Model adam smith Bagaimana jika keunggulan absolut digunakan

advertisement
TEROI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
I. TEORI PRA KLASIK MERKANTILISME
MERKANTILISME ADALAH SUATU ALIRAN EKONOMI YANG
TUMBUH DAN BERKEMBANG PESAT PADA ABAD XVI – XVIII DI
EROPA BARAT.
IDE POKOK MERKATILISME ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. SUATU NEGARA AKAN MAKMUR BILA X > M (EKSPOR LEBIH
BESAR DARI IMPOR)
2. SEMAKIN BESAR X (EKSPOR) MAKA AKAN SEMAKIN BANYAK
LOGAM MULIA (EMAS DAN PERAK) YANG DIMILIKI DARI LUAR
NEGERI.
3. LOGAM MULIA YANG BANYAK DIGUNAKAN OLEH RAJA
UNTUK MEMBIAYAI ARMADA PERANG GUNA MEMPERLUAS
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PENYEBARAN AGAMA.
UNTUK MELAKSANAKAN IDE TERSEBUT, MERKANTILISME
MENJALANKAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN SEBAGAI BERIKUT :
1. MENDORONG X (EKSPOR) SEBESAR-BESARNYA KECUALI
LOGAM MULIA.
2. MENDORONG/MEMBATASI IMPOR DENGAN KETAT KECUALI
LOGAM MULIA
KEBIJAKAN MERKANTILISME DI ATAS, PADA SAAT INI
DIJALANKAN OLEH BANYAK NEGARA DALAM BENTUK NEO
MERKANTILISME YAITU KEBIJAKAN PROTEKSI UNTUK
MELINDUNGI DAN MENDORONG EKONOMI DENGAN
MENGGUNAKAN KEBIJAKAN TARIF ATAU KEBIJAKAN NON TARIF.
KRITIKAN DAVID HUME TERHADAP MERKANTILISME
IDE PEMIKIRAN MERKANTILISME, BILA X > M, SEHINGGA
LOGAM MULIA YANG DIMILIKI NEGARA SEMAKIN BANYAK.
LOGAM MULIA PADA WAKTU ITU DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT
PEMBAYARAN/UANG SEHINGGA BILA LOGAM MULIA BANYAK
MAKA MONEY SUPPLY BERTAMBAH.
BILA MONEY SUPPLY NAIK, SEDANGKAN PRODUKSI TETAP,
MAKA AKAN TERJADI KENAIKAN HARGA (INFLASI).
KENAIKAN HARGA DIDALAM NEGERI AKAN MENAIKKAN HARGA
BARANG EKSPOR, SEHINGGA QUANTITAS EKSPOR AKAN
TURUN.
NAIKNYA MONEY SUPPLY YANG DIIKUTI DENGAN INFLASI DI
DALAM NEGERI TENTU AKAN MENYEBABKAN HARGA BARANG
IMPOR MENJADI RENDAH SEHINGGA KUANTITAS IMPOR AKAN
MENINGKAT.
PERKEMBANGAN DEMIKIAN, MENYEBABKAN X < M ATAU M > X,
SEHINGGA PADA AKHIRNYA LOGAM MULIA AKAN BERKURANG.
DENGAN BERKURANGNYA LOGAM MULIA YANG DIMILIKI, MAKA
BERARTI NEGARA MENJADI MISKIN KARENA LOGAM MULIA
IDENTIK DENGAN KEMAKMURAN.
SECARA SKEMATIS KRITIK DAVID HUME TERHADAP
MERKANTILISME, YAITU :
NEGARA
KAYA
BILA X > M
LM BANYAK
MONEY SUPPLY
NAIK
PM TURUN
PX NAIK
QM NAIK
QX TURUN
X < M ATAU M > X
NEGARA MENJADI MISKIN
LM TURUN
DENGAN ADANYA KRITIK DAVID HUME INI, MAKA TEORI PRA
KLASIK (MERKANTILISME) DIANGGAP TIDAK RELEVAN,
SELANJUTNYA MUNCULLAH TEORI KLASIK OLEH ADAM SMITH.
ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN MERKANTILISME DENGAN
MENGEMUKAKAN PENDAPATNYA SEBAGAI BERIKUT :
1. UKURAN KEMAKMURAN SUATU NEGARA, BUKANLAH
DITENTUKAN OLEH BANYAKNYA LOGAM MULIA (LM) YANG
DIMILIKINYA.
2. KEMAKMURAN SUATU NEGARA DITENTUKAN OLEH BESARNYA
GDP DAN SUMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI
TERHADAP PEMBENTUKAN GDP NEGARA TERSEBUT.
3. UNTUK MENINGKATKAN GDP DAN PERDAGANGAN LUAR
NEGERI, MAKA PEMERINTAH HARUS MENGURANGI CAMPUR
TANGANNYA SEHINGGA TERCIPTA PERDAGANGAN BEBAS/FREE
TRADE.
4. DENGAN ADANYA FREE TRADE MAKA AKAN MENIMBULKAN
PERSAINGAN YANG SEMAKIN KETAT. HAL INI AKAN
MENDORONG MASING-MASING NEGARA UNTUK MELAKUKAN
SPESIALISASI BERDASARKAN KEPADA KEUNGGULAN ABSOLUT
YANG DIMILIKI MASING-MASING NEGARA.
5. SPESIALISASI YANG DIDASARKAN KEPADA KEUNTUNGAN
ABSOLUTE, AKAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN
EFISIENSI SEHINGGA TERJADI PENINGKATAN GDP DAN
PERDAGANGAN LUAR NEGERI.
6. PENINGKATAN GDP DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
INI IDENTIK DENGAN PENINGKATAN KEMAKMURAN SUATU
NEGARA.
MENURUT TEORI KLASIK ADAM SMITH, SUATU NEGARA
AKAN MEMPEROLEH MANFAAT DARI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DAN MENINGKATKAN KEMAKMURAN BILA :
1. TERDAPAT FREE TRADE (PERDAGANGAN BEBAS)
2. MELAKUKAN SPESIALISASI BERDASARKAN KEUNGGULAN
ABSOLUT YANG DIMILIKI.
KRITIK ADAM SMITH TERHADAP MERKANTILISME DAPAT
DIRINGKAS SEBAGAI BERIKUT :
BUKAN DIUKUR DENGAN LOGAM MULIA
NEGARA
KAYA
DIUKUR DENGAN GDP + PERDAGANGAN L.NEGERI
PRODUKTIVITAS
FREE TRADE
PERSAINGAN
SPESIALISASI
(KEUNTUNGAN ABSOLUT)
EFISIENSI
GDP + PERDAGANGAN L.NEGERI NAIK
KEMAKMURAN NAIK
II. TEORI KLASIK
A. KEUNTUNGAN ABSOLUT DARI ADAM SMITH
SETIAP NEGARA AKAN MEMPEROLEH MANFAAT PERDAGANGAN
INTERNASIONAL (GAIN FROM TRADE) KARENA MELAKUKAN
SPESIALISASI PRODUKSI DAN MENGEKSPOR BARANG JIKA
NEGARA TERSEBUT MEMILIKI KEUNGGULAN MUTLAK, SERTA
MENGIMPOR BARANG JIKA NEGARA TERSEBUT MEMILIKI
KETIDAK UNGGULAN MUTLAK.
TEORI KEUNGGULAN ABSOLUTE DIDASARKAN KEPADA BEBERAPA
ASUMSI, YAITU :
1.FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN HANYA TENAGA KERJA
2.PERTUKARAN DILAKUKAN SECARA BARTER
3.BIAYA TRANSPOR DIABAIKAN
4.KUALITAS BARANG YANG DI PRODUKSI KEDUA NEGARA SAMA
MISALNYA, DALAM SUATU WILAYAH ORANG DI TIMUR DAN DI
BARAT MASING-MASING BEKERJA 20 HARI PER BULAN,
DENGAN CATATAN : 10 HARI DIPAKAI UNTUK MENCARI IKAN
DAN 10 HARI YANG LAIN DIPAKAI UNTUK MENCARI BUAH.
HASIL YANG DIPEROLEH ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
DAERAH
HASIL IKAN
HASIL BUAH
DI TIMUR
50
10
DI BARAT
10
50
DARI TABEL DIATAS, 10 HARI KERJA MENGHASILKAN 50 IKAN DI
TIMUR, SEDANG DI BARAT HANYA DIHASILKAN 10 UNIT IKAN
(1/5 DARI TIMUR), ATAU TIMUR HANYA MEMBUTUHKAN TENAGA
KERJA 20% UNTUK MENGHASILKAN 10 UNIT IKAN.
10 HARI KERJA MENGHASILKAN 10 BUAH DI TIMUR, SEDANG DI
BARAT MENGHASILKAN 50 (5 KALI DARI TIMUR) UNIT BUAH.
ATAU BARAT HANYA MEMBUTUHKAN TENAGA KERJA 20% UNTUK
MENGHASILKAN 10 BUAH.
KEADAAN DEMIKIAN DAPAT DIKATAKAN BAHWA DI TIMUR
MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE PADA HASIL IKAN, DAN DI
BARAT MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE PADA BUAH.
LEWAT PERDAGANGAN BERARTI TERJADI INTEGRASI EKONOMI.
ADANYA INTEGRASI EKONOMI MENAIKKAN PRODUK TOTAL DAN
KEMAKMURAN DAPAT DITINGKATKAN.
MISALKAN, APABILA ORANG DI TIMUR DAN DI BARAT
MENGADAKAN SPESIALISASI MAKA PRODUK TOTAL SETIAP
BULAN ADALAH 200 UNIT, YAITU ORANG DI TIMUR
MENGHASILKAN 100 UNIT IKAN, DAN ORANG DI BARAT
MENGHASILKAN 100 UNIT BUAH.
TABEL SPESIALISASI TENAGA KERJA DAN JUMLAH BARANG
DAERAH
HASIL IKAN
HASIL BUAH
DI TIMUR
100
0
DI BARAT
0
100
TOTAL
100
100
APABILA TIDAK MENGADAKAN SPESIALISASI MAKA PRODUK
TOTAL SETIAP BULANNYA HANYA 120 UNIT, YAITU ORANG
DI TIMUR MENGHASILKAN 50 UNIT IKAN DAN 10 UNIT
BUAH, SEDANG ORANG DI BARAT MENGHASILKAN 10 UNIT
IKAN DAN 50 UNIT BUAH.
PERISTIWA INI DAPAT DIJELASKAN MELALUI DIAGRAM
KEMUNGKINAN PRODUKSI SEBAGAI BERIKUT :
IKAN
120
INTEGRASI EKONOMI (200 UNIT)
100
60
0
TIDAK INTEGRASI
EKONOMI (120 UNIT)
KURVA
KEMUNGKINAN
PRODUKSI
60
100
120
BUAH
GAMBAR KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI ADANYA
INTEGRASI EKONOMI DAN TIDAK ADA INTEGRASI EKONOMI
• Latihan
–tentukan keunggulan absolut dalam
menghasilkan dua komoditi, jelaskan?
Keunggulan absolut
Tabel 1. Produktivitas tenaga kerja
Makanan (unit/ TK)
Pakaian (unit/ TK)
Utara
10
5
Selatan
20
40
1 unit TK di Utara dapat menghasilkan 10 makanan, sedangkan di
Selatan 20. Artinya, Selatan hanya membutuhkan 50% tenaga kerja
(atau biaya secara umum) untuk menghasilkan 10 unit makanan atau
TK di selatan bisa menghasilkan makanan 2x TK Utara. Karena
Selatan dapat memproduksi makanan dengan biaya yang lebih murah
dibandingkan dengan Utara, maka Selatan mempunyai keunggulan
absolut dalam memproduksi makanan.
1 unit TK di Utara dapat menghasilkan 5 pakaian,
sedangkan di Selatan 40. Artinya, Selatan hanya
membutuhkan 1/8 (12.5%) Tenaga kerja (atau biaya
secara umum) Untuk menghasilkan 5 unit pakaian.
Selatan dapat memproduksi pakaian dengan biaya yang
lebih murah dibandingkan dengan Utara, sehingga
dapat dikatakan bahwa Selatan juga mempunyai
keunggulan absolut dalam memproduksi pakaian.
Bahkan keunggulan absolut Selatan dalam
memproduksi pakaian lebih tinggi dibandingkan dengan
keuntungan absolutnya dalam memproduksi makanan.
KELEMAHAN TEORI ADAM SMITH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL AKAN TERJADI DAN
MENGUNTUNGKAN KEDUA NEGARA BILA MEMILIKI KEUNGGULAN
ABSOLUTE YANG BERBEDA.
BILA HANYA SATU NEGARA YANG MEMILIKI KEUNGGULAN
ABSOLUTE UNTUK KEDUA JENIS PRODUK, MAKA TIDAK AKAN
TERJADI PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG
MENGUNTUNGKAN.
HAL INI MERUPAKAN KELEMAHAN TEORI KEUNGGULAN
ABSOLUTE ADAM SMITH. NAMUN, KELEMAHAN TEORI INI
DISEMPURNAKAN OLEH DAVID RICARDO DENGAN TEORI
KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE).
B. COMPARATIVE ADVANTAGE DARI DAVID RICARDO
1. COST COMPARATIVE ADVANTAGE (LABOR EFFICIENCY)
2. PRODUCTION COMPARATIVE ADVANTAGE
(LABOR PRODUCTIVITY)
TEORI DAVID RICARDO DIDASARKAN PADA NILAI TENAGA
KERJA YANG MENYATAKAN BAHWA NILAI ATAU HARGA SUATU
PRODUK DITENTUKAN OLEH JUMLAH WAKTU ATAU JAM KERJA
YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPRODUKSINYA.
MENURUT TEORI COST COMPARATIVE ADVANTAGE SUATU
NEGARA AKAN MEMPEROLEH MANFAAT DARI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL JIKA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI
DAN MENGEKSPOR BARANG DIMANA NEGARA TERSEBUT DAPAT
BERPRODUKSI RELATIF LEBIH EFISIEN SERTA MENGIMPOR
BARANG DIMANA NEGARA TERSEBUT BERPRODUKSI RELATIF
KURANG EFISIEN.
DATA CONTOH COST COMPARATIVE
NEGARA
PRODUKSI
1 KG GULA
1 M KAIN
INDONESIA
3 HARI KERJA
4 HARI KERJA
CINA
6 HARI KERJA
5 HARI KERJA
JIKA DITINJAU DARI KEUNGGULAN MUTLAK ADAM SMITH
MAKA INDONESIA UNGGUL MUTLAK KARENA LABOR COSTNYA
LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN DENGAN CINA, BAIK DALAM
PRODUKSI 1 KG GULA MAUPUN 1 METER KAIN. DENGAN
DEMIKIAN TENTU TIDAK AKAN TERJADI PERDAGANGAN
ANTARA KEDUA NEGARA JIKA DIDASARKAN PADA TEORI
ADAM SMITH.
AKAN TETAPI, BERDASARKAN TEORI D. RICARDO, WALAUPUN
INDONESIA MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE DIBANDINGKAN
DENGAN CINA UNTUK KEDUA PRODUK DI ATAS, MAKA TETAP
DAPAT TERJADI PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG
MENGUNTUNGKAN KE DUA NEGARA MELALUI SPESIALISASI JIKA
NEGARA TERSEBUT MEMILIKI COST COMPARATIVE ADVANTAGE.
DATA PERHITUNGAN COST COMPARATIVE (LABOR EFFICIENY)
PERBANDINGAN COST
1 KG GULA
1 M KAIN
INDONESIA/CINA
3/6 HK
4/5 HK
CINA/INDONESIA
6/3 HK
5/4 HK
HK = HARI KERJA
PERBANDINGAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE, BAHWA
TENAGA KERJA INDONESIA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN
TENAGA KERJA CINA DALAM PRODUKSI 1 KG GULA (3/6 HK)
DARI PADA PRODUKSI 1 METER KAIN (4/5 HK). HAL INI AKAN
MENDORONG INDONESIA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI
DAN EKSPOR GULA.
SEBALIKNYA, TENAGA KERJA CINA LEBIH EFISIEN
DIBANDINGKAN TENAGA KERJA INDONESIA DALAM PRODUKSI
1 METER KAIN (5/4 HK) DARI PADA PRODUKSI 1 KG GULA (6/3
HK). HAL INI MENDORONG CINA MELAKUKAN SPESIALISASI
PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN.
SELANJUTNYA, DISUSUN PERBANDINGAN KEMAMPUAN PRODUKSI
SETIAP TENAGA KERJA PER HK PADA MASING-MASING NEGARA.
PERBANDINGAN PRODUKSI/HK
NEGARA
INDONESIA
CINA
GULA
1/3 KG
1/6 KG
KAIN
1/4 M
1/5 M
DASAR TUKAR DALAM NEGERI
(DTDN)
4 KG = 3 M
1 KG = 3/4 M
4/3 KG = 1 M
5 KG = 6 M
1 KG = 6/5 M
5/6 KG = 1 M
1. BILA INDONESIA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN
EKSPOR 1 KG GULA KE CINA, MAKA AKAN MEMPEROLEH 5/6 M
KAIN, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN HANYA MEMPEROLEH
3/4 M KAIN. JADI DENGAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN
EKSPOR GULA INDONESIA AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
SEBESAR (6/5 M – 3/4 M = 9/20 M).
2. BILA CINA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN
MENGEKSPOR 1 M KAIN KE INDONESIA, MAKA AKAN
DIPEROLEH 4/3 KG GULA, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN
HANYA MEMPEROLEH 6/5 KG GULA. JIKA DENGAN
SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN, CINA AKAN
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN SEBESAR
(4/3 KG – 5/6 KG = 1/2 KG.
3. KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH MASING-MASING NEGARA
DARI PERDAGANGAN INTERNASIONAL INI MERUPAKAN
GAIN FROM TRADE KARENA ADANYA PERBEDAAN COST
COMPARATIVE ADVANTAGE.
ADANYA SPESIALISASI PADA MASING-MASING NEGARA
BERDASARKAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE MAKA AKAN
TERJADI PENGHEMATAN HARI KERJA SEBAGAI BERIKUT :
GULA
KAIN
2 KG
2 KG
2 M
2 M
HARI KERJA
TS
DS
TS
DS
INDONESIA
3 HK
6 HK
4 HK
0 HK
CINA
6 HK
0
5 HK
10 HK
9 HK
6 HK
9 HK
10 HK
TS = TANPA SPESIALISASI
DS = DENGAN SPESIALISASI
DENGAN SPESIALISASI AKAN DAPAT DIPRODUKSI 2 KG GULA
DAN 2 M SUTRA DENGAN HARI KERJA YANG LEBIH SINGKAT,
YAITU 16 HARI KERJA.
TANPA ADANYA SPESIALISASI AKAN DAPAT DIPRODUKSI 2
KG GULA DAN 2 M SUTRA DENGAN HARI KERJA YANG LEBIH
TINGGI, YAITU 18 HARI KERJA.
Opportunity Cost
• Kelangkaan SD tidak cukup untuk
memenuhi semua keinginan
• Scarcity necessitates tradeoffs 
menambah produksi suatu komoditas
berarti mengurangi produksi yang lain
2. PRODUCTION COMPARATIVE ADVANTAGE (LABOR PRODUCTIVITY)
Tabel Produktivitas TK
Makanan (unit/ TK)
Pakaian (unit/ TK)
Utara
10
5
Selatan
20
40
Di Utara: untuk menghasilkan 10 makanan, maka perlu dikorbankan 5
pakaian, atau untuk menghasilkan 1 makanan perlu dikorbankan ½
pakaian. Sedangkan di Selatan: untuk menghasilkan 20 makanan,
perlu dikorbankan 40 pakaian, atau untuk menghasilkan 1 makanan
perlu dikorbankan 2 pakaian. Artinya, Selatan membutuhkan biaya 4
x lebih tinggi dibandingkan dengan Utara. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Utara mempunyai keunggulan komparatif untuk
menghasilkan makanan.
Contoh kasus keunggulan
absolut dan comparativ
advantage
Kasus 1
Tabel 1. TK yg dibutuhkn utuk menghasilkan 1 ton kakao &1 ton beras
Kakao (TK/ton)
Beras (TK/ton)
Ghana
10
20
Korea Selatan
40
10
Misalkan Ghana dan Korsel sama-sama dapat
memproduksi kakao dan beras tetapi dengan
produktivitas TK yang berbeda. Masing-masing
mempunyai total TK sebanyak 200 unit.
Kasus 1
Tabel 2. Produksi dan konsumsi tanpa perdagangan
Kakao (ton)
Beras (ton)
Ghana
10
5
Korea Selatan
2.5
10
12.5
15
Ghana dan Korsel sama-sama membutuhkan kakao dan beras. Jika
masing-masing mengalokasi 100 TK nya untuk kakao dan beras,
maka produksi yang dapat dicapai oleh masing-masing negara
adalah sejumlah Tabel 2. Tanpa perdagangan, jumlah yang tersedia
untuk dikonsumsi tiap negara adalah sebanyak jumlah yang
diproduksinya.
Model adam smith
Bagaimana jika keunggulan
absolut digunakan sebagai
dasar untuk spesialisasi?
Kasus 1
Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi
Ghana
Korea Selatan
Kakao (ton)
Beras (ton)
20
0
0
20
20
20
Ghana mempunyai keunggulan absolut di kakao,
sedangkan Korsel di beras. Maka seluruh TK Ghana
digunakan untuk memproduksi kakao, sedangkan
Korsel untuk beras. Hasil yang dapat dicapai terlihat
pada Tabel 3
Tabel 2. Produksi tanpa perdagangan
Kakao (ton)
Beras (ton)
Ghana
10
5
Korea Selatan
2.5
10
12.5
15
Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi dan perdagangan
Ghana
Korea Selatan
Kakao (ton)
Beras (ton)
20
0
0
20
20
20
Tabel 2. Konsumsi tanpa perdagangan
Kakao (ton)
Beras (ton)
Ghana
10
5
Korea Selatan
2.5
10
12.5
15
Tabel 4. Konsumsi dengan spesialisasi dan perdagangan
Ghana
Korea Selatan
Kakao (ton)
Beras (ton)
14
6
6
14
20
20
Jika dengan perdagangan, Ghana menukar 6 ton kakao dengan
6 ton beras, maka konsumsi masing-masing negara akan
menjadi Tabel 4
Model ricardo
Bagaimana jika keunggulan
komparatif digunakan sebagai dasar
untuk spesialisasi?
Kakao (TK/ton)
Beras (TK/ton)
Ghana
10
20
Korea Selatan
40
10
• Ghana:
– Untuk menghasilkan 1 ton kakao → 10 TK
– Untuk menghasilkan 1 ton beras → 20 TK
– Untuk menambah 1 ton kakao → menambah 10 TK ≈ mengorbankan
0.5 ton beras
– Untuk menambah 1 ton beras menambah 20 TK ≈ mengorbankan 2 ton
kakao
• Korsel:
– Untuk menghasilkan 1 ton kakao → 40 TK
– Untuk menghasilkan 1 ton beras → 10 TK
– Untuk menambah 1 ton kakao → menambah 40 TK ≈ mengorbankan 4
ton beras
– Untuk menambah 1 ton beras → menambah 10 TK ≈ mengorbankan
0.25 ton kakao
→ Ghana mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi kakao
dan Korsel memproduksi beras
Produksi dan konsumsi setelah spesialisasi = menggunakan
pendekatan keunggulan absolut
Apakah perdagangan
internasional hanya
menguntungkan negara yang
mempunyai keunggulan
absolut?
Kasus 2
Tabel 1. TK yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton kakao
dan 1 ton beras
Kakao (TK/ton)
Beras (TK/ton)
Ghana
10
13.33
Korea Selatan
40
20
Misalkan Ghana mempunyai keunggulan absolut
untuk menghasilkan kakao maupun beras. Menurut
Adam Smith, tidak akan terjadi perdagangan
Kasus 2
Tabel 2. Produksi dan konsumsi tanpa perdagangan
Kakao (ton)
Beras (ton)
Ghana
10
7.5
Korea Selatan
2.5
5
12.5
12.5
Ghana dan Korsel sama-sama membutuhkan kakao dan beras.
Jika masing-masing mengalokasi 100 TK nya untuk kakao dan
beras, maka produksi yang dapat dicapai oleh masing-masing
negara adalah sejumlah Tabel 2. Tanpa perdagangan, jumlah
yang tersedia untuk dikonsumsi tiap negara adalah sebanyak
jumlah yang diproduksinya.
Bagaimana jika keunggulan
komparatif digunakan
sebagai dasar untuk
spesialisasi?
• Lakukan perhitungan seperti pada kasus
1 untuk menentukan keunggulan
komparatif
Kasus 2
Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi
Kakao (ton)
Beras (ton)
15
3.75
0
10
15
13.75
Ghana
Korea Selatan
Ghana mempunyai keunggulan komparatif di kakao,
sedangkan Korsel di beras. Maka sebagian besar TK Ghana,
misal 150TK, digunakan untuk memproduksi kakao,
sedangkan seluruh TK Korsel untuk beras. Hasil yang dapat
dicapai terlihat pada Tabel 3
Tabel 2. Produksi tanpa perdagangan
Kakao (ton)
Beras (ton)
Ghana
10
7.5
Korea Selatan
2.5
5
12.5
12.5
Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi dan perdagangan
Ghana
Korea Selatan
Kakao (ton)
Beras (ton)
15
3.75
0
10
15
13.75
Tabel 2. Konsumsi tanpa perdagangan
Kakao (ton)
Beras (ton)
Ghana
10
7.5
Korea Selatan
2.5
5
12.5
12.5
Tabel 3. Konsumsi dengan spesialisasi dan perdagangan
Ghana
Korea Selatan
Kakao (ton)
Beras (ton)
11
7.75
4
6
15
13.75
Jika dengan perdagangan, Ghana menukar 4 ton kakao
dengan 4 ton beras, maka konsumsi masing-masing negara
akan menjadi Tabel 3
Keuntungan perdagangan
internasional
1. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi/ comparative
advantage
2. Memperluas pasar dan menambah keuntungan/
economies of scale (Biaya rata-rata lebih kecil):





Biaya tetap
Biaya input yang tidak dapat dibagi
Potongan harga
Dapat menggunakan mesin sehingga lebih ekonomis
Dapat mendukung pelaksanaan litbang
kkp ghana dengan diminishing returns
Cocoa
G
G’
0
Rice
Increasing opportunity costs
8
7
x
6
1
y
cocoa
5
1
2
4
z
3
1
2
1
0
0
1
2
3
rice
4
5
6
7
8
Dampak perdagangan terhadap kkp
KKP2
Cocoa
KKP1
G’
Figure 4.4
0
Rice
Download