Kuliah 1 Entomologi

advertisement
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Entomologi
adalah salah satu cabang
ilmu biologi yang
mempelajari serangga.
Entomon
bermakna serangga
Logos
bermakna ilmu
pengetahuan
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
1. ENTOMOLOGI DASAR
2. ENTOMOLOGI TERAPAN
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Entomologi Dasar
1. Morfologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur tubuh
serangga, biasanya lebih ditekankan kepada bentuk dan struktur luar tubuh serangga.
2. Anatomi dan Fisiologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur
organ dalam serangga beserta fungsinya.
3. Perilaku (behavior) Serangga adalah ilmu yang mempelajari apayang dilakukan serangga,
bagaimana dan kenapa serangga melakukannya.
4. Ekologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari hubungan serangga dengan lingkungannya
baik lingkungan biotik (organisme lain) maupun lingkungan abiotik, (faktor fisik dan kimia).
5. Patologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari serangga sakit baik tingkat individu (patobiologi) maupun
pada tingkat populasi (epizootiologi).
6. Taksonomi Serangga adalah ilmu yang mempelajari tatanama dan penggolongan serangga.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Entomologi Dasar
Entomologyst mengkhususkan kajian pada satu ordo bahkan satu famili
dari serangga yang mereka beri nama ilmu tersebut berdasarkan nama ilmiah
kelompok serangga tersebut seperti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apiology (melittology), adalah ilmu yang khusus mempelajari lebah.
Coleopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kumbang.
Dipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari lalat.
Hemipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kepik.
Lepidopterology, adalah ilmu yang khususs mempelajari kupu-kupu dan ngengat.
Myrmecology, adalah ilmu yang khusus mempelajari semut.
Orthopterology, ilmu yang khusus mempelajari belalang, jengkrik, kecoakdan sebangsanya.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Entomologi Terapan
1. Entomologi Forensik, fokus pada penyelidikan kematian manusia dengan menggunakan serangga
sebagai petunjuk. Jenis, fase kehidupan dan suksesi serangga yang berasosiasi dengan mayat, misalnya
berbagai jenis lalat seperti Cochliomyia macellaria, Hydrotaea aenescens, dan Sarcophaga
haemorrhoidalis dan kumbang bangkai seperti Nicrophorus orbicollis dan Necrophila americana
dapat digunakan untuk memprediksi saat dan lokasi kematian manusia yang bersangkutan.
2. Entomologi kedokteran (Medical Entomology), fokus pada serangga pengganggu manusia, baik yang
langsung (penyengat/menggigit mangsa seperti tawon, lebah, kutu dan serangga berbisa lainnya),
maupun yang tidak langsung (vektor penyakit seperti lalat, nyamuk ,kecoak, pinjal/kutu.
3. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology), fokus pada serangga yang mengganggu pada
peternakan baik yang bersifat langsung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak
maupun yang berperan sebagai vektor penyakit. Misalnya penyakit malaria dapat ditularkan dari kera ke
manusia dan sebaliknya, dengan vektor perantara adalah nyamuk Anopheles. Penyakit flu burung (avian
influensa) dapat ditularkan dari unggas ke manusia.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Entomologi Terapan
1. Entomologi perkotaan (Urban Entomology) khusus mengkaji serangga yang menjadi masalah
dikawasan perkotaan, terutama serangga yang berasosiasi dengan manusia (fasilitas manusia) yang
masih hidup seperti kecoak, lalat, nyamuk, dan rayap diperumahan, hotel, apartemen, gudang,
perkantoran, kapal laut, pesawat udara.
2. Entomologi Kehutanan (Forest Entomology) fokus pada serangga yang berada di ekosistem hutan
baik serangga yang bermanfaat seperti lebah madu berperan sebagai produsen dan polinator di
ekosistim hutan, dan sebagian rayap (Capritermes) dapat berperan sebagai serangga saprofit yang
membantu menguraikan materi organik berupa serasah dan pohon tumbang di ekosistem hutan.
Sedangkan kelompok rayap lain (Coptotermes) berperan sebagi hama merusak hutan jati.
3. Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology) fokus pada serangga yang berasosiasi dengan
ekosistem pertanian seperti tanaman hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan baik yang
menguntungkan seperti serangga pollinator, peredator dan parasitoid maupun serangga herbivor yang
berperan sebagai hama yang dapat merusak semua bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun,
bahkan sampai ke buah dan biji yang sudah tersimpan di gudang.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
A.
Ciri-ciri Arthropoda
☞ Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
☞ Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin.
☞ Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradap- tasi untuk
mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh.
☞ Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga
tubuh.
☞ Sistem pernafasan:
Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas
dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.
☞ Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera.
☞ Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal
(ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat
keseimbangan) pada Curstacea.
☞ Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi.
☞ Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh).
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
B.
Klasifikasi (penggolongan) Arthoproda
Berdasarkan ciri-cirinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:
1.Kelas Crustacea (golongan udang).
2.Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
3.Kelas Myriapoda (golongan luwing).
4.Kelas Insecta (serangga).
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
CIRI
Tubuh
a.
1. Crustacea
KELAS
2. Arachnida
3. Myriapoda
4. Insecta
1 pasang atau
2 pasang pada setiap ruas
Tidak ada
3 pasang pada dada atau
tidak ada
2 pasang atau tidak ada
Mempunyai rangka yang keras
b.
Terdiri atas
2 bagian : kepala-dada dan perut
a.
Chilopoda: kepala dan badan gepeng
(dorso ventra)
b.
Diplopoda : kepala dan badan silindris
Terdiri atas
2 bagian :
kepala-dada dan perut
Terdiri atas kepala, dada dan
abdomen (perut)
Kaki
1 pasang pada setiap segmen tubuh
4 pasang pada kepala - dada
Sayap
Antena
a.
Tidak ada
2 pasang
Chilopoda :
1 pasang dan panjang
Tidak ada
Tidak ada
b.
Diplopoda :
1 pasang dan pendek
1 pasang
Organ Pernafasan
Insang atau seluruh permukaan tubuh
Paru-paru buku
Trakea
Trakea
Tempat hidup
Air tawar, air laut
Di darat
Di darat
Di darat
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
INSECTA (SERANGGA)
Insecta = serangga atau heksapoda.
Heksapoda ☞ heksa berarti 6 (enam) dan
podos berarti kaki.
Heksapoda berarti hewan berkaki enam.
Jumlah insecta > 900.000 jenis terbagi dalam 25 ordo.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
1. Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
2. Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena
sebagai alat peraba.
b. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
3. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir
atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
4. Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax
dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.
5. Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
Biology Education,
f. kaki
untukMuhammdiyah
memegang
(belalang sembah)
University
Palembang
Gambar 1. Berbagai tipe mulutEntomology
serangga
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax)
terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
- Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina,
bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada
segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
- Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan
anus.
- Sistem saraf tangga tali.
- Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
- Sistem peredaran darah terbuka.
- Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
- Tempat hidup di air tawar dan darat.
- Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Peranan serangga di dalam kehidupan manusia
dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
I. Kelompok serangga-serangga menguntungkan
a. Serangga yang dapat menghasilkan sesuatu yang akan memberi nilai tambah di
dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh: Apis spp. (penghasil
madu), Bombyx mori (penghasil sutera), Laccifer lucca (penghasil politur).
b. Serangga yang dapat meningkatkan produksi hasil panen (polinator) contoh
lebah (Apis mellifera), kupu-kupu (Papilio menon)
c. Serangga sebagai musuh alami seperti predator, contoh Mantis regilosa
(walang sembah), Ophius sp. (predator hama buah), parasitoid (beberapa famili
Hymenoptera)
d. Serangga yang dapat menguraikan sisa materi organik (detritus dan sampah)
misalnya bangsa lalat dan kumbang.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
II. Kelompok serangga-serangga yang
merugikan
a. Serangga hama tanaman, contoh Nilaparvata lugens (hama
tanaman padi), Bactrocera spp (hama/lalat buah), Tribolium
sp. (hama gudang)
b. Serangga sebagai pembawa penyakit atau vektor, misalnya
Anopheles spp. (vektor penyakit malaria), Aedes aegypti
(vektor penyakit demam berdarah), Culex quinquifasciatus
(vertor penyakit kaki gajah /filariasis, Musca domestica, vektor
penyakit diare dan disentri.
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Struktur Morfologi Serangga
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Biology Education,
University Muhammdiyah Palembang
Entomology
Copyright By Sulton Nawawi, 2016
Download