Sinyal ECG ECG Signal 1 Gambar 1. Struktur Jantung. RA = right atrium, RV = right ventricle; LA = left atrium, dan LV = left ventricle. ECG Signal 2 Deoxygenated blood Oxygenated blood Upper body Right atrium Lung Right venticle Left atrium Left venticle Lower body Gambar 2. Blok Sistem sirkulasi Darah dialirkan dari right ventricle ke paru-paru. Darah yang dicampur oksigen di paruparu dikembalikan lagi ke jantung lewat left atrium sebelum dikirim keseluruh tubuh dari left ventricle. Darah Deoxygenated dari tubuh dikirim kembali ke jantung lewat right ECG Signal 3 atrium dan siklus berulang. Figure 8.4 A disposable surface electrode. Elektrode permukaan yang dugunakan untuk perekaman ECG recording, terbuat dari Ag/AgCl. Elektrode ini dipasang pada kulit pasien dan dapat dilepas dengan mudah. ECG Signal 4 ECG Signal 5 Fase pertama dalam siklus listrik ini adalah fase istirahat (resting phase). Yaitu periode waktu dimana tidak ada aktifitas listrik. Jantung dan aktifitas listrik pada jantung pada kondisi istirahat. ECG Signal 6 Kenaikan slope pertama menunjukkan SA Node discharge. Garis gelombang merah menunjukkan Atrial Electrical Discharge dan kontraksi. Perhatikan gelombang "P", semua bentuk gelombang "P" umumnya sama. Jika berbeda kemungkinan awal siklus ECG tidak dimulai dari SA Node, tetapi didaerah lain pada atrium. ECG Signal 7 ECG Signal AV Node adalah yang berwarna biru pada diagram. Perhatikan PR interval pada garis ECG. AV Node memberikan delay untuk memberi waktu pada ventricles untuk mengisi. Impulse listrik turun, mengalir kebawah terbagi ke Bundle Branches kiri dan kanan. catatan: Bundle Branch kiri terbagi menjadi anterior branch dan posterior branch, anterior fasicle dan posterior fasicle. Kemudian menimbulkan aliran discharge muatan secara cepat.ditunjukkan dalam gelombang “QRS”. Jika salah satu branches terhambat, disebut dengan kondisi Bundle Branch Block, 8 Gelombang "Q" adalah defleksi turun yang pertama (negative) dalam depolarisasi pada ventricle. Beberapa kasus, gelombang Q ini tidak muncul. Pada diagnose Myocardial Infarction gelombang Q mempunyai peranan yang penting. Defleksi naik yang pertama dari QRS ini adalah gelombang "R". Gelombang "S" adalah penurunan yang mengikuti gelombang "R". Menyambung gelombang QRS adalah "ST" segment. Yang merupakan waktu tunda (delay time) setelah depolarisasi, dan menunggu repolarisasi (charging up). ST segment ini penting pada saat diagnose Myocardial Infarction! ECG Signal 9 Kuning adalah fase isoelectric. Ungu adalah gelombang "P". Ungu + kuning adalah interval "PR". Merah adalah gelombang "Q". Biru adalah gelombang "R". Hijau adalah gelombang "S". Hitam adalah "ST" segment. Merah muda adalah gelombang "T". Kuning lagi adalah isoelectric. Biru tua adalah gelombang "U" (jarang terlihat). ECG Signal 10 Urutan depolarisasi cardiac 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SA node mentrigger. Depolarisasi dimulai dari kanan ke kiri lewat kedua atria (menghasilkan amplitudo gel. P, 0.1-0.2mV;60-80ms). Delay pada AV node selama kontraksi atrial (menghasilkan PQ segment 60-80ms). Bundle of His (hiss), bundle branch, purkinje system menyebarkan stimulus dng. kec. tinggi ke ventricle. Bundle branch meliputi sepanjang permukaan sebelah dalam (inner surfaces) dari ventricles kebawah menuju septum, sekitar puncak (around the apex), dan keatas kembali ke base. Purkinje network dari permukaan sebelah dalam ke sebelah luar ventrikel, catatan : Urutan kontraksi ventricular dikontrol oleh bundle branches. (menghasilkan gelombang QRS; 1 mV; 80ms) Repolarisasi ventricle (menghasilkan gelombang T;0.1-0.3mV; 120-160 ms). ECG Signal 11 Figure 8.3 electrocardiogram (ECG) memulai siklus cardiac. Bunyi cardiac juga ditunjukkan disini. Gambar bawah menunjukkan adanya penolakan saat tekanan dalam ECG Signal 12 ventricle kiri melebihi arteri. Normal Sinus Rhythm Normal Sinus Rhythm. Pengamatan enam detik; ritme atau irama yang tetap, dan tidak ada denyut tambahan, denyut yg terlalu cepat atau terlalu lambat. Ada 8 QRS' dikalikan 10, sama dengan 80. Gelombang "P" terlihat sama, interval “PR” sebesar .16 (160 milliseconds). normalnya.12 sampai .20 (120 milliseconds to 200 milliseconds). Ukuran lebar QRS sekitar .08 (80 milliseconds), normalnya sekitar .12 ECG Signal 13 Sinus Brady Sinus Brady. Pengamatan enam detik, Pengamatan enam detik; ritme atau irama yang tetap, dan tidak ada denyut tambahan, denyut yg terlalu cepat atau terlalu lambat. Ada 5 QRS' dikalikan 10, sama dengan 50. Gelombang "P" terlihat sama, interval “PR” antara .16 and .20, sekitar .18 , normalnya .12 sampai .20 (120 milliseconds to 200 milliseconds). Hal ini sesuai dengan kriteria sinus rhythm, tetapi ritmenya lebih lambat dari 60 denyut permenit (brady) Sinus Brady. Ukuran lebar QRS sekitar .06 (60 milliseconds), normalnya sekitar .12 ECG Signal 14 Sinus Tachicardia Sinus Tachycardia. Pengamatan enam detik; ritme atau irama yang tetap, dan tidak ada denyut tambahan, denyut yg terlalu cepat atau terlalu lambat. Ada 12 QRS' dikalikan 10, sama dengan 120. Gelombang "P" terlihat sama, interval “PR” sekitar .16 . Hal ini sesuai dengan kriteria sinus rhythm, tetapi ritmenya lebih cepat dari 100 denyut permenit (tachy) Sinus Tachycardia. Ukuran lebar QRS sekitar .06 (60 milliseconds), normalnya sekitar .12 ECG Signal 15 Lead I,II,III ECG Signal 16 Pemasangan lead ECG Signal 17 Pemasangan elektrode pada lengan ECG Signal 18 Standarisasi ECG ECG Signal 19