5254

advertisement
PENGELOLAAN NYERI PADA An. E DENGAN POST OP TONSILEKTOMI DI
RUANG ANGGREK RSUD SALATIGA
Albertino Da Silva Verdial*, Siti Haryani** , Eka Adimayanti***
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo Ungaran
Abstrak
Tonsilitis diartikan sebagai peradangan pada tonsil yang ditandai dengan peradangan
tonsil, sakit tenggorok, gangguan menelan sedangkan tonsilektomi adalah penatalaksanaan medis
dengan pembedahan. Tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah penulis mampu
menggambarkan pengelolaan tonsilitis dengan post tonsilektomi.
Metode yang digunakan adalah memberikan pengelolaan berupa perawatan pasien post
tonsilektomi selama 2 hari. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi dan pemeriksaan penunjang.
Analisa data yang didapatkan pada An. E nyeri post operasi dengan skala 6. Hasil
pengelolaan selama 2 hari didapatkan skala nyeri berkurang menjadi 3 setelah dilakukan teknik
distraksi nafas dalam. Saran bagi perawat agar lebih menguasai mengenai konsep-konsep
keerawatan anak khususnya dengan masalah tonsilitis dan mampu menerapkannya di lapangan
kerja.
Kata kunci
Kepustakaan
: tonsilitis, post tonsilektomi nyeri, distraksi nafas dalam
: 12 (2002-2014)
pengobatan
Latar Belakang Masalah
Sehat
pengetahuan
bukanlah
ilmiah
suatu
yang
dapat
diperoleh atau suatu benda, suatu
bagian tubuh, atau suatu fungsi tubuh
seperti perdengaran, penglihatan, atau
pernafasan. Sehat dalam pengertian luas
adalah suatu keadaan yang dinamis
dimana
individu
dengan
lingkungan
keadaan
menyesuaikan
diri
perubahan-perubahan
untuk
mempertahankan
kesehatannya.
Apa
bila
mengalami ketidakseimbangan, maka
individu berada dalam keadaan yang
disebut dengan sakit.Keadaan yang sakit
dan tidak segera ditangani dengan
yang
tidak
maksimal
beresiko mempengaruhi tingginya angka
peningkatan
penyebaran
beberapa
penyakit, penurunan status gizi, angka
kematian
ibu
dan
yang
paling
diperhatikan adalah angka kematian
anak (Hidayat, 2008).
Tonsiltis
akut
adalah
peradangan pada tonsil yang masih
bersifat ringan. Radang tonsil pada anak
hampir
selalu
melibatkan
organ
sekitarnya sehingga infeksi pada faring
biasanya juga mengenai tonsil sehingga
disebut sebagai tonsilofaringitis. Tonsil
akut lebih sering ditemukan pada anakanak dan remaja. Masa inkubasi selama
2- 4 hari. Gejala yang mungkin muncul
adalah indikasi relatif sebanyak 22 orang
berupa nyeri tenggorok, nyeri menelan,
(73,3%). (e-jurnal.com).
demam
tinggi,
lesu,
nyeri
sendi,
Tonsilektomi
didefinisikan
penurunan nafsu makan, dan nyeri
sebagai metode pengangkatan seluruh
telinga sebagai nyeri alih melalui nervus
tonsil, berasal dari bahasa latin tonsilia
glosofaringeus.
anak
yang mempunyai arti tiang tempat
terkadang disertai drooling (air liur
menggantungkan sepatu, serta dari
menetes keluar) karena terdapat sakit
bahasa yunani ektomi yang berarti eksisi
menelan lebih berat lagi, dapat timbul
(Warni,
tanda – tanda obstruksi jalan nafas yang
tonsilektomi hanya dilakukan jika pasien
tampak dengan berhentinya bernafas
mempunyai masalah seperti berikut :
atau mendengkur saat tidur (Christanto,
menderita tonsillitis berulang, hipertrofi
2014). Penatalaksanaan keperawatan
tonsil
yang diberikan kompres dengan air
obstruksi. Pada umumnya tindakan ini
hangat, Istirahat yang cukup, pemberian
tidak memerlukan perawatan Rumah
cairan
Sakit
adekuat,
Pada
anak
–
perbanyak
minum
2007).
yang
dan
Sedangkan
dapat
biasa
untuk
menyebabkan
dilakukan
sebagai
hangat, kumur dengan air hangat,
operasi rawat jalan dengan lama tinggal
Pemberian diit cair atau lunak sesuai
yang
kondisi pasien.
dipulangkan segera setelah dioperasi.
singkat.
Karena
pasien
akan
Berdasarkan data epidemiologi
Bilas mulut dengan larutan normal salin
penyakit THT di Indonesia, prevalensi
hangat sangat berguna dalam mengatasi
tonsilitis kronis 3,8% tertinggi setelah
lendir yang kental, diet cair biasanya
nasofaringitis akut 4,6%. Tonsilektomi
diberikan
merupakan pengobatan praktis dan
Biasanya pasien akan diinstrusikan untuk
aman untuk tonsilitis kronis. Dari 30
sedikit
orang, ditemukan penderita tonsilitis
mengurangi nyeri.
kronis yang diindikasikan tonsilektomi
setelah
bicara
Dari
beberapa
hari.
dan
batuk
untu
uraian
diatas
dapat
terbanyak pada rentang usia antara 5-14
disimpulkan
tahun yaitu 15 orang (50%), jenis
tonsillitis untuk anak-anak di RSUD Kota
kelamin terbanyak adalah perempuan
Salatiga
yaitu 17 orang (56,7%), semua keluhan
penulis tertarik untuk mengangkat lebih
utamanya adalah nyeri pada tenggorok /
dalam mengenai pengolahan pasien
sakit
dengan tonsilektomi di RSUD Kota
menelan sebanyak
30
orang
(100%), indikasi tonsilektomi terbanyak
Salatiga.
bahwa
sangatlah
angka
tinggi,
kejadian
sehingga
Metode Penelitian
lainnya secara holistik melalui bio, psiko,
Metode yang digunakan adalah
sosio dan spiritual.
memberikan pengelolaan berupa perawatan
Format yang dilakukan dalam
pasien post tonsilektomi selama 2 hari.
pengkajian ini adalah dengan metode
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
langsung (autoanamnesa) dan tidak
menggunakan
langsung
(allowanamnesa).
langsung
lebih
teknik
pemeriksaan
fisik,
wawancara,
observasi
dan
efektif
Metode
dan
baik
pemeriksaan penunjang.
digunakan karena datanya lebih valid,
Hasil Penelitian
namun karena pasien lemah dan tidur
1. Pengkajian
maka penulis menggunakan metode
Pengkajian dilakukan pada hari
tidak langsung yaitu dengan bertanya
senin 4 April 2016 pukul 10.30 WIB di
kepada keluarga pasien. Identitas An. E
Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga
usia 12 tahun.
dengan metode autoanamnesa dan
waton, agama islam, dengan diagnosa
allowanamnesa.
menurut
medis post tonsilektomi. Penyakit yang
cara
perlu diketahui adalah keluhan utama.
mengumpulkan data atau informasi.
Menurut Wong (2009) keluhan utama
Menurut
(2014),
adalah alasan spesifik bagaimana anak
pengkajian adalah tahap yang paling
bisa masuk rumah sakit yang diperoleh
menentukan bagi tahap berikutnya.
dengan
Kegiatan
adalah
terbuka. Keluhan utama saat dikaji
pengumpulan data. Pengumpulan data
adalah ibu klien mengatakan anaknya
adalah kegiatan untuk menghimpun
nyeri keluhan utama diatas merupakan
informasi
akibat dari luka post op tonsilektomi.
penulis
Pengkajian
adalah
suatu
Setiawan
dari
dkk
pengkajian
tentang
status
kesehatan
klien, teknik pengumpulan data itu
meliputi
anamnesa,
pemeriksaan
yang
observasi,
dan
mencakup
Alamat nyelu tegal
mengajukan
pertanyaan
Selanjutnya penulis melakukan
pengkajian dengan menggunakan pola
fungsional
Gordon
sebagai
dasar
keseluruhan. Pengkajian system tubuh
pengkajian,
sehingga
penulis
dapat
secara komprehensif adalah tahap awal
mengetahui
masalah
yang
atau dasar dalam proses keperawatan
pasien beserta responnya yang dapat
yang berisi kumpul data tentang status
diamati dari berbagai aspek manajemen
kesehatan klien, kemampuan klien untuk
kesehatan, aspek nutrisi, aspek aktifitas,
mengelola kesehatan dan keperawatan
aspek
terhadap dirinya sendiri dan konsultasi
Pengkajian
dilakukan
dengan
dari medis atau profesi kesehatan
wawancara,
observasi,
maupun
eliminasi
dan
yang
dialami
lainnya.
pemeriksaan fisik. Adapun pengkajian
nyaman
nyeri
termasuk
fisik keperawatan meliputi keadaan
kebutuhan dasar manusia. Menurut
umum dan pemeriksaan fisik head to toe
Maslow rasa aman nyeri merupakan
Dalam melakukan pemeriksaan
kebutuhan dasar yang ke dua sehingga
fisik menggunakan 4 metode atau cara
apabila
yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan
menimbulkan perasaan tidak nyaman
auskultasi
Pada
dalam dirinya. Data diatas ditegakkan
pemeriksaan fisik An. E tidak ditemukan
karena didukung data objektif pasien
suara
paru-paru
terlihat merintih kesakitan dan pasien
maupun jantung klien. Saat dilakukan
tampak menangis. Menurut Aziz (2012)
pengukuran antropometri An. E tinggi
nyeri
badan 149 cm, berat badan sebelum
perasaan tidak menyenangkan bersifat
sakit 36 Kg berat badan selama sakit 34
sangat subjektif karena perasaan nyeri
Kg, sehingga selama sakit berat badan
berbeda pada setiap orang dalam hal
turun 2 Kg. Hal ini bisa dipengaruhi oleh
skala atau tingkatannya dan hanya orang
asupan nutrisi yang tidak ade kuat
tersebutlah yang dapat menjelaskan
dikarena ada nya nyeri telan akibat luka
atau mengevaluasi nyeri tersebut.
(Hidayat,
tambahan
2011).
pada
post operasi.
tidak
dalam
terpenuhi
merupakan
kondisi
akan
berupa
2. Intervensi, Implementasi Dan Evaluasi
Diagnosa Keperawatan
Setelah
Setelah dilakukan penegakkan
diuraikan
dari
diagnosa,
kemudian
penulis
prioritas
masalah
pengkajian diatas diagnosa yang menjadi
menegakkan
prioritas adalah Gangguan rasa nyaman
selanjutnya penulis menyusun intervensi
nyeri berhubungan dengan adanya luka
keperawatan. Menurut Doenges (2006)
post operasi. Menurut penulis diagnosa
Intervensi
keperawatan merupakan masalah yang
preskripsi untuk perilaku spesifik yang
didapatkan
dari
diharapkan dari klien dan tindakan yang
secara langsung
harus dilakukan oleh perawat. Intervensi
maupun tidak langsung. Menurut Wong
tindakan harus spesifik dan dinyatakan
(2009), diagnosa keperawatan adalah
dengan jelas dimulai dengan kata kerja
suatu penilaian klinis tentang respon
aksi atau kalimat perintah. Menurut
individu, keluarga, kelompok terhadap
penulis rencana keperawatan adalah
masalah
proses
cara atau tindakan yang dilakukan untuk
kehidupan yang aktual dan potensial.
mengatasi masalah keperawatan. Dari
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai
hasil pengkajian tanggal 4 April 2016
masalah utama karena gangguan rasa
ditemukan
melalui
pengumpulan data
kesehatan
hasil
atau
keperawatan
masalah
adalah
keperawatan
gangguan rasa nyaman nyeri kemudian
terus berkonsentrasi hingga didapat rasa
penulis menyusun rencana keperawatan
nyaman, tenang dan rileks kemudian
sebagai berikut kaji tingkat nyeri dengan
intervensi terakhir adalah memberikan
menggunakan
ini
terapi injeksi sesuai dengan advis dokter
dilakukan untuk mengkaji tingkat nyeri,
yaitu pemberian ceftriazone 2x500 mg
digunakan untuk menentukan tindakan
/iv, dexametason 2x2,5 mg IV, asam
keperawatan selanjutnya yang meliputi
tranexamat 3x200 mg IV, disynone
pengkajian PQRST Menurut Aziz (2012)
2x125mg IV, paracetamol 3x500 mg oral
sebagai berikut. P (pemacu) yaitu faktor
pemberian
yang
atau
analgetik berguna untuk mencegah ada
ringannya nyeri, Q (quality) dari nyeri
nya infeksi post operasi sedangkan guna
seperti rasanya tajam tumpul atau
dari analgesik digunakan untuk memblok
tersayat,
transmisi
skala
mempengaruhi
R
(region)
nyeri
hal
gawat
yaitu
daerah
terapi
stimulus
agar
dan
terjadi
perjalanan nyeri, S (severity) adalah
perubahan
keparahan atau intensitas nyeri, T (time)
mengurangi kortikal terhadap nyeri.
adalah
lama/waktu
serangan
atau
persepsi
antibiotik
dengan
cara
Selanjutnya setelah menetapkan
frekuensi nyeri. Data yang ditemukan
intervensi,
penulis sebagai berikut P: nyeri pada
implementasi. Menurut Wong (2009)
saat bergerak, Q: nyeri seperti denyut-
implementasi
denyutan, R: nyeri pada tenggorokan, S:
perawat
skala
penulis
tertentu ke dalam tindakan untuk
memberikan posisi yang nyaman hal ini
mengumpulkan umpak balik berupa
dilakukan untuk membuat rileks dan
efeknya. Implementasi yang dilakukan
memberikan rasa nyaman pada klien.
pada tanggal 4 April 2016 pertama
Kemudian penulis melakukan intervensi
penulis mengkaji tingkat nyeri klien
lanjutan yaitu berikan terapi kompres
mengatakan nyeri nya sudah berkurang
dingin pada tenggorokan yang sakit
skalanya
Melakukan dan mengajarkan tekhnik
memposisikan tidur tetap miring ke kiri,
relaksasi nafas dalam. Menurut Aziz
klien mengatakan posisi miring ke kiri lah
(2012)
untuk
yang membuat klien nyaman. Posisi ini
menarik nafas dalam dan mengisi paru-
diberikan kepada klien dengan rasional
paru dengan udara, menghembuskan
mencegah terjadinya aspirasi akibat
secara perlahan, dan melemaskan otot-
perdarahan paska operasi, selanjutnya
otot tangan, kaki, perut dan punggung,
penulis mengajarkan teknik relaksasi
serta mengulangi hal yang sama sambil
nafas dalam. Penulis mengajarkan teknik
nyeri
6.
Selanjutnya
menganjurkan
klien
penulis
adalah
menetapkan
fase
menempatkan
3
selanjutnya
dimana
intervensi
penulis,
relaksasi nafas dalam dengan rasional
menenggah,
memberikan kondisi tenang dan rileks
menurunkan demam.
sehingga respon terhadap nyeri bisa
bisa
juga
Setelah
untuk
melakukan
tersamarkan, pemberian terapi sesuai
implementasi maka selanjutnya penulis
advis dokter ceftriazone 2x500 mg /iv
mengevaluasi dari hasil implementasi
pemberian antibiotik berguna untuk
dan respon pasien. Menurut Wong
mencegah terjadinya infeksi terhadap
(2009) evaluasi adalah proses akhir dari
luka post operasi, Ceftriaxone adalah
pembuatan
golongan cephalosporin yang dapat
mengumpulkan dan menganalisis data
digunakan untuk mengobati beberapa
untuk menetapkan apakah masalah
kondisi akibat dari infeksi bakteri. Selain
teratasi dan tujuan telah tercapai.
itu biasanya juga digunakan untuk
Penulis melakukan evaluasi pada tangga
pasien
operasi.
4 April 2016 data subjektif Ibu klien
Dexametason 2x2,5mg IV, pemberian
mengatakan anaknya masih nyeri pada
obat ini
tenggorokan p: nyeri pada saat bergerak
yang
menjalani
merupakan kelompok obat
kortikosteroid,
obat
ini
bekerja
keputusan,
perawat
dan menelan makanan, q: nyeri seperti
melepaskan zat-zat yang menyebabkan
denyut-denyutan,
peradangan. Asam tranexamat 3x200
tenggorokan, s: skala nyeri 6, t: nyeri
mg IV, asam traneksamat merupakan
hilang timbul 3 x/ menit, data objektif
golongan obat anti-fibrinolitik, obat ini
nya anak tampak lemas ekspresi wajah
dapat digunakan untuk menghentikan
mengkerut,
pendarahan pada sejumlah kondisi,
teratasi.
mimisan perdarahan akibat menstruasi
intervensi yaitu mengajarkan teknik
berlebih, atau paska operasi, obat ini
nafas dalam.
bekerja dengan menghambat pecahnya
r:
analisa
Rencana
nyeri
masalah
tindak
pada
belum
lanjutan
Dihari kedua implementasi yang
gumpalan darah sehingga pendarahan
dilakukan
tidak terjadi lagi. Disynone 2x125mg IV,
implementasi pertama hal ini dilakukan
obat ini berguna untuk mencegah ada
karena belum tercapainya harapan pada
nya luka pada lambung ataupun melapisi
hari
lambung akibat pemberian obat maupun
relaksasi teknik ini berguna untuk
terapi, paracetamol 3x500 mg oral, obat
membuat tenang dan rileks sehingga
ini termasuk kedalam jenis obat yang
respon terhadap nyeri bisa tersamarkan,
termasuk
atau
pemberian terapi sesuai advis dokter
Pereda rasa sakit, digunakan untuk
ceftriazone 2x500 mg /iv pemberian
meredakan rasa sakit ringgan hingga
antibiotik berguna untuk mencegah
kelompok
analgesic
hampir
pertama.
sama
Mengajarkan
dengan
teknik
terjadinya infeksi terhadap luka post
mengevaluasi dari hasil implementasi
operasi, Ceftriaxone adalah golongan
dan respon pasien. Menurut Wong
cephalosporin yang dapat digunakan
(2009) evaluasi adalah proses akhir dari
untuk
pembuatan
mengobati
beberapa
kondisi
keputusan,
perawat
akibat dari infeksi bakteri. Selain itu
mengumpulkan dan menganalisis data
biasanya juga digunakan untuk pasien
untuk menetapkan apakah masalah
yang menjalani operasi. Dexametason
teratasi dan tujuan telah tercapai.
2x2,5mg
ini
Penulis melakukan evaluasi pada tangga
obat
5 April 2016 data subjektif Ibu klien
bekerja
mengatakan anaknya masih nyeri pada
melepaskan zat-zat yang menyebabkan
tenggorokan p: nyeri pada saat bergerak
peradangan. Asam tranexamat 3x200
dan menelan makanan, q: nyeri seperti
mg IV, asam traneksamat merupakan
denyut-denyutan,
golongan obat anti-fibrinolitik (Tjay,
tenggorokan, s: skala nyeri 3, t: nyeri
Rahardja,
dapat
hilang timbul 5 x/ menit, data objektif
menghentikan
nya anak tampak lemas ekspresi wajah
pendarahan pada sejumlah kondisi,
mengkerut analisa data masih belum
mimisan perdarahan akibat menstruasi
teratasi dan rencana tindakan lanjutan
berlebih, atau paska operasi, obat ini
mengajarkan teknik nafas dalam dan
bekerja dengan menghambat pecahnya
kolaborasi dengan medis pemberian
gumpalan darah sehinggapendarahan
obat, menurut penulis pemberian obat
tidak terjadi lagi. Disynone 2x125mg IV,
secara bertahap dapat mempercepat
obat ini berguna untuk mencegah ada
proses penyembuhan. Selain Karena
nya luka pada lambung ataupun melapisi
diberi obat, harapan keluarga akan
lambung akibat pemberian obat maupun
kesembuhan An. E sangatlah tinggi ini
terapi, paracetamol 3x500 mg oral, obat
bisa dibuktikan dari antusias keluarga
ini termasuk kedalam jenis obat yang
bertanya kepada petugas kesehatan
termasuk
atau
tentang manfaat semua prosedur yang
Pereda rasa sakit, digunakan untuk
diberikan. Sehingga keluarga diberikan
meredakan rasa sakit ringgan hingga
pendidikan kesehatan tentang tanda dan
menenggah,
gejala serta penanganan paska operasi
IV,
pemberian
merupakan
kelompok
kortikosteroid,
obat
2015).
digunakan
untuk
kelompok
bisa
obat
ini
obat
ini
analgesic
juga
untuk
menurunkan demam. (Tjay, Rahardja,
2015).
r:
nyeri
pada
tonsilektomi
Dari 6 intervensi yang diangkat
Setelah
melakukan
penulis kaji tingkat nyeri dengan skala
implementasi maka selanjutnya penulis
nyeri, berikan tindakan kenyamanan
(atur
minimalkan
dilakukan yaitu kompres dengan air
pergerakan untuk mengurangi rasa sakit,
dingin hal ini tidak dilakukan penulis
berikan terapi kompres dingin pada
karena klien sudah dianjurkan utuk
tenggorokan yang
minum
tekhnik
posisi
miring),
relaksasi
sakit, melakukan
nafas
dalam,
melakukan injeksi obat sesuai saran
dokter, ada satu intervensi yang tidak
dingin
atau
air
es/krim.
Selebihnya 5 intervensi lainnya bisa
dilakukan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Jual. 2007. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Doenges, Marilynn E. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Hasan, Rusepo. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Anak Indonesia, Jakarta.
Mansjoer, Arief. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aeskulapius.
NANDA. 2006. Panduan diagnosa keperawatan “ definisi dan klasifikasi”. Prima Medika.
Potter & Perry. 2006. Buku ajar Fundamental Keperawatan. Volume I. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2006. Buku ajar Fundamental Keperawatan. Volume II. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Rekam Medis. 2016. Angka Kejadian Penyakit. RSUD Salatiga.
Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Tjay, Rahardja. 2015. Obat-obat penting. Edisi 7. Jakarta: Kompas Gramedia
Wijaya, Andra, S & Putri, Yessi, M. 2013.KMB I Keperawatan Medikal Bedah (keperawatan dewasa
teori dan contoh askep). Yogjakarta: Nuha Medika
Wong, Donna L. 2008. Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. EGC: Jakarta
Download