Latar Belakang Selama berabad-abad petani telah menggunakan senyawa yg mengandung unsur-unsur seperti arsen, timah dan merkuri Keberhasilan bahan kimia tsb. dalam mengendalikan hama masih terbatas dibandingkan DDT, yang ditemukan pada tahun 1939. Sejak saat itu, digunakan pestisida- pestisida lain seperti 2,4-D dan MCP Efek samping yang terhadap manusia dan lingkungan diketahui baru dalam beberapa tahun terakhir ini. Pestisida teridentifikasi pertama kali di air tanah kurang dari 10 tahun lalu. Suatu studi di tahun 1990 oleh USEPA/ Badan Perlindungan Lingkungan US : adanya 74 pestisida di air tanah di 38 negara bagian. Pestisida dengan tingkat tinggi di air tanah ini mengancam kesehatan manusia karena 50% populasi bergantung pada air tanah sebagai sumber air minum. Siklus Air Alur pergerakan pestisida di lingkungan tanah Penyebaran pestisida ke lingkungan melalui lima proses berikut ini : Transpor Penyimpanan Transformasi / Degradasi Volatilisasi Pengambilan / penyerapan oleh Tanaman Penyebaran Pestisida di Lingkungan Proses-Proses Penyebaran Retensi Retensi atau penyimpanan : adsorbsi yaitu kemampuan tanah mengikat atau menahan pestisida pada permukaannya. Beberapa sifat tanah yg mempengaruhi laju adsorpsi pestisida, yaitu pH, kandungan kadar air, kandungan lempung, kandungan oksida, kandungan kapasitas pertukaran, luas permukaan dan kandungan BO. Semakin banyak pestisida teradsorpsi oleh tanah, semakin sedikit yang akan tertranspor. Transformasi Saat pestisida masuk dalam tanah dan air tanah, pestisida dapat terdegradasi, tertransformasi, atau tersimpan oleh mikroorganisme, tanaman dan hewan. Terdapat tiga proses transformasi utama : Proses fotokimiawi Proses mikrobial Proses kimiawi Trasnformasi fotokimiawi adalah “suatu jalur degradasi penting bagi kebanyakan pestisida khususnya yang diaplikasikandi permukaan”. Ketika pestisida terserap ke dalam tanah akan mempengaruhi proses metabolisme MO tanah. Mikroba adalah faktor pengendali utama pada penyebaran pestisida di bwh permukaan tanah krn dpt memecah pestisida mjd molekul H2O dan CO2. Lima proses dasar yg melibatkan transformasi mikrobial pestisida adalah : Biodegradasi, kometabolisme, polimerisasi atau konjugasi, akumulasi & efek sekunder dari aktivitas mikrobia. Faktor-faktor utama yg mempengaruhi populasi mikrobia adalah : pH Kandungan bahan organik Kondisi kelembaban tanah Suhu Aerasi Kapasitas pertukaran kation Sangat sulit membedakan antara trasnformasi mikrobial dan transformasi kimiawi Trasnformasi kimiawi terjadi pada molekul pestisida segera setelah pestisida masuk dalam air. Hal-hal fisik dan kimiawi yang mempengaruhi reaksi kimiawi dalam air : ph, buffering, katalisis dasar dan asam umum, suhu, organik terlarut dan padatan tersuspensi, ion-ion logam, reaksi redox, dll. Transportasi Pestisida dapat tertranspor dalam beberapa cara. Cara yang paling umum adalah menjadi aliran masa atau difusi. Aliran massa (mass flow) adalah ketika pestisida tertranspor oleh aliran air dan dapat mentraspor dengan sangat cepat dalam jarak jauh. Difusi terjadi ketika pestisida berpindah dari tempat dengan konsentrasi tinggi ke tempat dengan konsentrasi rendah dengan cara penyebaran molekul acak. Difusi adalah proses yang jauh lebih lambat daripada aliran massa karena ketidakteratuannya (acaknya). Hal itu tergantung pada sifat tanah dan struktur molekul pestisida. Pengambilan / Penyerapan oleh Tanaman Penyerapan oleh tanaman adalah proses dimana pestisida tertanspor masuk ke dalam struktur tanaman. Proses ini ada dua yaitu penyerapan oleh akar tanaman dan adsorpsi ke struktur di atas permukaan tanaman. Faktor paling penting yg mengatur penyerapan dan pergerakan dalam tanaman adalah daya larut pestisida dalam air. Akumulasi pestisida melalui penyerapan oleh tanaman dapat menimbulkan beberapa konsekuensi lewat rantai makanan jika pestisida ditranslokasi ke dalam bagian tanaman yang akan dipanen. Skema eksistensi pestisida di dalam tanaman dan tanah Skema sifat pestisida di lahan sawah Rata-rata konsentrasi jumlah beberapa pestisida di Asia