PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK (Dahulu PT Citra

advertisement
PT CAKRA MINERAL Tbk
DAN ENTITAS ANAK
(Dahulu PT Citra Kebun Raya Agri Tbk)
Laporan Keuangan Interim
Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan 2014
PT CAKRA MINERAL Tbk
DAN ENTITAS ANAK
(Dahulu PT Citra Kebun Raya Agri Tbk)
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ..........................................................................................
i-ii
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ..............................................................................
iii
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .......................................................................................
iv
Laporan Arus Kas Konsolidasian .......................................................................................................
v
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ...............................................................................
6-49
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2015
31 Desember 2014
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 1.457.719.077 (31 Maret 2015 dan
31 Desember 2014)
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 2.069.025.609
(31 Desember 2014: Rp 263.192.271)
Persediaan - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 582.328.777
(31 Desember 2014: Rp 582.328.777 )
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
4,31,32
3.654.896.406
1.722.151.810
5,31,32
15.754.539.054
13.371.835.913
6,30,31,32
1.216.780.370
75.615.015
6,31,32
214.994.661.983
215.482.737.060
7
8
20.777.804.364
13.344.211.011
19.564.953.783
12.031.199.614
269.742.893.188
262.248.493.195
9
10
28
354.645.000.000
105.967.671.779
423.478.616
354.645.000.000
105.967.671.779
423.478.616
11
16.675.162.556
17.587.587.344
12
203.626.110.394
203.942.995.073
13
14
89.429.256.680
206.967.074
770.973.647.099
1.040.716.540.286
89.429.256.680
206.967.074
772.202.956.566
1.034.451.449.761
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Uang muka proyek
Investasi pada entitas asosiasi
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 19.199.067.868
(31 Desember 2014: Rp 18.241.870.283
1 Januari 2013/31 Desember 2012: Rp 4.862.160.620)
Properti pertambangan
setelah dikurangi akumulasi amortisasi
dan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 45.895.501.932
Goodwill - setelah dikurangi akumulasi
penurunan nilai sebesar Rp 453.063.737.578
(31 Desember 2014: 453.063.737.578)
Aset lain-lain
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2015
31 Desember 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Uang muka penjualan
Beban akrual
Utang sewa pembiayaan bagian jatuh tempo
dalam satu tahun
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang lain-lain - pihak berelasi
Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi
bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Liabilitas imbalan kerja
Provisi kewajiban lingkungan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Seri A
dan Rp 125 per saham Seri B
Modal dasar - 19.703.000 saham Seri A dan
594.000.000 saham Seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh 31 Desember 2014 dan 2013
5.097.621.090 saham Seri A
8.400.000 saham Seri B
1 Januari 2013/31 Desember 2012
5.048.400.000 saham Seri A
8.400.000 saham Seri B
Biaya emisi saham
Saldo laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Ekuitas yang dapat diatribusikan langsung kepada
pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
15,30,31,32
15,31,32
28
2.748.139.244
7.574.800.044
3.803.167.288
16
17,31,32
2.003.721.116
629.299.105
1.719.443.861
7.797.345.949
3.833.220.483
983.161.842
793.620.773
18
338.367.471
17.097.494.268
390.903.629
15.517.696.537
22.792.152
22.792.152
326.093.935
74.709.002
697.600.635
1.121.195.724
18.218.689.992
376.724.459
74.709.002
697.600.635
1.171.826.248
16.689.522.785
30,31,32
18
19
20
21
22
23
1.275.455.272.500
(61.054.486.729)
1.275.455.272.500
(61.054.486.729)
100.000.000
(297.648.279.290)
100.000.000
(299.670.516.033)
916.852.506.481
105.645.343.814
1.022.497.850.295
1.040.716.540.286
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
914.830.269.738
102.931.657.238
1.017.761.926.976
1.034.451.449.761
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
PER 31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari - 31 Maret
Catatan
1 Januari - 31 Maret
2015
2014
Tidak Diaudit
Tidak Diaudit
PENJUALAN BERSIH
24
15.934.795.871
7.906.069.583
BEBAN POKOK PENJUALAN
25
8.540.312.743
7.217.584.569
7.394.483.128
688.485.014
LABA BRUTO
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Kapasitas menganggur
Penghasilan (beban) lainnya
RUGI USAHA
26
26
27
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
(15.700.000)
(2.205.345.227)
(229.857.551)
(65.404.531)
4.878.175.818
(3.004.342.460)
(844.734.970)
489.074.843
(2.671.517.573)
172.403.615
(314.656.114)
25.603.910
(1.071.922.019)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
4.735.923.320
(3.717.835.682)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Pajak tangguhan
Jumlah Pajak Penghasilan
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
4.735.923.320
(3.717.835.682)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
JUMLAH LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
4.735.923.320
(3.717.835.682)
LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
JUMLAH
2.022.236.744
2.713.686.576
4.735.923.320
(4.268.788.353)
550.952.671
(3.717.835.682)
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2.022.236.744
2.713.686.576
(4.268.788.353)
550.952.671
JUMLAH
4.735.923.320
(3.717.835.682)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
0,40
(0,840)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
0,40
(0,840)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2013
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Modal saham
1.275.455.272.500
Selisih nilai transaksi restrukrisasi
entitas sepengendali
-
(607.862.380)
Kepentingan nonpengendali
entitas anak yang diakuisisi
Saldo laba (defisit)
Ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya
penggunaannya
Biaya
emisi saham
(61.054.486.729)
100.000.000
Kepentingan
nonpengendali
Jumlah
(31.469.823.503)
1.183.030.962.268
-
-
-
(607.862.380)
-
-
-
-
-
-
Jumlah ekuitas
3.197.765.039
-
(497.341.951)
1.186.228.727.307
(607.862.380)
(497.341.951)
Setoran modal entitas anak oleh
kepentingan nonpengendali
-
-
-
-
Jumlah laba (rugi) komprehensif
periode berjalan
-
-
-
-
(4.268.788.353)
(61.054.486.729)
100.000.000
(35.738.611.856)
1.178.154.311.535
18.101.375.759
1.196.255.687.294
(607.862.380)
(4.268.788.353)
14.850.000.000
550.952.671
14.850.000.000
(3.717.835.682)
Saldo per 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit)
1.275.455.272.500
Saldo per 31 Desember 2014 (Diaudit)
1.275.455.272.500
-
(61.054.486.729)
100.000.000
(299.670.516.033)
914.830.269.738
102.931.657.238
1.017.761.926.976
Jumlah laba (rugi) komprehensif
periode berjalan
Saldo per 31 Maret 2015
1.275.455.272.500
-
(61.054.486.729)
100.000.000
2.022.236.744
(297.648.279.289)
2.022.236.744
916.852.506.482
2.713.686.576
105.645.343.814
4.735.923.320
1.022.497.850.296
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Cakra Mineral Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta No. 435 tanggal
19 September 1990 dari Siti Pertiwi Henny Shidki, SH., Notaris di Jakarta dengan nama
PT Ciptojaya Kontrindoreksa dan telah diubah menjadi PT Citra Kebun Raya Agri sesuai akta
No. 300 tanggal 31 Desember 1992, dari notaris yang sama. Akta pendirian Perusahaan dan
perubahannya telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusannnya No. C2-9.936.HT.01.01-TH.95 tanggal 11 Agustus 1995, serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92 tanggal 17 Nopember 1995, Tambahan No. 9501.
Perusahaan mengubah nama Perusahaan menjadi PT Cakra Mineral Tbk dengan Akta No. 8
tanggal 8 April 2013 dari lndah Khaerunnisa SH., M.Kn, Notaris di Jakarta, Akta perubahan
tersebut telah disahkan dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-21976.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 24 April 2013.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta
No. 03 tanggal 20 Juni 2014 dari Indah Khaerunnisa SH., M.Kn, Notaris di Jakarta mengenai
pengangkatan direktur independen Perusahaan. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat
dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-19027.40.22 tanggal 11 Juli 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
bergerak dalam bidang pertambangan mineral, perdagangan, perindustrian, perhubungan dan
penanaman modal.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi di Komplek Perkantoran Red
Top E 7,8,9 Jl. Raya Pecenongan No. 72, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat, 10120.
Perusahaan mulai kegiatan operasionalnya pada bulan Maret 1996. Kegiatan usaha utama
Perusahaan saat ini adalah hanya melakukan penyertaan pada entitas anak yang bergerak dalam
bidang pertambangan biji besi dan zircon.
b. Entitas Induk Terakhir
Aspire Horizon Ltd adalah entitas induk terakhir Perusahaan.
c. Susunan Pengurus dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31
Desember 2014 sebagai berikut:
2015 dan 2014
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris Independen
:
:
Alwijaya AW
Avi Yasa Dwipayana
Johanes Siegfried
:
:
Boelio Muliadi
Argo Trinandityo
Dexter Syarif Putra
:
:
Avi Yasa Dwipayana
Hermawan Raharjo
Bobby Dhanandjaja
Dewan Direksi:
Direktur Utama
Direktur
Komite Audit:
Ketua
Anggota
6 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Susunan Pengurus dan Karyawan (lanjutan)
Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan. Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan dan Entitas Anak (secara
bersama-sama disebut “Grup”) memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 35 dan 5 orang
karyawan
(tidak diaudit).
d. Penawaran Umum Saham Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Saham yang
Diterbitkan Lainnya
Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-656/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum atas
63.600.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan harga nominal Rp 250 per saham
dengan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Perusahaan telah mencatatkan
seluruh sahamnya sebanyak 168.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
19 Mei 1999.
Pada tanggal 15 Juni 2001, Perusahaan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu sebanyak 8.400.000 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per
saham.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-6571/BL/2007
untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I kepada para pemegang saham dalam
rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 834.960.000 saham
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham dimana melekat sejumlah 58.800.000
Waran Seri I. Setiap pemegang 15 saham, berhak atas 71 HMETD, dimana 1 HMETD
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dan atas setiap 71 saham
baru melekat 5 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri I merupakan efek
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp 250 per saham. Periode pelaksanaan Waran mulai tanggal 28 Juli 2008 sampai
dengan 28 Januari 2013. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada BEI pada tanggal
17 Januari 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua
Bapepam-LK No. S-4214/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 untuk melakukan PUT II kepada para
pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 4.045.440.000 saham dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan
pada BEI pada tanggal 14 Juli 2008.
Ringkasan penawaran umum saham Perusahaan dan tindakan yang mempengaruhi saham yang
diterbitkan lainnya sampai tanggal 31 Desember 2014 sebagai berikut:
Jumlah Saham
Kegiatan Perusahaan
Saham Seri A
Penawaran umum perdana
HMETD
PUT I
PUT II
Saham Seri B
7 Tanggal
63.600.000
19 Mei 1999
834.960.000
4.045.440.000
8.400.000
28 Desember 2007
14 Juli 2008
15 Juni 2011
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, informasi mengenai Entitas Anak yang
dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan sebagai berikut:
Entitas Anak
Domisili
PT Persada Indo Tambang
Dunestone Development S.A
PT Murui Jaya perdana
Jakarta
British Virgin Island
Kapuas, Kalimantan Tengah
PT Cakra Smelter Indonesia
PT Cakra Baoli Ferronickel
PT Takaras Inti Lestari
Twin Pine Management
Jakarta
Jakarta
Palangka Raya, Kalimantan Tengah
British Virgin Island
Kegiatan Usaha
Pertambangan
Perdagangan
Perdagangan dan
pertambangan
Pabrik smelter
Pabrik smelter
Pertambangan
Pertambangan
Tahun Operasi
Komersial
2006
2012
2006
Dalam pengembangan
Dalam pengembangan
2006
Dalam pengembangan
Persentase
Kepemilikan (%)
2015
2014
Jumlah Aset
2015
2014
88
100
55
88
100
55
18.937.646.456
37.258.770.320
8.393.741.847
19.454.822.641
37.258.770.320
7.665.893.303
100
50,10
55
100
100
50,10
55
100
183.601.800.000
172.859.398.000
44.416.518.270
105.967.671.780
183.601.800.000
172.859.398.000
40.389.314.518
105.967.671.780
PT Persada Indo Tambang (PIT)
PIT didirikan berdasarkan akta No. 14 tanggal 3 Agustus 2006 dari Halim Alrasyid Kanggara, S.H.,
Notaris di Medan. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. W2-00209HT.01.01.TH.2006
tanggal 1 Desember 2006. Perusahaan memiliki kepemilikan saham PIT sebesar 88%.
PIT bergerak di bidang pertambangan, dan kegiatan utama PIT saat ini adalah pertambangan bijih
besi. Lokasi pertambangan berada di Nagari Sungai Kunyit, Sumatera Barat.
Dunestone Development S.A (DD)
Pada tanggal 12 Desember 2013, Perusahaan melakukan pembelian saham DD dari Rami Sadek
M Kuwalty (Rami) sebanyak 1 saham (100% kepemilikan) dengan harga pembelian keseluruhan
sebesar USD 50.000.000 atau setara dengan Rp 579.000.000.000 yang didanai oleh rekening
escrow dari Best Astute Investment Limited (Best). Dari traksaksi pembelian tersebut, Perusahaan
mencatat Goodwill sebesar Rp 544.219.065.000.
DD didirikan di the British Virgin Islands sebagai BVI Business Company, yang dinyatakan dalam
Certificate of Incorporation (Section 7) tanggal 1 Oktober 2012 dengan registrasi perusahaan
No. 1736235. Kegiatan usaha DD adalah di bidang investasi dan perdagangan barang tambang,
khususnya bijih mineral. DD berdomisili di Akara Building, 24 De Castro Street, Wickhams Cay I,
Road Town, Tortola, British Virgin Islands.
PT Takaras Inti Lestari (TIL)
TIL didirikan berdasarkan akta No. 06 tanggal 3 Mei 2005 dari Syilvia Fransiska Tan, S.H., Notaris
di Kota Pontianak. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-19613 HT.01.01.TH.2006 tanggal
5 Juli 2006.
TIL bergerak dibidang pertambangan, dan kegiatan utama TIL saat ini dalam bidang pengolahan
zircon.
Pada tanggal 28 Maret 2014, Perusahaan mengakuisisi 55% saham TIL melalui pengambilan
saham dalam portepel TIL sebanyak 18.150 saham atau sebesar Rp 18.150.000.000. Penilaian
atas nilai wajar aset TIL yang diperoleh pada saat akuisisi telah dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar &
Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 April 2014.
8 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
PT Takaras Inti Lestari (TIL) (lanjutan)
Transaksi ini dicatat sesuai PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis dengan metode pembelian
sebagai berikut:
Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang
Nilai wajar aset neto yang diperoleh
18.150.000.000
(48.103.866.173)
Keuntungan dari pembelian dengan diskon
(29.953.866.173)
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi sebagai berikut:
Nilai wajar
pada tanggal akuisisi
Aset
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap
Properti pertambangan
145.527.008
2.840.875.077
99.500.000
10.336.006.234
15.000.000
14.859.608.499
63.901.994.988
Jumlah Aset
92.198.511.806
Liabilitas
Utang usaha
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban akrual
2.467.964.122
760.570.111
206.015.000
Jumlah Liabilitas
4.736.936.946
1.302.387.713
Aset neto pada tanggal akuisisi
Kepentingan non-pengendali - entitas anak
Keuntungan pembelian dengan diskon
87.461.574.860
(39.357.708.687)
(29.953.866.173)
Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang
18.150.000.000
PT Cakra Baoli Ferronickel (CBF)
Berdasarkan akta No. 09 tanggal 20 Juni 2014 dari Indah Khaerunnisa, SH., M.Kn, Notaris di
Jakarta, Perusahaan dan Zhejiang Baoli Minning Co. Ltd mendirikan CBF dengan kepemilikan
saham masing-masing sebesar 50,10% dan 49,90%.
CBF bergerak dibidang perdagangan dan perindustrian, dan CBF saat ini dalam pra operasi.
9 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
PT Murui Jaya Perdana (MJP)
MJP didirikan berdasarkan akta No. 49 tanggal 30 Juni 2006 dari Agustri Paruna, S.H., Notaris di
Palangka Raya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-25170 HT.01.01.TH.2006 tanggal
29 Agustus 2009.
MJP bergerak dibidang pertambangan, dan kegiatan utama MJP saat ini dalam bidang
pertambangan zircon.
Pada tanggal 22 Agustus 2014, Perusahaan mengakuisisi 55% saham MJP melalui pengambilan
saham dalam portepel MJP sebanyak 63.250 saham atau sebesar Rp 6.325.000.000. Penilaian
atas nilai wajar aset MJP yang diperoleh pada saat akuisisi telah dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar
& Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 April 2014.
Transaksi ini dicatat sesuai PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis dengan metode pembelian
sebagai berikut:
Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang
Nilai wajar aset neto yang diperoleh
6.325.000.000
90.187.565.516
Keuntungan dari pembelian dengan diskon
(83.862.565.516)
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi sebagai berikut:
Nilai wajar
pada tanggal akuisisi
Aset
Kas dan bank
Piutang lain-lain
Uang muka
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Properti pertambangan
198.290.593
9.850.000
1.745.734.801
3.776.246.460
241.563
4.507.292
161.216.545.091
Jumlah Aset
166.951.415.800
Liabilitas
Utang pajak
Beban akrual
Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Uang muka penjualan
2.225.682.595
1.000.000
649.842.966
Jumlah Liabilitas
2.974.023.953
1.241.563
96.256.829
Aset neto pada tanggal akuisisi
Kepentingan non-pengendali - entitas anak
Keuntungan pembelian dengan diskon
163.977.391.847
(73.789.826.331)
(83.862.565.516)
Nilai wajar imbalan dialihkan - piutang
6.325.000.000
10 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
e. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
PT Cakra Smelter Indonesia (CSI)
Berdasarkan akta No. 06 tanggal 15 September 2014 dari Indah Khaerunnisa, SH., M.Kn, Notaris
di Jakarta, Perusahaan dan Ryan Tayipto mendirikan CSI dengan kepemilikan saham masingmasing sebesar 99,99% dan 0,001%.
Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-25254.40.10.2014 tanggal 18 Desember 2014.
CIS bergerak dibidang perdagangan dan perindustrian, dan CSI saat ini dalam pra operasi.
Twin Pine Management (TPM)
TPM merupakan bagian dari BVI (British Virgin Islands) Business Company yang telah dinyatakan
dalam Certificate of Incorporation (Section 7) tanggal 9 Agustus 2012 dengan No. 1727675.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dibidang investasi dan saat ini investasi terutama
pada Perusahaan pertambangan.
Pada tanggal 8 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 100% saham TPM melalui pembelian
satu lembar saham TPM milik Rami Sadek M Kuwatly dengan biaya perolehan sebesar
USD 200.000. Penilaian atas nilai wajar aset TPM yang diperoleh pada saat akuisisi telah
dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar & Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20
April 2015.
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi sebagai berikut:
Nilai wajar
pada tanggal akuisisi
Aset
Investasi pada entitas asosiasi
Liabilitas
105.967.671.780
-
Aset neto pada tanggal akuisisi
Keuntungan pembelian dengan diskon
105.967.671.780
(103.467.671.780)
Nilai wajar imbalan dialihkan - Kas
f.
2.500.000.000
Izin Usaha Pertambangan
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup memiliki izin usaha pertambangan sebagai berikut
(tidak diaudit):
Jangka
Waktu
(Tahun)
Oleh
Jenis
Izin
Pemegang
27 April 2010
Bupati Solok Selatan
IUPOP
PIT
5
Kabupaten Solok Selatan,
Sumatera Barat
127 Tahun 2010
1 Juni 2010
Walikota Palangka Raya
IUPOP
TIL
10
Kota Palangka Raya,
Kalimantan Tengah
480/DISTAMBEN TAHUN 2009
31 Desember 2009
Bupati Kapuas
IUPOP
MJP
10
Kabupaten Kapuas,
Kalimantan Tengah
No
No
1
540/12/IUP/ESDM/Bup-2010*
2
3
Surat Keputusan
Tanggal
Lokasi
IUPOP : Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi
IUPE : Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
* IUPOP PIT saat ini sedang dalam proses perpanjangan berdasarkan surat permohonan perpanjangan dari PIT kepada Bupati Solok Selatan
tanggal 21 Januari 2015.
g. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan Laporan Keuangan Konsolidasian
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup merupakan tanggung jawab
manajemen dan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi pada tanggal 30 April 2015.
11 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (SAK), meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual, kecuali laporan arus kas
dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan
sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
sesuai
dengan
SAK,
dibutuhkan
 penerapan kebijakan akuntansi;
 jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;
 jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi
akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang
yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi
dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang
signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam
Catatan 3.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata
uang fungsional bagi Perusahaan.
12 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Perubahan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi atas Standar Akuntansi
Keuangan
DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif
pada tanggal 1 Januari 2014 sebagai berikut:
-
ISAK 27 – Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK 28 – Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
PSAK 102 (Revisi 2013) – Akuntansi Murabahah
Standar baru, revisi dan interpretasi ini tidak mengubah kebijakan akuntansi Grup dan tidak
memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau sebelumnya.
Interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 yang berdampak terhadap laporan
keuangan konsolidasi Grup adalah ISAK 29, "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap
Produksi pada Tambang Terbuka".
Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam aktivitas penambangan
terbuka selama tahap produksi.
Interpretasi ini mengharuskan Grup untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika
dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi:
(i)
besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomis masa depan (peningkatan akses menuju
lapisan bijih besi dan zircon) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan
mengalir kepada entitas;
(ii) entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan zircon yang aksesnya telah ditingkatkan;
dan
(iii) biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terkait dengan komponen tersebut dapat
diukur secara andal.
Karena itu, interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas
pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo awal laba pada permulaan periode sajian terawal,
jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen lapisan cadangan teridentifikasi.
Interpretasi tersebut juga mungkin mengharuskan entitas yang saat ini mengalokasikan biaya
pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan
mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka.
ISAK 29 hanya relevan untuk area tambang terbuka yang dimiliki oleh Grup yang meliputi tambang
terbuka bijih besi dan zircon. Pada tanggal 1 Januari 2014, Grup tidak memiliki biaya pengupasan
tanah tangguhan yang dicatat di laporan keuangan. ISAK 29 juga tidak mempengaruhi kebijakan
akuntansi untuk pencatatan biaya pengupasan tanah tahun berjalan.
Atas berlakunya ISAK 29, PSAK 33 (Revisi 2011), "Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum" dinyatakan dicabut.
13 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas
yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Pengendalian ada
apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan
operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan
yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:




kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian;
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau dewan
komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ
tersebut; atau
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris
atau organisasi pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan
komisaris atau organisasi tersebut.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan
dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Laporan
keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Grup yang material telah
dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali
(KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan/atau entitas anak:







menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap Goodwill ) dan liabilitas entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam
komponen laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke
saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai
tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan
kepada KNP juga dicatat di ekuitas. Di ekuitas, dampak tersebut disajikan sebagai transaksi
dengan KNP.
14 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
e. Kombinasi Bisnis
Akuisisi entitas anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya
kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang
diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan
sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara
langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan
dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi
syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar
dari imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan
standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan
sebagai ekuitas tidak dicatat.
Pada tanggal akuisisi, Goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk kepentingan
nonpengendali atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika
nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak diakuisisi, selisih tersebut
diakui dalam komponen laba rugi.
Setelah pengakuan awal, Goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan uji nilai penurunan nilai, Goodwill yang diperoleh dari suatu nilai
kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari
Perusahaan dan/atau entitas yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi
tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke
Unit Penghasil Kas tersebut.
f.
Penjabaran Mata Uang Asing
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur
menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang
fungsional).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional
dan mata uang penyajian Perusahaan.
Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs
pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan
dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset nonmoneter yang diukur pada
nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran
akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen
laba rugi, kecuali selisih penjabaran atas aset keuangan nonmoneter tersedia untuk dijual seperti
saham, yang diakui dalam komponen ekuitas.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, berdasarkan kurs
tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, masing-masing sebesar Rp 13.084 dan Rp 12.440 per
Dolar AS (USD) 1.
15 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.
Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan)
Grup
Hasil usaha dan posisi keuangan dari Grup yang memiliki mata uang fungsional berbeda dengan
mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut:
a. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs
penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;
b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata;
dan
c.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
Mata uang fungsional DD dan TP adalah Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal-tanggal
31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, laporan keuangan entitas anak tersebut dijabarkan
kedalam mata uang pelaporan menggunakan kurs berikut ini (Rupiah penuh):
2015
Akun laporan posisi keuangan
Akun laporan laba rugi
13.084
12.800
2014
12.440
11.817
Selisih kurs yang timbul dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri disajikan
dalam ekuitas. Jika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepaskan, maka selisih kurs yang
berasal dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri tersebut, yang
sebelumnya disajikan dalam ekuitas, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
sebagai bagian dari laba atau rugi penjualan.
Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang timbul dari akuisisi kegiatan usaha luar negeri
diperlakukan sebagai aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan menggunakan
kurs penutup.
g. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
1. langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan
Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup;
atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
2. suatu pihak merupakan asosiasi dengan Grup;
3. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
4. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
5. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1)
atau (4);
16 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)
6. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung
maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
7. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau
entitas yang terkait dengan Grup.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh
kedua belah pihak, dimana persyaratannya mungkin tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan
dengan pihak ketiga.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
h. Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan kas yang
dibatasi penggunaannya.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang lain-lain, beban akrual dan utang sewa pembiayaan.
Klasifikasi
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam pinjaman yang diberikan dan piutang pada saat
pengakuan awal.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non - derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat
untuk menjual segera atau dalam waktu dekat.
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat
pengakuan awal:
(1) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki dua subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan
liabilitas keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan.
(2) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset dan liabilitas keuangan.
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai lancar jika diharapkan akan diselesaikan
dalam waktu 12 bulan, jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Pengakuan dan Pengukuran
Grup pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi
keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui
pada tanggal perdagangan dimana Grup memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset
tersebut.
17 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
h. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya
(untuk pos-pos yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan
awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset
keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai. Liabilitas keuangan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan
yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan.
Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal
pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah
utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama
umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian
dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Penghentian Pengakuan
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
a. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang
diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu
kesepakatan; atau
c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara
substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah
menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas
aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset
keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai
maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan
atau telah kadaluarsa.
18 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
h. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Saling Hapus
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
simultan.
Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas
keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau
dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang
dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai.
Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan
biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi
terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat
perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen
keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas
yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang
memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau
kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, jika dan hanya
jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian
yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan
kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan
nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan
secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan
mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data
yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti
perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup
pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
19 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
h. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman
yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya
diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset
dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan
yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut
(yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset
tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun
penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
i.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang
akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak
digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya.
j.
Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan
atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagilh dalam waktu satu
tahun atau kurang (atau dalam sikius operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan
sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila
dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui
tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun cadangan
digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai
terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami
debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal
bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukkan
adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai
tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal.
Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak
material.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan disajikan dalam beban penurunan nilai.
Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat
ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi
akun cadangan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya
telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap beban penurunan nilai pada laporan laba rugi.
20 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
k. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
neto. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya yang timbul sampai persediaan berada
dalam kondisi dan lokasi saat ini dimana ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Nilai
realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Ketika persediaan dijual, nilai tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di
mana pendapatan terkait diakui.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya
perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing
persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai
persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada
periode penurunan nilai atau kerugian terjadi.
l.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
m. Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun
tidak mengendalikan, dan Grup memiliki 20% atau lebih hak suara, tetapi tidak melebihi 50% hak
suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dikurangi rugi
penurunan nilai, jika ada.
Investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan diukur
berdasarkan nilai wajar aset yang diserahkan, instrumen ekuitas yang diterbitkan atau liabilitas
yang timbul atau diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berhubungan langsung
dengan akuisisi. Goodwill pada entitas asosiasi merupakan selisih lebih yang terkait dengan biaya
perolehan investasi pada entitas asosiasi dengan bagian Grup atas nilai wajar neto aset
teridentifikasi dari entitas asosiasi dan dimasukkan dalam jumlah tercatat investasi.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi
sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga
dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.
Kebijakan akuntansi entitas asosiasi akan disesuaikan, apabila diperlukan, agar konsisten dengan
kebijakan akuntansi Grup. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai
pengurang jumlah tercatat investasi.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah
terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung
besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas
investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada laba rugi.
Investasi pada entitas asosiasi dihentikan pengakuannya apabila Grup tidak lagi memiliki
pengaruh signifikan. Grup mengukur investasi yang tersisa sebesar nilai wajar. Selisih antara
jumlah tercatat investasi yang tersisa pada tanggal hilangnya pengaruh signifikan nilai wajarnya
diakui dalam laba rugi.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan sebagian atau dilusi yang timbul pada
investasi asosiasi dimana pengaruh signifikan masih dipertahankan diakui dalam laba rugi dan
hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan
komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laba rugi.
21 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
n. Aset Tetap
Grup menggunakan model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying value”) aset tetap sebagai
suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap
yang diestimasi sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Peralatan tambang
Sarana dan prasarana
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Mesin
Instalasi internet
4 - 20
4
4
4
4-5
8
4
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan diriviu setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
o. Goodwill
Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak dan merupakan selisih imbalan yang ditransfer terhadap
kepemilikan dalam nilai wajar neto atas aset, liabilitas, dan liabilitas kontinjensi teridentifikasi dan
nilai wajar kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi.
Untuk pengujian penurunan nilai, Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan
pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang
memperoleh alokasi Goodwill menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang Goodwill -nya
dipantau untuk tujuan manajemen internal. Goodwill dipantau pada level segmen operasi.
22 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas, misalnya Goodwill atau aset tak berwujud
yang belum siap untuk digunakan, tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun,
atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan
kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa
nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset
melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai
wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai,
aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat
diidentifikasi.
Jumlah terpulihkan suatu aset adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit
Penghasil Kas dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya, dan dihitung untuk setiap aset
kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari
aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar dari nilai terpulihkannya, maka
aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto
didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam
menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual, digunakan harga penawaran pasar terakhir,
jika tersedia, jika tidak terdapat transaksi tersebut, digunakan model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset, perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau
indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika
ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset
yang diturunkan nilainya. Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain Goodwill diakui jika,
dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah
terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai
tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian
sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas Goodwill tidak dibalik lagi.
q. Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup
memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan
teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:
-
perolehan hak untuk eksplorasi;
kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika;
pengeboran eksplorasi;
pemaritan dan pengambilan contoh; dan
aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan
sumber daya mineral.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada
saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of
interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
(i)
terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut
diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di
area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau
(ii) kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang
memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh,
serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest
tersebut masih berlanjut.
23 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
q. Aset Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas
eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang
dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi
atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada
area of interest yang relevan.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di
atas tidak lagi terpenuhi.
Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada
awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi
setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada
kebijakan akuntansi di atas.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak
disusutkan.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan
adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi
penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan tambang dalam pengembangan”.
Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu
area spesifik dibiayakan pada saat terjadinya.
r.
Properti Pertambangan
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara
terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis
dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada
konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas
tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada
area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti
pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.
“Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun
properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi
sesuai dengan maksud manajemen.
“Tambang dalam pengembangan” tidak diamortisasi sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang
berproduksi”.
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya
produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi”
apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan
dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai
biaya produksi.
24 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
r.
Properti Pertambangan (lanjutan)
“Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta
pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest.
“Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode garis lurus.
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya
diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah
akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.
“Tambang dalam pengembangan” dan “tambang yang berproduksi” diuji penurunan nilainya
dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2p.
s. Transaksi Sewa
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan
substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung
pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu
kondisi berikut terpenuhi:
a) terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut
hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
b) opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam
perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk
dalam masa sewa;
c) terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu
aset tertentu; atau
d) terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan
penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada
tanggal pembaruan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Sewa Pembiayaan - sebagai lesse
Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar
aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah
dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan
dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun
berjalan.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya, kecuali apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir
masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat atau masa sewa,
mana yang lebih pendek.
25 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Transaksi Sewa (lanjutan)
Sewa Operasi - sebagai lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama
masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa
operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
Sewa Operasi - sebagai lesse
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran
sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan
dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
t.
Imbalan Kerja
Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup
sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Grup telah memilih
metode koridor untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10%
dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja
yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian
merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial
yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan
pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan
yang diterima atau piutang.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang dikirimkan kepada pelanggan dan beban
diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
v. Provisi
(i) Provisi pengelolaan, reklamasi lingkungan dan penutupan tambang
Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area
yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok penjualan pada saat
kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut timbul selama penambangan.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atas konstruktif
yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan
setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang
mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan
kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap
produksi juga dibebankan ke beban pokok penjualan, sementara peningkatan kewajban yang
berhubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
26 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
v. Provisi (lanjutan)
(ii) Provisi lain-lain
Provisi untuk biaya restrukturisasi, tuntutan hukum, hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan
yang tidak berkaitan dengan penutupan area pertambangan dan lainnya diakui ketika:



Grup memiliki kewajiban hukum atau konstruktif saat aset kini sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu;
Kemungkinan arus kelua sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
tersebut; dan
Jumlah dapat diestimasi secara andal.
Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa, maka kemungkinan arus keluar untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan secara
keseluruhan kelompok kewajiban walaupun kemungkinan arus keluar untuk setiap pos
kewajiban tersebut kecil, dapat saja terdapat kemungkinan besar dibutuhkan arus keluar
sumber daya untuk menyelesaikan kelompok kewajiban secara keseluruhan. Jika hal itu
terjadi, maka provisi diakui.
Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan
penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut.
Peningkatan provisi sehubungan dengan berlakunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
w. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak
penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak
dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan
atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan
yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak
kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak
yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi,
kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadikan yang diakui, di
luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas),
dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi yang timbul dari akuntansi awal untuk
kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
27 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
x. Laba (Rugi) Per Saham
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk untuk periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan
dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biaya yang dilutif.
y. Segmen Operasi
Segmen operasi disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian. Identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan
internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan
operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a)
b)
c)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas
yang sama);
hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber
daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk.
z.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan
konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan
penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam
laporan keuangan konsolidasian.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah menggunakan pertimbangan,
estimasi dan asumsi terbaiknya atas jumlah tertentu. Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen atas
fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian. Realisasi dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut.
Pertimbangan Akuntansi yang Penting dalam Menerapkan Kebijakan Akuntansi Grup
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan
demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti
diungkapkan pada Catatan 2h.
28 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan,
yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat
aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari
penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan
pengalaman Grup atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan
disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan
teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat
kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor
yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah beban
penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap.
Penurunan nilai aset
Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai
pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari
penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai
untuk menentukan nilai sekarang.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan
keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini
akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian
penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
Imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan
oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan
diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta
liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun
perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan
dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan
badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Aset pajak tangguhan yang direalisasi
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila
terdapat kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang kemungkinan tidak memadai
untuk mengkompensasi seluruh bagian dari aset pajak tangguhan. Namun, jika tidak terdapat
keyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anak akan menghasilkan laba fiskal yang memadai untuk
mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan, aset tersebut tidak diakui di laporan
posisi keuangan.
29 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS
Kas
2015
2014
290.213.811
100.885.449
32.497.283
1.112.061.435
23.017.490
7.741.696
4.474.537
196.043.969
120.401.568
108.405.867
59.299.300
8.192.768
4.660.537
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deposito berjangka - pihak ketiga - Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
10.380.254
1.040.255.983
10.519.015
4.652.462
1.134.253.917
1.109.090.875
Jumlah
3.654.896.406
1.722.151.810
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
7,50%
7,50%
2015
2014
5. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA
PT Almazia Nusantara
PT Visi Utama Mandiri
PT C&D Logistic Group Co. Ltd
PT Iason Dunia
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
20.072.567.446
13.188.895.313
1.457.719.077
2.565.643.741
20.072.567.446
13.338.895.313
1.457.719.077
32.940.600
37.284.825.577
(21.530.286.523)
34.902.122.436
(21.530.286.523)
15.754.539.054
13.371.835.913
Jumlah - bersih
Rincian piutang usaha berdasarkan jatuh tempo sebagai berikut:
2015
Telah jatuh tempo:
31 sampai 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Bersih
30 2014
2.565.643.741
34.719.181.836
32.940.600
34.869.181.836
37.284.825.577
(21.530.286.523)
34.902.122.436
(21.530.286.523)
15.754.539.054
13.371.835.913
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA (lanjutan)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebagai berikut:
2015
2014
Saldo awal tahun
Penambahan
1.457.719.077
-
1.457.719.077
Saldo akhir tahun
1.457.719.077
1.457.719.077
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh piutang usaha dalam mata uang rupiah.
Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing-masing pelanggan akhir tahun,
manajemen berkeyakinan bahwa nilai cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
6. PIUTANG LAIN-LAIN
2015
Pihak berelasi - Rupiah (Catatan 30)
Pemegang Saham
Redstone Resources Pte, Ltd
2014
1.141.165.355
75.615.015
75.615.015
Pihak ketiga
Rupiah
PT Rajawali Agro Andalan Nusantara
PT Horizon Agro Industry
Budianto Karwelo
Harun Abidin
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 300.000.000)
Dolar Amerika Serikat
PT Investasi Mandiri Interzircon
183.300.000.000
30.203.663.000
1.108.165.355
478.500.000
91.949.663
183.300.000.000
30.203.663.000
1.108.165.355
500.000.000
558.524.740
75.576.237
75.576.237
Sub-jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
215.257.854.255
(263.192.272)
215.670.353.095
(263.192.272)
Bersih
214.994.661.983
215.407.160.823
Jumlah
216.211.442.353
215.482.775.838
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain sebagai berikut:
2015
2014
Saldo awal tahun
Penambahan
(263.192.272)
-
(263.192.272)
Saldo akhir tahun
(263.192.272)
(263.192.272)
31 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
Piutang PT Rajawali Agro Andalan Nusantara (RAAN) merupakan piutang atas divestasi saham
PT Horizon Agro Industry (HAI) yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2011.
Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 30 Desember 2011 dari Dahlia, SH., notaris di Jakarta. Perusahaan
telah menandatangani Pemindahan Hak-Hak Atas Saham HAI kepada RAAN, dimana Perusahaan
telah menjual 100% hak kepemilikan HAI dengan harga jual sebesar Rp 750.000.000.000. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah menerima pembayaran atas transaksi divestasi
tersebut sebesar Rp 566.700.000.000. Berdasarkan amandemen pembiayaan pengikatan jual beli
No. 003/CKRA.RAANNI/2012 tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan dan RAAN sepakat bahwa RAAN
akan memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 28 Juni
2013. Pada tanggal 25 Juni 2014, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 29 Juni 2015.
Berdasarkan perjanjian pengakuan utang tanggal 30 Desember 2010, disepakati utang HAI kepada
Perusahaan akan dilunasi 14 hari setelah pemberitahuan dari Perusahaan yang kemudian diubah
dengan Amandemen Perjanjian Pengakuan Hutang No. 004CKRA.HAINI/2012 tanggal 25 Juni 2012,
Perusahaan dan HAI sepakat bahwa HAI akan memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan dalam
jangka waktu paling lambat tanggal 28 Juni 2013. Sampai dengan tanggaI 31 Desember 2014, HAI
telah memenuhi kewajibannya sebesar Rp 175.345.000.000. Pada tanggal 25 Juni 2014, perjanjian ini
telah diperpanjang sampai dengan 29 Juni 2015.
7. PERSEDIAAN
2015
2014
Barang jadi
Bahan baku
Barang dalam proses
Tanah matang
Suku cadang dan bahan pembantu
8.614.844.104
6.364.713.793
5.726.862.008
582.328.777
71.384.461
12.877.566.809
2.831.530.711
3.850.218.893
582.328.777
5.637.370
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
21.360.133.143
(582.328.777)
20.147.282.560
(582.328.777)
Bersih
20.777.804.366
19.564.953.783
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan tersebut cukup memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan.
Perusahaan belum mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian akibat kehilangan,
kerusakan dan risiko kerugian lainnya, dengan pertimbangan risiko yang tidak signifikan sehingga
manfaat yang diterima tidak sesuai dengan biayanya.
32 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
2015
2014
Uang muka pembelian persediaan
Biaya dibayar dimuka (masing-masing
di bawah Rp 100.000.000)
13.032.750.369
11.911.701.873
311.460.642
119.497.742
Jumlah
13.344.211.011
12.031.199.615
9. UANG MUKA PROYEK
Pada tanggal 18 Desember 2014, CSI dan ShanXi SuoEr technology company (ShanXi) sebagai
kontraktor menandatangani perjanjian konstruksi Pig Iron Smelting Plant dengan kapasitas sebesar
150.000 ton per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2016 (tahap mulai berproduksi).
Harga kontrak adalah sebesar USD 60.000.000 (CIP) termasuk biaya pengangkutan laut, asuransi,
pajak dan lainnya dengan pembayaran awal minimum sebesar 25 % dari harga kontrak sebagai
deposit. Berdasarkan surat ShanXi kepada CBF tanggal 22 Desember 2014, ShanXi telah menyetujui
CBF untuk mentransfer dana sebesar Rp 181.800.000.000 ke rekening PT Bank Sinarmas Tbk atas
nama PT Sinarmas Securities.
Pada tanggal 15 September 2014, CBF dan Brighten Sun Holding Corporation (Brighten) sebagai
kontraktor menandatangani perjanjian konstruksi Ferro Nickel Smelting Plant atau konstruksi
peleburan besi dengan kapasitas sebesar 37.000 ton pertahun dengan jangka waktu sampai dengan
30 Juni 2017 (tahap mulai berproduksi). Harga kontrak adalah sebesar USD 58.000.000 (CIP)
termasuk biaya pengangkutan laut, asuransi, pajak dan lainnya dengan pembayaran awal minimum
sebesar 25% dari harga kontrak sebagai deposit. Berdasarkan surat Brighten kepada CBF tanggal
25 Juni 2014, Brighten telah menyetujui CBF untuk mentransfer dana sebesar Rp 172.845.000.000 ke
rekening PT Bank Sinarmas Tbk atas nama PT Sinarmas Securities.
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Persentase
kepemilikan
PT Tambang Benua Alam Raya (TBR)
PT Silangkop Nusa Raya (SNR)
PT Ketungau Nusa Raya (KNR)
2014
Entitas anak
diakuisisi
Biaya perolehan
25,00
24,80
24,80
Bersih
Saldo pada tanggal
31 Desember 2014
-
104.733.441.036
547.121.650
687.109.093
104.733.441.036
547.121.650
687.109.093
-
105.967.671.779
105.967.671.779
Aktivitas dan informasi keuangan entitas asosiasi sebagai berikut:
Entitas asosiasi
TBR
SNR
KNR
Domisili
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat
Aktivitas utama
Pertambangan
Pertambangan
Pertambangan
Aset
15.911.033.680
4.609.803.720
-
Seluruh investasi saham pada SNR, KNR dan TBR berasal dari TPM, entitas anak.
33 Liabilitas
13.692.981.680
2.403.681.680
-
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP
2014
Entitas anak
diakuisisi
Saldo awal
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Peralatan tambang
Sarana dan prasarana
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Mesin
Instalasi internet
Aset dalam penyelesaian
Bangunan
Mesin
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
Mesin
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan tambang
Sarana dan prasarana
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Mesin
Instalasi internet
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
Mesin
Jumlah
Jumlah tercatat
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
959.858.423
9.720.922.686
37.908.646
1.541.592.000
2.455.887.852
31.162.920
526.000.000
501.222.333
801.692.900
123.916.043
17.180.782.700
-
13.500.000
181.471.600
92.776.578
13.500.000
-
1.528.537.997
16.124.547
-
1.174.924.858
-
539.500.000
1.642.552.356
9.720.922.686
37.908.646
1.989.671.761
2.656.455.926
17.194.282.700
31.162.920
-
35.767.000
204.203.632
63.580.000
-
-
204.203.632
99.347.000
357.500.000
-
1.174.924.858
-
1.105.150.000
250.800.000
-
15.104.832.527
20.344.305.834
1.924.981.810
1.544.662.544
-
35.829.457.627
479.929.208
4.755.107.613
18.954.326
770.796.000
2.075.327.536
15.581.464
104.516.987
479.663.314
108.176.407
3.805.071.787
-
440.232.044
2.430.230.671
9.477.161
410.666.990
199.224.375
1.610.688.377
7.790.730
959.593.331
9.385.268
-
1.174.924.851
-
1.024.678.239
7.185.338.284
28.431.487
1.876.457.824
2.373.343.050
5.415.760.164
23.372.194
37.239.583
-
982.761.548
-
458.962.761
10.450.000
-
8.152.935.730
5.480.190.043
5.577.723.109
968.978.599
6.951.896.797
(1.174.924.858)
-
(1.174.924.851)
-
1.462.650.000
250.800.000
304.039.041
10.450.000
18.241.870.283
17.587.587.344
34 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2014
Entitas anak
diakuisisi
Saldo awal
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Peralatan tambang
Sarana dan prasarana
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Mesin
Instalasi internet
Aset dalam penyelesaian
Bangunan
Mesin
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
Mesin
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan tambang
Sarana dan prasarana
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Mesin
Instalasi internet
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan
Mesin
Jumlah
Jumlah tercatat
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
959.858.423
9.720.922.686
37.908.646
1.541.592.000
2.455.887.852
31.162.920
526.000.000
501.222.333
801.692.900
123.916.043
17.180.782.700
-
13.500.000
181.471.600
92.776.578
13.500.000
-
1.528.537.997
16.124.547
-
1.174.924.858
-
539.500.000
1.642.552.356
9.720.922.686
37.908.646
1.989.671.761
2.656.455.926
17.194.282.700
31.162.920
-
35.767.000
204.203.632
63.580.000
-
-
204.203.632
99.347.000
357.500.000
-
1.174.924.858
-
1.105.150.000
250.800.000
-
15.104.832.527
20.344.305.834
1.924.981.810
1.544.662.544
-
35.829.457.627
479.929.208
4.755.107.613
18.954.326
770.796.000
2.075.327.536
15.581.464
104.516.987
479.663.314
108.176.407
3.805.071.787
-
440.232.044
2.430.230.671
9.477.161
410.666.990
199.224.375
1.610.688.377
7.790.730
959.593.331
9.385.268
-
1.174.924.851
-
1.024.678.239
7.185.338.284
28.431.487
1.876.457.824
2.373.343.050
5.415.760.164
23.372.194
37.239.583
-
982.761.548
-
458.962.761
10.450.000
-
8.152.935.730
5.480.190.043
5.577.723.109
968.978.599
6.951.896.797
(1.174.924.858)
-
(1.174.924.851)
-
1.462.650.000
250.800.000
304.039.041
10.450.000
18.241.870.283
17.587.587.344
Pada tahun 2014, terdapat penambahan aset tetap yang berasal dari MJP dan TIL, entitas anak yang
diakuisisi.
TIL, entitas anak memiliki tanah seluas 1 hektar yang masih atas nama pihak ketiga. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan perubahan hak kepemilikan atas tanah karena seluruh
tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti yang memadai.
Berdasarkan penelaahan aset tetap pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
peristiwa atau perubahan keadaan mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
Grup belum mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kerugian akibat kehilangan, kerusakan dan
risiko kerugian lainnya.
Aset tetap TIL sebesar Rp 13.027.661.567 dijaminkan sehubungan dengan pinjaman dari PT Alam
Nusa Zenta (Catatan 15).
35 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PROPERTI PERTAMBANGAN
2015
Tambang yang
berproduksi
Tambang dalam
pengembangan
Jumlah
Biaya perolehan
Saldo awal
Penambahan dari entitas anak diakuisisi
4.111.337.666
-
15.961.905.690
229.448.368.969
20.073.243.356
229.448.368.969
Saldo akhir
4.111.337.666
245.410.274.659
249.521.612.325
Akumulasi amortisasi
Saldo awal
Penambahan dari entitas anak diakuisisi
Amortisasi
-
(15.961.905.690)
(4.329.828.970)
(21.175.544.926)
(15.961.905.690)
(4.329.828.970)
(21.175.544.926)
Jumlah
-
(41.467.279.586)
(41.467.279.586)
Penyisihan atas penurunan nilai
(4.111.337.666)
Saldo akhir
(4.111.337.666)
Jumlah tercatat
-
Tambang dalam
pengembangan
-
(4.111.337.666)
(41.467.279.586)
(45.578.617.252)
203.942.995.073
203.942.995.073
2014
Tambang yang
berproduksi
Jumlah
Biaya perolehan
Saldo awal
Penambahan dari entitas anak diakuisisi
4.111.337.666
-
15.961.905.690
229.448.368.969
20.073.243.356
229.448.368.969
Saldo akhir
4.111.337.666
245.410.274.659
249.521.612.325
Akumulasi amortisasi
Saldo awal
Penambahan dari entitas anak diakuisisi
Amortisasi
-
(15.961.905.690)
(4.329.828.970)
(21.175.544.926)
(15.961.905.690)
(4.329.828.970)
(21.175.544.926)
Jumlah
-
(41.467.279.586)
(41.467.279.586)
Penyisihan atas penurunan nilai
(4.111.337.666)
Saldo akhir
(4.111.337.666)
Jumlah tercatat
-
-
(4.111.337.666)
(41.467.279.586)
(45.578.617.252)
203.942.995.073
203.942.995.073
Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut:
Beban kerugian penurunan nilai tambang dalam pengembangan sebesar Rp 4.111.337.666 dicatat
sebagai kerugian penurunan nilai property pertambangan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai properti pertambangan tahun 2014.
36 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. GOODWILL
2015
Saldo awal
Perolehan goodwill
Penyisihan penurunan nilai
Saldo akhir
2014
542.492.994.258
(453.063.737.578)
542.492.994.258
(453.063.737.578)
89.429.256.680
89.429.256.680
Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual seluruh UPK
melebihi nilai tercatatnya. Oleh sebab itu, Grup mengakui beban penurunan nilai Goodwill sebesar
Rp 453.063.737.578.
Nilai wajar Goodwill pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 89.429.256.680 (ekuivalen
USD 7.188.847). Penilaian atas nilai wajar Goodwill tersebut dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar &
Raymond, penilai independen dalam laporannya tanggal 20 April 2015.
14. ASET LAIN-LAIN
2015
2014
Jaminan reklamasi
Biaya ditangguhkan
206.967.074
-
206.967.074
-
Jumlah
206.967.074
206.967.074
2015
2014
15. UTANG LAIN-LAIN
Pihak berelasi (Catatan 30)
Aspire Horizon Ltd
Lain-lain
2.642.695.378
105.443.861
1.614.000.000
105.443.861
Sub-jumlah
2.748.139.239
1.719.443.861
Pihak ketiga
PT Alam Nusa Zenta
PT Tata Arta
Lain-lain
5.992.705.166
1.251.000.000
331.094.878
5.780.066.666
1.251.000.000
766.279.283
Sub-jumlah
7.574.800.044
7.797.345.949
10.322.939.283
9.516.789.810
Jumlah
Utang kepada PT Alam Nusa Zenta merupakan pinjaman modal kerja TIL dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 10.000.000.000 jatuh tempo tanggal 14 Mei 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar
18% per tahun dan dijamin dengan:
- Jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) dari TIL dan atau penjamin dan atau pemilik jaminan,
senilai seluruh aset TIL.
- Seluruh hasil tambang yang dihasilkan dari tambang TIL dan atau penjamin dan atau pemilik
jaminan.
37 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UANG MUKA PENJUALAN
Akun ini merupakan pembayaran diterima dimuka dari pelanggan.
17. BEBAN AKRUAL
2015
2014
Gaji
Royalti
Lain-lain
470.266.794
159.032.311
549.127.129
179.494.008
64.999.636
Jumlah
629.299.105
793.620.773
18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Grup mengadakan beberapa perjanjian untuk pembiayaan kendaraan dan mesin dengan PT Bank
Jasa Jakarta, PT Astra Sedaya Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT BFI Finance
Indonesia Tbk sebagai berikut:
2015
2014
Bank Jasa Jakarta
Astra Sedaya Finance
PT MLCI
PT BFI
117.599.940
170.885.579
258.028.415
117.947.472
139.649.940
192.246.277
274.575.003
161.156.868
Jumlah
664.461.406
767.628.088
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Grup menghitung dan membukukan liabilitas imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai
dengan Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Jumlah karyawan yang berhak atas
imbalan kerja tersebut adalah sebanyak 3 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014.
Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi
persyaratan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang.
20. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP
Penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup terkait bagian jumlah yang masih
harus dibayar atas estimasi biaya pengelolaan lingkungan dan penutupan tambang yang akan terjadi
pada akhir umur tambang.
Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010 yang mengharuskan Grup menyediakan jaminan keuangan
atau jaminan reklamasi. Peraturan tersebut mengharuskan setiap perusahaan pertambangan yang
beroperasi di Indonesia untuk melakukan studi tahunan yang memperkirakan besarnya jumlah biaya
reklamasi dan melaporkan rencana reklamasinya kepada Pemerintah. Rencana tersebut mencakup
perkiraan biaya dari pekerjaan untuk pemulihan lahan tambang bila dikerjakan oleh kontraktor luar.
Untuk setiap pekerjaan yang tidak dilaksanakan sendiri oleh Perusahaan sesuai dengan rencana pada
periode tersebut, Pemerintah dapat menuntut pembayaran untuk pekerjaaan yang masih harus
dikerjakan oleh para kontraktor. Jaminan tersebut dapat berupa rekening bersama, deposito
berjangka, bank garansi atau, pada kondisi tertentu yang menyangkut perusahaan-perusahaan publik,
dapat berupa cadangan akuntansi yang dicatat dalam buku perusahaan.
38 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Grup telah memiliki jaminan reklamasi
atas penambangan bijih besi yang dilakukan entitas anak dalam bentuk rekening giro di PT Bank
Nagari masing-masing sebesar Rp 206.967.074 membentuk dan cadangan provisi reklamasi masingmasing sebesar Rp 697.600.635.
21. MODAL SAHAM
Berdasarkan daftar pemegang saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Sinartama
Gunita, susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
sebagai berikut:
Jumlah
Saham
Nama Pemegang Saham
Saham Seri A (nilai nominal Rp 250)
Redstone Resources Pte. Ltd
Credit Suisse AG Singapore Trust
KG Investments Asia Ltd
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
2015 dan 2014
Persentase
Kepemilikan (%)
Jumlah
3.790.349.146
850.151.390
301.225.600
155.894.954
74,23
16,65
5,90
3,05
947.587.286.500
212.537.847.500
75.306.400.000
38.973.738.500
Sub-jumlah
Saham Seri B (nilai nominal Rp 125)
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
5.097.621.090
99,84
1.274.405.272.500
8.400.000
0,16
1.050.000.000
Jumlah
5.106.021.090
100,00
1.275.455.272.500
22. BIAYA EMISI SAHAM
Akun ini merupakan akumulasi dari biaya yang timbul dalam rangka penawaran umum saham
Perusahaan (Catatan 1d).
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Akun ini merupakan hak kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan bagian laba (rugi) bersih
entitas anak dengan rincian sebagai berikut:
Entitas anak
Saldo awal
Entitas
anak diakuisisi
2014
Piutang
setoran modal
Bagian
rugi bersih
Saldo akhir
PIT
MJP
TIL
CBF
CSI
3.197.765.039
-
73.789.826.331
39.357.708.687
172.155.000.000
1.000.000
(172.105.000.000)
-
(1.194.047.988)
(5.841.545.409)
(6.410.535.460)
(18.513.898)
(64)
2.003.717.051
67.948.280.922
32.947.173.227
31.486.102
999.936
Jumlah
3.197.765.039
285.303.535.018
(172.105.000.000)
(13.464.642.819)
102.931.657.238
24. PENJUALAN BERSIH
2015
2014
Lokal
Ekspor
4.122.937.669
11.811.858.202
7.906.069.583
Jumlah
15.934.795.871
7.906.069.583
39 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
2015
2014
Beban Pokok Penjualan
8.540.312.743
7.217.584.569
Jumlah
8.540.312.743
7.217.584.569
Pembelian kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian barang jadi dan bahan
baku adalah pembelian kepada MJP (sebelum menjadi entitas anak) sebesar Rp 13.088.535.461 atau
54,42%
untuk
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2014.
26. BEBAN USAHA
2015
Beban penjualan
Biaya pengangkutan dan pengiriman
Operasional pemasaran
Kontainer
Biaya hauling
Demurage
Jumlah
Beban umum dan administrasi
Amortisasi
Gaji dan tunjangan
Biaya survey
Perjalanan dinas dan transportasi
Biaya rumah tangga
Penyusutan
Jasa profesional
Sewa
Biaya retribusi
Legal dan perijinan
Persiapan dan publikasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Jamuan dan sumbangan
Lain-lain
Jumlah
Jumlah beban usaha
40 2014
15.700.000
-
-
15.700.000
-
901.450.694
87.569.469
149.844.118
305.498.140
196.500.000
130.921.130
107.511.100
72.019.000
121.000.000
26.607.480
29.030.300
77.393.796
1.146.725.622
452.943.144
119.633.690
170.390.436
614.412.000
107.835.096
15.567.900
30.849.300
30.837.200
54.138.690
11.450.000
249.559.382
2.205.345.227
3.004.342.460
2.221.045.227
3.004.342.460
PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PENGHASILAN (BEBAN) LAINNYA
2015
2014
Keuntungan penjualan aset tetap
Pendapatan lain-lain - bersih
(65.404.531)
33.000.000
456.074.843
Jumlah penghasilan (beban) lainnya
(65.404.531)
489.074.843
28. PERPAJAKAN
Utang Pajak
2015
2014
Pajak kini - entitas anak
Tahun 2013
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 4(2)
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Bumi dan Bangunan
Denda pajak
512.460.250
66.979.516
571.221.879
37.934.960
10.500.000
1.358.984.643
947.325.383
297.760.657
1.359.477.643
947.325.383
202.692.117
Jumlah
3.803.167.288
3.833.220.483
512.460.250
103.388.611
707.876.479
Pajak Tangguhan
Rincian aset pajak tangguhan sebagai berikut:
31 Desember 2013
5.018.141.862
145.582.194
220.344.037
3.223.366.908
79.931.576
5.018.141.862
145.582.194
220.344.037
3.303.298.484
(220.337.084)
10.499.975
881.368.971
5.018.141.862
145.582.194
6.953
10.499.975
4.184.667.455
8.607.435.001
79.931.576
8.687.366.577
671.531.862
9.358.898.439
(8.387.090.964)
(671.531.862)
(9.058.622.826)
1 Januari 2013
Perusahaan
Piutang
Persediaan
Aset tetap
Sewa pembiayaan
Rugi fiskal
Jumlah
Aset pajak tangguhan belum
ditentukan manfaatnya
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian
Dikreditkan
ke laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian
(8.387.090.964)
-
31 Desember 2014
Bersih
Entitas anak
220.344.037
123.203.003
79.931.576
-
300.275.613
123.203.003
-
300.275.613
123.203.003
Jumlah - bersih
343.547.040
79.931.576
423.478.616
-
423.478.616
Pada tanggal 31 Desember 2014, entitas anak memiliki aset pajak tangguhan sebesar
Rp 7.481.514.504 yang dapat dimanfaatkan dengan laba kena pajak periode mendatang.
Berdasarkan proyeksi manajemen entitas anak, laba kena pajak periode mendatang tidak akan
tersedia untuk mengkompensasi seluruh aset pajak tangguhan tersebut sehingga hanya mengakui
aset pajak tangguhan sebesar Rp 123.203.003.
41 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Administrasi Pajak di Indonesia
Jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan tahun 2013 belum sesuai dengan jumlah yang dilaporkan
pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2013 dan Perusahaan
akan melakukan pembetulan SPT, sedangkan jumlah rugi fiskal Perusahaan tahun 2014
didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak
penghasilan badan.
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, entitas-entitas di dalam Grup yang
berdomisili di Indonesia menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak
yang terutang secara individu. Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah
jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya,
jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari
tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima
tahun sejak saat terutangnya pajak.
Surat Ketetapan Pajak
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk
tahun 2008 atas pajak penghasilan (PPh) badan sebesar Rp 16.916.444.367 dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 5.687.964.278 serta Surat Tagihan Pajak (STP) PPN
sebesar Rp 799.807.535.
Pada tanggal 25 Oktober 2010, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut
masing-masing dalam surat No. 096/DIR/CKRNX/2010 dan No. 095/DIR/CKRA/X/2010.
Berdasarkan Surat Keputusan DJP No. KEP-2637/VVPJ.07/2011 dan No. KEP 2769/WPJ.07/
2011 tanggal 7 Nopember 2011, DJP menyatakan menolak atas keberatan Perusahaan.
Pada tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan telah mengajukan banding kepada pengadilan pajak
atas penolakan keberatan tersebut.
Pada tanggal 12 Januari 2015, Perusahaan telah menerima Surat Pelaksanaan Putusan Banding
(SP2B) dari DJP atas putusan No. Put-57650/PP/M.VIIIA/16/2014 tanggal 10 Desember 2014
yang menyatakan bahwa PPN dan PPh badan kurang bayar beserta sanksi administrasi masingmasing sebesar Rp 89.311.530 dan Rp 14.028.748.
29. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
Laba (rugi) bersih per saham dasar/dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih
yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa/dilusian yang beredar pada periode bersangkutan sebagai berikut:
2015
2014
Laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (lembar)
2.022.236.744
5.106.021.090
(4.268.788.353)
5.106.021.090
Laba (rugi) bersih per saham dasar
Rata-rata tertimbang saham dilusian yang beredar (lembar)
0,40
5.106.021.090
(0,84)
5.106.021.090
0,40
(0,84)
Laba (rugi) bersih per saham dilusian
30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut:
42 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sifat Hubungan Pihak
Berelasi
Pihak Berelasi
Aspire Horizon Ltd
Entitas
induk
Perusahaan
akhir
Redstone Resources Pte. Ltd
Pemegang saham
Transaksi
Pinjaman tanpa bunga, tanpa
jaminan dan dapat dibayar
sewaktu-waktu (repayable on
demand)
Biaya yang dibayarkan terlebih
dahulu
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dianggap sebagai personil manajemen kunci. Remunerasi
untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebesar Rp 1.573.788.125 untuk tahun 2014.
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan:
2015
2014
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan
Pinjaman dan piutang:
Kas dan setara kas
Piutang usaha pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jaminan reklamasi
3.654.896.406
15.754.539.054
3.654.896.406
15.754.539.054
1.722.151.810
13.371.835.913
1.722.151.810
13.371.835.913
1.216.780.370
214.994.661.983
206.967.074
1.216.780.370
214.994.661.983
206.967.074
75.615.015
215.482.737.060
206.967.074
75.615.015
215.482.737.060
206.967.074
Jumlah
235.827.844.886
235.827.844.886
230.859.306.872
230.859.306.872
2.748.139.244
7.574.800.044
629.299.105
664.461.406
2.748.139.244
7.574.800.044
629.299.105
664.461.406
1.719.443.861
7.797.345.949
793.620.773
767.628.088
1.719.443.861
7.797.345.949
793.620.773
767.628.088
22.792.152
22.792.152
22.792.152
22.792.152
11.639.491.951
11.639.491.951
11.100.830.823
11.100.830.823
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan lain-lain:
Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Beban akrual
Utang sewa pembiayaan
Utang lain-lain pihak berelasi jangka panjang
Jumlah
Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Nilai wajar liabilitas keuangan seperti utang lain-lain dan beban akrual adalah sebesar nilai tercatat
karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Nilai wajar dari utang sewa pembiayaan dihitung menggunakan arus kas yang didiskontokan
berdasarkan suku bunga pasar.
43 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL
RISIKO KEUANGAN
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup (termasuk nilai tukar mata
uang asing dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan
secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian
bagi Grup.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar
kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko
nilai tukar dan risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Faktor-faktor Risiko Keuangan
a.
Risiko Pasar
Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan
kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran
mata uang asing. Eksposur Grup terhadap risiko nilai tukar terutama berkaitan dengan kas dan
setara kas dan piutang lain-lain dalam mata uang asing.
Risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah minimum.
Risiko Harga
Grup terekspos terhadap perubahan harga bijih besi dan zircon. Hal ini belum diatasi dengan
melakukan kontrak lindung nilai terhadap penjualan bijih besi dan zircon. Operasi dan kinerja
keuangan Grup dapat dipengaruhi harga bijih besi dan zircon, yang pada dasarnya juga
tergantung pada permintaan dan penawaran bijih besi dan zircon di dunia dan faktor-faktor lainnya.
Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan melakukan penjualan di masa depan pada tingkat
harga tertentu.
b. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau
pihak yang gagal memenuhi liabilitas kontrak finalnya. Risiko kredit terutama melekat pada kas di
bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Kualitas kredit dari piutang usaha dan piutang lain-lain
tidak mengalami penurunan nilai dapat diperkirakan dengan mengacu pada data terkait tingkat
gagal bayar penerbit aset keuangan masing-masing sebesar Rp 13.371.835.913 dan
Rp 215.482.737.060. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan
dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima
untuk pelanggan individu, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan
secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kredit macet.
Maksimum eksposur risiko kredit dari aset keuangan sebagai berikut:
44 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
Jumlah Bruto
Jumlah Neto
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jaminan reklamasi
3.654.896.406
15.754.539.054
1.722.151.810
13.371.835.913
1.216.780.370
214.994.661.983
206.967.074
75.615.015
215.482.737.060
206.967.074
Jumlah
235.827.844.886
230.859.306.872
c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika posisi arus kas Grup tidak cukup untuk menutup
liabilitas yang jatuh tempo. Grup mengelola profil likuiditasnya secara berhati-hati untuk dapat
menjaga keseimbangan antara kesinambungan pendanaan dari utang kepada pihak berelasi
dengan jumlah kas dan setara kas yang cukup untuk menanggung aktivitas usaha dengan waktu
yang tepat.
Grup juga memantau likuiditasnya dengan menganalisis profil aset dan liabilitas yang akan jatuh
tempo.
Berikut adalah profil liabilitas Grup pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan periode jatuh
tempo:
2014
Periode jatuh tempo
Nilai tercatat
Tidak mempunyai
jatuh tempo
kontraktual
Kurang dari
1 bulan
1-3
bulan
3-6
bulan
6 - 12
bulan
Lebih dari
12 bulan
Aset Keuangan
Pinjaman dan piutang:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jaminan reklamasi
3.654.896.406
15.754.539.054
-
613.060.935
-
1.109.090.875
-
-
15.754.539.054
-
1.216.780.370
214.994.661.983
206.967.074
-
-
-
-
1.216.780.370
214.994.661.983
206.967.074
-
Jumlah Aset Keuangan
235.827.844.886
-
613.060.935
1.109.090.875
-
232.172.948.481
-
629.299.105
-
629.299.105
-
-
-
-
2.748.139.244
7.574.800.044
664.461.406
-
-
-
-
1.719.443.861
7.574.800.044
338.367.471
326.093.935
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan lain-lain:
Beban akrual
Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang sewa pembiayaan
Utang lain-lain - pihak berelasi jangka panjang
Jumlah Liabilitas Keuangan
22.792.152
-
-
-
-
-
22.792.152
11.639.491.951
-
629.299.105
-
-
9.632.611.376
326.093.935
PENGELOLAAN MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Kebijakan pengelolaan modal Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi
ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan
jumlah besaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan
pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama
periode penyajian.
45 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN
Grup mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi empat segmen usaha yang terdiri atas
pertambangan, perdagangan, investasi dan pabrik smelter.
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan
keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi
berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada
laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan
pendanaan) dan pajak penghasilan Grup dikelola secara grup dan tidak dialokasikan kepada segmen
operasi.
Informasi mengenai segmen usaha dan geografis Grup sebagai berikut:
2014
Pertambangan
Perdagangan
Pabrik Smelter
Investasi
Eliminasi
Jumlah
a. Laba (rugi) usaha segmen
Pendapatan usaha
Penjualan
30.592.100.041
9.781.139.964
-
Hasil segmen
Lain-lain - bersih
(12.446.194.093)
(9.550.213.522)
(12.844.152.389)
(138.295.052)
(48.824.000)
Rugi sebelum pajak penghasilan
Beban pajak
(21.996.407.615)
-
(12.982.447.441)
(21.996.407.615)
(12.982.447.441)
-
(9.781.068.058)
30.592.171.947
(266.990.897.878)
22.552.868.226
(25.290.346.482)
(254.175.362.226)
(48.824.000)
(266.990.897.878)
-
22.552.868.226
-
(279.465.708.708)
-
(48.824.000)
(266.990.897.878)
22.552.868.226
(279.465.708.708)
Informasi segmen lainnya
Pengeluaran modal
1.924.981.810
-
354.645.000.000
-
-
356.569.981.810
Penyusutan dan amortisasi
15.176.660.685
11.337.547.600
-
239.069.750
-
26.753.278.035
Aset segmen
59.844.137.160
44.924.663.623
356.461.198.000
1.054.521.477.104
(479.100.399.485)
1.036.651.076.402
Liabilitas segmen
13.323.769.920
3.501.816.864
15.022.000
32.513.740.935
(32.664.826.934)
16.689.522.785
17.971.025.291
12.621.074.750
9.781.139.964
-
-
-
(9.781.068.058)
-
17.971.097.197
12.621.074.750
30.592.100.041
9.781.139.964
-
-
b. Aset dan liabilitas segmen
c. Informasi geografis
Penjualan bersih
Indonesia
Negara-negara asing
Jumlah penjualan sesuai laporan
laba rugi komprehensif
konsolidasian
-
30.592.171.947
34. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
Saat ini entitas anak Dunestones Developments S.S. (DD) melakukan kontrak kerjasama dengan
beberapa perusahaan pertambangan sebagai berikut:

Zhongrui Mining Industry (HK) Co. Limited ("ZMI"), dalam Perjanjian Jual Beli Pasir Besi
No. 011/ZR-DDNI/2013 tanggal 17 Juni 2013. DD menyetujui untuk membeli pasir besi dari ZMI,
dengan jumlah minimum sebanyak 50.000 MT/bulan dan/atau 600.000 MT/tahun. Jangka waktu
untuk memulai transaksi jual beli adalah Januari 2014. Jika ZMI tidak memenuhi jumlah minimum
kuantitas, ZMI akan dikenakan penalti sebesar selisih kekurangan kuantitas dikali USD 3. DD dan
ZMI sepakat bahwa harga jual pasir besi dengan kadar Fe 55% (tidak lebih rendah dari 53%) yaitu
sebesar USD 48/MT. Setiap perubahan +/- 1 Fe akan mempengaruhi harga sebesar +/- USD 3.
Harga ini akan disesuaikan berdasarkan harga pasir besi di mysteel.com secara CFR dan akan
ditinjau per tiga bulan. Harga ini hanya dapat dijalankan jika harga impor pasir besi di mysteel.com
tidak lebih rendah dari USD 120/MT. ZMI tidak dapat menjual pasir besi miliknya ke pihak lain, jika
46 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DD menyerahkan uang muka pembelian minimal sebesar USD 715.000 paling lambat 6 bulan
sejak ditandatangani perjanjian ini. Pada tanggal 15 Juli 2013, DD telah menyerahkan uang muka
sebesar USD 715.000 kepada ZMI.

PT Katingan Surya Harapan ("KSH"), dalam Perjanjian Jual Beli Bijih Besi No. 012/KSHDD/V1/2013 tanggal 17 Juni 2013. DD menyetujui untuk membeli bijih besi yang dihasilkan KSH,
dengan jumlah minimum sebanyak 20.000 MT/bulan dan/atau 240.000 MT/tahun. Jika KSH tidak
memenuhi jumlah minimum kuantitas, KSH akan dikenakan penalti sebesar selisih kekurangan
kuantitas dikali USD 5. DD dan KSH sepakat bahwa harga jual bijih besi dengan kadar Fe 55%
(tidak lebih rendah dari 53%) yaitu sebesar USD 55/MT. Setiap perubahan +/1 Fe akan
mempengaruhi harga sebesar +/- USD 3. Harga ini akan disesuaikan berdasarkan harga bijih besi
di mysteel.com secara CFR dan akan ditinjau per tiga bulan. Harga ini hanya dapat dijalankan jika
harga impor bijih besi di mysteel.com tidak lebih rendah dari USD 120/MT. KSH tidak dapat
menjual hasil tambangnya ke pihak lain, jika DD menyerahkan uang muka pembelian minimal
sebesar USD 25.000 paling lambat 6 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jangka waktu
untuk memulai transaksi jual beli paling lambat 24 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jika
KSH dalam jangka waktu yang ditentukan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka KSH wajib
mengembalikan uang muka pembelian yang diterima dari DD. Pada tanggal 15 Juli 2013, DD
telah menyerahkan uang muka sebesar USD 40.000 kepada KSH.

PT United Mineral Kalimantan ("UMK"), dalam Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel No. 013/UMKDD/V1/2013 tanggal 17 Juni 2013. DD menyetujui untuk membeli bijih nikel yang dihasilkan UMK,
dengan jumlah minimum sebanyak 50.000 MT/bulan dan/atau 600.000 MT/tahun. Jika UMK tidak
memenuhi jumlah minimum kuantitas, UMK akan dikenakan penalti sebesar selisih kekurangan
kuantitas dikali USD 2. DD dan UMK sepakat bahwa harga jual bijih nikel dengan kadar Ni 1,8%
(tidak lebih rendah dari 1,7%) yaitu sebesar USD 33/MT. Setiap perubahan +/0,01 Ni akan
mempengaruhi harga sebesar +/- USD 0,5. Harga ini hanya dapat dijalankan jika harga resmi
nikel pada London Metal Exchange tidak lebih rendah dari USD 14.000/MT. UMK tidak dapat
menjual hasil tambangnya ke pihak lain, jika DD menyerahkan uang muka pembelian minimal
sebesar USD 25.000 paling lambat 6 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jangka waktu
untuk memulai transaksi jual beli paling lambat 24 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jika
UMK dalam jangka waktu yang ditentukan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka UMK wajib
mengembalikan uang muka pembelian yang diterima dari DD. Pada tanggal 15 Juli 2013, DD
telah menyerahkan uang muka sebesar USD 40.000 kepada UMK.
DD berhak melakukan penyertaan pada ZMI, KSH dan UMK masing-masing sebanyak-banyaknya
55% dari modal ditempatkan dan disetor ZMI, KSH dan UMK, yang dapat dilakukan dengan
mengkonversi saldo uang muka atau penyetoran dana secara langsung sebesar nilai nominal.
Total uang muka yang dibayarkan kepada ZMI, KSH dan UMK adalah sebesar USD 795.000 atau
setara Rp 9.889.800.000 (2013: Rp 9.690.225.000) yang dicatat sebagai bagian dari akun uang muka
dan biaya dibayar dimuka.
Selama tahun 2014, tidak terdapat transaksi antara DD dengan ZMI, KSH dan UMK dan tidak ada
penalty atau denda yang dikenakan akibat keadaan Force Majure. Force Majure disebabkan adanya
peraturan yang dikeluarkan Menteri ESDM (“Permen”) No. 1 tahun 2014 yang menggantikan Permen
No. 7 tahun 2012. Berdasarkan Permen No. 1 tahun 2014, pasir besi dan bijih besi yang akan dijual
harus diolah di dalam negeri sesuai dengan batasan minimum pengolahan dan nikel termasuk dalam
kategori mineral yang tidak boleh diekspor terhitung sejak tanggal 12 Januari 2014.
35. KELANGSUNGAN USAHA
Laporan keuangan konsolidasian terlampir disusun dengan asumsi Grup dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Pada tanggal 6 Pebruari 2012, Pemerintah Republik Indonesia
47 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
mengeluarkan Peraturan Menteri dan Daya Mineral Republik Indonesia No. 7 Tahun 2012 tentang
"Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral" yang pada
garis besarnya menyatakan bahwa setiap pemilik IUP Operasi diwajibkan untuk meningkatan nilai
atas mineral yang ditambang dengan mengolah barang hasil tambang tersebut menjadi produk yang
memenuhi batas minimum yang dipersyaratkan untuk dapat dijual ke luar negeri (ekspor). Pada
tanggal 6 Mei 2012, peraturan tersebut telah diubah berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 11 tahun 2012, dengan menyisipkan persyaratan yang
harus dipenuhi dalam memperoleh rekomendasi dari Menteri untuk melakukan aktivitas penjualan
ekspor. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kemampuan Grup untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya dimasa yang akan datang dan merealisasikan aset serta menyelesaikan pembayaran
liabilitas dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasian
sangat tergantung pada situasi ekonomi makro saat ini dan keberhasilan manajemen Grup untuk
menyelesaikan sisa utangnya serta kemampuan untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari
kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencakup
penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.
Untuk menghadapi kondisi tersebut di atas, Grup mengambil langkah-langkah berikut:
a. Melakukan penyertaan saham pada beberapa perusahaan yang dapat mendukung tersedianya
kegiatan usaha bagi Grup, misalkan pada sektor pertambangan, antara lain pengangkutan dan
perdagangan atas hasil pertambangan merupakan suatu prospek usaha yang menjanjikan.
b. Mengupayakan pengajuan IUP Khusus untuk melakukan perdagangan.
c. Memaksimalkan survey di dalam lingkup IUP Eksplorasi dan mencari lahan-lahan baru yang
potensial untuk ditambang serta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
d. Menerapkan perencanaan keuangan yang baik dan segi pengelolaan penerimaan dan
pengeluaran seiring dengan peningkatan hasil produksi dan berusaha mencari investor untuk
pendanaan modal kerja yang dibutuhkan.
e. Menjajaki berbagai peluang penjualan dalam negeri.
f. Grup akan lebih jauh mengurangi biaya operasi dengan melakukan efisiensi.
36. STANDAR AKUNTANSI BARU
DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan interprestasi yang berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut:












PSAK 1 (Revisi 2013) – Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 4 (Revisi 2013) – Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 15 (Revisi 2013) – Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 24 (Revisi 2013) – Imbalan Kerja
PSAK 46 (Revisi 2014) – Pajak Penghasilan
PSAK 48 (Revisi 2014) – Penurunan Nilai Aset
PSAK 50 (Revisi 2014) – Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 55 (Revisi 2014) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (Revisi 2014) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 67 – Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 68 – Pengukuran Nilai Wajar
ISAK 26 (Revisi 2014) – Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari
standar baru, revisi dan interprestasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
48 PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. AKTIVITAS NON-KAS
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas sebagai berikut:
2015
Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan
Akuisisi entitas anak melalui konversi piutang menjadi
penyertaan saham
49 2014
-
1.355.950.000
-
24.475.000.000
Download