Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) UJIAN TENGAH TRIWULAN (TAKEHOME) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (PMB 561) PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA Oleh : Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E DAFTAR ISI Daftar Isi ………………………………………………………………… i Daftar Gambar ………………………………………………………….. ii Daftar Tabel ……………………………………………………………... ii 1 2 3 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 1 1.2 Ruang Lingkup ………………………………………………….. 2 1.3 Tujuan …………………………………………………………. 3 Tinjauan Pustaka ……………………………………. 4 …………………………… 6 2.3 Manajemen Hubungan Pelanggan ……………………………... 8 2.4 Manajemen Rantai Pasokan ..................................................... 9 2.5 Integrasi Aplikasi Perusahaan ..................................................... 10 2.6 Sistem Pemrosesan Transaksi .................................................... 11 2.7 Sistem Kerjasama Perusahaan .................................................... 12 3.1 Pemanfaatan Sistem Informasi di Indonesia ……………………. 13 3.2 Penerapan e-business di Indonesia …………………………….. 16 3.3 Hasil analisis manfaat penerapan e-business …………………… 17 3.4 Hambatan dan tantangan serta potensi penerapan e-business di 2.1 Sistem Bisnis Perusahaan 2.2 Aplikasi Lintas Fungsi Perusahaan Pembahasan Indonesia 4 ………………………………………………………. 18 Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 20 4.2 Saran …………………………………………………………….. 20 Daftar Pustaka ............................................................................................ 21 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN i UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Aplikasi sistem informasi dalam proses pengembangan produk… 5 Gambar 2. Aplikasi lintas fungsi perusahaan …….……………………….. 6 Gambar 3. Komponen aplikasi utama dari enterprise resource planning.…. 7 Gambar 4. Kelompok aplikasi utama CRM ………….……………………. 8 Gambar 5. Ilustrasi penerapan SCM dalam perusahaan.................................. 9 Gambar 6. Peran Enterprise Application Integration…………...................... 10 Gambar 7. Siklus pemrosesan transaksi ……………………………............ 11 Gambar 8. Instrumen yang digunakan pada enterprise collaboration system 12 Gambar 9. Grafik Data Pengguna Internet di Asia…………………………. 15 Gambar 10 Logo Vnet club ……………………………………………….. 16 DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Pengguna Internet ………………………………………… 13 Tabel 2. Domain di Indonesia …………………………….…………….. 14 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ii UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan aktivitas manusia yang cenderung semakin pesat menuntut adanya suatu sistem dan teknologi yang mampu menjembatani keterbatasan manusia dengan aktivitas yang dilakukannya. Hal tersebut mendorong berkembangnya teknologi dan sistem informasi yang membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan aktivitasnya meliputi proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok hingga dapat meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi pada pasar yang cenderung dinamis dan cepat berubah. Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi juga menyebabkan terjadinya pergeseran secara perlahan hingga perubahan pada berbagai sektor usaha, baik sektor perindustrian maupun sektor keuangan. Tidak lama lagi teknologi dan sistem informasi berbasis internet akan menjadi persyaratan mutlak untuk mencapai keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis seperti saat ini. Salah satu inovasi teknologi informasi yang banyak mempengaruhi aktivitas manusia adalah WWW (World Wide Web). WWW atau dalam bahasa Indoneisa diterjemahkan sebagai Waring Wera Wanua atau ramatraya merupakan suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya yang berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya. WWW merupakan suatu program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991. WWW dikembangkan pertama kali di Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN), Jenewa, Swiss. Pada tahun 1989 Berners-lee membuat pengajuan untuk proyek pembuatan hiperteks global, kemudian pada bulan Oktober 1990, World Wide Web sudah dapat dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada musim panas tahun 1991, WWW secara resmi digunakan secara luas pada jaringan Internet. (www.wikipedia.org) Pada awalnya hampir semua orang tidak pernah mengira bahwa sebuah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E konsep sederhana yang dikenal dengan nama Internet akan memiliki peranan yang sangat besar dalam perubahan cara pandang, sekaligus perilaku manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Akan tetapi dewasa ini, Internet secara radikal sedang mengubah bisnis, pendidikan dan gaya hidup masyarakat. Penggguna internet di seluruh dunia mencapai 2.095.006.005 yang merupakan 30,2% dari jumlah penduduk dunia, sedangkan pertumbuhan penggunaan internet (2000-2011) secara umum di seluruh dunia mencapai 480,4%. Kawasan Asia dengan 922.329.554 pengguna internet berhasil mendominasi pengguna internet di seluruh dunia. Sedangkan Indonesia dengan luas wilayah mencapai 1.904.443 km2 dan jumlah penduduk 245.613.043 (tahun 2011), per 31 Maret 3011 setidaknya telah memiliki 39,6 juta pengguna internet dengan tingkat pertumbuhan pengguna internet selama kurun waktu 2000-2011 sebesar 1.880% dan penetrasi internet sebesar 14,5% serta 32,1 juta diantaranya merupakan pengguna jejaring sosial facebook (www.internetworldstats.com). Penggunaan teknologi internet hingga ke aktivitas pekerjaan yang berkaitan dengan internet dan pemberdayaan proses bisnis, e-commerce, dan kerja sama usaha dalam sebuah perusahaan dan dengan para pelanggan, pemasok serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder) dapat didefinisikan sebagai e-business. E-business meliputi e-commerce yang mencakup transaksi (pembelian dan penjualan), pemasaran dan pelayanan baik produk, jasa, maupun informasi melalui internet maupun jaringan lainnya. Berdasarkan data mengenai jumlah pengguna internet dan penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 14,5% maka terdapat peluang untuk penerapan dan pemanfaatan e-business untuk meningkatkan kemampuan dan mampu bertahan dalam menghadapi pasar yang dinamis dan iklim persaingan usaha yang semakin kompleks 1.2 Ruang Lingkup Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi pembahasan dalam makalah ini adalah potensi, kondisi serta hambatan dan tantangan penerapan e-business di Indonesia SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E 1.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Tengan Trimester mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang mengambil topik Penerapan e-business di Indonesia. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 3 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Bisnis Perusahaan O’Brien (2005) mendefinisikan e-business sebagai penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya yang mendukung e-commerce, komunikasi dan kerja sama perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan melalui Web baik dalam jaringan perusahaan maupun oleh para pelanggan serta mitra bisnisnya. E-business sendiri meliputi e-commerce yang mencakup transaksi (pembelian dan penjualan), pemasaran dan pelayanan baik produk, jasa, maupun informasi melalui internet maupun jaringan lainnya. Secara umum tujuan penerapan e-business adalah mengubah proses kerja yang rumit dan berbelit-belit menjadi lebih mudah dan lebih sederhana sehingga perusahaan memiliki proses kerja yang lebih baik & terintegrasi dan berimplikasi memberikan kemampuan dan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan. E-business memiliki beberapa aplikasi utama seperti perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), manajemen hubungan dengan pelanggan (customer relationship management-CRM), dana manajemen rantai pasokan (supply chain management-SCM) yang terintegrasi antar lintas fungsi dalam perusahaan. Aplikasi-aplikasi dalam e-business biasanya dihubungkan satu dengan yang lain melalui suatu sistem yang disebut enterprise application integrationEAI sehingga para pengguna (praktisi bisnis) memperoleh kemudahan dalam mengakses sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan dan mendukung kebutuhan para pelanggan, pemasok maupun mitra dagang. Sedangkan untuk mendukung serta meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar tim maupun kelompok kerja dalam sebuah organisasi dapat digunakan enterprise collaboration system-ECS. Aplikasi dalam e-business bertujuan untuk mengkoordinasikan dan menyelesaikan berbagai proses bisnis dasar yang melibatkan para pelanggan, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 4 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E pemasok, mitra dan karyawan perusahaan. Perencanaan sumberdaya perusahaan (ERP-enterprise resource planning) bertujuan meningkatkan efisiensi produksi internal dan jaringan distribusi hingga proses keuangannya. Manajemen hubungan pelanggan (CRM-customer relationship management) menitikberatkan pada proses mendapatkan, mengelola dan mempertahankan konsumen yang berharga melalui proses pemasaran, penjualan, dan layanan. Gambar 1. Aplikasi sistem informasi dalam proses pengembangan produk Manajemen hubungan mitra/rekanan memiliki tujuan untuk mendapatkan, mengelola dan memelihara para mitra sehingga dapat meningkatkan penjualan dan distribusi produk serta layanan perusahaan. Manajemen rantai pasokan (SCM-supply chain management) bertujuan untuk mendapatkan tahapan dan proses paling cepat, efektif dan efisien untuk memenuhi permintaan pelanggan dan memenuhi kebutuhan pada proses melalui pemasok. Aplikasi manajemen pengetahuan (KM-Knowledge management) bertujuan memberikan sarana bagi karyawan perusahaan untuk saling mendukung dan kerja sama kelompok serta dalam proses pengambilan keputusan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 5 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E Gambar 2. Aplikasi lintas fungsi perusahaan (O’Brien, 2005) Pada gambar 2, O’Brien menyajikan suatu ilustrasi hubungan antar aplikasi lintas fungsi yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan. Ilustrasi tersebut tidak secara rinci menguraikan hubungan antar aplikasi lintas fungsi, akan tetapi lebih kepada memberikan kerangka kerja konseptual yang memudahkan memahami berbagai komponen dasar, proses dan interface dari aplikasi e-business utama tersebut serta kaitannya satu dengan yang lainnya. Gambar 2 juga memberikan informasi mengenai peran dan posisi stakeholder (pelanggan, pemasok, mitra dan rekanan serta karyawan perusahaan) serta aplikasi bisnis yang berkaitan fungsi dan peran masing-masing stakeholder. 2.2 Aplikasi Lintas Fungsi Perusahaan ERP merupakan tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia perusahaan. ERP digerakkan oleh suatu modul perangkat SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 6 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E lunak khusus yang mendukung proses bisnis dasar intermal perusahaan seperti yang diilustrasikan pada gambar 3 dibawah. Gambar 3 Komponen aplikasi utama dari enterprise resource planning dengan pendekatan lintas fungsi (O’Brien, 2005) Sistem ERP berperan dalam menelusuri sumber daya bisnis termasuk kas, bahan baku, kapasitas produksi serta status dari berbagai komitmen yang dibuat oleh perusahaan yang meliputi pesanan pelanggan, pesanan pembelian dan pengadaan serta penggajian karyawan berdasarkan data –data yang telah dimasukkan ke dalam sistem tersebut oleh semua divisi yang berkaitan (O’Brien, 2005). O’Brien memaparkan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan ERP antara lain berkaitan dengan peningkatan kualitas dan efisiensi dari layanan pelanggan, proses produksi hingga distribusi serta penurunan yang signifikan terhadap biaya produksi Manfaat penerapan ERP yang lainya adalah tersedianya informasi mengernai kinerja bisnis lintas fungsi yang berperan dalan peningkatan kemampuan para manajer dalam mengambil keputusan sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan dengan mengeliminasi “dinding pembatas” antar bagian dan meningkatkan kecepatan serata mudah beradaptasi untuk memanfaatkan peluang bisnis yang baru SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 7 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E 2.3 Manajemen Hubungan Pelanggan CRM memiliki dua tujian yang utama yang saling berkaitan, yaitu untuk memberikan suatu pandangan lengkap tentang setiap pelanggan pada setiap kondisi atau keadaan tertentu, kepada organisasi dan semua karyawan yang berhadapan dengan pelanggan tersebut.; serta memberikan pelanggan suatu pandangan lengkap mengenai perusahaan dan semua bagian yang terkait. CRM membantu suatu perusahaan untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen. CRM berkaitan erat dengan aktivitas penjualan, pemasaran dan pemenuhan pesanan pelanggan, layanan dan dukungan untuk pelanggan, serta program retensi dan loyalitas pelanggan Gambar 4. Kelompok aplikasi utama CRM (O’Brien, 2005) .CRM memungkinkan suatu perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan terbai yang paling menguntungkan bagi perusahaan sehingga dapat dipertahankan sebagai pelanggan seumur hidup untuk layanan yang lebih besar dan menguntungkan. CRM juga memungkinkan penyesuaian dan personalisasi atas berbagai produk dan jasa berdasarkan keinginan, kebutuhan, kebiasanan memberli serta siklus hidup para pelanggan. Akan tetapi CRM juga menyimpan potensi kegagalan jika kurang pemahaman terhadap konsep CRM serta perisapan yang tidak memadai. (O’Brien, 2005) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 8 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E 2.4 Manajemen Rantai Pasokan Tujuan utama dari manajemen rantai pasok adalah untuk mengelola proses mendapatkan produk yang tepat pada waktu yang tepat dengan harga yang wajar secara efisien dengan memperkirakan permintaan, mengendalikan persediaan, meningkatkan jaringan hubungan bisnis perusahaan dengan para pelanggan, pemasok, distributor dan rekanan lainnya serta menerima respon atas status setiap hubungan dalam rantai pasikan. Gambar 5. Ilustrasi penerapan SCM dalam perusahaan SCM dapat digambarkan sebagai suatu sistem lintas fungsi antar perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung serta mengelola berbahai hubungan antara beberapa proses bisnis utama perusahaan dengan para pemasok, pelanggan serta rekanan lainnya. Penerapan SCM yang tepat dapat berimplikasi pada pemrosesan yang lebih cepat dan akurat, pengurangan tingkat persediaan, waktu yang lebih cepat untuk mencapai pasar, biaya transaksi dan bahan baku yang lebih rendah, serta hubungan strategis dengan para pemasok. Akan tetapi pada kenyataannya penerapan SCM tidaklah mudah, beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan penerapan SCM antara lain adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang memadai. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 9 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E Perkiraan yang tidak akuran atau terlampau optimis akan menyebabkan masalah besar dalam persediaan untuk produksi. Selain itu kurangnya kerja sama yang memadai antar departemen pemasaran, produksi, dan manajemen persediaan dalam perusahaan serta dengan para pemasok, distributor dan rekanan lain dipastikan membuat sistem SCM yang digunakan akan menemui kegagalan. (O’Brien, 2005). 2.5 Integrasi Aplikasi Perusahaan Software integrasi aplikasi perusahaan (EAI-entreprise application integration) banyak dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk menghubungkan beberapa aplikasi e-business seperti ERP dan CRM. EAI memungkinkan para pengguna unruk membuat model berbagai proses bisnis, selain juga menyediakan perangkat perantara (middleware) yang bertugas melakukan konversi dan koordinasi data, serta komunikasi antar aplikasi serta layanan pesan dan akses ke berbagai interface seluruh aplikasi yang terlibat. Software EAI memiliki kemampuan untuk menyatukan dan mengintegrasikan beberapa kelompok aplikasi perusahaan sehingga memungkinkan aplikasi tersebut untuk saling menukar data sesuai dengan peraturan dari model bisnis yang digunakan. Software EAI dapat mengintegrasikan aplikasi perusahaan yang digunakan oleh front-office dengan aplikasi yang digunakan oleh back-office seperti pada gambar 6 dibawah ini Gambar 6. Peran Enterprise Application Integration sebagai middleware yang menghubungkan front-office dengan back-office(O’Brien, 2005) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 10 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E 2.6 Sistem Pemrosesan Transaksi Transaksi merupakan segala bentuk kegiatan yang terjadi sebagai akibat dari suatu transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, penyimpanan, penarikan, pengembalian, serta pembayaran. Sedangakan sistem pemrosesan transaksi (transaction processing systems-TPS) merupakan suatu sistem informasi lintas fungsi yang mengolah data dimulai dari saat terjadinya transaksi bisnis. (O’Brien, 2005). Gambar 7. Siklus pemrosesan transaksi (O’Brien, 2005). Berdasarkan gambar 7, dapat diketahui bahwa sistem pemrosesan transaksi melibatkan beberapa aktivitas bisnis antara lain pemasukan (entry) data, pemrosesan transaksi, pemeliharaan database, pembuatan dokumen dan pelaporan, serta pemrosesan permintaan. Langkah pertama dari siklus pemrosesan transaksi adalah mendapatkan data transaksi, kemudian data diproses dan dipelihara dalam database, jika diperlukan maka data transaksi yang diperoleh dapat dipanggil dan disusun dengan format tertentu menjadi suatu dokumen dan laporan transaksi, kemudian dapat dilanjutkan dengan pemrosesan permintaan merupakan tahap akhir siklus pemrosesan. Respon dari pemrosesan permintaan adalah transaksi yang harus dicata kembali dan masuk pada siklus awal pemrosesan transaksi. (O’Brien, 2005) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 11 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E 2.7 Sistem Kerjasama Perusahaan Sistem kerja sama perusahaan (enterprise collaboration system-ECS) merupakan suatu sistem informasi lintas fungsi yang berperan dalam meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim bisnis maupun kelompok kerja. Tujuan utama dari ECS dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu berkomunikasi atau berbagi informasi dengan yang lain, berkoordinasi dan berbagi dalam penggunaan sumber daya, bekerjasama secara kooperatif dalam penugasan bersama. Gambar 8. Instrumen yang digunakan pada enterprise collaboration system. Gambar 8. memberikan ilustrasi mengenai beberapa instrumen dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengadakan komunikasi seperti melalui e-mail, pesan singkat (instan messaging), faks atau mengadakan konferensi melalui konferensi baik data, suara serta video, maupun manajemen kegiatan kerjasama seperti penyusunan agenda/jadwal dan berbagi dokumen serta Knowledge management (O’Brien, 2005). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 12 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E BAB IV PEMBAHASAN 3.1 Pemanfaatan Sistem Informasi di Indonesia Berdasarkan data pengguna internet yang diambil dari www.internetworldstat.com diperoleh informasi bahwa pengguna internet saat ini hampir mencapai lima kali pengguna internet pada satu dasawarsa yang lalu. Pengguna internet di kawasan Asia hampir mencapai setengah dari jumlah pengguna internet di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia dengan pengguna internet mencapai 39,6 juta pengguna berada pada peringkat keempat “Asia Top Internet Countries” dan berada dibawah China, India dan Jepang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (www.apjii.or.id) maka jumlah domain internet di Indonesia pada tahun 2007 telah mencapai 213.884 domain dan terus bertambah setiap tahunnya. Banyaknya pengguna internet di Indonesia memberikan peluang suatu perusahaan konvensional untuk menerapkan e-business dalam kegiatannya. Tabel 1. Data Pengguna Internet (sumber : www.internetworldstats.com) World Regions Population ( 2011 Est.) Internet Users Dec. 31, 2000 Internet Users Penetration Growth Latest Data (% Pop) 2000-2011 Users % of Table Africa 1,037,524,058 4,514,400 118,609,620 11.4 % 2,527.4 % 5.7 % Asia 3,879,740,877 114,304,000 922,329,554 23.8 % 706.9 % 44.0 % Europe 816,426,346 105,096,093 476,213,935 58.3 % 353.1 % 22.7 % Middle East 216,258,843 3,284,800 68,553,666 31.7 % 1,987.0 % 3.3 % North America 347,394,870 108,096,800 272,066,000 78.3 % 151.7 % 13.0 % Latin America / Carib. 597,283,165 18,068,919 215,939,400 36.2 % 1,037.4 % 10.3 % 35,426,995 7,620,480 21,293,830 60.1 % 179.4 % 1.0 % 6,930,055,154 360,985,492 2,095,006,005 30.2 % 480.4 % 100.0 % Oceania / Australia WORLD TOTAL Salah satu bentuk e-business yang paling populer adalah e-commerce. Indrajit dalam artikelnya mengenai e-commerce menjelaskan bahwa secara alami perusahaan konvensional yang berniat untuk mengimplementasikan e-business biasanya akan melalui beberapa tahap evolusi. Tahap pertama biasa disebut SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 13 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E brochureware, pada tahap ini perusahaan umumnya menggunakan internet hanya sebatas sebagai media untuk berpromosi saja sehingga komunikasi yang terjadi hanya satu arah. Identik dengan fungsi brosur atau selebaran tapi dikemas dalam bentuk elektronik dan dikomunikasikan melalui media internet. Tahap selanjutnya adalah Customer Interactivity dimana perusahaan mulai mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah (dialog) antara perusahaaan dengan pelanggan maupun calon pelanggan. Tahap ketiga adalah Transaction Enabler yang merupakan pengembangan suatu aplikasi sehingga memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik (ecommerce). Evolusi selanjutnya adalah pada infrastruktur yang menuju pada OnetoOne Relationship dengan mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu secara eksklusif sehingga harga yang diperoleh konsumen menjadi spesifik yang berbeda dengan konsumen lainnya. Tahap terakhir dari evolusi penggunaan internet adalah Communities of Interests yaitu perusahaan mampu membentuk suatu komunitas di dunia maya yang terdiri dari para konsumen dan rekanan bisnis yang saling bekerjasama untuk memberikan penambahan value pada produk dan jasa di internet. Tabel 2. Domain di Indonesia (www.apjii.or.id) Domain Name .com .co.id .web.id .net .org .info .sch.id .or.id .go.id .biz .ac.id .net.id .mil.id Total SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Jumlah 139,072 23,274 12,650 12,505 8,248 4,211 4,277 3,441 2,202 1,987 1,648 292 77 213,884 % 65.0% 10.9% 5.9% 5.8% 3.9% 2.0% 2.0% 1.6% 1.0% 0.9% 0.8% 0.1% 0.0% 100.0% 14 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E Gambar 9. Grafik Data Pengguna Internet di Asia (Asia Top Internet Countries) Banyak pihak beranggapan bahwa e-commerce hanya sebatas membeli barang melalui internet seperti yang ditawarkan oleh situs www.amazon.com atau www.ebay.com. e-commerce pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas transaksi elektronik dengan memanfaatkan media suatu jaringan (electronic transaction over network), sehingga semua jenis transaksi atau tukar menukar barang dan jasa yang melalui suatu jaringan dapat digolongkan ke dalam suatu ecommerce. e-commerce bukanlah hanya membeli barang secara online melalui Internet. Dewasa ini pengaruh sistem informasi terhadap pergeseran iklim bisnis di Indonesia semakin dapat dengan mudah diidentifikasi, beberapa diantaranya adalah munculnya berbagai toko online bahkan dalam bentuk yang hampir sama juga muncul forum/komunitas jual-beli suatu produk tertentu dimana pada forum tersebut banyak terdapat penjual maupun pembeli sehingga seakan-akan telah terjadi sebuah fenomena Pasar Maya (Virtual Market). Pemanfaatan sistem informasi di Indonesia juga terlihat pada dunia keuangan dimana perusahaan penyedia layanan jasa keuangan seperti bank mulai melirik transaksi melalui saluran informasi umum seperti internet maupun saluran informasi yang didesain SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 15 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E khusus seperti pada mesin ATM dan Merchant. Aplikasi SAP yang sempat menjadi fenomena dan banyak memunculkan pelatihan-pelatihan dalam menggunakannya juga merupakan salah satu pemanfaatan sistem informasi pada dunia manufaktur 3.2 Penerapan e-business di Indonesia Salah satu penerapan e-business yang sempat menjadi fenomena adalah V-net club yang dapat diakses melalui situs www.klikvnet.com. Vnet club merupakan salah satu produk dari PT Eratel Media Distrindo yang diluncurkan pada akhir tahun 2005. PT. Eratel Media Distrindo didirikan tahun 2000 dan pada awalnya memilih fokus pada bidang telekomunikasi yg mencakup VoiP (Voice over Internet Protocol) atau telepon murah berbasis Internet dan ‘Pengisian Pulsa Elektronic’ (MTronic). Pada Tahun 2003, Eratel menjadi perusahaan pelopor pengisian pulsa secara elektronik (MTronic) di Indonesia dan telah menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia bidang isi pulsa elektronik. Gambar 10. Logo Vnet club. Berbekal kerjasama dan kepercayaan yang telah dibangun bersama operator telekomunikasi nasional maupun global seperti Telkomsel, Indosat, Excelcomindo, Bakrie Telecom, Mobile 8, Natrindo Telepon Seluler, Telkom, Hutchison, dan Smart Telecom, tahun 2005 akhir Eratel membuat Inovasi baru yang menggabungkan bisnis MTronic dengan inovasi sistem marketing modern VIRAL MARKETING yang disebut V-net Club. Akhir tahun 2005, Vnet club mendapatkan ijin khusus SIUPL dari pemerintah yang mana hal tersebut merupakan syarat mutlak bagi setiap perusahaan yang menyelenggarakan penjualan berjenjang di Indonesia. Dengan diterbitkannya Ijin Usaha Penjualan Berjenjang (IUPB) No: 38/PDN/IUPB- SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 16 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E B/9/2005 yang kemudian disempurnakan menjadi Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) No: 79/PDN-2/SIUPL/PP/12. Pada awalnya Vnet club merupakan sebuah komunitas pengguna ponsel yang memanfaatkan kemudahan dan bisnis dengan teknologi isi ulang pulsa dari ponsel sendiri. Vnet club memilih jalur distribusi melalui sistem Viral Marketing ataui yang lebih dikenal dengan istilah MLM (Multi-Level-Marketing) 3.3 Hasil analisis manfaat penerapan e-business Beberapa contoh manfaat penerapan e-business pada bisnis distribusi pulsa elektronik atau biasa dikenal dengan isi ulang pulsa yang dikelola V-net adalah sebagai berikut : ERP, Aplikasi lintas fungsi perusahaan berperan dalam mengkoordinasikan seluruh sumberdaya yang dimiliki perusahaan baik tenaga kerja, waktu, instrumen dan isi ulang pulsa; CRM, manajemen hubungan pelanggan bermanfaat dalam mengelola dan memelihara loyalitas pelanggan yang selanjutnya juga berperan sebagai tenaga perusahaan untuk mendapatkan pelanggan lain melalui metode pemasaran multi-level-marketing. Salah satu contoh CRM adalah Call Center yang tersedia pada berbagai provider untuk membuat konsumen merasa nyaman karena untuk menghubungi Vnet tanpa lintas provider yang biayanya relatif lebih mahal daripada dengan provider yang sama. SCM, manajemen rantai pasok membantu perusahaan dalam mengelola dan memastikan jumlah barang/pulsa dapat tersedia sesuai dengan waktu yang diperlukan. EAI, software appliksi integrasi perusahaan berperan menjebatani aktivitas yang dilakukan front-office dengan back-office, salah satunya dalam proses pengecekan secara realtime saldo yang tersisa maupun jumlah pulsa yang dapat didistribusikan. TPS, sistem pemrosesan transaksi membantu anggota/pelanggan dalam melakukan aktivitas jual-beli pulsa elektronik secara langsung (real-time) sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, contohnya adalah program unggulan Vnet yang disebut Mtronik. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 17 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E ECC, salah satu bentuk sistem kerja sama perusahaan adalah CallCenter, penjadwalan acara/event pelatihan dan training yang semuanya dapat diakses melalui situs www.klikvnet.com. 3.4 Hambatan dan tantangan serta potensi penerapan e-business di Indonesia Beberapa hal yang berpeluang menjadi penghambat keberhasilan penerapan e-business di Indonesia antara lain adalah : Kesiapan infrastuktur dan teknologi pendukung seperti saluran telepon; Jumlah pengguna jasa telekomuikasi dan informasi. Jumlah instrumen seperti personal computer (PC) baik dekstop, notebook, netbook, tablet, berbagai macam handheld device. Kemampuan finansial berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh akses informasi yang diperlukan; Keadaan Geografis; Kesiapan sumber daya manusia Keamaanan melakukan aktivitas e-business terutama keamanan dalam melakukan transaksi seperti yang sering dilakukan pada e-commerce; Kepercayaan terhadap aplikasi e-business maupun situs Merchant. Keamanan data terdahap akses pihak luar yang tidak berkepentingan; baik hacker maupun viru;s Kebijakan dan regulasi mengenai cyber-crime; Persaingan antar perusahaan-perusahaan dotcom. Beberapa hambatan tersebut juga memiliki peluang sebagai pemicu kesuksesan penerapan e-business di Indonesia jika dikelola dengan baik, misalnya adalah kebijakan dan regulasi mengenai cyber-crime yang memerlukan peran serta pemerintah, penyedia dan pengguna jasa informasi. Kesiapan infrastruktur dan sumberdaya manusia juga merupakan salah satu elemen penting yang melibatkan ketiga pihak yang terlibat baik pemerintah, penyedia layanan maupun pengguna jasa layanan. Infrastruktur yang baik akan menurunkan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu informasi, pada akhirnya penyedia jasa layanan dapat menurunkan biaya akses sehingga para pengguna jasa informasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 18 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E dapat menggunakan jasa dengan biaya yang lebih rendah. Hal tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan strategis dalam kaitan permbangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung teknologi informasi. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 19 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Teknologi Informasi merupakan salah satu persyaratan mutlak menghadapi era persaingan usaha yang semakin ketat baik di tingkat domestik. Salah satu bentuk pemanfaatan Salah satu contoh Teknologi Informasi dalam perusahaan adalah penerapan e-business. E-business meliputi e-commerce yang mencakup transaksi (pembelian dan penjualan), pemasaran dan pelayanan baik produk, jasa, maupun informasi melalui internet maupun jaringan lainnya. Ebusiness menghadirkan peluang untuk berkompetisi secara adil, akan tetapi penerapannya membutuhkan visi-misi yang jelas dan komitmen yang berimplikasi pada investasi (biaya, waktu dan sumber daya) yang tidak sedikit. Penerapan e-business memberikan prasyarat yang tidak mudah, persyaratan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama, yaitu infrastruktur, jaringan (networking : internet, intranet, ekstranet) serta aplikasi bisnis. Keberhasilan pemenuhan persyaratan penerapan teknologi informasi juga dipengaruhi oleh tiga pihak yaitu pembuat kebijakan (manajemen puncak dalam skala perusahaan atau pemerintah dalam skala yang lebih luas); penyedia jasa layanan serta pengguna jasa layanan. 4.2 Saran Walaupun penerapan e-business membutuhkan persyaratan yang tidak mudah, akan tetapi penerapannya menjadi keharusan dalam rangka bersaing dan mempertahankan hidup suatu perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan komunikasi dan kerjasama yang selaras dari masing-masing pihak baik dunia industri pengguna jasa e-business, penyedia jasa layanan e-business, maupun Pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan regulator sehingga tercapai tujuan bersama penerapan e-business yang efektif dan efisien yang mampu meningkatkan daya saing untuk menghadapi persaingan di tingkat domestik maupun global. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 20 UTT – Sistem Informasi Manajemen Penerapan e-business di Indonesia Arhad Kamahayanikan Vratyastoma P056100102.35E DAFTAR PUSTAKA Indrajit, Ricardos Eko. 2001 e-commerce: Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya. Elex Media Computindo. Jakarta O’Brien, J. 2005. Introduction to Information System. McGraw-Hill Companies Inc, Boston Sukardi, Marcapada. 2000. e-commerce: Peluang atau Tantangan?.PT Darma Yasamas Teknindo. Jakarta http://www.apjii.or.id diakses tanggal 4 Juli 2011. http://www.eratel.co.id diakses tanggal 10 Juli 2011 http://www.internetworldstats.com diakses tanggal 5 Juli 2011. http://www.klikvnet.com diakses tanggal 10 Juli 2011. http://www.pulsavnet.com diakses tanggal 10 Juli 2011. http:// www.vnetclub4u.com diakses tanggal 10 Juli 2011. http://www.wikipedia.org diakses tanggal 29 Juni 2011. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 21