1. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya Topik : Snake Bite Riwayat keluhan yang sama (-) 2. Riwayat Keluarga: Tanggal Kasus 15Desember Presenter : dr. Dewi Okta Anggraini 3. Riwayat Pekerjaan::Pasien bekerja2015 sebagai petani Tanggal Presentasi 17Desember 2015 Pendamping : dr.dan Edwin & dan dr. Harry 4. Riwayat Sosial dan: Ekonomi Pasien tinggal dengan suami anak, membayar Tempat Presentasi : Ruang SMF RS Palang Biru Gombong semua biaya pengobatan dengan Jamkesmas Obyektif Presentasi : 5. Pemeriksaan Fisik (15 Desember 2015) a. Keadaan Umum : baik Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka b. Vital Sign Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Kesadaran : Compos Mentis Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Tekanan darah : 120/80 mmHg Deskripsi : Wanita 49 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat RSU Palang Biru Nadi : 74 x /mnt, irama: regular, isi : cukup pada siang hari pukul 12.40 WIB dengan keluhan sekitar 3 jam sebelumnya digigit ular Laju Nafas : 16 x /menit, pada tumit kaki kanannya. Ular dengan kepala berbentuk segitiga dan berwarna cokelat Suhu : 36,2 °C gelap. Saat ini pasien mengeluhkan pada tumit kaki kanannya semakin membengkak dan VAS :6 terasa nyeri pada sekitar bekas gigitan tersebut. c. Kepala : Normocephal d. Mata : pupil isokor, penatalaksanaan konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Snake bite Tujuan Mengetahui kegawatdaruratan pada pasien e. Hidung : nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-) serous. ear Tinjauan Pustaka (-/-) Riset Kasus Audit Bahan Bacaan: low set f. Telinga (-/-), discharge g. Mulut : bibir sianosis (-) Presentasi dan Diskusi Email Diskusi Pos Cara Membahas h. Tenggorok: Faring hiperemis (-) , T1/T1 Data Identitas : Ny.M/ 49th/ getah P Nomor i. Pasien Leher : simetris, pembesaran kelenjar bening (-/-)Registrasi :135242 j. Kulit (-), ikterus (-), edema ptekie(-)Kebumen, Jawa Tengah Nama Klinik : Sianosis Rumah Sakit Palang Biru (-), Gombong, k. Thoraks : Simetris (+), retraksi (-) Data Untuk Bahan Diskusi l. Utama Cor 1. Anamnesis Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak Keluhan Utama : Tergigit Ular PalpasiPenyakit : Ictus Sekarang cordis tidak teraba Riwayat Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSU parasternalis Palang Biru sinistra pada siang hari pukul Perkusi : Batas jantung atas : sela iga II linea 12.40 WIB dengan keluhankiri pada: sela pagi iga hariVIsekitar 3 jamclavicularis sebelumnya digigit ular pada Batas jantung linea mid sinistra tumit kaki kanannya. Pasien tergigit ular beraktivitas sawah. Pasien hanya Batas jantung kanan : sela igasaat IV linea sternalisdikanan mengenali kepala ularjantung berbentuk dan parasternalis berwarna cokelat gelap. Pasien Pinggang : selasegitiga iga III linea kiri mengeluhkan pada tumit kaki kanannya semakin membengkak dan terasa nyeri pada Auskultasi: BJ I/II reguler, bising (-) sekitar bekas gigitan tersebut. Luka yang tampak berupa 2 titik dengan sedikit m. Pulmo perdarahan. terdapat keluhan muntah, pusing, pingsan, kejang, Inspeksi :Tidak hemithorax dextra danmual, sinistra simetris, retraksi intercosta (-/-)sesak. Palpasi : Fremitus taktil dan vokal hemitorak kiri dan kanan sama 2. Riwayat Pengobatan: (-) Perkusi : sonor di seluruh lapang paru Auskultasi: vesikuler +/+ ,wheezing -/-, ronkhi -/1 n. Abdomen Inspeksi : Datar Auskultasi : Peristaltik (+) Normal Perkusi : Timpani Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) Hepar : Tidak teraba Lien : Tidak teraba o. Pemeriksaan Neurologi : Reflek fisiologi (+) normal, Reflek patologis (-) Anggota Gerak Superior Inferior Akral dingin -/- -/- Sianosis -/- -/- Edema -/- +/- p. Ekstremitas Status Lokalis Pedis Dextra - Tampak bekas gigitan ular berupa 2 titik seperti bekas gigitan taring ular - Edema (+) - Warna di sekitar gigitan sama dengan kulit sekitar - Nyeri tekan (+) 6. Pemeriksaan Penunjang (15 Desember 2015) Laboratorium Darah GDS : 85 mg/dl ( N <200) Ur : 25 mg/dl ( N <55) Cr : 0,8 mg/dl ( N 0,8 – 1,4) m.perdarahan : 2’10” ( N 1-3) m.pembekuan : 8’45” (N 7-15) Elektrokardiogram: Sinus ryhtm, HR: 74x/menit 7. Diagnosis: Snake Bite 8. Penatalaksanaan - Infus D5 40tpm - Inj ABU drip 2 amp - Inj ketorolac 3 x 10 mg (1 amp) - Inj ceftriaxon 2 x1 gr ( 1 vial) 2 9. Inj dexamethason 3 x 4 mg (1 amp) Inf metronidazol 3 x 500 mg (1 botol) Prognosis Advitam : dubia ad bonam Adfungsionam : dubia ad bonam Adsanam : dubia ad bonam Daftar Pustaka 1. Tintinalli, J. 2015. Tintinalli’s Emergency Medicine 8th edition. NewYork: McGraw-Hill Education Medical. 2. WHO. 2005. Guidelines for The Clinical Management of Snake Bite in The South East Asia Region. 3. Palappallil, D. 2015. Pattern of use of Antibbiotics Following Snake Bite in a Tertiary Care Hospital. Journal of Clinical and Diagnostic Research Aug, Vol9(8): OC05-OC09 Hasil Pembelajaran: 1. Mengetahui definisi, patofisiologi, penegakan penatalaksanaan pasien dengan Snake bite. 2. Mengetahui penggunaan Serum Anti Bisa Ular 3 diagnosis dan RANGKUMAN PORTOPOLIO 1. Subyektif : Pasien datang dengan keluhan sekitar 3 jam sebelumnya digigit ular pada tumit kaki kanannya. Kepala ular berbentuk segitiga dan berwarna cokelat gelap. Pasien mengeluhkan pada tumit kaki kanannya semakin membengkak dan terasa nyeri pada sekitar bekas gigitan tersebut. Luka yang tampak berupa 2 titik dengan sedikit perdarahan. 2. Obyektif : Keadaan umum : baik Tanda Vital a. Kesadaran : Compos Mentis b. Tekanan darah : 130/70 mmHg c. Nadi : 74 x /mnt, irama: regular, isi : cukup d. Laju Nafas : 16 x /menit, e. Suhu : 36,2 °C Pemeriksaan per organ tidak ditemukan kelainan, kecuali pada status lokalis: Status lokalis pedis dextra - Tampak bekas gigitan ular berupa 2 titik seperti bekas gigitan taring ular - Edema (+) - Warna di sekitar gigitan sama dengan kulit sekitar - Nyeri tekan (+) Pada pemeriksaan laboratorium dan elektrokasrdigram tidak ditemukan kelainan 3. Assesment Luka gigitan adalah cidera yang disebabkan oleh mulut dan gigi hewan atau manusia dan dapat mengandung racun seperti pada gigitan ular. Snake bite merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan. Penanganan bisa ular dapat mengakibatkan kematian karena bisa ular bersifat hemotoksik, neurotoksik dan myotoksik. Dari anamnese pasien mengatakan pasien tergigit ular pada bagian kaki. Ular diketahui kepala berbentuk segitiga dan berwarna cokelat gelap yang mengarah pada ciri ular berbisa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka gigitan bebentuk 2 titik seperti bekas gigitan ular. Keluhan yang dialami pasien bersifat lokal yaitu nyeri sedang, nyeri tekan, dan oedem minimal sekitar luka gigitan, tidak ditemukan keluhan sistemik yang berkaitan dengan hemotoksik, neurotoksik, dan myotoksik. 4. Planning Diagnosis : Snake Bite 4 Pengobatan : - Infus D5 40tpm - Inj ABU drip 2 amp - Inj ketorolac 3 x 10 mg (1 amp) - Inj ceftriaxon 2 x1 gr ( 1 vial) - Inj dexamethason 3 x 4 mg (1 amp) - Inf metronidazol 3 x 500mg (1 botol) Edukasi : Jika muncul keluhan sistemik seperti: sesak nafas, muntah terus menerus, nyeri kepala berat, kejang, buang air kecil berwarna gelap langsung lapor segera laporkan ke petugas kesehatan 5