PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK (Dahulu PT Citra Kebun Raya Agri Tbk) Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK (Dahulu PT Citra Kebun Raya Agri Tbk) Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .......................................................................................... i-ii Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .............................................................................. iii Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ....................................................................................... iv Laporan Arus Kas Konsolidasian ....................................................................................................... v Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ............................................................................... 6-49 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2015 31 Desember 2014 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.457.719.077 (31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014) Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.069.025.609 (31 Desember 2014: Rp 263.192.271) Persediaan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 582.328.777 (31 Desember 2014: Rp 582.328.777 ) Uang muka dan biaya dibayar dimuka 4,31,32 3.654.896.406 1.722.151.810 5,31,32 15.754.539.054 13.371.835.913 6,30,31,32 1.216.780.370 75.615.015 6,31,32 214.994.661.983 215.482.737.060 7 8 20.777.804.364 13.344.211.011 19.564.953.783 12.031.199.614 269.742.893.188 262.248.493.195 9 10 28 354.645.000.000 105.967.671.779 423.478.616 354.645.000.000 105.967.671.779 423.478.616 11 16.675.162.556 17.587.587.344 12 203.626.110.394 203.942.995.073 13 14 89.429.256.680 206.967.074 770.973.647.099 1.040.716.540.286 89.429.256.680 206.967.074 772.202.956.566 1.034.451.449.761 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Uang muka proyek Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.199.067.868 (31 Desember 2014: Rp 18.241.870.283 1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp 4.862.160.620) Properti pertambangan setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 45.895.501.932 Goodwill - setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai sebesar Rp 453.063.737.578 (31 Desember 2014: 453.063.737.578) Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2015 31 Desember 2014 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Uang muka penjualan Beban akrual Utang sewa pembiayaan bagian jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - pihak berelasi Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja Provisi kewajiban lingkungan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Seri A dan Rp 125 per saham Seri B Modal dasar - 19.703.000 saham Seri A dan 594.000.000 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh 31 Desember 2014 dan 2013 5.097.621.090 saham Seri A 8.400.000 saham Seri B 1 Januari 2013/31 Desember 2012 5.048.400.000 saham Seri A 8.400.000 saham Seri B Biaya emisi saham Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan langsung kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 15,30,31,32 15,31,32 28 2.748.139.244 7.574.800.044 3.803.167.288 16 17,31,32 2.003.721.116 629.299.105 1.719.443.861 7.797.345.949 3.833.220.483 983.161.842 793.620.773 18 338.367.471 17.097.494.268 390.903.629 15.517.696.537 22.792.152 22.792.152 326.093.935 74.709.002 697.600.635 1.121.195.724 18.218.689.992 376.724.459 74.709.002 697.600.635 1.171.826.248 16.689.522.785 30,31,32 18 19 20 21 22 23 1.275.455.272.500 (61.054.486.729) 1.275.455.272.500 (61.054.486.729) 100.000.000 (297.648.279.290) 100.000.000 (299.670.516.033) 916.852.506.481 105.645.343.814 1.022.497.850.295 1.040.716.540.286 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 914.830.269.738 102.931.657.238 1.017.761.926.976 1.034.451.449.761 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1 Januari - 31 Maret Catatan 1 Januari - 31 Maret 2015 2014 Tidak Diaudit Tidak Diaudit PENJUALAN BERSIH 24 15.934.795.871 7.906.069.583 BEBAN POKOK PENJUALAN 25 8.540.312.743 7.217.584.569 7.394.483.128 688.485.014 LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Kapasitas menganggur Penghasilan (beban) lainnya RUGI USAHA 26 26 27 Pendapatan keuangan Beban keuangan (15.700.000) (2.205.345.227) (229.857.551) (65.404.531) 4.878.175.818 (3.004.342.460) (844.734.970) 489.074.843 (2.671.517.573) 172.403.615 (314.656.114) 25.603.910 (1.071.922.019) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 4.735.923.320 (3.717.835.682) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Pajak Penghasilan LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 4.735.923.320 (3.717.835.682) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - JUMLAH LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 4.735.923.320 (3.717.835.682) LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali JUMLAH 2.022.236.744 2.713.686.576 4.735.923.320 (4.268.788.353) 550.952.671 (3.717.835.682) LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 2.022.236.744 2.713.686.576 (4.268.788.353) 550.952.671 JUMLAH 4.735.923.320 (3.717.835.682) LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 0,40 (0,840) LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 0,40 (0,840) Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Saldo per 31 Desember 2013 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Modal saham 1.275.455.272.500 Selisih nilai transaksi restrukrisasi entitas sepengendali - (607.862.380) Kepentingan nonpengendali entitas anak yang diakuisisi Saldo laba (defisit) Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya Biaya emisi saham (61.054.486.729) 100.000.000 Kepentingan nonpengendali Jumlah (31.469.823.503) 1.183.030.962.268 - - - (607.862.380) - - - - - - Jumlah ekuitas 3.197.765.039 - (497.341.951) 1.186.228.727.307 (607.862.380) (497.341.951) Setoran modal entitas anak oleh kepentingan nonpengendali - - - - Jumlah laba (rugi) komprehensif periode berjalan - - - - (4.268.788.353) (61.054.486.729) 100.000.000 (35.738.611.856) 1.178.154.311.535 18.101.375.759 1.196.255.687.294 (607.862.380) (4.268.788.353) 14.850.000.000 550.952.671 14.850.000.000 (3.717.835.682) Saldo per 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) 1.275.455.272.500 Saldo per 31 Desember 2014 (Diaudit) 1.275.455.272.500 - (61.054.486.729) 100.000.000 (299.670.516.033) 914.830.269.738 102.931.657.238 1.017.761.926.976 Jumlah laba (rugi) komprehensif periode berjalan Saldo per 31 Maret 2015 1.275.455.272.500 - (61.054.486.729) 100.000.000 2.022.236.744 (297.648.279.289) 2.022.236.744 916.852.506.482 2.713.686.576 105.645.343.814 4.735.923.320 1.022.497.850.296 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Cakra Mineral Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta No. 435 tanggal 19 September 1990 dari Siti Pertiwi Henny Shidki, SH., Notaris di Jakarta dengan nama PT Ciptojaya Kontrindoreksa dan telah diubah menjadi PT Citra Kebun Raya Agri sesuai akta No. 300 tanggal 31 Desember 1992, dari notaris yang sama. Akta pendirian Perusahaan dan perubahannya telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannnya No. C2-9.936.HT.01.01-TH.95 tanggal 11 Agustus 1995, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92 tanggal 17 Nopember 1995, Tambahan No. 9501. Perusahaan mengubah nama Perusahaan menjadi PT Cakra Mineral Tbk dengan Akta No. 8 tanggal 8 April 2013 dari lndah Khaerunnisa SH., M.Kn, Notaris di Jakarta, Akta perubahan tersebut telah disahkan dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-21976.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 24 April 2013. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 03 tanggal 20 Juni 2014 dari Indah Khaerunnisa SH., M.Kn, Notaris di Jakarta mengenai pengangkatan direktur independen Perusahaan. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-19027.40.22 tanggal 11 Juli 2014. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pertambangan mineral, perdagangan, perindustrian, perhubungan dan penanaman modal. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi di Komplek Perkantoran Red Top E 7,8,9 Jl. Raya Pecenongan No. 72, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat, 10120. Perusahaan mulai kegiatan operasionalnya pada bulan Maret 1996. Kegiatan usaha utama Perusahaan saat ini adalah hanya melakukan penyertaan pada entitas anak yang bergerak dalam bidang pertambangan biji besi dan zircon. b. Entitas Induk Terakhir Aspire Horizon Ltd adalah entitas induk terakhir Perusahaan. c. Susunan Pengurus dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut: 2015 dan 2014 Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen : : Alwijaya AW Avi Yasa Dwipayana Johanes Siegfried : : Boelio Muliadi Argo Trinandityo Dexter Syarif Putra : : Avi Yasa Dwipayana Hermawan Raharjo Bobby Dhanandjaja Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Komite Audit: Ketua Anggota 6 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Susunan Pengurus dan Karyawan (lanjutan) Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut “Grup”) memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 35 dan 5 orang karyawan (tidak diaudit). d. Penawaran Umum Saham Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Saham yang Diterbitkan Lainnya Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-656/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum atas 63.600.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan harga nominal Rp 250 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sebanyak 168.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Mei 1999. Pada tanggal 15 Juni 2001, Perusahaan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 8.400.000 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-6571/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 834.960.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham dimana melekat sejumlah 58.800.000 Waran Seri I. Setiap pemegang 15 saham, berhak atas 71 HMETD, dimana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dan atas setiap 71 saham baru melekat 5 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Periode pelaksanaan Waran mulai tanggal 28 Juli 2008 sampai dengan 28 Januari 2013. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada BEI pada tanggal 17 Januari 2008. Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam-LK No. S-4214/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 untuk melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 4.045.440.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada BEI pada tanggal 14 Juli 2008. Ringkasan penawaran umum saham Perusahaan dan tindakan yang mempengaruhi saham yang diterbitkan lainnya sampai tanggal 31 Desember 2014 sebagai berikut: Jumlah Saham Kegiatan Perusahaan Saham Seri A Penawaran umum perdana HMETD PUT I PUT II Saham Seri B 7 Tanggal 63.600.000 19 Mei 1999 834.960.000 4.045.440.000 8.400.000 28 Desember 2007 14 Juli 2008 15 Juni 2011 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, informasi mengenai Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan sebagai berikut: Entitas Anak Domisili PT Persada Indo Tambang Dunestone Development S.A PT Murui Jaya perdana Jakarta British Virgin Island Kapuas, Kalimantan Tengah PT Cakra Smelter Indonesia PT Cakra Baoli Ferronickel PT Takaras Inti Lestari Twin Pine Management Jakarta Jakarta Palangka Raya, Kalimantan Tengah British Virgin Island Kegiatan Usaha Pertambangan Perdagangan Perdagangan dan pertambangan Pabrik smelter Pabrik smelter Pertambangan Pertambangan Tahun Operasi Komersial 2006 2012 2006 Dalam pengembangan Dalam pengembangan 2006 Dalam pengembangan Persentase Kepemilikan (%) 2015 2014 Jumlah Aset 2015 2014 88 100 55 88 100 55 18.937.646.456 37.258.770.320 8.393.741.847 19.454.822.641 37.258.770.320 7.665.893.303 100 50,10 55 100 100 50,10 55 100 183.601.800.000 172.859.398.000 44.416.518.270 105.967.671.780 183.601.800.000 172.859.398.000 40.389.314.518 105.967.671.780 PT Persada Indo Tambang (PIT) PIT didirikan berdasarkan akta No. 14 tanggal 3 Agustus 2006 dari Halim Alrasyid Kanggara, S.H., Notaris di Medan. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. W2-00209HT.01.01.TH.2006 tanggal 1 Desember 2006. Perusahaan memiliki kepemilikan saham PIT sebesar 88%. PIT bergerak di bidang pertambangan, dan kegiatan utama PIT saat ini adalah pertambangan bijih besi. Lokasi pertambangan berada di Nagari Sungai Kunyit, Sumatera Barat. Dunestone Development S.A (DD) Pada tanggal 12 Desember 2013, Perusahaan melakukan pembelian saham DD dari Rami Sadek M Kuwalty (Rami) sebanyak 1 saham (100% kepemilikan) dengan harga pembelian keseluruhan sebesar USD 50.000.000 atau setara dengan Rp 579.000.000.000 yang didanai oleh rekening escrow dari Best Astute Investment Limited (Best). Dari traksaksi pembelian tersebut, Perusahaan mencatat Goodwill sebesar Rp 544.219.065.000. DD didirikan di the British Virgin Islands sebagai BVI Business Company, yang dinyatakan dalam Certificate of Incorporation (Section 7) tanggal 1 Oktober 2012 dengan registrasi perusahaan No. 1736235. Kegiatan usaha DD adalah di bidang investasi dan perdagangan barang tambang, khususnya bijih mineral. DD berdomisili di Akara Building, 24 De Castro Street, Wickhams Cay I, Road Town, Tortola, British Virgin Islands. PT Takaras Inti Lestari (TIL) TIL didirikan berdasarkan akta No. 06 tanggal 3 Mei 2005 dari Syilvia Fransiska Tan, S.H., Notaris di Kota Pontianak. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-19613 HT.01.01.TH.2006 tanggal 5 Juli 2006. TIL bergerak dibidang pertambangan, dan kegiatan utama TIL saat ini dalam bidang pengolahan zircon. Pada tanggal 28 Maret 2014, Perusahaan mengakuisisi 55% saham TIL melalui pengambilan saham dalam portepel TIL sebanyak 18.150 saham atau sebesar Rp 18.150.000.000. Penilaian atas nilai wajar aset TIL yang diperoleh pada saat akuisisi telah dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar & Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 April 2014. 8 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan) PT Takaras Inti Lestari (TIL) (lanjutan) Transaksi ini dicatat sesuai PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis dengan metode pembelian sebagai berikut: Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang Nilai wajar aset neto yang diperoleh 18.150.000.000 (48.103.866.173) Keuntungan dari pembelian dengan diskon (29.953.866.173) Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi sebagai berikut: Nilai wajar pada tanggal akuisisi Aset Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Biaya dibayar dimuka Aset tetap Properti pertambangan 145.527.008 2.840.875.077 99.500.000 10.336.006.234 15.000.000 14.859.608.499 63.901.994.988 Jumlah Aset 92.198.511.806 Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual 2.467.964.122 760.570.111 206.015.000 Jumlah Liabilitas 4.736.936.946 1.302.387.713 Aset neto pada tanggal akuisisi Kepentingan non-pengendali - entitas anak Keuntungan pembelian dengan diskon 87.461.574.860 (39.357.708.687) (29.953.866.173) Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang 18.150.000.000 PT Cakra Baoli Ferronickel (CBF) Berdasarkan akta No. 09 tanggal 20 Juni 2014 dari Indah Khaerunnisa, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan dan Zhejiang Baoli Minning Co. Ltd mendirikan CBF dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50,10% dan 49,90%. CBF bergerak dibidang perdagangan dan perindustrian, dan CBF saat ini dalam pra operasi. 9 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan) PT Murui Jaya Perdana (MJP) MJP didirikan berdasarkan akta No. 49 tanggal 30 Juni 2006 dari Agustri Paruna, S.H., Notaris di Palangka Raya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-25170 HT.01.01.TH.2006 tanggal 29 Agustus 2009. MJP bergerak dibidang pertambangan, dan kegiatan utama MJP saat ini dalam bidang pertambangan zircon. Pada tanggal 22 Agustus 2014, Perusahaan mengakuisisi 55% saham MJP melalui pengambilan saham dalam portepel MJP sebanyak 63.250 saham atau sebesar Rp 6.325.000.000. Penilaian atas nilai wajar aset MJP yang diperoleh pada saat akuisisi telah dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar & Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 April 2014. Transaksi ini dicatat sesuai PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis dengan metode pembelian sebagai berikut: Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang Nilai wajar aset neto yang diperoleh 6.325.000.000 90.187.565.516 Keuntungan dari pembelian dengan diskon (83.862.565.516) Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi sebagai berikut: Nilai wajar pada tanggal akuisisi Aset Kas dan bank Piutang lain-lain Uang muka Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset tetap - bersih Properti pertambangan 198.290.593 9.850.000 1.745.734.801 3.776.246.460 241.563 4.507.292 161.216.545.091 Jumlah Aset 166.951.415.800 Liabilitas Utang pajak Beban akrual Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Uang muka penjualan 2.225.682.595 1.000.000 649.842.966 Jumlah Liabilitas 2.974.023.953 1.241.563 96.256.829 Aset neto pada tanggal akuisisi Kepentingan non-pengendali - entitas anak Keuntungan pembelian dengan diskon 163.977.391.847 (73.789.826.331) (83.862.565.516) Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang 6.325.000.000 10 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan) PT Cakra Smelter Indonesia (CSI) Berdasarkan akta No. 06 tanggal 15 September 2014 dari Indah Khaerunnisa, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan dan Ryan Tayipto mendirikan CSI dengan kepemilikan saham masingmasing sebesar 99,99% dan 0,001%. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-25254.40.10.2014 tanggal 18 Desember 2014. CIS bergerak dibidang perdagangan dan perindustrian, dan CSI saat ini dalam pra operasi. Twin Pine Management (TPM) TPM merupakan bagian dari BVI (British Virgin Islands) Business Company yang telah dinyatakan dalam Certificate of Incorporation (Section 7) tanggal 9 Agustus 2012 dengan No. 1727675. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dibidang investasi dan saat ini investasi terutama pada Perusahaan pertambangan. Pada tanggal 8 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 100% saham TPM melalui pembelian satu lembar saham TPM milik Rami Sadek M Kuwatly dengan biaya perolehan sebesar USD 200.000. Penilaian atas nilai wajar aset TPM yang diperoleh pada saat akuisisi telah dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar & Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 April 2015. Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi sebagai berikut: Nilai wajar pada tanggal akuisisi Aset Investasi pada entitas asosiasi Liabilitas 105.967.671.780 - Aset neto pada tanggal akuisisi Keuntungan pembelian dengan diskon 105.967.671.780 (103.467.671.780) Nilai wajar imbalan dialihkan - Kas f. 2.500.000.000 Izin Usaha Pertambangan Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup memiliki izin usaha pertambangan sebagai berikut (tidak diaudit): Jangka Waktu (Tahun) Oleh Jenis Izin Pemegang 27 April 2010 Bupati Solok Selatan IUPOP PIT 5 Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat 127 Tahun 2010 1 Juni 2010 Walikota Palangka Raya IUPOP TIL 10 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah 480/DISTAMBEN TAHUN 2009 31 Desember 2009 Bupati Kapuas IUPOP MJP 10 Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah No No 1 540/12/IUP/ESDM/Bup-2010* 2 3 Surat Keputusan Tanggal Lokasi IUPOP : Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi IUPE : Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi * IUPOP PIT saat ini sedang dalam proses perpanjangan berdasarkan surat permohonan perpanjangan dari PIT kepada Bupati Solok Selatan tanggal 21 Januari 2015. g. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan Laporan Keuangan Konsolidasian Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup merupakan tanggung jawab manajemen dan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi pada tanggal 30 April 2015. 11 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual, kecuali laporan arus kas dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: sesuai dengan SAK, dibutuhkan penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 3. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional bagi Perusahaan. 12 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Perubahan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 sebagai berikut: - ISAK 27 – Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28 – Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas PSAK 102 (Revisi 2013) – Akuntansi Murabahah Standar baru, revisi dan interpretasi ini tidak mengubah kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau sebelumnya. Interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 yang berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasi Grup adalah ISAK 29, "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka". Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi. Interpretasi ini mengharuskan Grup untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: (i) besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomis masa depan (peningkatan akses menuju lapisan bijih besi dan zircon) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas; (ii) entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan zircon yang aksesnya telah ditingkatkan; dan (iii) biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terkait dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal. Karena itu, interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo awal laba pada permulaan periode sajian terawal, jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen lapisan cadangan teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mengharuskan entitas yang saat ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka. ISAK 29 hanya relevan untuk area tambang terbuka yang dimiliki oleh Grup yang meliputi tambang terbuka bijih besi dan zircon. Pada tanggal 1 Januari 2014, Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah tangguhan yang dicatat di laporan keuangan. ISAK 29 juga tidak mempengaruhi kebijakan akuntansi untuk pencatatan biaya pengupasan tanah tahun berjalan. Atas berlakunya ISAK 29, PSAK 33 (Revisi 2011), "Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum" dinyatakan dicabut. 13 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat: kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organisasi pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organisasi tersebut. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan/atau entitas anak: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap Goodwill ) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas. Di ekuitas, dampak tersebut disajikan sebagai transaksi dengan KNP. 14 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Pada tanggal akuisisi, Goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk kepentingan nonpengendali atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, Goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji nilai penurunan nilai, Goodwill yang diperoleh dari suatu nilai kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Perusahaan dan/atau entitas yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke Unit Penghasil Kas tersebut. f. Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi, kecuali selisih penjabaran atas aset keuangan nonmoneter tersedia untuk dijual seperti saham, yang diakui dalam komponen ekuitas. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, masing-masing sebesar Rp 13.084 dan Rp 12.440 per Dolar AS (USD) 1. 15 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan) Grup Hasil usaha dan posisi keuangan dari Grup yang memiliki mata uang fungsional berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut: a. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan; b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan c. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Mata uang fungsional DD dan TP adalah Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, laporan keuangan entitas anak tersebut dijabarkan kedalam mata uang pelaporan menggunakan kurs berikut ini (Rupiah penuh): 2015 Akun laporan posisi keuangan Akun laporan laba rugi 13.084 12.800 2014 12.440 11.817 Selisih kurs yang timbul dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri disajikan dalam ekuitas. Jika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepaskan, maka selisih kurs yang berasal dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri tersebut, yang sebelumnya disajikan dalam ekuitas, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari laba atau rugi penjualan. Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang timbul dari akuisisi kegiatan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan menggunakan kurs penutup. g. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: 1. langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. suatu pihak merupakan asosiasi dengan Grup; 3. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk; 5. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 16 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) 6. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratannya mungkin tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. h. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan kas yang dibatasi penggunaannya. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang lain-lain, beban akrual dan utang sewa pembiayaan. Klasifikasi Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam pinjaman yang diberikan dan piutang pada saat pengakuan awal. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non - derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat untuk menjual segera atau dalam waktu dekat. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: (1) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki dua subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan. (2) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset dan liabilitas keuangan. Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai lancar jika diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan, jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar. Pengakuan dan Pengukuran Grup pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan dimana Grup memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. 17 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya (untuk pos-pos yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas keuangan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Penghentian Pengakuan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. 18 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Saling Hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. 19 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. i. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. j. Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagilh dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam sikius operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai. Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun cadangan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukkan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material. Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan disajikan dalam beban penurunan nilai. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun cadangan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap beban penurunan nilai pada laporan laba rugi. 20 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini dimana ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Ketika persediaan dijual, nilai tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui. Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi. l. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. m. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, dan Grup memiliki 20% atau lebih hak suara, tetapi tidak melebihi 50% hak suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dikurangi rugi penurunan nilai, jika ada. Investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diserahkan, instrumen ekuitas yang diterbitkan atau liabilitas yang timbul atau diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berhubungan langsung dengan akuisisi. Goodwill pada entitas asosiasi merupakan selisih lebih yang terkait dengan biaya perolehan investasi pada entitas asosiasi dengan bagian Grup atas nilai wajar neto aset teridentifikasi dari entitas asosiasi dan dimasukkan dalam jumlah tercatat investasi. Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi akan disesuaikan, apabila diperlukan, agar konsisten dengan kebijakan akuntansi Grup. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada laba rugi. Investasi pada entitas asosiasi dihentikan pengakuannya apabila Grup tidak lagi memiliki pengaruh signifikan. Grup mengukur investasi yang tersisa sebesar nilai wajar. Selisih antara jumlah tercatat investasi yang tersisa pada tanggal hilangnya pengaruh signifikan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan sebagian atau dilusi yang timbul pada investasi asosiasi dimana pengaruh signifikan masih dipertahankan diakui dalam laba rugi dan hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laba rugi. 21 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Aset Tetap Grup menggunakan model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying value”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun Bangunan Peralatan tambang Sarana dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Mesin Instalasi internet 4 - 20 4 4 4 4-5 8 4 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan diriviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. o. Goodwill Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak dan merupakan selisih imbalan yang ditransfer terhadap kepemilikan dalam nilai wajar neto atas aset, liabilitas, dan liabilitas kontinjensi teridentifikasi dan nilai wajar kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi. Untuk pengujian penurunan nilai, Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi Goodwill menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang Goodwill -nya dipantau untuk tujuan manajemen internal. Goodwill dipantau pada level segmen operasi. 22 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas, misalnya Goodwill atau aset tak berwujud yang belum siap untuk digunakan, tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi. Jumlah terpulihkan suatu aset adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya, dan dihitung untuk setiap aset kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar dari nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia, jika tidak terdapat transaksi tersebut, digunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset, perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain Goodwill diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas Goodwill tidak dibalik lagi. q. Aset Eksplorasi dan Evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: - perolehan hak untuk eksplorasi; kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; pengeboran eksplorasi; pemaritan dan pengambilan contoh; dan aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral. Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: (i) terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau (ii) kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. 23 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Aset Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan) Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi. Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas. Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan tambang dalam pengembangan”. Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibiayakan pada saat terjadinya. r. Properti Pertambangan Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap. Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya. “Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen. “Tambang dalam pengembangan” tidak diamortisasi sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang berproduksi”. Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi. 24 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Properti Pertambangan (lanjutan) “Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode garis lurus. Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas. “Tambang dalam pengembangan” dan “tambang yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2p. s. Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a) terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada; b) opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; c) terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau d) terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaruan atau perpanjangan sewa pada skenario b. Sewa Pembiayaan - sebagai lesse Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya, kecuali apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat atau masa sewa, mana yang lebih pendek. 25 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) s. Transaksi Sewa (lanjutan) Sewa Operasi - sebagai lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa Operasi - sebagai lesse Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. t. Imbalan Kerja Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Grup telah memilih metode koridor untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. u. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang. Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang dikirimkan kepada pelanggan dan beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). v. Provisi (i) Provisi pengelolaan, reklamasi lingkungan dan penutupan tambang Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok penjualan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut timbul selama penambangan. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atas konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan ke beban pokok penjualan, sementara peningkatan kewajban yang berhubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan. 26 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) v. Provisi (lanjutan) (ii) Provisi lain-lain Provisi untuk biaya restrukturisasi, tuntutan hukum, hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang tidak berkaitan dengan penutupan area pertambangan dan lainnya diakui ketika: Grup memiliki kewajiban hukum atau konstruktif saat aset kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; Kemungkinan arus kelua sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan Jumlah dapat diestimasi secara andal. Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa, maka kemungkinan arus keluar untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan secara keseluruhan kelompok kewajiban walaupun kemungkinan arus keluar untuk setiap pos kewajiban tersebut kecil, dapat saja terdapat kemungkinan besar dibutuhkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kelompok kewajiban secara keseluruhan. Jika hal itu terjadi, maka provisi diakui. Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi sehubungan dengan berlakunya waktu diakui sebagai biaya keuangan. w. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadikan yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi yang timbul dari akuntansi awal untuk kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. 27 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) x. Laba (Rugi) Per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biaya yang dilutif. y. Segmen Operasi Segmen operasi disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) b) c) yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk. z. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah menggunakan pertimbangan, estimasi dan asumsi terbaiknya atas jumlah tertentu. Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut. Pertimbangan Akuntansi yang Penting dalam Menerapkan Kebijakan Akuntansi Grup Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2h. 28 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan) Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Grup atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah beban penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Penurunan nilai aset Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Imbalan kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset pajak tangguhan yang direalisasi Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila terdapat kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang kemungkinan tidak memadai untuk mengkompensasi seluruh bagian dari aset pajak tangguhan. Namun, jika tidak terdapat keyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anak akan menghasilkan laba fiskal yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan, aset tersebut tidak diakui di laporan posisi keuangan. 29 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS Kas 2015 2014 290.213.811 100.885.449 32.497.283 1.112.061.435 23.017.490 7.741.696 4.474.537 196.043.969 120.401.568 108.405.867 59.299.300 8.192.768 4.660.537 Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deposito berjangka - pihak ketiga - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 10.380.254 1.040.255.983 10.519.015 4.652.462 1.134.253.917 1.109.090.875 Jumlah 3.654.896.406 1.722.151.810 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun 7,50% 7,50% 2015 2014 5. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA PT Almazia Nusantara PT Visi Utama Mandiri PT C&D Logistic Group Co. Ltd PT Iason Dunia Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 20.072.567.446 13.188.895.313 1.457.719.077 2.565.643.741 20.072.567.446 13.338.895.313 1.457.719.077 32.940.600 37.284.825.577 (21.530.286.523) 34.902.122.436 (21.530.286.523) 15.754.539.054 13.371.835.913 Jumlah - bersih Rincian piutang usaha berdasarkan jatuh tempo sebagai berikut: 2015 Telah jatuh tempo: 31 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 30 2014 2.565.643.741 34.719.181.836 32.940.600 34.869.181.836 37.284.825.577 (21.530.286.523) 34.902.122.436 (21.530.286.523) 15.754.539.054 13.371.835.913 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA (lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebagai berikut: 2015 2014 Saldo awal tahun Penambahan 1.457.719.077 - 1.457.719.077 Saldo akhir tahun 1.457.719.077 1.457.719.077 Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh piutang usaha dalam mata uang rupiah. Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing-masing pelanggan akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 6. PIUTANG LAIN-LAIN 2015 Pihak berelasi - Rupiah (Catatan 30) Pemegang Saham Redstone Resources Pte, Ltd 2014 1.141.165.355 75.615.015 75.615.015 Pihak ketiga Rupiah PT Rajawali Agro Andalan Nusantara PT Horizon Agro Industry Budianto Karwelo Harun Abidin Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 300.000.000) Dolar Amerika Serikat PT Investasi Mandiri Interzircon 183.300.000.000 30.203.663.000 1.108.165.355 478.500.000 91.949.663 183.300.000.000 30.203.663.000 1.108.165.355 500.000.000 558.524.740 75.576.237 75.576.237 Sub-jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 215.257.854.255 (263.192.272) 215.670.353.095 (263.192.272) Bersih 214.994.661.983 215.407.160.823 Jumlah 216.211.442.353 215.482.775.838 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain sebagai berikut: 2015 2014 Saldo awal tahun Penambahan (263.192.272) - (263.192.272) Saldo akhir tahun (263.192.272) (263.192.272) 31 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Piutang PT Rajawali Agro Andalan Nusantara (RAAN) merupakan piutang atas divestasi saham PT Horizon Agro Industry (HAI) yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2011. Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 30 Desember 2011 dari Dahlia, SH., notaris di Jakarta. Perusahaan telah menandatangani Pemindahan Hak-Hak Atas Saham HAI kepada RAAN, dimana Perusahaan telah menjual 100% hak kepemilikan HAI dengan harga jual sebesar Rp 750.000.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah menerima pembayaran atas transaksi divestasi tersebut sebesar Rp 566.700.000.000. Berdasarkan amandemen pembiayaan pengikatan jual beli No. 003/CKRA.RAANNI/2012 tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan dan RAAN sepakat bahwa RAAN akan memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 28 Juni 2013. Pada tanggal 25 Juni 2014, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 29 Juni 2015. Berdasarkan perjanjian pengakuan utang tanggal 30 Desember 2010, disepakati utang HAI kepada Perusahaan akan dilunasi 14 hari setelah pemberitahuan dari Perusahaan yang kemudian diubah dengan Amandemen Perjanjian Pengakuan Hutang No. 004CKRA.HAINI/2012 tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan dan HAI sepakat bahwa HAI akan memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 28 Juni 2013. Sampai dengan tanggaI 31 Desember 2014, HAI telah memenuhi kewajibannya sebesar Rp 175.345.000.000. Pada tanggal 25 Juni 2014, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 29 Juni 2015. 7. PERSEDIAAN 2015 2014 Barang jadi Bahan baku Barang dalam proses Tanah matang Suku cadang dan bahan pembantu 8.614.844.104 6.364.713.793 5.726.862.008 582.328.777 71.384.461 12.877.566.809 2.831.530.711 3.850.218.893 582.328.777 5.637.370 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 21.360.133.143 (582.328.777) 20.147.282.560 (582.328.777) Bersih 20.777.804.366 19.564.953.783 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan. Perusahaan belum mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian akibat kehilangan, kerusakan dan risiko kerugian lainnya, dengan pertimbangan risiko yang tidak signifikan sehingga manfaat yang diterima tidak sesuai dengan biayanya. 32 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2015 2014 Uang muka pembelian persediaan Biaya dibayar dimuka (masing-masing di bawah Rp 100.000.000) 13.032.750.369 11.911.701.873 311.460.642 119.497.742 Jumlah 13.344.211.011 12.031.199.615 9. UANG MUKA PROYEK Pada tanggal 18 Desember 2014, CSI dan ShanXi SuoEr technology company (ShanXi) sebagai kontraktor menandatangani perjanjian konstruksi Pig Iron Smelting Plant dengan kapasitas sebesar 150.000 ton per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2016 (tahap mulai berproduksi). Harga kontrak adalah sebesar USD 60.000.000 (CIP) termasuk biaya pengangkutan laut, asuransi, pajak dan lainnya dengan pembayaran awal minimum sebesar 25 % dari harga kontrak sebagai deposit. Berdasarkan surat ShanXi kepada CBF tanggal 22 Desember 2014, ShanXi telah menyetujui CBF untuk mentransfer dana sebesar Rp 181.800.000.000 ke rekening PT Bank Sinarmas Tbk atas nama PT Sinarmas Securities. Pada tanggal 15 September 2014, CBF dan Brighten Sun Holding Corporation (Brighten) sebagai kontraktor menandatangani perjanjian konstruksi Ferro Nickel Smelting Plant atau konstruksi peleburan besi dengan kapasitas sebesar 37.000 ton pertahun dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2017 (tahap mulai berproduksi). Harga kontrak adalah sebesar USD 58.000.000 (CIP) termasuk biaya pengangkutan laut, asuransi, pajak dan lainnya dengan pembayaran awal minimum sebesar 25% dari harga kontrak sebagai deposit. Berdasarkan surat Brighten kepada CBF tanggal 25 Juni 2014, Brighten telah menyetujui CBF untuk mentransfer dana sebesar Rp 172.845.000.000 ke rekening PT Bank Sinarmas Tbk atas nama PT Sinarmas Securities. 10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Persentase kepemilikan PT Tambang Benua Alam Raya (TBR) PT Silangkop Nusa Raya (SNR) PT Ketungau Nusa Raya (KNR) 2014 Entitas anak diakuisisi Biaya perolehan 25,00 24,80 24,80 Bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 - 104.733.441.036 547.121.650 687.109.093 104.733.441.036 547.121.650 687.109.093 - 105.967.671.779 105.967.671.779 Aktivitas dan informasi keuangan entitas asosiasi sebagai berikut: Entitas asosiasi TBR SNR KNR Domisili Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Kalimantan Barat Aktivitas utama Pertambangan Pertambangan Pertambangan Aset 15.911.033.680 4.609.803.720 - Seluruh investasi saham pada SNR, KNR dan TBR berasal dari TPM, entitas anak. 33 Liabilitas 13.692.981.680 2.403.681.680 - PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP 2014 Entitas anak diakuisisi Saldo awal Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan tambang Sarana dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Mesin Instalasi internet Aset dalam penyelesaian Bangunan Mesin Aset sewa pembiayaan Kendaraan Mesin Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Peralatan tambang Sarana dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Mesin Instalasi internet Aset sewa pembiayaan Kendaraan Mesin Jumlah Jumlah tercatat Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir 959.858.423 9.720.922.686 37.908.646 1.541.592.000 2.455.887.852 31.162.920 526.000.000 501.222.333 801.692.900 123.916.043 17.180.782.700 - 13.500.000 181.471.600 92.776.578 13.500.000 - 1.528.537.997 16.124.547 - 1.174.924.858 - 539.500.000 1.642.552.356 9.720.922.686 37.908.646 1.989.671.761 2.656.455.926 17.194.282.700 31.162.920 - 35.767.000 204.203.632 63.580.000 - - 204.203.632 99.347.000 357.500.000 - 1.174.924.858 - 1.105.150.000 250.800.000 - 15.104.832.527 20.344.305.834 1.924.981.810 1.544.662.544 - 35.829.457.627 479.929.208 4.755.107.613 18.954.326 770.796.000 2.075.327.536 15.581.464 104.516.987 479.663.314 108.176.407 3.805.071.787 - 440.232.044 2.430.230.671 9.477.161 410.666.990 199.224.375 1.610.688.377 7.790.730 959.593.331 9.385.268 - 1.174.924.851 - 1.024.678.239 7.185.338.284 28.431.487 1.876.457.824 2.373.343.050 5.415.760.164 23.372.194 37.239.583 - 982.761.548 - 458.962.761 10.450.000 - 8.152.935.730 5.480.190.043 5.577.723.109 968.978.599 6.951.896.797 (1.174.924.858) - (1.174.924.851) - 1.462.650.000 250.800.000 304.039.041 10.450.000 18.241.870.283 17.587.587.344 34 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2014 Entitas anak diakuisisi Saldo awal Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan tambang Sarana dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Mesin Instalasi internet Aset dalam penyelesaian Bangunan Mesin Aset sewa pembiayaan Kendaraan Mesin Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Peralatan tambang Sarana dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Mesin Instalasi internet Aset sewa pembiayaan Kendaraan Mesin Jumlah Jumlah tercatat Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir 959.858.423 9.720.922.686 37.908.646 1.541.592.000 2.455.887.852 31.162.920 526.000.000 501.222.333 801.692.900 123.916.043 17.180.782.700 - 13.500.000 181.471.600 92.776.578 13.500.000 - 1.528.537.997 16.124.547 - 1.174.924.858 - 539.500.000 1.642.552.356 9.720.922.686 37.908.646 1.989.671.761 2.656.455.926 17.194.282.700 31.162.920 - 35.767.000 204.203.632 63.580.000 - - 204.203.632 99.347.000 357.500.000 - 1.174.924.858 - 1.105.150.000 250.800.000 - 15.104.832.527 20.344.305.834 1.924.981.810 1.544.662.544 - 35.829.457.627 479.929.208 4.755.107.613 18.954.326 770.796.000 2.075.327.536 15.581.464 104.516.987 479.663.314 108.176.407 3.805.071.787 - 440.232.044 2.430.230.671 9.477.161 410.666.990 199.224.375 1.610.688.377 7.790.730 959.593.331 9.385.268 - 1.174.924.851 - 1.024.678.239 7.185.338.284 28.431.487 1.876.457.824 2.373.343.050 5.415.760.164 23.372.194 37.239.583 - 982.761.548 - 458.962.761 10.450.000 - 8.152.935.730 5.480.190.043 5.577.723.109 968.978.599 6.951.896.797 (1.174.924.858) - (1.174.924.851) - 1.462.650.000 250.800.000 304.039.041 10.450.000 18.241.870.283 17.587.587.344 Pada tahun 2014, terdapat penambahan aset tetap yang berasal dari MJP dan TIL, entitas anak yang diakuisisi. TIL, entitas anak memiliki tanah seluas 1 hektar yang masih atas nama pihak ketiga. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perubahan hak kepemilikan atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti yang memadai. Berdasarkan penelaahan aset tetap pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap. Grup belum mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kerugian akibat kehilangan, kerusakan dan risiko kerugian lainnya. Aset tetap TIL sebesar Rp 13.027.661.567 dijaminkan sehubungan dengan pinjaman dari PT Alam Nusa Zenta (Catatan 15). 35 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PROPERTI PERTAMBANGAN 2015 Tambang yang berproduksi Tambang dalam pengembangan Jumlah Biaya perolehan Saldo awal Penambahan dari entitas anak diakuisisi 4.111.337.666 - 15.961.905.690 229.448.368.969 20.073.243.356 229.448.368.969 Saldo akhir 4.111.337.666 245.410.274.659 249.521.612.325 Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan dari entitas anak diakuisisi Amortisasi - (15.961.905.690) (4.329.828.970) (21.175.544.926) (15.961.905.690) (4.329.828.970) (21.175.544.926) Jumlah - (41.467.279.586) (41.467.279.586) Penyisihan atas penurunan nilai (4.111.337.666) Saldo akhir (4.111.337.666) Jumlah tercatat - Tambang dalam pengembangan - (4.111.337.666) (41.467.279.586) (45.578.617.252) 203.942.995.073 203.942.995.073 2014 Tambang yang berproduksi Jumlah Biaya perolehan Saldo awal Penambahan dari entitas anak diakuisisi 4.111.337.666 - 15.961.905.690 229.448.368.969 20.073.243.356 229.448.368.969 Saldo akhir 4.111.337.666 245.410.274.659 249.521.612.325 Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan dari entitas anak diakuisisi Amortisasi - (15.961.905.690) (4.329.828.970) (21.175.544.926) (15.961.905.690) (4.329.828.970) (21.175.544.926) Jumlah - (41.467.279.586) (41.467.279.586) Penyisihan atas penurunan nilai (4.111.337.666) Saldo akhir (4.111.337.666) Jumlah tercatat - - (4.111.337.666) (41.467.279.586) (45.578.617.252) 203.942.995.073 203.942.995.073 Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut: Beban kerugian penurunan nilai tambang dalam pengembangan sebesar Rp 4.111.337.666 dicatat sebagai kerugian penurunan nilai property pertambangan dalam laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti pertambangan tahun 2014. 36 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. GOODWILL 2015 Saldo awal Perolehan goodwill Penyisihan penurunan nilai Saldo akhir 2014 542.492.994.258 (453.063.737.578) 542.492.994.258 (453.063.737.578) 89.429.256.680 89.429.256.680 Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual seluruh UPK melebihi nilai tercatatnya. Oleh sebab itu, Grup mengakui beban penurunan nilai Goodwill sebesar Rp 453.063.737.578. Nilai wajar Goodwill pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 89.429.256.680 (ekuivalen USD 7.188.847). Penilaian atas nilai wajar Goodwill tersebut dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar & Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 April 2015. 14. ASET LAIN-LAIN 2015 2014 Jaminan reklamasi Biaya ditangguhkan 206.967.074 - 206.967.074 - Jumlah 206.967.074 206.967.074 2015 2014 15. UTANG LAIN-LAIN Pihak berelasi (Catatan 30) Aspire Horizon Ltd Lain-lain 2.642.695.378 105.443.861 1.614.000.000 105.443.861 Sub-jumlah 2.748.139.239 1.719.443.861 Pihak ketiga PT Alam Nusa Zenta PT Tata Arta Lain-lain 5.992.705.166 1.251.000.000 331.094.878 5.780.066.666 1.251.000.000 766.279.283 Sub-jumlah 7.574.800.044 7.797.345.949 10.322.939.283 9.516.789.810 Jumlah Utang kepada PT Alam Nusa Zenta merupakan pinjaman modal kerja TIL dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 jatuh tempo tanggal 14 Mei 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 18% per tahun dan dijamin dengan: - Jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) dari TIL dan atau penjamin dan atau pemilik jaminan, senilai seluruh aset TIL. - Seluruh hasil tambang yang dihasilkan dari tambang TIL dan atau penjamin dan atau pemilik jaminan. 37 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan pembayaran diterima dimuka dari pelanggan. 17. BEBAN AKRUAL 2015 2014 Gaji Royalti Lain-lain 470.266.794 159.032.311 549.127.129 179.494.008 64.999.636 Jumlah 629.299.105 793.620.773 18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Grup mengadakan beberapa perjanjian untuk pembiayaan kendaraan dan mesin dengan PT Bank Jasa Jakarta, PT Astra Sedaya Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai berikut: 2015 2014 Bank Jasa Jakarta Astra Sedaya Finance PT MLCI PT BFI 117.599.940 170.885.579 258.028.415 117.947.472 139.649.940 192.246.277 274.575.003 161.156.868 Jumlah 664.461.406 767.628.088 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA Grup menghitung dan membukukan liabilitas imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut adalah sebanyak 3 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang. 20. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP Penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup terkait bagian jumlah yang masih harus dibayar atas estimasi biaya pengelolaan lingkungan dan penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang. Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010 yang mengharuskan Grup menyediakan jaminan keuangan atau jaminan reklamasi. Peraturan tersebut mengharuskan setiap perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia untuk melakukan studi tahunan yang memperkirakan besarnya jumlah biaya reklamasi dan melaporkan rencana reklamasinya kepada Pemerintah. Rencana tersebut mencakup perkiraan biaya dari pekerjaan untuk pemulihan lahan tambang bila dikerjakan oleh kontraktor luar. Untuk setiap pekerjaan yang tidak dilaksanakan sendiri oleh Perusahaan sesuai dengan rencana pada periode tersebut, Pemerintah dapat menuntut pembayaran untuk pekerjaaan yang masih harus dikerjakan oleh para kontraktor. Jaminan tersebut dapat berupa rekening bersama, deposito berjangka, bank garansi atau, pada kondisi tertentu yang menyangkut perusahaan-perusahaan publik, dapat berupa cadangan akuntansi yang dicatat dalam buku perusahaan. 38 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Grup telah memiliki jaminan reklamasi atas penambangan bijih besi yang dilakukan entitas anak dalam bentuk rekening giro di PT Bank Nagari masing-masing sebesar Rp 206.967.074 membentuk dan cadangan provisi reklamasi masingmasing sebesar Rp 697.600.635. 21. MODAL SAHAM Berdasarkan daftar pemegang saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut: Jumlah Saham Nama Pemegang Saham Saham Seri A (nilai nominal Rp 250) Redstone Resources Pte. Ltd Credit Suisse AG Singapore Trust KG Investments Asia Ltd Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 2015 dan 2014 Persentase Kepemilikan (%) Jumlah 3.790.349.146 850.151.390 301.225.600 155.894.954 74,23 16,65 5,90 3,05 947.587.286.500 212.537.847.500 75.306.400.000 38.973.738.500 Sub-jumlah Saham Seri B (nilai nominal Rp 125) Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 5.097.621.090 99,84 1.274.405.272.500 8.400.000 0,16 1.050.000.000 Jumlah 5.106.021.090 100,00 1.275.455.272.500 22. BIAYA EMISI SAHAM Akun ini merupakan akumulasi dari biaya yang timbul dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan (Catatan 1d). 23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Akun ini merupakan hak kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan bagian laba (rugi) bersih entitas anak dengan rincian sebagai berikut: Entitas anak Saldo awal Entitas anak diakuisisi 2014 Piutang setoran modal Bagian rugi bersih Saldo akhir PIT MJP TIL CBF CSI 3.197.765.039 - 73.789.826.331 39.357.708.687 172.155.000.000 1.000.000 (172.105.000.000) - (1.194.047.988) (5.841.545.409) (6.410.535.460) (18.513.898) (64) 2.003.717.051 67.948.280.922 32.947.173.227 31.486.102 999.936 Jumlah 3.197.765.039 285.303.535.018 (172.105.000.000) (13.464.642.819) 102.931.657.238 24. PENJUALAN BERSIH 2015 2014 Lokal Ekspor 4.122.937.669 11.811.858.202 7.906.069.583 Jumlah 15.934.795.871 7.906.069.583 39 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN POKOK PENJUALAN 2015 2014 Beban Pokok Penjualan 8.540.312.743 7.217.584.569 Jumlah 8.540.312.743 7.217.584.569 Pembelian kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian barang jadi dan bahan baku adalah pembelian kepada MJP (sebelum menjadi entitas anak) sebesar Rp 13.088.535.461 atau 54,42% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014. 26. BEBAN USAHA 2015 Beban penjualan Biaya pengangkutan dan pengiriman Operasional pemasaran Kontainer Biaya hauling Demurage Jumlah Beban umum dan administrasi Amortisasi Gaji dan tunjangan Biaya survey Perjalanan dinas dan transportasi Biaya rumah tangga Penyusutan Jasa profesional Sewa Biaya retribusi Legal dan perijinan Persiapan dan publikasi Perbaikan dan pemeliharaan Jamuan dan sumbangan Lain-lain Jumlah Jumlah beban usaha 40 2014 15.700.000 - - 15.700.000 - 901.450.694 87.569.469 149.844.118 305.498.140 196.500.000 130.921.130 107.511.100 72.019.000 121.000.000 26.607.480 29.030.300 77.393.796 1.146.725.622 452.943.144 119.633.690 170.390.436 614.412.000 107.835.096 15.567.900 30.849.300 30.837.200 54.138.690 11.450.000 249.559.382 2.205.345.227 3.004.342.460 2.221.045.227 3.004.342.460 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PENGHASILAN (BEBAN) LAINNYA 2015 2014 Keuntungan penjualan aset tetap Pendapatan lain-lain - bersih (65.404.531) 33.000.000 456.074.843 Jumlah penghasilan (beban) lainnya (65.404.531) 489.074.843 28. PERPAJAKAN Utang Pajak 2015 2014 Pajak kini - entitas anak Tahun 2013 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Denda pajak 512.460.250 66.979.516 571.221.879 37.934.960 10.500.000 1.358.984.643 947.325.383 297.760.657 1.359.477.643 947.325.383 202.692.117 Jumlah 3.803.167.288 3.833.220.483 512.460.250 103.388.611 707.876.479 Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan sebagai berikut: 31 Desember 2013 5.018.141.862 145.582.194 220.344.037 3.223.366.908 79.931.576 5.018.141.862 145.582.194 220.344.037 3.303.298.484 (220.337.084) 10.499.975 881.368.971 5.018.141.862 145.582.194 6.953 10.499.975 4.184.667.455 8.607.435.001 79.931.576 8.687.366.577 671.531.862 9.358.898.439 (8.387.090.964) (671.531.862) (9.058.622.826) 1 Januari 2013 Perusahaan Piutang Persediaan Aset tetap Sewa pembiayaan Rugi fiskal Jumlah Aset pajak tangguhan belum ditentukan manfaatnya Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (8.387.090.964) - 31 Desember 2014 Bersih Entitas anak 220.344.037 123.203.003 79.931.576 - 300.275.613 123.203.003 - 300.275.613 123.203.003 Jumlah - bersih 343.547.040 79.931.576 423.478.616 - 423.478.616 Pada tanggal 31 Desember 2014, entitas anak memiliki aset pajak tangguhan sebesar Rp 7.481.514.504 yang dapat dimanfaatkan dengan laba kena pajak periode mendatang. Berdasarkan proyeksi manajemen entitas anak, laba kena pajak periode mendatang tidak akan tersedia untuk mengkompensasi seluruh aset pajak tangguhan tersebut sehingga hanya mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp 123.203.003. 41 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Administrasi Pajak di Indonesia Jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan tahun 2013 belum sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2013 dan Perusahaan akan melakukan pembetulan SPT, sedangkan jumlah rugi fiskal Perusahaan tahun 2014 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan. Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, entitas-entitas di dalam Grup yang berdomisili di Indonesia menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. Surat Ketetapan Pajak Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun 2008 atas pajak penghasilan (PPh) badan sebesar Rp 16.916.444.367 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 5.687.964.278 serta Surat Tagihan Pajak (STP) PPN sebesar Rp 799.807.535. Pada tanggal 25 Oktober 2010, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut masing-masing dalam surat No. 096/DIR/CKRNX/2010 dan No. 095/DIR/CKRA/X/2010. Berdasarkan Surat Keputusan DJP No. KEP-2637/VVPJ.07/2011 dan No. KEP 2769/WPJ.07/ 2011 tanggal 7 Nopember 2011, DJP menyatakan menolak atas keberatan Perusahaan. Pada tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan telah mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas penolakan keberatan tersebut. Pada tanggal 12 Januari 2015, Perusahaan telah menerima Surat Pelaksanaan Putusan Banding (SP2B) dari DJP atas putusan No. Put-57650/PP/M.VIIIA/16/2014 tanggal 10 Desember 2014 yang menyatakan bahwa PPN dan PPh badan kurang bayar beserta sanksi administrasi masingmasing sebesar Rp 89.311.530 dan Rp 14.028.748. 29. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM Laba (rugi) bersih per saham dasar/dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa/dilusian yang beredar pada periode bersangkutan sebagai berikut: 2015 2014 Laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (lembar) 2.022.236.744 5.106.021.090 (4.268.788.353) 5.106.021.090 Laba (rugi) bersih per saham dasar Rata-rata tertimbang saham dilusian yang beredar (lembar) 0,40 5.106.021.090 (0,84) 5.106.021.090 0,40 (0,84) Laba (rugi) bersih per saham dilusian 30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut: 42 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Sifat Hubungan Pihak Berelasi Pihak Berelasi Aspire Horizon Ltd Entitas induk Perusahaan akhir Redstone Resources Pte. Ltd Pemegang saham Transaksi Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu (repayable on demand) Biaya yang dibayarkan terlebih dahulu Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dianggap sebagai personil manajemen kunci. Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebesar Rp 1.573.788.125 untuk tahun 2014. 31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan: 2015 2014 Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Pinjaman dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jaminan reklamasi 3.654.896.406 15.754.539.054 3.654.896.406 15.754.539.054 1.722.151.810 13.371.835.913 1.722.151.810 13.371.835.913 1.216.780.370 214.994.661.983 206.967.074 1.216.780.370 214.994.661.983 206.967.074 75.615.015 215.482.737.060 206.967.074 75.615.015 215.482.737.060 206.967.074 Jumlah 235.827.844.886 235.827.844.886 230.859.306.872 230.859.306.872 2.748.139.244 7.574.800.044 629.299.105 664.461.406 2.748.139.244 7.574.800.044 629.299.105 664.461.406 1.719.443.861 7.797.345.949 793.620.773 767.628.088 1.719.443.861 7.797.345.949 793.620.773 767.628.088 22.792.152 22.792.152 22.792.152 22.792.152 11.639.491.951 11.639.491.951 11.100.830.823 11.100.830.823 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan lain-lain: Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Utang sewa pembiayaan Utang lain-lain pihak berelasi jangka panjang Jumlah Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Nilai wajar liabilitas keuangan seperti utang lain-lain dan beban akrual adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Nilai wajar dari utang sewa pembiayaan dihitung menggunakan arus kas yang didiskontokan berdasarkan suku bunga pasar. 43 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL RISIKO KEUANGAN Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup (termasuk nilai tukar mata uang asing dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko nilai tukar dan risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Faktor-faktor Risiko Keuangan a. Risiko Pasar Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Eksposur Grup terhadap risiko nilai tukar terutama berkaitan dengan kas dan setara kas dan piutang lain-lain dalam mata uang asing. Risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah minimum. Risiko Harga Grup terekspos terhadap perubahan harga bijih besi dan zircon. Hal ini belum diatasi dengan melakukan kontrak lindung nilai terhadap penjualan bijih besi dan zircon. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat dipengaruhi harga bijih besi dan zircon, yang pada dasarnya juga tergantung pada permintaan dan penawaran bijih besi dan zircon di dunia dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan melakukan penjualan di masa depan pada tingkat harga tertentu. b. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak yang gagal memenuhi liabilitas kontrak finalnya. Risiko kredit terutama melekat pada kas di bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Kualitas kredit dari piutang usaha dan piutang lain-lain tidak mengalami penurunan nilai dapat diperkirakan dengan mengacu pada data terkait tingkat gagal bayar penerbit aset keuangan masing-masing sebesar Rp 13.371.835.913 dan Rp 215.482.737.060. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kredit macet. Maksimum eksposur risiko kredit dari aset keuangan sebagai berikut: 44 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2015 Jumlah Bruto Jumlah Neto Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jaminan reklamasi 3.654.896.406 15.754.539.054 1.722.151.810 13.371.835.913 1.216.780.370 214.994.661.983 206.967.074 75.615.015 215.482.737.060 206.967.074 Jumlah 235.827.844.886 230.859.306.872 c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika posisi arus kas Grup tidak cukup untuk menutup liabilitas yang jatuh tempo. Grup mengelola profil likuiditasnya secara berhati-hati untuk dapat menjaga keseimbangan antara kesinambungan pendanaan dari utang kepada pihak berelasi dengan jumlah kas dan setara kas yang cukup untuk menanggung aktivitas usaha dengan waktu yang tepat. Grup juga memantau likuiditasnya dengan menganalisis profil aset dan liabilitas yang akan jatuh tempo. Berikut adalah profil liabilitas Grup pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan periode jatuh tempo: 2014 Periode jatuh tempo Nilai tercatat Tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual Kurang dari 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Aset Keuangan Pinjaman dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jaminan reklamasi 3.654.896.406 15.754.539.054 - 613.060.935 - 1.109.090.875 - - 15.754.539.054 - 1.216.780.370 214.994.661.983 206.967.074 - - - - 1.216.780.370 214.994.661.983 206.967.074 - Jumlah Aset Keuangan 235.827.844.886 - 613.060.935 1.109.090.875 - 232.172.948.481 - 629.299.105 - 629.299.105 - - - - 2.748.139.244 7.574.800.044 664.461.406 - - - - 1.719.443.861 7.574.800.044 338.367.471 326.093.935 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan lain-lain: Beban akrual Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang sewa pembiayaan Utang lain-lain - pihak berelasi jangka panjang Jumlah Liabilitas Keuangan 22.792.152 - - - - - 22.792.152 11.639.491.951 - 629.299.105 - - 9.632.611.376 326.093.935 PENGELOLAAN MODAL Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Kebijakan pengelolaan modal Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan jumlah besaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian. 45 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN Grup mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi empat segmen usaha yang terdiri atas pertambangan, perdagangan, investasi dan pabrik smelter. Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan Grup dikelola secara grup dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi. Informasi mengenai segmen usaha dan geografis Grup sebagai berikut: 2014 Pertambangan Perdagangan Pabrik Smelter Investasi Eliminasi Jumlah a. Laba (rugi) usaha segmen Pendapatan usaha Penjualan 30.592.100.041 9.781.139.964 - Hasil segmen Lain-lain - bersih (12.446.194.093) (9.550.213.522) (12.844.152.389) (138.295.052) (48.824.000) Rugi sebelum pajak penghasilan Beban pajak (21.996.407.615) - (12.982.447.441) (21.996.407.615) (12.982.447.441) - (9.781.068.058) 30.592.171.947 (266.990.897.878) 22.552.868.226 (25.290.346.482) (254.175.362.226) (48.824.000) (266.990.897.878) - 22.552.868.226 - (279.465.708.708) - (48.824.000) (266.990.897.878) 22.552.868.226 (279.465.708.708) Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal 1.924.981.810 - 354.645.000.000 - - 356.569.981.810 Penyusutan dan amortisasi 15.176.660.685 11.337.547.600 - 239.069.750 - 26.753.278.035 Aset segmen 59.844.137.160 44.924.663.623 356.461.198.000 1.054.521.477.104 (479.100.399.485) 1.036.651.076.402 Liabilitas segmen 13.323.769.920 3.501.816.864 15.022.000 32.513.740.935 (32.664.826.934) 16.689.522.785 17.971.025.291 12.621.074.750 9.781.139.964 - - - (9.781.068.058) - 17.971.097.197 12.621.074.750 30.592.100.041 9.781.139.964 - - b. Aset dan liabilitas segmen c. Informasi geografis Penjualan bersih Indonesia Negara-negara asing Jumlah penjualan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - 30.592.171.947 34. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING Saat ini entitas anak Dunestones Developments S.S. (DD) melakukan kontrak kerjasama dengan beberapa perusahaan pertambangan sebagai berikut: Zhongrui Mining Industry (HK) Co. Limited ("ZMI"), dalam Perjanjian Jual Beli Pasir Besi No. 011/ZR-DDNI/2013 tanggal 17 Juni 2013. DD menyetujui untuk membeli pasir besi dari ZMI, dengan jumlah minimum sebanyak 50.000 MT/bulan dan/atau 600.000 MT/tahun. Jangka waktu untuk memulai transaksi jual beli adalah Januari 2014. Jika ZMI tidak memenuhi jumlah minimum kuantitas, ZMI akan dikenakan penalti sebesar selisih kekurangan kuantitas dikali USD 3. DD dan ZMI sepakat bahwa harga jual pasir besi dengan kadar Fe 55% (tidak lebih rendah dari 53%) yaitu sebesar USD 48/MT. Setiap perubahan +/- 1 Fe akan mempengaruhi harga sebesar +/- USD 3. Harga ini akan disesuaikan berdasarkan harga pasir besi di mysteel.com secara CFR dan akan ditinjau per tiga bulan. Harga ini hanya dapat dijalankan jika harga impor pasir besi di mysteel.com tidak lebih rendah dari USD 120/MT. ZMI tidak dapat menjual pasir besi miliknya ke pihak lain, jika 46 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) DD menyerahkan uang muka pembelian minimal sebesar USD 715.000 paling lambat 6 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Pada tanggal 15 Juli 2013, DD telah menyerahkan uang muka sebesar USD 715.000 kepada ZMI. PT Katingan Surya Harapan ("KSH"), dalam Perjanjian Jual Beli Bijih Besi No. 012/KSHDD/V1/2013 tanggal 17 Juni 2013. DD menyetujui untuk membeli bijih besi yang dihasilkan KSH, dengan jumlah minimum sebanyak 20.000 MT/bulan dan/atau 240.000 MT/tahun. Jika KSH tidak memenuhi jumlah minimum kuantitas, KSH akan dikenakan penalti sebesar selisih kekurangan kuantitas dikali USD 5. DD dan KSH sepakat bahwa harga jual bijih besi dengan kadar Fe 55% (tidak lebih rendah dari 53%) yaitu sebesar USD 55/MT. Setiap perubahan +/1 Fe akan mempengaruhi harga sebesar +/- USD 3. Harga ini akan disesuaikan berdasarkan harga bijih besi di mysteel.com secara CFR dan akan ditinjau per tiga bulan. Harga ini hanya dapat dijalankan jika harga impor bijih besi di mysteel.com tidak lebih rendah dari USD 120/MT. KSH tidak dapat menjual hasil tambangnya ke pihak lain, jika DD menyerahkan uang muka pembelian minimal sebesar USD 25.000 paling lambat 6 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jangka waktu untuk memulai transaksi jual beli paling lambat 24 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jika KSH dalam jangka waktu yang ditentukan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka KSH wajib mengembalikan uang muka pembelian yang diterima dari DD. Pada tanggal 15 Juli 2013, DD telah menyerahkan uang muka sebesar USD 40.000 kepada KSH. PT United Mineral Kalimantan ("UMK"), dalam Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel No. 013/UMKDD/V1/2013 tanggal 17 Juni 2013. DD menyetujui untuk membeli bijih nikel yang dihasilkan UMK, dengan jumlah minimum sebanyak 50.000 MT/bulan dan/atau 600.000 MT/tahun. Jika UMK tidak memenuhi jumlah minimum kuantitas, UMK akan dikenakan penalti sebesar selisih kekurangan kuantitas dikali USD 2. DD dan UMK sepakat bahwa harga jual bijih nikel dengan kadar Ni 1,8% (tidak lebih rendah dari 1,7%) yaitu sebesar USD 33/MT. Setiap perubahan +/0,01 Ni akan mempengaruhi harga sebesar +/- USD 0,5. Harga ini hanya dapat dijalankan jika harga resmi nikel pada London Metal Exchange tidak lebih rendah dari USD 14.000/MT. UMK tidak dapat menjual hasil tambangnya ke pihak lain, jika DD menyerahkan uang muka pembelian minimal sebesar USD 25.000 paling lambat 6 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jangka waktu untuk memulai transaksi jual beli paling lambat 24 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jika UMK dalam jangka waktu yang ditentukan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka UMK wajib mengembalikan uang muka pembelian yang diterima dari DD. Pada tanggal 15 Juli 2013, DD telah menyerahkan uang muka sebesar USD 40.000 kepada UMK. DD berhak melakukan penyertaan pada ZMI, KSH dan UMK masing-masing sebanyak-banyaknya 55% dari modal ditempatkan dan disetor ZMI, KSH dan UMK, yang dapat dilakukan dengan mengkonversi saldo uang muka atau penyetoran dana secara langsung sebesar nilai nominal. Total uang muka yang dibayarkan kepada ZMI, KSH dan UMK adalah sebesar USD 795.000 atau setara Rp 9.889.800.000 (2013: Rp 9.690.225.000) yang dicatat sebagai bagian dari akun uang muka dan biaya dibayar dimuka. Selama tahun 2014, tidak terdapat transaksi antara DD dengan ZMI, KSH dan UMK dan tidak ada penalty atau denda yang dikenakan akibat keadaan Force Majure. Force Majure disebabkan adanya peraturan yang dikeluarkan Menteri ESDM (“Permen”) No. 1 tahun 2014 yang menggantikan Permen No. 7 tahun 2012. Berdasarkan Permen No. 1 tahun 2014, pasir besi dan bijih besi yang akan dijual harus diolah di dalam negeri sesuai dengan batasan minimum pengolahan dan nikel termasuk dalam kategori mineral yang tidak boleh diekspor terhitung sejak tanggal 12 Januari 2014. 35. KELANGSUNGAN USAHA Laporan keuangan konsolidasian terlampir disusun dengan asumsi Grup dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada tanggal 6 Pebruari 2012, Pemerintah Republik Indonesia 47 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) mengeluarkan Peraturan Menteri dan Daya Mineral Republik Indonesia No. 7 Tahun 2012 tentang "Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral" yang pada garis besarnya menyatakan bahwa setiap pemilik IUP Operasi diwajibkan untuk meningkatan nilai atas mineral yang ditambang dengan mengolah barang hasil tambang tersebut menjadi produk yang memenuhi batas minimum yang dipersyaratkan untuk dapat dijual ke luar negeri (ekspor). Pada tanggal 6 Mei 2012, peraturan tersebut telah diubah berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 11 tahun 2012, dengan menyisipkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam memperoleh rekomendasi dari Menteri untuk melakukan aktivitas penjualan ekspor. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dimasa yang akan datang dan merealisasikan aset serta menyelesaikan pembayaran liabilitas dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasian sangat tergantung pada situasi ekonomi makro saat ini dan keberhasilan manajemen Grup untuk menyelesaikan sisa utangnya serta kemampuan untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Untuk menghadapi kondisi tersebut di atas, Grup mengambil langkah-langkah berikut: a. Melakukan penyertaan saham pada beberapa perusahaan yang dapat mendukung tersedianya kegiatan usaha bagi Grup, misalkan pada sektor pertambangan, antara lain pengangkutan dan perdagangan atas hasil pertambangan merupakan suatu prospek usaha yang menjanjikan. b. Mengupayakan pengajuan IUP Khusus untuk melakukan perdagangan. c. Memaksimalkan survey di dalam lingkup IUP Eksplorasi dan mencari lahan-lahan baru yang potensial untuk ditambang serta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. d. Menerapkan perencanaan keuangan yang baik dan segi pengelolaan penerimaan dan pengeluaran seiring dengan peningkatan hasil produksi dan berusaha mencari investor untuk pendanaan modal kerja yang dibutuhkan. e. Menjajaki berbagai peluang penjualan dalam negeri. f. Grup akan lebih jauh mengurangi biaya operasi dengan melakukan efisiensi. 36. STANDAR AKUNTANSI BARU DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan interprestasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: PSAK 1 (Revisi 2013) – Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (Revisi 2013) – Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (Revisi 2013) – Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 24 (Revisi 2013) – Imbalan Kerja PSAK 46 (Revisi 2014) – Pajak Penghasilan PSAK 48 (Revisi 2014) – Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (Revisi 2014) – Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (Revisi 2014) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 (Revisi 2014) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 67 – Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68 – Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26 (Revisi 2014) – Penilaian Ulang Derivatif Melekat Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar baru, revisi dan interprestasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. 48 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. AKTIVITAS NON-KAS Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas sebagai berikut: 2015 Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan Akuisisi entitas anak melalui konversi piutang menjadi penyertaan saham 49 2014 - 1.355.950.000 - 24.475.000.000