MEKANISME SEL Mitosis & Meiosis MITOSIS Nama Anggota : Khaidir Adam Wijaya M. Saifullah Romadhon Yanuar Setia Budi Rahmawan Yulianto Gabryna Auliya Nugroho Reindy Katon Bagaskara MEIOSIS MITOSIS Pembelahan sel yang terjadi melalui tahapantahapan tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan. Setiap sel anakan mengandung jumlah kromosom yang sama, dengan induknya. Pembelahan mitosis terjadi pada sel eukariotik. MITOSIS Profase Metafase Anafase Telofase MITOSIS Pada fase ini adalah fase istirahat dari proses pembelahan (persiapan). Persiapan berupa replikasi DNA (duplikasi). MITOSIS Profase Metafase Anafase Telofase MITOSIS Profase Metafase Kromosom tampak lebih pendek serta menebal. Terbentuk benang-benang spindle yang terhubung dari kutub ke kutub. Pada akhir profase, masingmasing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Selanjutnya, nucleolus hilang dan membrane nukleous hancur. Pada fase ini, kromosom terletak bebas pada sitoplasma. Anafase Telofase MITOSIS Profase Metafase Kromosom terletak pada bidang ekuator. Kromosom terikat pada bengan spindle melalui sentromer. Anafase Telofase MITOSIS Profase Metafase Sentromer yang mengikat kromatid bergerak bersamaan menuju kutub pembelahan, karena terjadi kontraksi benang spindle. Pada saat kontraksi benang spindel memendek kemudian menarik kromatid ke dua kutub yang berlawanan. Anafase Telofase MITOSIS Profase Metafase Terjadi pembelahan sitoplasma diikuti dengan pembentukan sekat sel yang baru. Terjadi penguraian benang spindle diikuti dengan pembagian isi dua sel secara terpisah. Anafase Telofase MITOSIS MEIOSIS Terjadi pembelahan sitoplasma diikuti dengan pembentukan dinding sel yang baru. Terjadi penguraian benang spindle diikuti dengan pembagian isi dua sel secara terpisah. MEIOSIS Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi., yaitu pembelahan sel induk diploid menghasilkan 4 sel anakan haploid. Pembelahan sel terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin), yang terjadi pada organ reproduktif. MEIOSIS MEIOSIS 1 MEIOSIS 1 Profase 1 Profase 2 Metafase 1 Metafase 2 Anafase 1 Anafase 2 Telofase 1 Telofase 2 MEIOSIS MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Anafase 1 Telofase 1 MEIOSIS MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Anafase 1 Leptoten Zygoten Pakiten Diploten Diakinesis Telofase 1 MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Leptoten Anafase 1 Telofase 1 Kromatin berubah menjadi kromosom yang mengalami kondensasi dan terlihat sebagai benag tunggal yang panjang. MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Anafase 1 Telofase 1 Sentromer membelah menjadi dua kemudian Zygoten bergerak menuju kutub yang berlawanan. MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Anafase 1 Telofase 1 Setiap kromosom melakukan duplikasa menjadi dua kromatid dengan sentromer yang Pakiten masih menyatu dan belum membelah. MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Anafase 1 Diploten Telofase 1 Kromosom homolog terlihat saling menjahui, terjadi pelekatan berbentuk X pada suatu tempat tertentu di kromosom yang disebut kiasma. MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Anafase 1 Telofase 1 Terbentuk benangbenang spindel dari pergerakan dua sentriol dari arah kutub yang berlawanan. Diakinesis MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Tiap pasangan kromosom homolog berada pada bidang equator. Sentromer,tiap kromosom dari tiap pasang kromosom homolog terikat oleh benang gelendong yang berasal dari kutub yang berlawanan. Sentromer tidak membelah dan ini salah satu perbedaan dari mitosis. MEIOSIS Anafase 1 Telofase 1 MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Seperti dalam mitosis, anafase dimulai ketika kromosom bergerak ke yang berlawanan. Tiap kromosom dari tiap pasang kromosom homolog bergerak ke kutub yang berlawanan. Masingmasing kutub haploid (n). MEIOSIS Anafase 1 Telofase 1 MEIOSIS 1 Profase 1 Metafase 1 Benang-benang kromatid sampai pada kutubnya masing-masing, selanjutnya benang kromatid ini memanjang dan menjadi lebih halus, sehingga terbentuk benang-benang kromatin kembali. MEIOSIS Anafase 1 Telofase 1 MEIOSIS MEIOSIS 1 MEIOSIS 2 Profase 1 Profase 2 Metafase 1 Metafase 2 Anafase 1 Anafase 2 Telofase 1 Telofase 2 MEIOSIS MEIOSIS 1 Profase 2 Metafase 2 Anafase 2 Telofase 2 MEIOSIS 2 Profase 2 Metafase 2 a. Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom. b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi. c. Nucleolus dan dinding inti menghilang. d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan. e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan. MEIOSIS Anafase 2 Telofase 2 MEIOSIS 2 Profase 2 Metafase 2 Kromosom yang telah membelah menjadi 2 kromatid bergerak berjajar dan beraturan dibidang pembelahan Setiap benang spindel dari gelendong pembelahan memegang kromosom pada sentromernya MEIOSIS Anafase 2 Telofase 2 MEIOSIS 2 Profase 2 Metafase 2 Sentromer terbelah dua dan masing-masing kromatid tertarik oleh benang gelendong ke kutub yang berlawanan. MEIOSIS Anafase 2 Telofase 2 MEIOSIS 2 Profase 2 Metafase 2 MEIOSIS Anafase 2 Telofase 2 Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin. Setelah itu karioteka dan nukleolus terbentuk kembali . Dan pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi 2 bagian. Akhirnya terbentuk 4 sel baru (n).