bisniskaumminea

advertisement
Strategi Bisnis Rasulullah
1
Bisnis Kaum Minea
M.Suyanto
Kerajaan yang pertama di Arab selatan adalah Minea, yang
diperkirakan ada dari sejak 1200 Sebelum Masehi sampai 650 SM.
Bangsa Minea wilayah utamanya mencakup daerah oase sungai yang
luas membentang ke barat-laut Ma’rib, yang sejak periode Islam
dikenal dengan sebutan Al Jawf. Minea dalam bahasa Arab AlMa’iiniyyuun atau Ma’iin atau diucapkan Ma’in yangberarti mata
air. Dalam Injil disebut Ma’on atau Me’un atau Me’in. Nama yang
bertahan hingga kini adalah Ma’an, terletak di sebelah utara Petra,
yang merupakan koloni penting di jalur bisnis utara. Di dekat Tabuk
dan Al-Ula, tulisan-tulisan Minea membuktikan keberadaan koloni
tersebut yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan pos
penghubung.
Kerajaan Minea ibukotanya Qarnawu atau Qarnaw yang
kemudian oleh ahli geografi Arab pertengahan disebut Sayhad.
Ibukota orang Minea, Qarnaw, yang dikunjungi Halevy pada 1870,
adalah yang kini disebut kota Ma’in yang terletak di sebelah selatan
al Jawf, timur-laut Sana’a. Kota metropolis keagamaan, Yatsil, yang
juga berada di sebelah selatan al-Jawf, kini disebut kota Baraqish,
terletak disebelah barat-laut Ma’rib.
Orang-orang Minea berbahasa sama dengan orang-orang Saba’,
dengan sedikit perbedaan dialek. Beberapa tulisan yang disebut
tulisan Minea meliputi dukumen kerajaan orang-orang Qataban dan
sejumlah kecil teks Hadramaut. Ukiran yang ditemukan pada
reruntuhan kuil di al-Hazm, ibu kota provinsi al-Jawf,
menggambarkan wadah yang tergantung mungkin sesajen anggur,
antelop, dan hewan-hewan kurban lainnya, ular yang dianggap
sebagai simbol Tuhan, gadis-gadis penari yang juga menjadi pelayan
di kuil, serta burung unta yang dikurung di dalam taman suci.
Strategi Bisnis Rasulullah
Reruntuhan Kota Baraqish
Bisnis untama yang dilakukan oleh orang Minea adalah bisnis
rempah-rempah, kemenyan (frankincense) dan myrrh. Pada akhir
abad ke-4 SM sampai abad ke-2 SM, orang Minea memonopoli jalur
bisnis utama tersebut, mulai dari jalur Arab Selatan sampai melintasi
Mediterania yang oleh kafilah dagang ditempuh dalam waktu dua
bulan, sudah merupakan waktu yang baik. Untuk melindungi jalur
ini, bangsa Minea membangun koloni sampai ke barat-laut Arabia,
yaitu oase Dedan. Konfrontasi antara Saba’ dan Ma’in untuk
mengendalikan rute bisnis franincense dijelaskan dalam sebuah
prasasti yang menggambarkan sebuah peperangan antara Media dan
Mesir yang mungkin sebuah referensi penaklukan dilakukan Mesir
oleh Artaxeres III Okhos pada 343 SM. Dalam prasasti tersebut dua
pemimpin komunitas Minea dari Dedan menyatakan rasa terima
kasihnya atas perlidungan pada rute kafilah antara Ma’in dan Nagran
terhadap serangan bangsa Saba’. Dalam prasasti tersebut juga
dinyatakan tentang komunikasi orang Minea dengan Mesir, Gazza,
Ionia, Sidon, Ammon, dan Moab Yatrib (kemudian dikenal dengan
2
Strategi Bisnis Rasulullah
Madinah). Orang Mesir menceritakan tentang orang Minea, bahwa
mereka menghantarkan parfum ke sebuah candi milik orang Mesir.
Di Delos, Yunani dengan dua candinya Apollo dan Artemis, dua
altar orang Menia berdiri tegak dan di Romawi, orang Romawi
berbicara mengenai frankincense Minea, karena frankincense
merupakan produk orang Minea yang diminta oleh orang Romawi.
Mata uang orang Minea
3
Download