HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PIJAT BAYI DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN BAYI DI DESA MOJOJEJER KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG Tri Ratnaningsih* ABSTRACT Habit massage is a tradition that has been known since long, but many parents, especially mothers less in doing infant massage. The aim is to find out the relationship between the implementation of infant massage with your baby's growth in Mojojejer Village, Mojowarno Jombang. The study design was cross sectional analytic. There are two research variable implementation of infant massage as an independent variable and infant growth as the dependent variable. The study population of all Mothers who have babies in Mojojejer Village Mojowarno Jombang were 112 mother infant. Samples were taken with a purposive sampling of 50 respondents. Data collected by questionnaire instrument (checklist) and then tested with Spearman rho test. Test results showed that p = 0.00, α = 0.05 then p <α So H0 rejected and H1 accepted means there is a relationship between the implementation of infant massage with your baby's growth in Mojokeker Village District Mojowarno Jombang regency. The results of this study indicate that by doing good baby massage then respondents have created a safe and comfortable environment for babies due to the granting of the baby massage baby will instantly feel calm and can reduce the physiological changes in the human body. So, with variable conditions to stimulate accelerated growth of the baby. Conclusion The research indicates there are relation with the implementation of infant massage infant growth. Application of infant massage for infants can be done well if the mother can increase the knowledge about massage, which can be done through mass media or also follow the extension of health personnel with sufficient knowledge so that mothers can stimulate the growth and development of children one of them by doing a massage on the baby. Key word: Baby, baby massage, infant growth. PENDAHULUAN besar dalam mendongkrak kecerdasan multipel Pijat bayi adalah suatu metode dan kreativitas anak (Soedjatmiko,2007). Memijat stimulasi yang digunakan ibu untuk merupakan metode lebih mempererat hubungan antara ibu membantu dan anak (Roesli, 2001). Kasih sayang, bahasa nonverbal bayi, meningkatkan dan stimulasi dini pada bayi dan balita komunikasi, sangat tak bisa dipandang dengan menciptakan suasana yang sebelah mata, karena faktor ini berperan menyenangkan. Kebiasaan pijat suatu ibu dalam serta bayi untuk mengetahui membantu memijat merupakan sebuah tradisi yang besar dibawah garis hijau dan sebagian sudah dikenal sejak lama, tetapi banyak kecil berstatus bawah garis merah. orang tua terutama ibu kurang dalam Terapi sentuh, terutama pijat melakukan pijat bayi, hal ini disebabkan menghasilkan perubahan fisiologis yang karena mempunyai menguntungkan dan dapat diukur secara pengetahuan dan pemahaman tentang ilmiah, antara lain melalui pengukuran pijat bayi sehingga banyak ibu yang kadar cortisol ludah, kadar cortisol tidak mengerti tentang fungsi dari pijat plasma secara radioimmunosay, kadar bayi tersebut. hormon stress air seni, dan pemeriksaan mereka tidak Berdasarkan studi EEG (Roesli,2001). Manfaat yang dapat pendahuluan yang dilakukan di Desa dirasakan jika ibu melakukan pijat bayi Mojojejer Mojowarno adalah dapat meningkatkan daya tahan Kabupaten Jombang terdapat jumlah tubuh dan meningkatkan berat badan bayi usia 0-1 tahun sebanyak 115 anak. serta pertumbuhan bayi (Roesli (2001). Berdasarkan hasil wawancara dengan Kurangnya Ibu dalam melaksanakan 15 ibu bayi diperoleh data 4 ibu pijat bayi dipengaruhi oleh beberapa menyatakan tidak pernah melakukan faktor pijat pengalaman, lingkungan, sosial budaya. bayi hasil kecamatan karena mereka tidak yaitu Jika pijat bayi, 4 ibu menyatakan masih melaksanakan pijat bayi secara optimal belum dapat melaksanakan pijat bayi maka dengan baik karena mereka masih sibuk hubungan batin antara ibu dan bayi, bekerja, dan juga belum mengetahui juga dapat menimbulkan terjadinya dengan bayi. penyakit pada bayi, karena melalui Sedangkan 7 ibu menyatakan sudah sentuhan pemijatan terhadap jaringan melaksanakan pemijatan bayi secara otot dapat meningkatkan kelancaran rutin karena mereka sudah cukup peredaran mengetahui tentang proses pemijatan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh bayi. belum dengan sebaik-baiknya. Lebih dari itu melaksanakan pijat bayi dengan baik pemijatan bayi oleh ibunya sendiri, juga diperoleh mempunyai Dari cara 8 data ibu pemijatan yang bahwa status pertumbuhan bayi mereka sebagian masih dapat belum usia, mengetahui tentang cara melakukan baik ibu pendidikan, mengurangi darah, makna sehingga sendiri dapat keeratan dapat karena sangat berpengaruh terhadap hubungan batin atau kejiwaan diantara Ibu dan adalah semua Ibu yang mempunyai bayi anak. Jika ibu masih belum dapat di melaksanakan pijat bayi dengan baik Mojowarno maka dapat mempengaruhi hubungan sebanyak 112 ibu bayi. Sampel dalam batin atau kejiwaaan diantara keduanya penelitian ini adalah sebagian ibu yang serta mempunyai bayi di Desa Mojojejer dapat pula mempengaruhi pertumbuhan anaknya nanti. Desa Mojojejer Kabupaten Kecamatan Dari fenomena diatas, maka Kecamatan Mojowarno Jombang Kabupaten Jombang. Teknik pengambilan sampel peneliti tertarik untuk mengkaji lebih menggunakan lanjut mengenai sejauh mana gambaran sampling yaitu teknik penetapan sampel pengetahuan Ibu tentang pijat bayi. dengan cara memilih sampel di antara Sebagai tenaga kesehatan mempunyai populasi peranan yang sangat penting untuk dikehendaki peneliti, sehingga sampel memberikan informasi dan mengajarkan tersebut dapat mewakili karakteristik tentang bagaimana cara memijat bayi populasi yang sebelumnya (Nursalam, 2003). Jenis benar pengetahuan untuk Ibu meningkatkan dan memberikan sentuhan yang lembut pada bayi. analisis teknik sesuai dengan yang yang menganalisis purposive telah yang dikenal dipergunakan dengan adalah tidak menghilangkan data aslinya, sehingga hasil METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik analisis berupa gambaran mengenai situasi yang diteliti dan dipaparkan dalam bentuk tabel correlation dengan pendekatan cross distribusi frekuensi. Analisa data pada sectional yaitu suatu metode penelitian penelitian ini menggunakan program yang dilakukan dengan tujuan utama SPSS for Windows dengan memakai uji untuk mengetahui hubungan antara dua statistik korelasi spearman rho. variable. Populasi pada penelitian ini HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan umur di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tanggal 21 Juni – 18 Juli 2010 No Umur F % 1 20-25 tahun 5 10 2 26-30 tahun 25 50 3 31-35 tahun 16 32 4 36-40 tahun 4 8 Jumlah 50 100 Berdasarkan table 4.1 diatas diperoleh data bahwa sebagian besar responden berusia 26-30 tahun sebanyak 25 responden (50%). 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tanggal 21 Juni – 18 Juli 2010 No Pendidikan F % 1 SD 12 24 2 SLTP 17 34 3 SLTA 14 28 4 PT 7 14 Jumlah 50 100 Berdasarkan table 4.2 diatas diperoleh data bahwa hampir setengahnya responden mempunyai latar belakang pendidikan SLTP sebanyak 17 responden (34%). 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tanggal 21 Juni – 18 Juli 2010. No Pekerjaan F % 1 Tidak Bekerja 15 30 2 Swasta/Wiraswasta 16 32 3 PNS 6 12 4 Petani 13 26 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh data bahwa hampir setengahnya responden bekerja sebagai pegawai swasta atau secara wiraswasta sebanya 16 responden (32%). 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Bayi Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan umur di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tanggal 21 Juni – 18 Juli 2010. No Umur F % 1 1-4 Bulan 20 40 2 4-8 Bulan 23 46 3 8-11 Bulan 7 14 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.4 diatas diperoleh data bahwa hampir setengahnya usia bayi antara 4-8 tahun sebanyak 23 responden (46%). 4.1.1 Data Khusus 1. Pelaksanaan Pijat Bayi Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Pijat Bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tanggal 21 Juni – 18 Juli 2010. No Pelaksanaan Pijat Bayi F % 1 Baik 32 64 2 Kurang 18 36 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.5 diatas diperoleh data bahwa sebagian besar ibu bayi melaksanakan pijat bayi dengan tepat sebanyak 32 orang (64%). 2. Pertumbuhan Bayi Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pertumbuhan bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tanggal 21 Juni – 18 Juli 2010. No Pertumbuhan Bayi F % 1 Kelebihan 10 20 2 Normal 21 42 3 Kurang 19 38 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh data bahwa hampir setengahnya bayi responden mengalami pertumbuhan bayi dengan normal sebanyak 21 responden (42%). 3. Hubungan Pelaksanaan Pijat Bayi dengan Pertumbuhan Bayi Tabel 4.7 Tabulasi silang antara Hubungan Pelaksanaan Pijat Bayi dengan Petumbuhan Bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tanggal 18 Juni – 21 Juli 2010. Pelaksanaan Pijat Bayi Pertumbuhan Bayi Baik Kelebihan 10 20 0 0 10 20 Normal 21 42 0 0 21 42 Kurang 1 2 18 36 19 38 Total 32 64 18 36 50 100 Berdasarkan tabulasi Total diatas Hasil uji spearman rho diperoleh data diperoleh data dari 32 responden (64%) bahwa ρ = 0,00, α = 0,05 maka p < α yang melaksanakan pijat bayi dengan Jadi H0 ditolak dan H1 diterima berarti tepat yang terdapat hubungan antara pelaksanaan dengan pijat bayi dengan pertumbuhan bayi di kategori cepat sebanyak 10 bayi (20%), Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno dan bayi dengan kategori pertumbuhan Kabupaten Jombang. diperoleh mengalami data silang Kurang bayi pertumbuhan norm,al sebanyak 21 bayi (42%) dan bayi dengan kategori lambat sebanyak 1 bayi (2%). Pembahasan masyarakat Pelaksanaan Pijat Bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. mereka. disekitar Dengan Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Pada bulan bertambahnya informasi tersebut semakina menambah pengetahuan Hasil penelitian yang dilakukan di lingkungan responden yang sehingga dimiliki oleh mereka dapat melakukan pijat bayi dengan baik dan tepat. Agustus Tahun 2010 terhadap 50 responden diperoleh data bahwa sebagian besar ibu bayi melaksanakan pijat bayi dengan tepat sebanyak 32 Kejadian Pertumbuhan bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. orang (64%). Hasil observasi terhadap Pijat bayi adalah suatu metode stimulasi pengukuran pertumbuhan baik melalui yang lebih tinggi badan, berat badan serta lingkar mempererat hubungan antara ibu dan kepala bayi responden diperoleh data digunakan ibu untuk anak, serta meningkatkan pertumbuhan dan merkembangan anak.(Roesli, bahwa hampir responden setengahnya mengalami 2001). Menurut responden penelitian ini bayi dengan pijat bayi merupakan suatu sentuhan responden (42%). yang dilaksanakan oleh ibu untuk normal bayi pertumbuhan sebanyak Pertumbuhan 21 berkaitan meningkatkan pertumbuhan anak biar dengan masalah perubahan dalam besar, lebih cepat diantaranya peningkatan jumlah, ukuran, dimensi tingkat sel, berat badan. organ maupun individu, yang bisa ini diukur dengan ukuran berat (gram, badan Responden dan pada tinggi penelitian menunjukkan bahwa mereka sudah pound, mempunyai (cm,meter), informasi yang cukup kilogram), umur tentang pelaksanaan pijat bayi, dimana keseimbangan informasi kalsium tersebut diterima dari ukuran dan tulang panjang dan metabolic (retensi nitrogen tubuh) mengikuti penyuluhan yang dilakukan (Soetjiningsih,1995). Sedangkan teori oleh tenaga kesehatan, informasi yang lain menyatakan bahwa pertumbuhan diterima dari teman atau saudara serta mempunyai dampak pada aspek fisik faktor yang sangat menentukan seorang anak (Riyadi,2009). tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan Hubungan pelaksanaan pijat bayi dengan pertumbuhan bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Berdasarkan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan Hasil tabulasi silang diatas diperoleh data dari 32 responden (64%) yang melaksanakan pijat bayi dengan tepat diperoleh data bayi yang mengalami pertumbuhan dengan kategori kelebihan sebanyak 10 bayi (20%), dan bayi dengan kategori pertumbuhan normal sebanyak 21 bayi (42%) dan bayi dengan kategori kurang menunjukkan bahwa ini dengan melakukan pijat bayi yang baik maka responden sudah menciptakan lingkungan yang aman nyaman bagi bayi karena dengan pemberian pijat bayi tersebut bayi akan meresa tenang dan dapat menurunkan perubahan fisiologispada Sehingga sebanyak 1 bayi (2%). penelitian tubuh dengan manusia. kondisi yang nyaman dapat merangsang percepatan Hasil uji spearman rho pertumbuhan bayi. diperoleh data bahwa ρ = 0,00, α = 0,05 maka p < α Jadi H0 ditolak dan H1 diterima berarti terdapat hubungan antara pelaksanaan pijat bayi dengan pertumbuhan bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang secara sempurna tanpa mengalami hambatan apapun. Namun beberapa mempengaruhi salah Simpulan 1. Pelaksanaan Pijat Bayi di Desa Mojojejer satunya factor yang dapat pertumbuhan anak adalah factor lingkungan. Lingkungan merupakan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang diperoleh data bahwa Setiap orang tua akan ada SIMPULAN DAN SARAN sebagian besar ibu bayi melaksanakan pijat bayi dengan tepat sebanyak 32 orang (64%) 2. Pertumbuhan bayi di Desa Mojojejer Kecamatan Jombang Mojowarno diperoleh Kabupaten data hampir setengahnya bayi responden mengalami pertumbuhan bayi dengan normal sebanyak 21 responden (42%) 3. Terdapat Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk antara lebih meningkatkan pengetahuan dan dengan ketrampilan yang dimiliki baik melalui pertumbuhan bayi di Desa Mojojejer pelatihan atau seminar sehingga dapat Kecamatan memberikan pendidikan kesehatan pada pelaksanaan hubungan 3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan pijat bayi Mojowarno Kabupaten Jombang. masyarakat dengan lebih aktif dan lebih baik Bagi Ibu (responden ) Hendaknya ibu meningkatkan bayi pengetahuan lebih media massa atau yang cukup ibu dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak satunya dengan melakukan pemijatan pada bayi. 2. Bagi Peneliti Berikutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya terutama tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam melakukan pemijatan pada bayi dan faktor yang pengetahuan yang mereka miliki. DAFTAR PUSTAKA juga kesehatan sehingga dengan pengetahuan dapat akan yang mengikuti penyuluhan dari petugas salah masyarakat lebih baik serta dapat meningkatkan mereka miliki tentang pijat bayi baik melalui dan memperoleh tambahan informasi yang Saran 1. lagi mempengaruhi Arikunto, Suharsimi (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Alkatiri S. 1996). Kajian Imunoglobin di dalam ASI. Cetakan Pertama. Surabaya : Airlangga University Press. Carol, Lilis; Taylor, Lilis; Le Mome, Priscia (1997). Fundamental of Nursing, the Art and Science of Nursing Care. Philadelphia : Lipincott Co. Danuatmojo, Bony (2003). 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta : Puspa Suara. Depkes RI. (1993). Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi. Jakarta : Depkes RI. pertumbuhan. Depkes RI. (1998). Pedoman Pelayanan Anestesiologi dan Reanimasi di Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI. Dobson, Michael B. (1994). Penuntun Praktis Anestesi. Jakarta: EGC. FKUI, Staf Pengajar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif (1998). Anestesiologi. Jakarta : FKUI. Hamilton, Persis Mary (1995). DasarDasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6. Jakarta : EGC. Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Akpernus Surabaya (1998). Dasar-dasar Anestesiologi. Tidak dipublikasikan. Surabaya. Kozier, Barbara, ERC Glenora (1989). Fundamental of Nursing. Edisi 2. California : Publishing Co. Edition Wesley. Machfoedz, Ircham (2006). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Musyawarah Nasional II (1999). Ikatan Perawat Anestesi Indonesia. Tidak dipublikasikan. Surabaya. Marilynn E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, Soekidjo (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Info Media. Nursalam dan Siti Pariani (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Penilaian Riset Keperawatan. Jakarta: CV. Sagung Seto. Roesli, Utami (2000). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya. Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (2003). Penuntunan Diet Anak. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Medika. Sisdiknas (2003). Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta : Diknas Snow, Joah C. (1982). Manual of Anestesia. 2nd edition. Boston : Little Brown Co. Soekanto, Soerjono (2001). Suatu Pengantar Sosiologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono (2003). Suatu Pengantar Sosiologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Soeparmanto, P dan Catur S. (2001). Hubungan antara pola Pemberian ASI dengan Faktor Sosial Ekonomi, Demografi dan Perawatan Kesehatan. Jakarta : Medika No.8. Soetjiningsih (1997). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC. Suhardjo (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara. __________ (2003). Sistim Pendidikan Nasional. Surabaya : Karina. Sugiyono (2004). Statistik Non Parametrik. Bandung : Alfabeta. Wirjoatmodjo, Karjadi (2000). Anestesiologi dan Reanimasi Modul Dasar Untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta : Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. __________ (2003). Sistim Pendidikan Nasional. Surabaya : Karina.