semiwnasi@w - Universitas Lambung Mangkurat

advertisement
PR@S[E[N@
SEMIWNASI@W
DIES NATALIS KE.52 FAKULTAS PERTANIAN UNLAM
Banjarba ru, 28 Septemb er 2013
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
201 3
Makalah yang dipaparkan pada Seminar Nasional
dalam rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Unlam
Banjarbaru
;S,3,hr
378-602-1 45l.0rU2
lllm-d; kasikan oleh
=*r*las Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
.,Hl&m Jend. A. Yani km 36 Simpang Empat, Banjarbaru 70714
oax +
eru
62 5 1 1 477 2254 e-m ai : faperta_u n a m bjb@yah oo. com
I
I
* i,n:cusi perorangan dan hal-hal yang terkait dengan publikasi ini
-B-.=ci tanggung jawab penulis makalah yang bersangkutan
,28 September 2013
DAFTAR ISI
Halaman
Sambutan Dekan Falarltas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
lll
Daftar Isi
IV
a
Analisis Spasial Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa Di
Kecamatan Kusan Hilir dan Batulicin Kabupaten Tanatr Bumbu Provinsi
Kalimantan Selatan
Abdul Harb, Bambang Joko, Meldia Septiana, dan Harnberan Djunaid
Pengaruh Erosi Permukaan terhadap Kandungan Unsur Hara N, P, dan K
Tanah pada Lahan Pertanian Jagung Di Desa Ulanta Kecamatan Suwawa
Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo
Boris Yandolf Tambun, Fitryane Lhawa, dan Daad Yust{
Pengelolaan Latran Sub Optimal Gambut Perbedaan
Tinggi Muka Air
29
Tanatr dan Pemberian Amelioran terhadap Sifat Kimia Tanah Gambut
Muhamnad Mahbub
Kajian Daya Dukung Wilayah terhadap Produksi Temak Kerbau Rawa di
Kecamatan Daha Barat Hulu Sungai Selatan
Abrani Sulaimon, G. Ravru1adi, M. Septiana dan M. Riadhi
3s
Pengelolaan Hidrologi Latran Pasang Surut Kalimantan Selatan: Kajian
45
Perubahan Kemasaman Tanah Akibat Penggenangan dan Drainase
Zuraida Titin Mariona
Status P-tanah Pada Lahan Kering Marjinal Yang Diperlakukan Dengan
Lubang Resapan Biopori Termodifikasi
5l
Ahmad Ktmain dan Falhrur Razie
Produksi Biomassa Tanaman Legum Penutup Tanah pada Beberapa Jarak
AIur Tanam dan Bobot Benih Campuran
kirinAhnad
57
Analisis Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Cabai Rawit
(Capsicum Frutescent Spp L) pada Bertagai Jenis Pupuk Organik
6l
Rodinah, Gusti M. Sugian l,{oor, Ermayen Erhaka, dan Udi Untoro
Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Sturt.) Terhadap
Pemberian Biochar Sekam Padi dan Pupuk NPK pada Tanah Sulfrt Masam
73
Fatimatuz hhro, BaHi Nur Ismuhajaroh, dan Yudhi Ahmad Nazari
S:rangan Harna Penggertk Batang Ostmia furnacalis Guenee pada Tiga
\"arietas Jagung Di Gorontalo
:;;ssl Lihmya dan Fahrio Datou
r:- i.J:ilg
Seminar Nasional , Banjarbaru, 28 September 2013
81
tv
Halaman
Isolasi dan Karakterisasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)
89
dari Sawah Lahan Pasang Surut Barito Kuala Kalimantan Selatan
Rohaida Latifo dan Salamiah
Aplikasi Metode Larutan Penyangga: Cara Mudah dan Praktis dalam
97
Penetapan Dosis Pengapuran diLahan Pasang Surut
Akhmad R Saidy
Viabilitas Mikob Selulolitik dan Azotobacter Pada Budidaya Padi System
Of Rice Intensification (SRt) Di Persawahan Pasang Surut Kalimantan
103
Selatan
Fakhrur Razie
lll
Potensi Tumbuhan Rawa Sebagai Biopestisida
S.
Asikin
Hubungan Waktu Retensi Hidrolik terhadap Nilai BOD5, Minyalq Lemalc,
dan pH pada Pengolatran Limbah Cair CPO Sistem Kolam (Studi Kasus Di
PT. Perkebunan Nusantara XtrI (Persero)
Jenniko Rohnita Fatimoh, Arief R.M. Akbo dan Udiannro
123
Seleksi Saccharomyces cerevisiae pada Senyawa Toksik Hasil Hidrolisis
Asam Ubi Kayu untuk Produksi Bioetanol
t29
Dessy Maulidya Mahoarri, Dwi Setyningsih, dan Gayuh Rahayr
Identifikasi Komponen Kimia dan Fitokimia Durian Latrung @urio
Dulcis) Indigurous Khas Kalimantar
137
Snsi
Kearifan Lokal Sebagai Pendukung Pertanian Organik
S.
153
Asikin don Nurito
Produksi Biodiesel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)
Men ggunakan B io-Katalis CRL (L ipase Can dida Rugosa
Noor Khamidah Batnbang Dvi Argo, dan Bambang Susilo
165
L.)
Implementasi Teknologi Sawit Dupa Di Lahan Rawa Untuk Mendukung
173
Ketatranan Pangan Melalui Pemanfaatan Lahan Sub Optimal
Tuti Heiriani, Luthfi, Abduswmad, TaufikHidayt dan Nurmelati Septiana
Rekayasa Optimalisasi Kolam Rawa Pasang Surut Dengan Model
Pemeliharaan Mina Itik Sistem Trikultur
Pahmi Ansyari, Abrani Suhiman dan Ririen Kartla Rini
Penampilan Tanaman Padi Gogo Sebagai Tanaman Sela
Karet Kalimantan Selatan
Rina D. Ningsih dan M. Sabran
Prosiding Seminar Nasional , Banjarbaru, 28 September 2Al3
Di
Perkebunan
l8l
189
Aplikasi Metode Larutan Penyangga: Cara Mudah dan Praktis
dalam Penetapan Dosis Pengapuran di Lahan Pasang Surut
Akhmad R. SaidY
Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Unlam, Banjarbaru 70714. - Telepoi: +62 5ll 4777540,Fa"x: +62 5ll 4772254, Email: [email protected]
Abstract
Liming is often applied to counter soil acidity problems. Previous study suggests that
the usJ of buffer solution melhod produces an rccurate estimation of lime should be
applied to soils b reach a specific pH target This study was conducted to determine
whether the buftr solution method is suitable for the d*ermination of liming soils on
tidal swampland soils. The amount of lime to reach pH 5.0 was determined using the
equation: i = 136.90 - zs.O7x,where Y is the amount of lime (ton hectare-'), while
)tis the pH value of soils measured using buffer solution Ca(CHTCOO} pH 5.5.
Acuration and precision ftis bufEr solution method to estimde the amount of lime
applied was tested and validarcd ftrough a 4-week laboratory incubation experiment.
d"sn ts of this study showed mat Ca(CH3Coo> pH 5'5 to estimate thc amount of
lime applied to soils is rccurate to be used for tidal swamplmd soils containing
relativity high exchangeable-atuminium. This method is simple and concise and thus
it is well suited for the use in the swampland soils.
Key-worlds: Al toxicity; tidal wamplurds; suboptimal land; liming;
meftod.
buftr
solution
Pendahuluan
Keberhasilan reklamasi lahan sub-optimal unhrk budidaya tanarnan pertanian masih
beraganr dan rata-rata masih rendah karena terdapatnya sejumlah kendala yang belum
diatasi. Salah satu sifrt kimia tanatr yang merupakan frktor
pembatas terhadap pertrmbuhan tanaman adalah pH tanatr yang rendah. Hasil
pengamatan di daerah Kalimantan Selatan menunjukm bahwa pH tanatr berkisar
sepenuhnya berhasil
antara 3,3
- 4,9 untuk lahan pasmg surut (Abdullalr, 1997; Andriesse, 1997) dan
536 untuk lahan kering (Saidy dan Badnrzsauftri, 2009). Tingginya
kemasaman tanah dapat menyebabkan tanaman keracunan Al, Fe dan Mn,
3,02
-
Akhmad
R
SaidY
kekurarrganpospor,kalsium,magnesium,kaliumdannatrium(Bohnetal.,200l)'
sehingga produktivitas tanaman menunrn'
untuk meningkatkan PH tanah ddl
Salarr satu usaha yang umum dilakukar
latran sub optimal adalah pengaPuftm. Pengapuran
memperbaiki kesuburan tanah
juga dapat meningkatkan kejenuhan basa
selain dapat mengurangi kemasaman
tanah. Meningkafirya kejenuhan basa akan
sehingga akan memperbaiki produktivitas
tanaman' Salatr satu metode yang
meningkatkan serapan basa-basa yang diperlukan
dosis p€ngryuran adalah metode lanrtan
umum digunakan untuk penetapan
larutan penyangga untuk
penyangg3. Saidy dan Mahbub (2003) menguji beberapa
dan menemukan batrwa larutan
menduga dosis pengapufan pada tanahganrbut
penyanggs0,lNCdoAc)zpH5,5memberikanhasilyangterbaikdianaralarutm
ssat ini metode p€netryan dosis kapur
p€,nyangga lain yang diuji. Akan tetapi sampai
atau divalidasikm pada tanatr lain'
dengar lanrtan penlangga ini belum diujikan
Wilndl
{
qmt
0mj
SMIE
xEu
Tw
WMd
@rul
,M
TGt
ValidasilanrtanPenyanggainipentingmengingattanahgambutyangdigunakat
untukpenentrmmetodelarrrtmPenyanggainimempunpisifrtfisikadankimia
diberi kapur' Penelitim ini
dengan tanatr pada lahan sub optimal akan
yang berbeda
metode lanrtan penyangga
bertujum wtuk memvalidasi keakuratan penggunasn
rawa pasang surut'
dalam menentukan dosis pengapuran pada lahan
Metode
Darda Jaya, Kecamatan
taah disampel dari lahm rawa pasang surut di Desa
pda kedalaman 0-20 cm menggunakan bor
Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala
Contoh
pada beberapa
mencapai
titik yang berbeda Jumlah kapur yang diaplikasikan untuk
Y= 136,90 _25p7x, dimana r adalat'
t)
sedangkan x
kapur (caco) (ton ha untuk mencapai pH 5,0
pH 5,0 ditetaplon berdasarkan persam,um:
kebutuhan
TfrI,T
:
merupakannilaipHlanrtmpenyangga0'lN(Ca(OAc)zpH5'5'Detailkalibrasi
pengapuran dapat dilihat pada saidy dan
lanrtan penyangga ini untuk penetapan dosis
penyangga kemudiat
(2003). Dosis kapur yan! ditetapkan dengan larutan
Mahbub
selama 4 minggu' untuk
divalidasi melalui percobaan inkubasi di laboratorium
N Ca(OAc)2 pH 5'5 dalam
ketepatan psngggnaan larutan penyangga 0,1
menentukan
98
prosiding seminar Nasional , Banjarbaru, 2g September 2013
.-ii
4-i
]Iffi
4r'
Cara Mudatr dan Praktis dalam
P*t
uji t dua arah untuk
menentukan kebutuhan kapur untuk mencapai pH 5,0 dilakukan
yang diperoleh dengan pH target
menentukan apakatr ada perbedaan antala nilai pH
(pH 5,0).
Ilasil dan Pembahasan
penelitian ini berkisar
Reaksi (pH) tanatr dari contoh tanah yang digunakan dalam
dari sangat masam
dari 3,61 sampai 4,59 (fabel 1), dan kisaran ini dapat dikelaskan
DD'R5-5 mempunyai nilai
sampai masam @jaenuddin et al., 1994). Contoh tanah
untuk penelitian
pH tanah yang terendatr di antara contoh tanatr lain yang digunakan
Sebaliknya
ternyata mempunyai kandungan Al-tukar yang tertinggi'
terendah dan pH tanatt
contoh tanah DD2 mempunyai kandungm Al-tukar yang
tanah pada
yang tertinggi. Hasil pengamatan ini mengindikasikan bahwa kemasamm
lokasi penelitian berhubungan dengan kandungan Al-tukar.
(tabel
Tabel
l),
l.
Al-trlor, pH tanah(H2o),pII tanah ditetapkan dengan grytlll
5'0
0,1 N (CdOAc)z pti 5,5, dosis kapur unnrk mencapaipl-I
p"oy-gg"
'aan
di
inkubasi
percobam
pff tanafr seteiah pengryurur berdasarkan
Kandungan
laboratorium
No.
Conbh
Tanatt
pHH2O
l. DD-Rl2-l
2.
3.
Al-tukar
PH
(me 100 g tanah-t) C{CH3COO)2
Kour
h.i)
PH (HzO)
sctelah
6.49
4i4
4.78
DD-3
4.02
4.1I
5. DD-R5-5
6. DD-R236
7. DD-R2}-7
(bn
456
DDa
4. DD-R154
Dosis
525
523
4:17
5.12
864
5
4i6
.0If
4.67
456
520
654
356
3.76
5.06
10.10
5.02|
3.78
3.89
5.12
3.98
859
894
5.02|
5,10
339
5'0) berdasarkan uji
5,01|
t
HasilpengulorranpHtanatrdenganlarutanPenyangga0,lNCa(CHlCoo)z
5,06 pH 5,5 memperlihatkan batrwa pH gambut-larutan Penyangga berkisar antara
untrk me'ncapai pH 5,0
5,25, sehingga menghasilkan jumlatr CaCOr yang diperlukan
berkisar antara 5,23
- 10,10
ton har(Tabel
l).
Semakin
tingg nilai pH gambut
kapur
yang diukur dengan 0,1 N Ca(OAc)2 pH 5,5 maka semakin rendah kebutuhan
(CaCOr) yang diperlukan untuk mencapai pH 5,0'
prosiding seminar Nasional , Banjarbaru, 28 September 2013
99
Akhmad R. Saidy
tf
Metode lanrtan penyangga menggunakan larutan buffer untrk mengekstrak
(200
dan Al-tukar, dan jumlatr kapur yang hanrs diberikan ke tanah ditentukan oleh pH
hany
tanah dar kandungan Al-tukar
tanah. Pemyataan ini didukung oleh hubungan antara
jumlatr kapur yang harus diberikan ke tanatr dan kandungan Al-tukar dan pH tanah
l.
Kesi
Sebagai contoh dosis pengapuran yang
Hasi
tertinggi diamati pada contoh tanah DD-R5-5, di mana contoh tanah ini mempunyai
Ca((
pH yang terendatr dan kardungan Al-tukar yang tertinggi. Hal yang sama
dari
s€perti yang ditampilkan pada Tabel
dapat
diamati pada dosis p€ngapuran yang terendah (DD-2) yang mempunyai pH tanatr
merx
tertinggi dan kandungan Al tukar yang terendah.
dapa
Validasi terhadap keperluan kapur yang diaplikasikan ke tanah untuk
untul
mencapai pH 5,0 yang ditetrykan menggunakar lanrtan p€nyangga diperlukan rmtuk
tukar
mengetatrui apakah lanrtan penyangga yang digunakan menghasilkan pendugaan
kand
akurat. Hasil validasi yang dilakukan memperlihatkan bahwa
penggunaan lanrtan p€nyangga Ca(CH3COO)D pH 5,5 untrrk pendugaan dosis
pengryuran unnrk me,nc4ai pH 5,0 menghasilkan pendugaan yang ahrrat unnrk
sekd
kand
(Iab€l l).
Ucal
Penggunaan lanrtan penyangga Ca(CI[COO)2 pH 5,5 pada contoh yang lain untuk
Ucap
perietapan dosis pengapuran menghasilkm pH yang lebih rendah (under estimated)
Manl
pada pH target.
Tahu
keperluan yang
empat conbh dari tujuh conbh tanah yang digunakan dalam penelitian
Empat contoh tanah yang mempunyai pH yang tidak berbeda dengan target
pH 5,0
setelah inhrbasi adalah
DD3, DD'R5-5, DD-R236 dm
Berdasarkan kandungm Al-tukar dan pH tanatr (tabel
l), ke empd
DD-R23-7.
contoh tanah ini
> l3 me g-' tanah. Sebaliknya pada
Al yang relatif rendah (< 1,4 me 100 gr tanah),
mcmpunyai pH < 4,1 dar kandungan Al-tukar
contoh tanatr dengan kandungan
pemberian kryur dengan jumlah yang ditetapkan menggunaan lamtan penyangga
peng
Daft
AMt
Andr
Ca(CH3COO> pH 5,5 menghasilkan nilai pH yang lebih rendah dibanding pH target.
Bohn
Hal ini mengindikasikan batrwa penggunaan larutan penyangga Ca(CHTCOO)2 pH
Djaer
5,5 untuk menentukan dosis pengapuran akurat pada tanah dengan kandungan Al-
tukar yang relatif tinggi. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Shoemaker et al.
100
Prosiding Serninar Nasional , Banjarbam, 28 September 2013
ProsrC
Cara Mudatr dan Praktis dalam Penetapan Dosis Pengaprnul di Lahan Pasang Surut
(2009) batrwa penggunaan larutan penyangga untuk menentrkan dosis pengapuran
hanya sesuai dengan tanah yang mengandung
Al dalam jumlah yang tinggi.
Kesimpulan
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bahwa penggunaan larutan penyangga
Ca(CH3COO)2 pH 5,5 untuk pendugaan dosis pengapuran hanya akurat unhrk empat
dari tujuh contoh tanah yang digunakan dalam penelitian. Ke empat contoh tanah ini
mempunyai kandungan Al-tukar yang relatif tinggi (> 1,4 me g-r tanah), sehingga
dapat disimpulkan bahwa penggunaan lanrtan penyangga Ca(CHTCOO)z pH 5,5
untrk menentukan dosis pengapuran akan akurat pada tanah dengan kandungan Altukar yang tinggi. Meskipun metode lanrtur p€nyangga ini akurat pada tanah dengan
kandungar Al yang fuggr, metode ini sangat sederhana dal ringlos sehingga cocok
sekali untuk digunakm pada latran sub optimal yang frklor pembatasnya adalah
kandungan
Al.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih ditrjukan kepada Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurd melalui Bmtuan Operasional Pergurum Tinggi Negeri Faperta Unlam
Tatrun 2012 dan mahasiswa PS Agroekoteknologi Faperta Unlam yang membanhr
pengambilan contoh tanah di lapang.
DaftarPustaka
T. S. 1997. Touh Gambut: genesis, khsifikasi, ksakteristik,
pengguno(m, kendala don penyebamrtrya di Indonesia. Bogor Agricultural
University, Bogor.
Andriesse, J. P. 1997. The Reclamation of Peatswamps and Peat in Indonesia.
Centre for Wetland Studies and Bogor Agricultural University, Bogor.
Bohn, H. L., McNeal, B. L. and O'Connor, G. A. 2001 . Soil Chemrsry. Edisi ke-3.
John Willey & Sons lnc., New York.
Djaenuddin, D., Basuni, S. Hardjowigeno, H. Subagyo, M. Sukardi, Ismangun,
Marsudi, N. Suharta, L. Hakim, Widagdo, J. Dai, Suwandi, Bachri dat
Jordens. 1994. Kesezuaian Lahan Untuk Tanaman Pertanian dan Tanaman
Kahutanan. Centre for Soil and Agroclimate Research - Euroconsult, Bogor.
AMullah,
Prosiding Seminar Nasional , Banjarbaru, 28 September 2013
101
Akhmd R.
Saidy
\
Saidy, A. R. dan Badruzsaufari. 2009. Pengapuran dan Penambatran Batran Organik
untuk Meningkatkan Reduksi Kromium(Vl): Upaya Bioremediasi Latran Bekas
Tambang di Kalimantan Selatan. Agroscientiate 12 (4),87-93.
Saidy, A. R. dan Mahbub, M. 2003. Sumber Kemasaman pada Tanah Gambut:
Reaksi-reaksi Kimia dan Biologi yang Mempengaruhi Perubahan pH Tanah dan
Penentuan Dosis
Kapur.
S
Laporan Penelitian Research Grant DUE-Like.
Universitas Lambun g Mangkurat, Banjarbaru.
Shoemaker, H.E., E.O. Mclean, and P.F. Pratt. 2009. Buftr methods for
determining lime requirement of soils with appreciable amounts of exhactable
aluminum. Soil Science Society of America Journal 25274-277.
:tcil
-,.flIll
ar-"]anCa
,d!
3q
iel[
*
-ttl'-"Er '
lq:urllli
Knt
.*,.,-4
-
Feu
3,
-^:l
r
--&F
t02
Prosiding Seminar Nasional , Banjarbaru, 28 September 2013
Download