SIMULASI PERPINDAHAN KALOR, DISTRIBUSI TEKANAN DAN KECEPATAN ALIRAN FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER TIPE COUNTER FLOW MENGGUNAKAN SOLIDWORK Nama NPM Jurusan Pembimbing : Alfian Muzaki : 20411580 : Teknik Mesin : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. • Latar Belakang Perpindahan Kalor adalah bentuk kalor yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Sedangkan kalor ini merupakan suatu bentuk energi atau dapat juga didefinisikan sebagai jumlah panas yang ada dalam suatu benda. Heat Exchanger merupakan alat penukar kalor. Prinsip kerja pada heat exchanger yaitu perpindahan panas dari fluida panas menuju fluida dingin. Heat exchanger dapat digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan fluida. Temperature fluida yang digunakan dalam analisa kali ini adalah 10°C, 15°C untuk fluida dingin sedangkan untuk fluida panas menggunakan 90°C. • Tujuan Menganalisa simulasi pada Heat Exchanger menggunakan bahan material stainless steel 302, untuk menganalisa distribusi temperature, tekanan dan kecepatan aliran fluida menggunakan solidwork. • Diagram Alir Proses Simulasi Analisa Heat Exchanger • Menentukan Benda Kerja Benda kerja Heat Exchanger • Data Yang Dihasilkan 1.Temperature (Fluid) 2. Pressure/Tekanan 3. Kecepatan/Kecepatan • 1. Temperature Fluid Perubahan suhu yang terjadi pada suhu dingin 10°C dan fluida panas 90°C yaitu terjadi penurunan panas + hanya 1°C dari 90°C menjadi 89°C. Sedangkan untuk output suhu dingin mengalami kenaikan suhu + 2°C dari 10°C menjadi 12°C Untuk suhu yang 15 °C dan 90°C. Pada suhu 15 °C mengalami kenaikan suhu antara 17.37°C dan 16.71°C pada lubang output. Sedangkan untuk output 90°C mengalami penurunan suhu + 1°C yaitu antara 88-89°C • 2. Pressure/Tekanan Untuk hasil pressure/ tekanan pada suhu dingin 10°C, dan untuk suhu panas 90°C yaitu 1.07atm menjadi 1.11atm pada lubang input dingin. Untuk 15 °C hasil nya sama dengan 10°C yaitu 1.11atm • 3. Velocity/Kecepatan Untuk velocity pada suhu 10°C dan 90°C kecepatan maksimal nya 4,065 m/s yang berda pada output fluida dingin. Untuk suhu 15°C kecepatan maksimal nya 4,012 m/s. • Kesimpulan 1) 2) 3) 4) 5) Untuk hasil temperature 10°C dan 90°C, terjadi perubahan suhu yang awalnya 10°C menjadi 12,35°C. Sedangkan untuk hasil temperature pada fluida panas 90°C mengalami penurunan suhu antara 88,83°C dan 88.99°C. Untuk hasil temperature 15°C dan 90°C, terjadi perubahan suhu yang awalnya 15°C menjadi 17,37°C. Sedangkan untuk hasil temperature pada fluida panas 90°C mengalami penurunan suhu anatara 88,98°C dan 88,93°C. Untuk hasil pressure suhu dingin 10°C ,15°C dan suhu panas 90°C besarnya tekanan sama yaitu dari 1.07atm menjadi 1.11atm. Karena terjadi tumbukan di dasar lubang input dengan warna kemerahan. Untuk hasil dari velocity 10°C dan 90°C kecepatan aliran maksimum pada suhu 10°C terdapat di tengah tengah pada lubang output sebesar 4,065 m/s, Untuk suhu 90°C kecepatan alirannya sebesar 3,190 m/s. Untuk hasil dari velocity 15°C dan 90°C, dapat disimpulkan kecepatan aliran maksimum pada suhu 15°C terdapat di tengah tengah pada lubang output sebesar 4,012 m/s,Untuk suhu 90°C kecepatan alirannya sebesar 3,218 m/s.