Guru Besar Ilmu Hidrologi FP UB

Guru Besar FP UB Bertambah
Dikirim oleh prasetyaFP pada 12 Mei 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 506
Pengukuhan Prof Sugeng
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya kembali menambah satu Guru Besardalam bidang Hidrologi Pertanian
dari Jurusan Tanah FP UB. Prof. Sugeng Prijono SU. menjadi Guru Besar ke-31 di FP UB.
Dalam pidato pengukuhan Sugeng Prijono mengangkat tema “Neraca Air Sebagai Landasan Pengembangan dan
Manajemen Pertanian Berkelanjutan di Lahan Tadah Hujan”.
Perubahan iklim yang terjadi pada beberapa tahun terakhir dapat mengancam pertumbuhan dan produksi tanaman
baik secara langsung maupun tidak. Salah satu dampak dari perubahan iklum secara langsung adalah pengaruhnya
terhadap peningkatan temperatur udara, curah hujan dan siklus hidrologi terupatam di lahan tadah hujan.
Guru Besar kelahiran 1958 menuliskan bahwa untuk mengetahui seberapa besar dampak dari perubahan iklim
terhadap ketersediaan air tanah dan pertumbuhan tanaman dapat dilakukan analisis dengan menggunakan Neraca
Air baik secara wilayah maupun petak produksi. Dampak perubahan iklim juga dapat disimulasikan dengan
perangkat lunak komputer. Hasil analisis dan simulasi dapat digunakan sebagai landasan menajemen
pengembangan produksi pertanian yang berkelanjutan di lahan tadah hujan atau sebagai mitigasi. Ketersediaan air
dalam mitakat perakaran tanaman juga dapat diketahui, sehingga predikat cekaman air bagi tahanaman dapat
diperhitungkan.
“Beberapa langkah strategis mitigasi perubahan iklim dapat dilakukan untuk menjaga kestabilan dan peningkatan
produksi tanaman. Upaya tersebut antara lain dengan teknik olah tanam pada tanah bertekstur berat, olah tanah
minimum atau bahkan tanpa olah tanah pada tanah bertekstur ringan, aplikasi mulsa, panen hujan dan integrasi
sistem pertanian seperti agroforestri,” kata pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Tanah dari 2013 hingga
saat ini.
"Air hujan dijatuhkan dari langit untuk menghidupkan bumi yang mati, bukan untuk menghancurkan sesuatu yang
ada dipermukaan bumi. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita untuk mengelola sumberdaya air hujan dengan
sebaik-baiknya, dengan cara menyimpan air hujan didalam bumi (dalam tanah) sebagai tabungan yang dapat kita
manfaatkan selama periode tanpa hujan," tutup Sugeng.
Pengukuhan Guru Besar yang dilaksanakan dalam rapat terbuka senat di Gedung Widyaloka UB (10/5/2017) juga
mengukuhkan Prof. Dr. Ir Lily Montarcih Limantara, M. Sc. dan Prof. Dr. Ir Sugeng Prijono SU.[waw/Humas UB]