- SMAN 1 Ciruas

advertisement
Berkelas
Bab 4
Alat-Alat Optik
Standar Kompetensi:
Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Kompetensi Dasar:
• Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif
dan kuantitatif.
• Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan
sehari-hari.
A. Mata dan Kacamata
1. Mata
Bagian-bagian mata
Lensa kristalin
Kornea
Retina
Vitreous
Humor
Pupil
Bintik
Kuning
Aqueous
Humor
Iris
Otot
Mata
Saraf
Mata
Fungsi bagian-bagian mata.
Kornea, yaitu bagian depan mata berupa
lengkungan yang dilapisi selaput (membran) yang
kuat dan tembus cahaya.
Aqueous humor, yaitu cairan di belakang kornea.
Lensa kristalin, yaitu lensa mata berbentuk
lensa cembung, berfungsi untuk mengatur pembiasan cahaya yang masuk ke mata.
Iris, yaitu selaput yang berfungsi sebagai
diafragma atau pengatur lebar celah mata
(pupil).
Pupil, pengatur jumlah cahaya yang masuk ke
mata.
Vitreous humor (cairan bening), sebagian besar
dari air.
Retina, yaitu lapisan yang berisi ujung-ujung
saraf yang berasal dari urat saraf optik. Pada
bagian tengah retina terdapat bagian yang merupakan bagian paling peka, yaitu bintik kuning.
Kemampuan mata untuk memperbesar kekuatan
lensanya, sehingga sesuai dengan jarak objek
yang diamati disebut daya akomodasi.
2. Cacat Mata
Mata normal
Mata miopi
Mata hipermetropi
3. Kacamata
Untuk mengatasi cacat mata digunakan kacamata.
Mata miop dibantu
dengan lensa negatif.
Mata hipermetrop dan
presbiop dibantu dengan
lensa positif.
B. Lup
Berguna untuk memperbesar sudut pandang mata
terhadap sebuah objek.
Tanpa lup
Menggunakan lup
Perbandingan antara sudut pandang dengan
lup dan sudut pandang tanpa lup disebut
perbesaran angular (Ma).
sn
Ma 
s
Mata berakomodasi
Mata tak berakomodasi
sn
Ma  1
f
sn
s
= jarak titik dekat mata
= jarak benda
C. Kamera
Kamera terdiri dari kotak
kedap cahaya, lensa positif di
bagian depan, dan film peka
cahaya pada bagian belakang.
D. Mikroskop
1. Pembentukan Bayangan oleh Mikroskop
Panjang mikroskop
d  s ' ob  s ok
2. Perbesaran Bayangan oleh Mikroskop
a. Perbesaran linier, adalah perbandingan tinggi
bayangan akhir dengan tinggi benda.
M total
s ' ob s ' ok


sob sok
b. Perbesaran angular
s 'ob s 'n
Ma 

sob sok
1) Mata Berakomodasi Maksimum
Perbesaran angular:
s 'ob
Ma 
sob
 sn


 1
 fok

2) Mata Tidak Berakomodasi
Perbesaran angular:
s 'ob sn
Ma 

sob f ok
E. Teropong
1. Teropong Bintang
a. Teropong Bias
Perbesaran angular:
fob
Ma 
fok
Pembesaran dengan mata berakomodasi:
Perbesaran angular:
fob
Ma 
sok
b. Teropong Pantul
Perbesaran angular:
fob
Ma 
fok
2. Teropong Bumi
Pembesaran dengan mata tidak berakomodasi:
Pembesaran angular:
Panjang teropong:
Ma 
f ob
f ok
d  s'ob  4 f p  fok
Pembesaran dengan mata berakomodasi:
Pembesaran angular:
f ob
s 'ob
Ma 

sok
sok
Panjang teropong:
d  s'ob  4 f p  sok
3. Teropong Panggung
Pembesaran angular:
s 'ob
f 'ob
Ma 

f ok
f ok
Panjang teropong: d  s 'ob  f ok
 f ob  f ok
Pembesaran angular:
f ob
s 'ob
Ma 

sok
sok
Panjang teropong: d  s'ob  sok
 f ob  sok
4. Teropong Prisma
Teropong prisma dibuat binokuler, yaitu
menggabungkan dua teropong secara
berdampingan dengan jarak okuler yang
disesuaikan dengan jarak mata pengamat.
Download