Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
Setiap Minggu I dan III (5 Feb dan 19 Feb 2017)
Gathering di Basement FX / Aula SMI
Sabtu 11 Februari 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib
Setiap Minggu II (12 Februari 2017)
Home Gathering di Rumah Anggota DOJ
terbagi menjadi 2 yaitu :
Couple Home Gathering di Rumah Franky Laka
dan Youth Home Gathering di Rumah Bu Anita
Minggu 19 Februari 2017 Tugas Koor Bahasa Inggris
Celebration Meal / Syukuran Makan bersama
25 Februari 2017 di Rumah YoviSasa
Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta
Rabu 1 Maret pk 18.00 Koor Rabu Abu Bhs.Inggris
Sabtu 4 Maret 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib
Minggu 12 Maret 2016 Tugas Koor Bahasa Inggris
Minggu 2 April 2017 Tugas Koor Bhs Inggris
Minggu Palma 9 April Pk 18.00 Tugas Tatib
Minggu 23 April 2016 Pk 18.00 Tugas Tatib
Sabtu 6 Mei 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib
Minggu 21 Mei 2017 Tugas Koor Bhs Inggris
Minggu Pentakosta 4 Juni ‘17 Pk. 18.00 Koor Inggris
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ?
Hubungi : 0878 6180 5088
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Gathering
Bulan Januari 2017
Ibu Erna
Kusuma
Tugas Koor Bahasa Inggris
1 Januari 2017
Tugas Tatib
21 Januari 2017
Sharing Group DOJCC Moms St. Martha
24 Januari 2017
Menjenguk Bp. Djoni Seng
di RS Kasih Ibu
Rapat Pengurus Team DOJCC
25 Januari 2017
Pertemuan pastoral care DOJCC
1 Februari 2017
Celebration Imlek DOJCC
28 Januari 2017
Basket & Futsal
26 Januari 2017 DOJCC
Other photos click
www.facebook.com/DOJCC
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088)
Syalom....
Salam damai dalam Kristus Tuhan
Puji Tuhan buku renungan bulan Februari
ini bisa kembali terbit, semua karena
kasih karunia dan penyertaan Tuhan
semata.
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Rm. David MGL, Alin, Yudi,
Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska,
Daniel, Lita, Herman,
Br. Martin MGL. Desy,
Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Bulan kedua di tahun 2017 sudah kita
jalani. Pasti sudah ada yang mengalami
sukacita dan pastinya ada juga yang
mengalami duka.
Setiap hal terjadi dalam hidup
kita, berputar seperti jarum jam.
Baterai sebagai sumber energi yang
menghidupkan jam tersebut. Demikian
juga Tuhan sebagai sumber kehidupan
manusia.
Maka marilah kita selalu ingat akan
sumber itu. Mendekat kepada sumber
itu. Supaya kehidupan kita selalu
dalam penyertaanNya. Dia yang
akan mendampingi kita dan tidak
membiarkan kita jatuh.
Buluh yang terkulai
tak kan dipatahkanNya
Dia ‘kan jadikan indah
sungguh lebih berharga ....
Karena
Hidup
dihadapanNya...
kita
berharga
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Penolakan yang Menginpirasi
Rabu 1 Februari 2017
Mrk 6 : 4”Seorang nabi dihormati
Ibr 12:4-7.11-15
Mrk 6:1-6
di mana-mana kecuali di tempat
asalnya sendiri, di antara kaum
keluarganya dan di rumahnya.”
Ada sebuah cerita tentang seorang gadis kecil berusia 8 tahun. Ia menuliskan sebuah
surat kepada guru di kelasnya untuk meminta nasihat. Dalam surat itu ia bertanya,
“bagaimana caranya supaya ayahku mau menyimpan foto diriku”. Ia berkata bahwa
selama ini ayahnya membawa foto adik laki-lakinya dalam dompet (ternyata wajah
adiknya itu mirip sang ayah), juga foto saudarinya yang cantik berusia 15 tahun. Tetapi
ketika gadis kecil itu memberikan foto dirinya, sang ayah malah memasukkannya ke
dalam laci. Ia merasa bahwa dirinya tidak cukup cantik untuk ayahnya, sehingga
ayahnya kemungkinan malu memamerkan foto anaknya ini di dompet. Guru gadis
kecil yang membaca surat ini merasa begitu kasihan dan ia mencoba untuk bertemu
dengan ayah anak ini dan berbicara kepada ayahnya. Guru ini berkata, “bapak, saya
dikirimi surat oleh anak bapak yang mengatakan bahwa dia sangat sedih karena foto
dirinya dimasukkan dalam laci sementara adik dan kakaknya ada di dompet bapak,
apakah bapak sengaja melakukannya?” Si ayah ini kemudian terkejut dan cepat-cepat
memanggil anaknya ini dan menggendong anaknya di pangkuannya, lalu ayahnya
ini mengeluarkan HPnya dan menunjukkan kepada anaknya ternyata foto anaknya ini
selalu ada dilayar HP ayahnya. Setiap kali ayahnya ini membuka HPnya maka pertama
kali yang ia lihat adalah anaknya ini.
Dari kisah ini, dapat kita lihat bahwa tidak enak rasanya jika keberadaan kita tidak
diakui oleh orang lain atau kita berada dalam sebuah komunitas tetapi keberadaan
kita itu seperti ditolak dari orang-orang di sekitar kita. Saya yakin semua orang pasti
pernah ditolak. Tetapi satu hal yg perlu kita ingat bahwa Tuhan Yesus sendiri juga pernah
ditolak di kampungnya sendiri bahkan sampai menderita dan mati di kayu salib.Tetapi
justru melalui peristiwa itu, Dia diangkat oleh Bapa menjadi penguasa atas dunia ini. Kita
pun seharusnya meneladani Tuhan Yesus. Apapun penolakan dunia ini, hendaklah kita
terus maju dan berjuang demi iman kita kepada Kristus sebab Bapak kita di Surga telah
mempersiapakan rencana indah dibalik penolakan-penolakan yang pernah kita alami.
Dan kalau kita bisa bertahan, kitalah pemenang atas hidup kita.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Terang Kristus
Kamis 2 Februari 2017
Lukas 2:23 seperti ada tertulis dalam
hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung
harus dikuduskan bagi Allah”,
Pesta Yesus Dipersembahkan
di Kenisah
Mal 3:1-4;
Ibr 2:14-18;
Luk 2:22-40
Pada hari ini, 2 Februari, Gereja merayakan Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah.
Pesta yang dirayakan 40 hari setelah hari Natal. Dasar persembahan anak sulung
kepada Allah pada bacaan hari ini adalah ketentuan hukum Musa, yakni bahwa setiap
anak sulung laki-laki harus dikuduskan bagi Tuhan. Mempersembahkan anak kepada
Tuhan, berarti mengakui bahwa Tuhan itu pemilik kehidupan.
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah harus menyadarkan kita akan anugerah
kehidupan yang lebih besar lagi, yakni panggilan kita menjadi Kristen. Kita telah menjdi
Kristen karena Yesus. Dia adalah anugerah yang paling besar yang diberikan Allah
kepada kita.
Simeon dan Hana adalah orang yang paling berbahagia di Kenisah saat itu. Kerinduan
menantikan penghiburan terkabul. Simeon menyambut Tuhan Yesus dan menatang-Nya
sambal memuji Allah. katanya: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam
damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan
yang dari pada-Mu,yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu
terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan
bagi umat-Mu, Israel.” (Luk 2: 29-32). Simeon melihat bayi yang digendongnya itu
sebagai suatu anugerah yang paling besar, yaitu kehidupan baru berupa keselamatan
yang berasal dari Allah.
Lalu apa arti pesta ini bagi kita? Kita harus bersyukur, karena kita sudah mengalami
keselamatan, Terang Kristus. Kita bukan lagi hidup dalam kegelapan, melainkan dalam
Terang Kristus yang menyinari kita semua. Karena itu kita patut bersyukur, sebab kita
telah menjadi manusia baru dan terang bagi sesama di dalam Yesus yang adalah
Terang itu sendiri. Mari kita berdoa supaya kita senantiasa menjadi terang bagi sesama
kita di dalam kehidupan kita. Amin.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Hidup dalam kebenaran dan kebaikan
PF S. Ansgarius,
Uskup; PF S. Blasius, Uskup dan Martir
Ibr 13: 1-8;
Mrk 6: 14-29
Jumat 3 Februari 2017
Mrk 6:23,26 “ Lalu bersumpah kepadanya:
apa saja yang kau minta akan kuberikan kepada
mu, sekaipun setengah dari kerajaanku. Lalu sangat
sedihlah hati raja, tetapikarena sumpahnya dan karena
tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
Cerita tentang Herodes dan Yohaes pembaptis mempunyai garis terang yang perlu kita
refleksikan kembali dan kita putuskan secara pribadi. Kematian Yohanes pembaptis
disebabkan oleh keputusan yang tidak dipikirkan secara baik dan benar. Kalau kita mau lihat
kehidupan Herodes lebih dalam, ada ketakutan dan kecemasan yang terlalu membuat
ia kurang tegas dalam mengambil keputusan yang baik dihadapan Allah. Namun karena
malu akan sumpah yang ia buat dihadapan para tamu maka apa yang diinginkan oleh
putri dari Herodiaspun harus dia buat dengan terpaksa walaupun hatinya sungguh sangat
menyesal, sebab bagi Herodes Yohanes adalah orang benar dan suci.
Dalam hidup kita setiap hari kitapun seringkali menjadi Herodes-Herodes kecil yang
seringkali mengambil keputusan yang terlalu cepat dan tidak memperhatikan akibatnya,
apakah akan merugikan orang lain ataupun diri sendiri. Selain itu kita kadang terlalu
cepat mengambil sebuah keputusan walaupun salah namun karena menjaga wibawa
kita sehingga yang benar kita salahkan dan yang salah kita benarkan. Kita takut kalau
orang lain mulai berpikir dan menganggap kita sebagai pembohong atau pecundang
kelas teri yang hanya banyak bicara tetapi tidak ada wujud nyata dalam tindakan. Kita
lebih mudah terpengaruh oleh reaksi orang banyak terhadap keputusan yang kita buat
namun tidak ada kelanjutannya sehinngga kita cemas dan memiliki prasangka yang tidak
baik terhadap diri kita sendiri, seperti yang di buat oleh Herodes.
Oleh karena itu marilah kita semua belajar untuk bisa merefleksikan lebih dalam lagi
sebelum membuat sebuah keputusan agar tidak hanya merugikan orang lain dan diri kita
sendiri. Oleh karena itu, akan selalu ada waktu dimana kebaikan akan selalu berdiri kokoh
untuk kebenaran yang membebaskan kita.
Bruder Martin, MGL
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Sabtu 4 Februari 2017
Pertemuan Batin dengan Tuhan
Mrk. 6:31 Lalu Ia berkata kepada
mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi,
supaya kita sendirian, dan
beristirahatlah seketika!”
Ibr 13:15-17.20-21
Mrk 6:30-34
Melihat dan merenungkan apa yang sementara terjadi di dalam dunia modern ini, Paus
Fransiskus menghimbau dan mengajak semua orang Kristen untuk memberikan kesempatan
untuk berdoa. Dia mengatakan, “Saya mengajak semua orang Kristen, di mana-mana, pada
saat ini, untuk pertemuan pribadi baru dengan Yesus Kristus, atau setidaknya keterbukaan
untuk membiarkan dia bertemu dengan mereka, saya minta kalian semua untuk melakukan
hal ini setiap hari. Tidak ada yang harus berpikir bahwa undangan ini tidak dimaksudkan
baginya, karena “tidak ada yang dikecualikan dari sukacita yang dibawa oleh Tuhan.”
Tuhan tidak mengecewakan orang-orang yang mengambil risiko ini. Setiap kali kita
mengambil langkah menuju Yesus, yakinlah bahwa dia sudah ada di sana, menunggu kita
dengan tangan terbuka.”
Paus Fransiskus ingin merealisasikan amanat Yesus di dalam bacaan Injil hari ini. Yesus
menyadari keadaan murid-muridNya. Mereka kelihatan sudah kehabisan waktu dan tenaga
untuk berkarya, mewartkan Injil Tuhan. Yesus mengajak mereka untuk menghirup udara baru
dan beristirahat di dalam jamahan Allah. Yesus mengingatkan mereka bahwa Tuhan adalah
sumber hidup, jalan dan kebenaran abadi.
Yesus hari ini juga mengajak kita untuk selalu berbalik kepadaNya. Dia mengajak kita untuk
selalu mengarahkan hati dan pikiran kita kepadaNya. Namun yang menjadi pertanyaan
buat kita, “Apakah kita mempunyai waktu buat Yesus? Ketika Yesus dilahirkan, Dia hanya
dibungkus dengan lampin dan dibaringkan di dalam palungan karena tidak ada tempat di
pengunapan. Apakah kita dapat menyiapkan ruang di dalam hati buat Yesus? Apakah kita
dapat memberikan hati kita kepada Yesus sebagai bahan persembahan kita kepadaNya?
Ketika kita lelah dan capai karena pekerjaan, apakah kita berlari dan mendapatkan Yesus
untuk suatu penyegaran jiwa?
Saudara/i, marilah kita bergandengan tangan bersama untuk berlari kepada Yesus. Marilah
kita menyiapkan hari kita buat Yesus karena tidak ada ruangan buat Yesus di dalam dunia
yang modern ini. Orang begitu sibuk dengan kepentingan mereka sendiri dan lupa akan
hal yang terpenting yakni ‘Pertemuan batin dengan Tuhan.”
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Cita Rasa Dunia
Minggu 5 Februari 2017
Mat. 5:13, “Kamu adalah garam
Yes 58:7-10,
1Kor 2:1-5,
Mat 5:13-16
dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan?”
Ada teman saya seorang romo yang pernah pantang garam selama masa prapaskah.
Sungguh luar biasa keputusan yang diambilnya untuk berpantang. Pertamanya dia kira
itu adalah hal yang mudah dan gampang dilakukannya. Ternyata pada kenyataannya
sangatlah sulit. Selama masa prapaskah itu dia harus masak sendiri karena kalau makan
di restoran atau di rumah umat, selalu ada masakan yang dibumbui oleh garam. Selain
itu, masakan yang dimasaknya rasanya hambar. Tampak diluar boleh enak. Ada ayam
goreng, soto ayam, oseng-oseng kangkung dan lain sebagainya. Tapi tetap saja ketika
dicicipi rasanya kurang gurih dan menghilangkan nafsu makan.
Garam adalah hal yang kecil tetapi mempunyai efek dan pengaruh luar biasa. Selain
membuat makanan menjadi “tasty”, garam juga mempunyai fungsinya mengasinkan
yang bertujuan untuk mengawetkan. Makanya ada yang namanya ikan asin, dan
asinan-asinan lainnya. Selain itu, kalau kita menikmati makanan kesukaan kita contohnya
seperti mie ayam, yang nampak adalah mie ayam beserta kelengkapannya, tetapi
kita tidak melihat garam karena garam sudah menyatu dan mengasinkan mie ayam
tersebut.
Pada hari ini Yesus selain mengatakan bahwa kita ini adalah terang dunia, dia juga
mengatakan bahwa kita ini seperti garam di dunia yang tujuannya untuk mengasinkan.
Untuk memberikan pengaruh yang luar biasa, kita tidak perlu menjadi besar, cukup
dengan hal-hal yang kecil tetapi memberikan dampak yang luar biasa. Selain itu juga
kita tidak perlu unjuk diri dalam memberikan pengaruh di dunia ini.
Figur ‘garam’ adalah figur yang rendah hati karena walaupun memberikan pengaruh
yang luar biasa, tetapi dia tidak menonjolkan dirinya. Bahkan kalau seseorang menyukai
makanan tertentu, orang tersebut akan memuji seperti ini, “wah Ayam goreng ini enak
sekali, rendang ini sedap sekali” dan lain sebagainya. Tidak ada yang pernah memuji
garam yang menyedapkan setiap masakan.
Apakah kita mau menjadi garam dunia yang memberi cita rasa Kasih Tuhan Yesus
dengan rendah hati?
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Yesus Sang Super Star
Senin 6 Februari 2017
Mrk 6 : 56 “Dan semua orang
yang menjamahNya menjadi
sembuh”
PW S. Paulus Miki dan
teman-temannya, Martir
Kej 1:1-19;
Mzm 104 :1-2a. 5-6. 10. 12. 24. 35c;
Mrk 6:53-56
Mungkin dari kita punya idola entah dari tokoh, penyanyi, musisi, aktor dan aktris.
Saya pernah melihat bagaimana para penggemar/fans begitu mengelu-elukan
idolanya dengan meriah dan sungguh sangat istimewa apabila mereka bisa berjabat
tangan, ataupun hanya menyapa, melihat dari dekat dan juga berdiri disamping sang
idola sambil berfoto bersama/wefie. Yang pasti akan membuat penggemar bahagia,
senang, terkesan dan terkenang.
Saya membayangkan bagaimana dalam Injil hari ini Yesus yang baru mendarat dan
berlabuh di Genesaret, orang-orang segera mengenalnya dan mengabarkan dari
mulut ke mulut, dari pelosok kampung hingga dari desa ke kota serta menyiapkan
dirinya, keluarga dan kenalan, terutama mereka yang sakit untuk dapat bertemu dan
menjamah Yesus. Semua orang berdesak-desakan tidak hanya untuk tahu bahwa ada
Yesus, melainkan yang lebih dari itu yaitu kesembuhan. Kesembuhan dari Yesus yang
membawa kebahagiaan, pengalaman pribadi yang tak terlupakan dan pertobatan.
Kesembuhan yang kita dialami tidak hanya secara fisik saja tetapi juga kesembuhan
secara rohani. Bagaimana Yesus mengetahui secara tepat ketidakberdayaan dan
keterbatasan kita sebagai manusia pada saat sakit dan lemah untuk secara pasti pula
disembuhkan dan dipulihkan apabila kita mencariNya dengan sungguh dan iman.
Kita tidak perlu berdesak-desakan lagi untuk mencari Yesus. Yesus akan hadir dalam
kesendirian kita dan dalam apapun kondisi kita sekarang.
Carilah, panggilah, elukanlah, dengarkanlah, jamahlah Yesus lebih dari idola-idolamu
yang lain, karena Yesus adalah Sang Super Star dulu, kini dan sepanjang masa yang
membawa keselamatan bagi kita semua. Amin
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Memuliakan Tuhan dengan Hati
Kej 1:20-2:4a
Mrk 7:1-13
Selasa 7 Februari 2017
Mrk 7:6 “benarlah nubuat Yesaya tentang
kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada
tertulis: bangsa ini memuliakan Aku dengan
bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu”
Padahal hatinya jauh daripadaKu… Saya jadi teringat istilah “don’t judge a book by its
cover”. Istilah yang sering dipakai untuk mengingatkan kita, agar tidak menilai seseorang
dari tampilan luar saja. Kadang, penampilan bisa menipu. Penampilan bagus, belum
tentu hati/kepribadian bagus. Atau penampilan jelek, eh ternyata kepribadiannya
cespleng.
Orang Farisi melihat murid murid Yesus kok aneh, makan tidak cuci tangan, dimana
adat jaman dulu mereka wajib membersihkan diri terlebih dulu. Sama dengan yang
sering terjadi di gereja, dimana sebelum komuni terlihat yang sibuk mengeluarkan
hands sanitiser, cepat cepat dipakaikan di tangan agar steril.
Lucu manusia ini… kita terlalu mementingkan fisikal kita sampai lupa yang paling
penting adalah hati kita yang mengimani Yesus. Ada 2 orang teman saya, yang satu,
rajin banget beribadah, setiap pagi tidak pernah melewatkan misa harian pagi. Bahkan
tiap pagi membaca kitab atau doa doa selama 1 jam. Itu sudah menjadi rutinitas setiap
hari. Begitu critanya. Terlihat dari kegiatannya itu, pastilah anak soleha. Tapi bicara soal
tidak sudi memaafkan dan balas membalas, dia juga jago nya hahahahaa… yang
kedua, kebalikannya. Jarang terlihat aktivitasnya berdoa atau ibadah, tapi bicara
hal memaafkan, membantu sesama, pendamai, dia juga jagonya. Well.. nobody
perfect. Manusia tidak ada yang sempurna. Kita semua hidup didunia menjalani
proses pembersihan diri dan hati sebelum pada akhirnya berkumpul dengan Allah di
surga. Kegiatan ‘mencuci tangan’ itu baik, kegiatan rohani lainnya pun baik, tapi akan
lebih baik lagi bila kita menginstrospeksi hati, membersihkan hati dari kekotoran yang
sering muncul , iri, dengki, dendam, kemarahan, kesombongan, kebencian, dan masih
banyak lagi. Muliakanlah Tuhan bukan hanya lewat kegiatan fisik kita, tapi muliakan
Tuhan lewat hati kita juga.
Shaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Rabu 8 Februari 2017
Makanan Jasmani vs Makanan Rohani
Mrk 7:15 “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah
ini! Apa pun dari luar, yang masuk kedalam
seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi
apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya!”
S. Hieronimus Emilianus
Kej 2:4b-9.15-17;
Mrk 7:14-23
Seorang ibu bercerita bahwa putrinya yang berumur tiga tahun menjulurkan tangannya
dan bercerita, “Ibu lihat… saya berhasil membunuh lalat! “ Karena dia sedang makan
acar saat itu, si ibu mencuci tangannya dengan sabun antibakteri. Lalu ketika dia mulai
makan acarnya lagi, si ibu dengan bingung dan bangga bertanya “Bagaimana cara
kamu membunuh lalat itu?” Sambil mengunyah sang anak berkata ,”Saya tengelamkan
dan tekan-tekan dengan acar saya.”
Teman-teman terkasih, walaupun jenis makanan ada pengaruhnya dengan kesehatan
jasmani kita, tetapi Tuhan Yesus sudah tekankan bahwa jenis makanan tidaklah
mempengaruhi kesehatan rohani kita. Kecuali kalau kita rakus dan makan terlalu banyak.
Kesucian bukan dilihat dari apa yang masuk kedalam tubuh kita, tetapi apa yang keluar.
Karena dari perbendaharaan kata kita, kelakuan kita, terpancarlah apa yang telah
berakar dalam lubuk hati kita.
Tetapi kita juga perlu menjaga apa yang masuk dan membentuk jiwa kita, misalnya film
yang kita tonton, lagu yang kita nikmati, cerita yang kita dengar, pergaulan yang kita
pilih, atau bacaan yang kita renungkan. Kadang kita tidak sadar bahwa semua ini yang
menjadi lingkungan hidup kita, memberikan contoh kepada kita dan sayangnya perlahanlahan sikap kita, perkataan dan pikiran kita mencerminkan apa yang diproyeksikan oleh
hal hal tersebut.
Kita bukan orang sempurna, pastilah ada dari diri kita yang masih mencerminkan unsur
duniawi, seperti yang Tuhan Yesus sebutkan; “perzinahan, keserakahan, kejahatan,
kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.” (Mrk 7:22) Mungkin tidak
dalam perbuatan, tetapi ada bibit yang gampang tumbuh di dalam jiwa kita yang lemah
ini.
Mari kita bentuk jiwa hati kita lewat lingkungan yang pekat akan kasih Allah Bapa.
Mari kita letakkan diri kita dimana bibit-bibit yang baik akan sangat mudah ditabur
dan disiram. Dimanakah ini semua? Lewat sakramen-sakramen gereja, atau dengan
meluangkan waktu bersama Kristus dalam Adorasi, lewat saudari-saudara yang samasama mau bertumbuh dalam Roh Kudus, lewat Kitab Suci dan lewat puji pujian yang
membangkitkan semangat kita. Pastilah kita terus disempurnakan, dan buah buah Roh
Kudus akan terpancar dari hati dan perbuatan kita.
Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Coba sampai bisa
Kej 2:18-25,
Mrk 7:24-30
Kamis 9 Februari 2017
Mrk 7:29 “ Karena kata-katamu
itu, pergilah sekarang sebab setan
itu sudah keluar dari anakmu.”
Pernahkah kita melihat suatu gambar dimana gambar tersebut ada seseorang
yang memegang cangkul untuk mencangkul terowongan (gambar 1), dan
gambar ke 2 orang tersebut sebenarnya tinggal sekali ayun lagi sudah
mendapatkan berlian tetapi ia tidak melanjutkannya, dan gambar ke 3
orang tersebut berhasil mengayunkan cangkulnya dan mendapatkan berlian
tersebut.
Ya, kita pasti pernah merasa bahwa susahnya kita untuk mencapai titik yang
kita inginkan, sebenarnya ‘mungkin’ kita tinggal melakukan hal yang sama
sekali lagi maka kita akan berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan.
Tetapi banyak yang meninggalkannya terlebih dahulu.
Marilah kita belajar seperti wanita Yunani tersebut, dia terus mencoba
dan mencoba dan akhirnya dia berhasil menggugah hati Yesus untuk
menyembuhkan anaknya yang kerasukan.
Kita harus mencoba dan mencoba terus sehingga kita bisa mencapai garis
yang kita inginkan, jalani saja terus dan nanti yang akan menikmati adalah
anda anda sendiri. Janganlah mudah menyerah, semua yang instant tidaklah
baik, maka proses diperlukan didalam menggapai impian impian kita.
Semoga Tuhan memberi kekuatan kepada kita untuk terus ‘mengayunkan
cangkul’ kita sehingga kita bisa mendapatkan berlian yang kita inginkan.
Tuhan memberkati,
Prast
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Ia mendengarkan doaku
Jumat 10 Februari 2017
Mrk.7:37
PW S. Skolastika, Perawan
Kej 3:1-8; Mrk 7:31-37
Ia menjadikan
segala-galanya baik!
Saudara dan saudariku sekalian, siapakah yang tidak mengenal dua tokoh
manusia pertama dalam penciptaan yakni Adam dan Hawa.
Mereka adalah manusia pertama yang Tuhan ciptakan, karena mereka ada
maka kita pun ada. Awalnya semuanya indah dan baik. Mereka berada di
Taman Eden dan bias langsung berbicara kepada Tuhan. Tapi Adam dan
Hawa telah berbuat berdosa sehingga setiap manusia yang lahir membawa
dosa asal. Namun kita patut bersyukur lewat pengorbanan Tuhan Yesus dan
pembaptisan Roh Kudus kita dibebaskan dari dosa asal nenek molang kita
Adam dan Hawa.
Kisah seorang tuli dan gagap yang hari ini kita dengar dan renungkan bersama
semoga menjadi kekuatan untuk kita.
Semoga kita tidak malu datang kepada Yesus untuk mengakui dosa dan
kesalahan kita. Kalau bukan karena kasih, tidak mungkin orang tuli dan gagap
mengalami mujizat.
Mujizat itu nyata apabila kita yakin dan percaya bahwa Yesus mampu
melakukannya. Hal sekecil apapun yang kita inginkan mari kita serahkan
kedalam campur tangan Tuhan.
Jangan lelah berharap dan memohon karna Allah kita adalah pengasih dan
penyayang.
Doa
Tuhan Yesus hadirlah selalu didalam hati kami, Agar kami memiliki keyakinan
yang teguh didalam-Mu. Bantulah kami untuk bersyukur dan memuji-Mu. Karna
kebaikan-Mu yang kami alami setiap waktu. Amin
Rossa Olla DT
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Ucapan Syukur
PF S.P. Maria di Lourdes
Kej 3:9-24;
Mrk 8:1-10
Sabtu 11 Februari 2017
Mrk 8:2 “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan
kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka
mengikuti Aku dan mereka
tidak mempunyai makanan.
Salam Fresh Juice,
Saudara/i terkasih bacaan hari ini tentang mujizat yang terjadi ketika Tuhan Yesus Memberi
makan empat ribu orang dan Tuhan Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat keperluan
dan penderitaan umat manusia. Kini Tuhan Yesus masih tergerak oleh belas kasihan dengan
penderitaan anak-anak Tuhan. Hal ini meyakinkan kita bahwa di dalam kesukaran, kita dapat
menghampiri-Nya melalui doa untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan & pertolongan.
Tuhan Yesus mengajak kita untuk lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain. Kita diajak
peduli terhadap kesulitan, kebutuhan dan penderitaan orang lain. Penggandaan roti yang
dilakukan oleh Tuhan Yesus terjadi karena iman dan ucapan syukur serta kerelaan untuk
berbagi. Dalam situasi kekurangan makanan untuk kira-kira empat ribu orang Tuhan Yesus
mengucap syukur. “Bersyukur” adalah ungkapan orang beriman dan berpengharapan.
Bersyukur adalah ungkapan orang yang bisa mengucapkan terimakasih. Bersyukur adalah
ungkapan orang yang terbuka dan berbagi. Dengan demikian, orang yang bersyukur
adalah orang yang mau memberi perhatian dan rela berbagi dengan orang lain. Maka
jangan heran bila orang-orang yang bisa bersyukur akan mendapat anugerah melimpah.
Mereka menerima bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi menyadari bahwa ia menjadi
penyalur rahmat Allah.
Peristiwa Tuhan memberi makan terus terjadi sampai saat ini. Sebagai umat beriman, Tuhan
Yesus tidak henti-hentinya menggelontorkan makanan bagi seluruh umat manusia. Namun
sayangnya, seolah rezeki yang mereka dapat karena usaha kerja keras mereka. Seolah
tangan Tuhan tidak pernah campur tangan lagi. Inilah bentuk kesombongan manusia
yang tiada habisnya. Mereka merasa hebat, sehingga Tuhan tidak dibutuhkan lagi. Saat
ini Tuhan tidak hanya memberi makanan jasmani, tetapi juga makanan rohani. Tuhan Yesus
sendiri mengatakan : ”Akulah roti hidup. Barangsiapa datang kepada-Ku tidak haus lagi,
dan barangsiapa percaya kepada-Ku tidak lapar lagi” (Yoh. 6:35). Sebagai umat beriman,
Tuhan Yesus terus mengundang umat-Nya untuk diberi makanan (rohani) setiap minggu
dan bahkan sebagian setiap harinya dan puncak iman Kristiani adalah pada perayaan
Ekaristi. Karena perayaan Ekaristi merupakan ajakan Tuhan Yesus, agar mereka membuatnya
sebagai peringatan akan pengurbanan Tuhan Yesus. Oleh karena itu seharusnya kita selalu
bersyukur karena Allah Bapa di surga selalu memberikan makanan baik jasmani mau pun
rohani yang tiada henti-hentinya. Tentang makanan ini, Tuhan Yesus berkata:” Manusia
tidak hanya hidup dari roti saja, tetapi juga setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat
4:4). Dengan demikian, manusia tidak hanya semata butuh makanan jasmani, tetapi juga
makanan rohani. Dengan kata lain, hidup kita harus seimbang antara Rohani dan Jasmani.
Salam Penuh Kasih
Maurits
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Minggu 12 Februari 2017
Aturan - Aturan
Mat.5:17
Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniakan hukum Taurat
atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya
Saya menghabiskan masa-masa indah SMA di Seminari Menengah St. Yohanes
Berkhmans di Mataloko, Flores. Saya tinggal di asrama yang punya aturan cukup
ketat. Semua diatur dari menit ke menit mulai dari bangun tidur sampai mau tidur
lagi. Sebagai Siswa Seminari yang baru ada pepatah latin tua yang harus diulang
sebagai mantra, yaitu Serva ordinem, et ordo servabit te, artinya layanilah aturan dan
aturan akan melayanimu. Tujuannya sebenarnya supaya siswa seminari yang baru
jangan coba-coba melanggar aturan yang sudah ada. Namun sejak mendengar dan
memahami pepatah latin tua itu, saya mempunyai perspektif baru tentang mengikuti
aturan atau lebih tepatnya mentaati hukum. Ketika saya mengikuti aturan, saya tidak
lagi mentaatinya sebagai karena ketakutan dan kuatir akan sangsi yang diberikan
kalau kedapatan melanggar aturan.
Sir. 15:15-20;
1 Kor. 2:6-10;
Mat. 5:17-37.
Sejatinya, hukum dan undang-undang serta segala macam aturan disusun untuk
membantu hidup manusia, bukan malah menyusahkan atau bahkan mematikan
manusia. Aturan dijalani bukan untuk mencari-cari kesalahan orang lain dan
membenarkan diri sendiri, melainkan untuk membentuk karakter diri yang baru.
Walapun Kristus sendiri sudah menekankan bahwa hanya ada satu hukum utama yaitu
mengasihi Tuhan dan sesama seperti diri sendiri, namun tidak berarti kita terlepas dari
tradisi dan adat istiadat Gereja yang telah diwariskan berabad-abad lamanya sejak
zaman Para Rasul hingga sekarang. Kalau di dalam budaya kita, kita mengikuti adat
istiadat, demikian pun di dalam Gereja Katolik kita mempunyai Tradisi Apostolik yang
kaya. Tradisi Apostolik itulah yang memberi warna Katolik untuk kita. Selain 10 Perintah
Allah ada juga 5 perintah Gereja yang kita pakai sebagai pegangan untuk menghayati
identitas kita sebagai orang yang beragama Katolik Roma, yaitu (1) merayakan hari raya
yang disamakan dengan Hari Minggu, (2) Mengikuti Perayaan Ekaristi Minggu dan pada
hari yang diwajibkan; dan tidak melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu, (3)
berpuasa dan berpantang pada hari yang ditentukan, (4) mengaku dosa sekurangkurangnya sekali setahun, dan (5) menyambut Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.
Sudahkah kita mengikuti warisan tradisi itu dengan sukarela dan sepenuh hati?
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Meminta Tanda
Kej 4:1-15, 23;
Mrk 8:11-13
Senin 13 Februari 2017
Mrk 8:11 “Lalu muncullah orang-orang
Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus.
Untuk mencobai Dia mereka meminta
tanda dari padaNya suatu
tanda dari surga.”
Dalam hidup ini kita selalu dihadapkan dengan berbagai pengambilan keputusan, mau
pilih yang mana buka usaha A atau B, atau mungkin pindah ke suatu tempat A atau B,
atau jodoh saya yang mana ya si A, B atau mungkin si C?
Dari awal penciptaan Tuhan telah membentangkan suatu rancangan yang indah bagi
masa depan kita. Dia ingin kita berjalan kesana untuk memenuhi tujuan hidup kita. Pasti
ada suatu maksud, Mengapa kita diciptakan? dan Apa yang harus kita genapi dalam
rancanganNya bagi hidup kita?
Firman Tuhan pada hari ini menceritakan bahwa bagaimana orang Farisi yang meminta
tanda dari Tuhan dengan maksud mencobaiNya dan tentu saja Tuhan tahu hal itu, karena
hanya untuk memuaskan ego mereka sendiri.
Demikian dengan kita saat ini. Saya percaya bahwa Tuhan memegang otoritas tertinggi
dalam kehidupan manusia. Tentunya ketika kita ingin mengambil sebuah keputusan yang
penting bertanya kepada Tuhan itu adalah hal yang utama dan seharusnya kita lakukan,
jika kita percaya bahwa Dia Allah yang menciptakan kita, Allah yang mahatahu.
Dengan segala keterbatasan untuk memahami rencanaNya, kita datang pada Tuhan
mencari kehendakNya, berdoa dan berpuasa, merenungkan firmanNya, mendengarkan
masukan dari orang-orang yang kita percaya akan memberikan masukan bijaksana
yang akan meneguhkan kita berani melangkah dalam mengambil keputusan.
Pernah suatu kali saya berdoa mohon peneguhan dari Tuhan. Beberapa waktu kemudian
ada seorang teman yang sudah 4 tahun tidak pernah kontak saya dia menghubungi
saya menanyakan kabar dan kondisi saya saat itu. Sebelumnya saya tidak pernah
menceritakan apa-apa padanya. Dan dia menceritakan persis apa yang sedang saya
doakan dimana hal itu merupakan sebuah peneguhan secara pribadi yang kedua
kalinya bagi saya. Itu adalah sebuah pengalaman pribadi saya. Saya percaya tentu
Anda secara pribadi juga punya pengalaman pribadi yang unik.
Meminta tanda atau peneguhan kepada Tuhan bukan bertujuan untuk memuaskan
ego kita, tapi justru membuat kita semakin hari semakin menyelaraskan hidup kita untuk
berjalan sesuai dengan rencanaNya.
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
LOVE
Selasa 14 Februari 2017
Mrk 8:18 Kamu mempunyai mata,
tidakkah kamu melihat dan kamu
mempunyai telinga, tidakkah kamu
mendengar?)
PW S. Sirilus, Rahib,
dan Metodius, Uskup
Kej. 6:5-8,7:1-5,10;
Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10;
Mrk. 8:14-21
Hi, pernahkah anda merasa sedang malas berdoa? Tetapi mungkin karena memang saat
itu ada jadwal doa kelompok,
Anda terpaksa harus ikut?
Atau mungkin entah mengapa saat Anda berdoa, tiba-tiba ada sejumlah perasaan tidak
nyaman tiba-tiba Anda rasakan?
Perasaan sedih, kecewa, hancur, berantakan, putus asa, dan nampaknya tidak ada jalan
keluar?
Mungkin Anda tidak pernah, tetapi pada kesempatan ini, saya mau sharing, bahwa
saya pernah mengalami hal itu. Sepanjang doa bersama itu, saya merasakan perasaan
yang sangat tidak nyaman. Keputusasaan, dan segalanya yang hancur dan berantakan,
seakan mengganggu niat saya untuk menikmati hadiratNya.
Dan tidak cukup sampai disitu, penderitaan saya, masih ditambah dengan teman yang
memimpin praise and worship saat itu, sangat suka menyanyi >.<
Duh...Lengkap sudah...Hahahhaha =)
Tapi ternyata yang bagi saya saat itu merupakan penderitaan yang tiada akhir, tiba-tiba
berubah jadi sesuatu yang sangat berbeda. Saya lupa itu di pujian ke berapa, tetapi apa
yang semula saya rasakan itu, tiba tiba terlihat dari sudut pandang yang sangat berbeda.
Ada dorongan yang sangat kuat, untuk saya tidak melihat kebawah dimana semua
perasaan hancur itu ada. Saya mengubah arah pandang saya, dan tiba-tiba perasaan
tidak nyaman itu hilang. Saya mengubah arah pandang saya ke arah Kristus.
Apa yang tadinya terasa sangat tidak nyaman itu, menjadi sebuah pengharapan baru.
Mungkin memang sudah waktunya hal itu hancur, karena IA telah persiapkan sesuatu yang
lebih Besar dan lebih Indah lagi. (Mrk 8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat
dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar?)
Tadinya saya menggerutu pada pemimpin doa saat itu yang sangat suka menyanyi,
tetapi itu berubah. Saya sungguh bersyukur, dia terus mengajak kami menaikkan pujian
kepadaNya disaat keadaan hati ini tidak ingin memujiNya.
Karena itu hanyalah soal waktu...
Sampai kita mampu melihat dan merasakan,
bahwa ada KASIH yang begitu besar yang menemani dan menyertai kita melalui semua
kehancuran dan putus asa ini.
Kembalilah pada KASIH itu.....
Terima Kasih untuk CINTA yang tidak pernah berakhir Yesus
~Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Buta dan di sembuhkan
Kej 8:6-13.20-22;
Mrk 8:22-26
Rabu 15 Februari 2017
Mrk 8:26 Sesudah itu Yesus
menyuruh dia pulang ke rumahnya
dan berkata: “Jangan
masuk ke kampung!
Ketika saya kelas 3 SD, saya hampir menjadi orang buta. Saat itu mata kanan saya tertusuk
serpihan bambu, itu terjadi ketika saya dan teman-teman memetik jambu biji di belakang
rumah.
Saat itu saya panik karna mata kanan saya tidak bisa melihat, ibu saya langsung membawa
ke rumah sakit. Hampir 1 bulan penuh saya di rumah sakit kelas 3 di RS Cipto Jakarta. Saat
itu, kami tidur dengan lebih dari 10 orang lain dalam satu ruangan besar. Saya masih
ingat , saya punya tetangga anak kecil seusia saya, yang meninggal dunia beberapa
hari setelah menjadi tetangga saya. Saat itulah pertama kali saya mengenal arti kematian.
Karna saya dirawat di rumah sakit dekat sekolah kedokteran, dan juga di kelas 3, saya
menjadi studi kasus bagi sekolah kedokteran. Saya ingat sekali, saya sering dikunjungi oleh
banyak dokter (sekarang saya tahu kalau mereka adalah mahasiswa kedokteran).
Saya disembuhkan dalam waktu 28 hari, dan membayar Rp 28.000, saya ingat sekali,
karna ibu saya kaget membayar biaya rumah sakit begitu murahnya.
Saya yakin, bahwa saya disembuhkan bukan hanya oleh tim dokter, tapi juga oleh Tuhan
Yesus. Sama seperti bacaan hari ini , tentang orang buta yang disembuhkan oleh Tuhan
Yesus. Yesus menyembuhkan sampai total, tidak setengah-setengah. Lalu Yesus juga
berkata untuk tidak perlu membeitakan hal ini, dan tidak usah kembali ke kota ini. Tentu
bila semua tahu, akan terjadi kehebohan. Orang buta dicelikan matanya !
KIni saya mengalami masalah dengan kaki, lagi-lagi karena kecerobohan saya sendiri.
Namun saya yakin, Tuhan Yesus juga sedang berkarya pada saya. Saya disembuhkan
secara perlahan,dan diberi kemudahan di banyak hal.
Kadang kita melihat masalah kita begitu berat, padahal, bila kita berserah padaNya.
Masalah berat akan terasa ringan.
Jeff
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Mengenal Sahabat
Kamis 16 Februari 2017
Mrk 8:29 ”Tetapi apa katamu, siapakah
Aku ini?” Maka jawab Petrus:
”Engkau adalah Mesias!”
Kej 9:1-13 ;
Markus 8:27-33
Saya punya seorang sahabat yang tinggal di Singapore. Lebih dari sekedar sahabat,
dia bagai seorang kakak buat saya. Walau kami jarang bertemu tetapi kami sering
berkomunikasi lewat WhatApp. Apapun masalah yang saya alami, saya ceritakan
kepadanya, begitu juga sebaliknya. Saya tidak pernah khawatir dia akan mempunyai
penilaian yang buruk terhadap saya ketika saya menceritakan masalah-masalah saya.
Saya tahu ia akan selalu peduli dan menyayangi saya. Saya juga tahu ia akan selalu
memberi penilaian yang jujur, ia akan menolong ketika saya memerlukannya. Bahkan
terkadang di saat sulit yang saya lalui, dan saya tidak menceritakan padanya agar
ia tidak khawatir, sahabat saya mampu merasakannya. Semua kepercayaan dan
kedekatan saya padanya tidak dibangun secara instan. Tetapi melalui pengenalan
akan dia bertahun-tahun lamanya. Jarak dan jarangnya waktu untuk bertemu saat ini,
tidak bisa mengikis perasaan saling menyayangi diantara kami. Saya sangat bersyukur
mempunyai beberapa sahabat dalam hidup saya. Itu adalah karunia yang indah bagi
seseorang seperti saya. Kita semua juga pumya seorang sahabat yang sama. Sahabat
yg sejati...yang bernilai melebihi apapun di dunia ini....Yesus.
Yesus dan Petrus pasti mempunyai hubungan yang sangat dekat. Yesus adalah guru,
Tuhan, juga sahabat bagi Petrus. Hanya dengan pengenalan yang dalam dan Kuasa
Roh Kudus yang membuat Petrus mampu menyadari & percaya bahwa Yesus adalah
Mesias. Tetapi seperti kita, Petrus sebagai manusia biasa pun mempunyai keterbatasan
pikiran untuk memahami ke-Ilahian Yesus, sehingga ia berharap Yesus tidak menderita
disiksa dan dibunuh.
Kita sering berkata, Yesus adalah sahabat kita. Tetapi sudahkah kita benar-benar
mengenal dan mengasihiNya.? Memang akan banyak hal yang tidak akan mampu
kita mengerti dengan keterbatasan pikiran kita. Marilah kita bersama-sama berusha
membangun kedekatan, kepercayaan dan kasih kita pada Tuhan kita, Yesus Kristus.
Karena dialah Sahabat yang Sejati. Sahabat yang rela mengorbankan nyawaNya
untuk kita. Bukankah ia lebih dari layak untuk kita kenal secara pribadi?
Jesus bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Menyangkal, Memikul & Mengikut
Pendiri Ordo Hamba-Hamba Maria
Kej 11:1-9;
Mar 8:34-9:1.
Mar 8:34
Jumat 17 Februari 2017
”Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya
dan mengikut Aku.”
Dalam Injil hari ini Yesus mengatakan :”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Ini adalah hal yang mustahil
untuk dilaksana dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri karena kita sangat
rapuh, lemah dan penuh dosa,tetapi dengan berdoa, mohon bantuan Roh Kudus dan
percaya akan penyertaan Tuhan yang selalu beserta kita, maka kita akan dimampukan
untuk melaksanakannya.
Secara sederhana menyangkal diri dapat dikatakan sebagai tidak melakukan hal-hal
yang menyenangkan diri sendiri dengan melanggar perintah Tuhan. Contoh dalam
kehidupan sehari-hari yang amat sering terjadi sehingga tidak lagi dirasakan sebagai
sesuatu yang menyedihkan hati Tuhan Yesus adalah berbohong. Apapun alasanya,
entah demi kebaikan , gengsi atau lainnya, berbohong itu sangat menyedihkan
karena bapak segala kebohongan adalah iblis. Jadi Yesus menghendaki agar kita
meninggalkan segala sesuatu yang menyangkal Yesus dan menggantikannya dengan
menyangkal keinginan daging yang merugikan dan membahayakan jiwa kita.
Sedangkan memikul salib identik dengan penderiitaan, baik yang kita derita sebagai
manusia maupun sebagai orang Kristen seperti kemalangan, penganiayaan oleh
karena kebenaran , dan juga masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang
menimpa kita. Ada kalanya ketika berbuat baik kita juga harus memikul salib , hal ini
mengingatkan kita akan kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib karena dosa-dosa
kita, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita.
Akhirnya mengikut, seorang murid Kristus akan mengikut Dia, seperti domba mengikut
gembalanya . Ia adalah orang yang menuju kepada tujuan akhir yang sama dengan
yang dituju Kristus, yaitu kemuliaan Allah , yang berjalan di jalan yang sama yang dilalui
Kristus, dipimpin oleh Roh-Nya, mengikuti Jejak langkah Nya, tunduk kepada perintahperintah-Nya. dan mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi (Wahyu 14:4)
Billy Graham mengatakan :”Keselamatan itu gratis, tetapi untuk menjadi murid ada
harga yang dituntut, yakni segala sesuatu yang anda miliki”
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Inilah saat diubah
Sabtu 18 Februari 2017
Mrk 9:7 “Inilah Anak yang Kukasihi,
dengarkanlah Dia.”
St. Fransiskus Regis Clet di Tiongkok
Ibr. 11:1-7;
Mzm. 145:2-3,4-5,10-11;
Mrk. 9:2-13
Pembaca Fresh Juice terkasih,
Mari mengawali renungan ini dengan melihat cara pandang dua orang Penginjil yaitu
Markus dan Lukas. Markus yang menggambarkan segala sesuatu dengan ringkas,
sementara Lukas dengan lebih detil, menjadikan kita lebih peka untuk mencermati apa
yang terjadi ketika Yesus bersama ketiga muridnya naik ke atas gunung dan berubah
rupa.
Saya melihat Yesus mengundang 3 karakter berbeda dari ketiga muridnya yaitu Petrus
yang penuh semangat, sering sembrono, tidak konsisten, sementara Yakobus lebih suka
berkarya dalam diam, dilengkapi dengan Yohanes murid kesayangan yang santun,
elok dan agak teoritis dalam karya. Saat mereka diundang oleh Sang Guru untuk
berdoa di atas gunung dan melihat segala sesuatu yang ditampakkan di sana, hati
mereka penuh kekaguman sekaligus penuh ketakutan.
Saat itulah saat mereka diubah, mendekati Allah ditempat yang maha tinggi dan melihat
sendiri bagaimana Sang Guru berubah rupa. Adakah kita mau berubah ketika Allah
mengubah kita? Adakah kita percaya bahwa perubahan apa pun yang dikehendaki
Allah akan membuat kita lebih sejahtera? Penyerahan diri adalah kuncinya. Bukanlah
mudah untuk menyerahkan diri, namun ketika Allah bertindak untuk mengubah kita
janganlah kita menjadi kecil hati. Ketiga karakter murid diatas adalah kita, penuh
dengan pergulatan diri dengan segala kekurangan namun berniat tetap ikut Tuhan.
Saudaraku, “ Jika kita mampu menyerahkan diri kepada Allah di tengah pergumulan,
tetap percaya kepada-Nya,maka rahmat Allah menyentuh kita justru bila kita sedang
dalam kesusahan dan kegelisahan besar... “ Amin.
Doa : Ya Allah sumber hikmat, ubahlah aku seturut kehendak-Mu. Dan ketika Engkau
menghendaki perubahan itu terjadi dalam diriku, biarlah Engkau menjadikan hatiku
lemah lembut untuk mau menerima setiap perubahan dalam kekuranganku. Aku
percaya segala hal yang Kau inginkan padaku mendatangkan nikmat, damai sejahtera.
Janganlah aku menuntut dunia untuk berubah tanpa mengubah diriku sendiri namun
Engkau sumber hidup yang mampu membentuk aku. Terima kasih Tuhan atas firmanMu. Amin
Tina B. Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Mengampuni Diri Sendiri
Hari Minggu Biasa VII
Im 19:1-2.17-18,
1Kor 3:16-23,
Mat 5:38-48
Minggu 19 Februari 2017
Mat. 5:44, Tetapi aku berkata
kepadamu, “Kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.”
Beberapa sahabat pernah curhat dengan saya tentang hubungannya dengan pacarnya
ataupun dengan sahabatnya. Intinya adalah mereka disakiti, dikhianati, digosipin dan lain
sebagainya sehingga hubungan persahabatan menjadi retak. Saya hanya mendengar
secara cermat dan memberikan nasihat yang sederhana seperti yang dikutip di ayat di
atas. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Memang sangat mudah untuk menasehatkan orang lain untuk mengampuni dan
melupakan, “to forgive and to forget”. Sangat gampang ucapan di bibir untuk mengasihi
musuh kita dan berdoa bagi mereka yang melukai hati kita. Tapi kenyataannya, sangatlah
sulit apalagi luka itu sudah begitu dalam. Apalagi kalau kita sendiri yang mengalami
pengalaman disakiti tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan yang bisa dibahas dari perikop ini adalah: apa itu musuh? Apakah
kita punya musuh? Siapakah musuh kita? Apakah musuh kita pernah menyakiti hati kita?
Dan lain sebagainya.
Saya pernah mendengar orang berkata bahwa musuh terbesar dalam hidup adalah diri
kita sendiri. Merenungkan bacaan hari ini, itu ada benarnya. Musuh yang seharusnya kita
kasihani dan doakan ialah diri kita sendiri. Apakah kita mau mengampuni diri kita sendiri?
Do I forgive myself? Kadangkala karena keegoan kita, kita menganggap kalau kitalah
yang selalu benar dan orang lain yang salah. Ataupun kalau kita secara obyektif benar,
kita tidak mau mengampuni diri sendiri karena kita tidak mau mengampuni orang tersebut.
Dengan kata lain, aku mau semua orang tahu kalau akulah yang benar (yang memang
notabene benar) dan orang lain yang salah. Walaupun kita benar, kita jatuh ke dalam
dosa kesombongan.
Hari ini Yesus benar-benar mau menghujam kepicikan kita. Walaupun kita benar, apakah
kita mau merendahkan diri untuk mau berdamai? Saya jadi ingat akan Injil Matius bab
5:23-24, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah
dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali utuk mempersembahkan persembahanmu itu.”
Maka, apakah aku mau mengasihi diriku sendiri dan berdoa bagi aku yang menganiaya
“aku sendiri”?
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Tuhan, aku percaya…..
Senin 20 Februari 2017
Mrk 9 : 24 Segera ayah anak itu
berteriak : “Aku percaya! Tolonglah aku
yang tidak percaya ini!”
Sir 1:1-10;
Mzm 93 :1ab.1c-2.5;
Markus 9:14-29
Dari kecil saya selalu diingatkan orang tua bahwa “ kamu pasti bisa kalau kamu mau “.
Lalu seiring bertambah usia hal itu menjadi suatu kepercayaan bahwa apa yang saya
cita-citakan itu harus saya perjuangkan sekeras mungkin. Apakah ada yang salah dengan
doktrin ini?
Ohh….. tentu tidak. Setiap orang juga percaya mana ada hal yang kita inginkan tidak harus
kita perjuangkan. Namun ternyata tidak tepat 100% doktrin ini.
Setelah dewasa saya baru menyadari bahwa ada hal-hal yang tidak mampu kita
perjuangkan hanya dengan kekuatan sendiri. Ternyata dengan semakin kompleks nya
permasalahan kita, kita banyak tergantung kepada orang lain. Bahkan banyak hal juga
meskipun sudah bekerjasama tetap saja belum bisa tercapai apa yang kita inginkan.
Sampai suatu saat salah seorang teman mengingatkan saya tentang 3D yaitu : Daya, Dana
dan Doa. Segala usaha pasti membutuhkan Daya yaitu usaha yang keras dan kerjasama
dengan orang lain. Kemudian Dana, tanpa adanya uang juga kita akan sulit untuk berbuat
apa-apa. Dan yang terakhir adalah Doa. Inilah yang akhirnya menjadi landasan dalam
setiap masalah yang kita punya. Kita akhirnya menyerahkan kepada Tuhan segala daya
dan usaha kita. Apakah benar-benar kita bisa percaya bahwa Tuhan mampu membantu
menyelesaikan apa yang kita harapkan.
Seperti bacaan hari ini seorang ayah yang anaknya dirasuki roh jahat dan sangat menderita.
Ia sudah berusaha semampunya untuk mencari kesembuhan. Namun belum didapatkan
juga. Dan ada satu hal yang cukup mendasar di sini dari iman orang itu, yaitu pernyataan“
Jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami ”. Sepintas tidak
ada yang salah dengan pernyataan ini….. dan Yesus menjawab, ”Katamu, ‘jika Engkau
dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!”
Di sinilah akar nya bahwa seringkali kita masih menyangsikan kekuatan Tuhan untuk
menyelesaikan perkara kita. Kita memberikan permasalahan kepada Tuhan tapi kita masih
menanyakan JIKA ENGKAU DAPAT BERBUAT SESUATU. Sudah pasti Yesus mampu berbuat
sesuatu. Untungnya ayah itu segera berteriak dan menyadari kekeliruannya ,” Aku percaya!
Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
Begitu pulalah kita….. yakinlah bahwa Tuhan Yesus mampu menolong kita dengan caranya
yang luar biasa dan seringkali tidak mampu kita jangkau dengan akal dan pikiran kita.
Tetap berharap bahwa Dialah akhir dari segala pengharapan kita.
Amien…..
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Kepercayaan seorang anak kecil
PF S. Petrus Damianus,
Uskup dan Pujangga Gereja
Sir 2:1-11;
Mrk 9:30-37
Selasa 21 Februari 2017
Mrk 9:37 “Barangsiapa menyambut seorang
anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut
Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan
Aku yang disambutnya,
tetapi Dia yang mengutus Aku.”
Teman saya punya anak kecil, sejak masih bayi kami sering pergi maen bertiga.
Jalan jalan ke mal, atau belanja harian bertiga. Pada suatu malam, kami pergi
makan di Discovery Mall, ceritanya saya pengen tom yam seafood. Mungkin
karena bosan duduk, anak teman saya mulai rewel. Maklum, saat itu usianya
baru 2 tahun. Lagi banyak geraknya. Ibunya titip saya gendongin karena dia mau
makan. Lalu anak itu saya ayun ayun, keliatan dia senang, saya tambah keras
ayunin dia malah tertawa, terus saya angkat tinggi tinggi terus turunin dengan
cepat, anaknya tertawa kegirangan. Seperti tidak ada perasaan takut sama sekali
kalau dia akan jatuh. Bagaimana kalau tangan saya terpeleset megangin dia
yah, bisa jadi dendeng di lantai tu anak, gepeng heheheee. Kadang kalau kita
perhatikan anak anak kecil, mereka 101% dalam hal kepercayaan. Ada anak
kecil main dengan ayahnya, naik ke meja trus loncat, dia yakin PASTI akan di
tadah dan tidak dibiarkan jatuh. Seperti anak teman saya, dia yakin saya pasti
pegangin dan tidak akan biarkan dia celaka.
Iman kita kepada Bapa di surga pun bisa kah seperti anak anak kecil ini? Percaya
sepenuhnya kepada Bapa, tanpa keraguan sedikitpun. Sebagai manusia, kita
cenderung mengandalkan kekuatan fisik menghadapi hidup. Kadang terkesan
naïf bila kita sebut, kesulitan apapun akan beres dan anggap remeh persoalan
yang muncul. Tidak seperti juga. Mempercayai Bapa sebagai orang tua ilahi
kita bukan berarti terus menerus menimbulkan masalah dan dibereskan Bapa.
Malah sebagai anak yang berbakti, ya janganlah membuat Bapa sebagai
orang tua kuatir akan perjalanan hidup kita. Lakukan yang terbaik, berikan yang
terbaik, dan apabila kesulitan terbesar tidak bisa selesaikan sebagai manusia,
selama kita usahakan semaksimal mungkin, sisanya percayakan kepada Bapa
menyempurnakannya. Jika semua orang tua duniawi mampu kita percayai
dengan sepenuh hati, apalagi Allah Bapa sebagai orang tua ilahi kit
Betul betul betul ?
GBU
Agnes
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Siapa Kristus Siapa Petrus?
Rabu 22 Februari 2017
Mat 16: 16 “Petrus berkata kepada
Yesus, “Engkaulah Kristus (Mesias), Putra
Allah yang hidup!”
Pesta Takhta S. Petrus, Rasul
1Ptr 5:1-4;
Mat 16:13-19
Tahkta Petrus sering diidentikkan dengan infalibilitas dari Paus. Infalibilitas artinya bahwa
dogma-dogma yang Paus nyatakan ex-cathedra (lewat Takhta Petrus) adalah kebenaran
yang terikat baik didunia maupun di surga, seperti yang Tuhan Yesus sendiri nyatakan.
“Kepadamu akan kuberikan kunci kerajaan Surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia
ini akan terlepaskan di surga.” (Mt 16:19)
Yang sudah jelas terlihat adalah kita punya bukti nyata bahwa kata-kata Tuhan Yesus
itu sangat penuh kuasa. Gereja Katolik adalah satu-satunya organisasi manusia yang
berdiri dan terus berdiri selama hampir 2000 tahun, dibawah pimpinan St. Petrus Paus
yang pertama sampai dengan Fransiskus, paus yang ke 266. Banyak bangsa-bangsa
yang berdiri, bahkan besar dan berjaya selama berabad-abad, tetapi akhirnya runtuh
dan tidak ada lagi. Tetapi lewat pimpinan manusia biasa yang tidak sempurna, bahkan
lemah Gereja terus berlayar disamudera kehidupan manusia.
St Petrus kita kenal, penuh semangat yang menggebu-gebu untuk melayani bahkan
mati untuk Kristus, tetapi gagal untuk setia padaNya saat Kristus disalib. Tetapi Tuhan
Yesus menguatkan dia, dan membangun batu karang gereja yang kokoh dari Petrus
yang lemah ini.
Batu karang ini tetapi, bukanlah tentang Petrus atau tentang paus lainnya, tetapi ini
tentang Tuhan Yesus sendiri, dan tentang kita semua. Batu karang ini adalah “Kristus,
Putra Allah yang hidup.” Inilah fakta iman kita, bahwa Tuhan sudah menjadi manusia,
sehingga kita manusia, bisa menjadi seperti Dia. Dari dasar inilah Gereja hidup, dan
tidak ada kekuatan gelap apapun yang bisa memadamkan terang kebenaran Kristus.
Apa yang dibangun Kristus lewat Petrus adalah Kristus sendiri yang hidup didalam
gereja, didalam kita semua, dan inilah yang pantas kita syukuri dalam perayaan Takhta
St Petrus hari ini.
Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Jadikan dirimu berarti,
PW S. Polikarpus, Uskup dan Martir
Why 2:8-11,
Mrk 9:41-50
Kamis 23 Februari 2017
Mrk 9:50 “Hendaklah kamu selalu
mempunyai garam dalam dirimu dan selalu
hidup berdamai yang seorang dengan yang
lain.”
Suatu nasehat dari seseorang pernah saya dapatkan, berikut nasehat tersebut :
“Hidup hanya sekali, apa yang sudah kamu lakukan terhadap orang lain? Saya sudah
ada umur, tidak ada yang bisa saya lakukan lagi, jadi yang saya lakukan sekarang
hanyalah iklas, menerima semua hal yang terjadi, baik itu menyenangkan buat saya,
ataupun menyakitkan. Susah untuk iklas disaat hati kita sakit menerima perlakuan tidak
baik, tetapi terus kalo kita tidak iklas apa yang akan kita lakukan? Paling marah, iya kalo
bisa menekan rasa marah sehingga tidak terlihat, tetapi kebanyakan orang tidak bisa
menekan rasa marah tersebut.
Karena saya tau bahwa dibalik hal tersebut mungkin mereka yang menyakiti hati saya
memiliki sesuatu yang tidak bisa mereka ungkapkan, baik itu kemarahan, iri, cemburu,
dan segala hal lainnya, jadinya hal tersebut akan berefek ke orang lain,dalam hal ini
saya, tetapi ya saya syukuri aja, saya iklas apapun yang terjadi.
Hidup hanya sekali nikmati, dan buat dirimu berarti, bagaimana buat dirimu berarti?
Ya cintai orang yang mencintai kamu, keluarga, orang tua, anak, sahabat, dan yang
lainnya. Dan jika untuk orang luar dari keluarga, jika engkau tidak bisa membuat dirimu
berarti, paling tidak jangan sampai menjadi hal yang buruk dimata mereka, jangan
menjadi batu sandungan lah kata orang orang Kristen. Mengalah tidak selalu kalah, “
Terima kasih atas nasehatnya Pak, semoga engkau selalu diberikan kesehatan.
Dan apa pembaca FJ sudah membuat diri berarti? Ya mari kita sama sama belajar.
Tuhan Yesus memberkati
Prast
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Persahabatan Sejati
Jumat 24 Februari 2017
Sir 6:17 : “Orang yang
Sir 6:5-17;
Mrk 10:1-12
takut akan Tuhan memelihara
persahabatan dengan lurus hati “
Bacaan dan firman Tuhan pada hari ini, semuanya adalah tentang sebuah hubungan
yang berharga dan tidak ternilai. Dalam Sirakh 6:5-17 mengatakan tentang persahabatan.
Sebuah persahabatan adalah hal yang sangat bernilai. Sedangkan dalam Markus
10:1-12 mengatakan tentang ajaran Yesus pada saat orang farisi bertanya mengenai
perceraian. Walau mereka menjawab bahwa oleh Musa diijinkan untuk bercerai dengan
membuat surat cerai, tetapi Yesus menjelaskan bahwa Musa menuliskan perintah itu
karena ketegaran hati manusia yang mempunyai keinginan untuk bercerai. Karena
seperti yang dikatakan oleh Yesus bahwa apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia. Hal tersebut juga menjelaskan mengenai berharganya hubungan
sebuah pernikahan.
Landasan sebuah hubungan yang tulus, melahirkan sebuah persahabatan yang
berharga. Persahabatan lahir dari sebuah hubungan yang dilandasi dengan ketulusan
dan keikhlasan. Persahabatan adalah sebuah kebutuhan jiwa yang mendapat imbangan.
Persahabatan terjalin dari dua orang atau lebih yang saling membangun. Jangan ada
tujuan lain dari persahabatan selain ketulusan,karena orang yang takut akan Tuhan akan
memelihara persahabatan.
Dalam sebuah persahabatan, orang akan saling menguatkan dan mengingatkan.
Sahabat yang sejati adalah seseorang yang tidak akan ragu menegur dan mengingatkan
kita pada saat kita salah. Misalnya kita jarang berdoa, jarang membaca kitab suci, ada
berbagai alasan yang menyebabkan tidak ke gereja, sahabat akan menegur dan
mengingatkan kita. Sahabat sejati akan membantu menumbuhkan iman kita. Pada saat
kita memiliki masalah, sahabat sejati juga akan datang menolong kita. Sahabat tahu
pada saat yang lain merasa sedih atau senang.
Sepasang suami istri juga bisa dikatakan sepasang sahabat sejati.
Yesus adalah sahabat sejati kita. Dengan Yesus, kita bisa menghadapi segala sesuatu
dalam hidup. Baik dan buruk yang terjadi dalam hidup kita, kita bisa ceritakan kepada
Yesus dan menghadapi bersama Yesus. Yesus tidak akan meninggalkan kita karena kita
berharga dan Yesus juga tidak ternilai bagi kita,amat sangat berharga.
Alin
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Saya Kecil, Saya DiberkatiNya
Sir 17:1-15 ;
Mrk 10:13-16
Sabtu 25 Februari 2017
Mrk 10:16 ”Lalu Ia memeluk anakanak itu dan sambil meletakkan tanganNya atas mereka Ia memberkati mereka”
Membaca perikop injil hari ini membuat saya teringat kembali akan masa
kecil saya. Masa dimana hidup hanya untuk bermain, tidur, makan. Begitu
saja sehari-harinya. Tidak pernah ada kekuatiran besok akan makan apa,
besok pekerjaan bagaimana, besok akan menjadi seperti apa, bagaimana
teman-teman memandang saya. Semuanya tidak ada beban karena saat itu
saya hanya anak kecil yang belum bisa apa-apa. Masa depan, semuanya
bergantung pada orangtua. Besok mau makan apa, semua terserah mama.
Mau sekolah dimana, semua terserah papa dan mama. Semuanya tergantung
dari mereka. Dan tidak ada satupun rencana mereka untuk saya yang
membuat saya gagal. Semuanya baik dan sekarang saya boleh bersyukur
karena mereka sudah memberikan yang terbaik untuk hidup saya.
Saya yakin kita semua pernah mengalami hal di atas. Hidup bergantung
pada orangtua atau siapa saja yang lebih dewasa dari kita. Hari ini Yesus
menegaskan bagaimana kita seharusnya hidup. Yesus mengajak kita untuk
menjadi seperti anak-anak kecil yang polos dan selalu menggantungkan
hidupnya kepada orang lain. Yesus mengajak kita untuk mencontoh ini. Dia
mencintai anak dan memberkati mereka. Demikian pula kepada kita semua.
Yesus ingin kita tidak hanya datang dan meminta disaat kita jatuh dan penuh
masalah, namun sebaliknya penuh keyakinan mempercayakan seluruh
kejadian dan proses dalam hidup kita kepadaNya. Tentu saja Yesus tidak
pernah membuat rencana celaka untuk kita. Tentu saja bukan berarti semua
perjalanan hidup kita akan mulus-mulus saja. Seperti saat kita kecil belajar naik
sepeda, jatuh, luka, bangun lagi untuk lanjut latihan. Begitupun dalam hidup
kita. Jatuh bangunnya pasti akan ada. Namun Yesus ingin supaya kita tetap
melihat dan percaya padaNya. Mari kita kembali dalam pelukanNya. Banyak
berkat dariNya yang siap mengalir dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
#bahagiaitusederhana
Minggu 27 Februari 2017
Mat. 6:33 Tetapi carilah dahulu
Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan
Yes. 49:14-15;
1 Kor. 4:1-5;
Mat. 6:24-34.
Di Instagram ada 32,186 postingan dengan hashtag #happinessissimple, ada juga
421,759 postingan dengan hashtag #bahagiaitusederhana. Isi postingannya bermacammacam, ada yang bahagia bersama pasangan, ada yang bahagia bersama makanan,
ada yang bahagia bersama alam, ada yang bahagia bersama hewan peliharaan, ada
yang bahagia bersama ritual agamanya, bahkan ada yang bahagia bersama Donald
Trump dan Paslon no. 1 Gubernur dan Wagub DKI. Singkat kata, kebahagiaan yang dikejar
atau dirasakan itu cenderung subyektif, yaitu kalau pas perasaan, waktu dan tempatnya
sesuai dengan yang diinginkan atau lebih bahkan dari apa yang diharapkan. Misalnya,
saya mau ngopi di Funny Pancake and Coffee Jimbaran, kopinya ada, terus malah ketemu
sama ownernya lalu ditraktir nasi goreng shake dan pulangnya dibungkusin spaghetti cumi
hitam, #bahagiaitusederhana.
Kalau seandainya Matius Penginjil punya akun instagram, kira-kira apa yang akan dia
posting dibawah hashtag #happinessissimple atau #bahagiaitusederhana? Tentu bukan
postingan soal makan minum atau pakaian, karena dia bilang janganlah kuatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari
pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Mat. 6:25). Lalu, kirakira seperti apa postingan Matius? Satu yang paling jelas adalah yang ada hubungannya
dengan mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat. 6:33). Seperti apa konkretnya?
Matius punya satu prinsip hidup yaitu kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Mat. 6:34).
Prinsipnya jelas-jelas sama dengan hashtag #happinessissimple atau #bahagiaitusederhana
yaitu menemukan kebahagiaan dengan tidak kuatir akan hari esok. Tentu ini bukan asal
tidak kuatir saja, tetapi tidak kuatir yang dibangun di atas dasar iman akan kebaikan Tuhan
untuk kita semua yang lebih berharga daripada rumput di ladang (Mat. 6:30).
#happinessisimple #bahagiaitusederhana kalau mau minum kopi ke Funny Pancake and
Caffee ya pergi saja, jangan berpikir nanti kalau nyasar atau di tabrak di tengah jalan
bagaimana? Kalau menurut Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, dia bilang
bahagia itu berarti janganlah menghakimi (1 Kor. 4:5), jangan berprasangka buruk dulu
akan hari esok. Mungkin kita berada dalam situasi pekerjaan, keluarga atau hubungan
yang membuat kita kuatir berlebihan. Tetapi itu tidak berarti kita tidak punya hak untuk
bahagia karena bahagia yang sederhaa itu adalah PILIHAN, #happinessisachoice atau
#bahagiaitupilihan. Ketika kita memilih berada di pihak Tuhan, siapakah yang akan
melawan kita? If God is for us, who can be against us? (Rm. 8:31).
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
UANG = TUAN ATAU HAMBA?
Sir 17:24-29;
Mrk 10:17-27
Mrk 10:23
Senin 27 Februari 2017
“Alangkah sukarnya
orang yang beruang masuk ke
dalam Kerajaan Allah.”
Waktu saya meng-interview calon karyawan part time, utamanya yang adalah “anak
gereja” saya biasa mengajukan pertanyaan “Mana yang lebih penting Pelayanan
atau Pekerjaan ?” Cukup banyak yang menjawab “Pelayanan” meskipun mereka tahu
jawaban mereka mungkin saja membuat mereka tidak diterima.
Bekerja dan mencari uang lebih, terkadang dipandang merupakan hal yang menjauhkan
kita dari Tuhan. Memang sukar orang yang beruang dan yang mengupayakan uang
lebih, masuk surga. Namun sukar bukan berarti tidak mungkin.
Bahwa uang dan kekayakan menawarkan godaan yang mudah membuat orang
terjatuh, itu benar.
Pertanyaannya bukanlah “Mana yang lebih penting Tuhan atau Pekerjaan?” Kalau itu,
saya pun sepakat Tuhan lebih penting. Namun bahwa bekerja dan mengupayakan
kehidupan ekonomi yang lebih baik tanpa melupakan Tuhan adalah juga bentuk
pelayanan. Bahkan pelayanan juga nyata di tempat kita bekerja. Kita dipanggil untuk
diutus dan menjadi saksi.
Ada tiga hal yang perlu dalam pelayanan : Orang, Doa dan Dana. Sembari memperbaiki
kehidupan ekonomi, kita pun bisa tetap mengambil bagian dari pelayanan dengan
membantu dari segi dana dan doa.
Dalam 1 Timotius 6:10 dikatakan “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang”.
Bukan uang dan kekayakan yang menjadi akar kejahatan tapi Cinta Uang. Ketika
kita menjadi hamba atas uang. Tapi ketika kita menjadi tuan, uang adalah sarana
kebajikan.
Kita perlu punya semangat bekerja lebih karena gereja bisa terus ada dan berkarya
memerlukan dana. Janda dan anak miskin perlu dientaskan, memerlukan dana.
Melayani secara khusus di lingkungan gereja adalah hal yang baik, namun kita untuk
tidak lupa bahwa tempat bekerja pun adalah kerajaan Allah, tempat kita melayani.
Di akhir misa Romo selalu berkata “Misa sudah selesai. Marilah kita pergi, kita diutus”
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
Makna Mengikuti Yesus
Selasa 28 Februari 2017
Mrk 10:31 “Tetapi banyak orang yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir
dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu.”
Sir 35:1-12 ;
Mrk 10:28-31
Saya di baptis secara Katolik sejak tahun 1997, waktu itu masih usia 13 th.
Seminggu sebelum di babtis saya mengalami sakit demam berdarah,
pada hari H baptisan saya paksakan diri sembuh dan siang lepas infus
agar sore bisa mengikuti babtis secara Katolik.
Setelah saya renungkan sejenak, tidak mudah dan lancar untuk mau
mengikuti Yesus. Jika saat itu saya menyerah, mungkin saya tidak jadi
di baptis.
Mengikut Yesus berarti harus siap menderita. Meskipun jalan penderitaan
yang akan dihadapi adalah sukar dan penuh tantangan, namun dapat
dijalani dengan sukacita bersama Yesus.
Menjadi orang Kristen atau pengikut Yesus berarti akan menanggung
banyak kesukaran dan tantangan. Kesukaran dan tantangan ini
merupakan ragam penderitaan. Karena itu, setiap pengikut Yesus harus
siap dengan berbagai ragam penderitaan ini.
Nah makna setelah kita mampu menghadapi berbagai penderitaan
dan pencobaan, maka kita akan mengalami naik level iman rohani.
Kita akan mengalami kemenangan atas penderitaan karena bersama
Yesus kita mampu melewati semua itu.
Ya, Bapa, jadikan aku sahabat yang setia Putera-Mu Yesus, dan kami
akan menerima upah hidup yang kekal sebagaimana Kau janjikan.
Amin.
Yudi
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 87 / 2017
www.DOJCC.com
Download