PLANT VIRUS DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2: 1. MARCELIA SUGATA 10407010 2. RATNA NINDYARANI 10407011 3. MEILLYA FITRIATY 10407012 4. ALDYLA NISA RADITYA 10407013 5. TAMARA APRILLIA 10407014 6. IVANNA 10407015 7. ARIANI INTAN 10407016 8. RAHMA TEJAWATI MARYAMA 10407017 9. MUHAMMAD FERDYANSYAH SECHAN 10407018 10. YOSI AYU AULIA 10407019 KARAKTERISTIK UMUM VIRUS • • Terdiri atas nukleotida yang dikelilingi protein bernama kapsid Berbentuk rod (helical) dan sphere (icosahedral) Beberapa memiliki amplop, yakni membran yang menyelimuti nukleokapsid Bereplikasi dan bermetabolisme dengan menginfeksi sel lain OVERVIEW PLANT VIRUS PLANT VIRUS overview • Genome RNA rantai tunggal dan kecil • Genome ini mengkode 3-4 protein : • Replikase • Protein selubung • Protein bergerak untuk membantu pergerakan dari sel ke sel melalui plasmodesmata • Protein yang berperan dalam transmisi lewat vektor • Tidak punya mekanisme spesifik untuk menginfeksi • Beberapa asimptomatik PENYEBARAN Transmisi Horizontal invertebrata (serangga, nematoda, protozoa) fungi Transmisi vertikal Diwariskan dari orang tua, penyebaran melalui reproduksi seksual dan aseksual Infeksi virus dapat menyebabkan kematian pada tanaman Punya derajat virulensi yang berbeda – beda Beberapa spesies virus dapat berpenetrasi melalui jaringan meristematik atau menginfeksi generasi tanaman berturut turut VIROID RNA sirkular, kecil, tidak bisa mengkode protein sendiri Viroids dapat mengganggu metabolisme pada tanaman Virion mengganggu proses transkripsi pada sel, karena memiliki kemiripan ‘recognition site’ dengan produk transkripsi primer Viroids mencegah pemotongan intron di sisi yang tepat PROTEKSI TANAMAN Hipersensitivitas kematian sel pada sisi yang terinfeksi dan sekitarnya untuk menghentikan penyebaan virus (menjadi layu) Menghentikan suplai nutrisi sehingga parasit kehabisan nutrisi Menghilangkan senyawa fenol Kematian sel ini ditandai dengan spot berwarna coklat yang disebut necroses Hipersensitivitas bukan merupakan reaksi yang umum, hanya beberapa spesies yang memilikinya (gen resisten) Contoh : produk gen Nicotiana mempunyai hipersensitivitas terhadap semua strain TMV SYMPTOM Primary symptom : infeksi pada daerah primer Secondary symptom : infeksi menyebar pada bagian lain dari tanaman Infeksi menyebar dari pembuluh daun ke seluruh daun Virus dikenali dari pola mosaic pada daun : hijau terang dan gelap Chloroses = daerah daun yang lebih terang menandakan daerah infeksi primer Chloroses disebabkan rusaknya klorofil sehingga menurunkan lau fotosintesis Infeksi yang berat ditandai dengan hilangnya seluruh klorofil (lokal) Area yang terinfeksi berwarna kuning seperti karotenoid Infeksi Laten : virus tidak menyebabkan symptom langsung, sebaliknya virus wound tumor dapat menyebabkan tumbuhnya tumor TRANSMISI VIRUS TANAMAN Virus Tumbuhan RUTE UTAMA TRANSMISI VIRUS TANAMAN Transmisi Tanaman Horizontal terinfeksi virus yang berasal dari luar. Virus penyerang harus berhasil melewati lapisan pelindung luar sel. Tanaman yang rentan adalah tanaman yang telah mengalami kerusakan. Vektor juga (seperti serangga) merupakan ancaman ganda. Merusak, membawa virus, dan menyebarkan ke tanaman lain Peralatan petani Transmisi Vertikal Tanaman mewarisi infeksi virus dari induknya Dapat terjadi pada propagasi aseksual (misal: stek) Pada reproduksi seksual lewat benih yang telah terinfeksi Ketika virus masuk ke sel tanaman dan bereproduksi, partikel virus dapat menyebar melewati plasmodesmata, sambungan sitoplasmik yang menembus dinding diantara sel-sel tanaman yang berdampingan. (Campbell et.al, 2005) METODE TRANSMISI VIRUS TANAMAN 1. KONTAK MEKANIK 2. PROPAGASI VEGETATIF 3. BOTANICAL SEXUAL SEED 4. POLLEN 5. COMMON DODDER 6. VECTORS Kontak mekanik •Terjadi karena terdapat luka pada tanaman (ex: saat tanaman menumbuhkan rambut-rambut akar) •Biasanya metode transmisi ini mebutuhkan waktu yang agak panjang • Contoh virus yang menyebar lewat metode ini: tomato mosaic virus (TMV), potato virus X (PVX), potato virus S (PVS), Andean potato mottle virus (APMV), Andean potato latent virus (APLV), andpotato spindle tuber viroid (PSTVd). Inhibitor pada mekanisme infeksi secara mekanik Senyawa quinone yang dihasilkan pada vakuola sel tanaman dapat menghancurkan protein virus. Ditunjukan dengan terbentuk area hitam (melanin) Dibentuk karena polifenol teroksidasi dan bercampur dengan cytoplasmic enzyme saat jaringan tanaman rusak Grafting ( propagasi vegetatif) Grafting : tekning penyambungan 2 jaringan tanaman yang berbeda untuk membentuk suatu kesatuan Contoh virus: Potato Leafroll virus menginfeksi lewat daerah penyatuan jaringan vaskuler Seed transmission Terjadi bila benih tanaman terinfeksi virus Dikenal sebagai metode transmisi vertikal Keberadaan vektor sangat membantu proses transmisi ini Menginfeksi secara enternal maupun eksternal: 1. Secara eksternal pada bagian kulit benih dari tanaman 2. Secara internal pada bagian embrio dan endosperm Contoh virus : Bean common mosaic, tobacco ringspot POLLEN TRANSMISSION Infeksi menular pada benih namun dan dapat menginfeksi tanaman induk Sangat jarang ditemukan DODDER TRANSMISSION Infeksi lewat tanaman pengganggu Tanaman pengganggu akan berperan sebagai jalur transmisi virus ke tanaman inang Contoh dodder : Cuscuta sp. VEKTOR VIRUS TANAMAN Vektor adalah organisme yang menyebarkan virus antar tumbuhan (dari tumbuhan yang terinfeksi ke tumbuhan yang sehat) Vektor merupakan salah satu cara penyebaran virus, biasanya menyerang organ-organ penting tumbuhan (daun, batang, akar). ORGANISME VEKTOR Bakteri Fungi Nematoda Serangga Arachnida – mites Plasmodiophorids INSECT Aphid (Myzus persicae) •Potyvirus •Cucumovirus •Luteovirus Contoh : Potato virus Y Whiteflies (Bemisia tabaci) Begomovirus Contoh : Tomato yellow leaf curl virus Lettuce infectious yellows virus. Thrips (Frankinella occidentalis) ospovirus Contoh Tomato spotted wilt virus Hoppers (Micrutalis malleifera) Rhabdoviridae Reoviridae. Contoh : Tomato pseudo-curly top virus Beetles Comovirus Sobemovirus NEMATODES (PARATRICHODORUS PACHYDERMUS) Nepovirus Tobravirus Contoh Tobacco rattle virus TOBACCO RATTLE VIRUS Sinonim : potato corky ringspot virus potato stem mottle virus PLASMODIOPHORIDS (POLYMYXA GRAMINIS) Benyvirus Bymovirus Furovirus Pecluvirus Pomovirus Contoh Barley yellow mosaic virus BARLEY YELLOW MOSAIC VIRUS The disease is soilborne because the viruses are transmitted by the plasmodiophorid fungus Polymyxa graminis which has resting spores that survive in soil MITES (ACERIA TOSICHELLA) Rymovirus Tritimovirus. Contoh : Wheat streak mosaic virus AGROBACTERIUM TUMEFACIENS Memiliki Plasmid Ti yang bila terinsersi ke genom tumbuhan akan menyebabkan gall. Ti plasmid memiliki region transmitor genom virus pada tanaman. The 30 kb virulence (vir) region is a regulon organized in six operons that are essential for the T-DNA transfer (virA, virB, virD, and virG) or for the increasing of transfer efficiency (virC and virE) LITERATUR http://www.ejbiotechnology.info/content/vol1/issu e3/full/1/ http://plpnemweb.ucdavis.edu/nemaplex/Plntpara /pltvirus.htm http://www.microbiologybytes.com/virology/Plant. html http://vir.sgmjournals.org/cgi/content/abstract/80/ 5/1111 TOBACCO MOSAIC VIRUS TOBACCO MOSAIC VIRUS (TMV) TMV merupakan virus yang pertama kali ditemukan. Akhir abad ke-19 Para ilmuwan menemukan bahwa agen infeksius kecil – yang terlalu kecil untuk ukuran bakteri – adalah penyebab penyakit pada tumbuhan tembakau. PENEMUAN STRUKTUR TMV 1883 Adolf Mayer pertama kali mendeskripsikan adanya penyakit yang dapat berpindah di antara tanaman, yang mirip dengan infeksi bakteri. 1889 Martinus Beijerinck menunjukkan bahwa medium kultur yang sudah difiltrasi bebas-bakteri masih mengandung agen infeksius. 1892 Dmitri Ivanovsky menemukan bukti nyata mengenai penemuan Beijerinck. 1935 Wendell Meredith Stanley (peraih Nobel Prize in Chemistry 1946) mengkristalisasi TMV materi penyusun utama adalah protein. PENEMUAN STRUKTUR TMV (LANJUTAN) 1955 Heinz Fraenkel-Conrat dan Robley Williams menemukan bahwa RNA TMV yang sudah dimurnikan dan protein kapsid-nya dapat menyusun-diri menjadi virus fungsional Menunjukkan bahwa stuktur tersebut adalah yang paling stabil (energi bebas terendah) dan kemungkinan merupakan mekanisme penyusunan alami TMV di dalam sel inang. 1958 Rosalind Franklin berspekulasi bahwa virus tersebut berongga, tidak solid, dan berhipotesis bahwa RNA TMV adalah singlestranded. 1972 sekuens asam amino dari selubung protein TMV dipublikasikan dalam American Chemical Society's Chemical Abstracts. STRUKTUR TMV (LANJUTAN) TMV memiliki wujud seperti batang Diameter virion 18 nm Diameter rongga-dalam 2 nm RNA terletak pada radius 4 nm dan terlindungi dari aktivitas enzim selular berkat selubung protein (kapsid) Tiap 3 nukleotida dari RNA berasosiasi dengan monomer protein kapsid STRUKTUR TMV ssRNA (merah) Kapsid (biru) tersusun atas protein tunggal yang menyusun-diri di sekeliling RNA virus dalam struktur helical (16.3 protein setiap helix turn) Kapsid tersusun atas 158 asam amino yang disusun menjadi 4 alpha-helix utama RNA mengkode 4 protein yang berperan dalam siklus hidup virus: 2 protein yang mereplikasi RNA virus protein yang mentranspor RNA dari satu sel ke sel lainnya protein kapsid TANAMAN YANG DISERANG TMV TMV menyerang tanaman, khususnya tembakau. Juga menyerang tomat, paprika, mentimun, dan sejumlah tanaman hias berbunga strain berbeda GEJALA Muncul bercak kekuningan atau hijau tua seperti mosaik pada daun tanaman Bercak hijau kadang menebal dan menonjol Daun mengkerut seperti pohon paku dan berujung tajam Infeksi pada tanaman muda mereduksi ukuran buah dan menyebabkan warna kusam Kadang seluruh tanaman menjadi kerdil dan bunga mengalami diskolorasi DAMPAK Tobacco mosaic merusak Daun Bunga Buah Menghambat Virus pertumbuhan tanaman hampir tidak pernah membunuh tanaman tetapi menurunkan kualitas dan kuantitas panen terutama jika tanaman terinfeksi saat masih muda PERSEBARAN SECARA GEOGRAFIS Penyakit tanaman yang disebabkan oleh infeksi TMV sangat banyak dan tersebar di seluruh dunia TMV merupakan salah satu penyebab utama timbulnya penyakit tanaman di Minnesota TRANSMISI ANTARTANAMAN 1. Penyebaran melalui serangga 2. Penyebaran secara mekanis yakni, melalui peralatan pertanian 3. Penyebaran melalui proses handling PROSES TRANSMISI • • • Virus dapat dengan mudah berpenetrasi ke dalam sel melaui kutikula daun hingga mencapai sel tempat terjadinya replikasi. Gesekan sedikit pada daun akan membuat rambut daun (trichome) menjadi rusak sehingga menimbulkan luka yang menyebabkan TMV dapat masuk ke dalam sel daun. Proses transmisi yang mudah menyebabkan penyebaran vius antartanaman terjadi dengan cepat. A COMPARISON OF HEALTHY AND TOBACCO MOSAIC VIRUS-INFECTED LEAF TISSUE. A. HEALTHY TISSUE, AND B. TOBACCO MOSAIC VIRUS-INFECTED TISSUE.(COURTESY R. FORD) PENANGGULANGAN • • • Belum ditemukan adanya senyawa kimia yang dapat melindungi tanaman dari TMV Pencegahan infeksi TMV dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan dari berbagai sumber virus Sumber TMV : 1. Tanaman yang telah terinfeksi 2. Tangan para petani yang terkontaminasi 3. Peralatan yang terkontaminasi TMV 4. Serangga pembawa virus LANGKAH PENGANGGULANGAN TMV Tangan pekerja selalu dijaga kebersihannya Kebersihan alat dijaga dengan cara merendam dalam air mendidih selama lima menit kemudian dicuci bersih menggunakan sabun Tanaman atau semaian yang sudah memiliki gejala mosaik atau kerdil harus segera disingkirkan dan dimusnahkan Satu tanaman lain di setiap sisi tanaman yang terkena virus juga harus disingkirkan Tidak menanam tanaman sehat pada tanah yang telah digunakan olah tanaman terinfeksi meski telah disingkirkan Melakukan proses steam sterilized (Sterilisasi uap air pada 400 derajat F selama 40 menit) sebelum menanam bibit baru pada tanah. Memelihara tanaman dari insecta SPINDLE STREAK MOSAIC VIRUS PENDAHULUAN Spindle Streak Mosaic Virus (SS) hanya menyerang gandum SS menyebabkan penyakit dan menurunkan hasil panen pada tanah yang basah dan dingin Vektor SS adalah organisme mirip fungi, yaitu Polymyxa graminis Virus dan vektornya dapat dipindahkan dari tanah di satu ladang ke ladang lainnya menggunakan mesin GEJALA SS biasanya muncul di musim semi SS muncul sebagai pola tak beraturan yang berwana kuning atau hijau pucat pada daun gandum Pematangan gandum tertunda selama 5-10 hari Arah goresan (streak) paralel dengan pembuluh pada daun Goresan melukai daun dan membuat terbentuknya bentuk kumpran (spindle) Terjadi pengurangan cabang muda FAKTOR LINGKUNGAN Temperatur dan kelembaban tanah setelah penanaman sangat penting dapat mengetahui banyaknya transmisi virus yang akan terjadi dapat mengetahui seberapa serius penyakit menyerang tanaman dan asosiasinya dengan penurunan hasil yang akan terjadi Kelembaban tanah di atas kapasitas lahan sangat kondusif bagi perkembangan penyakit SS dapat ditransmisi pada suhu 46-64º F Transmisi maksimum terjadi saat temperatur sekitar 41ºF di malam hari dan 59º F selama siang hari PENURUNAN HASIL Sekitar 3% sampai 87% Faktor utama penurunan hasil adalah berkurangnya cabang muda Penurunan hasil seimbang dengan berapa lama temperatur tetap berada pada rentang 36-52º F selama musim semi Pengendalian tidak efektif : • rotasi tanaman virus dapat hidup hingga 8 tahun tanpa host dan masih bersifat infektif • manipulasi tanggal penanaman mempercepat penanaman tidak berpengaruh pada transmisi virus • kontrol kimiawi tidak praktis Efektif: menumbuhkan varietas yang resisten dan toleran jika mulai muncul symptom, segera lakukan uji serologi dan pilih varietas yang resisten. DAFTAR PUSTAKA http://www.bio-medicine.org/biologydefinition/Tobacco_mosaic_virus/ http://www.erain.com/community/contests/vectorl ove/entry11.html http://www.extension.umn.edu/distribution/hortic ulture/DG1168.html http://pdbbeta.rcsb.org/pdb/static.do?p=education _discussion/molecule_of_the_month/pdb109_1.ht ml