis makanan ada pengaruhnya dengan kesehatan jasmani kita, tetapi Tuhan Yesus sudah tekankan bahwa jenis makanan tidaklah mempengaruhi kesehatan rohani kita. Kecuali kalau kita rakus dan makan terlalu banyak. Kesucian bukan dilihat dari apa yang masuk kedalam tubuh kita, tetapi apa yang keluar. Karena dari perbendaharaan kata kita, kelakuan kita, terpancarlah apa yang telah berakar dalam lubuk hati kita. Tetapi kita juga perlu menjaga apa yang masuk dan membentuk jiwa kita, misalnya film yang kita tonton, lagu yang kita nikmati, cerita yang kita dengar, pergaulan yang kita pilih, atau bacaan yang kita renungkan. Kadang kita tidak sadar bahwa semua ini yang menjadi lingkungan hidup kita, memberikan contoh kepada kita dan sayangnya perlahanlahan sikap kita, perkataan dan pikiran kita mencerminkan apa yang diproyeksikan oleh hal hal tersebut. Kita bukan orang sempurna, pastilah ada dari diri kita yang masih mencerminkan unsur duniawi, seperti yang Tuhan Yesus sebutkan; “perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.” (Mrk 7:22) Mungkin tidak dalam perbuatan, tetapi ada bibit yang gampang tumbuh di dalam jiwa kita yang lemah ini. Mari kita bentuk jiwa hati kita lewat lingkungan yang pekat akan kasih Allah Bapa. Mari kita letakkan diri kita dimana bibit-bibit yang baik akan sangat mudah ditabur dan disiram. Dimanakah ini semua? Lewat sakramen-sakramen gereja, atau dengan meluangkan waktu bersama Kristus dalam Adorasi, lewat saudari-saudara yang samasama mau bertumbuh dalam Roh Kudus, lewat Kitab Suci dan lewat puji pujian yang membangkitkan semangat kita. Pastilah kita terus disempurnakan, dan buah buah Roh Kudus akan terpancar dari hati dan perbuatan kita. Rm David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Coba sampai bisa Kej 2:18-25, Mrk 7:24-30 Kamis 9 Februari 2017 Mrk 7:29 “ Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Pernahkah kita melihat suatu gambar dimana gambar tersebut ada seseorang yang memegang cangkul untuk mencangkul terowongan (gambar 1), dan gambar ke 2 orang tersebut sebenarnya tinggal sekali ayun lagi sudah mendapatkan berlian tetapi ia tidak melanjutkannya, dan gambar ke 3 orang tersebut berhasil mengayunkan cangkulnya dan mendapatkan berlian tersebut. Ya, kita pasti pernah merasa bahwa susahnya kita untuk mencapai titik yang kita inginkan, sebenarnya ‘mungkin’ kita tinggal melakukan hal yang sama sekali lagi maka kita akan berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan. Tetapi banyak yang meninggalkannya terlebih dahulu. Marilah kita belajar seperti wanita Yunani tersebut, dia terus mencoba dan mencoba dan akhirnya dia berhasil menggugah hati Yesus untuk menyembuhkan anaknya yang kerasukan. Kita harus mencoba dan mencoba terus sehingga kita bisa mencapai garis yang kita inginkan, jalani saja terus dan nanti yang akan menikmati adalah anda anda sendiri. Janganlah mudah menyerah, semua yang instant tidaklah baik, maka proses diperlukan didalam menggapai impian impian kita. Semoga Tuhan memberi kekuatan kepada kita untuk terus ‘mengayunkan cangkul’ kita sehingga kita bisa mendapatkan berlian yang kita inginkan. Tuhan memberkati, Prast Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Ia mendengarkan doaku Jumat 10 Februari 2017 Mrk.7:37 PW S. Skolastika, Perawan Kej 3:1-8; Mrk 7:31-37 Ia menjadikan segala-galanya baik! Saudara dan saudariku sekalian, siapakah yang tidak mengenal dua tokoh manusia pertama dalam penciptaan yakni Adam dan Hawa. Mereka adalah manusia pertama yang Tuhan ciptakan, karena mereka ada maka kita pun ada. Awalnya semuanya indah dan baik. Mereka berada di Taman Eden dan bias langsung berbicara kepada Tuhan. Tapi Adam dan Hawa telah berbuat berdosa sehingga setiap manusia yang lahir membawa dosa asal. Namun kita patut bersyukur lewat pengorbanan Tuhan Yesus dan pembaptisan Roh Kudus kita dibebaskan dari dosa asal nenek molang kita Adam dan Hawa. Kisah seorang tuli dan gagap yang hari ini kita dengar dan renungkan bersama semoga menjadi kekuatan untuk kita. Semoga kita tidak malu datang kepada Yesus untuk mengakui dosa dan kesalahan kita. Kalau bukan karena kasih, tidak mungkin orang tuli dan gagap mengalami mujizat. Mujizat itu nyata apabila kita yakin dan percaya bahwa Yesus mampu melakukannya. Hal sekecil apapun yang kita inginkan mari kita serahkan kedalam campur tangan Tuhan. Jangan lelah berharap dan memohon karna Allah kita adalah pengasih dan penyayang. Doa Tuhan Yesus hadirlah selalu didalam hati kami, Agar kami memiliki keyakinan yang teguh didalam-Mu. Bantulah kami untuk bersyukur dan memuji-Mu. Karna kebaikan-Mu yang kami alami setiap waktu. Amin Rossa Olla DT Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Ucapan Syukur PF S.P. Maria di Lourdes Kej 3:9-24; Mrk 8:1-10 Sabtu 11 Februari 2017 Mrk 8:2 “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Salam Fresh Juice, Saudara/i terkasih bacaan hari ini tentang mujizat yang terjadi ketika Tuhan Yesus Memberi makan empat ribu orang dan Tuhan Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat keperluan dan penderitaan umat manusia. Kini Tuhan Yesus masih tergerak oleh belas kasihan dengan penderitaan anak-anak Tuhan. Hal ini meyakinkan kita bahwa di dalam kesukaran, kita dapat menghampiri-Nya melalui doa untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan & pertolongan. Tuhan Yesus mengajak kita untuk lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain. Kita diajak peduli terhadap kesulitan, kebutuhan dan penderitaan orang lain. Penggandaan roti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus terjadi karena iman dan ucapan syukur serta kerelaan untuk berbagi. Dalam situasi kekurangan makanan untuk kira-kira empat ribu orang Tuhan Yesus mengucap syukur. “Bersyukur” adalah ungkapan orang beriman dan berpengharapan. Bersyukur adalah ungkapan orang yang bisa mengucapkan terimakasih. Bersyukur adalah ungkapan orang yang terbuka dan berbagi. Dengan demikian, orang yang bersyukur adalah orang yang mau memberi perhatian dan rela berbagi dengan orang lain. Maka jangan heran bila orang-orang yang bisa bersyukur akan mendapat anugerah melimpah. Mereka menerima bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi menyadari bahwa ia menjadi penyalur rahmat Allah. Peristiwa Tuhan memberi makan terus terjadi sampai saat ini. Sebagai umat beriman, Tuhan Yesus tidak henti-hentinya menggelontorkan makanan bagi seluruh umat manusia. Namun sayangnya, seolah rezeki yang mereka dapat karena usaha kerja keras mereka. Seolah tangan Tuhan tidak pernah campur tangan lagi. Inilah bentuk kesombongan manusia yang tiada habisnya. Mereka merasa hebat, sehingga Tuhan tidak dibutuhkan lagi. Saat ini Tuhan tidak hanya memberi makanan jasmani, tetapi juga makanan rohani. Tuhan Yesus sendiri mengatakan : ”Akulah roti hidup. Barangsiapa datang kepada-Ku tidak haus lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku tidak lapar lagi” (Yoh. 6:35). Sebagai umat beriman, Tuhan Yesus terus mengundang umat-Nya untuk diberi makanan (rohani) setiap minggu dan bahkan sebagian setiap harinya dan puncak iman Kristiani adalah pada perayaan Ekaristi. Karena perayaan Ekaristi merupakan ajakan Tuhan Yesus, agar mereka membuatnya sebagai peringatan akan pengurbanan Tuhan Yesus. Oleh karena itu seharusnya kita selalu bersyukur karena Allah Bapa di surga selalu memberikan makanan baik jasmani mau pun rohani yang tiada henti-hentinya. Tentang makanan ini, Tuhan Yesus berkata:” Manusia tidak hanya hidup dari roti saja, tetapi juga setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat 4:4). Dengan demikian, manusia tidak hanya semata butuh makanan jasmani, tetapi juga makanan rohani. Dengan kata lain, hidup kita harus seimbang antara Rohani dan Jasmani. Salam Penuh Kasih Maurits Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Minggu 12 Februari 2017 Aturan - Aturan Mat.5:17 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniakan hukum Taurat atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya Saya menghabiskan masa-masa indah SMA di Seminari Menengah St. Yohanes Berkhmans di Mataloko, Flores. Saya tinggal di asrama yang punya aturan cukup ketat. Semua diatur dari menit ke menit mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Sebagai Siswa Seminari yang baru ada pepatah latin tua yang harus diulang sebagai mantra, yaitu Serva ordinem, et ordo servabit te, artinya layanilah aturan dan aturan akan melayanimu. Tujuannya sebenarnya supaya siswa seminari yang baru jangan coba-coba melanggar aturan yang sudah ada. Namun sejak mendengar dan memahami pepatah latin tua itu, saya mempunyai perspektif baru tentang mengikuti aturan atau lebih tepatnya mentaati hukum. Ketika saya mengikuti aturan, saya tidak lagi mentaatinya sebagai karena ketakutan dan kuatir akan sangsi yang diberikan kalau kedapatan melanggar aturan. Sir. 15:15-20; 1 Kor. 2:6-10; Mat. 5:17-37. Sejatinya, hukum dan undang-undang serta segala macam aturan disusun untuk membantu hidup manusia, bukan malah menyusahkan atau bahkan mematikan manusia. Aturan dijalani bukan untuk mencari-cari kesalahan orang lain dan membenarkan diri sendiri, melainkan untuk membentuk karakter diri yang baru. Walapun Kristus sendiri sudah menekankan bahwa hanya ada satu hukum utama yaitu mengasihi Tuhan dan sesama seperti diri sendiri, namun tidak berarti kita terlepas dari tradisi dan adat istiadat Gereja yang telah diwariskan berabad-abad lamanya sejak zaman Para Rasul hingga sekarang. Kalau di dalam budaya kita, kita mengikuti adat istiadat, demikian pun di dalam Gereja Katolik kita mempunyai Tradisi Apostolik yang kaya. Tradisi Apostolik itulah yang memberi warna Katolik untuk kita. Selain 10 Perintah Allah ada juga 5 perintah Gereja yang kita pakai sebagai pegangan untuk menghayati identitas kita sebagai orang yang beragama Katolik Roma, yaitu (1) merayakan hari raya yang disamakan dengan Hari Minggu, (2) Mengikuti Perayaan Ekaristi Minggu dan pada hari yang diwajibkan; dan tidak melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu, (3) berpuasa dan berpantang pada hari yang ditentukan, (4) mengaku dosa sekurangkurangnya sekali setahun, dan (5) menyambut Tubuh Tuhan pada Masa Paskah. Sudahkah kita mengikuti warisan tradisi itu dengan sukarela dan sepenuh hati? Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Meminta Tanda Kej 4:1-15, 23; Mrk 8:11-13 Senin 13 Februari 2017 Mrk 8:11 “Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta tanda dari padaNya suatu tanda dari surga.” Dalam hidup ini kita selalu dihadapkan dengan berbagai pengambilan keputusan, mau pilih yang mana buka usaha A atau B, atau mungkin pindah ke suatu tempat A atau B, atau jodoh saya yang mana ya si A, B atau mungkin si C? Dari awal penciptaan Tuhan telah membentangkan suatu rancangan yang indah bagi masa depan kita. Dia ingin kita berjalan kesana untuk memenuhi tujuan hidup kita. Pasti ada suatu maksud, Mengapa kita diciptakan? dan Apa yang harus kita genapi dalam rancanganNya bagi hidup kita? Firman Tuhan pada hari ini menceritakan bahwa bagaimana orang Farisi yang meminta tanda dari Tuhan dengan maksud mencobaiNya dan tentu saja Tuhan tahu hal itu, karena hanya untuk memuaskan ego mereka sendiri. Demikian dengan kita saat ini. Saya percaya bahwa Tuhan memegang otoritas tertinggi dalam kehidupan manusia. Tentunya ketika kita ingin mengambil sebuah keputusan yang penting bertanya kepada Tuhan itu adalah hal yang utama dan seharusnya kita lakukan, jika kita percaya bahwa Dia Allah yang menciptakan kita, Allah yang mahatahu. Dengan segala keterbatasan untuk memahami rencanaNya, kita datang pada Tuhan mencari kehendakNya, berdoa dan berpuasa, merenungkan firmanNya, mendengarkan masukan dari orang-orang yang kita percaya akan memberikan masukan bijaksana yang akan meneguhkan kita berani melangkah dalam mengambil keputusan. Pernah suatu kali saya berdoa mohon peneguhan dari Tuhan. Beberapa waktu kemudian ada seorang teman yang sudah 4 tahun tidak pernah kontak saya dia menghubungi saya menanyakan kabar dan kondisi saya saat itu. Sebelumnya saya tidak pernah menceritakan apa-apa padanya. Dan dia menceritakan persis apa yang sedang saya doakan dimana hal itu merupakan sebuah peneguhan secara pribadi yang kedua kalinya bagi saya. Itu adalah sebuah pengalaman pribadi saya. Saya percaya tentu Anda secara pribadi juga punya pengalaman pribadi yang unik. Meminta tanda atau peneguhan kepada Tuhan bukan bertujuan untuk memuaskan ego kita, tapi justru membuat kita semakin hari semakin menyelaraskan hidup kita untuk berjalan sesuai dengan rencanaNya. Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 LOVE Selasa 14 Februari 2017 Mrk 8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar?) PW S. Sirilus, Rahib, dan Metodius, Uskup Kej. 6:5-8,7:1-5,10; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Mrk. 8:14-21 Hi, pernahkah anda merasa sedang malas berdoa? Tetapi mungkin karena memang saat itu ada jadwal doa kelompok, Anda terpaksa harus ikut? Atau mungkin entah mengapa saat Anda berdoa, tiba-tiba ada sejumlah perasaan tidak nyaman tiba-tiba Anda rasakan? Perasaan sedih, kecewa, hancur, berantakan, putus asa, dan nampaknya tidak ada jalan keluar? Mungkin Anda tidak pernah, tetapi pada kesempatan ini, saya mau sharing, bahwa saya pernah mengalami hal itu. Sepanjang doa bersama itu, saya merasakan perasaan yang sangat tidak nyaman. Keputusasaan, dan segalanya yang hancur dan berantakan, seakan mengganggu niat saya untuk menikmati hadiratNya. Dan tidak cukup sampai disitu, penderitaan saya, masih ditambah dengan teman yang memimpin praise and worship saat itu, sangat suka menyanyi >.< Duh...Lengkap sudah...Hahahhaha =) Tapi ternyata yang bagi saya saat itu merupakan penderitaan yang tiada akhir, tiba-tiba berubah jadi sesuatu yang sangat berbeda. Saya lupa itu di pujian ke berapa, tetapi apa yang semula saya rasakan itu, tiba tiba terlihat dari sudut pandang yang sangat berbeda. Ada dorongan yang sangat kuat, untuk saya tidak melihat kebawah dimana semua perasaan hancur itu ada. Saya mengubah arah pandang saya, dan tiba-tiba perasaan tidak nyaman itu hilang. Saya mengubah arah pandang saya ke arah Kristus. Apa yang tadinya terasa sangat tidak nyaman itu, menjadi sebuah pengharapan baru. Mungkin memang sudah waktunya hal itu hancur, karena IA telah persiapkan sesuatu yang lebih Besar dan lebih Indah lagi. (Mrk 8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar?) Tadinya saya menggerutu pada pemimpin doa saat itu yang sangat suka menyanyi, tetapi itu berubah. Saya sungguh bersyukur, dia terus mengajak kami menaikkan pujian kepadaNya disaat keadaan hati ini tidak ingin memujiNya. Karena itu hanyalah soal waktu... Sampai kita mampu melihat dan merasakan, bahwa ada KASIH yang begitu besar yang menemani dan menyertai kita melalui semua kehancuran dan putus asa ini. Kembalilah pada KASIH itu..... Terima Kasih untuk CINTA yang tidak pernah berakhir Yesus ~Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Buta dan di sembuhkan Kej 8:6-13.20-22; Mrk 8:22-26 Rabu 15 Februari 2017 Mrk 8:26 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung! Ketika saya kelas 3 SD, saya hampir menjadi orang buta. Saat itu mata kanan saya tertusuk serpihan bambu, itu terjadi ketika saya dan teman-teman memetik jambu biji di belakang rumah. Saat itu saya panik karna mata kanan saya tidak bisa melihat, ibu saya langsung membawa ke rumah sakit. Hampir 1 bulan penuh saya di rumah sakit kelas 3 di RS Cipto Jakarta. Saat itu, kami tidur dengan lebih dari 10 orang lain dalam satu ruangan besar. Saya masih ingat , saya punya tetangga anak kecil seusia saya, yang meninggal dunia beberapa hari setelah menjadi tetangga saya. Saat itulah pertama kali saya mengenal arti kematian. Karna saya dirawat di rumah sakit dekat sekolah kedokteran, dan juga di kelas 3, saya menjadi studi kasus bagi sekolah kedokteran. Saya ingat sekali, saya sering dikunjungi oleh banyak dokter (sekarang saya tahu kalau mereka adalah mahasiswa kedokteran). Saya disembuhkan dalam waktu 28 hari, dan membayar Rp 28.000, saya ingat sekali, karna ibu saya kaget membayar biaya rumah sakit begitu murahnya. Saya yakin, bahwa saya disembuhkan bukan hanya oleh tim dokter, tapi juga oleh Tuhan Yesus. Sama seperti bacaan hari ini , tentang orang buta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Yesus menyembuhkan sampai total, tidak setengah-setengah. Lalu Yesus juga berkata untuk tidak perlu membeitakan hal ini, dan tidak usah kembali ke kota ini. Tentu bila semua tahu, akan terjadi kehebohan. Orang buta dicelikan matanya ! KIni saya mengalami masalah dengan kaki, lagi-lagi karena kecerobohan saya sendiri. Namun saya yakin, Tuhan Yesus juga sedang berkarya pada saya. Saya disembuhkan secara perlahan,dan diberi kemudahan di banyak hal. Kadang kita melihat masalah kita begitu berat, padahal, bila kita berserah padaNya. Masalah berat akan terasa ringan. Jeff Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Mengenal Sahabat Kamis 16 Februari 2017 Mrk 8:29 ”Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: ”Engkau adalah Mesias!” Kej 9:1-13 ; Markus 8:27-33 Saya punya seorang sahabat yang tinggal di Singapore. Lebih dari sekedar sahabat, dia bagai seorang kakak buat saya. Walau kami jarang bertemu tetapi kami sering berkomunikasi lewat WhatApp. Apapun masalah yang saya alami, saya ceritakan kepadanya, begitu juga sebaliknya. Saya tidak pernah khawatir dia akan mempunyai penilaian yang buruk terhadap saya ketika saya menceritakan masalah-masalah saya. Saya tahu ia akan selalu peduli dan menyayangi saya. Saya juga tahu ia akan selalu memberi penilaian yang jujur, ia akan menolong ketika saya memerlukannya. Bahkan terkadang di saat sulit yang saya lalui, dan saya tidak menceritakan padanya agar ia tidak khawatir, sahabat saya mampu merasakannya. Semua kepercayaan dan kedekatan saya padanya tidak dibangun secara instan. Tetapi melalui pengenalan akan dia bertahun-tahun lamanya. Jarak dan jarangnya waktu untuk bertemu saat ini, tidak bisa mengikis perasaan saling menyayangi diantara kami. Saya sangat bersyukur mempunyai beberapa sahabat dalam hidup saya. Itu adalah karunia yang indah bagi seseorang seperti saya. Kita semua juga pumya seorang sahabat yang sama. Sahabat yg sejati...yang bernilai melebihi apapun di dunia ini....Yesus. Yesus dan Petrus pasti mempunyai hubungan yang sangat dekat. Yesus adalah guru, Tuhan, juga sahabat bagi Petrus. Hanya dengan pengenalan yang dalam dan Kuasa Roh Kudus yang membuat Petrus mampu menyadari & percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Tetapi seperti kita, Petrus sebagai manusia biasa pun mempunyai keterbatasan pikiran untuk memahami ke-Ilahian Yesus, sehingga ia berharap Yesus tidak menderita disiksa dan dibunuh. Kita sering berkata, Yesus adalah sahabat kita. Tetapi sudahkah kita benar-benar mengenal dan mengasihiNya.? Memang akan banyak hal yang tidak akan mampu kita mengerti dengan keterbatasan pikiran kita. Marilah kita bersama-sama berusha membangun kedekatan, kepercayaan dan kasih kita pada Tuhan kita, Yesus Kristus. Karena dialah Sahabat yang Sejati. Sahabat yang rela mengorbankan nyawaNya untuk kita. Bukankah ia lebih dari layak untuk kita kenal secara pribadi? Jesus bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Menyangkal, Memikul & Mengikut Pendiri Ordo Hamba-Hamba Maria Kej 11:1-9; Mar 8:34-9:1. Mar 8:34 Jumat 17 Februari 2017 ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Dalam Injil hari ini Yesus mengatakan :”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Ini adalah hal yang mustahil untuk dilaksana dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri karena kita sangat rapuh, lemah dan penuh dosa,tetapi dengan berdoa, mohon bantuan Roh Kudus dan percaya akan penyertaan Tuhan yang selalu beserta kita, maka kita akan dimampukan untuk melaksanakannya. Secara sederhana menyangkal diri dapat dikatakan sebagai tidak melakukan hal-hal yang menyenangkan diri sendiri dengan melanggar perintah Tuhan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang amat sering terjadi sehingga tidak lagi dirasakan sebagai sesuatu yang menyedihkan hati Tuhan Yesus adalah berbohong. Apapun alasanya, entah demi kebaikan , gengsi atau lainnya, berbohong itu sangat menyedihkan karena bapak segala kebohongan adalah iblis. Jadi Yesus menghendaki agar kita meninggalkan segala sesuatu yang menyangkal Yesus dan menggantikannya dengan menyangkal keinginan daging yang merugikan dan membahayakan jiwa kita. Sedangkan memikul salib identik dengan penderiitaan, baik yang kita derita sebagai manusia maupun sebagai orang Kristen seperti kemalangan, penganiayaan oleh karena kebenaran , dan juga masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang menimpa kita. Ada kalanya ketika berbuat baik kita juga harus memikul salib , hal ini mengingatkan kita akan kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib karena dosa-dosa kita, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita. Akhirnya mengikut, seorang murid Kristus akan mengikut Dia, seperti domba mengikut gembalanya . Ia adalah orang yang menuju kepada tujuan akhir yang sama dengan yang dituju Kristus, yaitu kemuliaan Allah , yang berjalan di jalan yang sama yang dilalui Kristus, dipimpin oleh Roh-Nya, mengikuti Jejak langkah Nya, tunduk kepada perintahperintah-Nya. dan mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi (Wahyu 14:4) Billy Graham mengatakan :”Keselamatan itu gratis, tetapi untuk menjadi murid ada harga yang dituntut, yakni segala sesuatu yang anda miliki” Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Inilah saat diubah Sabtu 18 Februari 2017 Mrk 9:7 “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” St. Fransiskus Regis Clet di Tiongkok Ibr. 11:1-7; Mzm. 145:2-3,4-5,10-11; Mrk. 9:2-13 Pembaca Fresh Juice terkasih, Mari mengawali renungan ini dengan melihat cara pandang dua orang Penginjil yaitu Markus dan Lukas. Markus yang menggambarkan segala sesuatu dengan ringkas, sementara Lukas dengan lebih detil, menjadikan kita lebih peka untuk mencermati apa yang terjadi ketika Yesus bersama ketiga muridnya naik ke atas gunung dan berubah rupa. Saya melihat Yesus mengundang 3 karakter berbeda dari ketiga muridnya yaitu Petrus yang penuh semangat, sering sembrono, tidak konsisten, sementara Yakobus lebih suka berkarya dalam diam, dilengkapi dengan Yohanes murid kesayangan yang santun, elok dan agak teoritis dalam karya. Saat mereka diundang oleh Sang Guru untuk berdoa di atas gunung dan melihat segala sesuatu yang ditampakkan di sana, hati mereka penuh kekaguman sekaligus penuh ketakutan. Saat itulah saat mereka diubah, mendekati Allah ditempat yang maha tinggi dan melihat sendiri bagaimana Sang Guru berubah rupa. Adakah kita mau berubah ketika Allah mengubah kita? Adakah kita percaya bahwa perubahan apa pun yang dikehendaki Allah akan membuat kita lebih sejahtera? Penyerahan diri adalah kuncinya. Bukanlah mudah untuk menyerahkan diri, namun ketika Allah bertindak untuk mengubah kita janganlah kita menjadi kecil hati. Ketiga karakter murid diatas adalah kita, penuh dengan pergulatan diri dengan segala kekurangan namun berniat tetap ikut Tuhan. Saudaraku, “ Jika kita mampu menyerahkan diri kepada Allah di tengah pergumulan, tetap percaya kepada-Nya,maka rahmat Allah menyentuh kita justru bila kita sedang dalam kesusahan dan kegelisahan besar... “ Amin. Doa : Ya Allah sumber hikmat, ubahlah aku seturut kehendak-Mu. Dan ketika Engkau menghendaki perubahan itu terjadi dalam diriku, biarlah Engkau menjadikan hatiku lemah lembut untuk mau menerima setiap perubahan dalam kekuranganku. Aku percaya segala hal yang Kau inginkan padaku mendatangkan nikmat, damai sejahtera. Janganlah aku menuntut dunia untuk berubah tanpa mengubah diriku sendiri namun Engkau sumber hidup yang mampu membentuk aku. Terima kasih Tuhan atas firmanMu. Amin Tina B. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Mengampuni Diri Sendiri Hari Minggu Biasa VII Im 19:1-2.17-18, 1Kor 3:16-23, Mat 5:38-48 Minggu 19 Februari 2017 Mat. 5:44, Tetapi aku berkata kepadamu, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Beberapa sahabat pernah curhat dengan saya tentang hubungannya dengan pacarnya ataupun dengan sahabatnya. Intinya adalah mereka disakiti, dikhianati, digosipin dan lain sebagainya sehingga hubungan persahabatan menjadi retak. Saya hanya mendengar secara cermat dan memberikan nasihat yang sederhana seperti yang dikutip di ayat di atas. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Memang sangat mudah untuk menasehatkan orang lain untuk mengampuni dan melupakan, “to forgive and to forget”. Sangat gampang ucapan di bibir untuk mengasihi musuh kita dan berdoa bagi mereka yang melukai hati kita. Tapi kenyataannya, sangatlah sulit apalagi luka itu sudah begitu dalam. Apalagi kalau kita sendiri yang mengalami pengalaman disakiti tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa dibahas dari perikop ini adalah: apa itu musuh? Apakah kita punya musuh? Siapakah musuh kita? Apakah musuh kita pernah menyakiti hati kita? Dan lain sebagainya. Saya pernah mendengar orang berkata bahwa musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri. Merenungkan bacaan hari ini, itu ada benarnya. Musuh yang seharusnya kita kasihani dan doakan ialah diri kita sendiri. Apakah kita mau mengampuni diri kita sendiri? Do I forgive myself? Kadangkala karena keegoan kita, kita menganggap kalau kitalah yang selalu benar dan orang lain yang salah. Ataupun kalau kita secara obyektif benar, kita tidak mau mengampuni diri sendiri karena kita tidak mau mengampuni orang tersebut. Dengan kata lain, aku mau semua orang tahu kalau akulah yang benar (yang memang notabene benar) dan orang lain yang salah. Walaupun kita benar, kita jatuh ke dalam dosa kesombongan. Hari ini Yesus benar-benar mau menghujam kepicikan kita. Walaupun kita benar, apakah kita mau merendahkan diri untuk mau berdamai? Saya jadi ingat akan Injil Matius bab 5:23-24, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali utuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Maka, apakah aku mau mengasihi diriku sendiri dan berdoa bagi aku yang menganiaya “aku sendiri”? Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Tuhan, aku percaya….. Senin 20 Februari 2017 Mrk 9 : 24 Segera ayah anak itu berteriak : “Aku percaya! Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Sir 1:1-10; Mzm 93 :1ab.1c-2.5; Markus 9:14-29 Dari kecil saya selalu diingatkan orang tua bahwa “ kamu pasti bisa kalau kamu mau “. Lalu seiring bertambah usia hal itu menjadi suatu kepercayaan bahwa apa yang saya cita-citakan itu harus saya perjuangkan sekeras mungkin. Apakah ada yang salah dengan doktrin ini? Ohh….. tentu tidak. Setiap orang juga percaya mana ada hal yang kita inginkan tidak harus kita perjuangkan. Namun ternyata tidak tepat 100% doktrin ini. Setelah dewasa saya baru menyadari bahwa ada hal-hal yang tidak mampu kita perjuangkan hanya dengan kekuatan sendiri. Ternyata dengan semakin kompleks nya permasalahan kita, kita banyak tergantung kepada orang lain. Bahkan banyak hal juga meskipun sudah bekerjasama tetap saja belum bisa tercapai apa yang kita inginkan. Sampai suatu saat salah seorang teman mengingatkan saya tentang 3D yaitu : Daya, Dana dan Doa. Segala usaha pasti membutuhkan Daya yaitu usaha yang keras dan kerjasama dengan orang lain. Kemudian Dana, tanpa adanya uang juga kita akan sulit untuk berbuat apa-apa. Dan yang terakhir adalah Doa. Inilah yang akhirnya menjadi landasan dalam setiap masalah yang kita punya. Kita akhirnya menyerahkan kepada Tuhan segala daya dan usaha kita. Apakah benar-benar kita bisa percaya bahwa Tuhan mampu membantu menyelesaikan apa yang kita harapkan. Seperti bacaan hari ini seorang ayah yang anaknya dirasuki roh jahat dan sangat menderita. Ia sudah berusaha semampunya untuk mencari kesembuhan. Namun belum didapatkan juga. Dan ada satu hal yang cukup mendasar di sini dari iman orang itu, yaitu pernyataan“ Jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami ”. Sepintas tidak ada yang salah dengan pernyataan ini….. dan Yesus menjawab, ”Katamu, ‘jika Engkau dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!” Di sinilah akar nya bahwa seringkali kita masih menyangsikan kekuatan Tuhan untuk menyelesaikan perkara kita. Kita memberikan permasalahan kepada Tuhan tapi kita masih menanyakan JIKA ENGKAU DAPAT BERBUAT SESUATU. Sudah pasti Yesus mampu berbuat sesuatu. Untungnya ayah itu segera berteriak dan menyadari kekeliruannya ,” Aku percaya! Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Begitu pulalah kita….. yakinlah bahwa Tuhan Yesus mampu menolong kita dengan caranya yang luar biasa dan seringkali tidak mampu kita jangkau dengan akal dan pikiran kita. Tetap berharap bahwa Dialah akhir dari segala pengharapan kita. Amien….. Litawati Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Kepercayaan seorang anak kecil PF S. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja Sir 2:1-11; Mrk 9:30-37 Selasa 21 Februari 2017 Mrk 9:37 “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” Teman saya punya anak kecil, sejak masih bayi kami sering pergi maen bertiga. Jalan jalan ke mal, atau belanja harian bertiga. Pada suatu malam, kami pergi makan di Discovery Mall, ceritanya saya pengen tom yam seafood. Mungkin karena bosan duduk, anak teman saya mulai rewel. Maklum, saat itu usianya baru 2 tahun. Lagi banyak geraknya. Ibunya titip saya gendongin karena dia mau makan. Lalu anak itu saya ayun ayun, keliatan dia senang, saya tambah keras ayunin dia malah tertawa, terus saya angkat tinggi tinggi terus turunin dengan cepat, anaknya tertawa kegirangan. Seperti tidak ada perasaan takut sama sekali kalau dia akan jatuh. Bagaimana kalau tangan saya terpeleset megangin dia yah, bisa jadi dendeng di lantai tu anak, gepeng heheheee. Kadang kalau kita perhatikan anak anak kecil, mereka 101% dalam hal kepercayaan. Ada anak kecil main dengan ayahnya, naik ke meja trus loncat, dia yakin PASTI akan di tadah dan tidak dibiarkan jatuh. Seperti anak teman saya, dia yakin saya pasti pegangin dan tidak akan biarkan dia celaka. Iman kita kepada Bapa di surga pun bisa kah seperti anak anak kecil ini? Percaya sepenuhnya kepada Bapa, tanpa keraguan sedikitpun. Sebagai manusia, kita cenderung mengandalkan kekuatan fisik menghadapi hidup. Kadang terkesan naïf bila kita sebut, kesulitan apapun akan beres dan anggap remeh persoalan yang muncul. Tidak seperti juga. Mempercayai Bapa sebagai orang tua ilahi kita bukan berarti terus menerus menimbulkan masalah dan dibereskan Bapa. Malah sebagai anak yang berbakti, ya janganlah membuat Bapa sebagai orang tua kuatir akan perjalanan hidup kita. Lakukan yang terbaik, berikan yang terbaik, dan apabila kesulitan terbesar tidak bisa selesaikan sebagai manusia, selama kita usahakan semaksimal mungkin, sisanya percayakan kepada Bapa menyempurnakannya. Jika semua orang tua duniawi mampu kita percayai dengan sepenuh hati, apalagi Allah Bapa sebagai orang tua ilahi kit Betul betul betul ? GBU Agnes Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Siapa Kristus Siapa Petrus? Rabu 22 Februari 2017 Mat 16: 16 “Petrus berkata kepada Yesus, “Engkaulah Kristus (Mesias), Putra Allah yang hidup!” Pesta Takhta S. Petrus, Rasul 1Ptr 5:1-4; Mat 16:13-19 Tahkta Petrus sering diidentikkan dengan infalibilitas dari Paus. Infalibilitas artinya bahwa dogma-dogma yang Paus nyatakan ex-cathedra (lewat Takhta Petrus) adalah kebenaran yang terikat baik didunia maupun di surga, seperti yang Tuhan Yesus sendiri nyatakan. “Kepadamu akan kuberikan kunci kerajaan Surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepaskan di surga.” (Mt 16:19) Yang sudah jelas terlihat adalah kita punya bukti nyata bahwa kata-kata Tuhan Yesus itu sangat penuh kuasa. Gereja Katolik adalah satu-satunya organisasi manusia yang berdiri dan terus berdiri selama hampir 2000 tahun, dibawah pimpinan St. Petrus Paus yang pertama sampai dengan Fransiskus, paus yang ke 266. Banyak bangsa-bangsa yang berdiri, bahkan besar dan berjaya selama berabad-abad, tetapi akhirnya runtuh dan tidak ada lagi. Tetapi lewat pimpinan manusia biasa yang tidak sempurna, bahkan lemah Gereja terus berlayar disamudera kehidupan manusia. St Petrus kita kenal, penuh semangat yang menggebu-gebu untuk melayani bahkan mati untuk Kristus, tetapi gagal untuk setia padaNya saat Kristus disalib. Tetapi Tuhan Yesus menguatkan dia, dan membangun batu karang gereja yang kokoh dari Petrus yang lemah ini. Batu karang ini tetapi, bukanlah tentang Petrus atau tentang paus lainnya, tetapi ini tentang Tuhan Yesus sendiri, dan tentang kita semua. Batu karang ini adalah “Kristus, Putra Allah yang hidup.” Inilah fakta iman kita, bahwa Tuhan sudah menjadi manusia, sehingga kita manusia, bisa menjadi seperti Dia. Dari dasar inilah Gereja hidup, dan tidak ada kekuatan gelap apapun yang bisa memadamkan terang kebenaran Kristus. Apa yang dibangun Kristus lewat Petrus adalah Kristus sendiri yang hidup didalam gereja, didalam kita semua, dan inilah yang pantas kita syukuri dalam perayaan Takhta St Petrus hari ini. Rm David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Jadikan dirimu berarti, PW S. Polikarpus, Uskup dan Martir Why 2:8-11, Mrk 9:41-50 Kamis 23 Februari 2017 Mrk 9:50 “Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.” Suatu nasehat dari seseorang pernah saya dapatkan, berikut nasehat tersebut : “Hidup hanya sekali, apa yang sudah kamu lakukan terhadap orang lain? Saya sudah ada umur, tidak ada yang bisa saya lakukan lagi, jadi yang saya lakukan sekarang hanyalah iklas, menerima semua hal yang terjadi, baik itu menyenangkan buat saya, ataupun menyakitkan. Susah untuk iklas disaat hati kita sakit menerima perlakuan tidak baik, tetapi terus kalo kita tidak iklas apa yang akan kita lakukan? Paling marah, iya kalo bisa menekan rasa marah sehingga tidak terlihat, tetapi kebanyakan orang tidak bisa menekan rasa marah tersebut. Karena saya tau bahwa dibalik hal tersebut mungkin mereka yang menyakiti hati saya memiliki sesuatu yang tidak bisa mereka ungkapkan, baik itu kemarahan, iri, cemburu, dan segala hal lainnya, jadinya hal tersebut akan berefek ke orang lain,dalam hal ini saya, tetapi ya saya syukuri aja, saya iklas apapun yang terjadi. Hidup hanya sekali nikmati, dan buat dirimu berarti, bagaimana buat dirimu berarti? Ya cintai orang yang mencintai kamu, keluarga, orang tua, anak, sahabat, dan yang lainnya. Dan jika untuk orang luar dari keluarga, jika engkau tidak bisa membuat dirimu berarti, paling tidak jangan sampai menjadi hal yang buruk dimata mereka, jangan menjadi batu sandungan lah kata orang orang Kristen. Mengalah tidak selalu kalah, “ Terima kasih atas nasehatnya Pak, semoga engkau selalu diberikan kesehatan. Dan apa pembaca FJ sudah membuat diri berarti? Ya mari kita sama sama belajar. Tuhan Yesus memberkati Prast Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Persahabatan Sejati Jumat 24 Februari 2017 Sir 6:17 : “Orang yang Sir 6:5-17; Mrk 10:1-12 takut akan Tuhan memelihara persahabatan dengan lurus hati “ Bacaan dan firman Tuhan pada hari ini, semuanya adalah tentang sebuah hubungan yang berharga dan tidak ternilai. Dalam Sirakh 6:5-17 mengatakan tentang persahabatan. Sebuah persahabatan adalah hal yang sangat bernilai. Sedangkan dalam Markus 10:1-12 mengatakan tentang ajaran Yesus pada saat orang farisi bertanya mengenai perceraian. Walau mereka menjawab bahwa oleh Musa diijinkan untuk bercerai dengan membuat surat cerai, tetapi Yesus menjelaskan bahwa Musa menuliskan perintah itu karena ketegaran hati manusia yang mempunyai keinginan untuk bercerai. Karena seperti yang dikatakan oleh Yesus bahwa apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Hal tersebut juga menjelaskan mengenai berharganya hubungan sebuah pernikahan. Landasan sebuah hubungan yang tulus, melahirkan sebuah persahabatan yang berharga. Persahabatan lahir dari sebuah hubungan yang dilandasi dengan ketulusan dan keikhlasan. Persahabatan adalah sebuah kebutuhan jiwa yang mendapat imbangan. Persahabatan terjalin dari dua orang atau lebih yang saling membangun. Jangan ada tujuan lain dari persahabatan selain ketulusan,karena orang yang takut akan Tuhan akan memelihara persahabatan. Dalam sebuah persahabatan, orang akan saling menguatkan dan mengingatkan. Sahabat yang sejati adalah seseorang yang tidak akan ragu menegur dan mengingatkan kita pada saat kita salah. Misalnya kita jarang berdoa, jarang membaca kitab suci, ada berbagai alasan yang menyebabkan tidak ke gereja, sahabat akan menegur dan mengingatkan kita. Sahabat sejati akan membantu menumbuhkan iman kita. Pada saat kita memiliki masalah, sahabat sejati juga akan datang menolong kita. Sahabat tahu pada saat yang lain merasa sedih atau senang. Sepasang suami istri juga bisa dikatakan sepasang sahabat sejati. Yesus adalah sahabat sejati kita. Dengan Yesus, kita bisa menghadapi segala sesuatu dalam hidup. Baik dan buruk yang terjadi dalam hidup kita, kita bisa ceritakan kepada Yesus dan menghadapi bersama Yesus. Yesus tidak akan meninggalkan kita karena kita berharga dan Yesus juga tidak ternilai bagi kita,amat sangat berharga. Alin Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com Saya Kecil, Saya DiberkatiNya Sir 17:1-15 ; Mrk 10:13-16 Sabtu 25 Februari 2017 Mrk 10:16 ”Lalu Ia memeluk anakanak itu dan sambil meletakkan tanganNya atas mereka Ia memberkati mereka” Membaca perikop injil hari ini membuat saya teringat kembali akan masa kecil saya. Masa dimana hidup hanya untuk bermain, tidur, makan. Begitu saja sehari-harinya. Tidak pernah ada kekuatiran besok akan makan apa, besok pekerjaan bagaimana, besok akan menjadi seperti apa, bagaimana teman-teman memandang saya. Semuanya tidak ada beban karena saat itu saya hanya anak kecil yang belum bisa apa-apa. Masa depan, semuanya bergantung pada orangtua. Besok mau makan apa, semua terserah mama. Mau sekolah dimana, semua terserah papa dan mama. Semuanya tergantung dari mereka. Dan tidak ada satupun rencana mereka untuk saya yang membuat saya gagal. Semuanya baik dan sekarang saya boleh bersyukur karena mereka sudah memberikan yang terbaik untuk hidup saya. Saya yakin kita semua pernah mengalami hal di atas. Hidup bergantung pada orangtua atau siapa saja yang lebih dewasa dari kita. Hari ini Yesus menegaskan bagaimana kita seharusnya hidup. Yesus mengajak kita untuk menjadi seperti anak-anak kecil yang polos dan selalu menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Yesus mengajak kita untuk mencontoh ini. Dia mencintai anak dan memberkati mereka. Demikian pula kepada kita semua. Yesus ingin kita tidak hanya datang dan meminta disaat kita jatuh dan penuh masalah, namun sebaliknya penuh keyakinan mempercayakan seluruh kejadian dan proses dalam hidup kita kepadaNya. Tentu saja Yesus tidak pernah membuat rencana celaka untuk kita. Tentu saja bukan berarti semua perjalanan hidup kita akan mulus-mulus saja. Seperti saat kita kecil belajar naik sepeda, jatuh, luka, bangun lagi untuk lanjut latihan. Begitupun dalam hidup kita. Jatuh bangunnya pasti akan ada. Namun Yesus ingin supaya kita tetap melihat dan percaya padaNya. Mari kita kembali dalam pelukanNya. Banyak berkat dariNya yang siap mengalir dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 #bahagiaitusederhana Minggu 27 Februari 2017 Mat. 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan Yes. 49:14-15; 1 Kor. 4:1-5; Mat. 6:24-34. Di Instagram ada 32,186 postingan dengan hashtag #happinessissimple, ada juga 421,759 postingan dengan hashtag #bahagiaitusederhana. Isi postingannya bermacammacam, ada yang bahagia bersama pasangan, ada yang bahagia bersama makanan, ada yang bahagia bersama alam, ada yang bahagia bersama hewan peliharaan, ada yang bahagia bersama ritual agamanya, bahkan ada yang bahagia bersama Donald Trump dan Paslon no. 1 Gubernur dan Wagub DKI. Singkat kata, kebahagiaan yang dikejar atau dirasakan itu cenderung subyektif, yaitu kalau pas perasaan, waktu dan tempatnya sesuai dengan yang diinginkan atau lebih bahkan dari apa yang diharapkan. Misalnya, saya mau ngopi di Funny Pancake and Coffee Jimbaran, kopinya ada, terus malah ketemu sama ownernya lalu ditraktir nasi goreng shake dan pulangnya dibungkusin spaghetti cumi hitam, #bahagiaitusederhana. Kalau seandainya Matius Penginjil punya akun instagram, kira-kira apa yang akan dia posting dibawah hashtag #happinessissimple atau #bahagiaitusederhana? Tentu bukan postingan soal makan minum atau pakaian, karena dia bilang janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Mat. 6:25). Lalu, kirakira seperti apa postingan Matius? Satu yang paling jelas adalah yang ada hubungannya dengan mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat. 6:33). Seperti apa konkretnya? Matius punya satu prinsip hidup yaitu kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Mat. 6:34). Prinsipnya jelas-jelas sama dengan hashtag #happinessissimple atau #bahagiaitusederhana yaitu menemukan kebahagiaan dengan tidak kuatir akan hari esok. Tentu ini bukan asal tidak kuatir saja, tetapi tidak kuatir yang dibangun di atas dasar iman akan kebaikan Tuhan untuk kita semua yang lebih berharga daripada rumput di ladang (Mat. 6:30). #happinessisimple #bahagiaitusederhana kalau mau minum kopi ke Funny Pancake and Caffee ya pergi saja, jangan berpikir nanti kalau nyasar atau di tabrak di tengah jalan bagaimana? Kalau menurut Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, dia bilang bahagia itu berarti janganlah menghakimi (1 Kor. 4:5), jangan berprasangka buruk dulu akan hari esok. Mungkin kita berada dalam situasi pekerjaan, keluarga atau hubungan yang membuat kita kuatir berlebihan. Tetapi itu tidak berarti kita tidak punya hak untuk bahagia karena bahagia yang sederhaa itu adalah PILIHAN, #happinessisachoice atau #bahagiaitupilihan. Ketika kita memilih berada di pihak Tuhan, siapakah yang akan melawan kita? If God is for us, who can be against us? (Rm. 8:31). Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com UANG = TUAN ATAU HAMBA? Sir 17:24-29; Mrk 10:17-27 Mrk 10:23 Senin 27 Februari 2017 “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Waktu saya meng-interview calon karyawan part time, utamanya yang adalah “anak gereja” saya biasa mengajukan pertanyaan “Mana yang lebih penting Pelayanan atau Pekerjaan ?” Cukup banyak yang menjawab “Pelayanan” meskipun mereka tahu jawaban mereka mungkin saja membuat mereka tidak diterima. Bekerja dan mencari uang lebih, terkadang dipandang merupakan hal yang menjauhkan kita dari Tuhan. Memang sukar orang yang beruang dan yang mengupayakan uang lebih, masuk surga. Namun sukar bukan berarti tidak mungkin. Bahwa uang dan kekayakan menawarkan godaan yang mudah membuat orang terjatuh, itu benar. Pertanyaannya bukanlah “Mana yang lebih penting Tuhan atau Pekerjaan?” Kalau itu, saya pun sepakat Tuhan lebih penting. Namun bahwa bekerja dan mengupayakan kehidupan ekonomi yang lebih baik tanpa melupakan Tuhan adalah juga bentuk pelayanan. Bahkan pelayanan juga nyata di tempat kita bekerja. Kita dipanggil untuk diutus dan menjadi saksi. Ada tiga hal yang perlu dalam pelayanan : Orang, Doa dan Dana. Sembari memperbaiki kehidupan ekonomi, kita pun bisa tetap mengambil bagian dari pelayanan dengan membantu dari segi dana dan doa. Dalam 1 Timotius 6:10 dikatakan “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang”. Bukan uang dan kekayakan yang menjadi akar kejahatan tapi Cinta Uang. Ketika kita menjadi hamba atas uang. Tapi ketika kita menjadi tuan, uang adalah sarana kebajikan. Kita perlu punya semangat bekerja lebih karena gereja bisa terus ada dan berkarya memerlukan dana. Janda dan anak miskin perlu dientaskan, memerlukan dana. Melayani secara khusus di lingkungan gereja adalah hal yang baik, namun kita untuk tidak lupa bahwa tempat bekerja pun adalah kerajaan Allah, tempat kita melayani. Di akhir misa Romo selalu berkata “Misa sudah selesai. Marilah kita pergi, kita diutus” Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 Makna Mengikuti Yesus Selasa 28 Februari 2017 Mrk 10:31 “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Sir 35:1-12 ; Mrk 10:28-31 Saya di baptis secara Katolik sejak tahun 1997, waktu itu masih usia 13 th. Seminggu sebelum di babtis saya mengalami sakit demam berdarah, pada hari H baptisan saya paksakan diri sembuh dan siang lepas infus agar sore bisa mengikuti babtis secara Katolik. Setelah saya renungkan sejenak, tidak mudah dan lancar untuk mau mengikuti Yesus. Jika saat itu saya menyerah, mungkin saya tidak jadi di baptis. Mengikut Yesus berarti harus siap menderita. Meskipun jalan penderitaan yang akan dihadapi adalah sukar dan penuh tantangan, namun dapat dijalani dengan sukacita bersama Yesus. Menjadi orang Kristen atau pengikut Yesus berarti akan menanggung banyak kesukaran dan tantangan. Kesukaran dan tantangan ini merupakan ragam penderitaan. Karena itu, setiap pengikut Yesus harus siap dengan berbagai ragam penderitaan ini. Nah makna setelah kita mampu menghadapi berbagai penderitaan dan pencobaan, maka kita akan mengalami naik level iman rohani. Kita akan mengalami kemenangan atas penderitaan karena bersama Yesus kita mampu melewati semua itu. Ya, Bapa, jadikan aku sahabat yang setia Putera-Mu Yesus, dan kami akan menerima upah hidup yang kekal sebagaimana Kau janjikan. Amin. Yudi Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 87 / 2017 www.DOJCC.com