1 - Arhad Kamahayanikan Vratyastoma

advertisement
Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS)
UJIAN TENGAH TRIWULAN (TAKEHOME)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(PMB 561)
PENERAPAN E-BUSINESS
DI INDONESIA
Oleh :
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
DAFTAR ISI
Daftar Isi …………………………………………………………………
i
Daftar Gambar …………………………………………………………..
ii
Daftar Tabel ……………………………………………………………...
ii
1
2
3
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang ………………………………………………….
1
1.2
Ruang Lingkup …………………………………………………..
2
1.3
Tujuan
………………………………………………………….
3
Tinjauan Pustaka
…………………………………….
4
……………………………
6
2.3
Manajemen Hubungan Pelanggan ……………………………...
8
2.4
Manajemen Rantai Pasokan
.....................................................
9
2.5
Integrasi Aplikasi Perusahaan
.....................................................
10
2.6
Sistem Pemrosesan Transaksi
....................................................
11
2.7
Sistem Kerjasama Perusahaan
....................................................
12
3.1
Pemanfaatan Sistem Informasi di Indonesia …………………….
13
3.2
Penerapan e-business di Indonesia
……………………………..
16
3.3
Hasil analisis manfaat penerapan e-business ……………………
17
3.4
Hambatan dan tantangan serta potensi penerapan e-business di
2.1
Sistem Bisnis Perusahaan
2.2
Aplikasi Lintas Fungsi Perusahaan
Pembahasan
Indonesia
4
……………………………………………………….
18
Kesimpulan dan Saran
4.1
Kesimpulan ………………………………………………………
20
4.2
Saran ……………………………………………………………..
20
Daftar Pustaka ............................................................................................
21
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
i
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Aplikasi sistem informasi dalam proses pengembangan produk…
5
Gambar 2.
Aplikasi lintas fungsi perusahaan …….………………………..
6
Gambar 3.
Komponen aplikasi utama dari enterprise resource planning.….
7
Gambar 4.
Kelompok aplikasi utama CRM ………….…………………….
8
Gambar 5.
Ilustrasi penerapan SCM dalam perusahaan..................................
9
Gambar 6.
Peran Enterprise Application Integration…………......................
10
Gambar 7.
Siklus pemrosesan transaksi ……………………………............
11
Gambar 8.
Instrumen yang digunakan pada enterprise collaboration system
12
Gambar 9.
Grafik Data Pengguna Internet di Asia………………………….
15
Gambar 10 Logo Vnet club ………………………………………………..
16
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Data Pengguna Internet …………………………………………
13
Tabel 2.
Domain di Indonesia
…………………………….……………..
14
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ii
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan aktivitas manusia yang cenderung semakin
pesat menuntut adanya suatu sistem dan teknologi yang mampu menjembatani
keterbatasan manusia dengan aktivitas yang dilakukannya. Hal tersebut
mendorong berkembangnya teknologi dan sistem informasi yang membantu
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan aktivitasnya meliputi
proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok
hingga dapat meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi pada pasar yang
cenderung dinamis dan cepat berubah.
Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi juga menyebabkan terjadinya
pergeseran secara perlahan hingga perubahan pada berbagai sektor usaha, baik
sektor perindustrian maupun sektor keuangan. Tidak lama lagi teknologi dan
sistem informasi berbasis internet akan menjadi persyaratan mutlak untuk
mencapai keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis seperti saat ini.
Salah satu inovasi teknologi informasi yang banyak mempengaruhi
aktivitas manusia adalah WWW (World Wide Web). WWW atau dalam bahasa
Indoneisa diterjemahkan sebagai Waring Wera Wanua atau ramatraya merupakan
suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut
Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya yang
berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan,
walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya. WWW merupakan suatu
program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991. WWW
dikembangkan pertama kali di Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN),
Jenewa, Swiss. Pada tahun 1989 Berners-lee membuat pengajuan untuk proyek
pembuatan hiperteks global, kemudian pada bulan Oktober 1990, World Wide
Web sudah dapat dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada musim panas tahun
1991, WWW secara resmi digunakan secara luas pada jaringan Internet.
(www.wikipedia.org)
Pada awalnya hampir semua orang tidak pernah mengira bahwa sebuah
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
konsep sederhana yang dikenal dengan nama Internet akan memiliki peranan
yang sangat besar dalam perubahan cara pandang, sekaligus perilaku manusia
dalam berinteraksi dengan sesamanya. Akan tetapi dewasa ini, Internet secara
radikal sedang mengubah bisnis, pendidikan dan gaya hidup masyarakat.
Penggguna internet di seluruh dunia mencapai 2.095.006.005 yang
merupakan 30,2% dari jumlah penduduk dunia, sedangkan pertumbuhan
penggunaan internet (2000-2011) secara umum di seluruh dunia mencapai
480,4%. Kawasan Asia dengan 922.329.554 pengguna internet berhasil
mendominasi pengguna internet di seluruh dunia. Sedangkan Indonesia dengan
luas wilayah mencapai 1.904.443 km2 dan jumlah penduduk 245.613.043 (tahun
2011), per 31 Maret 3011 setidaknya telah memiliki 39,6 juta pengguna internet
dengan tingkat pertumbuhan pengguna internet selama kurun waktu 2000-2011
sebesar 1.880% dan penetrasi internet sebesar 14,5% serta 32,1 juta diantaranya
merupakan pengguna jejaring sosial facebook (www.internetworldstats.com).
Penggunaan teknologi internet hingga ke aktivitas pekerjaan yang
berkaitan dengan internet dan pemberdayaan proses bisnis, e-commerce, dan kerja
sama usaha dalam sebuah perusahaan dan dengan para pelanggan, pemasok serta
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder) dapat didefinisikan
sebagai e-business. E-business meliputi e-commerce yang mencakup transaksi
(pembelian dan penjualan), pemasaran dan pelayanan baik produk, jasa, maupun
informasi melalui internet maupun jaringan lainnya.
Berdasarkan data mengenai jumlah pengguna internet dan penetrasi
internet di Indonesia yang mencapai 14,5% maka terdapat peluang untuk
penerapan dan pemanfaatan e-business untuk meningkatkan kemampuan dan
mampu bertahan dalam menghadapi pasar yang dinamis dan iklim persaingan
usaha yang semakin kompleks
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi pembahasan
dalam makalah ini adalah potensi, kondisi serta hambatan dan tantangan
penerapan e-business di Indonesia
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian
Tengan Trimester mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang mengambil
topik Penerapan e-business di Indonesia.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
3
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Bisnis Perusahaan
O’Brien (2005) mendefinisikan e-business sebagai penggunaan internet
dan jaringan serta teknologi informasi lainnya yang mendukung e-commerce,
komunikasi dan kerja sama perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan
melalui Web baik dalam jaringan perusahaan maupun oleh para pelanggan serta
mitra bisnisnya. E-business sendiri meliputi e-commerce yang mencakup
transaksi (pembelian dan penjualan), pemasaran dan pelayanan baik produk, jasa,
maupun informasi melalui internet maupun jaringan lainnya.
Secara umum tujuan penerapan e-business adalah mengubah proses kerja
yang rumit dan berbelit-belit menjadi lebih mudah dan lebih sederhana sehingga
perusahaan memiliki proses kerja yang lebih baik & terintegrasi dan berimplikasi
memberikan kemampuan dan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi
persaingan.
E-business memiliki beberapa aplikasi utama seperti perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), manajemen hubungan
dengan pelanggan (customer relationship management-CRM), dana manajemen
rantai pasokan (supply chain management-SCM) yang terintegrasi antar lintas
fungsi dalam perusahaan.
Aplikasi-aplikasi dalam e-business biasanya dihubungkan satu dengan
yang lain melalui suatu sistem yang disebut enterprise application integrationEAI sehingga para pengguna (praktisi bisnis) memperoleh kemudahan dalam
mengakses sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan
dan mendukung kebutuhan para pelanggan, pemasok maupun mitra dagang.
Sedangkan untuk mendukung serta meningkatkan komunikasi dan kerja sama
antar tim maupun kelompok kerja dalam sebuah organisasi dapat digunakan
enterprise collaboration system-ECS.
Aplikasi dalam e-business bertujuan untuk mengkoordinasikan dan
menyelesaikan berbagai proses bisnis dasar yang melibatkan para pelanggan,
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
4
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
pemasok, mitra dan karyawan perusahaan. Perencanaan sumberdaya perusahaan
(ERP-enterprise resource planning) bertujuan meningkatkan efisiensi produksi
internal dan jaringan distribusi hingga proses keuangannya. Manajemen hubungan
pelanggan (CRM-customer relationship management) menitikberatkan pada
proses mendapatkan, mengelola dan mempertahankan konsumen yang berharga
melalui proses pemasaran, penjualan, dan layanan.
Gambar 1. Aplikasi sistem informasi dalam proses pengembangan produk
Manajemen hubungan mitra/rekanan memiliki tujuan untuk mendapatkan,
mengelola dan memelihara para mitra sehingga dapat meningkatkan penjualan
dan distribusi produk serta layanan perusahaan. Manajemen rantai pasokan
(SCM-supply chain management) bertujuan untuk mendapatkan tahapan dan
proses paling cepat, efektif dan efisien untuk memenuhi permintaan pelanggan
dan memenuhi kebutuhan pada proses melalui pemasok. Aplikasi manajemen
pengetahuan (KM-Knowledge management) bertujuan memberikan sarana bagi
karyawan perusahaan untuk saling mendukung dan kerja sama kelompok serta
dalam proses pengambilan keputusan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
5
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
Gambar 2. Aplikasi lintas fungsi perusahaan (O’Brien, 2005)
Pada gambar 2, O’Brien menyajikan suatu ilustrasi hubungan antar
aplikasi lintas fungsi yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan. Ilustrasi
tersebut tidak secara rinci menguraikan hubungan antar aplikasi lintas fungsi,
akan tetapi lebih kepada memberikan kerangka kerja konseptual yang
memudahkan memahami berbagai komponen dasar, proses dan interface dari
aplikasi e-business utama tersebut serta kaitannya satu dengan yang lainnya.
Gambar 2 juga memberikan informasi mengenai peran dan posisi stakeholder
(pelanggan, pemasok, mitra dan rekanan serta karyawan perusahaan) serta
aplikasi bisnis yang berkaitan fungsi dan peran masing-masing stakeholder.
2.2 Aplikasi Lintas Fungsi Perusahaan
ERP merupakan tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem
informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan
sumber daya manusia perusahaan. ERP digerakkan oleh suatu modul perangkat
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
6
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
lunak khusus yang mendukung proses bisnis dasar intermal perusahaan seperti
yang diilustrasikan pada gambar 3 dibawah.
Gambar 3 Komponen aplikasi utama dari enterprise resource planning dengan
pendekatan lintas fungsi (O’Brien, 2005)
Sistem ERP berperan dalam menelusuri sumber daya bisnis termasuk kas,
bahan baku, kapasitas produksi serta status dari berbagai komitmen yang dibuat
oleh perusahaan yang meliputi pesanan pelanggan, pesanan pembelian dan
pengadaan serta penggajian karyawan berdasarkan data –data yang telah
dimasukkan ke dalam sistem tersebut oleh semua divisi yang berkaitan (O’Brien,
2005).
O’Brien memaparkan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
penerapan ERP antara lain berkaitan dengan peningkatan kualitas dan efisiensi
dari layanan pelanggan, proses produksi hingga distribusi serta penurunan yang
signifikan terhadap biaya produksi Manfaat penerapan ERP yang lainya adalah
tersedianya informasi mengernai kinerja bisnis lintas fungsi yang berperan dalan
peningkatan kemampuan para manajer dalam mengambil keputusan sehingga
akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan dengan mengeliminasi
“dinding pembatas” antar bagian dan meningkatkan kecepatan serata mudah
beradaptasi untuk memanfaatkan peluang bisnis yang baru
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
7
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
2.3 Manajemen Hubungan Pelanggan
CRM memiliki dua tujian yang utama yang saling berkaitan, yaitu untuk
memberikan suatu pandangan lengkap tentang setiap pelanggan pada setiap
kondisi atau keadaan tertentu, kepada organisasi dan semua karyawan yang
berhadapan dengan pelanggan tersebut.; serta memberikan pelanggan suatu
pandangan lengkap mengenai perusahaan dan semua bagian yang terkait. CRM
membantu suatu perusahaan untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen.
CRM berkaitan erat dengan aktivitas penjualan, pemasaran dan pemenuhan
pesanan pelanggan, layanan dan dukungan untuk pelanggan, serta program retensi
dan loyalitas pelanggan
Gambar 4. Kelompok aplikasi utama CRM (O’Brien, 2005)
.CRM memungkinkan suatu perusahaan untuk mengidentifikasi serta
berfokus pada para pelanggan terbai yang paling menguntungkan bagi perusahaan
sehingga dapat dipertahankan sebagai pelanggan seumur hidup untuk layanan
yang lebih besar dan menguntungkan. CRM juga memungkinkan penyesuaian dan
personalisasi atas berbagai produk dan jasa berdasarkan keinginan, kebutuhan,
kebiasanan memberli serta siklus hidup para pelanggan. Akan tetapi CRM juga
menyimpan potensi kegagalan jika kurang pemahaman terhadap konsep CRM
serta perisapan yang tidak memadai. (O’Brien, 2005)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
8
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
2.4 Manajemen Rantai Pasokan
Tujuan utama dari manajemen rantai pasok adalah untuk mengelola proses
mendapatkan produk yang tepat pada waktu yang tepat dengan harga yang wajar
secara efisien dengan memperkirakan permintaan, mengendalikan persediaan,
meningkatkan jaringan hubungan bisnis perusahaan dengan para pelanggan,
pemasok, distributor dan rekanan lainnya serta menerima respon atas status setiap
hubungan dalam rantai pasikan.
Gambar 5. Ilustrasi penerapan SCM dalam perusahaan
SCM dapat digambarkan sebagai suatu sistem lintas fungsi antar
perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung
serta mengelola berbahai hubungan antara beberapa proses bisnis utama
perusahaan dengan para pemasok, pelanggan serta rekanan lainnya. Penerapan
SCM yang tepat dapat berimplikasi pada pemrosesan yang lebih cepat dan akurat,
pengurangan tingkat persediaan, waktu yang lebih cepat untuk mencapai pasar,
biaya transaksi dan bahan baku yang lebih rendah, serta hubungan strategis
dengan para pemasok. Akan tetapi pada kenyataannya penerapan SCM tidaklah
mudah, beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan penerapan SCM antara
lain adalah kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang memadai.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
9
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
Perkiraan yang tidak akuran atau terlampau optimis akan menyebabkan masalah
besar dalam persediaan untuk produksi. Selain itu kurangnya kerja sama yang
memadai antar departemen pemasaran, produksi, dan manajemen persediaan
dalam perusahaan serta dengan para pemasok, distributor dan rekanan lain
dipastikan membuat sistem SCM yang digunakan akan menemui kegagalan.
(O’Brien, 2005).
2.5 Integrasi Aplikasi Perusahaan
Software integrasi aplikasi perusahaan (EAI-entreprise application
integration) banyak dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk menghubungkan
beberapa aplikasi e-business seperti ERP dan CRM. EAI memungkinkan para
pengguna unruk membuat model berbagai proses bisnis, selain juga menyediakan
perangkat perantara (middleware) yang bertugas melakukan konversi dan
koordinasi data, serta komunikasi antar aplikasi serta layanan pesan dan akses ke
berbagai interface seluruh aplikasi yang terlibat. Software EAI memiliki
kemampuan untuk menyatukan dan mengintegrasikan beberapa kelompok
aplikasi perusahaan sehingga memungkinkan aplikasi tersebut untuk saling
menukar data sesuai dengan peraturan dari model bisnis yang digunakan.
Software EAI dapat mengintegrasikan aplikasi perusahaan yang digunakan oleh
front-office dengan aplikasi yang digunakan oleh back-office seperti pada gambar
6 dibawah ini
Gambar 6. Peran Enterprise Application Integration sebagai middleware yang
menghubungkan front-office dengan back-office(O’Brien, 2005)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
10
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
2.6 Sistem Pemrosesan Transaksi
Transaksi merupakan segala bentuk kegiatan yang terjadi sebagai akibat
dari suatu transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, penyimpanan, penarikan,
pengembalian, serta pembayaran. Sedangakan sistem pemrosesan transaksi
(transaction processing systems-TPS) merupakan suatu sistem informasi lintas
fungsi yang mengolah data dimulai dari saat terjadinya transaksi bisnis. (O’Brien,
2005).
Gambar 7. Siklus pemrosesan transaksi (O’Brien, 2005).
Berdasarkan gambar 7, dapat diketahui bahwa sistem pemrosesan
transaksi melibatkan beberapa aktivitas bisnis antara lain pemasukan (entry) data,
pemrosesan transaksi, pemeliharaan database, pembuatan dokumen dan
pelaporan, serta pemrosesan permintaan. Langkah pertama dari siklus pemrosesan
transaksi adalah mendapatkan data transaksi, kemudian data diproses dan
dipelihara dalam database, jika diperlukan maka data transaksi yang diperoleh
dapat dipanggil dan disusun dengan format tertentu menjadi suatu dokumen dan
laporan transaksi, kemudian dapat dilanjutkan dengan pemrosesan permintaan
merupakan tahap akhir siklus pemrosesan. Respon dari pemrosesan permintaan
adalah transaksi yang harus dicata kembali dan masuk pada siklus awal
pemrosesan transaksi. (O’Brien, 2005)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
11
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
2.7 Sistem Kerjasama Perusahaan
Sistem kerja sama perusahaan (enterprise collaboration system-ECS)
merupakan suatu sistem informasi lintas fungsi yang berperan dalam
meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim bisnis
maupun kelompok kerja. Tujuan utama dari ECS dapat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu berkomunikasi atau berbagi informasi dengan yang lain, berkoordinasi dan
berbagi dalam penggunaan sumber daya, bekerjasama secara kooperatif dalam
penugasan bersama.
Gambar 8. Instrumen yang digunakan pada enterprise collaboration system.
Gambar 8. memberikan ilustrasi mengenai beberapa instrumen dan
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengadakan komunikasi seperti
melalui e-mail, pesan singkat (instan messaging), faks atau mengadakan
konferensi melalui konferensi baik data, suara serta video, maupun manajemen
kegiatan kerjasama seperti penyusunan agenda/jadwal dan berbagi dokumen serta
Knowledge management (O’Brien, 2005).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
12
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1 Pemanfaatan Sistem Informasi di Indonesia
Berdasarkan
data
pengguna
internet
yang
diambil
dari
www.internetworldstat.com diperoleh informasi bahwa pengguna internet saat ini
hampir mencapai lima kali pengguna internet pada satu dasawarsa yang lalu.
Pengguna internet di kawasan Asia hampir mencapai setengah dari jumlah
pengguna internet di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia dengan pengguna
internet mencapai 39,6 juta pengguna berada pada peringkat keempat “Asia Top
Internet Countries” dan berada dibawah China, India dan Jepang. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(www.apjii.or.id) maka jumlah domain internet di Indonesia pada tahun 2007
telah mencapai 213.884 domain dan terus bertambah setiap tahunnya. Banyaknya
pengguna internet di Indonesia memberikan peluang suatu perusahaan
konvensional untuk menerapkan e-business dalam kegiatannya.
Tabel 1. Data Pengguna Internet (sumber : www.internetworldstats.com)
World Regions
Population
( 2011 Est.)
Internet Users
Dec. 31, 2000
Internet Users Penetration Growth
Latest Data
(% Pop)
2000-2011
Users %
of
Table
Africa
1,037,524,058
4,514,400
118,609,620
11.4 %
2,527.4 %
5.7 %
Asia
3,879,740,877
114,304,000
922,329,554
23.8 %
706.9 %
44.0 %
Europe
816,426,346
105,096,093
476,213,935
58.3 %
353.1 %
22.7 %
Middle East
216,258,843
3,284,800
68,553,666
31.7 %
1,987.0 %
3.3 %
North America
347,394,870
108,096,800
272,066,000
78.3 %
151.7 %
13.0 %
Latin America /
Carib.
597,283,165
18,068,919
215,939,400
36.2 %
1,037.4 %
10.3 %
35,426,995
7,620,480
21,293,830
60.1 %
179.4 %
1.0 %
6,930,055,154
360,985,492
2,095,006,005
30.2 %
480.4 % 100.0 %
Oceania / Australia
WORLD TOTAL
Salah satu bentuk e-business yang paling populer adalah e-commerce.
Indrajit dalam artikelnya mengenai e-commerce menjelaskan bahwa secara alami
perusahaan konvensional yang berniat untuk mengimplementasikan e-business
biasanya akan melalui beberapa tahap evolusi. Tahap pertama biasa disebut
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
13
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
brochureware, pada tahap ini perusahaan umumnya menggunakan internet hanya
sebatas sebagai media untuk berpromosi saja sehingga komunikasi yang terjadi
hanya satu arah. Identik dengan fungsi brosur atau selebaran tapi dikemas dalam
bentuk elektronik dan dikomunikasikan melalui media internet. Tahap selanjutnya
adalah Customer Interactivity dimana perusahaan mulai mengembangkan
kemampuan aplikasi situsnya sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi dua
arah (dialog) antara perusahaaan dengan pelanggan maupun calon pelanggan.
Tahap ketiga adalah Transaction Enabler yang merupakan pengembangan suatu
aplikasi sehingga memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik (ecommerce). Evolusi selanjutnya adalah pada infrastruktur yang menuju pada OnetoOne Relationship dengan mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi
perdagangan antar individu secara eksklusif sehingga harga yang diperoleh
konsumen menjadi spesifik yang berbeda dengan konsumen lainnya. Tahap
terakhir dari evolusi penggunaan internet adalah Communities of Interests yaitu
perusahaan mampu membentuk suatu komunitas di dunia maya yang terdiri dari
para konsumen dan rekanan bisnis yang saling bekerjasama untuk memberikan
penambahan value pada produk dan jasa di internet.
Tabel 2. Domain di Indonesia (www.apjii.or.id)
Domain Name
.com
.co.id
.web.id
.net
.org
.info
.sch.id
.or.id
.go.id
.biz
.ac.id
.net.id
.mil.id
Total
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Jumlah
139,072
23,274
12,650
12,505
8,248
4,211
4,277
3,441
2,202
1,987
1,648
292
77
213,884
%
65.0%
10.9%
5.9%
5.8%
3.9%
2.0%
2.0%
1.6%
1.0%
0.9%
0.8%
0.1%
0.0%
100.0%
14
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
Gambar 9. Grafik Data Pengguna Internet di Asia (Asia Top Internet Countries)
Banyak pihak beranggapan bahwa e-commerce hanya sebatas membeli
barang melalui internet seperti yang ditawarkan oleh situs www.amazon.com atau
www.ebay.com. e-commerce pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas
transaksi elektronik dengan memanfaatkan media suatu jaringan (electronic
transaction over network), sehingga semua jenis transaksi atau tukar menukar
barang dan jasa yang melalui suatu jaringan dapat digolongkan ke dalam suatu ecommerce. e-commerce bukanlah hanya membeli barang secara online melalui
Internet.
Dewasa ini pengaruh sistem informasi terhadap pergeseran iklim bisnis di
Indonesia semakin dapat dengan mudah diidentifikasi, beberapa diantaranya
adalah munculnya berbagai toko online bahkan dalam bentuk yang hampir sama
juga muncul forum/komunitas jual-beli suatu produk tertentu dimana pada forum
tersebut banyak terdapat penjual maupun pembeli sehingga seakan-akan telah
terjadi sebuah fenomena Pasar Maya (Virtual Market). Pemanfaatan sistem
informasi di Indonesia juga terlihat pada dunia keuangan dimana perusahaan
penyedia layanan jasa keuangan seperti bank mulai melirik transaksi melalui
saluran informasi umum seperti internet maupun saluran informasi yang didesain
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
15
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
khusus seperti pada mesin ATM dan Merchant. Aplikasi SAP yang sempat
menjadi fenomena dan banyak memunculkan pelatihan-pelatihan dalam
menggunakannya juga merupakan salah satu pemanfaatan sistem informasi pada
dunia manufaktur
3.2 Penerapan e-business di Indonesia
Salah satu penerapan e-business yang sempat menjadi fenomena adalah
V-net club yang dapat diakses melalui situs www.klikvnet.com. Vnet club
merupakan salah satu produk dari PT Eratel Media Distrindo yang diluncurkan
pada akhir tahun 2005. PT. Eratel Media Distrindo didirikan tahun 2000 dan pada
awalnya memilih fokus pada bidang telekomunikasi yg mencakup VoiP (Voice
over Internet Protocol) atau telepon murah berbasis Internet dan ‘Pengisian Pulsa
Elektronic’ (MTronic). Pada Tahun 2003, Eratel menjadi perusahaan pelopor
pengisian pulsa secara elektronik (MTronic) di Indonesia dan telah menjadi salah
satu perusahaan terbesar di Indonesia bidang isi pulsa elektronik.
Gambar 10. Logo Vnet club.
Berbekal kerjasama dan kepercayaan yang telah dibangun bersama
operator telekomunikasi nasional maupun global seperti Telkomsel, Indosat,
Excelcomindo, Bakrie Telecom, Mobile 8, Natrindo Telepon Seluler, Telkom,
Hutchison, dan Smart Telecom, tahun 2005 akhir Eratel membuat Inovasi baru
yang menggabungkan bisnis MTronic dengan inovasi sistem marketing modern
VIRAL MARKETING yang disebut V-net Club.
Akhir tahun 2005, Vnet club mendapatkan ijin khusus SIUPL dari
pemerintah yang mana hal tersebut merupakan syarat mutlak bagi setiap
perusahaan yang menyelenggarakan penjualan berjenjang di Indonesia. Dengan
diterbitkannya
Ijin Usaha Penjualan Berjenjang (IUPB) No: 38/PDN/IUPB-
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
16
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
B/9/2005 yang kemudian disempurnakan menjadi Surat Ijin Usaha Penjualan
Langsung (SIUPL) No: 79/PDN-2/SIUPL/PP/12. Pada awalnya Vnet club
merupakan sebuah komunitas pengguna ponsel yang memanfaatkan kemudahan
dan bisnis dengan teknologi isi ulang pulsa dari ponsel sendiri. Vnet club memilih
jalur distribusi melalui sistem Viral Marketing ataui yang lebih dikenal dengan
istilah MLM (Multi-Level-Marketing)
3.3 Hasil analisis manfaat penerapan e-business
Beberapa contoh manfaat penerapan e-business pada bisnis
distribusi
pulsa elektronik atau biasa dikenal dengan isi ulang pulsa yang dikelola V-net
adalah sebagai berikut :

ERP, Aplikasi lintas fungsi perusahaan berperan dalam mengkoordinasikan
seluruh sumberdaya yang dimiliki perusahaan baik tenaga kerja, waktu,
instrumen dan isi ulang pulsa;

CRM, manajemen hubungan pelanggan bermanfaat dalam mengelola dan
memelihara loyalitas pelanggan yang selanjutnya juga berperan sebagai
tenaga perusahaan untuk mendapatkan pelanggan lain melalui metode
pemasaran multi-level-marketing. Salah satu contoh CRM adalah Call Center
yang tersedia pada berbagai provider untuk membuat konsumen merasa
nyaman karena untuk menghubungi Vnet tanpa lintas provider yang biayanya
relatif lebih mahal daripada dengan provider yang sama.

SCM, manajemen rantai pasok membantu perusahaan dalam mengelola dan
memastikan jumlah barang/pulsa dapat tersedia sesuai dengan waktu yang
diperlukan.

EAI, software appliksi integrasi perusahaan berperan menjebatani aktivitas
yang dilakukan front-office dengan back-office, salah satunya dalam proses
pengecekan secara realtime saldo yang tersisa maupun jumlah pulsa yang
dapat didistribusikan.

TPS, sistem pemrosesan transaksi membantu anggota/pelanggan dalam
melakukan aktivitas jual-beli pulsa elektronik secara langsung (real-time)
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, contohnya adalah
program unggulan Vnet yang disebut Mtronik.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
17
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia

Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
ECC, salah satu bentuk sistem kerja sama perusahaan adalah CallCenter,
penjadwalan acara/event pelatihan dan training yang semuanya dapat diakses
melalui situs www.klikvnet.com.
3.4 Hambatan dan tantangan serta potensi penerapan e-business di
Indonesia
Beberapa hal yang berpeluang menjadi penghambat keberhasilan
penerapan e-business di Indonesia antara lain adalah :

Kesiapan infrastuktur dan teknologi pendukung seperti saluran telepon;

Jumlah pengguna jasa telekomuikasi dan informasi.

Jumlah instrumen seperti personal computer (PC) baik dekstop, notebook,
netbook, tablet, berbagai macam handheld device.

Kemampuan finansial berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh akses informasi yang diperlukan;

Keadaan Geografis;

Kesiapan sumber daya manusia

Keamaanan melakukan aktivitas e-business terutama keamanan dalam
melakukan transaksi seperti yang sering dilakukan pada e-commerce;

Kepercayaan terhadap aplikasi e-business maupun situs Merchant.

Keamanan data terdahap akses pihak luar yang tidak berkepentingan; baik
hacker maupun viru;s

Kebijakan dan regulasi mengenai cyber-crime;

Persaingan antar perusahaan-perusahaan dotcom.
Beberapa hambatan tersebut juga memiliki peluang sebagai pemicu
kesuksesan penerapan e-business di Indonesia jika dikelola dengan baik, misalnya
adalah kebijakan dan regulasi mengenai cyber-crime yang memerlukan peran
serta pemerintah, penyedia dan pengguna jasa informasi. Kesiapan infrastruktur
dan sumberdaya manusia juga merupakan salah satu elemen penting yang
melibatkan ketiga pihak yang terlibat baik pemerintah, penyedia layanan maupun
pengguna jasa layanan. Infrastruktur yang baik akan menurunkan biaya yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu informasi, pada akhirnya penyedia jasa
layanan dapat menurunkan biaya akses sehingga para pengguna jasa informasi
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
18
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
dapat menggunakan jasa dengan biaya yang lebih rendah. Hal tersebut tidak
terlepas dari peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan strategis dalam kaitan
permbangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung teknologi informasi.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
19
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Teknologi
Informasi
merupakan
salah
satu
persyaratan
mutlak
menghadapi era persaingan usaha yang semakin ketat baik di tingkat domestik.
Salah satu bentuk pemanfaatan Salah satu contoh Teknologi Informasi dalam
perusahaan adalah penerapan e-business. E-business meliputi e-commerce yang
mencakup transaksi (pembelian dan penjualan), pemasaran dan pelayanan baik
produk, jasa, maupun informasi melalui internet maupun jaringan lainnya. Ebusiness menghadirkan peluang untuk berkompetisi secara adil, akan tetapi
penerapannya membutuhkan visi-misi
yang jelas
dan komitmen
yang
berimplikasi pada investasi (biaya, waktu dan sumber daya) yang tidak sedikit.
Penerapan
e-business
memberikan
prasyarat
yang
tidak
mudah,
persyaratan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama, yaitu
infrastruktur, jaringan (networking : internet, intranet, ekstranet) serta aplikasi
bisnis. Keberhasilan pemenuhan persyaratan penerapan teknologi informasi juga
dipengaruhi oleh tiga pihak yaitu pembuat kebijakan (manajemen puncak dalam
skala perusahaan atau pemerintah dalam skala yang lebih luas); penyedia jasa
layanan serta pengguna jasa layanan.
4.2 Saran
Walaupun penerapan e-business membutuhkan persyaratan yang tidak
mudah, akan tetapi penerapannya menjadi keharusan dalam rangka bersaing dan
mempertahankan hidup suatu perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan komunikasi
dan kerjasama yang selaras dari masing-masing pihak baik dunia industri
pengguna jasa e-business, penyedia jasa layanan e-business, maupun Pemerintah
sebagai pembuat kebijakan dan regulator sehingga tercapai tujuan bersama
penerapan e-business yang efektif dan efisien yang mampu meningkatkan daya
saing untuk menghadapi persaingan di tingkat domestik maupun global.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
20
UTT – Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-business di Indonesia
Arhad Kamahayanikan Vratyastoma
P056100102.35E
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, Ricardos Eko. 2001 e-commerce: Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya.
Elex Media Computindo. Jakarta
O’Brien, J. 2005. Introduction to Information System. McGraw-Hill Companies
Inc, Boston
Sukardi, Marcapada. 2000. e-commerce: Peluang atau Tantangan?.PT Darma
Yasamas Teknindo. Jakarta
http://www.apjii.or.id diakses tanggal 4 Juli 2011.
http://www.eratel.co.id diakses tanggal 10 Juli 2011
http://www.internetworldstats.com diakses tanggal 5 Juli 2011.
http://www.klikvnet.com diakses tanggal 10 Juli 2011.
http://www.pulsavnet.com diakses tanggal 10 Juli 2011.
http:// www.vnetclub4u.com diakses tanggal 10 Juli 2011.
http://www.wikipedia.org diakses tanggal 29 Juni 2011.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
21
Download