Pamplet Nubuatan Kitab Wahyu “RAHASIA SEJARAH KEKRISTENAN YANG DI BUKAKAN” Studi berdasarkan Nubuatan Wahyu pasal 2-3. Ketika buku Daniel dan Wahyu dipahami lebih baik, orang-orang percaya akan memiliki pengalaman keagamaan yang berbeda dari sebelumnya dalam hidup mereka. Mereka akan diberikan pengalaman terhadap satu pemandangan akan gerbang sorga yang terbuka. Sehingga hati dan pikiran akan terkesan oleh tabiat yang mana semua orang harus menyembangkannya dengan cara menyadari berkat-berkat yang akan menjadi pahala bagi yang murni hatinya.” Testimonies to Ministers, 113, 114. Di kumpulkan & di susun oleh: Pdt. Stenly Karwur, S.Th. Edisi Revisi ke-2, Mei 2006. Copyrighted. Sejarah Dosa harus Berakhir !!! “...Kami tidak berani mengubah Firman Allah ataupun mencampur-adukkan ajaran-Nya dengan tradisi dunia, membagi-bagi hukum-Nya yang Suci, menyebut satu bagian kurang penting sedangkan yang lain lebih penting untuk memperoleh persetujuan dunia... Kebenaran Yesus Kristus harus dinyatakan... Rahasia kemurtadan dunia tidak boleh disembunyikan... Fakta-fakta kasih karunia dari Yesus Kristus & kemurtadan dari si Pendurhaka harus dipaparkan dengan jelas... Karena sekaranglah waktunya Hari Penyelamatan bagi umat-umat Allah... Sejarah Dosa harus Berakhir ! Amaran Allah yang khidmat dan mendesak harus dikumandangkan dengan berani, agar semua manusia yang harus diselamatkan BERBALIK dan BERTOBAT... Kemudian dalam IMAN yang teguh dan perkasa, mereka akan MENINGGIKAN, MENGAGUNGKAN, DAN MENYEMBAH ALLAH yang hidup dalam TERANGNYA Yesus Kristus yang BENAR dan MURNI... Sejarah Dosa harus Berakhir ! Cukuplah kasih karunia Allah yang panjang sabar terhadap mereka yang menolak-Nya. Jika saja hati mereka masih dikeraskan...maka biarlah mereka menuai apa yang mereka tabur... Sejarah Dosa harus Berakhir ! Jika dunia mendesak kami, kami tidak akan gentar karena TUHAN kami yang kami layani,sanggup melepaskan kami... Biarlah terang Yesus Kristus ini tetap bersinar dan berbicara dalam hati umat-umat-Nya sekalipun kami tiada... Sejarah Dosa harus Berakhir ! AMEN. PERATURAN DARI 7 PEKABARAN DI ASIA Kota-kota dimana ketujuh jemaat ini dibangun (Why 1:11), terletak di pusat jalan-jalan Roma yang saling berhubungan dengan jarak dari satu tempat ke tempat lain + 30 – 40 mil dengan bentuk yang melingkar. Ketujuh jemaat ini juga mewakili posisi Ketujuh Kaki Dian (Why 1:20). Setiap lampu pada sisi-sisinya saling berhubungan secara paralel. Pekabaran pertama untuk Efesus dan terakhir untuk Laodekia pararel, keduanya dalam bahaya besar karena kehilangan kasih mula-mula dan menjadi legalis. Pekabaran kedua untuk Smirna dan keenam untuk Philadelphia mengomentari keadaan gereja-gereja karena kesetiaan dan mereka tidak menerima celaan. Pekabaran ketiga untuk Pergamus dan kelima untuk Sardis paralel dalam kemurtadan, dan hanya sedikit kebaikan yang dapat dikatakan untuk mereka. Sedangkan pekabaran keempat untuk Tiatira sangat berbeda: berdiri sendiri dan terpanjang dan mengamarkan sikap acuh dan tidak peduli. 1. 7 pekabaran kepada jemaat-jemaat dalam wahyu 2-3, walaupun mengacu pada abad pertama, dapat juga dilihat atau diaplikasikan secara lebih terperinci untuk masa depan sesuai dengan ciri-cirinya. Merrill C. Tenney, dalam buku Interpreting Revelation (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1957), 50. Mengatakan: ”Ketujuh Jemaat mempersiapkan contuhcontoh atas hal-hal yang dapat menyimpang dalam setiap gereja.” 2. Philip Schaff, History of the Christian Church, 3rd ed. (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1910), 13-20, menggambarkan sejarah gereja Kristen pada ke-7 periode sebagai berikut: 1. Periode kerasulan 2. Periode Masalah dan Penganiayaan dari Gereja. 3. Periode kompromi serta penyatuan gereja dan negara. 4. Periode Abad pertengahan 5. Periode Reformasi. 6. Periode dari prostestan ortodox, saat itu doktrin menjadi lebih penting daripada praktek. 7. Periode ketidakpercayaan dan misi sedunia. JEMAAT EFESUS 3. Kota Efesus, terletak kurang lebih 60 mil dari Pulau Patmos. Kota Efesus adalah yang terluas dan merupakan kota yang paling penting dari Propinsi Roma di Asia. Terkenal dan penting secara politik, perdagangan, serta pusat agama kafir, juga dikenal sebagai kota yang bebas. Kota ini merupakan tempat dari Dewi kesuburan yang memiliki banyak payudara yaitu : Dewi Artemis atau Diana yang disembah secara fanatik oleh seluruh Asia dan dunia (Kisah 19:27). Patungnya dipercayai jatuh dari Surga. 4. Kota Efesus terkenal juga dengan praktek-praktek tahyul dan seni-seni sihir ( Kisah 19:19 ). Barclay, dalam buku Letters to the Seven Churches, 13, 14 mengatakan bahwa reputasi dari warga Efesus sangatlah buruk dan orang-orangnya dikenal sangat bertingkah, pengkhayal dan tidak bermoral. Di Efesus juga hidup seorang yang tidak pernah menangis. Menurut tulisan-tulisan kuno, dia tidak pernah tertawa ataupun tersenyum karena dia tinggal di tengah-tengah kenajisan yang mengerikan dari penduduk Efesus : yang hanya cocok untuk ditenggelamkan. 5. Jemaat di Efesus didirikan olah Aquila dan Priscilla (Kisah 18:18-19) dan juga pengkhotbah muda Apollos (Kisah 18:23-26). Paulus bekerja di Efesus + 3 tahun (Kisah 20:31), dan kepada gereja ini dia kirimkan suratnya yang kita kenal sekarang sebagai kitab Efesus. Namun di samping reputasi kota yang terkenal kejahatannya, jemaat di Efesus bertumbuh dengan pesat, dimana kemudian Timotius dan Rasul Yohanes dalam waktu yang sama melayani di tempat ini. 6. G. R. Beasley-Murray, The Book of Revelation, 2nd ed. (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1981, mengatakan tentang perkembangan jemaat Efesus sbb: “Adalah dapat dimengerti bahwa guru-guru dari berbagai macam latar belakang dan dari setiap doktrin datang ke Efesus, untuk mencari percontohan jemaat dan untuk mempengaruhinya...” 7. Barclay juga menegaskan dalam bukunya, bahwa “kadang-kadang kita mengatakan bahwa sangat sulit menjadi orang kristen di lingkungan masyarakat yang modern, serba industri dan bersaing. Marilah kita mengingat Efesus, dan marilah kita ingat juga bahwa ada orang-orang kristen disana.” 8. Pekabaran Yesus kepada jemaat di Efesus cocok dengan periode tertentu dari sejarah kekeristenan periode kerasulan. Tapi saat Yohanes menulis buku Wahyu ini, yaitu pada dekade terakhir dari abad pertama ini, jemaat kekeristenan masa itu mulai kehilangan semangat dari cinta mula-mula, dan kemudian menyimpang dari kesederhanaan dan kemurnian Injil. (Mengiringi Jemaat Efesus ini adalah Pembukaan Meterai ke-tiga (Wahyu 6:1, 2) yang menampakkan Penunggang Kuda Putih, ini menggambarkan pengumandangan Injil kepada dunia melalui jemaat yang setia. Namun saat injil itu dikhotbahkan, terjadi perpecahan, yang lain menerima sedangkan yang lain menolak). JEMAAT SMIRNA 9. Kota Smirna disebut “The Beauty of Asia”/”yang terindah dari Asia”, nama modernnya Izmir, merupakan kota pelabuhan perdagangan yang berlokasi di pesisir Timur Laut tengah dan di persimpangan ke Phrygia dan Lydia. Arahnya kurang lebih 35 mil sebelah utara Efesus. Pada abad pertama, Smirna memiliki + 200.000 tempat tinggal. Statusnya sebagai kota bebas dan merupakan pusat politik, agama dan kebudayaan, pengetahuan serta pengobatan. Memiliki banyak bangunanbangunan kebanggaan seperti stadion, perpustakaan, dan ampi-teater umum terbesar di propinsi tersebut, yang mempunyai tempat duduk + 20.000 orang. 10. Kota Smirna dikenal sebagai kota para martir. Disinilah terjadi pengeksekusian + 1500 orang setelah bapa gereja Policarpus. Juga terjadi pembunuhan terhadap + 8000 orang. Policarpus adalah bapa gereja untuk Smirna, bekerja selama + 40 th, dia ditangkap oleh kaisar Status Quadratus. Di smirna ini juga terjadi penganiayaan (th. 303-313) oleh kaisar Diolection dan Gelarius yang lebih kejam dari penganiayaan Roma kafir. 11. Kehidupan kekeristenan di Smirna dalam “kesusahan dan kemiskinan” (Why 2:9). Ada 2 hal yang sangat mempengaruhi kondisi ini : 1. Kota itu pusat penyembahan pada Kaisar/para penguasa. Sekali setahun rakyat diperintahkan membawa sembahan pada dewa kaisar dan diberi penghargaan. Namun yang menolak perintah tersebut akan dihukum mati. 2. Kehadiran populasi bangsa Yahudi yang juga sangat bermusuhan dengan orang-orang kristen. Yang paling menyedihkan lagi orang-orang Yahudi ini bersekutu dengan kekafiran dalam membenci dan menganiaya orang-orang kristen. (Mengiringi Jemaat Smirna ini adalah Pembukaan Meterai ke-dua (Wahyu 6:3-4) menampakkan Penunggang Kuda Merah, ini menggambarkan peperangan perlawanan pada injil. Untuk mereka yang menolak Injil, kelaparan rohani mengikuti kematian rohani. Masa ini adalah masa dimana gereja mulai menyimpang dari semangat para pelopor mula-mula, Kisah Para Rasul 20: 29, 30). JEMAAT PERGAMUS 12. Pada masa Yohanes, kota pergamus adalah Ibu kota propinsi Roma di Asia, terletak + 40 mil utara-Timur laut dari Smirna. Pergamus adalah pusat Intelektual dari keseluruhan dunia Helenistik. Ada universitas terkenal dengan Fakultas kedokterannya di Asclepios. Disinilah hidup Galery, seorang ahli pengobatan terkenal. 13. Di pergamus ini ada perpustakaan yang berisi 200.000 surat gulungan (scroll) dari kulit haus. Ini perpustakaan ke 2 setelah yang ada di Aleksandria. Letaknya strategis, di dataran tinggi dengan satu jalah utama. 14. Kota pergamus ini juga merupakan pusat agama yang besar dan penting. Why. 2:13, menyebutkan: “Berdiam... di tempat tahta Iblis,” hal ini benar karena disinilah berdiri kuil-kuil megah untuk menyembah Dewa Zeus, Athena, Dioysus, dan Asclepios atau dewa Ular (dari sinilah kedokteran menemukan lambang penyembuh, tonggak dan ular melingkar). Di puncak dari kota itu berdiri altar Zeus yang besar, terlihat seperti tahkta yang terus dipenuhi asap pengorbanan. Ada juga tempat suci untuk dewa ular penyembuh, Asclepios. Tidak heran kalau kedua dewa ini sangat dikenal sebagai “Juruslamat “ dengan lambang ular. Kota ini juga kota pertama di Asia yang mendukung penyembahan untuk Kaisar/penguasa. Itulah yang membuat kota ini disebut Tahta Iblis. 15. Bahaya besar untuk gereja Kristen zaman Pergamus adalah tuntutan untuk menyembah kaisar sebagai allah, sebagai tes kesetiaan dan siapa saja yang tidak menurut akan dibunuh. Disinilah Antipas, saksi yang setia itu dibakar sampai mati, ini zaman kaisar Domitian. Di Pergamus ini juga muncul para penganut Balak yang mempunyai ajaran-ajaran sesat seperti kelompok Nikolaus ( Why 2:15). 16. Harus diingat ! Zaman Pergamus adalah masa transisi/pergantian kekuasaan dari Roma kafir yang berubah menjadi Roma Modern (Kepausan). Saat itu kaisar kafir Konstantin, seorang penyembah berhala muncul dan mengganti jubah kerajaannya kemudian menjadi orang Kristen namun tetap membawa cara-cara penyembahan kekafiran kedalam gereja. Dengan demikian agama menjadi gaya hidup dan penuh kompromi. Zaman Pergamus ini ditutup dengan dekrit kaisar Justinian, th. 538 yang berisi “Paus memiliki kekuasaan politik secara penuh dalam kerajaan Roma Barat,” – sejak saat itu resmilah Paus menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin politik. (Mengiringi Jemaat Pergamus ini adalah Pembukaan Meterai ke-tiga (Wahyu 6:5-6) yang menampakkan Penunggang Kuda Hitam, ini menggambarkan kelaparan akan firman Allah. Hal ini menunjukkan kondisi kelaparan yang serius (penggenapan dari Amos 8:11-13). Dimasa ini Gereja menjadi rusak, Firman Allah menjadi nomor dua setelah tradisi). JEMAAT TIATIRA 17. Kota Tiatira terletak + 40 mill kearah Tenggara dari Pergamus serta merupakan pusat pertemuan 2 jalan utama yang menjadi urat nadi pengadaan barang-barang dagangan. Namun kota ini adalah kota terkecil dan kurang penting dari antara 7 kota. Tidak mempunyai agama yang istimewa serta kurang menonjol dalam hal politik. Masyarakatnya adalah pekerja-pekerja yang miskin (kebalikan dari Pergamus) namun hasil perindustriannya sangat terkenal, seperti: Royal Purple (dibuat dari kerang dan berwarna ungu) dan woolen goods(kain-kain ungu mahal yang dicelup dalam cairan ungu). Penjual kain ungu di Filipi, Lydia juga merupakan orang Kristen pertama yang ditobatkan di Eropa dan dia berasal dari kota Tiatira (Kisah Para Rasul 16:14). 18. Orang-orang di Tiatira tidak menghadapi bahaya agama kafir ataupun gaya hidup kafir. Mereka tidak juga di bawah tekanan penguasa atau bangsa yahudi. Bencana untuk jemaat ini tidak datang dari luar tapi datang dari dalam. Kota Tiatira ini terkenal dengan serikat-serikat buruhnya dan bahaya yang bisa terjadi pada jemaat adalah dari serikat buruh ini karena tidak seorangpun akan dapat memperoleh pekerjaan atau menghasilkan uang kalau tidak menjadi anggota serikat buruh. 19. Orang-orang kristen di Tiatira tidak bisa bergabung dengan serikat-serikat buruh karena beberapa alasan : (1). Setiap anggota serikat buruh diharuskan hadir dalam festival perserikatan di kuil-kuil dan membagikan makanan-makanan yang biasa dipersembahkan pada dewa-dewa perserikatan. Puncak acara dalam festival ini sering berakhir dengan mabukmabukkan serta perbuatan-perbuatan maksiat yang tidak bermoral (seks bebas). (2). Mereka yang tidak mau bergabung dalam festival ini akan menderita ejekan, kesulitan dalam penghasilan sosial dan sanksi ekonomi. 20. Izebel di Tiatira adalah lambang wanita yang mengaku memiliki karinia bernubuat dan mempraktekkan kuasa yang besar yang menurutnya diberikan oleh Tuhan.. Dinamakan Izebel sama seperti istri raja Ahab di Perjanjian Lama ( I Raja-raja 16:31-33) yang melemahkan iman bangsa Israel dengan memperkenalkan penyembahan dewa baal dan dewi Astarte ( dewi cinta/ nafsu birahi). Di Tiatira ajaran Izebel mengajarkan agar seluruh anggota perserikatan tersebut mempraktekkan percabulan, dan perzinahan massal sebagai bentuk penyembahan berhala. 21. Abad pertengahan atau yang disebut “Abad kegelapan” (Abad 6-16) sangat cocok dengan ciri-ciri jemaat Tiatira. Inilah periode yang gelap dan sulit dalam sejarah gereja kristen saat tradisi gereja dan kekafiran menggantikan Alkitab sebagai sumber dan penuntun iman. Tejadi percabulan rohani, Alkitab dan ajaran/dokterin yang murni di gabungkan dengan ajaran kekafiran sehingga menghasilkan kemurtadan agama. Orang-orang dituntun menyimpang dari kesederhanaan Injil. Saat inilah ‘usaha pribadi’ dinggap memiliki arti untuk memperoleh keselamatan. Mereka yang menentang akan di kucilkan dan dianggap bidat serta dianiaya. Disinilah periode Pernganiayaan Umat-umat Allah oleh Roma Kepausan berlangsung selama seribu tahun lebih yang dimulaikan tahun 538 saat Paus mulai berkuasa sampai tahun 1798 saat Paus ditangkap dan kehilangan kekuasaan politiknya.. 22. Diperiode Tiatira inilah berakhir dengan Reformasi oleh Martin Luther th 1517 dengan 95 thesisnya di pintu gerbang Wittenberg. Namun ada beberap ahli yang setuju bahwa periode Tiatira ditutup th 1563, saat konsili Trent diadakan saat itulah Roma menolak reformasi dan menyatakan ‘semua yang terlibat dalam reformasi harus dibinasakan.’ Sejak saat itu para reformator Protestan seperti Tyndale, John Wiclift, John Huss, dll... dianiaya dan dibunuh. (Mengiringi Jemaat Tiatira ini adalah Pembukaan Meterai ke-empat (Wahyu 6:7-8) yang menampakkan Penunggang Kuda Hijau Kuning (Warna Pucat), ini menggambarkan penyakit sampar dan kematian yang dihasilkan oleh kelaparan dari meterai ketiga disini keadaan kerohanian Gereja mati, dan muncul penganiayaan dari Gereja murtad). JEMAAT SARDIS 23. Kota Sardis terletak + 30 mil sebelah tenggara dari Tiatira. Kota ini memiliki sejarah yang menarik. Kurang lebih 6 abad sebelum kitab Wahyu ditulis, kota Sardis adalah satu dari kota-kota terbesar zaman purba. Sardis saat itu merupakan Ibu kota kerajaan Lydia, yang diperintah oleh Croesus yang kaya-raya. Pada periode Roma, kota Sardis pada masa itu telah kehilangan pengaruhnya di dunia purba. Meskipun demikian penduduknya masih tetap dapat menikmati harta dan kekayaan mereka. Pada masa Rasul Yohanes, kemuliaan dan kebanggaan Sardis lebih besar dan berakar dari sejarah masa lampau gantinya kenyataan yang sebenarnya yang ada waktu itu. 24. W. M. Ramsay dalam buku The letters to the Seven Churches. 2nd ed. (Peabody, MA: Hendricksen, 1994), mengatakan : “Tidak ada kota di Asia yang pada waktu itu menunjukkan perbedaan yang sangat tajam antara kemuliaan masa lalu dan kemunduran masa sekarang seprti Sardis.” 25. Pada abad pertama saat Rasul Yohanes menuliskan kitab Wahyu, kota Sardis adalah pusat pengerajin wol dan industriindustri cat. Dewa pelindung kota ini adalah Dewi Cybele dimana kuilnya ditempati imam-imam yang di kebiri. Menurut Robert H. Mounce dalam The Book of Revelation Vol. 17 (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1977), bahwa Dewi Cybele tersebut sama dengan dewi Artemis dalam bahasa Grika, yang dipercayai memiliki kekuatan istimewa yang mampu menghidupkan kembali orang yang sudah mati. 26. Arti kata Sardis adalah “mereka yang menyelamatkan diri atau sisa”. Orang-orang protestan pertama kali keluar dari zaman ini. Reformasi protestan yang berpusat pada Pembenaran Oleh Iman dan Penyucian Oleh Iman juga dimulai dari sini, namun sebagaimana amaran yang diberikan untuk Sardis (Why 3:1-2) bahwa “pekerjaannya tidak sempurna dihadapan Allah”, begitu juga orang-orang Protestan zaman Sardis ini. Karena setelah Martin Luther meninggal, reformasi dilanjutkan oleh Melancton namun tidak terlalu kuat dan berakar sehingga pekerjaan “Pembenaran Oleh Iman” mulai ditinggalkan. Reformasi menurun dan muncullah kaum protestan orthodoks. 27. Pekabaran Yesus untuk jemaat Sardis adalah “Berjaga-jagalah (Why 3:3). Lokasi kota itu membuat penduduknya terlalu percaya diri, sehingga tembok benteng tidak dijaga oleh tentara. Akibatnya kota itu pernah ditaklukkan 2 kali oleh Cyprus dari persia ( 549 BC ) dan Antiokus ( 218 BC ). Sifat yang lalai dan terlalu percaya diri dari Sardis merembes masuk ke dalam tubuh jemaatnya sehingga tidak heran mereka disuruh untuk “berjaga-jaga”. (Mengiringi Jemaat Sardis ini adalah Pembukaan Meterai ke-lima (Wahyu 6:9-11) yang menggambarkan permohonan dari para Martir untuk penghakiman. Ini menunjukkan situasi umat-umat Allah dalam pertentangan dunia dalam 2 kelompok pada zaman reformasi dimulaikan; mereka yang menganiaya dan mereka yang dianiaya). JEMAAT FILADELFIA 28. Kota Filadelfia (sekarang Alaseir) adalah yang termuda dari ke-7 kota lainnya. Terletak kurang lebih 25 mill sebelah tenggara dari Sardis. Di daerah perbukitan tinggi volkanik (pegunungan berapi) yang luas, juga merupakan kota dengan benteng yang kuat. Kota ini dibangun oleh Raja Attalus II (159-138 BC) yang karena cintanya pada saudaranya Eumenes II memberinya nama belakang Philadelphus. Dari sinilah nama Filadelfia diambil yang artinya “cinta persaudaraan”. 29. Filadelfia adalah lambang Kota Misionaris yang mempromosikan bahasa Grika serta kebudayaan bangsa Grika ke daerah Lydia dan Phrygia. Wahyu 3:8 mengatakan “ membuka pintu”, Posisi kota yang strategis itu menghadapkan pintu gerbangnya ke arah timur. Pintunya selalu terbuka untuk penyebaran bahasa dan kebudayaan. Itulah sebabnya pekabaran pada jemaat Filadelfia memberikan kesempatan besar bagi para misionaris membawa pekabaran Injil dari Yesus ke seluruh dunia (I Kor. 16:9; 2 Kor 2:12; Kolose 4:3) 30. Jemaat Filadelfia juga adalah jemaat Reformasi. Disinilah penghkotbah bersaudara, Wesley, mendirikan gereja Metodis. Dari sini juga muncul pengkhotbah tentang kedatangan Yesus ke-2 kali yaitu William Miller dan Imanuel de Lacunsa. 31. Banyak yang mengerti bahwa jemaat Filadelfia cocok pada periode abad ke 18 dan 19 yang merupakan kebangunan besar dari protestan. Banyak pergerakan yang muncul dengan iman yang sungguh-sungguh yang membentuk persaudaraan kekristenan dan pengorbanan diri. Masa inilah kemajuan pekabaran Injil tersebar dicapai seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kekristenan. (Mengiringi Jemaat Filadelfia ini adalah Pembukaan Meterai ke-enam (Wahyu 6:12-16) yang membawa kita pada bagian akhir dari sejarah dunia (akhir zaman). Itu menggambarkan penghakiman yang datang saat “mereka yang diam di bumi” mencari cara bagi diri mereka untuk menghindari murka Anak Domba (6:17)) JEMAAT LAODEKIA 32. Kota Laodikia (sekarang Eskihisar), terletak kurang lebih 45 mill sebelah tenggara dari Filadelfia dan kurang lebih 40 mill sebelah timur dari Efesus. Kota ini merupakan pusat perdagangan dan sumber keuangan terbesar pada waktu itu. Karena kekayaannya, mereka bangga dan bahkan tidak mau menerima bantuan pemerintah Roma dan membangun kota mereka dengan uang mereka sendiri (Catatan Tacitus, Annals 14.27) 33. Kebanyakan hasil kekayaan itu didapatkan dari pabrik-pabrik pakaian dan transaksi-transaksi perbankan. Di kota Laodikia ini juga terkenal dengan Kualitas busa terbaik dan wol hitam licinnya yang digunakan untuk membuat berbagai macam pakaian dan karpet-karpet yang dieksport ke seluruh dunia. Dunia perdagangan membuat kota itu pusat perbankan yang penuh emas. 34. Di Kota Laodekia ini juga terkenal dengan sekolah kedokterannya yang mempunyai reputasi terbaik untuk perawatan luka mata dengan menggunakan salep yang dibuat dari “Phyrgian powder” yang dicampur dengan minyak. 35. Masalah untuk Laodikia adalah air. Kurang lebih 6 mil ke utara terdapat kota Hierapolis di pegunungan. Dari sana keluar air bersih (mata air) yang panas dan dapat digunakan untuk pengobatan. Sejak kota Laodikia tidak mempunyai persediaan air alamiah, mereka menggunakan air yang melewati sungai sepanjang 6 mil itu. Namun saat air Hearapolis itu mencapai kota Laodekia, airnya sudah berubah menjadi hangat (tidak panas, tidak dingin), walaupun masih baik untuk mandi, tapi tidak bisa diminum, juga tidak berguna lagi buat pengobatan. Itulah sebabnya kondisi Jemaat Laodikia disebut sebagai jemaat yang suam-suam kuku (Why. 3:16). 36. Yohanes menempatkan pekabaran untuk jemaat Laodikia sebagai model bagi gereja pada periode terakhir dari sejarah dunia dan ini didukung dengan konsep paralel antara pekabaran Laodikia ini dan amaran terakhir bagi orang-orang kristen yang tinggal di masa tiga roh najis pada perang Armagedon (Why 16:15). Jemaat terakhir ini disebut sebagai jemaat yang paling bermasalah; melewati gerak politik yang besar, keagamaan yang besar dan pancaroba sekularisasi serta menghadapi tantangan-tantangan yang tidak pernah dilakukan oleh generasi kekeristenan yang sebelumnya. Disamping itu mereka juga diindikasaikan: setengah hati, gereja yang mencukupkan diri sendiri sebagaimana ciri-ciri yang terdapat pada kota Laodekia dahulu. (Mengiringi Jemaat Laodekia ini adalah Pembukaan Meterai ke-tujuh (Wahyu 8) menandai munculnya kegelapan yang menggambarkan “keteduhan setelah badai penghancuran yang disebabkan oleh kedatangan Kristus kedua kali. Pembukaan meterai ketujuh ini juga diikuti dengan peniupan 7 Sangkakala. Ini mengingatkan kita pada Hari Raya Meniup Serunai yang dilakukan 10 hari sebelum hari pendamaian dumulai. Sedangkan 7 sangkakala melambangkan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi sebelum kedatangan Yesus y kedua kali). APLIKASI UNTUK KE-7 JEMAAT Masalah-masalah dari dalam yang menyerang jemaat-jemaat di Asia ini memberikan gambaran keadaan umat-umat Allah sepanjang zaman sejak semua nubuatan-nubuatan dalam Perjanjian Lama mulai digenapi dalam Perjanjian Baru dimana sejarah kekristenan abad pertama dimulai dan akan terus berlangsung hingga Yesus datang pada kali yang ke-2 Beberapa jemaat, sebagian besar anggota-anggotanya setia, tetapi ada beberapa orang termasuk pemimpinpemimpin dari Jemaat itu tidak setia ataupun menjadi pembuat masalah. Di lain pihak jemaat-jemaat seperti Tiatira, Sardis, dan Filadelfia, justru sebagian besar anggotanya dalam kemurtadan, bahkan ketika sampai di jemaat Laodekia, tidak ada gambaran yang baik walau sedikitpun yang dapat dikatakan untuk dipuji. Keadaan umat-umat Allah Zaman Akhir ini haruslah menjadi pelajaran yang paling istimewa bagi kita sekarang agar kita tidak membuat kekeliruan seperti yang mereka lakukan, dengan demikian kita akan bersedia tanpa cacat pada kedatangan Yesus nanti, Amin.