Konsep organisasi

advertisement
Konsep organisasi
By. Siti Kurnia widi hastuti, S.KM., M.Ph
Organizations
 The framework of management proces
 Organizations are intricate human strategies
designed to achieve certain objective
 Organizations are system of inter depending human
being
Alasan Mempelajari Organisasi
1. Organisasi sebagai bagian dasar dlm
kehidupan
2. Dapat mengembangkan pemahaman kita
terhadap bagaimana organisasi beroperasi
3. Pengentahuan tentang organisasi dapat
mengantisipasi berbagai jenis masalah yg
mungkin akan kita hadapi dlm pekerjaan
mendatang
Organisasi
• Organisasi sebagai wadah, lembaga, atau kelompok
fungsional ketika proses manajemen berlangsung
• Organisasi adalah wadah sekumpulan orang-orang
yang diarahkan untuk tujuan spesifik.
Karakteristik Organisasi
• Orang-orang
• Tujuan
• Struktur
KARAKTERISTIK UMUM ORGANISASI
YANG BAIK
• Appropriate
• Adequate
• Effective
• Efficient
CIRI-CIRI TEKNIS ORGANISASI TIDAK
BAIK
• Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun
seringkali kurang baik.
• Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik
terhadap perubahan kondisi lingkungan.
• Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.
Fungsi Organisasi
• Sebagai wadah orang-orang dalam bekerja sama
mencapai satu tujuan yang sama
• Sebagai wadah orang-orang dalam pembentukan
perilaku dan budaya organisasi
• Untuk mencapai sasaran yang tidak dapat atau sulit
dicapai seorang diri
Konsep organisasi
Dalam suatu organisasi dikenal adanya tingkatan
supervisi dan rentang pengawasan.
Tingkatan supervisi menunjukkan banyaknya
jenjang antara manajemen tingkat atas sampai
dengan manajemen yang paling bawah.
Rentang pengawasan menunjukkan bawahan yang
harus melapor kepada manajemen.
Sentralisasi Pengambilan keputusan yang diserahkan kepada
manajer tingkat atas.
desentralisasi Pengambilan keputusan sebagian
diserahkan kepada manajer tingkat di bawahnya
RELATIONSHIP BETWEEN
ORGANIZATIONS AND MANAGEMENT
Key variables of management
•
•
•
•
•
•
People
Work and structure
System and procedure
The goals of organization
The technology avaiable
The culture of organization
Lingkungan Organisasi
• Lingkungan Internal
• Lingkungan Eksternal
– Lingkungan spesifik
–
–
–
–
Customers
Suppliers
Competitors
Public pressure group
– Lingkungan umum
–
–
–
–
–
–
Economic condition
Political/ legal condition
Socio culural codition
Demograpic condition
Technological
Global
Tugas manajemen mencakup hal-hal berikut
• Mengkoordinir SDM, material, keuangan ke arah tercapainya
sasaran organisasi scr efektif dan efisien
• Menghubungkan organisasi dengan lingk luar dan
menanggapi kebutuhan masyarakat
• Mengembangkan iklim organisasi dimana orang dapat
mengejar sasaran perseorang dan sasaran bersama
• Melaksanakan fungsi2 tertentu yg dapat ditetapkan seperti
menentukan sasaran, mengelola sd, mengorganisir,
melaksanakan dan mengawasi
• Melaksanakan berbagai peranan antar pribadi, informasional
dan memutuskan
Manajemen……?
• manajemen bukan dan tidak dapat didasarkan
pada prinsip-prinsip sederhana
• situasi yang berbeda dan berubah memerlukan
manajer untuk menggunakan pendekatan dan
teknik yang berbeda
• keterampilan kewirausahaan
• perspektif kontingensi
pendekatan yang mengatakan bahwa organisasi
dalam situasi yang berbeda, memerlukan cara
yang berbeda dalam mengelola
Referensi
• Artikel-artikel organisasi, manajemen,
manajemen sumber daya manusia kesehatan.
• Herujito, Y.M. 2001. Dasar-dasar Manajemen.
Jakarta. PT. Grasindo.
GOOD LUCK
Prinsip & Struktur Organisasi
By.Siti kurnia widi hastuti, S.Km.,
M.Ph
Prinsip-prinsip Organisasi
1. Perumusan tujuan organisasi harus jelas
a. Memudahkan kerja sama antar anggota organisasi
dalam rangka mencapai hasil akhir
2. Pembagian kerja
a. Organisasi merupakan sistem pembagian kerja
b. Struktur organisasi harus disusun sesuai kebutuhan
dan tujuan yang ditetapkan
c. Tugas pokok, fungsi, tanggung jawab, dan
wewenang setiap jabatan harus dirumuskan dengan
jelas
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
d. Ada beberapa dasar untuk menggolonggolongkan fungsi suatu organisasi atau pejabat :
1) Menurut kesamaan suatu fungsi


Menggabungkan semua kegiatan yang berkaitan dengan
pembuatan suatu barang
Ex. Fungsi produksi
2) Menurut macam benda

Pabrik mobil berbentuk kesatuan yang sesuai dengan macam2
kendaraan, yaitu kesatuan khusus b”TJ mengenai mobil, truk , dll
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
3) Menurut jasa yang diberikan
 Mis. Jasa layanan pos, jasa kesehatan, jasa
angkutan
4) Menurut langganan yang dilayani
 Mis. Di rumah sakit, terdapat bagian2 khusus yang
melayani anak-anak, ibu hamil, pria, wanita
5) Menurut suatu tata kerja
 Mis. Tata kerja mengirim dokumen, penyimpanan
arsip
6) Menurut pembagian wilayah
 Mis. Suatu perusahaan yang mendirikan cabang
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
3. Kontinuitas dan fleksibilitas
a) Kelangsungan dan sikap organisasi harus
tejamin, baik dalam rencana sasaran,
program, dan kegiatan pelaksanaan
Mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang dinamis
(perubahan dan perkembangan masyarakat,
IPTEK) tanpa mengubah 7an organisasi
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
4. Delegasi, wewenang, dan TJ harus jelas dan
seimbang
a. Wewenang adl hak untuk memerintah atau
bertindak  rantai perintah
b. Tanggung kewajiban untuk melaksanakan tugas
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
5. Kesatuan arah (unity of direction)
a. Semua kegiatan, pemikiran, keahlian, waktu,
dan kemampuan harus ditujukan pada satu
arah, yaitu pencapaian tujuan dengan cara
efisien dan efektif
6. Kesatuan komamdo (unity of command)
a. Kesatuan komando  kerja sama terjamin
b. Kesatuan komando  pemusatan usaha dan
pengendalian komando lebih terpusat
c. Seorang bawahan hy memp satu atasan
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
7. Rentangan kekuasaan (span of control)
a. Yi bebrapa orang yang sesuai berada
dibawah sebuah jabatan.
b. Untuk menjaga efektifitas dan
kesinambungan organisasi
c. Setiap orang mempunyai kemampuan
yang terbatas untuk mengendalikan
orang2 agar dapat melaksanakan tugas
dengan baik
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
8. Tingkat-tingkat pekerjaan (employment hierarchies)
a. Mrpk s1 jaringan peranan yang dituntut orang dlm
melaksanakan pekerjaan u/ mencapai tujuan dari
tugas
b. Mrpk tata hub formal atasan dan bawahan
c. Pekerjaan didelegasikan sesuai tangga jabatan
d. Ciri :
1)
2)
3)
Hampir sll membentuk piramida
T’bagi2 ke dlm s1 seri tingkatan2 horizontal
Hirarki pekerjaan scr kslrhan ada sepanjang masa dan mendekati bentuk
piramid
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
9. Prinsip koordinasi
a. Semua kegiatan harus dikoordinasikan
b. Kerjasama asas
Asas koordinasi
c. Kesatuan dalam mencapai 7an bersama
Lanjutan …
prinsip-prinsip organisasi
d. Koordinasi ditujukan untuk pencegahan :
1) Konflik dan kontradiksi
2) Persaingn yang tidak sehat
3) Pemborosan
4) Kekosongan ruang dan waktu
5) Terjadinya perbedaan pendekatan
dalam pelaksananaan
STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian
 Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi.
 Struktur organisasi t.d. 4 elemen :




Adanya spesialisasi kegiatan kerja
Adanya standarisasi kegiatan kerja
Adanya koordinasi kegiatan kerja
Besaran seluruh organisasi
 Struktur organisasi di setiap organisasi
berbeda, tergantung pada budaya dan jenis
usaha .
Faktor-faktor penentu struktur
organisasi (Alfred D. Chandler)
1. Teknologi
a.
Bentuk teknologi yang digunakan perusahaan mempengaruhi
organisasi di perusahaan tersebut
2. Manusia
a.
Dalam membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh kebutuhan
mereka dan kecenderungan lingkungan kerjanya
3. Ukuran dan struktur
a.
Ukuran dan organisasi baik scr menyeluruh maupun sub2
unitnya mempengaruh struktur organisasi bila ukuran
organisasi membesar dicapai suatu titik ketika perusahaan
terpaksa melakukan desentralisasi pengambilan keputusan
Jenis struktur organisasi (Stoner A.F.
dan Alfonso S.)
Struktur organisasi fungsional
Struktur organisasi produk/ pasar
Struktur organisasi matriks
Struktur organisasi fungsional
• Jenis struktur ini didasarkan atas fungsi-fungsi
yang ada, spt produksi, pemasaran, keuangan,
dan personalia
DIREKTUR
Wakil Direktur
Produksi
Wakil Direktur
Pemasaran
Wakil Direktur
Keuangan
Wakil Direktur
Personalia
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Lanjutan … struktur organisasi fungsional
Kelebihan struktur fungsional :
1. Cocok bagi lingkungan yang stabil
2. Menunjang pengembangan keahlian
3. Memberi kesempatan bagi para spesialis
4. Hanya memerlukan koordinasi minimal
5. Hanya memerlukan keterampilan antar pribadi yang
kecil
Lanjutan … struktur organisasi fungsional
Kelemahan struktur organisasi fungsional :
1. Dlm organisasi yang besar, tanggapan lebih
lambat diterima
2. Menyebabkan terjadinya kemacetan karena
pelaksanaan tugas yang beruntun
3. Tidak merangsang inovasi, perspektif kecil
4. Tidak menunjang perkembangan manajer umum
5. Mengatur rasa TJ atas kelancaran seuruh usaha
Struktur organisasi produk/ pasar
 Biasanya diterapkan pada perusahaan
berskala besar dan multiproduk.
 Dibagi menjadi beberapa departemen/ divisi
karena jenis pekerjaan yang rumit, banyak,
dan pekerja yang banyak pula:
1. Divisi berdasarkan produk
2. Divisi berdasarkan wilayah
3. Divisi berdasarkan pelanggan
Lanjutan … struktur organisasi berdasarkan produk/ pasar
Kelebihan :
1. Cocok untuk perubahan cepat
2. Memungkinkan adanya visibilitas produk yang
tinggi
3. Memungkinkan konsentrasi penuh thd tugas2
4. Kejelasan TJ
5. Memungkinkan pemrosesan tugas2 gand scr
pararel
6. Memudahkan pelatihan manajer umum
Lanjutan … struktur organisasi produk/ pasar
Kelemahan :
1. Menyebabkan terjadinya pertikaian untuk alokasi
sumber daya
2. Tidak mendukung koordinasi aktivitas antar
berbagai divisi
3. Mendorong pegabdian prioritas jangka panjang
4. Memungkinkan menurunnya pendalaman keahlian
5. Memungkinkan terjadinya konflik antara divisi dan
prioritas perusahaanusahaan
Struktur organisasi Matriks
• Merupakan kombinasi antara
struktur organisasi fungsional dan
produk/ pasar.
Lanjutan … Struktur organisasi Matriks
Kelebihan :
1. Mendorong penggunaan orang secara
fleksibel
2. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
keahlian yang dimiliki
3. Menumbuhkan koordinasi dan integrasi yang
kohesif
Lanjutan … Struktur organisasi Matriks
Relevan untuk Situasi:
1. Dorongan untuk mendistribusikan dan
membagi sumber daya/kapabilitas
2. Fokus pada dual perspectives : keahlian
fungsional dan keandalan output
Lanjutan … Struktur organisasi Matriks
Kekurangan
1. Berpeluang menumbuhkan role ambiguity
2. Tanpa keseimbangan wewenang antara manajer
fungsional dengan output-based coordinator,
kinerja akan terganggu
3. Memberi kesempatan bagi inkonsistensi
permintaan antara fungsional dan output-based
people.
ORGANISASI KESEHATAN PUSAT
DAN DAERAH
Organisasi Kesehatan Pusat
 TJ pemerintah di bidang kesehatan, salah satunya
diwujudkan dengan penyelenggaraan pelayanan
dan pembangunan di bidang kesehatan
 Tugas ini diserahkan kepada Departemen
Kesehatan (KEPRES NO 15 tahun 1984)
 Rumah sakit (Pusat) merupakan Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Bina Pelayanan Medik.
Berdasarkan kepemilikannya, RS dikategorikan :
1. Rumah Sakit Vertikal (Depkes)
2. Rumah Sakit Provinsi (Pemda Provinsi)
3. Rumah Sakit Kabupaten/Kota (Pemda
Kabupaten/Kota)
4. Rumah Sakit TNI/Polri
5. Rumah Sakit Departemen Lain/BUMN
6. Rumah Sakit Swasta
 Contoh :
◦ Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo (RSUP Nasional Cipto
Mangunkusumo/RSCM) merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kesehatan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes.
◦ Tugas dari RSCM adalah menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dan berkesinambungan melalui
peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya
rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
◦ RSCM dipimpin oleh seorang kepala yang disebut
Direktur Utama.
1. Direktorat Medik dan Keperawatan
a.
b.
c.
d.
Bidang pelayanan medik
Bidang keperawatan
Bidang keteknisan medik
Unit2 non struktural
1)
2)
Deparetemen Medik
a) Departemen Medik Bedah (Departemen Medik; anestesi, ilmu
bedah, bedah syaraf, forensi klinik, gilut, kebidanan dan penyakit
kandungan, mata, THT, urologi)
b) Departemen Medik Medikal (Departemen Medik; kesehatan
anak, kesehatan jiwa, penyakit dalm, penyakit syaraf, kulit
kelamin, radiologi, radioterapi, patologi klinik, patologi anatomi,
rehabmed, farmakologi klinik, akupuntur).
Unit Pelayan Terpadu : Unit Gawat Darurat, Unit Pelayanan Jantung
terpadu, Unit bedah rawat sehari, Unit Pelayanan Transfusi darah dan
Unit Pelayanan Rekam Medik dan administrasi pasien rawat inap.
2. Direktorat Pengembangan dan Pemasaran
a. Bagian Perencanaan
b. Bagian Penelitian
c. Bagian Pemasaran
d. Unit-unit Non Struktural,
1) Instalasi Promosi Kesehatan RS
2) Unit Pelayanan Jaminan Mutu
e. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Direktorat Sumber Daya Manusia dan
Pendididikan
a. Bagian Sumber Daya Manusia
b. Bagian Pendidikan dan Pelatihan
c. Bagian Hukum dan Organisasi
d. Unit-unit Non Struktural yaitu
1)
Instalasi Pendidikan dan Latihan
e. Kelompok Jabatan Fungsional
4. Direktorat Keuangan
a.
b.
c.
d.
Bagian Anggaran
Bagian Akuntansi
Bagian Perbendaharaan
Kelompok Jabatan Fungsional
5. Direktorat Umum dan Operasional
a.
b.
c.
d.
Bagian Administrasi
Bagian Asset dan Inventaris
Bagian Teknik Pemeliharaan dan Sarana Prasarana
Unit-unit Non Struktural, yang terdiri dari:
1)
2)
3)
Instalasi Medik yang tugasnya menyiapkan fasilitas, sarana dan
prasarana serta pemantauan kelancaran penyelengaraan kegiatan
operasional pelayanan medik dan non medik di RS;
Unit Pelayanan Administrasi Pengadaan yang tugasnya melakukan
penyiapan dan pelayanan administrasi pengadaan barang dan jasa di
lingkungan RS; dan
Unit Utilitas yang bertugas melakukan pengelolaan fasilitas penunjang
non-medik untuk memfasilitasi kegiatan operasional pelayanan medik
dan keperawatan, pelayanan non medik dan administrasi dalam
rangka peningkatan mutu dan kinerja pelayanan RS.
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Selain itu didalam struktur organisasi RSUP Nasional
Cipto Mangunkusumo terdapat Unit-Unit Non
Struktural seperti:
1. Dewan Pengawas
2. Komite terdiri dari Komite Medik dan Komite
Etik dan Hukum
3. Satuan Pemeriksa Intern
4. Departemen Medik
5. Instalasi
6. Unit Pelayanan
7. Unit Pelayanan Pasien Jaminan
Departemen Kesehatan RI
• struktur-organisasidepartemenkesehatan.pdf
Organisasi Kesehatan Daerah
• Rumah Sakit Daerah adalah Rumah Sakit milik
pemerintah propinsi, kabupaten/kota yang berlokasi
di daerah propinsi, kabupaten, dan kota.
• Rumah sakit Daerah berkedudukan sebagai lembaga
teknis daerah yang dipimpin oleh kepala dengan
sebutan Direktur yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah, melalui
sekretaris Daerah.
Contoh : RSUD Kota Semarang
1. Dipimpin oleh seorang Direktur RSUD dibantu o/
:
a.
Wakil Direktur Pelayanan,
Mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian
dibidang Pelayanan Medik, Penunjang Medik, Keperawatan,
dan Penunjang Non Medik;
b. Penyelenggaraan rencana dan program kerja di bidang
Pelayanan Medik, Penunjang Medik, Keperawatan, dan
Penunjang Non Medik;
c. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi
dibidang Pelayanan Medik, Penunjang Medik, Keperawatan,
dan Penunjang Non Medik; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan bidang tugasnya.
2. Wadir Pelayanan dibantu oleh :
a. Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang
Medik (Kabid);
1)
2)
Sub Bidang Pelayanan Medik (KasubBid)
Sub Bidang Penunjang Medik.
b. Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik.
1)
2)
Sub Bidang Keperawatan;
Sub Bidang Penunjang Non Medik.
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
a.
b.
c.
Bagian Tata Usaha; terbagi menjadi Sub Bagian Umum; dan
Sub Bagian Kepegawaian.
Bagian Keuangan; terbagi menjadi Sub Bagian Penyusunan
Anggaran dan Akuntansi; dan Sub Bagian Perbendaharaan
dan Mobilisasi Dana.
Bagian Pengembangan dan Informasi , terbagi menjadi Sub
Bagian Pengembangan dan Evaluasi; dan Sub Bagian
Informasi dan Pemasaran.
Selain itu, di dalam RSUD juga terdapat
1. Komite Medik,
2. Komite Keperawatan dan
3. Instalasi.
4. Kelompok jabatan fungsional
5. Dewan Penasehat
Perbandingan : RSUP & RSUD
•
•
•
Merupakan Unit Pelaksana Teknis
Depkes di bidang kesehatan
Bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Bina Pelayanan Medik
Depkes
Direktur Utm, dibantu :
– Direktur Medik dan Keperawatan
– Direktur Pengembangan dan
Pemasaran
– Direktur SDM dan Pendidikan
– Direktur Keuanga
– Fungsi : pelayanan (medik, penunjang
medik, keperawatan, rujukan,
penunjang non medik) dan
pelaksanaan (diklat, litbang, admin
dan keu)
•
•
•
Merupakan Lembaga Teknis Daerah/Unsur
pendukung tugas
Bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekertaris Daerah
Direktur Umum dan Operasional Direktur,
dibantu :
– Wakil Direktur Pelayanan
– Wakil Direktur Umum dan Keuangan
– Bidang medik dan keperawatan
dalam satu pimpinan Bidang medik
dan keperawatan beda pimpinan
– Fungsi: perumusan kebijakan,
penyelenggaraan rencana dan
program kerja, pelayanan (medik,
penunjang medik, non medik, asuhan
keperawatan)
Dinas Kesehatan Kota/ Propinsi
• dinas kota Yogyakarta.pdf
• strukturorg.gif
Hubungan Antar Pelbagai
Sarana Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Referensi :
• Artikel-artikel organisasi dan manajemen
kesehatan.
• Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi
Kesehatan. Jakarta. Binarupa Aksara.
• Herujito, Y.M. 2001. Dasar-dasar Manajemen.
Jakarta. PT. Grasindo.
LINGKUNGAN ORGANISASI DAN
PERILAKU ORGANISASI
Pertemuan 3 OMPE
Definisi Lingkungan
• Para Ahli mendifinisikan lingkungan sebagai
“segala sesuatu yang ada di sekitar organisasi,
yang dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi organisasi dan
administrasi”
• Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan
‘segala sesuatu’ tersebut. Diskusikan !
1. Lingkungan Internal Organisasi
a. Berpengaruh secara langsung
b. Berpengaruh, tapi tidak secara
langsung
2. Lingkungan Ekternal I Organisasi
a. Berpengaruh secara langsung
b. Berpengaruh secara tidak
langsung
3. Lingkungan Ekternal II Organisasi
(lingkungan makro) biasanya berpengaruh secara
tidak langsung.
SIFAT LINGKUNGAN ORGANISASI
SIFAT LINGKUNGAN ORGANISASI DAPAT
DILIHAT DARI :
1. KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN
2. KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN (SULIT
DIPREDIKSIKAN)
3. KELANGKAANNYA
4. KEKACAUANNYA
KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN
YANG DIMAKSUD DENGAN KOMPLEKSITAS ADALAH
KONDISI DAN BERAGAMNYA FAKTOR-FAKTOR YANG
ADA DI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKTERNAL
YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI.
COBA ANDA CARI CONTOHNYA DENGAN SAMPEL
ORGANISASI TERTENTU YANG ANDA KETAHUI
KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
• YANG DIMAKSUD DENGAN KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN ADALAH TERKAIT DENGAN
SIFATNYA YANG TERUS BERUBAH,
DINAMIKANYA TINGGI DAN FAKTOR-FAKTOR
YANG ADA DI DALAM MAUPUN DI LUAR
LINGKUNGAN SULIT UNTUK DIPREDIKSIKAN/
DI PERKIRAKAN.
KELANGKAAN LINGKUNGAN
• SIFAT LANGKA INI TERKAIT DENGAN SULITNYA
ORGANISASI MEMPEROLEH FAKTOR-FAKTOR
(DAPAT BERUPA SUMBER2 ATAU INFORMASI) YANG
ADA DI SEKITAR LINGKUNGAN INTERNAL MAUPUN
EKTERNAL ORGANISASI.
• COBA ANALISISLAH KIRA2 MENGAPA ORGANISASI
SULIT MEMPEROLEH SUMBER-SUMBER DARI
LINGKUNGANNYA.
MENGAPA ORGANISASI PERLU MENGANALISIS
LINGKUNGANNYA ?
1.
ORGANISASI PERLU MERANCANG TUJUAN-TUJUANNYA, INFORMASI TENTANG
LINGKUNGAN SANGAT DIPERLUKAN
2.
KALAU TIDAK ADA INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN (HANYA TERBATAS)
MAKA ORGANISASI AKAN MENGHADAPI RESIKO YANG TINGGI DALAM
MENCAPAI TUJUANNYA
3.
JIKA ORGANISASI DAPAT MEMINIMALKAN RESIKO, MAKA ORGANISASI DAPAT
MENCAPAI KEUNTUNGAN / PROFIT (ORGANISASI BISNIS) ATAU
MANFAAT/BENEFIT (ORGANISASI PEMERINTAH/PUBLIK)
4.
ORGANISASI MODERN HARUS ‘MEMBUKA DIRI’ TERHADAP LINGKUNGANNYA
SEBAB JIKA TIDAK MAKA AKAN KALAH DENGAN PESAINGNYA/ ORGANISASI
LAIN YANG TELAH TERLEBIH DULU MENGUASAI INFORMASI DAN SUMBER2
YANG ADA DI LINGKUNGAN
MODEL ORGANISASI YANG MEMBUKA DIRI PADA
LINGKUNGAN
STOCKHOLDERS
OWNERS
SUPPLIERS
ORGANIZATION
EMPLOYEES
Source : Alan Nankervis,2005:75
CUSTOMERS
ANALISIS LINGKUNGAN
• Lingkungan Internal yang berpengaruh langsung terhadap
Organisasi ( Direct Internal Environment Organization )
• Lingkungan internal organisasi adalah segala sesuatu yang
berada disekitar atau di dalam organisasi yang berpengaruh
atau mempengaruhi organisasi secara langsung. Contoh :
Karyawan/pegawai organisasi yang bersangkutan, system
organisasi, peraturan-peraturan, pimpinan maupun
kepemimpinannya, struktur, dan sebagainya.
•
• Lingkungan Eksternal yang berpengaruh langsung
terhadap Organisasi ( Direct External Environment
Organization)
• Lingkungan eksternal organisasi adalah segala sesuatu
yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi
atau berpengaruh secara langsung terhadap
organisasi. Contoh : Kebijakan-kebijakan Pusat,
PerUndang-Undangan, Pemerintah Pusat,
Pelanggan/masyarakat yang kita layani, Dinas-Dinas
di Daerah yang berkaitan dengan Bawasda, Unit-unit
organisasi yang diawasi Bawasda, organisasiorganisasi yang menjadi pesaing kita, pemasok dan
sebagainya.
• Lingkungan Eksternal yang tidak berpengaruh
langsung terhadap Organization ( Indirect External
Environment Organization)
• Yakni lingkungan di luar organisasi namun dirasakan
tidak berpengaruh secara langsung terhadap
organisasi. Lingkungan ini biasanya digambarkan
sebagai lingkungan makro organisasi Contoh : Kondisi
politik, ekonomi, sosial di negara kita, lemahnya nilai
tukar mata uang kita dengan mata uang asing/dollar,
terorisme, dsb.
LINGKUNGAN MAKRO (EKSTERNAL-UMUM)
POLEKSOSBUDHANKAM
(POLITIK, EKONOMI, SOSIAL-BUDAYA, DAN
PERTAHANAN KEAMANAN)
IMPLIKASI LINGKUNGAN MAKRO ADALAH
BERPENGARUH PADA PERENCANAAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PARA
ADMINISTRATOR ORGANISASI
FAKTOR EKONOMI
• FAKTOR EKONOMI BERPENGARUH PADA
SEHAT DAN TIDAKNYA PERTUMBUHAN
ORGANISASI
• FAKTOR EKONOMI JUGA DAPAT MENJADI
PELUANG DAN ANCAMAN BAGI
PRODUKTIFITAS ORGANISASI
FAKTOR TECHNOLOGY
• TEKNOLOGI BERKAITAN DENGAN PENGUASAAN SKILL
DALAM DESIGN PRODUK ORGANISASI
• HASIL PERUBAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI MEMEILIKI
EFEK BERAGAM, MULAI DARI PEMBAHARUAN DESAIN
PRODUK, HINGGA EFISIENSI (PENGHEMATAN SUMBER2)
INFORMASI TENTANG TEKNOLOGI MENJADI PENTING BAGI
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI
FAKTOR DEMOGRAPHIC
• FAKTOR2 SEPERTI PENINGKATAN JUMLAH
PENDUDUK, KEMATIAN, ETNIS2 YANG ADA DI
WILAYAH/SEGMEN PASAR, DLL SANGAT
BERPENGARUH TERHADAP PELUANG ORGANISASI
UNTUK MEMPERHITUNGKAN PASAR ATAU
MEMPERLUAS PASARNYA DENGA BERBAGAI CARA
ANTARA LAIN MENGUASAI INFORMASI TENTANG
FAKTOR2 DEMOGRAFI TERSEBUT
FAKTOR POLITIK-HUKUM
• FAKTOR POLITIK DAN HUKUM SANGAT
‘DEKAT’ DENGAN ORGANISASI DAN
ADMINISTRASI. PERATURAN2 DAN
KEBIJAKAN2 ORGANISASI HARUS
BERPEDOMAN PADA HUKUM YANG
BERLAKU. SEDANGKAN HUKUM
PERUNDANGAN-UNDANGAN DICIPTAKAN
MELALUI LINGKUNGAN POLITIK DALAM
EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
FAKTOR SOCIOCULTURAL
• FAKTOR SOSIAL-BUDAYA TERKAIT DENGAN
KEHIDUPAN MASYARAKAT LUAS SEBAGAI YANG
MENCERMINKAN BUDAYA DAN INTERAKSI SOSIAL
MEREKA DALAM ORGANISASI-ADMINISTRASI.
BIASANYA TERLIHAT PADA BUDAYA ORGANSASINYA,
BUDAYA INDIVIDU SEPERTI ‘LIFE-STYLE’ dsb. JIKA
ORGANISASI PAHAM TENTANG HAL INI, MAKA
PENCIPTAAN PRODUK AKAN SESUAI DENGAN APA
YANG DIINGINKAN DAN DIBUTUHKAN
MASYARAKAT.
APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PARA
ADMINISTRATOR DAN MANAGER ?
Melihat sifat lingkungan dan urgensinya
bagi organisasi PELAYANAN PUBLIK, maka
langkah yang perlu dilakukan adalah :
1.Membaca Dengan Cepat Kondisi
Lingkungan ( Environmental Scanning)
2. Bekerjasama Untuk Menguasai
Lingkungan (Joint Ventures)
3. Menaklukkan Lingkungan Melalui
Pendidikan dan Latihan
( Training and Development)
4. Organisasi Bersedia Membuka Diri
( Open Management )
Perilaku Organisasi
Perkembangan Teori Organisasi
•
•
•
•
Klasik/tradisional  Prinsip-prinsip organisasi
Neoklasik  Perilaku
Modern  Sistem dan lingkungan
Post Modern  Continuous improvement
Human
• Manusia adalah pusat dan ukuran semua
hal (Erbesto Imbassahy de Mello)
• Apabila Anda menggali jauh ke dalam
setiap masalah, Anda akan menemukan
“orang-orang” (J. Warson Wilson)
Introducion
• Organisasi adalah sistem sosial disamping sistem
teknis-ekonomis
• Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan
pengetahuan tentang bagaimana orang bertindak di
dalam organisasi
• Kajian perilaku organisasi mencakup berbagai jenis
organisasi: publik, bisnis, sosial dll…
ASAS-ASAS
PERILAKU ORGANISASI
MEMAHAMI PERILAKU ORGANISASI
: Telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang
bertindak di dalam organisasi
Unsur pokok dalam Organisasi :
- Orang
- Struktur
- Teknologi
- Lingkungan
Hakekat Manusia :
-Perbedaan Individu
-Orang seutuhnya
-Perilaku yang termotivasi
-Nilai Orang (martabat manusia)
HAKEKAT ORGANISASI :
1.Sistem Sosial
2.Kepentingan Bersama
PENDEKATAN PERILAKU ORGANISASI :
1.Pendekatan Antardisiplin, perpaduan banyak disiplin
2.Pendekatan Sumber Daya Manusia (Suportif), dukungan
pertumbuhan atau perkembangan pegawai untuk mencapai keefektifan
3.Pendekatan Kontingensi, peluang adanya perilaku yang berbeda-beda
yang diperlukan oleh berbagai lingkungan yang berlainan untuk mencapai
keefektifan
4.Pendekatan Produktivitas, rasio yang membandingkan berberbagai unit
keluaran dengan unit masukan
5.Pendekatan Sistem, interaksi semua bagian organisasi dalam hubungan
yang rumit
PERJANJIAN PSIKOLOGIS DAN EKONOMI
PEGAWAI
Perjanjian
Psikologis
Pegawai:
Apabila harapan terpenuhi:
-Kepuasan kerja tinggi
-Prestasi tinggi
-Tetap bertahan dalam organisasi
Bila harapan tidak terpenuhi :
-Kepuasan Kerja rendah
-Prestasi Rendah
-Pengunduran diri
MAJIKAN
Perjanjian
Ekonomi
Majikan
Apabila harapan terpenuhi:
-Pegawai dipertahankan
-Kemungkinan Promosi
Apabila harapan tidak terpenuhi:
-Tindakan Perbaikan /Disiplin
-Kemungkinan pemberhentian
Unsur Pokok Perilaku Organisasi
Orang
Lingkungan
luar
Organisasi
Struktur
Teknologi
Unsur Perilaku Organisasi:
Orang
•
•
•
•
•
Orang-orang membentuk sistem sosial intern organisasi
Terdiri dari orang-orang dan kelompok:
– Kelompok besar -- kecil
– Kelompok formal – informal
Kelompok bersifat dinamis: terbentuk– berubah—berceraiberai
Orang dalam organisasi: makhluk hidup yg berjiwa, berpikiran dan berperasaan
Organisasi dibentuk untuk melayani manusia, bukan sebaliknya orang hidup untuk
melayani organisasi
Unsur Perilaku Organisasi:
Struktur
• Menentukan hubungan resmi orang-orang di
dalam organisasi
• Perbedaan struktur: perbedaan tugas dan
wewenang
• Perilaku orang dalam organisasi dibatasi dan
ditentukan oleh struktur
Konsep Dasar
•
•
•
Hakikat manusia:
– Perbedaan individu
– Orang seutuhnya
– Perilaku termotivasi
– Nilai orang (martabat)
Hakikat organisasi:
– Sistem sosial
– Kepentingan bersama
Hasil:
– Perilaku organisasi holistik
Hakikat Manusia:
Perbedaan Individu
• Punya banyak kesamaan (sedih kehilangan sesuatu, senang
dapat anugerah)– tetapi setiap orang tetap berbeda secara
individual
• Milyaran manusia hidup…masing-masing memiliki perbedaan
satu sama lain
• Seseorang di dalam organisasi dipandang sebagai manusia
yang mempunyai segenap karakteristik tersendiri
• Hukum perbedaan individu:
Masing-masing orang berbeda satu sama lain secara khas
Hakikat Manusia:
Orang Seutuhnya
• Pandang manusia secara utuh, tidak hanya penampilan fisik
tapi juga psikososial
• Taraf kemampuan seseorang tak dapat dipisahkan dari latar
belakang dan pengetahuannya
• Kehidupan di rumah tak dapat dipisahkan seluruhnya dari
kehidupan tempat kerja
• Kondisi emosional tak dapat dipisahkan dari kondisi fisik
• Misal: Kerja lembur dengan bayaran mahal dapat dikalahkan
oleh kepentingan keluarga
Hakikat Manusia:
Perilaku Termotivasi
•
•
•
•
Perilaku tertentu karena sebab tertentu
Stimulus  respon
Daya dorong suatu aktivitas
Motivasi merupakan hal penting bagi
penyelenggaraan organisasi betapa pun
lengkap dan canggihnya infrastruktur
Hakikat Manusia:
Nilai Orang (Martabat Manusia)
• Orang-orang perlu dibedakan dari faktor produksi
lainnya karena derajatnya lebih tinggi dari semua hal
di alam semesta
• Anggota organisasi ingin selalu dihormati sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia
• Menolak pendekatan tradisional bahwa manusia
sebagai alat produksi
Hakikat Organisasi:
Sistem sosial
• Organisasi adalah sistem sosial  aktivitas organisasi diatur
oleh kaidah sosial dan psikologi
• Perilaku organisasi dipengaruhi oleh dorongan kelompok dan
individu di dalam organisasi
• Perlakuan terhadap seseorang berdampak pada lingkungan
sosialnya  penolakan terhadap keputusan karena kelompok
sosial
SISTEM SOSIAL
(Budaya, Peran, Status)
Sistem Sosial : Seperangkat hubungan
manusia yang rumit yang berinteraksi dalam
banyak cara.Dimana sebuah sistem dikatakan
dalam keseimbangan sosial apabila terdapat
suatu dinamika yang menyeimbangkan
semua bagiannya yang saling tergantung dan
memberikan perubahan yang fungsional /
menguntungkan bagi sistem
SISTEM
SOSIAL
BUDAYA
Perubahan Budaya
Etika Kerja
TanggungjawabSosial
PERAN
Sosialisasi
Persepsi Peran
Konflik Peran
Peran ganda
Keseimbangan Sosial
Tindakan fungsionalitas
Perjanjian psikologis &
ekonomi
Keadilan
STATUS
Hubungan Status
Simbol Status
Sumber Status
Pentingnya Status
Hakikat Organisasi:
Kepentingan Bersama
• Organisasi memerlukan anggota, dan anggota juga
memerlukan organisasi
• Organisasi dibentuk atas dasar kebersamaan kepentingan para
anggota
• Anggota memandang organisasi sebagai sarana untuk
mencapai tujuannya, sedangkan organisasi membutuhkan
anggota untuk pencapaian tujuan organisasi
Hakikat Organisasi:
Kepentingan Bersama
Tujuan
pegawai
Pegawai
Tujuan yg timbul
dari kepentingan
bersama
Tujuan
organisasi
Pencapaian
tujuan
bersama
Organisasi
Peran Perilaku Organisasi
Tujuan individu
Sistem
administrasi
Perilaku
Organisasi
Hubungan orang
dgn organisasi
lebih baik
Tujuan organisasi
Tujuan masyarakat
Perilaku Organisasi Holistik
• Menafsirkan hubungan orang-organisasi
dalam hubungannya dengan:
– Orang seutuhnya
– Kelompok seutuhnya
– Organisasi seutuhnya
– Sistem sosial secara keseluruhan
Iklim Organisasi
• Lingkungan manusia di mana para pegawai organisasi
melakukan pekerjaan mereka
• Bisa mengacu lingkungan suatu departemen, unit,
cabang, atau organisasi secara keseluruhan.
• Organisasi cenderung menarik dan mempertahankan
orang-orang yang sesuai dengan iklimnya
Iklim Organisasi
• Dapat mempengaruhi motivasi, prestasi, dan
kepuasaan kerja, produktivitas
• Dapat menjadi aset organisasi
• Pendisiplinan yang tidak bijaksana melalui
penekanan  produktivitas… tapi
mengorbankankan iklim organisasi… 
produktivitas menurun
Unsur Iklim yang Menyenangkan
• Kualitas
kepemimpinan
• Komunikasi ke atas
dan ke bawah
• Perasaan melakukan
pekerjaan yg
bermanfaat
• Tanggung jawab
Keith Davis & John W. Newstrom, 1990
• Imbalan yg adil
• Tekanan pekerjaan yg
nalar
• Adanya kesempatan
• Pengendalian struktur
dan birokrasi yg nalar
• Keikutsertaan
Profil Iklim Organisasi
Model Perilaku Organisasi
Model Cangkokan:
Teori Z
• Model integratif perilaku organisasi
• William Ouchi
• Mengadaptasi unsur-unsur manajemen Jepang dalam
kebudayaan Amerika
• Meningkatkan keakraban, kerjasama, hubungan saling
percaya di antarakarywan, manajer, kelompok lainnya.
• Pembentukan tim industri dan lingkungan kerja yg stabil dan
padu
• Kemandirian ---- Kerjasama team work
SUMBER
• Teori Organisasi Publik:
Perilaku Organisasi, Ali Rochman
• Lingkungan Organisasi, Amy Rahayu
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Pertemuan 4
OMPE
Sistem Pelayanan Kesehatan
Dubois & Miley (2005 : 317) :
• Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan
pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan kompleks,
terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk
masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam
berbagai keadaan.
• Berbagai sistem pelayanan kesehatan meliputi :
pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit-rumah
sakit, klinik-klinik medikal, organisasi-organisasi
pemeliharaan kesehatan, lembaga kesehatan rumah,
perawatan dalam rumah, klinik-klinik kesehatan
mental, dan pelayanan-pelayanan rehabilitasi.
• Pekerja sosial bekerja dalam berbagai sistem pelayanan
kesehatan.
Menurut Zastrow (1982 : 319 – 322) :
Pelayanan kesehatan diorganisasi dalam komponen :
1) Praktek dokter sendiri, kurang disupervisi, hanya
bertanggungjawab kepada pasien, relatif terisolasi.
2) Setting pelayanan rawat jalan berkelompok, seperti
balai-balai pengobatan atau klinik-klinik khusus (seperti
klinik ginjal, balai pengobatan gigi) atau yang
diselenggarakan di perguruan tinggi atau sekolahsekolah, di pabrik-pabrik, di perusahaan-perusahaan
atau tempat-tempat kerja lain.
3) Setting Rumah sakit
5) Pelayanan kesehatan masyarakat yang diorganisir
dalam berbagai tingkatan : lokal, regional, oleh
pemerintah pusat atau nasional, dan internasional.
Umumnya pelayanan kesehatan masyarakat
disediakan melalui program-program kesehatan
secara lokal, lebih fokus pada promotif dan
pencegahan atau upaya perubahan masyarakat
dalam mengatasi suatu masalah kesehatan, seperti
memberantas penyakit menular.
Menurut Johntson, M. (1988: 7 - 18)
Sistem kesehatan terbagi ke dalam subsitem:
1. Yang menitikberatkan pada pelayanan
kuratif
2. Yang menitikberatkan pada pelayanan
promotif dan preventif
Unsur-unsur pelayanan kesehatan
• Indonesia masih tertinggal
dibandingkan negara tetangga
• Strategidesentralisasi kesehatan
4b. Desentralisasi (R).ppt
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Visi Baru
Masyarakat Sehat Yang Mandiri
dan Berkeadilan
Program pembangunan kesehatan
Penyelenggaraan Sistem Kesehatan
• Ruang lingkup penyelenggaraan dihadapkan pada
beberapa unsur penting dalam input sistem, mis.
faktor sumber dayaunsur sumber pembiayaan
merupakan faktor yang krusial
• UU Nomor 36 Tahun 2009  Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis.
• Sistem Kesehatan Nasional  acuan
dalam menerapkan pendekatan
pelayanan kesehatan primer yang
secara global telah diakui sebagai
pendekatan yang tepat dalam
mencapai kesehatan bagi semua di
mana di Indonesia diformulasikan
visi Masyarakat yang Sehat Mandiri
dan Berkeadilan.
Unsur-unsur Sistem Pelayanan Kesehatan
• Menurut Rahmat (2004), berdasarkan tinjauan
perkembangan di Indonesia dan unsur-unsur
pembangunan kesehatan di berbagai negara
di dunia, unsur-unsur penyelenggaraan sistem
kesehatan meliputi :
– Input (masukan)
– Proses
– Output (keluaran)
Jenis dan bentuk Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan
1. UPAYA KESEHATAN
• Upaya kesehatan diselenggarakan dalam
bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
Upaya kesehatan dilaksanakan melalui
kegiatan
:
• pelayanan kesehatan pada
• pelayanan kesehatan;
• pelayanan kesehatan
tradisional;
• peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit;
• penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan;
• kesehatan reproduksi;
• keluarga berencana;
• kesehatan sekolah;
• kesehatan olahraga;
•
•
•
•
•
•
•
•
bencana;
pelayanan darah;
kesehatan gigi dan mulut;
lenanggulangan gangguan
penglihatan dan gangguan
pendengaran;
kesehatan matra;
pengamanan dan penggunaan
sediaan farmasi dan alat
kesehatan;
pengamanan makanan dan
minuman;
pengamanan zat adiktif; dan/atau
bedah mayat.
2. PEMBIAYAAN KESEHATAN
• Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk
penyediaan pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan dengan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan
berdaya guna untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan
agar meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya.
• Sumber pembiayaan :
– Pemerintah : minimal sebesar 5% (lima persen) dari
anggaran pendapatan dan belanja negara di luar gaji.
– Pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota
dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji.
– Besaran anggaran kesehatan diprioritaskan untuk
kepentingan pelayanan publik yang besarannya
sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari anggaran
kesehatan dalam anggaran pendapatan dan belanja
negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
• Alokasi Pembiayaan :
– Pelayanan kesehatan di bidang pelayanan
publik, terutama bagi penduduk miskin,
kelompok lanjut usia, dan anak terlantar.
– Alokasi pembiayaan kesehatan yang
bersumber dari swasta dimobilisasi melalui
sistem jaminan sosial nasional dan/atau
asuransi kesehatan komersial.
Landasan perlunya sistem pembiayaan
kesehatan
•
•
•
•
•
•
•
•
Tinjauan Sosial Politik
Tinjauan Ekonomi
Sumber Daya Kesehatan
Manajemen Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Penyelenggara Sistem Kesehatan
Hubungan Antar berbagai Subsistem dan
Komponen
Tinjauan Sosial Politik
• Kebijakan pemerintah : DESENTRALISASI bidang
kesehatan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah
Dampak
pelayanan kesehatan ditentukan
kemampuan pemerintah daerah masing-masing
Tinjauan Ekonomi
• Argadiredja (2003)  tubuh yang tidak sehat
akan sangat memengaruhi besarnya
pendapatan mereka pada hari itu Sakit
berkepanjangan mengakibatkan mereka
terbebani secara finansial karena harus berobat
Kemiskinan
Kesakitan
3. SUMBER DAYA KESEHATAN
• Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala
bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan,
sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas
pelayanan kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
• Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
4. OBAT DAN PERBEKALAN
jaminan
ketersediaan
jaminan mutu obat
dan perbekalan
kesehatan
tiga unsur utama
jaminan pemerataan
• upaya yang menjamin ketersediaan, pemerataan, serta mutu
obat & perbekalan kesehatan secara terpadu & saling
mendukung menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
• Perbekalan kesehatan adalah semua bahan
dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
• Obat adalah bahan atau paduan bahan,
termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan,
WHO  delapan aspek dalam meningkatkan
perhatian dan pemberdayaan masyarakat terhadap
kesehatan, yaitu:
1) peningkatan pendidikan kesehatan dan metode pencegahan
penyakit;
2) peningkatan supply makanan dan nutrisi tepat;
3) terjaminnya supply air bersih dan sistem sanitasi;
4) pusat kesehatan anak dan ibu dan perencanaan berkeluarga;
5) imunisasi bagi masyarakat;
6) pencegahan dan kontrol penyakit endemik lokal;
7) pengobatan yang intensif bagi penyakit umum; dan
8) tersedianya pasokan obat-obatan
5. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
• UU no 36 tahun 2009  pembinaan
masyarakat : penyuluhan kesehatan
masyarakat  meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan, dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat, aktif, dan
berperan serta dalam upaya kesehatan.
• masalah kesehatan adalah tanggung jawab
bersama setiap individu, masyarakat,
pemerintah, dan swasta
6. MANAJEMEN KESEHATAN
• unsur manajemen kesehatan, yaitu
– administrasi
– pengelolaan informasi kesehatan,
– pengelolaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) kesehatan, serta
– penyelenggaraan hukum kesehatan.
Di negara lain Perencanaan,
Administrasi, Regulasi (standar
pelaksanaan) dan Legalitas (dukungan
Hubungan Antar berbagai Subsistem dan Komponen
Relasi antarlima komponen pembentuk sistem tersebut adalah:
1. tersedianya jenis sumber daya (manusia maupun fisik);
2. berdasarkan sumber daya, organisasi  program untuk
mendapatkan market yang ada;
3. sumber pembiayaan dari berbagai sumber  membiayai
penyediaan sumber daya & jasa pelayanan;
4. untuk mendapatkan jenis pelayanan yang layak, publik
maupun swasta  manajemen organisasi sangat
diperlukan;
5. hasil akhir  dukungan sistem dalam menyediakan
pelayanan jasa kesehatan bagi semua orang
Pengorganisasian Clinical Governance
Pengembangan di Puskesmas dan Rumah Sakit
Good quality care terdiri atas 3 komponen,
yakni:
– Patient development
– Professional development
– Organizational development
• Patient development:
– Informed choice (pilihan yang diinformasikan pd
pasien)
– Advocacy and support
– Feedback
– Partnership
• Professional development:
– Education
– Audit
– EBP
– Guidelines
– Learning from errors
• Organizational development:
– Teamwork
– Leadership
– Information support
Hal-hal di bawah ini mendorong status quo
Apakah anda termasuk di dalamnya ?
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
I know best
Clinicians don’t need managers
The more senior you are the more you know
Admitting to mistakes is taboo
Even though we talk about quality we only asses on the
quantity
But… I’ve always done it this way
There are no reward for doing well
It is wrong to seek answers/consult others
Doctors’ time is more valuable than nures’
The past was much better
Nothing ever changes
Basic principles
• Mengupayakan Clinical governance pada
mainstream
• Kerja tim dan kepemimpinan yang efektif
• Kolaborasi dan kemitraan
• Monitoring kemajuan secara rutin
• Pemanfaatan sumber daya yang tersedia
untuk memperoleh efek yang maksimal: SDM,
waktu, informasi, pelatihan, dsb
• Mampu mengatur sendiri (Self regulation)
• Keterbukaan
10 Basic rules for improving quality of care
• Pelayanan berbasis hubungan penyembuhan (pasien
dan clinicians) yang harmonis
• Penyesuaian-penyesuaian berbasis kebutuhan dan
tata nilai pasien
• Pasien adalah sumber pengendali
• Tukar menukar pengetahuan dan arus informasi yang
bebas
• Pengambilan keputusan berbasis evidens
• Keamanan terintegrasi dalam sistem pelayanan
• Keterbukaan
• Kebutuhan pelanggan diantisipasi
• Mengatasi pemborosan
• Kerjasama antar para clinicians
Components of Clinical Governance
• Adanya penanggung jawab thd jaminan mutu
klinis
• Clinician senior yang diberi tanggung jawab thd
sistem pelayanan klinis dan monitoringnya
• Adanya Struktur CG
• Dokumentasi dan sistem pelaporan yang teratur
• Pelaporan tahuan dari kegiatan CG
• Partisipasi penuh dari semua clinicians.
• EBP
• Clinical standards dan rekomendasi organisasi
profesi
Components of Clinical Governance
• Perencanaan dan pengembangan SDM (clinicians) terintegrasi
dalam perencanaan organisasi
• Tersedia Continuing Professional Development dan dukungan
secara lokal
• Jaminan keamanan untuk melakukan akses dan penyimpanan
informasi pasien yang bersifat konfidensial
• Monitoring thd pelayanan klinis dan sistem dokumentasi yang
memadai
• Proses untuk menjamin mutu pelayanan klinis tersedia dan
terintegrasi dalam program-program mutu organisasi
• Dukungan dan dorongan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian dan pengembangan
Components of Clinical Governance
• Perencanaan dan pengembangan SDM (clinicians) terintegrasi
dalam perencanaan organisasi
• Tersedia Continuing Professional Development dan dukungan
secara lokal
• Jaminan keamanan untuk melakukan akses dan penyimpanan
informasi pasien yang bersifat konfidensial
• Monitoring thd pelayanan klinis dan sistem dokumentasi yang
memadai
• Proses untuk menjamin mutu pelayanan klinis tersedia dan
terintegrasi dalam program-program mutu organisasi
• Dukungan dan dorongan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian dan pengembangan
Components of Clinical Governance
• Risk management
• Risiko klinis dikaji secara sistematis dan adanya
program untuk mengurangi risiko
• Tersedia prosedur bagi semua kelompok profesional
untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kinerja
yang kurang
• Adanya prosedur penanganan komplain
• Adanya prosedur peningkatan kinerja klinis
(profesional)
• Prosedur pelaporan tentang pelaksanaan aturan
main para tenaga profesi dan kinerja, dan tingkat
kinerja yang diharapkan dari tiap karyawan
Bagaimana pengorganisasian di RSUD ?
• CG tidak hanya dokter, tetapi semua praktisi
klinis di rumah sakit
• Komite/subkomite CG
• Steering Committee
• Cross-functional groups
• Intradepartemental groups
• Posisi Komite Medik bagaimana ?
•
•
•
•
•
•
•
Pengorganisasian di Dinkes Kab/Kota dan
puskesmas untuk primary care
Lingkup kegiatan CG untuk primary care: pelayanan
kes dasar di berbagai institusi pemerintah dan swasta
Koordinator/Komite CG di tingkat kabupaten ?
Koordinator/Subkomite CG di eks kawedanan ?
Keterlibatan Private Practitioners: dokter, bidan,
perawat
Forum CG di tingkat Kabupaten
Forum CG untuk para dokter praktek swasta
Kelompok-kelompok CG di masing-masing organisati,
misal di puskesmas: kel pelayanan medis dasar, kel
pelayanan klinis untuk kesehatan ibu dan anak, kel
pelayanan klinis gigi
Sistem Pelayanan Kesehatan di
Indonesia
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pengertian, maksud, dan Kegunaan
Visi – misi-tujuan - prinsip
Strategi
Landasan
Prinsip dasar
Kedudukan
Subsistem
Pengembangan di daerah/desentralisasi
Indikator pencapaian dan indikator kinerja
Sistem Kesehatan Nasional
• Untuk menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan, diperlukan
dukungan Sistem Kesehatan Nasional
yang tangguh.
• Di Indonesia, Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) telah ditetapkan pada
tahun 1982.
• SKN secara terus menerus mengalami
perubahan sesuai dengan dinamika
masyarakat
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Pembangunan kesehatan diselenggarakan
berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan, 2)
Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil dan
merata, serta 4) Pengutamaan dan manfaat.
Visi-misi Kementrian Kesehatan 2011.ppt
Pengertian SKN
• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan
cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam
satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Dasar 1945.
Maksud dan Kegunaan Sistem
Kesehatan Nasional
• mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam
rangka pemenuhan hak asasi manusia, memperjelas
penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai
dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Bidang Kesehatan (RPJP-K) Tahun 2005-2025,
memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang
transformatif, melaksanakan pemerataan upaya
kesehatan yang terjangkau dan bermutu, serta
meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan
pembangunan nasional.
• Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan
memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan
kesehatan dasar (primary health care) yang meliputi:
1) Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan
merata, 2) Pemberian pelayanan kesehatan yang
berpihak kepada rakyat, 3) Kebijakan pembangunan
kesehatan, dan 4) Kepemimpinan.
• Gambaran keadaan masyarakat
Indonesia di masa depan atau Visi yang
ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan dirumuskan dalam
Visi-misi Kementrian Kesehatan 2011.ppt
Tujuan SKN
• Tujuan SKN adalah terselenggaranya
pembangunan kesehatan oleh semua potensi
bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan
berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Prinsip-Prinsip SKN
• Perikemanusiaan
• Adil dan Merata
• Pemberdayaan dan Kemandirian
Masyarakat
• Pengutamaan dan Manfaat
LANDASAN SKN
•
•
Landasan idiil yaitu Pancasila
Landasan konstitusional yaitu UUD 1945,
khususnya:
–
–
–
–
–
Pasal 28 A
Pasal 28 B ayat (2)
Pasal 28 C ayat (1)
Pasal 28 H ayat (1)
Pasal 34 ayat (2)
• Landasan Operasional
Dasar-dasar SKN
•
•
•
•
•
•
•
Hak asasi Manusia
Sinergisme dan kemitraan yang dinamis
Komitmen dan tata pemerintahan yang baik
Dukungan regulasi
Antisipatif dan pro aktif
Responsif gender
Kearifan lokal
KEDUDUKAN SKN
• Supra Sistem SKN
Supra Sistem SKN Ketahanan Nasional
SKN + berbagai subsistem lainmencapai
Tujuan Bangsa Indonesia dalam PembukaanUUD
1945  melindungi segenap Bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan iku
tmelaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
•
Kedudukan SKN terhadap sistem nasional
lain
– SKN harus berinteraksi secara harmonis dengan
berbagai sistem nasional tersebut, seperti:
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Perekonomian Nasional
Sistem Ketahanan Pangan Nasional
Sistem Hankamnas
Sistem-sistem nasional lainnya
– SKN  mendorong kebijakan dan upaya dari
berbagai sistem nasional sehingga berwawasan
kesehatan berkontribusi positif terhadap
keberhasilan pembangunan kesehatan.
•
Kedudukan SKN terhadap Sistem Kesehatan
Daerah (SKD)
– SKN merupakan suprasistem dari SKD
– SKD menguraikan secara spesifik unsur-unsur
upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan,SDM
kesehatan, sumber daya obat & perbekalan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat &
manajemen kesehatan sesuai potensi & kondisi
daerah.
– SKD  acuan berbagai pihak dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
daerah
• Kedudukan SKN dalam perkembangan
masyarakat dan swasta
– SKN harus dapat mewarnai potensi swasta
sehingga sejalan dengan tujuan
pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan.
SKN terdiri dari enam
subsistem, yakni:
• Subsistem Upaya Kesehatan
(kuratif/rehabilitatif, promotif dan
pencegahan)
• Subsistem Pembiayaan Kesehatan
• Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan
• Subsistem Farmasi, alat Kesehatan, dan
Makanan
• Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
• Subsistem Manajemen dan Informasi
Kesehatan
Model pembangunan kesehatan di Indonesia
Paradigma Lama
1. Program dan Kebijakan yang
top-down
2. Mentalis nrimo
3. Meninabobokan potensi local
4. Pembangunan kesehatan
berbasis pemerintah
5. Sistem purnabayar pelayanan
kesehatan
6. Pembangunan kesehatan
sektoral
Paradigma Lama
1. Pogram dan kebijakan yang
bottom-up
2. Mentalitas proaktif
3. Pemberdayaan sumber daya
local
4. Pembangunan kesehatan
berbasis Masyarakat
5. Sistem prabayar pelayanan
kesehatan
6. Pembangunan kesehatan
multisektor
PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT
Berdasarkan pemahaman situasi dan adanya perubahan
terhadap konsep sehat –sakit serta makin kayanya khasanah ilmu
pengetahuan dan informasi tentang determinan kesehatan yang
bersifat multifaktural, telah mendorong pembangunan kesehatan
nasional kearah paradigma baru, yaitu pardigma sehat
Paradigma adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada
peningkatan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya
penyembuhan orang sakit, sehingga kebijakan lebih ditekankan
pada upaya promotif dan preventif dengan maksud melindungi dan
meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat dan lebihn produktif
serta tidak jatuh sakit karena adanya upaya preventif. Sehingga
perlu diupayakan semua polecy pemerintah selalu berwawasan
kesehatan dengan mottonya menjadi ― Pembangunan Berwawasan
Kesehatan‖
Paradigma sehat diharapkan menjadi suatu cara pandang ― baru ― masyarakat
yang merupakan perubahan pandang terhadap konsep sehat sakit. Paradigma
sehat dijadikan sebagai suatu komitmen
gerakan nasional segenap masyarakat sehingga betul-betul kesehatan
menjadi tanggung jawab bersama (shared responsibility) yang
mengacu pada prinsip-pronsip kemitraan ( partner ship).
Menggunakan paradigma sehat maka segenap masyarakat bersama
pemerintah menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan
kesehatan agar terwujud ― INDONESIA SEHAT TAHUN 2010‖.
Wujud nyata para digma sehat
Merealisasikan visi Indonesia Sehat tahun 2010 yaitu
gambaran masa depan masyarakat Indonesia yang akan dicapai
melalui penyelenggarakan pembangunan kesehatan yakni :
1. Masyarakat bangsa dan negara yang ditandai dengan penduduknya
hidup dalam lingkungan yang sehat.
2. Berperilaku hidup bersih dan sehat
3. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata
4. memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh
Empat tujuan strategis desentralisasi bidang
kesehatan
• Terbangunnya komitmen antara pemerintah daerah
legislatif, masyarakat dan stakeholder lainnya guna
kesinambungan pembangunan kesehatan;
• Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia;
• Terlindunginya kesehatan masyarakat, khususnya
penduduk miskin, kelompok rentan, dan daerah
miskin;
• Terwujudnya komitmen nasional dan global dalam
program kesehatan daerah dan tertatanya
manajemen kesehatan di era desentralisasi.
• Pertama, status kesehatan yakni yang
Indikator
pencapaian
SKN
ditentukan
oleh
dua
menunjuk pada tingkat kesehatan yang
determinan
berhasil dicapai
oleh SKN yang
dihitung dengan menggunakan
disability adjusted life expectancy
(DALE).
• Kedua, tingkat ketanggapan
(responsiveness) system kesehatan
yakni yang menunjuk pada kemampuan
SKN dalam memenuhi harapan
masyarakat tentang bagaimana mereka
ingin diperlakukan dalam memperoleh
pelayanan kesehatan. Hasil yang
diperoleh untuk indikator ini
menempatkan Indonesia pada urutan
Indikator kinerja SKN ditentukan oleh tiga
determinan
• Pertama, distribusi tingkat kesehatan di suatu
negara ditinjau dari kematian Balita.
• Kedua, distribusi ketanggapan (responsiveness)
sistem kesehatan ditinjau dari harapan
masyarakat.
• Ketiga, distribusi pembiayaan kesehatan
ditinjau dari penghasilan keluarga. Hasil yang
diperoleh untuk indikator ini menempatkan
Indonesia pada urutan ke 92 dari 191 negara
anggota WHO yang dinilai
Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan adalah inisiatif semua
komponen bangsa dalam menetapkan perencanaan pembangunan selalu
berorientasi untuk mengedapankan upaya promotif dan preventif pada
masalah kesehatan, walaupun bukan berarti mengesampingkan kegiatan
kuratif.
Gerakan tersebut berlaku untuk semua komponen bangsa yang harus
berpartisipasi secara aktif baik yang berupa kegiatan individu, keluarga,
kelompok masyarakat, instansi pemerintah ataupun swasta. Promotif yang
dimaksud adalah suatu upaya untuk meningkatkan status kesehatan dan
menjaganya dari semua kemungkinan-kemingkinan yang menyebabkan
timbulnya penyakit dan masalah kesehatan. Kegiatan tersebut bisa
berupa meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, menjaga
kebugaran tubuh, mengatur menu seimbang termasuk didalamnya
kegiatan rekreasi dan pembinaan mental spiritual
Kegiatan preventif dapat dilaksanakan dengan cara mencegah dan
menghindari timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lain. Kegiatan ini bisa
berupa pemberian imunisasi, perbaikan lingkungan ( hygiene dan sanitasi
)baik perorangan, perumahan, industri rumah tangga maupan indistri
perusahaan. Kegiatan preventif juga diulakukan untuk menghindari terjadinya
kecelakaan lalu lintas juga kereta api dan keselamatan kerja terhadap seluruh
pekerja termasuk pekerja perusahaan. Pada tingkat perusahaan dan
departemen dampak lingkungan dengan kegiatan analisa dampak lingkungan
( AMDAL)
Pada departemen yang terkait misalkan Departemen Pertanian harus
dipikirkan juga bagaimana mencegah dan mengurangi terjadinya dampak
insectisida terhadap penggunanya.
Contoh yang lain : misal pada kegiatan industri perusahaan, jadi semua
industri perusahaan dalam mengolah produknya harus sudah memikirkan
dampak lingkungan utamanya terhadap pengolahan polutan (limbah
produksi) sehingga memenuhi batas ambang kesehatan yang ditentukan
PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN
PROMOTIF
•Mening
katkan
Pengeta
huan
•Menjaga
stamina
tubuh
•Menu
seimbang
PREVENTIF
•Imunisasi
•Taat lalu
•Hygiene
Lintas
•Lingkungan •Keselama
•Amdal
tan
kerja
curatif
•Pengobat
an
Rehabili
tasi
Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
128/MENKES/SK/II/2004
Pembukaan UUD 1945 Alinea 4
Program Pembangunan Nasional
Pembangunan Kesehatan
Upaya Kesehatan
Puskesmas
Pendahuluan
• Tahun 2006
– Puskesmas
• Puskesmas Rawat Inap
• Puskesmas Non-Rawat Inap
(2002)
– Puskesmas Pembantu
(2002)
– Puskesmas Keliling
• Perahu
• Ambulance
8.015 unit
2.497 unit
5.459 unit
21.587 unit
548 unit
6.366
Sarana Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat
• Tahun 2006
– Posyandu
– Polindes
– Pos Obat Desa
– Poskesdes
– Desa siaga
269.202 (3,85)
25.754 (0,37)
9.598 (0,14)
12.942
12.300
Masalah Puskesmas
• Visi, misi dan fungsi puskesmas belum
jelas  pelaksanaan program puskesmas
belum optimal
• Beban kerja puskesmas terlalu berat:
– Rujukan kesehatan dari dan ke dinas
kesehatan kabupaten kurang berjalan
– Dinas kesehatan lebih banyak melaksanakan
tugas-tugas administratif
Masalah Puskesmas
• Sistem manajemen Puskesmas perlu
disesuaikan dengan prinsip otonomi
• Pengelolaan kegiatan Puskesmas masih
terlalu bersifat sentralistik
• Kegiatan Puskesmas kurang berorientasi
pada masalah dan kebutuhan masyarakat
setempat
Masalah Puskesmas
• Keterlibatan masyarakat belum optimal
– Kurang berhasil menumbuhkan inisitif dan rasa
memiliki
– Belum mampu mendorong kontribusi sumber
daya dari masyarakat
• Sistem pembiayaan Puskesmas belum
mengantisipasi arah perkembangan masa
depan (sistem pembiayaan pra-upaya)
Pengertian
• Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten
yang bertanggung jawab
melaksanakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja
Unit Pelaksana Teknis
• Menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional dinas kesehatan
kabupaten
• Unit pelaksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan
di Indonesia
Pembangunan Kesehatan
• Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal
Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
• Puskesmas hanya bertanggung jawab
hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh dinas kesehatan
kabupaten sesuai dengan
kemampuannya
Wilayah Kerja
• Satu kecamatan
• Secara operasional bertanggung jawab
langsung kepada dinas kesehatan
kabupaten
Visi Puskesmas
• Tercapainya Kecamatan Sehat yang Mandiri
dan Berkeadilan
• Indikatornya:
– Lingkungan sehat
– Perilaku sehat
– Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
– Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Misi Puskesmas
• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat
• Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
Tujuan Puskesmas
• Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Masyarakat Sehat Mandiri dan
Berkeadilan
Fungsi Puskesmas
• Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan
Kesehatan
• Pusat Pemberdayaan Masyarakat
• Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
– Pelayanan Kesehatan Perorangan
– Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Kedudukan Puskesmas
• Sistem Kesehatan Nasional
– Sarana pelayanan kesehatan strata pertama
• Sistem Kesehatan Kabupaten
– Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan kabupaten
• Sistem Pemerintahan Daerah
– Unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten
bidang kesehatan di tingkat kecamatan
Kedudukan Puskesmas
• Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata
Pertama
– Mitra (LSM dan swasta)
– Pembina (berbasis masyarakat)
Organisasi Puskesmas
• Struktur Organisasi
– Bergantung dari kegiatan dan beban tugas
– Penyusunan struktur dilakukan oleh dinas
kesehatan dengan penetapannya dengan
peraturan daerah
• Kriteria Personalia
– Kepala puskesmas harus sarjana di bidang
kesehatan yang kurikulum pendidikannya
mencakup kesehatan masyarakat
Organisasi Puskesmas
• Eselon Kepala Puskesmas
– Setingkat dengan eselon III-B
SDM Kesehatan di Puskesmas
•
•
•
•
Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat
Bidan
10.763 (1-2)
4.296
52.753 (6-7)
52.168 (6-7)
Tata Kerja Puskesmas
• Dengan kantor kecamatan
– Koordinasi
– Fasilitasi
• Dengan dinas kesehatan kabupaten
– Bertanggung jawab
– Menerima bantuan administratif dan teknis
Tata Kerja Puskesmas
• Dengan jaringan pelayanan kesehatan strata
pertama
– Kerjasama (rujukan dan memantau kegiatan)
– Bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan
• Dengan jaringan pelayanan kesehatan rujukan
– Kerjasama
Tata Kerja Puskesmas
• Dengan lintas sektor
– Koordinasi
• Dengan Masyarakat
– Pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP)
Badan Penyantun Puskesmas
• Suatu organisasi yang menghimpun tokohtokoh masyarakat peduli kesehatan yang
berperan sebagai mitra kerja Puskesmas
dalam menyelenggarakan upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas
Fungsi BPP
• Melayani kebutuhan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan oleh puskesmas (to
serve)
• Memperjuangkan kepentingan kesehatan dan
keberhasilan pembangunan kesehatan oleh
puskesmas (to advocate)
• Melaksanakan tinjauan kritis dan memberikan
masukan tentang kinerja puskesmas (to
watch)
Upaya Puskesmas
• Upaya Kesehatan Wajib
• Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Wajib
• Upaya Promosi Kesehatan
• Upaya Kesehatan Lingkungan
• Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana
• Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
• Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular
• Upaya Pengobatan
Upaya Kesehatan Pengembangan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya Kesehatan Olahraga
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya Kesehatan Mata
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Azas Penyelenggaraan Puskesmas
• Azas Pertanggungjawaban Wilayah
• Azas Pemberdayaan Masyarakat
• Azas Keterpaduan
– Lintas Program dan Lintas Sektor
• Azas Rujukan
– Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
– Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
• Rujukan sarana dan logistik
• Rujukan tenaga
• Rujukan operasional
Manajemen Puskesmas
• Perencanaan
• Pelaksanaan dan Pengendalian
• Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pembiayaan
• Pemerintah
– Operasional Puskesmas (Pemda Kabupaten)
– Jaminan Kesehatan Masyarakat
• Pelayanan Persalinan
• Pelayanan Kesehatan Dasar
– Program-program
• TBC
• Kusta
• dll
• Pendapatan Puskesmas
– Seluruhnya disetor ke Kas Daerah
– Sebagian dimanfaatkan secara langsung oleh
Puskesmas
– Seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh
Puskesmas
• Sumber lain
– PT ASKES, PT Jamsostek, ASKESKIN
DAFTAR PUSTAKA
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal. 1-244.
Muninjaya, A.A Gde.2004. Sumber Pembiayaan Sektor Kesehatan. Dalam: Manajemen
Kesehatan. Edisi 2. EGC : Jakarta. Hal. 48-49.
Aditama, Tjandra Yoga. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam: Manajemen
Administrasi Rumah Sakit. Edisi 2. Universitas Indonesia : Jakarta. Hal . 35-45.
Sihombing, Deri Maria. 2000. Jayawijaya WATCH Project Health Section.
http://www.papuaweb.org/dlib/lap/watch/2000-sihombong.pdf
Kebijakan dan Strategi desentralisasi bidang kesehatan. Depkes RI. Jakarta. 2003
Lokakarya Riset Pembangunan bidang Kesehatan pada penyelenggaraan Otonomi daerah.
Depkes RI.Badang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.2003
Petunjuk Teknis Pengawasan Fungsional Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang
Kesehatan. Inspektorat Jenderal. Depkes RI. 2002
PROFIL Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2006, Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi
Sistem Kesehatan Nasional.Depkes RI.2004
Sunjaya D. 2005. Kerangka Pembahasan Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan
Daerah, Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat
Wiku Adisasmita.2007. Sistem Kesehatan dalam Sistem Kesehatan.Edisi I. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Halaman 3-22
Wiku Adisasmita.2007. Penyelengaraan Sistem Kesehatan dalam Sistem Kesehatan.Edisi I.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 246-267
Wiku Adisasmita.2007.Pengembangan Sistem Kesehatan di Daerah dalam Sistem
Kesehatan.Edisi I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 70-91
Manajemen dan Organisasi
OMPE
Pertemuan V
Pengertian Manajemen
• Manajemen Mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan yang
dilakukan oleh individu yang menyumbangkan upayanya yang
terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah di tetapkan
sebelumnya (George R Terry, 2006)
• Proses Pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga
pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif
dengan dan melalui orang lain (Stephen P Robins,2007)
Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang
♫apa yang harus mereka lakukan,
♫menetapkan cara bagaimana melakukannya,
♫memahami bagaimana mereka harus
melakukannya dan mengukur efektivitas dari
usaha-usaha mereka
Manajemen di fokuskan tidak hanya dengan
mencapai kegiatan yang memenuhi sasaran
Organisasi (Efektivitas) saja, tetapi juga
melakukannya dengan seefisien mungkin
• Efisiensi : Memperoleh Output Terbesar
dengan input yang terkecil; digambarkan
sebagai
“Melakukan Segala Sesuatu Secara Benar”
• Efektifitas : Menyelesaikan kegiatan-kegiatan
sehingga sasaran oraganisasi dapat tercapai;
digambarkan sebagai
“ Melakukan segala sesuatu yang benar”
• Manajemen merupakan sebuah kegiatan,
pelaksanaannya disebut manajing dan orang
yang melakukan disebut manajer.
• Individu yang menjadi manajer menangani
tugas-tugas yang seluruhnya bersifat
Manajerial yang penting diantaranya ialah
menghentikan kecenderungan untuk
melaksanakan segala sesuatunya seorang diri
saja.
Apa Yang Dikerjakan Manajer?
• Menggambarkan apa yang di kerjakan oleh
seorang manajer bukanlah merupakan tugas
yang mudah atau sederhana! Seperti halnya
tidak ada dua organisasi yang serupa, tidak
ada dua pekerjaan manajer yang serupa
Tiga Skema Penggolongan
Khusus
•Fungsi
•Peran
•Keterampilan
Fungsi Manajemen
•
•
•
•
Planning / Merencanakan
Organizing / Mengorganisasi
Actuating / Mengarahkan (Memimpin)
Controling / Mengendalikan
Planning / Merencanakan
• Fungsi Manajemen yan mencakup proses
mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi
untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun
rencana untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinir sejumlah kegiatan
Organizing / Mengorganisasi
• Fungsi manajemen yang mencakup proses
menentukan tugas apa yang harus dilakukan,
siapa yang harus melakukan, bagaimana cara
mengelompokan tugas-tugas itu, siapa harus
melapor ke siapa, dan dimana keputusan
harus dibuat.
Actuating / Memimpin
• Fungsi manajemen yang mencakup motivasi
bawahan, mempengaruhi individu atau tim
sewaktu mereka bekerja, memiliki saluran
komunikasi yang paling efektif, dan
memecahkan dengan berbagai cara perilaku
karyawan.
Controling / Mengendalikan
• Fungsi manajemen yang mencakup memantau
kinerja aktual, membandingkan aktual dengan
standar, dan membuat koreksinya jika perlu.
Peran Manajemen
• Peran Antar pribadi : Adalah peran manajerial yang
melibatkan orang dan tugas lain yang bersifat seremonial dan
simbolis.
• Peran informasional : Adalah peran manajerial yang meliputi
menerima, mengumpulkan dan menyebarkan informasi.
• Peran pengambilan keputusan : Peran manajerial yang
berkisar seputar membuat pilihan
Keahlian Manajemen
• Keahlian Teknis : Pengetahuan dan keahlian dibidang
spesialisasi tertentu.
• Keahlian tentang orang : Kemampuan bekerja secara baik
dengan orang lainsecara individu atau dalam kelompok.
• Keahlian Konseptual : Kemampuan berpikir dan
konseptualisasi tentang situasi yang abstrak dan rumit.
Keahlian yang dibutuhkan pada
Tingkat Manajemen yang
berbeda-beda
Manajemen
Puncak
Manajemen
Menengah
Manajemen
Tingkat bawah
Keahlian
konseptual
Keahlian tentang
orang
Keahlian Teknis
3 Ciri Umum Organisasi
•
Pertama : Tiap oraganisasi mempunyai tujuan yang khas. Tujuan itu biasanya
tunjukkan dalam suatu sasaran yang diharapkan untuk dicapai
•
Kedua : Organisasi membutuhkan Orang-orang yang akan bekerja dalam
mengimplementasikan tujuan yang di targetkan
•
Ketiga : Semua oraganisasi Menyusun Orang-orang tersebut dalam suatu
Struktur sehingga anggota mereka dapat menjalankan pekerjaan sesuai
dengan porsi masing-masing
Tujuan yang
berbeda
Struktur
Orang
• Pengorganisasian merupakan Fungsi
manajemen yang sangat penting, karena
tanpa pengorganisasian yang jelas, sulit
melakukan proses manajemen yang di
butuhkan untuk melaksanakan tugas yang di
perlukan untuk mencapai tujuan institusi,
perusahaan, pemerintahan ataupun
organisasi itu sendiri.
Aktivitas yang terkait dengan pengorganisasian
•
Mengorganisasi : Mengatur dan mengaitkan kegiatan satu sama lain sehingga
dapat dijalankan secara efektif.
•
Mendefinisikan pekerjaan : Atau kegiatan yang harus di lakukan sehingga hasilnya
dapat di capai.*
•
Mengelompokan pekerjaan : Mendesain pekerjaan ke dalam suatu struktur
organisasi sehingga para anggotanya dapat meraih misi organisasi.*
•
Menugaskan pekerjaan : mengalokasikan pekerjaan yang harus dilakukan
sehingga orang dapat mencapai sasaran mereka*
•
Mengintegrasikan pekerjaan : dalam dan antar organisasi sehingga orang dapat
bekerja efektif dan meraih misi organisasi*
•
Mendelegasikan pekerjaan : mempercayakan tanggung jawab dan otoritas kepada
orang lain dan menyusun akuntabilitas atas hasilnya.
Perubahan Organisasi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Stabil
Tidak Fleksibel
Berfokus pada pekerjaan
Definisi pekerjaan berdasarkan
posisi / jabatan
Berorientasi individu
Pekerjaan yang tetap
Berorientasi perintah
Manajer yg ambil keputusan
Berorientasi peraturan
Tenaga kerjanya homogen
Waktu kerja di tentukan
Hubungan Hirarki
Bekerja di fasilitasi organisasi
selama jam kerja tertentu
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Dinamis
Fleksibel
Berfokus pada keahlian
Definisi pekerjaan berdasarkan
tugas
Berorientasi tim
Pekerjaan sementara
Berorientasi keterlibatan
Karyawan berpartisipasi
Berorientasi konsumen
Tenaga kerjanya beragam
Tidak ada batasan waktu kerja
Hubungan lateral dan jaringan
Bekerja dimana saja dan kapan
saja
ASPEK MANAJEMEN DAN
ORGANISASI
Pengertian
• Aspek manajemen dan organisasi merupakan
aspek yang membahas mengenai manajemen
dan pengorganisasian dalam rangka
melaksanakan proyek tertentu.
Aspek-aspek yang di organisasikan
• Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha,
pelaksana, dll)
• Legalitas proyek
• Pengorganisasian
• SDM
• Analisa Pekerjaan
• Penjadwalan
Identitas Proyek
• Nama == mudah diingat == goodwill
• Bentuk badan usaha ; Firma (Fa), Persekutuan komanditer
(CV), Perseroan terbatas (PT), Koperasi, Perusahaan Negara
• Pertimbangan memilih bentuk usaha adalah;
-
Kebutuhan modal
Resiko usaha
Rentang kontrol organisasi
Tujuan/visi/misi
Perlindungan rahasia bisnis
Pajak
Continue’d………….
• Jenis usaha : bidang usaha, fasilitas, gangguan
lingkungan
• Pelaksana : Kewarganegaraan, informasi bank,
status hukum, hubungan keluarga
• Pemilik : pemerintah, swasta, patungan,
model lain?
Pengorganisasian
• Merinci jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan visi dan misi
• Menganalisa beban pekerjaan dan
membaginya secara merata
• Membentuk sistem dan mekanisme kerja yang
dapat dilaksanakan semua orang
• Memantau efisiensi dan efektifitas kegiatan
sehingga produktivitas akan maksimal
• Menentukan dan memilih SDM yang tepat
PERENCANAAN SDM
• Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan,
kualifikasi SDM, Rekruitmen dan seleksi,
kompensasi, keselamatan dan kesehatan
kerja, pelatihan, dll
Bidang Kegiatan SDM
Analisa Pekerjaan
Kualifikasi Tenaga Kerja
Kompensasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rekruitmen, seleksi dan Orientasi
Kualifikasi Tenaga Kerja
• Kualifikasi atau persyaratan tenaga kerja
tersebut harusnya disesuaikan dengan bidang
tugas yang akan diembannya.
• Persyaratan ini menyangkut : latar belakang
pendidikan formal, pendidikan informal dan
keterampilan yang dimiliki, pengalaman, usia,
dan hal-hal lain yang mungkin spesifik karena
adanya tingkat kekhususan pada
pekerjaannya.
Kompensasi
• Adalah sesuatu yang akan diterima atau
imbalan oleh karyawan atau tenaga kerja atas
sumbangan/partisipasinya dalam
perusahaan/bisnis. Imbalan yang akan
diterima bisa dibagi dua yaitu:
1. Imbalan finansial : imbalan ini berupa gaji, upah atau
bonus dan tunjangan (tunjangan uang makan, dll)
2. Imbalan non finansial : penerimaan berupa hal lain selain
uang bisa berupa jaminan hari tua, cuti, jamsostek,
perumahan, kendaraan dinas dan lain-lainnya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Keselamatan dan kesehatan kerja sekarang ini
menjadi hal utama yang banyak disoroti oleh
masyarakat luas oleh karena itu perusahaan
yang baik biasanya memiliki standar, prosedur
dan penganganan keselamatan dan kesehatan
kerja bagi karyawannya.
• Dan ini dipersyaratkan terutama bagi
perusahaan yang nantinya akan banyak
memiliki kerja sama dengan pihak asing dan
lembaga yang sudah berstandar internasional.
Rekruitmen, Seleksi dan Orientasi
• Rekruitmen adalah suatu kegiatan untuk mencari/menarik
tenaga kerja yang sesuai dengan peluang kerja yang ditawarkan
melalui berbagai sumber (Certo, 2001). Sumber tersebut bisa
melalui lembaga pelatihan dan pendidikan, departemen tenaga
kerja, biro tenaga kerja, konsultan dan bisa juga melalui iklan.
• Seleksi adalah memilih calon tenaga kerja yang sudah direkrut
dengan menggunakan berbagai metode, misal: tes, interview,
dan lainnya.
• Orientasi yang memperkenalkan dan mengarahkan tenaga kerja
yang sudah masuk untuk bidang pekerjaan dan situasi kerja di
lingkungan perusahaan.
• Hubungan antara manajemen dan organisasi
?????
Sumber
• Dodi Setiawan Riatmaja, Manajemen Umum
• Kiswanto, Aspek manajemen dan organisasi
PERTEMUAN VI
MANAJEMEN PERUBAHAN DAN
INOVASI
Memahami Perubahan
• Pengertian
•  adanya upya mengubah sst dpt dlm cara
mengerjakan , berpikir, utk dapat menjadi
semkin mahal, sulit, mudah atau yg lain
• Mengubah orgnaisasi adl = mengubah kinerja
• Perubahan membuat sst menjadi berbeda.
• La Marsh (2004:36)  perubahan dpt dilihat sbg
strukutr, proses, orang dan budaya.
Mengapa Perubahan ?
• Hakikatnya kehidupan tumbuh dan
berkembang = perubahan .
• Faktonya ekternal (FE) dan Faktor internal. (FI)
• FE  mendorong terjadinya operubahan
• FI  menjadi kebutuhan yang dirasakan
• Perlu pemahaman yg baik utk mengurangi
resistensi thd perubahan
Perlunya Perubahan
• Perubahan mrp hal yg tdk dpt dihindari  berpeluang
utk resistensi, Tranparansi, Komunikasi
• Pernyataan mendasar dlm mendiagnosisi perubahan
• 1. Bagaiman kita tahu ada sst yg salah pada keadaan
sekarang ?
• 2. Aspek apa dari keadaan sekarang ini yg tdk dpt tetap
sama ( hrs berubah)
• 3 .Seberapa serius masalahnya.
Fullan (2004:43) Leading of culture change
ada 5 kunci ttg perubahan
• 1. Perubahan bersifat cepat dan non linier  dpt
menjadi benrantakan
• 2. Kebanyakan perubahan mrp respon thd
kekacauan internal dan ekternal
• 3. Faktor rasional dlm org termasuk strategi dan
operasi yg tdk terintegrasi dgn baik.
•  perbedaan individu, cara pendekatan, dll
• 4. Stajkeholders utama dan budaya organisasi
menjadi pertimbangan utama.
• 5. Perubahan tdk dpt dikontrol, dpt hy memberi
petunjuk.
Faktor Pendorong Perubahan
• Dominan ekternal mengapa ?
•  organisasi sering dihadapkan pada konteks
berubah atau mati
• Hussy 2000
• Kreitner dan Kinicki 2001:659
• Robbin 2001 , Greenberg dan Baron 2003
• KEBUTUHAN AKAN PERUBAHAN MUTLAK =
kebutuhan internal organisasi
Kebutuhan Perubahan HUSSY (2000:6)
ada 6 faktor yg menjadi pendorong perubahan
• 1. Perubahan Teknologi
•
•
•
•
•
2. Persaingan semakin intensif menjadi global
3. Pelanggan semakin banyak tuntutan
4. Profil demografis negara berubah
5. Terjadinya Privatisasi yg terus berlanjut
6. Pemegang saham minta banyak nilai.
Perubahan Kreitner dan Kinicki
 Perubahan dipengaruhi olh 2 faktor
A. Kekuatahn ekternal
• 1. Demographic chracteristic
• 2. Teknologi advancements
• 3. Market change
• 4. Social and political pressures
B. Kekuatan Internal
• 1. Human Resources problem
• 2. Manageriual behaviour/ decicions
Kekuatan Perubahan Greenberg dan Baron ada
dua faktor
A. Perubahan terencana
1. change in product or services
2. Change in organizational size and structure
3. change in adminstrative system
4. introduction of new technologies
B.Perubahan Tidak Terencana
1. shifting employee demographics
2. Performance gaps
3. Goverment regulation
4. Global competition
6. advancees in technology
5. Change economic condition
Kekuatan Perubahan Robbins  menyatakan
ada 6 faktor yg mrp kekuatan
•
•
•
•
•
•
1. Nature of the workforce (sifat tenaga kerja )
2. Tecnology
3. Economic shocks
4. Competition
5. Social Trends
6. World Politic
Resume Faktor yg mendorong
perubahan
1. Kuatnya tekanan politik
2. Perkembangan ekonomi
3. Kebijakan pemerintah dan sistem adminstrasi
4.Kecenderungan sosial
5. Kecenderungan demoigrafis
6. Perkembangan teknologi yg semakin efesien
7. Kecendereungan organisasi dlm struktur da skala
8. Perkembangan Pasar yg semakin kompetitif
9. Masalah sumber daya manusia pekerja dan manajer
10. Meningkatnya tuntutan pelanggan
TUJUAN dan SASARAN PERUBAHAN
1. Memperbaiki kinerja organisasi
(pemerintahan)
2. Mengupayakan perubahan perilaku
3. Mempersiapkan masa depan yg lebih baik.
• Kurt Motamendi (Benis 1990:217) The
Planning of change mencari kedua hub antara
faktor perubahan dari eksternal & internal
•  ADAPTABILITAS = kemampuan st
organisasi utk merasa dan memahami
Lanjutan
• KOPABILITAS = mengacu pd kemampuan st
sistem yg kuat dan stabil dlm
melakukanpenyesuaian utk ligkungan
ekternalnya berubah.
•
SASARAN PERUBAHAN
• Saran perubahan dpt pd : organisasi, struktur,
teknologi dan orang. dll
• PROSES PERUBAHAN PD ORANG TDK MUDAH
!!!
• 1. unfreezing  pencairan
• 2. change  perubahan
• 3. refreezing  pembekuan kembali.
Model perubahan Kurt Lewin
Dasar Asumsi:
1. Proses perubahan thdp hal yg baru  spt
utk tdk melanjutkan sikap, perilaku atau
praktik organisasi yg masih berlaku.
2. Perubahan tdk akan terjadi sampai ada
motivasi utk berubah  = paling sulit
3. Manusia sbg pusat perubahan
4. Resistensi utk perubahan di temukan
5. Perubahan yg efektif memerlukan
penguatan perilaku, sikap yg baru,
Lanjutan
Kurt Lewin
Robbin
Krietner &
kenicki
Green borg Schein
& Baron
Unfreezing
Unfreezing
Unfreezing
Unfreezing
Unfreezing
Change
Movement
Changing
Changing
CognitiveRestructuring
Refreezing
Refreezing
Refreezing
Refreezing
Refreezing
Penejelasan 3 konsep perubahan
• Unfreezing  mrp adu kekuatan antara faktor
pendorong dan penghamabat bagi perubahan
status quo. Utk adanya perubahan diperlukan
readiness individu = spy orang tdk
terbelanggu olh keinginan mempertahankan
diri dr status quo dan bersedia membuka diri.
• Status quo
penekan
Lanjutan
Change –Movement –Cognitive Restructuring
 tahap pembelajaran dimana pekerja di beri
informasi baru cara baru dlm melihat sst dlm
hal ini perlu dibagun kesadaran baru =
kehidupan mrp proses yg terus menerus.
Refreezing  pembekuan kembali dimana
perubahan yg telah terjadi di stabilkan
kembali pd cara yg normal (baru). Sikap dan
perilaku yg sdh mapan perlu dibekukan shg
menjadi norma yg baru yg diakui
kebenarannya.
Ilustrasi perubahan Kurt Lewin
Step 3
Incorporating the changes
creating and maintaining
Step 2
Attemting to create
a new state of
affers
•
new state
Step 1
Recognizing the need
for change
•
current state
Model Perubahan Tyagi (2000:280)
Mernggunakan pendekatan sistem, dan model
perubahan pd organisasi.
Komponen sistem tsb yi:
1. Adanya kekuatan untuk berubah
2. Mengenal dan mengidentifikasi masalah
3. Proses Penyelesaian masalah
4. Mengimplementasikan perubahan
5. Mengukur, mengevaluasi, dan mengukur
hasilnya.
TRANSITION MANAGEMENT  st proses yg
secara sistematis isinya ; perencanaan,
pengorganisasian, dan implementasi
Struktur Perubahan Conner
• Dinamika perubahan manusia mempunyai
struktur tertentu dgn resilience sbg pola sentral
yg didukung 7 pola:
1. The nature of change (sifat perubahan)
2. The process of change (proses perubahan)
3. Role of change (peran perubahan)
4. Resisting change (menolak perubahan)
5. Commiting to change (terikat pd perubahan)
6. Culture of change (perubahan kultur)
7. Synergi of change (perubahan adaptasi)
Ilustrasi – Perubahan Conner
Synergy
Nature
Culture
Process
Resillience
Roles
Commitment
Resistence
Penjelasn
Resillience (daya tahan)  ketabahan sbg
titikreferensi, cara utk dpt mempengaruhi
situasi sekeliling, dgn cara mempersiapkan diri
dan orang lain dpt menerima gangguan dan
dgn trampil merencanakan dan
mengimplementasikan masa depan yg
diinginkan
 =Tahap di saat kritis
= Cepat menyesuaikan diri danTANGGUH
survive
= Stabil emosi
= Fisik terjaga
Respon negatif thdp perubahan
• Ada 8 fase respon negatif thdp perubahan
1. Stability (stabilitas)
2. Immobilization (tidak bergerak)
3. Denial (penolakan)
4. Anger (kemarahan)
5. Bergaining (perundingan)
6. Depression (tertekan)
7. Testing ( pengujian)
8. Acceptance (penerimaan)
Respon positif dlm perubahan
Ada 5 fase yg diawali pd hal hal sbb:
1. Uninformed optimism (adanya perasan
optimis secara diam-diam)
2. Informed pessimism ( timbulnya pernyataan
pesimisme thdp perubahan)
3. Helpful realism ( tumbuhnya kesadaran
bhw perubahan mrp realitas yg dihadapi
4. Informed optimism ( kebranian utk
menyatakan optimisme thdp perubahan
5. Completion (kesediaan turut serta dlm
KERANGKA PERUBAHAN
• Cange Continum (kontinum perubahan)
Small scale
large
scale
Operational
strategic
Approach to change (pendekatan Perubahan)
• Emergant chnge (perubahan darurat) =
kolaboratif, konsultatif
• Planned change (perubahan terencana)
4 Tipologi Perubahan dari Storey
(1992)
1. Top down systemic change  di tujukan utk
org yg sedang berubah
2. Piecemeal Initiatives  perubahan utk yg
tidak saling berhubungan
3. Bergining for chnage  perubahn utk
serangkain target yg disetujia bersama dan
tahap demi tahap
4. Systemic jointism  perubahan dimana
manajer dan pekerja menyetuji total
perubahan .
Kerangka Kerja Perubahan
• Kuadran 1 & 4 menidentifikasikan situasi
dimana fokusny adl perubahan budaya
• Kuadran 2 & 3 memfokuskan pd perubahan
struktur, prosStabel environement, tugas dan
prosedur
2
1
Level organisasi
Level : The Organization
large scaleFokus
/ trasformational
Fokus : culture
Stucture and process
Approach : Emergent change
Slow
change
Rapid change
Level: individulal / group
Fokus : attitides/ behavior
Approach : Planned Chnge
4
Approach : bold stike
Level: individual/ group
Fokus : Task and procedures
Approach: Tailoristic or Kaizen
3
Tipologi Perubahan
Kreitner dan Kinicki (2001:463) ada 3 tipologi
yi:
Adaptive change ,  perubahan yg paling
rendah tk komplerskitasnya, biaya dan
ketidakpastiannya. Cenderung meniru unit yg
lain.
Innovative change  diperkenalkan praktik
baru pd organisasi. Ada modifikasi cara kerja.
Ketidakbiasaan dpt menjadikan ketakutan
Radically innovative  mrp jenis perubahan
yg paling sulit dilaksankan dan cenderung
paling menakutkan thd tingkat kepercayaan
7 isue fundamental perubahan
1. Penguasan komunikasi dan pengetahuan yg
semakin cepat .
2. Penduduk yg semakin padat
3. Meningkatnya interdependesi dan kompetisi
4. Terbatasanya sumber daya
5. Terbaginya idiologi politik dan keagamaan
6. Perubahan kekuasaan yg secara kontan
7. Kesulitan ekologis.
( Conner 1992:39 – Managing at speed change)
Karakteristik Perubahan
Costley dan Todd
• Ada 3 karakteritik perubahan
1. perubahan rate atau speed  contoh
pengembangan processor komputer. Ok.
2. Direct of change  kondisi sekarang
menetukan “arah” perubahan YAD.
3, Diffusion of change  penyebaran
perubahan = domino effek. Contoh : ttg
layanan minimal, cara pembelian
Resistensi Perubahan INDIVIDU
(Greenberg dan Baron)
• 5 faktor yg menjadi penghamabat individu
berubah
1. Ketidakamanan ekonomi
2. Ketakutan atas hal yg tidak diketahui
3. Ancaman terhadap hubungan sosial
4. Kebiasaan
5. Kegagalan mengenal kebutuhan utk berubah
Resistensi Perubahan ORGANISASI
• 4 Hambatan bagi perubahan organisasi
1. Kelambanan struktur
2. Kelambanan kelompok kerja
3. Tantangan terhadap kesimbngan kekuatan yg
ada
4. Usaha perubahan sebelumnya tidak berhasil.
Tingkatan resistensi dari yg lemah  kuat
(Kreiner dan Kenicki)
1. Acceptence / penerimaan  kesediaan
menerima perubahan yg ditujukan adanya
sikap antusias, kesedian bekerja sama di bwh
tekanan manajemen, pengunduran diri, sikap
mengabaikan.
2. Indifference / tidak acuh  sikap tdk acuh yg
ditujukan dgn sikap apatis, hilangnya minat
hdp pekerjaan. Hanya bekerja jika diperintah
dan merosot perilakunya.
Lanjutan
3. Passive resistenace / resistensi pasif 
adanya sikap tidak mau belajar, melalkukan
protes, bekerja berdasarkan aturan,
melakukan sedikit mungkin. Dalm resistensi
pasif, karyawan melakukan penolakan thdp
perubahan dgn tdk berbuat sst.
4. Active Resistence / resistensi aktif 
melakukan pekerjaan lebih lambat,
memperpanjang wkt istirahat, meninggalkan
pekerjaan, melakukan kesalahan dan sengaja
Taktik yg disaranakan utk agen perubahan
mengatasi resistensi
1. Pendidikan dan komunikasi
2. Partisipasi
3. Fasilitas dan dukungan
4. Negoisasi
5. Manipulasi dan pemilihan
6. Paksaan / kekerasan
Perubahan Inkramental dan
Fundamental
• Perubahan Inkramental  perubahan dgn
sendirinya (alami), pd umumnya yg berupabah
adl metode, proses kerja, tata letak,
peluncuran produk baru, ganti situasi dimana
“terlihat” ada kelanjutan keadaan yg lalu dgn
yg sekarang.
• Perubahan Fundamental  mrp perubahan
yg didalamnya mengandung hal yg strategis,
visioner, tranfortmasial. Perubahan ini patut
diperhitungkan lingkungan internal dan
Ilustrasi matrik perubahan (Hussy 2000:7 ; How
to Manage Organizational change)
Matrik perubahan Fundamental
Urgensi
Low
High
Resistensi
High
Dictatoral
Persuasive
Low
Visonary
Charismatic/
visionary
Matrik perubahan Inkramental
Urgensi
Resistensi
Low
High
High
Persuasive or
coercive
Focuse
Participation
Low
Persuasive
Extensive
participation
MANAJEMEN
PERUBAHAN ORGANISASI
PERUBAHAN dalam Organisasi
• Tidak banyak individu atau organisasi
menyukai adanya perubahan, namun
perubahan tak bisa dihindari, harus dihadapi.
• Maka diperlukan satu pengelolaan perubahan
agar proses & dampak dari perubahan
tersebut dapat di arahkan pada titik
perubahan yang positif.
Masalah dalam PERUBAHAN
 Banyak masalah yang bisa terjadi ketika
perubahan akan dilakukan , masalah yang
paling sering & menonjol adalah “penolakan
atas perubahan itu sendiri” (resistance to
change).
 Penolakan bisa jelas terlihat (eksplisit) &
segera, misal : mengajukan protes, ancaman
mogok, demonstrasi.
 Penolakan yang tersirat (implisit) & lambat
laun, misal : loyalitas pd organisasi berkurang,
motivasi kerja turun, kesalahan kerja
Mengapa perubahan ditolak ?
• Penolakan atas perubahan oleh individual
• Penolakan perubahan oleh kelompok atau
organisasional
• (Stephen P. Robbins, Organizational Behavior,
Concepts, Controversies, and Application,
1991)
Individual Resistance
•
•
•
•
•
KEBIASAAN,
RASA AMAN,
FAKTOR EKONOMI,
KETIDAKPASTIAN,
PERSEPSI,
Kebiasaan :
• Merupakan pola tingkah laku yang
ditampilkan berulang –ulang sepanjang hidup.
Kebiasaan dilakukan karena merasa nyaman,
menyenangkan, jika perubahan berpengaruh
besar terhadap pola kehidupan maka akan
muncul mekanisme diri yaitu Penolakan.
Rasa Aman :
• Jika kondisi saat ini memberi rasa aman
(nyaman), & kita membutuhkan rasa aman yg
relatif tinggi, maka potensi menolak
perubahan pun besar. Status quo
dikedepankan sbg alasan.
Faktor Ekonomi :
• Segala sesuatu yang terkait dengan
pendapatan/income. Dengan perubahan
tertentu mungkin akan mengurangi
pendapatan, misal konsep 5 hari kerja akan
mengurangi upah lembur…
Ketidakpastian :
• Takut akan sesuatu yang tidak diketahui,
karena sebagian besar perubahan tidak
mudah diprediksi hasilnya. Dengan kata lain,
kondisi sekarang sudah pasti, sedangkan
kondisi nanti setelah perubahan belum pasti.
Maka orang akan cenderung memilih kondisi
sekarang dan menolak perubahan.
Persepsi :
• Persepsi merupakan cara pandang individu
tehadap dunia sekitarnya (cara pandang ini
mempengaruhi sikap individu).
Organizational Resistance
•
•
•
•
•
•
INERSIA STRUKTURAL,
DAMPAK LUAS PERUBAHAN,
INERSIA KELOMPOK KERJA,
ANCAMAN TERHADAP KEAHLIAN,
ANCAMAN KEKUASAAN,
ANCAMAN ALOKASI SUMBER DAYA
Inersia Struktural :
• Artinya penolakan yang terstruktur.
Organisasi, lengkap dengan tujuan, struktur,
aturan main, uraian tugas, akan menghasilkan
stabilitas organisasi. Jika perubahan dilakukan,
maka besar kemungkinan stabilitas organisasi
akan terganggu
Dampak Luas Perubahan :
• Fokus perubahan akan berdampak luas,
perubanah dlm organisasi tdk mungkin hanya
difokuskan pada satu bagian saja karena
organisasi merupakan suatu sistem. Jika satu
bagian diubah maka bagian lain akan
terpengaruh juga.
Inersia Kelompok Kerja :
• Meskipun individu mau mengubah
perilakunya, namun norma kelompok memiliki
potensi untuk menghalangi perubahan.
Dominasi pengaruh kelompok lebih kuat pada
individu dalam kelompok.
Ancaman Terhadap Keahlian :
• Perubahan dalam pola organisasional dapat
mengancam keahlian kelompok kerja tertentu.
Penerapan IT dapat menggantikan aktifitas
secara manual, terkait mutu SDM.
Ancaman Kekuasaan :
• Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang
telah mapan. Mengintroduksi sistem
pengambilan keputusan partisipatif seringkali
dipandang sebagai ancaman kewenangan,
bagi tingkat middle manager.
Ancaman Alokasi Sumber Daya :
• Kelompok-kelompok dalam organisasi yang
mengendalikan sumber daya dengan jumlah
relatif besar sering melihat perubahan
organisasi sbg ancaman, apakah perubahan
tersebut akan mengurangi anggaran atau SDM
kelompok kerjanya atau tidak ?
Bagaimana mengatasi penolakan atas
Perubahan ?
a. Pendidikan & komunikasi.
b. Partisipasi.
c. Fasilitas & dukungan.
d. Negosiasi.
e. Manipulasi & kooptasi.
f. Paksaan.
a. Pendidikan & komunikasi
• Memberikan penjelasan secara tuntas tentang
latar belakang, tujuan, akibat, dari
diadakannya perubahan kepada semua pihak
terkait. Komunikasikan dlm berbagai macam
bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi,
bahkan sosialisasi.
b. Partisipasi
• Ajak serta semua fihak untuk mengambil
keputusan bersama. Leader hanya sebagai
fasilitator & motivator, biarkan anggota
organisasi yg ambil keputusan.
c. Fasilitas & dukungan
• Jika anggota organisasi merasa takut atau
cemas terhadap perubahan yg diterapkan,
lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Berikan
juga pelatihan-pelatihan, terkait peningkatan
kemampuan individual. Tujuannya untuk
mengurangi tingkat penolakan terhadap
perubahan.
d. Negosiasi
• Melakukan negosiasi dengan fihak-fihak yg
menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan
jika yg menentang memiliki kekuatan yg tidak
kecil, misal serikat pekerja yg menentang
kebijakan baru dari manajemen perusahaan.
e. Manipulasi & kooptasi
• Manipulasi adalah menutupi kondisi yang
sesungguhnya. Misal memlintir (twisting)
fakta agar tampak lebih menarik, tidak
mengutarakan hal yg negatif. Kooptasi
dilakukan dengan cara memberikan
kedudukan penting kepada pimpinan
penentang perubahan dlm mengambil
keputusan.
f. Paksaan
• Berikan ancaman & jatuhkan hukuman bagi
siapapun yang menentang dilakukannya
perubahan organisasi.
(sumber : L. Coch & JRP French, Jr. Overcoming Resistant to Change. 1948)
Pendekatan dalam Manajemen
PERUBAHAN ORGANISASI
1. UNFREEZING the status quo
2. MOVEMENT to the new state
3. REFREEZING the new change to make it
permanent
(Kurt Lewin, Field Theory in Social Science, 1951)
Kurt Lewin, Field Theory in Social Science, 1951
UNFREEZING the status quo
• Upaya-upaya untuk mengatasi tekanantekanan dari kelompok penentang &
pendukung perubahan. Status quo dicairkan,
biasanya kondisi yg sekarang berlangsung
(status quo) diguncang sehingga orang merasa
kurang nyaman.
MOVEMENT to the new state
• Secara bertahap tapi pasti, perubahan
dilakukan. Jumlah penentang perubahan
mulai berkurang, sedang jumlah pendukung
bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil
perubahan harus segera dirasakan.
REFREEZING the new change to
make it permanent
• Jika kondisi yang diinginkan tercapai, stabilkan
kondisi melalui aturan-aturan baru, sistem
kompensasi baru, & cara pengelolaan
organisasi yang baru juga. Jika berhasil, maka
jumlah penentang akan sangat berkurang,
sedangkan jumlah pendukung semakin
bertambah banyak.
INOVASI = PERUBAHAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG SUKSES
DENGAN INOVASI - 1
• Memiliki kumpulan semua impuls secara
Sistematis yang mampu menghasilkan inovasi
• Memiliki karyawan yang kreatif
• Memiliki kemampuan untuk mengevaluasi
kemungkinan ide inovasi
• Memiliki kerjasama Tim yang baik
• Memiliki pendekatan berbasis proyek dan
sanggup mengelola proyek dengan baik
KARAKTERISTIK… 2
• Bekerjasama dengan baik dengan pakar eksternal
(universitas, laboratorium riset dll)
• Sanggup mengambil resiko dengan penuh
perhitungan
• Didorong motivasi pekerja (karyawan berkeinginan
untuk memperbaiki produk dan operasi di seluruh
lini perusahaan)
• Mendorong karyawan untuk menimba ilmu secara
terus menerus
• Memiliki kemampuan untuk membiayai aktifitas
inovasi
Inovasi Teknologi Vs Sosial
• Inovasi Teknologi – berdasarkan teknologi
khusus, invensi dan penemuan penyelidikan
(discovery)
• Inovasi Sosial – pada periode sejarah lalu
sifatnya lebih penting dari inovasi teknologi
(surat-menyurat, sistem pendidikan, sistem
sosial, perawatan kesehatan dll, …)
Untuk melihat file lengkapnya silahkan
menghubungi kami di
www.mb.ipb.ac.id
Sumber
• Pitojo Budiono, Manajemen Perubahan
• herwanparwiyanto., Manajemen Perubahan
Fungsi manajemen
By. Siti Kurnia Widi H., S.KM., MPH
Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih
satu kemungkinan diantara banyak kemungkinan
yang tersedia dan dipandang paling tepat untuk
mencapai 7an.
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang
harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh
siapa.
Perencanaan merupakan fungsi terpenting
diantara fungsi-fungsi manajemen yang lainnya.
Unsur-unsur rencana
1. Rumusan misi
2. Rumusan masalah
3. Rumusan 7an umum dan khusus
4. Rumusan kegiatan
5. Asumsi perencanaan
6. Strategi pendekatan kelompok sasaran
7. Waktu
8. Organisasi dan tenaga pelaksana
9. Biaya
10. Metoda penilaian dan kriteria keberhasilan
Langkah-langkah perencanaan
Penyajian
data
Pengolahan
data
Penyusunan
alternatif jalan
keluar
Pemilihan prioritas
Pemilihan prioritas
jalan keluar
Pengumpulan
data
Apabila telah
selesai
dilaksanakan
Uji lapangan
Penyususnan
rencana kerja
Perbaikan jalan
keluar
Pengorganisasin (organizing)
• Pengorganisasian merupakan suatu proses
untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan serta mengatur serta
membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara
para anggota organisasi, agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien.
• Pengorganisasian merupakan proses
penyesuaian struktur organisasi dengan
tujuan, sumber daya, dan lingkungannya.
Langkah-langkah pengorganisasian
1. Memahami tujuan
2. Memahami kegiatan
3. Mengelompokkan kegiatan
1.
2.
Jenis kegiatan
Jumlah kegiatan
4. Mengubah kelompok kegiatan ke dalam bentuk
jabatan
1.
2.
3.
Analisis tugas
Uraian tugas
Penilaian tugas
Lanjutan … langkah-langkah pengorganisasian
5. Melakukan pengelompokkan jabatan
6. Mengubah kelompok jabatan kedalam
bentuk satuan organisasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Atas dasar kesamaan fungsi jabatan
Atas dasar kesamaan proses atau cara kerja dari jabatan
Atas dasar kesamaan hasil (produksi) dari jabatan
Atas dasar kesamaan kelompok masyarakat yang
memanfaatkan
Atas dasar kesamaan lokasi jabatan
Kombinasi dari berbagai cara di atas
7. Pembentukan struktur organisasi
Lanjutan … langkah-langkah pengorganisasian
8. Penyusunan staff : mengisi struktur
organisasi dengan orang2 yang akan diserahi
tugas menyelenggarakan kegiatan.

Langkah2 : …………
Lanjutan … penyusunan staff
• Langkah2 staffing :
–
–
–
–
–
–
–
Perencanaan SDM
Pencarian calon karyawan
Penyaringan
Perkenalan dan orientasi
Pelatihan dan pengembangan
Penilaian penampilan
Promosi, pindah, turun pangkat, atau
pemberhentian
Pergerakan dan pelaksanaan
(actuating)
 Merupakan tahap lanjut setelah perencanaan
dan pengorganisasian selesai dilakukan.
 Pengetahuan dan keterampilan yang harus
dimiliki seorang manajer dalam
mengimplementasikan rencana :






Pengetahuan dan keterampilan motivasi (motivation)
Pengetahuan dan keterampilan komunikasi (communication)
Pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan (leadership)
Pengetahuan dan keterampilan pengarahan (directing)
Pengetahuan dan keterampilan pengawasan (controlling)
Pengetahuan dan keterampilan supervisi (supervision)
Pengawasan (controlling)
• Pengawasan adalah melakukan penilaian
sekaligus koreksi terhadap setiap penampilan
karyawan untuk mencapai 7an seperti yang
telah ditetapkan dalam rencana.
• Pengawasan adalah mengukur penampilan
suatu program yang kemudian dilanjutkan
dengan mengarahkannya sedemikian rupa
sehingga 7an yang telah ditetapkan tercapai.
Hal2 yang hrs diperhatikan dalam
pengawasan
• Objek pengawasan
– Hal-hal yang harus diawasai dari pelaksanaan
suatu rencana kerja
• Metode pengawasan
– Teknik atau cara melakukan pengawasan terhadap
objek pengawasan yang telah ditetapkan
• Proses pengawasan
– Langkah2 yg harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga pengawasan tersebut dapat dilakukan
Manfaat pengawasan
• Tujuan dapat dicapai dalam kualitas dan
kuantitas tertinggi sesuai rencana
• Pembiayaan sesuai rencana, bahkan dapat
ditekan
• Pengawasan yang baik akan memacu
karyawan berprestasi dan berkreasi
Syarat pengawasan
• Pengawasan harus bersifat khas/ spesifik
– Jelas sasaran dan tujuan yang ingin dicapai
• Pengawasan harus mampu melaporkan setiap
penyimpangan
– Laporan secara tepat, cepat, dan benar
• Pengawasan harus fleksibel dan berorientasi
pada masa depan
– Harus tanggap terhadap segala perubahan yang
terjadi
Lanjutan … syarat-syarat pengawasan
• Pengawasan harus mencerminkan keadaan
organisasi
• Pengawasan harus mudah dilaksanakan
• Hasil pengawasan harus mudah dimengerti
Objek pengawasan
•
•
•
•
Kuantitas dan kualitas
Biaya
Pelaksanaan
Hal-hal yang bersifat khusus
Metoda pengawasan
• Laporan khusus dan analisan dari laporan
khusus tersebut
• Data statistik
• Observasi personal
• Audit internal
• Alat elektronika otomatik
Hubungan pengawasan dengan fungsi-fungsi
manajemen yang lainnya.
Gambar 2. Tipe-tipe Pengawasan
Kegiatan
belum
dilaksanakan
Kegiatan
sedang
dilaksanakan
Kegiatan
telah
dilaksanakan
Feedforward
Control
Concurrent
Control
Feedback
Control
Proses pengawasan
• Merumuskan rencana, tujuan, dan standar
pengawasan
• Mengukur penampilan
• Membandingkan hasil dengan standar
• Menarik kesimpulan dan melaksanakan tindak
lanjut
Referensi
 Artikel-artikel organisasi, manajemen,
manajemen sumber daya manusia kesehatan.
 Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi
Kesehatan. Jakarta. Binarupa Aksara.
 Samsudin, Sadili. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung. Pustaka Setia.
 Soeroso, Santoso. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia di Rumah Sakit Suatu Pendekatan
Sistem. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tugas
 Anda adalah salah satu karyawan di sebuah
intitusi pelayanan kesehatan (bebas). Anda dan
rekan anda diminta oleh pimpinan untuk
membuat perencanaan dan pengorganisasian
sebuah program kesehatan di instansi anda
(bebas).
 Ketentuan :
 Tugas kelompok (2-3 orang)
 Ketik (Arial 12)
 Tulis nama dan NIM secara lengkap & Kelas
 Waktu pengerjaan : 1 minggu
 Kirim tugas via email ke
[email protected] dalam format pdf
Pemberi Pelayanan Kesehatan
Surahma Asti M
Pemberi Pelayanan Kesehatan
•
•
•
•
Dokter
Apoteker
Bidan
Perawat
Klasifikasi Pemberi Pelayanan Kesehatan
• PPK 1  dokter
puskesmas, dokter
umum praktek swasta
atau bersama
• PPK II  dokter
spesialis praktek
perorangan ataui
bersama
• PPK III  tahap rujukan
RS
Pelayanan kesehatan dibedakan dalam dua
golongan, yakni :
1. Pelayanan kesehatan primer (primary
health care),
2. Pelayanan kesehatan sekunder dan
tersier (secondary and tertiary health
care),
Manajemen Pelayanan
Kesehatan (Pusat & Daearah)
• Manajemen yan kes  7an efektif dan efisien
• Aplikasi fungsi2 manajemen
peran perusahaan asuransi
1. Efisiensi.
2. Kesesuaian (appropriateness).
3. Ketersediaan (availability).
4. Waktu (timeliness)
5. Kelangsungan Pelayanan (continuity).
6. Keamanan (safety).
Asuransi Kesehatan adalah suatu sistem
pembiayaan kesehatan dikelola secara
terintegrasi dengan sistem pelayanan
Leadership in health care
By. Marsiana Wibowo, S.KM.
MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
Pengertian
• Menurut A.F. Stoner, Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok
suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
Lanjutan … pengertian
• MSDM membicarakan potensi besar tenaga
kerja manusia yang merupakan motor
penggerak faktor-faktor penunjang kegiatan
manajemen SDM, faktor-faktor penunjang
kegiatan manajemen yang harus dimanfaatkan
sebaik mungkin melalui sinergi dengan
lingkungan.
Tujuan MSDM
• Tujuan sosial : organisasi/ perusahaan berTJ
scr sosial dan etis terhadap kebutuhan dan
tantangan masyarakat dengan meminimalkan
dampak negatifnya.
• Tujuan organisasional : sasaran formal yang
dibuat untuk membantu organisasi mencapai
7an
• Tujuan fungsional : 7an untuk
mempertahankan kontribusi dep SDM pada
tingkat yg sesuai dg kebutuhan organisasi
• Tujuan individual : 7an pribadi dr tiap anggota
organisasi atau perusahaan yang hendak
dicapai mll aktivitasnya di organisasi
Aktivitas MSDM
• Perencanaan Sumber Daya Manusia
–Perencanaan SDM yg baik dapat
memastikan aktivitas SDM senantiasa
konsisten dengan arah strategi dan
tujuan organisasi atau perusahaan.
Rekrutmen
Mrpk aktivitas perusahaan yang
dirancang untuk memperoleh pelamar
kerja yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan perusahaan.
• Seleksi
–Biasanya terdiri dari wawancara,
tes, dan menyelidiki latar belakang
pelamar.
–Merekomendasikan pelamar yang
memenuhi persyaratan kepada
manajer untuk diambil keputusan
pengangkatan terakhir
• Pelatihan dan pengembangan
–Erat dg kualitas SDM
–Pelatihan dan pengembangan
dirancang untuk meningatkan
pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, sikap, dan kinerja SDM.
• Penilaian prestasi kerja
– Informasi prestasi kerja sangat bermanfaat
bagi perusahaan untuk meningkatkan
kinerja karyawan karena akan mudah
merumuskan kebijakan lebih lanjut.
– Untuk perencanaan karir karyawan
• Kompensasi
– Pengaturan kompensasi adl faktor yang
penting untuk mempertahankan dan
meningkatkan prestasi karyawan.
– Bentuk kompensasi : finansial dan non
finansial
• Pemeliharaan keselamatan tenaga
kerja
–Program keselamatan kerja yang efektif
dapat menekan jumlah kecelakaan
kerja dan meningkatkan kesehatan
tenaga kerja
Hubungan karyawan
Perserikatan atau serikat pekerja :
kegiatan kolektif yang terkoordinir
dari pihak karyawan menghadapi
pimpinan apabila memang
diperlukan.
ANALISA JABATAN
Pengertian
 Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk
mencatat, mempelajari dan menyimpulkan
keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang
berhubungan dengan masing-masing
JABATAN secara sistematis dan teratur, yaitu :
– Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan
tersebut
– Apa wewenang dan tanggung jawabnya
– Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
– Bagaimana cara melakukannya
– Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam
melaksanakan pekerjaannya . Besarnya upah dan
lamanya jam bekerja
– Pendidikan, pengalaman dan latihan yang
dibutuhkan
– Keterampilan, sikap dan kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut
– Dan lain-lain
Lanjutan … aktivitas MSDM
• Informasi tersebut di atas bisa diperoleh dari
beberapa sumber yaitu :
– Pekerjaan itu sendiri dan buku catatan harian
– Pekerja yang bersangkutan
– Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu
– Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan
Lanjutan … aktivitas MSDM
• Pengumpulan informasi untuk analisa jabatan
ini bisa dilaksanakan dengan cara :
– Menyebarkan kuisioner ( daftar
pertanyaan/angket) kepada para pemegang
Jabatan
– Melakukan wawancara langsung dengan pekerja
yang bersangkutan, orang yang pernah
melaksanakan pekerjaan itu ataupun atasan
langsungnya
– Melakukan pengamatan langsung pada
pelaksanaan pekerjaan atau mempelajari buku
catatan harian
Peran analisis jabatan dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga
kerja
Menentukan besarnya upah
Merancang jalur karir pekerja / pegawai
Menetapkan beban kerja yang pantas dan adil
Merancang program pendidikan dan
pelatihan yang efektif
Lanjutan …Peran analisis j abatan dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Selain memberikan manfaat bagi organisasi,
analisa jabatan juga bermanfaat bagi pegawai
untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya.
• Dengan ditempatkan pada jabatan yang sesuai
dengan kualifikasi yang ia miliki, berarti para
pegawai tersebut telah diberikan kesempatan
untuk mengembangkan dirinya dan
merealisasikan potensinya seoptimal mungkin.
Manfaat Analisa Jabatan
 Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi
Jabatan
 Sebagai dasar untuk menentukan standard
hasil kerja seseorang
 Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen,
seleksi dan penempatan pegawai baru
 Sebagai dasar untuk merancang program
pendidikan dan latihan
 Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi
 Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan
dalam organisasi dan penyederhanaan kerja
 Sebagai dasar untuk mengembangkan
program kesehatan dan keselamatan kerja
MSDM KESEHATAN
Manajemen Sumber Daya Manusia
sebagai Bagian Integral dari Strategi
Rumah Sakit
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Manajemen
Sumber
Daya Manusia
Manajemen
Keuangan
Manajemen
Keperawatan
Manajemen
………
Gambar 1. Manajemen Sumberdaya Manusia sebagai
Bagian Integral dari Manajemen Rumah Sakit
• Pentingnya peranan manajemen sumber
daya manusia semakin dirasakan karena
rumah sakit adalah Organisasi Layanan
(Service Organization/ SO).
SO
(Service Organization)
CSO
(Consumer Service
Organization)
Memproduksi produk standar
Karyawan terampil dlm hub
interpersonal
Keputusannya terpusat dan
otonomi lokalnya kecil
Kualifikasi pegawai tdk tll tinggi
Upah karyawan tdk tll tinggi
Staff turn over nya tinggi
Ex. Mc Donald
PSO
(Professional Service
Organization)
Kualitas staf PSO tinggi
Upah mahal
Py kontribusi ilmiah
kepada organisasi
Didorong untuk tetap bekerja
di organisasi/peusahaan tsbt
Staf turn over nya rendah
Ex. Perusahaan konsultan
Gambar 3. Pengelompokkan SO (Service Organization)
CSO
RUMAH
SAKIT
PSO
Interaksi Antar Profesi atas Dasar
Kemitraan
• Makna kemitraan
antar profesi di rumah sakit
:
– Adanya pengakuan keilmuan dalam bingkai
keilmuan masing2 profesi
– Pengakuan dan penghormatan kepda otonomi
masing-masing dalam lingkup profesi
– Pengakuan tentang kemandirian profesi dan
pengakuan terhadap keharusan untuk bekerja
sama untuk kepentingan pasien
– Pengakuan timbal balik terhadap etika dan
standar profesi
Upaya 2 :
Mengidentifikasi kategori karyawan yang
dibutuhkan dan menentukan peran mereka di
rumah sakit
Memonitor penilaian serta memberikan umpan
balik
Mengaitkan penilaian dengan sikap dan perilaku
mereka di rumah sakit
Masyarakat pengelola rumah sakit
• Para penentu kebijakan
–Biasa disebut Dewan Perwalian :
pemilik Rumah Sakit  menentukan
kebijakan Rumah Sakit
• Para pelaksana pelayanan non medis
– Yi kalangan administrasi  mengelola
kegiatan non medis rumah sakit sesuai
kebijakan yang telah dikeluarkan Dewan
Perwalian
• Para pelaksana pelayanan medis
–yi medical staff : mereka yang bekerja
di RS untuk menyelenggarakan
pelayanan medis.
Referensi
Artikel-artikel organisasi, manajemen,
manajemen sumber daya manusia kesehatan.
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi
Kesehatan. Jakarta. Binarupa Aksara.
Samsudin, Sadili. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung. Pustaka Setia.
Soeroso, Santoso. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia di Rumah Sakit Suatu
Pendekatan Sistem. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Konsep Manajemen Sumber
Daya Manusia Kesehatan I
By. Marsiana Wibowo, S.KM.
REKRUTMEN
Pengertian
• Rekrutmen adalah proses mendapatkan
sejumlah calon tenaga kerja yang
berkualifikasi untuk jabatn/ pekerjaan t3
dlms1 organisasi/ perusahaan.
• Soner (1995) mengemukakan Rekrutmen
adalah proses pengumpulan calon pemegang
jabatan yang sesuai rencana sumber daya
manusia untuk menduduki suatu jabatan atau
pekerjaan t3.
Sumber tenaga kerja
Sumber internal (dr dlm organisasi)
› u/ melakukan rekrutmen internal, kegiatan yang
populer dan banyak digunakan adalah rencana
suksesi, pengisian jabatan, dan penempatan
sementara.
› Rekrutmen naker dr sbr internal adl mengisi
kekosongan jabatan dr dlm organisasi atau
perusahaan itu sendiri.
Lanjutan ... Sumber internal
› Keuntungan :
 Biaya murah
 Org mengetahui scr tepat pekerja yg mampu mengisi
kekosongan jabatan
 Pekerja memiliki motivasi kerja tinggi
 Mencegah pekerja yang baik untuk resign
 Pekerja harus memahami kebijakan,prosedur,
ketentuanm dan kebiasaan organisasi atau perusahaan
Lanjutan … sumber tenaga kerja
• Sumber eksternal (dr luar organisasi)
– Teman atau anggota keluarga karyawan
– Lamaran yang masuk secara kebetulan
– Lembaga pendidikan
– Badan-badan penempatan kerja
– Iklan
– Sumber2 lain
Prosedur rekrutmen
Untuk membuat prosedur rekrutmen, 3 hal
yang hrs dipenuhi :
Kewenangan untuk memperoleh tenaga kerja
yang dibutuhkan dengan cara menganalisis
beban kerja dan angkatan kerja
Adanya standar personalia sebagai
pembanding yang diperoleh dari analisis
jabatan atau pekerjaan
Adanya pelamar kerja yang akan dipilih
Lanjutan … prosedur rekrutmen
• Jd… prosedur rekrutmen mrpk serangkaian
metode untuk memperoleh informasi yang
lengkap dari pelamar melalui berbagai langkah
yang kronologis dan sistematis (mulai dari
program rekrutmen tenaga kerja sampai
berhasil menyelesaikan tes kesehatan dengan
baik sehingga dapat diterima di organisasi
bersangkutan).
Proses rekrutmen
 Mengidentifikasi jabatan yang lowong
 Mencari informasi jabatan melalui analisis
jabatan
› Untuk memperoleh urainan jabatan (job description)
dan spesifikasi jabatan (job spessification) sbg syarat
untuk membuat persyaratan jabatan.
 Menentukan calon yang tepat
 Memilih metode2 rekrutmen yang tepat
› Iklan, employee referrals, walk-ins and write-ins,
Depnakertrans, perusahaan pencari kerja, lembaga
pendidikan, organisasi buruh, dsb.
Lanjutan … proses rekrutmen
• Memenggil calon yang dianggap memenuhi
persyaratan jabatan
• Menyaring/ menyeleksi kandidat
• Membuat penawaran kerja
– Perjanjian kerja
– Perkenalan kondisi dan peraturan kerja
– Memastikan kandidat mulai bekerja
• Mulai bekerja
SELEKSI
Pengertian
• Adalah pemilihan tenaga kerja yang sudah
tersedia.
• 7an : mendapatkan naker yang memenuhi
syarat dan kualifikasi  the right man for the
right place
Kualifikasi yang menjadi dasar seleksi
•
•
•
•
•
Keahlian
Pengalaman
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan
•
•
•
•
•
Kondisi fisik
Tampang
Bakat
Temperamen
Karakter
Metode seleksi
• Seleksi ilmiah
– Cara seleksi yang ymendasarkan pada data
yang diperoleh dari job specification
sehingga persyaratan ang dibutuhkan dlm
job specification harus dpt dipenuhi calon
karyawan
Lanjutan ... Seleksi ilmiah
• Seleksi non ilmiah
– Surat lamaran (materai atau tidak)
– Ijazah sekolah dan daftar nilai
– Surat keterangan pekerjaan atau pengalaman
– Wawacara langsung
– Rekomendasi dari pihak yang dipercaya
– Bentuk tulisan dalam lamaran
– Cara berbicara dalam wawancara
– Penampilan, dll.
Teknik seleksi
• Interview
• Assessment Center : proses penilaian
berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
PERFORMANCE APPRAISAL
(PENILAIAN PERFORMA)
Pengertian (Schuler & Jackson,
1996:3)
• Sisten Penilaian Kinerja adalah s1 sistem formal &
terstruktur yang mengukur, menilai, dan
mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan
pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat
ketidakhadiran.
• Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif
seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama
atau lebih efektif pada masa yang akan datang,
sehingga karyawan, organisasi, dan masyarakat
semuanya memperoleh manfaat.
Kriteria Penilaian Kinerja
• Menurut Robbins (1996) yang dikutip oleh Rivai
dan Basri dalam bukunya yang berjudul
performance apprasial, pada halaman 15
menyatakan bahwa ada tiga kriteria dalam
melakukan penilaian kinerja individu yaitu:
(a) tugas individu.
(b) perilaku individu.
(c) dan ciri individu.
Lajutan … kriteria penilaian kinerja
Pekerjaan
Kinerja
Kemampuan
Prestasi
Kepuasan
Kerja
Imbalan
Lajutan … kriteria penilaian kinerja
• Penilaian kinerja melibatkan komunikasi
dua arah, yaitu antara karyawan dan
pimpinan (pengawas) : karyawan tahu apa
kriteria yang ditetapkan dalam penilaian
kinerja.
Tujuan Penilaian Kinerja
• Evaluasi yang menekankan perbandingan antarorang.
• Pengembangan yang menekankan perubahanperubahan dalam diri seseorang dengan
berjalannya waktu.
• Pemeliharaan sistem.
• Dokumentasi keputusan-keputusan sumber
daya manusia bila terjadi peningkatan.
Pihak2 yang Berkepentingan dalam
Penilaian Kinerja
• Orang yang dinilai (karyawan)
• Penilai (atasan, supervisor,
pimpinan, manager, konsultan)
dan
• Perusahaan.
Tahap Penilaian Kinerja
• Tahap persiapan terdiri dari tahap rinci
yaitu:
– Penentuan daerah pertanggungjawaban dan
manajer yang bertanggungjawab
– Penentuan kriteria yang dipakai untuk
mengukur kinerja
– Pengukuran kinerja sesungguhnya
Lanjutan … Tahap Penilaian Kinerja
Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci :
› Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya
› Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan
kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam
standar
› Penegakan prilaku yang diinginkan dan tindakan
yang digunakan untuk mencegah perilaku yang
tidak diinginkan.
PENGEMBANGAN KARIR
Pengertian
• Pengembangan karir adalah proses
mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan
materi serta menerapkan cara-cara yang tepat
untuk mengembangkan potensi tersebut.
Tahap pengembangan karir
• Karir awal
– Karir awal tdk sll berjalan mulus, ada bbrp
masalah, ex..:
•
•
•
•
Frustasi dan tdk puas
Penyelia yang tidak kompeten
Kegagalan dlm memantau lingk internal dan eksternal
Ketegangan antar profesional muda dan tua
Lanjutan … Tahap pengembangan karir
 Karir pertengahan
› Pada tahap stabilisasi ketika dianggap produktif, mjd
semakin kelihatan, memikuk TJ yg lbh berat, dan
menerapkan sebuah rencana karir yang lebih
berjangka panjang.
› Kemapanan dan promosi menandai tahap ini
› Juga meliputi : pengalaman baru, transfer dan
promosi yang lebih tinggi, twaran org lain,
pengembangan tingkat keahlian
› Masalah : keusangan  diatasi dengan mengikuti
seminar, workshop, kursus, dll.
Lanjutan … Tahap pengembangan karir
• Karir akhir
– S1 titik balik terhadap produktivitas atau
penurunan dan pensiun dini.
– Individu produktif dapat memikul peran staf
senior or manajemen puncak atau tetap mjd
kontributor dalam peran non kepemimpinan
– Dalam tahap ini, individu harus menjernihkan diri.
Macam pengembangan karir
• Macam pengembangan karir, yaitu :
– Pengembangan karir (di tingkat) organisasi
– Pengembangan karir individual pegawai
Pengembangan Karir Tingkat
Organisasi
• Pengembangan di tingkat ini ditujukan untuk
mengidentifikasi :
– Profil kebutuhan pegawai
• Dinamika pegawai dalam organisasi  dicatat  dipetakan :
– pemetaan deskripsi (catatan kuantitas pegawai) dan
– pemetaan normatif (kualitatif)
– Deskripsi jabatan/pekerjaan
• Sebuah organisasi seharusnya mempunyai daftar untuk semua
jenis pekerjaan/jabatan tersebut, lengkap dengan persyaratan
untuk mengerjakannya (job requirement)
Lanjutan … Pengembangan Karir Tingkat Organisasi
 Peta jalur karir
 Peta jalur karir adalah gambaran yang berisi berbagai
nama jabatan (Job title) beserta alur- alur yang
menghubungkan satu jabatan dengan jabatan yang lain.
 Mekanisme penilaian kinerja pegawai
 Karir pegawai berkaitan erat dengan kinerja pegawai.
Karena itu, kinerja pegawai harus dinilai secara akurat.
Pengembangan Karir Individual
• Pada dasarnya tujuan pengembangan karir
untuk seorang pegawai adalah mengetahui
sedini mungkin prospek karir pegawai
tersebut dimasa depan, serta menentukan
langkah-langkah yang perlu diambil agar
tujuan karir tersebut dapat dicapai secara
efektif-efisien.
Lanjutan … Pengembangan Karir Individual
• Ada 6 kegiatan pengembangan karir individual
:
– Prestasi kerja
– Exposure
– Permintaan berhenti
– Kesetiaan pada organisasional
– Mentor dan sponsor
– Kesempatan untuk berkembang
• Lima Syarat Utama yang harus di penuhi agar proses
perencanaan tersebut dapat berjalan dengan baik.
–
–
–
–
–
Dialog
Bimbingan.
Keterlibatan individual
Umpan balik.
Mekanisme perencanaan karir.
Referensi
Artikel-artikel organisasi, manajemen,
manajemen sumber daya manusia kesehatan.
Samsudin, Sadili. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung. Pustaka Setia.
Soeroso, Santoso. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia di Rumah Sakit Suatu
Pendekatan Sistem. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Konsep kepemimpinan, Konflik,
Motivasi, dan Komunikasi
Pertemuan 11
KEPEMIMPINAN
ORGANISASI
• SUATU KELOMPOK ORANG YANG SEDANG BEKERJA
KE ARAH TUJUAN BERSAMA DIBAWAH SUATU
KEPEMIMPINAN
• ALAT SALING HUBUNGAN SATUAN2 YG
MEMBERIKAN MEREKA KPD ORANG2 YG DIT4KAN
DLM STRUKTUR KEWENANGAN SHG PEKERJAAN DPT
DIKOORDINASIKAN OLEH PERINTAH ATASAN KEPADA
BAWAHAN
TIADA ORGANISASI TANPA PIMPINAN
kelompok tanpa pimpinan seperti
tubuh tanpa kepala
•
•
•
•
MEMIMPIN DIRI SENDIRI
MEMIMPIN ORANG LAIN
SEBAGIAN BESAR ORANG MEMERLUKAN PEMIMPIN
KEPEMIMPINAN SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR
ORGANISASI
DAYA (power) :
• KEMAMPUAN UTK MENGGUNAKAN
KEKUATAN
• KEBERHASILAN UTK MENGONTROL ORANG
LAIN
• KESANGGUPAN UTK MEMPENGARUHI
• KEMAMPUAN UTK MEMBUJUK /
MEMPEGARUHI PERILAKU
Lanjutan DAYA
• Definisi KEMAMPUAN; sumber CIRI
INDIVIDU; sasaran KEPENTINGAN
INDIVIDU atau KELOMPOK; pemakai
PEMIMPIN; cara berperilaku KERELAAN
• Seseorang dapat melakukan
KEPEMIMPINAN tanpa menduduki
jabatan tertentu
WEWENANG (authority) :
• HAK UNTUK MENGAMBIL TINDAKAN YG
DIPERLUKAN AGAR TUGAS DAN
TANGGUNGJAWABNYA DAPAT DILAKSANAKAN
DENGAN BAIK.
• Definisi HAK, sumber JABATAN, sasaran
KEPENTINGAN BERSAMA, pemakai MENEJER,
cara berperilaku KERELAAN.
15 sumber daya kepemimpinan :
1.
3.
5.
7.
9.
11.
13.
15.
Daya menghargai
Daya sah
Daya ahli
Daya kharisma
Daya funsional
Daya persatuan
Daya kecakapan
Daya sumber jarang
2.
4.
6.
8.
10.
12.
14.
Daya memaksa
Daya referensi
Daya jabatan
Daya hubungan
Daya tempat
Daya pribadi
Daya informasi
Definisi yang mudah dipahami
Kepemimpinan adalah
rangkaian kegiatan penataan, berupa:
kemampuan mempengaruhi orang lain dalam
situasi tertentu, agar bersedia bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
KOMUNIKASI ORGANISASI
PENTINGNYA BERKOMUNIKASI DENGAN JELAS
“WE CANNOT NOT COMMUNICATE” (Bateson, 1972)
Komunikasi adalah prasyarat kehidupan Manusia, Fakta :
1. Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka untuk
berkomunikasi – menulis, membaca, berbicara,
mendengar
2. Komunikasi yang buruk merupakan sumber konflik
antar personal
3. Sebuah ide betapapun hebatnya tidak berguna hingga
dapat disampaikan dan dipahami orang lain
KESIMPULAN :
Komunikasi meliputi transfer maupun pemahaman Makna
MISKOMUNIKASI
“Kesalahan komunikasi dapat menimbulkan akibat yang fatal”
FUNGSI, PROSES DAN ARAH KOMUNIKASI
Kontrol
Motivasi
Fungsi
Ekspresi
Emosi
Informasi
Sumber : Richard D. Irwin 1976
PROSES KOMUNIKASI
Sumber : D.K. Berlo, Process of Communication, 1960
ARAH KOMUNIKASI
Contoh : Instruksi, Arahan
kerja,Informasi kebijakan dan
prosedur kerja
Ke Bawah
Arah
Komunikasi
Contoh : Feedback, Kuesioner
Ke Atas
Lateral
(horizontal)
Contoh : Antar Individu yang
setara.
Sumber : R.L. Simpson. 1959
KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL
Lisan
Antar
personal
Tertulis
Sarana Utama
Komunikasi
Contoh : Pidato, diskusi,
desas-desus informal
Komunikasi dalam
bentuk tulisan/simbol
Contoh : Memo, Fax,
email, buletin.
Pelengkap Komunikasi
Non Verbal
Meliputi gerakan tubuh,
intonasi, mimik, jarak
fisik
Sumber : Robbins. 2007
KOMUNIKASI ORGANISASI
Formal
Jaringan
Rantai
Jaringan Roda
Seluruh
Saluran
Komunikasi
Organisasi
Informal
(grapevine)
Email
Instant
Messaging
Berbantuan
Komputer
Knowledge
Management
Intranet /
Ekstranet
Video
Conference
Sumber : Robbins, 2007
PEMILIHAN SALURAN KOMUNIKASI
Laporan
formal,
buletin
Pidato yg
direkam
sebelumnya
Kelompok
kerja
Pidato
langsung
Konferensi
video
Kekayaan
saluran
rendah
Kekayaan
saluran
tinggi
Memo,
surat
E-mail
Voice mail
Percakapan
Telepon
Percakapan
tatap muka
Sumber : Robbins, 2007 hal 26
HAMBATAN BAGI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Penyaringan
/ Filtering
Persepsi
Selektif
Hambatan
Komunikasi
Kelebihan
Informasi
Emosi
Bahasa
Kesulitan
Komunikasi
Sumber : Robbins, 2007
MOTIVASI
Pengertian Motivasi
• Salah satu tantangan yg dihadapi oleh
Pimpinan/Leader dalam Organisasi adalah bgm
Leader dpt menggerakkan para bawahan agar mau
dan bersedia mengerahkan kemampuan terbaiknya
untuk kepentingan Organisasi.
 Motivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seorang anggota organisasi
mau & rela untuk mengerahkan kemampuan,
dlm bentuk keahlian atau keterampilan,
tenaga & waktunya untuk menyelanggarakan
berbagai kegiatan yg menjadi tanggung
jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dlm
rangka pencapaian tujuan & berbagai sasaran
organisasi yg telah ditentukan sebelumnya
(Siagian, 1986 : 132)
Dimensi motivasi
• Motivasi mengandung 3 komponen
penting yang saling berkaitan erat,
yaitu :
a. kebutuhan;
b. dorongan;
c. tujuan
kebutuhan
• Kebutuhan timbul dalam diri individu
apabila si-individu merasa adanya
kekurangan dalam dirinya (ada
ketidakseimbangan antara apa yang
dimiliki dengan apa yang menurut
persepsi si-individu harus dimiliki).
dorongan
• Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut,
dalam diri si-individu akan timbul DORONGAN
berupa usaha pemenuhan kebutuhan secara
terarah.
• Maka, DORONGAN biasanya berorientasi pada
tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan
oleh seseorang/individu, dan inilah INTI dari
MOTIVASI
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
tujuan
• Komponen ketiga dari motivasi adalah
TUJUAN, merupakan sesuatu yang
menghilangkan KEBUTUHAN dan
mengurangi DORONGAN. Pencapaian
TUJUAN bearati mengembangkan
keseimbangan dalam diri seseorang/siindividu.
Teori motivasi
• Teori hierarki kebutuhan (hierarchy of needs)
Abraham Maslow
• Teori ERG Clayton Alderfer
• Teori kebutuhan untuk maju (need for
achievement) McClelland
• Teori 2 faktor (two-factor model of motivation)
Frederick Hezberg
TEORI MOTIVASI
MASLOW, ALDERFER, McCLELLAND, HEZBERG
MASLOW
ALDERFER
McCLELLAND
HEZBERG
Physiological
Existence
-
Hygiene
Safety & Security
-
-
-
Belongingness &
Love
Relatedness Need for
Affiliation
Self Esteem
Growth
Need for
Motivators
Achievement
Self Actualization
-
Need for
Power
-
-
MASLOW mengembangkan teori hierarchy of
needs, kebutuhan manusia dengan sendirinya
membentuk semacam hierarki kebutuhan.
 Physiological needs / kebutuhan fisik
 Safety & security needs / kebutuhan akan rasa
aman
 Belongingness & love / kebutuhnan sosial
 Self esteem & status / kebutuhan akan
penghargaan & status
Pertemuan 11
KONFLIK ORGANISASI
Konflik Organisasi
• Munculnya konflik dlm organisasi tidak selalui
bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan
untuk mengadakan perubahan dlm
keorganisasian.
• Tingkat-tingkat Konflik
• Sebab-sebab Konflik
• Situasi-situasi Konflik dalam Organisasi
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Tingkat-tingkat konflik
•
•
•
•
Konflik intra perorangan
Konflik antar perorangan
Konflik antar kelompok
Konflik antar keorganisasian
Konflik intra perorangan
• Konflik ini muncul dlm diri seorang individu
dgn pemikirannya sendiri (individu mengalami
semacam tekanan-tekanan dlm dirinya sendiri
secara emosional).
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Konflik antar perorangan
• Terjadi antara satu individu dengan individu
lain atau lebih, biasanya disebabkan oleh
adanya perbedaan sifat & perilaku setiap
orang dlm organisasi.
Konflik antar kelompok
• Terjadi apabila diantara unit-unit kelompok
mengalami pertentangan dengan unit-unit
dari kelompok lain, pertentangan ini bila
berlarut-larut akan membuat koordinasi &
integrasi kegiatan menjadi
terkendala/mengalami kesulitan.
Konflik antar keorganisasian
• Konflik bisa juga terjadi antara organisasi yg
satu dengan yg lain, karena adanya
ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja
suatu organisasi
Sebab-sebab Konflik
• Persaingan terhadap sumber-sumber
daya yg langka
• Ketergantungan tugas
(interdependence)
• Kekaburan batas-batas bidang kerja
• Kriteria kinerja yg tidak sesuai
• Perbedaan-perbedaan Tujuan &
Prioritas
Persaingan thd sumber-sumber daya
yg langka
• Setiap devisi dlm organisasi akan berlomba untuk
mendapat bagian dari alokasi sumber daya yg ada.
Masing-masing menginginkan alokasi sumber daya
yg banyak agar dpt mempercepat pertumbuhan,
kemajuan, dan pengembangan dalam divisi. Karena
adanya persaingan tsb akan memicu timbulnya
konflik.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id
Ketergantungan
tugas/interdependence
 Dalam organisasi dapat dipastikan ada
ketergantungan antara dua individu atau
kelompok untuk mencapai kesuksesan
dalam tugas-tugasnya. Apabila antara dua
pihak itu ada perbedaan prioritas,
kemungkinan muncul konflik akan semakin
besar. Semakin perbedaan dipertahankan,
kemungkinan konflik juga akan lebih besar
bahlan lebih lama.
Kekaburan batas-batas bidang kerja
• Bidang kerja dlm organisasi yg tidak jelas akan
memunculkan konflik, dan menciptakan suatu
kondisi dimana ada seseorang yg
mendominasi dlm bidangnya.
Kriteria kinerja yg tidak sesuai
• Konflik semacam ini disebabkan adanya imbalan atas
kemajuan suatu divisi oleh perusahaan, konflik bisa
muncul apabila kegiatan monitoring dan evaluasi thd
sub-sub unit yg berbeda.
Perbedaan-perbedaan tujuan &
prioritas
• Konflik juga bisa disebabkan oleh adanya usaha
masing-masing sub unit untuk mencapai tujuannya.
Hal ini bisa tumbuh menjadi konflik bila ada
ketidaksesuaian antar tujuan masing-masing, bahkan
usaha pencapaian tujuan suatu sub unit dapat
menghalangi sub unit lain dlm mencapai tujuannya.
Situasi-situasi konflik dlm organisasi
• Tipe-tipe Situasi Konflik
• Fase-fase Konflik
Tipe-tipe situasi konflik :
 KONFLIK VERTIKAL, konflik terjadi antara
atasan & bawahan
 KONFLIK HORIZONTAL, terjadi antara
sesama karyawan atau kelompok yg berada
pd hierarkhi yg sama
 KONFLIK GARIS STAFF, bila konflik terjadi
antara staf pada bidang tertentu.
 KONFLIK PERANAN, terjadi bila komunikasi
antar anggota tidak kompetibel bagi
pemegang peranan.
Fase-fase Konflik
• FASE KLASIK, konflik bisa muncul tapi bersifat
sementara & hrs diselesaikan fihak
manajemen.
• FASE HUB. ANTAR MANUSIA, konflik itu ada
tapi bisa dihindari & perlu di atasi
• FASE KONTEMPORER, konflik adl hal yg tak
dpt dihindari dari kehidupan organisasi.
Konflik mrp kenyataan hidup yg hrs dipahami
& bukan ditentang.
MANAJEMEN KONFLIK
MENGELOLA KONFLIK BERARTI KITA HRS
MEYAKINI BAHWA KONFLIK MEMILIKI PERAN
DLM RANGKA PENCAPAIAN SASARAN SECARA
EFEKTIF & EFISIEN.
MENGELOLA KONFLIK PERLU SKALA
PRIORITAS, AGAR TIDAK MENIMBULKAN
KEKACAUAN DLM KOORDINASI & INTEGRASI
ANTAR FUNGSI/DIVISI DLM ORGANISASI
3 HAL POKOK DLM KONFLIK
KONFLIK berkaitan dengan PERILAKU terbuka,
bisa muncul karena adanya ketidaksetujuan
antar individu & kelp yg dibiarkan memuncak.
KONFLIK muncul karena ada 2 PERSEPSI yang
berbeda
ADANYA PERILAKU yg dilakukan secara sadar
oleh salah satu fihak UNTUK MENGHALANGI
tujuan fihak lain
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
• DOMINASI & PENEKANAN
• KOMPROMI
• PEMECAHAN MASALAH INTEGRATIF
DOMINASI & PENEKANAN
• DOMINASI atau KEKERASAN yang BERSIFAT
PENEKANAN OTOKRATIK. Ketaatan harus
dilakukan oleh fihak yang kalah pada otoritas
yang lebih tinggi atau kekuatan yang lebih
besar.
• MEREDAKAN atau MENENANGKAN, metode
ini lebih terasa diplomatis dlm upaya menekan
dan meminimalkan ketidaksepahaman.
KOMPROMI / JALAN TENGAH
• PEMISAHAN, pihak-pihak yg berkonflik dipisah
sampai menemukan solusi atas masalah yg
terjadi
• ARBITRASI, adanya peran orang ketiga sbg
penengah untuk penyelesaian masalah
• Kembali ke aturan yang berlaku saat tdk
ditemukan titik temu antara kedua fihak yg
bermasalah.
PEMECAHAN MASALAH INTEGRATIF
KONSENSUS, sengaja dipertemukan untuk
mencapai solusi terbaik, bukan hanya
menyelesaikan masalah dgn cepat
KONFRONTASI, tiap fihak mengemukakan
pandangan masing-masing secara langsung &
terbuka.
PENENTU TUJUAN, menentukan tujuan akhir
kedepan yang lebih tinggi dengan
kesepakatan bersama.
TERIMA KASIH
MANAJEMEN
PERSONALIA
Pertemuan 12
MANUSIA
ORGANISASI
Orang membutuhkan
Mengapa ?
• Manusia makhluk sosial
• Mempunyai kemampuan terbatas
Manusia memenuhi kebutuhannya
melalui organisasi
• Manusia adalah pencipta organisasi
• Manusia adalah elemen dari organisasi
• Manusia adalah daya utama dari
organisasi
Tantangan utama yang dihadapi masyarakat
adalah terus meningkatkan mutu organisasi,
baik organisasi privat maupun publik.
Organisasi yang baik dapat dicapai melalui
pemakaian sumber dayanya yang lebih
efektif dan efisien, sehingga produktivitas
meningkat.
MANAJEMEN PERSONALIA
(Manajemen Sumber Daya Manusia)
Tujuan : meningkatkan kontribusi produktif
dari sumber daya manusia kepada
organisasi.
Ada 4 tujuan yang harus diperhatikan :
• Societal objective
Bertanggung jawab terhadap kebutuhankebutuhan (needs) dan tantangan (challenge)
dari masyarakat
• Organizational objective
Membantu organisasi dalam pencapaian tujuan
• Functional objective
Mempertahankan kontribusi PM pada tingkat
yang dibutuhkan organisasi
• Personal objective
Membantu karyawan dalam pencapaian tujuantujuan (goals) pribadi mereka
Manajemen terdiri dari
kegiatan-kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
Penetapan Tujuan
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengendalian
1. PenetapanTujuan
Tujuan yang baik harus memenuhi sifatsifatsebagai berikut :
• Spesifik : jelas apa yang ingin dicapai /
diperoleh
• Realistis : bisa dicapai dan bukan sekedar
angan-angan
• Terukur : memiliki ukuran-ukuran tertentu
untuk menentukan keberhasilannya
• Terbatas waktu : mempunyai batas waktu
sebagai target kapan tujuan tersebut harus
bisa dicapai
2.Perencanaan
Merupakan proses pemilihan informasi
dan pembuatan asumsi-asumsi
mengenai keadaan di masa yang
akan datang, untuk merumuskan
kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. Pengorganisasian
Berkaitan dengan pengkoordinasian sumberdaya
yang dimiliki oleh organisasi. Efektivitas suatu
organisasi seringkali tergantung dari
kemampuan managernya untuk mengerahkan
sumberdaya yang ada dalam mencapai
tujuannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
koordinasi :
- rentang kendali (span of control)
- hirarki organisasi
- adanya kesatuan komando
4. Pengarahan
Usaha untuk memobilisasi sumberdaya yang
dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak
dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana
yang telah dibuat (motivasi, kepemimpinan)
5. Pengendalian
Upaya yang dilakukan untuk meyakinkan
bahwa organisasi bergerak sesuai dengan
arah yang telah ditetapkan dalam tujuan
(evaluasi; kinerja)
Pengertian Manajemen Personalia
(MSDM)
Suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian sdm dalam
rangka pencapaian tujuan
organisasi
Manfaat dari MSDM, indikatornya :
• Produktivitas
- Peningkatan prestasi kerja
- Penurunan absensi karyawan
- Penurunan perputaran tenaga kerja
• Kualitas kehidupan kerja (quality of work life)
- Peningkatan keterlibatan kerja
- Peningkatan kepuasan kerja
- Penurunan stress
- Penurunan jumlah kecelakaan kerja
“The rihgt man, On the Right Place at
the Right Time”
MSDM pada saat yang tepat harus
bisa mengusahakan agar tenaga
kerja ditempatkan pada posisi yang
sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
Sekumpulan orang
organisasi
tujuan
Pembagian tugas &
wewenang dalam jobs
Job
EVALUATION
JOB ANALYSIS
- Job description
- Job specification
Rekruitmen
Sistem Pemberian
Imbalan
Seleksi & Placement
Performance
Appraisal
PHK
- Promosi
- Mutasi
- Demosi
Human Resources
Planning
Career Planning
Orientasi
Pendidikan
& Latihan
Personnel mgt
activities
Personnel
objectives
Other resc.
Purpose of
personnel mgt
Human resc.
Other resc.
Overall organizational
objectives
Societal needs & challenges
Peranan dari Personnel Manager
Dept. Personalia adalah “service dept”
Personnel manager
- staff authority
authority to advice, not direct
other managers
- line authority
pada departemennya sendiri
- functional authority
is the right given to PM to make
final decision in specified
circumstances
to assist:
- employees
- managers
- organization
Pendekatan-pendekatan yang
dipakai oleh PM :
• Human resources approach
PM is the management of HR
• Managerial approach
PM is the responsibility of every managers
• Systems approach
PM take places within and larger system the organization
• Proactive approach
PM can increase its contribution to employees, managers and the
organization by anticipating challenges before they are
Tantangan-tantangan lingkungan
Eksternal :
Lingkungan Eksternal
Uncontrollable
shg memonitor
perubahan-perubahan
dan mengantisipasi
perubahan-perubahan
Tantangan lingkungan eksternal :
- memonitor lingkungan
- mengevaluasi dampak perubahan
- mengambil tindakan-tindakan proaktif
- umpan balik
- Tantangan-tantangan teknologi
- Tantangan-tantangan ekonomi
- Kondisi politik dan pemerintah
- Tantangan-tantangan demografis
- Kondisi geografis
- Kondisi sosial – budaya
- Pasar tenaga kerja
- Kegiatan-kegiatan pesaing
Tantangan Organisasional :
- Karakter organisasi
- Serikat karyawan
- Sistem informasi
- Perbedaan-perbedaan individual
- Sistem nilai manajer dan karyawan
MANAJEMEN KONFLIK
• Definisi Konflik : ketidaksesuaian (perbedaan
sesuatu) antara 2 orang atau lebih anggota-anggota atau
kelompok-kelompok organisasi
• Jenis-jenis konflik :
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi
CIRI – CIRI ALIRAN PANDANGAN LAMA
a)
b)
c)
d)
Konflik itu pada dasarnya jelek, tidak perlu terjadi
Konflik terjadi akibat komunikasi yang tidak lancar, tidak
adanya kepercayaan serta tidak adanya sifat keterbukaan
dari pihak – pihak yang saling berhubungan.
Lingkungan
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang memiliki sifat –
sifat positif, bisa bekerja sama dan dapat dipercaya.
CIRI – CIRI PANDANGAN BARU
a) Konflik itu baik dan diperlukan.
b) Konflik terjadi karena adanya berbagai
aktifitas.
c) Faktor - faktor keturunan dan aspek – aspek
sosiologis lainnya yang berpengaruh.
d) Mengakui bahwa pada dasarnya manusia
tidak buruk.
CIRI – CIRI KONFLIK
1) Paling tidak ada dua pihak secara perorangan
maupun kelompok terlibat dalam suatu interaksi
yang saling berlawanan.
2) Saling adanya pertentangan dalam mencapai
tujuan.
3) Adanya interaksi yang ditandai dengan perilaku
yang direncanakan.
4) Adanya tindakan yang saling berhadap - hadapan
akibat pertentangan.
5) Akibat ketidak seimbangan.
PENYEBAB KONFLIK
Beda Pemahaman
 Beda Latar Belakang
 Beda Kepentingan
 Beda Sudut Pandang
 Beda Kemampuan

SEBAB-SEBAB KONFLIK
• Perbedaan pendapat
• Salah paham
• Salah satu atau kedua belah pihak merasa
dirugikan
• Perasaan yang selalu sensitive
• Konflik yang disebabkan faktor intern
SUMBER KONFLIK
Pangkat, kedudukan
Manusia dan
perilakunya
Bermacam - macam harapan
Gaya kepemimpinan
Aneka kepribadian
Semangat dan ambisi
Tugas pokok dan fungsi
Hubungan dan tata kerja
Struktur organisasi
Perencanaan dan pelaksanaannya
Kekuasaan wewenang
Dan tanggung jawab
Sistem reward dan punishment
Sistem karir dan prestasi kerja
Perinta yang tidak jelas
Komunikasi
Berbagai hambatan
sarana komunikasi
Lingkungan komunikasi
Yang tidak mendukung
Sistem komunikasi (MIS)
Menciptakan komunikasi
Timbal balik
Cara mengetahui
adanya konflik
Menggunakan jasa pihak ke tiga
Menggunakan jasa pengawas
informal
* PROSES TERJADINYA KONFLIK *
Konflik yang dapat
dirasakan
Kondisi yg
mendahului
Perilaku
Konflik yang dapat
diamati
Penye
lesaian
Akibat
Penye
Lesaian
konflik
Sebab dan akibat konflik
- Koreksi diri sendiri
- Meningkatkan prestasi
- Pendekatan lebi baik
- Alternatif lebi baik
- Perbedaan pendapat
- Salah paham
- Merasa di rugikan
- Sensitif
Konflik
- Menghambat kerja sama
- Subyektif dan emosional
- Apriori
- Frustasi
dampak KONFLIK :
1. Kemampuan koreksi diri sendiri
2. Meningkatkan prestasi  motivasi
3. Pendekatan yang lebih baik
4. Mengembangkan alternatif  lebih baik
Apa Solusinya?
• Hilangkan Perbedaan?
atau
• Kelola Perbedaan?
LIMA DASAR TINDAKAN UNTUK MEMECAHKAN
KONFLIK
1.
2.
3.
4.
5.
THE 9 – 1 CONFLICT STYLE.
Yaitu : Suatu konflik yang diselesaikan dengan cara memberikan tekanan.
THE 1 – 9 CONFLICT STYLE
Yaitu : Konflik yang dipecahkan dengan cara halus / lunak.
THE 1 – 1 CONFLICT STYLE
Yaitu : konflik yang dipecahkan dengan cara menghindarkan diri dari tanggung
jawab.
THE 5 – 5 CONFLICT STYLE.
Yaitu : konflik yang dipecahkan dengan cara kompromi.
THE 9 – 9 CONFLICT STYLE.
Yaitu : konflik yang dipecahkan dengan cara saling berhadapan.
The conflict grid
1,9
9,9
8,8
5,5
1,1
9,1
•
•
•
•
•
•
CEK & CEK LAGI
KONFIRMASI
POSITIVE THINKING
LAPANG DADA
TIDAK ADA YANG MERASA PALING..
CINTA KEBENARAN
FILOSOFI LIMA JARI TANGAN
• Keadaan kelompok yang sedang bersaing :
1. Membangkitkan rasa setia
2. Perhatian terhadap psikologis anggota
3. Berubah menjadi autokrasi
4. Lebih berstruktur
• Memperkecil Akibat negatif dari Konflik :
Rancangan Rekayasa untuk memperkecil
konflik :
1. Pengikutsertaan dalam latihan dan tujuan
2. Pemisahan dua kelompok yang berkonflik
 membuat daftar persepsi
3. Membahas daftar persepsi yang dibuat
4. Perundingan untuk mencerna dan analisis
kepincangan citra diri dan kelompok
5. Membahas kepincangan yang ditemukan
SIKAP ANTISIFATIF :
1.Memperkecil konflik  menambah
komunikasi dan memenuhi tujuan
pemimpin
2.Menetapkan kondisi organisasi 
merangsang kerjasama  persaingan
Dengan konflik, hidup akan lebih hidup,
sebagai tanda kita hidup, tidak mati
Sikap dalam menangani konflik
 Jangan sampai terlalu tegang dan menjelma menjadi
permusuhan.
 Kendalikan emosi anda (jangan mudah marah atau
kurang sabar).
 Usahakanlah yang lebih baik bagi kedua belah pihak.
 Jangan sampai meremehkan masalah orang yang
dianggap penting
CARA MENGHADAPI BAWAHAN YANG SUKA
MEMBUAT PERSOALAN
1) Bicarakan dengan yang bersangkutan
tentang kesalahannya.
2) Bila gagal coba lagi selang beberapa waktu.
3) Bila kesalahannya tidak berubah, bahkan
menjadi serius, panggil kembali dan tinjau
persoalan itu sekali lagi.
4) Bila masih belum ada kemajuan, bicarakan
hal itu kepada atasan saudara.
CARA MENYELESAIKAN KELUHAN
1) Usahakan memperoleh semua fakta
mengenai keluhan itu.
2) Usahakan memperoleh dari kedua belah
pihak.
3) Selesaikan problema itu secepat mungkin.
• Pentingnya konflik dalam organisasi
bermanfaat untuk mengadakan perubahan atau
inovasi dan menghasilkan pemecahan
persoalan yang lebih baik. Konflik juga
menunjukkan dinamika organisasi.
• Pentingnya mengetahui adanya konflik
Konflik yang timbul dapat segera dicegah,
diarahkan bahkan dihilangkan
Cara mengetahui konflik seawal mungkin
1. Ciptakan komunikasi timbal balik
2. Gunakan jasa pengawas informasi
3. Mintalah penjelasan pihak ketiga
Pendekatan baru dalam manajemen konflik :
1.Penyangga atau penengah diletakkan ditengahtengah pihak yang berkonflik
2.Membantu pihak yang berkonflik 
mengembangkan pandangan yang lebih baik
3.Merancang kembali struktur organisasi agar konflik
berkurang
KESIMPULAN
• Setiap pemimpin mempunyai serangkaian tanggung jawab
terhadap organisasi yang dipimpinnya.
• Pemimpin dalam menyelesaikan setiap konflik harus dapat
diterima oleh mereka yang terlibat konflik.
• Dari lima macam dasar penyelesaian yang ada, cara paling
efektif untuk menyelesaikan konflik adalah cara ke lima; yaitu
: The 9-9 conflict style.
DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika Kelompok
• Dinamika : “Kekuatan atau gerak yg timbul
sendiri
• Kelompok : Sekumpulan individu yg saling
berinteraksi.
• Dinamika kelompok : Kekuatan yg ada dalam
kelomok. (Keith Davis & John Newstromilid 1,
1993,208
Arti Kelompok dalam berbagai sudut
pandang:
1. Persepsi Kelompok : sejumlah orang yg melakukan
interaksi dengan orang lain dalam suatu rangkaian pertemuan
tatap muka.
2. Segi Organisasi :
Kelompok : suatu sistem yg terorganisasi yg terdiri atas dua
orang atau lebih yg saling berhub sedemikian rupa sehingga
sistem tsb melakukan fungsi tertentu, memp peran, norma .
lanjutan
3. Segi motivasi
Kelompok:kumpulan individu yg
eksistensinya sebagai kumpulan adalah sangat
bermanfaat bagi para anggotanya.
4. Segi Interaksi
Kelompok : adanya saling ketergantungan
dalam suatu interaksi antar pribadi yg
merupakan suatu sistem
Perilaku para anggota kelompok dalam
organisasi
1.Anggota klp memp motivasi utk bergabung
2.Unit terpadu oleh orang2 yg sling ber interaksi
3. Memberikan sumbangan (wkt&tenaga) yg
berbeda-beda
4. Mencapai kesepakatan &memp perbedaan
pendapat lewat macam2 interaksi.
Pentingnya Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok: metode & proses yang bertujuan
meningkatkan nilai kerja sama kelompok yg dilandasi
pada prinsip2:
1, Gestalt psychologi( keseluruhan lebih besar dari
penjulahan bagian2nya.
2. Nilai kerjasama kelompok bergantung pada iteraksi
dan perilaku para anggotanya.
Kedua prinsip tsb dapat diketahui:
1. Hub. Saling tergantung & saling menunjang
antara seluruh jajaran kelompok
(antarkaryawan,karyawan&pimpinan)
2. Pengambilan keputusan&penggunaannya &
pengawasan untuk semua anggota klp
3. Interaksi & perilaku dng tujuan agar tujuan
kelompok dapt tercapai
Tipe Kelompok
(Gibson dkk, 189.204-205)
1. Kelompok Formal:
a. Kelompok Komando
b. Kelompok Tugas
2. Kelompok Informal :
a. Kelompok Kepentingan
b. Kelompok Persahabatan.
Alasan Membentuk Kelompok
(Gibson dkk,1989,205-207, Marvin E.Shaw 1981,81-97)
1.
2.
3.
4.
5.
Kebutuhan
Kedekatan
Daya tarik
Tujuan kelompok
Ekonomi
Tujuan interaksi dalam dinamika kelompok
1. Mempertahankan kelompok agar tetap utuh,
terpadu, berfungsiu dengan baik
2. Mempertahankan kelompok agar dapat
melaksanakan tugas2 yg menjadi tanggung
jawab nya.
Peranan fungsional bagi anggota
kelompok
1.Peranan tugas
2.Peranan Pemeliharaan
3.Peranan Mengganggu
Budaya Kelompok dalam bentuk :
a.Norma
b. Nilai
c. Keyakinan
 yg dianut anggota klp berpengaruh secara kuat thdp
perilaku para anggota
Akibat dari budaya Kelompok
Seseorang harus menentukan hal-hal berikut :
1. Menerima nilai2 kelompok yg baru bagi
anggota
2. Mencoba mengubah nilai2 tsb
3. Berusaha meninggalkan kelompok tsb.
Proses Pengembangan Kelompok
(Gibson,dkk, 1989,20-209)
1. Saling menerima
2. Saling berkomunikasi & mengambil
keputusan
3. Motivasi & produktivitas
4. Pengendalian dan Organisasi
Jenis interaksi yg efektif dalam kelompok
• 1. Rapat (meeting)
• 2. Pembangunan tim (team building)
Ciri Kelompok yg berkembang
•
•
•
•
•
•
1. Struktur kelompok/organisasi
2. Peranan
3. Hierarki
4. Norma-norma
5. Kepemimpinan
6. Kesatuapaduan dan kepuasan
Alat untuk memelihara agar kelompok
utuh , terpadu &dinamis
1.Sasaran jelas& di tetapkan bersama
2.Kejelasan pembagian fungsi &peranan
3. Komunikasi yg terbuka, dipahami&efektif
4. Kepemimpinan yg mampu melaksanakan
tugas &fungsi kepemimpinan
5. Norma & pertumbuhan kelompok
6. Pengambilan keputusan yg disepakati
bersama.
Quality Control Circle (QCC) &
Total QualityControl(TQC)/
Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
• Sikap mental dan perilaku dlm proses produksi
agar produk barang ber mutu tinggi.
• Dalam setiap tahap proses produksi mrpk
suatu gugus mata rantai proses prod, adanya
keterpaduan & kerja sama yg pos ant perbagai
klp karyawan & managemen sbg tanggung
jawab bersama untk menghasilkan mutu hasil
kerja klp.
Sumber
• Endah Rahayu Lestari, Manajemen Personalia
Issue Terkait Praktisi Kesehatan
• Kurang serasinya produksi/ pendidikan dan
penyalahgunaan (termasuk daya serap) tenaga
kesehatan.
– (Galamedia, Selasa, 08 Maret 2011) : Kurangnya
tenaga kesehatan. Saat ini yang dibisa dilakukan
untuk menutupi kekurangan tenaga medis dan
paramedis adalah mendayagunakan personil yang
ada. Namun, selama ini pihaknya selalu
melakukan pembinaan. “Kami sering melakukan
supervisi hingga ke Puskesmas untuk
mengumpulkan permasalahan kemudian mencari
solusinya bersama-sama,”
– (Berita daerah.com Senin, 3 Januari 2011) :
Pelayanan Kesehatan di Sulbar Masih
Dikesampingkan
“Sulbar masih menyandang sebagai daerah
yang memiliki Indeks Pembangunan
Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang masih
rendah, di bawah standar di bawah standar
nasional, dengan nilai sekitar 67, sementara
IPKM secara nasional tercatat sekitar 70.”
• Rendahnya kualitas tenaga kesehatan
– Blog Maftuhah Nurbeti 15 Januari 2009 : Injection
Safety
• penggunaan kembali alat injeksi tanpa adanya
sterilisasi terdapat sekitar 15-50%
• fenomena lain lagi di Indonesia, yaitu adanya
oknum yang punya akses terhadap
pembuangan spuit injeksi dan menjualnya lagi
ke pasar tertentu dalam kemasan spuit injeksi
aspal (asli tapi palsu)
• Rasio tenaga kesehatan dengan jumlah
penduduk masih rendah.
• Produksi dokter per tahun 2.500 dokter baru,
sedangkan rasio dokter dengan jumlah
penduduk 1:5000.
• Produksi perawat setiap tahun 40.000 perawat
baru dengan rasio dengan jumlah penduduk
1:2.850.
• Produksi bidan setiap tahun 600 bidan baru
sedangkan rasio dengan jumlah penduduk
1:2600
• (Media Indonesia.com Jumat, 04 Maret 2011
07:34 WIB) : Rumah Sakit Sayang Rakyat
Makassar Sulawesi Selatan membutuhkan
sebanyak 800 tenaga kesehatan untuk dapat
memberikan pelayanan kesehatan secara
maksimal (perbandingan dengan 1000 bed).
• (Galamedia, Selasa, 08 Maret 2011) : Dinas
Kesehatan Kab. Bandung kekurangan tenaga
dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk
ditugaskan di beberapa tempat.
• (Galamedia, Selasa, 08 Maret 2011) : Rasio tenaga
kesehatan dengan jumlah penduduk di Kabupaten
Bogor belum seimbang. Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Bogor membutuhkan tenaga medis dan
paramedis diantaranya perawat dan dokter spesialis.
Saat ini yang dibisa dilakukan untuk menutupi
kekurangan tenaga medis dan paramedis adalah
mendayagunakan personil yang ada. Namun, selama
ini pihaknya selalu melakukan pembinaan. “Kami sering
melakukan supervisi hingga ke Puskesmas untuk
mengumpulkan permasalahan kemudian mencari
solusinya bersama-sama,”
• Penyebaran SDM belum menggembirakan, walaupun sejak
1992 sudah diterapkan kebijakan penempatan tenaga dokter
terhadap puskesmas. Untuk kawasan Indonesia bagian barat
lebih banyak daripada daerah timur.
– (Pontianak Post Sabtu, 12 Februari 2011 , 09:08:00) :
Tenaga Kesehatan Pedalaman “Tenaga kesehatan yang
bertugas di daerah sulit yakni daerah terpencil atau
pedalaman, sangat layak mendapat tambahan
penghasilan. Dewanto, kepala Puskesmas Balai Bekuak,
kecamatan Simpang Hulu mengungkapkan bahwa
tambahan penghasilan diperlukan bagi tenaga
kesehatan, meliputi kepala puskesmas, dokter, perawat,
dan bidan.”
• Distribusi tenaga kesehatan tidak merata.
– Terjadi ketimpangan antara perkotaan dan
pedesaan, bahkan sekitar 25-40%
puskesmas tidak mempunyai dokter,
khususnya di daerah geografis seperti di
kawasan Indonesia Timur dan kawasan
rawan konflik.
• perencanaan tenaga kesehatan.pdf
• Diskriminasi pelayanan kesehatan masyarakat menengah
keatas dan bawah.
– (Suara Karya Online Selasa, 8 Maret 2011) :
Banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan
pelayanan RSUD karena menolak pasien gakin
dengan dalih kamar perawatan sedang penuh.
Saat ini seluruh RSUD di DKI dibanjiri pasien yang
memanfaatkan kartu jaminan pelayanan
kesehatan keluarga miskin (JPK Gakin) dan surat
keterangan tidak mampu (SKTM). Masih banyak
dokter dan paramedis yang enggan memberikan
pelayanan yang baik bagi pasien gakin. Pasien
pemegang SKTM juga dipersulit, terlalu birokrasi. “
– (Berita daerah.com Senin, 3 Januari 2011) :
Pelayanan Kesehatan di Sulbar Masih
Dikesampingkan
“Pihak RSUD Sulbar menolak pasien gizi buruk
dengan alasan tidak ada dokter spesialis yang
dimiliki untuk menangangi pasien gizi buruk itu,
dan akhirnya Pihak RSUD Kabupaten Mamuju dan
Dinas Kesehatan Mamuju menjemput sang bocah
gizi buruk itu dan melakukan penanganan medis
di RSUD Mamuju.”
• Pelayanan kesehatan gratis
– (Jakarta, 5/3/2011 (Kominfo-Newsroom)) :
MASYARAKAT DAPAT LAYANAN GRATIS
PROGRAM JAMPERSAL
“Pemerintah menganggarkan dana Rp1,2 triliun
untuk program jaminan persalinan (jampersal)
gratis di tahun 2011. Masyarakat hanya
membutuhkan tanda pengenal untuk dapat
dilayani gratis di rumah sakit kelas III milik
pemerintah atau RS swasta, termasuk di bidan
mitra Dinas Kesehatan setempat.”
– (DetikHealth.com Jumat, 04/03/2011 16:57 WIB) :
Ibu Hamil Bisa Bersalin Gratis dengan Modal KTP
“Jaminan persalinan ini untuk semua ibu hamil
yang mau pakai termasuk yang tidak punya
Jamkesmas, kecuali ibu hamil yang sudah punya
jaminan persalinan lain seperti Askes pada PNS
atau yang ditanggung oleh perusahaan swasta,"
jelas drg Usman Sumantri, Kepala Pusat
Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, dalam acara
temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat
(4/3/2011).”
– Kompas.com. Rabu, 2 Maret 2011 | 22:04
WIB Gratis Berobat asal Bawa SKTM
“Mulai sekarang warga miskin Kota Bogor
bisa berobat gratis di puskesmas atau
rumah sakit, asalkan membawa surat
keterangan tidak mampu (SKTM). Seluruh
biaya pengobatan warga miskin itu
ditanggung Dinas Kesehatan Kota Bogor. “
• Kurang meratanya penyebaran tenaga
kesehatan
• Lemahnya manajemen SDM kesehatan
• Rujukan pelayanan kesehatan yang belum
terwujud dengan baik dan benar.
Referensi
• Artikel dan berita terkait praktisi kesehatan
• Adisasminto, Wiku. 2007. Sistem Kesehatan.
Divisi Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Pertemuan 14
BIROKRASI SEBAGAI PENYEDIA
PELAYANAN PUBLIK
Birokrasi: Pengertian dan
Kharakteristiknya
Max Weber (1864-1920)
• Sebagai Bapak Birokrasi dalam bukunya tentang
Wirtschaft (ekonomi) und Gesellschaft (masyarakat)
• Birokrasi menjadi elemen penting yang
menghubungkan ekonomi dan masyarakat
• Kekuasaan dalam Administrasi



Legal-rational (dalam Birokrasi)
Traditional (dalam Patriarchalisme)
Charismatis (dalam Individualismus)
Pengertian Birokrasi
• Biro = Meja, Krasi = kekuasaan
• Dua Elemen Utama Pengertian Birokrasi


Peraturan dan Norma formal
Hirarki (Ketergantungan dan komunikasi)
 Birokrasi adalah kekuasaan formal yang didasarkan
pada peraturan perundang-undangan dan prinsipprinsip ideal bekerjanya suatu organisasi
BIROKRASI
• Pengertian secara harfiah
– Bureu berarti meja
– Kartia berarti pemerintah
Jadi pengertian birokrasi adalah pelayanan yang diberikan oleh
Pemerintah dari meja ke meja
• Secara umum dapat dirumuskan
Merupakan suatu tipe organisasi yang melaksanakan tata kerja yang telah
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, yang bertugas
melakukan pelayanan umum (public service) serta dilaksanakan dengan
sepenuhnya (sense of belonging & sense of responsibility)
MAX WEBER
Birokrasi adalah suatu istilah kolektif bagi suatu badan yang terdiri dari
jabatan-jabatan publik.
Menurut Prof. Prayudi, jabatan publik ini dijalankan oleh
pejabat pemerintah/birokrat yang menjalankan tugasnya
sesuai dengan peran dan fungsinya dalam sistem
birokrasi negara yang harus mampu mengendalikan
orang-orang yang dipimpinnya.
3 arti birokrasi:
- Sebagai tipe organisasi yang khas
- Sebagai suatu sistem atau struktur
- Sebagai suatu tatanan jiwa dan alat kerja para
organ negara
Sebagai tipe organisasi yang khas dimaksudkan untuk
mengorganisir banyak orang.
CIRI-CIRI IDEAL BIROKRASI (MAX WEBER)
1. Dalam pelaksanaan birokrasi mengikuti prinsip
organisasi sepenuhnya
2. Para pelaksana birokrasi harus patuh pada peraturan
yang melandasinya (azas legalitas)
3. Para birokrat harus bekerja dengan sungguh-sungguh
(sense of belonging & sense of responsibility)
4. Para birokrat melaksanakan disiplin yang luas
5. Pengangkatan para pejabat berdasarkan syarat2 teknis
(Merit system & Career system)
6. Harus ada pemisahan yang tegas antara urusan pribadi
dan urusan dinas.
Birokrasi sebagai suatu sistem kerja
Dimaksudkan sebagai sistem kerja yang
berdasarkan atas tata hubungan kerjasama
antara jabatan-jabatan secara zakelijk,
menurut prosedur dan peraturan yang
berlaku, tanpa pilih kasih dan tanpa pamrih.
Birokrasi sebagai tatatan dan alat kerja
organ negara
Berarti birokrasi itu tidak menyimpang dari
apa yang telah diperintahkan oleh atasan atau
oleh peraturan perundang-undangan. Dan
dalam melaksanakan tugasnya seorang
birokrat dilengkapi dengan azas legalitas dan
azas fries ermessen.
Kharakteristik Tipe Ideal Birokrasi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Otoritas Hirarki
Komunikasi dinas yang jelas
Pembagian kerja atas dasar spesialisasi
Prosedur kerja yang jelas
Kualifikasi pegawai
Berdasarkan dokumen administrasi
Pemisahan antara “Buero” dan “Amts”
Jam kerja yang penuh
Rahasia Jabatan
Netralitas
Kritik terhadap Birokrasi
• Birokratisasi: meningkatnya intervensi
pemerintah melalui pertumbuhan
tugas dan peraturan pemerintah
• Dependensi: meningkatnya
ketergantungan masyarakat terhadap
pemerintah
• Tidak partisipatif sebagai close sytem
• Birokratis, berbelit-belit, lambat
• Tidak transparan
• Impersonal
Hubungan Politik dan Birokrasi
• Politik sebagai pembentuk kebijakan
• Birokrasi sebagai pelaksana kebijakan
• Netralitas birokrasi terhadap politik seringkali
dipertaruhkan
• Paradigma lama (old classical public administration)
memisahkan antara politik dan birokrasi
• Dalam paradigma baru (New Public Management)
fungsi birokrasi dan politik saling bercampur
The Mainstream View
of the Old Public Administration (1)
• The focus of government is on the direct delivery of
services through existing or through newly
authorized agencies of government
• Public policy and administration is concerned with
designing and implementing policies focused on a
single, politically defined objective
• Public administrators play a limited role
• The delivery services should be carried out by
administrators accountable to elected official and
given limited discretion in their work
The Mainstream View
of the Old Public Administration (1)
• Public services are best administered through
hierarchical organizations, with managers
largely exercising from the top of the
organization
• The primary values of public organization are
efficiency and rationality
• Public organizations operate as closed system,
the involvement of citizen is limited
Kritik terhadap
The Old Public Administration
• Administrasi Publik bersifat tertutup dan keterlibatan
masyarakat yang sangat rendah.
• Efisiensi sebagai ukuran kerja dan bukannya
responsiveness
• Model Administrasi bersifat top down dan hierarkis
• Bureaucratic Rational Choice sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan
• Bureaucratic Action yang menimbulkan red tape
Hakikat Birokrasi
INGIN MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE
PEJABAT PEMERINTAH
PUSAT, PROP DAN
KAB/KOTA
566
BAHAN DISKUSI:
1. Bagaimana cara mewujudkan Good
Governance?
2. Mengapa pelayanan publik menjadi titik
strategis untuk membangun praktik good
governance?
3. Apa yang perlu direformasi untuk mewujudkan
good governance?
567
KONSEP GOOD GOVERNANCE
• Banyak orang menjelaskan good governance secara berbeda
tergantung konteksnya
• Konteks pemberantasan KKN: good governance sering diartikan
sebagai pemerintahan yang bersih dari praktik KKN.
• Konteks demokratisasi: good governance diartikan sebagai
pemerintahan yang memberikan ruang partisipasi yang luas bagi
aktor dan lembaga di luar pemerintah sehingga ada pembagian
peran dan kekuasaan yang seimbang antara negara, masyarakat
sipil dan mekanisme pasar, sehingga dapat terbangun check and
balance dan menghasilkan sinergi antara ketiganya dalam
mewujudkan kesejahteraan bersama.
568
…Lanjutan konsep GG…
• GG sebagai gerakan: didorong oleh kepentingan berbagai
lembaga donor dan keuangan internasional untuk memperkuat
institusi yang ada di negara dunia ketiga dalam melaksanakan
berbagai kegiatan yang dibiayai oleh berbagai lembaga itu.
• Mereka menilai bahwa kegagalan-kegagalan
proyek mereka disebabkan karena lemahnya
institusi pelaksana di negara-negara dunia
ketiga yang disebabkan oleh praktek bad
governance seperti tidak transparan,
rendahnya praktek masyarakat, rendahnya
daya tanggap terhadap kebutuhan masyarakat,
diskriminasi terhadap stakeholder yang
569
… lanjutan…
• UNDP memberi definisi good governance sebagai
hubungan yang sinergis dan konstruktif di atara
negara, sektor swasta (dunia usaha), dan masyarakat
(society)
• LAN (2000) mendefinisikan good governance sebagai
penyelenggaraan pemerintahan yang solid dan
bertanggungjawab, serta efektif dan efisien dengan
menjaga “kesinergisan” interaksi yang konstruktif di
antara domain-domain negara, sektor swasta, dan
masyarakat (society).
570
Pada tataran ini ini good governance berorientasi pada
dua hal, yaitu :
• Pertama, orientasi ideal negara yang diarahkan
pada pencapaian tujuan nasional. Pada tataran ini
good governance mengacu pada demokratisasi
dalam kehidupan bernegara dengan elemenelemen konstituennya, seperti legitimacy,
accountability, securing of human right, autonomy
and devolution of power, dan assurance of civilian
control
• Kedua, pemerintahan yang berfungsi secara ideal
yaitu secara efektif dan efisien dalam melakukan
upaya mencapai tujuan nasional. Dalam konteks
571
Indikator Good Governance:
Indikator GG
1. Demokrasi, desentralisasi, dan
kemampuan pemerintah;
2. Hormat terhadap HAM dan
kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku;
3. Partisipasi rakyat;
4. Efisiensi, akuntabilitas, tranparansi
dalam pemerintah dan administrasi
publik;
5. Pengurangan anggaran militer; dan
6. Tata ekonomi yang berorientasi pasar.
(JICA, OECD, dan GTZ, 1991).
572
BAHAN DISKUSI:
• TUNJUKKAN PRAKTEK-PRAKTEK TELADAN DAN
PANTANGAN DALAM PENYELENGGARAAN
GOOD GOVERNANCE PADA ERA OTONOMI
DAERAH?
573
…Lanjutan diskusi…
Komponen
Teladan
Tantangan
Profesionalisme
 Beasiswa
Pengabaian meritokrasi
 Mensyaratkan
Isu putra daerah
pendidikan untuk Feodalisme
jabatan
Suap rekruitmen
 Babonisasi
Jumlah pegawai berlebih
 Meritokrasi
Keadilan
 Bantuan KTP
Miskin
Efisiensi
Ketimpangan distribusi
tenaga pengajar/dokter
Diskriminasi pelayanan
Banyaknya pungutan
574
…Lanjutan diskusi…
Komponen
Teladan
Responsivitas
 Beasiswa
Tantangan
 Lansia
 UKM
 Bantuan desa
 Forum masyarakat
 Coffe morning
Kualaitas
pelayanan
 Insentif Dokter
Akuntabilitas
 Menurunkan Sekda
Rendahnya komitmen dokter
daerah terpencil
saat KKN
Kolusi pengusaha dan penguasa
Susutante (Premanisme
birokrasi): sumbangan sukarela
tanpa tekanan)
Biaya untuk si miskin
Penipuan jumlah orang miskin
Sumber: Dwiyanto, 2003: 19-63)
575
United Nations merumuskan indikator good
governance meliputi :
– Kemampuan, yaitu kemampuan
yang cukup untuk melaksanakan
kebijakan dan fungsi-fungsi
pemerintah termasuk sistem
administrasi publik yang efektif dan
responsif,
– Akuntabilitas dalam kegiatan
pemerintah dan transparan dalam
pengambilan keputusan,
– Partisipasi dalam proses demokrasi,
dengan memanfaatkan sumber
informasi dari publik dan dari swasta,576
OECD dan World Bank mensinonimkan good governance
dengan:
• penyelenggaraan manajemen pembangunan
yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan
dengan demokrasi dan pasar yang efisien,
• penghindaran salah alokasi dana investasi
yang langka, dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun administratif,
• menjalankan disiplin anggaran serta
penciptaan legal and political frameworks bagi
tumbuhnya aktivitas kewiraswastaan.
577
KARAKTERISTIK YANG MELEKAT PADA
GOVERNANCE
1
Memberi ruang bagi
sinergi antara aktor dan
lembaga pemerintah
dengan non pemerintah
(sipil dan mekanisme
pasar)
GOOD
2
3
Terkandung nilai-nilai
yang membuat
pemerintah dapat secara
efektif mewujudkan
kesejahteraan bersama
(efisiensi, keadilan dan
daya tanggap)
Bebas dari praktek
KKN dan berorientasi
pada kepentingan
publik
Mampu mewujudkan:
TRANSPARANSI, PENEGAKAN HUKUM DAN AKUNTABILITAS PUBLIK
Sumber: Dwiyanto, 2005: 18-19
578
APAKAH PELAYANAN PUBLIK ?
 Dalam ilmu politik dan administrasi publik,
pelayanan umum atau pelayanan publik
merupakan istilah yang menggambarkan
bentuk dan jenis pelayanan pemerintah
kepada rakyat atas dasar kepentingan umum
(Lay, 2002)
 Pelayanan publik oleh birokrasi merupakan
salah satu perwujudan dari fungsi aparatur
negara sebagai abdi masyarakat disamping
sebagai abdi negara.
579
Pelayanan Umum (Kepmenpan No. 63 Tahun 2003)
• Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan perundangundangan.
• Pelayanan publik adalah pemberian layanan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan publik tertentu
atau kepentingan publik, baik berupa penyediaan
barang, jasa, atau layanan administrasi (sertifikat
tanah, KTP, IMB, dsb.)
• Aktor penyedia layanan publik: badan-badan
pemerintah, bisnis, organisasi nir-laba, komunitas
580
PELAYANAN
PUBLIK
PELAYANAN
ADMINISTRASI
1. Kependudukan
2. Perijinan
• Ijin lokasi
• IMB
• HO
• Ijin Trayek
• Ijin Reklame
• Ijin Sewa Tanah
• Dll.
PENYEDIAAN
BARANG PUBLIK
1.
2.
3.
4.
Perumahan rakyat
Irigasi
Jalan raya
Dll.
PENYEDIAAN
JASA PUBLIK
Pelayanan:
1. Kesehatan
2. Pemakaman
3. Telekomunikasi
4. Kebersihan
5. Pendidikan
6. Pemadam
kebakaran
7.Dll.
581
Pentingnya perhatian terhadap
Pelayanan Publik
Menguatnya isu :
• Demokratisasi
• Pengakuan akan
HAM
• Globalisasi &
perdagangan bebas
(tuntutan kemampuan
berkompetisi)
• Good governance &
clean government
582
KONDISI PELAYANAN PUBLIK SAAT INI
1. Tidak efektif, tidak efisien, berbelit, kurang
profesional, prosedur tidak jelas.
2. Tidak ada kepastian waktu dan biaya
3. Belum optimal memanfaatkan teknologi
informasi
4. Sektoral
5. Pangkalan data lemah
6. Rentan KKN
7. Partisipasi masyarakat kurang
8. Tidak adanya reward and punishment
9. Budaya paternalisme
10. Diskriminasi pelayanan
11. Diskresi lemah
Pelayanan
Tidak Baik
Masyarakat
Tidak Puas
583
MENGAPA PELAYANAN PUBLIK?
ASPEK
OLD PUBLIC
ADMINISTRATION
NEW PUBLIC
MANAGEMENT
NEW PUBLIC
SERVICE
Dasar
teoritis
Teori politik
Teori ekonomi
Teori
demokrasi
Konsep
Sesuatu yang
kepentingan didefinisikan
publik
secara politid dan
yang tercantum
dalam peraturan
Mewakili
agragasi dari
kepentingan
individu
Hasil dari
dialog tentang
berbagai nilai
Kepada
Client (Klien) dan
siapa
pemilih
birokrasi
publik harus
bertanggung
jawab?
Pelanggan
(customers)
Warga negara
(Citizens)
584
… Lanjutan pelayanan…
ASPEK
OLD
NEW PUBLIC
PUBLIC
MANAGEMENT
ADMINIS
TRATION
Peran
Pengayu
pemerintah h
(Rowing
)
Akuntabilitas
Menurut
hirarkhi
administ
ratif
Mengarahkan
(Steering)
NEW PUBLIC SERVICE
Menegosiasikan dan
mengelaborasi berbagai
kepentingan warga
negara dan kelompok
komunitas
Kehendak
Multi aspek:
pasar yang
akuntabilitas pada
merupakan
hukum, nilai komunitas,
hasil keinginan norma politik, standar
pelanggan
profesional, kepentingan
Sumber: Denhardt dan Denhardt, dalam(customers)
Subarsono, dalam Dwiyantowarga
(Ed) (2005):
144)
negara
585
PENTINGNYA PEMBAHARUAN PELAYANAN PUBLIK DALAM MENDORONG PRAKTIK
GOOD GOVERNANCE:
 Perbaikan kinerja pelayanan publik dinilai
penting oleh semua stakeholders, yaitu
pemerintah, warga pengguna dan pelaku
pasar.
Pelayanan publik adalah ranah dari ketiga
unsur governance melakukan interaksi yang
sangat intensif.
Nilai-nilai yang selama ini mencirikan praktik
good governance dapat diterjemahkan relatif
lebih mudah dan nyata melalui pelayanan
publik. Nilai-nilai efisiensi, keadilan,
586
NILAI STRATEGIS PELAYANAN PUBLIK
1.
2.
3.
Pelayanan publik merupakan ranah dimana negara yang diwakili
pemerintah berinteraksi dengan lembaga-lembaga non-pemerintah
Tolok ukur dan indikator yang jelas dalam pengembangan good
governance relatif lebih mudah dikembangkan seperti: efisien, nondiskriminatif, berdaya tanggap dan memiliki akuntabilitas yang tinggi
yang dapat dinilai dan diukur dengan mudah.
Pelayanan publik melibatkan kepentingan semua unsur governance.
Pemerintah sebagai representasi negara, masyarakat sipil dan
mekanisme pasar memiliki kepentingan dan keterlibatan yang tinggi
dalam ranah
ini.
587
PERAN STRATEGIS PELAYANAN PUBLIK (1)
PRAKTIK
BURUK
MELUASNYA
APATISME
DAN PESIMIS
PELAYANAN
PUBLIK
TOLERANSI
SEMAKIN LUAS
TERHADAP
PRAKTIK BAD
RANAH
INTERAKSI
NEGARA
DENGAN
LEMBAGA NON
PEMERINTAH
PRAKTIK
GG
GOVERNANCE
DUKUNGAN DAN
KEPERCAYAAN
MASY. LUAS
KEBERANIAN
DAN
SEMANGAT
PERUBAHAN
588
PERAN STRATEGIS PELAYANAN PUBLIK (2)
PELAYANAN
PUBLIK
RANAH DIMANA
BERBAGAI
ASPEK GG
DAPAT
DIARTIKULASI
KAN LEBIH
MUDAH
REPOSISI
DAN
REDISTRIBUSI
PERAN
Praktek GG:
SINERGI
DAPAT
DIKEMBANGKAN
•Efisiensi
•Nondiskriminatif
•Berkeadilan
•akuntabilitas
589
PERAN STRATEGIS PELAYANAN PUBLIK (3)
Pemerintah
PELAYANAN
PUBLIK
Melibatkan
kepentingan
semua unsur
Masy. sipil
governance
Mekanisme
pasar
Membangun
legitimasi
kekuasaan
Menghukum/mendukung
rezim penguasa
Legitimasi
perusahaan
penyedia jasa
Ikim investasi
590
APA YANG PERLU DIREFORMASI? (1)
1.
Perubahan mindset perilaku birokrasi
publik dari budaya penguasa menjadi budaya
pelayanan masyarakat melalui:
– pelatihan pra jabatan, magang, workshop,
pengembangan code of conduct,
– Menggali local wisdoms (nilai dan tradisi yang
dianggap baik)
– Belajar dari best practices negara-negara lain
– pemberian insentif atau disinsentif,
– pelembagaan birokrasi sebagai agen pelayanan.
591
APA YANG PERLU DIREFORMASI? (2)
2. Perubahan prosedur pelayanan serta
perubahan misi dan budaya birokrasi dari
budaya mengendalikan perilaku ke budaya
mempermudah warga memperoleh
pelayanan.
3. Perubahan struktur organisasi (vertikal
maupun horizontal) untuk mendukung
perbaikan kinerja birokrasi, efisiensi kegiatan
pemerintahan dan proses demokratisasi.
Ada 2 pilihan:
592
APA YANG PERLU DIREFORMASI? (3)
• Secara horizontal, struktur organisasi di
pemerintah pusat dan daerah terlalu gemuk,
sebagai akibat adanya koalisi politik. Karena
itu perlu dilakukan performance review secara
periodik untuk membangun struktur
organisasi yang relevan dan efisien
• Perubahan sistim insentif dan pengembangan
pegawai yang sesuai dan kondusif dengan
perubahan budaya dan struktur yang
diperkenalkan
593
KESIMPULAN
• Penyelenggaraan pelayanan publik yang
efisien, responsif, partisipatif dan akuntabel
memungkinkan pemerintah tidak saja dapat
memperbaiki kinerja birokrasi tetapi juga
membangun good governance.
594
GOOD GOVERNANCE SEBAGAI
INTI REFORMASI BIROKRASI
REFORMASI BIROKRASI
• Reformasi birokrasi adalah perubahan radikal dalam sistem
pemerintahan untuk mengarah kepada birokrasi modern.
• Pemerintahan yang baik diartikan sebagai suatu
penyelenggaraan manajemen pemerintahan yang
bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, efektif
dan efisien, tegaknya supremasi hukum, transparansi, dan
akuntabel
PERLU KOMITMEN
• Reformasi birokrasi tergantung pada
komitmen politik pimpinan, baik di pusat
maupun daerah (dan jajarannya) dan
dukungan politik DPR dan DPRD.
• Peran kekuatan-kekuatan sosial dalam
masyarakat untuk mengawasi jalannya
pemerintahan di pusat dan di daerah.
• Check and balance dari berbagai institusi dan
kelompok sosial dan juga individu
KENISCAYAAN
• Penegakan hukum (law enforcement)
• Keteladanan pimpinan dalam tindakan anti korupsi dan
menindak koruptor yang bebas bergerak di birokrasi
pemerintah
• Pembenahan kinerja yang buruk, berbelit-belit, aparat yang
tidak melayani, pelayanan yang buruk, terlalu gemuk,
maraknya praktek KKN dan birokrasi yang tidak sensitif
terhadap kepentingan masyarakat
BIROKRASI MODERN
• Desentralisasi, dimana sistem pengambilan keputusan terhadap
Efisiensi,efektivitas dan kualitaspelayanan;
• aqlokasi sumber daya didekatkan pada 'point of delivery';
• Fleksibilitas untuk melakukan pengaturan yang secara langsung akan
menghasilkan cost effective policy outcomes;
• Penciptaan iklim kompetisi dan produktivitas untuk menghasilkan
pelayanan yang efisien;
• Penguatan Kapasitas startejik pemerintah sebagai 'steer' (pengatur) yang
akan mengarahkan organsasi pemerintah melakukan evaluasi dan
merenspons berbagai perubahan eksternal pada biaya yang rendah;
• Fokus pada penyelarasan kewenangan dan tanggungjawab sebagai kunci
peningkatan kinerja; dan
• Penerapan akuntabilitas dan transparansi.
PRINSIP GOOD GOVERNANCE
Pasal 20 UU No. 32/2004
•
•
•
•
•
Asas Kepastian Hukum, adalah asas dlm neg hukum yg mengutamakan
landasan per-UU-an, kepatuhan dan keadilan dalam setiap kebijakan
Penyelenggara Negara.
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, adalah asas yg menjadi landasan
keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian
Penyelenggara Negara;
Asas Kepentingan Umum, adalah asas yg mendahulukan kesejahteraan
umum d/p kepentingan individu atau kelompok dengan cara yang
aspiratif, akomodatif dan selektif.
Asas Keterbukaan, adalah asas yg membuka diri terhadap hak masy
utk memperoleh informasi yg benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara.
Asas Proporsionalitas, adalah asas yg mengutamakan keseimbangan
antara hak % kewajiban Penyelenggara Negara
LANJUTAN…
• Asas Profesionalitas, adalah asas yg mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kompetensi,kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Asas Akuntabilitas, adalah asas yg menentukan bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
ketentuan peraturan per-UU-an yang berlaku.
• Asas Efektifitas, adalah asas yang berorientasi pada
tujuan yang tepat guna dan berdaya guna
• Asas Efisiensi, adalah asas yang berorientasi pada
minimalisasi penggunaan sumber daya untuk mencapai
hasil kerja yang terbaik
ARAH PERUBAHAN
• Dari birokrasi tidak efektif dan efisien menjadi
birokrasi modern
• Dari birokrasi kekuasaan menjadi birokrasi pelayanan
• Dari birokrasi represif ke arah brokrasi partisipatif
• Dari birokrasi kepentingan elit ke kepentingan rakyat
• Semua menuju kepada penciptaan kesejahteraan
masyarakat
BIROKRASI MASA DEPAN
•
•
•
•
•
Rencana yang jelas
Komitmen
Sinergi
Komunikasi
Konsisten
MEWIRAUSAHAKAN
BIROKRASI
KONTEKS KEMUNCULAN
KONSEP MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
• Defisit fiskal yang dialami oleh pemerintahan federal dan
negara bagian AS di tahun 1980-an.
• Organ pemerintah yang gemuk dan lamban, sehingga
cenderung bersifat spending daripada mendatangkan
profit dalam wilayah fiskal.
• Pelayanan publik yang tidak efektif dan lambat, sehingga
melahirkan ketidakpercayaan masyarakat pada kapasitas
pemerintah dalam menyelrnggarakan pelayanan publik.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
1. Pemerintahan Katalis: Mengarahkan daripada
mengayuh:
• Kata pemerintahan berasal dari sebuah kata Yunani
yang berarti mengarahkan.
• Dengan demikian, tugas pemerintah adalah
mengarahkan dan bukan mengayuh perahu, sehingga
pelayanan dianggap sebagai mengayuh dan pemerintah
tentunya tidak pandai mengayuh.
GINEOLOGI KONSEPSI
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
• William Hudnut menyatakan:
“Pemerintahan wirausaha bersedia meninggalkan program lama. Ia
bersifat inovatif, imajinatif dan kreatif, serta berani mengambil resiko.
Ia juga mengubah beberapa fungsi kota menjadi sarana penghasil uang
daripada menguras anggaran, menjauhkan diri dari alternatif
tradisional yang hanya memberikan sistem penopang hidup. Ia bekerjasama dengan sektor swasta, menggunakan pengertian bisnis yang
mendalam, menswastakan diri, mendirikan berbagai perusahaan yang
menghasilkan laba. Ia berorientasi pasar, memusatkan pada ukuran
kinerja, memberi penghargaan pada jasa. Ia pun harus mengatakan:
mari kita selesaikan pekerjaan ini dan tidak takut untuk memimpikan
hal-hal besar.”
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
2. Pemerintah milik masyarakat: memberi wewenang
daripada melayani:
• Pemerintah harus mempercayai warga negaranya untuk
merumuskan sejumlah program kebijakan.
• Mendesain pelayanan publik berbasiskan kebutuhan dan
kemampuan komunitas, sehingga kewenangan tidak
menjadi monopoli bagi pemerintah.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
3. Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan
persaingan ke dalam pemberian pelayanan:
• Merubah perspektif, bahwa persoalannya
bukanlah provider publik versus provider
swasta, namun yang menjadi problem krusial
adalah wacana tentang monopoli versus
kompetisi.
• Membangun partisipasi aktif private sector
dalam penyelenggaraan pelayanan publik
guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pelayanan publik.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi:mengubah
organisasi yang digerakkan oleh peraturan:
•
Pemerintah harus mempunyai capaian/target yang
menggerakkan aktivitasnya.
•
Organisasi yang digerakkan oleh misi punya
keunggulan:
1. Lebih efisien.
2. Lebih efektif.
3. Lebih inovatif.
4. Lebih fleksibel.
5. Etos kerja lebih tinggi
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
5. Pemerintahan yang berorientasi hasil:
membiayai hasil:
• Logika aktivitas pemerintahan tidak hanya
bersifat spending saja.
• Lebih dari itu, aktivitas pemerintahan bisa
dipandang sebagai investasi, sehingga
pembiayaannya bisa dipandang pembiayaan
kepada hasil.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
6. Pemerintahan berorientasi pada pelanggan: memenuhi
kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi.
• Fokus pelayanan ditujukan pada warga negara dengan
melekatkan predikat costumer kepada warga negara.
• Birokrasi tidak berorientasi ke dalam, tetapi ke luar,
sehingga menempatkan mereka sebagai pelayan dari
para pelanggan.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
7. Pemerintah wirausaha: menghasilkan daripada membelanjakan:
•
Aktivitas pemerintah didesain untuk mengurangi beban pembiayaan
dan menghasilkan profit.
•
Fungsi usaha publik dibagi menjadi:
1. Aktifitas yang dirancang untuk menghasilkan laba.
2. Aktifitas yang dibentuk untuk mendapatkan modal kembali, tetapi
tidak menghasilkan laba.
3. Aktifitas yang secara parsial dapat mendukung mereka sendiri.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
8. Pemerintah antisipasif: mencegah daripada
mengobati:
• Kebijakan diarahkan untuk melakukan
manajemen krisis dengan mencegah kerugian
yang lebih besar.
• Dengan demikian, setiap kebijakan harus
mempunyai nuansa yang bersifat antisiapsif.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
9. Pemerintah desentralisasi:
• Kewenangan pembuatan kebijakan tidak
tersentralisasi.
• Desentralisasi diarahakan untuk mendekatkan
pelayanan publik serta membangun
demokrasi melalui peningkatan partisipasi.
PRINSIP DASAR
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
10. Pemerintah yang berorientasi pasar: mendongkrak
perubahan melalui pasar:
• Pemerintah, selaku badan publik, cenderung mengambil
peranan sebagai fasilitator bagi para investor yang sudah
berkembang atupun yang baru tumbuh.
• Sebagai konsekuensi, pemerintah harus membatasi
peranannya dalam penyediaan barang dan jasa. Pada
titik ini, pemerintah hanya berperan sebagai regulator
dan bukan sebagai pemasok barang dan jasa tertentu.
PUSTAKA
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komptindo.
Dwiyanto, Agus (Ed). 2005. Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Dwiyanto, Agus, dkk. 2003. Teladan dan Pantangan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Otonomi
Daerah. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan.
Dwiyanto, Agus, dkk. 2003. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan
Dwiyanto, Agus, dkk. 2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan
dan Kebijakan.
Prof. Dr. H. Nur Syam, Msi
Hariyanto dan M. Adhi Ikhsanto
617
Download